PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEK (1)

PENGAWASAN K3
PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN

Oleh :
Warga Bagus Pribadi, ST
Pengawas Ketenagakerjaan
Sp. Pesawat Uap dan Bejana Tekan



Nama
 TTL
 Alamat Rumah


Unit Kerja
 Jabatan
 HP
 Email

: Warga Bagus Pribadi, ST

: Pamekasan, 14 September 1985
: Grand Paka Residence D 11
Gunung Anyar, Surabaya
: Disnakertransduk Prov. Jatim
: Pengawas Ketenagakerjaan Sp. PUBT
: 0813 3465 5805
: wargabp@gmail.com

Pengalaman :
 PT. TMMIN
 PT. Medion Farma Jaya
 Diklat Pengawas Ketenagakerjaan
 Diklat Pengawas Spesialis Pesawat Uap & Bejana Tekan
 Training of Trainer Work Improvement in Small Construction (Korea –
ILO)

K3 UAP DAN BEJANA
TEKANAN
DASAR HUKUM :
a.

b.
c.
d.
e.
f.

g.
h.
i.

Undang-undang No. 1 Th.1970.Tentang Keselamatan
Kerja
Undang-undang Uap Th. 1930
Peraturan Uap Th.1930
Permenaker No.PER.01/MEN/1982.Tentang Bejana
Tekanan
Permenaker No.PER.02/MEN/1982.Tentang
kualifikasi juru las
Permenaker No.PER.01/MEN/1988.Tentang operator
PU

Keputusan / Instruksi Menaker
Keputusan / Edaran Dirjen Binawas
Standar Nasional Indonesia maupun internasional
yang diterima Pemerintah RI

PESAWAT UAP

Definisi


PU * Ketel uap
* Bejana Uap berhubungan langsung/tdk KU
* WP > tekanan udara
 KU : Pesawat yg menghasilkan uap & dipergunakan di
luar pesawatnya

Proses PLN

KETEL UAP :
A. Pesawat untuk menghasilkan uap

 Pemanasannya :
– gas
– cair
– padat
– listrik
– nuklir
– dll
 Bangunan Ketel Uap :
– tunggal
– gabungan

BEJANA UAP :
B. Pesawat yang operasionalnya
menggunakan uap










Pemanas air / pemanas pendahuluan
Pengering uap
Penguap
Penampung uap
Mesin turbin uap
Pesawat cairan panas
dll

BEJANA TEKANAN :
C. Bejana yang didalamnya terdapat media
selain uap dan bertekanan melebihi udara
luar






Botol baja
Bejana transport
Pesawat pendingin
Bejana penyimpanan

BEJANA PENIMBUNAN :
D. Selain bejana tekanan yang digunakan
menyimpan bahan berbahaya / bahan
kimia yang dipasang permanent

INSTALASI PIPA :
E. Jaringan pipa yang menghubungkan pesawat uap
atau bejana tekanan antara satu sam lainnya atau
bagian buangan
– Jaringan pipa air pengisi
– Jaringan pipa uap
– Jariangan pipa air/uap buangan
– Jaringan pipa lain yang
kerjanya PU dan atau
perlengkapannya















I. OBYEKNYA :
Ketel uap
Ketel air panas (hot water
boiler)
Ketel oli (hot oil boiler)
Pemanas air (economizer)

Pengering uap
(superheater)
Penguap (evaporator)
Bejana uap (heater
storage/terminal)
Instalasi pipa uap
Mesin / turbin uap
Botol baja / tabung gas
(silinder gas)
Bejana transport













Bejana penyimpan gas
Bejana penimbun
Pesawat/instalasi
pendingin
Instalasi pipa gas
PJK3
konsultan
Pembuat
pemasang
reparasi
inspeksi
AK3 Spesialis uap dan
bejana tekan
Juru las/operator las
Operator pesawat uap
Penyelidikan bahan

II. BAHAYANYA :












semburan ,api/panas,gas
debu berbahaya
pencemaran lingkungan
sentuhan listrik
kebakaran
peledakan
gangguan kesehatan
dll.


III. IDENTIFIKASI dan ANALISA
SUMBER BAHAYA
a.
b.

Konstruksi tdk memenuhi syarat
Alat pengaman

c.
d.
e.
f.

Pemeriksaan salah
Proses kerja tidak standart
Pelayanan tidak prosedur
Konstruksi cacat saat operasi

 tidak ada
 tidak cukup
 tidak fungsi

IV. PENGENDALIAN :
 Saat pembuatan / perakitan Saat pemakaian :
:
– ada ijinnya
– PJK3 Konstruksi
– penilaian penilaian
perencanaan
– penilaian PJK3
Inspeksi
– pengawasan

– ada operatornya
– pemeriksaan/pengujian
berkala
– pemeriksaan khusus
– reparasi dan modifikasi
– kewajiban pemakai

V. YANG HRS DIPERHATIKAN :
Untuk menjamin K3 Pesawat uap dan Bejana
Tekanan Harus Memperhatikan :
a. Pesawat/bejana alat perlengkapan/pengamannya
b. Tenaga kerja yang melayani
c. Manajemen keselamatan kerja/operasi
d. Pemeriksaan khusus

PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN:
PERSIAPAN-PERSIAPAN :
 Penyediaan dokumen terkait
 Penyiapan pesawat uap/bejana/instalasi
 Penyiapan peralatan/tenaga kerja
 Pemasangan rambu
 Penyiapan sarana lain yang diperlukan
PELAKSANAAN :
Riksa sifat tampak dan dimensi
Pengujian tdk merusak yang sesuai
Hydrostatik test
Steam test

1. GAMBARAN UMUM


1. BAGIAN – BAGIAN KETEL UAP

Badan ketel uap
 Dapur/ lorong api\
 Perlengkapan
a. Pedoman tekanan
b. Katup pengaman
c. Pompa air pengisi ketel
d. Peralatan buang air
e. Ventilasi udara
f. System control otomatis
g. Cerobong asap
h. Ekonomeser
i. Pemanasan udara

j. Pengolahan air
k.Pemanasan uap lanjut
l. Peralatan pemindahan bb
m. Peralatan prnimbun abu
n. Penangkap debu
o. Peralatan penguras gas
belerang
p. Peniup jelaga
q. Pesawat pelepas udara
air pengisi
r. Gelas pedoman
s. Superheater
t. Peralatan
bakar/pengopakan

Apendages (peralatan pengaman) 12-16
a.
b.

c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

k.

Tingkap pengaman (safety valve)
Alat penunjuk tekanan (manometer)
Flens coba (cerat duga)
Gelas pedoman ( water level glass )
Tanda Batas Air Terendah (TBAT)
Pompa pengisi air ketel (feed water pump)
Check valve
Pluit bahaya (alarm/sirine)
Kerangan pembuang (blow down)
Lobang lalu orang dan lubang lumpur (lubang periksa)
Pelat nama (name plate)

a. Tingkap pengaman (safety valve)

Alat penunjuk tekanan (manometer)

Plens coba (cerat duga)

Gelas pedoman air (water level glass)

Tanda Batas Air Terendah (TBAT)

Alat Pengisi Air Ketel (feed water pump)

Pluit bahaya (sirine/alarm)

Lobang lalu orang & lobang periksa

Pelat Nama (Name Plate)

2. Proses Kerja Ketel Uap :


Animation

3. JENIS-JENIS KETEL UAP :
1. KETEL UAP PIPA API
KETEL UAP SILINDER

a. Tegak (vertical)
b. Mendatar (horizontal)
- dengan lorong api
- dengan pipa api dan

lorong api

2. KETEL UAP PIPA AIR

- sirkulasi alam
- sirkulasi paksa /
buatan
- tanpa sirkulasi

KETEL UAP PIPA AIR
SIRKULASI ALAM


Ketel uap pipa air
lurus
1. ketel uap seksi
2. dua drum
3. tegak vertically
water tube boiler
4. silang



Ketel uap pipa air
bengkok
1.satu drum
2.dua drum
3.tiga drum

Ketel uap pancaran (radiation type boiler)

KETEL UAP PIPA
AIR SIRKULASI
BUATAN
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

KU Benson
KU Sulgar
KU La Mont, Loeffler
KU Schmidt Hartman
KU Schmidt
KU Ramsin
KU Velox
KU Combined cycle
KU sirkulasi paksa lainnya
- One Through boiler



Benson
Sulger

KETEL UAP KHUSUS
(SPECIAL BOILER)

1.

KU Combined cycle KU yang
memanfaatkan sisa gas panas dari
pesawat lain ( Waste Heat Boiler )

2.

3.
4.

KU BB khusus (particular fuel
boiler)
 Black liquid boiler (KU
cairan hitam)
 Bagase, Bark boiler (Ampas
tebu, batok kelapa)
KU dengan media panas khusus
KU yang uapnya ke head
exchanger dulu sebelum
dialirkan kembali ke KU
(particular head boiler)

FIRE TUBE BOILER

WATER TUBE BOILER

HEAT RECOVERY STEAM
GENERATOR (HRSG)

PACKAGE BOILER

Persiapan Pemeriksaan dan
Pengujian Ketel Uap
1. PERSIAPAN UNTUK PEMERIKSAAN :
A. MENYIAPKAN ALAT PEKERJA
a. Sewa alat
b. Menyiapkan pekerja
B. MENGHENTIKAN / MENGOSONGKAN KETEL UAP
a. Kurangi aliran uap
b. Matikan ketel uap secara pelan-pelan
c. Setelah ketel dingin keluarkan airnya secara pelan - pelan
d. Lepaskan semua perlengkapan dan buka semua lobang
lalu tangan maupun lalu orang

2. PEMBERSIHAN KETEL
UAP:
1. PERSIAPAN SEBELUM PEMBERSIHAN
a. Pemeriksaan bagian yang berhubungan dg KU lain
b. Pemeriksaan gas berbahaya di dlm KU
c. Buka semua lobang-lobang
d. Memasang tangga/perancah
e. Memasang penerangan
2. PELAKSANAAN PEMBERSIHAN
Untuk membersihkan bagian dlm
minimal 2 org dan tdk merokok
yang dibersihkan meliputi :
 Pembersihan sisi api (jelaga,debu)
 Pembersihan sisi air (kerak,lumpur)

3. PEMERIKSAAN
1. PEMERIKSAAN PERTAMA
- pemasangan pesawat uap
- pemeriksaan visual
- pemeriksaan setelah
pamasangan
a. pemeriksaan luar
b. pemeriksaan dalam
c. pemeriksaan alat-alat
perlengkapan
- pengujian padat dengan
airdingin
a. persiapan untuk
pemadatan
b. cara pemadatan

- percobaan dengan tekanan
uap
a. persiapan
b. jalannya percobaan uap
- pengopakan pelan-pelan
- kenaikan tekanan
max.550.C
tiap jam
- tingkap pengaman harus
membuka tepat
/kenaikan max.10 %
MAWP
- ada yang khusus

PEMERIKSAAN
2. PEMERIKSAAN BERKALA

- Pemeriksaan luar
- Pemeriksaan dalam
- Pemeriksaan alat-alat
perlengkapan
(Appendages)

3. PEMERIKSAAN KHUSUS
a. Usia KU 35 Th
b. Usia KU 65 Th
c. PU tanpa identitas
d. PU yang rusak berat
waktu operasi
e. Reparasi karena cacat
berat
– KU kapal yang tenggelam
– PU yang diawetkan atau yg

tdk perlu ijin
– Untuk keperluan
Keselamatan Kerja

4. MUTASI PESAWAT UAP
1. PU mengalami
perubahan
- permilik
- tekanan
- tempat pemakaian
- dll

2. PU dipindah
tangankan/dijual
catatan :
– Sebelum dimutasi PU
tdk boleh dijalankan
– A I akan dikeluarkan
bila PU memenuhi
syarat

Sebab – sebab Peledakan
Ketel Uap
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Pemakaian bahannya
Perencanaannya (desainnya)
Pemeriksaan tidak lengkap
Hasil pembakaran
Air pengisi ketel uap
Peralatan /perlengkapan pengaman
Kelalaian peladennya
Terjadi diluar ketel uap
Pelayanan dan perawatan

PEMAKAIAN ATAU PEMILIHAN
BAHAN KONSTRUKSI
1. Pemakaian bahan menggunakan bahan yang
standard yang diakui :

 Granslogen
 ASME (Association Society of Mechanical
Engineering) BS (British Standatd)
 BS (British Standart)
 DIN (Deutsches Institut for Normung)
 JIS (Japan Industrial Standard)

Catatan : kuat tarik minimal 36 Kg/Cm2

KERUSAKAN PADA UMUMNYA
BAHAN TERDIRI :
• Kerapuhan Caustik : - Korosi

- Retak – retak halus

• Penuaan
- Bahan didiamkan dalam waktu lama
- Perubahan bentuk ( deformasi ) karena
didiamkan lama
 Penuaan
– bahan didiamkan dlm waktu lama
– perubahan bentuk (deformasi) krn didiamkan lama
– perubahan bentuk pada suhu 200 s/d 3000
– perubahan bentuk pada suhu 250 s/d 5000 C

2. KONSTRUKSI
DESAIN

– perhitungan
kekuatan
konstruksinya
– gambar rencananya

3. PEMERIKSAAN TIDAK
LENGKAP

 pemeriksaan
fabrikasi
 pemeriksaan
merusak (DT)
 pemeriksaan tdk
merusak (NDT)

4. PELEDAKAN GAS DIRUANG
PEMBAKARAN
KARENA :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Gangguan pada katub bahan bakar
Terlalu banyak udara
Kekurangan udara
Gangguan pada timer purge
Tdk cukup energi utk menyalakan percikan api
Alat pengatur pembuangan gas tertutup
Ketahanan isolasi listrik menurun
Suplai udara dengan alat pengatur

5. PELEDAKAN DARI SISI
AIR/UAP


Ketel uap kekurangan air karena :
- kesalahan control ketinggian air
- kesalahan pemasangan peralatan pipa
penyalur air
- kesalahan desain fasilitas system aliran air
- gangguan pada pompa air pengisi
- gangguan pada kabel listrik
- arus induksi

Sebab – sebab Peledakan
Ketel Uap
6. PERALATAN /PERLENGKAPAN
PENGAMAN
– Alat pengaman yang ada tdk berfungsi dng baik

karena tdk dikalibrasi

7. KELALAIAN

Sebab – sebab Peledakan
Ketel Uap
8. KEBAKARAN DILUAR BADAN KETEL
kebocoran pipa saluran minyak
kesalahan pemasangan KU
ventilasi udara diruang ketel kurang
saluran buangan bocor

9. PELAYANAN / PERAWATAN KU
kekurangan air ketel
kerusakan pipa api
Relay bahan bakar
Blow down

Identifikasi Kejadian

BEJANA BERTEKANAN
A.SUMBER BAHAYA :
 Kebakaran

 Keracunan dan iritasi

 Pernapasan tercekik/aspisia
 Peledakan

 Cairan sangat dingin/cryiogenic

Cara Inspeksi dan Reparasi
Pesawat Uap
INSPEKSI = PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
ADA YANG SALAH DAN ADA YANG BENAR

A.

Yang salah :
a. Dilakukan oleh yang tidak berwenang
b. Tidak rutin
c. Tidak prosedur

d. Tidak standart

B.

Yang benar :

a. Dilakukan oleh yang berwenang
b. Rutin
c. Prosedur
d. Standart
INSPEKSI :
A. Pertama :  PEMBUATAN
 PEMASANGAN / PERAKITAN
 PEMAKAIAN AWAL
B. Berkala : PEMERIKSAAN RUTIN (BERKALA)
HASIL  BAIK
 REPARASI KRN RUSAK





Kerusakan Pada Ketel Uap






PELENTURAN
PENIPISAN
RETAK
REMBES/BOCOR
DLL

Kerusakan Yang Direparasi
RINGAN
BERAT
 Reparasi dilakukan oleh tenaga ahli atau
perusahaan yang telah ditunjuk

Catatan:
Reparasi ringan :

Penggantian pipa api
Penggantian pipa air s/d 10%
Perbaikan las memanjang/melingkar s/d 25%
Reparasi berat :
a. Penambalan/penggantian lorong api,kamar
nyala,peti api, bouileur, dom uap,pelat drum/
tetup.
b. Penambalan pelat badan/pelat peti api/kamar
nyala.
c. Penggantian heard (water kast)
d. Penggantian pipa air >10%
e. Perbaikan las memanjang/melingkar >25%
a.
b.
c.

C.

Khusus :
a. KU Rusak/meledak/pecah waktu beroperasi
b. KU Berumur > 35 Th

c. KU Berumur > 65 Th
d. KU Tidak mempunyai identifikasi

A. Pengertian :
1. Bejana tekanan adalah bejana selain
pesawat uap yang didalamnya terdapat
tekanan yang melebihi udara luar, dipakai
untuk menampung gas atau gas campuran
terma suk udara baik terkempa menjadi cair
atau dalam keadaan larut atau beku.

Yang termasuk bejana tekanan adalah :
– Bejana penampung atau storage tank
– Bejana pengangkut atau bejana bejana






transport
Botol baja atau tabung gas
Instalasi atau pesawat pendingin
Instalasi pipa gas atau udara
Reaktor

2. Alat perlengkapan dan alat pengaman
a. Pengukur tekanan ( Pressure
gauge / manometer )
b. Gelas penduga (level gauge)
c. Pengukur panas (thermometer)
d. Tingkap pengaman (Safety valve)
e. Pelat nama

B. Disain / Perencanaan :
- Tekanan desain
- Tekanan kerja maksimum
- Tekanan kerja normal
- Tekanan pemadatan
- Suhu kerja/operasi
- Suhu desain
- Nilai tegangan tarik
- Nilai tegangan maksimum
- Tebal pelat dinding
- Pemilihan material

MATERIAL :
1. Logam
a. baja tuang
b. baja campuran
c. baja lunak (mild steel)
d. baja tahan karat
e. Alluminium
f. Timah
g. Tembaga
h. Nikel
i. perunggu
j. kuningan

2. Non logam
a. kayu
b. batu
c. karet
d. asbes
e. dll

BENTUK DAN KEDUDUKAN BEJANA :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Silindrical
Spherical
Dng tutup ellip
Dng tutup torisperical
Dng tutup
hemispherical
Dng tutup semi
elliptical
Dng tutup rata
Kedudukan horizontal
Kedudukan vertical

KONSTRUKSI BEJANA :
Bejana tekanan pada umumnya dikonstruksi dng
cara pengelasan ,sedangkan jurulas yang
mengerjakan setidak-tidaknya juru las klas II.
Juru las yang ada Kl. I (posisi 1G s/d 6G)
Kl. II (posisi 1G s/d 4G)
Kl. III (posisi 1G dan 2G)
Perhitungan ketebakan dinding badan maupun
tutup bisa menggunakan formula ASME VIII DIV.I
maupun
formula Gronslagen, maupun formula lainnya yang diakui.
(Hal.27 s/d 30)

IDENTITAS :
A.BOTOL BAJA ATAU TABUNG GAS :





Dengan pewarnaan (hal.26)
Dengan huruf
Dengan label
Dengan pelat nama / slagletter
1. Nama pemilik
2. Nama pembuat
3. No.serie
4. Th.pembuatan
– Gas yang diisikan (simbul kimia)
– Berat botol/tabung
– Tekanan yang diijinkan
– Berat mak.gas cair yang diisikan
– Kapasitas tampung air
– Tanda bhn pengisi bila asetylene
– Bulan dan th.uji tekan yang pertama

B. BEJANA PENAMPUNG DAN
BEJANA TRANSPORT :
a. Dengan pewarnaan
b. Dengan pelat nama
1. flow diagram
2. label isi dan data identitas :
3. nama pabrik pembuat,lokasi pembuatan,th pembuatan
4. nomor serie
5. tek.desain dan temperaturnya
6. kapasitas volumenya
7. ukuran (diameter x panjang)
8. jenis NDT
9. tanggal Hydrostatic test
10. berat isi bejana dan nama gas
11. tanda-tanda pengesahan

B. BEJANA PENAMPUNG
DAN BEJANA TRANSPORT :
c. Dengan tanda-tanda bahaya dan simbul
- jenis gas
- symbol/stiker bahaya gas
- peringatan tanda bahaya
- khusus bejana transport pakai bendera
merah

Contoh tanda bahaya/stiker :
AWAS BAHAYA
GAS MUDAH TERBAKAR
2. GAMBAR TANDA SILANG DENGAN
TENGKORAK DAN BERTULISKAN
AWAS BERBAHAYA GAS BERACUN
3. DLL
1.

C. INSTALASI PIPA :
a. Instalasi pipa diberi warna berbeda menurut
jenisfluida/gas yang mengalir didalamnya
(lihat table hal.29)
b. Identitas dengan tanda
1. nama fluida/gas ditulis lengkap dng simbul
kimianya
2. besarnya tekanan
3. arah aliran fluidanya

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
BEJANA TEKANAN TERKINI

Bahan Bakar Gas
Bahan Bakar Gas (BBG) merupakan gas alam
yang terdiri dari komposisi terbesar methane,
dan komposisi kimia lainnya seperti ethane,
propane, butane dan pentane.
Jenis BBG yang dapat
kendaraan bermotor

digunakan

untuk

 CNG (Compress Natural Gas)
Komposisi utama berupa gas metana (C1)
Gas alam yang dikompres dengan tekanan
tinggi agar dapat disimpan dalam tabung
gas seefisien mungkin sehingga mudah
dimanfaatkan sebagai energi bahan bakar 
SUDAH DIGUNAKAN DI INDONESIA
 LPG (Liquid Petroleum Gas)
Terdiri dari campuran propan dan butan i 
SUDAH DIGUNAKAN DI INDONESIA
 LNG (Liquid Natural Gas)
Gas alam yang diproses menjadi cair
bertekanan 3 sampai 10 bar dengan suhu

Produk BBG untuk kendaraan
harus memenuhi persyaratan
standar sebagai berikut :
 Memberikan
rasa
aman
dalam
pengoperasian
kendaraan bermotor dan
peralatan
terkait
yang
diperlukan untuk pengisian,
pemanfaatan
dan
pemeliharaannya.
 Melindungi instalasi sistem
pemakaian bahan bakar gas
dari
kerusakan
yang
diakibatkan oleh korosi dan
pengendapan cairan dan atau
material.
 Memberikan unjuk kerja
kendaraan
yang
optimal
dalam semua kondisi iklim
dan kebutuhan berkendara.

Pemakaian BBG

Jenis Tabung CNG (1)
TYPE 1 (CNG 1)

 Terbuat dari material berbasis
metal atau baja
 Paling murah
 Paling berat  (Kapasitas 60 L 
75 Kg)

TYPE 2 (CNG 2)

 Liner/pelapis dalam dari metal dan
dibungkus resin/ serat fiberglas pada
bagian luar (Hoop wrap)
 Lebih mahal dari CNG 1
 Lebih berat  (Kapasitas 60 L  52
Kg)

Liner Baja
Baja

Bungkus resin/
serat fiberglas
(Hoop wrap)

Jenis Tabung CNG (2)
TYPE 3 (CNG 3)

 Liner/pelapis dalam dari metal
dan dibungkus serat karbon pada
bagian luar (full wrap)
 Lebih mahal
 Lebih ringan  (Kapasitas 60 L 
26 Kg)

Liner Baja
Bungkus serat
karbon (Hoop
wrap)

TYPE 4 (CNG 4)

 Liner/pelapis dalam dari bahan non
metal/ plastik dan dibungkus serat
karbon pada bagian luar (full wrap)

 Lebih mahal
 Lebih ringan

Non metalik
Liner/Plastik
Bungkus serat
karbon/fibergl
as (Full wrap)

Jenis Tabung LGV/LPG

I. INSPEKSI DAN SERTIFIKASI :




A. PENGERTIAN
PEMERIKSAAN serangkaian kegiatan
secara langsung untuk mendapatkan
identitas secara lengkap
PENGUJIAN serangkaian kegiatan
secara langsung dg memberi beban lebih
besar dari kapasitasnya

B. TUJUAN
a. Jaminan kualitas/mutu
b. Jaminan perlindungan K3
c. Mewujudkan kesadaran pentingnya kualitas/mutu
hasil produksi
d. Menjamin kesesuaian tujuan pemakai
dan produsen
e. Mewujudkan tercapainya kesamaan pandangan
antara pemakai dan produsen

C. RUANG LINGKUP
DITINJAU DARI ASPEK :
a.

OBYEK PEMERIKSAAN
1. New and cold inspection (riksa baru/fabrikasi)
2. Corroded inspection (riksa yang tlh dioperasikan
untuk pemeliharaan)

b.

WAKTUNYA
1. Riksa pertama (First Inspection)
2. Riksa berkala (Periodical Inspection)

c.

SIFATNYA
1. Riksa ulang
Riksa khusus

d. TEMPATNYA
- Shop inspection
(fabrikasi)
- Field atau site inspection (pemasangan)
- In service inspection
(stlh dioperasikan)
e. SPESIALISASI
- Welding inspection
- Material inspection
- Visual inspection
- Dimention inspection
- Hydrotest
- PSV

D. PROPORSI TANGGUNG JAWAB :
1. Pemanufacture/pabrik thd pembuatan
– Pemakai/pemilik thd pasang & makai
– Inspector thd hasil riksa uji
– yang meng riksa uji thd pelaporan
– pelaporan sesuai standar yang ditentukan

E. PROSEDUR RIKSA UJI :
1. Perencanaan/desain

2. Pembuatan
3. Pemasangan
4. Pengoperasian
5. perawatan/pemeliharaan
6. pengoperasian

PEMERIKSAAN FEBRIKASI/SHOP
INSPECTION
1.

Pra fabrikasi
1. Spesifikasi kalkulasi desain
2. Mill sertifikasi
3. Gambar desain
4. Pengesahan gambar desain
5. Sertifikasi juru las
6. WPS/PQR
7. Inspeksi bahan/material
8. Prosedur fabrikasi dan infeksi
- Prosedur NDT dan PWHT bila ada
9. Bukti kalibrasi alat ukur

15

2. PEMERIKSAAN FABRIKASI














Jadual fabrikasi
Lay out pelat and head
Forming
Fit up kampuh las
Fit up nozzle
Fit up head/tutup
Pengelasan bagian dalam/luar
NDT
Pengukuran dimensional
Test hydrostatic
Test pealatan safety
Name plate
Manufacture report

3.

a.

b.
c.

PEMERIKSAAN SEBELUM FABRIKASI
Pengesahan gambar rencana







Gambar 1lbr kalkir 3 lbr lighdrug
Identitas bejana yang akan dibuat
Permohonan
Perhitungan
Sertifikat bahan
Retribusi

Penerbitan Pengesahan Gambar Rencana
Pemeriksaan Administratif dan Teknik

4.

RIKSA UJI SELAMA FABRIKASI
a. Pemeriksaan sebelum pembuatan
 Pencocokan gambar dan barangnya
 Pemeriksaan sertifikat
b. Pemeriksaan selama fabrikasi
 pemeriksaan bahan
 pemeriksaan pengelasan
 pengujian bahan DT
 pengujian NDT
 pemeriksaan Anil/PWHT
 pemeriksaan visual
 pemeriksaan
 pengujian padat
 pengujian safety valve
 pemeriksaan pembersihan
 pemeriksaan pengecatan

5.

DOKUMENTASI FABRIKASI

 Gambar rencana yang asli
 Sertifikat bahan
 Perhitungan kekuatan konstruksinya
 Pengesahan gambar rencana
 WPS,PQR dan seretifikat juru las
 Daftar material
 Laporan NDE
 Laporan pemeriksaan visual & dimensi
 Laporan pemeriksaan bukaan nozzle
 Laporan pengujian hydrostatic
 Laporan pengecekan Safety relief valve
 Detail pelat nama dan stamping rubbing
 Laporan pengecekan (bila diperlukan)
 Laporan keterangan data pembuatan
 Sertifikat / pengesahan pemakaian dari Depnaker

7.

PEMERIKSAAN SETELAH
PEMASANGAN/ FIELD INSPECTION
ATAU SITE INSPECTION





Kondisi / keadaan phisik
Instalasinya
Pra operasional



10

II. PERIODE RIKSA UJI
1.

PENGUJIAN BERKALA
1. 2 TH sekali untuk yang korosif
2. 5 TH sekali untuk bejana lainnya
3. 2 TH sekali untuk safety valve

2.

PENGUJIAN ULANG
apabila riksa uji AK3 ditolak direktur

III. PENGISIAN PENGGUNAAN /
PENGOPERASIAN
1. PENGISIAN BOTOL BAJA/TABUNG GAS
BERTEKANAN

a. boleh diisi bila bersertifikat
b. btl baja hrs bersih dari karat & retak
c. apabila ada minyak hrs dibersihkan
dng tetra chlor etan/soda cair
d. tdk boleh melebihi tekanan kerja
e. pengisian bhn beroksida dan mudah
terbakar hrs hati-hati

f.
g.
h.
i.
j.

k.
l.

pengisian zat asam botolnya harus kosong benar dan
kebersihan katubnya
bekas cyanida tidak boleh diisi gas lain
cara pengeringan harus hati-hati
pengisian gas mdh terbakar harus otomatis
pengisian btl acetylene
- hrs ditimbang
- meragukan hrs dipurging dulu s/d 99%
- bila