LAPORAN HASIL PENDAMPINGAN DAN PELIPUTAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KOTA TASIKMALAYA
Jalan R. E. Martadinata No. 334 Telp./Faks. (0265) 313094
TASIKMALAYA
Kode Pos. 46151
LAPORAN HASIL PENDAMPINGAN DAN PELIPUTAN KEGIATAN
BIMTEK / WORKSHOP PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD KOTA TASIKMALAYA DI
HOTEL APITA GREEN CIREBON PROVINSI JAWA BARAT
KAMIS – SABTU 25-27 -08- 2016
I.

PENDAHULUAN.
A.

Latar belakang
Undang –Undang No. 23 Tahuhun
Pemerintahan

Daerah.

Untuk


2014 tentang

melaksanakan

Penyelengaraan

amanat

undan-undang

tersebut dipandang perlu dalam Sinkronisasi Kebijakan Legislatif

dan

Eksekutif dalam Pembangunan Daerah hal guna menambah wawasan dan
pengetahuan

para anggota


DPRD

Kota

Tasikmalaya

hal

tersebut

diaplikasikan dalam penyelengaraan bimbingan teknis / workshop
B.

Landasan Hukum
Surat dari Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas
Pasundan No. 819 / Unpas LPM / viii / 2016, Tanggal 1 Agustus 2016,
Perihal Undangan Workshop
.- Jadwal Rencana Kerja DPRD Kota Tasikmalaya

C.


Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan melakukan

Bimbingan Teknis /

Workshop Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Tasikmalaya

di Hotel Apita

Green Cirebon Provinsi Jawa Barat sebagai landasan sesuai dengan
peraturan perundang undangan serta dalam rangka menambah wawasan
dan

Keilmuan,

dan

menghimpun


bahan

yang

diperlukan

untuk

melengkapi / menyempurnakan yang erat kaitannya dengan materi dan
muatan yang diperlukan.
II.

KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Teknis 2016. Rombongan terdiri dari 23
orang, yaitu :
Pimpinan DPRD

: Agus Wahyudin, SH., MH
1


: H. Nurul Awalin, S.Ag.,M.Si
Pimpinan Komisi I

: Aslim, SH

Wakil Ketua Komisi

: H. Enjang Bilawini, SH., SHi

Sekretari Komisi

: Anang Safaat,S.Sos
: HR Ramdhani Mun’im, S.IP
: Sindy Wijayanti, SH
: Dodo Rosada, SH
: H. Dayat Mustofa, S.IP
: Drs. H. Ade Lukman, M.Si
: Kurnia Hidayat, SH
: Dede, S.IP


III.

HASIL YANG DICAPAI
 PROFILE KOTA BEKASI
Luas Wilayah dan Letak Geografis
Kota Bekasi memiliki luas wilayah sekitar 210,49 km2, dengan batas wilayah
Kota Bekasi adalah:
• Sebelah Utara : Kabupaten Bekasi
• Sebelah Selatan : Kabupaten Bogor dan Kota Depok
• Sebelah Barat : Provinsi DKI Jakarta
• Sebelah Timur : Kabupaten Bekasi
Letak geografis : 106o48’28’’ – 107o27’29’’ Bujur Timur dan 6o10’6’’ –
6o30’6’’ Lintang Selatan.
Topografi
Kondisi Topografi kota Bekasi dengan kemiringan antara 0 – 2 % dan terletak
pada ketinggian antara 11 m – 81 m di atas permukaan air laut.
• Ketinggian >25 m : Kecamatan Medan Satria, Bekasi Utara, Bekasi Selatan,
Bekasi Timur dan Pondok Gede
• Ketinggian 25 – 100 m : Kecamatan Bantargebang, Pondok Melati, Jatiasih
Wilayah dengan ketinggian dan kemiringan rendah yang menyebabkan

daerah tersebut banyak genangan, terutama pada saat musim hujan yaitu: di
Kecamatan Jatiasih, Bekasi Timur, Rawalumbu, Bekasi Selatan, Bekasi Barat,
dan Kecamatan Pondok Melati.
Geologi dan Jenis Tanah

2

Struktur geologi wilayah Kota Bekasi didominasi oleh pleistocene volcanik
facies namun terdapat dua kecamatan yang memiliki karakteristik struktur
lainnya yaitu:
• Bekasi Utara : Struktur Aluvium
• Bekasi Timur : Struktur Miocene Sedimentary Facies
Di Bekasi Selatan terdapat sumur gas JNG-A (106o 55’ 8,687” BT; 06o
20’54,051”) dan Sumur JNGB (106o 55’ 21,155” BT; 06o 21’ 10,498”)
Hidrologi dan klimatologi
Kondisi hidrologi Kota Bekasi dibedakan menjadi dua:
1. Air permukaan, mencakup kondisi air hujan yang mengalir ke sungaisungai.
Wilayah Kota Bekasi dialiri 3 (tiga) sungai utama yaitu Sungai Cakung,
Sungai Bekasi dan Sungai Sunter, beserta anak-anak sungainya. Sungai
Bekasi mempunyai hulu di Sungai Cikeas yang berasal dari gunung pada

ketinggian kurang lebih 1.500 meter dari permukaan air.
Air permukaan yang terdapat di wilayah Kota Bekasi meliputi sungai/kali
Bekasi dan beberapa sungai/kali kecil serta saluran irigasi Tarum Barat
yang selain digunakan untuk mengairi sawah juga merupakan sumber air
baku bagi kebutuhan air minum wilayah Bekasi (kota dan kabupaten) dan
wilayah DKI Jakarta. Kondisi air permukaan kali Bekasi saat ini tercemar
oleh limbah industri yang terdapat di bagian selatan wilayah Kota Bekasi
(industri di wilayah Kabupaten Bogor).
2. Air tanah
Kondisi air tanah di wilayah Kota Bekasi sebagian cukup potensial untuk
digunakan sebagai sumber air bersih terutama di wilayah selatan Kota
Bekasi, tetapi untuk daerah yang berada di sekitar TPA Bantargebang
kondisi air tanahnya kemungkinan besar sudah tercemar.
Wilayah Kota Bekasi secara umum tergolong pada iklim kering dengan
tingkat kelembaban yang rendah. Kondisi lingkungan sehari-hari sangat
panas. Hal ini terlebih dipengaruhi oleh tata guna lahan yang meningkat
terutama industri/perdagangan dan permukiman. Temperatur harian
diperkirakan berkisar antara 24 – 33° C.
Permukiman
Jumlah Penduduk Kota Bekasi saat ini lebih dari 2,2 juta jiwa yang tersebar di

12 kecamatan, yaitu Kecamatan Pondok Gede, Jati Sampurna, Jati Asih,

3

Bantar Gebang, Bekasi Timur, Rawa Lumbu, Bekasi Selatan, Bekasi Barat,
Medan Satria, Bekasi Utara, Mustika Jaya, Pondok Melati.

 PROFILE KABUPATEN BEKASI
Keadaan Geografi dan Topografi
Secara geografis letak Kabupaten Bekasi berada pada posisi 6º 10’ 53” - 6º
30’ 6” Lintang Selatan dan 106º 48’ 28” -107º 27’ 29” Bujur Timur.
Topografinya terbagi atas dua bagian, yaitu dataran rendah yang meliputi
sebagian wilayah bagian utara dan dataran bergelombang di wilayah bagian
selatan. Ketinggian lokasi antara 6 – 115 meter dan kemiringan 0 – 250.
Iklim
Suhu udara yang terjadi di Kabupaten Bekasi berkisar antara 280-320C.
Curah hujan tertinggi dan hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember.
Kependudukan
Sumber


utama

dilaksanakan

data

setiap

kependudukan
sepuluh

tahun

adalah

Sensus

Penduduk,

yang


sekali.

Sensus

Penduduk

telah

dilaksanakan sebanyak lima kali sejak Indonesia merdeka yaitu tahun 1961,
1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010. Selain Sensus Penduduk, untuk
menjembatani ketersediaan data kependudukan di antara dua periode
sensus, BPS melakukan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS). SUPAS telah
dilakukan sebanyak empat kali, tahun 1976, 1985, 1995 dan terakhir 2005.
Data kependudukan Selain Sensus dan Supas adalah proyeksi penduduk.
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik
Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili
kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap. Rata-rata pertumbuhan
penduduk adalah angka yang menunjukkan tingkat pertambahan penduduk
per tahun dalam jangka waktu tertentu. Angka ini dinyatakan sebagai
persentase dari penduduk dasar. Kepadatan penduduk adalah banyaknya
penduduk per km persegi.
Rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara banyaknya penduduk lakilaki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu
tertentu. Biasanya dinyatakan dengan banyaknya penduduk laki-laki untuk
100

penduduk

perempuan.

Rumah

tangga

adalah

seseorang

atau

4

sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik /
sensus, dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur. Yang
dimaksud makan dari satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehariharinya dikelola bersama-sama menjadi satu. Anggota rumah tangga adalah
semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga, baik
yang berada di rumah pada waktu pencacahan maupun yang sementara
tidak ada.
Rata-rata anggota rumah tangga adalah angka yang menunjukkan rata-rata
jumlah anggota rumah tangga per rumah tangga.
Penduduk Kabupaten Bekasi tahun 2011

mencapai 2.753.961 jiwa, yang

terdiri dari 1.410.507 laki-laki dan 1.343.454 perempuan. Rasio jenis kelamin
sebesar 104,99. Penduduk menurut umur menunjukkan bahwa penduduk
usia produktif (15 - 64 tahun) mencapai 1.874.946 orang atau 68,08 %.
Sedangkan penduduk yang belum produktif (