BAB II KERANGKA TEORI HASIL, PENELITIAN, DAN ANALISIS A. KERANGKA TEORI 1. Pengertian Dan Fungsi Tugas Pokok Polisi - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tindakan Polisi dalam Penanganan Praktek Balap Liar di Kecamatan Ambarawa:

BAB II A. KERANGKA TEORI 1. Pengertian Dan Fungsi Tugas Pokok Polisi Polisi merupakan aparat negara yang mempunyai tugas utama menjaga

  keamanan dan ketertiban masyarakat. Sesuai dengan kamus umum bahasa Indonesia, bahwa polisi Indonesia di artikan sebagai badan pemerintah yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban umum (seperti menangkap orang yang melanggar undang-undang), anggota dari badan pemerintah tersebut (pegawai

  1 Negara yang bertugas menjaga keamanan) .

  Di Indonesia, keberadaan kepolisian secara kontitusi diatur dalam Pasal 30 ayat 4 UUD 1945. Di sana dinyatakan: “Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, men gayomi, melayani masyarakat serta menegakkan hukum”. Polisi merupakan alat penegak hukum yang dapat memberikan perlindungan,pengayoman, serta mencegah timbulnya kejahatan dalam kehidupan masyarakat.

  Pengertian lain sebagaimana yang di sebutkan dalam Pasal 1 angka 1 Undang- U ndang No. 2 tahun 2002 tentang polri “Kepolisian adalah segala hal ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan peraturan perundang- undangan”. Istilah kepolisian dalam undang-undang polri tersebut mengandung dua pengertian, yakni fungsi polisi dan lembaga polis. Jika mencermati dari pengertian 1 fungsi polisi sebagaimana di sebut dalam undang-undang No 2 tahun 2002 Tentang Kepolisian Pasal 13 Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

  Sedangkan lembaga kepolisian adalah organ pemerintah yang ditetapkan sebagai suatu lembaga dan diberikan kewenangan menjalankan fungsi berdasarkan

  2 peraturan perundang-undangan.

  Satu hal yang perlu di cermati dari polisi yaitu bahwa polisi termasuk organ pemerintah yang di beri wewenang dan kewajiban menjalankan pengawasan, dengan demikian istilah polisi dapat di maknai sebagai bagian dari organisasi

  3 pemerintah dan sebagai alat pemerintah.

  Hukum kepolisian adalah hukum yang mengatur masalah kepolisian. Masalah ini dapat berupa hal-hal atau soal-soal yang mengenai polisi, baik sebagai fungsi maupun sebagai organ. Hukum yang mengatur polisi sebagai fungsi adalah hukum kepolisian dalam arti materi, sedangkan hukum yang mengatur polisi sebgai organ adalah hukum kepolisian dalam arti formal, di sebut juga hukum administrasi

  4

  kepolisian Hukum kepolisian juga di artikan hukum yang mengatur tentang kekuasaan polisi, kekuasaan di sini mengandung arti tugas dan wewenang yang di berikan kepada polisi, menurut Momo Kelana, hukum kepolisian adalah hukum yang mengatur tentang tugas, status, organisasi dan wewenang badan-badan kepolisian serta bagaimana badan-badan kepolisian tersebut melaksanakan tugas dan wewenang dalam lingkungan kuasa waktu, tempat dan soal-soal.

  2 3 Sadjijono, Mengenal Hukum Kepolisian, Surabaya, 2005, h. 5. 4 Ibid. h. 4.

  Soebroto Brotodiredjo dalam D.P.M sitompul dan Edward syahperenong,Hukum Kepolisian di Indonesia,

  Di sisi lain mengatakan bahwa hukum kepolisian adalah hukum positif yaitu kepada suatu perbuatan konkrit yang terdapat dalam masyarakat.

  Tugas pokok kepolisian yang di maksud dalam Pasal 14 Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang polri :

  a) melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan.

  b) menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di jalan.

  c) membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan.

  d) turut serta dalam pembinaan hukum nasional.

  e) memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum.

  f) melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil, dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa.

  g) melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnya.

  h) menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, laboratorium forensik dan psikologi kepolisian untuk kepentingan tugas kepolisian. i) melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia. j) melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh instansi dan/atau pihak yang berwenang. k) memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingannya dalam lingkup tugas kepolisian. l) melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

  Dimaksud dalam ayat (1) huruf f diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 15 (1) Dalam rangka menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan 14 Kepolisian Negara Republik Indonesia secara umum berwenang: a. menerima laporan dan/atau pengaduan.

  b. membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat mengganggu ketertiban umum.

  c. mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat d. mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan administratif kepolisian.

  f. melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian dalam rangka pencegahan.

  g. melakukan tindakan pertama di tempat kejadian.

  h. mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang. i. mencari keterangan dan barang bukti. j. menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal Nasional. k. mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang diperlukan dalam rangka pelayanan masyarakat. l. memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan pengadilan, kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat. m. menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu.

  Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang- undangan lainnya berwenang : a. memberikan izin dan mengawasi kegiatan keramaian umum dan kegiatan masyarakat lainnya.

  b. menyelenggarakan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor.

  c. memberikan surat izin mengemudi kendaraan bermotor.

  d. menerima pemberitahuan tentang kegiatan politik.

  e. memberikan izin dan melakukan pengawasan senjata api, bahan peledak, dan senjata tajam.

  f. memberikan izin operasional dan melakukan pengawasan terhadap badan usaha di bidang jasa pengamanan.

  g. memberikan petunjuk, mendidik, dan melatih aparat kepolisian khusus dan petugas pengamanan swakarsa dalam bidang teknis kepolisian.

  h. melakukan kerja sama dengan kepolisian negara lain dalam menyidik dan memberantas kejahatan internasional. i. melakukan pengawasan fungsional kepolisian terhadap orang asing yang berada di wilayah Indonesia dengan koordinasi instansi terkait. j. mewakili pemerintah Republik Indonesia dalam organisasi kepolisian internasional. k. melaksanakan kewenangan lain yang termasuk dalam lingkup tugas kepolisian.

2. Pengertian dan larangan balap liar a.

  Pengertian balap liar Balapan liar terdiri dari dua kata yaitu kata “balapan” dan kata “liar”. Kata balapan berasal dari kata “balap” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

  Bahasa mengandung arti (lomba) adu kecepatan, pacuan. “membalap” artinya berlari kencang hendak mendahului orang yang berlari di depannya, memacu lebih cepat. ”membalapkan” artinya membawa kendaraan berlari kencang. “pembalap” artinya orang yang turut dalam lomba adu cepat . “balapan” artinya yang sama dengan “berbalapan” yaitu lomba adu kecepatan.

  Kata yang kedua dari balapan liar adalah kata “liar” berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa kata “liar” memiliki arti yang berbeda-beda berdasarkan objek yang ditunjukan. Dalam kamus besar bahas Indonesia, yang menjadi objek dari kata “liar” yaitu hewan,orang, dan peraturan atau hukum.

  a.

  Yang menjadi objek adalah hewan, kata “liar” memiliki arti tidak ada yang memeliara, tidak dipiara orang, tidak(belum) jinak, tidak tenag, buas atau gan.

  b.

  Yang menjadi objek adalah orang, kata “liar” memiliki arti belum beradab.

  c.

  Yang menjadi objek adalah peraturan atau hukum, kata “liar” memiliki arti tidak teratur, tidak menurut aturan, tidak resmi ditunjuk atau diakui oleh yang berwenang, tanpa izin resmi dari yang berwenang, tidak memiliki izin usaha.

  Dari tiga objek diatas, yang dapat diserap adalah pengertian yang ketiga yaitu pengertian kata “liar” memiliki arti tidak teratur, tidak menurut aturan,tidak resmi ditunjuk atau diakui oleh yang berwenang, tanpa izin resmi dari yang berwenang, tidak memeliki izin usaha. Setelah mengartikan satu persatu unsur kata dari balapan liar, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ”balapan liar” adalah lomba adu kecepatan yang dilakukan secara tidak teratur dan tanpa izin resmi dari yang berwenang.

  Balapan liar adalah kegiatan beradu cepat kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil, yang dilakukan diatas lintasan umum. Artinya kegiatan ini sama sekali tidak digelar dilintasan balap resmi, melainkan di jalan raya. Biasanya kegiatan ini mulai lenggang.

  Aksi balap liar motor merupakan aksi balap motor secara ilegal yang dilakukan mayoritas dari para remaja. Banyak remaja yang lebih menuruti egonya daripada keselamatan dirinya.Sekarang ini banyak anak dari kalangan SMP sampai SMA melakukan kegiatan aksi balap liar motor. Banyak remaja menggunakan motor dari orang kemudian mereka modifikasi hanya sekedar mendapat tepuk tangan dari teman-temannya dan penonton yang melihat aksinya.Polisi dan aparat keamanan seakan membiarkan melakukan aksinya dengan leluasa. Meskipun para remaja pelaku aksi balap liar motor juga pernah tertangkap mereka tidak merasa jera.

  Aksi balap liar ternyata mendapat dukungan dari pemilik bengkel agar mereka mau dibujuk untuk memodifikasi motornya meskipun baru membeli. Dan biayanya untuk memodifikasi tidak sedikit. Jika mereka melakukan aksi balap liar otomatis mereka melakukan pada malam hari hingga menjelang pagi hari dan keesokan harinya mereka harus sekolah sehingga mengakibatkan para remaja mengatuk, malas, dan kemudian mereka memutuskan untuk bolos sekolah.

  Sebelum mereka melakukan praktek balap liar tersebut biasanya mereka melakukan perjanjian dengan pengguna motor lain untuk mengetes kemampuan dan kecepatan kendaraan mereka yang sudah di modifikasi sedemikian sedemikian rupa agar mengetahui kendaraan siapa yang lebih cepat di antara mereka. Aksi balap liar tersebut juga sangat membahayakan bagi dirinya maupun pengguna jalan lain karena mereka mengetes kendaraan mereka di jalanan umum dan biasanya di lakukan di malam hari. Hal ini sangat berkaitan dengan Pasal 311 Undang-Undang No 22 tahun 2009 yang berisi seperti berikut

  “Setiap orang yang dengan sengaja mengemudikan kendaraan bermotor dengan pidanapenjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp.3.000.000,- (tiga juta rupiah).”

  dalam hal perbuatan tersebut mengakibatkan kecelakaan lain dengan : 1. kerusakan kendaraan dan/atau barang, pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp.4.000.000,00- (empat juta rupiah).

  2. korban luka ringan dan kerusakan kendaraan dan/atau barang, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun atau denda paling banyak

  Rp.8.000.000,00- (delapan juta rupiah).

  3. korban luka berat, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun atau denda paling banyak Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), dalam hal kecelakaan tersebut mengakibatkan orang lain meninggal dunia dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun atau denda paling banyak Rp.24.000.000,- (dua puluh empat juta rupiah).

  Banyak remaja hanya mengedepankan ego mereka daripada keselamatan mereka.

  Tak jarang pula ditemukan bengkel yang bisa mengubah sepeda motor standart menjadi sepeda motor balapliar . Motor korekan untuk sebutan motor-motor modifikasi ini. Beberapa komponen diganti dengan komponen lain. Dan bukan sembarang suku cadang yang dipasang . Misalnya spare part yang digunakan yang

  5 harganya melangit digunakan untuk mengubah motor menjadi yang disegani.

  b.

  Larangan Bakap Liar Bengkel motor tidak hanya menjadi tempat untuk memodifikasi saja. Diarena balap motor pertarungan tidak hanya menjadi pertarungan antar joki melainkan 5 pertarungan gengsi antarbengkel.

  Riki Bokrip, Balap Liar, 12 februari

di kunjungi pada tanggal 18 november 2017 pukul

  Mereka hanya ingin mendapatkan sanjungan dan sanjungan dari teman-teman aman dari kejaran polisi. Bahkan jika mereka terjadi aksi kejar-kejaran dengan polisi mereka semakin tertantang untuk melakukan aksi tersebut, biasanya mereka sebisa mungkin melarikan diri agar tidak tertangkap oleh polisi dan sekiranya polisi sudah tidak ada lagi di lokasi, mereka melanjutkan aksinya tersebut.

  Hal tersebut sudah di jelaskan juga di dalam Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan bahwa balap liar ini sangat di larang oleh pemerintah, berikut ini adalah peraturan yang mengatur tentang balap liar. Menurut Pasal 21 UU LLAJ No 22 Tahun 2009 yang berbunyi : 1.

  Setiap Jalan memiliki batas kecepatan paling tinggi yang ditetapkan secara nasional.

  2. Batas kecepatan paling tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kawasan permukiman, kawasan perkotaan, jalan antarkota, dan jalan bebas hambatan.

  3. Atas pertimbangan keselamatan atau pertimbangan khusus lainnya, Pemerintah Daerah dapat menetapkan batas kecepatan paling tinggi setempat yang harus dinyatakan dengan Rambu Lalu Lintas.

  4. Batas kecepatan paling rendah pada jalan bebas hambatan ditetapkan dengan batas absolut 60 (enam puluh) kilometer per jam dalam kondisi arus bebas.

  5. Ketentuan lebih lanjut mengenai batas kecepatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan peraturan pemerintah.

Pasal 115 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (“UU LLAJ”) mengatur sebagai berikut: Pengemudi Kendaraan Bermotor di Jalan dilarang: 1.

  mengemudikan Kendaraan melebihi batas kecepatan paling tinggi yang diperbolehkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21; dan/atau

  2. berbalapan dengan Kendaraan Bermotor lain.

  Pengendara kendaraan bermotor yang berbalapan di jalan dipidana dengan Pelaku adalah Pelaku adalah orang yang melakukan tindak pidana yang bersangkutan, dalam arti orang yang dengan suatu kesengajaan atau suatu tidak sengajaan seperti yang diisyaratkan oleh Undang-Undang telah menimbulkan suatu akibat yang tidak dikehendaki oleh Undang-Undang, baik itu merupakan unsur-unsur subjektif maupun unsur-unsur obyektif, tanpa memandang apakah keputusan untuk melakukan tindak pidana tersebut timbul dari dirinya sendiri atau tidak karena

  6

  gerakkan oleh pihak ketiga Sedangkan balap liar itu sendiri adalah Balap liar adalah adu kecepatan dengan sepeda motor yang dilakukan di tempat-tempat umum. Balap liar dilakukan di jalan raya, serta tempat-tempat lain yang memungkinkan sebagai tempat mengadu kecepatan. Balap liar pada umumnya menganut peraturan seperti drag bike dimana

  7 dua motor dipacu di lintasan sepanjang 201 meter.

  Jadi pelaku balap liar itu sendiri adalah orang yang melanggar tindak pidana yaitu adu kecepatan yang di lakukan di tempat umum. Hal itu sangat melanggar karena sudah di atur di dalam Pasal 115 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

  Tindakan kenakalan remaja yang di luar batas itu biasanya di sebabkan oleh kurangnya rasa kasih sayang atau didikan dari orang tua maupun lingkungan sekitar, kenakalan remaja tersebut adalah perilaku jahat atau kenakalan anak-anak muda, merupakan gejala sakit secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh 6 satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan bentuk perilaku 7 Barda Nawawi Arif , Sari Kuliah Hukum Pidana II. Fakultas Hukum Undip.1984, hlm: 37 Dhanang Sigit Tri P, Persepsi masyarakat terhadap balap liardi kalangan remaja, 2010,

  

di kunjungi pada tanggal 18 november 2017 pada yang menyimpang. Istilah kenakalan remaja mengacu pada suatu rentang yang luas, tindak kriminal.

8 Wujud Perilaku Kenakalan Remaja Dalam bukunya Katono menyebutkan

  wujud dari perilaku kenakalan remaja sebagai berikut

  9

  : a. Kebut-kebutan di jalanan yang menggangu keamanan lakulintas, dan membahayakan diri sendiri serta orang lain.

  b. Perilaku ugal-ugalan, brandalan, urakan yang mengacaukan lingkungan sekitar.

  c.

  Perkelahian antar gang, antar kelompok, antar sekolah, atau tawuran.

  d.

  Membolos sekolah.

  e. Kriminalitas anak atau remaja berupa mengancam teman atau mengompas/memeras uang saku teman sendiri.

  f.

  Berpesta-pora seperti mabuk-mabukan g. Melakukan seks bebas antar para remaja h. Perjudian dan bentuk-bentuk permainan lain dengan taruhan sehingga mengakibatkan kriminalitas.

3. Kajian Kriminologi Terhadap praktek Balap Liar 1.

  Kriminologi dalam arti luas Kriminologi adalah “sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari sebab akibat, perbaikan dan pencegahan kejahatan sebagai gejala manusia dengan menghimpun sumbangan- sumbangan dari berbagai ilmu pengetahuan”

  10 .

  Kriminologi sebagai ilmu sosial terus mengalami perkembangan dan peningkatan. Perkembangan dan peningkatan ini disebabkan pola kehidupan sosial masyarakat yang terus mengalami perubahan-perubahan dan berbeda antara tempat yang satu dengan yang lainnya serta berbeda pula dari suatu waktu atau zaman tertentu dengan waktu atau jaman yang lain sehingga studi terhadap masalah kejahatan dan penyimpangan juga mengalami perkembangan dan peningkatan dalam 8 Kartini Kartono. Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali Pers. (2007). h. 21. 9 Ibid. h. 23 10 Soedjono Dirdjosisworo, 1984, Sosio Kriminologi Amalan Ilmu-Ilmu Sosial dalam Studi Kejahatan, Sinar Baru,

  melihat, memahami, dan mengkaji permasalahan-permasalahan sosial yang ada di “Kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan menyelidiki gejala kejahatan seluas-luasnya (kriminologis teoritis atau kriminologis murni).

  Kriminologis teoritis adalah ilmu pengetahuan yang berdasarkan pengalaman, yang seperti ilmu pengetahuan lainnya yang sejenis, memperhatikan gejala-gejala yang mencoba menyelidiki sebab-sebab dari gejala tersebut dengan cara-cara yang ada

  11

  padanya ”.

  Menurut Sa kerland: “Criminology is the body of knowledge regarding delinquency and crime as social phenomena (Kriminologi adalah kumpulan pengetahuan yang membahas kenakalan remaja dan kejahatan sebagai gejala

  12 sosial)”.

  Maka obyek kajian kriminologi ditekankan pada gejala kejahatan seluas- luasnya dalam artian mempelajari kejahatan dan penjahat, usaha-usaha pencegahan penanggulangan kajahatan serta perlakuan terhadap penjahat. Sedang subjek kriminologi adalah anggota dan kelompok masyarakat secara keseluruhan sebagai suatu kelompok sosial yang memiliki gejala-gejala sosial sebagai suatu sistem yang termasuk di dalamnya gejala kejahatan yang tidak terpisahkan. Terdapat kajian-kajian teori kriminologis secara garis besar seperti :

  1) Teori Kriminologi Dari Perspektif Biologis dan Psikologis

  Terori kriminologi dari perspektif biologis dan psikologis ini pada dasarnya kejahatan atau penyelewengan perilaku yang timbul dari dalam dirinya sendiri atau turun temurun dari nenek moyangnya bias juga di sebut turun dari darah 11 nenek moyangnya tersebut. Contoh teori dari psikologi kriminal yaitu teori 12 Topo Santoso dan Eva Achyani Zulfa, 2004, Kriminologi, PT Grafindo Raja Persada, h. 5.

  personality characteristics (sifat-sifat kepribadian). Empat alur penelitian

  kejahatan yaitu

  a) melihat pada perbedaan-perbedaan antara struktur kepribadian dari penjahat dan bukan penjahat

  b) memprediksi tingkah laku c) menguji tingkatan di mana dinamika-dinamika kepribadian normal beroprasi dalam diri penjahat

  d) mencoba menghitung perbedaan-perbedaan individual antara tipe-tipe

  13 dan kelompok-kelompok pelaku kejahatan.

  2) Teori Kriminologi Dari Perspektif Sosiologis

  Berbeda dengan teori di atas bahwa teori ini menjelaskan seperti kejahatan yang timbul dengan tiba-tiba, teori yang menjelaskan kejahatan dari faktor sosiologis, yaitu seperti berikut.

  Anomie Theory : Emile Durkheim Durkheim meyakini bahwa jika sebuah masyarakat sederhana berkembang menuju satu masyarakat yang modern dan kota maka kedekatan (intimacy) yang dibutuhkan untuk melanjutkan satu set normanorma umum akan merosot. Kelompok-kelompok menjadi terpisahpisah, dan dalam ketiadaan satu set aturan-aturan umum, tindakantindakan dan harapan- harapan orang di satu sektor mungkin bertentangan dengan tindakan dan harapan orang lain. Dengan tidak dapat diprediksinya perilaku, sistem tersebut secara

  14 bertahap akan runtuh, dan masyarakat itu berada dalam kondisi anomalie.

  2. 13 Penyimpangan geng motor 14 Topo Santoso dan Eva Achjani, 2012, Kriminologi, Rajawali Pers, Jakarta. h, 49.

  Geng motor itu sendiri adalah sekumpulan orang yang suka naik motor namun umum sampai melakukan kriminalitas, biasanya geng motor ini tidak di sukai di kalangan masyarakat karena mereka lebih sering melakukan hal negatif dari pada hal yang positif. Biasanya geng motor ini terbentuk karena ada bengkel di belakangnya, sehingga mereka bias merubah motornya sedemikian rupa agar dapat melakukan aksi kebut-kebutan di jalan atau melakukan balapan antar geng motor yang lain, tindakan mereka tidak hanya membahayakan dirinya tetapi juga membahayakan pengguna motor yang lain, akibatnya tak sering juga anggota geng motor terjadi laka lantas di jalan raya hingga mengakibatkan kematian.

  Sedangkan mengenai Mediasi pidana merupakan alternatif penyelesaian konflik antara pelaku dan korban tindak pidana yang diharapkan dapat mengembalikan keseimbangan kepentingan terutama korban yang telah dirugikan

  15 akibat perbuatan pelaku tindak pidana.

  Kebanyakan geng motor tersebut tidak safety atau tidak mengenakan perlengkapan pelindung tubuh seperti helm,jaket dan sepatu. Tidak sedikit pula remaja atau orang di bawah umur yang ikut serta dalam geng motor tersebut hal ini biasanya di picu oleh lingkungan sekitar yang negative atau dia mendapatkan teman yang tidak tepat dan para remaja yang sedang mencari jati diri tersebut mengikuti geng motor tak luput juga dengan pengawasan atau rasa sayang orang tua kepada anak yang terhitung kurang sehingga anak-anak mereka dapat terjerumus dalam lingkaran criminal tersebut. Sangat jelas juga tidak ada visi misi

15 Barda Nawawi Arief, Aspek Kebijakan Mediasi Penal dalam Penyelesaian Sengketa di LuarPengadilan,

  Makalah, Seminar Nasional Pertanggungjawaban Hukum Korporasi dalamKonteks Good Corporate

Governance, Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Diponegoro, Inter Continental Hotel, Jakarta, 27 Maret di dalam geng motor tersebut kecuali mencari jati diri sehingga masyarakat sekitar Kenakalan yang terjadi pada masyarakat sangat berkaitan atau identik dengan para remaja, oleh karena itu perlu kita ketahui jenjang dimana para remaja banyak melakukan aksi kenakalan yang dapat meresahkan lingkungan dimana remaja berada dan tinggal. Dalam kehidupan para remaja sering kali diselingi hal-hal yang negatif dalam rangka penyesuaian dengan lingkungan sekitar baik lingkungan dengan teman- temannya di sekolah maupun lingkungan pada saat dia di rumah.

  Hal-hal tersebut dapat berbentuk positif hingga negatif yang sering kita sebut dengan kenakalan remaja. Kenakalan remaja itu sendiri merupakan perbuatan

  16

  pelanggaran norma-norma baik norma hukum maupun norma sosial Timbulnya hal negative baru pada geng motor ini sudah pasti terjadi karena mereka para remaja yang mengikuti trend mode masakini, ajang balap liar di jalanan juga menjadi kegemaran mereka memaksimalkan motornya dengan beradu dengan geng motor yang lain, apalagi mereka juga tidak mngenakan perlengkapan yang lengkap baik si pengemudi maupun kendaraanya.

3. Mengganggu ketertiban umum

  Aksi balap liar pada remaja tersebut terbilang nekat dan membahayakan keselamatan mereka maupun pengguna jalan yang lain selain nekat dan membahayakan pengguna jalan lain, mereka juga sangat mengganggu ketertiban umum pasalnya mereka saling mengadu motornya hingga kecepatan maksimal tanpa kelengkapan yang sesuai dalam aturan polisi, apalagi jalanan yang harusnya lancar menjadi macet karena terdapat aksi balap liar yang sedang berlangsung, 16 karena para remaja yang melakukan aksi balap liar selalu memblokade jalan tersebut atau menyetop pengguna jalan lain sehingga dapat berlangsungnya praktek negatif dimata masyarakat karena balap liar sering mengganggu ketertiban umum bahkan kadang sampai merampas hak pengguna jalan lain karena sampai memberhentikan kendaraan yang akan lewat, tidak di pungkiri jika masyarakat memandang balap liar sebagai sesuatu yang merugikan.

  Dalam kepentingannya, seluruh masyarakat yang ada di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia harus mendapatkan perlindungan baik berupa haknya, ketentraman, dan kesejahteraan serta keadilan. Dimana tujuanhukum adalah keselamatan, kebahagiaan dan tata tertib dalam masyarakat.Hal ini, tentunya tentang balapan liar yang termasuk kategori yang menentang tujuan hukum di Indonesiakarena dapat mengganggu ketentraman dan kesejahteraan

  17 kehidupan manusia baik perorangan maupun perkelompok .

B. HASIL PENELITIAN 1.

  Profil Polsek Kecamatan Ambarawa

  a. Gambaran umum

  Polisi sektor (polsek) kecamatan ambarawa berada di provinsi jawa tengah dengan alamat Jl. Pemuda No.1, Panjang, Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah 50612, Indonesia,No Tlp +62 298 591110.

  Polsek kecamatan Ambarawa mempunyai unsur pelaksanaan yang bertugas menyelenggarakan tugas kepolisian mencangkup penjagaan, pengaturan, pengawalan, patrol, menertibkan, mengamankan dan penegakan hukum. Selain 17 itu polsek ambarawa juga menyelenggarakan beberapa fungsi sebagai berikut :

1. Melayani masyarakat

  Pengamanan dan menyelamatkan masyarakat 3. Pelaksanaan patroli jalan raya dan penindakan pelanggaran serta dalam rangka penegakan hukum.

  4. penyelidikan dan penyidikan tindak pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

  5. pemberian bantuan hukum bagi masyarakat setempat.

  b.

  Unit Lantas Polisi sektor Ambarawa Unit Lantas sebagaimana dimaksud merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada dibawah Kapolsek. Yang bertugas melaksanakan

  Turjawali (unit pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patrol) bidang lalu- lintas, penyidikan kecelakaan lalu-lintas dan penegakkan hukum dibidang lalu-lintas.

  Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Unit Lantas menyelenggarakan fungsi pembinaan partisipasi masyarakat dibidang lalu- lintas. Pelaksanaan penindakan pelanggaran serta penanganan kecelakaan lalu- lintas dalam rangka penegakkan hukum lalu-lintas. Unit Lantas dipimpin oleh Kanit Lantas yang bertanggung jawab kepada Kapolsek dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah kendali Wakapolsek.

2. Struktur dan tujuan kepolisian sektor Ambarawa a.

  Struktur

  Menjadikan kecamatan ambarawa menjadi salah satu kecamatan yang aman, tentram, sejahtera, dan makmur merupakan tujuan utama yang ingin di capai kepolisian sektor ambarawa. Dalam hal ketertiban lalu lintas polsek ambarawa memiliki tujuan khusus antara lain sebagai berikut

  18

  : 1)

  Meningkatkan keamanan dan ketertiban berlalu lintas di lingkungan hukum kecamatan ambarawa.

  2) Mengumpulkan segala keluhan perihal gangguan yang di alami masyarakat sekitar.

  3) Mengurangi angka kecelakaan

  4) Mengurangi kenakalan remaja

  18 (KAPOLSEK)

  AKP Slamet Mustanto SH

  (WAKAPOLSEK) Iptu Harsono

  KASPKT KANIT SABHARA KANIT INTEL KANIT LANTAS KANIT BINMAS KANIT RESKRIM KANIT PROV

b. Tujuan

5) Menciptakan ikatan yang lebih erat antara masyarakat dan kepolisian.

  6) Memberikan solusi terhadap segala masalah sosial khususnya dalam 3.

  Penanganan tindak pidana praktek balap liar oleh kepolisian ambarawa

  a. Gambaran tindak pidana praktek balap liar di kecamatan ambarawa

  Tindak pidana balap liar yang sering di lakukan di ambarawa adalah seperti sering terselenggaranya aksi balap liar yang dimana balap liar ini sering di lakukan pada malam hari dan bertempatan di sekitar jalan lingkar ambarawa. Memacu motor yang sudah di modifikasi sedemikian rupa ini sangat membahayakan dirinya dan pengguna jalan lain, tidak ada piala dan hadiah hanya saja gengsi antar bengkel yang memicu terjadinya ajang balap liar tersebut.

  Memblokade jalan dan suara yg di timbulkan sangat mengganggu pengguna jalan lain dan masyarakat sekitar. Melihat aksi balap liar ini bukanlah suatu aksi positif atau karya yang bisa dicontoh, karena aksi balap liar ini sangat merugikan pelaku sendiri dan bahkan bisa merugikan orang lain, faktor-faktor penyebab terjadinya tindak pidana balap liar yaitu bisa disebabkan oleh buruknya kontrol diri dari remaja yang tidak dapat mengkontrol keinginan untuk mencari jati diri dengan cara melakukan hal-hal baru dan juga melemahnya

  19 kontrol sosial diakibatkan kegagalan keluarga, lingkungan dan sekolah.

  Menurut hasil wawancara di lapangan dengan rizal selaku pelaku atau joki balap liar dia mengaku bahwa dia sering melukakan balap liar di jalan lingkar ambarawa, tepatnya di depan rawa apung jalan lingkar ambarawa karena di situ tracknya yang Panjang dan lurus. Rizal mengaku sangat hobi dengan 19 balapan dia merasa balapan adalah jati diri yang dia cari selama ini, rizal selalu

  Hasil observasi penelitian dengan Iptu Harsono (wakapolsek) Kecamatan Ambarawa, Ambarawa 8 januari melaksanakan balap liar tersebut pada malam hari sekitar jam 00:00 wib sampai karena jika tidak, balapan tidak akan bisa di laksanakan karena balapan ini hanya membutuhkan 201 meter saja dan motor harus di pacu semaksimal mungkin pada jarak 201 meter tersebut maka dari itu jalan harus benar-benar

  20 sepi dari lalu Lalang kendaraan yang melintas.

  Rizal mengaku ketika ia menjadi joki balap liar tersebut ia selalu di beri imbalan dari 100 ribu hingga 1 juta rupiah tergantung jumlah taruhan yang di tetapkan oleh antar pemilik kendaraan biasanya rizal mendapatkan 10% dari hasil kemenangan tersebut. Selalu ada perjudian di setiap balapan yang di selenggarakan karena itu adalah tujuan utama untuk memodifikasi motor sedemikian rupa untuk mengetahui motor siapa yang lebih cepat. Biasanya balapan ini terjadi antar bengkel dengan bengkel dan uang taruhan tersebut

  21 dapat terkumpul karena iuran dari teman-teman bengkel.

b. Cara penanganan tindak pidana praktek balap liar di kecamatan Ambarawa

  Penanganan polisi polsek ambarawa dalam menangani kasus balap liar yang kerap terjadi di sekitar jalan lingkar ambarawa ini biasanya polisi mendapatkan laporan dari masyarakat atau kadang juga melakukan pengintaian atau sweeping mengitari jalanan di sekitar wilayah kecamatan ambarawa, akan tetapi polisi sering mendapatkan laporan dari masyarakat terlebih dahulu bahwa sedang di adakanya balap liar tersebut, biasanya polisi polsek ambarawa melakukan apel sebelum melakukan penyergapan para pelaku balap liar tersebut penyergapan tersebut biasanya gabungan dari kasat lantas, kasat sabara, intel 20 dan reserse. Intel dan reserse bertugas untuk membaur di dalam lingkungan 21 Hasil observasi penelitian dengan rizal selaku joki balap liar, Ambarawa 5 desember 2017.

  balap liar tersebut, lalu dari kasatlantas dan kasat sabara menyergap dari semua tersebut di bantu oleh masyarakat sekitar yg geram atas hal tersebut dan dari comunitas bikers ambarawa (cobra) yang ikut serta dalam penyergapan aksi

  22 balap liar di jalan lingkar kecamatan ambarawa tersebut.

  Masyarakat sekitar yang geram oleh perilaku remaja yang melakukan balap liar juga kerap membantu polisi dalam menjalankan penangkapan balap liar dengan memblokade jalan-jalan yang di picu dapat membuat para pelaku balap liar melarikan diri, bapak Tono selaku masyarakat sekitar yang merasa terganggu oleh suara yang di timbulkan para pelaku balap liar tersebut juga ikut serta polisi dalam menangkap para pelaku balap liar pasalnya suara yang di timbulkan mengganggu pak Tono ketika istirahat pada malam hari, terkdang pak Tono juga melapor aktifitas balap liar tersebut kepada polisi polsek

  23 ambarawa untuk segera di tindak lanjuti.

  c.

  Kendala yang di hadapi kepolisian sektor ambarawa dalam penanganan tindak pidana praktek balap liar Kendala yang biasanya di hadapi oleh polisi polsek ambarawa biasanya di akibatkan karena aksi yang bocor atau pelaku balap liar yang sudah mengetahui bahwasanya polisi akan mengadakan penyergapan di lingkungan balap liar tersebut, di akibatkan karena para pelaku balap liar terkadang ada yang bertugas untuk mengawasi pergerakan dari polisi tersebut, jadi jika akan di

  22 23 Hasil Observasi Penelitian Dengan wakapolsek Iptu Harsono, 8 januari 2018

  adakan penyergapan yang di lakukan oleh polisi polsek ambarawa para pelaku Hasil wawancara penulis dengan bapak Joni selaku pemilik warung kopi yang berdekatan dengan lokasi balap liar tersebut mengatakan bahwa bapak Joni tidak merasa terganggu dengan adanya balap liar yang berada di depan warungnya tersebut, bapak Joni merasa beruntung karena warung bapak Joni menjadi laris dikarenakan para penonton dan pembalap liar membeli makanan

  24 dan minuman di warungnya.

  d.

  Efek penanganan praktek balap liar yang di lakukan kepolisian Ambarawa Ketika terjadi penangkapan dalam aksi balap liar, para pelaku yang tertangkap oleh kepolisian Ambarawa langsung di bina di tempat dan di bawa ke polres Semarang untuk pendataan dan penilangan kepada para pelaku aksi balap liar tersebut hal itu menimbulkan kurangnya efek jera bagi remaja pelaku aksi balap liar di kecamatan ambarawa karena tindakan polisi yang kurang begitu tegas dan membuat efek jera bagi si pelaku balap liar sehingga mengakibatkan balap liar itu sendiri masih terselenggara sampai sekarang.

C. ANALISIS 1.

  Tindakan polsek Ambarawa dalam penanganan balap liar di kecamatan Ambarawa a.

  Implementasi tindakan polsek Ambarawa Dari beberapa peraturan yang mengatur tugas kepolisisan yaitu Undang-

  Undang No 2 tahun 2002 Tentang Kepolisian Pasal 13 Tugas pokok Kepolisian 24 Negara Republik Indonesia adalah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman, dan melindungi mengayomi dan melayani masyarakat dengan baik, karenannya polisi sektor Ambarawa sering mengadakan sweeping pada akhir pekan atau hari-hari tertentu mengelilingi wilayah kecamatan ambarawa untuk memastikan bahwa wilayah tersebut aman dan tentram, jika ada masyarakat yang menggrombol atau hal yang dapat memicu datangnya kejahatan makan polisi sektor Ambarawa tak jarang memberikan pembinaan kepada mereka.

  Tak jarang juga polisi menemui sekelompok pemuda yang sedang melakukan adu kecepatan atau berbalapan di jalan raya tepatnya di jalan lingkar ambarawa pada saat itu polisi langsung menangkap sebagian dari remaja tersebut dan juga masih banyak yang dapat meloloskan diri hal itu di karenakan jumlah polisi dan remaja yang melakukan balap liar tidak sebanding, polisi terkadang mengalami kewalahan dalam hal penangkapan para pelaku balap liar tersebut tetapi polisi mengaku sulit untuk menangkap semua pelaku balap liar. Terkadang dalam melakukan penyergapan polisi di bantu oleh masyarakat salah satunya yaitu pak koko dari komunitas bikers ambarawa sering membantu kepolisian dalam mengamankan lalulintas kawasan ambarawa. Menurut hasil wawancara penulis dengan pak koko selaku anggota komunitas bikers Ambarawa mengaku sering membantu polisi sektor Ambarawa jika akan melakukan penangkapan para pelaku balap liar di jalan lingkar Ambarawa, pak koko merasa aksi balap liar itu hanya

  25

  akan membahayakan pengguna jalan lain yang melintas di jalan lingkar tersebut Beberapa pelaku balap liar yang tertangkap di bina dan di beri penilangan 25 yang di lakukan oleh kepolisian Ambarawa dan satlantas polres kabupaten

  Semarang, polisi juga menasehati kepada para pelaku balap liar tersebut maupun pengguna jalan lain, polisi juga sering mengadakan sweeping setiap akhir pekan atau hari-hari tertentu yang biasanya sering terselenggaranya aksi balap liar yang di lakukan untuk memberantas aksi balap liar di jalan lingkar kecamatan Ambarawa tersebut agar si pelaku balap liar berfikir dua kali apabila ingin melakukan aksi balap liar tersebut. Namun polisi masih memiliki kekurangan, salah satu kekurangan yang di hadapi polisi adalah kekurangan personil sehingga menyebabkan tidak maksimalnya penangkapan dalam aksi balap liar di kecamatan

26 Ambarawa.

  Menurut Pasal 21 UU LLAJ No 22 Tahun 2009 yang berbunyi : 1.

  Setiap Jalan memiliki batas kecepatan paling tinggi yang ditetapkan secara nasional.

  2. Batas kecepatan paling tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kawasan permukiman, kawasan perkotaan, jalan antarkota, dan jalan bebas hambatan.

  3. Atas pertimbangan keselamatan atau pertimbangan khusus lainnya, Pemerintah Daerah dapat menetapkan batas kecepatan paling tinggi setempat yang harus dinyatakan dengan Rambu Lalu Lintas.

  4. Batas kecepatan paling rendah pada jalan bebas hambatan ditetapkan dengan batas absolut 60 (enam puluh) kilometer per jam dalam kondisi arus bebas.

  5. Ketentuan lebih lanjut mengenai batas kecepatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan peraturan pemerintah. balap liar yang terjadi sangat melebihi batas kecepatan yang sudah di atur dalam pasal di atas walaupun hanya track lurus dan hanya berjarak 201 meter kecepatan yang di buat oleh kendaraan yang sudah di modifikasi sedemikian rupa ini bisa mencapai kurang lebih 120 km/jam dalam jarak 201 meter tersebut. Para 26 pelaku balap liar ini biasanya mengadu kendaraan pada malam hari menunggu jalanan sepi dan aktifitas masyarakat yang sudah terhenti sehingga mereka dapat pelaku aksi balap liar memblokade jalan raya sehingga menyebabkan sedikit kemacetan. Para pelaku juga sudah bersiap-siap untuk melarikan diri apabila ada polisi yang ingin menghentikan atau menangkap para pelaku aksi balap liar tersebut terkadang juga ada yang tertangkap oleh polisi dan mendapatkan pembinaan lebih lanjut.

  Menurut Rizal salah satu joki motor balap liar dia tidak merasa takut akan kedatangan polisi karena dia merasa menggunakan motor yang sangat cepat sehingga dia merasa polisi tidak akan bias mengejarnya, walaupun rizal sudah pernah tertangkap dan mendapatkan pembinaan Rizal tidak memiliki efek jera, mungkin hal ini di sebabkan karena penanganan polisi yang kurang tegas. Rizal merasa bahwa menjadi joki motor balap adalah suatu kebanggaan tersendiri sehingga dia dapat di kenal oleh orang-orang di sekitar pelaku balap liar tersebut, walaupun motor yang di pakainya tidak aman seperti tidak ada lampu penerangan, ban yang kecil-kecil, tidak menggunakan helm, mesin yang sudah di upgrade Rizal tidak merasa takut karena satu-satunya alasan Rizal adalah hobi. Selain hobi Rizal juga mendapat keuntungan jika memenangkan balapan tersebut karena di setiap balapan terdapat unsur perjudian dari kemenangan tersebut Rizal mendapatkan imbalan sebesar 10% dari hasil kemenangan tersebut. Kemenangan tersebut akan membuat nama joki dan nama bengkel menjadi terkenal sehingga para remaja yang ingin memodifikasi motornya pasti datang ke bengkel yang selalu memenangkan balap liar dan begitu juga yang ingin memakai jasa joki motor balap pasti akan

27 Dalam pemberantasan balap liar masyarakat ikut serta karena terkadang

  polisi mendapatkan laporan dari masyarakat yang terganggu adanya aksi balap liar tersebut apabila polisi mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa adanya balap liar maka polisi sektor Ambarawa akan segera mendatangi titik terjadinya balap liar tersebut di selenggarakan, walaupun hanya sebagian yang tertangkap, polisi langsung menindak lebih lanjut atau mengadili secara hukum dengan memberi pembinaan di tempat kemudian di bawa di polres kabupaten semarang untuk dilakukan penilangan dan menyita kendaraan yang tidak lengkap surat-surat ataupun perlengkapan yg menempel di sepeda motor tersebut, apabila motor yang di sita tidak setandar atau yang sudah di modifikasi sedemikian rupa maka sepeda motor tersebut tidak dapat di ambil sebelum ada surat-suratnya dan sepeda motor tersebut di kembalikan kondisinya seperti semula.

  Pasal 115 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (“UU LLAJ”) mengatur sebagai berikut: Pengemudi Kendaraan Bermotor di Jalan dilarang: 1. mengemudikan Kendaraan melebihi batas kecepatan paling tinggi yang diperbolehkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

  21; dan/atau 2. berbalapan dengan Kendaraan Bermotor lain.

  Menurut hasil penelitian di lapangan sampai sekarang masih sering 27 terselenggaranya balap liar yang terjadi di kecamatan ambarawa, walaupun terkadang di adakan sweeping oleh para polisi, para grombolan pelaku balap liar akan di adakannya balap liar maka ada beberapa remaja yang lain mengawasi keadaan sekitar jika ada tanda-tanda kedatangan polisi maka mereka akan saling menghubungi dan membubarkan diri terlebih dahulu. Sehingga jika ada laporan dari masyarakat tentang adanya balap liar dan kemudian polisi polsek ambarawa mendatangi titik kejadian balap liar sudah sepi seperti tidak ada apa-apa dan lalulintas berjalan normal, lalu jika polisi mengira sudah aman dan kembali lagi ke markas atau polsek, para pelaku balap liar tersebut akan kembali lagi di titik balap

  28 liar dan melanjutkan aksinya lagi.

  Menurut keterangan yang di sampaikan oleh iptu Harsono selaku wakapolsek kecamatan Ambarawa beliau menjelaskan bahwa apabila melakukan patroli dan oprasi guna penagkapan balap liar berkerja sama dengan satuan sabhara, kasat reskrim, intel serta anggota kasatlantas yang lain yang ada di polisi sektor Ambarawa biasanya melakukan patroli atau penangkapan itu sendiri di laksanakan apabila sudah mendapatkan surat perintah dari polres kabupaten Semarang. Para polisi melakukan patroli pada malam hari biasanya di jalanan yang sepi dan lurus itu menjadi salah satu arena pelaku balap liar untuk melakukan aksinya, tempat-tempat seperti itu yang biasanya di datangi anggota kepolisian polsek ambarawa. Walaupun sudah di bantu oleh banyak anggota polisi akan tetapi

  29 para pelaku masih dapat meloloskan diri dari sergapan polisi.

  Kebanyakan remaja yang ikut bergabung di lokasi balap liar tersebut kendaraan yang mereka pakai juga tidak safety. Tidak sedikit pula remaja atau 28 orang di bawah umur yang ikut serta dalam grombolan balap liar tersebut hal ini 29 Hasil penelitian dengan Rizal selaku joki balap liar. Ambarawa 5 desember 2017

Dokumen yang terkait

40 BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS TOKOPEDIA A.Hubungan Hukum Yang terjadi Di Dalam Situs Tokopedia

0 0 23

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Problematika Hukum Pendirian Perseroan Terbatas (PT) oleh Suami Isteri

0 0 17

A. TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Problematika Hukum Pendirian Perseroan Terbatas (PT) oleh Suami Isteri

0 0 60

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlindungan Hukum terhadap Korban Bencana Alam sebagai Hak Asasi Manusia

0 0 12

BAB II PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlindungan Hukum terhadap Korban Bencana Alam sebagai Hak Asasi Manusia

0 0 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Kognitif IPA Siswa SD Kelas V Melalui Model Example Non Example dengan Pendekatan Problem Based Learning

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Kognitif IPA Siswa SD Kelas V Melalui Model Example Non Example dengan Pendekatan Problem Based Learning

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Kognitif IPA Siswa SD Kelas V Melalui Model Example Non Example dengan Pendekatan Problem Based Learning

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Kognitif IPA Siswa SD Kelas V Melalui Model Example Non Example dengan Pendekatan Problem Based Learning

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Kognitif IPA Siswa SD Kelas V Melalui Model Example Non Example dengan Pendekatan Problem Based Learning

1 0 14