PELAKSANAA DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFOR
TUGAS
PELAKSANAA DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
DOSEN PEMBIMBING : Amirul Mukminin
DI SUSUN OLEH :
Muhammad Zico Alwinda Putra - 16160076
FAKULTAS TEKNIK DAN DESAIN
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
BANDUNG
2018
PENDAHULUAN
Pengembangan sistem informasi manajemen dilakukan melalui beberapa tahap, dimana masingmasing langkah menghasilkan suatu yang lebih rinci dari tahap sebelumnya.Tahap awal dari
pengembangan sistem umumnya dimulai dengan mendeskripsikan kebutuhan pengguna dari sisi
pendekatan sistem rencana stratejik yang bersifat makro, diikuti dengan penjabaran rencana
stratejik dan kebutuhan organisasi jangka menengah dan jangka panjang, lazimnya untuk periode
3 sampai 5 tahun. Masukan (input) utama yang dibutuhkan dalam tahap ini mencakup:
• Kebutuhan stratejik organisasi
• Aspek legal pendukung organisasi
• Masukan kebutuhan dari pengguna
Sistem stratejik dijabarkan dalam:
a) Visi dan Misi; Strategi pengembangan sistem membutuhkan keputusan politis dari
pimpinan tertinggi yang telah dijabarkan dalam strategi aktivitas organisasi.
b) Analisis Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi dan kompetensi yang dimiliki. Analisis
Tupoksi akan mengarah pada seberapa jauh pencapaian kinerja organisasi dapat dicapai,
dengan menggunakan trend-trend penting, risiko-risiko yang harus dihadapi dan potensi
peluang yang dimiliki (menggunakan analisis SWOT).
Analisa kompetensi akan memberikan gambaran yang lengkap mengenai efektivitas organisasi
yang dapat dilihat dari 4 hal yaitu: sumberdaya, infrastruktur, produk layanan/jasa dan kepuasan
pelanggan/ masyarakat yang dilayani.
DEFENISI SISTEM INFORMASI
Berikut ini adalah beberapa definisi dari sistem informasi :
1. ”Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam
organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi”.
2. ”Sekumpulan prosedur organisasi yangpada saat dilaksanakan akan memberikan
informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi”.
3. “Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhanpengolahan
transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatanstrategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporanlaporanyang diperlukan”.
PENGEMBANGAN SISTEM
Pengembangan sistem merupakan tindakan mengubah, menggantikan, atau menyusun kembali
sistem lama menjadi sistem yang baru baik secara sebagian maupun keseluruhan untuk
memperbaiki sistem yang selama ini berjalan (yang telah ada).
Dalam sebuah perusahaan yang dinamis sebuah pengembangan sistem merupakan suatu tindakan
yang penting untuk dilakukan, tujuannya adalah agar mekanisme atau sistem kerja pada
perusahaan tersebut menjadi lebih baik, semua aspek lebih terintegrasi pada suatu
sistem/peraturan. Titik berat pada pengembangan ini ialah bagaimana mengganti sebuah sistem
(mengembangkan) dari yang lama (konvensional) ke yang lebih baru (modern), sebuah sistem
yang lebih terintegrasi dengan perangkat komputerisasi yang lebih memudahkan pengolahan data
guna menghasilkan informasi yang berkualitas yang nantinya berperan penting dalam
pengambilan keputusan pada tingkat manajer (pimpinan) suatu perusahaan.
CRITICAL SUCCESS FACTOR(Faktor Penentu Keberhasilan Pengembangan
Sistem Informasi)
1. Melibatkan para pengguna (User), pengguna disini adalah semua orang yang terlibat
dalam pengembangan, entah itu pihak eksternal (pengembang) atau internal
(perusahaan) seperti, pengguna, analis, perancang, programmer, pembangun, manajer,
pemilik dll.
2. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Ada dua metode pendekatan pemecahan
masalah yaitu Pemecahan Masalah Terstruktur dan Pemecahan Masalah Tak Terstruktur.
3. Membentuk fase dan aktivitas.
4. Mendokumentasikan selama proses pengembangan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan (kelemahan) sebuah sistem yang sedang dikembangkan .
5. Membentuk standar. Sistem yang baik adalah sistem yang terintegrasi dengan IT,
tentunya terdapat standar yang menjadi tolok ukur untuk sebuah sistem yang ideal dan
dapat bersaing. Biasanya para analis membuat standar yang umum yang mencirikan
sistem yang dinamis dan maju misal penggunaan teknologi database, software dan
sebagainya.
6. Mengelola proses dan proyek. Konsisten dalam mengerjakan proyek-proyek, tugas inti
daripada manajemen proyek yang memastikan semuanya berjalan sesuai rencana dan
semestinya.
7. Menentukan Sistem Informasi sebagai investasi modal. Biaya untuk pengembangan
suatu sistem informasi tidaklah murah, oleh karena itu sudut pandang seorang manajer
atau pengembang harus diubah bahwa biaya mahal tersebut merupakan investasi modal
yang nantinya akan berimbas positif terhadap perusahaan terutama dari segi efisiensi
kegiatan dan proses bisnis. Dan tentu saja dari situ pula dapat meninggikan grafik
pendapatan (profit) perusahaan tersebut.
8. Tidak takut terhadap pembatalan atau merefisi lingkup. Yap! Selalu positif thinking! Jika
jatuh, bangkitlah kembali. Sebuah revisi atau bahkan pembatalan sebuah rencana
pengembangan adalah hal yang wajar dan suatu yang memang harus dihadapi. Hal ini
biasanya dikarenakan perusahaan pengembang kekurangan biaya ditengah-tengah proses
pengembangan atau mungkin juga bangkrut.
9. Melakukan pembagian yang jelas. Setiap ahli harus pada bidangnya dan pada waktu
yang tepat.
10.
Mendesain untuk pertumbuhan dan perubahan. Sistem yang baik dimasa kini dan
akan datang haruslah Fleksibel, mudah menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Sehingga jika ingin dilakukan peningkatan, pengembangan hanya dilakukan di beberapa
aspek (tidak keseluruhan).
Tahap-tahap Pengembangan Sistem
1.Tahap Perencanaan
Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama yang melatarbelakangi
pelaksanaan pengembangan sistem tersebut dilontarkan. Dalam tahap perencanaan
pengembangan sistem harus mendapatkan perhatian yang sama besarnya dengan merencanakan
proyek-proyek besar lainnya, seperti perencanaan pengadaan perangkat jaringan teknologi
informasi (TI), rencana membangun gedung kantor 15 tingkat.
Keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika proyek pengembangan sistem informasi
direncanakan secara matang, mencakup:
- Ruang lingkup proyek dapat ditentukan secara jelas dan tegas. Unit organisasi, kegiatan ataun
sistem yang mana yang akan dilibatkan dalam pengembangan ini? unit mana yang tidak
dilibatkan? Informasi ini memberikan perkiraan awal besarnya sumber daya yang diperlukan.
- Dapat mengidentifikasi wilayah/area permasalahan potensial. Perencanaan akan menunjukkan
hal-hal yang mungkin bisa terjadi suatu kesalahan, sehingga hal-hal demikian dapat dicegah
sejak awal.
- Dapat mengatur urutan kegiatan. Banyak sekali tugas-tugas terpisah dan harus berjalan secara
bersamaan/paralel yang diperlukan untuk pengembangan sistem.Tugas-tugas ini diatur dalam
urutan logis berdasarkan prioritas informasi dan kebutuhan untuk efisiensi.
- Tersedianya sarana pengendalian. Tingkat pengukuran kinerja harus dipertegas sejak awal.
2.Tahap Analisis
Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap ini, yaitu aspek bisnis atau manajemen dan aspek
teknologi. Analisis aspek bisnis mempelajari karakteristik organisasi yang bersangkutan. Tujuan
dilakukannya langkah ini adalah untuk mengetahui posisi atau peranan teknologi informasi yang
paling sesuai dan relevan di organisasi dan mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan aspekaspek bisnis terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses
desain, konstruksi, dan implementasi.
Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dan komite pengarah
SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatan sebagai berikut:
a. Menetapkan rencana penelitian sistem
b. Mengorganisasikan tim proyek
c. Mendefinisikan kebutuhan informasi
d. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
e. Menyiapkan usulan rancangan sistem
f. Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan sistem
Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalahmasalah penting yang harus
segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi, beberapa
kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta
potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan.
3.Tahap Perancangan/Desain
Pada tahap ini, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen
melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan
melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti system basis
data, jaringan komputer, teknik koversi data, metode migrasi sistem, dan sebagainya.
Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen, dan tim teknologi
informasi akan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen organisasi yang terkait,
seperti: yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses desain,
konstruksi, dan implementasi. Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan
manajer, dan komite pengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatan
sebagai berikut:
a. Menetapkan rencana penelitian sistem
b. Mengorganisasikan tim proyek
c. Mendefinisikan kebutuhan informasi
d. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
e. Menyiapkan usulan rancangan sistem
f. Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan system
Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalah-masalah penting yang harus
segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi, beberapa
kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta
potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan.
4. Tahap Pembangunan Fisik/Konstruksi
Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau pengembangansistem yang sesungguhnya
(secara fisik) dibangun.Tim teknis merupakan tulang punggung pelaksanaan tahap ini, mengingat
semua hal yang bersifat konseptual harus diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi
informasi dalam skala yang lebih detail.
Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling banyak melihatkan
sumber daya terbesar, terutama dalam hal penggunaan SDM, biaya, dan waktu.Pengendalian
terhadap manajemen proyek pada tahap konstruksi harus diperketat agar penggunaan sumber
daya dapat efektif dan efisien. Bagaimanapun, hal ini akan berdampak terhadap keberhasilan
proyek sistem informasi yang diselesaikan secara tepat waktu. Akhir dari tahap konstruksi
biasanya berupa uji coba atas sistem informasi yang baru dikembangkan.
5. Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertarna kalinya sistem
informasi akan dipergunakan di dalam organisasi. Ada berbagai pendekatan untuk implementasi
sistem yang baru didesain. Pekerjaan utama dalam implementasi sistem biasanya mencakup halhal sebagai berikut:
a. Merencanakan waktu yang tepat untuk implementasi
b. Mengumumkan rencana implementasi
c. Mendapatkan sumberdaya perangkat keras dan lunak
d. Menyiapkan database
e. Menyiapkan fasilitas fisik
f. Memberikan pelatihan dan workshop
g. Menyiapkan saat yang tepat untuk cutover (peralihan sistem)
h. Penggunaan sistem baru
Pemberian pelatihan (training) harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat sebelum tahap
implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi risiko kegagalan, pemberian pelatihan juga
berguna untuk menanamkan rasa memiliki terhadap sistem baru yang akan diterapkan. Dengan
cara ini, seluruh jajaran pengguna akan dengan mudah menerima sistem tersebut dan
memeliharanya dengan baik di masa-masa mendatang.
6. Tahap Pasca Implementasi
Pengembangan sistem informasi biasanya diakhiri setelah tahap implementasi dilakukan.Namun,
ada satu tahapan lagi yang harus dijaga dan diperhatikan oleh manajemen, yaitu tahap pasca
implementasi. Kegiatan yang dilakukan di tahap pasca implementasi adalah bagaimana
pemeliharaan sistem akan dikelola.
Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem informasi akan mengalami perkembangan di
kemudian hari. Hal-hal seperti modifikasi sistem, berpedoman ke sistem lain, perubahan hak
akses sistem, penanganan terhadap fasilitas pada sistem yang rusak, merupakan contoh dari
kasus-kasus yang biasanya timbul dalam pemeliharaan sistem.Disinilah diperlukan dokumentasi
yang memadai dan pemindahan pengetahuan dari pihak penyusun sistem ke pengguna untuk
menjamin terkelolanya dengan baik proses-proses pemeliharaan sistem.
Dari perspektif manajemen, tahap pasca-implementasi adalah berupa suatu aktivitas di mana
harus ada personil atau divisi yang dapat melakukan perubahan atau modifikasi terhadap sistem
informasi sejalan dengan perubahan kebutuhan bisnis yang dinamis.
REFERENSI
http://rocketmanajemen.com/pengertian-manajemen/
http://abdee-joy.blogspot.co.id/2010/12/pengembangan-sistem-informasi.html
http://rocketmanajemen.com/manajemen-proyek-sistem-informasi/
https://goindoti.blogspot.co.id/2016/08/pengembangan-sistem-informasi.html
http://pojoksisteminformasi.blogspot.co.id/2013/01/konsep-sistem-informasipengembangan.html
PELAKSANAA DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
DOSEN PEMBIMBING : Amirul Mukminin
DI SUSUN OLEH :
Muhammad Zico Alwinda Putra - 16160076
FAKULTAS TEKNIK DAN DESAIN
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
BANDUNG
2018
PENDAHULUAN
Pengembangan sistem informasi manajemen dilakukan melalui beberapa tahap, dimana masingmasing langkah menghasilkan suatu yang lebih rinci dari tahap sebelumnya.Tahap awal dari
pengembangan sistem umumnya dimulai dengan mendeskripsikan kebutuhan pengguna dari sisi
pendekatan sistem rencana stratejik yang bersifat makro, diikuti dengan penjabaran rencana
stratejik dan kebutuhan organisasi jangka menengah dan jangka panjang, lazimnya untuk periode
3 sampai 5 tahun. Masukan (input) utama yang dibutuhkan dalam tahap ini mencakup:
• Kebutuhan stratejik organisasi
• Aspek legal pendukung organisasi
• Masukan kebutuhan dari pengguna
Sistem stratejik dijabarkan dalam:
a) Visi dan Misi; Strategi pengembangan sistem membutuhkan keputusan politis dari
pimpinan tertinggi yang telah dijabarkan dalam strategi aktivitas organisasi.
b) Analisis Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi dan kompetensi yang dimiliki. Analisis
Tupoksi akan mengarah pada seberapa jauh pencapaian kinerja organisasi dapat dicapai,
dengan menggunakan trend-trend penting, risiko-risiko yang harus dihadapi dan potensi
peluang yang dimiliki (menggunakan analisis SWOT).
Analisa kompetensi akan memberikan gambaran yang lengkap mengenai efektivitas organisasi
yang dapat dilihat dari 4 hal yaitu: sumberdaya, infrastruktur, produk layanan/jasa dan kepuasan
pelanggan/ masyarakat yang dilayani.
DEFENISI SISTEM INFORMASI
Berikut ini adalah beberapa definisi dari sistem informasi :
1. ”Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam
organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi”.
2. ”Sekumpulan prosedur organisasi yangpada saat dilaksanakan akan memberikan
informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi”.
3. “Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhanpengolahan
transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatanstrategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporanlaporanyang diperlukan”.
PENGEMBANGAN SISTEM
Pengembangan sistem merupakan tindakan mengubah, menggantikan, atau menyusun kembali
sistem lama menjadi sistem yang baru baik secara sebagian maupun keseluruhan untuk
memperbaiki sistem yang selama ini berjalan (yang telah ada).
Dalam sebuah perusahaan yang dinamis sebuah pengembangan sistem merupakan suatu tindakan
yang penting untuk dilakukan, tujuannya adalah agar mekanisme atau sistem kerja pada
perusahaan tersebut menjadi lebih baik, semua aspek lebih terintegrasi pada suatu
sistem/peraturan. Titik berat pada pengembangan ini ialah bagaimana mengganti sebuah sistem
(mengembangkan) dari yang lama (konvensional) ke yang lebih baru (modern), sebuah sistem
yang lebih terintegrasi dengan perangkat komputerisasi yang lebih memudahkan pengolahan data
guna menghasilkan informasi yang berkualitas yang nantinya berperan penting dalam
pengambilan keputusan pada tingkat manajer (pimpinan) suatu perusahaan.
CRITICAL SUCCESS FACTOR(Faktor Penentu Keberhasilan Pengembangan
Sistem Informasi)
1. Melibatkan para pengguna (User), pengguna disini adalah semua orang yang terlibat
dalam pengembangan, entah itu pihak eksternal (pengembang) atau internal
(perusahaan) seperti, pengguna, analis, perancang, programmer, pembangun, manajer,
pemilik dll.
2. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Ada dua metode pendekatan pemecahan
masalah yaitu Pemecahan Masalah Terstruktur dan Pemecahan Masalah Tak Terstruktur.
3. Membentuk fase dan aktivitas.
4. Mendokumentasikan selama proses pengembangan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan (kelemahan) sebuah sistem yang sedang dikembangkan .
5. Membentuk standar. Sistem yang baik adalah sistem yang terintegrasi dengan IT,
tentunya terdapat standar yang menjadi tolok ukur untuk sebuah sistem yang ideal dan
dapat bersaing. Biasanya para analis membuat standar yang umum yang mencirikan
sistem yang dinamis dan maju misal penggunaan teknologi database, software dan
sebagainya.
6. Mengelola proses dan proyek. Konsisten dalam mengerjakan proyek-proyek, tugas inti
daripada manajemen proyek yang memastikan semuanya berjalan sesuai rencana dan
semestinya.
7. Menentukan Sistem Informasi sebagai investasi modal. Biaya untuk pengembangan
suatu sistem informasi tidaklah murah, oleh karena itu sudut pandang seorang manajer
atau pengembang harus diubah bahwa biaya mahal tersebut merupakan investasi modal
yang nantinya akan berimbas positif terhadap perusahaan terutama dari segi efisiensi
kegiatan dan proses bisnis. Dan tentu saja dari situ pula dapat meninggikan grafik
pendapatan (profit) perusahaan tersebut.
8. Tidak takut terhadap pembatalan atau merefisi lingkup. Yap! Selalu positif thinking! Jika
jatuh, bangkitlah kembali. Sebuah revisi atau bahkan pembatalan sebuah rencana
pengembangan adalah hal yang wajar dan suatu yang memang harus dihadapi. Hal ini
biasanya dikarenakan perusahaan pengembang kekurangan biaya ditengah-tengah proses
pengembangan atau mungkin juga bangkrut.
9. Melakukan pembagian yang jelas. Setiap ahli harus pada bidangnya dan pada waktu
yang tepat.
10.
Mendesain untuk pertumbuhan dan perubahan. Sistem yang baik dimasa kini dan
akan datang haruslah Fleksibel, mudah menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Sehingga jika ingin dilakukan peningkatan, pengembangan hanya dilakukan di beberapa
aspek (tidak keseluruhan).
Tahap-tahap Pengembangan Sistem
1.Tahap Perencanaan
Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama yang melatarbelakangi
pelaksanaan pengembangan sistem tersebut dilontarkan. Dalam tahap perencanaan
pengembangan sistem harus mendapatkan perhatian yang sama besarnya dengan merencanakan
proyek-proyek besar lainnya, seperti perencanaan pengadaan perangkat jaringan teknologi
informasi (TI), rencana membangun gedung kantor 15 tingkat.
Keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika proyek pengembangan sistem informasi
direncanakan secara matang, mencakup:
- Ruang lingkup proyek dapat ditentukan secara jelas dan tegas. Unit organisasi, kegiatan ataun
sistem yang mana yang akan dilibatkan dalam pengembangan ini? unit mana yang tidak
dilibatkan? Informasi ini memberikan perkiraan awal besarnya sumber daya yang diperlukan.
- Dapat mengidentifikasi wilayah/area permasalahan potensial. Perencanaan akan menunjukkan
hal-hal yang mungkin bisa terjadi suatu kesalahan, sehingga hal-hal demikian dapat dicegah
sejak awal.
- Dapat mengatur urutan kegiatan. Banyak sekali tugas-tugas terpisah dan harus berjalan secara
bersamaan/paralel yang diperlukan untuk pengembangan sistem.Tugas-tugas ini diatur dalam
urutan logis berdasarkan prioritas informasi dan kebutuhan untuk efisiensi.
- Tersedianya sarana pengendalian. Tingkat pengukuran kinerja harus dipertegas sejak awal.
2.Tahap Analisis
Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap ini, yaitu aspek bisnis atau manajemen dan aspek
teknologi. Analisis aspek bisnis mempelajari karakteristik organisasi yang bersangkutan. Tujuan
dilakukannya langkah ini adalah untuk mengetahui posisi atau peranan teknologi informasi yang
paling sesuai dan relevan di organisasi dan mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan aspekaspek bisnis terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses
desain, konstruksi, dan implementasi.
Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dan komite pengarah
SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatan sebagai berikut:
a. Menetapkan rencana penelitian sistem
b. Mengorganisasikan tim proyek
c. Mendefinisikan kebutuhan informasi
d. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
e. Menyiapkan usulan rancangan sistem
f. Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan sistem
Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalahmasalah penting yang harus
segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi, beberapa
kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta
potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan.
3.Tahap Perancangan/Desain
Pada tahap ini, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen
melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan
melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti system basis
data, jaringan komputer, teknik koversi data, metode migrasi sistem, dan sebagainya.
Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen, dan tim teknologi
informasi akan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen organisasi yang terkait,
seperti: yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses desain,
konstruksi, dan implementasi. Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan
manajer, dan komite pengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatan
sebagai berikut:
a. Menetapkan rencana penelitian sistem
b. Mengorganisasikan tim proyek
c. Mendefinisikan kebutuhan informasi
d. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
e. Menyiapkan usulan rancangan sistem
f. Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan system
Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalah-masalah penting yang harus
segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi, beberapa
kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta
potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan.
4. Tahap Pembangunan Fisik/Konstruksi
Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau pengembangansistem yang sesungguhnya
(secara fisik) dibangun.Tim teknis merupakan tulang punggung pelaksanaan tahap ini, mengingat
semua hal yang bersifat konseptual harus diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi
informasi dalam skala yang lebih detail.
Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling banyak melihatkan
sumber daya terbesar, terutama dalam hal penggunaan SDM, biaya, dan waktu.Pengendalian
terhadap manajemen proyek pada tahap konstruksi harus diperketat agar penggunaan sumber
daya dapat efektif dan efisien. Bagaimanapun, hal ini akan berdampak terhadap keberhasilan
proyek sistem informasi yang diselesaikan secara tepat waktu. Akhir dari tahap konstruksi
biasanya berupa uji coba atas sistem informasi yang baru dikembangkan.
5. Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertarna kalinya sistem
informasi akan dipergunakan di dalam organisasi. Ada berbagai pendekatan untuk implementasi
sistem yang baru didesain. Pekerjaan utama dalam implementasi sistem biasanya mencakup halhal sebagai berikut:
a. Merencanakan waktu yang tepat untuk implementasi
b. Mengumumkan rencana implementasi
c. Mendapatkan sumberdaya perangkat keras dan lunak
d. Menyiapkan database
e. Menyiapkan fasilitas fisik
f. Memberikan pelatihan dan workshop
g. Menyiapkan saat yang tepat untuk cutover (peralihan sistem)
h. Penggunaan sistem baru
Pemberian pelatihan (training) harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat sebelum tahap
implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi risiko kegagalan, pemberian pelatihan juga
berguna untuk menanamkan rasa memiliki terhadap sistem baru yang akan diterapkan. Dengan
cara ini, seluruh jajaran pengguna akan dengan mudah menerima sistem tersebut dan
memeliharanya dengan baik di masa-masa mendatang.
6. Tahap Pasca Implementasi
Pengembangan sistem informasi biasanya diakhiri setelah tahap implementasi dilakukan.Namun,
ada satu tahapan lagi yang harus dijaga dan diperhatikan oleh manajemen, yaitu tahap pasca
implementasi. Kegiatan yang dilakukan di tahap pasca implementasi adalah bagaimana
pemeliharaan sistem akan dikelola.
Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem informasi akan mengalami perkembangan di
kemudian hari. Hal-hal seperti modifikasi sistem, berpedoman ke sistem lain, perubahan hak
akses sistem, penanganan terhadap fasilitas pada sistem yang rusak, merupakan contoh dari
kasus-kasus yang biasanya timbul dalam pemeliharaan sistem.Disinilah diperlukan dokumentasi
yang memadai dan pemindahan pengetahuan dari pihak penyusun sistem ke pengguna untuk
menjamin terkelolanya dengan baik proses-proses pemeliharaan sistem.
Dari perspektif manajemen, tahap pasca-implementasi adalah berupa suatu aktivitas di mana
harus ada personil atau divisi yang dapat melakukan perubahan atau modifikasi terhadap sistem
informasi sejalan dengan perubahan kebutuhan bisnis yang dinamis.
REFERENSI
http://rocketmanajemen.com/pengertian-manajemen/
http://abdee-joy.blogspot.co.id/2010/12/pengembangan-sistem-informasi.html
http://rocketmanajemen.com/manajemen-proyek-sistem-informasi/
https://goindoti.blogspot.co.id/2016/08/pengembangan-sistem-informasi.html
http://pojoksisteminformasi.blogspot.co.id/2013/01/konsep-sistem-informasipengembangan.html