UPAYA PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA (1)

Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa . . .
UPAYA PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA MENGGUNAKAN
PEMBELAJARAN MATEMATIKA HUMANIS DENGAN BERBAGAI MACAM
PROSES BERPIKIR

Dimas Dzikrul Amin
Jurusan Tadris Matematika
Institut Agama Islam (IAIN) Tulungagung
Email : dimascome@rocketmail.com
Abstrak
Matematika adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh dari hasil pemikiran manusia daslam
struktur kognitif, sehingga dalam proses pembelajarannya diharapkan mampu mengasah
kepercayaan diri siswa. Namun pendapat yang muncul ke permukaan bahwa matematika
adalah ilmu yang dipelajari akan menimbulkan ketakutan siswa. Bahkan pembelajaran
matematiia hanya dikonsentrasikan pada bagaimana siswa lulus dengan nilai yang baik dan
dapat diterima di PTN yang bagus. Fakta bahwa hanya mengejar hasil daripada proses sulit
dihindarkan. Peneliti ingin mengatasi problem ini denhan menggunakan pendekatan
pembelajaran humanistik dan pembelajaran metaforik, yang diharapkan mampu menumbuh
kembangkan sikap percaya diri.
Penelitian ini adalah penelitian kualitaif dengan pendekatan pustaka. Dengan rumusan
masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana pembelajaran matematika yang humanis?; 2)

Bagaimana pembelajaran matematika humanis dengan berbagai proses berpikir?; 3)Apakah
pembelajaran matematika humanis dengan berbagai macam proses berpikir mampu
meningkatkan kepercayaan diri siswa?
Hasil penelitian yang dicapai sebagai berikut: 1) Ciri-ciri manusiawi matematika hanya dapat
dialami dan diapresiasi oleh para siswa kalau mereka mempelajari matematika itu juga secara
manusiawi, yaitu dengan membangun sendiri pemahaman mereka akan unsur-unsur
matematika; 2) Pembelajaram matematika humanis dengan Methaporical Thingking adalah
upaya melaksanakan proses pembelajaran dengan manusiawi dengan mengedepankan proses
berpikir siswa dengan Methaporical Thinking; 3) Tingkat kepercayaan diri siswa yang
memperoleh pembelajaran dengan pendekatan Methaporical Thinking lebih baik daripada
siswa yang memperoleh pembelajaran dengan cara biasa.
Kata kunci : Kepercayaan Diri, Humanis, Methaporical Thinking

Jurusan Matematika Institut Agama Islam Tulungagung

1

Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa . . .
PENDAHULUAN


dan Seleksi Nasional Masuk Perguruan

A. Latar Belakang

Tinggi

Matematika

(SNMPTN)

tanpa

ilmu

memahami bahan materi yang dipelajari.

pengetahuan yang diperoleh dari hasil

Bahkan ada beberapa kasus yang peneliti


pemikiran manusia yang diproses dalam

temukan bahwa apabiala ada siswa yang

dunia rasio, diolah secara analisis dan

tidak bisa tentang suatu konsep, guru

sintesis

beralasan

dengan

adalah

Negeri

penalaran


di

struktur kognitifi. Sehingga

dalam

diharapkan

dapat menjadi sarana bagi siswa untuk
mengasah

kepercayaan

konsep

itu

akan

dibebankan atau menjadi tanggung jawab

pada guru pada tingkatan selanjutnya.

dalam

Melihat kondisi pembelajaran

menghadapi berbagai situasi masalah.

yang menggunakan metode konvensional

Namun demikian sejumlah pendapat yang

pada proses pembelajaran atau pada proses

sering kita dengar tentang matematika

komunikasi pada siswa yang menimbulkan

adalah


membosankan,

ketidaknyamanan, peneliti menyarankan

membingungkan, menyebalkan dll. Sering

agar mengganti cara mendidik . Salah

peneliti menemukan siswa takut apabila

satunya

diminta untuk mengerjakan soal didepan

pembelajaran

matematika

humanis.


kelas

Pembelajaran

matematika

humanis

menakutkan,

ataupun

diri

bahwa

mengungkapkan

pemahaman


terhadap

suatu

matematika

menjadikan

konsep

siswa

tidak

ialah

dengan

penerapan


mengedepankan siswa menjadi subjek
utama

dalam

proses

pembelajaran.

percaya diri menghadapi setiap proses

Pendidikan humanistik menekankan pada

pembelajaran.

bagaimana menjalin komunikasi dan relasi

Kondisi pembelajaran di atas
diperparah


dengan

bahwa

pribadi dan kelompok di dalam komunitas

kurikulum sekarang hanya berorienrasi

sekolah, karena perkembangan anak akan

pada upaya bagaimana siswa lulus dengan

optimal jika berada dalam suasana yang

nilai yang memuaskan, siswa dapat masuk

penuh cinta (unconditional love), hati yang

perguruan tinggi negeri dengan jurusan


penuh pengertian (understanding heart)

yang

guru

serta relasi pribadi yang efektif (personal

terpenting

relationship). Pendidikan yang efektif

menghafalkan

menurut aliran ini adalah pendidikan yang

konsep-konsep dan bisa mengerjakan soal-

berpusat pada minat, dan kebutuhan-

soal seperti soal-soal Ujian Nasional (UN)

kebutuhan

favorit. Artinya, sebagian

beranggapan
adalah

kenyataan

personal antara pribadi-pribadi dan antar

siswa

bahwa

yang

mampu

Jurusan Matematika Institut Agama Islam Tulungagung

peserta

didik.

Pendidik

2

Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa . . .
membantu

peserta

menemukan,
mencoba

didik

mengembangkan

mempraktikkan

untuk

maka sesuai dengan judul penelitian ini

dan

yaitu ””. Berikut dirumuskan tentang

kemampuan-

kemampuan yang mereka miliki (the
learners-centered
menumbuhkan

teaching),
sifat

rumusan penulisan sebagai berikut :
1.

sehingga

kepercayaan

diri

Bagaimana pembelajaran matematika
yang humanis?

2.

siswaii.

Bagaimana pembelajaran matematika
humanis

Proses pembelajaran juga harus
dikembangkan kearah bagaimana cara

dengan

berbagai

proses

berpikir ?
3.

Apakah

pembelajaran

matematika

penyampaian materi pembelajaran yang

humanis dengan berbagai macam

sesuai dengan proses berpikir siswa.

proses berpikir mampu meningkatkan

berpikir adalah sebuah proses dimana

kepercayaan diri siswa?

representasi mental baru dibentuk melalui
transformasi informasi dengan interaksi
yang

komplek

seperti
imajinasi,

dan

mental

Berdasarkan rumusan masalah

logika,

tersebut di atas maka dapat disimpulkan

masalah.iii

tujuan dari pada penulisan karya ilmiah ini

atribut-atribut

penilaian,

abstraksi,

pemecahan

C. Tujuan Penelitian

Sehingga diharapkan tidak ada siswa yang

adalah sebagai berikut:

mengaku

1.

kesulitan

dalam

mengikuti

mengetahui

pembelajaran

proses pembelajaran.
Fakta diatas

Untuk

matematika

yang

humanis.

menarik bagi

peneliti untuk meneliti tentang “Upaya

Bagaimana

2.

Untuk

mengetahui

pembelajaran

Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa

matematika humanis dengan berbagai

Menggunakan

proses berpikir.

Pembelajaran

Matematika Humanis Dengan Berbagai

3.

Untuk

pembelajaran

Macam Proses Berpikir”.

dengan
berpikir

B. Rumusan Masalah
Rumusan

mengetahui

masalah

matematika

berbagai

macam

mampu

apakah
humanis
proses

meningkatkan

kepercayaan diri siswa?

merupakan upaya yang menyatakan secara
tersirat pertanyaan yang ingin dicari

D. Batasan Masalah

demikian

Agar pembahasan tidak terlalu

pentingnya masalah dalam penelitian,

luas kepada aspek-aspek yang jauh dari

jawabannya.

Mengingat

Jurusan Matematika Institut Agama Islam Tulungagung

3

Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa . . .
relevan,

maka

peneliti

memberikan

dan

pemaknaan.

Dalam

hal

ini,

batasan masalah sebagai berikut :

dikemkakan tentang 5 (lima) dalil utama

1.

Pada rumusan masalah yang pertama,

dari psikologi humanistik, yaitu: (1)

peneliti hanya mengkaji bagaimana

keberadaan manusia tidak dapat direduksi

pembelajaran

ke

2.

yang

dalam

komponen-komponen;

(2)

humanis secara keilmuan atau secara

manusia memiliki keunikan tersendiri

sederhana dengan disertai contoh

dalam

berupa pengertian bilangan cacah saja.

lainnya; (3) manusia memiliki kesadaran

Pada rumusan masalah yang kedua,

akan dirinya dalam mengadakan hubungan

peneliti

bagaimana

dengan orang lain; (4) manusia memiliki

humanis

pilihan-pilihan dan dapat bertanggung

dengan proses berfikir metafora pada

jawab atas pilihan- pilihanya; dan (5)

materi phytagoras.

manusia memiliki kesadaran dan sengaja

Pada intinya peneliti hanya meneliti

untuk

cara

kreativitas.

membahas

pembelajaran

3.

matematika

matematika

berkomunikasi

atau

cara

berhubungan

mencari

dengan

makna,

manusia

nilai

dan

mentransformasikan ilmu dari guru ke

Menurut teori humanistik, belajar

siswa, tidak secara khusus meneliti

harus berorientasi pada peserta didik

metode-metode pembelajarannya.

sebagai subjek belajar. Teori ini bertujuan
memanusiakan manusia untuk mampu

KAJIAN TEORI

mengaktualisasikan diri dalam hidup dan

A. Belajar dan Pembelajaran Menurut

penghidupannya.

pendidikan

adalah pertumbuhan dan perkembangan

Aliran Humanisme
Konsep

Tujuan

belajar

humanisme

diri peserta didik secara utuh untuk

berangkat dari aliran psikologi humanistik.

mampu menghadapi berbagai masalah dan

Dalam

konflik

mengembangkan

teorinya,

humanistik

sangat

psikologi

dalam

pendidikan

kehidupannya.

pada

Tujuan

hakikatnya

adalah

memperhatikan tentang dimensi manusia

memanusiakan

dalam berhubungan dengan lingkungannya

pendidikan hendaknya membantu peserta

secara

didik untuk bertumbuh dan berkembang

manusiawi

dengan

menitik-

beratkan pada kebebasan individu untuk

menjadi

mengungkapkan

bermanusiawiiv.

menentukan

pendapat
pilihannya,

dan
nilai-nilai,

tanggung jawab personal, otonomi, tujuan

manusia,

pribadi-pribadi

Pendidikan

sehingga

yang

lebih

humanistik

menekankan pada bagaimana menjalin

Jurusan Matematika Institut Agama Islam Tulungagung

4

Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa . . .
komunikasi dan relasi personal antara

melainkan fasilitator dan partner dialog.

pribadi-pribadi dan antar pribadi dan

Pendekatan

kelompok di dalam komunitas sekolah,

didik untuk berdialog dengan dirinya

karena perkembangan anak akan optimal

sendiri, sedangkan pendekatan ekspresif

jika berada dalam suasana yang penuh

mengajak

cinta (unconditional love), hati yang penuh

mengekspresikan

potensi

pengertian (understanding heart) serta

pemikiran

psikologi

relasi pribadi yang efektif (personal

banyak dimanfaatkan untuk kepentingan

relationship). Pendidikan yang efektif

konseling dan terapi, salah satunya yang

menurut aliran ini adalah pendidikan yang

sangat populer adalah dari Carl Rogers

berpusat pada minat, dan kebutuhan-

dengan

kebutuhan

Pendidik

memfokuskan pada kapasitas klien untuk

untuk

dapat mengarahkan diri dan memahami

dan

perkembangan dirinya, serta menekankan

kemampuan-

pentingnya sikap tulus, saling menghargai

kemampuan yang mereka miliki (the

dan tanpa prasangka dalam membantu

learners-centered teaching). Pendidikan

individu

humanistik

kehidupannya.

peserta

membantu

peserta

menemukan,
mencoba

individu

didik.
didik

mengembangkan

mempraktikkan

berusaha
secara

mengembangkan

peserta

dari

client-centered

mengatasi
Dengan

didik
diri.

untuk
Hasil

humanistik

therapy,

yang

masalah-masalah
sifatnya

yang

melalui

deskriptif, seolah-olah teori ini memberi

Optimalisasi

arah proses belajar. Kenyataannya, teori

pengembangan aspek emosional, sosial,

ini sulit diterjemahkan ke dalam langkah-

mental, dan keterampilan dalam berkarier

langkah yang lebih praktis dan konkret.

menjadi fokus dalam model pendidikan

Dengan ungkapan lain, teori ini lebih

humanistik ini. Pendekatan pembelajaran

tertarik pada

humanistik memandang manusia sebagai

bentuknya yang paling ideal dari pada

subyek yang merdeka untuk menentukan

pemahaman

arah

pembelajaran

keseluruhan

reflektif mengajak peserta

nyata.

hidupnya.

digunakan

dalam

humanis

adalah

reflektif,

dan

pengertian belajar dalam

tentang

proses

belajar

Pendekatan

yang

sebagaimana apa adanya, seperti yang

pembelajaran

yang

selama ini dikaji oleh teori-teori belajar

pendekatan
ekspresif.

dialogis,

lainnyav.

Pendekatan

dialogis mengajak peserta didik untuk
berpikir bersama secara kritis dan kreatif.
Pendidik tidak bertindak sebagai guru

Jurusan Matematika Institut Agama Islam Tulungagung

5

Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa . . .
bebas untuk melakukan hal – hal yang

B. Metaphorical Thinking
Berpikir metaforik adalah proses

disukainya dan bertanggung jawab atas

berpikir yang menggunakan metafora-

perbuatannya, hangat dan sopan dalam

metafora untuk memahami suatu konsep.

berinteraksi dengan orang lain, dapat

Metafora berawal dari suatu konsep yang

menerima dan menghargai orang lain,

diketahui siswa menuju konsep lain yang

memiliki dorongan untuk berprestasi serta

belum diketahui atau sedang dipelajari

dapat

siswa.

kekurangannya.

Metafora

tergantung

kepada

sejumlah sifat dari konsep dan benda yang
dimetaforkan.
Berpikir

mengenal

kelebihan

dan

Kepercayaan diri akan memperkuat
motivasi mencapai keberhasilan, karena

metaforik

dalam

semakin

tinggi

kepercayaan

terhadap

matematika digunakan untuk memperjelas

kemampuan diri sendiri, semakin kuat

jalan pikiran seseorang yang dihubungkan

pula

dengan aktivitas matematiknya. Konsep-

pekerjaannya.

konsep

diorganisasikan

mencapai apa yang menjadi sasaran tugas

melalui berpikir metaforik, dinyatakan

juga akan lebih kuat. Berarti ia juga

dalam

mempunyai komitmen kuat untuk bekerja

abstrak

hal-hal

yang

kongkrit

berdasarkan

semangat

untuk

menyelesaikan

Kemauannya

untuk

struktur dan cara-cara bernalar yang

dengan

didasarkan sistem sensori-motor yang

pekerjaannya berjalan dengan sempurna.

disebut dengan konseptual metafor.

vi

baik,

supaya

penyelesaian

Dibandingkan dengan orang lain, biasanya
orang semacam ini juga akan lebih cepat
menyelesaikan pekerjaannya dan lebih

C. Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri atau keyakinan

mudah menerima pandangan yang berbeda

diri diartikan sebagai suatu kepercayaan

dengan sudut pandang dirinya. Orang yang

terhadap diri sendiri yang dimiliki setiap

selalu curiga atau tidak dapat menerima

individu

pendapat

dalam

kehidupannya,

serta

yang

berbeda

bagaimana individu tersebut memandang

pendapatnya

dirinya secara utuh dengan mengacu pada

pendapatnya

konsep diri. Kepercaya

pendapat orang lain.

diri merupakan

suatu sikap atau perasaan yakin atas

dengan

biasanya
akan

Terdapat

lebih

beberapa

khawatir
jelek

dari

karakteristik

kemampuan diri sendiri sehingga orang

untuk menilai kepercayaan diri individu,

yang bersangkutan tidak terlalu cemas

diantaranya:

dalam tindakan-tindakannya, dapat merasa

kemampuan sendiri, yaitu suatu keyakinan

Jurusan Matematika Institut Agama Islam Tulungagung

(a)

Percaya

kepada

6

Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa . . .
atas diri sendiri terhadap segala fenomena

masalah dalam lingkungannya, sedangkan

yang terjadi yang berhubungan dengan

akomodasi adalah proses pengintegrasian

kemampuan individu untuk mengevaluasi

stimulus baru ke dalam skema yang telah

serta mengatasi fenomena yang terjadi

terbentuk secara tidak langsung atau

tersebut, (b) Bertindak mandiri dalam

proses

mengambil

terhadap stimuli lingkungan. Dalam proses

keputusan,

yaitu

dapat

perubahan

respons

individu

bertindak dalam mengambil keputusan

akomodasi

terhadap

secara

modifikasi struktur-sturktur mental yang

mandiri tanpa banyak melibatkan orang

ada dalam mengadakan respons terhadap

lain. Selain itu, mempunyai kemampuan

tantangan lingkungannya8.

apa

yang

dilakukan

seorang

memerlukan

untuk meyakini tindakan yang diambilnya

Proses asimilasi dan akomodasi itu

tersebut, (c) Memiliki konsep diri yang

sungguh bersifat pribadi dan mengakar

positif, yaitu adanya penilaian yang baik

dalam masing-masing individu siswa. Para

dari

siswa akan belajar untuk menghargai dan

dalam

pandangan

diri

sendiri,

maupun

baik

tindakan

dari
yang

mencintai

matematika

dilakukan yang menimbulkan rasa positif

memiliki

keyakinan tentang bagaimana

terhadap

caranya merumuskan dan menggunakan

diri

sendiri,

(d).

Berani

karena

mereka

mengungkapkan pendapat, yaitu adanya

sarana

suatu sikap untuk mampu mengutarakan

Artinya,

sesuatu dalam diri yang ingin diungkapkan

matematika

kepada orang lain tanpa adanya paksaan

berperan sebagai fasilitator dan moderator,

atau

bukan sebagai penceramah atau pengajar,

hal

yang

dapat

menghambat

pengungkapan perasaan tersebut7.

matematika
ketika

ketika

proses

berlangsung,

diperlukan.
pembelajaran
guru

lebih

dan para siswa sendirilah yang aktif
mencari,

menyelidiki,

merumuskan,

PEMBAHASAN

menguji, membuktikan, mengaplikasikan,

A. Pembelajaran Matematika Humanis

menjelaskan,

dan

sebagainya.

Sistem

Pemahaman terhadap matematika

belajar siswa aktif memang berorientasi

yang terbentuk melalui proses asimilasi

pada siswa dan bukan pada bahan

dan akomodasi. Proses asimilasi adalah

pelajaran, pada proses dan bukan pada

proses pengintegrasian secara langsung

hasil pembelajaran. Sehingga, akhirnya

stimulus baru ke dalam skema yang telah

para siswa akan menguasai bukan hanya

terbentuk/proses penggunaan struktur atau

pada materi atau bahan yang dipelajarinya,

kemampuan individu untuk mengatasi

Jurusan Matematika Institut Agama Islam Tulungagung

7

Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa . . .
melainkan juga bagaimana mempelajari

menceritakan

materi itu secara bermakna.

phytagoras.

tentang

biografi

e. Menggunakan masalah-masalah yang
Karakteristik Pembelajaran

menarik dan pertanyaan terbuka (open-

Matematika Humanistik

ended) tidak hanya latihan-latihan. Bisa

a. Menempatkan siswa sebagai penemu

dikaitkan dengan dunia nyata yang

(inquirer) bukan hanya penerima fakta-

dikaitkan dengan materi yang sedang

fakta

dibahas.

dan

prosedur-prosedur.

Contohnya pada pembelajaran guru
memberikan

berbagai

teknik

dalam

penilaian tidak hanya menilai siswa

menemukan sebuah konsep tentang

berdasar pada kemampuan mengingat

rumus, misal pada materi logaritma,

prosedur-prosedur

geometri, dan lain sebagainya.

menerapkan

b. Memberi

rangsangan

f. Menggunakan

kesempatan

siswa

untuk

saja.

model

Guru

bisa

penilaian

yang

menggunakan prinsip kurikulum 2013,

saling membantu dalam memahami

yang

masalah dan pemecahannya yang lebih

keleluasaan

mendalam. Guru bisa

memberikan

memlilih tugas dan model penilaian

kesempatan setiap kelompok dalam

yang sesuai dengan pilihab pribadi

aktifitas didkusi dikelas, dimana siswa

peserta didik.

diberi kesempatan untuk memahami

g. Mengembangkan

pada

intinya

memberikan

kepada

siswa

suatu

untuk

pemahaman

masalah dan pemecahannya, contohnya

dan apresiasi terhadap ide-ide besar

pada diskusi soal konsep SPLDV.

matematika. Guru bisa memberikan

c. Belajar berbagai macam cara untuk

kesempatan kepada peserta didik untuk

menyelesaikan masalah, tidak hanya

mengungkapkan

dengan pendekatan aljabar. Siswa bisa

penerapan

diajak untuk melihat kosep dunia nyata

dipelajari untuk diterapkan pada dunia

tentang penggunaan konsep SPLDV,

nyata.

misalnya siswa diajak ke pasar, toko
kelontong, dll.

bahwa

matematika

yang

sedang

termasuk

studi

terhadap

aspek

pola-pola,

keindahan

dan

suatu

kreativitas. Memberikan gambaran dan

penemuan atau usaha keras (endeavor)

wawasan yang luas kepada peserta

dari

didik merupakan suatu keharusan guru,

seorang

sebagai

konsep

tentang

h. Membantu siswa melihat matematika
sebagai

d. Menunjukkan latar belakang sejarah

ide-ide

manusia.

Guru

bisa

Jurusan Matematika Institut Agama Islam Tulungagung

8

Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa . . .
agar

siswa

memahami

matematika

sangatberguna

bahwa

dimulai dari nol (0,1,2,3, …). Dari

bagi

penjelasan tersebut siswa hanya akan

kehidupan.

menangkap pesan bahwa bilangan yang

i. Membantu

siswa

mengembangkan

dimulai dari nol dinamakan bilangan

sikap-sikap percaya diri, mandiri, dan

cacah, dan tidak mengetahui untuk apa

penasaran

bilangan cacah itu dalam kehidupan,

(curiosity)tika

yang

membentuk sejarah dan budaya. Tidak

kecuali

sering menekan siswa adalah salah satu

mencari jawabannya.

upaya guru untuk mengembangkan

Kasus II:

sikap percaya diri peserta didik. Serta

Dalam kasus II ini hampir sama dengan

memberikan seluas-luasnya kesempatan

kasus I, tetapi ada sedikit perbedaan, di

untuk

mana guru tersebut berusaha menjelaskan

mengungkapkan

bentuk

upaya

agar

ide

adalah

peserta

didik

siswa

bagaimana

yang

berusaha

bilangan-bilangan

untuk

itu

mandiri dan memiliki rasa penasaran

digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

terhadap

“Bilangan

objek

atau

materi

yang

dipelajari.

cacah

dijelaskan,

bahwa

bilangan cacah adalah bilangan yang

j. Mengajarkan materi-materi yang dapat

dimulai dari nol yang jika kita amati dalam

digunakan dalam kehidupan sehari-hari,

kehidupan, bilangan cacah ini digunakan

seperti dalam sains, bisnis,ekonomi,

untuk menyatakan banyak objek atau

atau teknik . Sekali lagi guru harus

barang”. Kata guru ketika menjelaskan.

bisa memberikan penjelasan kepada

Lalu ada salah satu siswa yang bertanya,

peserta didik agar mengetahui betapa

“Kalau begitu, berarti ada objek yang

besarnya sumbangan ilmu matematika

banyanya nol, bu?”. Kemudian guru

terhadap perkembangan dunia sekarang

tersebut mengajak para siswa untuk ke

ini.

halaman sekolah. Guru tersebut bertanya:

vii

Berikut, akan diberikan 2 contoh
kasus proses pembelajaran matematika.

“Berapa banyak sepeda yang diparkir di
halaman sekolah ini?”.
Seorang siswa menjawab: “ada

Kasus I:
Seorang guru SD menjelaskan kepada

sepuluh buah sepeda, bu”. Selanjutnya

siswanya tentang macam-macam bilangan.

guru tersebut bertanya lagi, “Berapa

Ketika

menerangkan

bilangan

cacah,

banyaknya mobil yang diparkir di halaman

beliau

memberikan

definisi

bahwa

sekolah ini?”. “Tidak ada , Bu”. Jawab

bilangan cacah adalah bilangan yang

siswa serempak. Dari jawaban inilah,

Jurusan Matematika Institut Agama Islam Tulungagung

9

Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa . . .
kemudian guru menjelsakan bahwa ada

pembelajaran

objek yang banyaknya nol, dalam hal ini

dalam metode pembelajaran dengan

banyaknya mobil yang di parkir di halam

berbagai variasi sesuai materi ajar akan

sekolah. Nol adalah bilangan cacah yang

membuat siswa tidak jenuh untuk

dapat

mengikuti pembelajaran.

digunakan

untuk

menyatakan

banyaknya obyek kosong atau tidak ada.
Berdasarkan dua kasus di atas,

c. Mengaitkan

matematika.

materi

peristiwa

atau

Inovasi

ajar

dengan

kejadian

dalam

perbedaan yang sangat menonjol di antara

kehidupan nyata sehari-hari. Dengan

dua kasus tersebut. Kasus II tentunya lebih

menunjukkan keterkaitan matematika

manusiawi,

dengan

karena

dalam

proses

realitas

kehidupan,

akan

pembelajaran guru berusaha mengaitkan

menjadikan pelajaran matematika lebih

langsung materi pelajaran yang sedang

bermakna bagi siswa. Siswa dapat

diajarkan

menerapkan konsep atau teori yang

dengan

kehidupan

nyata.

Sedangkan pada kasus I guru hanya

dipelajarinya

menerangkan

persoalan riil yang dihadapi dalam

definisi

bilangan

cacah

tanpa menjelaskan kegunaannya8.
Agar

proses

matematika

dapat

keseharian.

pembelajaran
bermakna

dan

guru

untuk

memecahkan

Dengan

demikian

matematika akan lebih humanis dan
membumiviii.

berdampak bagi peserta didik adalah;
a. Kreativitas

untuk

Pelaksanaan

pembelajaran

menyiasati

matematika yang humanis, tentu akan

kurikulum yang sedang berlaku. Guru

berakibat pada diri siswa untuk senang dan

tidak hanya mengajar sesuai petunjuk

tertarik dalam belajar matematika. Mereka

pelaksanaan

teknis

akan berusaha menyenangi matematika

kurikulum, melainkan dapat menyiasati

dan diharapkan akan berdampak pada

kurikulum

pencapaian

atau

petunjuk

dengan

memilih

dan

prestasi

yang

unggul.

memilah materi yang penting bagi

Memang, semua siswa tidak dapat dipaksa

siswa dan memberikan materi secara

untuk mempelajari matematika. Namun,

berkelanjutan,

tentunya siswa harus tetap dimotivasi agar

bahkan

bila

perlu

membuang materi yang tidak penting.
b. Inovasi

guru

Variasi
memegang
menarik

dalam

metode
peran
minat

dapat

menguasai

konsep-konsep

pembelajaran.

matematika dasar yang kiranya dibutuhkan

pembelajaran

dalam kehidupan yang akan mereka jalani,

penting

untuk

semisal: konsep matematika dalam praktik

siswa

dalam

jual beli, perencanaan keuangan keluarga,

Jurusan Matematika Institut Agama Islam Tulungagung

10

Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa . . .
anggaran

membangun

dan

melengkapi

atau

menyempurnakan

sebagainya. Jenis-jenis matematika dasar

pemahaman

yang

telah

inilah yang tidak akan bisa ditinggalkan.

sebelumnya,

dengan

Seorang

mampu

keleluasaan

menghadirkan diri sebagai sosok teman

melakukan

yang akrab, familiar, mau terbuka untuk

dalamnya.

mendengarkan,

guru

rumah,

dan

yang

membantu

yang

tertanam

memanfaatkan
tersedia

eksperimen,

untuk

termasuk

di

setiap

kesulitan yang dihadapi siswa kiranya
akan mudah diterima oleh siswa daripada

B. Pembelajaran Matematika Humanis
Dengan Metaphorical Thinking

guru yang menampilkan diri sebagai sosok

Metafora merupakan pemakaian

yang galak, seram menakutkan, dan sering

kata atau kelompok kata bukan dengan arti

menghukum

yang

siswa. Kedekatan

secara

sebenarnya,

melainkan

sebagai

personal antara guru dan siswa akan

lukisan, kiasan, atau perumpamaan yang

membuat

berdasarkan persamaan atau perbandingan.

siswa

lebih

terbuka

mengungkapkan kesulitan dan persoalan

Misalnya

yang dihadapinya dalam pembelajaran

kalimat pemuda adalah “tulang punggung”

matematika sehingga guru juga akan lebih

negaraix.

mudah untuk membantu mencari solusi
yang tepat.

“tulang

manusiawi

dalam

Metafora juga merupakan kegiatan
memaparkan

Ciri-ciri

punggung”

cerita

tentang

hakikat

matematika

kesuksesan, perumpamaan-perumpamaan

hanya dapat dialami dan diapresiasi oleh

mengenai suatu bentuk kehidupan yang

para siswa kalau mereka mempelajari

akan mereka hadapi kelak, simulasi,

matematika itu juga secara manusiawi,

ataupun kisah-kisah berbagai orang sukses

yaitu

sendiri

dalam hidupnya, serta legenda-legenda

pemahaman mereka akan unsur-unsur

lainnya. Melalui penggunaan Metafora

matematika. Pemahaman tersebut dapat

dalam kegiatan pembelajaran, diharapkan

terbentuk bukan dengan menerima apa

siswa memiliki wawasan yang lebih

saja yang diajarkan dan mengahafalkan

tentang

rumus-rumus dan langkah-langkah yang

mereka hadapi sehingga motivasi mereka

diberikan, melainkan dengan membangun

dalam belajar dapat ditingkatkan.

dengan

membangun

makna dari apa yang dipelajari dengan
mempergunakan
mereka

peroleh

informasi
untuk

baru

kehidupan

Metafora

nyata

adalah

yang

salah

akan

satu

yang

alternatif solusi pembelajaran matematika

mengubah,

untuk meningkatkan minat dan motivasi

Jurusan Matematika Institut Agama Islam Tulungagung

11

Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa . . .
siswa dalam belajar matematika, sehingga

didik sebagai hal yang mudah di ingat

diharapkan pemaknaan siswa terhadap

kembali.

proses pembelajaran matematika terjadi

b. Bercerita dengan perumpamaan, bahwa

dengan lebih baik. Ini didukung oleh

yang

pendapat beberapa ahli yang telah lama

pendidikan pada hakikatnya adalah diri

berkecimpung dalam penelitian tentang

sendiri.

kinerja otak, di antaranya,

keberhasilan

1. Menyatakan

dikempalikan ke indifidu peserta didik.

bahwa penyajian materi

dengan Metafora dalam pembelajaran
memiliki

peranan

meningkatkan
belajar

minat

siswa,

karena

Hal

ini

penting

dalam

c. Memberikan

terhadap

belajar

karena
akan

penjelasan bagaimana

untuk

kiat meraih sukses dalam pembelajaran

motivasi

dan kehidupan. Dalam hal ini peran

penyajian

motifasi sangat penting karena dengan

penting
dan

bertanggungjawab

Metafora akan membawa siswa ke

motifasi

dalam

mendorong peserta didik untuk meraih

suasana

yang

penuh

kegembiraan dan keharuan. Kondisi ini
menciptakan pemaknaan dalam proses

akan

merangsang

dan

sukses.
d. Menyajikan

paparan

bahwa

orang

belajar harus siap keluar dari zona

belajar selanjutnya.
2. Siswa akan belajar dengan segenap

nyaman. Sebagai contoh guru bisa

kemampuan apabila dia menyukai apa

mencerikatak kisah-kisah orang sukses,

yang dia pelajari dan dia akan merasa

bahwa dalam meraih kesuksesan harus

senang terlibat di dalamnyax.

ditempuh dengan susah payah dan
penuh kesabaran, baru bisa meraih

Bentuk-bentuk Metafora
Bentuk-bentuk

metafora

yang

dapat digunakan atau disampaikan dalam

sukses.
e. Mendiskusikan

mengapa hingga saat

setiap pembelajaran sangat banyak sekali

ini kualitas pendidikan Indonesia masih

di antaranya yaitu:

terpuruk. Sebagai contoh Guru bisa

a. Bercerita

dengan

menggunakan

perumpamaan

untuk

menumbuhkan

kesadaran

betapa

pentingnya

memberikan ulasan tentang kondisi
pendidikan
penyebabnya,

di

Indonesia
lalu

dan

memberikan

pembelajaran tersebut. Perumpamaan

kesempatan kepada peserta didik untuk

penting agar dapat ditangkap dengan

memberikan pendapatnya.

mudah dan disimpan di memori peserta

f. Mengisahkan tentang beberapa tokoh
terkenal seperti Albert Einstein, J.K.

Jurusan Matematika Institut Agama Islam Tulungagung

12

Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa . . .
Rowling, Syeikh Ahmad Yassin, Jacky

Pembelajaran Matematika Dengan

Chan, David Bechkam, Michael Jordan,

Metafora

Thomas Alfa Edison, Jalaludin Rumi,
Umar Khayyam, dan Sebagainya.

Berikut

ini

diberikan

sebuah

contoh tentang penggunaan metafora pada

g. Memberikan beberapa nasihat dan tips-

materi teorema Phytagoras. Pada contoh

tips untuk meraih keberhasilan. Guru

dibawah diambil bentuk metafora yang ke

memberikan semangat sebagai motifasi

6 yaitu mengisahkan

peserta didik agar terus giat dalam

tokoh terkenal, dimana Langkah-langkah

belajar dan meraih cita-citanya.

pembelajaran matematika menggunakan

tentang beberapa

Kategori-Kategori Metafora

Metafora pada materi teorema Phytagoras

Ada tiga kategori metafora, yaitu:

yang dilaksanakan dalam penelitian ini,

a. Intangible metaphor (metafora yang

sebagai berikut :

tidak diraba), yang termasuk kategori

1. Pendahuluan

ini misalnya suatu konsep, suatu idea,

a. Apersepsi

kondisi manusia atau kualitas-kualitas

1) Melalui

khusus

(individual,

naturalistis,

komunitas, tradisi dan budaya)

kegiatan pembelajaran.

antara keduanya), di mana secara

b. Motivasi

konsep dan visual saling mengisi

Guru menceritakan kisah

dan

singkat tentang Phytagoras sebagai

visualisasixi.

penemu teorema Phytagoras yang

ungkapan-ungkapan

yang

dikemukakan di atas dapat disimpulkan

terkenal (Metafora 1)
2. Kegiatan Inti

bahwa metafora adalah suatu bentuk
penggunaan

kata

siswa

yang akan dipelajari serta tujuan

c. Combined Metaphors (penggabungan

Dari

mengingatkan kembali

2) Guru menginformasikan materi

suatu karakter visual atau material.

awal

guru

yang telah dipelajari.

dapat diraba), dapat dirasakan dari

unsur-unsur

jawab,

mengenai materi bangun datar

b. Tangible Metaphor (metafora yang

sebagai

tanya

atau

kalimat

yang

a. Guru membimbing siswa
dalam

bertujuan untuk mewakili suatu konsep

kelompok

tertentu.

berdasarkan

Metafora

digunakan

untuk

pembentukan
yang

disusun

kemampuan

memahami sesuatu yang abstrak menjadi

heterogen (siswa pandai,

konkrit atau juga sebaliknya.

sedang dan kurang)

Jurusan Matematika Institut Agama Islam Tulungagung

13

Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa . . .
b. Guru

membagikan

materi

tentang

teks

mengetahui

segitiga

materi

siku-siku pada tiap siswa.
c. Secara

kelompok

daya

yang

serap

baru

saja

dipelajari.

siswa

c. Guru

mengawasi

siswa

mendiskusikan teks materi,

yang sedang mengerjakan

kemudian menjawab soal

soal tes.

yang terdapat di dalam teks

d. Setelah

materi.

siswa

mengerjakan

d. Sambil mengawasi jalannya

selesai

tes,

menceritakan

guru
tentang

diskusi, guru menceritakan

biografi tokoh matematika

tentang

kisah

sukses

Al-Khawarizmi

Thomas

Alva

Edison

3)

(Metafora

(Metafora 2)
e. Guru membimbing siswa

C. Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa

untuk membuat kesimpulan

Pentingnya Kepercayaan Diri

sementara

dan

meminta

Perlu disadari bahwa untuk

anggota

masing-masing

meningkatkan kepercayaan diri siswa

kelompok

untuk

mengkomunikasikan
kesimpulannya

di

hasil
depan

kelompok lain.

dan

prinsip-prinsip

dalam

upaya

memberikan

digunakan

untuk

menanamkan nilai karakter pada diri
siswa, bahkan prinsip-prinsip psikologi
diperlukan

terdapat

kepercayaan diri

yang

meningkatkan

pendidik

informasi yang benar jika
kelompok

psikologi

kepercayaan diri siswa. Prinsip prinsip
ini

f. Guru menanggapi jawaban
siswa

diperlukan

untuk

meningkat

pada

siwa yang

masih keliru dalam menarik

memiliki trauma dimasa lalu. Trauma

kesimpulan.

bisa disebabkan oleh pengalaman atau

3. Penutup

sesuatu

a. Guru

bersama

membuat

siswa

kesimpulan

b. Guru

memberikan

individual

tidak

menyenangkan

dimassa lalu.

/

rangkuman hasil belajar.

yang

Guru adalah orangtua siwa di
sekolah, maka fungsi dan tanggung

tes

jawabnya tidaklah jauh berbeda dengan

untuk

orang tua di rumah. Sehingga sudah

Jurusan Matematika Institut Agama Islam Tulungagung

14

Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa . . .
semestinya

kewajiban

menanamkan

Peningkatan Kepercayaan

karakter berupa kepercayaan diri siwa

Diri Siswa

menjadi tanggung jwab yang mulia

Dari hasil analisis data terhadap
kepercayaan

yang diembannya.
Kepercayaan diri adalah modal

diri

disegala

pembelajaran

Bayangkan

jika

siswa

diperoleh

kesimpulan bahwa tingkat kepercayaan

dasar yang dibutuhkan untuk sukses
bidang.

diri

siswa

yang

memperoleh

dengan

pendekatan

seorang anak tidak percaya diri sejak

Methaporical Thingking lebih baik

masih belia, pasti seorang anak tidak

daripada

bisa berjalan. Ketika belajar seorang

pembelajaran dengan cara biasaxiii.

anak pastilah jatuh dan merasakan

Hasil ini sejalan dengan pandangan

sakit, namun hal itu tidak membuat

konstrukstivisme

putus

bahwa

asa.

Berikutadalh

cara

meningkatkan kepercayaan diri siswa:

pola

yang

memperoleh

yang

pengetahuan

mengatakan
dalam

diri

seseorang terbentuk ketika seseorang
mengalami tempaan kognitif. Melalui

a. Bersikap demokratis
Yaitu

siswa

asuh

yang

pendekatan

Methaporical

Thingking

mengedepankan

belajar dapat dipahami sebagai proses

kepentingan siswa, tetapi

kognitif

tidak ragu mengendalikan

sendirinya dalam diri seseorang ketika

mereka.

yang

yang

bersangkutan

pengalaman

b. Pujian yang tepat

bergulir

dengan

memperoleh

kongkrit,

wacana

Pujian akan membuat siswa

kolaboratif, dan kegiatan melakukan

senang

refleksi. Selain itu dalam pendekatan

dan

mampu

ini konsep baru yang akan dipelajari

menghadapi tantangan
pada

siswa dibandingkan dengan konsep-

beragam karekter melalui

konsep yang sudah ada dalam struktur

cerita.

kognitif siswa, sehingga terjadi belajar

c. Kenalkan

siswa

d. Biarkan kesalahan terjadi
dan berikan resiko terkecil.
e. Memahami
siswaxii.

kepribadian

bermakna. Dalam pendekatan ini pula
siswa diberi kesempatan bereksplorasi
dengan

berbagai

mengungkapkan

metafora

untuk

pemahamannya

terhadap suatu konsep dan diberi
kebebasan yang seluas-luasnya untuk

Jurusan Matematika Institut Agama Islam Tulungagung

15

Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa . . .
berani mengemukakan pendapatnya.

dengan pendekatan metaphorical

Karena siswa terus dilatih bereksplorasi

thinking dan cara biasa berada

dan berani mengemukakan pendapat

dalam kualifikasi sedang.

serta dia merasa belajarnya bermakna

b. Terdapat asosiasi yang tinggi

maka siswa akan lebih percaya diri

antara

dalam belajar matematika.

matematika dan kepercayaan diri

kemampuan

awal

Kesempatan untuk bereksplorasi

pada kelas dengan pembelajaran

dan berani mengemukakan pendapat

metaphorical thinking, dan pada

juga

dengan

kelas konvensional asosiasi antara

kemampuan awal matematiks kurang

kemampuan awal matematika dan

menjadi lebih percaya diri dalam

kepercayaan

belajar matematika. Hal ini terbukti dari

cukupxiv.

membuat

siswa

diri

tergolong

hasil analisis data bahwa terdapat
asosiasi yang tinggi antara kemampuan

PENUTUP

awal matematika dan kepercayaan diri

A. Kesimpulan

siswa, dimana siswa kemampuan awal

1. Berdasarkan

matematika baik, kepercayaan dirinya

pembahasan

cenderung baik, siswa kemampuan

dikemukakan

awal matematika sedang kepercayaan

sebelumnya, diperoleh beberapa

dirinya scenderung sedang, tetapi yang

kesimpulan sebagai berikut: Ciri-

menarik

awal

ciri manusiawi matematika hanya

matematika kurang kepercayaan dirinya

dapat dialami dan diapresiasi oleh

cenderung sedang.

para

siswa

kemampuan

analisis

data

yang
pada

siswa

kalau

dan
telah
bab

mereka

Berdasarkan analisis data dan

mempelajari matematika itu juga

pembahasan yang telah dikemukakan di

secara manusiawi, yaitu dengan

atas diperoleh fakta sebagai berikut:

membangun sendiri pemahaman

a. Kepercayaan

diri

pembelajarannya

siswa

yang

menggunakan

mereka

dapat

lebih

memperoleh

terbentuk

bukan

dengan

daripada

yang

menerima apa saja yang diajarkan

cara

biasa,

dan mengahafalkan rumus-rumus

menggunakan
kepercayaan

unsur-unsur

matematika. Pemahaman tersebut

pendekatan metaphorical thinking
baik

akan

diri

siswa

yang

pembelajaran

Jurusan Matematika Institut Agama Islam Tulungagung

dan

langkah-langkah

diberikan,

melainkan

yang
dengan

16

Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa . . .
membangun makna dari apa yang

mengedepankan

dipelajari dengan mempergunakan

siswa

informasi

baru

Thinking.

peroleh

untuk

yang

mereka

mengubah,

proses

dengan

berpikir

Methaporical
Pembelajaran

matematika humanis dan proses

melengkapi atau menyempurnakan

berpikir

pemahaman yang telah tertanam

dapat

sebelumnya,

saling bertentangan, yaitu sama-

dengan

Methaporical
digunakan

karena

memanfaatkan keleluasaan yang

sama

tersedia

kehidupan sehari-hari.

untuk

melakukan

eksperimen, termasuk di dalamnya.
2. Pembelajaram
humanis
Thingking

dengan

3. Tingkat

Thinking

mengaitkan

tidak

dengan

kepercayaan diri siswa

matematika

yang memperoleh pembelajaran

Methaporical

dengan pendekatan Methaporical

adalah

upaya

Thinking lebih baik daripada siswa

melaksanakan proses pembelajaran

yang memperoleh pembelajaran

dengan

dengan cara biasa.

manusiawi

dengan

Heris Hendriana, 2012, “Pembelajaran Matematika Humanis Dengan Metaphorical Thinking
Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa”, dalam
http://ejournal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/infinity/article/view/9/8, diakses pada 25 Oktober 2014, pukul
18.00.
ii
Indah komsiyah, Belajar dan pembelajaran . (Yogyakarta : Teras , 2012), hal. 40
iii
Anonim, 2013, Pengantar Berpikir, dalam http://psikologi.or.id/psikologi-umumpengantar/berpikir-thinking.html, diakses 12/10/2014, pukul 20:30
iv
Indah komsiyah, 2012, Belajar dan pembelajaran. Hal. 40
v
C. Asri Budiningsih, " Strategi Pembelajaran Nilai Yang Humanis ", Jurnal UNY, Volume XVII,
34 (Oktober 2010).
vi
Heris Hendriana, “Pembelajaran . . . , diakses pada 25 Oktober 2014, pukul 18.00.
vii
Anonim, 2013, Pembelajaran matematika yang Humanis yang Mengembangkan
Krhttps://www.acaifitas Siswa, dalam
academia.edu/4068923/PEMBELAJARAN_MATEMATIKA_HUMANISTIK_YANG_MENGEMBANGKAN
_KREATIVITAS_SISWA, diakses pada tanggal 21/10/2014, pukul 19.30.
viii
Anonim, 2014, pembelajaran matematika yang humanis, dalam
http://ynistywti.wordpress.com/pembelajaran-matematika-yang-humanis/, diakses 12/10/13, pukul 20:30
ix
Heris Hendriana, 2012, “Pembelajaran . . . “, diakses pada 25 Oktober 2014, pukul 18.00
x
Ibid.
i

xi

Ibid.
Ibid.
xiii
Ibid.
xiv
Ibid.
xii

Jurusan Matematika Institut Agama Islam Tulungagung

17