PROPOSAL PENGARUH EARNING PER SHARE EPS

PROPOSAL
PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEN PER SHARE (DPS)
TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURING DI
INDONESIA

Diajukan oleh:

Sri Rahmad Santoso
NPM : 41183402130053

PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM “45” (UNISMA) BEKASI
Jl. Cut Meutia no. 83 Kota Bekasi. Telp. (021) 8801027
2015

1

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “Pengaruh Earning
Per Share (EPS) dan Dividen Per Share (DPS) Terhadap Harga Saham Pada perusahaan
Manufaktur di Indonesia” tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih atas segala bentuk bantuan,
bimbingan dan saran kepada:
1. Ibu Isti Pujihastuti, S.E., M..E. selaku dosen pembimbing metodologi penelitian yang
telah memberikan pengarahan dalam pembuatan proposal ini.
2. Ibu Rianti Setyawasih, Ir., M.E. selaku dosen pembimbing manajemen keuangan yang
telah memberikan bekal ilmu sehingga penulis dapat menerapkanya diproposal ini.
3. Seluruh Staf dan Dosen pengajar di fakultas Ekonomi Universitas Islam “45” Bekasi atas
pengajaran yang terbaik sehingga banyak memberikan masukan dan inspirasi bagi
penulis.
4. Ibu dan Bapak serta keluarga tercinta yang tidak pernah putus memberikan doa dan
motivasi sehingga penulis dapat berhasil menyelesaikan proposal ini.
5. Semua sahabat dan seluruh keluarga besar Universitas Islam “45” Bekasi yang telah
memberikan dorongan dan doanya.
Akhirnya, penulis berharap proposal ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Wassalamu’alaikum wr. Wb

Bekasi, 22 Desember 2015

Penulis,

Sri Rahmad Santoso

1

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
BAB 1

PENDAHULUAN............................................................................................................1

1.1.

Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2.

Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian..........................................................2


1.2.1.Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.2.2.Tujuan Penelitian..............................................................................................................2
1.2.3. Manfaat Penelitian...........................................................................................................2
1.3.

Ruang Lingkup Penelitian.................................................................................................2

1.4.

Kerangka Pemikiran..........................................................................................................3

1.4.1.Hubungan antara Earning Per Share (EPS) dan Dividen Per Share (DPS) Terhadap
Harga Saham...................................................................................................................4
1.5.

Hipotesis............................................................................................................................5

1.5.1.Hipotesis Pertama (Ha1)....................................................................................................5
1.5.2.Hipotesis Kedua (Ha2).......................................................................................................6
1.5.3.Hipotesis Ketiga (Ha3)......................................................................................................6

BAB II METODE PENELITIAN..................................................................................................7
2.1.

Populasi dan Sampel Penelitian........................................................................................7

2.2.

Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data...................................................................7

2.3.

Variabel Penelitian dan Pengukuranya..............................................................................8

2.4.

Variabel Penelitian............................................................................................................8

2.4.1.Variabel Harga Saham......................................................................................................8
2.4.2.Variabel Earning Per Share..............................................................................................9
2.4.3.Variabel Dividen Per Share (DPS).................................................................................10

2.5.

Metode Analisis Data......................................................................................................11

2.5.1.Statistik Deskriptif..........................................................................................................11
2.5.2.Uji Hipotesis...................................................................................................................13
2.2.

Jadwal Kegiatan Penelitian.............................................................................................15

2.3.

Sistematika Pelaporan.....................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................19
2

3

BAB 1


PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi
yang digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas perusahaan dengan
pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas tersebut (Barlian, dkk, 2004:76). Laporan
keuangan terdiri dari: neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas, laporan perubahan modal dan
catatan atas laporan keuangan.
Informasi yang terdapat pada laporan keuangan sangat berguna bagi pihak-pihak yang
mempunyai kepentingan diperusahaan tersebut, contohnya:



Pihak intern atau manajemen perusahaan menggunakan laporan keuangan sebagai dasar
pengukuran kinerja perusahaan.
Pihak Ekstern (Investor) menggunakan laporan keuangan sebagai bahan pertimbangan
untuk berinvestasi di pasar modal. Pasar modal merupakan wahana dan tempat

bertemunya pihak yang memerlukan dana (borrower) dengan pihak yang memiliki
kelebihan dana (lender).

Harga saham merupakan cerminan nilai dari suatu perusahaan. Jika perusahaan memiliki
kinerja dan prestasi yang baik, maka saham perusahaan tersebut akan diminati oleh banyak
investor. Kinerja dan prestasi perusahaan yang dapat terlihat dari laporan keuangan yang
dipublikasikan oleh perusahaan (Emiten) pada bursa efek Indonesia dalam periode tertentu.
Beberapa investor biasanya menganalisa laporan keuangan emiten sebelum melakukan
investasi. Data yang biasanya digunakan sebagai analisa adalah laporan laba/rugi suatu
perusahaan, dengan alasan laba/rugi dipandang sebagai indikator kemampuan perusahaan dalam
membagikan dividen. Namun demikian laporan laba/rugi belum sepenuhnya mencerminkan
kemampuan perusahaan dalam membagikan dividen kepada investor, ternyata ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kebijakan emiten dalam membagikan dividen kepada investornya.
Salah satu faktor yang mempengaruhi perusahaan (emiten) dalam membagikan dividen
kepada investornya adalah ketersediaan kas dalam perusahaan. Laporan arus kas perusahaan
dapat memberikan informasi yang lebih lengkap diantaranya terdapat informasi mengenai jumlah
kas yang tersedia dalam perusahaan dan menyajikan arus kas masuk serta arus kas keluar
perusahaan pada suatu periode tertentu. Oleh karena itu laporan arus kas berperan penting dalam
melengkapi indikator kemampuan perusahaan membagikan dividen kepada investor.
Berdasarkan latar belakan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang

berjudul “Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Dividen Per Share (DPS) Terhadap Harga
Saham Pada perusahaan Manufaktur di Indonesia”.
1

1.2.

Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.2.1. Rumusan Masalah



Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan Earning Per Share (EPS) dan Dividen
Per Share (DPS) terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur di Indonesia?
Apakah Earning Per Share (EPS) dan Dividen Per Share (DPS) secara bersama-sama
mempengaruhi harga saham pada perusahaan manufaktur di Indonesia?

1.2.2. Tujuan Penelitian





Mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan Earning Per Share (EPS)
dan Dividen Per Share (DPS) Terhadap Harga Saham Pada perusahaan Manufaktur di
Indonesia.
Mengetahui apakah Earning Per Share (EPS) dan Dividen Per Share (DPS) secara
bersama-sama mempengaruhi harga saham pada perusahaan manufaktur di Indonesia dan
juga mengetahui besarnya pengaruh tersebut.

1.2.3. Manfaat Penelitian






Bagi Investor
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan investasi saham dengan menilai Earning Per Share dan Dividen Per Share.
Bagi Pengelola Pasar Modal

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan sejauh mana Earning
Per Share dan Dividen Per Share mempengaruhi harga saham sehinggan dapat dijadikan
acuan untuk mendorong perusahaan dalam menyajikan informasi yang berkualitas bagi
semua pihak baik intern perusahaan maupun pihak ekstern.
Bagi Akademis
Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dan pedoman bagi penelitian di masa yang
akan datang yang tertarik dengan pembahasan tentang pengaruh Earning Per Share dan
Dividen Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Indonesia.

1.3.

Ruang Lingkup Penelitian
Terdapat banyak fakor yang mempengaruhi harga saham, dalam penelitian ini penulis
membatasi faktor tersebut dengan variabel (X1) Earning Per Share dan Variabel (X2) Dividen
Per Share diuji pengaruhnya terhadap variabel (Y) Harga Saham Perusahaan Manufaktur di
Indonesia.

2

1.4.


Kerangka Pemikiran
Laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang dapat digunakan untuk
mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan. Dalam menganalisis suatu laporan keuangan
diperlukan alat ukur dan salah satu alat ukur yang digunakan adalah rasio keuangan.
Rasio keuangan digunakan investor untuk menganalisis kondisi suatu perusahaan.
Sebenarnya analisis ini didasarkan pada hubungan antar-pos dalam laporan keuangan
perusahaan yang akan mencerminkan keadaan keuangan serta hasil dari kegiatan operasional
perusahaan. Menurut Bambang Riyanto dalam bukunya Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan
(BPFE Yogyakarta, 2001:331), rasio keuangan dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu: rasio
likuiditas, rasio leverage, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas.
Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode
tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas perusahaan dalam
melaksanakan kegiatan operasinya maka investor perlu mempertimbangkan rasio profitabilitas
yang mencakup informasi keuntungan perlembar saham dan pembagian dividen perlembar.
Faktor-faktor yang biasanya menjadi bahan pertimbangan untuk memutuskan pemberian
deviden adalah keuntungan perusahaan, prospek pertumbuhan usaha, likuiditas perusahaan,
aspek hukum dan keadaan pasar.
Menurut Taufik Hidayat (2010:89): “Secara teoritis, pembagian deviden akan
menurunkan harga saham sebesar nilai deviden yang dibayarkan tapi faktanya, pembagian
deviden terkadang tidak selalu diikuti dengan penurunan harga saham, malah bias menaikan
harga saham, pembagian deviden bias ditangkap pasar sebagai pertanda bahwa perusahaan
tersebut memiliki kinerja dan prospek yang bagus sehingga layak untuk terus diburu. Oleh
karena itu kenaikan pembagian deviden merupakan kabar baik yang imbasnya akan menaikan
ekspektasi mereka mengani pendapatan perusahaan”.
Pengertian harga saham menurut (H.M Jogiyanto 2003:8), adalah harga saham yang
terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh
permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan dipasar modal”.
Dengan pemaparan diatas maka dalam penelitian ini penulis akan menggunakan rasio
profitabilitas untuk mengetahui pengaruh earning per share dan dividen per share terhadap harga
saham.

3

Gambar 1.4.A. Alur Pemikiran

Rasio
Likuiditas
Rasio
Laverage
Laporan
Keuangan

Rasio
Keuangan

Keterangan:
Yang diteliti
Tidak diteliti

Earning
Per Share
(EPS)
Harga
Saham

Rasio
Profitabilitas

Rasio
Aktivitas

Hipotesis

Dividen
Per Share
(DPS)

1.4.1. Hubungan antara Earning Per Share (EPS) dan Dividen Per Share (DPS) Terhadap
Harga Saham
Tjiptono dan Hendy (2001) menyatakan semakin tinggi nilai Earning Per Share (EPS)
akan menggembirakan para pemegang saham karena adanya kemungkinan besar laba yang
disediakan untuk dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividenpun besar. Dengan
meningkatnya laba maka harga saham menjadi naik, begitu pula sebaliknya dengan menurunya
laba perusahaan maka harga saham akan turun hal ini dapat disimpulkan bahwa adanya
hubungan yang positif antara earning per share (EPS) dengan harga saham.
Dividen yang dibagikan pada para pemegang saham akan mempengaruhi harga saham
apabila dengan pembagian tersebut para pemodal mengubah pengharapan mereka terhadap
prospek dan resiko perusahaan, sehingga para pemodal dapat menaikan dan menurunkan harga
saham. Salah satunya yang dapat mempengaruhi harga saham adalah dividen per share. Dividen
per share yaitu perbandingan antara jumlah seluruh dividen yang dibagikan antara pada satu
tahun buku dengan total semua saham yang diterbitkan (Ang, 1997;621). Apabila dividen per
share yang diterima naik tentu saja hal ini akan sangat mempengaruhi harga saham di pasar
modal, karena naiknya dividen per share kemungkinan besar akan menarik investor untuk
membeli saham perusahaan tersebut (Sunariyah, 2006 :7).

4

Berdasarkan alur pemikiran dan adanya hubungan antara earning per share (EPS) dan dividen
per share terhadap harga saham maka kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.4.B. Kerangka Pemikiran

Earning Per Share
(EPS)
X1

Ha1
Ha3

Variabel Independen

Dividen Per Share
(DPS)
X2

Variabel Dependen

Harga Saham
Y

Ha2

1.5.
Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka hipotesis penelitian sebagai berikut:
1.5.1. Hipotesis Pertama (Ha1)
Earning per share (EPS) merupakan cerminan keuntungan yang diterima oleh pemegang
saham tiap lembar saham pada periode tertentu. Dengan meningkatnya EPS menandakan
perusahaan memiliki laba yang cukup tinggi sehingga harga sahampun ikut naik karena seiring
dengan banyaknya permintaan investor di pasar modal hal, sehingga dapat diduga bila EPS
berpengaruh positif terhadap harga saham.

Ha1 > 0, artinya EPS berpengaruh signifikan dan positif terhadap harga saham

5

1.5.2. Hipotesis Kedua (Ha2)
Dividen per share (DPS) merupakan pembagian keuntungan perlembar saham kepada
pemegang saham dalam bentuk dividen. Dengan meningkatnya DPS yang dibagikan kepada
pemegang saham maka minat investor untuk membeli saham meningkat, sehingga
mempengaruhi kenaikan harga saham di pasar modal. Hal ini dapat diduga bila DPS berpengaruh
positif terhadap harga saham.
Ha2 > 0, artinya DPS berpengaruh signifikan dan positif terhadap harga saham

1.5.3. Hipotesis Ketiga (Ha3)
Diduga Earning per share dan dividen per share bersama-sama mempengaruhi harga
saham di pasar modal. Jika Earning per share dan dividen per share meningkat maka harga
saham juga mengalami peningkatan dengan kata lain diduga EPS dan DPS secara bersama-sama
berpengaruh signifikan dan positif terhadap harga saham.
Ha3 > 0, artinya EPS dan DPS bersama-sama berpengaruh signifikan dan positif terhadap
harga saham

6

BAB II

METODE PENELITIAN

Penelitian ini didesain untuk melihat seberapa besar pengaruh earning per share dan
dividen per share terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini bersifat cross sectional yang mengambil sampel
waktu dan kejadian pada waktu tertentu, kemudian diolah menggunakan metode kuantitatif.

2.1.

Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang aktif dan yang telah go
public selama periode 2014-2015. Populasi dari penelitian ini diambil dari data Indonesia stock
change (idx) tahun 2015 yang berjumlah 135 perusahaan.
Teknik pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling dimana pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
1. Perusahaan yang masih aktif dan termasuk perusahaan yang sudah go public serta
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2015.
2. Perusahaan bergerak dibidang manufaktur.
3. Data laporan keuangan perusahaan tersedia berturut-turut selama periode penelitian.
4. Perusahaan melakukan pembagian dividen secara berturut-turut selama periode
penelitian.
5. Perusahaan tidak delisted atau tidak tutup operasi selama periode penelitian.
6. Perusahaan memberikan informasi data harga saham selama periode penelitian.

2.2.

Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan tahunan yang
diterbitkan oleh perusahaan manufaktur go public yang telah dipublikasikan oleh Pusat Referensi
Pasar Modal (PRPM) yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2014-2015.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik archival research. Teknik
archival research merupakan teknik dimana peneliti tidak terlibat secara langsung dan hanya
sebagai pengamat independen dengan mencari data sekunder yang bersumber dari pihak
eksternal.

7

2.3.

Variabel Penelitian dan Pengukuranya
Penelitian ini menerapkan model hubungan fungsional antara variabel independen
dengan variabel dependen yang diestimasikan menggunakan model regresi linier berganda
sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan:
Y

= Harga saham (variabel dependen)

X1

= Earning Per Share (variabel independen)

X2

= Dividen Per Share (variabel independen)

a, b1, dan b2

= Koefisien regresi linier berganda dimana;

a

= Konstanta/ nilai Y, apabila X1 dan X2 = 0

b1

= Besarnya kenaikan/ penurunan Y, jika X1 naik atau turun sebesar satu
satuan

b2

= Besarnya kenaikan/ penurunan Y, jika X2 naik atau turun sebesar satu
satuan

+ atau -

2.4.

= Mencerminkan hubungan antara Y dengan X1 dan Y dengan X2

Variabel Penelitian

2.4.1. Variabel Harga Saham
2.4.1.1. Definisi Konseptual
Variabel harga saham dalam penelitian ini sebagai variabel dependen (variabel terikat).
Harga saham merupakan harga pasar suatu saham dari waktu ke waktu (Handoko 2008). Dengan
kata lain Harga Saham adalah harga dari suatu saham yang ditentukan pada saat pasar saham
sedang berlangsung, besar kecilnya harga saham ditentukan berdasarkan tinggi-rendahnya
permintaan dan penawaran pada saham yang dimaksud.

8

Dalam praktik perdagangan saham, harga saham dibedakan berdasarkan cara pengalihan
dan manfaat yang diperoleh bagi pemegang saham. Menurut Rusdin (2006), harga saham terbagi
atas tiga jenis yaitu:


Par Value (Nilai Nominal)
Nilai nominal adalah harga/nilai yang tercantum pada saham yang bersangkutan yang
berfungsi untuk tujuan akuntansi. Nilai nominal suatu saham harus ada dan dicantumkan
pada surat berharga saham dalam mata uang rupiah, bukan dalam bentuk mata uang
asing.



Base Price (Harga Dasar)
Harga dasar suatu saham erat kaitannya dengan harga pasar suatu suatu saham. Pada
prinsip harga dasar saham ditentukan dari harga perdana saat saham tersebut diterbitkan,
harga dasar ini akan berubah señalan dengan dilakukannya berbagai tindakan emiten
yang berhubungan dengan saham, antara lain: Right issue, Stock split, waran, dan lainlain. Harga dasar dipergunakan didalam perhitungan indeks harga saham.



Market Price (Harga Pasar)
Harga pasar merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena harga pasar
merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Apabila pasar suatu
efek sudah tutup maka harga pasar saham adalah harga penutupannya (closing price). Jadi
harga pasar inilah yang menyatakan naik-turunnya suatu saham.

2.4.1.2. Definisi Oprasional
Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga pasar (market price) yang
terfokus pada harga penutupan (closing price) pada saham yang diamati secara tahunan. Data
penutupan saham tahunan diperoleh dari IDX Statistik selama periode pengamatan.

2.4.2. Variabel Earning Per Share
2.4.2.1. Definisi Konseptual
Variabel Earning Per Share (EPS) dalam penelitian ini sebagai variabel independen.
Earning Per Share (EPS) merupakan komponen penting pertama yang harus diperhatikan dalam
analisis perusahaan. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih
perusahaan yang siap dibagikan untuk semua pemegang saham perusahaan. EPS merupakan
rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan(return) yang diperoleh investor atau
pemegang saham per lembar saham (Tjiptono dan Hendry, 2001 : 139).
Pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang
saham sangat tertarik pada Earning Per Share (EPS), karena hal ini menggambarkan jumlah
rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa dan menggambarkan prospek earning
perusahaan di masa depan. Para calon pemegang saham tertarik dengan earning per share yang
9

besar, karena hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan (Lukman
Syamsudin, 1992 : 66). Secara singkat dapat peneliti simpulkan bahwa semakin tinggi nilai EPS
tentu saja akan menyenangkan pemegang saham, karena semakin besar laba yang disediakan
untuk pemegang saham.

2.4.2.2. Definisi Operasional
Earning Per Share merupakan pendapatan dari per lembar saham yang terjadi dari rasio
antara jumlah laba bersih setelah pajak dengan jumlah saham yang beredar. Besarnya Earning
Per Share (EPS) suatu perusahaan dapat diketahui dari informasi yang ada pada laporan
keuangan perusahaan atau dapat dihitung berdasarkan laporan neraca dan laporan rugi laba
perusahaan. Earning per share (EPS) dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:

EPS=

Laba bersih setelah pajak
Jumlah saham yang beredar

2.4.3. Variabel Dividen Per Share (DPS)
2.4.3.1. Pengertian Konseptual
Variabel Dividen Per Share (DPS) dalam penelitian ini sebagai variabel independen.
Dividen Per Share (DPS) adalah besarnya jumlah pendapatan per lembar saham yang akan
didistribusikan ke pemegang saham biasa (Madichah, 2005).

2.4.3.2. Pengertian Operasional
Dividen Per Share diperoleh dari persentase dari laba bersih suatu badan usaha kepada
pemegang saham pada tiap tahunya (Naibaho, 2009). Dividen Per Share (DPS) dapat dihitung
dengan formula sebagai berikut:

DPS=

Jumlah dividen yang dibayark an
Jumlah lembar saham yang beredar

10

2.5.
Metode Analisis Data
Penelitian ini diolah dengan menggunakan metode analisis data sebagai berikut:
2.5.1. Statistik Deskriptif
Menjelaskan dan menggambarkan variabel-variabel berdasarkan data yang dikumpulkan
pada periode tertentu kemudian dianalisis menggunakan rata-rata (mean) dan standar deviasi,
statistic deskriptif adalah bagian dari statistik yang mempelajari pengumpulan dan penyajian data
sehingga mudah dipahami. Statistik deskriptif berkaitan dengan metode mengorganisir,
menyimpulkan dan mempresentasikan data dalam suatu cara yang normatif yang berguna untuk
menjelaskan secara rinci variabel-variabel penelitian.

2.5.1.1. Uji Asumsi Klasik
Pengujian ini digunakan untuk mendapatkan model penelitian yang valid dan dapat
digunakan untuk menentukan estimasi. Setiap persamaan regresi harus memenuhi asumsi klasik
sebagai berikut:
a. Data harus berdistribusi dengan normal maka dari itu harus diuji dengan uji
normalisasi.
b. Tidak adanya multikolinieritas antara variabel independen.
c. Tidak adanya auto kolerasi antara variabel-variabel yang akan diteliti.
d. memenuhi asumsi homoskedastisitas agar menjadi persamaan regresi yang BLUE
(Best LinierUnbias Estimators).
2.5.1.2. Uji Normalitas Data
Uji ini bertujuan untuk menguji variabel dependen dengan variabel independen untuk
mengetahui apakah kedua variabel tersebut berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah data tiap variabel yang diuji memiliki distribusi yang normal. Uji normalisasi data
dalam penelitian ini menggunakan analisis One-Sample Kolmogorov-Smirnov (uji K-S) dengan
bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 19, Santoso (2004:45).
Kriteria keputusan hasil uji K-S adalah:



Jika nilai asymp. Sig. (2-tailed) ≤ 0,05 berarti data tidak berdistribusi normal
Jika nilai asymp. Sig. (2-tailed) ≥ 0,05 berarti data berdistribusi normal

2.5.1.3. Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah ada atau tidak adanya kolerasi antar data variabel
independen. Model regresi yang baik yaitu apabila variabel independen terbebas dari
multikolinieritas. Untuk menguji ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi
adalah:
11

a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi empiris sangat tinggi
b. Menganalisis matrik kolerasi variabel-variabel independen
c. Jika antara variabel independen ada kolerasi yang cukup tinggi maka menunjukan adanya
multikolinieritas antar variabel independen.
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas yaitu dengan cara
melihat VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai toleransi. (Priyatno, 2008) Kriteria keputusan
uji multikolinieritas adalah:



Jika tolerance < 0,10 dan VIF > 10 berarti adanya multikolinieritas
Jika tolerance > 0,10 dan VIF < 10 berarti tidak terjadi multikolinieritas

2.5.1.4. Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier pada variabel
dependen ada kolerasi antara kesalahan pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan adanya problem autokorelasi. Model regresi yang baik yaitu
apabila variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Untuk mengetahui ada
tidaknya autokorelasi dapat menggunakan statistik Durbin-Watson (D.W). (Priyatno, 2008)
Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut:





Bila D.W terletak antara batas atas (upper bound) dan 4-du (du < D.W < 4-du), maka
koefisien kolerasi sama dengan nol, berarti tidak adanya autokorelasi.
Bila D.W lebih rendah dari batas bawah atau lower bound (0 < D.W < dl), maka koefisien
korelasi lebih besar dari pada nol, berarti ada autokorelasi positif.
Bila D.W lebih besar dari pada 4-dl (4-dl 0.05, maka tidak ada heteroskedastisitas

2.5.2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan untuk menjawab hipotesis yang ada, maka
akan diteliti tingkat signifikansi variabel-variabel yang terkait secara koefisien determinasinya,
simultan (uji F), dan secara individual (uji T).
2.5.2.1. Uji Ketepatan Perkiraan (Goodness of Test atau R2)
Uji ini digunakan untuk mengetahui tingkat ketepatan yang paling baik dalam analisis
regresi yang dinyatakan dengan koefisien determinasi majemuk (R2). Koefisien ini menunjukan
seberapa besar variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan
variabel dependen, dengan asumsi jika R 2 = 0 maka variabel independen tidak berpengaruh
terhadap variabel independen dan jika R 2 = 1 maka variabel independen dinyatakan 100% yang
berarti berpengaruh sempurna terhadap variabel dependen. Dalam model ini variabel independen
yang paling baik yaitu variabel yang memiliki R2 yang mendekati 1 atau sama dengan 1.

2.5.2.2. Uji Pengaruh Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui seberapa jauh signifikansi masing-masing variabel
EPS dan DPS terhadap Harga Saham secara bersama. Besarnya tingkat signifikansi koefisien
secara regresi simultan dapat diketahui dengan nilai signifikan yang dilakukan dengan uji F.

13

Tingkat signifikan yang digunakan 5%, dan diolah menggunakan bantuan program Statistical
Product and Service Solution (SPSS) versi 19.
Secara operasional Uji F dapat diformulasikan sebagai berikut:

F Hitung =

R2
K

( )
(

2

1−R
n−K

)

Dimana:
FHitung = Nilai F hasil observasi
R

= Koefisien kolerasi

K

= Jumlah variabel bebas

n

= Jumlah data yang diobservasi (sample)

Adapun kriteria keputusan hasil Uji F sebagai berikut:




Apabila nilai sig. (probability value) < 0.05 maka Ha diterima, berarti semua variabel
independen secara simultan berpengaruh atau mampu menjelaskan secara signifikan
terhadap harga saham.
Apabila nilai sig. (probability value) > 0.05 maka Ha ditolak, berarti semua variabel
independen secara simultan tidak berpengaruh atau tidak mampu menjelaskan secara
signifikan terhadap harga saham.

2.5.2.3. Uji Pengaruh Parsial (Uji T)
Uji T digunakan untuk mengetahui seberapa jauh signifikansi masing-masing variabel EPS dan
DPS terhadap Harga Saham secara terpisah dengan diuji pada tingkat signifikan sebesar 5%.

Secara operasional Uji T dapat diformulasikan sebagai berikut:
T Hitung=


SE ᵝ ❑
14

Dimana:
THitung = Nilai T hasil observasi


= Koefisien Regresi

SE ᵝ

= Standar eror koefisien ᵝ

Adapun kriteria keputusan hasil uji T sebagai berikut:




2.2.

Apabila nilai sig. (probability value) < 0.05 maka Ha diterima, berarti variabel
independen secara individu berpengaruh atau mampu menjelaskan secara signifikan
terhadap harga saham.
Apabila nilai sig. (probability value) > 0.05 maka Ha ditolak, berarti variabel independen
secara individu tidak berpengaruh atau tidak mampu menjelaskan secara signifikan
terhadap harga saham.
Jadwal Kegiatan Penelitian
Tahun / Bulan

No

Kegiatan

2015
11

1

Penyusunan Proposal

2

Pengajuan Proposal

3

Penyusunan Tintauan Pustaka

4

Pengumpulan Data

5

Pengolahan Data, Analisis dan
Evaluasi

6

Penyusunan Laporan dan Presentasi

2.3.

2016
12

1

2

3

4

Sistematika Pelaporan

BAB I PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang

15

1.2.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.

Ruang Lingkup Masalah

1.4.

Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Pasar Modal
2.2.

Saham
2.2.1

Pengertian Saham

2.2.2

Jenis-jenis Saham

2.2.3. Nilai Saham
2.2.4. Model Evaluasi Saham
2.2.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
2.3.

Laba
2.3.1. Pengertian Laba
2.3.2. Earning Per Share (EPS)

2.4.

Dividen
2.4.1. Pengertian Dividen
2.4.2. Bentuk Kebijakan Dividen
2.4.3. Landasan Teori Kebijakan Dividen
2.4.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen
2.4.5. Dividen Per Share (DPS)

2.5.

Tinjauan Penelitian Sebelumnya

2.6.

Kerangka Penelitian

2.7.

Pengembangan Hipotesis
16

2.7.1. Hubungan Earning Per Share (EPS) dan Dividen Per Share (DPS) dengan Harga
Saham

BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Model Penelitian
3.2.

Objek Penelitian

3.3.

Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.

Variabel Penelitian
3.4.1. Variabel Harga Saham
3.4.2. Variabel Earning Per Share (EPS)
3.4.3. Variabel Dividen Per Share (DPS)

3.5.

Metode Analisis Data
3.5.1. Analisis Deskriptif
3.5.2. Uji Asumsi Klasik
3.5.3. Uji Normalitas Data
3.5.4. Uji Multikolinieritas
3.5.5. Uji Autokorelasi
3.5.6. Uji Heteroskedastisitas

3.6.

Uji Hipotesis
3.6.1. Uji Ketepatan Perkiraan (R2)
3.6.2. Analisis Regresi Linier Berganda
3.6.3. Uji Pengaruh Simultan (Uji F)
3.6.4. Uji Pengaruh Parsial (Uji T)

17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
4.2.

Statistik Deskriptif
4.2.1. Uji Asumsi Klasik
4.2.2. Uji Normalitas Data
4.2.3. Uji Multikolinieritas
4.2.4. Uji Autokorelasi
4.2.5. Uji Heteroskedastisitas

4.3.

Uji Hipotesis
4.3.1. Uji Ketepatan Perkiraan (R2)
4.3.2. Analisis Regresi Linier Berganda
4.3.3. Uji Pengaruh Simultan (Uji F)
4.3.4. Uji Pengaruh Parsial (Uji T)

4.4.

Pembahasan
4.4.1. Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Dividen Per Share (DPS) Terhadap Harga
Saham
4.4.2. Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham
4.4.3. Pengaruh Dividen Per Share (DPS) Terhadap Harga Saham

BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Simpulan
5.2.

Keterbatasan Penelitian

5.3.

Saran

18

DAFTAR PUSTAKA

Cahyati,

Karina. 2006. Analisis factor-faktor yang mempengaruhi DPS pada
perusahaanmanufacturing yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Universitas
Islam Indonesia Yogjakarta.

Cahyutu, Mauly. 2006. Analisis rasio keuangan dan pengaruhnya terhadap retrun saham pada
industry farmasi yang terdapat di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Universitas Islam
Indonesia Yogjakarta.
Danapriatna, Nana. 2014. Aplikasi Komputer Pengelolahan Ststistika Dengan SPSS. Universitas
Islam “45” Bekasi.
Hasan, M. Iqbal.2001. Pokok-pokok MateriStatistik 2 (Statistik Inferensi). Jakarta
Madichah. 2005. Pengaruh Earning Per Share, Dividen Per Share dan Financial Leverage
Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Skripsi
Universitas Negeri Semarang.
Priyatno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: Mediakom.
Pujihastuti, Isti. 2015. Metode Penelitian Untuk Kalangan Sendiri. Universitas Islam “45”
Bekasi.
Santoso, Singgih. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Widiharti, Ndari. 2011. Pengaruh Earnings Per Share (EPS) dan Dividen Per Share (DPS)
Terhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Universitas Islam “45”
Bekasi.

19