SKRIPSI NANCY NILASARI 0810323038 FIA BI

HUBUNGAN HUBUNGAN KUALITAS SISTEM DAN DAN KUALITAS INFORMA KUALITAS INFORMASI DENGAN KEPUASAN KEPUASAN PENGGUNA PENGGUNA SISTEM INFORMASI BERBA INFORMASI BERBASIS WEB

(Survei pada pengguna ngguna Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) di Kantor

PT. PLN (Persero) Area Kediri) SKRIPSI

Diajuk Diajukan untuk Menempuh Ujian Sarjana pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya pada Fakultas Ilmu NANCY NILASARI NIM. 0810323038

MOTTO

Selalu ingat dan wujudkanlah dalam menghadapi setiap perjalanan kehidupan menggunakan METODE 3B yaitu berdoa, berusaha, dan

bersyukur.

Berdoa dalam setiap waktu, yakin bahwa Allah SWT tidak akan berdiam

diri. Berusaha sekuat tenaga dan semaksimal mungkin. Bersyukur menerima apa yang diberikan Allah SWT kepada kita,

Niscaya hikmahNya tidak akan berhenti mengalir

My philosophy is that not only are you responsible of your life, but doing the best thing at this moment puts you in the best place for the next moment (Oprah Winfrey)

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI

TANDA PENGESAHAN SKRIPSI

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

RINGKASAN

Nancy Nilasari, 2012, Hubungan Kualitas Sistem dan Kualitas

Informasi dengan Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Berbasis Web (Survei pada pengguna Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) di

Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri) , Nama Pembimbing Utama: Prof. Dr. Endang Siti Astuti, M. Si, Pendamping: Drs. Riyadi, M. Si, 145 + xvi

Perkembangan teknologi informasi telah memberikan kontribusi positif terhadap penggunaan sistem informasi dengan menggunakan teknologi web sebagai media untuk memperoleh informasi secara universal. Hampir seluruh unit usaha di berbagai sektor membutuhkan sistem informasi. Kebutuhan akan kecanggihan teknologi dan pemilihan sistem informasi yang tepat juga perlu diperhatikan oleh perusahaan. Hal ini dapat digunakan untuk mendukung terciptanya arus informasi yang dapat memperlancar kegiatan bisnis operasional dalam kaitannya mencapai tujuan utama perusahaan.

Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan mengenai variabel kualitas sistem, kualitas informasi, dan kepuasan pengguna sistem informasi berbasis web dengan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri, (2) Mengetahui dan menjelaskan hubungan variabel kualitas sistem dengan kepuasan pengguna sistem, (3) Mengetahui dan menjelaskan hubungan variabel kualitas informasi dengan kepuasan pengguna sistem.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research). Penelitian ini dilakukan di Kantor PT. PLN

(Persero) Area Kediri yang beralamatkan Jalan Basuki Rachmad No. 1 Kediri. Variabel yang digunakan adalah kualitas sistem (X1), kualitas informasi (X2), dan kepuasan pengguna sistem (Y). Populasi dalam penelitian ini sebanyak 17 orang (pengguna) yang dijadikan sampel. Data primer diperoleh dari penyebaran

SUMMARY

Nancy Nilasari, 2012, The Relationship of System Quality and

Information Quality with User Satisfaction Web-Based Information Systems (survey on the user's Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) in the PT.

PLN (Persero) Office of Area Kediri) , Name of Major Advisor: Prof. Dr. Endang Siti Astuti, M. Si, Name of Minor Advisor: Drs. Riyadi, M. Si, 145 + xvi

Development of information technology has positive contribution to information systems utilizing by using web technology as a medium for obtaining information universally. Almost all business units in various sectors need information systems. The requirement for sophisticated technology and the selection of appropriate information systems also need to be considered by the company. It can be used to support the creation of information which can facilitate the flow of operational business activities in relation to the company's main goal.

The purpose of this study were to (1) describe the variable of system quality, information quality, and users satisfaction with web-based information systems on Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) PT. PLN (Persero) Office of Area Kediri, (2) Know and explain the relationship of the variable systems quality with users satisfaction on system, (3) Know and explain the relationship of the variable information quality with users satisfaction on system.

This study is explanatory research. The research was conducted in PT. PLN (Persero) Office of Area Kediri which addressed in Basuki Rachmad Street No. 1 Kediri. Variable which was used are system quality (X1), information quality (X2), and users satisfaction on system (Y). The amount population of this study is 17 people (users) that used as sampled. Primary data obtained from questionnaires and interviews spread. Secondary data obtained from sources that have been collected to support the primary data. The data analyses were

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Kualitas Sistem dan Kualitas Informasi dengan Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Berbasis Web (Survei pada pengguna Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri).”

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Sumartono, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Administrasi

4. Ibu Prof. Dr. Endang Siti Astuti, M.Si selaku dosen pembimbing pertama yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan peneliti dalam menyusun skripsi ini sampai selesai.

5. Bapak Drs. Riyadi, M.Si selaku dosen pembimbing kedua yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan peneliti dalam menyusun skripsi ini sampai selesai.

6. Ibu Dr. Srikandi Kumadji, Ms selaku dosen metode penelitian yang telah meluangkan waktu untuk mengarahkan peneliti dalam penentuan metode analisis yang tepat terkait dengan skripsi peneliti.

7. Seluruh Dosen Pengajar Jurusan Administrasi Bisnis dan Staf Tata Usaha di lingkungan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

8. Seluruh karyawan PT. PLN (Persero) Kantor Area Kediri dengan

keramahan yang memberikan data yang berhubungan dengan skripsi ini.

9. Keluarga yang kusayangi Papa, Ibu, Lek To, Pak Pri, Mas Rudi, Mbak Hana, Mbak Evi, dan Mas Nico yang selalu memberikan bantuan dan dukungan yang tak henti-hentinya ketika merasa senang dan sedih dalam 9. Keluarga yang kusayangi Papa, Ibu, Lek To, Pak Pri, Mas Rudi, Mbak Hana, Mbak Evi, dan Mas Nico yang selalu memberikan bantuan dan dukungan yang tak henti-hentinya ketika merasa senang dan sedih dalam

12. Teman-temanku konsentrasi MSI angkatan 2008 Innes, Priska, Yudhita, Satriyo, Hanifa, Ayiek, Cyntia, Monot, Faisal, Triana, dll yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan bantuannya selama ini.

13. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2008 yang telah banyak membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.

14. Semua pihak yang telah banyak membantu hingga terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas doa dan semua dukungannya sehingga skripsi ini berjalan lancar. Demi kesempurnaan skripsi ini, saran, dan kritik yang sifatnya

membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat

memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Malang, 9 Juli 2012

DAFTAR TABEL

No Judul Hal.

1 Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang

2 Konsep, Variabel, Indikator, Item, dan Sumber 37

3 Pemberian Score Skala Likert 39

4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kualitas Sistem (X1)

5 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kualitas Informasi (X2)

6 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepuasan Pengguna Sistem (Y) 49

7 Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan 52

8 Jumlah Personalia Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri

9 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 73

10 Gambaran Responden Berdasarkan Usia

11 Gambaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 74

12 Gambaran Responden Berdasarkan Masa Kerja

13 Gambaran Responden Berdasarkan Bagian Kerja 76

14 Gambaran Responden Berdasarkan Masa Kerja, Usia, dan Tingkat

DAFTAR GAMBAR

No Judul Hal.

1 Komponen Sistem Informasi Berbasis Web

2 Model Konsep

3 Model Hipotesis

4 Logo PT. PLN (Persero)

5 Logo PT. PLN – Bidang Persegi Panjang Vertikal

6 Logo PT. PLN – Petir atau Kilat

7 Logo PT. PLN – Tiga Gelombang

8 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Area Kediri

9 Tampilan Langkah Awal Membuka Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T)

10 Tampilan Login Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T)

11 Tampilan Menu Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T)

12 Tampilan Utama Fungsi 1 Pelayanan Pelanggan

13 Tampilan Utama Fungsi II Pencatatan Meter

14 Tampilan Utama Fungsi III Penghitungan Rekening

15 Tampilan Utama Fungsi IV, V, dan VI (Penagihan, Pembukuan, dan Pengawasan Kredit)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Hal.

1 Kuesner Penelitian 113

2 Rekapitulasi Hasil Jawaban Kuesner Responden pada Variabel Kualitas Sistem (X1)

3 Rekapitulasi Hasil Jawaban Kuesner Responden pada Variabel Kualitas Informasi (X2)

4 Rekapitulasi Hasil Jawaban Kuesner Responden pada Variabel Kepuasan Pengguna Sistem (Y1)

5 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Sistem (X1) 120

6 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Informasi (X2)123

7 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Pengguna Sistem (Y)

8 Data Umum Responden 129

9 Hasil Gambaran Umum Responden 130

10 Hasil Analisis Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Sistem (X1) 132

11 Hasil Analisis Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Informasi (X2) 135

12 Hasil Analisis Distribusi Frekuensi Variabel Kepuasan Pengguna Sistem (Y)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi ini telah memberikan kontribusi yang positif terhadap aktivitas perekonomian di seluruh dunia. Saat ini banyak perusahaan secara luas menerapkan teknologi informasi dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, hiburan, bisnis, manufaktur, jasa, dan lain-lain. Perkembangan teknologi telah membawa aspek kemudahan terhadap peran serta sistem informasi dengan menggunakan teknologi web untuk melakukan serangkaian aktifitas yang ada di perusahaan.

Akhir-akhir tahun ini, internet yang semakin mudah diterima oleh masyarakat luas telah memainkan peran teknologi informasi yang menjadi semakin penting. Kehadiran internet telah membawa dampak yang positif untuk menggunakan web sebagai media atau layanan untuk memperoleh informasi yang Akhir-akhir tahun ini, internet yang semakin mudah diterima oleh masyarakat luas telah memainkan peran teknologi informasi yang menjadi semakin penting. Kehadiran internet telah membawa dampak yang positif untuk menggunakan web sebagai media atau layanan untuk memperoleh informasi yang

Kepuasan pengguna secara umum ditentukan oleh terpenuhi tidaknya harapan pengguna. Kepuasan akan timbul jika pengguna berinteraksi langsung dengan komputer. Perusahaan sebaiknya memahami apa yang diharapkan oleh penggunanya terhadap sistem informasi yang digunakan. Somers et al. (2003:597) mengungkapkan bahwa “ada lima dimensi pengukuran kepuasan pengguna, antara lain: content (isi), accuracy (akurasi), format (format), timeliness (ketepatan waktu), dan ease of use (mudah digunakan)”. Kepuasan pengguna sistem ini berhubungan dengan kualitas sistem dan kualitas informasi yang

Perusahaan memiliki alternatif untuk memilih paket aplikasi yang dijual dalam paket yang sudah jadi atau dapat memesan khusus sesuai dengan karakteristik perusahaan. Kemampuan masing-masing paket program sangat bervariasi mulai dari yang memiliki kapasitas rendah dengan aplikasi terbatas, hingga paket aplikasi yang berkemampuan tinggi dan terintegrasi dengan sistem enterprise resource planning (ERP). Seberapapun kapasitas kemampuannya, paket program ini dimaksudkan untuk mempermudah pekerjaan di bidang yang sesuai dengan kapasitas dan karakteristik perusahaan.

Kualitas sistem menunjukkan ukuran terhadap sistem informasi itu sendiri dan terfokus pada interaksi antara user dan sistem. “Beberapa dimensi untuk mengukur kualitas sistem antara lain reliabilitas sistem, fleksibilitas sistem, integrasi sistem, aksessibilitas sistem, dan waktu respon sistem” (Nelson et al., 2005:26). Hasil penelitian yang diperoleh dari DeLone & McLean (1992), Medina & Chaparro (2007), dan Chen (2010) menunjukkan bahwa kualitas sistem informasi memiliki hubungan yang positif terhadap kepuasan penggunanya. Apabila kualitas sistem baik menurut persepsi pemakainya, maka mereka akan

Perusahaan harus memperhatikan kualitas informasi yang ada di dalam sistem informasi karena hal ini menunjukkan pengukuran output (keluaran) yang diperoleh dari sistem informasi atau aplikasi yang digunakan. Beberapa dimensi untuk mengukur kualitas informasi ini adalah “informasi yang dibutuhkan harus akurat, ketepatan waktu, dan relevan” (Jogiyanto, 2005:10).

Pengguna sistem informasi tentunya berharap bahwa dengan menggunakan sistem informasi akan memperoleh informasi yang mereka butuhkan. Karakteristik informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi tertentu, dapat saja berbeda dengan informasi dari sistem informasi yang lain. Sistem informasi yang mampu menghasilkan informasi yang tepat waktu, akurat, dan relevan serta memenuhi kriteria dan ukuran lain tentang kualitas informasi, akan berdampak terhadap kepuasan pemakainya. Semakin tinggi kualitas informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi, diprediksi akan berdampak terhadap semakin tingginya kepuasan pengguna sistem informasi. Hasil penelitian ini didukung oleh DeLone & McLean (1992), Medina & Chaparro (2007), dan Chen (2010).

baik dengan mitra kerja. Menghadapi kondisi seperti sekarang ini PT. PLN (Persero) dituntut untuk meningkatkan performance (kinerja) dalam mengelola perusahaan.

Awalnya aplikasi yang digunakan untuk mengelola data-data pelanggan oleh PT. PLN (Persero) di setiap Distribusi memiliki sistem yang berbeda-beda. Aplikasi ini hanya bisa diakses dengan cakupan area tertentu dan tidak terintegritas dengan PT. PLN (Persero) Pusat. Permasalahan inilah yang mengakibatkan aplikasi tidak dapat dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan sehingga PT. PLN (Persero) mengalami kesulitan. Sesuai dengan perkembangan waktu dan teknologi, kebutuhan akan informasi juga semakin berkembang. PT. PLN (Persero) menginginkan sebuah sistem informasi yang terstruktur dan terpusat sehingga data-data maupun informasi dari seluruh PT. PLN (Persero) di Indonesia dapat diakses dan diketahui dengan mudah. PT. PLN (Persero) mengganti dengan perangkat aplikasi lunak berbasis web yaitu Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T).

Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) merupakan suatu aplikasi

Indonesia. Implementasi AP2T di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri sudah dimulai sejak bulan Nopember 2009. Hal inilah yang dirasakan cukup bagi peneliti untuk meneliti seberapa baik sistem informasi dapat digunakan sesuai kebutuhan.

Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri telah menggunakan sistem informasi dengan menggunakan beberapa perangkat aplikasi enterprise. Aplikasi Aplikasi ini mencakup sistem enterprise, sistem manajemen hubungan pelanggan, dan sistem manajemen pengetahuan. Aplikasi ini dinamakan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T). AP2T menggunakan sistem enterprise dengan mengintegrasikan secara real-time terhadap aktivitas proses bisnis. Aplikasi ini mengintegrasikan, menyimpan, mengolah semua data untuk customer relationship management (mengelola hubungan pelanggan). Adapun bentuk layanan yang diberikan mulai dari calon pelanggan akan menggunakan listrik sampai pelanggan berhenti menggunakan listrik. Aplikasi ini juga terdapat sistem manajemen pengetahuan untuk mengetahui informasi dari data-data pelanggan pasca bayar dan prabayar. Selain itu, aplikasi ini digunakan untuk menunjang peningkatan Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri telah menggunakan sistem informasi dengan menggunakan beberapa perangkat aplikasi enterprise. Aplikasi Aplikasi ini mencakup sistem enterprise, sistem manajemen hubungan pelanggan, dan sistem manajemen pengetahuan. Aplikasi ini dinamakan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T). AP2T menggunakan sistem enterprise dengan mengintegrasikan secara real-time terhadap aktivitas proses bisnis. Aplikasi ini mengintegrasikan, menyimpan, mengolah semua data untuk customer relationship management (mengelola hubungan pelanggan). Adapun bentuk layanan yang diberikan mulai dari calon pelanggan akan menggunakan listrik sampai pelanggan berhenti menggunakan listrik. Aplikasi ini juga terdapat sistem manajemen pengetahuan untuk mengetahui informasi dari data-data pelanggan pasca bayar dan prabayar. Selain itu, aplikasi ini digunakan untuk menunjang peningkatan

Pengguna Sistem Informasi Berbasis Web (Survei pada pengguna Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri )”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang sebagaimana yang telah diuraikan, maka perumusan permasalahannya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah deskripsi dari variabel kualitas sistem, kualitas informasi, dan kepuasan pengguna sistem informasi berbasis web dengan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri?

2. Apakah variabel kualitas sistem memiliki hubungan yang positif terhadap

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah tersebut diatas, maka dapat disebutkan tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan mengenai variabel kualitas sistem, kualitas informasi, dan kepuasan pengguna sistem informasi berbasis web dengan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri.

2. Untuk mengetahui dan menjelaskan bahwa variabel kualitas sistem memiliki hubungan yang positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi berbasis web dengan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri.

3. Untuk mengetahui dan menjelaskan bahwa variabel kualitas informasi memiliki hubungan yang positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi berbasis web dengan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri.

digunakan oleh Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri. Bagi objek penelitian dapat memberikan masukan untuk perbaikan-perbaikan sistem, bila ditemukan adanya kelemahan-kelemahan. Selain itu, sebagai sarana untuk memperdalam wacana dan pengalaman peneliti.

2. Teoritis Sebagai bahan studi perbandingan untuk penelitian selanjutnya atau untuk menambah khasanah pengetahuan pembaca. Selain itu juga sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang tertarik untuk mengembangkan tema dan permasalahan yang sama.

E. Sistematika Pembahasan

Secara garis besar uraian dari sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian latar belakang pemikiran dalam pemilihan judul, perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian,

Bab ini menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh peneliti meliputi jenis penelitian, lokasi penelitian, konsep, variabel, definisi operasional, skala pengukuran, populasi, sampel, pengumpulan data, uji validitas, uji reliabilitas, dan metode analisis data.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang penyajian data dari objek yang diteliti

secara kronologis menurut tujuan penelitian dan menjelaskan dengan cara menganalisis sesuai dengan metode penelitian yang digunakan.

BAB V : PENUTUP Bab terakhir dari penulisan ini disampaikan kesimpulan sebagai hasil dari penelitian dan saran-saran yang dapat diberikan sebagai masukan untuk pihak-pihak yang berkepentingan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Empiris

Berikut ini merupakan beberapa hasil penelitian terdahulu, dimaksudkan untuk memberikan gambaran penelitian ini:

1. Ratna Widayanti (2011)

Penelitian ini berjudul “Hubungan Kualitas Informasi dengan Kepuasan Pengguna Sitem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas Wilayah Kabupaten Sleman”. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan kualitas informasi dengan kepuasan pengguna sistem informasi manajemen puskesmas (simpus) di Puskesmas Wilayah Kabupaten Sleman. Populasi pada penelitian ini sebanyak 212 orang dengan jumlah sampel 68 responden yang diambil dengan menggunakan teknik multistage random sampling. Analisis data menggunakan korelasi Pearson Product Moment (r). Hasil penelitian menunjukkan

Informasi Sales Colony Manajemen (SCM) yang telah diimplementasikan di ANZ Panin Bank berkaitan dengan tingkat penerimaan dan tingkat kepuasan pengguna. Populasi dalam penelitian ini adalah para pengguna Sistem Informasi Sales Colony (SCM) ANZ Panin Bank sebanyak 30 responden dengan jumlah sampel yang diambil seluruh poulasinya atau disebut sampel jenuh. Analisis data menggunakan korelasi Pearson Product Moment . Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang tinggi antara kualitas sistem informasi dengan tingkat penerimaan dan kepuasan pengguna akhir.

3. Tanya McGill, Christian Payne, David Bennett, Kim Carter, Alex Chong, Glen Hornby, dan Linda Lim (2000)

Penelitian ini berjudul “System quality, User Satisfaction, and End User Development”. Penelitian ini merupakan perpanjangan dari pemeriksaan kepuasan pengguna dengan User Development Application (UDA) yang dilakukan oleh McGill et al. (1998). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kualitas sistem dan kepuasan pengguna dalam UDA (User Development

keterampilan spreadsheet dasar. Penelitian ini dilakukan dengan sekelompok 39 mahasiswa bisnis (14 laki-laki dan 25 perempuan). Metode pengambilan sampel mengambil seluruh jumlah populasi. Analisis data menggunakan korelasi Pearson Product Moment (r). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kualitas sistem dengan kepuasan pengguna ketika pengguna tidak terlibat sebagai pengembang. Kedua, tidak terdapat hubungan yang positif antara kualitas sistem dengan kepuasan pengguna ketika pengguna aplikasi juga terlibat sebagai pengembang. Berdasarkan ketiga penelitian terdahulu diatas, dilakukan pemetaan-pemetaan ke dalam tabel 1:

Tabel 1 Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang No

Hasil Penelitian

Analisis Data

Penelitian

1. Hubungan Kualitas

Hasil analisis dan Informasi dengan

Variabel bebas: Korelasi

simpulan Kepuasan Pengguna

Kualitas

Pearson

menunjukkan Sitem Informasi

informasi

Product

adanya hubungan Manajemen

Variabel terikat: Moment.

cukup kuat antara Puskesmas (SIMPUS) pengguna

Kepuasan

Sampel yang

diambil

kualitas informasi

Lanjutan Tabel 1 No

Hasil Penelitian

Analisis Data

Penelitian

3. System Quality, User

Hasil penelitian Satisfaction and End

Variabel bebas: Korelasi

menunjukkan User Development

kualitas sistem

Pearson

bahwa: (Tanya McGill,

Product

- Terdapat hubungan Christian Payne,

Variabel terikat: Moment.

yang positif antara David Bennett,

kepuasan

Sampel yang

kualitas sistem Kim Carter,

pengguna

diambil adalah

dengan kepuasan Alex Chong,

39 mahasiswa

pengguna ketika Glen Hornby, and

bisnis di

pengguna tidak Linda Lim, 2000)

Universitas

Murdoch.

terlibat sebagai pengembang

- Tidak terdapat hubungan yang positif antara kualitas sistem dengan kepuasan pengguna ketika pengguna aplikasi juga terlibat sebagai pengembang

Hasil analisis dan Sistem dan Kualitas

4. Hubungan Kualitas

Variabel bebas: Korelasi

simpulan Informasi terhadap

kualitas sistem

Spearman.

menunjukkan Kepuasan Pengguna

dan kualitas

Sampel yang

bahwa: Sistem Informasi

informasi

diambil adalah

karyawan yang - terdapat hubungan

B. Tinjauan Teoritis

1. Konsep Dasar Sistem Informasi

a. Definisi Sistem

Mc. Leod & Schell (2001:9) mendefinisikan “sistem sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud sama untuk mencapai suatu tujuan”. Jogiyanto (2005:1) menyimpulkan “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan sasaran tertentu”. Pendapat yang lebih jelas diungkapkan oleh O’Brien & Marakas (2011:26) bahwa “sistem didefinisikan sebagai seperangkat komponen yang saling terkait, dengan batas yang jelas, bekerjasama untuk mencapai seperangkat tujuan dengan menerima input dan output produksi dalam suatu proses transformasi yang terorganisasi”.

Berdasarkan uraian pendapat yang telah peneliti jelaskan, ada beberapa penjelasan mengenai definisi sistem. Ketiga pendapat diatas dapat ditarik Berdasarkan uraian pendapat yang telah peneliti jelaskan, ada beberapa penjelasan mengenai definisi sistem. Ketiga pendapat diatas dapat ditarik

“Data adalah sekumpulan baris fakta yang mewakili peristiwa yang terjadi pada organisasi atau pada lingkungan fisik sebelum diolah ke dalam format yang bisa dimengerti dan digunakan orang sedangkan informasi adalah data yang sudah dibentuk kedalam format yang memiliki arti bagi manusia” (Laudon & Laudon, 2004:10).

Post & Anderson (2003:5) mengungkapkan definisi data dan informasi sebagai berikut: “Data terdiri dari elemen faktual atau pendapat atau komentar yang mendeskripsikan beberapa objek atau peristiwa. Data dapat berupa angka atau teks. Informasi merupakan data yang telah diproses, terorganisir, dan terintegrasi untuk memberikan wawasan atau pengetahuan yang lebih”

Kedua pendapat diatas memiliki pendapat yang hampir sama, sehingga dapat disimpulkan bahwa data adalah sekelompok fakta-fakta yang menggambarkan suatu peristiwa atau kejadian, kegiatan sebelum digunakan untuk menghasilkan ke dalam arti tertentu. Lain halnya dengan informasi, informasi adalah data yang sudah diolah sehingga menjadi bentuk yang

Effendi & Mulyarto (2007:7) secara umum mendefinisikan sistem informasi sebagai “kumpulan elemen yang berinteraksi untuk menerima data sebagai input, memproses, dan menghasilkan output yaitu informasi”. O’Brien & Marakas (2011:4) mendefinisikan secara lebih jelas “sistem informasi adalah kombinasi yang terorganisir dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi, dan data yang mengumpulkan, mentransformasi data, dan men- diseminasi informasi dalam suatu organisasi”. Menurut Robert A. Leitch & Roscoe Davis mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut:

“Sistem infomasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. (Jogiyanto, 2005:11)

Berdasarkan uraian pendapat yang telah peneliti jelaskan, ada beberapa penjelasan mengenai definisi sistem informasi yang berbeda-beda namun masih saling berhubungan. Definisi sistem informasi dapat diambil kesimpulannya sebagai satuan komponen yang saling berhubungan untuk membuat dan menyediakan aliran informasi yang akan digunakan dalam Berdasarkan uraian pendapat yang telah peneliti jelaskan, ada beberapa penjelasan mengenai definisi sistem informasi yang berbeda-beda namun masih saling berhubungan. Definisi sistem informasi dapat diambil kesimpulannya sebagai satuan komponen yang saling berhubungan untuk membuat dan menyediakan aliran informasi yang akan digunakan dalam

Penggunaan internet sebagai sistem informasi sudah sangat lazim saat ini. Hal ini disebabkan internet merupakan sebuah open platform (platform yang terbuka) sehingga menghilangkan ketergantungan perusahaan pada sebuah vendor tertentu seperti jika menggunakan proprietary system (sistem yang tertutup). Open platform juga mempermudah interoperability antar vendor. Selain itu, internet merupakan media yang paling ekonomis untuk digunakan sebagai basis sistem informasi. Dari sisi klien, software yang dibutuhkan hanyalah browser sehingga sangat mengurangi biaya software. Proses deployment dan perawatan sistem dapat Penggunaan internet sebagai sistem informasi sudah sangat lazim saat ini. Hal ini disebabkan internet merupakan sebuah open platform (platform yang terbuka) sehingga menghilangkan ketergantungan perusahaan pada sebuah vendor tertentu seperti jika menggunakan proprietary system (sistem yang tertutup). Open platform juga mempermudah interoperability antar vendor. Selain itu, internet merupakan media yang paling ekonomis untuk digunakan sebagai basis sistem informasi. Dari sisi klien, software yang dibutuhkan hanyalah browser sehingga sangat mengurangi biaya software. Proses deployment dan perawatan sistem dapat

Cheung & Lee (2008) dalam Filipe & Cordeiro (2008:257) berpendapat bahwa “sistem informasi berbasis web adalah konstruk aplikasi komputer dengan menggunakan teknologi web”. Wikipedia (2012) mendefinisikan“Web information systems, or web-based information systems, is an information systems that uses Internet web technologies to deliver information and services, to users or other information systems/applications”. Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh Oliver et al. (2003:27) bahwa:

“Sistem informasi berbasis web merupakan merupakan kategori aplikasi Web. Aktifitas aplikasi Web, seperti situs web katalog misalnya adalah bahwa mereka memungkinkan untuk mengumpulkan, struktur, menyimpan, mengelola dan menyebar informasi, seperti sistem informasi tradisional lakukan, tapi dalam infrastruktur web.”

Berdasarkan uraian pendapat yang telah peneliti jelaskan, ada beberapa penjelasan mengenai definisi sistem informasi berbasis web. Peneliti menyimpulkan bahwa sistem informasi berbasis web merupakan sistem yang mengacu pada aplikasi atau sistem informasi yang menggunakan teknologi

Gambar 1 Komponen Sistem Informasi Berbasis Web

Sumber: O’Brien & Marakas (2008:178) Gambar tersebut dapat dijelaskan bagaimana menggunakan web browser di

dalam client PC dengan mengkoneksikan web network server. Pada server tersebut menjalankan web server browser untuk mengakses dan mentransfer permintaan web pages.

3. Aplikasi – Aplikasi Enteprise

Perkembangan era globalisasi mengakibatkan persaingan antara perusahaan yang satu dengan lainnya. Persaingan yang semakin intensif memacu perusahaan untuk memusatkan perhatian terutama memperbaiki layanan pelanggan dan melakukan kegiatan perusahaan agar lebih efisien dalam Perkembangan era globalisasi mengakibatkan persaingan antara perusahaan yang satu dengan lainnya. Persaingan yang semakin intensif memacu perusahaan untuk memusatkan perhatian terutama memperbaiki layanan pelanggan dan melakukan kegiatan perusahaan agar lebih efisien dalam

a. Sistem Enteprise

Sistem enterprise yang ada di perusahaan dapat mengintegrasikan secara real-time terhadap aktivitas proses bisnis. Sistem ini dapat memberikan solusi dengan menyediakan sistem informasi tunggal untuk menjadi satu kesatuan koordinasi organisasi dari proses kunci bisnis. O’Brien & Marakas (2011:342) mendefinisikan sistem enterprise atau biasa disebut enterprise resource planning (ERP) sebagai berikut:

“Enteprise Resource Planning adalah sebuah sistem perusahaan lintas fungsional yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak proses bisnis internal perusahaan, khususnya mereka yang berada dalam manufaktur, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan, dan fungsi sumber daya manusia bisnis”.

Laudon & Laudon (2004:71) berpendapat bahwa: “Perangkat lunak enterprise memberikan model dan mengotomatisasi

banyak proses, seperti menyusun daftar pesanan atau pengiriman dengan tujuan pengintegrasian informasi pada perusahaan dan mengeliminasi link- link yang kompleks dan memakan biaya antarsistem komputer di tiap area banyak proses, seperti menyusun daftar pesanan atau pengiriman dengan tujuan pengintegrasian informasi pada perusahaan dan mengeliminasi link- link yang kompleks dan memakan biaya antarsistem komputer di tiap area

c. Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan

Dewasa ini bisnis tidak lagi memandang pelanggan sebagai sumber pendapatan yang harus dieksploitasi, tetapi sebagai aset jangka panjang yang harus dipelihara melalui manajemen hubungan pelanggan. Manajemen hubungan pelanggan atau dikenal dengan Customer Relationship Management (CRM) berfokus pada mengelola semua cara yang digunakan perusahaan untuk berurusan dengan pelanggan. Laudon & Laudon (2004:83) mendefinisikan “CRM sebagai disiplin teknologi dan bisnis yang Dewasa ini bisnis tidak lagi memandang pelanggan sebagai sumber pendapatan yang harus dieksploitasi, tetapi sebagai aset jangka panjang yang harus dipelihara melalui manajemen hubungan pelanggan. Manajemen hubungan pelanggan atau dikenal dengan Customer Relationship Management (CRM) berfokus pada mengelola semua cara yang digunakan perusahaan untuk berurusan dengan pelanggan. Laudon & Laudon (2004:83) mendefinisikan “CRM sebagai disiplin teknologi dan bisnis yang

Manusia dan proses merupakan dua elemen yang saling melengkapi. Sebuah CRM tidak akan berjalan apabila salah satu elemen tersebut tidak tersedia. Teknologi memiliki peran sebagai katalisator yang dapat mempercepat kemajuan perusahaan jika kedua elemen diatas sudah tersedia dan siap. Namun bila manusia dan proses dalam implementasi CRM belum siap maka akan menyebabkan hal-hal yang tidak dapat dilakukan sebelumnya, termasuk melakukan pekerjaan yang sulit dilakukan oleh tenaga manusia.

d. Sistem Manajemen Pengetahuan

Nilai produk dan jasa didasarkan tidak hanya pada sisi fisiknya, tetapi Nilai produk dan jasa didasarkan tidak hanya pada sisi fisiknya, tetapi

Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri telah menggunakan sistem informasi dengan menggunakan beberapa perangkat aplikasi enterprise. Aplikasi ini dinamakan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T). Aplikasi ini telah memanfaatkan sistem enterprise dengan mengintegrasikan secara real-time terhadap aktivitas proses bisnis. Aplikasi ini juga mengintegrasikan, menyimpan, mengolah semua data untuk customer relationship management (mengelola hubungan pelanggan). Adapun bentuk layanan yang diberikan mulai dari calon pelanggan akan menggunakan listrik sampai pelanggan berhenti menggunakan listrik. Aplikasi ini juga terdapat sistem manajemen pengetahuan untuk mengetahui informasi dari pelanggan pasca bayar atau regular dan pelanggan yang telah menggunakan Listrik Pra Bayar (LPB). Selain itu, aplikasi ini digunakan untuk menunjang peningkatan layanan pelanggan melalui call center, e-mail, fax atau web based.

terhadap sistem informasi itu sendiri dan terfokus pada interaksi antara user dan sistem.

Nelson et al. (2005:206) menjelaskan kualitas sistem dapat diukur melalui lima dimensi antara lain:

1. Reliabilitas sistem, mengukur keandalan atas sistem yang dioperasikan.

2. Fleksibilitas sistem, sistem dapat menyesuaikan dengan berbagai kebutuhan pemakai dan ke kondisi yang berubah-ubah.

3. Integrasi sistem, sistem memudahkan dalam menggabungkan data dari berbagai macam sumber untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis.

4. Aksessibilitas sistem, kemudahan untuk mengakses informasi ataupun

kemudahan untuk menghasilkan informasi dari suatu sistem.

5. Waktu respon sistem, mengasumsikan respon sistem yang cepat atau tepat waktu terhadap permintaan informasi.

Pengukuran kualitas sistem yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian dari Nelson et al. (2005:206). Indikator yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari lima, antara lain: reliabilitas sistem, fleksibilitas sistem, integrasi sistem, aksessibilitas sistem, dan waktu respon sistem.

pada output (keluaran) yang diproduksi oleh sistem, serta value (nilai) dari keluaran bagi pengguna.

Jogiyanto (2005:10) menjelaskan bahwa “kualitas informasi terdiri dari tiga hal antara lain:

1. Akurat Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Informasi harus memiliki keakuratan tertentu agar tidak diragukan kebenarannya.

2. Tepat pada waktunya Tepat waktu berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh datang terlambat, karena informasi yang datang tidak tepat waktu, tidak bernilai lagi, sebab informasi digunakan dalam proses pembuatan keputusan.

3. Relevan Relevan berarti informasi yang ada memiliki nilai kemanfaatan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pemakainya. Informasi memiliki tingkat relativitas yang berbeda, tergantung pada tingkat pemakai.

Pengukuran kualitas informasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori dari Jogiyanto (2005:10). Indikator yang digunakan dalam penelitian ini terdirir dari tiga, antara lain: akurasi output, ketepatan waktu output, dan relevan.

6. User Satisfaction (Kepuasan Pengguna Sistem) 6. User Satisfaction (Kepuasan Pengguna Sistem)

Pengukuran kepuasan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian dari Somers et al. (2003) yang mengadopsi dari Xiao & Dasgupta (1988). Somers et al. (2003:597) mengungkapkan bahwa “ada lima dimensi pengukuran kepuasan pengguna, antara lain: content (isi), accuracy (akurasi), format (format), timeliness (ketepatan waktu), dan ease of use (mudah digunakan)”.

7. Hubungan Kualitas Sistem dan Kualitas Informasi dengan Kepuasan Pengguna Sistem

peningkatan penggunaan sistem informasi tersebut. Sebaliknya, jika sistem informasi tidak dapat memenuhi kebutuhan pengguna sistem maka kepuasan pengguna sistem tidak akan meningkat dan penggunaan lebih lanjut akan dihindari. Kepuasan pengguna sistem ini berhubungan dengan kualitas sistem dan kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi. Keduanya diasumsikan memiliki hubungan dengan kepuasan pengguna sistem. Semakin baik kualitas sistem dan kualitas informasi yang dihasilkan maka kepuasan pengguna atas sistem informasi tersebut juga akan semakin meningkat. Sistem informasi dapat diandalkan apabila memiliki kualitas sistem dan kualitas informasi yang baik dan mampu memberikan kepuasan pada penggunanya. Kegagalan suatu sistem informasi mungkin karena ketidakmampuan suatu SI memenuhi harapan pemakai.

Kualitas sistem menunjukkan ukuran terhadap sistem informasi yang digunakan. Kualitas sistem yang baik akan memberikan kepuasan bagi pengguna karena dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat. Hasil penelitian yang diperoleh dari DeLone & McLean (1992), Medina & Chaparro (2007), dan Chen (2010) menunjukkan bahwa kualitas sistem memiliki hubungan yang positif

C. Model Konsep dan Hipotesis Penelitian

1. Model Konsep

“Konsep adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang diputuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah kejadian, kesadaran, keadaaan, kelompok, atau individu tertentu” (Singarimbun & Effendi, 2006:34). Konsep yang digunakan dalam peneltian ini adalah konsep kualitas sistem, kualitas informasi, dan kepuasan pengguna sistem informasi. Adapun model konsep dalam penelitian ini terlihat pada gambar 2:

Gambar 2 Model Konsep

H1

H2

Gambar 3 Model Hipotesis

Berdasakan pada latar belakang penelitian dan teori yang telah dijelaskan, maka rumusan hipotesis dalam peneltian ini adalah sebagai berikut: H1 : Bahwa terdapat hubungan yang positif antara kualitas sistem (X1) dengan kepuasan pengguna sistem (Y). H2 : Bahwa terdapat hubungan yang positif antara kualitas informasi (X2) dengan kepuasan pengguna sistem (Y).

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan kualitas sistem dan kualitas informasi dengan kepuasan pengguna sistem. Berdasarkan judul penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan pengujian hipotesis. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research. Sebagaimana yang dikatakan oleh Singarimbun dan Effendi (2006:5) “Explanatory research atau penelitian penjelasan adalah penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa”. Jadi hubungan kausal antara variabel-variabel yang ada dibuktikan melalui pengujian hipotesis. Jenis penelitian expalantory research, hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel yang hendak diteliti. Variabel-variabel yang hendak diteliti dalam penelitian ini yaitu

Indonesia. Sistem informasi berbasis web ini dinamakan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T). Selain itu, alasan peneliti menggunakan responden karyawan atau pengguna AP2T di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri karena sebagai pusat pengawasan dan pengendalian terhadap pengelolaan data-data pelanggan yang berada di sebelas rayon.

C. Konsep, Variabel, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran

1. Konsep

Menurut Nazir (2009:123) “Konsep menggambarkan suatu fenomena secara abstrak yang dibentuk dengan jalan membuat generalisasi terhadap sesuatu yang khas”. Konsep diperlukan dalam sebuah penelitian ilmiah untuk

menggambarkan secara tepat fenomena yang diteliti. Konsep yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitas sistem, kualitas informasi, dan kepuasan

pengguna sistem.

2. Variabel

3. Definisi Operasional

Menurut Singarimbun dan Effendi (2006:46) “Definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel”. Konsep tersebut dioperasionalkan dalam variabel-variabel, indikator-indikator, serta item-itemnya sebagai berikut:

a. Kualitas Sistem (X1) Kualitas sistem merupakan ukuran terhadap sistem informasi itu sendiri dan terfokus pada interaksi antara user dan sistem. Adapun indikator dan itemnnya adalah sebagai berikut:

1) Reliabilitas Sistem - Sistem Informasi berbasis web pada AP2T dapat dipercaya ketika dioperasikan. - Sistem Informasi berbasis web pada AP2T mudah dikoreksi apabila terjadi kesalahan. - Sistem Informasi berbasis web pada AP2T mudah diidentifikasi apabila terjadi kesalahan.

3) Integrasi Sistem - Sistem informasi berbasis web pada AP2T sebagai sarana penghubung data dari areal yang berbeda. - Sistem informasi berbasis web pada AP2T sebagai sarana penghubung informasi dari areal yang berbeda.

4) Aksessibilitas Sistem - Sistem informasi berbasis web pada AP2T dapat diakses dengan mudah. - Sistem informasi berbasis web pada AP2T dapat diakses setiap saat.

5) Waktu respon sistem - Sistem informasi berbasis web pada AP2T mampu memberikan respon sistem yang sangat cepat. - Sistem informasi berbasis web pada AP2T tidak pernah ada hambatan.

b. Kualitas Informasi (X2) Kualitas informasi merupakan suatu pengukuran yang berfokus pada output (keluaran) yang diproduksi oleh sistem, nilai (value) dari keluaran bagi

2) Ketepatan Waktu Output - Informasi yang dihasilkan sistem informasi berbasis web pada AP2T tidak pernah terlambat. - Informasi yang dihasilkan sistem informasi berbasis web pada AP2T tidak pernah usang.

3) Relevan - Informasi yang dihasilkan sistem informasi berbasis web pada AP2T sesuai dengan kebutuhan pengguna. - Informasi yang dihasilkan sistem informasi berbasis web pada AP2T bermanfaat bagi pengguna. - Informasi yang dihasilkan sistem informasi berbasis web pada AP2T mempunyai beberapa pilihan.

c. Kepuasan Pengguna Sistem (Y) Kepuasan pengguna sistem terkait dengan kepuasan pengguna terkait dengan respon atau sikap pengguna sistem terhadap interaksi sistem dan penggunaan keluaran sistem sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal.

2) Accuracy (Akurasi) - Pengguna merasa yakin dengan keakuratan sistem informasi berbasis web pada AP2T dapat dipercaya kebenarannya. - Pengguna merasa puas sistem informasi berbasis web pada AP2T mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi.

3) Format - Pengguna merasa puas dengan tampilan format sistem informasi berbasis web pada AP2T mampu memberikan informasi yang jelas. - Pengguna merasa puas terhadap tampilan sistem informasi berbasis web pada AP2T sangat menarik.

4) Timeliness (Ketepatan Waktu) - Pengguna merasa puas terhadap ketepatan penyajian sistem informasi berbasis web pada AP2T yang menghasilkan informasi datang tepat waktu.

- Pengguna merasa puas terhadap ketepatan penyajian sistem informasi berbasis web pada AP2T menghasilkan informasi yang up-to-date.

Tabel 2 Konsep, Variabel, Indikator, Item, dan Sumber Konsep Variabel

Kualitas Kualitas

- Sistem dapat dipercaya Nelson et Sistem

1) Reliabilitas

- Sistem mudah dikoreksi Sistem

sistem

al.

- Sistem mudah

dan (X1)

- Sistem mudah

beradaptasi dengan Informasi

Kualitas

sistem

kebutuhan yang berubah- ubah

- Sistem dapat disesuaikan kondisi-kondisi yang baru

3) Integrasi

- Sistem sebagai sarana

sistem

penghubung data dari areal yang berbeda

- Sistem sebagai sarana penghubung informasi dari areal yang berbeda

4) Aksessibilitas - Sistem dapat diakses

sistem

dengan mudah - Sistem dapat diakses

setiap saat

5) Waktu respon - Sistem memberikan

sistem

respon yang sangat cepat - Sistem tidak pernah ada

hambatan

- Informasi bebas dari Jogiyanto Informasi

- Informasi tidak

menimbulkan keraguan

Lanjutan Tabel 2 Konsep Variabel

- Pengguna yakin dengan

(Akurasi)

keakuratan sistem - Pengguna merasa puas dengan tingkat ketelitian sistem

3) Format

- Pengguna puas tampilan format sistem jelas - Pengguna puas tampilan sistem sangat menarik

4) Timeliness

- Pengguna puas informasi

(Ketepatan

datang tepat waktu

waktu)

- Pengguna puas informasi

up-to-date

5) Ease of Use

- Pengguna yakin sistem

(Mudah

sangat mudah digunakan

digunakan)

- Pengguna puas mudah mencari informasi

Sumber: Data diolah (2012)

4. Skala Pengukuran

Penelitian ini menggunakan tanggapan responden yang diukur dengan skala Likert. Sugiyono (2009:93) menyatakan bahwa “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang Penelitian ini menggunakan tanggapan responden yang diukur dengan skala Likert. Sugiyono (2009:93) menyatakan bahwa “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

Tabel 3 Pemberian Score Skala Likert No.

1. Sangat Setuju

SS

2. Setuju

3. Cukup Setuju

CS

4. Tidak Setuju

TS

1 Sumber: Sugiyono (2010:133)

5. Sangat Tidak Setuju

STS

Penentuan kelas interval yang digunakan dalam menyusun tabel distribusi frekuensi gambaran responden dapat menggunakan cara sebagai berikut: (Supranto, 1996:61)

a. Mengurutkan data responden dari yang terkecil ke data terbesar Data usia responden di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri sebagai

Keterangan : k

= banyaknya kelas n

= banyaknya responden Berdasarkan banyaknya responden (n) di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri sejumlah 17 orang, maka banyaknya kelas (k) dihitung dengan menggunakan rumus Sturges: k = 1 + 3,322 log 17 k = 1 + 4,088 k = 5,088 dapat dibulatkan 5

d. Menghitung panjang kelas interval dengan rumus

Panjang kelas = 32 : 5 = 6,4 dapat dibulatkan 6