BAB IV PENGARUH GAYA HIDUP LABEL HALAL D

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Universitas Medan Area
Universitas Medan Area merupakan kampus yang didirikan tahun 1983.
Universitas Medan Area terdiri dari Kampus I dan Kampus II. Kampus I berlokasi di
jalan Kolam Nomor 1 Medan Estate dan Kampus II berlokasi di Jalan Sei Serayu
Nomor 70 A Medan. Sampai saat ini Universitas Medan Area telah memiliki tujuh
Fakultas dengan 19 program studi untuk Strata 1 (S1) dan 4 program studi untuk
Strata 2 (S2). Ketujuh Fakultas tersebut yaitu Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian,
Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas
Psikologi serta Fakultas Biologi telah memiliki status Terakreditasi untuk semua
program studi yang diselenggarakannya dengan akreditasi rata-rata “B“. (Sumber :
Buku Panduan mahasiswa , 2013).

4.1.1. Visi dan Misi Universitas Medan Area
Universitas Medan Area mempunyai visi, “pada tahun 2025 menjadi
Universitas yang unggul bidang akademik, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
menghasilkan lulusan yang inovatif, berkepribadian dan mandiri”.
Universitas Medan Area memiliki beberapa misi, yang tercantum sebagai
berikut :


45

46

1. Menyelenggarakan layanan pendidikan akademik dengan memberikan
pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai kepribadian kepada lulusan.
2. Mengembangkan,menciptakan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang bermanfaat berdasarkan penelitian dan pengkajian.
3. Mengembangkan budaya kewirausahaan dan kemandirian.
4. Melaksanakan kerjasama dan pengabdian kepada masyarakat.

4.1.2. Struktur Organisasi Universitas Medan Area

(Sumber : Buku Panduan mahasiswa , 2013)

Gambar 4.1. Struktur Organisasi

47


Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui struktur organisasi dalam
Universitas Medan Area merupakan struktur organisasi berbentuk lini dan staf.
Universitas Medan Area berada dalam Yayasan H Agus Salim. Universitas Medan
Area dipimpin oleh Rektor. Terdapat 7 (tujuh) fakultas pada Universitas Medan Area.
Setiap Fakultas dipimpin oleh seorang Dekan. Terdapat beberapa program studi
dalam setiap fakultas, yang dipimpin oleh Ketua Jurusan.

4.2. Tentang Kosmetik Wardah
Menurut Food and Drug Administration of United States of America (FDAUSA), kosmetik adalah produk yang digunakan manusia untuk membersihkan,
mempercantik, mempromosikan daya tarik, atau mengubah penampilan tanpa
mempengaruhi struktur atau fungsi tubuh. Pengguna kosmetik adalah para wanita dan
remaja putri. Di dalam memilih kosmetik yang baik dalam hal ini cocok dengan
pemakai, diantaranya mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu kosmetik harus memiliki
keamanan yang cukup yaitu tidak menggunakan bahan terlarang, memiliki mutu
dengan produksi yang baik, dan menggunakan bahan dengan spesifikasi yang sesuai
dengan kosmetik. Salah satu produk kosmetik yang berasal dari Indonesia adalah
kosmetik Wardah.
Kosmetik Wardah merupakan salah satu merek kosmetik di Indonesia.
Kosmetik Wardah merupakan merek kosmetik yang diproduksi di Indonesia yang
pertama kali mendapat sertifikat halal dari LP POM MUI (www.wardahbeauty


48

.co.id). Kosmetik Wardah merupakan produk dari perusahaan kosmetik PT. Paragon

Technology and Innovation.
Kosmetik Wardah memiliki prinsip purity, beauty expert and inspiring
beauty. Purity berarti produk Wardah mengandung bahan baku yang aman dan halal

diciptakan untuk kenyamanan dan ketenangan wanita yang menggunakannya. Beauty
expert berarti citra awal wardah sebagai kosmetik untuk wanita muslim telah

berkembang menjadi produk yang dapat dinikmati oleh kalangan luas. Inspiring
Beauty kosmetik Wardah menginspirasi kecantikan wanita Indonesia dengan

mengadopsi kemajuan dunia dan nilai budaya timur yang santun.
Kosmetik Wardah sebagai kosmetik pertama di Indonesia memiliki label halal
yang diperoleh dari hasil lulus uji sertifikat halal. Di bawah ini merupakan contoh
dari produk kosmetik Wardah yang beredar di Indonesia.


Label Halal
Kosmetik Wardah

Gambar 4.2
Kosmetik Wardah

49

Sebagai kosmetik yang terkenal karena prinsip Halalnya, kosmetik Wardah
mendapatkan penilaian uji kehalalan dan izin untuk pencantuman Label Halal dari
sertifikasi halal yang dilakukan oleh LP POM MUI.

4.3. Hasil Penelitian
4.3.1. Analisis Deskriptif
1. Karakteristik Umur Responden
Berikut merupakan grafik dari data umur responden sebanyak 80 mahasiswa
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area.

jumlah responden (orang)


Umur Responden
40
35
30
25
20
15
10
5
0

35

34

Jumlah Responden

7
3


1
19

20

21

22

24

umur responden (tahun)

Sumber :Data Primer yang diolah 2016

Gambar 4.3. Grafik Umur Responden
Pada gambar di atas, responden yang berusia 19 tahun sebanyak 1 orang
(13.5%). Responden berusia 20 tahun sebanyak 35 orang (43.8%). Responden yang
berusia 21 tahun sebanyak 34 orang (42.5%). Responden yang berusia 22 tahun


50

sebanyak 7 orang (8.8%) dan responden yang berusia 23 tahun sebanyak 3 orang
(3.8%).
Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Medan
Area stambuk 2012 memiliki rata-rata standar umur 21 tahun dan stambuk 2013
memiliki rata-rata standar umur 20 tahun. Mayoritas mahasiswa Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area memiliki rentang umur 20
tahun dan 21 tahun. Terdapat beberapa responden yang berada direntang umur
berbeda dari standar umur yang ada. Hal tersebut terjadi karena banyak responden
yang bekerja setelah tamat SMA kemudian melanjutkan kuliah, banyak mahasiswa
menunda berkuliah di Universitas Medan Area karena tertarik mengikuti test masuk
perguruan tinggi negeri di tahun depannya, beberapa responden telah menikah dan
mengajukan cuti sehingga umurnya lebih tua daripada rata-rata standar umur
mahasiswa.

2. Karakteristik Agama Responden
Responden dalam penelitian ini dapat dikelompokkan berdasarkan agama
yang dianut mahasiswa. Berikut grafik karakteristik agama responden sebanyak 80
mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area.


51

60

Distribusi Agama Responden
51

jumlah responden

50
40
29

30
20
10
0
Islam


agama responden

Kristen

Sumber : Data primer yang diolah 2016

Gambar 4.4. Grafik Agama Responden
Pada gambar 4.4 di atas, menunjukkan responden yang beragama Islam
sebanyak 51 orang (63.75%) dan responden beragama Kristen sebanyak 29 orang
(36.25%). Menunjukkan bahwa mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Medan Area mayoritas beragama Islam.
Kosmetik Wardah bagi mahasiswa baik yang beragama Islam dan Kristen
banyak dipengaruhi ajakan teman sebaya, harga kosmetik yang sesuai dengan daya
beli mahasiswa, iklan televisi yang mempengaruhi mahasiswa beragama apapun
untuk membeli Kosmetik Wardah. Sehingga Kosmetik Wardah digunakan bagi
mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area
secara umum baik mahasiswa beragama Islam dan mahasiswa beragama Kristen.

52


3. Frekuensi Pembelian Responden
Keputusan pembelian Kosmetik Wardah oleh responden sebanyak 80
mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area
dirangkum dalam tabel di bawah ini :
60

Frekuensi Pembelian Responden
52

jumlah responden (orang)

50

40
28

30

1 s/d 2 kali


> 2 kali
20

10

0
Frekuensi Pembelian

Sumber : Data Primer yang diolah 2016

Gambar 4.5. Grafik Frekuensi Pembelian
Dari gambar 4.5. di atas dapat dilihat bahwa responden yang membeli
Kosmetik Wardah sebanyak 1 sampai dengan 2 kali adalah sebanyak 52 orang (65%)
dan responden yang telah membeli Kosmetik Wardah lebih dari 2 kali dan termasuk
pelanggan loyal adalah sebanyak 28 orang (35%). Hal tersebut menunjukkan
mayoritas mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

53

Medan Area yang menggunakan Kosmetik Wardah merupakan pembeli pemula. Hal
tersebut ditunjukkan mayoritas mahasiswa baru membeli sekali hingga dua kali saja
Kosmetik Wardah atau hanya mencoba varian Kosmetik Wardah. Sisanya adalah
konsumen loyal yang sesungguhnya karena telah membeli Kosmetik Wardah lebih
dari 2 (dua) kali. Hal tersebut dinilai wajar, karena pembelian Kosmetik Wardah oleh
mahasiswa banyak dipengaruhi oleh teman sebaya sekitar (Peers group) yang
merupakan salah satu unsur dari gaya hidup, pengaruh rekomendasi yang diperoleh
dari berbagai sumber media atas keunggulan Kosmetik Wardah. Sehingga banyak
mahasiswa yang tergiur untuk mencoba Kosmetik Wardah.

4.3.2. Hasil Kuesioner Responden
Penelitian ini menggunakan kuesioner dalam pengambilan data responden.
Terdiri dari 15 (lima belas) item pertanyaan yang mewakili variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian.
a. Variabel Gaya Hidup
Tabel 4.1
Kosmetik Wardah Menambah Kepercayaan Diri Dalam Berpenampilan
GAYA1
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

TS

1

1.3

1.3

1.3

RR

4

5.0

5.0

6.3

S

50

62.5

62.5

68.8

SS

25

31.3

31.3

100.0

Total

80

100.0

100.0

Sumber : Data Primer yang diolah 2016

54

Sebanyak 1 orang (1.3%) tidak setuju Kosmetik Wardah menambah
kepercayaan diri dalam berpenampilan. 4 orang (5%) ragu-ragu Kosmetik Wardah
menambah kepercayaan diri dalam berpenampilan. 50 orang (62,5%) setuju Kosmetik
Wardah menambah kepercayaan diri dalam berpenampilan. 25 orang (31.3%) sangat
setuju Kosmetik Wardah menambah kepercayaan diri dalam berpenampilan.
Tabel 4.2
Kosmetik Wardah Memperbaiki Penampilan Dalam Beraktifitas
GAYA2
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

RR

10

12.5

12.5

12.5

S

53

66.3

66.3

78.8

SS

17

21.3

21.3

100.0

Total

80

100.0

100.0

Sumber : Data Primer yang diolah 2016
Sebanyak 10 orang (12,5%) ragu-ragu Kosmetik Wardah memperbaiki
penampilan dalam beraktifitas. 53 orang (66,3%) setuju Kosmetik Wardah
memperbaiki penampilan dalam beraktifitas. 17 orang (21,3%) sangat setuju
Kosmetik Wardah memperbaiki penampilan dalam beraktifitas.
Tabel 4.3
Kosmetik Wardah Memiliki Keunggulan Daripada Kosmetik Lainnya
GAYA3
Frequency
Valid

RR

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

9

11.3

11.3

11.3

S

49

61.3

61.3

72.5

SS

22

27.5

27.5

100.0

Total

80

100.0

100.0

Sumber : Data Primer yang diolah 2016

55

Sebanyak 9 orang (11,3%) ragu-ragu kosmetik Wardah memiliki keunggulan
daripada kosmetik lainnya. 49 orang (61,3%) setuju kosmetik Wardah memiliki
keunggulan daripada kosmetik lainnya. 22 orang (27,5%) sangat setuju kosmetik
Wardah memiliki keunggulan daripada kosmetik lainnya.
b. Variabel Label Halal
Tabel 4.4
Bahan Baku Kosmetik Wardah Terjamin Kehalalannya
LABEL1
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

TS

1

1.3

1.3

1.3

RR

7

8.8

8.8

10.0

S

47

58.8

58.8

68.8

SS

25

31.3

31.3

100.0

Total

80

100.0

100.0

Sebanyak 1 orang (1,3%) tidak setuju Bahan baku kosmetik Wardah terjamin
kehalalannya. 7 orang (8,8%) ragu-ragu Bahan baku kosmetik Wardah terjamin
kehalalannya. 47 orang (58,8%) setuju Bahan baku kosmetik Wardah terjamin
kehalalannya. 25 orang (31,3%) sangat setuju Bahan baku kosmetik Wardah terjamin
kehalalannya.
Tabel 4.5
Proses Produksi Bebas Dari Mesin Yang Tidak Terjamin Kehalalannya
LABEL2
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

RR

13

16.3

16.3

16.3

S

42

52.5

52.5

68.8

SS

25

31.3

31.3

100.0

Total

80

100.0

100.0

56

Sebanyak 13 orang (16,3%) ragu-ragu proses produksi bebas dari mesin yang
tidak terjamin kehalalannya. 42 orang (52,5%) setuju proses produksi bebas dari
mesin yang tidak terjamin kehalalannya. 25 orang (31,3%) sangat setuju proses
produksi bebas dari mesin yang tidak terjamin kehalalannya.
Tabel 4.6
Label Halal Kosmetik Wardah Menambah Kepercayaan Dan Rasa Aman
LABEL3
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

RR

12

15.0

15.0

15.0

S

35

43.8

43.8

58.8

SS

33

41.3

41.3

100.0

Total

80

100.0

100.0

Sumber : Data Primer yang diolah 2016
Sebanyak 12 orang (15%) ragu-ragu Label halal kosmetik Wardah menambah
kepercayaan dan rasa aman. 35 orang (43,8%) setuju Label halal kosmetik Wardah
menambah kepercayaan dan rasa aman. 33 orang (41,3%) sangat setuju Label halal
kosmetik Wardah menambah kepercayaan dan rasa aman.
Tabel 4.7
Tertarik Membeli Kosmetik Wardah Karena Tercantum Label Halal
LABEL4
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

RR

15

18.8

18.8

18.8

S

40

50.0

50.0

68.8

SS

25

31.3

31.3

100.0

Total

80

100.0

100.0

Sumber : Data Primer yang diolah 2016

57

Sebanyak 15 orang (18.8%) ragu-ragu Tertarik membeli kosmetik Wardah
karena tercantum label halal. 40 orang (50%) setuju Tertarik membeli kosmetik
Wardah karena tercantum label halal. 25 orang (31.3%) sangat setuju Tertarik
membeli kosmetik Wardah karena tercantum label halal.
c. Variabel Harga
Tabel 4.8
Harga Kosmetik Wardah Sesuai Dengan Kualitasnya
HARGA1
Frequency
Valid

RR

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

7

8.8

8.8

8.8

S

57

71.3

71.3

80.0

SS

16

20.0

20.0

100.0

Total

80

100.0

100.0

Sumber : Data Primer yang diolah 2016
Sebanyak 7 orang (8,8%) ragu-ragu Harga kosmetik Wardah sesuai dengan
kualitasnya. 57 orang (71,3%) setuju Harga kosmetik Wardah sesuai dengan
kualitasnya. 16 orang (20%) sangat setuju Harga kosmetik Wardah sesuai dengan
kualitasnya.
Tabel 4.9
Harga Kosmetik Wardah Relatif Terjangkau
HARGA2
Frequency
Valid

RR

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

9

11.3

11.3

S

49

61.3

61.3

72.5

SS

22

27.5

27.5

100.0

Total

80

100.0

100.0

Sumber : Data Primer yang diolah 2016

11.3

58

Sebanyak 9 orang (11,3%) ragu-ragu harga kosmetik Wardah relatif
terjangkau. 49 orang (61,3%) setuju harga kosmetik Wardah relatif terjangkau. 22
orang (27,5%) sangat setuju harga kosmetik Wardah relatif terjangkau.
Tabel 4.10
Harga Kosmetik Wardah Bersaing Dengan Produk Kosmetik Lainnya
HARGA3
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

TS

1

1.3

1.3

1.3

RR

12

15.0

15.0

16.3

S

48

60.0

60.0

76.3

SS

19

23.8

23.8

100.0

Total

80

100.0

100.0

Sumber : Data Primer yang diolah 2016
Sebanyak 1 orang (1,3%) tidak setuju harga kosmetik Wardah bersaing
dengan produk kosmetik lainnya. 12 orang (15%) ragu-ragu harga kosmetik Wardah
bersaing dengan produk kosmetik lainnya. 48 orang (60%) setuju harga kosmetik
Wardah bersaing dengan produk kosmetik lainnya. 19 orang (23,8%) sangat setuju
harga kosmetik Wardah bersaing dengan produk kosmetik lainnya.
d. Variabel Keputusan Pembelian
Tabel 4.11
Membeli Kosmetik Wardah Karena Kebutuhan Dan Keinginan Tampil Cantik
PEMBELIAN1
Frequency
Valid

RR

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

6

7.5

7.5

7.5

S

46

57.5

57.5

65.0

SS

28

35.0

35.0

100.0

Total

80

100.0

100.0

59

6 orang (7,5%) ragu-ragu membeli kosmetik Wardah karena kebutuhan dan
keinginan agar tampil cantik. 46 orang (57,5%) setuju membeli kosmetik Wardah
karena kebutuhan dan keinginan agar tampil cantik. 28 orang (35%) sangat setuju
membeli kosmetik Wardah karena kebutuhan dan keinginan agar tampil cantik.
Tabel 4.12
Memperoleh Informasi Kosmetik Wardah Dari Media Dan Lingkungan Sekitar
PEMBELIAN2
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

RR

11

13.8

13.8

13.8

S

48

60.0

60.0

73.8

SS

21

26.3

26.3

100.0

Total

80

100.0

100.0

Sumber : Data Primer yang diolah 2016
Sebanyak 11 orang (13,8%) ragu-ragu memperoleh informasi kosmetik
Wardah dari media dan lingkungan sekitar. 48 orang (60%) setuju memperoleh
informasi kosmetik Wardah dari media dan lingkungan sekitar. 21 orang (26,3%)
sangat setuju memperoleh informasi kosmetik Wardah dari media dan lingkungan
sekitar.
Tabel 4.13
Membandingkan Keunggulan Kosmetik Wardah Dengan Kosmetik Merek
Lainnya Sebelum Membeli
PEMBELIAN3
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

RR

13

16.3

16.3

16.3

S

48

60.0

60.0

76.3

SS

19

23.8

23.8

100.0

Total

80

100.0

100.0

60

Sebanyak 13 orang (16,3%) ragu-ragu membandingkan keunggulan kosmetik
Wardah dengan kosmetik merek lainnya sebelum membeli. 48 orang (60%) setuju
membandingkan keunggulan kosmetik Wardah dengan kosmetik merek lainnya
sebelum membeli. 19 orang (23,8%) sangat setuju membandingkan keunggulan
kosmetik Wardah dengan kosmetik merek lainnya sebelum membeli.
Tabel 4.14
Kosmetik Wardah Mudah Diperoleh Di Toko Kosmetik Terdekat
PEMBELIAN4
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

RR

11

13.8

13.8

13.8

S

39

48.8

48.8

62.5

SS

30

37.5

37.5

100.0

Total

80

100.0

100.0

Sumber : Data Primer yang diolah 2016
Sebanyak 11 orang (13,8%) ragu-ragu kosmetik Wardah mudah diperoleh di
toko kosmetik terdekat. 39 orang (48,8%) setuju kosmetik Wardah mudah diperoleh
di toko kosmetik terdekat. 30 orang (37,5%) sangat setuju kosmetik Wardah mudah
diperoleh di toko kosmetik terdekat.
Tabel 4.15
Puas Menggunakan Kosmetik Wardah
PEMBELIAN5
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

TS

1

1.3

1.3

1.3

RR

8

10.0

10.0

11.3

S

44

55.0

55.0

66.3

SS

27

33.8

33.8

100.0

Total

80

100.0

100.0

61

Sebanyak 1 orang (1,3%) tidak setuju puas menggunakan kosmetik Wardah. 8
orang (10%) ragu-ragu puas menggunakan kosmetik Wardah. 44 orang (55%) setuju
puas menggunakan kosmetik Wardah. 27 orang (33,8%) sangat setuju puas
menggunakan kosmetik Wardah.

4.3.3. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Untuk uji validitas dilakukan uji signifikasi dengan membandingkan nilai
rhitung dengan rtabel. Nilai rtabel dapat dilihat dari Tabel r (Lampiran 10). Dalam melihat
tabel R, degree of freedom (df)= n-2, dalam penelitian ini besar df dapat dihitung
sebanyak 80-2. Alpha 5% dengan df = 78 maka didapat rtabel sebesar 0.219. Jika rhitung
lebih besar daripada rtabel maka butir pertanyaannya dalam kuesioner dikatakan valid.
Jika pertanyaan dalam kuesioner bernilai valid maka pertanyaan tersebut
dapat dilanjutkan dalam penyebaran kuesioner ke responden dalam penelitian ini. Di
bawah ini merupakan hasil uji validitas dalam penelitian ini:
Tabel 4.16
Hasil Uji Validitas
Variabel
Gaya Hidup (X1)

Label Halal (X2)

Pertanyaan
X1.1
X1.2
X1..3
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4

rhitung

rtabel
0.536
0.582
0.492
0.359
0.483
0.511
0.626

0.219
0.219
0.219
0.219
0.219
0.219
0.219

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

62

Variabel

Pertanyaan
X3.1
Harga (X3)
X3.2
X3.3
Y1.1
Y1.2
Keputusan Pembelian (Y) Y1.3
Y1.4
Y1.5
Sumber: Data Primer yang diolah 2016

rhitung
0.720
0.343
0.675
0.556
0.698
0.439
0.580
0.545

rtabel
0.219
0.219
0.219
0.219
0.219
0.219
0.219
0.219

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Dari tabel 4.16 di atas, dapat diketahui bahwa masing-masing pertanyaan
bernilai positif lebih besar daripada 0.219. sehingga seluruh pertanyaan tersebut
dinyatakan valid.
Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kemantapan dan
konsistensitas suatu alat ukur. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan
rumus Alpha Crobach guna mengetahui hasil pengukuran yang diperoleh memenuhi
syarat reliabilitas. Intrumen kuesioner dikatakan reliable jika memiliki koefisien
alpha lebih dari 0.600.
Tabel 4.17
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Gaya Hidup (X1)

Label Halal (X2)

Pertanyaan
X1.1
X1.2
X1..3
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4

Alpha
cronbach
0.816
0.813
0.819
0.828
0.821
0.820
0.810

Koefisien
Alpha
0.600
0.600
0.600
0.600
0.600
0.600
0.600

Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel

63

Variabel

Pertanyaan

Harga (X3)

X3.1
X3.2
X3.3
Keputusan Pembelian Y1.1
(Y)
Y1.2
Y1.3
Y1.4
Y1.5
Sumber : Data primer yang diolah 2016

Alpha
cronbach
0.802
0.830
0.806
0.815
0.806
0.823
0.813
0.816

Koefisien
Alpha
0.600
0.600
0.600
0.600
0.600
0.600
0.600
0.600

Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel

Dari tabel 4.17 di atas, dapat diketahui bahwa masing-masing pertanyaan
bernilai lebih besar daripada 0.6. sehingga seluruh pertanyaan tersebut dinyatakan
reliabel.

4.4. Pembahasan Penelitian
4.4.1. Uji Asumsi Klasik
Salah satu syarat untuk dapat menggunakan regresi berganda adalah
terpenuhinya asumsi klasik untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang tidak bisa dan
efesien dari satu persamaan regresi berganda. Dalam uji asumsi klasik pada penelitian
ini digunakan 3 buah alat uji, yaitu:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
terikat dan variable bebas mempunyai distribusi normal atau tidak. Cara yang bisa
ditempuh untuk menguji kenormalan adalah dengan menggunakan grafik Normal P-

64

P Plot dengan melihat penyebaran datanya. Jika pada grafik penyebaran datanya
mengikuti pola garis diagonal, maka penyebaran datanya normal.

Sumber : Lampiran output SPSS, 2016

Gambar 4.6.
Grafik Normal P-P Plot

Sumber : Lampiran output SPSS, 2016

Gambar 4.7.
Histogram Uji Normalitas

65

Pada gambar 4.6. pada grafik Normal P-Plot terlihat titik yang mengikuti data
disepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa residual peneliti normal.
Pada gambar 4.7. histogram normalitas terlihat penyebaran datanya yang berbentuk
lonceng dan tidak melenceng ke kiri atau ke kanan.mengikuti pola penyebaran data
normal.

2. Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemmukan adanya
korelasi antara variabel bebas. Jika terjadi korelasi maka dinamakan adanya masalah
multikolinieritas. Pedoman model regresi yang bebas dari multikolinieritas adalah:
1. Mempunyai nilai VIF di bawah angka 10
2. Mempunyai angka Tolerance di bawah angka 1.
Tabel 4.18
Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel

Collinearity Statistics
Tolerance

VIF

Gaya Hidup

0.703

1.422

Label Halal
Harga

0.686
0.806

1.458
1.241

Sumber : Lampiran Output SPSS, 2016

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan beberapa informasi tentang uji
multikolinieritas dari variabel penelitian, yaitu :

66

1. Pada variabel gaya hidup nilai tolerance di bawah angka 1 yaitu sebesar 0.703
dan nilai VIF dibawah 10 sebesar 1.422, sehingga variabel gaya hidup bebas dari
multikolinieritas
2. Pada variabel label halal nilai tolerance di bawah angka 1 yaitu sebesar 0.686 dan
Nilai VIF dibawah angka 10, sebesar 1.458. sehingga variabel label halal bebas
dari multikolinieritas.
3. Pada variabel harga nilai tolerance di bawah angka 1 yaitu sebesar 0.806 dan
Nilai VIF dibawah angka 10, sebesar 1.241. sehingga variabel harga bebas dari
multikolinieritas.

3. Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians. Hasil uji heterokedastisitas sebagai berikut:

Sumber : Lampiran Output SPSS, 2016
Gambar 4.8. Scaterplot Heteroskedastisitas

67

Berdasarkan grafik scaterplot menunjukkan bahwa tidak terdapat pola
yang jelas serta titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.
Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi
dalam penelitian ini.

4.4.2. Uji Regresi Linear Berganda
Dalam pengelolaan data dengan menggunakan regresi linier berganda,
dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel terikat dengan
variabel bebas, melalui hubungan variabel gaya hidup (X1), label halal (X2) dan harga
(X3) terhadap keputusan pembelian (Y). Hasil regresi dapat dilihat dari tabel di bawah
ini :
Tabel 4.19
Uji Regresi Linear Berganda
a

Coefficients
Unstandardized Coefficients
Model
1

B
(Constant)

Std. Error

3.242

2.857

GAYA HIDUP

.409

.170

LABEL HALAL

.282

HARGA

.480

Standardized
Coefficients
Beta

t

Sig.

1.835

.070

.258

2.404

.019

.124

.247

2.285

.025

.180

.261

2.657

.010

a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

Sumber :Lampiran Output SPSS, 2016

Variabel terikat adalah Keputusan Pembelian (Y) sebesar 3.242, sedangkan
variabel bebas adalah Gaya Hidup (X1) sebesar 0.409, Label Halal (X2) sebesar

68

0.282 dan harga (X3) sebesar 0.480. Sehingga dapat persamaan regresi linear
berganda pada penelitian ini adalah:

Y = 3.242 + 0.409 X1 + 0.282 X2 + 0.480 X3 + e
Penjelasan dari persamaan regresi linear berganda di atas adalah:
1. Konstanta (a) = 3.242
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda di atas, bahwa nilai keputusan
pembelian sebesar 3.242 jika variabel lain seperti gaya hidup, label halal dan harga
dianggap konstan.
2. Koefisien X1 = 0.409
Menunjukkan bahwa hubungan antara gaya hidup dengan keputusan pembelian
sebesar 0.409. Jika terjadi kenaikan satu satuan (1%) pada variabel gaya hidup
maka variabel keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0.409 (40.9 %).
Merupakan faktor terbesar kedua setelah harga di penelitian ini dalam
mempengaruhi mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Medan Area untuk membeli Kosmetik Wardah. Gaya hidup
mahasiswa yang dipengaruhi oleh teman sebaya (peers group) yang memberi
dukungan secara emosional dalam membeli Kosmetik Wardah, keinginan untuk
tampil cantik dari diri sendiri, kebutuhannya atas kosmetik, pendapat orang di
sekitar mahasiwa mempengaruhi keputusan pembelian Kosmetik Wardah oleh
mahasiswa stambuk 2012 dan 2013 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Medan Area,

69

3. Koefisien X2 = 0.282
Menunjukkan bahwa hubungan antara label halal dengan keputusan pembelian
sebesar 0.282. Jika terjadi kenaikan satu satuan (1%) pada variabel label halal
maka variabel keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0.282 (28.2 %). Label
halal merupakan variabel yang berpengaruh paling kecil dalam mempengaruhi
mahasiswa membeli Kosmetik Wardah. Hal tersebut disebabkan kurangnya
kesadaran mahasiswa atas pentingnya keberadaan label halal di kosmetik. Para
mahasiswa masih banyak beranggapan bahwa kehalalan produk cukup pada
makanan dan minuman, belum banyak tumbuh kesadaran mahasiswa bahwa
kehalalan kosmetik juga penting. Label halal dipandang sebagai pelengkap
kemasan, memberi informasi kepada konsumen bahwa Kosmetik tersebut Halal,
namun bukan sebagai kewajiban kesadaran pribadi untuk mengenakan dan
mengonsumsi yang halal atau faktor utama dalam melakukan pembelian keputusan
pembelian Kosmetik Wardah oleh mahasiswa stambuk 2012 dan 2013 Program
Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area.
4. Koefisien X3= 0.480
Menunjukkan bahwa hubungan antara harga dengan keputusan pembelian sebesar
0.480. Jika terjadi kenaikan satu satuan (1%) pada variabel harga maka variabel
keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0.480 (48%). Variabel harga
merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi mahasiswa
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area untuk
melakukan pembelian Kosmetik Wardah. Hal tersebut dibuktikan dalam nilai

70

persentase variabel harga pada persamaan linear berganda tersebut bernilai paling
besar daripada variabel bebas lainnya. Harga Kosmetik Wardah mempengaruhi
keputusan pembelian yang dilakukan oleh mahasiswa. Harga yang terjangkau
mampu dijangkau mahasiswa yang ingin mencoba membeli kosmetik Wardah.
Karena sumber keuangan mahasiswa yang masih terbatas dan kebanyakan
diperoleh dari orangtua, para mahasiswa mencari produk yang sesuai dengan
kondisi keuangan yang mereka miliki. Kosmetik Wardah karena harganya sesuai
dengan daya beli mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Medan Area

4.4.3. Uji Hipotesis
1. Uji Parsial (Uji-t)
Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara
individual terhadap variabel terikat. Asumsi dalam uji parsial adalah:
a. Jika nilai signifikan < 0.05 maka terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial
masing-masing variabel.
b. Jika nilai signifikan >0.05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara
parsial masing-masing variabel.
c. Jika nilai ttabel < thitung maka terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial
masing-masing variabel.
d. Jika nilai ttabel > thitung maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara
parsial masing-masing variable

71

Nilai ttabel pada jumlah sampel (n) adalah 80 orang responden dan total seluruh
variabel (k) = 4 variabel, maka df=n-k=80-4=76 dengan tingkat kesalahan (standart
error) 5%, adalah sebesar 1.668. Di bawah ini merupakan hasil dari Uji parsial.

Tabel 4.20
Uji Parsial
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model
1

B
(Constant)

Std. Error

3.242

2.857

GAYA HIDUP

.409

.170

LABEL HALAL

.282

HARGA

.480

Standardized
Coefficients
Beta

t

Sig.

1.835

.070

.258

2.404

.019

.124

.247

2.285

.025

.180

.261

2.657

.010

a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

Sumber :Lampiran Output SPSS, 2016

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat berupa ;
1.

Gaya hidup memiliki nilai signifikan sebesar 0.019 lebih kecil daripada 0.05
dan thitung sebesar 3.730 lebih besar daripada t tabel 1.668. Sehingga gaya hidup
secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
kosmetik Wardah pada mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Medan Area.

2.

Label Halal memiliki nilai signifikan sebesar 0.025 lebih kecil daripada 0.05
dan thitung sebesar 2.285 lebih besar daripada t tabel 1.668. Sehingga label halal
secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

72

kosmetik Wardah pada mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Medan Area.
3.

Harga memiliki nilai signifikan sebesar 0.010 lebih kecil daripada 0.05 dan
thitung sebesar 2.657 lebih besar daripada ttabel 1.668. Sehingga harga secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
kosmetik Wardah pada mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Medan Area.

2. Hasil Uji Simultan (Uji-F)
Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama
mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Asumsinya adalah:
a. Jika nilai signifikan < 0.05 maka variabel bebas secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel terikat.
b. Jika nilai signifikan >0.05 maka variabel bebas secara bersama-sama tidak
berpengaruh terhadap variabel terikat.
c. Jika nilai Ftabel < Fhitung maka terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan
antar variabel.
d. Jika nilai Ftabel > Fhitung maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara
simultan antar variabel.
Nilai Ftabel pada jumlah variabel total (K) sebanyak 4 (empat), jumlah sampel
(n) sebanyak 80 responden dan tingkat kesalahan 5%, adalah sebesar 2.72. Hasil dari
Uji simultan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

73

Tabel 4.21
Uji Simultan
b

ANOVA

ANOVAb
Model
1

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Regression

107.719

3

35.906

Residual

262.481

76

3.454

Total

370.200

79

6.397

Sig.
.000

a

a. Predictors: (Constant), GAYA HIDUP, LABEL HALAL, HARGA
b. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

Sumber : lampiran Output SPSS, 2016

Hasil dari FHitung adalah 6.625 dengan tingkat signifikasi 0.000. Nilai Fhitung
sebesar 6.397 lebih besar daripada FTabel sebesar 2,72. Nilai signifikasi 0.000 lebih
kecil daripada 0.05. Maka variabel gaya hidup, label halal dan harga secara simultan
berpengaruh terhadap keputusan pembelian Kosmetik Wardah pada mahasiswa
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area.

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Berikut tabel hasil uji koefisien determinasi pada penelitian ini:
Tabel 4.22.
Uji Koefisiensi Determinasi (R2)
Model Summaryb

Model
1

R

R Square
a

.439

Adjusted R Square
.291

a. Predictors: (Constant), HARGA, GAYA HIDUP, LABEL HALAL
b. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

Sumber : Lampiran Output SPSS, 2016

.263

Std. Error of the Estimate
1.858

74

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa:
1. Nilai R = 0.439. Artinya hubungan variabel gaya hidup, label halal dan harga
terhadap keputusan pembelian sebesar 43,9%. Hal tersebut menunjukkan
hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat cukup (moderat).
2. Nilai R Square sebesar 0.291 (29,1%). Hasil ini menunjukkan bahwa 29,1%
variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel gaya hidup, label
halal dan harga. Hal tersebut menunjukkan kemampuan variabel bebas rendah
dalam menjelaskan variabel terikat.
3. Nilai Adjusted R Square sebesar 0.263 (26,3%). Hasil ini menunjukkan bahwa
26,3% variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel gaya hidup,
label halal dan harga. Sedangkan selisihnya sebesar 73,7% keputusan pembelian
dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4. Std. Error of the Estimate sebesar 1,858. Hal tersebut banyaknya kesalahan
dalam mengukur variasi nilai prediksi sebesar 1,858.