PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSIDAN PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT INTERNAL PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KABUPATEN MAJALENGKA
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSIDAN PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT INTERNAL PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KABUPATEN MAJALENGKA
Oleh Robi Maulana M. *)
Email : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi, independensi, dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit internal baik secara parsial maupun simultan pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Majalengka.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif. Sampel pada penelitian ini sebanyak 35 orang dengan menggunakan teknik sampling purposive . Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengujian instrumen data dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas, sedangkan analisis datanya adalah korelasi, determinasi, regresi dan uji hipotesis.
Berdasarkan hasil penelitian untuk kompetensi, diperoleh total skor sebesar 907, hal ini termasuk dalam kategori sangat tinggi. Untuk independensi diperoleh total skor sebesar 746, hal ini termasuk dalam kategori sangat tinggi. Untuk profesionalisme diperoleh total skor sebesar 1321, hal ini termasuk dalam kategori tinggi. Untuk kualitas audit internal diperoleh total skor sebesar 1170, hal ini termasuk dalam kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil uji hipotesis, secara simultan kompetensi, independensi, dan profesionalisme berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit internal.Secara parsial dari ketiga variable independen, hanya profesionalisme yang berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit internal.
Kata kunci: Kompetensi, Independensi, Profesionalisme dan Kualitas Audit Internal
*) Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Majalengka
MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntans i
Tahun 2015 Vol. 2
Nomor 2
Periode Juli–Desember
ISSN : 2356-3923
I. PENDAHULUAN
sebagainya. Kepentingan mereka atas
Latar Belakang Penelitian
laporan keuangan suatu perusahaan yaitu Pada saat ini setiap negara seakan
untuk menilai kinerja perusahaan berlomba-lomba untuk mengembangkan
sebagai dasar dalam pengambilan perekonomian di negara masing-masing
keputusan pinjaman dan investasi, karena
penetapan besarnya pajak yang harus kesejahteraan penduduknya. Akan tetapi
akan berdampak
pada
dibayar perusahaan, menilai kemampuan kemajuan perekonomian suatu negara
perusahaan dalam memberikan balas tersebut tidak akan luput menimbulkan
pegawainya, dan masalah-masalah baru yang semakin
kompleks. Masalah bisnis yang terjadi di Dari uraian tersebut terlihat adanya suatu negara akan timbul seiring dengan
kepentingan antara kemajuan negara tersebut.
perbedaan
manajemen perusahaan dengan pemakai Begitupula dengan perkembangan
keuangan. Kepentingan dalam
laporan
manajemen yaitu melaporkan kegiatan berkembangnya suatu perusahaan maka
perusahaan yang dikelolanya kepada hubungan antara pemilik dengan
pemilik perusahaan. Sedangkan pemilik manajemen perusahaan akan terlihat
berkepentingan untuk perbedaannya. Dimana pada saat
perusahaan
melihat kinerja manajemen perusahaan perusahaan berskala kecil, biasanya
dalam menjalankan wewenangnya. perusahaan langsung dikelola oleh
Terlihat adanya perbedaan kepentingan pemiliknya. Sedangkan di dalam suatu
antara pemilik dengan manajemen perusahaan yang berskala besar,
perusahaan, maka dari itu laporan biasanya terdapat pemisahan antara
keuangan suatu perusahaan harus diaudit pemilik dengan manajemen perusahaan.
oleh pihak ketiga yang independen. Pemilik perusahaan merupakan orang-
Selain alasan intern perusahaan, pemilik orang yang mempunyai pengaruh besar
juga tidak bisa secara langsung terhadap arah jalannya perusahaan
melakukan verifikasi terhadap kualitas karena mereka yang mempunyai
informasi dalam laporan keuangan, kekuatan
untuk itu diperlukan auditor untuk perusahaan
melakukan verifikasi terhadap informasi manajemen perusahaan merupakan
tersebut.
Sedangkan
disajikan oleh orang-orang yang diberi wewenang oleh
keuangan
yang
manajemen. Sebelum laporan keuangan pemilik perusahaan untuk mengelola
disajikan ke pihak eksternal perusahaan, sumber daya yang diinvestasikan di
maka auditor internal selaku pengawas dalam perusahaan.
internal perusahaan harus menjamin Untuk mempertanggungjawabkan
bahwa laporan keuangan yang disajikan wewenang yang telah diberikan pemilik
benar dan sesuai dengan keadaan perusahaan,
perusahaan yang sebenarnya serta sesuai perusahaan harus melaporkan kegiatan
maka
manajemen
dengan standar akuntansi yang berlaku perusahaan kepada pemilik secara
umum di Indonesia.
periodik melalui laporan keuangan yang 1) Menurut Sukrisno Agoes andal dan akurat. Ada banyak pihak
(2009:221) audit internal adalah yang akan memerlukan informasi dari
pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian laporan keuangan tersebut selain dari
internal audit perusahaan, baik terhadap pemilik, diantaranya yaitu investor,
laporan keuangan dan catatan akuntansi, kreditor, Bapepam-LK, pemerintah, dan
maupun ketaatan terhadap kebijakan
MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntans i
Tahun 2015 Vol. 2
Nomor 2
Periode Juli–Desember
ISSN : 2356-3923
manajemen puncak
yang maksimal. Keahlian auditor ditentukan dan ketaatan terhadap
yang
telah
ditentukan oleh tiga faktor, yaitu peraturan pemerintah dan ketentuan-
pendidikan universitas formal untuk ketentuan dari ikatan profesi yang
memasuki profesi, pelatihan praktik dan berlaku.
pengalaman dalam bidang auditing, dan Auditor jenis ini melibatkan diri
pendidikan profesi dalam
mengikuti
berkelanjutan selama karir profesional independen, yang dinamakan audit
suatu kegiatan
penilaian
auditor.
internal, dalam lingkup organisasi Audit harus dilaksanakan oleh sebagai suatu bentuk jasa bagi
seseorang atau lebih yang memiliki organisasi. Tujuan audit internal adalah
keahlian dan pelatihan teknis yang cukup untuk membantu manajemen organisasi
sebagai auditor. Auditor harus memiliki dalam memberikan pertanggungjawaban
meningkatkan pengetahuan yang efektif. Fungsi auditor internal
dan
mengenai metode dan teknik audit serta adalah
segala hal yang menyangkut perusahaan pemeriksaan internal yang merupakan
melaksanakan
fungsi
ataupun pemerintahan seperti organisasi, suatu fungsi penilaian yang independen
fungsi, program, dan kegiatan klien. dalam suatu organisasi untuk menguji
Auditor diharapkan oleh pihak ketiga dan mengevaluasi kegiatan organisasi
untuk memiliki pelatihan akademik di yang dilakukan. Selain itu, auditor
bidang akuntansi, perpajakan, audit, dan internal diharapkan pula dapat lebih
bidang lain yang berkaitan dengan memberikan sumbangan bagi perbaikan
profesi mereka. Untuk itu seorang efisiensi dan efektivitas dalam rangka
diharuskan mempunyai peningkatan kinerja organisasi.
auditor
kompetensi, termasuk pelatihan yang Berdasarkan pengertian di atas,
memadai dan pengalaman dalam semua dapat dilihat bahwa salah satu pekerjaan
aspek pekerjaan seorang auditor. auditor diantaranya melakukan audit
Independensi merupakan dasar dari yang tujuannya terdiri dari tindakan
profesi auditing. Hal ini berarti bahwa mencari keterangan tentang apa yang
auditor akan bersikap netral terhadap dilaksanakan dalam suatu entitas yang
entitas, dan oleh karena itu akan bersikap diperiksa, membandingkan hasil dengan
objektif. Publik dapat mempercayai kriteria
fungsi audit karena auditor bersikap menyetujui atau menolak hasil dengan
tidak memihak serta mengakui adanya memberikan
kewajiban untuk bersikap adil. tindakan-tindakan perbaikan.
rekomendasi
tentang
Seorang auditor internal berada Standar auditing yang diakui secara
dalam perusahaan dan digaji oleh luas dalam kaitan dengan profesi
tersebut, sehingga akuntan publik dikenal dengan sebutan
perusahaan
independensi auditor internal masih the ten generally accepted auditing
menjadi sorotan banyak pihak terutama standards (sepuluh standar auditing yang
pihak yang berkepentingan. Untuk itu belaku umum). Menurut standar tersebut
seorang auditor internal tidak cukup bahwa keahlian merupakan salah satu
sebatas mengawasi jalannya perusahaan, faktor utama yang harus dimiliki oleh
namun harus memberikan konsultasi seorang auditor, dengan keahlian yang
rekomendasi yang dapat dimilikinya memungkinkan tugas-tugas
serta
membangun dan memperbaiki sistem pemeriksaan yang dijalankan dapat
dalam perusahaan.
diselesaikan secara baik dengan hasil
MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntans i
Tahun 2015 Vol. 2
Nomor 2
Periode Juli–Desember
ISSN : 2356-3923
AAA Financial Accounting Standard Sikap profesionalisme dari seorang Committee 2) (2000) dalam Ghaida (2012) auditor bisa dilihat dari sejauh mana
menyatakan bahwa kualitas audit auditor mengetahui tindakan apa yang ditentukan oleh dua hal, yaitu
harus dilakukan, mempunyai keyakinan kompetensi dan independensi, kedua hal
dalam profesi auditornya dan bisa tersebut berpengaruh langsung terhadap
menganalisis serta memutuskan sesuatu kualitas dan secara potensial saling
berdasarkan fakta yang ada tanpa memengaruhi. Lebih lanjut, persepsi
dipengaruhi pendapat orang lain. Untuk pengguna laporan keuangan atas kualitas
itu tidak mudah menjaga independensi audit merupakan fungsi dari persepsi
dan profesionalisme seorang auditor. mereka atas independensi dan keahlian
Kompetensi yang dimiliki seorang auditor.Boynton 3) (2002:61)
auditor bukan sebuah jaminan bahwa menyatakan bahwa kompetensi saja
yang
auditor dapat meningkatkan kualitas tidak mencukupi. Auditor juga harus
audit hasil pemeriksaannya. bebas dari pengaruh klien dalam
Sejak dikeluarkannya Undang- melaksanakan audit serta dalam
undang No. 10 tahun 1998 tentang melaporkan temuan-temuannya. Standar
Perbankan yang telah membagi Bank di umum yang kedua ini mengaitkan peran
Indonesia menjadi dua jenis yaitu Bank auditor dalam suatu audit dengan peran
Umum dan Bank Perkreditan Rakyat sebagai penengah dalam perselisihan
(BPR). Keberadan Bank Perkreditan perburuhan atau sebagai hakim dalam
Rakyat pada khususnya telah semakin kasus hukum. Auditor juga harus
dikenal oleh masyarakat luas sebagai memenuhi persyaratan independensi
bank yang telah siap memberikan dalam kode perilaku profesional yang
pelayanan jasa keuangan kepada ada.
sekitarnya, terutama Seorang auditor dapat dikatakan
masyarakat
pengusaha kecil dan mikro serta profesional yaitu jika auditor tersebut
masyarakat berpenghasilan rendah. dalam melaksanakan tugas auditnya
Begitupun dengan Bank Perkreditan berpedoman pada standar umum audit
Rakyat yang ada di Kabupaten (meliputi standar pekerjaan lapangan dan
Majalengka yang ikut berkembang dan standar pelaporan) yang ditetapkan oleh
bermunculan untuk menawarkan jasa Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Standar
keuangan kepada masyarakat. Dengan umum audit merupakan cerminan bagi
semakin banyaknya Bank Perkreditan seorang auditor untuk mengukur kualitas
Rakyat yang bermunculan, persaingan auditnya sehingga mengharuskan auditor
sehat antar bank pun terjadi. Sehingga untuk memiliki keahlian dan pelatihan
mengharuskan setiap Bank Perkreditan teknis yang cukup dalam melaksanakan
Rakyat memiliki keunggulan masing- prosedur audit.Konsorsium Organisasi
masing agar dapat mengatasi persaingan Profesi
tersebut.Untuk mencapai tujuannya, pembahasan kode etik, yaitu auditor
diperlukan perbaikan dan pengendalian internal tidak boleh menerima sesuatu
internal ke arah yang lebih baik lagi dari dalam bentuk apapun dari karyawan,
setiap periode ke periode, baik itu dari klien, pelanggan, pemasok ataupun mitra
segi manajemen pelayanan, manajemen bisnis organisasinya, yang dapat atau
keuangan, manajemen sumber daya, arah patut diduga dapat memengaruhi
kebijakan dan lain sebagainya. Untuk pertimbangan profesionalnya.
melihat kelemahan-kelemahan yang ada dalam Bank Perkreditan Rakyat itu
MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntans i
Tahun 2015 Vol. 2
Nomor 2
Periode Juli–Desember
ISSN : 2356-3923
sendiri diperlukan bagian tertentu yang
2. Bagaimana pengaruh kompetensi, bertugas khusus untuk mengidentifikasi
profesionalisme hal tersebut. Diharapkan dari kelemahan-
independensi,
terhadap kualitas audit internal baik kelemahan tersebut nantinya bisa
secara parsial maupun secara dicarikan solusinya untuk diperbaiki.
simultan pada Bank Perkreditan Dalam hal ini bagian yang bertugas
Rakyat yang telah menggunakan mengidentifikasi hal tersebut yaitu
jasa audit di Kabupaten Majalengka. dengan keberadaan auditor internal, sehingga tugas auditor internal tidak
Tujuan Penelitian
hanya bertugas untuk mengawasi Tujuan penelitian dalam penelitian aktivitas Bank Perkreditan Rakyat tetapi
ini adalah sebagai berikut: mengidentifikasi kelemahan-kelemahan
1. Untuk mengetahui kompetensi, yang ada dan memberikan rekomendasi
independensi, profesionalisme, dan perbaikan atas kelemahan-kelemahan
kualitas audit internal pada Bank tersebut.
Perkreditan Rakyat yang telah Untuk itu perlu menjadi perhatian
jasa audit di khusus mengenai siapa auditor internal
menggunakan
Kabupaten Majalengka. dan
mengetahui pengaruh independensi serta profesionalisme
independensi, auditor internal dalam mendukung
kompetensi,
profesionalisme terhadap kualitas kualitas hasil auditnya, yang akan
audit internal baik secara parsial berdampak kepada perbaikan yang di
maupun secara simultan pada Bank dalam Bank Perkreditan Rakyat tersebut.
Perkreditan Rakyat yang telah Melihat fenomenadi atas tentang
jasa audit di seberapa
menggunakan
Kabupaten Majalengka. independensi,
auditor yang akan berdampak pada
II. KAJIAN PUSTAKA
kualitas auditnya, maka peneliti tertarik
Kompetensi
untuk melakukan penelitian dengan Kompetensi yang dibutuhkan judul “PENGARUH KOMPETENSI,
dalam
melakukan audit yaitu
INDEPENDENSI
pengetahuan dan kemampuan (Muh. PROFESIONALISME 4) AUDITOR Taufiq (2010). Auditor harus memiliki
DAN
TERHADAP KUALITAS AUDIT
pengetahuan untuk memahami entitas
INTERNAL PADA
BANK
yang diaudit, kemudian auditor harus
DI memiliki kemampuan untuk bekerja KABUPATEN MAJALENGKA”.
PERKREDITAN
RAKYAT
sama dalam tim serta kemampuan dalam menganalisa permasalahan. Dengan
Rumusan Masalah
memiliki kompetensi atau keahlian Rumusan masalah dalam penelitian
dalam jasa profesionalnya, maka akan ini adalah sebagai berikut:
memengaruhi kualitas audit yang
1. Bagaimana
dikerjakannya. Auditor perlu memiliki independensi, profesionalisme, dan
kompetensi,
pengetahuan yang memadai tentang kualitas audit internal pada Bank
mereview, struktur organisasi, auditing Perkreditan Rakyat yang telah
dan akuntansi. Selain itu, auditor yang menggunakan
memiliki kelebihan atau keahlian khusus Kabupaten Majalengka.
akan dapat melakukan tugasnya dengan baik.
MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntans i
Tahun 2015 Vol. 2
Nomor 2
Periode Juli–Desember
ISSN : 2356-3923
Audit harus dilaksanakan oleh pengetahuan pengauditan (umum dan seorang atau lebih yang memiliki
khusus) dan pengetahuan mengenai keahlian dan pelatihan teknis yang cukup
bidang pengauditan, akuntansi dan sebagai auditor. Dalam melaksanakan
industri klien. Selain itu diperlukan audit untuk sampai pada suatu
juga pengalaman dalam melakukan pernyataan pendapat, auditor harus
audit.
senantiasa bertindak sebagai seorang ahli
b) Kompetensi Audit Tim dalam bidang akuntansi dan bidang
Standar pekerjaan lapangan yang auditing. Pencapaian keahlian tersebut
kedua menyatakan bahwa jika dimulai dengan pendidikan formalnya,
pekerjaan menggunakan asisten maka yang diperluas melalui pengalaman-
harus disupervisi dengan semestinya. pengalaman selanjutnya dalam praktik
Dalam suatu penugasan, satu tim audit. Untuk memenuhi persyaratan
audit biasanya terdiri dari auditor sebagai seorang profesional, auditor
junior, auditor senior, manajer dan harus menjalani pelatihan teknis yang
partner. Selain itu, adanya perhatian cukup. Pelatihan ini harus secara
dari partner dan manajer pada memadai mencakup aspek teknis
penugasan ditemukan memiliki kaitan maupun pendidikan umum.
dengan kualitas audit. Menurut
c) Kompetensi dari Sudut Pandang KAP didefinisikan
Kamus Kompetensi
KAP yang besar menghasilkan pribadi dari seorang pekerja yang
sebagai
aspek-aspek
kualitas audit yang lebih tinggi karena memungkinkan dia untuk mencapai
ada insentif untuk menjaga reputasi di kinerja superior. Aspek-aspek pribadi ini
pasar. Selain itu KAP yang besar mencakup sifat, motif-motif, sistem
biasanya mempunyai sumber daya nilai,
yang lebih banyak dan lebih baik keterampilan dimana kompetensi akan
sikap, pengetahuan
dan
untuk melatih auditor mereka, mengarahkan tingkah laku, sedangkan
membiayai auditor ke berbagai tingkah laku akan menghasilkan kinerja.
pendidikan profesi berkelanjutan, dan Kompetensi
melakukan pengujian audit dari pada pengetahuan,
KAP kecil.
kemampuan yang berhubungan dengan pekerjaan, serta kemampuan yang
Independensi
dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan Auditor harus bersikap independen non-rutin.
terhadap klien, mematuhi standar Kompetensi menurut Nungky
auditing dalam melakukan audit atas Nurmalita Sari 5) (2011) dapat dilihat dari laporan keuangan, memperoleh bukti
berbagai sudut pandang yakni sudut kompeten yang cukup untuk menyatakan pandang auditor individual, audit tim
pendapat atas laporan keuangan dan dan Kantor Akuntan Publik (KAP).
melakukan tahap-tahap proses audit Masing-masing sudut pandang akan
secara lengkap.
dibahas lebih mendetail berikut ini: Definisi independensi dalam The
a) Kompetensi Auditor Individual CPA Handbook menurut E.B. Wilcox Ada 6) banyak faktor yang dalam Alim dkk (2007) adalah suatu
memengaruhi kemampuan auditor, standar auditing yang penting karena antara
opini akuntan independen bertujuan pengalaman. Untuk melakukan tugas
untuk menambah kredibilitas laporan pengauditan, auditor memerlukan
MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntans i
Tahun 2015 Vol. 2
Nomor 2
Periode Juli–Desember
ISSN : 2356-3923
keuangan yang
Independensi merupakan dasar manajemen.
disajikan
oleh
dari profesi auditing. Hal ini berarti Independen berarti akuntan publik
bahwa auditor akan bersifat netral tidak mudah dipengaruhi. Akuntan
terhadap entitas, dan oleh karena itu publik tidak dibenarkan memihak
akan bersikap obyektif. Publik dapat kepentingan siapapun. Independensi
mempercayai fungsi audit karena auditor berarti sikap mental yang bebas dari
bersikap tidak memihak serta mengakui pengaruh, tidak dikendalikan oleh orang
adanya kewajiban untuk bersikap adil lain, tidak tergantung pada orang lain. 3) (Boynton 2002:66).
Tuntutan auditor adalah bersikap 5) Menurut Nungky Nurmalita Sari independen dalam memberikan opini
(2011) mendefinisikan Independensi, mengenai kewajaran laporan keuangan
yaitu suatu sikap yang dimiliki auditor untuk kepentingan banyak pihak, namun
untuk tidak memihak dalam melakukan di sisi lain auditor juga harus bisa
audit. Masyarakat pengguna jasa audit memenuhi tuntutan yang diinginkan oleh
memandang bahwa auditor akan klien yang membayar fee atas jasanya
independen terhadap laporan keuangan agar klien puas dengan pekerjaan dan
yang diperiksannya, dari pembuat dan tetap menggunakan jasa audit tersebut di
pemakai laporan-laporan keuangan. masa yang akan datang. Posisi itulah
Seluruh auditor harus independen yang menempatkan auditor pada pada
terhadap klien ketika melaksanakan situasi yang dilematis sehingga dapat
tugas. Selain itu, auditor harus memengaruhi kualitas auditnya.
mengambil keputusan yang konsisten Dalam Standar Umum Pertama
dengan kepentingan publik dalam (SA seksi 220 dalam PSAP 2001)
pemeriksaan. Dalam menyebutkan bahwa dalam semua hal
melakukan
tanggung jawab yang berhubungan dengan perikatan,
melaksanakan
auditor mungkin independensi dalam sikap mental harus
profesionalnya,
menghadapi tekanan dan atau konflik dipertahankan oleh auditor. Auditor
dari obyek yang diperiksa, berbagai mengakui kewajiban untuk jujur tidak
tingkat jabatan, dan pihak lainnya yang hanya kepada manajemen dan pemilik
memengaruhi independensi perusahaan, namun juga kepada kreditur
dapat
auditor. Dalam menghadapi tekanan atau dan pihak lain yang meletakkan
auditor harus kepercayaan (paling tidak sebagian) atas
konflik
tersebut,
profesional, berdasarkan fakta, dan tidak laporan auditor independen, seperti
berpihak.
calon-calon pemilik dan kreditur. Auditor harus bersikap jujur dan Kepercayaan masyarakat umum atas
terbuka kepada entitas yang diperiksa independensi sikap auditor independen
dan para pengguna laporan hasil sangat penting bagi perkembangan
Oleh sebab itu, profesi akuntan publik. Kepercayaan
pemeriksaan.
independensi diperlukan agar auditor masyarakat akan menurun jika terdapat
mengemukakan pendapat, bukti bahwa independensi sikap auditor
dapat
pertimbangan atau ternyata berkurang, bahkan kepercayaan
simpulan,
rekomendasi dari hasil pemeriksaan masyarakat dapat juga menurun
yang dilaksanakan tidak memihak disebabkan oleh keadaan yang oleh
kepada pihak mana pun. mereka yang berpikiran sehat dianggap
Auditor yang independen dalam dapat memengaruhi sikap independen
melaksanakan pemeriksaan akan bebas tersebut
dari usaha manajerial dalam menentukan
MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntans i
Tahun 2015 Vol. 2
Nomor 2
Periode Juli–Desember
ISSN : 2356-3923
kegiatan, mampu bekerjasama dan tidak profesi. Bapepam juga dapat menetapkan mementingkan kepentingan pribadi. Jadi,
persyaratan independensi bagi auditor apabila auditor bersikap independen,
yang melaporkan tentang informasi maka akan memberikan penilaian yang
keuangan yang diserahkan kepada badan nyata terhadap laporan keuangan tanpa
tersebut, yang mungkin berbeda dengan memiliki
yang ditentukan oleh Ikatan Akuntan manapun, sehingga penilaian yang
dihasilkan akan mencerminkan kondisi sebenarnya dari sebuah perusahaan yang
Profesionalisme
diperiksa. Dengan demikian maka
auditing merupakan jaminan atas keandalan laporan yang
Standar
pedoman audit atas laporan keuangan diberikan oleh auditor dapat dipercaya
historis agar hasil audit yang dilakukan oleh
oleh auditor berkualitas. Agar laporan berkepentingan.Akhirnya,
audit yang dihasilkan auditor berkualitas, tinggi independensi seorang auditor
semakin
maka auditor harus menjalankan maka kualitas audit yang diberikan
pekerjaannya secara professional. semakin baik.
Dalam Kamus Besar Bahasa Menurut Alim dkk 6) (2007) faktor- Indonesia, profesionalisme mempunyai
faktor yang memengaruhi independensi makna mutu, kualitas, dan tindak tanduk auditor yaitu (1) ikatan keputusan
yang merupakan ciri suatu profesi atau keuangan dan hubungan usaha dengan
orang yang profesional. klien; (2) persaingan antar KAP; (3)
Menurut Standar Umum Ketiga pemberian jasa lain selain jasa audit; (4)
(SA seksi 230 dalam SPAP, 2001) lama penugasan audit; (5) besar kantor
menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan akuntan; dan (6) besarnya audit fee.
audit dan penyusunan laporannya, Untuk menjadi independen, auditor
auditor wajib menggunakan kemahiran harus secara intelektual jujur. Untuk
profesionalnya dengan cermat dan diakui pihak lain sebagai orang yang
seksama. Standar ini menuntut auditor independen, ia harus bebas dari setiap
independen untuk merencanakan dan kewajiban terhadap kliennya dan tidak
melaksanakan pekerjaannya dengan mempunyai suatu kepentingan dengan
menggunakan kemahiran profesionalnya kliennya, apakah itu manajemen
secara cermat dan seksama. perusahaan atau pemilik perusahaan.
Penggunaan kemahiran profesional Profesi akuntan publik telah menetapkan
dengan kecermatan dan keseksamaan dalam Kode Etik Akuntan Indonesia,
menekankan tanggung jawab setiap agar anggota profesi menjaga dirinya
bekerja dalam dari kehilangan persepsi independensi
profesional
yang
organisasi auditor independen untuk dari masyarakat. Anggapan masyarakat
mengamati standar pekerjaan lapangan terhadap
dan standar pelaporan. Seorang auditor ditekankan disini karena independensi
independensi
auditor
harus memiliki tingkat keterampilan secara intrinsik merupakan masalah
yang dimiliki oleh auditor pada mutu pribadi, bukan merupakan suatu
umumnya dan harus menggunakan aturan yang dirumuskan untuk dapat
tersebut dengan diuji secara obyektif. Sepanjang persepsi
keterampilan
kecermatan dan keseksamaan yang independensi ini dimasukkan ke dalam
wajar. Para auditor harus ditugasi dan Aturan Etika, hal ini akan mengikat
disupervisi sesuai dengan tingkat auditor independen menurut ketentuan
pengetahuan,
keterampilan, dan
MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntans i
Tahun 2015 Vol. 2
Nomor 2
Periode Juli–Desember
ISSN : 2356-3923
kemampuan sedemikian rupa sehingga
menggunakan keahlian mereka dapat mengevaluasi bukti audit
harus
profesionalnya dengan cermat dan yang mereka periksa. Auditor dengan
seksama (due profesional care) dan tanggung jawab akhir untuk suatu
secara hati-hati (prudent) dalam setiap perikatan harus mengetahui, pada tingkat
penugasan. Penggunaan keahlian secara yang minimum, standar akuntansi dan
cermat dan seksama (due profesional auditing yang relevan dan harus
care ) mewajibkan auditor dalam memiliki pengetahuan tentang kliennya.
melaksanakan tugasnya secara serius, Penggunaan kemahiran profesional
menggunakan seluruh dengan cermat dan seksama menuntut
teliti
dan
dengan pertimbangan auditor untuk melaksanakan skeptisme
kemampuan
profesionalnya dalam melaksanakan profesional.
Skeptisme profesional
tugas audit.
adalah sikap yang mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan dan
Kualitas Audit
(1981) dalam audit. 7) Auditor menggunakan Trimanto (2011)
melakukan evaluasi secara kritis bukti
De Angelo
mendefinisikan pengetahuan,
kualitas audit sebagai probabilitas kemampuan yang dituntut oleh profesi
keterampilan,
dan
dimana seorang auditor menemukan dan akuntan publik untuk melaksanakan
melaporkan tentang adanya suatu dengan cermat dan seksama, dengan
pelanggaran dalam sistem akuntansi maksud
Hasil penelitiannya pengumpulan dan penilaian bukti audit
menunjukkan bahwa KAP yang besar secara obyektif. Pengumpulan dan
akan berusaha untuk menyajikan kualitas penilaian bukti audit secara obyektif
audit yang lebih besar dibandingkan menuntut auditor mempertimbangkan
dengan KAP yang kecil. kompetensi dan kecukupan bukti
Kualitas audit merupakan kerja tersebut. Oleh karena bukti dikumpulkan
auditor dalam memeriksa laporan dan dinilai selama proses audit,
keuangan dengan benar dan mematuhi skeptisme profesional harus digunakan
standar yang telah ditetapkan. Seorang selama proses tersebut.
auditor harus sangat memperhatikan Penggunaan kemahiran profesional
kualitas dari hasil auditnya, karena itu dengan
akan berpengaruh terhadap kepercayaan memungkinkan
terhadap profesinya. Kualitas audit dari memperoleh keyakinan memadai bahwa
auditor
untuk
seorang auditor dapat dilihat dari laporan keuangan bebas dari salah saji
manfaat audit dan nilai rekomendasi material, baik yang disebabkan oleh
yang dia berikan kepada kliennya. kekeliruan atau kecurangan. Keyakinan
Kualitas audit ini ditunjukkan dengan mutlak tidak dapat dicapai karena sifat
laporan hasil bukti audit dan karakteristik kecurangan
indikator
yaitu
pemeriksaan yang dapat diandalkan tersebut. Oleh karena itu, suatu audit
standar yang telah yang dilaksanakan berdasarkan standar
berdasarkan
ditetapkan.
auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Menurut IBK Bayangkara kualitas Indonesia
audit merupakan proses sistematis, mendeteksi salah saji material.
mandiri, dan terdokumentasi untuk Pernyataan di atas sesuai dengan
memperoleh bukti obyektif untuk Kode Etik dan Standar Audit yang
menentukan sejauh mana kriteria audit dikeluarkan Pusdiklatwas bahwa auditor
telah dipenuhi.
MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntans i
Tahun 2015 Vol. 2
Nomor 2
Periode Juli–Desember
ISSN : 2356-3923
Kualitas audit yang baik pada
Kerangka Pemikiran
prinsipnya dapat dicapai jika auditor
Hubungan
Kompetensi,
menerapkan standar-standar dan prinsip-
Independensi,dan
Profesionalisme
prinsip audit, bersikap bebas tanpa
Auditor terhadap Kualitas Audit
memihak (Independent), patuh kepada
Internal
hukum serta mentaati kode etik profesi. Audit harus dilaksanakan oleh Standar Profesional Akuntan Publik
seseorang atau lebih yang memiliki (SPAP) adalah pedoman yang mengatur
keahlian dan pelatihan teknis yang cukup standar umum pemeriksaan akuntan
sebagai auditor. Auditor harus memiliki publik, mengatur segala hal yang
meningkatkan pengetahuan berhubungan
dan
mengenai metode dan teknik audit serta independensi dalam sikap mental.
dengan
penugasan,
segala hal yang menyangkut perusahaan Bukti audit adalah segala informasi
ataupun pemerintahan seperti organisasi, yang mendukung angka-angka atau
fungsi, program, dan kegiatan klien. informasi lain yang disajikan dalam
Auditor diharapkan oleh pihak ketiga laporan keuangan yang dapat digunakan
untuk memiliki pelatihan akademik di oleh auditor sebagai dasar yang layak
bidang akuntansi, perpajakan, auditing, untuk menyatakan pendapatnya.
dan bidang lain yang berkaitan dengan Dalam melakukan penelitian ada
profesi mereka. Untuk itu seorang empat hal yang dianggap mempunyai
diharuskan mempunyai hubungan dengan kualitas audit menurut
auditor
kompetensi, termasuk pelatihan yang Deis dan Giroux (1992) dalam Alim
memadai dan pengalaman dalam semua dkk 6) (2007) yaitu: aspek pekerjaan seorang auditor.
1) Lama waktu auditor telah melakukan Independensi merupakan dasar dari pemeriksaan
profesi auditing. Hal ini berarti bahwa perusahaan (tenure), semakin lama ia
terhadap
suatu
auditor akan bersikap netral terhadap melakukan pemeriksaan maka akan
entitas, dan oleh karena itu akan bersikap semakin rendah kualitasnya
obyektif. Publik dapat mempercayai
2) Jumlah klien, kualitas audit akan fungsi audit karena auditor bersikap semakin tinggi jika jumlah kliennya
tidak memihak serta mengakui adanya juga tinggi hal ini dikarenakan
kewajiban untuk bersikap adil. banyaknya klien yang percaya dengan
Seorang auditor internal berada hasil audit auditor terssebut
dalam perusahaan dan digaji oleh
3) Kesehatan keuangan klien, semakin
tersebut, sehingga sehat kondisi keuangan klien maka
perusahaan
independensi auditor internal masih akan ada kecenderungan klien
menjadi sorotan banyak pihak terutama tersebut untuk menekan auditor agar
pihak yang berkepentingan. Untuk itu tidak mengikuti standar
seorang auditor internal tidak cukup
4) Review oleh pihak ketiga, kualitas sebatas mengawasi jalannya perusahaan, audit akan meningkat jika auditor
namun harus memberikan konsultasi tersebut mengetahui bahwa hasil
rekomendasi yang dapat pekerjaannya akan diriview oleh
serta
membangun dan memperbaiki sistem pihak ketiga.
dalam perusahaan.
AAA Financial Accounting Standard Committee 2) (2000) dalam Ghaida
(2012) menyatakan bahwaKualitas audit ditentukan oleh dua hal, yaitu
MAKSI MAKSI MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntans Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntans Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntans i i i
Tahun 2015 Tahun 2015 Tahun 2015 Vol. 2 Vol. 2 Vol. 2
Nomor 2 Nomor 2 Nomor 2
Periode Juli–Desember Periode Juli–Desember Periode Juli–Desember
ISSN : 2356-3923 ISSN : 2356-3923 ISSN : 2356-3923
kompetensi dan independensi ndensi, kedua hal berdasarkan fakta yang yang ada tanpa tersebut berpengaruh langsun ngsung terhadap
dipengaruhi pendapat ora orang lain. Untuk kualitas dan secara pote otensial saling
itu tidak mudah menjag njaga independensi memengaruhi. Lebih lanj lanjut, persepsi
dan profesionalisme se seorang auditor. pengguna laporan keuangan gan atas kualitas
Kompetensi yang dimiliki dim seorang audit merupakan fungsi da si dari persepsi
auditor bukan sebuah j h jaminan bahwa mereka atas independensi si dan keahlian
auditor dapat meningka gkatkan kualitas auditor.
audit hasil pemeriksaanny nnya. Pendapat tersebut sej sejalan dengan
Berdasarkan pemiki ikiran di atas, Boynton 3) (2002:61) yang ng menyatakan paradigma penelitian i n ini ditunjukkan
bahwaKompetensi saja tida dak mencukupi. dalam gambar berikut: Auditor juga harus bebas da s dari pengaruh
Gambar ar 2.1
klien dalam melaksanakan kan audit serta
Paradigma P a Penelitian
dalam melaporkan temua uan-temuannya.
Standar umum yang kedua ini
Hipotesis
mengaitkan peran auditor or dalam suatu Berdasarkan uraian an di atas, maka audit dengan peran sebaga bagai penengah
dapat dirumuskan suatu sua hipotesis dalam perselisihan perbur rburuhan atau
yaitu kompetensi, sebagai hakim dalam ka kasus hukum.
penelitian
dan profesionalisme Auditor
independensi,
auditor berpengaruh ter terhadap kualitas persyaratan independensi si dalam kode
juga harus s
memenuhi
audit internal.
perilaku profesional yang ada g ada. Seorang auditor dapa dapat dikatakan profesional yaitu jika audi auditor tersebut dalam melaksanakan tug tugas auditnya berpedoman pada standar ndar umum audit (meliputi standar pekerjaan an lapangan dan standar pelaporan) yang di g ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia ( a (IAI). Standar umum audit merupakan ce cerminan bagi seorang auditor untuk meng engukur kualitas
III. METODE PENEL ELITIAN
auditnya sehingga menghar gharuskan auditor Metode penelitian y yang digunakan untuk memiliki keahlian da n dan pelatihan dalam penelitian ini ni adalah metode teknis yang cukup dalam m melaksanakan penelitian survey dengan an sifat penelitian prosedur audit.Auditor int internal tidak deskriptif dan verifikatif katif. Penelitian ini boleh menerima sesuatu da u dalam bentuk menggambarkan secara si a sistematis fakta- apapun dari karyawan, klie lien, pelanggan, fakta tentang kompetens nsi, independensi, pemasok
ataupun
mitra m
bisnis
profesionalisme auditor, tor, dan kualitas organisasinya, yang dapa pat atau patut audit internal pada BPR PR di Majalengka diduga
dapat
memengaruhi
yang menjadi objek pene penelitian. Variable pertimbangan profesionalny lnya. yang digunakan dalam pe penelitian dapat Sikap profesionalisme e dari seorang
menj njadi: variable auditor bisa dilihat dari ri sejauh mana independen (bebas), ya yaitu terdiri dari auditor mengetahui tindaka akan apa yang kompetensi (X1), independe pendensi (X2) dan harus dilakukan, mempuny unyai keyakinan
diklasifikasikan
(X3) 3). Sedangkan dalam profesi auditorny nya dan bisa variable dependen (terikat), ( yaitu menganalisis serta memutuska utuskan sesuatu
profesionalisme
kualitas audit (Y).
MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntans i
Tahun 2015 Vol. 2
Nomor 2
Periode Juli–Desember
ISSN : 2356-3923
Dalam penelitian ini yang menjadi skor untuk seluruh item pernyataan yaitu populasi adalah Bank Perkreditan
sebesar 907 (berada di interval 886 – Rakyat yang telah menggunakan jasa
1054). Hal ini menunjukkan bahwa hasil audit di Kabupaten Majalengka.
penelitian mengenai kompetensi auditor Sedangkan sampel yang akan digunakan
pada Bank Perkreditan Rakyat yang ada dalam penelitian ini adalahsampling
di Kabupaten Majalengka dinyatakan purposive, dimana teknik ini merupakan
sangat tinggi menurut pengguna jasa teknik penentuan sampel dengan
audit.
pertimbangan 8) tertentu (Sugiyono 2010:68). Adapun kriteria sampelnya
Tanggapan Responden Terhadap
sebagai berikut:BPR yang
telah
Independensi Auditor
menggunakan jasa audit dan Pegawai Berdasarkan interpretasi jawaban BPR yang terlibat langsung dalam
responden, tanggapan responden atas kegiatan audit internal seperti Manajer,
variabel independensi auditor pada Bank asisten
Prekreditan Rakyat yang ada di keuangan.Pengujian instrumen penelitian
Kabupaten Majalengka diperoleh total menggunakan uji validitas (kesahihan)
skor untuk seluruh item pernyataan yaitu dan uji reliabilitas (kehandalan).
sebesar 746 (berada di interval 739 – Metode Analisis data yang
879). Hal ini menunjukkan bahwa hasil digunakan dalam penelitian ini adalah
mengenai independensi Analisis deskriptif, uji normalitas data,
penelitian
auditor pada Bank Perkreditan Rakyat analisis koefisien korelasi, analisis
yang ada di Kabupaten Majalengka koefisien determinasi, dan pengujian
dinyatakan sangat tinggi menurut hipotesis dengan menggunakan uji t dan
pengguna jasa audit.
uji F.
Tanggapan Responden terhadap
IV. HASIL PENELITIAN DAN Profesionalisme Auditor PEMBAHASAN
Berdasarkan interpretasi jawaban
Hasil Penelitian
responden, tanggapan responden atas
Uji Instrumen Penelitian
variabel profesionalisme auditor pada Pengujian instrument penelitian
Bank Prekreditan Rakyat yang ada di menggunakan uji validitas dan uji
Kabupaten Majalengka diperoleh total reliabilitas dengan bantuan program
skor untuk seluruh item pernyataan yaitu SPSS 17.0. Hasil pengujian untuk
sebesar 1321 (berada di interval 1074 – veriabel kompetensi, independensi,
1326). Hal ini menunjukkan bahwa hasil profesionalisme dan kualitas audit
penelitian mengenai profesionalisme seluruh butir pernyataan menunjukan
auditor pada Bank Perkreditan Rakyat valid dan reliabel.
yang ada di Kabupaten Majalengka dinyatakan tinggi menurut pengguna jasa
Deskripsi Variabel Penelitian
audit.
Tanggapan responden atas variabel kompetensi auditor
Tanggapan Responden terhadap
Berdasarkan interpretasi jawaban
Kualitas Audit Internal
responden, tanggapan responden atas Berdasarkan interpretasi jawaban variabel kompetensi auditor pada Bank
responden, tanggapan responden atas Prekreditan Rakyat yang ada di
variabelkualitas audit internal pada Bank Kabupaten Majalengka diperoleh total
Prekreditan Rakyat yang ada di
MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntans i
Tahun 2015 Vol. 2
Nomor 2
Periode Juli–Desember
ISSN : 2356-3923
Kabupaten Majalengka diperoleh total Berdasarkan hasil perhitungan di skor untuk seluruh item pernyataan yaitu
atas, dapat diketahui bahwa nilai sebesar 1174 (berada di interval 1124-
koefisien korelasi kompetensi dengan 1348). Hal ini menunjukkan bahwa hasil
kualitas audit internal sebesar 0,197. penelitian mengenai kualitas audit
maka keeratan hubungannya termasuk internal pada Bank Perkreditan Rakyat
kategori sangat rendah dan bernilai yang ada di Kabupaten Majalengka
positif. Hal ini menunjukkan bahwa dinyatakan sangat tinggi menurut
terdapat hubungan searah antara pengguna jasa audit.
kompetensi dengan kualitas audit internal, artinya jika kompetensi auditor
Analisis Verifikatif
tinggi maka kualitas audit internal tinggi,
Uji Normalitas Data
begitu pula sebaliknya jika kompetensi Berdasarkan hasil pengolahan data
auditor rendah maka kualitas audit dengan bantuan SPSS 17.0 diperoleh
internal rendah.
hasil uji normalitas data dengan
koefisien korelasi pengujian kolmogorov-Smirnov dapat
Nilai
independensi dengan kualitas audit disimpulkan bahwa keempat variable
internal sebesar -0,153, maka keeratan berdistribusi normal.
hubungannya termasuk kategori sangat rendah dan bernilai negatif. Hal ini
Analisis Koefisien Korelasi
menunjukkan bahwa terdapat hubungan
Tabel 4.1
tidak searah antara independensi dengan
Hasil Koefisien Korelasi Secara Parsial
kualitas audit internal, artinya jika independensi auditor rendah maka
Correlations
kualitas audit internal tinggi, begitu pula sebaliknyajika independensi auditor
Kualitas
Profesi
tinggi maka kualitas audit internal
Audit
Kompet Independ onalism
e rendah.
Pears Kualitas Audit
Nilai
koefisien korelasi
on Internal 1.000
profesionalisme dengan kualitas audit
ation Kompetensi .197
internal sebesar 0,420, maka keeratan
Independensi -.153
hubungannya termasuk kategori sedang
dan bernilai positif. Hal ini menunjukkan
Sig. Kualitas Audit
bahwa terdapat hubungan searah antara
(1- Internal
tailed) Kompetensi .128
profesionalisme dengan kualitas audit
internal, artinya jika profesionalisme
auditor tinggi maka kualitas audit
begitu juga
N Kualitas Audit Internal
35 35 35 35 sebaliknyajika profesionalisme auditor
35 35 35 35 rendah maka kualitas audit internal
hasil perhitungan keofisien korelasi secara simultan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Adapun
e 35 35 35 35
MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntans i
Tahun 2015 Vol. 2
Nomor 2
Periode Juli–Desember
ISSN : 2356-3923
1. Kompetensi
auditor tidak
Tabel 4.2
berpengaruh terhadap kualitas audit
Hasil Koefisien Korelasi Secara
internal.Dapat kita lihat bahwa nilai
Simultan
t hitung pada variabel kompetensi adalah sebesar 0,611 dengan tingkat
Model Summary
signifikansi sebesar 0,546. Karena nilai t hitung < t tabel yaitu 0,611 <
R Adjusted Std. Error of
2,037 dan nilai signifikansinya
Model R Square R Square the Estimate
0,546 > 0,05 maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Hal ini berarti kompetensi
auditor tidak
a. Predictors: (Constant), Profesioanlisme,
berpengaruh
secara signifikan
Independensi, Kompetensi
terhadap kualitas audit internal.
auditor tidak Berdasarkan hasil perhitungan
2. Independensi
berpengaruh terhadap kualitas audit tersebut dapat diketahui koefisien
internal. Dapat kita lihat bahwa nilai korelasi
t hitung pada variabel independensi Independensi dan Profesionalisme secara
antara
kompetensi,
adalah sebesar -1,562 dengan simultan dengan Kualitas Audit Internal
tingkat signifikansi sebesar 0,128. yaitu sebesar 0,486. Koefisien tersebut
Karena nilai t hitung <t tabel yaitu - memiliki keeratan hubungannya sedang.
2,037 dan nilai signifikansinya 0,128 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini
Analisis Koefisien Determinasi
berarti independensi auditor tidak Berdasarkan hasil penelitian, dapat
secara signifikan diketahui bahwa kontribusi pengaruh
berpengaruh
terhadap kualitas audit internal. kompetensi terhadap kualitas audit
3. Profesionalismeauditor berpengaruh internal adalah sebesar 3,88%. dan
secara signifikan terhadap kualitas kontribusi
audit internal. Dapat kita lihat terhadap kualitas audit internal adalah
pengaruh
independensi
bahwa nilai t hitung pada variabel sebesar 2,34% serta kontribusi pengaruh
profesionalisme adalah sebesar profesionalisme terhadap kualitas audit
2,280 dengan tingkat signifikansi internal yaitu sebesar 17,64%.
sebesar 0,030. Karena nilai t hitung >t Sedangkan kontribusi pengaruh
tabel yaitu 2,280 > 2,037 dan nilai kompetensi,
signifikansinya 0,03 < 0,05 maka profesionalisme secara simultan terhadap
independensi
dan
Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini kualitas audit internal adalah sebesar
berarti profesionalisme auditor 23,62% dan sisanya 76,38%ditentukan
secara signifikan oleh variabel lain yang tidak diteliti,
berpengaruh
terhadap kualitas audit internal. diantaranya motivasi, pengalaman kerja,
integritas auditor,
etika
profesi,
objektivitas, dan lain-lain.
Uji Hipotesis Uji Parsial (Uji t)
Hasil uji t adalah sebagai berikut:
Uji Simultan (Uji F)
MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntans i
Tahun 2015 Vol. 2
Nomor 2
Periode Juli–Desember
ISSN : 2356-3923
Tabel 4.3Hasil Uji F
serius yang dilaksanakan internal ANOVA b perusahaan
Sum of
Mean
4. Kemampuan auditor dalam hal
Model Squares Df Square
F Sig.
akuntansi dan auditing bertambah
1 Regres 803.763 a 3 267.921 3.196 .037
seiring bertambahnya masa kerja
Auditor selalu mengikuti pelatihan
akuntansi di luar lingkungan
Total 3402.374 34
perusahaan
a. Predictors: (Constant),
6. Auditor memahami hal-hal yang
Profesioanlisme, Independensi, Kompetensi
terkait
dengan perusahaan
(diantaranya struktur organisasi,
b. Dependent Variable: Kualitas Audit
Internal
fungsi, program, dan kegiatan perusahaan).
Faktor-faktor di atas sesuai dengan (signifikan) pada tabel Hasil Uji F di
pendapat yang dikutip dari Muh. Taufiq atas, diperoleh sig. 0,037 lebih kecil dari 4) Efendy (2010), bahwa faktor-faktor
probabilitas 0,05 dan nilai F hitung > F tabel yang dapat memengaruhi kompetensi yaitu 3,196 > 2,523 maka Ho ditolak dan
auditor adalah faktor keahlian (meliputi Ha diterima. Hal ini berarti kompetensi,
penguasaan standar akuntansi dan independensi,
auditing, dan peningkatan keahlian) dan auditor bersama-sama berpengaruh
dan
profesionalisme
faktor pengetahuan (meliputi wawasan secara signifikan terhadap kualitas audit
tentang perusahaan). internal.
Beberapa indikator yang dapat dilihat langsung oleh pengguna jasa
Pembahasan
audit pada Bank Perkreditan Rakyat di
Kompetensi Auditor Pada Bank
Kabupaten Majalengka yaitu auditor
Perkreditan Rakyat di Kabupaten
internal terlihat mampu dan memahami
Majalengka
segala bidang garapannya baik itu dalam Berdasarkan
akuntansi maupun mengenai kompetensi auditor pada Bank
hasil penelitian,
hal auditing,
tentang Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten
pengetahuannya
Perkreditan Rakyat itu sendiri. Selain itu Majalengka sangat tinggi menurut
auditor internal juga terlihat aktif dan pengguna jasa audit.Kompetensi auditor
serius dalam setiap pelatihan baik yang pada Bank Perkreditan Rakyat di
diadakan oleh Bank Perkreditan Rakyat Kabupaten Majalengka ditunjukkan
maupun pelatihan di luar lingkungan dengan kondisi sebagai berikut:
perusahaan. Sehingga para pengguna
1. Auditor memperoleh pengetahuan jasa audit menyimpulkan bahwa auditor yang sangat berguna dalam proses
internal di Bank Perkreditan Rakyat audit di bangku kuliah (pendidikan
memiliki kompetensi yang sangat tinggi. formal)
2. Auditor memahami dan mampu
Independensi Auditor Pada Bank
melakukan audit sesuai standar
Perkreditan Rakyat di Kabupaten
akuntansi dan auditing yang berlaku
Majalengka
3. Auditor selalu mengikuti pelatihan
hasil penelitian, akuntansi dan auditing dengan
Berdasarkan
mengenai independensi auditor pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten
MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntans i
Tahun 2015 Vol. 2
Nomor 2
Periode Juli–Desember
ISSN : 2356-3923
Majalengka sangat tinggi menurut
Profesonalisme Auditor Pada Bank
pengguna jasa
audit.Independensi
Perkreditan Rakyat di Kabupaten
auditor pada Bank Perkreditan Rakyat di
Majalengka
Kabupaten Majalengka ditunjukkan
hasil penelitian, dengan kondisi sebagai berikut:
Berdasarkan
mengenai profesionalisme auditor pada
1. Auditor tidak memiliki hubungan Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten pribadi/keluarga dengan atasan yang
Majalengka tinggi menurut pengguna mungkin
jasa audit.Profesionalisme auditor pada independensi auditor dalam proses
memengaruhi
Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten auditnya
Majalengka ditunjukkan dengan kondisi
2. Auditor memberitahu atasan jika
sebagai berikut:
memiliki gangguan independensi di
1. Auditor terlihat puas dengan dalam perusahaan
profesinya sebagai auditor
2. Auditor terlihat bersemangat tanpa pribadi
3. Auditor tidak diberikan fasilitas
ada tekanan dalam melaksanakan memungkinkan akan memengaruhi
profesi auditnya independensi auditor
3. Auditor tidak mendapatkan tekanan
4. Auditor memiliki ketegasan dan dari siapapun dalam menentukan keberanian dalam mengungkapkan
pendapatnya
merencanakan dan ketakutan akan karirnya
temuan auditnya tanpa terlihat
4. Auditor
memutuskan hasil audit berdasarkan
5. Auditor terlihat sungguh-sungguh fakta yang ditemui dalam proses dalam
terhadap laporan punya wewenang untuk menolak
meskipun tahu ada pihak yang
5. Pemeriksaan
keuangan untuk menyatakan tentang pertimbangan
kewajaran laporan keuangan hanya auditor.
yang
diberikan
dapat dilakukan oleh auditor Faktor-faktor di atas sesuai dengan
6. Auditor internal mempunyai cara pendapat yang dikutip dari Nungky