PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP EF
THE EFFECT OF ORGANIZATIONAL STRUCTURES ON
ORGANIZATIONAL EFFECTIVENESS IN A COMPANY
PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP EFEKTIVITAS
ORGANISASI DALAM SUATU PERUSAHAAN
Ratna Endah Pratiwi
Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung
Abstract
An organization or company is said to be effective if the achievement of the company's
performance and objectives related to quality and quantity leads to a predetermined time.
Robbins (1994) in his book siad that organizational effectiveness was define as the extent to
which the organization realizes its goals. Therefore, the effectiveness of an organization or
company can be a very important condition because it can be gained on the success of the
organization by pressing objectives that can be achieved with stable, balanced and
sustainable as described by Robbins (1994) that the organizational structure established had
three components core which is the dimension of organizational structure that was
complexity, formalization, and centralization.
Abstrak
Suatu organisasi atau perusahaan dikatakan efektif jika pencapaian kinerja dan
sasaran perusahaan yang berkaitan dengan kualitas dan kuantitas mengarah pada waktu
yang sudah ditetapkan. Robbins (1994) dalam bukunya mengatakan bahwa efektivitas
organisasi didefinisikan sebagai sejauh mana organisasi mewujudkan tujuan-tujuannya.
Oleh karena itu, efektivitas suatu organisasi atau perusahaan dapat menjadi suatu kondisi
yang sangat penting karena dapat berdapat pada keberhasilan organisasi dengan menekan
tujuan yang dapat dicapai dengan stabil, seimbang dan sustainable sebagaimana yang
dijelaskan oleh Robbins (1994) bahwa struktur oganisasi yang ditetapkan memiliki tiga
komponen inti yang merupakan dimensi struktur organisasi yaitu kompleksitas, formalisasi,
dan sentralisasi.
PENDAHULUAN
Pada
era
organisasi sehingga mampu menentukan
globalisasi
saat
ini,
harapan-harapan mengenai apa yang akan
perkembangan suatu perusahaan akibat
dilakukan
adanya kemajuan jaman menimbulkan
kelompok-kelompok
adanya daya saing atau kompetisi dari
mencapai tujuan-tujuan organisasi. Dengan
berbagai perusahaan yang ada. Adanya
demikian, struktur organisasi dapat dapat
kompetisi tersebut akan berdampak pada
memberikan dampak yang besar untuk
efesiensi dan efektivitas dalam suatu
suatu perusahaan yang mana struktur
sistem organisasi dalam menghadapi tugas
organisasi dapat diimplementasikan sesuai
dan kebutuhan operasional yang semakin
sistem kerja organisasi untuk tujuan
hari semakin majemuk dan beragam dalam
organisasi yang efektif dan efisien.
suatu kinerja perusahaan. Sumber daya
manusia menjadi
terpenting
berkaitan
faktor utama yang
individu-individu
dan
tersebut
dalam
Suatu organisasi atau perusahaan
dikatakan efektif jika pencapaian kinerja
dalam
perusahaan
yang
dan sasaran perusahaan yang berkaitan
dengan
penyesuaian
dalam
dengan kualitas dan kuantitas mengarah
persaingan, kekuatan dan sistem dalam
pada
suatu dunia usaha. Manajemen sumber
Robbins
daya menjadi fungsi bisnis yang sangat
mengatakan bahwa efektivitas organisasi
penting karena pengelolaan sumber daya
dapat dilihat dari sejauh mana organisasi
manusia yang baik dapat mendukung
dapat mewujudkan tujuan-tujuannya. Oleh
pelaksanaan dari strategi bisnis serta
karena itu, efektivitas suatu organisasi atau
teknologi yang digunakan dalam suatu
perusahaan dapat menjadi suatu kondisi
perusahaan.
yang sangat penting karena dapat berdapat
Dalam
mencapai
tujuan-tujuan
pada
waktu
yang
(1994)
keberhasilan
sudah
ditetapkan.
dalam
bukunya
organisasi
dengan
suatu organisasi atau perusahaan, sumber
menekan tujuan yang dapat dicapai dengan
daya
stabil,
manusia
yang
akan
menjadi
seimbang
dan
sustainable
SDM
sebagaimana yang dijelaskan oleh Robbins
bekerja secara individu atau kelompok
(1994) bahwa struktur oganisasi yang
yang dipandu dan diarahkan oleh seorang
ditetapkan memiliki tiga komponen inti
pimpinan
yang
penggerak
Ivancevich
operasional
dalam
dimana
mencapai
(2007)
dalam
tujuan.
bukunya
mengatakan bahwa struktur organisasi
merupakan
rancangan
dari
pemimpin
merupakan
dimensi
struktur
organisasi yaitu kompleksitas, formalisasi,
dan sentralisasi.
Dengan
demikian,
efektivitas
bagi
kegiatan-kegiatan
tujuan.
cara
dalam
organisasi dapat terjadi karena dipengaruhi
Struktur
oleh
yang
menempatkan manusia sebagai bagian
memiliki proses pencapaian tujuan yang
organisasi pada suatu hubungan yang
konsisten
cenderung tetap, yang sangat menentukan
aspek
strukrur
dan
organisasi
fokus
dalam
upaya
merupakan
kearah
mengintegrasikan visi dan misi perusahaan
pola-pola
interaksi,
dari pimpinan kepada pegawainya yang
tingkah laku yang berorientasi pada tugas
didukung dengan timbal balik pegawai
(Steers, 1984:70).Beragam istilah yang
yang memiliki kinerja baik dan konsisten
digunakan
serta fokus sesuai dengan sistem yang
dimensi-dimensi
telah dirancang untuk kelangsungan hidup
mungkin
perusahaan.
pengelola organisasi, Struktur organisasi
dalam
agak
koordinasi,
dan
menggambarkan
struktur
organisasi
membingungkan.
Bagi
pada hakikatnya adalah suatu cara untuk
menata
TINJAUAN TEORITIS
organisasi
berbagai tujuan yang telah ditetapkan
(Kusdi, 2009:176).
suatu
organisasi
perlu diiringi dengan pembuatan struktur
organisasi. Hal ini penting karena untuk
mengenal atau mengetahui gambaran dari
suatu organisasi maka dapat dipelajari dan
ditinjau menggunakan struktur organisasi
yang ada. Mempelajari struktur organisasi
dapat mengetahui kemungkinan kegiatankegiatan apa yang ada dalam suatu
organisasi, karena didalam suatu organisasi
tergambar
dalam
dengan sebaik-baiknya, demi mencapai
Struktur Organisasi
Terbentuknya
unsur-unsur
bagian-bagian
Penjelasan di atas menerangkan
bahwa sebuah struktur organisasi sangat
penting bagi seorang manajer dalam
pembuatan keputusan untuk mendesain
organisasi sebagai cara mengidentifikasi
dari pengelolaan sumber daya manusia dan
segala fungsi-fungsi yang ada untuk
penyelesaian pekerjaan perusahaan dengan
pedoman visi, misi dan tujuan organisasi.
(departemen)
Pemahaman mengenai hubungan
yang ada, nama dan posisi setiap manajer,
antara
dimana garis penghubung didalamnya
keefektifan dan variable lainnya telah
menunjukan
atau
berusaha dikembangkan oleh para peneliti
bertanggung jawab kepada siapa atau
dan praktisi bidang manajemen. Terdapat
bagian apa. Struktur merupakan cara
hambatan
organisasi mengatur sumber daya manusia
pemahaman ini seperti halnya adanya
siapa
atau
bagian
struktur
san
dalam
kinerja,
sikap,
pengembangan
kerumitan
dalam
menetapkan
dan
spesialisasi-spesialisasi yang ada dalam
mengukut konsep struktur oganisasi. Tidak
sebuah
hanya itu, hal yang menjadi hambatan juga
fungsional maupun sosial. Pembagian
muncul dari adanya kerumitan antara
divisi-divisi
dimensi-dimensi itu sendiri.
dilakukan
Struktur
organisasi,
baik
dalam
spesialisasi
organisasi
berdasarkan
jumlah
dapat
orang,
organisasi menentukan bagaimana cara
fungsi, produk atau jasa, klien, geografis,
pembagian tugas, kepada siapa tugas haru
atau proses (Kusdi, 2009:169).
dilaporkan, dan mekanisme koordinasi
Differensiasi vertical Merujuk pada
yang formal serta pola interaksi yang akan
kedalaman
diikuti.
meningkat, seiring dengan meningkatnya
Sebuah
mempunyai
tiga
struktur
organisasi
komponen
dimensi:
juga
struktur.
kompleksitasnya,
karena
tingkatan
(Robbins,
demikian
bertambah (Robbins, 1994:95).Organisasi
dimensi struktur organisasi yang lebih
dengan jumlah pegawai yang sama, tidak
sering digunakan dalam riset dan praktik
perlu
yang menggambarkan dimensi struktur,
vertikal yang sama. Organisasi dapat
yaitu
berbentuk tinggi (tall), dengan banyak
Kompleksitas,
Dengan
Formalisasi,
dan
Sentralisasi.
mempunyai
didalam
jumlah
kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi
1994:6).
hierarki
Diferensiasi
tingkat
organisasi
diferensiasi
lapisan hierarki, atau mendatar (flat),
dengan sedikit tingkatan. Faktor yang
menentukan
Kompleksitas
mengarah
pada
tingkat differensiasi yang terdapat dalam
sebuah organisasi. Differensiasi horizontal
mempertimbangkan
tingkat
pemisahan
horizontal diantara unit-unit. Differensiasi
vertical merujuk pada kedalaman hierarki
Differensiasi
spasial
menjelaskan tingkat sejauh mana lokasi
fasilitas dan para pegawai organisasi
tersebar secara geografis.
Differensiasi horizontal merujuk
pada
Rentang
Kendali
(Robbins, 1994 : 96).
Kompleksitas
organisasi.
adalah
pengelompokan
berdasarkan
Organisasi
kegiatan
yang
dapat
sama
melakukan
dengan
tingkat
diferensiasi horizontal dan pengaturan
hierarki yang sama di lokasi yang berbeda.
Tetapi keberadaan barbagai lokasi tersebut
meningkatkan
kompleksitas
(Robbins,
1994:98). Oleh karena itu, elemen ketiga
dalam kompleksitas adalah diferensiasi
spasial,
yang
merujuk
pada
tingkat
seberapa jauh lokasi kantor, pabrik dan
personalia
sebuah
secara geografis.
organisasi
tersebar
Formalisasi
“Jika
Peraturan merupakan pernyataan
sebuah
diformalisasikan,
pekerjaan
maka
sangat
pemegang
pekerjaan itu hanya mempunyai sedikit
kebebasan mengenai apa yang harus
dikerjakan, bilamana mengerjakannya, dan
bagaimana
ia
harus
melakukannya”(Robbins, 1994:103).
Para manajer mempunyai sejumlah
teknik formalisasi yang diambil dari
pendapat Stepen P. Robbins dalam Kusdi
(2009:173),
untuk
dapat
menstandarisasikan perilaku para pegawai.
Teknik-teknik
yang
digunakan
dalam
menstandarisasikan adalah:
Organisasi memilih pegawainya
bukan secara acak. Para pelamar
diproses melalui sejumlah rintangan
yang dirancang untuk membedakan
para individu yang mungkin dapat
berprestasi dengan baik dari mereka
yang mungkin tidak akan berhasil.
Jabatan
(role
requirement)
Para individu di dalam organisasi
mempunyai jabatan.Setiap pekerjaan
membawa serta harapan mengenai
bagaimana
si
pemegang
jabatan
seharusnya berperilaku.
3. Peraturan,
Kebijakan
and policies)
Prosedur,
(rules,
yang
dan
procedures,
ditujukan
kepada
seorang pegawai mengenai hal yang
harus atau tidak boleh dilakukan.
Prosedur adalah rangkaian tahapan
yang saling berhubungan satu sama
lain secara sekuensial yang diikuti
pegawai
dalam
melaksanakan
tugasnya. Kebijakan adalah pedoman
yang menetapkan hambatan terhadap
pengambilan keputusan yang dibuat
oleh pegawai.
4. Proses pelatihan (training)
Pelatihan ada yang bersifat on-thejob-training (misalnya pemagangan,
pendampingan
1. Proses Seleksi (selection)
2. Persyaratan
eksplisit
(coaching),
penugasan-penugasan
yang
atau
bersifat
studi), ada pula yang bersifat off-thejob-training (ceramah, demonstrasi,
simulasi, atau instruksi terprogram).
5. Ritual (rituals)
Ritual
semacam
atau
upacara
“pengesahan”
adalah
bahwa
seseorang menyandang status tertentu.
Formalisasi melalui teknik ini biasanya
dilakukan
untuk
jabatan-jabatan
strategis dan memiliki dampak jangka
panjang pada perusahaan.
Sentralisasi
Pengorganisasian
Penjelasan
terkait
sentralisasi
Pengorganisasian
(organizing)
secara lebih khusus yaitu jenjang kepada
merupakan proses penyusunan struktur
siapa kekuasaan formal untuk membuat
organisasi yang sesuai dengan tujuan
pilihan-pilihan
organisasi, sumber daya-sumber daya yang
secara
leluasa
dikonsentrasikan pada seorang individu,
dimiliki,
unit, atau tingkatan (biasanya berada
melingkupinya (Hardoko, 2002). Siagian
tinggi pada organisasi), dengan demikian
(2011) menjelaskan dalm jurnalnya bahwa
mengizinkan para pegawai (biasanya
struktur
pada tingkat rendah dalam organisasi)
mekanisme
untuk member masukan yang minimal ke
menunjukkan kerangka dan wujud suatu
dalam pekerjaan mereka (Robbins, 1994 :
organisasi
118).
hubungan antara fungsi atau antar bagian
Sentralisasi dapat dijelaskan juga
bahwa hal ini merujuk pada bentuk-bentuk
keputusan yang mengandung kebebasan
bagi seseorang. Istilah kuncinya adalah
pilihan-pilihan
bebas
(discretionary
choice), “jika dikatakan the director
possesses certain discretionary funds,
artinya
direktur
memiliki
dana-dana
tertentu yang boleh dikeluarkan atau
digunakan sesukannya”(Kusdi, 2009:174).
Pimpinan atau manajemen level atas
memiliki hak kebebasan dalam memilih
sedangkan manajemen level bawah tidak
memiliki hak dalam memilih dan embuat
keputusan kecuali pilihan yang telah
diberikan
kewenangan
pelaksanaan tugas-tugasnya.
tehadap
dan
lingkungan
organisasi
formal
dan
yang
menjadi
suatu
yang
dapat
menggambarkan
pola
yang satu dengan bagian yang lain.
Struktur organisasi ditunjukkan dalam
bentuk bagan yang sifatnya statis berupa
kotak-kotak aktivitas atau kotak jabatan
dan garis tata hubungan.
Membuat organisasi menurut Fayol
dalam Barnes (1984) meliputi membangun
struktur,
bahan
perusahaan.
atau
Struktur
menunjukkan
manusia,
organisasi
pencapaian
dari
dapat
sasaran
perusahaan dengan menentukan pekerjaan
yang memiliki tugas dan tanggung jawab
yang berbeda mula dari level terendah
yang
dilakukan
oleh
tenaga
kerja
operasional hingga level tertinggi yaitu
manajer dalam pengambilan keputusan.
Siagaan
mengatakan
(2011)
bahwa
dalam
jurnalnya
pengorganisasian
merupakan “pembagian kerja”, dalam
melakukan
pembagian
kerja
harus
mempertimbangkan beberapa faktor yaitu:
dalam menjalankan kegiatannya. Pimpinan
organisasi diharuskan untuk lebih peka
1. Sifat pekerjaan
terhadap keterbatasan yang dimiliki oleh
2. Personalia yang tersedia
pekerjanya dan harus berusaha mencari
3. Efisiensi
jalan
Pemahaman
untuk
permasalahan
struktur
keterbatasan. Pencarian solusi terhadap
organisasi yang merupakan susunan tugas
masalah keterbatasan ini diharapkan dapat
formal
meminimalisasi
di
akan
keluar
dalam
suatu
organisasi
kesalahan
dalam
mempunyai tujuan (Robbins, dkk. 2010)
pelimpahan wewenang agar tidak terjadi
sebagai berikut:
ketimpangan dalam pembagian kerja yang
1. Membagi pekerjaan ke dalam tugas
dan departemen yang spesifik.
2. Menugaskan
tanggung
pekerjaan
jawab
yang
juga akan menghambat jalannya kegiatan
kerja.
dan
terkait
dengan pekerjaan individu
3. Mengkoordinasikan beragam tugas
organisasi.
Pembagian kerja dapat memecahkan
masalah ketidakmampuan seorang manajer
dalam menangani pekerjaan yang kompleks.
Dalam melakukan pembagian kerja ada
beberapa
4. Menghimpun berbagai pekerjaan
hal
yang
harus
dperhatikan
(Siagaan, 2011) :
ke dalam unit-unit.
5. Menjalin
hubungan
individu,
di
kelompok
antara
dan
departemen.
6. Membuat
hierarkhi
wewenang
yang formal.
7. Mengalokasikan
menempatklan
dan
sumber-sumber
daya organisasi.
1. Sifat pekerjaan.
2. Tingkat efisiensi
3. Personalia yang tersedia
Suatu kelompok kerja atau tim
adalah sebuah kumpulan tenaga kerja
(manajerial atau non manajerial) yang
bersama-sama menggunakan norma-norma
tertentu
dan
berusaha
keras
untuk
memuaskan kebutuhan mereka melalui
pencapaian sasaran kelompok (Gibson,
Pembagian Kerja
Tidak
dapat
dkk. 2010). Adapun dasar pengelompokan
dipungkiri
bahwa
setiap manusia pasti memiliki keterbatasan
baik itu fisik, pengetahuan, sikap, waktu,
dan-lain-lain
yang
menjadi
hambatan
kerja haruslah memenuhi syarat-syarat
berikut (Siagaan, 2011) :
1. Setiap kelompok kerja haruslah
dapat dimanajemeni dengan baik,
dengan memperhitungkan tingkat
3. Koordinasi
kemampuan manajer yang terbatas.
2. Pengelompokan
kerja
haruslah
kelompok-
kelompok dalam perusahaan
4. Koordinasi antara perusahaan dan
semakin menyederhanakan bukan
kejadian di dunia.
semakin merumitkan pekerjaan.
Koordinasi yang efektif tidak lepas
3. Pengelompokan
sedapat
dari rancangan struktur organisasi yang
bertentangan
efektif juga. Garis tata hubungan yang
dengan dengan usaha pencapaian
digambarkan dalam struktur organisasi
prestasi kerja yang diinginkan.
haruslah menunjukkan hubungan yang
mungkin
kerja
tidak
4. Pengelompokan
kerja
pada
hakiki dari setiap bagian dan dapat
hakekatnya harus berlanjut ke arah
dimaknai oleh semua anggota organisasi
pencapaian tujuan perusahaan.
yang berada pada setiap bagian. Ada
beberapa
Kordinasi
syarat-syarat
memperoleh
Koordinasi
adalah
proses
pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan
pada
antara
satuansatuan
(departemen
fungsional)
yang
atau
suatu
yang
efektif
koordinasi
1. Adanya keterlibatan dari semua
anggota organisasi dalam mencapai
bidang-bidang
untuk
untuk
(Robbins, dkk. 2010) :
terpisah
organisasi
penting
sasaran yang telah ditetapkan.
2. Setiap
anggota
organisasi
mencapai tujuan organisasi secara efisien
menyadari akan nilai sumbangan
(Handoko,
yang mereka berikan.
2002).
pengelompokan
Tindakan
pekerjaan
akan
3. Adanya komunikasi yang baik
merupakan tindakan koordinasi yang dapat
antar bagian.
menciptakan kerjasama antar bagian dan
sub
bagian
dalam
mengintegrasikan
kegiatan dan aktivitas perusahaan. Dengan
Peran
dihindari
Peran dapat merupakan pekerjaan
kemungkinan kemacetan, kesimpangsiuran
atau fungsi yang dimiliki oleh seorang
dan kekosongan pekerjaan. Koordinasi
pegawai sesuai dengan jabatan yang
mencakup 4 (empat) bidang yang dapat
diembannya.
menunjukkan (Siagaan, 2011) :
tanggung jawab yang diberikan kepada
adanya
koordinasi
dapat
Sekumpulan
tugas
atau
1. Koordinasi dalam individu sendiri
seseorang merupakan fungsi dari peran.
2. Koordinasi
Penerapan fungsi peran yang benar adalah
antara
individu
dalam sebuah kelompok.
di
dengan
memeberikan
beban
seusai
ketentuan, tidak berlebih dan juga tidak
3. Hubungan sejajar yang merupakan
kurang. Terlalu banyak peran ataupun
hubungan yang terjalin diantara
kekurangan
karyawan pada tingkat level yang
peran
dapat
menciptakan
konflik dan harus dihindari. Suatu peran
sama
terlahir dari ketetapan formal mengenai
manajer marketing dengan manajer
kegiatan dan hubungan (Barnes, 1984) :
keuangan
1. Karyawan
dapat
menjalankan
lebih
dan
mudah
organisasi
seperti
digambarkan
melakukan
kegiatannya
dalam
mis:
yang
dalam
pola
organisasi
akan
organisasi.
dengan
mengelompokkan kegiatan dalam
unit-unit organisasi.
2. Memudahkan
Struktur
mencerminkan hubungan-hubungan yang
karyawan
dalam
terbangun sesuai dengan peran masing-
memberikan pertanggung jawaban
masing anggota organisasi yang akan
berupa laporan-laporan yang harus
terlihat
diberikan kepada atasannya.
Kesulitan
Jenis hubungan yang dibentuk oleh
dalam
dalam
dan
garis
tata
hubungan.
keberhasilan
menerima
peran
seseorang
menyangkut
peran dari setiap anggota organisasi akan
kepribadian dalam melaksanakan peran
membentuk hubungan berikut (Siagiaan,
masing-masing
2011) :
hubungan.
1. Hubungan
langsung
karyawan
Dimana
melaksanakan
wewenang
bawahannya
dan
atasan
atas
sebaliknya
bawahan bertanggung jawab atas
prestasinya pada atasannya.
2. Hubungan atasan dengan bawahan
adalah juga merupakan hubungan
fungsional yang timbal balik dari
bawahan
kepada
atasan
dan
sebaliknya dengan jenis pekerjaan
yang berbeda dan dengan jumlah
yang berbeda.
suatu
Efektivitas Organisasi
yang
dibawahnya.
menjalin
yaitu
hubungan formal antara atasan
dengan
guna
Penilaian
tingkat
keberhasilan
organisasi dapat ditentukan oleh berbagai
faktor. Salah satunya ialah bagaimana
upaya
maajer
dan
pegawai
dalam
mencapai tujuan suatu oeganisasi. Robbins
(1994)
dalam
bukunya
menerangkan
bahwa efektivitas organisasi dilihat dari
bagaimana
tujuan-tujuan
organisasi
dapat
dari
terwujud.
suatu
Adapun
pendapat lain muncul dari Mohyi (2012)
yang
menjelaskan
bahwa
efektivitas
organisasi berasal dari tingkat ketepatan
pencapaian
suatu
sasaran
dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada.
dan jika organisasi dan kelompok kerja
Dengan demikian, merangkum atas
dua
pendapat
ahli
tersebut
dapat
dinyatakan bahwa efektivitas organisasi
yaitu
ketepatan
dalam
pencapaian
organisasi dalam meraih tujuan-tujuannya
dengan
memberdayakan
sumber
daya
organisasi. Steers (1984) menjelaskan
bahwa efektivitas organisasi dapat dipelajri
dengan
memadukan
peraturan dibatasi seminimum mungkin,
faktor-faktor
organisasi, seperti struktur dan teknologi,
dengan faktor-faktor individual, seperti
motivasi, rasa keterikatan, dan prestasi
kerja.
tidak terlalu besar (Steers, 198 :81).
Berdasarkan
pendapat
dapat
diketahui uraian struktur organisasi yang
ditinjau dari perilaku sumber daya manusia
yang memiliki pengaruh
yang besar
terhadap efektivitas organisasi.
Adapun
penjelasan
struktur
organisasi lainnya yang masih berkaitan
dengan penjelasan diatas bahwa “dari
merancang
struktur
organisasi
para
pemimpin organisasi mampu menentukan
harapan-harapan mengenai apa yang akan
dilakukan
individu-individu
kelompok-kelompok
mencapai
organisasi
dan
tersebut
tujuan-tujuan
(Ivancevich,
DISKUSI
tersebut
2007:235).
organisasi”
Jika
merupakan
dalam
struktur
media
yang
Hubungan Struktur Organisasi dan
membantu organisasi dalam mencapai
Efektivitas Organisasi
tujuan-tujuannya,
maka
“efektivitas
organisasi didefinisikan sebagai sejauh
Struktur organisasi memiliki aspekaspek terentu yang dapat mempengaruhi
mana
sebuah
organisasi
mewujudkan
tujuan-tujuannya” (Robbins, 1994:53).
efektivitas sebuah organisasi, seperti yang
Dijelaskan pula bahwa “atribut
telah dikemukakan oleh peneliti sebagai
struktur
berikut: Para pekerja cenderung menjadi
organisasi
lebih terikat pada organisasi dan merasa
formalisasi, kompleksitas dan sentralisasi.
lebih
mempunyai
Struktur organisasi berkontribusi pada
tanggungjawab
efektivitas organisasi dan hubungannya
yang lebih besar, jika tugas mereka
dalam menjustifikasi minat kita” (Gibson,
memungkinkan keterlibatan diri yang lebih
1996:101).
puas
kesempatan
jika
mereka
mendapat
besar dan mengandung lebih banyak
variasi,
jiak
ketentuan-ketentuan
dan
menentukan
seberapa
mencerminkan
luas
dimensi
Berdasarkan hasil analisis regresi
linier
berganda
yang
dilakukan
oleh
Gammahendra,
dkk.
(2014)
variabel
Disamping itu sentralisasi terhadap
kompleksitas merupakan salah satu faktor
keefektifan
yang memiliki pengaruh signifikan terhadap
signifikan. Sentralisasi merupakan salah satu
efektivitas organisasi. “Organisasi terdiri
variabel dari dimensi struktur organisasi
dari
yang memilik pengaruh terhadap variabel
subsistem
yang
membutuhkan
memiliki
pengaruh
koordinasi, komunikasi, dan kontrol agar
efektivitas
dapat efektif” (Robbins, 1994:101). Keadaan
kekuasaan formal untuk membuat pilihan-
kompleksitas
pilihan secara leluasa dikonsentrasikan pada
organisasi
berpengaruh
pada
perusahaan,
makin
perusahaan
ukuran
besarnya
kompleks
sebuah
seorang
organisasi,
individu,
“Kepada
yang
unit,
atau
siapa
tingkatan
(pimpinan), dengan demikian mengizinkan
organisasi, makin besar kebutuhannya akan
para
alat komunikasi, koordinasi, dan kontrol
masukan yang minimal ke dalam pekerjaan
yang efektif. Efektivitas organisasi akan
mereka”(Robbins,1994:118).
Sistem
meningkat
pengambilan
dalam
meningkatnya
Manajemen
sejalan
dengan
kompleksitas
dituntut
semakin
organisasi.
untuk
pegawai
(staff)
tersebut
untuk
memberi
dilakukan
tahap-tahap mengumpulkan informasi dan
dapat
data dari tiap tingkatan manajemen sehingga
memastikan bahwa kegiatan-kegiatan yang
membantu manajemen puncak merumuskan
dideferensiasi dan disebar dapat terlaksana
strategi
dengan baik ke arah pencapaian tujuan
pengambilan keputusan, bisa disebut efektif.
organisasi.
yang
dan
tepat
sasaran
dalam
Berdasarkan uraian tersebut dapat
Formalisasi juga memiliki pengaruh
diketahui pejelasan mengenai hubungan
signifikan
antara
terhadap
keefektifan
struktur
organisasi
dengan
organisasi. Karena formalisasi merupakan
efektivitas
salah satu variabel dari dimensi struktur
kesimpulan bahwa beberapa ahli setuju
organisasi yang memiliki pengaruh terhadap
apabila struktur organisasi dengan variabel
variabel efektivitas organisasi, “Organisasi
kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi
menggunakan
formalisasi
karena
keuntungan yang diperoleh dari pengaturan
perilaku para pegawai.Standarisasi perilaku
akan
mengurangi
keanekaragaman”
(Robbins, 1994:105). Satuan kerja dalam
perusahaan
harus
menyamakan
dan
menanamkan visi dan misi untuk tujuan
tunggal dalam benak pegawai yang pasti tiap
individu berbeda sifat dan kepribadiannya.
organisasi.
Dapat
ditarik
memiliki pengaruh yang besar terhadap
terwujudnya suatu efektivitas organisasi
dengan
kriteria
Manajemen
pengukurannya
Komunikasidan
serta Stabilitas.
yaitu
Informasi,
Kesimpulan
bahwa
Struktur organisasi memiliki aspek-
struktur
beberapa
ahli
organisasi
setuju
dengan
apabila
variabel
aspek tertentu yang dapat mempengaruhi
kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi
efektivitas sebuah organisasi. Dapat ditarik
memiliki pengaruh yang besar terhadap
kesimpulan
terwujudnya suatu efektivitas organisasi
berdasarkan
hasil
analisis
regresi linier berganda yang dilakukan oleh
dengan
Gammahendra, dkk. (2014) terhadap atribut-
Manajemen Komunikasi dan Informasi,
atribut
serta Stabilitas.
struktur
organisasi
menentukan
kriteria
pengukurannya
yaitu
Daftar Pustaka
Siagian, Hanny. 2011. Pedoman Kerja Berbasis Struktur Organisasi. Open Access Journal.
Volume 1. Nomor 02.
Gammahendra, Fianda. dkk. 2014. Pengaruh Struktur Organisasi terhadap Efektivitas
Organisasi (Studi Pada Persepsi Pegawai Tetap Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri. Open
Access Journal. Volume 7. Nomor 02.
Cahyaningsih, Omega Y. 2017. PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP
EFEKTIVITAS ORGANISASI PADA DINAS DAERAH (Studi pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil
Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesisir Barat).
Plagiarism Checker X Originality
Report
Similarity Found: 3%
Date: Minggu, Juli 08, 2018
Statistics: 4 words Plagiarized / 142 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional
Improvement.
------------------------------------------------------------------------------------------THE EFFECT OF ORGANIZATIONAL STRUCTURES ON ORGANIZATIONAL
EFFECTIVENESS IN A COMPANY PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI
TERHADAP EFEKTIVITAS ORGANISASI DALAM SUATU PERUSAHAAN Ratna
Endah Pratiwi Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung Abstract An
organization or company is said to be effective if the achievement of the
company's performance and objectives related to quality and quantity
leads to a predetermined time.
Robbins (1994) in his book siad that organizational effectiveness was
define as the extent to which the organization realizes its goals. Therefore,
the effectiveness of an organization or company can be a very important
condition because it can be gained on the success of the organization by
pressing objectives that can be achieved with stable, balanced and
sustainable as described by Robbins (1994) that the organizational
structure established had three components core which is the dimension
of organizational structure that was complexity, formalization, and
centralization.
Abstrak Suatu organisas
INTERNET SOURCES:
------------------------------------------------------------------------------------------4% - http://www.fao.org/docrep/W7503E/w7503e04.htm
ORGANIZATIONAL EFFECTIVENESS IN A COMPANY
PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP EFEKTIVITAS
ORGANISASI DALAM SUATU PERUSAHAAN
Ratna Endah Pratiwi
Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung
Abstract
An organization or company is said to be effective if the achievement of the company's
performance and objectives related to quality and quantity leads to a predetermined time.
Robbins (1994) in his book siad that organizational effectiveness was define as the extent to
which the organization realizes its goals. Therefore, the effectiveness of an organization or
company can be a very important condition because it can be gained on the success of the
organization by pressing objectives that can be achieved with stable, balanced and
sustainable as described by Robbins (1994) that the organizational structure established had
three components core which is the dimension of organizational structure that was
complexity, formalization, and centralization.
Abstrak
Suatu organisasi atau perusahaan dikatakan efektif jika pencapaian kinerja dan
sasaran perusahaan yang berkaitan dengan kualitas dan kuantitas mengarah pada waktu
yang sudah ditetapkan. Robbins (1994) dalam bukunya mengatakan bahwa efektivitas
organisasi didefinisikan sebagai sejauh mana organisasi mewujudkan tujuan-tujuannya.
Oleh karena itu, efektivitas suatu organisasi atau perusahaan dapat menjadi suatu kondisi
yang sangat penting karena dapat berdapat pada keberhasilan organisasi dengan menekan
tujuan yang dapat dicapai dengan stabil, seimbang dan sustainable sebagaimana yang
dijelaskan oleh Robbins (1994) bahwa struktur oganisasi yang ditetapkan memiliki tiga
komponen inti yang merupakan dimensi struktur organisasi yaitu kompleksitas, formalisasi,
dan sentralisasi.
PENDAHULUAN
Pada
era
organisasi sehingga mampu menentukan
globalisasi
saat
ini,
harapan-harapan mengenai apa yang akan
perkembangan suatu perusahaan akibat
dilakukan
adanya kemajuan jaman menimbulkan
kelompok-kelompok
adanya daya saing atau kompetisi dari
mencapai tujuan-tujuan organisasi. Dengan
berbagai perusahaan yang ada. Adanya
demikian, struktur organisasi dapat dapat
kompetisi tersebut akan berdampak pada
memberikan dampak yang besar untuk
efesiensi dan efektivitas dalam suatu
suatu perusahaan yang mana struktur
sistem organisasi dalam menghadapi tugas
organisasi dapat diimplementasikan sesuai
dan kebutuhan operasional yang semakin
sistem kerja organisasi untuk tujuan
hari semakin majemuk dan beragam dalam
organisasi yang efektif dan efisien.
suatu kinerja perusahaan. Sumber daya
manusia menjadi
terpenting
berkaitan
faktor utama yang
individu-individu
dan
tersebut
dalam
Suatu organisasi atau perusahaan
dikatakan efektif jika pencapaian kinerja
dalam
perusahaan
yang
dan sasaran perusahaan yang berkaitan
dengan
penyesuaian
dalam
dengan kualitas dan kuantitas mengarah
persaingan, kekuatan dan sistem dalam
pada
suatu dunia usaha. Manajemen sumber
Robbins
daya menjadi fungsi bisnis yang sangat
mengatakan bahwa efektivitas organisasi
penting karena pengelolaan sumber daya
dapat dilihat dari sejauh mana organisasi
manusia yang baik dapat mendukung
dapat mewujudkan tujuan-tujuannya. Oleh
pelaksanaan dari strategi bisnis serta
karena itu, efektivitas suatu organisasi atau
teknologi yang digunakan dalam suatu
perusahaan dapat menjadi suatu kondisi
perusahaan.
yang sangat penting karena dapat berdapat
Dalam
mencapai
tujuan-tujuan
pada
waktu
yang
(1994)
keberhasilan
sudah
ditetapkan.
dalam
bukunya
organisasi
dengan
suatu organisasi atau perusahaan, sumber
menekan tujuan yang dapat dicapai dengan
daya
stabil,
manusia
yang
akan
menjadi
seimbang
dan
sustainable
SDM
sebagaimana yang dijelaskan oleh Robbins
bekerja secara individu atau kelompok
(1994) bahwa struktur oganisasi yang
yang dipandu dan diarahkan oleh seorang
ditetapkan memiliki tiga komponen inti
pimpinan
yang
penggerak
Ivancevich
operasional
dalam
dimana
mencapai
(2007)
dalam
tujuan.
bukunya
mengatakan bahwa struktur organisasi
merupakan
rancangan
dari
pemimpin
merupakan
dimensi
struktur
organisasi yaitu kompleksitas, formalisasi,
dan sentralisasi.
Dengan
demikian,
efektivitas
bagi
kegiatan-kegiatan
tujuan.
cara
dalam
organisasi dapat terjadi karena dipengaruhi
Struktur
oleh
yang
menempatkan manusia sebagai bagian
memiliki proses pencapaian tujuan yang
organisasi pada suatu hubungan yang
konsisten
cenderung tetap, yang sangat menentukan
aspek
strukrur
dan
organisasi
fokus
dalam
upaya
merupakan
kearah
mengintegrasikan visi dan misi perusahaan
pola-pola
interaksi,
dari pimpinan kepada pegawainya yang
tingkah laku yang berorientasi pada tugas
didukung dengan timbal balik pegawai
(Steers, 1984:70).Beragam istilah yang
yang memiliki kinerja baik dan konsisten
digunakan
serta fokus sesuai dengan sistem yang
dimensi-dimensi
telah dirancang untuk kelangsungan hidup
mungkin
perusahaan.
pengelola organisasi, Struktur organisasi
dalam
agak
koordinasi,
dan
menggambarkan
struktur
organisasi
membingungkan.
Bagi
pada hakikatnya adalah suatu cara untuk
menata
TINJAUAN TEORITIS
organisasi
berbagai tujuan yang telah ditetapkan
(Kusdi, 2009:176).
suatu
organisasi
perlu diiringi dengan pembuatan struktur
organisasi. Hal ini penting karena untuk
mengenal atau mengetahui gambaran dari
suatu organisasi maka dapat dipelajari dan
ditinjau menggunakan struktur organisasi
yang ada. Mempelajari struktur organisasi
dapat mengetahui kemungkinan kegiatankegiatan apa yang ada dalam suatu
organisasi, karena didalam suatu organisasi
tergambar
dalam
dengan sebaik-baiknya, demi mencapai
Struktur Organisasi
Terbentuknya
unsur-unsur
bagian-bagian
Penjelasan di atas menerangkan
bahwa sebuah struktur organisasi sangat
penting bagi seorang manajer dalam
pembuatan keputusan untuk mendesain
organisasi sebagai cara mengidentifikasi
dari pengelolaan sumber daya manusia dan
segala fungsi-fungsi yang ada untuk
penyelesaian pekerjaan perusahaan dengan
pedoman visi, misi dan tujuan organisasi.
(departemen)
Pemahaman mengenai hubungan
yang ada, nama dan posisi setiap manajer,
antara
dimana garis penghubung didalamnya
keefektifan dan variable lainnya telah
menunjukan
atau
berusaha dikembangkan oleh para peneliti
bertanggung jawab kepada siapa atau
dan praktisi bidang manajemen. Terdapat
bagian apa. Struktur merupakan cara
hambatan
organisasi mengatur sumber daya manusia
pemahaman ini seperti halnya adanya
siapa
atau
bagian
struktur
san
dalam
kinerja,
sikap,
pengembangan
kerumitan
dalam
menetapkan
dan
spesialisasi-spesialisasi yang ada dalam
mengukut konsep struktur oganisasi. Tidak
sebuah
hanya itu, hal yang menjadi hambatan juga
fungsional maupun sosial. Pembagian
muncul dari adanya kerumitan antara
divisi-divisi
dimensi-dimensi itu sendiri.
dilakukan
Struktur
organisasi,
baik
dalam
spesialisasi
organisasi
berdasarkan
jumlah
dapat
orang,
organisasi menentukan bagaimana cara
fungsi, produk atau jasa, klien, geografis,
pembagian tugas, kepada siapa tugas haru
atau proses (Kusdi, 2009:169).
dilaporkan, dan mekanisme koordinasi
Differensiasi vertical Merujuk pada
yang formal serta pola interaksi yang akan
kedalaman
diikuti.
meningkat, seiring dengan meningkatnya
Sebuah
mempunyai
tiga
struktur
organisasi
komponen
dimensi:
juga
struktur.
kompleksitasnya,
karena
tingkatan
(Robbins,
demikian
bertambah (Robbins, 1994:95).Organisasi
dimensi struktur organisasi yang lebih
dengan jumlah pegawai yang sama, tidak
sering digunakan dalam riset dan praktik
perlu
yang menggambarkan dimensi struktur,
vertikal yang sama. Organisasi dapat
yaitu
berbentuk tinggi (tall), dengan banyak
Kompleksitas,
Dengan
Formalisasi,
dan
Sentralisasi.
mempunyai
didalam
jumlah
kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi
1994:6).
hierarki
Diferensiasi
tingkat
organisasi
diferensiasi
lapisan hierarki, atau mendatar (flat),
dengan sedikit tingkatan. Faktor yang
menentukan
Kompleksitas
mengarah
pada
tingkat differensiasi yang terdapat dalam
sebuah organisasi. Differensiasi horizontal
mempertimbangkan
tingkat
pemisahan
horizontal diantara unit-unit. Differensiasi
vertical merujuk pada kedalaman hierarki
Differensiasi
spasial
menjelaskan tingkat sejauh mana lokasi
fasilitas dan para pegawai organisasi
tersebar secara geografis.
Differensiasi horizontal merujuk
pada
Rentang
Kendali
(Robbins, 1994 : 96).
Kompleksitas
organisasi.
adalah
pengelompokan
berdasarkan
Organisasi
kegiatan
yang
dapat
sama
melakukan
dengan
tingkat
diferensiasi horizontal dan pengaturan
hierarki yang sama di lokasi yang berbeda.
Tetapi keberadaan barbagai lokasi tersebut
meningkatkan
kompleksitas
(Robbins,
1994:98). Oleh karena itu, elemen ketiga
dalam kompleksitas adalah diferensiasi
spasial,
yang
merujuk
pada
tingkat
seberapa jauh lokasi kantor, pabrik dan
personalia
sebuah
secara geografis.
organisasi
tersebar
Formalisasi
“Jika
Peraturan merupakan pernyataan
sebuah
diformalisasikan,
pekerjaan
maka
sangat
pemegang
pekerjaan itu hanya mempunyai sedikit
kebebasan mengenai apa yang harus
dikerjakan, bilamana mengerjakannya, dan
bagaimana
ia
harus
melakukannya”(Robbins, 1994:103).
Para manajer mempunyai sejumlah
teknik formalisasi yang diambil dari
pendapat Stepen P. Robbins dalam Kusdi
(2009:173),
untuk
dapat
menstandarisasikan perilaku para pegawai.
Teknik-teknik
yang
digunakan
dalam
menstandarisasikan adalah:
Organisasi memilih pegawainya
bukan secara acak. Para pelamar
diproses melalui sejumlah rintangan
yang dirancang untuk membedakan
para individu yang mungkin dapat
berprestasi dengan baik dari mereka
yang mungkin tidak akan berhasil.
Jabatan
(role
requirement)
Para individu di dalam organisasi
mempunyai jabatan.Setiap pekerjaan
membawa serta harapan mengenai
bagaimana
si
pemegang
jabatan
seharusnya berperilaku.
3. Peraturan,
Kebijakan
and policies)
Prosedur,
(rules,
yang
dan
procedures,
ditujukan
kepada
seorang pegawai mengenai hal yang
harus atau tidak boleh dilakukan.
Prosedur adalah rangkaian tahapan
yang saling berhubungan satu sama
lain secara sekuensial yang diikuti
pegawai
dalam
melaksanakan
tugasnya. Kebijakan adalah pedoman
yang menetapkan hambatan terhadap
pengambilan keputusan yang dibuat
oleh pegawai.
4. Proses pelatihan (training)
Pelatihan ada yang bersifat on-thejob-training (misalnya pemagangan,
pendampingan
1. Proses Seleksi (selection)
2. Persyaratan
eksplisit
(coaching),
penugasan-penugasan
yang
atau
bersifat
studi), ada pula yang bersifat off-thejob-training (ceramah, demonstrasi,
simulasi, atau instruksi terprogram).
5. Ritual (rituals)
Ritual
semacam
atau
upacara
“pengesahan”
adalah
bahwa
seseorang menyandang status tertentu.
Formalisasi melalui teknik ini biasanya
dilakukan
untuk
jabatan-jabatan
strategis dan memiliki dampak jangka
panjang pada perusahaan.
Sentralisasi
Pengorganisasian
Penjelasan
terkait
sentralisasi
Pengorganisasian
(organizing)
secara lebih khusus yaitu jenjang kepada
merupakan proses penyusunan struktur
siapa kekuasaan formal untuk membuat
organisasi yang sesuai dengan tujuan
pilihan-pilihan
organisasi, sumber daya-sumber daya yang
secara
leluasa
dikonsentrasikan pada seorang individu,
dimiliki,
unit, atau tingkatan (biasanya berada
melingkupinya (Hardoko, 2002). Siagian
tinggi pada organisasi), dengan demikian
(2011) menjelaskan dalm jurnalnya bahwa
mengizinkan para pegawai (biasanya
struktur
pada tingkat rendah dalam organisasi)
mekanisme
untuk member masukan yang minimal ke
menunjukkan kerangka dan wujud suatu
dalam pekerjaan mereka (Robbins, 1994 :
organisasi
118).
hubungan antara fungsi atau antar bagian
Sentralisasi dapat dijelaskan juga
bahwa hal ini merujuk pada bentuk-bentuk
keputusan yang mengandung kebebasan
bagi seseorang. Istilah kuncinya adalah
pilihan-pilihan
bebas
(discretionary
choice), “jika dikatakan the director
possesses certain discretionary funds,
artinya
direktur
memiliki
dana-dana
tertentu yang boleh dikeluarkan atau
digunakan sesukannya”(Kusdi, 2009:174).
Pimpinan atau manajemen level atas
memiliki hak kebebasan dalam memilih
sedangkan manajemen level bawah tidak
memiliki hak dalam memilih dan embuat
keputusan kecuali pilihan yang telah
diberikan
kewenangan
pelaksanaan tugas-tugasnya.
tehadap
dan
lingkungan
organisasi
formal
dan
yang
menjadi
suatu
yang
dapat
menggambarkan
pola
yang satu dengan bagian yang lain.
Struktur organisasi ditunjukkan dalam
bentuk bagan yang sifatnya statis berupa
kotak-kotak aktivitas atau kotak jabatan
dan garis tata hubungan.
Membuat organisasi menurut Fayol
dalam Barnes (1984) meliputi membangun
struktur,
bahan
perusahaan.
atau
Struktur
menunjukkan
manusia,
organisasi
pencapaian
dari
dapat
sasaran
perusahaan dengan menentukan pekerjaan
yang memiliki tugas dan tanggung jawab
yang berbeda mula dari level terendah
yang
dilakukan
oleh
tenaga
kerja
operasional hingga level tertinggi yaitu
manajer dalam pengambilan keputusan.
Siagaan
mengatakan
(2011)
bahwa
dalam
jurnalnya
pengorganisasian
merupakan “pembagian kerja”, dalam
melakukan
pembagian
kerja
harus
mempertimbangkan beberapa faktor yaitu:
dalam menjalankan kegiatannya. Pimpinan
organisasi diharuskan untuk lebih peka
1. Sifat pekerjaan
terhadap keterbatasan yang dimiliki oleh
2. Personalia yang tersedia
pekerjanya dan harus berusaha mencari
3. Efisiensi
jalan
Pemahaman
untuk
permasalahan
struktur
keterbatasan. Pencarian solusi terhadap
organisasi yang merupakan susunan tugas
masalah keterbatasan ini diharapkan dapat
formal
meminimalisasi
di
akan
keluar
dalam
suatu
organisasi
kesalahan
dalam
mempunyai tujuan (Robbins, dkk. 2010)
pelimpahan wewenang agar tidak terjadi
sebagai berikut:
ketimpangan dalam pembagian kerja yang
1. Membagi pekerjaan ke dalam tugas
dan departemen yang spesifik.
2. Menugaskan
tanggung
pekerjaan
jawab
yang
juga akan menghambat jalannya kegiatan
kerja.
dan
terkait
dengan pekerjaan individu
3. Mengkoordinasikan beragam tugas
organisasi.
Pembagian kerja dapat memecahkan
masalah ketidakmampuan seorang manajer
dalam menangani pekerjaan yang kompleks.
Dalam melakukan pembagian kerja ada
beberapa
4. Menghimpun berbagai pekerjaan
hal
yang
harus
dperhatikan
(Siagaan, 2011) :
ke dalam unit-unit.
5. Menjalin
hubungan
individu,
di
kelompok
antara
dan
departemen.
6. Membuat
hierarkhi
wewenang
yang formal.
7. Mengalokasikan
menempatklan
dan
sumber-sumber
daya organisasi.
1. Sifat pekerjaan.
2. Tingkat efisiensi
3. Personalia yang tersedia
Suatu kelompok kerja atau tim
adalah sebuah kumpulan tenaga kerja
(manajerial atau non manajerial) yang
bersama-sama menggunakan norma-norma
tertentu
dan
berusaha
keras
untuk
memuaskan kebutuhan mereka melalui
pencapaian sasaran kelompok (Gibson,
Pembagian Kerja
Tidak
dapat
dkk. 2010). Adapun dasar pengelompokan
dipungkiri
bahwa
setiap manusia pasti memiliki keterbatasan
baik itu fisik, pengetahuan, sikap, waktu,
dan-lain-lain
yang
menjadi
hambatan
kerja haruslah memenuhi syarat-syarat
berikut (Siagaan, 2011) :
1. Setiap kelompok kerja haruslah
dapat dimanajemeni dengan baik,
dengan memperhitungkan tingkat
3. Koordinasi
kemampuan manajer yang terbatas.
2. Pengelompokan
kerja
haruslah
kelompok-
kelompok dalam perusahaan
4. Koordinasi antara perusahaan dan
semakin menyederhanakan bukan
kejadian di dunia.
semakin merumitkan pekerjaan.
Koordinasi yang efektif tidak lepas
3. Pengelompokan
sedapat
dari rancangan struktur organisasi yang
bertentangan
efektif juga. Garis tata hubungan yang
dengan dengan usaha pencapaian
digambarkan dalam struktur organisasi
prestasi kerja yang diinginkan.
haruslah menunjukkan hubungan yang
mungkin
kerja
tidak
4. Pengelompokan
kerja
pada
hakiki dari setiap bagian dan dapat
hakekatnya harus berlanjut ke arah
dimaknai oleh semua anggota organisasi
pencapaian tujuan perusahaan.
yang berada pada setiap bagian. Ada
beberapa
Kordinasi
syarat-syarat
memperoleh
Koordinasi
adalah
proses
pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan
pada
antara
satuansatuan
(departemen
fungsional)
yang
atau
suatu
yang
efektif
koordinasi
1. Adanya keterlibatan dari semua
anggota organisasi dalam mencapai
bidang-bidang
untuk
untuk
(Robbins, dkk. 2010) :
terpisah
organisasi
penting
sasaran yang telah ditetapkan.
2. Setiap
anggota
organisasi
mencapai tujuan organisasi secara efisien
menyadari akan nilai sumbangan
(Handoko,
yang mereka berikan.
2002).
pengelompokan
Tindakan
pekerjaan
akan
3. Adanya komunikasi yang baik
merupakan tindakan koordinasi yang dapat
antar bagian.
menciptakan kerjasama antar bagian dan
sub
bagian
dalam
mengintegrasikan
kegiatan dan aktivitas perusahaan. Dengan
Peran
dihindari
Peran dapat merupakan pekerjaan
kemungkinan kemacetan, kesimpangsiuran
atau fungsi yang dimiliki oleh seorang
dan kekosongan pekerjaan. Koordinasi
pegawai sesuai dengan jabatan yang
mencakup 4 (empat) bidang yang dapat
diembannya.
menunjukkan (Siagaan, 2011) :
tanggung jawab yang diberikan kepada
adanya
koordinasi
dapat
Sekumpulan
tugas
atau
1. Koordinasi dalam individu sendiri
seseorang merupakan fungsi dari peran.
2. Koordinasi
Penerapan fungsi peran yang benar adalah
antara
individu
dalam sebuah kelompok.
di
dengan
memeberikan
beban
seusai
ketentuan, tidak berlebih dan juga tidak
3. Hubungan sejajar yang merupakan
kurang. Terlalu banyak peran ataupun
hubungan yang terjalin diantara
kekurangan
karyawan pada tingkat level yang
peran
dapat
menciptakan
konflik dan harus dihindari. Suatu peran
sama
terlahir dari ketetapan formal mengenai
manajer marketing dengan manajer
kegiatan dan hubungan (Barnes, 1984) :
keuangan
1. Karyawan
dapat
menjalankan
lebih
dan
mudah
organisasi
seperti
digambarkan
melakukan
kegiatannya
dalam
mis:
yang
dalam
pola
organisasi
akan
organisasi.
dengan
mengelompokkan kegiatan dalam
unit-unit organisasi.
2. Memudahkan
Struktur
mencerminkan hubungan-hubungan yang
karyawan
dalam
terbangun sesuai dengan peran masing-
memberikan pertanggung jawaban
masing anggota organisasi yang akan
berupa laporan-laporan yang harus
terlihat
diberikan kepada atasannya.
Kesulitan
Jenis hubungan yang dibentuk oleh
dalam
dalam
dan
garis
tata
hubungan.
keberhasilan
menerima
peran
seseorang
menyangkut
peran dari setiap anggota organisasi akan
kepribadian dalam melaksanakan peran
membentuk hubungan berikut (Siagiaan,
masing-masing
2011) :
hubungan.
1. Hubungan
langsung
karyawan
Dimana
melaksanakan
wewenang
bawahannya
dan
atasan
atas
sebaliknya
bawahan bertanggung jawab atas
prestasinya pada atasannya.
2. Hubungan atasan dengan bawahan
adalah juga merupakan hubungan
fungsional yang timbal balik dari
bawahan
kepada
atasan
dan
sebaliknya dengan jenis pekerjaan
yang berbeda dan dengan jumlah
yang berbeda.
suatu
Efektivitas Organisasi
yang
dibawahnya.
menjalin
yaitu
hubungan formal antara atasan
dengan
guna
Penilaian
tingkat
keberhasilan
organisasi dapat ditentukan oleh berbagai
faktor. Salah satunya ialah bagaimana
upaya
maajer
dan
pegawai
dalam
mencapai tujuan suatu oeganisasi. Robbins
(1994)
dalam
bukunya
menerangkan
bahwa efektivitas organisasi dilihat dari
bagaimana
tujuan-tujuan
organisasi
dapat
dari
terwujud.
suatu
Adapun
pendapat lain muncul dari Mohyi (2012)
yang
menjelaskan
bahwa
efektivitas
organisasi berasal dari tingkat ketepatan
pencapaian
suatu
sasaran
dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada.
dan jika organisasi dan kelompok kerja
Dengan demikian, merangkum atas
dua
pendapat
ahli
tersebut
dapat
dinyatakan bahwa efektivitas organisasi
yaitu
ketepatan
dalam
pencapaian
organisasi dalam meraih tujuan-tujuannya
dengan
memberdayakan
sumber
daya
organisasi. Steers (1984) menjelaskan
bahwa efektivitas organisasi dapat dipelajri
dengan
memadukan
peraturan dibatasi seminimum mungkin,
faktor-faktor
organisasi, seperti struktur dan teknologi,
dengan faktor-faktor individual, seperti
motivasi, rasa keterikatan, dan prestasi
kerja.
tidak terlalu besar (Steers, 198 :81).
Berdasarkan
pendapat
dapat
diketahui uraian struktur organisasi yang
ditinjau dari perilaku sumber daya manusia
yang memiliki pengaruh
yang besar
terhadap efektivitas organisasi.
Adapun
penjelasan
struktur
organisasi lainnya yang masih berkaitan
dengan penjelasan diatas bahwa “dari
merancang
struktur
organisasi
para
pemimpin organisasi mampu menentukan
harapan-harapan mengenai apa yang akan
dilakukan
individu-individu
kelompok-kelompok
mencapai
organisasi
dan
tersebut
tujuan-tujuan
(Ivancevich,
DISKUSI
tersebut
2007:235).
organisasi”
Jika
merupakan
dalam
struktur
media
yang
Hubungan Struktur Organisasi dan
membantu organisasi dalam mencapai
Efektivitas Organisasi
tujuan-tujuannya,
maka
“efektivitas
organisasi didefinisikan sebagai sejauh
Struktur organisasi memiliki aspekaspek terentu yang dapat mempengaruhi
mana
sebuah
organisasi
mewujudkan
tujuan-tujuannya” (Robbins, 1994:53).
efektivitas sebuah organisasi, seperti yang
Dijelaskan pula bahwa “atribut
telah dikemukakan oleh peneliti sebagai
struktur
berikut: Para pekerja cenderung menjadi
organisasi
lebih terikat pada organisasi dan merasa
formalisasi, kompleksitas dan sentralisasi.
lebih
mempunyai
Struktur organisasi berkontribusi pada
tanggungjawab
efektivitas organisasi dan hubungannya
yang lebih besar, jika tugas mereka
dalam menjustifikasi minat kita” (Gibson,
memungkinkan keterlibatan diri yang lebih
1996:101).
puas
kesempatan
jika
mereka
mendapat
besar dan mengandung lebih banyak
variasi,
jiak
ketentuan-ketentuan
dan
menentukan
seberapa
mencerminkan
luas
dimensi
Berdasarkan hasil analisis regresi
linier
berganda
yang
dilakukan
oleh
Gammahendra,
dkk.
(2014)
variabel
Disamping itu sentralisasi terhadap
kompleksitas merupakan salah satu faktor
keefektifan
yang memiliki pengaruh signifikan terhadap
signifikan. Sentralisasi merupakan salah satu
efektivitas organisasi. “Organisasi terdiri
variabel dari dimensi struktur organisasi
dari
yang memilik pengaruh terhadap variabel
subsistem
yang
membutuhkan
memiliki
pengaruh
koordinasi, komunikasi, dan kontrol agar
efektivitas
dapat efektif” (Robbins, 1994:101). Keadaan
kekuasaan formal untuk membuat pilihan-
kompleksitas
pilihan secara leluasa dikonsentrasikan pada
organisasi
berpengaruh
pada
perusahaan,
makin
perusahaan
ukuran
besarnya
kompleks
sebuah
seorang
organisasi,
individu,
“Kepada
yang
unit,
atau
siapa
tingkatan
(pimpinan), dengan demikian mengizinkan
organisasi, makin besar kebutuhannya akan
para
alat komunikasi, koordinasi, dan kontrol
masukan yang minimal ke dalam pekerjaan
yang efektif. Efektivitas organisasi akan
mereka”(Robbins,1994:118).
Sistem
meningkat
pengambilan
dalam
meningkatnya
Manajemen
sejalan
dengan
kompleksitas
dituntut
semakin
organisasi.
untuk
pegawai
(staff)
tersebut
untuk
memberi
dilakukan
tahap-tahap mengumpulkan informasi dan
dapat
data dari tiap tingkatan manajemen sehingga
memastikan bahwa kegiatan-kegiatan yang
membantu manajemen puncak merumuskan
dideferensiasi dan disebar dapat terlaksana
strategi
dengan baik ke arah pencapaian tujuan
pengambilan keputusan, bisa disebut efektif.
organisasi.
yang
dan
tepat
sasaran
dalam
Berdasarkan uraian tersebut dapat
Formalisasi juga memiliki pengaruh
diketahui pejelasan mengenai hubungan
signifikan
antara
terhadap
keefektifan
struktur
organisasi
dengan
organisasi. Karena formalisasi merupakan
efektivitas
salah satu variabel dari dimensi struktur
kesimpulan bahwa beberapa ahli setuju
organisasi yang memiliki pengaruh terhadap
apabila struktur organisasi dengan variabel
variabel efektivitas organisasi, “Organisasi
kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi
menggunakan
formalisasi
karena
keuntungan yang diperoleh dari pengaturan
perilaku para pegawai.Standarisasi perilaku
akan
mengurangi
keanekaragaman”
(Robbins, 1994:105). Satuan kerja dalam
perusahaan
harus
menyamakan
dan
menanamkan visi dan misi untuk tujuan
tunggal dalam benak pegawai yang pasti tiap
individu berbeda sifat dan kepribadiannya.
organisasi.
Dapat
ditarik
memiliki pengaruh yang besar terhadap
terwujudnya suatu efektivitas organisasi
dengan
kriteria
Manajemen
pengukurannya
Komunikasidan
serta Stabilitas.
yaitu
Informasi,
Kesimpulan
bahwa
Struktur organisasi memiliki aspek-
struktur
beberapa
ahli
organisasi
setuju
dengan
apabila
variabel
aspek tertentu yang dapat mempengaruhi
kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi
efektivitas sebuah organisasi. Dapat ditarik
memiliki pengaruh yang besar terhadap
kesimpulan
terwujudnya suatu efektivitas organisasi
berdasarkan
hasil
analisis
regresi linier berganda yang dilakukan oleh
dengan
Gammahendra, dkk. (2014) terhadap atribut-
Manajemen Komunikasi dan Informasi,
atribut
serta Stabilitas.
struktur
organisasi
menentukan
kriteria
pengukurannya
yaitu
Daftar Pustaka
Siagian, Hanny. 2011. Pedoman Kerja Berbasis Struktur Organisasi. Open Access Journal.
Volume 1. Nomor 02.
Gammahendra, Fianda. dkk. 2014. Pengaruh Struktur Organisasi terhadap Efektivitas
Organisasi (Studi Pada Persepsi Pegawai Tetap Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri. Open
Access Journal. Volume 7. Nomor 02.
Cahyaningsih, Omega Y. 2017. PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP
EFEKTIVITAS ORGANISASI PADA DINAS DAERAH (Studi pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil
Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesisir Barat).
Plagiarism Checker X Originality
Report
Similarity Found: 3%
Date: Minggu, Juli 08, 2018
Statistics: 4 words Plagiarized / 142 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional
Improvement.
------------------------------------------------------------------------------------------THE EFFECT OF ORGANIZATIONAL STRUCTURES ON ORGANIZATIONAL
EFFECTIVENESS IN A COMPANY PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI
TERHADAP EFEKTIVITAS ORGANISASI DALAM SUATU PERUSAHAAN Ratna
Endah Pratiwi Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung Abstract An
organization or company is said to be effective if the achievement of the
company's performance and objectives related to quality and quantity
leads to a predetermined time.
Robbins (1994) in his book siad that organizational effectiveness was
define as the extent to which the organization realizes its goals. Therefore,
the effectiveness of an organization or company can be a very important
condition because it can be gained on the success of the organization by
pressing objectives that can be achieved with stable, balanced and
sustainable as described by Robbins (1994) that the organizational
structure established had three components core which is the dimension
of organizational structure that was complexity, formalization, and
centralization.
Abstrak Suatu organisas
INTERNET SOURCES:
------------------------------------------------------------------------------------------4% - http://www.fao.org/docrep/W7503E/w7503e04.htm