KORELASI ANTARA PENGETAHUAN PERBAIKAN MOTOR OTOMOTIF DAN PRESTASI KEWIRAUSAHAAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI TEKNIK OTOMOTIF SMK MA’ARIF 1 KROYA CILACAP JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/201

KORELASI ANTARA PENGETAHUAN PERBAIKAN MOTOR OTOMOTIF DAN
PRESTASI KEWIRAUSAHAAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA
KELAS XI TEKNIK OTOMOTIF SMK MA’ARIF 1
KROYA CILACAP JAWA TENGAH
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Joni Setiawan*
E-mail: joni_setiawan@yahoo.com

Slamet Priyanto**
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) korelasi antara pengetahuan perbaikan
motor otomotif dan prestasi kewirausahaan dengan minat berwirausaha; (2) korelasi antara
pengetahuan perbaikan motor otomotif dengan minat berwirausaha; dan (3) korelasi antara prestasi
kewirausahaan dengan minat berwirausaha siswa kelas XI Teknik Otomotif SMK Ma’arif 1 Kroya
Cilacap Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini termasuk jenis penelitian ex-post
facto. Metode pengumpulan data menggunakan metode angket, tes, dan dokumentasi. Teknik
analisis data menggunakan analisis deskriptif, uji hipotesis pertama menggunakan regresi ganda
dan uji hipotesis kedua dan ketiga menggunakan uji korelasi parsial yang didahului uji persyaratan
analisis, yaitu uji normalitas, linieritas da interkorelasi. Hasil uji persyaratan analisis menunjukkan
bahwa semua data berdistribusi normal, dinyatakan linier, dan tidak ada pengaruh antar variabel
bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada korelasi positif dan signifikan antara

pengetahuan perbaikan motor otomotif dan prestasi kewirausahaan dengan minat berwirausaha
siswa kelas XI Teknik Otomotif SMK Ma’arif 1 Kroya Cilacap Jawa Tengah Tahun Pelajaran
2013/2014; (2) ada korelasi positif dan signifikan antara pengetahuan perbaikan motor otomotif
dengan minat berwirausaha; dan (3) ada korelasi positif dan signifikan antara prestasi
kewirausahaan dengan minat berwirausaha.
Kata Kunci: Otomotif, Prestasi, Minat, Kewirausahaan
*Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
**Dosen Pendidikan Teknik Mesin UST Yogyakarta

464

Jurnal Taman Vokasi 3 Nomor 32 Tahun 2015

CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE OF AUTOMOTIVE MOTOR
REPAIR AND ENTREPRENEURSHIP LEARNING ACHIEVEMENT WITH
ENTREPRENEUR INTEREST AMONG THE ELEVENTH GRADE STUDENTS
OF SMK MA-ARIF 1 KROYA CILACAP CENTRAL JAVA
IN ACADEMIC YEAR 2013/2014
Joni Setiawan*
E-mail: joni_setiawan@yahoo.com


Slamet Priyanto**
ABSTRACT
The objectives of this study were to describe (1) correlation between knowledge of
automotive motor repair with entrepreneur interest; (2) correlation between entrepreneurship
learning achievement with entrepreneur interest; and (3) correlation between knowledge of
automotive motor repair and entrepreneurship learning achievement with entrepreneur interest
among the eleventh grade students of SMK Ma-Arif 1 Kroya Cilacap Central Java in academic
year 2013/2014. This study was ex-post facto research. Data collecting methods were
questionnaires and documentation. Data analyzing methods used descriptive analysis, first and
second hypothesis testing used partial correlation and third hypothesis testing used regression.
This study shows that (1) there was a positive and significant between knowledge of automotive
motor repair with entrepreneur interest; (2) there was a positive and significant between
entrepreneurship learning achievement with entrepreneur interest; and (3) there was a positive and
significant between knowledge of automotive motor repair and entrepreneurship learning
achievement with entrepreneur interest among the eleventh grade students of SMK Ma-Arif 1
Kroya Cilacap Central Java in academic year 2013/2014.
Key words: Automotive, Achievement, Interest, Entrepreneurship

A.


Dalam

PENDAHULUAN
Minat

berwirausaha

pendidikan,

minat

siswa

berwirausaha perlu diketahui oleh guru

adalah usaha dan kemauan karena adanya

maupun siswa itu sendiri mengingat minat


motivasi siswa untuk mempelajari, mencari

ini

dan

tenaga

melakukan pilihan dalam menentukan cita-

Pada

citanya sendiri. Cita-cita adalah perwujudan

umumnya siswa-siswa ini cenderung untuk

dari minat dalam korelasi dengan proses

berusaha sendiri (mandiri) baik dalam


masa depan bagi siswa untuk menentukan

kehidupan sehari-hari. Hal ini merupakan

pilihan dengan pendidikan, jabatan atau

perwujudan

minat

pekerjaan yang diinginkan. Siswa yang

berwirausaha, sebab dalam berwirausaha

berminat dalam berwiraswasta cenderung

tersirat

memilih karir ke sektor swasta atau


berkeinginan

wiraswasta

makna

kemandirian.

menjadi

(Sutanto,

sikap

pada

dunia

2002:23).


akibat

usaha

dari

sendiri

yaitu

dapat

mengarahkan

siswa

untuk

berusaha membuka usaha sendiri sebagai


Korelasi Antara Pengetahuan Perbaikan Motor Otomotif

465

Pengetahuan

bentuk kemandirian. Namun, banyak siswa
yang

menghadapi

masalah

dalam

otomotif

juga

perbaikan


motor

memengaruhi

minat

menumbuhkan minat berwirausaha, seperti

berwirausaha.

Dalam

melaksanakan

siswa tidak memiliki kepribadian yang

pembelajaran perbaikan motor otomotif

unggul, siswa tidak mengenal diri sendiri


siswa diharapkan berprestasi dan mampu

dan tidak dapat memilih kegiatan yang

meningkatkan

sesuai dengan kemampuan, tidak mampu

keterampilannya dalam motor otomotif,

mengetahui kemampuan dan menyadari

sehingga setelah lulus nanti siswa dapat

kekurangan diri sendiri.

mengaplikasikan

pengetahuan


dan

pengetahuan

tersebut

Permasalahan yang sering dijumpai

dalam dunia kerja yang sebenarnya. Salah

adalah banyak siswa yang belum tergugah

satu materi perbaikan motor otomotif yang

untuk

dipelajari siswa adalah memperbaiki unit

melakukan

kemandirian

dalam

berusaha, siswa selalu tergantung kepada

kopling

orang lain dan tidak bersikap mandiri, dan

menerapkan rekondisi komponen utama

siswa tidak mempunyai cita-cita untuk

motor, memelihara/service system bahan

berusaha

menciptakan

bakar bensin, memelihara/service system

lapangan kerja sendiri. Gejala yang terjadi

pelumasan, dan memelihara/service system

menunjukkan bahwa siswa tidak terdorong

pendingin.

minatnya

diharapkan dapat memahami bagian-bagian

sendiri

dengan

untuk

mempunyai

jiwa

dan

komponen-komponennya,

Melalui

dan

materi

ini,

siswa

kewirausahaan. Banyak siswa yang tidak

kopling

tergugah untuk melakukan kemandirian

mampu menjelaskan prinsip, fungsi dan

dalam berusaha, dengan kata lain siswa

cara

selalu ketergantungan kepada orang lain

menjelaskan

dan tidak bersikap mandiri, dan siswa tidak

penyetelan mekanisme kopling, fungsi dan

mempunyai cita-cita untuk berusaha sendiri

kerja

dengan sukses. Masalah lain adalah minat

kopling,

kerja

komponen-komponennya,

masing-masing
proses

komponen

kopling,

perawatan

pengoperasian

dan

unit

berwirausaha siswa SMK masih rendah,

Berkaitan dengan hal-hal di atas,

masih banyak dijumpai lulusan SMK yang

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

setelah lulus menganggur karena mereka

dengan mengambil judul: “Korelasi antara

hanya

untuk

Pengetahuan Perbaikan Motor Otomotif

melamar pekerjaan bukan mengendalikan

dan Prestasi Kewirausahaan dengan Minat

kemampuan

Berwirausaha Siswa Kelas XI Teknik

mengandalkan

yang

ijazahnya

dimiliki

menciptakan lapangan kerja.

untuk

Otomotif SMK Ma’arif 1 Kroya Cilacap
Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014”.

466

Korelasi Antara Pengetahuan Perbaikan Motor Otomotif

Minat tidak dibawa sejak lahir,

sebenarnya

berarti

kemampuan

untuk

Minat

berdiri = sta atas kekuatan sendiri = swa,

dengan sesuatu dipelajari dan memengaruhi

jadi kemampuan untuk berdikari, otonom,

penerimaan

berdaulat atau menurut Ki Hajar Dewantara

melainkan

merupakan

diperoleh

kemudian.

minat-minat
gejala

baru.

Minat

kejuruan

yang

mendorong ke arah suatu objek. Dengan
adanya minat tersebut seseorang akan dapat

merdeka

lahir

batin

(Bucahri

Alam,

2009:21).
“Jiwa

kewirausahaan

mendorong

menghadapi suatu objek yang aktif. Minat

minat seseorang untuk mendirikan dan

merupakan daya penggerak untuk mencapai

mengelola

suatu tujuan. “Minat adalah rasa lebih suka

Hendaknya minat tersebut diikuti dengan

dan rasa ketertarikan pada suatu hal antara

perencanaan dan perhitungan yang matang”

aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat

(Kasmir, 2011:20). Namun demikian, ada

pada dasarnya adalah penerimaan akan

istilah lain yang mungkin dianggap secara

suatu hubungan antara diri sendiri dengan

tegas berbeda istilahnya dengan wiraswasta

sesuatu di luar diri” (Djaali, 2012: 121).

yaitu entrepreneurship. Wiraswasta adalah

“Minat adalah suatu rasa lebih suka

seorang

usaha

yang

secara

mengerti

profesional.

dan

dapat

dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau

membedakan antara tantangan dan peluang

aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat

lalu memanfaatkannya untuk keuntungan

pada dasarnya adalah penerimaan akan

mereka. “Wiraswasta adalah orang-orang

suatu korelasi antara diri sendiri dengan

yang mempunyai kemampuan melihat dan

sesuatu di luar diri” (Slameto, 2010: 180).

menilai

Semakin kuat atau dekat korelasi tersebut,

mengumpulkan sumber-sumber daya yang

maka semakin besar minatnya. “Minat

dibutuhkan guna mengambil keuntungan

(interest)

dan tindakan yang tepat guna memastikan

berarti

kecenderungan

dan

kegairahan yang tinggi atau keinginan yang

kesempatan-kesempatan

bisnis,

kesuksesan” (Tedjasutisna, 2004:14).

besar dengan sesuatu” (Muhibbin Syah,

Menurut Muhibin Syah (2010:73),

2010: 136), sedangkan “minat adalah

ditinjau dari sifat dan cara penerapannya,

kecenderungan dan kegairahan yang tinggi

pengetahuan terdiri dari dua macam, yakni

atau keinginan yang besar dengan sesuatu”

pengetahuan

(Mulyasa, 2004: 194).

knowledge) dan pengetahuan prosedural

Istilah wiraswasta diterima wira atau

(procedural

deklaratif

knowledge).

(declarative

Declarative

prawira berarti apa yang bersifat mulia atau

knowledge lazim juga disebut propositional

luhur, dan swasta yang digunakan untuk

knowledge. Pengetahuan deklatarif ialah

menyatakan

pengetahuan mengenai informasi faktual

pihak

bukan

pemerintah,

Korelasi Antara Pengetahuan Perbaikan Motor Otomotif

467

yang bersifat statis-normatif dan dapat

belajar” (Sardiman, 2001:46). “Prestasi

dijelaskan

verbal.

adalah kemampuan nyata (actual ability)

Sebaliknya pengetahuan prosedural adalah

yang dicapai individu dari satu kegiatan

pengetahuan yang mendasari kecakapan

atau usaha” (A. Tabrani, 2001: 22).

perbuatan

“Prestasi adalah bukti usaha yang telah

secara

lisani

jasmaniah

atau

yang

cenderung

dicapai” (Winkel, 2004: 165). Menurut

bersifat dinamis.
Penyelenggaraan pendidikan perba-

Oemar Hamalik (2009: 155), “prestasi

ikan motor otomotif secara umum bertujuan

belajar

untuk menjawab tuntutan industri. Namun

perubahan tingkah laku pada diri siswa

perbaikan

yang dapat diamati dan diukur dalam

motor

otomotif

mempunyai

Menghasilkan

tenaga

kerja

yang

memiliki keahlian profesional yaitu

c.

d.

terjadinya

keterampilan.
Menurut Syaiful Sagala (2010:12),

memiliki

“belajar adalah komponen ilmu pendidikan

kemampuan, kompetensi, dan etos

yang berkenaan dengan tujuan dan bahan

kerja yang sesuai dengan tuntutan

acuan interaksi, baik yang bersifat ekplisit

lapangan kerja.

maupun

tenaga

b.

sebagai

bentuk perubahan pengetahuan sikap dan

tujuan yaitu:
a.

tampak

kerja

yang

implisit”.

Menurut

Ngalim

memperkokoh

Purwanto (2013:102), “belajar adalah suatu

keterkaitan dan kesepadanan antara

proses yang menimbulkan terjadinya suatu

lembaga pendidikan dan pelatihan

perubahan atau pembaharuan dalam tingkah

kejuruan dan dunia kerja.

laku dan kecakapan”. Bimo Walgito (2010:

Meningkatkan

Meningkatkan

dan

efisiensi

proses

167) menyatakan bahwa “belajar suatu

pendidikan dan pelatihan tenaga kerja

proses,

berkualitas profesional.

perubahan perilaku (change in behavior or

Memberikan
penghargaan

pengakuan
dengan

dan

pengalaman

yang

mengakibatkan

adanya

performance)”.
Pengertian

wirausaha

menunjuk

kerja sebagai bagian dari proses

kepada kepribadian tertentu yaitu pribadi

pendidikan (Sumber: Silabus SMK

yang mampu berdiri di atas kekuatan

Ma’arif Kroya Cilacap)

sendiri. Menurut Gatot Hari Priowirjanto

“Prestasi adalah kemampuan nyata

(2010:8), wirausaha adalah seseorang yang

yang merupakan hasil interaksi antara
berbagai faktor yang memengaruhi baik
dari dalam maupun dari luar individu dalam

bebas dan memiliki kemampuan untuk
hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan
usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. Ia
bebas merancang, menentukan mengelola,

468

Korelasi Antara Pengetahuan Perbaikan Motor Otomotif

mengendalikan semua usahanya. Sedang-

koefisien

kan kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa

perbaikan motor otomotif adalah 0,918 dan

dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu

minat berwirausaha adalah 0,915. Teknik

yang baru yang sangat bernilai dan berguna

analisis

bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan

deskriptif, uji hipotesis pertama mengguna-

merupakan sikap mental yang selalu aktif

kan regresi ganda dan uji hipotesis kedua

atau kreatif berdaya, bercipta, berkarsa dan

dan ketiga menggunakan uji korelasi parsial

bersaahaja dalam berusaha dalam rangka

yang didahului uji persyaratan analisis,

meningkatkan pendapatan dalam kegaitan

yaitu

usahanya atau kiprahnya.

interkorelasi. Hasil uji persyaratan analisis

data

uji

ini

termasuk

menggunakan

analisis

linieritas

bahwa

semua

da

data

berdistribusi normal, dinyatakan linier, dan

METODE PENELITIAN
Penelitian

pengetahuan

normalitas,

menunjukkan
B.

variabel

alpha

jenis

tidak ada pengaruh antar variabel bebas.

penelitian ex-post facto. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas XI

C.

Program Keahlian Teknik Otomotif SMK
Ma’arif 1 Kroya Cilacap Jawa Tengah yang

HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN

Hasil Penelitian
Pada penelitian ini, uji hipotesis

berjumlah 127 siswa yang tersebar dalam 3
kelas. Teknik pengambilan jumlah sampel

digunakan

menggunakan

King

pengetahuan perbaikan motor otomotif dan

dengan taraf signifikansi 5%, sehingga

prestasi kewirausahaan dengan prestasi

ditentukan sampel sebesar 103 siswa.

belajar

Metode

Nomogram

Harry

pengumpulan

data

menggunakan metode angket, tes dan
dokumentasi. Angket diujicobakan kepada

untuk

mata

mengetahui

pelajaran

korelasi

produktif.

Uji

hipotesis dilakukan melalui beberapa tahap,
yaitu sebagai berikut.
a.

Uji Hipotesis Pertama

24 siswa di luar sampel tetapi masih dalam

Uji hipotesis pertama mengguna-

populasi. Hasil uji validitas menunjukkan

kan uji regresi ganda dua prediktor.

bahwa 2 butir soal dari 20 butir soal

Langkah-langkah

dinyatakan gugur pada variabel minat

adalah sebagai berikut:

berwirausaha, yaitu butir soal nomor 13 dan

1. Mencari persamaan garis regresi

yang

dilakukan

20, sedangkan 6 butir soal dari 30 butir soal

Untuk mencari persamaan garis

dinyatakan gugur pada variabel pengetahu-

regresi digunakan teknik analisis

an perbaikan motor otomotif, yaitu butir

regresi linear berganda. Langkah-

soal nomor 10, 19, 22, 23, 24, dan 28. Nilai

langkah analisis regresi dilakukan

Korelasi Antara Pengetahuan Perbaikan Motor Otomotif

469

dengan menginterpretasikan perhi-

otomotif dan minat berwirausaha,

tungan data dari angket yang

serta prestasi kewirausahaan dalam

kemudian menghitung data angket

bentuk nilai raport. Hasil uji

pengetahuan

regresi dapat dilihat pada tabel 1.

perbaikan

motor

Tabel 1. Uji Regresi Ganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
(Constant)
33.273
22.892
1.453 .149
1 X1
.223
.048
.045 1.486 .028
X2
1.232
.299
.382 4.121 .000
a. Dependent Variable: Y

Persamaan regresi ganda di atas

c)

X2 = 1,232, artinya setiap

dijelaskan sebagai berikut:

penambahan

a)

a = 33,273, artinya minat

kewirausahaan sebesar 1,232

berwirausaha sebesar 33,273

satuan,

satuan dengan asumsi variabel

meningkatkan minat berwira-

prestasi kewirausahaan dan

usaha sebesar 123,2%.

pengetahuan perbaikan motor

b) X1 = 0,223, artinya setiap
perbaikan

pengetahuan
motor

prestasi

maka

akan

2. Uji t
Uji t (t-test) digunakan untuk uji

otomotif nilai 0.

penambahan

prestasi

otomotif

kewirausahaan

signifikansi dan mengetahui ada
tidaknya korelasi yang signifikan.
Hasil uji t selengkapnya sebagai
berikut.

sebesar 1 satuan, maka akan
meningkatkan

minat

berwirausaha sebesar 22,3%.
Tabel 2. Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
(Constant)
33.273
22.892
1.453 .149
1 X1
.223
.048
.045 1.486 .028
X2
1.232
.299
.382 4.121 .000
a. Dependent Variable: Y

470

Korelasi Antara Pengetahuan Perbaikan Motor Otomotif

Berdasarkan
diketahui

tabel

nilai

pengetahuan

di

thitung

perbaikan

atas,

bawah

taraf

signifikans

data

sehingga Ha diterima.

motor

3. Koefisien Determinasi

5%,

otomotif adalah 1,486 dengan nilai

Koefisien determinasi (R2) pada

signifikansi 0,028 < 0,05 dan t hitung

intinya mengukur seberapa jauh

data prestasi kewirausahaan adalah

kemampuan

model

dalam

4,121 dengan nilai signifikansi

menerangkan

variasi

variabel

0,000

uji

dependen/terikat (Ghozali, 2001)..

nilai

Nilai koefisien determinan dapat

<

0,05.

menunjukkan
signifikansi

Hasil

bahwa
yang

diperoleh di

dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Nilai Koefisien Determinan
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1
.781a
.609
.128
7.77967
a. Predictors: (Constant), X2, X1

Berdasarkan

tabel

di

atas,

koefisien determinan (R²) antara
X1, X2, dengan Y sebesar 0,609,
artinya

besarnya

pengetahuan
otomotif

perbaikan

(X1)

dan

korelasi

berwirausaha (Y) adalah sebesar
60,9%.
4. Uji signifikan garis regresi dari
harga F regresi

motor

Uji signifikan garis regresi

prestasi

diambil dari harga F regresi. Hasil

kewirausahaan (X2) terhadap minat

uji

F

dengan

menggunakan

ANOVA adalah sebagai berikut.
Tabel 4. Hasil Uji ANOVA
ANOVAa
Model
Sum of Squares df Mean Square F
Sig.
Regression
1029.110
2
514.555 8.502 .000b
1 Residual
6052.327 100
60.523
Total
7081.437 102
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1

Berdasarkan tabel ANOVA di

0,000. Berdasarkan hasil tersebut,

atas, diketahui nilai Fhitung 8,502

dapat disimpulkan bahwa nilai

dan nilai p (signifikansi) sebesar

signifikansi 0,000 < 0,05 (p < 5%),

Korelasi Antara Pengetahuan Perbaikan Motor Otomotif

471

sehingga Ha diterima. Artinya, ada

c.

Uji Hipotesis Ketiga

korelasi yang positif pengetahuan

Uji

hipotesis

yang

ketiga

perbaikan motor otomotif dan

menggunakan korelasi parsial untuk

prestasi

dengan

mengetahui tingkat korelasi prestasi

minat berwirausaha karena nilai

kewirausahaan (X2) dengan minat

signifikansinya di bawah standar

berwirausaha (Y) dengan mengenda-

taraf signifikansi 5%.

likan X1. Rangkuman hasil uji korelasi

kewirausahaan

parsial dapat dilihat pada tabel 18 dan
selengkapnya pada lampiran.

b. Uji Hipotesis Kedua
Uji

hipotesis

yang

kedua

Tabel 6. Rangkuman Uji Parsial antara X2

menggunakan korelasi parsial untuk

dengan Y dengan mengendalikan

mengetahui tingkat korelasi pengeta-

X1

huan perbaikan motor otomotif (X1)
dengan

minat

dengan

berwirausaha

mengendalikan

(Y)
X2.

Variabel
(
rx2y-1

Sig.

Keterangan

0,000

Ada korelasi
(0,000 <
0,05)

)

0,381

Rangkuman hasil uji korelasi parsial
dapat dilihat pada tabel 5.
Berdasarkan
Tabel 5. Rangkuman Uji Parsial antara X1
dengan Y dengan mengendalikan

di

atas,

diperoleh nilai koefisien korelasi
rhitung sebesar 0,381 dengan nilai
signfikansi 0,000 < 0,05. Karena nilai

X2

signifikansi 0,000 di bawah taraf

Variabel
(
rx1y-2

tabel

Sig.

Keterangan

signifikansi 5%, maka ada korelasi

Ada korelasi
(0,000 <
0,05)

yang positif.

0,000

)

0,628

Pembahasan
Berdasarkan

tabel

di

atas,

Pembahasan hasil penelitian dijelas-

diperoleh nilai koefisien korelasi

kan berdasarkan hipotesis penelitian dengan

rhitung sebesar 0,628 dengan nilai

menggunakan beberapa tahapan, yaitu uji

signfikansi 0,000 < 0,05. Karena nilai

hipotesis dengan menggunakan perhitungan

signifikansi 0,000 di bawah taraf

ANOVA.

signifikansi 5%, maka ada korelasi
yang positif.

Berdasarkan hasil perhitungan regresi
ganda di atas, diketahui nilai β, untuk
konstanta = 33,273, prestasi kewirausahaan

472

Korelasi Antara Pengetahuan Perbaikan Motor Otomotif

= 0,223 dan pengetahuan perbaikan motor

Terdapat tiga kompetensi dasar

otomotif = 1,232. Jadi, persamaan regresi

dipelajari,

ganda adalah Y = 33,273 + 0,223X1 +

komponen-komponen utama engine dan

0,1,232X2. Berdasarkan tabel ANOVA di

memelihara

atas, diketahui nilai F hitung 8,502 dan nilai p

komponen engine. Sementara itu, prestasi

(signifikansi) sebesar 0,000. Berdasarkan

kewirausahaan adalah suatu hasil usaha

hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa

belajar

nilai signifikansi 0,000 < 0,05 (p < 5%),

memperoleh suatu perubahan tingkah laku

sehingga Ha diterima. Artinya, ada korelasi

dan sikap yang baru secara keseluruhan

yang positif antara pengetahuan perbaikan

tentang

motor otomotif dan prestasi kewirausahaan

pengalamannya

dengan minat berwirausaha karena nilai

Prestasi sangat berpengaruh dengan minat

signifikansinya di bawah taraf signifikansi

seseorang begitu juga dengan pengetahuan

5%.

perbaikan motor otomotif. Semakin tinggi
Korelasi tersebut didukung dengan

yaitu

mengidentifikasi

dan

engine

yang

yang

dilakukan

kewirausahaan,
sendiri

komponen-

siswa

sebagai
dalam

untuk

hasil
belajar.

prestasi belajar maka kemungkinan besar

sumbangan efektif di mana pengetahuan

siswa

perbaikan motor otomotif

memberikan

mengatasi permasalahan yang terjadi dalam

sumbangan efektif sebesar 14% terhadap

suatu pekerjaan. Hal ini disebabkan karena

minat

prestasi

siswa memiliki pemahaman interprestasi

sumbangan

dan sikap kerja yang tinggi dengan kejadian

berwirausaha

kewirausahaan

dan

memberikan

akan

semakin

mampu

untuk

efektif sebesar 46,9% terhadap minat



berwirausaha

sumbangan

penyelesaian problem kerja akan lebih

sebesar 60,9%. Pengetahuan perbaikan

cepat dan akurat sehingga minat siswa

motor otomotif memberikan sumbangan

untuk berkreativitas dan berwirausaha lebih

sebesar

besar pula.

dengan

22,99%

total

terhadap

minat

berwirausaha dan prestasi kewirausahaan

kejadian

yang

dihadapinya

dalam

Berdasarkan hasil uji korelasi parsial

memberikan sumbangan sebesar 77,01%

antara

pengetahuan

perbaikan

motor

terhadap prestasi belajar mata pelajaran

otomotif (X1) dengan minat berwirausaha

produktif. Total sumbangan yang diberikan

(Y) dengan mengendalikan X2 diperoleh

adalah 100% (22,99% + 77,01%).

nilai koefisien korelasi rhitung sebesar 0,628
atas,

dengan nilai signfikansi 0,000 < 0,05.

pembelajaran perbaikan motor otomotif

Karena nilai signifikansi 0,000 di bawah

merupakan salah satu mata pelajaran yang

taraf signifikansi 5%, maka ada korelasi

dipelajari di SMK Ma’arif Kroya Cilacap.

yang positif prestasi kewirausahaan dengan

Berdasarkan

hasil

di

Korelasi Antara Pengetahuan Perbaikan Motor Otomotif

473

minat berwirausaha siswa siswa kelas XI

Program Keahlian Teknik Otomotif SMK

Program Keahlian Teknik Otomotif SMK

Ma’arif 1 Kroya Cilacap Jawa Tengah.

Ma’arif 1 Kroya Cilacap Jawa Tengah.

Seorang yang memiliki jiwa dan

Dalam melaksanakan pembelajaran

sikap wirausaha selalu tidak puas dengan

perbaikan motor otomotif siswa diharapkan

apa yang telah dicapainya. Ia selalu mencari

berprestasi

meningkatkan

peluang untuk meningkatkan usaha dengan

pengetahuan dan keterampilannya dalam

memanfaatkan pengetahuan dan keteram-

motor otomotif, sehingga setelah lulus nanti

pilannya untuk kehidupan yang lebih baik.

siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan

Ia selalu berkreasi dan berinovasi tanpa

tersebut

berhenti, karena dengan berkreasi dan

dan

mampu

dalam

dunia

kerja

yang

sebenarnya. Salah satu materi perbaikan

berinovasilah

motor otomotif yang dipelajari siswa adalah

diperolehnya. Ia berusaha terampil untuk

memperbaiki unit kopling dan komponen-

memanfaatkan

komponennya. Melalui materi ini, siswa

mengembangkan usahanya dengan tujuan

diharapkan dapat memahami bagian-bagian

untuk meningkatkan kehidupannya. Hal ini

kopling

dapat

dan

komponen-komponennya,

semua

peluang

peluang

ditegaskan

bahwa

dapat

dalam

prestasi

mampu menjelaskan prinsip, fungsi dan

kewirausahaan menentukan siswa dalam

cara

berwirausaha setelah lulus sekolah nantinya

kerja

masing-masing

kopling,
dan

atau bahkan mencari pekerjaan sesuai

penyetelan mekanisme kopling, fungsi dan

dengan bidang ilmu yang dipelajari di

kerja

sekolah.

menjelaskan

proses

komponen

perawatan

pengoperasian

unit

Dalam

kopling. Dengan pengetahuan perbaikan
motor

otomotif

yang

baik,

minat

korelasi

parsial

pendidikan,

minat

berwirausaha perlu diketahui oleh guru
maupun siswa itu sendiri mengingat minat

berwirausaha siswa dapat ditingkatkan.
Uji

dunia

antara

ini

dapat

mengarahkan

siswa

untuk

pengetahuan perbaikan motor otomotif (X2)

melakukan pilihan dalam menentukan cita-

dengan minat berwirausaha (Y) dengan

citanya sendiri. Cita-cita adalah perwujudan

mengendalikan X1 diperoleh nilai koefisien

dari minat dalam korelasi dengan proses

korelasi rhitung sebesar 0,381 dengan nilai

masa depan bagi siswa untuk menentukan

signifikansi 0,000 < 0,05. Karena nilai

pilihan dengan pendidikan, jabatan, atau

signifikansi

taraf

pekerjaan yang diinginkan. Siswa yang

signifikansi 5%, maka ada korelasi yang

berminat dalam berwiraswasta cenderung

positif

dengan

memilih karir ke sektor swasta atau

minat berwirausaha siswa siswa kelas XI

berusaha membuka usaha sendiri sebagai

474

0,000

prestasi

di

bawah

kewirausahaan

Korelasi Antara Pengetahuan Perbaikan Motor Otomotif

bentuk kemandirian. Namun, banyak siswa

Kroya Cilacap Jawa Tengah Tahun

yang

dalam

Pelajaran 2013/2014 dengan rhitung

menumbuhkan minat berwirausaha, seperti

sebesar 0,381 dan nilai signifikansi

siswa tidak memiliki kepribadian yang

0,000 < 0,05.

menghadapi

masalah

unggul, siswa tidak mengenal diri sendiri
dan tidak dapat memilih kegiatan yang

E.

sesuai dengan kemampuan, tidak mampu

A. Tabrani Rusyan. 2001. Pendekatan

mengetahui kemampuan dan menyadari

Dalam Proses Belajar Mengajar.

kekurangan diri sendiri.

Bandung: Pustaka Pelajar.

DAFTAR PUSTAKA

Athing Tedjasutisna. 2004. Membuka usaha
D.

KESIMPULAN
Berdasarkan

hasil

Kecil SMK Bisnis dan Manajemen.
analisis

pada

Bandung: Armico.

pembahasan sebelumnya, dapat ditarik
Bimo Walkito. 2010. Pengantar Psikologi

beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Ada korelasi positif dan signifikan
antara pengetahuan perbaikan motor
otomotif dan prestasi kewirausahaan

Umum.

Yogyakarta:

ANDI

Yogyakarta.
Bucahri

Alam.

2009.

Manajemen

dengan minat berwirausaha siswa

Pemasaran dan Pemasaran Jasa.

kelas XI Teknik Otomotif SMK

Bandung: CV. Alfabeta.

Ma’arif

1

Kroya

Cilacap

Jawa

Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014
dengan nilai r hitung 0,781.
antara pengetahuan perbaikan motor
otomotif dengan minat berwirausaha
siswa kelas XI Teknik Otomotif SMK
1

Kroya

Cilacap

Bumi Aksara.
Gatot Hari Priowirjanto. 2010. Reposisi

2. Ada korelasi positif dan signifikan

Ma’arif

Djaali. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta:

Jawa

Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014
dengan nilai rhitung sebesar 0,628 dan
nilai signfikansi 0,000 < 0,05
3. Ada korelasi positif dan signifikan
antara prestasi kewirausahaan dengan

Pendidikan

Kejuruan

Menjelang

2020. Jakarta: Depdiknas, Dirjen
Dikdasmen Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan.
Kasmir. 2011. Kewirausahaan. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis
Kompetensi.

Bandung:

Remaja

Rosda Karya.

minat berwirausaha siswa kelas XI
Teknik Otomotif SMK Ma’arif 1
Korelasi Antara Pengetahuan Perbaikan Motor Otomotif

475

Ngalim

Purwanto.

2013.

Psikologi

Pendidikan. Jakarta: Rosdakarya.
Santoso. 2005. Lingkungan Tempat Tinggal
Menentukan Minat Berwirausaha.
FKIP. UNS (Laporan Penelitian).
Surakarta:

Universitas

Negeri

Surakarta.
Sardiman,

A.

M.

2001. Interaksi

dan

Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
PT.Raja Gravindo Persada.
Slameto.

2010.

Belajar

faktor yang

dan

Faktor-

Memengaruhinya.

Jakarta:Rineka Cipta.
SMK

Ma’arif

Kroya

Cilacap

Tahun

Pelajaran 2014/2015.
Syaiful Sagala. 2010. Konsep dan Makna
Pembelajaran.

Yogyakarta:

Alfabeta.
Winkel., W.S. 2004. Psikologi Pendidikan
dan

Evaluasi

Belajar.

Jakarta:

Grasindo.

476

Korelasi Antara Pengetahuan Perbaikan Motor Otomotif