Perbandingan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dan Tanya Jawab Terhadap Evaluasi Hasil Belajar Mahasiswa Akbid Semester IV Pada Mata Kuliah Kegawatdaruratan di Akbid Kholisatur Rahmi Binjai

  Lampiran 1

  Assalammualaikum Wr. Wb/ Salam Sejahtera Dengan Hormat, menjalani Program Pendidikan D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU.

  Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “Perbandingan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dan Tanya Jawab Terhadap Evaluasi Belajar Mahasiswa Akbid Semester IV Pada Mata Kuliah Kegawatdaruratan Kebidanan di Akbid Kholisatur Rahmi Binjai”

  Keikutsertaan peserta didik untuk aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran sangat diharapkan guna menghasilkan hasil belajar dan kegiatan pembelajaran yang lebih bermakna. Model Pembelajaran NHT ini memberikan kebebasan kepada setiap mahasiswa untuk belajar memahami topik pembelajaran bersama dengan teman sebayanya (peer learning), saling berinteraksi dan bekerja sama antar mahasiswa. Pembelajaran ini menuntut keaktifan dari semua mahasiswa dan menghindari adanya dominisasi di dalam kelompok.

  Model pembelajaran tanya jawab ini merupakan tipe pembelajaran yang bersifat individual, memberikan kesempatan kepada mahasiswa berkomunikasi secara langsung kepada dosen dan diharapkan adanya umpan balik yang positif dari mahasiswa.

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan model pembelajaran NHT dan tanya jawab terhadap evaluasi hasil belajar mahasiswa semester IV pada mata kuliah Kegawatdaruratan Kebidanan. Saya akan melakukan observasi kepada responden tentang : a.

  Penerapan model pembelajaran NHT dan tanya jawab terhadap mata pelajaran Kegawatdaruratan Kebidanan.

  b.

Melakukan evaluasi terhadap hasil belajar mahasiswa yang diajari dengan model NHT dan tanya jawab

  ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan untuk kepentingan penelitian. Responden tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila responden membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi saya : Nama : Diah Evawanna Anuhgera Alamat : Jl. Persamaan no 20 Medan No.HP : 085362580477

  Terima kasih kepada responden yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian ini. Keikutsertaan Anda ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

  Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan responden bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami persiapkan.

  Medan, April 2014 Peneliti

  (Diah Evawanna Anuhgera) Lampiran 2

  

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)

(INFORMED CONSENT)

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Alamat : Telp/HP :

  Setelah mendapat penjelasan dari penelitian “Perbandingan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dan Tanya Jawab Terhadap Evaluasi Belajar Mahasiswa Akbid Semester IV Pada Mata Kuliah Kegawatdaruratan Kebidanan, maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.

  Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

  Medan, April 2014 ( )

  Lampiran 4

  

KUESIONER PENELITIAN

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD

  

EVALUASI HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV

TENTANG KEGAWATDARURATAN KEBIDANAN DI

AKBID KHOLISSATURRAHMI BINJAI

  Tanggal : No Absen : Kelas :

  Petunjuk Pengisian

  1. Jawablah pertanyaan pada jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda silang (X)pada huruf A,B,C,D pada jawaban yang benar.

  2. Waktu : 30 menit

  3. Skor penilaian : skor 1 untuk jawaban yang benar skor 0 untuk jawaban yang salah

  KASUS 1 (nomor 1-5)

  Seorang ibu berusia 29 tahun, P3 A0, telah melahirkan bayi perempuannya di Klinik Harapan Bunda pada pukul 02.30 WIB dengan BB = 4100 gram. Bidan segera memberikan injeksi oksitosin 10 IU secara IM, 5 menit kemudian plasenta lahir spontan dan lengkap, kontraksi uterus jelek, uterus teraba lembek, jumlah pendarahan kala I hingga kala IV ± 550 cc. Bidan telah melakukan masase uterus namun uterus belum berkontraksi dengan baik. Tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 106 x/menit, frekuensi pernapasan 22 x/menit, suhu 36,9 ºC.

  1. Apakah diagnosa yang dapat ditegakkan pada kasus diatas ?

  a. Inersia Uteri

  b. Atonia Uteri

  c. Ruptur Uteri

  d. Tetania Uteri

  e. Inversio Uteri

  2. Apakah faktor-faktor yang menyebabkan pendarahan pada kasus diatas ?

  a. Makrosomia

  b. Multiparitas tinggi

  c. Overdistensi Uterus

  d. Persalinan yang cepat

  d. Persalinan dengan induksi

  3. Apakah komplikasi yang dapat terjadi pada kasus diatas ?

  a. KPD

  b. Infeksi c. Syok Septik

  d. Syok Neurogenik

  e. Syok Hipovolemik

  4. Apakah tindakan bidan yang perlu dilakukan dengan segera ?

  a. Mengecek kandung kemih ibu

  b. Mengecek kelengkapan plasenta

  c. Melakukan Kompresi Bimanual Interna

  d. Melakukan Kompresi Bimanual Eksterna

  e. Melakukan Kompresi Aorta Abdominal

  5. Apakah jenis uterotonika yang dapat diberikan bidan untuk memperbaiki kontraksi uterus ? a. Metergin 0,2 mg IM

  b. Metergin 0,2 mg IV

  c. Oksitosin 10 IU per IM

  d. Oksitosin 20 IU per IM

  e. Misoprostol 600 mcg per rektal

  KASUS 2 (nomor 6-10)

  Seorang ibu berusia 35 tahun, P7 A1, melahirkan bayi laki-laki di klinik bersalin pada pukul 13.00 WIB. Bidan telah memberikan injeksi oksitosin segera setelah bayi lahir. Plasenta lahir 20 menit setelah bayi lahir dengan lengkap. Ibu mengalami pendarahan ± 150 cc selama kala IV, kontraksi uterus lemah dan lembek. Ibu belum berkemih selama 4 jam yang lalu, tekanan darah ibu 100/60 mmHG, denyut nadi 88 x/I, frekuensi pernapasan 26x/menit, suhu 36,7 ºC.

  6. Apakah jenis pendarahan yang dialami ibu pada kasus ini ?

  a. Post Partum Late

  b. Post Partum Dini

  c. Post Partum Primer

  d. Post Partum Sekunder

  e. Post Partum Intermidiate

  7. Apakah data pendukung untuk menegakkan diagnosa pada kasus ini?

  a. Syok dan anemia

  b. Tekanan darah ibu

  c. Fundus teraba keras dan pendarahan

  d. Plasenta lahir 20 menit setelah bayi lahir

  e. Kontraksi fundus teraba lembek dan pendarahan

  8. Apakah faktor predisposisi yang terjadi pada kasus ini ?

  a. Makrosomia

  b. Polihidramnion

  c. Grandemultipara

  d. Infeksi intrapartum

  e. Partus Lama (terlantar)

  9. Apakah tindakan pertama yang segera anda lakukan pada kasus ini ?

  a. Memberikan uterotonika

  b. Pemberian oksitosin 10 IU

  c. Mengecek kelengkapan plasenta

  d. Melakukan masase fundus uteri

  e. Melakukan kompresi abdominal aorta

  10.Setelah tindakan pada no 9, apakah tindakan yang akan anda lakukan sebagai bidan pada kasus ini ? b. Melakukan masase fundus uteri

  c. Mengosongkan kandung kemih

  d. Melakukan Kompresi Bimanual Interna

  e. Melakukan Kompresi Bimanual Eksterna

  KASUS 3 (nomor 10-15)

  Seorang ibu berusia 26 tahun,P2 A0, melahirkan bayi di rumah sakit pada pukul 04.00 WIB. Plasenta lahir 30 menit setelah bayi lahir secara spontan dan lengkap. Riwayat persalinan ibu mengalami ketuban pecah selama 5 jam sebelum persalinan dan pemberian oksitosin 1ampul sebelum bayi lahir, 2 jam setelah persalinan ibu mengalami pendarahan sebanyak ± 155 cc cc, bidan telah melakukan masase fundus uteri tetapi kontraksi uterus masih lemah, ibu tampak lemas, kandung kemih ibu keras, tekanan darah 100/70 mmHg, denyut nadi 96x/menit, frekuensi pernapasan 26 x/menit dan suhu 36,8ºC, hb 10,5 %.

  11. Apakah tindakan pertama yang harus anda lakukan pada kasus ini ?

  a. Masase fundus uteri

  b. Mengosongkan kandung kemih

  c. Melakukan uji pembekuan darah

  d. Pasang infus RL 500 ml + 20 IU oksitosin

  e. Memasukkan tangan ke vagina secara obstetrik

  12. Jika tindakan pada no (11) tidak berhasil dan pendarahan masih terjadi, apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan ? a. Ergometrin 0,2 mg

  b. Misoprostol 0,2 mg

  c. Tamponade Uterus

  d. Kompresi Bimanual Interna

  e. Kompresi Bimanual Eksterna

  13. Jika tindakan pada no (12) tidak berhasil dan pendarahan masih terjadi, apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan ? a. Ergometrin 0,2 mg

  b. Misoprostol 0,2 mg

  c. Kompresi Bimanual Interna

  d. Kompresi Aorta Abdominal

  e. Kompresi Bimanual Eksterna

  14. Bila tindakan pada no (13) tidak berhasil juga, apa tindakan selanjutnya yang harus dilakukan ? a.Kompresi Bimanual Eksterna + infuse 500 ml + 20 IU oksitosin + ergometrin b.Kompresi Bimanual Interna + infuse RL 500 ml + 20 IU oksitosin + ergommetrin c.Kompresi Aorta Abdominal + Kompresi Bimanual Interna + infuse RL + oksitosin d.Kompresi Aorta Abdominal + Kompresi Bimanual Eksterna + misoprostol 0,2mg

  Abdominal

  15. Jika tindakan no (14) ternyata tidak berhasil, apa tindakan selanjutnya yang harus dilakukan ? a. Rujuk

  b. Perbaiki keadaan umum

  c. Kompresi Bimanual Aorta

  d. Kompresi Bimanual Interna

  e. Kompresi Bimanual Interna dan Kompresi Bimanual Aorta

  Seorang ibu berusia 30 tahun, P3A0 melahirkan pervaginam pada pukul 03.00 di klinik bersalin. Bidan telah melakukan injeksi 10 IU oksitosin segera setelah bayi lahir dan memeriksa fundus uteri ibu. Pkl 03.05 wib dicoba untuk peregangan tali pusat terkendali, uterus kontraksi keras, plasenta belum lepas, tinggi fundus uteri 2 jari diatas pusat, mengalami pendarahan ± 250 cc, tekanan darah 100/70 mmHg, denyut nadi 96 x/menit, frekuensi pernapasan26x/menit dan suhu 36,8 ºC.

  16. Apakah jenis pendarahan yang dialami ibu pada kasus ini ?

  a. Post Partum Late

  b. Post Partum Dini

  c. Post Partum Primer

  d. Post Partum Remote

  d. Post Partum Sekunder

  17. Apakah tindakan awal yang anda lakukan pada kasus diatas ?

  a. Melakukan manual plasenta

  b. Melakukan traksi talipusat terkendali

  c. Menunggu dan observasi 15 menit lagi

  d. Melaksanakan kompresi bimanual interna

  e. Memberikan oksitosin ke-2 sebanyak 10 IU per IM

  18. Pada pukul 03.15 belum juga didapatkan tanda-tanda pelepasan plasenta. Apakah tindakan yang harus dilakukan pada kasus di atas ? a. Melakukan manual plasenta

  b. Menunggu dan observasi 15 menit lagi

  c. Memasang infuse dan cairan pengganti

  d. Melaksanakan kompresi bimanual interna e. Memberikan oksitosin ke-2 sebanyak 10 IU per IM

  19. Bila pada pukul 03.30, plasenta masih belum lepas, tampak adanya pendarahan pervaginam. Apakah diagnosa pada kasus ini ? a. Atonia Uteri

  c. Pendarahan, kontraksi uterus kuat, plasenta belum lahir selama 15 menit

  b. Plasenta previa

  23. Apakah faktor predisposisi yang terjadi pada kasus di atas, apabila tindakan pada nomor (22) gagal karena plasenta tidak dapat terlepas dari permukaan uterus ? a. Plasenta akreta

  e. Kompresi bimanual

  d. Penjahitan robekan

  c. Manual Plasenta

  b. Reposisi Uteri

  a. Histerektomi

  22. Apakah tindakan yang harus dilakukan bila plasenta tidak lahir pada pukul 11.45 ?

  e. Pendarahan, kontraksi uterus kuat, plasenta belum lahir selama 40 menit

  d. Pendarahan, kontraksi uterus kuat, plasenta belum lahir selama 30 menit

  b. Plasenta belum lahir selama 15 menit

  b. InversioUteri

  21. Apakah data objektif yang dapat digunakan untuk membantu penegakan diagnosa pada kasus di atas ? a. Kontraksi uterus baik

  Seorang ibu berusia 26 tahun, P2 A0, melahirkan bayi perempuan di bidan praktik mandiri secara spontan pada pukul 11.15 WIB. Bidan telah melakukan manajemen aktif kala III tetapi tanda-tanda pelepasan plasenta belum ada. Pada pukul 11.30 bidan memberikan oksitosin ke-2 sebanyak 10 IU per IM, kandung kemih ibu tidak penuh, kontraksi uterus baik, plasenta masih belum lepas, tidak terdapat laserasi perineum, pendarahan selama kala IV ± 130 cc. Tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 88 x/menit, frekuensi pernapasan 24 x/menit, suhu 36, 7º C.

  KASUS V (21-25)

  e. Pemberian antibiotik profilaksis yang tidak tepat

  d. Septum plasenta yang tidak lengkap

  c. His yang kurang kuat

  b. Tali pusat menumbung

  a. Plasenta Rest

  d. Emboli Air Ketuban

  c. Laserasi Perineum

  c. Retensio Plasenta

  c. Plasenta adhesive d. Plasenta inkarserata

  e. Plasenta previa totalis

  24. Apakah tindakan yang dapat dilakukan bidan untuk menghindari tuntutan hukuman sebelum melakukan tindakan diatas ? a.Informed consent

  b. Komunikasi terapeutik

  c. Komunikasi inter personal

  d. Komunikasi informasi edukasi

  e. Konseling tentang tindakan medis

  25. Berdasarkan keadaan tersebut (soal no 23), apakah tindakan segera yang harus dilakukan di rumah sakit untuk dilakukan ? a. Kuretase

  b. Reposisi

  c. Histerektomi

  d. Operasi Spinelli

  e. Ligasi Arteri Uterina

  Seorang ibu berusia 37 tahun, P4 A0 pada pukul 02.15 di rumah sakit, sudah oksitosin setelah bayi lahir. Pada pulul 02.20 dicoba untuk melakukan peregangan tali pusat terkendali, uterus kontraksi keras, plasenta belum lepas. Pada pukul 02.30 diberikan oksitosin kedua, pada saat peregangan tali pusat fundus ikut tertarik, pendarahan pervaginam tidak ada tinggi fundus uteri 2 jari di atas pusat, tekanan darah 100/70 mmHg, denyut nadi 90 x/menit, frekuensi pernapasan 24x/menit, suhu 37ºC.

  26.Pada pukul 03.00 plasenta belum lahir juga. Apakah tindakan yang harus dilakukan bidan ? a. Kuretase

  b. Manual Plasenta

  c. Ligasi arteri uterina

  d. Kompresi Aorta Abdominal

  e. Kompresi Bimanual Eksterna

  27. Apakah komplikasi dari tindakan yang dilakukan pada nomor (26) ?

  a. Perforasi uterus

  b. Syok anifilatik

  c. Ruptur Perineum

  d. Fistula Rektovagina

  e. Pendarahan Intra Cranial

  28. Apakah tindakan yang pertama kali dilakukan untuk memperkecil terjadinya komplikasi pada tindakan ? a. Memasang infus

  b. Stabilisasi plasenta manual

  c. Memberikan dorongan dari fundus

  d. Memasang tamponade uterovaginal e. Memberikan uterotonika intramuscular atau intravena

  29. Apakah persiapan yang dilakukan untuk pasien dalam melakukan tindakan pada nomor (26) ? a. Pemberian uterotonika b.Pemasangan foley kateter

  c. Pemasangan tamponade uterus

  d. Pemberian cairan nutrisi dan anastesi

  e. Jelaskan prosedur dan cek reflek patella ibu dalam sulit ditentukan tepi plasenta.Apakah penyebab yang terjadi pada kasus diatas ?

  a. Plasenta akreta

  b. Plasenta previa

  c. Plasenta adhesive

  d. Plasenta inkarserata

  e. Plasenta multilobularis

  Lampiran 5

  Lembar Observasi Aktivitas Dosen Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)

  No Aspek Penilaian Keterangan Dilakukan Tidak

  Dilakukan

  1. Persiapan :

  • Mempersiapkan rancangan program pembelajaran (RPP)
  • Tujuan pembelajaran dinyatakan dalam kalimat yang jelas dalam RPP
  • Mempersiapkan media pembelajaran
  • Mempersiapkan setting kelas untuk pembelajaran.

  2. Pendahuluan :

  • Melakukan apersepsi
  • Menjelaskan deskripsi materi
  • Menyampaikan relevansi dan manfaat
  • Menyampaikan TIU dan TIK
  • Menjelaskan model pembelajaran NHT

  3. Pelaksanaaan

  • Membagi mahasiswa ke dalam kelompok yang terdiri dari 5 orang
  • Menentukan nomor 1-5 dari setiap kelompok.
  • Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mepelajari materi pembelajaran.
  • Memberikan pertanyaan kepada mahasiswa.
  • Memberikan waktu kepada mahasiswa untuk memecahkan masalah
  • Menyebut salah satu nomor tertentu yang dimiliki mahasiswa dan mahasiswa yang nomornya disebutkan dari setiap kelompok menjawab pertanyaan yang sama.
  • Menyimpulkan jawaban mahasiswa.
  • Memberikan pujian kepada mahasiswa yang berhasil menjawab dan memotivasi mahasiswa yang tidak berhasil menjawab.

  Mengetahui, Binjai, April 2014 Direktris Akademi Kebidanan Kholisatur Rahmi Observer Jita Sari, SST. M.Kes (Diah Evawanna Anuhgera)

  3. Penutup

  • Memberikan pertanyaan kepada 1-2 mahasiswa secara acak
  • Memberikan umpan balik dari jawaban mahasiswa.
  • Menyimpulkan pembelajaran pada akhir kegiatan.
  • Memberikan tindak lanjut tentang materi pembelajaran selanjutnya.

  Lembar Observasi Aktivitas Dosen Model Pembelajaran Tanya Jawab

  No Aspek Penilaian Keterangan Dilakukan Tidak

  Dilakukan

  1. Persiapan :

  • Mempersiapkan rancangan program pembelajaran (RPP).
  • Mempersiapkan media pembelajaran
  • Mempersiapkan setting kelas untuk pembelajaran.

  Tujuan pembelajaran dinyatakan dalam kalimat yang jelas dalam RPP

  2. Pendahuluan :

  • Melakukan apersepsi
  • Menjelaskan deskripsi materi
  • Menyampaikan relevansi dan manfaat
  • Menyampaikan TIU dan TIK
  • Menjelaskan model pembelajaran tanya jawab

  3. Pelaksanaaan

  • Melaksanakan pembelajaran secara sistematis.
  • Menumbuhkan partisipasi aktif mahasiswa.
  • Memberikan pertanyaan pada mahasiswa
  • Memberikan kesempatan kepada mahasiswa lain menjawab pertanyaan.
  • Memberikan jawaban yang dengan jelas dan tepat
  • Memberikan kesempatan untuk bertanya kepada mahasiswa
  • Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif.

  reinforcement (penguatan) kepada mahasiswa.

  • Memberikan

  Direktris Akademi Kebidanan Kholisatur Rahmi Observer Jita Sari, SST. M.Kes (Diah Evawanna Anuhgera) Lampiran 6 SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

  3. Penutup

  • Memberikan pertanyaan kepada 1-2 mahasiswa secara acak
  • Memberikan umpan balik
  • Menyimpulkan pembelajaran bersama mahasiwa.
  • Memberikan tindak lanjut tentang materi pembelajaran selanjutnya Mengetahui, Binjai, April 2014

  Mata Kuliah : Kegawatdaruratan Kebidanan Kode Mata Kuliah : Bd 301 Waktu Pertemuan : 2x50 menit Pertemuan ke :

  II A. Tujuan Instruksional

  1.Umum: Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa Akademi Kebidanan Kholisatur Rahmi Binjai Semester IV akan dapat menerapkan Kegawatdaruratan Kebidanan pada Atonia Uteri dengan dengan benar.

  2. Khusus : Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa Akbid Kholisatur Rahmi Binjai

  Semester IV diharapkan akan dapat menganalisis pendarahan pada kala IV dengan atonia uteri.

  B. Pokok Bahasan : Atonia Uteri

  C. Sub Pokok Bahasan :

  1. Pengertian atonia uteri

  2. Etiologi atonia uteri

  3. Diagnosis atonia uteri

  4. Pencegahan atonia uteri

  5. Penatalaksanaan atonia uteri

  D. Metode Pembelajaran : Numbered Head Together (NHT)

  Menjawab salam Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan

  Mencari anggota kelompoknya Mendiskusikan pembelajaran Menjawab pertanyaan dan memperhatikan Mendiskusikan pertanyaan yang diberikan oleh dosen Mempresentasikan hasil diskusi di kelas dan memperhatikan jawaban temannya

  5. Memanggil mahasiswa dengan nomor tertentu dan mahasiswa yang nomornya sesuai dari setiap kelompok

  4. Memberikan waktu kepada mahasiswa untuk berpikir bersama menyelesaikan pertanyaan

  3. Mengajukan pertanyaan berupa kasus kebidanan

  2. Memberikan waktu kepada mahasiswa untuk mempelajari materi pembelajaran mengenai atonia uteri

  1. Membagi mahasiswa dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 orang dan kepada setiap anggota diberi nomor.

  2. Penyajian

  LCD Laptop Powerpoint

  4. Menjelaskan kompetensi- kompetensi dalam TIU dan TIK untuk pertemuan ke IV

  Merupakan jenis pembelajaran kelompok yang terdiri dari 5-6 anggota dalam setiap kelompok. Di setiap anggota kelompok diberi penomoran 1 sampai 5 atau 6. Dosen akan memberikan kasus yang sama pada setiap kelompok dan setiap kelompok secara individual.

  3. Menjelaskan manfaat mempelajari asuhan kegawatdaruratan pada atonia uteri bagi seorang bidan.

  2. Menjelaskan kepada mahasiswa tentang materi pada pertemuan ke IV.

  1. Memberikan salam pembuka

  1 Pendahuluan

  5

  4

  3

  1 2

  E. Kegiatan Pengajaran No Tahap Kegiatan Pegajaran Kegiatan Peserta Media dan Alat

  LCD Laptop Powerpoint mencoba untuk menjawab pertanyaan yang sama secara bergantian di kelas

  6. Dosen menyimpulkan Memberikan saran jawaban mahasiswa agar lebih tepat Memperhatikan

  7. Memberikan pujian kepada dan mencatat mahasiswa yang berhasil komentar pengajar menjawab dan memberikan Memperhatikan semangat kepada mahasiswa menjawab dengan benar.

  9. Melanjutkan ke pertanyaan Memperhatikan berikutnya.

  3 Penutup

  1. Memberikan pertanyaan Menjawab pertanyaan LCD kepada 1-2 mahasiswa Memperhatikan Laptop tentang atonia uteri secara Powerpoint acak.

  2. Memberikan umpan balik Memperhatikan positif terhadap jawaban mahasiswa.

  3. Menyimpulkan materi Memperhatikan pembelajaran hari ini.

  3. Memberikan tindak lanjut Memperhatikan mengenai gambaran umum tentang materi pembelajaran yang akan datang yaitu retensio plasenta

  4. Mengucapkan salam penutup Menjawab salam

  F. Evaluasi

  Materi ini akan diujikan 3 hari setelah pembelajaran ini dalam bentuk multiple choic e berjumlah 15 soal.

  G. Refrensi

  1. Cunningham. F.G, Gant. N. F, Leveno. K. J, Gilstrap. L. C, Hauth. J. C, Wenstrom. K. D. (2013). Obstetri Williams Vol 1, Edisi 21, Jakarta : EGC.

  2. Manuaba, I. B. (2008) Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan . Jakarta : EGC.

  3. Varney. H, Kriebs. J. M., Gegor. C. L. (2010) Buku Ajar Asuhan Kebidanan

  Volume 2 , Edisi 4, Jakarta : EGC. Mata Kuliah : Kegawatdaruratan Kebidanan Kode Mata Kuliah : Bd 301 SKS :

  2 SKS Pertemuan ke :

  II A. Tujuan Instruksional

  1.Umum: Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa Akademi Kebidanan Kholisatur Rahmi Binjai Semester IV akan dapat menerapkan Kegawatdaruratan Kebidanan yang komprehensif sesuai kompetensi bidan dengan baik.

  2. Khusus : Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa Akbid Kholisatur Rahmi Binjai

  Semester IV diharapkan akan dapat menganalisis pendarahan pasca pada kala IV dengan atonia uteri.

  B. Pokok Bahasan : Atonia Uteri

  C. Sub Pokok Bahasan :

  1. Pengertian atonia uteri

  2. Etiologi atonia uteri

  3. Diagnosis atonia uteri

  4. Pencegahan atonia uteri

  5. Penatalaksanaan atonia uteri

  D. Metode Pembelajaran : Tanya Jawab

  LCD Laptop Powerpoint

  9. Memberikan kesempatan Memperhatikan Menjawab pertanyaan Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Menjawab pertanyaan Memperhatikan Memperhatikan Memberikan pertanyaan Menjawab pertanyaan

  8. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya

  7. Menjelaskan penatalaksanaan atonia uteri

  6. Menjelaskan pencegahan atonia uteri

  5. Memberikan pertanyaan kepada mahasiswa tentang pencegahan yang dapat dilakukan untuk atonia uteri

  4. Menjelaskan diagnosis atonia uteri

  3. Menjelaskan etiologi atonia uteri

  2. Memberikan pertanyaan mengenai etiologi atonia uteri

  1. Menjelaskan pengertian atonia uteri

  2. Penyajian

  Menjawab salam Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan

  Metode ini merupakan model pembelajaran yang bersifat aktif individual dengan mengakibatkan terjadinya komunikasi secara langsung yang bersifat two way traffic antara dosen dengan dosen, atau mahasiswa

  4. Menjelaskan kompetensi- kompetensi dalam TIU dan TIK untuk pertemuan ke IV

  3. Menjelaskan manfaat mempelajari asuhan kegawatdaruratan pada atonia uteri bagi seorang bidan.

  2. Menjelaskan kepada mahasiswa tentang materi pada pertemuan ke IV.

  1. Memberikan salam pembuka

  1 Pendahuluan

  5

  4

  3

  1 2

  E. Kegiatan Pengajaran No Tahap Kegiatan Pegajaran Kegiatan Peserta Media dan Alat

  LCD Laptop Powerpoint kepada mahasiswa lain untuk menjawab pertanyaan

  10. Menyimpulkan jawaban Memperhatikan mahasiswa

  3 Penutup

  1.Memberikan 2-3 pertanyaan Menjawab pertanyaan LCD kepada mahasiswa tentang Memperhatikan atonia uteri

  Laptop

  2. Memberikan kesempatan Menjawab pertanyaan Powerpoint kepada mahasiswa lain yang ingin menanggapi jawaban temannya

  3. Menyimpulkan jawaban dari Memperhatikan setiap mahasiswa

  4. Memberikan pujian kepada mahasiswa yang berhasil menjawab dan memberikan semangat kepada mahasiswa yang belum berhasil menjawab dengan benar untuk belajar kembali.

  5. Mengajak mahasiswa untuk Menyimpulkan materi menyimpulkan materi pembelajaran pembelajaran hari ini.

  6. Memberikan gambaran umum Memperhatikan tentang materi pembelajaran yang akan datang yaitu retensio plasenta

  7. Mengucapkan salam penutup Menjawab salam

  F. Evaluasi

  Materi ini akan diujikan 3 hari setelah pembelajaran ini dalam bentuk multiple choic e berjumlah 20 soal.

  G. Refrensi

  1. Cunningham. F.G, Gant. N. F, Leveno. K. J, Gilstrap. L. C, Hauth. J. C, Wenstrom. K. D. (2013). Obstetri Williams Vol 1, Edisi 21, Jakarta : EGC.

  2. Varney. H, Kriebs. J. M., Gegor. C. L. (2010) Buku Ajar Asuhan Kebidanan

  Volume 2 , Edisi 4, Jakarta : EGC. Lampiran 7 SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

  Mata Kuliah : Kegawatdaruratan Kebidanan Kode Mata Kuliah : Bd 301 Waktu Pertemuan : 2x50 menit Pertemuan ke :

  IV A. Tujuan Instruksional

  1.Umum: Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa Akademi Kebidanan Kholisatur Rahmi Binjai Semester IV akan dapat menerapkan Kegawatdaruratan Kebidanan pada Retensio plasenta dengan dengan benar.

  2. Khusus : Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa Akbid Kholisatur Rahmi Binjai

  Semester IV diharapkan akan dapat menganalisis pendarahan pada kala IV dengan retensio plasenta.

  B. Pokok Bahasan : Retensio plasenta

  C. Sub Pokok Bahasan :

  1. Pengertian retensio plasenta

  2. Etiologi retensio plasenta

  3. Diagnosis retensio plasenta

  4. Pencegahan retensio plasenta

  5. Penatalaksanaan retensio plasenta

  D. Metode Pembelajaran : Numbered Head Together (NHT)

  4. Menjelaskan kompetensi- kompetensi dalam TIU dan TIK untuk pertemuan ke IV

  Mencari anggota kelompoknya Mendiskusikan pembelajaran Menjawab pertanyaan dan memperhatikan Mendiskusikan pertanyaan yang diberikan oleh dosen Mempresentasikan hasil diskusi di kelas dan memperhatikan

  5. Memanggil mahasiswa dengan nomor tertentu dan mahasiswa yang nomornya

  4. Memberikan waktu kepada mahasiswa untuk berpikir bersama menyelesaikan pertanyaan

  3. Mengajukan pertanyaan berupa kasus kebidanan

  2. Memberikan waktu kepada mahasiswa untuk mempelajari materi pembelajaran mengenai retensio plasenta

  1. Membagi mahasiswa dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 orang dan kepada setiap anggota diberi nomor.

  2. Penyajian

  LCD Laptop Powerpoint

  Menjawab salam Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan

  3. Menjelaskan manfaat mempelajari asuhan kegawatdaruratan pada retensio plasenta bagi seorang bidan.

  Merupakan jenis pembelajaran kelompok yang terdiri dari 5-6 anggota dalam setiap kelompok. Di setiap anggota kelompok diberi penomoran 1 sampai 5 atau 6.

  2. Menjelaskan kepada mahasiswa tentang materi pada pertemuan ke IV.

  1. Memberikan salam pembuka

  1 Pendahuluan

  5

  4

  3

  1 2

  E. Kegiatan Pengajaran No Tahap Kegiatan Pegajaran Kegiatan Peserta Media dan Alat

  Dosen akan memberikan kasus yang sama pada setiap kelompok dan setiap kelompok secara individual.

  LCD Laptop Powerpoint sesuai dari setiap kelompok jawaban temannya mencoba untuk menjawab pertanyaan yang sama secara bergantian di kelas

  6. Dosen menyimpulkan Memberikan saran jawaban mahasiswa agar lebih tepat Memperhatikan

  7. Memberikan pujian kepada dan mencatat mahasiswa yang berhasil komentar pengajar menjawab dan memberikan Memperhatikan yang belum berhasil menjawab dengan benar.

  9. Melanjutkan ke pertanyaan Memperhatikan berikutnya.

  3 Penutup

  1. Memberikan pertanyaan Menjawab pertanyaan LCD kepada 1-2 mahasiswa Memperhatikan Laptop tentang retensio plasenta Powerpoint secara acak.

  2. Memberikan umpan balik Memperhatikan positif terhadap jawaban mahasiswa.

  3. Menyimpulkan materi Memperhatikan pembelajaran hari ini.

  3. Memberikan tindak lanjut Memperhatikan mengenai gambaran umum tentang materi pembelajaran yang akan datang yaitu retensio plasenta

  4. Mengucapkan salam penutup Menjawab salam

  F. Evaluasi

  Materi ini akan diujikan 3 hari setelah pembelajaran ini dalam bentuk multiple e berjumlah 15 soal.

  choic

  G. Refrensi

  1. Cunningham. F.G, Gant. N. F, Leveno. K. J, Gilstrap. L. C, Hauth. J. C, Wenstrom. K. D. (2013). Obstetri Williams Vol 1, Edisi 21, Jakarta : EGC.

  2. Manuaba, I. B. (2008) Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan . Jakarta : EGC.

  3. Varney. H, Kriebs. J. M., Gegor. C. L. (2010) Buku Ajar Asuhan Kebidanan

  Volume 2 , Edisi 4, Jakarta : EGC. Mata Kuliah : Kegawatdaruratan Kebidanan Kode Mata Kuliah : Bd 301 SKS :

  2 SKS Pertemuan ke :

  II A. Tujuan Instruksional

  1.Umum: Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa Akademi Kebidanan Kholisatur Rahmi Binjai Semester IV akan dapat menerapkan Kegawatdaruratan Kebidanan yang komprehensif sesuai kompetensi bidan dengan baik.

  2. Khusus : Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa Akbid Kholisatur Rahmi Binjai

  Semester IV diharapkan akan dapat menganalisis pendarahan pada kala IV dengan retensio plasenta.

  B. Pokok Bahasan : Retensio plasenta

  C. Sub Pokok Bahasan :

  1. Pengertian retensio plasenta

  2. Etiologi retensio plasenta

  3. Diagnosis retensio plasenta

  4. Pencegahan retensio plasenta

  5. Penatalaksanaan retensio plasenta

  D. Metode Pembelajaran : Tanya Jawab

  Menjawab salam Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan

  7. Memberikan kesempatan Memperhatikan Menjawab pertanyaan Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Menjawab pertanyaan Memperhatikan Memperhatikan Memberikan pertanyaan

  6. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya

  5. Menjelaskan pencegahan dan penatalaksanaan retensio plasenta

  4. Memberikan pertanyaan kepada mahasiswa tentang pencegahan yang dapat dilakukan untuk retensio plasenta

  3. Menjelaskan etiologi dan diagnosis retensio plasenta

  2. Memberikan pertanyaan mengenai etiologi retensio plasenta

  1. Menjelaskan pengertian retensio plasenta

  2. Penyajian

  LCD Laptop Powerpoint

  4. Menjelaskan kompetensi- kompetensi dalam TIU dan TIK untuk pertemuan ke IV

  Metode ini merupakan model pembelajaran yang bersifat aktif individual dengan mengakibatkan terjadinya komunikasi secara langsung yang bersifat two

  3. Menjelaskan manfaat mempelajari asuhan kegawatdaruratan pada retensio plasenta bagi seorang bidan.

  2. Menjelaskan kepada mahasiswa tentang materi pada pertemuan ke IV.

  1. Memberikan salam pembuka

  1 Pendahuluan

  5

  4

  3

  1 2

  E. Kegiatan Pengajaran No Tahap Kegiatan Pegajaran Kegiatan Peserta Media dan Alat

  

way traffic antara dosen dengan dosen, atau mahasiswa sesama mahasiswa dengan

  LCD Laptop Powerpoint kepada mahasiswa lain untuk Menjawab pertanyaan menjawab pertanyaan

  8. Menyimpulkan jawaban mahasiswa Memperhatikan

  3 Penutup

  1.Memberikan 2-3 pertanyaan Menjawab pertanyaan LCD kepada mahasiswa tentang Memperhatikan retensio plasenta Laptop

  2. Memberikan kesempatan Menjawab pertanyaan Powerpoint kepada mahasiswa lain yang ingin menanggapi jawaban temannya

  3. Menyimpulkan jawaban dari Memperhatikan setiap mahasiswa

  4. Memberikan pujian kepada mahasiswa yang berhasil menjawab dan memberikan semangat kepada mahasiswa yang belum berhasil menjawab dengan benar untuk belajar kembali.

  5. Mengajak mahasiswa untuk Menyimpulkan materi menyimpulkan materi pembelajaran pembelajaran hari ini.

  6. Memberikan gambaran umum Memperhatikan tentang materi pembelajaran yang akan datang yaitu retensio plasenta

  7. Mengucapkan salam penutup Menjawab salam

  F. Evaluasi

  Materi ini akan diujikan 3 hari setelah pembelajaran ini dalam bentuk multiple choic e berjumlah 15 soal.

  G. Refrensi

  1. Cunningham. F.G, Gant. N. F, Leveno. K. J, Gilstrap. L. C, Hauth. J. C, Wenstrom. K. D. (2013). Obstetri Williams Vol 1, Edisi 21, Jakarta : EGC.

  2. Varney. H, Kriebs. J. M., Gegor. C. L. (2010) Buku Ajar Asuhan Kebidanan

  Volume 2 , Edisi 4, Jakarta : EGC.

  Lampiran 10

  Lampiran 11

  Nama : Diah Evawanna Anuhgera TTL : Siborong-borong/ 5 Maret1993 Nama Ayah : Waspan Saragi Nama Ibu : Ida Sihombing Anak Ke : 1 dari 4 bersaudara Alamat : Jln. Bukit Pembangunan-Perumnas Atas, Baganbatu, Riau Pendidikan Formal : Tahun 1998 - 2004 : SD Santa Maria II Pekanbau Tahun 2004 - 2007 : SMP Yosef Arnoldi Baganbatu Tahun 2007 - 2010 : SMA Negeri 5 Medan Tahun 2010 - 2013 : Akademi Kebidanan Medistra Lubuk Pakam Tahun 2013 - 2014 : D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Perbandingan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dan Tanya Jawab Terhadap Evaluasi Hasil Belajar Mahasiswa Akbid Semester IV Pada Mata Kuliah Kegawatdaruratan di Akbid Kholisatur Rahmi Binjai

0 75 112

Perbandingan Metode Ceramah dengan Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Semester IV Pada Mata Kuliah Askeb II di Akademi Kebidanan Kholisatur Rahmi Binjai Tahun 2014

1 66 120

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan Hasil Belajar IPS di Kelas IV SDN 07 Silaut Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan

0 0 8

Model Pembelajaran Numbered Head Together untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Kelas IV SD

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: "Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Sedadi Penawangan Grobogan Semester II Tahun 2013/2014 "

0 0 42

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan Inquiry dengan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Siswa Kelas IV SDN Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Semester I T

0 0 11

Perbandingan Metode Ceramah dengan Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Semester IV Pada Mata Kuliah Askeb II di Akademi Kebidanan Kholisatur Rahmi Binjai Tahun 2014

0 0 51

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Perbandingan Metode Ceramah dengan Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Semester IV Pada Mata Kuliah Askeb II di Akademi Kebidanan Kholisatur Rahmi Binjai Tahun 2014

0 0 23