TUGAS KELOMPOK SANITASI DAN PENGANAN LIM

TUGAS KELOMPOK

SANITASI DAN PENANGANAN LIMBAH
PERTANIAN
PENANGANAN LIMAH RUMAH SAKIT

OLEH:
ABDUSHAMAD (1527041001)
AGUS PRABOWO (1527041007)
HARYATI (1527040013)
HASMAWATI (1527041008)
SUCI RAHMADANI MANSUR (1527040007)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2017

KATA PENGANTAR
Assalamu ‘Alaikum Warahmatullah Wabarakatuh. . . . .

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas karunia
dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “ Sanitasi Dan
Penanganan Limbah Pertanian” ini.Dalam tugas ini kami mencoba menyusun

Malakah dengan tema. “Penanganan Limah Rumah Sakit“ Perkenankanlah
kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
banyak membantu kami dalam membuat tugas ini.
Akhirnya kami menyadari apa yang dihasilkan ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu saya mengharapkan berbagai saran maupun masukan yang kiranya dapat
membangun, sehingga dapat berkarya yang lebih baik di masa yang akan datang.
Semoga apa yang kami persembahkan ini dapat berguna bagi kita semua saat ini
maupun yang akan datang.Terimakasih.
Wa ‘Alaikum Warahmatullah Wabarakatuh. . . . .

Makassar , 27 November 2017

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN.......................................................................................
A.

Latar Belakang............................................................................................

B.

RUMUSAN MASALAH ...........................................................................

C.

TUJUAN.....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
1.2

Undang-Undang Dan Peraturan Terkait Pengolahan Limbah ....................

1.2


Bahaya Limbah Rumah Sakit.....................................................................

1.2

Metode Pengolahan Limbah Rumah Sakit..................................................

BAB 3. PENUTUP....................................................................................................
3.1

KESIMPULAN...........................................................................................

3.2

SARAN.......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara dengan sistem sanitasi ( pengelolaan air limbah
domestic ) terburuk ketiga di Asia Tenggara setelah Laos dan Myanmar. Menurut data
Status Lingkungan Hidup Indonesia tahun 2002, tidak kurang dari 400.000 m3 / hari
limbah rumah tangga dibuang langsung ke sungai dan tanah, tanpa melalui
pengolahan terlebih dahulu. 61,5 % dari jumlah tersebut terdapat di Pulau Jawa.
Rumah Sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya
orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta
memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan, jadi
untuk menghindari resiko dan gangguan kesehatan maka perlu penyelenggaraan
kesehatan lingkungan rumah sakit sesuai dengan persyaratan kesehatan.
Selanjutnya

dalam

ketetapan

Majelis

Permusyawaratan


Rakyat

No

IV/MPR/1999-2004 dinyatakan bahwa kehendak Politik (Political Will) Pemerintah
Indonesia dalam upaya pembangunan bidang kesehatan, yaitu :
1. Pemulihan dan rehabilitasi sejak pembuahan dalam kandunagn sampai
lanjutusia.
2. Meningkatkan

dan

memelihara

mutu

lembaga

dan


pelayanan

kesehatanmelalui pemberdayaan manusia secara berkelanjutan dan sarana
prasarana dalam bidang Medis, termasuk ketersediaan obat yang dapat
dijangkau oleh masyarakat.
Oleh karenanya pembangunan di Indonesia berarti menuju kepada perubahan
manusia Indonesia untuk menjadi manusia pembangunan manusia tanggap dan
mudah menyesuaikan diri dengan alam modern, serta mampu menggunakan potensi
yang ada padanya serta berdaya guna dan berhasil guna.

Perubahan terhadap manusia ini dapat dilaksanakan dengan menggunakan
kaidah hukum sebagai salah satu sarananya. Dengan demikian kaidah – kaidah
hukum sebagai alat untuk merekayasa masyarakat mempunyai arti penting, terutama
dalam perbuahan – perubahan yang dikehendaki atau perubahan – perubahan yang
direncanakan. Meskipun demikian keberhasilan perubahan tersebut akan sangat
tergantung pada kemampuan pelopor pembangunan untuk membatasi terjadinya
akibat – akibat sampingan yang mungkin timbul sebagai akibat dari perubahan yang
terjadi. Kemampuan untuk membatasi terjadinya diorganisasi selanjutnya tergantung
suksesnya proses pelembagaan dan unsur – unsur baru yang qmenyebabkan

terjadinya perubahan – perubahan tersebut. Diberlakukannya Undang – undang No.
23 Tahun 1997 dimaksudkan pula untuk perubahan masyarakat dalam tata hidupnya,
khususnya dalam bidang pengelolaan lingkungan hidup dengan segala aspeknya,
sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Pemerintah selaku pelopor pembangunan.
Salah satu penyebab dari terjadinya pencemaran lingkungan adalah mengenai
limbah B3 yang sangat berhubungan erat dengan aktifitas-aktifitas manusia.
Sedangkan tempat yang banyak menghasilkan limbah salah satunya adalah Rumah
Sakit, di mana rumah sakit menyediakan fasilitas rawat tinggal dalam disadari
sebagai pelayanan pengobatan dan perawatan. Limbah rumah sakit mulai disadari
sebagai bahan buangan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, lingkungan
karena berbagai bahan yang terkandung di dalamnya dapat menimbulkan dampak
kesehatan.
Secara umum limbah rumah sakit ada dua macam yaitu limbah dan limbah
non medis. Limbah disebut juga limbah B3 khusus rumah sakit yang merupakan
limbahindekssius. Pengelolaan limbah yang kurang baik akan memberikan pengaruh
yang negatif terhadap masyarakat dan likungan. Limbah akan menjadi sumber
makanan dan tempat berkembang baiknya meningkatkan kesehatan lingkungan
rumah sakit dengan melakukan penanganan limbah medis dengan baik dan memenuhi
syarat kesehatan, guna menghindari penularan penyakit infeksi di rumah sakit.


B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana undang-undang dan peraturan terkait dengan pengelolaan
limbah?
2. Bagaimana bahaya limbah rumah sakit lingkungan dan masyarakat ?
3. Bagaimana metode pengelolaan limbah rumah sakit ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui undang-undang dan peraturan terkait dengan
pengelolaan limbah.
2. Untuk mengetahui bahaya limbah padat,cair, rumah sakit dan B3 dalam
lingkungan dan masyarakat.
3. Untuk mengetahui metode pengelolaan limbah padat,cair,rumah sakit dan
B3.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Undang-Undang dan Peraturan terkait Pengelolaan Sampah dan Limbah
Beberapa peraturan dan undang-undang di Indonesia yang terkait dengan pengelolaan
limbah antara lain :
a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada Pasal

163 tentang Kesehatan Lingkungan : Upaya kesehatan lingkungan
ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik,
kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 69 : Setiap
orang dilarang:
-

Melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup;

-

Memasukkan

B3

perundang¬undangan


yang
ke

dilarang

dalam

menurut

wilayah

Negara

peraturan
Kesatuan

Republik Indonesia;
-

Memasukkan limbah yang berasal dari luar wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia ke media lingkungan hidup Negara
Kesatuan Republik Indonesia;

-

Memasukkan limbah B3 ke dalam wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia;

-

Membuang limbah ke media lingkungan hidup;

-

Membuang B3 dan limbah B3 ke media lingkungan hidup;
Melepaskan produk rekayasa genetik ke media lingkungan hidup

yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan atau izin
lingkungan;
-

Melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar;

-

Menyusun amdal tanpa memiliki sertifikat kompetensi penyusun
amdal; dan/ atau

-

Memberikan

informasi

palsu,

menyesatkan,

menghilangkan

informasi,
-

Merusak informasi, atau memberikan keterangan yang tidak benar.

c. Pada asal 88 : Setiap orang yang tindakannya, usahanya, dan/atau
kegiatannya menggunakan B3, menghasilkan dan/atau mengelola limbah
B3, dan/atau yang menimbulkan ancaman serius terhadap lingkungan
hidup bertanggung jawab mutlak atas kerugian yang terjadi tanpa perlu
pembuktian unsur kesalahan. Sedangkan pada Pasal 58 : Setiap orang
yang memasukkan ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia,

menghasilkan,

mengangkut,

mengedarkan,

menyimpan,

memanfaatkan, membuang, mengolah, dan/atau menimbun B3 wajib
melakukan pengelolaan B3.
d. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,
pasal 22 tentang Pengelolaan, Penanganan Sampah:
1. Pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai
dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah.
2. Pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari
sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat
pengolahan sampah terpadu.
3. Pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau dari
tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan
sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir.

4. Pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah
sampah.
5. Pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah dan/atau
residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman.
Keputusan menteri kesehatan Nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit: Bahwa Rumah Sakit sebagai sarana
pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau
dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran
lingkungan dan gangguan kesehatan.

B. Bahaya Limbah, Rumah Sakit dalam Lingkungan
a. Limbah Rumah Sakit
Sampah dan limbah rumah sakit adalah semua sampah dan limbah yang
dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya. Apabila
dibanding dengan kegiatan instansi lain, maka dapat dikatakan bahwa jenis sampah
dan limbah rumah sakit dapat dikategorikan kompleks. Secara umum sampah dan
limbah rumah sakit dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu sampah atau limbah
klinis dan non klinis baik padat maupun cair. Limbah klinis adalah yang berasal dari
pelayanan medis, perawatan, gigi, veterinari, farmasi atau sejenis, pengobatan,
perawatan, penelitian atau pendidikan yang menggunakan bahanbahan

beracun,

infeksius berbahaya atau bisa membahayakan kecuali jika dilakukan pengamanan
tertentu.Bentuk limbah klinis bermacam-macam dan berdasarkan potensi yang
terkandung di alamnya dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a) Limbah infeksius
Adalah limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi
penyakit menular (perawatan intensif), limbah laboratorium yang berkaitan dengan
pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik dan ruang perawatan/isolasi penyakit
menular, limbah yang berasal dari kamar bedah.

b) Limbah jaringan tubuh
Limbah jaringan tubuh meliputi organ, anggota badan, darah dan cairan tubuh,
biasanya dihasilkan pada saat pembedahan atau otopsi.
c) Limbah benda tajam
Limbah benda tajam adalah obyek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi,
ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit seperti jarum
hipodermik, per lengkapan intravena, pipet pasteur, pecahan gelas, pisau bedah.
Semua benda tajam ini memiliki potensi bahaya dan dapat menyebabkan cedera
melalui sobekan atau tusukan. Benda-benda tajam yang terbuang mungkin
terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi, bahan beracun atau
radio aktif.
d) Limbah farmasi
Limbah farmasi ini dapat berasal dari obat-obat kadaluwarsa, obat-obat yang
terbuang karena batch yang tidak memenuhi spesifikasi atau kemasan yang
terkontaminasi, obat- obat yang
dibuang oleh pasien atau dibuang oleh masyarakat, obat-obat yang sangkutan
dan limbah yang dihasilkan selama produksi obat- obatan.
e) Limbah kimia
Limbah kimia adalah limbah yang dihasilkan dari penggunaan bahan kimia
dalam tindakan medis, veterinari, laboratorium, proses sterilisasi, dan riset.
f) Limbah sitotoksik
Limbah sitotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin
terkontaminasi dengan obat sitotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan
terapi sitotoksik.
g) Limbah radioaktif
Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang
berasal dari penggunaan medis atau riset radio nukleida. Misal berasal dari rotgen
yang berupa limbah cair maupun limbah padat.

C. metode pengelolaan limbah padat,cair,rumah sakit dan B3
a. Penanganan Limbah Rumah Sakit
Dari data di atas maka perlu upaya pengelolaan dan pengolahan limbah
sebelum di buang ke lingkungan dengan harapan agar nantinya tidak memberikan
dampak negative terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Hal ini dikarenakan
dampak yang ditimbulkan dari limbah rumah sakit bersifat pathogen.

Untuk

menghindari adanya genangan-genangan air yang dapat menjadi sumber pengembang
biakan penyakit maupun terjadinya pencemaran yang akhirnya dapat mengganggu
kesehatan masyarakat dan lingkungan maka perlu adanya sistem pengumpul air
buangan yang mengalir secara kontinue. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi
pembusukan
yang diakibatkan proses dekomposisi. Sistem pengumpul ini biasanya disebut
sistem penyaluran air buangan yang umumnya menggunakan saluran tertutup.
Adapun pemilihan jenis saluran didasarkan atas segi estetikanya dimana manusia
sangat membutuhkan keindahan dan mengingat bahwa air buangan dapat
menimbulkan bau menyengat yang dapat menganggu aktifitas manusia. Sistem
penyaluran air buangan pada dasarnya dibagi menjadi dua yaitu:
 Sistem Terpisah
Sistem terpisah adalah sistem penyaluran dimana air buangan dan air hujan
dialirkan melalui masing-masing saluran secara terpisah. Pemilihan sistem ini
didasarkan atas beberapa pertimbangan yaitu:
1. Periode musim hujan dan musim kemarau yang terlalu lama.
2. Kuantitas yang jauh berbeda antara buangan dan air hujan.
3. Air buangan memerlukan pengolahan terlebih dahulu, sedangkan air
hujan harus secepatnya dibuang.

Sistem tercampur adalah sistem penyaluran air hujan dan air buangan
dialirkan melalui satu saluran yang sama, saluran ini harus tertutup. Pemilihan saluran
jenis ini didasarkan atas beberapa pertimbangan antara lain:
1. Debit masing-masing buangan relatif kecil sehingga dapat disatukan.
2. Kuantitas air buangan dan air hujan tidak jauh berbeda.
3. Fluktuasi curah hujan dari tahun ke tahun relatif kecil.

Air buangan rumah sakit perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum
dibuang ke lingkungan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan
dan manusia. Limbah yang dihasilkan oleh rumah sakit berupa limbah nonmedis dan
medis yang tentu saja mempunyai karakteristik yang berbeda pula sehingga dalam
proses pengolahan limbahnya berbeda pula. Pengolahan limbah cair rumah sakit
dapat dilakukan dengan cara lumpur aktif, aerob dan sebagainya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banyak tempat di muka bumi saat ini kondisi lingkungannya sangat buruk dan
sebagian besar dalam kondisi yang kritis.penurunan kualitas lingkungan dapat kita
jumpai di berbagai belahan bumi,terutama di tempat-tempat dimana eksploitasi
sumberdaya alam sudah tidak mengindahkan kelestarian lingkungan dan pengelolaan
yang tidak bertanggung jawab.
Masalah degradasi lingkungan yang diakibatkan oleh eksploitasi sumberdaya
yang berlebihan dan masalah ketersediaan dan kebutuhan sumberdaya alam bagi
manusia yang ada di planet bumi merupakan persoalan-persoalan yang menjadi
perhatian dari ilmu geologi khususnya geologi lingkungan.
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Azrul.1995. Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan.Jakarta : Mutiara Sumber
Widya.
Arifin, M., 2008, ‘Pengaruh Limbah Rumah Sakit Terhadap Kesehatan’, Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Indonesia
Kusminarno, K., 2004, ‘Manajemen Limbah Rumah Sakit’, Jakarta
Permenkes RI nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit
Notoatmodjo, Soekidjo.1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka cipta.
Nugroho , Sigit Sapto .2009.Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
Perspektif Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.UMM
Subekti, Sri .2014.Pengaruh Dan Dampak Limbah Cair Rumah Sakit Terhadap
Kesehatan Serta Lingkungan.UnPad. Semarang.
Udin Jabu, Dkk,.Pedoman Bidang Studi Pembuangan Tinja Dan Air Limbah Pada
Institusi Pendidikan Sanitasi/Kesehatan Lingkungan.Jakarta : Pusdiknakes.