DAMPAK SOSIAL DAN EKONOMI DALAM PERKEMBA
DAMPAK PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI ROBOT DI INDONESIA
Oleh :
1. Kristianes
(115100056)
2. Elroi Imanuel
(115100020)
3. Sona Girsang
(115100059)
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
TAHUN AJARAN 2012 / 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Robot merupakan benda yang tidak asing lagi di era yang telah maju ini. Namun,
sebagian besar dari kita masih membayangkan robot “humanoid”, padahal itu hanyalah
salah satu jenis robot. Robot adalah alat mekanik yang dapat melakukan tugas tertentu
untuk membantu manusia, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia maupun
menggunakan program yang telah di definisikan terlebih dahulu (kecerdasan buatan).
Robot biasanya digunakan untuk tugas berat, berbahaya, pekerjaan yang berulang
atau kotor. Namun, belakangan ini robot juga mulai memasuki pasaran konsumen di
bidang hiburan dan alat pembantu rumah tangga, seperti penyedot debu dan pemotong
rumput. Seiring banyaknya pemanfaatan robot juga muncul masalah-masalah di berbagai
bidang. Hal ini juga berlaku sama di Indonesia.
1.2.
Tujuan
Adapun tujian dari penulisan makalah ini adalah
1.3.
1.
Mengetahui latar belakang teknologi robot
2.
Mengetahui perkembangan teknologi robot
3.
Mengetahui dampak sosial dan ekonomi dengan pemanfaatan robot
Batasan Masalah
Bangsa yang akan disorot merupakan bangsa kita sendiri, bangsa Indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Latar Belakang Robot
Robot adalah alat mekanik yang dapat melakukan tugas tertentu untuk membantu
manusia, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia maupun menggunakan
program yang telah di definisikan terlebih dahulu (kecerdasan buatan). Istilah robot
berasal dari bahasa Cheko (robota) yang berarti pekerja atau kuli yang tidak mengenal
lelah atau bosan. Sesuai dengan definisi itu, Robot biasanya digunakan untuk tugas yang
berat, berbahaya, pekerjaan yang berulang dan kotor. Biasanya kebanyakan robot industri
digunakan dalam bidang produksi. Penggunaan robot lainnya termasuk untuk
pembersihan limbah beracun, penjelajahan bawah air dan luar angkasa, pertambangan,
pekerjaan SAR, dan untuk pencarian tambang. Belakangan ini robot mulai memasuki
pasaran konsumen di bidang hiburan, dan alat pembantu rumah tangga, seperti penyedot
debu, dan pemotong rumput.
Selain definisi diatas, robot juga memiliki beberapa definisi lainnya, seperti :
Webster, “An automatic device that performs function ordinarily ascribed
to human beings”
Oxford, “A machine capable of carrying out a complex series of actions
automatically, especially one programmed by a computer”
Robot Institute of America, “A reprogammable multifunctional
manipulator designed to move materials, parts, tools or other specialized
devices through variable programmed motions for the performance of a
variety of tasks”.
International Standard Organization (ISO 8373), “An automatically
controlled, reprogrammable, multipurpose, manipulator programmable in
three or more axes, which may be either fixed in place or mobile for use in
industrial automation applications”
Dari sekian banyak definisi robot juga terdapat beberapa jenis robot, yaitu :
Robot Mobil, konstruksi robot yang ciri khasnya adalah mempunyai
aktuator berupa roda untuk menggerakkan keseluruhan badan robot
tersebut, sehingga robot tersebut dapat melakukan perpindahan posisi dari
satu titik ke titik yang lain. Robot mobil ini sangat disukai bagi orang yang
2
mulai mempelajari robot. Hal ini karena membuat robot mobil tidak
memerlukan kerja fisik yang berat. Untuk dapat membuat sebuah robot
mobile minimal diperlukan pengetahuan tentang mikrokontroler dan
sensor-sensor elektro
Robot Manipulator (tangan), robot ini hanyak memiliki satu tangan
seperti
tangan
manusia
yang
fungsinya
untuk
memegang
atau
memindahkan barang, contoh robot ini adalah robot las di Industri mobil,
robot merakit elektronik dll.
Robot Humanoid, yaitu robot yang miliki kekmpuan menyerupai
manusia, baik fungsi maupun cara bertindak, contoh robot ini adalah
Ashimo yang dikembangkan oleh Honda.
Robot Berkaki, memiliki kaki seperti hewan atau manusia, yang mampu
melangkah, seperti robot serangga, robot kepiting dll.
Flying Robot (Robot Terbang), yaitu robot yang mampu terbang, robot
ini menyerupai pesawat model yang deprogram khusus untuk memonitor
keadaan di tanah dari atas, dan juga untuk meneruskan komunikasi.
Under Water Robot (Robot dalam air), robot ini digunakan di bawah
laut untuk memonitor kondisi bawah laut dan juga untuk mengambil
sesuatu di bawah laut.
Sejalan dengan jenis-jenis robot yang dikembangkan seperti diatas, mayoritas
dikembangkan dengan alasan untuk membantu atau mempermudah manusia untuk
melakukan pekerjaan (contohnya robot rumah tangga) yang berulang-ulang, berbahaya
(contohnya robot medan perang) atau yang membutuhkan presisi yang tinggi (contohnya
robot industri). Dalam bidang industri, robot membantu perusahaan dalam mengurangi
pengeluaran kebutuhan ketenagakerjaan, baik gaji hingga tunjangan, dengan mengganti
manusia dengan robot untuk memberikan proses produksi yang cepat dan presisi, karena
robot tidak mudah lelah atau bosan.
2.2.
Perkembangan Teknologi Robot
Awal munculnya robot dapat diketahui dari bangsa Yunani kuno yang membuat
patung yang dapat dipindah – pindahkan. Sekitar 270 BC, Ctesibus, seorang insinyur
Yunani membuat organ dan jam air dengan komponen yang dapat dipindahkan. Zaman
Nabi Muhammad SAW pun, telah membuat mesin perang yang menggunakan roda dan
dapat melontarkan bom.
3
Tahun 1920
Ide robot bukanlah hal yang baru. Cukup lama manusia memimpikan adanya
mekanik pintar yang dapat menggantikan tugas manusia. Penemuan mainan dan peralatan
otomatis yang kemudian menginspirasi robot dalam bentuk gambar, cerita dan film,
menjadi awal dimulainya perkembangannya. Istilah robot pertama kali dipakai tahun
1920 oleh penulis Czech Karel Capek (dibaca “Chop’ek”) dengan karyanya “R.U.R”
atau Rossum’s Universal Robot dimana seorang laki-laki membuat robot dan robot
membunuh penciptanya. Banyak kemudian film menggambarkan robot sebagai alat yang
tidak bersahabat atau sebagai mesin perusak yang berlawanan dengan arti robot (robota)
dalam bahasa Czech yang berarti pekerja paksa.
Tahun 1997
Beberapa film terkenal seperti starwar tahun1977 dengan menampillan robot
C3PO dan R2D2 justru menampilkan robot sebagai pembantu manusia sekaligus juga
musuh manusia. Robot dalam film ini terlihat menyerupai manusia atau istilahnya
“Android”
Tahun 1941
Tahun 1941, barulah istilah robotics digunakan dalam teknologi robot oleh penulis
fiksi ilmiah Isaac Asimov. Dia juga memprediksi akan munculnya robot-robot industri
canggih dimasa datang. Jika kita lihat hari ini, maka apa yang dibayangkan olehnya
terbukti dimana begitu pesatnya perkembangan robot-robot industri saat ini. Istilah
revolusi robot, robot age atau era robot sudah menjadi hal biasa untuk menjelaskan
perkembangan itu. Robotics diterima sebagai istilah atau kata untuk mendeskripsikan
semua kemajuan teknologi yang berhubungan dengan robot.
Tahun 1956
Georde Devil dan Joseph Engelberger membentuk perusahaan robot pertama kali
tahu 1956. Devil memprediksi robot akan menjadi bagian penting di industri sebagai
operator pabrik dan membantu pekerja dalam menjalankan mesin-mesin pabrik. Beberapa
tahun kemudian atau tepatnya 1961, General Motor pertama kali menggunakan robot
untuk pabrik otomotifnya. Robot industri kemudian berkembang dan mulai banyak
digunakan tahun 1980 oleh perusahaan selain otomotif dimana perkembangan elektronik
dan computer membuat robot modern lahir.
Sekarang
Bentuk robot seperti manusia tidak lagi diperhatikan meski perkembangan robot
android atau humanoid tetap berlangsung dan mengalami penyempurnaan. Kini robot
4
adalah pekerja industri atau berupa tangan dan lengan yang dikontrol oleh computer dan
dapat dirubah fungsinya dengan mengedit program robot. Bentuk robot industri ini lebih
dikenal sekarang dibanding robot menyerupai manusia.
Perkembangan robot di Indonesia
Mulai tahun 80-an, kebijakan nasional dalam pengembangan riset teknologi telah
memberikan dukungan pada litbang permesinan otomatis dalam rangka mencermati dan
menunjang Sumber Daya Manusia Indonesia yang memiliki minat dan kemampuan untuk
menguasai teknologi robot. Salah satu wujud konkretnya adalah dikembangkannya
sejumlah laboratorium, seperti MEPPO (Mesin Perkakas Teknik Produksi dan Otomatis)
yang diprakarsai oleh BPPT bekerjasama dengan ITB, Industri strategis, serta LET
(Laboratorium Elektronika Terapan) di LIPI.
Sejak dikembangkannya sejumlah laboratorium tersebut, beraneka macam
permesinan otomatis / robot telah berhasil dikembangkan, diproduksi, serta dikomersilkan
oleh berbagai industri, baik industri strategis maupun industri lainnya di Indonesia.
Bahkan dalam pengembangan robot terbaru saat ini, telah dikembangkan jenis robot yang
memiliki kemampuan untuk mengontrol seluruh sistem operasi suatu pabrik.
Sejak tahun 80an, pendayagunaan dan pemanfaatan permesinan otomatis telah
dilakukan terutama melalui sejumlah industri strategis, di antaranya: PT PINDAD
(sistem, peralatan, dll.), PT LEN Industri (IT, perangkat lunak, komputasi), PT Bharata
dan PTBBI (pengecoran presisi untuk membuat bagian-bagian mesin), dll. Di samping
itu, PT DI dan PT PAL, yang merupakan pengguna mesin otomatis, telah menguasai
pengetahuan mengenai operasionalisasi robot untuk teknologi pesawat terbang dan
teknologi perkapalan.
Kontes Robot Indonesia pertama kali diselenggarakan oleh Depdiknas tahun 1990.
Sebelas tahun berikutnya, tepatnya pada tahun 2001, salah satu perwakilan dari Indonesia,
yaitu tim B-Cak dari PENS-ITS telah berhasil mencapai prestasi yang spektakuler, yakni
dengan keluar sebagai Juara Pertama pada Asia Pasific Broadcasting (ABU) Robocon
yang diselenggarakan di Tokyo.
Pada tahun 2001 juga, Kementerian Ristek bersama dengan Depdiknas telah
mempromosikan juara Kontes Robot Indonesia dalam pameran Ristek tahunan yaitu
RITECH EXPO (Research, Inovation, Technology Expo) yang diselenggarakan di Balai
Sidang Jakarta. Dalam pameran tersebut terlihat respon positif dan antusiasme dari
masyarakat.
5
Menjelang Kontes Robot Indonesia 2004, Kementerian Ristek bekerjasama
dengan Departemen Pendidikan Nasional - Fakultas Teknik Universitas Indonesia telah
menyelenggarakan semiloka (seminar dan lokakarya) dengan tema "Peluang dan
Tantangan Teknologi Robot di Indonesia". Semiloka ini diselenggarakan dengan tujuan
mempertemukan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka pengembangan
teknologi robot, agar para stakeholders tersebut dapat saling berbagi informasi terbaru
dan berbagi pemahaman mengenai isu-isu teknologi robot yang sedang berkembang saat
itu.
Pertanyaannya sekarang apakah robot akan menggantikan manusia? Kemampuan
robot untuk melakukan semua pekerjaan manusia masih jauh baik dari sisi ketrampilan
dan kecerdasan maupun kebebasannya. Robot sekarang adalah model industri bukan
Android dan kita tidak bisa menyamakan kecerdasan ke robot karena ia bekerja
berdasarkan perintah yang dimasukan oleh manusia sebagai program. Robot bisa
melakukan semua gerakan manusia seperti mengambil, menyentuh, menarik dll tapi robot
tidak bisa berfikir. Ilmuwan dan Insinyur mencoba mengembangan kecerdasan buatan
buat robot (AI= Artificial Intelegent) tapi untuk membuat robot berfikir seperti layaknya
manusia masih sangat jauh.
Kemampuan robot untuk melakukan gerakan manusia sangat membantu dunia
industri seperti industri mobil, proses pengelasan, perakitan, pemindahan dan banyak lagi.
Gerakan berulang yang presisi adalah salah satu keunggulan robot daripada manusia
sehingga didapat hasil produksi yang konstan dan standard.
Robot industri harus diprogram untuk melakukan semua step gerakan atau kerja
sebelum ia digunakan. Tahap awal ini bisa disebut merangkai atau membangun pola
berfikirnya robot. Benda kerja harus ditempatnya ditempat yang pasti dan tidak berubahubah selama proses (meski sekarang kemajuan object recognition sudah maju namun
dalam prakteknya benda kerja masih harus diposisikan ditempat yang tetap). Jika benda
kerja meleset dari posisinya maka proses akan salah dan robot tidak bisa mengkoreksinya.
Robot tidak bisa melihat dan mendengar. Dia tidak bisa merasakan objek dan meprediksi
adanya kesalahan dan robot tidak memiliki kemampuan mengadopsi situasi baru yang
terjadi disekitarnya.
Robot memberikan keuntungan tersendiri bagi pekerja industri dan suatu negara
dimana ia bisa memperbaiki kualitas hidup manusia karena bebas dari pekerjaan yang
menjenuhkan, kotor dan penuh resiko atau dalam istilahnya 3D= Dull, Dirty and
6
Dangerous. Benar bahwa robot akan menimbulkan pengangguran tapi jangan lupa robot
juga menciptakan lapangan pekerjaa; Insinyur robot, Teknisi, Sales, Programmer dan
Pengawas/supervisor. Robot memberikan keuntungan bagi industri karena adanya
peningkatan output dan perbaikan kualitas. Industri robot tidak mengenal lelah dan
keluhan, ia bisa bekerja tanpa lelah siang malam dengan performance yang sama.
Akibatnya, biaya produk per unit akan turun, menaikan keuntungan dan memberi dampak
positif terhadap pasar serta ekonomi dunia secara keseluruhan.
2.3.
Dampak Penggunaan Robot
Setiap saat waktu bertambah, seiring dengan waktu, perkembangan teknologi pun
terus berkembang dengan pesatnya. Tentunya disertai dengan dampaknya. Kita sudah
banyak merasakan bagaimana dampak negatif perkembangan teknologi di bidang
ekonomi. Contoh, zaman sekarang udah banyak pabrik-pabrik yang memakai mesin
dalam memproduksi barang-barangnya, tentunya ini menggantikan peran manusia dalam
memproduksi. Tapi walaupun begitu, itu semua terjadi karena perbuatan kita yang selalu
tidak puas, sehingga tidak mungkin bagi produsen untuk tidak mengembangkan
usahanya. Dari contoh itu seharusnya orang-orang yang mempunyai kemampuan yang
kurang hendaknya harus berpikir lebih maju. Jangan hanya mengandalkan pekerjaan yang
mengutamakan otot, atau kemampuan lain yang tidak membutuhkan keahlian tinggi.
Seperti memasukkan air dalam botol, menempel stiker pada suatu produk, bahkan
seorang kasir pun akan digantikan oleh mesin di masa depan.
Untuk lebih jelas dalam membayangkan keburukan teknologi adakalanya kita
simak salah satu film doraemon, di film ini dikisahkan suatu negeri yang dikuasai oleh
robot, dimana robot-robot itu pada asalnya diciptakan manusia untuk memudahkan
hidupnya, mulai dari pekerjaan yang memerlukan keahlian tingkat rendah sampai kepada
keahlian yang memerlukan keahlian tingkat tinggi. Bahkan yang paling spektakuler
adalah penciptaan robot penemu. Apakah akibatnya? manusia menjadi malas, menjadi
konsumtif segala pekerjaan dilakukan oleh mesin, bahkan saat manusia berjalanpun
memakai mesin hasil penemuan si robot penemu tadi. Akibatnya si robot penemu itu
malah berkhianat,dan akhirnya menguasai manusia, sehingga manusia dijebloskan ke
penjara.
Dampak terhadap ketenagakerjaan
Beberapa analis, seperti Martin Ford, penulis The Lights di Tunnel: Otomasi,
Teknologi Mempercepat dan Ekonomi Masa Depan, berpendapat bahwa robot dan bentuk
lain dari otomatisasi pada akhirnya akan menghasilkan signifikan pengangguran ekonomi
7
kecuali direkayasa untuk menyerap mereka tanpa menggusur manusia, sebagai mesin
mulai mencocokkan dan melebihi kemampuan pekerja untuk melakukan sebagian besar
pekerjaan. Saat ini dampak negatif hanya pada pekerjaan kasar dan berulang, dan
sebenarnya ada dampak positif pada jumlah pekerjaan untuk teknisi yang terampil,
insinyur, dan spesialis . Namun, pekerjaan ini sangat terampil tidak cukup jumlahnya
untuk mengimbangi penurunan lebih besar dalam pekerjaan antara populasi umum,
menyebabkan pengangguran struktural di mana keseluruhan (bersih) meningkat
pengangguran.
Seiring perkembangan robotika dan kecerdasan buatan, beberapa khawatir bahwa
pekerjaan terampil bahkan banyak mungkin terancam. Menurut teori ekonomi
konvensional, ini hanya akan menyebabkan peningkatan produktivitas industri yang
terlibat; sehingga permintaan lebih tinggi untuk barang lain. Semakin canggih dan
berbahaya pekerjaan di sebuah industri, pemanfaatan alat bantu robot makin tidak dapat
dihindarkan. Misalnya saja robot pengelas di industri mobil, robot untuk mencari dan
memusnahkan ranjau, robot di perusahaan pertambangan bawah tanah atau pengeboran
minyak, serta robot yang bekerja menangani bahan kimia beracun dan berbahaya.
Dampak terhadap manusia
Selain dampak terhadap ketenagakerjaan, secara tidak langsung penggunaan robot
juga menghasilkan beberapa dampak negatif bagi manusia, seperti :
a. Pergeseran atau penggantian manusia (displacement, subtitution), misalnya
fungsi otot-otot besar manusia yang di dalam pekerjaannya diganti oleh
teknologi, sehingga manusia mengalami atrofi atau dapat pula otaknya
digantikan sehingga terjadi atrofi mental. Bahkan mungkin seluruh fungsi
manusia diganti oleh robot, sehingga tergeser dari pekerjaannya.
b. Kebebasan terkekang, dalam banyak hal kita harus menyesuaikan diri dengan
alat-alat dan sistem. Waktu mengatur pekerjaan kita meskipun bertentangan
dengan kronobiologi atau irama biologi kita. Hasil pekerjaan yang utuh tidak
bisa dinikmati, karena pekerjaan yang sudah terfragmentasi dan monoton.
Informasi yang dapat diolah semakin banyak, tetapi saluran untuk
mengungkapkan informasi tersebut semakin sedikit.
c. Kepribadian terhimpit, karena pengaruh informasi yang sifatnya global maka
manusia cenderung menjadi manusia yang terpengaruh oleh isue-isue global,
sementara kultur, nilai-nilai lokal menjadi semakin terkikis.
8
d. Objektifitas manusia (dehumanisasi), manusia dianggap sebagai hal yang
obyektif, diurai-urai hanya hal-hal yang dapat diukur atau dihitung saja,
sedangkan yang lain dianggap periferal dan tidak menjadi pertimbangan dalam
usaha-usaha pengembanan, pendidikan dan peningkatannya.
e. Mentalitas teknologi, hal ini tercermin pada kepercayaan yang berlebihan pada
alat (teknosentris), seolah-olah segala sesuatu dapat dipecahkan oleh teknologi
dan sesuatu akan lebih meyakinkan kalau dilakukan dengan peralatan dan
disertai angka-angka. Hal ini yang sudah biasa atau mudah diperhitungkan
masih memerlukan bantuan penelitian eksperimen.
f. Penyeimbangan kembali yang tidak adaptif, dalam rangka mengembalikan
keseimbangan yang terganggu oleh teknologi. Orang kadang lari dari kenyataan
hidup dengan menggunakan obat-obatan seperti narkotika, psikotropika dan
mencari kekuatan dengan mengumpulkan barang-barang status (positional
goods) untuk mengkompensasi adaptasi yang gagal.
g. Krisis teknologi, berbagai krisis yang melanda dunia abad ini terutama
disebabkan oleh perkembangan teknologi yang terlalu cepat, sehingga proses
adaptasi dan integrasi tidak sempat dilakukan. Akibatnya terhadap individu
ialah technostress, penyakit urban, penyakit peradaban
Dampak terhadap lingkungan
Seperti halnya dampak terhadap manusia, maka dampak negatif terhadap
lingkungan bertambah penting karena makin luas, cepat dan irreversibel. Beberapa
dampak teknologi terhadap lingkungan adalah :
a. Terkurasnya sumberdaya, karena teknologi cenderung berkembang kearah
penciptaan kebutuhan baru, hiperkonsumsi, maka manusia makin meninkat
terutama untuk kebutuhan kultural.
b. Gangguan iklim, tumbuhnya kawasan industri, sehingga dapat menimbulkan
perubahan cuaca dan iklim
c. Pencemaran lingkungan, masalah ini juga banyak dibicarakan oleh pemerhati
lingkungan.
d. Estabilisasi dan dekompensasi lingkungan, mengganggu keseimbangan
ekosistem atau lebih tepat kesatuan alam menjadi rusak.
e. Beban lebih informasi, ligkungan informasi juga akan menimbulkan problem
karena pertumbuhannya yang sangat cepat, melampui daya serap dan daya olah
manusia.
9
BAB III
PENUTUP
3.1.
Pendapat Kelompok
Perkembangan teknologi robot dengan setiap fungsinya masing-masing sangat
baik karena dapat membantu pekerjaan manusia dan meningkatkan produktifitas. Namun
dari setiap perkembangan yang ada selalu seperti uang yang bermuka dua, juga terdapat
sisi negatif didalamnya. Hal tersebut memang tidak dapat dipungkiri maupun dihindari,
hanya dapat diperlambat saja.
Dengan kecerdasan buatan yang kini telah ditanamkan pada robot, ia dapat
berlaku sesuai dengan yang diperintahkan bahkan tengah dikembangkan, self-learning
pada robot, yang menghasilkan pertambahan produktifitas juga diperlukan kreatifitas dari
manusia untuk terus mengembangkan dan bersaing dalam hal keahlian, sehingga masalah
ketenagakerjaan dapat diminimalisir. Bukan sebaliknya, menjadi malas dan konsumtif
yang akhirnya menyebabkan masalah sosial, yaitu ketergantungan terhadap teknologi dan
sulit beradaptasi yang pada akhirnya merusak lingkungan.
3.2.
Kesimpulan
Perkembangan robot baik dalam hal fungsional maupun kecerdasan semakin
meningkat dengan pesatnya sehingga dapat diterapkan pada industri, pekerjaan
berbahaya (medan perang), hingga rumah tangga.
Perkembangan robot bagi industri menghasilkan efektifitas yang tinggi dengan
mempercepat produksi dengan kualitas semakin baik dan jumlah karyawan
manusia berkurang yang beriringan berkurangnya pengeluaran.
Perkembangan
robot
juga
menghasilkan
dampak
negatif,
dibidang
ketenagakerjaan menghasilkan banyak pengangguran akibat pekerjaannya
digantikan robot yang akhirnya memicu kemalasan manusia dan semakin
rendahnya keahlian manusia yang kurang terasah lalu merusak bidang sosial
dengan terbatasnya pekerjaan, dehumanisasi manusia, mentalitas teknologi,
konsumtif, tidak adaptif dan krisis teknologi serta dalam bidang lingkungan
menghasilkan eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Aplikasi Robot Dalam Bidang Industri, http://willayem.blogspot.com/2011/01/aplikasi-robotdalam-bidang-industri.html (terakir diakses 25 Oktober 2012)
Beberapa Jenis Robot, http://newstekno.blogspot.com/2009/02/beberapa-jenis-robot.html
(terakir diakses 25 Oktober 2012)
Dilema Ketenagakerjaan: Manusia atau Robot,
http://harimgh.wordpress.com/2011/10/12/dilema-ketenagakerjaan-manusia-ataurobot/ (terakir diakses 25 Oktober 2012)
Pentingnya Peranan Mesin Robot Bagi Manusia Baik Dalam Dunia Industri maupun
Kehidupan Sehari-hari, http://aplikasiergonomi.wordpress.com/2012/04/12/
pentingnya-peranan-mesin-robot-bagi-manusia-baik-dalam-dunia-industri-maupunkehidupan-sehari-hari/ (terakir diakses 25 Oktober 2012)
Peran Robot di Pabrik Ford, http://id.berita.yahoo.com/peran-robot-di-pabrik-ford023000080.html (terakir diakses 25 Oktober 2012)
Perlahan Manusia Terkikis Oleh Robot, http://www.suaramedia.com/duniateknologi/teknologi/17079-perlahan-manusia-terkikis-oleh-robot.html (terakir diakses
25 Oktober 2012)
Robot, http://id.wikipedia.org/wiki/Robot (terakir diakses 25 Oktober 2012)
Robot dan Pengaruhnya Dalam Kehidupan Sosial,
http://noshagustinugraha.wordpress.com/2011/11/18/robot-dan-pengaruhnya-dalamkehidupan-sosial/ (terakir diakses 25 Oktober 2012)
Robotika Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Robotika_Indonesia (terakir diakses 25
Oktober 2012)
Teknologi Robot Indonesia Tak Ketinggalan dari ASEAN,
http://www.antaranews.com/berita/1266720978/teknologi-robot-indonesia-takketinggalan-dari-asean (terakir diakses 25 Oktober 2012)
Teknologi Robot Jepang yang Mampu Berpikir Seperti Manusia, http://kolominspirasi.blogspot.com/2012/03/teknologi-robot-jepang-yang-mampu.html (terakir
diakses 25 Oktober 2012)
11
TEKNOLOGI ROBOT DI INDONESIA
Oleh :
1. Kristianes
(115100056)
2. Elroi Imanuel
(115100020)
3. Sona Girsang
(115100059)
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
TAHUN AJARAN 2012 / 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Robot merupakan benda yang tidak asing lagi di era yang telah maju ini. Namun,
sebagian besar dari kita masih membayangkan robot “humanoid”, padahal itu hanyalah
salah satu jenis robot. Robot adalah alat mekanik yang dapat melakukan tugas tertentu
untuk membantu manusia, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia maupun
menggunakan program yang telah di definisikan terlebih dahulu (kecerdasan buatan).
Robot biasanya digunakan untuk tugas berat, berbahaya, pekerjaan yang berulang
atau kotor. Namun, belakangan ini robot juga mulai memasuki pasaran konsumen di
bidang hiburan dan alat pembantu rumah tangga, seperti penyedot debu dan pemotong
rumput. Seiring banyaknya pemanfaatan robot juga muncul masalah-masalah di berbagai
bidang. Hal ini juga berlaku sama di Indonesia.
1.2.
Tujuan
Adapun tujian dari penulisan makalah ini adalah
1.3.
1.
Mengetahui latar belakang teknologi robot
2.
Mengetahui perkembangan teknologi robot
3.
Mengetahui dampak sosial dan ekonomi dengan pemanfaatan robot
Batasan Masalah
Bangsa yang akan disorot merupakan bangsa kita sendiri, bangsa Indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Latar Belakang Robot
Robot adalah alat mekanik yang dapat melakukan tugas tertentu untuk membantu
manusia, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia maupun menggunakan
program yang telah di definisikan terlebih dahulu (kecerdasan buatan). Istilah robot
berasal dari bahasa Cheko (robota) yang berarti pekerja atau kuli yang tidak mengenal
lelah atau bosan. Sesuai dengan definisi itu, Robot biasanya digunakan untuk tugas yang
berat, berbahaya, pekerjaan yang berulang dan kotor. Biasanya kebanyakan robot industri
digunakan dalam bidang produksi. Penggunaan robot lainnya termasuk untuk
pembersihan limbah beracun, penjelajahan bawah air dan luar angkasa, pertambangan,
pekerjaan SAR, dan untuk pencarian tambang. Belakangan ini robot mulai memasuki
pasaran konsumen di bidang hiburan, dan alat pembantu rumah tangga, seperti penyedot
debu, dan pemotong rumput.
Selain definisi diatas, robot juga memiliki beberapa definisi lainnya, seperti :
Webster, “An automatic device that performs function ordinarily ascribed
to human beings”
Oxford, “A machine capable of carrying out a complex series of actions
automatically, especially one programmed by a computer”
Robot Institute of America, “A reprogammable multifunctional
manipulator designed to move materials, parts, tools or other specialized
devices through variable programmed motions for the performance of a
variety of tasks”.
International Standard Organization (ISO 8373), “An automatically
controlled, reprogrammable, multipurpose, manipulator programmable in
three or more axes, which may be either fixed in place or mobile for use in
industrial automation applications”
Dari sekian banyak definisi robot juga terdapat beberapa jenis robot, yaitu :
Robot Mobil, konstruksi robot yang ciri khasnya adalah mempunyai
aktuator berupa roda untuk menggerakkan keseluruhan badan robot
tersebut, sehingga robot tersebut dapat melakukan perpindahan posisi dari
satu titik ke titik yang lain. Robot mobil ini sangat disukai bagi orang yang
2
mulai mempelajari robot. Hal ini karena membuat robot mobil tidak
memerlukan kerja fisik yang berat. Untuk dapat membuat sebuah robot
mobile minimal diperlukan pengetahuan tentang mikrokontroler dan
sensor-sensor elektro
Robot Manipulator (tangan), robot ini hanyak memiliki satu tangan
seperti
tangan
manusia
yang
fungsinya
untuk
memegang
atau
memindahkan barang, contoh robot ini adalah robot las di Industri mobil,
robot merakit elektronik dll.
Robot Humanoid, yaitu robot yang miliki kekmpuan menyerupai
manusia, baik fungsi maupun cara bertindak, contoh robot ini adalah
Ashimo yang dikembangkan oleh Honda.
Robot Berkaki, memiliki kaki seperti hewan atau manusia, yang mampu
melangkah, seperti robot serangga, robot kepiting dll.
Flying Robot (Robot Terbang), yaitu robot yang mampu terbang, robot
ini menyerupai pesawat model yang deprogram khusus untuk memonitor
keadaan di tanah dari atas, dan juga untuk meneruskan komunikasi.
Under Water Robot (Robot dalam air), robot ini digunakan di bawah
laut untuk memonitor kondisi bawah laut dan juga untuk mengambil
sesuatu di bawah laut.
Sejalan dengan jenis-jenis robot yang dikembangkan seperti diatas, mayoritas
dikembangkan dengan alasan untuk membantu atau mempermudah manusia untuk
melakukan pekerjaan (contohnya robot rumah tangga) yang berulang-ulang, berbahaya
(contohnya robot medan perang) atau yang membutuhkan presisi yang tinggi (contohnya
robot industri). Dalam bidang industri, robot membantu perusahaan dalam mengurangi
pengeluaran kebutuhan ketenagakerjaan, baik gaji hingga tunjangan, dengan mengganti
manusia dengan robot untuk memberikan proses produksi yang cepat dan presisi, karena
robot tidak mudah lelah atau bosan.
2.2.
Perkembangan Teknologi Robot
Awal munculnya robot dapat diketahui dari bangsa Yunani kuno yang membuat
patung yang dapat dipindah – pindahkan. Sekitar 270 BC, Ctesibus, seorang insinyur
Yunani membuat organ dan jam air dengan komponen yang dapat dipindahkan. Zaman
Nabi Muhammad SAW pun, telah membuat mesin perang yang menggunakan roda dan
dapat melontarkan bom.
3
Tahun 1920
Ide robot bukanlah hal yang baru. Cukup lama manusia memimpikan adanya
mekanik pintar yang dapat menggantikan tugas manusia. Penemuan mainan dan peralatan
otomatis yang kemudian menginspirasi robot dalam bentuk gambar, cerita dan film,
menjadi awal dimulainya perkembangannya. Istilah robot pertama kali dipakai tahun
1920 oleh penulis Czech Karel Capek (dibaca “Chop’ek”) dengan karyanya “R.U.R”
atau Rossum’s Universal Robot dimana seorang laki-laki membuat robot dan robot
membunuh penciptanya. Banyak kemudian film menggambarkan robot sebagai alat yang
tidak bersahabat atau sebagai mesin perusak yang berlawanan dengan arti robot (robota)
dalam bahasa Czech yang berarti pekerja paksa.
Tahun 1997
Beberapa film terkenal seperti starwar tahun1977 dengan menampillan robot
C3PO dan R2D2 justru menampilkan robot sebagai pembantu manusia sekaligus juga
musuh manusia. Robot dalam film ini terlihat menyerupai manusia atau istilahnya
“Android”
Tahun 1941
Tahun 1941, barulah istilah robotics digunakan dalam teknologi robot oleh penulis
fiksi ilmiah Isaac Asimov. Dia juga memprediksi akan munculnya robot-robot industri
canggih dimasa datang. Jika kita lihat hari ini, maka apa yang dibayangkan olehnya
terbukti dimana begitu pesatnya perkembangan robot-robot industri saat ini. Istilah
revolusi robot, robot age atau era robot sudah menjadi hal biasa untuk menjelaskan
perkembangan itu. Robotics diterima sebagai istilah atau kata untuk mendeskripsikan
semua kemajuan teknologi yang berhubungan dengan robot.
Tahun 1956
Georde Devil dan Joseph Engelberger membentuk perusahaan robot pertama kali
tahu 1956. Devil memprediksi robot akan menjadi bagian penting di industri sebagai
operator pabrik dan membantu pekerja dalam menjalankan mesin-mesin pabrik. Beberapa
tahun kemudian atau tepatnya 1961, General Motor pertama kali menggunakan robot
untuk pabrik otomotifnya. Robot industri kemudian berkembang dan mulai banyak
digunakan tahun 1980 oleh perusahaan selain otomotif dimana perkembangan elektronik
dan computer membuat robot modern lahir.
Sekarang
Bentuk robot seperti manusia tidak lagi diperhatikan meski perkembangan robot
android atau humanoid tetap berlangsung dan mengalami penyempurnaan. Kini robot
4
adalah pekerja industri atau berupa tangan dan lengan yang dikontrol oleh computer dan
dapat dirubah fungsinya dengan mengedit program robot. Bentuk robot industri ini lebih
dikenal sekarang dibanding robot menyerupai manusia.
Perkembangan robot di Indonesia
Mulai tahun 80-an, kebijakan nasional dalam pengembangan riset teknologi telah
memberikan dukungan pada litbang permesinan otomatis dalam rangka mencermati dan
menunjang Sumber Daya Manusia Indonesia yang memiliki minat dan kemampuan untuk
menguasai teknologi robot. Salah satu wujud konkretnya adalah dikembangkannya
sejumlah laboratorium, seperti MEPPO (Mesin Perkakas Teknik Produksi dan Otomatis)
yang diprakarsai oleh BPPT bekerjasama dengan ITB, Industri strategis, serta LET
(Laboratorium Elektronika Terapan) di LIPI.
Sejak dikembangkannya sejumlah laboratorium tersebut, beraneka macam
permesinan otomatis / robot telah berhasil dikembangkan, diproduksi, serta dikomersilkan
oleh berbagai industri, baik industri strategis maupun industri lainnya di Indonesia.
Bahkan dalam pengembangan robot terbaru saat ini, telah dikembangkan jenis robot yang
memiliki kemampuan untuk mengontrol seluruh sistem operasi suatu pabrik.
Sejak tahun 80an, pendayagunaan dan pemanfaatan permesinan otomatis telah
dilakukan terutama melalui sejumlah industri strategis, di antaranya: PT PINDAD
(sistem, peralatan, dll.), PT LEN Industri (IT, perangkat lunak, komputasi), PT Bharata
dan PTBBI (pengecoran presisi untuk membuat bagian-bagian mesin), dll. Di samping
itu, PT DI dan PT PAL, yang merupakan pengguna mesin otomatis, telah menguasai
pengetahuan mengenai operasionalisasi robot untuk teknologi pesawat terbang dan
teknologi perkapalan.
Kontes Robot Indonesia pertama kali diselenggarakan oleh Depdiknas tahun 1990.
Sebelas tahun berikutnya, tepatnya pada tahun 2001, salah satu perwakilan dari Indonesia,
yaitu tim B-Cak dari PENS-ITS telah berhasil mencapai prestasi yang spektakuler, yakni
dengan keluar sebagai Juara Pertama pada Asia Pasific Broadcasting (ABU) Robocon
yang diselenggarakan di Tokyo.
Pada tahun 2001 juga, Kementerian Ristek bersama dengan Depdiknas telah
mempromosikan juara Kontes Robot Indonesia dalam pameran Ristek tahunan yaitu
RITECH EXPO (Research, Inovation, Technology Expo) yang diselenggarakan di Balai
Sidang Jakarta. Dalam pameran tersebut terlihat respon positif dan antusiasme dari
masyarakat.
5
Menjelang Kontes Robot Indonesia 2004, Kementerian Ristek bekerjasama
dengan Departemen Pendidikan Nasional - Fakultas Teknik Universitas Indonesia telah
menyelenggarakan semiloka (seminar dan lokakarya) dengan tema "Peluang dan
Tantangan Teknologi Robot di Indonesia". Semiloka ini diselenggarakan dengan tujuan
mempertemukan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka pengembangan
teknologi robot, agar para stakeholders tersebut dapat saling berbagi informasi terbaru
dan berbagi pemahaman mengenai isu-isu teknologi robot yang sedang berkembang saat
itu.
Pertanyaannya sekarang apakah robot akan menggantikan manusia? Kemampuan
robot untuk melakukan semua pekerjaan manusia masih jauh baik dari sisi ketrampilan
dan kecerdasan maupun kebebasannya. Robot sekarang adalah model industri bukan
Android dan kita tidak bisa menyamakan kecerdasan ke robot karena ia bekerja
berdasarkan perintah yang dimasukan oleh manusia sebagai program. Robot bisa
melakukan semua gerakan manusia seperti mengambil, menyentuh, menarik dll tapi robot
tidak bisa berfikir. Ilmuwan dan Insinyur mencoba mengembangan kecerdasan buatan
buat robot (AI= Artificial Intelegent) tapi untuk membuat robot berfikir seperti layaknya
manusia masih sangat jauh.
Kemampuan robot untuk melakukan gerakan manusia sangat membantu dunia
industri seperti industri mobil, proses pengelasan, perakitan, pemindahan dan banyak lagi.
Gerakan berulang yang presisi adalah salah satu keunggulan robot daripada manusia
sehingga didapat hasil produksi yang konstan dan standard.
Robot industri harus diprogram untuk melakukan semua step gerakan atau kerja
sebelum ia digunakan. Tahap awal ini bisa disebut merangkai atau membangun pola
berfikirnya robot. Benda kerja harus ditempatnya ditempat yang pasti dan tidak berubahubah selama proses (meski sekarang kemajuan object recognition sudah maju namun
dalam prakteknya benda kerja masih harus diposisikan ditempat yang tetap). Jika benda
kerja meleset dari posisinya maka proses akan salah dan robot tidak bisa mengkoreksinya.
Robot tidak bisa melihat dan mendengar. Dia tidak bisa merasakan objek dan meprediksi
adanya kesalahan dan robot tidak memiliki kemampuan mengadopsi situasi baru yang
terjadi disekitarnya.
Robot memberikan keuntungan tersendiri bagi pekerja industri dan suatu negara
dimana ia bisa memperbaiki kualitas hidup manusia karena bebas dari pekerjaan yang
menjenuhkan, kotor dan penuh resiko atau dalam istilahnya 3D= Dull, Dirty and
6
Dangerous. Benar bahwa robot akan menimbulkan pengangguran tapi jangan lupa robot
juga menciptakan lapangan pekerjaa; Insinyur robot, Teknisi, Sales, Programmer dan
Pengawas/supervisor. Robot memberikan keuntungan bagi industri karena adanya
peningkatan output dan perbaikan kualitas. Industri robot tidak mengenal lelah dan
keluhan, ia bisa bekerja tanpa lelah siang malam dengan performance yang sama.
Akibatnya, biaya produk per unit akan turun, menaikan keuntungan dan memberi dampak
positif terhadap pasar serta ekonomi dunia secara keseluruhan.
2.3.
Dampak Penggunaan Robot
Setiap saat waktu bertambah, seiring dengan waktu, perkembangan teknologi pun
terus berkembang dengan pesatnya. Tentunya disertai dengan dampaknya. Kita sudah
banyak merasakan bagaimana dampak negatif perkembangan teknologi di bidang
ekonomi. Contoh, zaman sekarang udah banyak pabrik-pabrik yang memakai mesin
dalam memproduksi barang-barangnya, tentunya ini menggantikan peran manusia dalam
memproduksi. Tapi walaupun begitu, itu semua terjadi karena perbuatan kita yang selalu
tidak puas, sehingga tidak mungkin bagi produsen untuk tidak mengembangkan
usahanya. Dari contoh itu seharusnya orang-orang yang mempunyai kemampuan yang
kurang hendaknya harus berpikir lebih maju. Jangan hanya mengandalkan pekerjaan yang
mengutamakan otot, atau kemampuan lain yang tidak membutuhkan keahlian tinggi.
Seperti memasukkan air dalam botol, menempel stiker pada suatu produk, bahkan
seorang kasir pun akan digantikan oleh mesin di masa depan.
Untuk lebih jelas dalam membayangkan keburukan teknologi adakalanya kita
simak salah satu film doraemon, di film ini dikisahkan suatu negeri yang dikuasai oleh
robot, dimana robot-robot itu pada asalnya diciptakan manusia untuk memudahkan
hidupnya, mulai dari pekerjaan yang memerlukan keahlian tingkat rendah sampai kepada
keahlian yang memerlukan keahlian tingkat tinggi. Bahkan yang paling spektakuler
adalah penciptaan robot penemu. Apakah akibatnya? manusia menjadi malas, menjadi
konsumtif segala pekerjaan dilakukan oleh mesin, bahkan saat manusia berjalanpun
memakai mesin hasil penemuan si robot penemu tadi. Akibatnya si robot penemu itu
malah berkhianat,dan akhirnya menguasai manusia, sehingga manusia dijebloskan ke
penjara.
Dampak terhadap ketenagakerjaan
Beberapa analis, seperti Martin Ford, penulis The Lights di Tunnel: Otomasi,
Teknologi Mempercepat dan Ekonomi Masa Depan, berpendapat bahwa robot dan bentuk
lain dari otomatisasi pada akhirnya akan menghasilkan signifikan pengangguran ekonomi
7
kecuali direkayasa untuk menyerap mereka tanpa menggusur manusia, sebagai mesin
mulai mencocokkan dan melebihi kemampuan pekerja untuk melakukan sebagian besar
pekerjaan. Saat ini dampak negatif hanya pada pekerjaan kasar dan berulang, dan
sebenarnya ada dampak positif pada jumlah pekerjaan untuk teknisi yang terampil,
insinyur, dan spesialis . Namun, pekerjaan ini sangat terampil tidak cukup jumlahnya
untuk mengimbangi penurunan lebih besar dalam pekerjaan antara populasi umum,
menyebabkan pengangguran struktural di mana keseluruhan (bersih) meningkat
pengangguran.
Seiring perkembangan robotika dan kecerdasan buatan, beberapa khawatir bahwa
pekerjaan terampil bahkan banyak mungkin terancam. Menurut teori ekonomi
konvensional, ini hanya akan menyebabkan peningkatan produktivitas industri yang
terlibat; sehingga permintaan lebih tinggi untuk barang lain. Semakin canggih dan
berbahaya pekerjaan di sebuah industri, pemanfaatan alat bantu robot makin tidak dapat
dihindarkan. Misalnya saja robot pengelas di industri mobil, robot untuk mencari dan
memusnahkan ranjau, robot di perusahaan pertambangan bawah tanah atau pengeboran
minyak, serta robot yang bekerja menangani bahan kimia beracun dan berbahaya.
Dampak terhadap manusia
Selain dampak terhadap ketenagakerjaan, secara tidak langsung penggunaan robot
juga menghasilkan beberapa dampak negatif bagi manusia, seperti :
a. Pergeseran atau penggantian manusia (displacement, subtitution), misalnya
fungsi otot-otot besar manusia yang di dalam pekerjaannya diganti oleh
teknologi, sehingga manusia mengalami atrofi atau dapat pula otaknya
digantikan sehingga terjadi atrofi mental. Bahkan mungkin seluruh fungsi
manusia diganti oleh robot, sehingga tergeser dari pekerjaannya.
b. Kebebasan terkekang, dalam banyak hal kita harus menyesuaikan diri dengan
alat-alat dan sistem. Waktu mengatur pekerjaan kita meskipun bertentangan
dengan kronobiologi atau irama biologi kita. Hasil pekerjaan yang utuh tidak
bisa dinikmati, karena pekerjaan yang sudah terfragmentasi dan monoton.
Informasi yang dapat diolah semakin banyak, tetapi saluran untuk
mengungkapkan informasi tersebut semakin sedikit.
c. Kepribadian terhimpit, karena pengaruh informasi yang sifatnya global maka
manusia cenderung menjadi manusia yang terpengaruh oleh isue-isue global,
sementara kultur, nilai-nilai lokal menjadi semakin terkikis.
8
d. Objektifitas manusia (dehumanisasi), manusia dianggap sebagai hal yang
obyektif, diurai-urai hanya hal-hal yang dapat diukur atau dihitung saja,
sedangkan yang lain dianggap periferal dan tidak menjadi pertimbangan dalam
usaha-usaha pengembanan, pendidikan dan peningkatannya.
e. Mentalitas teknologi, hal ini tercermin pada kepercayaan yang berlebihan pada
alat (teknosentris), seolah-olah segala sesuatu dapat dipecahkan oleh teknologi
dan sesuatu akan lebih meyakinkan kalau dilakukan dengan peralatan dan
disertai angka-angka. Hal ini yang sudah biasa atau mudah diperhitungkan
masih memerlukan bantuan penelitian eksperimen.
f. Penyeimbangan kembali yang tidak adaptif, dalam rangka mengembalikan
keseimbangan yang terganggu oleh teknologi. Orang kadang lari dari kenyataan
hidup dengan menggunakan obat-obatan seperti narkotika, psikotropika dan
mencari kekuatan dengan mengumpulkan barang-barang status (positional
goods) untuk mengkompensasi adaptasi yang gagal.
g. Krisis teknologi, berbagai krisis yang melanda dunia abad ini terutama
disebabkan oleh perkembangan teknologi yang terlalu cepat, sehingga proses
adaptasi dan integrasi tidak sempat dilakukan. Akibatnya terhadap individu
ialah technostress, penyakit urban, penyakit peradaban
Dampak terhadap lingkungan
Seperti halnya dampak terhadap manusia, maka dampak negatif terhadap
lingkungan bertambah penting karena makin luas, cepat dan irreversibel. Beberapa
dampak teknologi terhadap lingkungan adalah :
a. Terkurasnya sumberdaya, karena teknologi cenderung berkembang kearah
penciptaan kebutuhan baru, hiperkonsumsi, maka manusia makin meninkat
terutama untuk kebutuhan kultural.
b. Gangguan iklim, tumbuhnya kawasan industri, sehingga dapat menimbulkan
perubahan cuaca dan iklim
c. Pencemaran lingkungan, masalah ini juga banyak dibicarakan oleh pemerhati
lingkungan.
d. Estabilisasi dan dekompensasi lingkungan, mengganggu keseimbangan
ekosistem atau lebih tepat kesatuan alam menjadi rusak.
e. Beban lebih informasi, ligkungan informasi juga akan menimbulkan problem
karena pertumbuhannya yang sangat cepat, melampui daya serap dan daya olah
manusia.
9
BAB III
PENUTUP
3.1.
Pendapat Kelompok
Perkembangan teknologi robot dengan setiap fungsinya masing-masing sangat
baik karena dapat membantu pekerjaan manusia dan meningkatkan produktifitas. Namun
dari setiap perkembangan yang ada selalu seperti uang yang bermuka dua, juga terdapat
sisi negatif didalamnya. Hal tersebut memang tidak dapat dipungkiri maupun dihindari,
hanya dapat diperlambat saja.
Dengan kecerdasan buatan yang kini telah ditanamkan pada robot, ia dapat
berlaku sesuai dengan yang diperintahkan bahkan tengah dikembangkan, self-learning
pada robot, yang menghasilkan pertambahan produktifitas juga diperlukan kreatifitas dari
manusia untuk terus mengembangkan dan bersaing dalam hal keahlian, sehingga masalah
ketenagakerjaan dapat diminimalisir. Bukan sebaliknya, menjadi malas dan konsumtif
yang akhirnya menyebabkan masalah sosial, yaitu ketergantungan terhadap teknologi dan
sulit beradaptasi yang pada akhirnya merusak lingkungan.
3.2.
Kesimpulan
Perkembangan robot baik dalam hal fungsional maupun kecerdasan semakin
meningkat dengan pesatnya sehingga dapat diterapkan pada industri, pekerjaan
berbahaya (medan perang), hingga rumah tangga.
Perkembangan robot bagi industri menghasilkan efektifitas yang tinggi dengan
mempercepat produksi dengan kualitas semakin baik dan jumlah karyawan
manusia berkurang yang beriringan berkurangnya pengeluaran.
Perkembangan
robot
juga
menghasilkan
dampak
negatif,
dibidang
ketenagakerjaan menghasilkan banyak pengangguran akibat pekerjaannya
digantikan robot yang akhirnya memicu kemalasan manusia dan semakin
rendahnya keahlian manusia yang kurang terasah lalu merusak bidang sosial
dengan terbatasnya pekerjaan, dehumanisasi manusia, mentalitas teknologi,
konsumtif, tidak adaptif dan krisis teknologi serta dalam bidang lingkungan
menghasilkan eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Aplikasi Robot Dalam Bidang Industri, http://willayem.blogspot.com/2011/01/aplikasi-robotdalam-bidang-industri.html (terakir diakses 25 Oktober 2012)
Beberapa Jenis Robot, http://newstekno.blogspot.com/2009/02/beberapa-jenis-robot.html
(terakir diakses 25 Oktober 2012)
Dilema Ketenagakerjaan: Manusia atau Robot,
http://harimgh.wordpress.com/2011/10/12/dilema-ketenagakerjaan-manusia-ataurobot/ (terakir diakses 25 Oktober 2012)
Pentingnya Peranan Mesin Robot Bagi Manusia Baik Dalam Dunia Industri maupun
Kehidupan Sehari-hari, http://aplikasiergonomi.wordpress.com/2012/04/12/
pentingnya-peranan-mesin-robot-bagi-manusia-baik-dalam-dunia-industri-maupunkehidupan-sehari-hari/ (terakir diakses 25 Oktober 2012)
Peran Robot di Pabrik Ford, http://id.berita.yahoo.com/peran-robot-di-pabrik-ford023000080.html (terakir diakses 25 Oktober 2012)
Perlahan Manusia Terkikis Oleh Robot, http://www.suaramedia.com/duniateknologi/teknologi/17079-perlahan-manusia-terkikis-oleh-robot.html (terakir diakses
25 Oktober 2012)
Robot, http://id.wikipedia.org/wiki/Robot (terakir diakses 25 Oktober 2012)
Robot dan Pengaruhnya Dalam Kehidupan Sosial,
http://noshagustinugraha.wordpress.com/2011/11/18/robot-dan-pengaruhnya-dalamkehidupan-sosial/ (terakir diakses 25 Oktober 2012)
Robotika Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Robotika_Indonesia (terakir diakses 25
Oktober 2012)
Teknologi Robot Indonesia Tak Ketinggalan dari ASEAN,
http://www.antaranews.com/berita/1266720978/teknologi-robot-indonesia-takketinggalan-dari-asean (terakir diakses 25 Oktober 2012)
Teknologi Robot Jepang yang Mampu Berpikir Seperti Manusia, http://kolominspirasi.blogspot.com/2012/03/teknologi-robot-jepang-yang-mampu.html (terakir
diakses 25 Oktober 2012)
11