Askep Keluarga P. Ibrahim doc
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA PRALANSIA DENGAN PENYAKIT DIABETES MELLITUS
DI KELURAHAN PANCORAN MAS-DEPOK
A. Data Identitas
1. Nama kepala keluarga : Bp. Ib
2. Alamat
: RT01/15 Kel. Pancoran Mas
3. Komposisi keluarga
:
N Nama
o
1 Bp. Ib
Jenis kelamin
Hub
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
L
KK
57 tahun
Tidak bekerja
SD
2
Ibu Y
P
Istri
57 tahun
Tidak bekerja
SD
3
Yl
P
Anak
21 tahun
Tidak Bekerja
SD
4
P
L
Menantu
24 tahun
Bekerja sebagai
tenaga kebersihan
SMP
5
Yn
P
Anak
19 tahun
SD
6
S
L
Anak
18 tahun
Bekerja sebagai
pembantu
Bekerja tidak
menetap
SD
Genogram:
4. Tipe keluarga : Extended family (keluarga besar)
5. Latar belakang budaya
Latar belakang budaya keluarga adalah suku Betawi, bahasa yang dipakai
adalah bahasa Indonesia. Keluarga masih terpengaruh dengan budaya setempat dalam
hal menjalankan diet DM. Menurut masyarakat setempat penderita kencing manis
makannya nasi sisa kemarin. Sampai sekarang Bp. Ib masih menjalankan kebiasaan
1
tersebut.
6. Identifikasi agama
Seluruh anggota keluarga beragama Islam. Keluarga jarang mengikuti kegiatan
pengajian yang ada di lingkungannya. Ketika ditanya mengapa tidak mau ikut kegiatan
pengajian, keluarga mengatakan tidak ingin ikut, karena kondisi kesehatannya yang
semakin menurun.
7. Status sosial ekonomi keluarga :
Ibu Y dan Bp. Ib tidak bekerja, sehingga yang mencukupi kebutuhan keluarga seharihari adalah anak-anak dan menantunya. Dahulu Bp. Ib bekerja di perusahaan swasta,
kemudian di PHK. Menurut Bp. Ib sebenarnya tenaganya masih kuat untuk bekerja,
tapi karena tidak ada modal maka sampai sekarang Bp Ib menganggur. Penghasilan
keluarga seluruhnya kurang lebih yaitu Rp 600.000,-/bulan. Penghasilan tersebut
dipakai untuk makan, bayar listrik dan kontrol kesehatan.
Keluarga Bp. Ib tidak
mempunyai tabungan, baik untuk kebutuhan yang mendesak maupun untuk biaya
kesehatan keluarganya. Perabotan rumah tangga yang dimiliki keluarga adalah 2 buah
kursi, televisi 14 inch, bufet dan 3 tempat tidur.
8. Aktivitas rekreasi keluarga :
Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi adalah nonton TV bersama di rumah.
Keluarga ini jarang berekreasi ke tempat hiburan di luar rumah karena keterbatasan
ekonomi.
A.
Riwayat Perkembangan Keluarga
9. Tahap perkembangan keluarga saat adalah Tahap perkembangan keluarga saat ini
adalah keluarga yang memiliki anak usia dewasa. Tugas perkembangan saat ini
yaitu memperluas keluarga menjadi keluarga besar, mempertahankan keintiman
pasangan, membantu anak mandiri di masyarakat dan menata kembali peran dan
kegiatan rumah tangga
10. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi adalah keluarga belum menata kembali
peran dan kegiatan rumah tangga. Bp Ib tidak dapat berperan sebagai kepala rumah
2
tangga yaitu sebagai pencari nafkah untuk keluarganya. Menurut Bp. Ib dia hanya
pasrah dengan keadaan dan menggantungkan pemasukan keuangan dari anak dan
menantunya.
11. Riwayat keluarga inti :
Bp. Ib dan Ibu Y menikah berdasarkan rasa saling mencintai, menikah pada tahun
1969. Bp. MS menikah pada umur 21 tahun dan Ibu Y umur 21 tahun. Saat ini Bp
Ib mengeluh badannya lemas, kepalanya pusing dan kesemutan. Ibu Y mengeluh
kakinya sering kesemutan. Y saat ini sedang hamil 5 bulan, kondisi sehat dan tidak
ada keluhan.
12. Riwayat keluarga sebelumnya
Bp Ib dan Ibu Y tidak mengetahui riwayat kesehatan ayah dan ibunya. Semuanya
sudah meninggal. Keluarga tidak ingat tahun berapa orangtuanya meninggal. Tidak
diketahui apakah orang tuanya tersebut menderita DM dan hipertensi atau tidak.
Menurut Bp. I, 2 orang kakaknya dan adiknya menderita kencing manis, dan satu
orang kakaknya lagi menderita stroke. Sedangkan dari Ibu Y semua saudaranya
dalam kondisi sehat.
B.
Data Lingkungan
13. Karakteristik Rumah
Status kepemilikan rumah yang ditempati sekarang adalah milik keluarga sendiri.
Luas rumah yang ditempati 80 m2 terdiri dari 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 ruang
dapur, 1 kamar mandi dan WC. Bangunan rumah berbentuk rumah semi permanen.
Lantai rumah terbuat dari ubin dengan keadaan bersih. Penataan alat / perabot
rumah tangga kurang rapi, pencahayaan dan ventilasi kurang. Sumber air minum
dan untuk keperluan cuci dan mandi menggunakan air sumur (Sanyo). Keluarga
membuang sampah di tempat sampah yang ditaruh di depan rumah, lalu ada
petugas yang mengangkut. Lingkungan sekitar rumah tampak bersih.
Denah rumah :
R. Tamu
R. Kamar tidur
R. Dapur
Km Mandi
3
14.
Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Jarak rumah keluarga Bp. I berdekatan dengan tetangga. Hubungan dengan tetangga
terjalin baik. Keluarga Bp. Ib hidup dilingkungan tempat tinggal yang sebagian besar
adalah penduduk asli. Tipe penduduk adalah penduduk urban. Tipe hunian adalah
daerah perumahan. Kelas sosial ekonomi masyarakat adalah menengah ke bawah.
Status pekerjaan masyarakat berbagai macam, yaitu pedagang, buruh, PNS dan
swasta. Fasilitas yang ada di komunitas adalah masjid dan sekolah. Jarak antara
rumah ke Puskesmas adalah + 5 km. Transportasi yang biasa dipakai masyarakat
adalah motor dan angkutan umum. Kebersihan lingkungan masyarakat cukup baik.
15.
Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Ibu SL sudah menetap dan menempati rumah tersebut sejak tahun 1990.
Sejak menikah keluarga Bp. I bertempat tinggal di Pendurenan-Jaksel. Rumah yang
ditempati sekarang dibeli sendiri dari usahanya buka warung. Keluarga pindah ke
Depok karena tanahnya di Pendurenan digusur.
16.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Anak-anak Bp. I jarang berkumpul. Dari 10 orang anaknya, 7 orang tinggal di
Sukabumi. Menurut keluarga anak-anaknya berkumpul pada saat lebaran saja.
Keluarga jarang berinteraksi dengan para tetangganya. Menurut keluarga, kalau
ngobrol dengan tetangganya cenderung membicarakan orang lain, sehingga keluarga
lebih suka tinggal di rumah saja. Keluarga juga tidak aktif mengikuti kegiatan
kemasyarakatan. Menurut keluarga tidak ada gunanya ikut kegiatan-kegiatan, paling
hanya ngobrol saja. Keluarga tidak tahu manfaat mengikuti kegiatan kemasyarakatan.
17.
Sistem pendukung keluarga
Ibu Y sangat memperhatikan kesehatan Bp. Ib, demikian juga dengan Bp. Ib. Anakanak yang memperhatikan kesehatan Bp. Ib dan Ibu Y adalah Yn dan Yl karena
mereka yang serumah dengan Bp. Ib tersebut. Semua kegiatan rumah tangga
dikerjakan secara bersama-sama antara Ibu Y, Yl dan Yn. Anak-anak yang lain sudah
sibuk dengan urusan rumah tangganya sendiri. Apabila salah satu anggota keluarga
4
yang serumah ini mempunyai keluhan sakit, maka anggota keluarga yang lain
berusaha untuk membantu. Tempat berobat yangs sering dipakai keluarga adalah
Puskesmas. Fasilitas penunjang kesehatan yang dimiliki keluarga masih kurang
misalnya tidak tersedia obat P3K dalam rumah serta tidak menganggarkan biaya
untuk pemeliharaan kesehatan.
B.
Struktur Keluarga
18. Pola dan proses komunikasi keluarga
Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan dengan anggota keluarga yang ada di
rumah setiap hari. Permasalahan yang dirasakan oleh Bp Ib atau ibu Y selalu
diceritakan kepada anaknya yang ada. Tetapi anaknya tidak pernah menceritakan
permasalahan yang ada karena takut membebani kedua orang tuanya yang sudah
banyak masalah. Seluruh anggota keluarga hidup rukun, jarang ada pertengkaran,
meskipun sesekali ada perbedaan antar anggota keluarga.
19. Struktur Kekuatan Keluarga:
Apabila ada permasalahan Bp Ib berembuk dengan anak-anaknya dan mengambil
keputusan dari hasil berembuk itu. Pengambil keputusan dalam keluarga dan orang
yang paling disegani adalah Bp. Ib.
20. Struktur Peran Keluarga
a. Bp. Ib sebagai kepala keluarga, orang tertua dan paling dihormati,
membimbing dan mendidik anak, kadang-kadang ikut membantu pekerjaan
rumah tangga.
b. Ibu Y adalah ibu rumah tangga, mengatur rumah tangga dan ikut dalam
membimbing serta mendidik anak.
c. Yn adalah anak ke 9, pencari nafkah dalam keluarga, ikut dalam mengatur
rumah tanggaa.
d. S adalah anak ke 10 (anak bungsu), pencari nafkah dalam keluarga
Menurut keluarga peran masing-masing anggota keluarga tidak bermasalah.
Misalnya Bp. Ib yang tidak bekerja dianggap tidak bermasalah oleh Yl dan Yn
karena ayahnya sudah tua dan sakit.
5
21. Nilai-nilai dan norma keluarga
Nilai yang dianut keluarga adalah kerukunan berorientasi hanya dalam keluarga.
Menurut keluarga yang bisa menolong keluarganya adalah keluarganya sendiri,
tidak mungkin orang lain.
E. Fungsi Keluarga
22. Fungsi Afektif
Menurut keterangan Bp. Ib dan Ibu Y keluarga merasa membutuhkan anggota
keluarga dalam kehidupan sehari-hari. Antar anggota keluarga saling memahami
perbedaan satu dengan yang lain. Keluarga mengatakan bahwa selama ini jarang
ada konflik. Apabila ada konflik biasanya karena perbedaan pendapat. Antar
anggota keluarga saling memperhatikan.
23. Fungsi Sosial
Semua anggota keluarga dapat bersosialisasi dengan baik dalam lingkungan rumah.
Bp. Ib dan Ibu Y jarang bersosialisasi dengan masyrakat. Namun Yn dan Yl masih
sering berhubungan dengan tetangganya.
24. Fungsi Perawatan Kesehatan.
Keluarga mendefinisikan sehat apabila semua anggota keluarganya tidak ada
keluhan dan tidak punya penyakit tertentu. Definisi sakit adalah apabila anggota
keluarga mempunyai keluhan sakit dan hasil pemeriksaan dokter menderita sakit.
Sumber informasi kesehatan bagi keluarga adalah televisi dan petugas kesehatan
apabila ke Puskesmas.
Keluarga dapat mengidentifikasi penyakit yang diderita oleh Bp. I yaitu menderita
darah tinggi sejak tahun 2000-an dan sakit kencing manis sejak tahun bulan
Oktober 2006. Bp. Ib mengetahui sakit kencing manis pada waktu di rawat di
rumah sakit Bakti Yudha. Menurut Ibu Y dia tidak sakit, tapi tangannya sering
kesemutan. Setelah dilakukan tes gula darah hasilnya 267 mg/dl. Keluarga baru
mengetahui Ibu Y ternyata juga menderita kencing manis. Persepsi keluarga sakit
6
kencing manis dan hipertensi dapat disembuhkan apabila minum obat secara rutin.
Keluarga belum mengetahui tentang pengertian penyakit kencing manis dan
hipertensi, penyebabnya, tanda-tanda, dan perawatannya. Keluarga belum pernah
mendapat informasi tentang hal tersebut. Menurut keluarga tanda-tanda kencing
manis adalah kesemutan, luka yang tidak sembuh-sembuh dan badan lema.,
Sedangkan pengertian hipertensi adalah peningkatanan tekanan darah lebih dari
normal, namun keluarga tidak mengetahui berapa tekanan darah normal dan tidak
normal. Penyebab dari kencing manis adalah karena terlalu banyak makanan yang
manis-manis dan penyebab dari hipertensi adalah terlalu banyak makanan yang
asin. Perawatan kencing manis adalah minum obat, menghindari makanan yang
manis-manis dan perawatan hipertensi adalah menghindari makanan yang asin. Yl
sekarang hamil 5 bulan, sudah kontrol secara teratur ke bidan sebulan sekali. Saat
ini tidak ada keluhan.
Praktik diet keluarga : Menurut keluarga makanan yang dapat disediakan sesuai
kemampuannya. Komposisinya adalah nasi, sayur, tahu/tempe kadang-kadang beli
ikan apabila mempunyai uang. Keluarga jarang sekali makan buah. Keluarga biasa
makan 2 kali sehari. Keluarga tidak menyukai masakan yang bersantan. Yl dan Yn
yang bertanggungjawab untuk perencanaan belanja dan pengolahan makanan.
Keluarga belum mengerti tentang diet DM. Keluarga belum pernah mendapat
informasi tentang diet DM. Menurut keluarga, kalau sakit kencing manis dan darah
tinggi perlu mengurangi makan gula dan manis-manis serta tidak boleh banyak
pikiran. Menurut keluarga selama ini sudah diet karena makanan yang dimakan
sudah terbatas. Hasil dari food record, didapatkan bahwa komposisi makanan
karbohidrat 78%, protein 10% dan lemak 12%, namun secara keseluruhan
kalorinya masih kurang dari kebutuhan tubuh rata-rata 840 kalori/hari. Menurut
pendapat keluarga, makanan yang di makan sudah cukup untuk keperluan masingmasing.
Kebiasaan tidur dan istirahat : Jumlah jam tidur per 24 jam pada Bp I dan Ibu Y
6-8 jam, Bp. P 6-7 jam, Yl 6-8 jam, Yn 5-6 jam dan S 4-5 jam. Tidak ada keluhan
tidur dari masing-masing anggota keluarga..
7
Latihan dan rekreasi : Keluarga belum mengetahui kegunaan olah raga untuk
mengontrol kadar gula darah pada penderita DM dan mencegah komplikasi pada
hipertensi. Keluarga juga belum dapat mengidentifikasi jenis olah raga yang dapat
dilakukannya setiap hari. Keluarga belum pernah mendapat informasi tentang
senam DM dan hipertensi.
Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga: saat ini tidak ada obat yang
diminum oleh Bp. Ib dan Ibu Yon. Yl minum vitamin dari bidan. Keluarga kadangkadang beli obat di warung apabila ada keluhan pilek, kepala pusing dan sakit
perut. Obat disimpan di laci lemari.
Peran keluarga dalam praktek perawatan diri : Pengambil keputusan dibidang
kesehatan adalah Bp I kecuali untuk Yl pengambil keputusannya adalah suaminya.
Keluarga mengemukakan bahwa apabila ada anggota keluarga yang sakit, diobati
dengan obat yang beli di warung, apabila tidak sembuh baru dibawa ke Puskesmas.
Praktik lingkungan : Lingkungan keluarga bersih dari polusi baik udara dan air.
Lingkungan keluarga juga tenang, jauh dari kebisingan. Bp. I sekarang tidak
merokok dan tidak mempunyai kebiasaan yang mengganggu kesehatan. Keluarga
juga senantiasa menjaga kebersihan diri dari seluruh anggota keluarga, misalnya
semua anggota keluarga mandi 2 kali sehari dan ganti pakaian setiap hari. Dari
hasil observasi, keluarga tampak bersih.
Praktik kesehatan gigi : Semua anggota keluarga terbiasa gosok gigi 2 kali sehari,
yaitu pada saat mandi pagi dan sore. Kondisi gigi anggota keluarga: Bp. S gigi
atasnya tanggal 8 buah dan bagian bawah tanggal 4 buah. Ibu Y, gigi atasnya
tanggal 4 buah dan bagian bawah 2 buah.
Pelayanan kesehatan yang diterima keluarga adalah pelayanan kesehatan dari
Puskesmas dan pernah dirawat di rumah sakit swasta. Bp. Ib tidak pernah kontrol
ke Puskesmas baik untuk kencing manisnya dan hipertensinya. Demikian juga
dengan Ibu Y, tidak pernah periksa ke Puskesmas atau tempat lain. Keluarga tidak
8
memiliki perencanaan khusus untuk kesehatan. Menurut keluarga, sakit itu
datangnya
dari
Tuhan
jadi
tidak
ada
perencanaan
yang
mengarah
kesana.Transportasi yang digunakan oleh keluarga adalah sepeda dan transportasi
umum.
C. Stress dan Koping Keluarga
25.
Stressor yang dimiliki oleh keluarga adalah masalah ekonomi.
Penghasilan keluarga yang terbatas, sering membuat bingung keluarga untuk
mengatur agar mencukupi kebutuhan keluarga selama satu bulan.
26.
Keluarga melakukan tindakan untuk mengatasi stres dengan
pasrah pada keadaannya. Keluarga yakin bahwa Tuhan akan menolobg makhluknya
yang kesusahan.
27.
Strategi koping internal dari keluarga untuk mengatasi stressor
adalah pengaturan keuangan secara bersama-sama. Berapapun uang yang diterima
keluarga semua anggota keluarga ikut merencamakannya. Sedangkan strategi
koping eksternal yang digunakan adalah anak-anak Bp. I tetap berusaha mencari
pekerjaan agar dapat menghasilkan uang.
D. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga terutama yang diidentifikasi
sebagai klien atau sasaran pelayanan asuhan keperawatan keluarga.
No
Pemeriksaan
yang dilakukan
1 Tekanan darah
Bp I
200/110
mmHg
GDA : 266
mg/dl
BB: 44kg; TB:
150 cm
BBR: 86%
Ibu Y
Yl
Yn
S
130/80
mmHg
GDA : 247
mg/dl
TB: 160 cm
BB:70 kg
110/70
mmHg
110/70
mmHg
120/70
mmHg
Nadi
Respirasi
88x/mnt
16 x/mnt
80x/mnt
16 x/mnt
84x/mnt
16 x/mnt
84x/mnt
16 x/mnt
84x/mnt
16 x/mnt
Kepala & Leher:
-Rambut & Kulit
kepala
Bersih,
beruban
Bersih, hitam
Bersih,
hitam
Bersih,
hitam
Bersih,
hitam
9
- Mata
Konjunctiva
Sklera
Fungsi
Penglihatan
-Hidung+fungsi
penciuman
-Telinga+fungsi
Pendengaran
-Mulut dan gigi
Tidak anemis
Tidak anemis
Tidak ikterik
Dapat
melihat tanpa
bantuan
Tidak ikterik
Dapat
melihat tanpa
bantuan
Dapat
membedakan
bau kayu
putih+
bawang
Dapat
membedakan
bau kayu
putih+
bawang
Bersih, dapat
menjawab
pertanyaan
yang
diajukan
dengan suara
yang tidak
terlalu keras
Bersih, dapat
menjawab
pertanyaan
yang
diajukan
dengan suara
yang tidak
terlalu keras
Simetris, ada
8 gigi atas
dan 4 gigi
bawah yang
tanggal
-Leher
Tidak ada
pembesaran
kelenjar,
kaku kuduk
(+)
-Dada
Bunyi nafas
vesikuler, S1
lebih jelas di
dengar di
daerah katup
tricus dan
mitral, S2
lebih jelas
terdengar
pada katup
aorta
pulmonal
Tidak
anemis
Tidak
ikterik
Dapat
melihat
tanpa
bantuan
Dapat
membeda
kan bau
kayu
putih+
bawang
Tidak
anemis
Tidak
ikterik
Dapat
melihat
tanpa
bantuan
Dapat
membedak
an bau
kayu
putih+
bawang
Bersih,
dapat
menjawab
pertanyaan
yang
diajukan
dengan
suara yang
tidak
terlalu
keras
Simetris,
gigi bersih
Bersih,
dapat
menjawab
pertanyaan
yang
diajukan
dengan
suara yang
tidak
terlalu
keras
Simetris,
gigi bersih
Dapat
membedak
an bau
kayu
putih+
bawang
Bersih,
dapat
menjawab
pertanyaan
yang
diajukan
dengan
suara yang
tidak
terlalu
keras
Simetris,
gigi bersih
Tidak ada
pembesaran
kelenjar
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
pembesaran
pembesaran
pembesaran
kelenjar,
kelenjar
kelenjar
Bunyi nafas
vesikuler, S1
lebih jelas di
dengar di
daerah katup
tricus dan
mitral, S2
lebih jelas
terdengar
pada katup
aorta
pulmonal
Bunyi
nafas
vesikuler,
S1 lebih
jelas di
dengar di
daerah
katup tricus
dan mitral,
S2 lebih
jelas
terdengar
pada katup
aorta
Bunyi
nafas
vesikuler,
S1 lebih
jelas di
dengar di
daerah
katup tricus
dan mitral,
S2 lebih
jelas
terdengar
pada katup
aorta
Bunyi
nafas
vesikuler,
S1 lebih
jelas di
dengar di
daerah
katup tricus
dan mitral,
S2 lebih
jelas
terdengar
pada katup
aorta
Simetris, ada
4 gigi atas
dan 2 gigi
bawah yang
tanggal
Tidak
anemis
Tidak
ikterik
Dapat
melihat
tanpa
bantuan
10
Pemeriksaan
Fisik Abdomen
Pemeriksaan
ektremitas atas
dan ekstremitas
Bawah
Tidak ada
distensi BU
16x/mnt
5
pulmonal
pulmonal
Tidak ada
distensi BU
16x/mnt
Tidak ada
distensi
BU
16x/mnt
Tidak ada
distensi
BU
18x/mnt
Tidak ada
distensi
BU
18x/mnt
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
Bebas
Genetalia
BAB + BAK
pulmonal
BAB 1 x/hr
BAK lancar
5
5
Bebas
5
5
Bebas
5
5
Bebas
5
5
Bebas
BAB 1x/hr
BAK lancar
BAB 1x/hr
BAK
lancar
BAB 12x/hr
BAK
lancar
BAB 12x/hr
BAK
lancar
E. Harapan Keluarga
Keluarga Bp Ib berharap agar dapat segera disembuhkan dan petugas kesehatan dapat
membantu masalah kesehatan yang sedang dihadapi serta menjelaskan perawatan yang
benar untuk keluarganya.
Analisa Data
DATA
NO
1
KEMUNGKINAN
PENYEBAB
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
KELUARGA
Data Subyektif :
Ketidakmampuan
Hiperglikemi pada Bp
Keluarga mengatakan belum keluarga merawat Ib dan Ibu Y keluarga
mengerti tentang perawatan penyakit anggota keluarga Bp Ib
dengan DM
DM
Persepsi
keluarga
tentang
penyakit DM adalah penyakit karena
banyak makan makanan yang manismanis
Ibu Y dan Bp. Ib tidak
menjalankan diet DM
Ibu Y dan Bp. Ib tidak minum
obat anti diabetik
Bp. Ib dan Ibu Y tidak pernah
memeriksakan diri dan kontrol di
Puskesmas
Data Obyektif :
Gula darah : 207 mg/dl
BB/TB : 62 kg/150 cm
BBR : 124% (Obesitas ringan),
kebutuhan kalori seharusnya 930
kalori
11
Data dari food record :
Konsumsi karbohidrat (78%),
protein (12%) dan lemak (10%),
jumlah kalori 1150 kalori
2
Data Subyektif :
Ibu Y dan Bp. Ib mengatakan sering
kesemutan baik di tangan maupun di
kaki
Ibu Y dan Ibu Ib mengatakan
kesemutan
munculnya
tiba-tiba,
kadang pagi atau malam
Ketidakmampuan
keluarga
untuk
merawat anggota
keluarga
yang
mengalami
penurunan
aliran
arterial
Perubahan
perfusi
jaringan perifer pada
Bp. Ib dan Ibu Y
keluarga Bp. I
Ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
dengan hipertensi
Risiko
terjadinya
gangguan
perfusi
jaringan serebral pada
Bp. Ib keluarga Bp. Ib
Data Obyektif:
Hasil pengamatan, Bp. I dan Ibu Y
dapat beraktifitas tanpa keluhan
Pemeriksaan fisik: rangsang nyeri (+),
panas (+), dingin (+)
3
Data Subyektif :
Bp. Ib menderita hipertensi sejak
tahun 2000
Keluarga mengatakan Bp. I tidak
pernah kontrol tekanan darah
Bp. Ib tidak pernah melakukan
olah raga
Keluarga
belum
pernah
mendapatkan
informasi
tentang
hipertensi dan perawatannya
Data Obyektif :
Tekanan darah 200/100 mmHg
4
Data subyektif :
Keluarga
mengatakan jarang
berkumpul dengan tetangga
Keluarga tidak pernah mengikuti
kegiatan kemasyarakatan dan
keagamaan
Menurut
keluarga
kalau
berkumpul
atau
mengikuti
kegiatan di masyarakat lebih
banyak hanya ngobrol saja.
Kurangnya
Gangguan
pengetahuan
sosial pada
keluarga
tentang Bp. Ib
manfaat sosialisasi
interaksi
keluarga
Nilai di keluarga kerukunan itu
dalam keluarga, karena yang dapat
menolong keluarga hanyalah anggota
keluarga saja.
12
Rumusan diagnosa keperawatan keluarga:
1. Hiperglikemi pada Bp Ib dan Ibu Y berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga dengan kencing manis.
2. Perubahan perfusi jaringan perifer pada Bp. Ib dan Ibu Y keluarga Bp. I berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang mengalami penurunan aliran
arterial
3. Risiko terjadinya gangguan perfusi jaringan serebral pada Bp. Ib keluarga Bp. Ib
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan
hipertensi
4. Gangguan interaksi sosial pada keluarga Bp. Ib berhubungan dengan
kurangnya
pengetahuan keluarga tentang manfaat sosialisasi
13
Skoring prioritas masalah
Hiperglikemi pada Bp Ib dan Ibu Y keluarga Bp. Ib berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit kencing manis
Kriteria
a.
Sifat masalah :
aktual
b.
c.
d.
Skala
3
Bobot
1
Skoring
3/3x1=1
1
2
1/2x2= 1
3
1
3/3x1=1
1
1
Kemungkinan
masalah dapat diubah :
sebagian
Potensial masalah
untuk dicegah : tinggi
Menonjolnya
masalah: Tidak perlu
segera ditangani
Total skor
Pembenaran
Bp Ib dan Ibu Y mengalami
hiperglikemi ditandai dengan
GDA yang lebih dari normal
namun belum ada tanda-tanda
komplikasi dari hiperglikemi pada
Ibu Y dan Bp. Ib
Bp. Ib dan Ibu Y memiliki
keinginan untuk sembuh dan ada
perawat
yang
memberikan
informasi
tentang perawatan
untuk penyakit kencing manis
Masalah lebih lanjut belum terjadi,
adanya keinginan keluarga untuk
sembuh serta adanya dukungan
dari keluarga
merasakan
adanya
1/2x1=1/2 Keluarga
masalah, tapi tidak ditangani.
keluarga saat ini tidak minum obat
anti diabetik, tidak diet dan tidak
olah raga
31/2
14
Perubahan perfusi jaringan perifer pada Bp. Ib dan Ibu Y keluarga Bp. Ib b/d
ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang mengalami penurunan
aliran arterial
Kriteria
a. Sifat masalah :
Aktual
Skala
Bobot
Skoring
Pembenaran
3
1
3/3x1=1
Masalah ini sudah terjadi karena
keluarga mengeluh tangan dan
kakinya sering kesemutan
b. Kemungkinan
masalah dapat
diubah :
Sebagian
1
2
1/2x2= 1
Keluarga kooperatif terhadap
tindakan yang dilakukan, hal ini
merupakan potensi keluarga yang
dapat
digunakan
untuk
menyelesaikan masalah
c. Potensial
masalah untuk
dicegah : sedang
3
1
3/3x1=1
Masalah lebih lanjut belum terjadi
dan
keluarga
masih
dapat
beraktifitas.
d. Menonjolnya
masalah : segera
2
1
2/2x1=1
Masalah sangat dirasakan oleh
keluarga dan minta segera di atasi
Total skor
4
15
Risiko terjadinya gangguan perfusi jaringan serebral pada Bp. Ib keluarga Bp. Bp. Ib
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan
hipertensi
Kriteria
a. Sifat masalah :
ancaman
kesehatan
Skala
Bobot
Skoring
Pembenaran
2
1
2/3x1=2/3
Kurangnya pengetahuan tentang
perawatan
hipertensi
dan
Ketidakteraturan kontrol tekanan
darah merupakan suatu ancaman
terjadinya masalah ini
b. Kemungkinan
masalah dapat
diubah :
Sebagian
1
2
1/2x2= 1
Keluarga terbuka dan kooperatif,
hal ini merupakan potensi keluarga
yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah
c. Potensial
masalah untuk
dicegah : tinggi
3
1
3/3x1=1
Masalah lebih lanjut belum terjadi
namun
Bp. Ib jarang kontrol
tekanan darah, kontrol apabila ada
keluhan
d. Menonjolnya
masalah :
0
1
0/2x1=0
Masalah
keluarga
Total skor
tidak
dirasakan
oleh
21/3
Gangguan interaksi sosial pada keluarga Bp. Ib berhubungan dengan
kurangnya
16
pengetahuan keluarga tentang manfaat sosialisasi
a.
Kriteria
Sifat
masalah : aktual
Skala
3
Bobot
1
Skoring
3/3x1=1
1
2
1/2x2= 1
3
1
3/3x1=1
Masalah lebih lanjut belum terjadi,
masih ada anggota keluarga yang
mau bergaul dengan masyarakat
meskipun jarang.
0
1
0/2x1=0
Keluarga tidak merasakan adanya
masalah
interaksi
sosial
di
keluarganya.
b. Kemungkinan masalah
dapat diubah :
sebagian
c. Potensial masalah
untuk dicegah : tinggi
d. Menonjolnya masalah
Total skor
Pembenaran
Keluarga Bp. Ib mengalami
gangguan interaksi sosial ditandai
dengan
kurangnya
interaksi
keluarga
dengan
lingkungan
dengan tidak mengikuti kegiatan
kemasyarakatan dan keagamaan
Keluarga memiliki persepsi yang
salah tentang manfat interaksi
sosial dan ada perawat yang
memberikan informasi tentang
interaksi sosial dan manfaatnya
3
17
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
D
X
1
Tujuan
Umum
Khusus
Setelah dilakukan
tindakan keluarga
mampu merawat
anggota keluarga
yang mengalami
penurunan aliran
arterial.
Tujuan Khusus :
Setelah
melakukan
kunjungan 5 x 60 menit
keluarga dapat mencapai:
Kriteria
Tuk 1 :
Keluarga mampu
mengenal masalah
perubahan perfusi jaringan
perifer dengan :
a. Menyebutkan
pengertian
tentang Verbal
perubahan
perfusi
jaringan perifer pada
penderita DM
b. Menjelaskan penyebab Verbal
terjadinya perubahan
perfusi jaringan perifer
Kriteria evaluasi
Standar
Intervensi
Keluarga dapat menyebutkan
pengertian perubahan perfusi
jaringan perifer yaitu perubahan
sirkulasi aliran darah tepi
Diskusikan dengan keluarga :
Pengertian perubahan perfusi jaringan perifer
pada penderita DM
Penyebab perubahan perfusi
jaringan
perifer
karena
peningkatan
viskositas
atau
kekentalan darah akibat tingginya
kadar gula
Penyebab terjadinya perubahan perfusi
jaringan perifer
Berikan
kesempatan
keluarga
untuk
menjelaskan kembali tentang pengertian
perubahan perfusi jaringan perifer dan
penyebabnya
Berikan penguatan pada keluarga apabila
dapat menjelaskan kembali hasil diskusi
Tuk 2
Keluarga
mampu
mengambil
keputusan
untuk mengatasi perubahan
18
perfusi jaringan perifer
a.
Menjelaskan akibat
bila terjadi masalah
perubahan perfusi
jaringan perifer
Verbal
Keluarga dapat menjelaskan
akibat dari terjadinya masalah
perubahan perfusi jaringan perifer
yaitu :
1. Penurunan sensasi panas,
dingin dan nyeri
2. Risiko terjadinya cidera
Jelaskan pada keluarga akibat terjadinya
masalah perubahan perfusi jaringan perifer
pada penderita DM
b.
Mengambil
keputusan untuk
mengatasi masalah
perubahan perfusi
jaringan perifer
Verbal
Keluarga
dapat
mengambil
keputusan untuk melakukan
perawatan pada Ibu P dan
berupaya untuk menghindari
akibat dari masalah perubahan
perfusi jaringan perifer dengan
melakukan
tindakan
sesuai
dengan anjuran perawat
Motivasi keluarga agar dapat mengambil
keputusan untuk mengatasi perubahan perfusi
jaringan perifer Berikan penguatan apabila
keputusan keluarga sudah tepat
Verbal
Keluarga dapat menjelaskan
manfaat dari rendam kaki yaitu
Jelaskan tentang manfaat rendam kaki
Jelaskan tentang cara rendam kaki
Tuk 3
Keluarga mampu
melakukan tindakan untuk
mengatasi dan mencegah
masalah perubahan perfusi
jaringan perifer dengan:
Melakukan perawatan kaki
dan senam serta
menghindari akibat yang
terjadi, tujuannya :
a.
Keluarga
mengerti tentang cara
19
dan manfaat rendam
kaki
untuk melancarkan peredaran
darah. Caranya:
1.
Siapkan baskom dengan
air hangat secukupnya
2.
Rendam kaki selama 1530 menit
3.
Lakukan pagi dan sore
sebelum melakukan senam
kaki
Verbal
Keluarga dapat menjelaskan
manfaat dari senam kaki yaitu
untuk melancarkan peredaran
darah dan dapat mempraktekkan
cara senam kaki
Diskusikan tentang manfaat dari senam kaki
Ajarkan pada keluarga senam kaki untuk
penderita DM
Anjurkan
pada
keluarga
untuk
mempraktikkan senam kaki yang telah
diajarkan
Verbal
Keluarga
dapat
memprakpraktekkan
cara-cara
untuk menghindari perubahan
sensitifitas yaitu :
1.
Menghindari rasa panas :
Gunakan alat makan/minum
yang mempunyai pegangan,
gunakan balutan kain untuk
mengompres dengan botol
atau kantong air
2.
Untuk
rasa
dingin:
Latihan pergerakan jari-jari
tangan
dengan
mempertemukan antar ujung
jari atau mengepal tangan
berulang-ulang
dengan
Diskusikan cara mencegah masalah akibat
penurunan sensitifitas
Demonstrasikan cara mencegah akibat
penurunan sensitifitas pans-dingin
Anjurkan keluarga untuk redemonstra
Anjurkan
keluarga
untuk
membantu
memenuhi kebutuhan Ibu Y dan Bp Ib
Anjurkan kepada keluarga untuk membuat
catatan setiap kali melakukan senam kaki
b. Keluarga dapat mengerti
manfaat dan cara
melakukan senam kaki
c. Keluarga dapat
melakukan cara-cara
untuk menghindari
akibat daricperubahan
perfusi jaringan perifer
20
memegang sesuatu
3.
Selalu memakai alas kaki
4.
Hindari
memakai
sandal/sepatu yang terlalu
sempit
Tuk 4
Melakukan
modifikasi Verbal
lingkungan
yang Dan
mendukung upaya untuk psikomotor
mencegah dan mengatasi
masalah perubahan perfusi
jaringan perifer
2
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
keluarga mampu
merawat anggota
keluarga dengan
penyakit kencing
manis
Tuk 1
1. Keluarga mampu
mengenal masalah pada
penyakit kencing manis
dengan :
a. Menyebutkan pengertian Respon
penyakit kencing manis
Verbal
b. Menyebutkan 3 dari 6
tanda dan gejala kencing Respon
manis
Verbal
Keluarga dapat membatu Ibu P Motivasi
keluarga
untuk
membantu
dan memodifikasi lingkungan
menyiapkan air hangat untuk Ibu P untuk
selama pelaksanaan rendam kaki
menghindari injury
dan senam
Lakukukan
kunjungan
yang
tidak
direncanakan
untuk
mengevaluasi
kemampuan keluarga untuk memodifikasi
lingkungan selama melakukan rendam kaki
dan senam kaki
Berikan penghargaan apabila keluarga sudah
melakukan tindakan yang positif
1.
2.
Keluarga
dapat
menjelaskan
pengertian
kencing manis yaitu penyakit
yang
disebabkan
oleh
kekurangan insulin dalam
tubuh.
Keluarga
Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang
penyakit DM.
Diskusikan dengan keluarga tentang
pengertian kencing manis
Anjurkan pada keluarga untuk mengulang
kembali pengertian kencing manis
Diskusikan dengan keluarga tentang tanda
dan gejala penyakit kencing manis
21
c. Menyebutkan 4 faktor
resiko
yang Respon
menyebabkan kencing Verbal
manis
d. Menjelaskan
tentang
cara perawatan pada Respon
penyakit kencing manis
Verbal
e. Menjelaskan
tentang
komplikasi
pada
penyakit kencing manis
Respon
verbal
Tuk 2
2.
Keluarga
mampu
mengambil
keputusan
untuk mengatasi takibat
terjadinya
perubahan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan tubuh
a. Menjelaskan akibat bila
terjadi hiperglikemi
Respon
verbal
b. Mengambil keputusan
menyebutkan
tanda-tanda
dan gejala penyakit kencing
manis yaitu poliuri, polidipsi,
polifagi, kesemutan, badan
lemah,luka sulit sembuh
3.
Keluarga
mengidentifikasi penyebab
kencing manis : nutrisi,
kegemukan, keturunan, virus.
Berikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
Diskusikan dengan keluarga tentang faktor
risiko penyebab kencing manis
Anjurkan keluarga untuk menyebutkan 3
faktor risiko yang menyebabkan kencing
manis
4.
Diskusikan dengan keluarga mengenai
pencegahan dan perawatan penyakit
kencing manis.
Berikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
Keluarga
menjelaskan perawatan pada
penyakit
kencing manis
yaitu: pengaturan makanan,
olah raga teratur, minum obat
sesuai advis.
5.
Keluarga
menjelaskan
tentang
komplikasi penyakit DM
yaitu Penglihatan menjadi
kabur, bahkan mendadak
buta, gangguan pembuluh
darah besar maupun kecil,
Penyakit jantung, penyakit
ginjal, gangguan kulit dan
saraf, pembusukan pada kaki
(ganggren)
Menjelaskan akibat terjadinya
perubahan nutrisi yaitu: daya
tahan tubuh lemah, mudah terjadi
komplikasi, risisko terjadinya
Diskusikan tentang komplikasi pada
penyakit
kencing manis bila tidak
dilakukan perawatan dengan baik.
Berikan kesempatan keluarga menanyakan
penjelasan yang telah diberikan setiap kali
diskusi.
Berikan penjelasan ulang bila ada
penjelasan yang belum dimengerti.
Evaluasi secara singkat terhadap topik yang
didiskusikan dengan keluarga.
Berikan pujian terhadap kemampuan yang
diungkapkan keluarga setiap kali diskusi.
Diskusikan bersama keluarga akibat
hiperglikemi
Berikan kesempatan pada keluarga
22
untuk mengatasi
hiperglikemi yang sudah
terjadi
hipoglikemi
Respon
Verbal
Keputusan
mengatasi
hiperglikemi
untuk bertanya
keluarga
untuk
terjadinya
Tuk 3
Keluarga mampu
melakukan tindakan untuk
mengatasi masalah perub.
nutrisi dengan:
a.
b.
c.
Keluarga mengerti
cara mengatasi
hiperglikemi
Menjelaskan
tentang diet DM
Keluarga mampu
menghitung kebutuhan
kalori sesuai dengan
kebutuhan tubuh
Respon
Verbal
Respon
verbal
Respon
verbal dan
Psikomotor
1.
Keluarga
mengerti cara mengatasi
masalah perub nutrisi yaitu
mengatur makanan Ibu Y dan
Bp. Iban kebutuhan tubuh
Keluarga
menjelaskan kembali tujuan
diet DM adalah menurunkan
gula darah hingga normal,
menurunkan gula dalam air
seni hingga negatif
dan
mencapai berat badan ideal
3.
Keluarga mampu
menghitung
kebutuhan
kalori sesuai kebutuhan tubuh
:
BBR Ibu Y yaitu
BB (kg) x 100%
TB-100
2.
Motivasi keluarga agar dapat
mengambil keputusan untuk mengatasi
hiperglikemi
Diskusikan tentang cara mengatasi
hiperglikemi
Berikan kesempatan pada keluarga
untuk bertanya
Diskusikan dengan keluarga tentang
tujuan dari diet DM tersebut untuk
menyamakan persepsi
Berikan kesempatan keluarga untuk
bertanya
Ajarkan kepada keluarga cara
menghitung BBR
Berikan kesempatan pada keluarga
untuk menghitung BBR sendiri
23
68 x 100% = 113,3% (Gemuk)
60
Jadi kebutuhan kalori :
BBx 20 = 1360 kalori
Bp Ib =
54 x 100=94,7 % (Normal)
57
Kebut. Kalori =1710 kal
d.
Keluarga mampu
membuat menu diet DM
untuk satu hari
Psikomotor
4.
Keluarga
menunjukkan menu diet DM
untuk 1 hari
e.
Keluarga mampu
menyiapkan diet DM
Psikomotor
Kunjungan
mendadak
f.
Bp Ib dan ibu Y
mampu menjalan diet
DM
Respon
verbal
Kunjungan
mendadak
5.
Keluarga
membuat menu diet DM
untuk satu kali makan
6.
Pada
saat
kunjungan
mendadak
keluarga
mampu
menunjukkan menu makan
siang
sesuai
dengan
penghitungan kalori
7.
secara
Bp. Ib dan Ibu Y
asertif
mau
Berikan
penghargaan
apabila
keluarga menghitung BBR dengan benar
Ajarkan kepada keluarga cara
menghitung kalori sesuai kebutuhan tubuh
Berikan kesempatan pada keluarga
untuk menghitung kalori Ibu SL sesuai
dengan kebutuhan tubuhnya
Berikan
penghargaan
apabila
keluarga
sudah
benar
menghitung
kalorinya.
Berikan kesempatan pada keluarga
untuk menghitung komposisi karbohidrat,
protein dan lemak sesuai dengan jumlah
kalori yang telah dihitung.
Ajarkan pada keluarga untuk
membuat menu diet DM sesuai dengan
jumlah kalori yang telah dihitung
Berikan kesempatan pada keluarga
untuk membuat menu diet DM untuk satu
kali makan sesuai dengan kalori yang telah
dihitung
Ajarkan pada keluarga untuk
menyiapkan diet DM untuk sehari
Berikan penghargaan pada keluarga
apabila telah mampu menyiapkan diet DM
untuk sehari
Lakukan asertif training pada Bp Ib
24
melaksanakan diet DM
g.
Keluarga mampu
melakukan teknik
relaksasi
Verbal dan
psikomotor
8.
Pada
saat
kunjungan mendadak Bp Ib
dan ibu Y makan sesuai
dengan kebutuan kalorinya
9.
Tuk 4
4. Melakukan modifikasi
lingkungan yang
mendukung upaya
pencegahan terjadinya
hipoglikemi
Respon
verbal dan
psikomotor
Tuk 5
Respon
5.
Keluarga
mampu verbal
memanfaatkan fasilitas
kesehatan
untuk
mencegah
terjadinya
hipoglikemi
Kunjungan
ke
Puskesmas
Menjelaskan
pada
keluarga
tentang
manfaat teknik relaksasi
Benson
yaitu
dapat
menurunkan
gula
darah
apabila dilakukan secara rutin
10.
Keluarga mampu
melakukan teknik relaksasi
Benson
dan ibu Y agar dapat menerima diet DM
sesuai anjuran
Lakukan kunjungan mendadak
untuk melihat menu makan siang keluarga
khususnya untuk Bp Ib dan ibu Y
Keluarga sudah menyiapkan
tempat
makanan
tersendiri/memisahkan makanan
untuk Ibu Y dan Bp. I sesuai
dengan dietnya
Benson
1.
Menjelaskan manfaat
kontrol gula darah secara
Jelaskan tentang manfaat relaksasi
Ajarkan teknik relaksasi Benson
Motivasi
keluarga
untuk
menyiapkan
tempat
tersendiri
atau
memisahkan makanan untuk Bp. Ib dan
Ibu Y sesuai dietnya.
Lakukukan kunjungan yang tidak
direncanakan
untuk
mengevaluasi
kemampuan keluarga untuk memodifikasi
lingkungan
Berikan
penghargaan
apabila
keluarga sudah melakukan tindakan yang
positif
Lakukan diskusi dengan keluarga
tentang manfaat kontrol gula darah secara
25
rutin di Puskesmas yaitu
untuk mengetahui kadar gula
darah pada tubuh
2.
3
Setelah dilakukan Tuk 1
tindakan
1. Keluarga
mengenal
keperawatan
adanya
masalah
gangguan perfusi
hipertensi dengan :
jaringan serebral
a. Menjelasakan
pada Bp. Ib tidak
tentang pengertian
terjadi.
hipertensi
Respon
verbal
Memanfaatkan
fasilitas
kesehatan
(Puskesmas) untuk kontrol
gula darah
Motivasi
kelurga
untuk
memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk
kontrol gula darah secara rutin.
Menjelaskan tentang pengertian
hipertensi yaitu peningkatan
tekanan darah lebih dari 140/90
mmHg
Kaji
pengetahuan
keluarga
tentang
hipertensi
Diskusikan dengan keluarga tentang
pengertian
Anjurkan pada keluarga untuk mengulang
kembali pengertian tentang hipertensi
b. Menjelaskan 3 (tiga)
dari 6 tanda dan gejala
hipertensi
Respon
verbal
c. Menjelaskan tentang
penyebab dari
hipertensi
Respon
verbal
rutin ke Puskesmas
Berikan kesempatan pada keluarga
untuk bertanya
Menjelaskan tanda dan gejala dari
hipertensi yaitu Sakit kepala
tengkuk/belakang
leher, sulit
tidur & gelisah, dada berdebardebar, mudah marah, mudah
lelah, sesak nafas,
pingsan,
berkeringat, mata terasa berat
/penglihatan kabur
Menyebutkan 3 dan 5
Penyebab hipertensi
I. Gaya hidup kurang baik
2. kurang olah raga
Diskusikan dengan keluarga tentang tanda
dan gejala dari hipertensi
Berikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
Kaji bagaimana pendapat keluarga tentang
penyebab dari hipertensi
Diskusikan dengan keluarga tentang
26
Tuk 2
2. Keluarga
mampu
memutuskan
untuk
mencegah
masalah
akibat hipertensi
Respon
verbal
3. kegemukan
4. Stres/banyak pikiran
5. Faktor keturunan
1.
Respon
verbal
Tuk 3
3. Keluarga
mampu
melakukan
tindakan
untuk
mencegah
terjadinya
masalah
akibat
penyakit
hipertensi dengan :
a. Mengidentifikasi
tindakan
yang
dapat
dilakukan
untuk
mencegah
masalah
akibat
hipertensi
Menjelaskan
tentang masalah yang terjadi
akibat hipertensi yaitu risiko
terjadinya gangguan perfusi
jaringan
otak,
cidera,
intoleransi
aktifitas,
gangguan
pola
tidur,
gangguan persepsi sensori,
gangguan komunikasi
1.
Mengidentifikasi
tindakan
yang
dapat
dilakukan untuk mencegah
masalah akibat hipertensi
dengan diit/makan makanan
yang rendah garam, menjaga
Diskusikan dengan keluarga tentang
masalah yang terjadi akibat hipertensi
Berikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
Anjurkan pada keluarga untuk mengulangi
apa yang telah diketahui tentang masalah
yang terjadi akibat hipertensi
Motivasi keluarga agar dapat mengambil
keputusan untuk mencegah hiperglikemi
Diskusikan dengan keluarga tindakan yang
dapat dilakukan untuk mencegah masalah
akibat hipertensi
Berikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
Anjurkan pada keluarga mengidentifikasi
2. Keputusan keluarga untuk
mencegah masalah yang
terjadi akibat hipertensi
Respon
verbal
penyebab hipertensi
Berikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
27
b.
c.
Mengidentifikasi
cara
untuk
mengatasi
ketegangan
Respon
verbal
Mempraktekkan
salah satu teknik
relaksasi
Psikomotor
berat badan tetap normal,
menghentikan perilaku yang
tidak sehat, olah raga secara
teratur dan gunakan jamu
tradisional yang aman.
2.
Mengidentifikasi
teknik
untuk
mengatasi
ketegangan yaitu dengan
teknik relaksasi (nafas dalam,
distraksi)
3.
d.
Menjelaskan
tentang mekanisme
koping yang efektif
Respon
verbal
4.
Tuk 4
4. Keluarga
mampu
memodifikasi
lingkungan
untuk
mencegah masalah yang
terjadi akibat hipertensi
a.
Menjelaska
n tentang lingkungan
yang aman dan
tenang
untuk
penderita hipertensi
b.
Melakukan
Mempraktekkan
teknik nafas dalam untuk
mengurangi ketegangan
Menjelaskan
tentang mekanisme koping
yang efektif
kembali tindakan yang dapat dilakukan
untuk mencegah masalah akibat hipertensi
Diskusikan dengan keluarga tentang teknik
yang dapat digunakan untguk mengurangi
ketegangan
Berikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
Demonstrasikan pada keluarga tentang
teknik relaksasi nafas dalam
Anjurkan
pada
keluarga
untuk
mendemonstrasikan teknik nafas dalam
Berikan penghargaan pada keluarga apabila
dapat melakukan dengan benar
Diskusikan dengan keluarga tentang
mekanisme koping yang efektif
Berikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
Anjurkan pada keluarga untuk mengulang
kembali hasil diskusi tentang mekanisme
koping.
Respon
verbal
Cara memelihara lingkungan
yang kondusif untuk melakukan
aktifitas bagi penderita hipertensi
Diskusikan dengan keluarga cara untuk
memelihara lingkungan yang kondusif
untuk penderita hipertensi
28
modifikasi
lingkungan
yang
aman untuk aktifitas
penderita
Tuk 5
5. Keluarga
mampu
memanfaatkan fasilitas
kesehatan
untuk
mencegah
terjadinya
gangguan
perfusi
jaringan.
a. Menjelaskan
fasilitas kesehatan
yang
dapat
digunakan
dan
manfaatnya
b. Memanfaatkan
fasilitas kesehatan
4
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan dalam
waktu 5x60 menit
masalah gangguan
interaksi
sosial
Tuk 1
Keluarga
mengenal
masalah interaksi sosial
dengankriteria
keluarga
mampu :
a. Menjelaskan kembali
Psikomotor
Keluarga melakukan modifikasi
lingkungan yaitu membuat lantai
rumah dan kamar mandi tidak
licin, menyediakan penerangan
yang cukup untuk tiap ruangan,
penataan perabot rumah tangga,
dan lingkungan yang tenang
untuk komunikasi
Motivasi keluarga untuk memodifikasi
lingkungan yang aman untuk aktifitas
penderita hipertensi
Fasilitas yang dapat digunakan
adalah Puskesmas untuk kontrol
tekanan darah dan pemberian
pengobatan
Diskusikan bersama keluarga tentang
fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk
penderita hipertensi
Kunjungan keluarga ke Posbindu
atau Puskesmas untuk kontrol
tekanan darah dan pengobatan
Motivasi keluarga untuk memanfaatkan
fsilitas kesehatan secara rutin
Pengertian interaksi sosial adalah
Diskusikan
Respon
verbal
Kunjungan
ke fasilitas
kesehatan
Respon
dengan
keluarga
tentang
29
teratasi
tentang
pengertian
interaksi sosial
verbal
b. Menjelaskan penyebab
terjadinya
gangguan
interaksi sosial
Respon
verbal
c. Menyebutkan kembali
manfaat interaksi sosial
Respon
verbal
Tuk 2
Keluarga
mampu
mengambil
keputusan
untuk mengatasi masalah
interaksi sosial
a. Menjelaskan kembali
akibat dari gangguan
interaksi sosial
b. Mengambil keputusan
untuk
mengatasi
masalah
gangguan
interaksi sosial
hubungan seseorang dengan
keluarga dan masyarakat
Penyebab terjadinya gangguan
interaksi sosial adalah adalah
menarik diri, harga diri rendah
dan ketidakpuasan hubungan
dengan keluarga dan masyarakat
Manfaat interaksi sosial adalah
membina
hubungan
saling
percaya dan saling membutuhkan
antara seseorang dengan orang
lain.
Respon
verbal
Akibat dari gangguan interaksi
sosial adalah
pengertian interaksi sosial
Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan
kembali pengertian interaksi sosial
Diskusikan dengan keluarga tentang
penyebab dari gangguan interaksi sosial
Identifikasi dengan keluarga penyebab
gangguan interaksi sosial dalam keluarga
Berikan penghargaan yang positif apabila
keluarga mampu mengidentifikasi
Diskusikan manfaat interaksi sosial dengan
keluarga
Berikan kesempatan keluarga untuk
bertanya
Diskusi bersama keluarga tentang akibat
apabila terjadinya gangguan interaksi
sosial
Beri kesempatan kepada keluarga untuk
bertanya
Motivasi
keluarga
untuk
dapat
mengambil keputusan dalam mengatasi
masalah interaksi sosial dalam keluarga
30
31
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No
1
Diagnosa
Keperawatan
Implementasi
Asuhan Keperawatan Keluarga
Perubahan perfusi Implementasi
jaringan
perifer Tuk 1
pada Bp. Ib dan Ibu Mendiskusikan pengertian perubahan perfusi jaringan
Y keluarga Bp. Ib
perifer pada penderita DM dengan keluarga
b/d
Mendiskusikan dengan keluarga penyebab terjadinya
ketidakmampuan
perubahan perfusi jaringan perifer
keluarga
untuk Memberikan kesempatan untuk bertanya pada keluarga,
merawat anggota
Bp. Ib menanyakan bagaimana caranya untuk
keluarga
yang
mengurangi kesemutan
mengalami
Memberikan kesempatan pada keluarga untuk
penurunan
aliran
menjelaskan kembali tentang pengertian perubahan
arterial
perfusi jaringan perifer dan penyebabnya
Memberikan penguatan pada keluarga apabila dapat
menjelaskan kembali hasil diskusi
Tuk 2
Menjelaskan pada keluarga akibat terjadinya masalah
perubahan perfusi jaringan perifer pada penderita DM
yaitu akan terjadi mati rasa dan risiko terjadinya cidera
Memotivasi keluarga agar dapat mengambil keputusan
untuk mengatasi perubahan perfusi jaringan perifer
Memberikan penguatan apabila keputusan keluarga
sudah tepat
Tuk 3
Menjelaskan tentang manfaat rendam kaki
Menjelaskan tentang cara rendam kaki
Mendiskusikan tentang manfaat dari senam kaki
Mengajarkan pada keluarga senam kaki untuk penderita
DM
Menganjurkan pada keluarga untuk mempraktikkan
senam kaki yang telah diajarkan
Mendiskusikan cara mencegah masalah akibat
penurunan sensitifitas
Mendemonstrasikan cara mencegah akibat penurunan
sensitifitas pans-dingin
Menganjurkan keluarga untuk redemonstrasi
Menganjurkan keluarga untuk membantu memenuhi
kebutuhan
Tuk 4
Memotivasi keluarga untuk membantu menyiapkan air
hangat untuk Ibu Y dan Bp. Ib untuk menghindari
injury
Melakukan kunjungan yang tidak direncanakan untuk
mengevaluasi
kemampuan
keluarga
untuk
Hari/
tanggal
Kamis, 12-2007
Kamis, 12-2007
Jumat,
16–2- 2007
Jumat,
16–2- 2007
32
2
Hiperglikemi pada
Bp Ib dan Ibu Y
keluarga Bp. Ib
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
yang sakit kencing
manis
memodifikasi lingkungan selama melakukan rendam
kaki dan senam kaki
Memberikan penghargaan apabila keluarga sudah
melakukan tindakan yang positif
Tuk 1
Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga tentang
penyakit DM.
Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengertian
kencing manis
Menganjurkan pada keluarga untuk mengulang
kembali pengertian kencing manis
Mendiskusikan dengan keluarga tentang tanda dan
gejala penyakit kencing manis
Memberikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
Memdiskusikan dengan keluarga tentang faktor risiko
penyebab kencing manis
Menganjurkan keluarga untuk menyebutkan 3 faktor
risiko yang menyebabkan kencing manis
Mendiskusikan
dengan
keluarga
mengenai
pencegahan dan perawatan penyakit kencing manis.
Memberikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
Mendiskusikan tentang komplikasi pada penyakit
kencing manis bila tidak dilakukan perawatan dengan
baik.
Memberikan penjelasan ulang bila ada penjelasan
yang belum dimengerti.
Melakukan evaluasi secara singkat terhadap topik
yang didiskusikan dengan keluarga.
Memberikan pujian terhadap kemampuan yang
diungkapkan keluarga setiap kali diskusi.
Kamis, 132-2007
Tuk 2
Mendiskusikan bersama keluarga akibat
hiperglikemi
Memberikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
Memotivasi keluarga agar dapat mengambil
keputusan untuk mengatasi hiperglikemi
2
Tuk 5
Melakukan diskusi dengan keluarga tentang manfaat
kontrol gula darah secara rutin ke Puskesmas
Memberikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya
Memotivasi kelurga untuk memanfaatkan fasilitas
kesehatan untuk kontrol gula darah secara rutin.
Risiko terjadinya Tuk 1
gangguan perfusi Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengertian
jaringan
serebral Menganjurkan pada keluarga untuk mengulang
Selasa, 13
Februari
33
pada
Bp.
Ib
keluarga Bp. Ib
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
dengan hipertensi
kembali pengertian tentang hipertensi
Mendiskusikan dengan keluarga tentang tanda dan
gejala dari hipertensi
Memberikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
Mendiskusikan dengan keluarga tentang penyebab
hipertensi
Memberikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
2007
Tuk 2
Mendiskusikan dengan keluarga tentang masalah
yang terjadi akibat hipertensi
Menganjurkan pada keluarga untuk mengulangi apa
yang telah diketahui tentang masalah yang terjadi
akibat hipertensi
Memotivasi keluarga agar dapat mengambil
keputusan untuk mencegah stroke
Tuk 4
Mendiskusikan dengan keluarga cara
untuk memelihara lingkungan yang kondusif untuk
penderita hipertensi
Memotivasi keluarga untuk memodifikasi
lingkungan yang aman untuk aktifitas penderita
hipertensi
Tuk 5
Mendiskusikan bersama keluarga tentang
fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk penderita
hipertensi
Memotivasi
keluarga
untuk
memanfaatkan fsilitas kesehatan secara rutin
34
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No
Diagnosa
Keperawatan
Evaluasi
Asuhan Keperawatan Keluarga
Hari/
tanggal
1
Perubahan
perfusi jaringan
perifer pada Bp.
Ib dan Ibu Y
keluarga Bp. Ib
b/d
ketidakmampuan
keluarga
untuk
merawat anggota
keluarga
yang
mengalami
penurunan aliran
arterial
Subyektif:
Keluarga dapat menjelaskan kembali tentang perubahan
jaringan perifer
Keluarga penyebab terjadinya perubahan perfusi jaringan
perifer dapat menyebutkan penyebab dari perubahan
perfusi jaringan perifer
Keluarga dapat menjelaskan kembali tentang manfaat
rendam kaki
Keluarga dapat menjelaskan kembali tentang cara rendam
kaki
Keluarga dapat menjelaskan tentang manfaat dari senam
kaki
Keluarga dapat menjelaskan urutan dari senam kaki untuk
penderita DM
Jumat, 16
Februari
2007
Obyektif:
Keluarga
memperhatikan
penjelasan
yang
disampaikan dan menanyakan penjelasan yang belum
jelas
Keluarga dapat mempraktekkan senam kaki sesuai
urutan yang benar
Analisa:
Tujuan sebagian tercap
PADA PRALANSIA DENGAN PENYAKIT DIABETES MELLITUS
DI KELURAHAN PANCORAN MAS-DEPOK
A. Data Identitas
1. Nama kepala keluarga : Bp. Ib
2. Alamat
: RT01/15 Kel. Pancoran Mas
3. Komposisi keluarga
:
N Nama
o
1 Bp. Ib
Jenis kelamin
Hub
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
L
KK
57 tahun
Tidak bekerja
SD
2
Ibu Y
P
Istri
57 tahun
Tidak bekerja
SD
3
Yl
P
Anak
21 tahun
Tidak Bekerja
SD
4
P
L
Menantu
24 tahun
Bekerja sebagai
tenaga kebersihan
SMP
5
Yn
P
Anak
19 tahun
SD
6
S
L
Anak
18 tahun
Bekerja sebagai
pembantu
Bekerja tidak
menetap
SD
Genogram:
4. Tipe keluarga : Extended family (keluarga besar)
5. Latar belakang budaya
Latar belakang budaya keluarga adalah suku Betawi, bahasa yang dipakai
adalah bahasa Indonesia. Keluarga masih terpengaruh dengan budaya setempat dalam
hal menjalankan diet DM. Menurut masyarakat setempat penderita kencing manis
makannya nasi sisa kemarin. Sampai sekarang Bp. Ib masih menjalankan kebiasaan
1
tersebut.
6. Identifikasi agama
Seluruh anggota keluarga beragama Islam. Keluarga jarang mengikuti kegiatan
pengajian yang ada di lingkungannya. Ketika ditanya mengapa tidak mau ikut kegiatan
pengajian, keluarga mengatakan tidak ingin ikut, karena kondisi kesehatannya yang
semakin menurun.
7. Status sosial ekonomi keluarga :
Ibu Y dan Bp. Ib tidak bekerja, sehingga yang mencukupi kebutuhan keluarga seharihari adalah anak-anak dan menantunya. Dahulu Bp. Ib bekerja di perusahaan swasta,
kemudian di PHK. Menurut Bp. Ib sebenarnya tenaganya masih kuat untuk bekerja,
tapi karena tidak ada modal maka sampai sekarang Bp Ib menganggur. Penghasilan
keluarga seluruhnya kurang lebih yaitu Rp 600.000,-/bulan. Penghasilan tersebut
dipakai untuk makan, bayar listrik dan kontrol kesehatan.
Keluarga Bp. Ib tidak
mempunyai tabungan, baik untuk kebutuhan yang mendesak maupun untuk biaya
kesehatan keluarganya. Perabotan rumah tangga yang dimiliki keluarga adalah 2 buah
kursi, televisi 14 inch, bufet dan 3 tempat tidur.
8. Aktivitas rekreasi keluarga :
Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi adalah nonton TV bersama di rumah.
Keluarga ini jarang berekreasi ke tempat hiburan di luar rumah karena keterbatasan
ekonomi.
A.
Riwayat Perkembangan Keluarga
9. Tahap perkembangan keluarga saat adalah Tahap perkembangan keluarga saat ini
adalah keluarga yang memiliki anak usia dewasa. Tugas perkembangan saat ini
yaitu memperluas keluarga menjadi keluarga besar, mempertahankan keintiman
pasangan, membantu anak mandiri di masyarakat dan menata kembali peran dan
kegiatan rumah tangga
10. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi adalah keluarga belum menata kembali
peran dan kegiatan rumah tangga. Bp Ib tidak dapat berperan sebagai kepala rumah
2
tangga yaitu sebagai pencari nafkah untuk keluarganya. Menurut Bp. Ib dia hanya
pasrah dengan keadaan dan menggantungkan pemasukan keuangan dari anak dan
menantunya.
11. Riwayat keluarga inti :
Bp. Ib dan Ibu Y menikah berdasarkan rasa saling mencintai, menikah pada tahun
1969. Bp. MS menikah pada umur 21 tahun dan Ibu Y umur 21 tahun. Saat ini Bp
Ib mengeluh badannya lemas, kepalanya pusing dan kesemutan. Ibu Y mengeluh
kakinya sering kesemutan. Y saat ini sedang hamil 5 bulan, kondisi sehat dan tidak
ada keluhan.
12. Riwayat keluarga sebelumnya
Bp Ib dan Ibu Y tidak mengetahui riwayat kesehatan ayah dan ibunya. Semuanya
sudah meninggal. Keluarga tidak ingat tahun berapa orangtuanya meninggal. Tidak
diketahui apakah orang tuanya tersebut menderita DM dan hipertensi atau tidak.
Menurut Bp. I, 2 orang kakaknya dan adiknya menderita kencing manis, dan satu
orang kakaknya lagi menderita stroke. Sedangkan dari Ibu Y semua saudaranya
dalam kondisi sehat.
B.
Data Lingkungan
13. Karakteristik Rumah
Status kepemilikan rumah yang ditempati sekarang adalah milik keluarga sendiri.
Luas rumah yang ditempati 80 m2 terdiri dari 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 ruang
dapur, 1 kamar mandi dan WC. Bangunan rumah berbentuk rumah semi permanen.
Lantai rumah terbuat dari ubin dengan keadaan bersih. Penataan alat / perabot
rumah tangga kurang rapi, pencahayaan dan ventilasi kurang. Sumber air minum
dan untuk keperluan cuci dan mandi menggunakan air sumur (Sanyo). Keluarga
membuang sampah di tempat sampah yang ditaruh di depan rumah, lalu ada
petugas yang mengangkut. Lingkungan sekitar rumah tampak bersih.
Denah rumah :
R. Tamu
R. Kamar tidur
R. Dapur
Km Mandi
3
14.
Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Jarak rumah keluarga Bp. I berdekatan dengan tetangga. Hubungan dengan tetangga
terjalin baik. Keluarga Bp. Ib hidup dilingkungan tempat tinggal yang sebagian besar
adalah penduduk asli. Tipe penduduk adalah penduduk urban. Tipe hunian adalah
daerah perumahan. Kelas sosial ekonomi masyarakat adalah menengah ke bawah.
Status pekerjaan masyarakat berbagai macam, yaitu pedagang, buruh, PNS dan
swasta. Fasilitas yang ada di komunitas adalah masjid dan sekolah. Jarak antara
rumah ke Puskesmas adalah + 5 km. Transportasi yang biasa dipakai masyarakat
adalah motor dan angkutan umum. Kebersihan lingkungan masyarakat cukup baik.
15.
Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Ibu SL sudah menetap dan menempati rumah tersebut sejak tahun 1990.
Sejak menikah keluarga Bp. I bertempat tinggal di Pendurenan-Jaksel. Rumah yang
ditempati sekarang dibeli sendiri dari usahanya buka warung. Keluarga pindah ke
Depok karena tanahnya di Pendurenan digusur.
16.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Anak-anak Bp. I jarang berkumpul. Dari 10 orang anaknya, 7 orang tinggal di
Sukabumi. Menurut keluarga anak-anaknya berkumpul pada saat lebaran saja.
Keluarga jarang berinteraksi dengan para tetangganya. Menurut keluarga, kalau
ngobrol dengan tetangganya cenderung membicarakan orang lain, sehingga keluarga
lebih suka tinggal di rumah saja. Keluarga juga tidak aktif mengikuti kegiatan
kemasyarakatan. Menurut keluarga tidak ada gunanya ikut kegiatan-kegiatan, paling
hanya ngobrol saja. Keluarga tidak tahu manfaat mengikuti kegiatan kemasyarakatan.
17.
Sistem pendukung keluarga
Ibu Y sangat memperhatikan kesehatan Bp. Ib, demikian juga dengan Bp. Ib. Anakanak yang memperhatikan kesehatan Bp. Ib dan Ibu Y adalah Yn dan Yl karena
mereka yang serumah dengan Bp. Ib tersebut. Semua kegiatan rumah tangga
dikerjakan secara bersama-sama antara Ibu Y, Yl dan Yn. Anak-anak yang lain sudah
sibuk dengan urusan rumah tangganya sendiri. Apabila salah satu anggota keluarga
4
yang serumah ini mempunyai keluhan sakit, maka anggota keluarga yang lain
berusaha untuk membantu. Tempat berobat yangs sering dipakai keluarga adalah
Puskesmas. Fasilitas penunjang kesehatan yang dimiliki keluarga masih kurang
misalnya tidak tersedia obat P3K dalam rumah serta tidak menganggarkan biaya
untuk pemeliharaan kesehatan.
B.
Struktur Keluarga
18. Pola dan proses komunikasi keluarga
Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan dengan anggota keluarga yang ada di
rumah setiap hari. Permasalahan yang dirasakan oleh Bp Ib atau ibu Y selalu
diceritakan kepada anaknya yang ada. Tetapi anaknya tidak pernah menceritakan
permasalahan yang ada karena takut membebani kedua orang tuanya yang sudah
banyak masalah. Seluruh anggota keluarga hidup rukun, jarang ada pertengkaran,
meskipun sesekali ada perbedaan antar anggota keluarga.
19. Struktur Kekuatan Keluarga:
Apabila ada permasalahan Bp Ib berembuk dengan anak-anaknya dan mengambil
keputusan dari hasil berembuk itu. Pengambil keputusan dalam keluarga dan orang
yang paling disegani adalah Bp. Ib.
20. Struktur Peran Keluarga
a. Bp. Ib sebagai kepala keluarga, orang tertua dan paling dihormati,
membimbing dan mendidik anak, kadang-kadang ikut membantu pekerjaan
rumah tangga.
b. Ibu Y adalah ibu rumah tangga, mengatur rumah tangga dan ikut dalam
membimbing serta mendidik anak.
c. Yn adalah anak ke 9, pencari nafkah dalam keluarga, ikut dalam mengatur
rumah tanggaa.
d. S adalah anak ke 10 (anak bungsu), pencari nafkah dalam keluarga
Menurut keluarga peran masing-masing anggota keluarga tidak bermasalah.
Misalnya Bp. Ib yang tidak bekerja dianggap tidak bermasalah oleh Yl dan Yn
karena ayahnya sudah tua dan sakit.
5
21. Nilai-nilai dan norma keluarga
Nilai yang dianut keluarga adalah kerukunan berorientasi hanya dalam keluarga.
Menurut keluarga yang bisa menolong keluarganya adalah keluarganya sendiri,
tidak mungkin orang lain.
E. Fungsi Keluarga
22. Fungsi Afektif
Menurut keterangan Bp. Ib dan Ibu Y keluarga merasa membutuhkan anggota
keluarga dalam kehidupan sehari-hari. Antar anggota keluarga saling memahami
perbedaan satu dengan yang lain. Keluarga mengatakan bahwa selama ini jarang
ada konflik. Apabila ada konflik biasanya karena perbedaan pendapat. Antar
anggota keluarga saling memperhatikan.
23. Fungsi Sosial
Semua anggota keluarga dapat bersosialisasi dengan baik dalam lingkungan rumah.
Bp. Ib dan Ibu Y jarang bersosialisasi dengan masyrakat. Namun Yn dan Yl masih
sering berhubungan dengan tetangganya.
24. Fungsi Perawatan Kesehatan.
Keluarga mendefinisikan sehat apabila semua anggota keluarganya tidak ada
keluhan dan tidak punya penyakit tertentu. Definisi sakit adalah apabila anggota
keluarga mempunyai keluhan sakit dan hasil pemeriksaan dokter menderita sakit.
Sumber informasi kesehatan bagi keluarga adalah televisi dan petugas kesehatan
apabila ke Puskesmas.
Keluarga dapat mengidentifikasi penyakit yang diderita oleh Bp. I yaitu menderita
darah tinggi sejak tahun 2000-an dan sakit kencing manis sejak tahun bulan
Oktober 2006. Bp. Ib mengetahui sakit kencing manis pada waktu di rawat di
rumah sakit Bakti Yudha. Menurut Ibu Y dia tidak sakit, tapi tangannya sering
kesemutan. Setelah dilakukan tes gula darah hasilnya 267 mg/dl. Keluarga baru
mengetahui Ibu Y ternyata juga menderita kencing manis. Persepsi keluarga sakit
6
kencing manis dan hipertensi dapat disembuhkan apabila minum obat secara rutin.
Keluarga belum mengetahui tentang pengertian penyakit kencing manis dan
hipertensi, penyebabnya, tanda-tanda, dan perawatannya. Keluarga belum pernah
mendapat informasi tentang hal tersebut. Menurut keluarga tanda-tanda kencing
manis adalah kesemutan, luka yang tidak sembuh-sembuh dan badan lema.,
Sedangkan pengertian hipertensi adalah peningkatanan tekanan darah lebih dari
normal, namun keluarga tidak mengetahui berapa tekanan darah normal dan tidak
normal. Penyebab dari kencing manis adalah karena terlalu banyak makanan yang
manis-manis dan penyebab dari hipertensi adalah terlalu banyak makanan yang
asin. Perawatan kencing manis adalah minum obat, menghindari makanan yang
manis-manis dan perawatan hipertensi adalah menghindari makanan yang asin. Yl
sekarang hamil 5 bulan, sudah kontrol secara teratur ke bidan sebulan sekali. Saat
ini tidak ada keluhan.
Praktik diet keluarga : Menurut keluarga makanan yang dapat disediakan sesuai
kemampuannya. Komposisinya adalah nasi, sayur, tahu/tempe kadang-kadang beli
ikan apabila mempunyai uang. Keluarga jarang sekali makan buah. Keluarga biasa
makan 2 kali sehari. Keluarga tidak menyukai masakan yang bersantan. Yl dan Yn
yang bertanggungjawab untuk perencanaan belanja dan pengolahan makanan.
Keluarga belum mengerti tentang diet DM. Keluarga belum pernah mendapat
informasi tentang diet DM. Menurut keluarga, kalau sakit kencing manis dan darah
tinggi perlu mengurangi makan gula dan manis-manis serta tidak boleh banyak
pikiran. Menurut keluarga selama ini sudah diet karena makanan yang dimakan
sudah terbatas. Hasil dari food record, didapatkan bahwa komposisi makanan
karbohidrat 78%, protein 10% dan lemak 12%, namun secara keseluruhan
kalorinya masih kurang dari kebutuhan tubuh rata-rata 840 kalori/hari. Menurut
pendapat keluarga, makanan yang di makan sudah cukup untuk keperluan masingmasing.
Kebiasaan tidur dan istirahat : Jumlah jam tidur per 24 jam pada Bp I dan Ibu Y
6-8 jam, Bp. P 6-7 jam, Yl 6-8 jam, Yn 5-6 jam dan S 4-5 jam. Tidak ada keluhan
tidur dari masing-masing anggota keluarga..
7
Latihan dan rekreasi : Keluarga belum mengetahui kegunaan olah raga untuk
mengontrol kadar gula darah pada penderita DM dan mencegah komplikasi pada
hipertensi. Keluarga juga belum dapat mengidentifikasi jenis olah raga yang dapat
dilakukannya setiap hari. Keluarga belum pernah mendapat informasi tentang
senam DM dan hipertensi.
Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga: saat ini tidak ada obat yang
diminum oleh Bp. Ib dan Ibu Yon. Yl minum vitamin dari bidan. Keluarga kadangkadang beli obat di warung apabila ada keluhan pilek, kepala pusing dan sakit
perut. Obat disimpan di laci lemari.
Peran keluarga dalam praktek perawatan diri : Pengambil keputusan dibidang
kesehatan adalah Bp I kecuali untuk Yl pengambil keputusannya adalah suaminya.
Keluarga mengemukakan bahwa apabila ada anggota keluarga yang sakit, diobati
dengan obat yang beli di warung, apabila tidak sembuh baru dibawa ke Puskesmas.
Praktik lingkungan : Lingkungan keluarga bersih dari polusi baik udara dan air.
Lingkungan keluarga juga tenang, jauh dari kebisingan. Bp. I sekarang tidak
merokok dan tidak mempunyai kebiasaan yang mengganggu kesehatan. Keluarga
juga senantiasa menjaga kebersihan diri dari seluruh anggota keluarga, misalnya
semua anggota keluarga mandi 2 kali sehari dan ganti pakaian setiap hari. Dari
hasil observasi, keluarga tampak bersih.
Praktik kesehatan gigi : Semua anggota keluarga terbiasa gosok gigi 2 kali sehari,
yaitu pada saat mandi pagi dan sore. Kondisi gigi anggota keluarga: Bp. S gigi
atasnya tanggal 8 buah dan bagian bawah tanggal 4 buah. Ibu Y, gigi atasnya
tanggal 4 buah dan bagian bawah 2 buah.
Pelayanan kesehatan yang diterima keluarga adalah pelayanan kesehatan dari
Puskesmas dan pernah dirawat di rumah sakit swasta. Bp. Ib tidak pernah kontrol
ke Puskesmas baik untuk kencing manisnya dan hipertensinya. Demikian juga
dengan Ibu Y, tidak pernah periksa ke Puskesmas atau tempat lain. Keluarga tidak
8
memiliki perencanaan khusus untuk kesehatan. Menurut keluarga, sakit itu
datangnya
dari
Tuhan
jadi
tidak
ada
perencanaan
yang
mengarah
kesana.Transportasi yang digunakan oleh keluarga adalah sepeda dan transportasi
umum.
C. Stress dan Koping Keluarga
25.
Stressor yang dimiliki oleh keluarga adalah masalah ekonomi.
Penghasilan keluarga yang terbatas, sering membuat bingung keluarga untuk
mengatur agar mencukupi kebutuhan keluarga selama satu bulan.
26.
Keluarga melakukan tindakan untuk mengatasi stres dengan
pasrah pada keadaannya. Keluarga yakin bahwa Tuhan akan menolobg makhluknya
yang kesusahan.
27.
Strategi koping internal dari keluarga untuk mengatasi stressor
adalah pengaturan keuangan secara bersama-sama. Berapapun uang yang diterima
keluarga semua anggota keluarga ikut merencamakannya. Sedangkan strategi
koping eksternal yang digunakan adalah anak-anak Bp. I tetap berusaha mencari
pekerjaan agar dapat menghasilkan uang.
D. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga terutama yang diidentifikasi
sebagai klien atau sasaran pelayanan asuhan keperawatan keluarga.
No
Pemeriksaan
yang dilakukan
1 Tekanan darah
Bp I
200/110
mmHg
GDA : 266
mg/dl
BB: 44kg; TB:
150 cm
BBR: 86%
Ibu Y
Yl
Yn
S
130/80
mmHg
GDA : 247
mg/dl
TB: 160 cm
BB:70 kg
110/70
mmHg
110/70
mmHg
120/70
mmHg
Nadi
Respirasi
88x/mnt
16 x/mnt
80x/mnt
16 x/mnt
84x/mnt
16 x/mnt
84x/mnt
16 x/mnt
84x/mnt
16 x/mnt
Kepala & Leher:
-Rambut & Kulit
kepala
Bersih,
beruban
Bersih, hitam
Bersih,
hitam
Bersih,
hitam
Bersih,
hitam
9
- Mata
Konjunctiva
Sklera
Fungsi
Penglihatan
-Hidung+fungsi
penciuman
-Telinga+fungsi
Pendengaran
-Mulut dan gigi
Tidak anemis
Tidak anemis
Tidak ikterik
Dapat
melihat tanpa
bantuan
Tidak ikterik
Dapat
melihat tanpa
bantuan
Dapat
membedakan
bau kayu
putih+
bawang
Dapat
membedakan
bau kayu
putih+
bawang
Bersih, dapat
menjawab
pertanyaan
yang
diajukan
dengan suara
yang tidak
terlalu keras
Bersih, dapat
menjawab
pertanyaan
yang
diajukan
dengan suara
yang tidak
terlalu keras
Simetris, ada
8 gigi atas
dan 4 gigi
bawah yang
tanggal
-Leher
Tidak ada
pembesaran
kelenjar,
kaku kuduk
(+)
-Dada
Bunyi nafas
vesikuler, S1
lebih jelas di
dengar di
daerah katup
tricus dan
mitral, S2
lebih jelas
terdengar
pada katup
aorta
pulmonal
Tidak
anemis
Tidak
ikterik
Dapat
melihat
tanpa
bantuan
Dapat
membeda
kan bau
kayu
putih+
bawang
Tidak
anemis
Tidak
ikterik
Dapat
melihat
tanpa
bantuan
Dapat
membedak
an bau
kayu
putih+
bawang
Bersih,
dapat
menjawab
pertanyaan
yang
diajukan
dengan
suara yang
tidak
terlalu
keras
Simetris,
gigi bersih
Bersih,
dapat
menjawab
pertanyaan
yang
diajukan
dengan
suara yang
tidak
terlalu
keras
Simetris,
gigi bersih
Dapat
membedak
an bau
kayu
putih+
bawang
Bersih,
dapat
menjawab
pertanyaan
yang
diajukan
dengan
suara yang
tidak
terlalu
keras
Simetris,
gigi bersih
Tidak ada
pembesaran
kelenjar
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
pembesaran
pembesaran
pembesaran
kelenjar,
kelenjar
kelenjar
Bunyi nafas
vesikuler, S1
lebih jelas di
dengar di
daerah katup
tricus dan
mitral, S2
lebih jelas
terdengar
pada katup
aorta
pulmonal
Bunyi
nafas
vesikuler,
S1 lebih
jelas di
dengar di
daerah
katup tricus
dan mitral,
S2 lebih
jelas
terdengar
pada katup
aorta
Bunyi
nafas
vesikuler,
S1 lebih
jelas di
dengar di
daerah
katup tricus
dan mitral,
S2 lebih
jelas
terdengar
pada katup
aorta
Bunyi
nafas
vesikuler,
S1 lebih
jelas di
dengar di
daerah
katup tricus
dan mitral,
S2 lebih
jelas
terdengar
pada katup
aorta
Simetris, ada
4 gigi atas
dan 2 gigi
bawah yang
tanggal
Tidak
anemis
Tidak
ikterik
Dapat
melihat
tanpa
bantuan
10
Pemeriksaan
Fisik Abdomen
Pemeriksaan
ektremitas atas
dan ekstremitas
Bawah
Tidak ada
distensi BU
16x/mnt
5
pulmonal
pulmonal
Tidak ada
distensi BU
16x/mnt
Tidak ada
distensi
BU
16x/mnt
Tidak ada
distensi
BU
18x/mnt
Tidak ada
distensi
BU
18x/mnt
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
Bebas
Genetalia
BAB + BAK
pulmonal
BAB 1 x/hr
BAK lancar
5
5
Bebas
5
5
Bebas
5
5
Bebas
5
5
Bebas
BAB 1x/hr
BAK lancar
BAB 1x/hr
BAK
lancar
BAB 12x/hr
BAK
lancar
BAB 12x/hr
BAK
lancar
E. Harapan Keluarga
Keluarga Bp Ib berharap agar dapat segera disembuhkan dan petugas kesehatan dapat
membantu masalah kesehatan yang sedang dihadapi serta menjelaskan perawatan yang
benar untuk keluarganya.
Analisa Data
DATA
NO
1
KEMUNGKINAN
PENYEBAB
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
KELUARGA
Data Subyektif :
Ketidakmampuan
Hiperglikemi pada Bp
Keluarga mengatakan belum keluarga merawat Ib dan Ibu Y keluarga
mengerti tentang perawatan penyakit anggota keluarga Bp Ib
dengan DM
DM
Persepsi
keluarga
tentang
penyakit DM adalah penyakit karena
banyak makan makanan yang manismanis
Ibu Y dan Bp. Ib tidak
menjalankan diet DM
Ibu Y dan Bp. Ib tidak minum
obat anti diabetik
Bp. Ib dan Ibu Y tidak pernah
memeriksakan diri dan kontrol di
Puskesmas
Data Obyektif :
Gula darah : 207 mg/dl
BB/TB : 62 kg/150 cm
BBR : 124% (Obesitas ringan),
kebutuhan kalori seharusnya 930
kalori
11
Data dari food record :
Konsumsi karbohidrat (78%),
protein (12%) dan lemak (10%),
jumlah kalori 1150 kalori
2
Data Subyektif :
Ibu Y dan Bp. Ib mengatakan sering
kesemutan baik di tangan maupun di
kaki
Ibu Y dan Ibu Ib mengatakan
kesemutan
munculnya
tiba-tiba,
kadang pagi atau malam
Ketidakmampuan
keluarga
untuk
merawat anggota
keluarga
yang
mengalami
penurunan
aliran
arterial
Perubahan
perfusi
jaringan perifer pada
Bp. Ib dan Ibu Y
keluarga Bp. I
Ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
dengan hipertensi
Risiko
terjadinya
gangguan
perfusi
jaringan serebral pada
Bp. Ib keluarga Bp. Ib
Data Obyektif:
Hasil pengamatan, Bp. I dan Ibu Y
dapat beraktifitas tanpa keluhan
Pemeriksaan fisik: rangsang nyeri (+),
panas (+), dingin (+)
3
Data Subyektif :
Bp. Ib menderita hipertensi sejak
tahun 2000
Keluarga mengatakan Bp. I tidak
pernah kontrol tekanan darah
Bp. Ib tidak pernah melakukan
olah raga
Keluarga
belum
pernah
mendapatkan
informasi
tentang
hipertensi dan perawatannya
Data Obyektif :
Tekanan darah 200/100 mmHg
4
Data subyektif :
Keluarga
mengatakan jarang
berkumpul dengan tetangga
Keluarga tidak pernah mengikuti
kegiatan kemasyarakatan dan
keagamaan
Menurut
keluarga
kalau
berkumpul
atau
mengikuti
kegiatan di masyarakat lebih
banyak hanya ngobrol saja.
Kurangnya
Gangguan
pengetahuan
sosial pada
keluarga
tentang Bp. Ib
manfaat sosialisasi
interaksi
keluarga
Nilai di keluarga kerukunan itu
dalam keluarga, karena yang dapat
menolong keluarga hanyalah anggota
keluarga saja.
12
Rumusan diagnosa keperawatan keluarga:
1. Hiperglikemi pada Bp Ib dan Ibu Y berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga dengan kencing manis.
2. Perubahan perfusi jaringan perifer pada Bp. Ib dan Ibu Y keluarga Bp. I berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang mengalami penurunan aliran
arterial
3. Risiko terjadinya gangguan perfusi jaringan serebral pada Bp. Ib keluarga Bp. Ib
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan
hipertensi
4. Gangguan interaksi sosial pada keluarga Bp. Ib berhubungan dengan
kurangnya
pengetahuan keluarga tentang manfaat sosialisasi
13
Skoring prioritas masalah
Hiperglikemi pada Bp Ib dan Ibu Y keluarga Bp. Ib berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit kencing manis
Kriteria
a.
Sifat masalah :
aktual
b.
c.
d.
Skala
3
Bobot
1
Skoring
3/3x1=1
1
2
1/2x2= 1
3
1
3/3x1=1
1
1
Kemungkinan
masalah dapat diubah :
sebagian
Potensial masalah
untuk dicegah : tinggi
Menonjolnya
masalah: Tidak perlu
segera ditangani
Total skor
Pembenaran
Bp Ib dan Ibu Y mengalami
hiperglikemi ditandai dengan
GDA yang lebih dari normal
namun belum ada tanda-tanda
komplikasi dari hiperglikemi pada
Ibu Y dan Bp. Ib
Bp. Ib dan Ibu Y memiliki
keinginan untuk sembuh dan ada
perawat
yang
memberikan
informasi
tentang perawatan
untuk penyakit kencing manis
Masalah lebih lanjut belum terjadi,
adanya keinginan keluarga untuk
sembuh serta adanya dukungan
dari keluarga
merasakan
adanya
1/2x1=1/2 Keluarga
masalah, tapi tidak ditangani.
keluarga saat ini tidak minum obat
anti diabetik, tidak diet dan tidak
olah raga
31/2
14
Perubahan perfusi jaringan perifer pada Bp. Ib dan Ibu Y keluarga Bp. Ib b/d
ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang mengalami penurunan
aliran arterial
Kriteria
a. Sifat masalah :
Aktual
Skala
Bobot
Skoring
Pembenaran
3
1
3/3x1=1
Masalah ini sudah terjadi karena
keluarga mengeluh tangan dan
kakinya sering kesemutan
b. Kemungkinan
masalah dapat
diubah :
Sebagian
1
2
1/2x2= 1
Keluarga kooperatif terhadap
tindakan yang dilakukan, hal ini
merupakan potensi keluarga yang
dapat
digunakan
untuk
menyelesaikan masalah
c. Potensial
masalah untuk
dicegah : sedang
3
1
3/3x1=1
Masalah lebih lanjut belum terjadi
dan
keluarga
masih
dapat
beraktifitas.
d. Menonjolnya
masalah : segera
2
1
2/2x1=1
Masalah sangat dirasakan oleh
keluarga dan minta segera di atasi
Total skor
4
15
Risiko terjadinya gangguan perfusi jaringan serebral pada Bp. Ib keluarga Bp. Bp. Ib
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan
hipertensi
Kriteria
a. Sifat masalah :
ancaman
kesehatan
Skala
Bobot
Skoring
Pembenaran
2
1
2/3x1=2/3
Kurangnya pengetahuan tentang
perawatan
hipertensi
dan
Ketidakteraturan kontrol tekanan
darah merupakan suatu ancaman
terjadinya masalah ini
b. Kemungkinan
masalah dapat
diubah :
Sebagian
1
2
1/2x2= 1
Keluarga terbuka dan kooperatif,
hal ini merupakan potensi keluarga
yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah
c. Potensial
masalah untuk
dicegah : tinggi
3
1
3/3x1=1
Masalah lebih lanjut belum terjadi
namun
Bp. Ib jarang kontrol
tekanan darah, kontrol apabila ada
keluhan
d. Menonjolnya
masalah :
0
1
0/2x1=0
Masalah
keluarga
Total skor
tidak
dirasakan
oleh
21/3
Gangguan interaksi sosial pada keluarga Bp. Ib berhubungan dengan
kurangnya
16
pengetahuan keluarga tentang manfaat sosialisasi
a.
Kriteria
Sifat
masalah : aktual
Skala
3
Bobot
1
Skoring
3/3x1=1
1
2
1/2x2= 1
3
1
3/3x1=1
Masalah lebih lanjut belum terjadi,
masih ada anggota keluarga yang
mau bergaul dengan masyarakat
meskipun jarang.
0
1
0/2x1=0
Keluarga tidak merasakan adanya
masalah
interaksi
sosial
di
keluarganya.
b. Kemungkinan masalah
dapat diubah :
sebagian
c. Potensial masalah
untuk dicegah : tinggi
d. Menonjolnya masalah
Total skor
Pembenaran
Keluarga Bp. Ib mengalami
gangguan interaksi sosial ditandai
dengan
kurangnya
interaksi
keluarga
dengan
lingkungan
dengan tidak mengikuti kegiatan
kemasyarakatan dan keagamaan
Keluarga memiliki persepsi yang
salah tentang manfat interaksi
sosial dan ada perawat yang
memberikan informasi tentang
interaksi sosial dan manfaatnya
3
17
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
D
X
1
Tujuan
Umum
Khusus
Setelah dilakukan
tindakan keluarga
mampu merawat
anggota keluarga
yang mengalami
penurunan aliran
arterial.
Tujuan Khusus :
Setelah
melakukan
kunjungan 5 x 60 menit
keluarga dapat mencapai:
Kriteria
Tuk 1 :
Keluarga mampu
mengenal masalah
perubahan perfusi jaringan
perifer dengan :
a. Menyebutkan
pengertian
tentang Verbal
perubahan
perfusi
jaringan perifer pada
penderita DM
b. Menjelaskan penyebab Verbal
terjadinya perubahan
perfusi jaringan perifer
Kriteria evaluasi
Standar
Intervensi
Keluarga dapat menyebutkan
pengertian perubahan perfusi
jaringan perifer yaitu perubahan
sirkulasi aliran darah tepi
Diskusikan dengan keluarga :
Pengertian perubahan perfusi jaringan perifer
pada penderita DM
Penyebab perubahan perfusi
jaringan
perifer
karena
peningkatan
viskositas
atau
kekentalan darah akibat tingginya
kadar gula
Penyebab terjadinya perubahan perfusi
jaringan perifer
Berikan
kesempatan
keluarga
untuk
menjelaskan kembali tentang pengertian
perubahan perfusi jaringan perifer dan
penyebabnya
Berikan penguatan pada keluarga apabila
dapat menjelaskan kembali hasil diskusi
Tuk 2
Keluarga
mampu
mengambil
keputusan
untuk mengatasi perubahan
18
perfusi jaringan perifer
a.
Menjelaskan akibat
bila terjadi masalah
perubahan perfusi
jaringan perifer
Verbal
Keluarga dapat menjelaskan
akibat dari terjadinya masalah
perubahan perfusi jaringan perifer
yaitu :
1. Penurunan sensasi panas,
dingin dan nyeri
2. Risiko terjadinya cidera
Jelaskan pada keluarga akibat terjadinya
masalah perubahan perfusi jaringan perifer
pada penderita DM
b.
Mengambil
keputusan untuk
mengatasi masalah
perubahan perfusi
jaringan perifer
Verbal
Keluarga
dapat
mengambil
keputusan untuk melakukan
perawatan pada Ibu P dan
berupaya untuk menghindari
akibat dari masalah perubahan
perfusi jaringan perifer dengan
melakukan
tindakan
sesuai
dengan anjuran perawat
Motivasi keluarga agar dapat mengambil
keputusan untuk mengatasi perubahan perfusi
jaringan perifer Berikan penguatan apabila
keputusan keluarga sudah tepat
Verbal
Keluarga dapat menjelaskan
manfaat dari rendam kaki yaitu
Jelaskan tentang manfaat rendam kaki
Jelaskan tentang cara rendam kaki
Tuk 3
Keluarga mampu
melakukan tindakan untuk
mengatasi dan mencegah
masalah perubahan perfusi
jaringan perifer dengan:
Melakukan perawatan kaki
dan senam serta
menghindari akibat yang
terjadi, tujuannya :
a.
Keluarga
mengerti tentang cara
19
dan manfaat rendam
kaki
untuk melancarkan peredaran
darah. Caranya:
1.
Siapkan baskom dengan
air hangat secukupnya
2.
Rendam kaki selama 1530 menit
3.
Lakukan pagi dan sore
sebelum melakukan senam
kaki
Verbal
Keluarga dapat menjelaskan
manfaat dari senam kaki yaitu
untuk melancarkan peredaran
darah dan dapat mempraktekkan
cara senam kaki
Diskusikan tentang manfaat dari senam kaki
Ajarkan pada keluarga senam kaki untuk
penderita DM
Anjurkan
pada
keluarga
untuk
mempraktikkan senam kaki yang telah
diajarkan
Verbal
Keluarga
dapat
memprakpraktekkan
cara-cara
untuk menghindari perubahan
sensitifitas yaitu :
1.
Menghindari rasa panas :
Gunakan alat makan/minum
yang mempunyai pegangan,
gunakan balutan kain untuk
mengompres dengan botol
atau kantong air
2.
Untuk
rasa
dingin:
Latihan pergerakan jari-jari
tangan
dengan
mempertemukan antar ujung
jari atau mengepal tangan
berulang-ulang
dengan
Diskusikan cara mencegah masalah akibat
penurunan sensitifitas
Demonstrasikan cara mencegah akibat
penurunan sensitifitas pans-dingin
Anjurkan keluarga untuk redemonstra
Anjurkan
keluarga
untuk
membantu
memenuhi kebutuhan Ibu Y dan Bp Ib
Anjurkan kepada keluarga untuk membuat
catatan setiap kali melakukan senam kaki
b. Keluarga dapat mengerti
manfaat dan cara
melakukan senam kaki
c. Keluarga dapat
melakukan cara-cara
untuk menghindari
akibat daricperubahan
perfusi jaringan perifer
20
memegang sesuatu
3.
Selalu memakai alas kaki
4.
Hindari
memakai
sandal/sepatu yang terlalu
sempit
Tuk 4
Melakukan
modifikasi Verbal
lingkungan
yang Dan
mendukung upaya untuk psikomotor
mencegah dan mengatasi
masalah perubahan perfusi
jaringan perifer
2
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
keluarga mampu
merawat anggota
keluarga dengan
penyakit kencing
manis
Tuk 1
1. Keluarga mampu
mengenal masalah pada
penyakit kencing manis
dengan :
a. Menyebutkan pengertian Respon
penyakit kencing manis
Verbal
b. Menyebutkan 3 dari 6
tanda dan gejala kencing Respon
manis
Verbal
Keluarga dapat membatu Ibu P Motivasi
keluarga
untuk
membantu
dan memodifikasi lingkungan
menyiapkan air hangat untuk Ibu P untuk
selama pelaksanaan rendam kaki
menghindari injury
dan senam
Lakukukan
kunjungan
yang
tidak
direncanakan
untuk
mengevaluasi
kemampuan keluarga untuk memodifikasi
lingkungan selama melakukan rendam kaki
dan senam kaki
Berikan penghargaan apabila keluarga sudah
melakukan tindakan yang positif
1.
2.
Keluarga
dapat
menjelaskan
pengertian
kencing manis yaitu penyakit
yang
disebabkan
oleh
kekurangan insulin dalam
tubuh.
Keluarga
Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang
penyakit DM.
Diskusikan dengan keluarga tentang
pengertian kencing manis
Anjurkan pada keluarga untuk mengulang
kembali pengertian kencing manis
Diskusikan dengan keluarga tentang tanda
dan gejala penyakit kencing manis
21
c. Menyebutkan 4 faktor
resiko
yang Respon
menyebabkan kencing Verbal
manis
d. Menjelaskan
tentang
cara perawatan pada Respon
penyakit kencing manis
Verbal
e. Menjelaskan
tentang
komplikasi
pada
penyakit kencing manis
Respon
verbal
Tuk 2
2.
Keluarga
mampu
mengambil
keputusan
untuk mengatasi takibat
terjadinya
perubahan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan tubuh
a. Menjelaskan akibat bila
terjadi hiperglikemi
Respon
verbal
b. Mengambil keputusan
menyebutkan
tanda-tanda
dan gejala penyakit kencing
manis yaitu poliuri, polidipsi,
polifagi, kesemutan, badan
lemah,luka sulit sembuh
3.
Keluarga
mengidentifikasi penyebab
kencing manis : nutrisi,
kegemukan, keturunan, virus.
Berikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
Diskusikan dengan keluarga tentang faktor
risiko penyebab kencing manis
Anjurkan keluarga untuk menyebutkan 3
faktor risiko yang menyebabkan kencing
manis
4.
Diskusikan dengan keluarga mengenai
pencegahan dan perawatan penyakit
kencing manis.
Berikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
Keluarga
menjelaskan perawatan pada
penyakit
kencing manis
yaitu: pengaturan makanan,
olah raga teratur, minum obat
sesuai advis.
5.
Keluarga
menjelaskan
tentang
komplikasi penyakit DM
yaitu Penglihatan menjadi
kabur, bahkan mendadak
buta, gangguan pembuluh
darah besar maupun kecil,
Penyakit jantung, penyakit
ginjal, gangguan kulit dan
saraf, pembusukan pada kaki
(ganggren)
Menjelaskan akibat terjadinya
perubahan nutrisi yaitu: daya
tahan tubuh lemah, mudah terjadi
komplikasi, risisko terjadinya
Diskusikan tentang komplikasi pada
penyakit
kencing manis bila tidak
dilakukan perawatan dengan baik.
Berikan kesempatan keluarga menanyakan
penjelasan yang telah diberikan setiap kali
diskusi.
Berikan penjelasan ulang bila ada
penjelasan yang belum dimengerti.
Evaluasi secara singkat terhadap topik yang
didiskusikan dengan keluarga.
Berikan pujian terhadap kemampuan yang
diungkapkan keluarga setiap kali diskusi.
Diskusikan bersama keluarga akibat
hiperglikemi
Berikan kesempatan pada keluarga
22
untuk mengatasi
hiperglikemi yang sudah
terjadi
hipoglikemi
Respon
Verbal
Keputusan
mengatasi
hiperglikemi
untuk bertanya
keluarga
untuk
terjadinya
Tuk 3
Keluarga mampu
melakukan tindakan untuk
mengatasi masalah perub.
nutrisi dengan:
a.
b.
c.
Keluarga mengerti
cara mengatasi
hiperglikemi
Menjelaskan
tentang diet DM
Keluarga mampu
menghitung kebutuhan
kalori sesuai dengan
kebutuhan tubuh
Respon
Verbal
Respon
verbal
Respon
verbal dan
Psikomotor
1.
Keluarga
mengerti cara mengatasi
masalah perub nutrisi yaitu
mengatur makanan Ibu Y dan
Bp. Iban kebutuhan tubuh
Keluarga
menjelaskan kembali tujuan
diet DM adalah menurunkan
gula darah hingga normal,
menurunkan gula dalam air
seni hingga negatif
dan
mencapai berat badan ideal
3.
Keluarga mampu
menghitung
kebutuhan
kalori sesuai kebutuhan tubuh
:
BBR Ibu Y yaitu
BB (kg) x 100%
TB-100
2.
Motivasi keluarga agar dapat
mengambil keputusan untuk mengatasi
hiperglikemi
Diskusikan tentang cara mengatasi
hiperglikemi
Berikan kesempatan pada keluarga
untuk bertanya
Diskusikan dengan keluarga tentang
tujuan dari diet DM tersebut untuk
menyamakan persepsi
Berikan kesempatan keluarga untuk
bertanya
Ajarkan kepada keluarga cara
menghitung BBR
Berikan kesempatan pada keluarga
untuk menghitung BBR sendiri
23
68 x 100% = 113,3% (Gemuk)
60
Jadi kebutuhan kalori :
BBx 20 = 1360 kalori
Bp Ib =
54 x 100=94,7 % (Normal)
57
Kebut. Kalori =1710 kal
d.
Keluarga mampu
membuat menu diet DM
untuk satu hari
Psikomotor
4.
Keluarga
menunjukkan menu diet DM
untuk 1 hari
e.
Keluarga mampu
menyiapkan diet DM
Psikomotor
Kunjungan
mendadak
f.
Bp Ib dan ibu Y
mampu menjalan diet
DM
Respon
verbal
Kunjungan
mendadak
5.
Keluarga
membuat menu diet DM
untuk satu kali makan
6.
Pada
saat
kunjungan
mendadak
keluarga
mampu
menunjukkan menu makan
siang
sesuai
dengan
penghitungan kalori
7.
secara
Bp. Ib dan Ibu Y
asertif
mau
Berikan
penghargaan
apabila
keluarga menghitung BBR dengan benar
Ajarkan kepada keluarga cara
menghitung kalori sesuai kebutuhan tubuh
Berikan kesempatan pada keluarga
untuk menghitung kalori Ibu SL sesuai
dengan kebutuhan tubuhnya
Berikan
penghargaan
apabila
keluarga
sudah
benar
menghitung
kalorinya.
Berikan kesempatan pada keluarga
untuk menghitung komposisi karbohidrat,
protein dan lemak sesuai dengan jumlah
kalori yang telah dihitung.
Ajarkan pada keluarga untuk
membuat menu diet DM sesuai dengan
jumlah kalori yang telah dihitung
Berikan kesempatan pada keluarga
untuk membuat menu diet DM untuk satu
kali makan sesuai dengan kalori yang telah
dihitung
Ajarkan pada keluarga untuk
menyiapkan diet DM untuk sehari
Berikan penghargaan pada keluarga
apabila telah mampu menyiapkan diet DM
untuk sehari
Lakukan asertif training pada Bp Ib
24
melaksanakan diet DM
g.
Keluarga mampu
melakukan teknik
relaksasi
Verbal dan
psikomotor
8.
Pada
saat
kunjungan mendadak Bp Ib
dan ibu Y makan sesuai
dengan kebutuan kalorinya
9.
Tuk 4
4. Melakukan modifikasi
lingkungan yang
mendukung upaya
pencegahan terjadinya
hipoglikemi
Respon
verbal dan
psikomotor
Tuk 5
Respon
5.
Keluarga
mampu verbal
memanfaatkan fasilitas
kesehatan
untuk
mencegah
terjadinya
hipoglikemi
Kunjungan
ke
Puskesmas
Menjelaskan
pada
keluarga
tentang
manfaat teknik relaksasi
Benson
yaitu
dapat
menurunkan
gula
darah
apabila dilakukan secara rutin
10.
Keluarga mampu
melakukan teknik relaksasi
Benson
dan ibu Y agar dapat menerima diet DM
sesuai anjuran
Lakukan kunjungan mendadak
untuk melihat menu makan siang keluarga
khususnya untuk Bp Ib dan ibu Y
Keluarga sudah menyiapkan
tempat
makanan
tersendiri/memisahkan makanan
untuk Ibu Y dan Bp. I sesuai
dengan dietnya
Benson
1.
Menjelaskan manfaat
kontrol gula darah secara
Jelaskan tentang manfaat relaksasi
Ajarkan teknik relaksasi Benson
Motivasi
keluarga
untuk
menyiapkan
tempat
tersendiri
atau
memisahkan makanan untuk Bp. Ib dan
Ibu Y sesuai dietnya.
Lakukukan kunjungan yang tidak
direncanakan
untuk
mengevaluasi
kemampuan keluarga untuk memodifikasi
lingkungan
Berikan
penghargaan
apabila
keluarga sudah melakukan tindakan yang
positif
Lakukan diskusi dengan keluarga
tentang manfaat kontrol gula darah secara
25
rutin di Puskesmas yaitu
untuk mengetahui kadar gula
darah pada tubuh
2.
3
Setelah dilakukan Tuk 1
tindakan
1. Keluarga
mengenal
keperawatan
adanya
masalah
gangguan perfusi
hipertensi dengan :
jaringan serebral
a. Menjelasakan
pada Bp. Ib tidak
tentang pengertian
terjadi.
hipertensi
Respon
verbal
Memanfaatkan
fasilitas
kesehatan
(Puskesmas) untuk kontrol
gula darah
Motivasi
kelurga
untuk
memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk
kontrol gula darah secara rutin.
Menjelaskan tentang pengertian
hipertensi yaitu peningkatan
tekanan darah lebih dari 140/90
mmHg
Kaji
pengetahuan
keluarga
tentang
hipertensi
Diskusikan dengan keluarga tentang
pengertian
Anjurkan pada keluarga untuk mengulang
kembali pengertian tentang hipertensi
b. Menjelaskan 3 (tiga)
dari 6 tanda dan gejala
hipertensi
Respon
verbal
c. Menjelaskan tentang
penyebab dari
hipertensi
Respon
verbal
rutin ke Puskesmas
Berikan kesempatan pada keluarga
untuk bertanya
Menjelaskan tanda dan gejala dari
hipertensi yaitu Sakit kepala
tengkuk/belakang
leher, sulit
tidur & gelisah, dada berdebardebar, mudah marah, mudah
lelah, sesak nafas,
pingsan,
berkeringat, mata terasa berat
/penglihatan kabur
Menyebutkan 3 dan 5
Penyebab hipertensi
I. Gaya hidup kurang baik
2. kurang olah raga
Diskusikan dengan keluarga tentang tanda
dan gejala dari hipertensi
Berikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
Kaji bagaimana pendapat keluarga tentang
penyebab dari hipertensi
Diskusikan dengan keluarga tentang
26
Tuk 2
2. Keluarga
mampu
memutuskan
untuk
mencegah
masalah
akibat hipertensi
Respon
verbal
3. kegemukan
4. Stres/banyak pikiran
5. Faktor keturunan
1.
Respon
verbal
Tuk 3
3. Keluarga
mampu
melakukan
tindakan
untuk
mencegah
terjadinya
masalah
akibat
penyakit
hipertensi dengan :
a. Mengidentifikasi
tindakan
yang
dapat
dilakukan
untuk
mencegah
masalah
akibat
hipertensi
Menjelaskan
tentang masalah yang terjadi
akibat hipertensi yaitu risiko
terjadinya gangguan perfusi
jaringan
otak,
cidera,
intoleransi
aktifitas,
gangguan
pola
tidur,
gangguan persepsi sensori,
gangguan komunikasi
1.
Mengidentifikasi
tindakan
yang
dapat
dilakukan untuk mencegah
masalah akibat hipertensi
dengan diit/makan makanan
yang rendah garam, menjaga
Diskusikan dengan keluarga tentang
masalah yang terjadi akibat hipertensi
Berikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
Anjurkan pada keluarga untuk mengulangi
apa yang telah diketahui tentang masalah
yang terjadi akibat hipertensi
Motivasi keluarga agar dapat mengambil
keputusan untuk mencegah hiperglikemi
Diskusikan dengan keluarga tindakan yang
dapat dilakukan untuk mencegah masalah
akibat hipertensi
Berikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
Anjurkan pada keluarga mengidentifikasi
2. Keputusan keluarga untuk
mencegah masalah yang
terjadi akibat hipertensi
Respon
verbal
penyebab hipertensi
Berikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
27
b.
c.
Mengidentifikasi
cara
untuk
mengatasi
ketegangan
Respon
verbal
Mempraktekkan
salah satu teknik
relaksasi
Psikomotor
berat badan tetap normal,
menghentikan perilaku yang
tidak sehat, olah raga secara
teratur dan gunakan jamu
tradisional yang aman.
2.
Mengidentifikasi
teknik
untuk
mengatasi
ketegangan yaitu dengan
teknik relaksasi (nafas dalam,
distraksi)
3.
d.
Menjelaskan
tentang mekanisme
koping yang efektif
Respon
verbal
4.
Tuk 4
4. Keluarga
mampu
memodifikasi
lingkungan
untuk
mencegah masalah yang
terjadi akibat hipertensi
a.
Menjelaska
n tentang lingkungan
yang aman dan
tenang
untuk
penderita hipertensi
b.
Melakukan
Mempraktekkan
teknik nafas dalam untuk
mengurangi ketegangan
Menjelaskan
tentang mekanisme koping
yang efektif
kembali tindakan yang dapat dilakukan
untuk mencegah masalah akibat hipertensi
Diskusikan dengan keluarga tentang teknik
yang dapat digunakan untguk mengurangi
ketegangan
Berikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
Demonstrasikan pada keluarga tentang
teknik relaksasi nafas dalam
Anjurkan
pada
keluarga
untuk
mendemonstrasikan teknik nafas dalam
Berikan penghargaan pada keluarga apabila
dapat melakukan dengan benar
Diskusikan dengan keluarga tentang
mekanisme koping yang efektif
Berikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
Anjurkan pada keluarga untuk mengulang
kembali hasil diskusi tentang mekanisme
koping.
Respon
verbal
Cara memelihara lingkungan
yang kondusif untuk melakukan
aktifitas bagi penderita hipertensi
Diskusikan dengan keluarga cara untuk
memelihara lingkungan yang kondusif
untuk penderita hipertensi
28
modifikasi
lingkungan
yang
aman untuk aktifitas
penderita
Tuk 5
5. Keluarga
mampu
memanfaatkan fasilitas
kesehatan
untuk
mencegah
terjadinya
gangguan
perfusi
jaringan.
a. Menjelaskan
fasilitas kesehatan
yang
dapat
digunakan
dan
manfaatnya
b. Memanfaatkan
fasilitas kesehatan
4
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan dalam
waktu 5x60 menit
masalah gangguan
interaksi
sosial
Tuk 1
Keluarga
mengenal
masalah interaksi sosial
dengankriteria
keluarga
mampu :
a. Menjelaskan kembali
Psikomotor
Keluarga melakukan modifikasi
lingkungan yaitu membuat lantai
rumah dan kamar mandi tidak
licin, menyediakan penerangan
yang cukup untuk tiap ruangan,
penataan perabot rumah tangga,
dan lingkungan yang tenang
untuk komunikasi
Motivasi keluarga untuk memodifikasi
lingkungan yang aman untuk aktifitas
penderita hipertensi
Fasilitas yang dapat digunakan
adalah Puskesmas untuk kontrol
tekanan darah dan pemberian
pengobatan
Diskusikan bersama keluarga tentang
fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk
penderita hipertensi
Kunjungan keluarga ke Posbindu
atau Puskesmas untuk kontrol
tekanan darah dan pengobatan
Motivasi keluarga untuk memanfaatkan
fsilitas kesehatan secara rutin
Pengertian interaksi sosial adalah
Diskusikan
Respon
verbal
Kunjungan
ke fasilitas
kesehatan
Respon
dengan
keluarga
tentang
29
teratasi
tentang
pengertian
interaksi sosial
verbal
b. Menjelaskan penyebab
terjadinya
gangguan
interaksi sosial
Respon
verbal
c. Menyebutkan kembali
manfaat interaksi sosial
Respon
verbal
Tuk 2
Keluarga
mampu
mengambil
keputusan
untuk mengatasi masalah
interaksi sosial
a. Menjelaskan kembali
akibat dari gangguan
interaksi sosial
b. Mengambil keputusan
untuk
mengatasi
masalah
gangguan
interaksi sosial
hubungan seseorang dengan
keluarga dan masyarakat
Penyebab terjadinya gangguan
interaksi sosial adalah adalah
menarik diri, harga diri rendah
dan ketidakpuasan hubungan
dengan keluarga dan masyarakat
Manfaat interaksi sosial adalah
membina
hubungan
saling
percaya dan saling membutuhkan
antara seseorang dengan orang
lain.
Respon
verbal
Akibat dari gangguan interaksi
sosial adalah
pengertian interaksi sosial
Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan
kembali pengertian interaksi sosial
Diskusikan dengan keluarga tentang
penyebab dari gangguan interaksi sosial
Identifikasi dengan keluarga penyebab
gangguan interaksi sosial dalam keluarga
Berikan penghargaan yang positif apabila
keluarga mampu mengidentifikasi
Diskusikan manfaat interaksi sosial dengan
keluarga
Berikan kesempatan keluarga untuk
bertanya
Diskusi bersama keluarga tentang akibat
apabila terjadinya gangguan interaksi
sosial
Beri kesempatan kepada keluarga untuk
bertanya
Motivasi
keluarga
untuk
dapat
mengambil keputusan dalam mengatasi
masalah interaksi sosial dalam keluarga
30
31
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No
1
Diagnosa
Keperawatan
Implementasi
Asuhan Keperawatan Keluarga
Perubahan perfusi Implementasi
jaringan
perifer Tuk 1
pada Bp. Ib dan Ibu Mendiskusikan pengertian perubahan perfusi jaringan
Y keluarga Bp. Ib
perifer pada penderita DM dengan keluarga
b/d
Mendiskusikan dengan keluarga penyebab terjadinya
ketidakmampuan
perubahan perfusi jaringan perifer
keluarga
untuk Memberikan kesempatan untuk bertanya pada keluarga,
merawat anggota
Bp. Ib menanyakan bagaimana caranya untuk
keluarga
yang
mengurangi kesemutan
mengalami
Memberikan kesempatan pada keluarga untuk
penurunan
aliran
menjelaskan kembali tentang pengertian perubahan
arterial
perfusi jaringan perifer dan penyebabnya
Memberikan penguatan pada keluarga apabila dapat
menjelaskan kembali hasil diskusi
Tuk 2
Menjelaskan pada keluarga akibat terjadinya masalah
perubahan perfusi jaringan perifer pada penderita DM
yaitu akan terjadi mati rasa dan risiko terjadinya cidera
Memotivasi keluarga agar dapat mengambil keputusan
untuk mengatasi perubahan perfusi jaringan perifer
Memberikan penguatan apabila keputusan keluarga
sudah tepat
Tuk 3
Menjelaskan tentang manfaat rendam kaki
Menjelaskan tentang cara rendam kaki
Mendiskusikan tentang manfaat dari senam kaki
Mengajarkan pada keluarga senam kaki untuk penderita
DM
Menganjurkan pada keluarga untuk mempraktikkan
senam kaki yang telah diajarkan
Mendiskusikan cara mencegah masalah akibat
penurunan sensitifitas
Mendemonstrasikan cara mencegah akibat penurunan
sensitifitas pans-dingin
Menganjurkan keluarga untuk redemonstrasi
Menganjurkan keluarga untuk membantu memenuhi
kebutuhan
Tuk 4
Memotivasi keluarga untuk membantu menyiapkan air
hangat untuk Ibu Y dan Bp. Ib untuk menghindari
injury
Melakukan kunjungan yang tidak direncanakan untuk
mengevaluasi
kemampuan
keluarga
untuk
Hari/
tanggal
Kamis, 12-2007
Kamis, 12-2007
Jumat,
16–2- 2007
Jumat,
16–2- 2007
32
2
Hiperglikemi pada
Bp Ib dan Ibu Y
keluarga Bp. Ib
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
yang sakit kencing
manis
memodifikasi lingkungan selama melakukan rendam
kaki dan senam kaki
Memberikan penghargaan apabila keluarga sudah
melakukan tindakan yang positif
Tuk 1
Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga tentang
penyakit DM.
Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengertian
kencing manis
Menganjurkan pada keluarga untuk mengulang
kembali pengertian kencing manis
Mendiskusikan dengan keluarga tentang tanda dan
gejala penyakit kencing manis
Memberikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
Memdiskusikan dengan keluarga tentang faktor risiko
penyebab kencing manis
Menganjurkan keluarga untuk menyebutkan 3 faktor
risiko yang menyebabkan kencing manis
Mendiskusikan
dengan
keluarga
mengenai
pencegahan dan perawatan penyakit kencing manis.
Memberikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
Mendiskusikan tentang komplikasi pada penyakit
kencing manis bila tidak dilakukan perawatan dengan
baik.
Memberikan penjelasan ulang bila ada penjelasan
yang belum dimengerti.
Melakukan evaluasi secara singkat terhadap topik
yang didiskusikan dengan keluarga.
Memberikan pujian terhadap kemampuan yang
diungkapkan keluarga setiap kali diskusi.
Kamis, 132-2007
Tuk 2
Mendiskusikan bersama keluarga akibat
hiperglikemi
Memberikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
Memotivasi keluarga agar dapat mengambil
keputusan untuk mengatasi hiperglikemi
2
Tuk 5
Melakukan diskusi dengan keluarga tentang manfaat
kontrol gula darah secara rutin ke Puskesmas
Memberikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya
Memotivasi kelurga untuk memanfaatkan fasilitas
kesehatan untuk kontrol gula darah secara rutin.
Risiko terjadinya Tuk 1
gangguan perfusi Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengertian
jaringan
serebral Menganjurkan pada keluarga untuk mengulang
Selasa, 13
Februari
33
pada
Bp.
Ib
keluarga Bp. Ib
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
dengan hipertensi
kembali pengertian tentang hipertensi
Mendiskusikan dengan keluarga tentang tanda dan
gejala dari hipertensi
Memberikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
Mendiskusikan dengan keluarga tentang penyebab
hipertensi
Memberikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
2007
Tuk 2
Mendiskusikan dengan keluarga tentang masalah
yang terjadi akibat hipertensi
Menganjurkan pada keluarga untuk mengulangi apa
yang telah diketahui tentang masalah yang terjadi
akibat hipertensi
Memotivasi keluarga agar dapat mengambil
keputusan untuk mencegah stroke
Tuk 4
Mendiskusikan dengan keluarga cara
untuk memelihara lingkungan yang kondusif untuk
penderita hipertensi
Memotivasi keluarga untuk memodifikasi
lingkungan yang aman untuk aktifitas penderita
hipertensi
Tuk 5
Mendiskusikan bersama keluarga tentang
fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk penderita
hipertensi
Memotivasi
keluarga
untuk
memanfaatkan fsilitas kesehatan secara rutin
34
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No
Diagnosa
Keperawatan
Evaluasi
Asuhan Keperawatan Keluarga
Hari/
tanggal
1
Perubahan
perfusi jaringan
perifer pada Bp.
Ib dan Ibu Y
keluarga Bp. Ib
b/d
ketidakmampuan
keluarga
untuk
merawat anggota
keluarga
yang
mengalami
penurunan aliran
arterial
Subyektif:
Keluarga dapat menjelaskan kembali tentang perubahan
jaringan perifer
Keluarga penyebab terjadinya perubahan perfusi jaringan
perifer dapat menyebutkan penyebab dari perubahan
perfusi jaringan perifer
Keluarga dapat menjelaskan kembali tentang manfaat
rendam kaki
Keluarga dapat menjelaskan kembali tentang cara rendam
kaki
Keluarga dapat menjelaskan tentang manfaat dari senam
kaki
Keluarga dapat menjelaskan urutan dari senam kaki untuk
penderita DM
Jumat, 16
Februari
2007
Obyektif:
Keluarga
memperhatikan
penjelasan
yang
disampaikan dan menanyakan penjelasan yang belum
jelas
Keluarga dapat mempraktekkan senam kaki sesuai
urutan yang benar
Analisa:
Tujuan sebagian tercap