Pemerintahan Dalam Islam menurut sayyid

Pemerintahan Dalam Islam
Islam telah datang dengan membawa corak pemikiran yang khas, dimana dengan pemikiran itu
ia bisa melahirkan sebuah peradaban yang khas pula, yang berbeda sama sekali dengan
peradaban yang lainnya. Dan Dengan pemikiran-pemikiran itu pula, ia mampu melahirkan
kumpulan konsepsi kehidupan, serta menjadikan benak para penganutnya dipenuhi dengan corak
peradaban tersebut. Pemikiran-pemikiran itu muga telah melahirkan pandangan hidup yang khas,
yang mampu membangun sebuah masyarakat, dimana pemikiran, perasaan, system dan
manusianya menjadi suatu kesatuan yang khas pula.
Demikian pula Islam datang dengan membawa aturan paripurna dan sempurna, yang mampu
menyelesaikan seluruh problem interaksi di dalan negara dan masyarakat, baik masalah
pemerintahan itu sendiri, ekonomi, social, peradilan, pendidikan maupun politik di dalam
maupun luar negeri; baik yang menyangkut interaksi umum, antara negara dengan anggota
masyarakatnya, atau antara negara dengan negara, maupun negara dengan umatdan bangsabangsa lain; dalam keadaan damai maupun perang. Ataupun yang menyangkut interaksi secara
khusus antara anggota masyarakat satu dengan yang lainnya.

2.TUJUAN PEMERINTAHAN DALAM ISLAM
Islam adalah system yang sempurna. Di dalamya terdapat aturan yang mengatur segala bentuk
interaksi antar manusia, seperti system social, ekonomi, politik dan lain sebagainya. Adanya
aturan-aturan semacam ini meniscayakan adanya negara yang melaksanakan dan menerapkan
atutan-aturan tersebut atas segenap manusia. Islam telah menetapkan sisten yang baku bagi
pemerintahan. Islam juga telah menetapkan system administrasi negara yang khas pula untuk

mengelola negara, disamping itu Isalam menuntut kepada penguasa sebagai kepala negara untuk
menjalankan seluruh hukum Allah kepada seluruh manusia yang menjadi rakyatnya.
Negara Islam adalah negara yang bersifat politis. Negara Islam tidak bersifat sacral. Kepala
negara tidak diangap memiliki sifat-sifat orang suci. Sebagai sebuah gambaran, Umar bin
Khathab pernah berkata kepada rakyatnya,” Barang siapa yang melihat ada kebengkokan pada
diriku maka luruskanlah.” Lantas salah seorang menyambutnya dengan mengatakan,”Andaikan
kami melihat sesuatu kebengkokan pada dirimu, maka kami akan meluruskannya dengan pedang
kami,” Umar pada saat itu hanya mengatakan,”Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan
dalam umat Muhammad orang yang mau meluruskan yang bengkok pada diri Umar dengan
mata pedangnya,”.