PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENGINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SDN KENDALREJO 01 TALUN KAB BLITAR RIA FAJRIN RIZQY ANA

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENGINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SDN KENDALREJO 01 TALUN KAB BLITAR RIA FAJRIN RIZQY ANA 1)

1) STKIP PGRI Tulungagung

1 e-mail: riafajrin88@yahoo.co.id ) ABSTRAK

Pada umumnya pembelajaran PKn di SD masih menggunakan model konvensional, dimana guru menerangkan sedangkan siswa mendengarkan, mencatat , dan mengerjakan tugas. Ke- terlibatan siswa disini adalah keterlibatan pasif. Mereka hanya menerima dan mempelajari apa yang mereka peroleh di kelas. Sebagai seorang guru harus sadar bahwa pemahaman siswa SD lebih cenderung pada contoh kongkrit atau nyata yang dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan berfikir sis- wa.Penerapan model pembelajaran Mind Mapping dalam pembelajaran PKn Kelas V SDN Kendalrejo 01 Kecamatan Talun Kabupaten Blitar dilaksanakan dengan cara siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, guru menyampaikan konsep utama di papan tulis, siswa menu- liskan konsep utama di tengah kertas berukuran A4, siswa membuat cabang dari konsep utama , siswa membuat garis hubung dari konsep utama yang dibuat, siswa membuat gam- bar dan warna dari Mind Mapping yang dibuat, dan yang terakhir perwakilan masing-masing kelompok melaporkan hasil Mind Mapping yang telah dibuat. Penerapan model pembelaja- ran Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar PKn pada siswa kelas V SDN Kendalrejo

01. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan I sebesar 71,2, siklus I pertemuan II sebesar 74,6, siklus II prtemuan I sebesar 79, dan siklus II perte- muan II sebesar 83,8. Pada akhir pertemuan yaitu siklus II pertemuan II semua siswa sudah tentas dalam belajar atau nilai hasil belajar semua siswa sudah di atas KKM

Kata kunci: Mind Mapping, Hasil Belajar, PKn SD

BAB I PENDAHULUAN

tan siswa disini adalah keterlibatan pasif. Mereka

Latar Belakang Masalah

hanya menerima dan mempelajari apa yang me- Pendidikan

satu reka peroleh di kelas. Sebagai seorang guru harus komponen penting dalam kehidupan bernegara. sadar bahwa pemahaman siswa SD lebih cende- Suatu Negara yang tertinggal mutu pendidikan- rung pada contoh kongkrit atau nyata yang dapat nya, maka pembangun -an di Negara tersebut dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari sesuai akan terhambat pula. Hal ini dapat dimengerti, dengan tingkat perkembangan dan kemampuan karena pendidikan berkaitan erat dengan sumber berfikir siswa.Dalam proses pembelajaran PKn, daya manusia yang dibutuhkan dalam pemban- guru berperan sebagai fasilitator dan aktivitas be- gunan di Negara. Dengan mutu pendidikan yang lajar berpusat pada siswa. Aktivitas belajar siswa baik, maka sumber daya manusia akan berkuali- berlangsung apabila guru dapat merancang stra- tas. Berbekal dari sumber daya manusia yang ber- tegi pembelajaran yang tepat sehingga siswa le- kualitas tinggi, maka upaya untuk memajukan bih kreatif, aktif, efektif, dan menyenangkan da- bangsa akan mudah tercapai.

merupakan

salah

lam proses pembelajarannya.

Pada umumnya pembelajaran PKn di SD Pengamatan atau observasi yang dilaku- masih menggunakan model konvensional, dimana kan di kelas V SDN Kendalrejo 01 Kecamatan Ta- guru menerangkan sedangkan siswa mendengar- lun Kabupaten Blitar dalam proses pembelajaran kan, mencatat , dan mengerjakan tugas. Keterliba- guru masih menggunakan model konvensional, Pada umumnya pembelajaran PKn di SD Pengamatan atau observasi yang dilaku- masih menggunakan model konvensional, dimana kan di kelas V SDN Kendalrejo 01 Kecamatan Ta- guru menerangkan sedangkan siswa mendengar- lun Kabupaten Blitar dalam proses pembelajaran kan, mencatat , dan mengerjakan tugas. Keterliba- guru masih menggunakan model konvensional,

selama proses pemberian tugas. Pada metode ceramah ini, guru pembelajaran siswa tidak lagi duduk diam menyampaikan materi dengan buku paket. Sete- mendengarkan ceramah guru, namun mereka lah selesai menyampaikan materi, siswa diberi tu- dapat belajar secara aktif dengan memanfaatkan gas untuk mengerjakan soal yang terdapat di LKS berbagai sumber belajar yang dapat menunjang Cermat sehingga pembelajaran kurang menye- keberhasilan pembelajaran.

pendapat. Sehingga

nangkan. Beberapa siswa terlihat malas untuk 1.1 Rumusan Masalah

mengikuti pelajaran. Hal ini terlihat dari beberapa Berdasarkan latar belakang masalah yang te- siswa bermain dengan temannya ketika guru me- lah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah- nyampaikan materi dan menyenderkan kepalanya nya adalah sebagai berikut.

di meja. Selain itu, hasil belajar yang diperoleh 1. Bagaimanakah penerapan model pembelaja- juga masih rendah, yaitu terdapat 18 siswa dari 25

ran Mind Mapping mata pelajaran PKn pada siswa yang nilainya masih berada di bawah Krite-

siswa kelas V SDN Kendalrejo 01 Kecamatan ria Ketuntasan Minimal (KKM) PKn yaitu 65. Hasil

Talun Kabupaten Blitar? belajar siswa yang rendah ini disebabkan oleh be- 2. Apakah penerapan model pembelajaran Mind berapa faktor, di antaranya yaitu guru tidak

Mapping dapat meningkatkan hasil belajar menggunakan media pembelajaran, kondisi kelas

mata pelajaran PKn pada siswa kelas V SDN kurang menyenangkan, rendahnya motivasi dan

Kendalrejo 01 Kecamatan Talun Kabupaten minat belajar siswa.

Blitar?

Dari masalah-masalah yang dikemukakan 1.2 Hipotesis Tindakan

diatas, perlu dicari strategi baru dalam pembelaja- Hipotesis dalam tindakan ini yaitu Pembelaja- ran yang melibatkan siswa secara aktif. Pembela- ran PKn Kompetensi Dasar Pemerintahan Tingkat jaran yang mengutamakan penguasaan kompe- Pusat melalui model pembelajaran Mind Mapping tensi harus berpusat pada siswa, memberikan dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, pembelajaran dan pengalaman belajar yang rele- aktivitas dan motivasi belajar pada siswa kelas V van dan kontekstual dalam kehidupan nyata , dan SDN Kendalrejo 01 Kecamatan Talun Kabupaten mengembangkan mental yang kaya dan kuat pa- Blitar.

da siswa. Guru dituntut untuk merancang kegia- 1.3 Definisi Operasional

tan pembelajaran yang mampu mengembangkan Agar didapat keterangan yang jelas, maka di- kompetensi, baik dalam ranah kognitif, ranah perlukan pengertian-pengertian terhadap bebe- afektif maupun psikomotorik siswa. Dalam hal ini rapa istilah yang ada pada judul.

peneliti memilih model pembelajaran Mind Map- 1. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku ping dalam meningkatkan hasil belajar dalam ma-

pada diri siswa yang dapat diamati dan di- ta pelajaran PKn.

ukur setelah mengikuti proses pembelajaran. Model pembelajaran Mind Mapping yaitu

Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil be- cara mudah untuk menggali informasi dari dalam

lajar diklasifikasikan menjadi tiga kategori ra- dan luar otak (Buzan, 2007:4). Ketertarikan

nah yaituranah kognitif, ranah afektif,dan ra- menggunakan model pembelajaran Mind Map-

nah psikomotor. ping, karena model pembelajaran Mind Mapping- 2. Peningkatan hasil belajar merupakan kema- sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal

juan penampilan-penampilan siswa sebagai siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban,

wujud dari perubahan perilaku karena penga- dimana pembelajarannya melalui guru menyam-

laman belajar (Sudjana, 1989:22). Pening- paikan sebuah permasalahan terbuka dan siswa

katan hasil belajar siswa tergantung dari fak- berkelompok untuk menanggapi dan membuat

tor intern dan ekstern. Faktor internbersumb- berbagai alternatif jawaban. Melalui model Mind

er dari minat dan motivasi belajar siswa, se- Mapping, memudahkan siswa dalam mengingat

dangkan faktor ekstern bersumber dari guru, materi yang telah dipelajari, meningkatkan kreati-

keluarga, dan lingkungan sekitar siswa. Guru vitas siswa, dan melatih siswa untuk mengemuka-

harus menciptakan suasana pembelajaran harus menciptakan suasana pembelajaran

Hasil belajar merupakan suatu interaksi

3. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah antara hasil belajar dengan tindak mengajar. Dari mata pelajaran yang memfokuskan pada sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses pembentukan warga Negara yang memenuhi evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar dan mampu melaksanakan hak-hak dan ke- merupakan puncak proses belajar yang merupa- wajibannya untuk menjadi warga Negara In- kan bukti dari usaha yang dilakukan. Hasil belajar donesia yang cerdas, terampil, dan berkarak- merupakan hasil akhir pengambilan keputusan ter yang diamanatkan oleh Pancasila dan mengenai tinggi rendahnya nilai yang diperoleh UUD 1945

siswa selama mengikuti proses pembelajaran, ha-

4. Model pembelajaran Mind Mapping adalah sil belajar dikatakan tinggi apabila tingkat ke- pembelajaran melalui peta konsep atau peta mampuan siswa bertambah dari hasil sebelum- pikiran dengan cara memetakan sebuah in- nya. formasi yang dibentuk atau disusun untuk

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan hasil menunjukkan pemahaman siswa tentang se- belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah suatu konsep atau gagasan. Model pembela- ia menerima suatu pengetahuan yang ditunjukkan jaran ini sangat baik digunakan untuk pen- dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan getahuan awal siswa atau untuk menemukan oleh guru. Hasil belajar merupakan tingkat per- alternatif jawaban, dimana pembelajarannya kembangan mental yang lebih baik bila diban- melalui guru menyampaikan sebuah perma- dingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat per- salahan terbuka dan siswa berkelompok ber- kembangan mental tersebut terwujud pada jenis- pasangan untuk menanggapi dan membuat jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Di- berbagai alternatif jawaban.

antara ketiga ranah itu, ranah kognitif yang paling

5. Langkah-langkah model pembelajaran Mind banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena Mapping pada mata pelajaran PKn yaitu (1) berkaitan erat dengan kemampuan siswa dalam guru membentuk siswa menjadi beberapa ke- menguasai isi bahan pengajaran.

lompok, (2) guru menyampaikan konsep 2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ha-

utama di papan tulis, (3) siswa menuliskan

sil Belajar

konsep utama, (5) siswa membuat cabang Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil dari konsep utama yang telah dibuat, (6) sis- belajar dapat dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu wa membuat garis dari cabang yang telah di- faktor internal dan faktor eksternal. buat, (7) siswa membuat warna dan gambar

2.1.2.1 Faktor internal

dari Mind Map yang telah dibuat.

1) Faktor biologis (jasmani), keadaan jasmani yang perlu diperhatikan, pertama kondisi fisik yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam kandungan sampai sesudah lahir. 2) Faktor psiko-

2.1 Hasil Belajar

logis, faktor psikologis yang mempengaruhi ke-

2.1.1 Pengertian Hasil Belajar

berhasilan belajar ini meliputi segala hal yang Hasil

belajar

adalah

kemampuan- berkaitan dengan kondisi mental seseorang.

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia mene- 2.2 Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) rima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2009:22). 2.2.1 Pengertian PKn

Hasil belajar tampak sebagai terjadinya peruba- Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganega- han tingkah laku pada diri siswa, yang dapat di- raan merupakan mata pelajaran yang memfo- amati dan diukur dalam perubahan pengetahuan, kuskan pada pembentukan warga negara yang Hasil belajar tampak sebagai terjadinya peruba- Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganega- han tingkah laku pada diri siswa, yang dapat di- raan merupakan mata pelajaran yang memfo- amati dan diukur dalam perubahan pengetahuan, kuskan pada pembentukan warga negara yang

Berdasarkan uraian di atas, dapat disim- yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 pulkan tujuan mata pelajaran PKn di SD adalah (Depdiknas, 2003:7).

untuk menjadikan warga negara yang baik, yaitu Berdasarkan pendapat di atas, dapat dis- warga Negara yang mengerti dan sadar melaksa- impulkan bahwa PKn adalah mata pelajaran untuk nakan hak dan kewajibannya. Dengan demikian, pengembangan kepribadian utuh dan menjadikan diharapkan kelak dapat menjadi bangsa yang warga Negara Indonesia yang baik, cerdas, te- cerdas, terampil, dan bersikap baik sehingga rampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh mampu mengikuti kemajuan tekhnologi modern. Pancasila dan UUD 1945.

PKn memberi kemampuan siswa berpikir kritis,

kreatif, dan tanggung jawab dalam menghadapi Pendidikan Kewarganegaraan pada dasar- isu kewarganegaraan dan untuk membentuk diri nya adalah mata pelajaran untuk pengembangan berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indo- kepribadian utuh dan menjadikan warga Negara nesia agar dapat hidup dengan bangsa lain.

2.2.2 Hakekat Mata Pelajaran PKn

yang baik (good citizen). Kepribadian manusia itu 1.2.4 Fungsi Mata Pelajaran PKn

terus mengalami perkembangan dan pertumbu- Mata Pelajaran PKn berfungsi sebagai, (a) han. Dalam proses perkembangan dan pertum- Mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai dan buhan itu pribadi seseorang dapat berkembang moral Pancasila secara dinamis dan terbuka. Di- secara utuh maupun tidak utuh. Kepribadian utuh namis dan terbuka dalam arti bahwa nilai dan itu akan berkembang jika ada pertumbuhan dan moral yang dikembangkan mampu menjawab perkembangan secara seimbang dari seluruh di- tantangan perkembangan yang terjadi dalam ma- mensi kepribadian manusia.

syarakat, tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa Berdasarkan uraian di atas, dapat disim- Indonesia, yang merdeka, bersatu, dan berdaulat, pulkan hakekat PKn adalah mata pelajaran yang (b) Mengembangkan dan membina manusia In- memfokuskan pada pembentukkan diri yang be- donesia seutuhnya yang sadar politik dan konsti- ragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, tusi Negara Kesatuan Republik Indonesia berlan- usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga nega- daskan Pancasila dan UUD 1945, (c) Membina ra Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarak- pemahaman dan kesadaran terhadap hubungan ter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD1945.

antar warga Negara, dan pendidikan pendahuluan

bela Negara agar mengetahui dan mampu melak- Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan sanakan dengan baik hak dan kewajibannya se- Pendidikan (BSNP,2006) Tujuan Pendidikan Ke- bagai warga Negara.

2.2.3 Tujuan Mata Pelajaran PKn

warganegaraan yaitu: Mata Pelajaran Pendidikan 1.2.5 Pembelajaran PKn di SD

Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik Menurut Gagne dan Briggs (dalam Akbar, memiliki kemampuan sebagai berikut; (1) Berpikir 2009:12) menjelaskan pembelajaran adalah upaya secara kritis, rasional, dan kreatif, dalam menang- yang dilakukan guru, instruktur, pembelajar den- gapi isu kewarganegaraan, (2) Berpartisipasi seca- gan tujuan untuk membantu siswa agar ia belajar ra aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak dengan mudah. Agar dapat belajar dengan mu- secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, dah, guru dapat menggunakan berbagai media berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi, (3) pembelajaran, misalnya: film video, siaran TV. Un- Berkembang secara positif dan demokratis untuk tuk meningkatkan kemampuan pembelajaran membentu diri berdasarkan karakter-karakter ma- guru, maka guru perlu ditingkatkan kemampuan- syarakat Indonesia agar dapat hidup bersama nya baik dalam pengembangan bahan ajar, peng- dengan bangsa-bangsa lainnya, (4) Berinteraksi gunaan model dan media pembelajaran. dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan

Agar pembelajaran PKn lebih bermakna dunia secara langsung atau tidak langsung den- dan berfungsi dengan baik sebagai perancang strategi dengan aktivitas yang diinginkan, maka Agar pembelajaran PKn lebih bermakna dunia secara langsung atau tidak langsung den- dan berfungsi dengan baik sebagai perancang strategi dengan aktivitas yang diinginkan, maka

mengungkapkan bahwa mind mapping adalah

1.3 Model Pembelajaran Mind Mapping

cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara ha-

fiah yang akan memetakan pikiran. Menurut Akbar (2009:12) pembelajaran

2.3.1 Pengertian Model Pembelajaran

Mind Mapping adalah suatu tekhnik visual merupakan usaha manusia yang dilakukan den- yang dapat menyelaraskan proses pembelajaran gan tujuan untuk memfasilitasi belajar orang dengan cara kerja alami otak. Mind Mapping da- lain.Gagne dan Brigss (dalam Akbar, 2009:12) se- lam pembelajaran menekankan hubungan antar cara khusus mendefinisikan pembelajaran adalah konsep yang dipahami siswa dala pembelajaran upaya yang dilakukan guru, instruktur, pembelajar .Pembelajaran Mind Mapping atau peta pikiran dengan tujuan untuk membantu siswa agar ia be- didasarkan pada kerja otak kita dalam menyim- lajar dengan mudah.

pan informasi seperti cara kerja otak menyimpan Model pembelajaran adalah langkah- informasi dalam sel saraf yang bercabang-cabang langkah dalam proses pembelajaran dengan (Suyatno, 2009:93).

memperhatikan karakteristik siswa, materi pelaja- 2.3.3 Manfaat Model Pembelajaran Mind

ran, interaksi antara guru-siswa dan siswa-siswa,

Mapping

alat dan media, evaluasi, dan faktor pendukung Beberapa manfaat memiliki mind map an- lainnya. Model pembelajaran mengacu pada pen- tara lain ; merencana, berkomunikasi, menjadi dekatan yang akan digunakan, termasuk di da- kreatif, menghemat waktu, menyelesaikan masa- lamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap lah, memusatkan perhatian, menyusun dan men- kegiatan di dalam pembelajaran, lingkungan jelaskan fikiran-fikiran, mengingat dengan lebih pembelajaran dan pengelolaan kelas.

baik, belajar lebih cepat dan efisien, melihat gam- Berdasarkan beberapa pendapat di atas, bar keseluruhan. dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

Dari uraian di atas dapat disimpulkan, adalah cara-cara yang ditempuh guru untuk men- manfaat dari model pembelajaran Mind Mapping ciptakan situasi pengajaran yang benar-benar yaitu siswa dapat membuat peta konsep atau pe- menyenangkan dengan memperhatikan karakte- ta pikiran tentang pokok permasalahan yang di- ristik siswa sehingga tercapai prestasi belajar sis- pelajari dengan menggunakan imajinasi dan fiki- wa yang memuaskan.

rannya, sehingga pengetahuan siswa akan ber- Model pembelajaran merupakan salah sa- kembang dan mendorong munculnya kreativitas tu komponen utama dalam menciptakan suasana baru dalam memecahkan suatu permasalahan.

belajar yang aktif, inovatif, kreatif dan menye- 2.3.4 Model Pembelajaran Mind Mapping da-

nangkan. Model pembelajaran yang menarik dan

lam Pembelajaran PKn SD

variatif akan berimplikasi pada minat maupun Model Mind Mapping dalam pembelajaran motivasi siswa dalam mengikuti proses belajar PKn merupakan cara yang baik untuk digunakan, mengajar di kelas. Guru harus mampu mengikuti karena pembuatan mind map dalam pembelaja- tuntutan perkembangan dunia pendidikan terkini. ran membimbing siswa berfikir secara kreatif an- Guru harus berani berinovasi dan beradaptasi tara konsep-konsep yang telah dipelajari dengan dengan model pembelajaran terbaru yang me- pengetahuan awal siswa. Sehingga pembelajaran nyenangkan dan tidak hanya terpacu pada model tidak sekedar menghafal konsep-konsep atau fak- ceramah saja.

ta-fakta. Penggunaan mind map dapat menilai

kemampuan awal siswa sebelum pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang telah Model pembelajaran ini sangat cocok untuk me- terbukti mampu mengoptimalkan hasil belajar review pengetahuan awal siswa dan mengaitkan- adalah model peta pikiran atau disebut mind

2.3.2 Model Pembelajaran Mind Mapping 2.3.2 Model Pembelajaran Mind Mapping

dalam satu siklus. Model tindakan ini adalah ko- Dalam pelaksanaan pembelajaran PKn laboratif antara praktikus dan guru kelas V SDN Mind Mapping dapat dilaksanakan sesuai langkah- Kendalrejo 01. Praktikus melakukan pengidentifi- langkah berikut : (1) Guru menginformasikan kasian masalah dan menganalisis masalah, ber- kompetensi yang akan dicapai; (2) Guru menyam- sama

merancang tinda- paikan konsep atau permasalahan yang akan di- kan,melaksanakan tindakan, dan merefleksi tinda- pelajari, sebaiknya permasalahan yang mempuyai kan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil be- alternatif jawaban; (3) Guru membentuk siswa lajar PKn siswa kelas V SDN Kendalrejo 01. menjadi beberapa kelompok secara berpasangan;

guru

kelas

(4) Siswa secara berkelompok menanggapi dan 3.2 Kehadiran Peneliti atau Kehadiran Prakti-

membuat alternatif mind map sesuai pengeta-

kus

huan mereka; (5) Siswa mempresentasikan hasil Kehadiran peneliti atau praktikus di seko- diskusi kelompok; (6) Siswa membuat kesimpulan lah sangat diperlukan sebagai instrument dan se- dari hasil setiap kelompok; (7) Evaluasi dan reflek- kaligus sebagai pengumpul data. Selain itu prakti- si hasil pembelajaran.

kus juga mempunyai kedudukan sebagai peren- 2.4Temuan Penelitian cana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis,

Berdasarkan penelitian yang telah dilaku- dan pelapor data. Selama kegiatan tindakan ber- kan oleh Umi Saadah pada penerapan modelMind langsung, praktikus dibantu oleh guru kelas V Ibu Mapping siswa kelas IV SDN Plosorejo 01 Kabupa- Katemi sebagai pengamat. Hal ini dimaksudkan, ten Blitar diperoleh informasi tentang temuan pengamat bisa memberikan informasi agar data penelitian yaitu,aktivitas siswa dalam mengikuti lebih lengkap apabila praktikus kurang cermat pembelajaran Mind Mapping meningkat dari siklus dalam mengumpulkan data.

I ke siklus II. Siswa menjadi terlatih untuk mem- 3.2.1 Lokasi dan Waktu Tindakan

buat Mind Map. Minat belajar siswa juga mening- Dalam pelaksanaan tindakan ini dilakukan kat dengan adanya model pembelajaran yang te- di SDN Kendalrejo 01 Kecamatan Talun lah diterapkan guru.

Kabupaten Blitar. Dengan jumlah personil guru di SDN Kendalrejo 01 Kecamatan Talun Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

Blitar 12 orang. Sejak perencanaan tindakan

hingga selesainya penulisan laporan ini, Pendekatan yang digunakan dalam tinda- diperkirakan memerlukan waktu 3 bulan, kan ini adalah pendekatan kualitatif. Sedangkan terhitung mulai bulan Oktober sampai dengan jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas bulan Desember 2015. (PTK). PTK adalah salah satu jenis tindakan yang

3.1.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

3.4 Subjek Tindakan

bertujuan untuk mengatasi masalah pembelajaran Subjek tindakan adalah siswa-siswi kelas V yang terjadi pada latar tindakan (Akbar dan Luluk, SDN Kendalrejo 01 Kecamatan Talun Kabupaten 2009:66). PTK dilaksanakan oleh guru untuk me- Blitar pada semester 1 tahun pelajaran 2014/2015. mecahkan masalah-masalah pembelajaran, mem- Siswa yang diteliti berjumlah 25 siswa yang terdiri perbaiki mutu, hasil pembelajaran, dan mencoba dari 16 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. hal-hal yang baru dibidang pembelajaran demi Alasan pemilihan kelas V sebagai subjek tindakan peningkatan mutu dan hasil pembelajaran.

ini karena berdasarkan hasil observasi sebelum PTK dapat didefinisikan sebagai suatu tin- tindakan dan informasi dari guru-guru SDN Ken- dakan yang dilakukan oleh guru sekaligus sebagai dalrejo 01, bahwa siswa kelas V rata-rata hasil be- praktikus di kelas atau bersama-sama dengan lajar dalam pembelajaran kurang baik, banyak orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, yang mendapat nilai di bawah KKM PKn yang te- melaksanakan, dan merefleksi tindakan secara lah ditentukan yaitu 65. kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembe- ini karena berdasarkan hasil observasi sebelum PTK dapat didefinisikan sebagai suatu tin- tindakan dan informasi dari guru-guru SDN Ken- dakan yang dilakukan oleh guru sekaligus sebagai dalrejo 01, bahwa siswa kelas V rata-rata hasil be- praktikus di kelas atau bersama-sama dengan lajar dalam pembelajaran kurang baik, banyak orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, yang mendapat nilai di bawah KKM PKn yang te- melaksanakan, dan merefleksi tindakan secara lah ditentukan yaitu 65. kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembe-

3.5 Data dan Sumber Data

kriteria ketuntasan minumal (KKM) . KKM mata

1. Pelaksanaan pembelajaran PKn dengan model pelajaran PKn di Kamulan 01 ditentukan melalui Mind Mapping

rapat kepala sekolah dan dewan guru. Untuk lebih

2. Data hasil belajar siswa, meliputi hasil Lembar jelasnya akan dijelaskan sebagai berikut. Kerja Siswa (LKS) kelompok dan hasil tes eva- (a) Secara perorangan (individual), siswa luasi secara individu.

dianggap telah tuntas belajar apabila daya Sedangkan sumber data dalam tindakan

serap mencapai  65%. Apabila daya serap ini yaitu siswa kelas V SDN Kendalrejo 01 Kecama-

kurangdari 65%, maka siswa masuk dalam tan Talun Kabupaten Blitar.

program perbaikan dan apabila daya serap

3.5.1 Pengumpulan Data

siswa lebih dari 65% maka siswa masuk da- Pengumpulan data bertujuan untuk men-

lam program pengayaan.Untuk mengetahui dapatkan data yang benar-benar valid sebagai

ketuntasan belajar siswa secara perorangan penunjang keberhasilan tindakan. Teknik pen-

menggunakan rumus sebagai berikut. gumpulan data dalam tindakan ini yaitu observasi,

nilaiperol ehan

x 100 wawancara, dokumentasi, catatan lapangan, dan

Nilai =

nilaimaksi mal

tes. (b) Secara klasikal, dianggap telah tuntas

3.6 Instrumen Penelitian

belajar apabila mencapai 75% dari jumlah Instrumen tindakan ini berfungsi sebagai

siswa yang mencapai daya serap  65%. panduan pelaksanaan pengumpulan data yang

Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dipilih. Untuk mendapatkan data-data sebagai

secara klasikal (TBk) menggunakan rumus sumber informasi dan pendukung dalam tindakan

sebagai berikut.

ini digunakan beberapa instrumen, meliputi emperolehs

  65 siswayangm ekor

TBk 

Pedoman observasi atau pengamatan, Pedoman

X 100  %

seluruhsis wa wawancara, Dokumentasi, Catatan Lapangan, dan

Tes.

3.7 Analisis Data

Keterangan:

Analisis data dilakukan secara deskriptif TBk : ketuntasan belajar secara klasikal baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Analisis Kriteria Keberhasilan :

data secara kualitatif menurut Abar dan Luluk a. 80%-100% = sangat baik (2009:72) mengikuti prosedur analisis data secara b. 70%-79% = baik

kualitatif. Analisis data secara kualitatif dilakukan c. 60%-69% = cukup baik dengan tahap-tahap : reduksi data, paparan data, d. 50%-59% = kurang baik

e. 0%-49% = sangat kurang

dan penyimpulan data.

Reduksi data adalah proses penyederha- 3.8 Prosedur Penelitian

naan data yang dilakukan melalui proses seleksi, Rancangan Tindakan

pengelompokkan, dan pengorganisasian data Tindakan ini menggunakan jenis peneli- mentah menjadi sebuah informasi yang bermak- tian tindakan (action research) yaitu penelitian

na. Proses reduksi data berlangsung secara terus tindakan kelas (PTK). Berdasarkan jenis penelitian menerus selama pengumpulan data sampai tindakan, tindakan ini menggunakan prosedur penyusunan laporan akhir selesai dilakukan. Papa- kerja yang dipandang sebagai suatu siklus spiral ran data merupakan upaya menampilkan data dan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan ref- secara jelas dan mudah dipahami dalam bentuk leksi. Untuk setiap siklus praktikus akan naratif, grafik, atau bentuk lainnya.

melakukan kegiatan yang diawali dengan Penyimpulan data merupakan pengambi- perencanaan, kemudian melakukan tindakan, lan intisari dari sajian data yang telah terorganisa- melakukan kegiatan yang diawali dengan Penyimpulan data merupakan pengambi- perencanaan, kemudian melakukan tindakan, lan intisari dari sajian data yang telah terorganisa-

untuk mengerjakan LKS secara berkelompok. Ke-

giatan siswa tampak pada gambar 4.1 berikut. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) ini ada dua tahap kegiatan yaitu tahap pra tindakan dan tahap tindakan.

3.9 Tahap-Tahap Tindakan

BAB IV PAPARAN DATA

Pada bab ini dibahas mengenai paparan data dan temuan penelitian pada pra tindakan, siklus I, siklus II.

4.1 Paparan Data

4.1.1 Siklus I Pertemuan I

4.1.1.1 Perencanaan

Gambar 4.1 Kegiatan Siswa Dalam Mengerjakan LKS

Kegiatan perencanaan yang dilakukan pa-

Secara Berkelompok

da tahap ini adalah sebagai berikut,(1)Penyusunan Siswa mengerjakan tugas kelompok sela- RPP dengan menerapkan model pembelajaran ma 30 menit. Dalam kegiatan ini siswa berdiskusi

Mind Mapping. (2) Penyusunan rangkuman materi dengan kelompoknya untuk membuat Mind Map tentang lembaga pemeritahan pusat, (3) Pembua- konsep Lembaga Pemerintahan Pusat. Siswa tan media pembelajaran yang akan digunakan membuat beberapa cabang dari konsep utama yaitu skema atau bagan susunan lembaga peme- yang diberikan, membuat garis, gambar dan war- rintahan pusat, (4) Membuat LKS yang dikerjakan na pada Mind Map. Setelah selesai, siswa menu- secara berkelompok materi tentang Lembaga liskan jawaban di papan tulis menggunakan mod- Pemerintahan Pusat dengan menggunakan peta el Mind Map. Kegiatan ini tampak pada gambar pikiran atau mind mapping, (5) Membuat soal

4.2 berikut.

evalausi berkaitan dengan materi yang dipelajari

siswa, (6) Membuat lembar observasi kegiatan

guru dan siswa dalam pembelajaran mengguna-

kan metode Mind Mapping, (7) Membuat lembar

wawancara pada siswa yang diberikan di akhir

pembelajaran .

4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I Perte- muan I

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I

pertemuan I dilaksanakan di SDN Kendalrejo 01

Kecamatan Talun Kabupaten Blitar pada kelas V Gambar 4.3 Siswa Menuliskan Jawaban LKS di Papan semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. Pelak- Tulis sanaan tindakan pada hari Kamis tanggal 2 Okto-

Masing-masing kelompok bekerja sama ber 2016, praktikus bertindak sebagai guru dan menyelesaikan LKS secara aktif, semangat dan

dibantu oleh seorang observer yaitu guru kelas V. penuh tanggung jawab. Siswa yang berkemam- puan akademik tinggi, seperti Della, Rahmatun

RPP yang telah dibuat dilaksanakan dalam pelak- sanaan tindakan. Pembelajaran dilakukan dengan memberikan bantuan penjelasan kepada anggota

4 (empat) tahap, yaitu tahap pra kegiatan, kegia- kelompok yang belum terhadap langkah pem-

buatan Mind Map.

tan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada tahap pra kegiatan yang dilakukan

Pada kegiatan akhir, guru memberikan ke- guru Dengan menuliskan konsep utama ini akan sempatan pada siswa untuk bertanya tentang ma-

mempermudah siswa dalam membuat cabang- teri yang belum dipahami. Selanjutnya siswa cabang dari konsep utama yang telah diberikan. mengerjakan soal evaluasi secara mandiri.

Soal evaluasi digunakan untuk mengukur belum tuntas dalam belajar berjumlah 10 dari pemahaman siswa dari materi pelajaran yang te- jumlah keseruhan 25 siswa dengan dengan per- lah dipelajari. Siswa terlihat antusias dan penuh sentase 40%. Jumlah hasil belajar yang diperoleh tanggung jawab dalam mengerjakan soal evaluasi siswa mencapai 1780 dengan rata-rata 71,2. Hal dan tidak diperbolehkan bekerja sama dengan ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang dila- temannya. Tes yang diberikan berupa tes uraian kukan sudah berhasil dengan baik.

dengan jumlah 10 soal. Hasil soal evaluasi terlihat 4.1.1.3 Observasi

pada tabel 4.2 berikut.

Observer

melakukan pengamatan

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan I

terhadap aktVitas guru dalam mengelola

Ketun-

pembelajaran dengan model Mind Mapping dan

Nama Nilai Akhir

aktVitas siswa selama kegiatan pembelajaran

T BT

berlangsung. Berdasarkan observasi yang dilaku-

1 Mustakim 60

kan nilai keseluruhan aspek aktVitas guru menca-

2 Aji Syaikul 60 √

pai 82 dengan kriteria keberhasilan baik. Sedang-

kan aktVitas siswa ketika mengikuti pembelajaran

menggunakan model Mind Mapping mencapai

4 Achmad

80% dengan kriteria keberhasilan baik.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dila-

Fauzan

kukan observer selama pelaksanaan pembelajaran

6 Alvi

berlangsung dapat diketahui berbagai permasa-

Zurianings

lahan, yaitu: (1) siswa kurang berkonsentrasi da-

ih

lam belajar, (2) guru kurang jelas dalam menyam-

7 Alvin Nur 60 √

paikan langkah-langkah pembuatan Mind Map-

Septian 8 Ammar

ping materi sehingga ada beberapa siswa yang

Khaq B.

belum paham, (3) siswa kurang memiliki sikap

9 Andrik

kerja sama yang baik dalam kelompoknya, (4)

Trimita

guru kurang menciptakan suasana yang menye-

10 Anis

nangkan atau humoris sehingga pembelajaran

Anjarwati

terkesan kaku dan siswa merasa jenuh. Hasil ref-

11 Danang

leksi dari siklus I pertemuan I diperbaiki melalui

Hermawan

rencana pembelajaran pada siklus I pertemuan II.

12 Della

4.1.2 Siklus I Pertemuan II

Elfariana

4.1.2.1 Perencanaan Tindakan Siklus I Perte-

13 Heri

Tri 60 √

muan II

Perencanaan tindakan pada siklus I perte-

Kartika S.

muan II dilakukan berdasarkan refleksi pada tahap

Jumlah 1780

15 10 siklus I pertemuan I. Kegiatan perencanaan yang

Rata-rata 71,2

dilakukan adalah sebagai berikut. (1) menyiapkan

RPP dengan menerapkan model pembelajaran

Kriteria Tingkat Baik

Mind Mapping, (2) menyiapkan rangkuman materi

Keberhasilan

tentang tugas masing-masing lembaga pemerita-

Keterangan:

han pusat, (3)menyiapkan media pembelajaran

T : Tuntas

yang akan digunakan yaitu skema atau bagan tu-

BT : Belum Tuntas

gas masing-masing lembaga pemerintahan pusat, Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat dike-

(4) membuat LKS yang dikerjakan secara berke- tahui siswa yang tuntas dalam belajar berjumlah lompok materi tentang Lembaga Pemerintahan

15 dari jumlah keseluruhan 25 siswa dengan per- Pusat dengan menggunakan peta pikiran atau

sentase ketuntasan 60%. Sedangkan siswa yang

Mind Mapping, (5) membuat soal evaluasi berkai- Pada kegiatan akhir, guru memberikan ke- tan dengan materi yang dipelajari siswa, (6) mela- sempatan pada siswa untuk bertanya tentang ma- kukan koordinasi kepada observer untuk memba- teri yang belum dipahami. Selanjutnya siswa has hasil kegiatan pembelajaran pada siklus 1 mengerjakan soal evaluasi secara indviidu. Siswa pertemuan II .

mengerjakan soal evaluasi secara individu. Soal

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I Per- evaluasi digunakan untuk mengukur pemahaman

siswa dari materi pelajaran yang telah dipelajari. Pelaksanaan tindakan pada siklus I perte- Siswa terlihat antusias dan penuh tanggung jawab muan II dilaksanakan sesuai rencana yang telah dalam mengerjakan soal evaluasi dan tidak diper- dibuat. Pertemuan pada siklus I pertemuan II di- bolehkan bekerja sama dengan temannya. Se- laksanakan pada hariKamis tanggal 9 Oktober hingga dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa 2014, praktikus bertindak sebagai guru dan di- mengalami peningkatan. Siswa yang tuntas dalam bantu oleh seorang observer yaitu guru kelas V. belajar berjumlah 17 dari jumlah keseluruhan 25 Pada pertemuan ini guru menggunakan model siswa dengan persentase ketuntasan 68%. Se- pembelajaran Mind Mapping. RPP yang telah di- dangkan siswa yang belum tuntas dalam belajar buat dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan. berjumlah 8 dari jumlah keseruhan 25 siswa den- Pembelajaran dilakukan dengan 4 (empat) tahap, gan dengan persentase 32%. Jumlah hasil belajar yaitu tahap pra kegiatan, kegiatan awal, kegiatan yang diperoleh siswa mencapai 1865 dengan ra- inti, dan kegiatan akhir.

temuan II

ta-rata 74,6. Hal ini menunjukkan bahwa pembe- Pada tahap pra kegiatan yang dilakukan lajaran yang dilakukan sudah berhasil dengan guru adalah mengucapkan salam, mengajak siswa baik.

berdoa bersama, dan mengkondisikan siswa agar 4.1.2.3 Observasi

siap belajar. Pada tahap kegiatan awal yang dila-

melakukan pengamatan kukan guru adalah melakukan apersepsi dan terhadap aktVitas guru dalam mengelola menjelaskan kompetensi yang harus dicapai siswa pembelajaran dengan model Mind Mapping dan dalam pembelajaran yang akan dilakukan.Pada aktVitas siswa selama kegiatan pembelajaran kegiatan inti, guru memberikan media berupa berlangsung. AktVitas guru mengalami peningka- bagan tugas lembaga negara pemerintahan tingat tan, yaitu rata-rata mencapai 85,7% dengan ting- pusat. Kemudian guru melakukan tanya jawab kat keberhasilan tergolong sangat baik. Sedang- berkaitan dengan tugas dari masing-masing lem- kan aktivitas siswa ketika mengikuti kegiatan baga negara pemerintahan tingkat pusat. Pada pembelajaran dengan menggunakan model Mind kegiatan tanya jawab, terlihat banyak siswa aktif.

Observer

Mapping mengalami peningkatan mencapai 87% Berdasarkan data-data di atas dapat dike- dengan kriteria keberhasilan sangat baik. tahui bahwa hasil kegiatan belajar siswa tampak

4.1.3.4 Refleksi

ada peningkatan yang cukup baik. Hal ini terbukti Berdasarkan hasil pengamatan yang dila- rata-rata hasil belajar siswa mencapai 70,08% kukan observer selama pelaksanaan pembelajaran dengan kategori baik. Perolehan nilai meningkat berlangsung dapat diketahui berbagai permasa- dalam beberapa aspek, tetapi juga ada yang lahan pada pelaksanaan siklus I pertemuan II, yai- mengalami penurunan yaitu aspek kreativitas se- tu: (1) siswa kurang berkonsentrasi dalam belajar, perti diuraikan sebagai berikut:(1) pada aspek (2) siswa kurang bersungguh-sungguh dalam keaktifan bertanya siswa yang aktif bertanya me- mengerjakan LKS, (3) siswa kurang memperhati- ningkat menjadi 28%,(2) pada aspek kerja sama kan penjelasan guru, (4) guru kurang merespon siswa meningkat menjadi 40%, (3) pada aspek pertanyaan dari siswa dan guru kurang memberi- kreatVitas mengalami penurunan menjadi 28%, kan penghargaan pada siswa dari pembelajaran (4) pada aspek penguasaan konsep siswa me- yang dilakukan . Berdasarkan permasalahan ter- ningkat menjadi 28%, dan (5) pada aspek ke- sebut, praktikus akan memperbaiki pelaksanaan mampuan membuat hubungan antar konsep sis- pembelajaran pada siklus II. wa meningkat menjadi 24%.

4.1.3 Siklus II Pertemuan I

rata-rata hasil belajar siswa mencapai 77,72%

dengan kriteria keberhasilan tergolong baik. Pero- Kegiatan perencanaan yang dilakukan pa- lehan nilai dalam semua aspek mengalami pe-

4.1.3.1 Perencanaan

da tahap ini adalah sebagai berikut. (1) menyusun ningkatan, seperti diuraikan sebagai berikut:(1) RPP dan materidengan menerapkan model pem- pada aspek keaktifan bertanya siswa yang aktif belajaran Mind Mapping, (2) membuat media bertanya meningkat menjadi 32%,(2) pada aspek pembelajaran yang akan digunakan yaitu skema kerja sama siswa meningkat menjadi 44%, (3) pa- atau bagan organisasi pemerintahan tingkat pu-

da aspek kreatVitas siswa meningkat menjadi sat, (3) membuat LKS yang dikerjakan secara ber- 44%, (4) pada aspek penguasaan konsep siswa kelompok materi tentang Organisasi Pemerinta- meningkat menjadi 36%, dan (5) pada aspek ke- han Tingkat Pusat dengan menggunakan peta mampuan membuat hubungan antar konsep sis- pikiran atau Mind Mapping, (4) membuat soal eva- wa meningkat menjadi 28%. luasi berkaitan dengan materi yang dipelajari sis-

Pada kegiatan akhir, guru memberikan ke- wa, (5) melakukan koordinasi kepada observer un- sempatan pada siswa untuk bertanya tentang ma- tuk membahas hasil kegiatan pembelajaran pada teri yang belum dipahami. Selanjutnya siswa siklus I1 pertemuan I.

mengerjakan soal evaluasi secara indVidu. Siswa

mengerjakan soal evaluasi secara indVidu. Soal Pelaksanaan tindakan pada siklus II perte- evaluasi digunakan untuk mengukur pemahaman muan I dilaksanakan sesuai rencana yang telah siswa dari materi pelajaran yang telah dipelajari. dibuat. Pertemuan pada siklus II pertemuan I di- Siswa terlihat antusias dan penuh tanggung jawab laksanakan pada hariKamis tanggal 16 Oktober dalam mengerjakan soal evaluasi dan tidak diper- 2014, praktikus bertindak sebagai guru dan di- bolehkan bekerja sama dengan temannya. bantu oleh seorang observer yaitu guru kelas V.

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan

Siswa yang tuntas dalam belajar berjumlah Pada pertemuan ini guru menggunakan model

22 dari jumlah keseluruhan 25 siswa dengan per- pembelajaran Mind Mapping. RPP yang telah di- sentase ketuntasan 88%. Sedangkan siswa yang buat dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan. belum tuntas dalam belajar berjumlah 3 dari jum- Pembelajaran dilakukan dengan 4 (empat) tahap, lah keseruhan 25 siswa dengan dengan persen- yaitu tahap pra kegiatan, kegiatan awal, kegiatan tase 12%. Jumlah hasil belajar yang diperoleh sis- inti, dan kegiatan akhir.

wa mencapai 1975 dengan rata-rata 79. Hal ini Pada tahap pra kegiatan yang dilakukan menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilaku- guru adalah mengucapkan salam, mengajak siswa kan sudah berhasil dengan baik.

berdoa bersama, memeriksa kehadiran siswa, dan 4.1.3.3 Observasi

mengkondisikan siswa agar siap belajar. Pada ta-

melakukan pengamatan hap kegiatan awal yang dilakukan guru adalah terhadap aktVitas guru dalam mengelola melakukan apersepsi dan menjelaskan kompeten- pembelajaran dengan model Mind Mapping dan si yang harus dicapai siswa dalam pembelajaran aktVitas siswa selama kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.Pada kegiatan inti, guru berlangsung. AktVitas guru mengalami peningka- memberikan media berupa bagan susunan orga- tan, yaitu rata-rata mencapai 89,3% dengan krite- nisasi pemerintahan tingat pusat. Kemudian guru ria tingkat keberhasilan tergolong sangat baik. melakukan tanya jawab berkaitan susunan organi- Sedangkan nilai keseluruhan aktivitas siswa ketika sasi pemerintahan tingkat pusat. Selanjutnya, mengikuti kegiatan pembelajaran dengan meng- guru membagi siswa menjadi 6 kelompok secara gunakan model Mind Mapping mengalami pe- heterogen. Guru menyampaikan konsep utama ningkatan mencapai 90% dengan kriteria tingkat pembelajaran yang akan dipelajari dengan menu- keberhasilan sangat baik. liskannya di papan tulis.

Observer

4.1.3.4 Refleksi

Berdasarkan data-data di atas dapat dike- Berdasarkan hasil pengamatan yang dila- tahui bahwa hasil kegiatan belajar siswa tampak kukan observer selama pelaksanaan pembelajaran ada peningkatan yang cukup baik. Hal ini terbukti berlangsung dapat diketahui berbagai permasa- Berdasarkan data-data di atas dapat dike- Berdasarkan hasil pengamatan yang dila- tahui bahwa hasil kegiatan belajar siswa tampak kukan observer selama pelaksanaan pembelajaran ada peningkatan yang cukup baik. Hal ini terbukti berlangsung dapat diketahui berbagai permasa-

Berdasarkan data-data di atas dapat dike-

4.1.4 Siklus II Pertemuan II

tahui bahwa secara keseluruhan aktVitas siswa

dalam mengikuti pembelajaran dikategorikan Kegiatan perencanaan yang dilakukan pa- sangat baik yaitu dengan nilai rata-rata 82,36%.

4.1.4.1 Perencanaan Siklus II Pertemuan II

da tahap ini adalah sebagai berikut. (1) menyusun Secara keseluruhan semua siswa aktif, bekerja RPP dan materi dengan menerapkan model pem- sama dengan temannya, kreatif, menguasai kon- belajaran Mind Mapping, (2) membuat media sep, dan dapat membuat hubungan atar konsep.

pembelajaran yang akan digunakan yaitu skema 4.1.4.3 Observasi

atau bagan tugas organisasi pemerintahan tingkat Observer melakukan pengamatan ter- pusat, (3) membuat LKS yang dikerjakan secara hadap

dalam mengelola berkelompok materi tentang Tugas Organisasi pembelajaran dengan model Mind Mapping dan Pemerintahan Tingkat Pusat dengan mengguna- aktVitas siswa selama kegiatan pembelajaran kan peta pikiran atau Mind Mapping, (4) membuat berlangsung. Aspek aktVitas guru mengalami pe- soal evaluasi berkaitan dengan materi yang dipe- ningkatan, yaitu rata-rata mencapai 96,4 % den- lajari siswa, (5) melakukan koordinasi kepada ob- gan kriteria tingkat keberhasilan tergolong sangat server untuk membahas hasil kegiatan pembelaja- baik. Sedangkan nilai keseluruhan aktVitas siswa ran pada siklus I1 pertemuan II.

aktVitas

guru

ketika mengikuti kegiatan pembelajaran dengan

4.1.4.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II Per- menggunakan model Mind Mapping mengalami

peningkatan mencapai 93% dengan kriteria ting- Pelaksanaan tindakan pada siklus II perte- kat keberhasilan sangat baik.

temuan II

muan II dilaksanakan sesuai rencana yang telah 4.1.4.4 Refleksi

dibuat. Pertemuan pada siklus II pertemuan II di- Berdasarkan hasil pengamatan yang dila- laksanakan pada hariKamis tanggal 22 Oktober kukan observer selama pelaksanaan pembelajaran 2014, praktikus bertindak sebagai guru dan di- semua siswa sudah aktif dalam mengikuti kegia- bantu oleh seorang observer yaitu guru kelas V tan pembelajaran. Hasil belajar semua siswa di RPP yang telah dibuat dilaksanakan dalam pelak- atas KKM yaitu 100% telah tuntas, maka pembela- sanaan tindakan. Pembelajaran dilakukan dengan jaran sudah berhasil sehingga praktikus tidak per-

4 (empat) tahap, yaitu tahap pra kegiatan, kegia- lu melaksanakan siklus berikutnya. tan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

Pada tahap pra kegiatan yang dilakukan BAB V PEMBAHASAN guru adalah mengucapkan salam, mengajak siswa 5.1 Penerapan Model Pembelajaran Mind

berdoa bersama, memeriksa kehadiran siswa, dan

Mapping Dalam Pembelajaran PKn Ke-

mengkondisikan siswa agar siap belajar. Pada ta-

las V SDN Kendalrejo 01 Kecamatan Ta-

hap kegiatan awal yang dilakukan guru adalah

lun Kabupaten Blitar

melakukan apersepsi, menjelaskan kompetensi

5.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

yang harus dicapai siswa dalam pembelajaran Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti, guru dengan dua kali pertemuan pada hari Kamis 2 memberikan media berupa bagan tugas organi- Oktober 2014 dan hari Kamis 9 Oktober 2014 sasi pemerintahan tingat pusat. Kemudian guru dengan menggunakan model pembelajaran Mind melakukan tanya jawab berkaitan tugas organisasi Mapping. Dalam pembelajaran ini, praktikus yang harus dicapai siswa dalam pembelajaran Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti, guru dengan dua kali pertemuan pada hari Kamis 2 memberikan media berupa bagan tugas organi- Oktober 2014 dan hari Kamis 9 Oktober 2014 sasi pemerintahan tingat pusat. Kemudian guru dengan menggunakan model pembelajaran Mind melakukan tanya jawab berkaitan tugas organisasi Mapping. Dalam pembelajaran ini, praktikus

nilai yang bagus; (6) mengatur pikiran dan hobi; Pada kegiatan inti, guru memasang dan (7) media bermain dan bersenang-senang dalam menjelaskan media pembelajaran serta melaku- menuangkan imajinasi; (8) merangsang muncul- kan tanya jawab tentang susunan lembaga peme- nya kreativitas siswa. rintahan pusat. Kemudian, guru membagi siswa

5.1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25