KEDUDUKAN HUKUM BANK YANG MENJALANKAN FUNGSI SEBAGAI PAYMENT GATEWAY DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK DI INDONESIA

Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

KEDUDUKAN HUKUM BANK YANG MENJALANKAN FUNGSI
SEBAGAI PAYMENT GATEWAY DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK
DI INDONESIA
(The Legal Position of Banks That Functions as a Payment Gateway in Electronic
Transactions in Indonesia)
Abdul Halim Barkatullah
Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat
Jalan Brigjen H. Hasan Basry Banjarmasin Kalsel 70123 Indonesia
Telp/Fax: +62-81348439997 E-mail: halim.ulmbjm@gmail.com
Abstract
Technology’s sophisticated continuous improvement has embraced the
blooming of electronic transaction. Its reputation gains from multiple methods it
offers which benefitted each party. Card payments are getting more popular
across Indonesia since it provides convenience. However, security is the main
concern to ensure safety transactions and avoid fraudulent threats. Adopting bank
as the payment gateway might encounter security issues in an electronic
transaction. The application of Certification Authority, which combined threeparty payment system and firewall will enhance the security system and prevent

illegal access to bank networking. The legal position between merchant and bank
as a payment gateway towards cardholders become significant to recognize. This
relationship is a special authorization with payment. Therefore, bank as the
endorsee should not exercise its power beyond its authorization.
Keywords: Legal Position, Electronic Transactions, Payment Gateway.
Abstrak
Perkembangan transaksi elektronik ini sangatlah pesat didukung dengan
sistem teknologi yang semakin canggih. Para pelaku transaksi diuntungkan
dengan beragam metode transaksi elektronik ini. Dalam melakukan transaksi
elektronik yang menggunakan sistem pembayaran online, haruslah memiliki
sistem pembayaran yang benar-benar aman. Pada metode pembayaran dengan
menggunakan kartu kredit, merchant di Indonesia sebaiknya menarik bank
sebagai payment gateway untuk menjaga kerahasiaan dan menjamin keamanan
pembayaran. Dalam pengamanan transaksi bank sebagai payment gateway
haruslah meggunakan sistem keamanan yang handal, dan adanya certification
authority dengan mengkombinasikan three party payment system serta
menggunakah firewall sebagai pagar yang mencegah akses illegal ke jaringan
perbankan, yang mengitari sistem. Kedudukan hukum antara merchant dengan
bank selaku payment gateway bagi cardholder yang menggunakan kartu kredit.
Hubungan ini adalah pemberian kuasa khusus dengan mendapatkan upah, oleh

karena itu bank sebagai penerima kuasa kewenangannya hanya terbatas pada halhal yang dikuasakan kepadanya.

99

Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

Kata Kunci: Kedudukan Hukum, Transaksi Elektronik, Payment Gateway.

Dalam

PENDAHULUAN
Media internet atau dalam

media

perkembangannya,

internet


memungkinkan

bahasa populer di Indonesia disebut

terjadinya transaksi-transaksi antar

dunia maya, sudah hampir tidak

konsumen dan distributor / produsen

dapat dilepaskan lagi dari kehidupan

yang

bahkan

masyarakat

secara


fisik

sehari-hari.

Internet

tidak
di

berinteraksi

dunia

nyata.

mempermudah dan mengefisiensikan

Perkembangan


hampir seluruh pekerjaan yang pada

(transaksi elektronik) ini sangatlah

awalnya memerlukan proses yang

pesat

lama dan sumber daya yang tidak

teknologi yang semakin hari semakin

sedikit.

beragam dan canggih. Para pelaku

adanya

perapatan


sistem

bisnis online sangat diuntungkan

dunia

dengan beragam metode transaksi

(compression of the world) telah

elektronik ini, mereka tidak perlu

mengubah

lagi

politik,

yang


dengan

online

ditandai

dengan

Globalisasi

didukung

bisnis

dan

peta

perekonomian,


budaya.

Pergerakan

menjalankan

metode

bisnis

konvensional

dengan
yang

barang dan jasa terjadi semakin

memerlukan banyak modal, misalnya

cepat. Modal dari suatu negara


untuk menyewa toko atau melakukan

beralih

dalam

penawaran dari rumah ke rumah

hitungan detik akibat pemanfaatan

(door to door). Cukup dengan modal

teknologi informasi. Sejalan dengan

kemahiran sedikit untuk membangun

itu,kegiatan perbankan sebagai urat

laman web yang bahkan tersedia


nadi perekonomian bangsa tidak

gratis di internet, para pelaku bisnis

luput dari dampak globalisasi1.

sudah dapat menjual barang/jasa

ke

negara

lain

yang
1

Jusuf Anwar, Aspek-aspek Hukum
Keuangan dan Perbankan, Suatu Tinjauan

Praktis, disampaikan pada Lokakarya
Pembangunan Hukum Nasional VIII
Departemen Hukum dan HAM, Badan

mereka

tawarkan.

Para

konsumen pun dimudahkan, hanya
Pembinaan Hukum Nasional, Denpasar 1418 Juli 2009.

100

Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

mengetikkan item yang diinginkan di

untuk menentukan itikad baik pihak

mesin pencari, maka bermunculanlah

yang terlibat. Pasal 17 ayat (2)

laman-laman web yang menawarkan

Undang-undang Republik Indonesia

barang yang dicari.

Nomor

Transaksi
melalui

yang

internet,

dilakukan

lazim

disebut

11

tahun

2008

tentang

Informasi dan Transaksi Elektronik,
mewajibkan

para

pihak

yang

transaksi elektronik, memunculkan

melakukan transaksi elektronik untuk

beragam resiko, baik terhadap pihak

memiliki

distributor

maupun

melakukan interaksi dan / atau

terhadap pihak konsumen. Isu utama

pertukaran informasi elektronik dan/

transaksi elektronik adalah masalah

atau dokumen elektronik selama

keamanan.

menjadi

transaksi

berlangsung.

Pengertian

perhatian utama semua pihak yang

transaksi

elektronik

menurut

terlibat.

Undang-undang itu sendiri adalah

/

produsen

Keamanan

Kepastian

akan

keamanan

itikad

baik

dalam

perbuatan hukum yang dilakukan

terkait erat dengan cyberlaw atau

dengan

hukum siber suatu negara. Cyberlaw

jaringan komputer, dan/ atau media

adalah

elektronik lainnya.

hukum

yang

mengatur
2

penggunaan komputer dan internet .
Tingkat

keamanan

yang

rendah

menggunakan

komputer,

Ancaman yang ada dalam
transaksi

elektronik

tidak

hanya

pihak

yang

berbanding lurus dengan transaksi

datang

yang terjadi. Dengan kata lain,

melakukan transaksi. Ancaman besar

keamanan

lainnya justru datang dari pihak luar

yang

rendah

akan

dari

para

membuat pihak yang berkepentingan

yang

berpikir dua kali untuk melakukan

keuntungan

transaksi.

tindakan-tindakan

Tingkat

keamanan

bertransaksi sering menjadi acuan

dapat

mencoba

mengambil

dengan
yang

menguntungkan

melakukan
sekiranya
meski

merugikan pihak lain. Komputer
2

Gerald R Ferrera, Stephen D
Lichstein, Margo E.K Reder, Ray August,
Willian T Schiano, Technology and
Cyberlaw, Text and Cases, South Western
College Publishing, United States, 2011,
Hlm. 3.

yang terhubung ke jaringan (baca:
Internet) dapat membuka peluang
terjadinya

kejahatan

bahkan

101

Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016

memfasilitasi kejahatan tersebut3.

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

tanpa harus menjadi nasabah bank

Toko online dan Katalog

yang

menjadi

payment

gateway

Online adalah dua usaha yang selalu

tersebut. Metode pembayaran seperti

melakukan

ini dikenal populer sebagai metode

sesuai

transaksi

dengan

elektronik,

jenisnya

sebagai

penjual online. Perbedaan mendasar

pembayaran dengan menggunakan
kartu kredit.
Pelayanan Payment Gateway

dari kedua usaha online tersebut
adalah

penggunaan

bank

dalam

dapat

dibedakan

dengan

online

proses pembayaran yang dilakukan

banking. Jika online banking adalah

konsumen. Pada Katalog online, baik

aktivitas

melalui laman maupun forum online,

dapat dilakukan pada situs perbankan

proses pembayaran dilakukan secara

terkait, maka pelayanan payment

manual.

berarti

gateway dapat diaplikasikan pada

memilih

laman web merchant (penjual) mana

Manual

disini

perbankan

yang

hanya

konsumen

setelah

barang/jasa

yang

diinginkan,

saja yang memiliki Toko Online

diharuskan

untuk

mentransfer

(Online

Pada

Store).

Online

ke

Banking, pembelian atau transaksi

rekening bank penjual. Efisiensi

terbatas pada apa yang ditawarkan

yang dihajatkan oleh media internet

oleh bank itu saja, dan dimungkinkan

menjadi tidak tercapai karena proses

untuk memeriksa neraca (balance)

untuk

rekening

sejumlah

uang

pembayaran

tercapainya

transaksi

yang

bersangkutan.

memakan banyak waktu dan sumber

Sedangkan

daya. Berbeda dengan Toko Online,

memungkinkan

dimana konsumen dapat memilih

kartu kredit bank apa saja untuk

metode

elektronik

melakukan transaksi selama kartu

dengan mengsgunakan bank sebagai

kredit bank tersebut memiliki lisensi

pemberi layanan payment gateway,

yang ditentukan oleh bank acquirer

gerbang pembayaran. Nasabah bank

(contoh

manapun dapat memilih metode ini

Mastercard), serta karena sifatnya

3

pembayaran

David I Bainbridge, Ceng,MBCS,
MICE, Introduction to Computer Law,
Pitman Publishing, London 1993, Hlm. 153.

Payment

lisensi

semua

dari

Gateway
pemegang

Visa

dan

yang kredit (dalam artian bank
memberi pinjaman) maka tentu tidak

102

Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

ada neraca rekening yang tercatat.

dua atau lebih perusahaan. Transaksi

Tidak ada saldo atau simpanan pada

ini

bank tersebut.

pembelian

bahan

komponen

pendukung

Transaksi

elektronik

pada

biasanya

dilakukan

untuk

baku

atau

kegiatan

dasarnya adalah merupakan suatu

produksi atau perdagangan. Dalam

kontrak transaksi perdagangan antara

dunia

penjual

tersebut

dan

menggunakan

pembeli
media

dengan
internet.

bisnis,
sering

Enterprise

transaksi

dagang

disebut

sebagai

Resource

Planning

(ERP)ataupun

supplay

chain

pelaksanaan perdagangan tradisional

management,

sedangkan

B2C

melalui cara baru dalam mentransfer

merupakan transaksi jual beli melalui

dan memproses informasi, karena

internet

informasi

konsumsi dengan cardholder (end

transaksi

segala

elektronik

menjadi
aktifitas

membantu

jantung

dari

perdagangan.

antara

penjual

barang

user)5.
Perkembangan

Informasi secara elektronik ditransfer
dari komputer ke komputer secara

elektronik

otomatis. Kenyataannya hal ini telah

perubahan terhadap sektor aktivitas

mentransformasikan cara organisasi

bisnis yang selama ini dijalankan di

4

dunia

beroperasi .

membawa

transaksi

real.

Perubahan

banyak

tersebut

jenisnya

ditandai dengan adanya sejumlah

elektronik

upaya dari sektor aktivitas bisnis

dikelompokan menjadi dua segmen,

yang semula berbasis di dunia real,

yaitu; business to business (B2B )

kemudian mengembangkannya ke

dan business to consumer (B2C).

dunia virtual. Salah satu sektor bisnis

B2B adalah transaksi perdagangan

itu adalah berkaitan dengan sektor

melalui internet, yang dilakukan oleh

perbankan

Dilihat
transaksinya,

dari
transaksi

yang

dikenal

dengan

istilah E-Banking.
4

Kamlesh K Bajaj & Debjani Bag,
C-commerce The Cutting Edge of Business,
diterjemahkan oleh Imam Mawardi,
Surabaya, PT. Akana Press Offset, 2010,
hlm. 3.

5

Muhammad Aulia Adnan, Aspek
Hukum
Protokol
Pembayaran
Visa/Mastercard
Secure
Electronic
Transaction (SET), Fakultas Hukum
Universitas Indonesia, 2010, hlm. 6.

103

Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016

Implikasi dari pengembangan

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

dalam

bertransaksi

di

ini memiliki sisi positif dan negatif.

tergolong

Aspek positifnya bahwa dengan

merupakan indikasi buruk dalam

pengembangan kegiatan perbankan

transaksi elektronik untuk mengatasi

di internet melalui jaringan online,

hal ini

telah meningkatkan peranan dan

mencoba mencari pihak ketiga yang

fungsi perbankan itu sendiri sebagai

dapat dipercaya baik oleh penjual

lembaga

maupun

intermediari

sekaligus

kemudahan

memberikan

dan

efesiensi bagi para pengguna jasa eAspek

banking.

negatif

dari

lemah.

Indonesia

beberapa merchant

transaksi

dapat

pembayaran

bertransaksi dengan menggunakan

kartu kredit.

media ebanking dan secara yuridis

METODE

Dalam transaksi elektronik di
yang

cardholder

baik

kepercayaan
dalam

negeri

maupun luar negeri dirasakan masih
sangat

kurang,

berdampak

hal
negatif

ini

akan
pada

perkembangan transaksi elektronik di
Indonesia.

Keraguan

dengan

dalam
yang

transaksi

menggunakan

jaminan
Beranjak dari permasalahan

kepastian hukum (legal certainty6).

Indonesia

berjalan

menggunakan Bank sebagai Payment

dengan persoalan keamanan dalam

dengan

sudah

lancar, dalam prakteknya merchant

Gateway

pula

ini

sehingga

cardholder

pengembangan ini adalah berkaitan

terkait

Fenomena

cardholder

untuk bertransaksi dengan merchant
di Indonesia disebabkan dari aspek
hukum dan perlindungan keamanan

dan tujuan yang ingin dicapai, maka
jenis penelitian ini adalah penelitian
hukum normatif (legal research)
atau

penelitian

kepustakaan

hukum

secara

secara

kepustakaan.

Yang mana penelitian ini berupaya
memecahkan
berkenaan

permasalahan
dengan

keabsahan

perjanjian jual beli online yang
ditelaah menggunakan bahan hukum
dari aturan-aturan hukum yang ada
dalam KUHPerdata dengan aturan-

6

Budi Agus Riswandi, Hukum dan
Internet di Indonesia, UII Press, Jakarta,
2013, Hlm. 3.

aturan hukum

yang ada dalam

Undang-undang Nomor 11 tahun

104

Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016

2008

tentang

Informasi

dan

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

peraturan perundang-undangan yang

Transaksi elektronik. Dalam hal ini

berlaku

berarti peneliti melakukan telaah

mengumpulkan

terhadap

primer,

terkait

peraturan
dengan

hukum

yang

permasalahan

ini

dilakukan

untuk

bahan

sedangkan

hukum

pengumpulan

bahan hukum sekunder dilakukan

dengan analisa berdasarkan data-data

dengan

teknik

sekunder yang berupa bahan hukum

bahan

hukum

primer

kepustakaan, termasuk penelitian-

maupun

bahan

hukum

sekunder.

pengelompokkan
secara

studi

penelitian terdahulu yang terkait

Penelitian

ini

merupakan

dengan permasalahan yang diteliti

penelitian hukum normatif dengan

dalam

tipe penelitian berupa inventarisir

mengetahui sampai ke mana ilmu

aturan perundng-undangan. Artinya

yang berhubungan dengan penelitian

penelitian

telah berkembang, sampai ke mana

ini

berupaya

penelitian

ini

untuk

menyelesaikan permasalahan yang

terdapat

ada

degeneralisasi yang pernah dibuat.

dngan

cara

melakukan

identifikasi terhadap aturan hukum

kesimpulan

Pengolahan

bahan

dan

hukum

menurut KUHPerdata Indonesia dan

dilakukan

aturan yang diatur dalam UU No. 11

sistematisasi terhadap bahan-bahan

Tahun 2008 tentang ITE, dalam

hukum

kaitannya

dalam

membuat klasifikasi terhadap bahan-

beli

bahan hukum tertulis tersebut untuk

pelaksanaan

pula

dengan

hubungan

jual

secara online ini.

dengan

tertulis,

mengadakan

yakni

dengan

memudahkan pekerjaan analisis dan

Sesuai dengan jenisnya, maka

konstruksi. Penelitian ini merupakan

bahan-bahan hukum yang digunakan

kajian

dalam

pemecahan masalahnya dilakukan

penelitian

ini

diperoleh

hukum

normatif

yang

melalui studi kepustakaan, utamanya

secara

yang terkait dengan permasalahan

asas hukum akan ditarik terlebih

transaksi

yang

dahulu untuk kemudian dilakukan

menggunakan bank sebagai payment

penelaahan serta pengkajian terhadap

Inventarisasi

peraturan perundang-undangan yang

gateway.

elektronik

terhadap

deskriptif-analitikal.

Asas-

105

Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016

terkait

dengan

Permasalahan

penelitian

ini.

kemudian

akan

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

diandalkan baik untuk keperluan
pribadi maupun keperluan bisnis.
Transaksi

diuraikan kembali untuk dianalisis

elektronik

secara kualitatif berdasarkan data

(electronic transaction) di Indonesia

sekunder untuk kemudian ditarik

sebenarnya

kesimpulan.

semenjak internet mulai masuk pada

sudah

dilakukan

tahun 1994 dan dimanfaatkan oleh
HASIL DAN PEMBAHASAN

sebagian

A. Hukum Transaksi Elektronik

kalangan,

utamanya

kalangan pelajar dan menengah,

suatu

termasuk para pebisnis. Transaksi

media informasi dan komunikasi

elektronik kerap dicampuradukkan

yang

dengan

Internet

merupakan

membawa

permasalahan

perdagangan

hukum baru yang lebih kompleks

(electronic

bagi

dagang.

E-dagang

elektronik)

mengandung

masyarakat.

menciptakan

Internet

berbagai

sistim

commerce)

elektronik
atau

e-

(transaksi
cakupan

perhubungan baru yang memerlukan

yang lebih luas yang mana juga

keamanan mutakhir dalam prosesnya

meliputi transaksi elektronik. E-

dan telah menjadi aspek penting

dagang atau transaksi elektronik

dalam bisnis dan kehidupan sosial.

merupakan bagian dari e-business,

Internet telah menjadi suatu kekuatan

dimana cakupannya lebih luas yakni

baru yang menopang pertumbuhan

termasuk

dan kekuatan bisnis di seluruh dunia.

bisnis, pelayanan nasabah, netiket

Saat

dan lain-lain.

ini suatu perusahaan tidak

oleh

kekuatan

keamanan

telekomunikasi

dan

describe the data exchange and

kerana

data changes which occur as

pada dasarnya internet digunakan
untuk

meningkatkan

mempercepat

proses

mitra

Transaction is a term used to

dapat tumbuh berkembang tanpa
ditopang

pengkolaborasian

the result of an interaction7.

dan

Transaksi adalah istilah yang

serta

digunakan untuk menggambarkan

memperlebar jaringan bisnis. Internet
sudah menjadi alat yang paling

7

Francis Botto, Dictionary of
Multimedia and Internet Applications, John
Willey and sons, UK, 1999, hlm 313.

106

Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

pertukaran data yang terjadi kerana

komputer,

adanya interaksi. Apabila mendapat

dan/atau media elektronik lainnya.

jaringan

komputer,

tambahan kata elektronik menjadi

UU ITE secara substantif

“transaksi elektronik” maka menjadi

pengaturan mengenai keabsahan dari

transaksi yang bersifat elektronik dan

informasi elektronik, dokumen dan

digital. Akan tetapi definisi yang

tanda tangan elektronik tersebut telah

tepat

diatur secara tegas

apabila

berkenaan

dengan

tentang hal

istilah perundangan adalah segala

tersebut, yang mana dalam Pasal 5

pertukaran

ditentukan:

data,

informasi,

atau

catatan yang dihasilkan oleh alat

(1) Informasi

Elektronik

elektronik (misalnya komputer) yang

dan/atau

berkaitan dengan dua orang atau

Elektronik dan/atau hasil

lebih yang memiliki dampak hukum.

cetaknya merupakan alat

Transaksi

elektronik

dalam

prakteknya haruslah memiliki sistem

Dokumen

bukti hukum yang sah;
(2) Informasi

Elektronik

pembayaran yang benar-benar aman

dan/atau

sehingga konsumen dapat melakukan

Elektronik dan/atau hasil

transaksi dengan aman dan nyaman

cetaknya

tanpa merasa was-was. Di Indonesia

dimaksud pada ayat (1)

pemerintah telah mengundangkan

merupakan perluasan dari

Undang-undang No. 11 Tahun 2008

alat bukti yang sah sesuai

tentang Informasi dan Transaksi

dengan Hukum Acara yang

Elektronik yang setidaknya telah

berlaku di Indonesia;

menjadi payung hukum terhadap

Dokumen

sebagaimana

(3) Informasi

Elektronik

aktifitas dunia maya yang salah satu

dan/atau

diantaranya

Elektronik dinyatakan sah

mencakup

tentang

Dokumen

transaksi elektronik. Pasal 1 angka 2

apabila

undang-undang

Sistem Elektronik sesuai

ini

memberikan

definisi atas transaksi elektronik

dengan

sebagai

diatur

dilakukan

perbuatan
dengan

hukum

yang

menggunakan

menggunakan

ketentuan
dalam

yang

Undang-

Undang ini;

107

Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

(4) Ketentuan

mengenai

b. Data pembuatan Tanda

Informasi

Elektronik

Tangan Elektronik pada

dan/atau

Dokumen

saat

Elektronik

sebagaimana

proses

penandatanganan

dimaksud pada ayat (1)

elektronik hanya berada

tidak berlaku untuk:

dalam kuasa Penanda

a.

Tangan;

Surat yang menurut
Undang-Undang

b.

c. Segala

perubahan

harus dibuat dalam

terhadap Tanda Tangan

bentuk tertulis; dan

Elektronik yang terjadi

Surat

setelah

beserta

dokumennya
menurut

yang
Undang-

Undang harus dibuat
dalam
notarial
yang

waktu

penandatanganan dapat
diketahui;
d. Segala

perubahan

bentuk

akta

terhadap

atau

akta

Elektronik yang terkait

dibuat

oleh

dengan Tanda Tangan

pejabat pembuat akta.

Informasi

Elektronik

tersebut

setelah
Pasal

11

UU

ITE

menyebutkan, bahwa:

waktu

penandatanganan dapat
diketahui;

(1) Tanda Tangan Elektronik

e. Terdapat cara tertentu

memiliki kekuatan hukum

yang

dan akibat hukum yang sah

mengidentifikasi

selama

Penandatangannya; dan

memenuhi

persyaratan

sebagai

dipakai

untuk
siapa

f. Terdapat cara tertentu

berikut:

untuk

a. Data pembuatan Tanda

bahwa Penanda Tangan

Tangan
terkait

Elektronik
hanya

kepada

menunjukkan

telah
persetujuan

memberikan
terhadap

Penanda Tangan;

108

Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016

Informasi

Elektronik

yang terkait.
(2)

Ketentuan
tentang

Tanda

lanjut
Tangan

sebagaimana

dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
Pasal

menghindari

tidak

secara

sah

terhadap

data

terkait

pembuatan

Tanda

Tangan Elektronik;
c. Penanda

Tanganan

harus tanpa menunda-

12

UU

ITE

nunda, menggunakan
cara yang dianjurkan

menyatakan bahwa:
(1) Setiap

untuk

penggunaan

lebih

Elektronik

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

Orang

yang

oleh

Penyelenggara

melakukan pelanggaran

Tanda

ketentuan yang terkait

Elektronik atau pun

dengan Tanda Tangan

cara lain yang layak

Elektronik, bertanggung

dan sepantasnya harus

jawab

segera

atas

segala

kerugian

dan

konsekuensi

hukum

memberitahukan
kepada

seseorang

yang Penanda Tangan

yang timbul;
(2) Pengamanan
Tangan

Tangan

Tanda
Elekronik

Elektronik

dianggap

mempercayai

Tanda

sebagaimana dimaksud

Tangan

Elektronik

pada ayat (1) sekurang-

atau

kurangnya:

pendukung

layanan
Tangan

kepada

pihak

a. Sistem

tidak

dapat

Tanda

diakses

oleh

orang

Elektronik jika:

lain

yang

tidak

mengetahui

berhak;
b. Penanda
harus
prinsip

1. Penanda tangan

Tanganan

bahwa

menerapkan

pembuat

kehati-hatian

Tangan

data
Tanda

109

Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

Elektronik telah

segala

dibobol, atau;

konsekuensi

2. Keadaan

yang

diketahui

oleh

kerugian

dan

hukum

yang timbul.
Ada

beberapa

transaksi

Penanda Tangan

elektronik

dapat

keamanan yang tinggi, diantaranya

menimbulkan

adalah transaksi e-dagang, transaksi

resiko

keuangan, surat elektronik (e-mail),

yang

yang

perlu

sistem

berarti,

pertukaran file 8 , tandatangan suatu

kemungkinan

kontrak bisnis, dan informasi suatu

akibat bobolnya

perusahaan agar tidak dapat diubah

data pembuatan

oleh orang lain, terutama informasi

Tanda

terkait

Tangan

Elektronik, dan;
d. Dalam hal Sertifikat

rahasia

perusahaan.

Transaksi-transaksi yang dilakukan
melalui

jaringan

internet

sangat

Elektronik digunakan

tergantung

untuk

mendukung

antara para pihak yang terlibat. Hal

Tanda

Tangan

ini terjadi karena transaksi melalui

Penanda

jaringan adalah transaksi dimana

harus

para pihak tidak berinteraksi secara

Elektronik,
Tangan
memastikan

pada

kepercayaan

di

fisik.

kebenaran

dan

keutuhan

semua

Unsur-unsur

transaksi

elektronik

adalah :

informasi yang terkait

1. Adanya sebuah transaksi;

dengan

2. Setiap transaksi itu dibuat

Sertifikat

Elektronik tersebut.
(2) Setiap

orang

melalui media elektronik;

yang

3. Kehadiran pihak-pihak yang

melakukan pelanggaran

melakukan transaksi secara

ketentuan sebagaimana

fisik tidak mutlak;

dimaksud pada ayat (1),
bertanggungjawab

atas

8

David I. Bainbridge, Introduction
To Computer Law, Pitman Publishing, UK,
1993, Hlm 198.

110

Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016

4. transaksi

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

menggunakan

system jaringan umum;

Hal ini sangat diperlukan
mengingat transaksi pembayaran e-

5. Sistem terbuka;

banking

6. Transaksi tersebut dilakukan

sistem yang dilakukan di sektor

tanpa batas apapun;
Secara

hukum,

sangat

perbankan
keamanan

Dalam

pelaksanaannya
pembayaran

dengan cara:

dokumen
sertifikasi

dengan

biasa.

transaksi elektronik dapat dicapai

1. Memberikan

berbeda

transaksi
seluruh

e-banking
umumnya

elektronik,

sifatnya

penandatanganan

juga

yang

bersifat elektronik (digital signature)

menunjukan bahwa sistem

dan proses transaksi itu sendiri

yang

untuk

bersifat online. Artinya pihak yang

transaksi elektronik tersebut

bertransaksi tidak bertemu secara

dapat

langsung9.

kepada

sistem,

dipergunakan

diandalkan

keamanannya;

B.

2. Mengimplementasikan sistem
yang

telah

keamanannya

banyak

sekali

pemanfaatan

perbankan

pihak-pihak

yang

karyawan.

Untuk

internet

sebagai

jaringan online bagi kegiatan di
sektor perbankan pihak nasabah
merupakan salah satu pihak yang
perlu mendapatkan perhatian dan
perlindungan hukum dalam transaksi
pembayaran e-banking.

Bank

sebagai

lembaga

pendukung

dalam

melakukan

transaksi perdagangan, tentunya akan

terkait, di antaranya; direksi bank,
nasabah,

Payment

Gateway

(misalnya

ditembus hacker).
industri

Sebagai

terbukti

sudah terbukti sulit untuk

Dalam

Bank

menjangkau
dengan

alasan

kemudahan.
nyatanya
dengan

media

internet
efisiensi

Tetapi

ini
dan

alasan

ini

masih

perlu

dijawab

teknologi

yang

tersedia

mengenai masalah internet. Faktanya
menunjukan

bahwa

dengan

berkembangnya transaksi elektronik
juga memicu percobaan-percobaan
9

Budi Agus Riswandi, Hukum dan
Internet di Indonesia, UII Press, Jakarta,
2003, Hlm 5

111

Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016

kejahatan

penipuan,

perdagangan

yang

terutama
bertransaksi

melalui internet. Menurut sumber

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

melalui penggembangan teknologi
internet

dari

pemakai

internet

Kriptografi dapat memenuhi
kebutuhan umum suatu transaksi;

mengalami penipuan kartu kredit.

1. Kerahasiaan

Tujuh persen tersebut senilai enam

dijamin

10

(confidentiality)

dengan

melakukan

enkripsi (penyandian);

juta pemakai .
Bank

teknik

kriptografi (cryptography).

National Consumer League, tujuh
persen

dikembangkanlah

dalam

menjalankan

2. Keutuhan (integrity) atas data-

fungsinya sebagai lembaga keuangan

data

antara

dengan has satu arah;

(financial

intermediary)

memberikan berbagai macam jasa,

pembayaran

3. Jaminan

atas

dilakukan

identitas

dan

antara lain adalah jasa pembayaran

keabsahan (authenticity) pihak-

(payment). Jasa pembayaran pada

pihak yang melakukan transaksi

saat ini berkembang pesat kearah

dilakukan dengan menggunakan

electronic/internet payment system.

password atau sertifikat digital

Internet

Payment

system

4. Non repudation

(tidak dapat

menimbulkan berbagai permasalahan

disangkal), pengirim pesan tidak

dari teknis maupun dari segi hukum.

dapat menyangkal bahwa ia tidak

Permasalahan

ini

pernah

kerahasiaan,

keutuhan

meliputi
pesan

yang mengatur transaksi

tersebut.
permasalahan

Permasalahantersebut

kemudian

pesan

tersebut.11

(integrity), identitas para pihak dan
hukum

mengirim

Ada dua katagori encryption
types yang secara umum digunakan
secara

umum

pembayaran.

untuk
Metode

sistem
pertama,

menggunakan symmetric-key, yakni
Burton S. Kaliski Jr, A Layman‟s
Guide to a Subset of ASN. 1, BER, and
DER, dalam Arif Priharsanta, Implementasi
PrototipeProses
Otorisasi
Kartu
Pembayaran Antara Merchant dan Payment
Gateway Pada Protokol Secure Electronic
Transaction, Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Indonesia, Depok, 1991, hlm.
10.
10

kunci untuk membuat pesan yang
disandikan sama dengan kunci untuk
11

Abdul
Halim
Barkatullah,
Transaksi Konsumen dalam Bisnis eCommerce, Nusa Media, Bandung, 2009,
hlm. 120.

112

Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

membuka pesan yang disandikan itu.

perbankan (internationalization of

Jadi

dan

banking) yang mengarah kepada

penerimannya harus memiliki kunci

konsolidasi globalisasi dari industri

yang sama persis. Siapapun yang

keuangan secara keseluruhan. (Jordi

memiliki

tersebut-termasuk

Canal, 1997: 242) Dibalik gencarnya

pihak-pihak yang tidak diinginkan–

fenomena internasional perbankan,

dapat membuat dan membongkar

Model-model

rahasia

mengalami

pembuat

kunci

pesan

ciphertext-nya,

melainkan

jasa

perbankan

perkembangan

yang

masalah bagaimana menyampaikan

sangat pesat seiring dengan proses

kunci simetris tersebut kepada pihak

globalisasi

yang diinginkan. Contoh alogritma

perdagangan. Aspek yang menarik

kunci simetris yang terkenal adalah

untuk dicermati saat ini menyangkut

DES (Data Encryption Standard)

pada sistem pembayaran di dunia

dan RC-4.

perbankan.

Kedua,

dan

liberalisasi

Kunci

Sistem pembayaran adalah

Asimetris/public key, yakni pasangan

instrumen sistem dan peraturan di

kunci-kunci kriptografi yang salah

mana agen mempertemukan pihak

satunya dipergunakan untuk proses

yang

enkripsi dan yang satu lagi untuk

pembayaran. Bank yang mempunyai

deskripsi.

fungsi

Semua

orang

yang

membayar

dan

intermediari

menerima

merupakan

mendapatkan kunci publik dapat

pelaku yang sangat penting dalam

menggunakannya

untuk

sistem pembayaran karena bank

pesan,

sebagai sumber hukum langsung

sedangkan hanya satu orang saja

yang memfasilitasi transfer dana

yang memiliki rahasia tertentu-dalam

antar

hal

pembayaran diperluas dan disilang

mengenkripsikan

ini

kunci

suatu

privat-

untuk

agen.

Seandainya

sistem

melakukan pembongkaran terhadap

batas

sendi yang dikirim untuknya.

menjadi perhatian global. Dengan

Globalisasi sistem keuangan
telah diikuti oleh kecenderungan
yang

paralel,

nasionalnya,

membentuk

maka

peraturan

akan

pokok

perbankan sebagai agen penegas

internasionalisasi

113

Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

tidak hanya untuk individu, tetapi

bank yang menyediakan layanan

juga untuk bank-bank kecil.

otorisasi bagi toko-toko yang

Dalam sistem pembayaran ini

menerima pembayaran dengan

sendiri dikenal minimal tujuh pihak

kartu

yang terkait. Tujuh pihak itu di

Mandiri, BCA, CitiBank, dan

antaranya:

lain sebagainya;

kredit

seperti

Bank

1. Cardholder, adalah orang yang

5. Payment Gateway, adalah suatu

menggunakan kartu pembayaran

perangkat yang dioperasikan oleh

yang dikeluarkan oleh sebuah

aquirer atau pihak ketiga untuk

issuer;

memproses pesan pembayaran

2. Issuer, adalah suatu institusi
ekonomi (bank) yang membuat
rekening dan mengeluarkan kartu
pembayaran

bagi

cardholder.

termasuk instruksi pembayaran
dari cardholder;
6. Pemegang Merek, adalah suatu
badan

usaha

yang

Contoh issuer adalah bank-bank

mengambangkan

yang mengeluarkan kartu kredit

pembayaran, yang melindungi,

seperti Bank Lippo, Bank BCA,

mempromosikan

BANK dan lain sebagainya;

menciptakan

3. Merchant, adalah orang yang

sistem

kartu

dan
aturan-aturan

penggunaannya. Ada beberapa

menyediakan barang atau jasa

pemegang

untuk

merupakan institusi ekonomi dan

dipertukarkan

pembayaran,

dalam

dengan
hal

merek

yang

ini

berperan sebagai issuer maupun

pembayaran dilakukan melalui

acquirer. Contohnya pemegang

internet;

merek yaitu Visa, MasterCard,

4. Acquirer, adalah suatu institusi

Amex, dan sebagainya;

ekonomi yang membuat rekening

7. Pihak Ketiga, terkadang acquirer

bagi merchant dan melakukan

maupun issuer memilih pihak

proses

ketiga

otorisasi

kartu

pembayaran yang diterima oleh
merchant

dari

cardholder.

Contoh acquirer adalah bank-

untuk

menjalankan

payment gateway;
Pada

sistem

pembayaran

dengan sistem keamanan seperti

114

Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

SSL, Algotitma Simetris, Kunci

aman ketimbang dari transaksi kartu

Publik Algoritma merchant tetap

kredit

mendapatkan seluruh informasi kartu

Internet. Payment gatewaylah yang

kredit cardholder. Kalau cardholder

akan berhubungan dengan jaringan

sering menggunakan kartu kreditnya

kartu kredit untuk melakukan proses

di Internet, rasanya tidak aman kalau

otorisasi on-line. Merchant akan

membiarkan informasi kartu kredit

menyerahkan barang dagangannya

miliknya diketahui semua merchant

kepada cardholder, kalau informasi

yang pernah didatanginya.

kartu

karena

itu,

berikutnya

pada
di

Oleh

perkembangan

Internet

muncul

ketiga

yang

payment

dipercaya

menjadi
(gerbang

gateway

kredit

dilakukan

di

sudah

cardholder

berhasil diotorisasi oleh payment
gateway.

skenario pembayaran "three-party".
Dalam skenario ini ada pihak

yang tidak

Contoh

skenario

transaksi

yang „three-party’ ini antara lain
CyberCash,

Open

dan

Market

Visa/Mastercard Secure Electronic

pembayaran), seolah-olah menjadi

Transaction

„kasir‟ atau POS virtual. Tergantung

diluncurkan pada tanggal 1 Februari

pada merek dagangnya, kadang-

1996.

Visa/Mastercard

kadang disebut pula sebagai payment

mempublikasikan

bahwa

server, commerce service provider,

sudah mempelopori pengembangan

atau authentication server. Institusi

sebuah

yang

gateway

menjamin keamanan transaksi kartu

yang

kredit melalui internet yang dikenal

harus

menjadi

payment

merupakan

pihak

standar

dipercaya, dan sering kali acquirer

dengan

bertindak sebagai payment gateway.

Transaction (SET).

nama

Yang

(SET).

teknis

Secure

mereka

untuk

Electronic

memang

Dalam melakukan transaksi

kartu

online, dikenal 3 (tiga) metode

kreditnya kepada payment gateway,

pembayaran, yakni COD, transfer

tetapi merchant tidak akan pernah

bank dan pembayaran dengan kartu

tahu informasi kartu kredit tersebut.

kredit:

Cardholder
memberikan

informasi

Jadi pembayarannya malah lebih

1. COD (Cash on delivery)

115

Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016

Pada

metode

pihak

barang/melakukan jasa yang

pihak

telah

secara

konsumen. Pada metode ini,

melakukan

bank hanya berperan sebagai

meskipun

perantara pengiriman uang.

penawaran dan persetujuan

Kelemahan dari metode ini

penawaran dilakukan secara

adalah pihak konsumen harus

online.

melakukan langkah-langkah

konsumen

ini,
dan

merchant

bertemu

langsung

dan

transaksi

Metode

ini

dibayar

oleh

pihak

memberikan rasa aman pada

untuk

kedua belah pihak karena

seperti misalnya ke bank atau

kemungkinan

melakukan

terjadinya

kesalahpahaman

mentransfer

uang,

phone-banking.

ataupun

Dari segi kepraktisan dirasa

kecil.

kurang karena bisa saja pada

Kekurangannya adalah pihak

saat itu saldo tersimpan tidak

konsumen

merchant

mencukupi atau konsumen

harus berada di dalam satu

sedang berada di satu tempat

wilayah dan memakan waktu

yang tidak memungkinkan ia

serta biaya yang lebih besar

untuk melakukan transfer;

penipuan

sangatlah

dan

dibandingkan dengan metode
lain.

Metode

melibatkan

2.

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

ini

bank

tidak
sebagai

3. Pembayaran

dengan

kartu

dengan

kartu

kredit
Pembayaran

pihak ketiga;

kredit untuk saat ini adalah

Transfer bank

metode

Metode

transfer

bank

pembayaran

paling

praktis

dilakukan dengan cara pihak

merchant

konsumen

dengan

mentransfer

pihak

menyediakan

bank

tersebut.

transfer

setelah

diterima,

pihak

akan

segera

merchant
mengirimkan

hanya

selama

bekerjasama

sejumlah uang ke rekening
merchant,

yang

layanan

Pihak
perlu

yang

konsumen

memasukkan

kode kartu kreditnya dalam
melakukan transaksi.

116

Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016

Dalam sistem pembayaran

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

dengan cardholder. Cardholder akan

COD dan Transfer bank menurut

memberikan

penulis

menjadi

kreditnya kepada payment gateway

permasalahan, sama dengan jual beli

dalam 'slip pembayaran'. Payment

secara umum tetapi dalam sistem

gatewaylah yang kemudian akan

pembayaran

memberitahukan

hal

itu

tidak

yang

menggunakan

informasi

kartu

kepada

penjual

credit card yang perlu mendapat

apakah suatu transaksi sudah berhasil

perhatian,

diotorisasi atau belum. Jadi penjual

mengenai

keamanan

pembayarannya agar konsumen tidak

tidak penah membaca

merasa takut atau khawatir terjadinya

nomor kartu kredit cardholder. Salah

kejahatan

Berikut

satu ciri skenario perdagangan ini

adalah contoh pembayaran dengan

yang nampak pada browser yang

menggunakan kartu kredit di salah

dipakai cardholder adalah URL yang

satu merchant online.

dipergunakan oleh payment gateway

kartu

kredit.

informasi

Dalam sistem pembayaran ini

(saat memasukkan informasi kartu

sistem keamanan pembayaran kartu

kredit) berbeda dengan URL website

kredit

merchant.

yang menggunakan bank

sebagai payment geteway (gerbang
pembayaran).Dalam
transaksi

ini,

memilih
dibelinya

dari

skenario

(credit card orders), cardholder yang

tetap

menggunakan web dengan perintah

yang

pengisian informasi cardholder dan

cardholder

barang-barang
website

Perintah melalui kartu kredit

penjual.

menunjukan

nomor

kartu

kredit

Setelah terkumpul semua, penjual

mereka. SSL sebagai teknologi yang

membuatkan

melindungi nomor kartu.

slip

pembelian.

Kemudian, penjual meneruskan slip

Waktu tersebut dibutuhkan

pembelian dengan teknik enkripsi

dengan menggunakan 120 komputer

sederhana ke payment gateway yang

jalan

bertindak sebagai kasir. Pada saat

diperhatikan

masuk ke payment gateway inilah,

keamanan

dibuat saluran komunikasi aman,

selalu

seperti SSL antara payment gateway

kewaktu karenanya dalam sistem

paralel,

tapi

yang

dalam

harus
menilai

adalah teknologi yang

berkembang

dari

waktu-

117

Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016

keamanan

harus

memperhatikan

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

ditawarkan.

Lalu,

dalam

dijelaskan

bahwa:

perkembangan teknologi dan selalu

penjelasannya

disesuaikan dengan keadaan pada

Yang dimaksud dengan “informasi

saat itu, dalam pengamanannya bank

yang lengkap dan benar” meliputi:

juga menggunakah Firewall sebagai

1.

Informasi

yang

memuat

pagar yang mencegah akses illegal

identitas serta status subjek

ke

hukum dan kompetensinya,

jaringan

perbankan,

mengitari

sistem.

yang
Dalam

baik

pengamanannya bank menggunakan
Veri

Sign

sebagai

pemasok,

merupakan

produsen,

penyelenggara

maupun perantara;

Certification

yang

Authority

sebagai

2.

Informasi

lain

yang

Certification Authority yang dapat

menjelaskan hal tertentu yang

dipercaya dan www.jatis.com yang

menjadi

menyediakan jasa sistem internet

perjanjian serta menjelaskan

yang menghubungkan merchant dan

barang dan/atau jasa yang

bank

ditawarkan,

dalam

transaksi

yang

menggunakan kartu kredit.

alamat,

Oleh karena itu merchant
bekerjasama

dengan

Pasal

perbankan

sebagai

gerbang

menyebutkan:

pembayaran yang telah memiliki
keamanan

yang

handal.

sahnya

seperti
dan

nama,

deskripsi

barang/jasa.

hendaknya

sistem

syarat

10

UU

ITE

(1) Setiap pelaku usaha yang
menyelenggarakan

Dalam kaitannya dengan tanggung

transaksi elektronik dapat

jawab pelaku usaha tersebut, UU ITE

disertifikasi oleh Lembaga

telah mengaturnya secara tegas, yang

Sertifikasi Keandalan.

dalam Pasal 9 ditentukan: Pelaku

(2) Ketentuan

usaha yang menawar produk melalui

pembentukan

Sistem

Sertifikasi

Elektronik

harus

mengenai
Lembaga
Keandalan

menyediakan informasi yang lengkap

tersebut akan diatur dengan

dan benar berkaitan dengan syarat

Peraturan Pemerintah (PP).

kontrak, produsen dan produk yang

118

Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016

Atas dasar isi ketentuan Pasal

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

cardholder

kepada bank selaku

9 dan Pasal 10 beserta penjelasannya

lembaga keuangan yang menjadi

dapat dikemukakan bahwa pelaku

gerbang pembayaran.

usaha bertanggung jawab atas segala
data

dan

dokumen

diinformasikan

yang

melalui

telah

jaringan

Bank sebagai payment gateway
berkewajiban

untuk

menjaga

kerahasian

data

informasi elektronik secara lengkap

cardholder,

apabila

dan benar serta patut dipercaya

menjaga kerahasiaan ini maka bank

keakuratan dan kehandalanya.

dapat dituntut baik secara perdata

Jadi dalam sistem keamanan
yang

disediakan

bank

elektronik dapat penulis katakan
bank seharusnya penyediakan sistem
aman,

dan

bank

kredit
tidak

maupun pidana.

sebagai

Payment Gateway dalam transaksi

yang

kartu

yang

harus

C. Hubungan Hukum Antara Para
Pihak

Dalam

Transaksi

Elektronik yang Menggunakan
Bank Sebagai Payment Gateway

diperhatikan adalah teknologi yang

Hubungan hukum yang ada

digunakan harus selalu diperbaharui

dengan menggunakan kartu kredit

dengan

sebagai

mengikuti

berkembang

teknologi yang selalu berkembang.
Sebagai lembaga keuangan,
bank

harus

mendapatkan

kepercayaan dari masyarakat, dan

alat

penggunaan

pembayaran.
kartu

kredit,

Pada
secara

serentak bekerja tiga perjanjian yang
satu sama lain saling terpisah, yaitu:
1. Perjanjian

antara

merchant

kepercayaan masyarakat itu akan

dengan bank sebagai payment

lahir apabila semua data cardholder

gateway;

pada bank dapat tersimpan secara

2. Perjanjian

antara

merchant

tertutup, rapi dan dirahasiakan. Hal

dengan perusahaan penerbit kartu

ini membawa konsekuensi kepada

kredit,

bank, yaitu bank memikul kewajiban

perjanjian

untuk menjaga rahasia cardholder,

bersangkutan

sebagai

menerima

timbal

kepercayaan

yang

balik

dari

diberikan

yang
itu

berdasarkan
penjual
setuju

pembayaran

yang
untuk
yang

menggunakan kartu itu;

119

Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016

3. Perjanjian

antara

perusahaan

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

2.

jawab

dilakukan

pengadaan

bertanggung

merupakan

kelalaian-kelalaian

bisnis

(business

bisnis

to

ke

sengaja,

jawab

tentang
yang

dilakukan dalam menjalankan

business

kuasanya; (Pasal 1801 KUH

contract).
Kedudukan
merchant

yang

dengan

pembayaran dengan kartu kredit
perjanjian

tentang

perbuatan-perbuatan

penerbit kartu kredit dan Bank.
Perjanjian

Bertanggung

hukum

antara

bank

selaku

dengan

Perdata);
3.

Memberi

laporan

kepada

payment gateway sebagai gerbang

merchant sebagai si pemberi

pembayaran bagi cardholder yang

kuasa tentang apa yang telah

menggunakan

diperbuatnya;(1802)

kartu

Hubungan ini

kredit.

adalah pemberian

4.

Tidak

bertanggung

jawab

kuasa khusus dengan mendapatkan

tentang apa yang telah terjadi

upah, oleh karena itu bank (payment

diluar batas kuasa itu. (Pasal

gateway)

sebagai

si

memberiikan tindakan-tindakan yang
dapat

dilakukan

oleh

1806 KUH Perdata);

kuasa

seseorang

penerima kuasa hanya terbatas pada

5.

Merchant sebagai Pemberi kuasa
berkewajiban sebagai berikut:
1. Memberi

persekot

dan

hal-hal yang dikuasakan kepadanya,

biaya-biaya

yakni:

dikeluarkan bank sebagai si

1.

Melaksanakan kuasanya (Pasal

kuasa untuk melaksanakan

1800 KUH Perdata) sebagai

kuasanya, (Pasal 1808 KUH

kasir

Perdata) dan

yang

pembayaran

menerima

dan melakukan

yang telah

merchant

mempunyai account
untuk

pada

otorisasi online dengan jaringan

Bank

menerima

kartu kredit dalam jalur yang

pembayaran

dari

aman, Bank juga berkewajiban

cardholder,

setelah

menjaga kerahasiaan kartu kredit

dikurangi

cardholder;

(tanggungan

biaya
merchant)

yang disebut discoun fe;

120

Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

sebagai si kuasa; (Pasal 1817

2. Membayar upah kuasa yang

KUH Perdata);

telah diperjanjikan dengan
memberikan komisi dengan

3.

Pailitnya merchant sebagai si

bank dalam setiap transaksi

pemberi kuasa atau bank sebagai

yang diatur dalam perjanjian

si kuasa.

antara mereka; (Pasal 1808

Pada

metode

pembayaran

dengan menggunakan kartu kredit

KUH Perdata);
3. Memberi ganti-rugi kepada

(credit card), merchant mengambil

si kuasa tentang kerugian-

langkah yang tepat dengan menarik

kerugian

yang diderita

bank

sewaktu

menjalankan

payment/payment gateway sehingga

kuasanya; (Pasal 1809 KUH

merchant tidak mengetahui nomer

Perdata);

kartu

sebagai

kredit

three

party

konsumen

kuasa

konsumen

segala

pencurian kartu kredit dan percaya

merchant

bahwa dalam bertransaksi dengan

sebagai si pemberi kuasa

merchant adalah aman, keuntungan

yang berada ditangannya,

bagi merchant dia tidak mengurusi

sampai dibayar lunas segala

masalah

hak-hak

(hak

tugasnya hanya memeriksa apakah

retensi). (Pasal 1812 KUH

ada transaksi dengan konsumen dan

Perdata).

cross chek

4. Bank

sebagai

berhak

si

menahan

kepunyaan

si

kuasa

Pemberian kuasa ini berakhir

merasa

aman

maka

pembayaran

itu

dari

dan

dengan bank yang

bersangkutan apakah kartu kredit

apabila:

yang digunakan valid serta bank

1.

Ditarik kembali kuasa bank oleh

yang menjamin keamanan transaksi

sebagai

pemberi

ini, sehingga dia terlepas dari segala

KUH

resiko dan merchant di percaya oleh

merchant
kuasa;

(Pasal

1813

konsumen.

Perdata);
2.

Dengan

pemberitahuan

penghentian kuasanya oleh bank

PENUTUP
Berpijak

dari

uraian

121

Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016

sebelumnya

dapat

beberapa

dikemukakan

kesimpulan,

sebagai

berikut:

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

illegal ke jaringan perbankan,
yang mengitari sistem;
3. Kedudukan

1. Transaksi

elektronik

praktiknya

haruslah

dalam
memiliki

hukum

antara

merchant dengan bank selaku
payme9nt

sebagai

gateway

sistem pembayaran yang benar-

gerbang

benar aman sehingga konsumen

cardholder yang menggunakan

dapat

kartu kredit.

melakukan

transaksi

pembayaran

bagi

Hubungan ini

dengan aman dan nyaman tanpa

adalah pemberian kuasa khusus

merasa was-was. Pada metode

dengan mendapatkan upah, oleh

pembayaran

karena

dengan

itu

bank

(payment

menggunakan kartu kredit (credit

gateway) sebagai si kuasa hanya

card), merchant di Indonesia

dapat

sebaiknya menarik bank sebagai

tindakan sebagai penerima kuasa

three

hanya terbatas pada hal-hal yang

party

gateway
kerahasiaan

payment/payment
untuk

menjaga

dan

keamanan,

karena bank dapat diandalkan
sebagai

lembaga

yang

dapat

menjaga keamanan dalam sistem
pembayaran

bertransaksi

elektronik;
2. Dalam

pengamanan

transaksi

bank sebagai payment gateway
haruslah

meggunakan

keamanan
adanya

yang

sistem

handal,

certification

dan

authority

dengan mengkombinasikan three
party payment system

serta

menggunakah Firewall sebagai
pagar

yang

mencegah

melakukan

tindakan-

dikuasakan kepadanya.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, Muhammad Aulia , Aspek
Hukum Protokol Pembayaran
Visa/Mastercard
Secure
Electronic
Transaction
(SET),
Fakultas
Hukum
Universitas Indonesia, 2010.
Anwar, Jusuf, Aspek-aspek Hukum
Keuangan dan Perbankan,
Suatu
Tinjauan
Praktis,
disampaikan pada Lokakarya
Pembangunan
Hukum
Nasional VIII Departemen
Hukum dan HAM, Badan
Pembinaan Hukum Nasional,
Denpasar 14-18 Juli 2009.

akses

122

Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016

Bainbridge, David I, Introduction To
Computer
Law,
Pitman
Publishing, UK, 1993.
Bainbridge,
David
I,
LLB,
Ceng,MBCS,
MICE,
Introduction to Computer
Law, Pitman Publishing,
London 1993.

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

Secure
Electronic
Transaction, Fakultas Ilmu
Komputer
Universitas
Indonesia, Depok, 1991.
Riswandi, Budi Agus, Hukum dan
Internet di Indonesia, UII
Press, Jakarta, 2013.

Bajaj, Kamlesh K, & Debjani Bag,
C-commerce The Cutting
Edge
of
Business,
diterjemahkan oleh Imam
Mawardi, Surabaya, PT.
Akana Press Offset, 2010.
Barkatullah, Abdul Halim, Transaksi
Konsumen dalam Bisnis eCommerce, Nusa Media,
Bandung, 2009.
Botto,

Francis, Dictionary of
multimedia and internet
applications, John Willey and
sons, UK, 1999.

Ferrera, Gerald R, dan Stephen D
Lichstein, Margo E.K Reder,
Ray August, Willian T
Schiano, Technology and
Cyberlaw, Text and Cases,
South
Western
College
Publishing, United States,
2011.
Kaliski Jr, Burton S., A Layman‟s
Guide to a Subset of ASN. 1,
BER, and DER, dalam Arif
Priharsanta,
Implementasi
PrototipeProses
Otorisasi
Kartu Pembayaran Antara
Merchant
dan
Payment
Gateway Pada Protokol

123

Al’Adl, Volume VIII Nomor 2, Mei-Agustus 2016

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

124