PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP EF

THE EFFECT OF ORGANIZATIONAL STRUCTURES ON
ORGANIZATIONAL EFFECTIVENESS IN A COMPANY
PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP EFEKTIVITAS
ORGANISASI DALAM SUATU PERUSAHAAN

Ratna Endah Pratiwi
Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung

Abstract
An organization or company is said to be effective if the achievement of the company's
performance and objectives related to quality and quantity leads to a predetermined time.
Robbins (1994) in his book siad that organizational effectiveness was define as the extent to
which the organization realizes its goals. Therefore, the effectiveness of an organization or
company can be a very important condition because it can be gained on the success of the
organization by pressing objectives that can be achieved with stable, balanced and
sustainable as described by Robbins (1994) that the organizational structure established had
three components core which is the dimension of organizational structure that was
complexity, formalization, and centralization.
Abstrak
Suatu organisasi atau perusahaan dikatakan efektif jika pencapaian kinerja dan
sasaran perusahaan yang berkaitan dengan kualitas dan kuantitas mengarah pada waktu

yang sudah ditetapkan. Robbins (1994) dalam bukunya mengatakan bahwa efektivitas
organisasi didefinisikan sebagai sejauh mana organisasi mewujudkan tujuan-tujuannya.
Oleh karena itu, efektivitas suatu organisasi atau perusahaan dapat menjadi suatu kondisi
yang sangat penting karena dapat berdapat pada keberhasilan organisasi dengan menekan
tujuan yang dapat dicapai dengan stabil, seimbang dan sustainable sebagaimana yang
dijelaskan oleh Robbins (1994) bahwa struktur oganisasi yang ditetapkan memiliki tiga
komponen inti yang merupakan dimensi struktur organisasi yaitu kompleksitas, formalisasi,
dan sentralisasi.

PENDAHULUAN
Pada

era

organisasi sehingga mampu menentukan
globalisasi

saat

ini,


harapan-harapan mengenai apa yang akan

perkembangan suatu perusahaan akibat

dilakukan

adanya kemajuan jaman menimbulkan

kelompok-kelompok

adanya daya saing atau kompetisi dari

mencapai tujuan-tujuan organisasi. Dengan

berbagai perusahaan yang ada. Adanya

demikian, struktur organisasi dapat dapat

kompetisi tersebut akan berdampak pada


memberikan dampak yang besar untuk

efesiensi dan efektivitas dalam suatu

suatu perusahaan yang mana struktur

sistem organisasi dalam menghadapi tugas

organisasi dapat diimplementasikan sesuai

dan kebutuhan operasional yang semakin

sistem kerja organisasi untuk tujuan

hari semakin majemuk dan beragam dalam

organisasi yang efektif dan efisien.

suatu kinerja perusahaan. Sumber daya

manusia menjadi
terpenting
berkaitan

faktor utama yang

individu-individu

dan

tersebut

dalam

Suatu organisasi atau perusahaan
dikatakan efektif jika pencapaian kinerja

dalam

perusahaan


yang

dan sasaran perusahaan yang berkaitan

dengan

penyesuaian

dalam

dengan kualitas dan kuantitas mengarah

persaingan, kekuatan dan sistem dalam

pada

suatu dunia usaha. Manajemen sumber

Robbins


daya menjadi fungsi bisnis yang sangat

mengatakan bahwa efektivitas organisasi

penting karena pengelolaan sumber daya

dapat dilihat dari sejauh mana organisasi

manusia yang baik dapat mendukung

dapat mewujudkan tujuan-tujuannya. Oleh

pelaksanaan dari strategi bisnis serta

karena itu, efektivitas suatu organisasi atau

teknologi yang digunakan dalam suatu

perusahaan dapat menjadi suatu kondisi


perusahaan.

yang sangat penting karena dapat berdapat

Dalam

mencapai

tujuan-tujuan

pada

waktu

yang

(1994)

keberhasilan


sudah

ditetapkan.

dalam

bukunya

organisasi

dengan

suatu organisasi atau perusahaan, sumber

menekan tujuan yang dapat dicapai dengan

daya

stabil,


manusia

yang

akan

menjadi

seimbang

dan

sustainable

SDM

sebagaimana yang dijelaskan oleh Robbins

bekerja secara individu atau kelompok


(1994) bahwa struktur oganisasi yang

yang dipandu dan diarahkan oleh seorang

ditetapkan memiliki tiga komponen inti

pimpinan

yang

penggerak

Ivancevich

operasional

dalam

dimana


mencapai

(2007)

dalam

tujuan.
bukunya

mengatakan bahwa struktur organisasi
merupakan

rancangan

dari

pemimpin

merupakan

dimensi

struktur

organisasi yaitu kompleksitas, formalisasi,
dan sentralisasi.

Dengan

demikian,

efektivitas

bagi

kegiatan-kegiatan

tujuan.

cara

dalam

organisasi dapat terjadi karena dipengaruhi

Struktur

oleh

yang

menempatkan manusia sebagai bagian

memiliki proses pencapaian tujuan yang

organisasi pada suatu hubungan yang

konsisten

cenderung tetap, yang sangat menentukan

aspek

strukrur

dan

organisasi

fokus

dalam

upaya

merupakan

kearah

mengintegrasikan visi dan misi perusahaan

pola-pola

interaksi,

dari pimpinan kepada pegawainya yang

tingkah laku yang berorientasi pada tugas

didukung dengan timbal balik pegawai

(Steers, 1984:70).Beragam istilah yang

yang memiliki kinerja baik dan konsisten

digunakan

serta fokus sesuai dengan sistem yang

dimensi-dimensi

telah dirancang untuk kelangsungan hidup

mungkin

perusahaan.

pengelola organisasi, Struktur organisasi

dalam
agak

koordinasi,

dan

menggambarkan

struktur

organisasi

membingungkan.

Bagi

pada hakikatnya adalah suatu cara untuk
menata
TINJAUAN TEORITIS

organisasi

berbagai tujuan yang telah ditetapkan
(Kusdi, 2009:176).
suatu

organisasi

perlu diiringi dengan pembuatan struktur
organisasi. Hal ini penting karena untuk
mengenal atau mengetahui gambaran dari
suatu organisasi maka dapat dipelajari dan
ditinjau menggunakan struktur organisasi
yang ada. Mempelajari struktur organisasi
dapat mengetahui kemungkinan kegiatankegiatan apa yang ada dalam suatu
organisasi, karena didalam suatu organisasi
tergambar

dalam

dengan sebaik-baiknya, demi mencapai

Struktur Organisasi
Terbentuknya

unsur-unsur

bagian-bagian

Penjelasan di atas menerangkan
bahwa sebuah struktur organisasi sangat
penting bagi seorang manajer dalam
pembuatan keputusan untuk mendesain
organisasi sebagai cara mengidentifikasi
dari pengelolaan sumber daya manusia dan
segala fungsi-fungsi yang ada untuk
penyelesaian pekerjaan perusahaan dengan
pedoman visi, misi dan tujuan organisasi.

(departemen)

Pemahaman mengenai hubungan

yang ada, nama dan posisi setiap manajer,

antara

dimana garis penghubung didalamnya

keefektifan dan variable lainnya telah

menunjukan

atau

berusaha dikembangkan oleh para peneliti

bertanggung jawab kepada siapa atau

dan praktisi bidang manajemen. Terdapat

bagian apa. Struktur merupakan cara

hambatan

organisasi mengatur sumber daya manusia

pemahaman ini seperti halnya adanya

siapa

atau

bagian

struktur

san

dalam

kinerja,

sikap,

pengembangan

kerumitan

dalam

menetapkan

dan

spesialisasi-spesialisasi yang ada dalam

mengukut konsep struktur oganisasi. Tidak

sebuah

hanya itu, hal yang menjadi hambatan juga

fungsional maupun sosial. Pembagian

muncul dari adanya kerumitan antara

divisi-divisi

dimensi-dimensi itu sendiri.

dilakukan

Struktur

organisasi,

baik

dalam

spesialisasi

organisasi

berdasarkan

jumlah

dapat
orang,

organisasi menentukan bagaimana cara

fungsi, produk atau jasa, klien, geografis,

pembagian tugas, kepada siapa tugas haru

atau proses (Kusdi, 2009:169).

dilaporkan, dan mekanisme koordinasi

Differensiasi vertical Merujuk pada

yang formal serta pola interaksi yang akan

kedalaman

diikuti.

meningkat, seiring dengan meningkatnya

Sebuah

mempunyai

tiga

struktur

organisasi

komponen

dimensi:

juga

struktur.

kompleksitasnya,

karena

tingkatan

(Robbins,

demikian

bertambah (Robbins, 1994:95).Organisasi

dimensi struktur organisasi yang lebih

dengan jumlah pegawai yang sama, tidak

sering digunakan dalam riset dan praktik

perlu

yang menggambarkan dimensi struktur,

vertikal yang sama. Organisasi dapat

yaitu

berbentuk tinggi (tall), dengan banyak

Kompleksitas,

Dengan

Formalisasi,

dan

Sentralisasi.

mempunyai

didalam

jumlah

kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi
1994:6).

hierarki

Diferensiasi

tingkat

organisasi

diferensiasi

lapisan hierarki, atau mendatar (flat),
dengan sedikit tingkatan. Faktor yang
menentukan

Kompleksitas
mengarah

pada

tingkat differensiasi yang terdapat dalam
sebuah organisasi. Differensiasi horizontal
mempertimbangkan

tingkat

pemisahan

horizontal diantara unit-unit. Differensiasi
vertical merujuk pada kedalaman hierarki
Differensiasi

spasial

menjelaskan tingkat sejauh mana lokasi
fasilitas dan para pegawai organisasi
tersebar secara geografis.
Differensiasi horizontal merujuk
pada

Rentang

Kendali

(Robbins, 1994 : 96).

Kompleksitas

organisasi.

adalah

pengelompokan

berdasarkan

Organisasi
kegiatan

yang

dapat
sama

melakukan

dengan

tingkat

diferensiasi horizontal dan pengaturan
hierarki yang sama di lokasi yang berbeda.
Tetapi keberadaan barbagai lokasi tersebut
meningkatkan

kompleksitas

(Robbins,

1994:98). Oleh karena itu, elemen ketiga
dalam kompleksitas adalah diferensiasi
spasial,

yang

merujuk

pada

tingkat

seberapa jauh lokasi kantor, pabrik dan
personalia

sebuah

secara geografis.

organisasi

tersebar

Formalisasi
“Jika

Peraturan merupakan pernyataan
sebuah

diformalisasikan,

pekerjaan
maka

sangat

pemegang

pekerjaan itu hanya mempunyai sedikit
kebebasan mengenai apa yang harus
dikerjakan, bilamana mengerjakannya, dan
bagaimana

ia

harus

melakukannya”(Robbins, 1994:103).
Para manajer mempunyai sejumlah
teknik formalisasi yang diambil dari
pendapat Stepen P. Robbins dalam Kusdi
(2009:173),

untuk

dapat

menstandarisasikan perilaku para pegawai.
Teknik-teknik

yang

digunakan

dalam

menstandarisasikan adalah:
Organisasi memilih pegawainya
bukan secara acak. Para pelamar
diproses melalui sejumlah rintangan
yang dirancang untuk membedakan
para individu yang mungkin dapat
berprestasi dengan baik dari mereka
yang mungkin tidak akan berhasil.
Jabatan

(role

requirement)
Para individu di dalam organisasi
mempunyai jabatan.Setiap pekerjaan
membawa serta harapan mengenai
bagaimana

si

pemegang

jabatan

seharusnya berperilaku.
3. Peraturan,
Kebijakan
and policies)

Prosedur,
(rules,

yang

dan

procedures,

ditujukan

kepada

seorang pegawai mengenai hal yang
harus atau tidak boleh dilakukan.
Prosedur adalah rangkaian tahapan
yang saling berhubungan satu sama
lain secara sekuensial yang diikuti
pegawai

dalam

melaksanakan

tugasnya. Kebijakan adalah pedoman
yang menetapkan hambatan terhadap
pengambilan keputusan yang dibuat
oleh pegawai.
4. Proses pelatihan (training)
Pelatihan ada yang bersifat on-thejob-training (misalnya pemagangan,
pendampingan

1. Proses Seleksi (selection)

2. Persyaratan

eksplisit

(coaching),

penugasan-penugasan

yang

atau
bersifat

studi), ada pula yang bersifat off-thejob-training (ceramah, demonstrasi,
simulasi, atau instruksi terprogram).
5. Ritual (rituals)
Ritual
semacam

atau

upacara

“pengesahan”

adalah
bahwa

seseorang menyandang status tertentu.
Formalisasi melalui teknik ini biasanya
dilakukan

untuk

jabatan-jabatan

strategis dan memiliki dampak jangka
panjang pada perusahaan.

Sentralisasi

Pengorganisasian

Penjelasan

terkait

sentralisasi

Pengorganisasian

(organizing)

secara lebih khusus yaitu jenjang kepada

merupakan proses penyusunan struktur

siapa kekuasaan formal untuk membuat

organisasi yang sesuai dengan tujuan

pilihan-pilihan

organisasi, sumber daya-sumber daya yang

secara

leluasa

dikonsentrasikan pada seorang individu,

dimiliki,

unit, atau tingkatan (biasanya berada

melingkupinya (Hardoko, 2002). Siagian

tinggi pada organisasi), dengan demikian

(2011) menjelaskan dalm jurnalnya bahwa

mengizinkan para pegawai (biasanya

struktur

pada tingkat rendah dalam organisasi)

mekanisme

untuk member masukan yang minimal ke

menunjukkan kerangka dan wujud suatu

dalam pekerjaan mereka (Robbins, 1994 :

organisasi

118).

hubungan antara fungsi atau antar bagian
Sentralisasi dapat dijelaskan juga

bahwa hal ini merujuk pada bentuk-bentuk
keputusan yang mengandung kebebasan
bagi seseorang. Istilah kuncinya adalah
pilihan-pilihan

bebas

(discretionary

choice), “jika dikatakan the director
possesses certain discretionary funds,
artinya

direktur

memiliki

dana-dana

tertentu yang boleh dikeluarkan atau
digunakan sesukannya”(Kusdi, 2009:174).
Pimpinan atau manajemen level atas
memiliki hak kebebasan dalam memilih
sedangkan manajemen level bawah tidak
memiliki hak dalam memilih dan embuat
keputusan kecuali pilihan yang telah
diberikan

kewenangan

pelaksanaan tugas-tugasnya.

tehadap

dan

lingkungan

organisasi
formal
dan

yang

menjadi

suatu

yang

dapat

menggambarkan

pola

yang satu dengan bagian yang lain.
Struktur organisasi ditunjukkan dalam
bentuk bagan yang sifatnya statis berupa
kotak-kotak aktivitas atau kotak jabatan
dan garis tata hubungan.
Membuat organisasi menurut Fayol
dalam Barnes (1984) meliputi membangun
struktur,

bahan

perusahaan.

atau

Struktur

menunjukkan

manusia,
organisasi

pencapaian

dari
dapat

sasaran

perusahaan dengan menentukan pekerjaan
yang memiliki tugas dan tanggung jawab
yang berbeda mula dari level terendah
yang

dilakukan

oleh

tenaga

kerja

operasional hingga level tertinggi yaitu
manajer dalam pengambilan keputusan.
Siagaan
mengatakan

(2011)
bahwa

dalam

jurnalnya

pengorganisasian

merupakan “pembagian kerja”, dalam

melakukan

pembagian

kerja

harus

mempertimbangkan beberapa faktor yaitu:

dalam menjalankan kegiatannya. Pimpinan
organisasi diharuskan untuk lebih peka

1. Sifat pekerjaan

terhadap keterbatasan yang dimiliki oleh

2. Personalia yang tersedia

pekerjanya dan harus berusaha mencari

3. Efisiensi

jalan

Pemahaman

untuk

permasalahan

struktur

keterbatasan. Pencarian solusi terhadap

organisasi yang merupakan susunan tugas

masalah keterbatasan ini diharapkan dapat

formal

meminimalisasi

di

akan

keluar

dalam

suatu

organisasi

kesalahan

dalam

mempunyai tujuan (Robbins, dkk. 2010)

pelimpahan wewenang agar tidak terjadi

sebagai berikut:

ketimpangan dalam pembagian kerja yang

1. Membagi pekerjaan ke dalam tugas
dan departemen yang spesifik.
2. Menugaskan
tanggung

pekerjaan

jawab

yang

juga akan menghambat jalannya kegiatan
kerja.

dan
terkait

dengan pekerjaan individu
3. Mengkoordinasikan beragam tugas
organisasi.

Pembagian kerja dapat memecahkan
masalah ketidakmampuan seorang manajer
dalam menangani pekerjaan yang kompleks.
Dalam melakukan pembagian kerja ada
beberapa

4. Menghimpun berbagai pekerjaan

hal

yang

harus

dperhatikan

(Siagaan, 2011) :

ke dalam unit-unit.
5. Menjalin

hubungan

individu,

di

kelompok

antara
dan

departemen.
6. Membuat

hierarkhi

wewenang

yang formal.
7. Mengalokasikan
menempatklan

dan
sumber-sumber

daya organisasi.

1. Sifat pekerjaan.
2. Tingkat efisiensi
3. Personalia yang tersedia
Suatu kelompok kerja atau tim
adalah sebuah kumpulan tenaga kerja
(manajerial atau non manajerial) yang
bersama-sama menggunakan norma-norma
tertentu

dan

berusaha

keras

untuk

memuaskan kebutuhan mereka melalui
pencapaian sasaran kelompok (Gibson,

Pembagian Kerja
Tidak

dapat

dkk. 2010). Adapun dasar pengelompokan
dipungkiri

bahwa

setiap manusia pasti memiliki keterbatasan
baik itu fisik, pengetahuan, sikap, waktu,
dan-lain-lain

yang

menjadi

hambatan

kerja haruslah memenuhi syarat-syarat
berikut (Siagaan, 2011) :
1. Setiap kelompok kerja haruslah
dapat dimanajemeni dengan baik,

dengan memperhitungkan tingkat

3. Koordinasi

kemampuan manajer yang terbatas.
2. Pengelompokan

kerja

haruslah

kelompok-

kelompok dalam perusahaan
4. Koordinasi antara perusahaan dan

semakin menyederhanakan bukan

kejadian di dunia.

semakin merumitkan pekerjaan.

Koordinasi yang efektif tidak lepas

3. Pengelompokan

sedapat

dari rancangan struktur organisasi yang

bertentangan

efektif juga. Garis tata hubungan yang

dengan dengan usaha pencapaian

digambarkan dalam struktur organisasi

prestasi kerja yang diinginkan.

haruslah menunjukkan hubungan yang

mungkin

kerja

tidak

4. Pengelompokan

kerja

pada

hakiki dari setiap bagian dan dapat

hakekatnya harus berlanjut ke arah

dimaknai oleh semua anggota organisasi

pencapaian tujuan perusahaan.

yang berada pada setiap bagian. Ada
beberapa

Kordinasi

syarat-syarat

memperoleh

Koordinasi

adalah

proses

pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan
pada

antara

satuansatuan

(departemen
fungsional)

yang

atau
suatu

yang

efektif

koordinasi

1. Adanya keterlibatan dari semua
anggota organisasi dalam mencapai

bidang-bidang
untuk

untuk

(Robbins, dkk. 2010) :

terpisah

organisasi

penting

sasaran yang telah ditetapkan.
2. Setiap

anggota

organisasi

mencapai tujuan organisasi secara efisien

menyadari akan nilai sumbangan

(Handoko,

yang mereka berikan.

2002).

pengelompokan

Tindakan

pekerjaan

akan

3. Adanya komunikasi yang baik

merupakan tindakan koordinasi yang dapat

antar bagian.

menciptakan kerjasama antar bagian dan
sub

bagian

dalam

mengintegrasikan

kegiatan dan aktivitas perusahaan. Dengan

Peran

dihindari

Peran dapat merupakan pekerjaan

kemungkinan kemacetan, kesimpangsiuran

atau fungsi yang dimiliki oleh seorang

dan kekosongan pekerjaan. Koordinasi

pegawai sesuai dengan jabatan yang

mencakup 4 (empat) bidang yang dapat

diembannya.

menunjukkan (Siagaan, 2011) :

tanggung jawab yang diberikan kepada

adanya

koordinasi

dapat

Sekumpulan

tugas

atau

1. Koordinasi dalam individu sendiri

seseorang merupakan fungsi dari peran.

2. Koordinasi

Penerapan fungsi peran yang benar adalah

antara

individu

dalam sebuah kelompok.

di

dengan

memeberikan

beban

seusai

ketentuan, tidak berlebih dan juga tidak

3. Hubungan sejajar yang merupakan

kurang. Terlalu banyak peran ataupun

hubungan yang terjalin diantara

kekurangan

karyawan pada tingkat level yang

peran

dapat

menciptakan

konflik dan harus dihindari. Suatu peran

sama

terlahir dari ketetapan formal mengenai

manajer marketing dengan manajer

kegiatan dan hubungan (Barnes, 1984) :

keuangan

1. Karyawan

dapat

menjalankan

lebih

dan

mudah

organisasi
seperti

digambarkan

melakukan

kegiatannya

dalam

mis:
yang

dalam

pola

organisasi

akan

organisasi.

dengan

mengelompokkan kegiatan dalam
unit-unit organisasi.
2. Memudahkan

Struktur

mencerminkan hubungan-hubungan yang

karyawan

dalam

terbangun sesuai dengan peran masing-

memberikan pertanggung jawaban

masing anggota organisasi yang akan

berupa laporan-laporan yang harus

terlihat

diberikan kepada atasannya.

Kesulitan

Jenis hubungan yang dibentuk oleh

dalam

dalam
dan

garis

tata

hubungan.

keberhasilan

menerima

peran

seseorang
menyangkut

peran dari setiap anggota organisasi akan

kepribadian dalam melaksanakan peran

membentuk hubungan berikut (Siagiaan,

masing-masing

2011) :

hubungan.

1. Hubungan

langsung
karyawan
Dimana

melaksanakan

wewenang

bawahannya

dan

atasan
atas

sebaliknya

bawahan bertanggung jawab atas
prestasinya pada atasannya.
2. Hubungan atasan dengan bawahan
adalah juga merupakan hubungan
fungsional yang timbal balik dari
bawahan

kepada

atasan

dan

sebaliknya dengan jenis pekerjaan
yang berbeda dan dengan jumlah
yang berbeda.

suatu

Efektivitas Organisasi

yang

dibawahnya.

menjalin

yaitu

hubungan formal antara atasan
dengan

guna

Penilaian

tingkat

keberhasilan

organisasi dapat ditentukan oleh berbagai
faktor. Salah satunya ialah bagaimana
upaya

maajer

dan

pegawai

dalam

mencapai tujuan suatu oeganisasi. Robbins
(1994)

dalam

bukunya

menerangkan

bahwa efektivitas organisasi dilihat dari
bagaimana

tujuan-tujuan

organisasi

dapat

dari

terwujud.

suatu
Adapun

pendapat lain muncul dari Mohyi (2012)
yang

menjelaskan

bahwa

efektivitas

organisasi berasal dari tingkat ketepatan

pencapaian

suatu

sasaran

dengan

memanfaatkan sumber daya yang ada.

dan jika organisasi dan kelompok kerja

Dengan demikian, merangkum atas
dua

pendapat

ahli

tersebut

dapat

dinyatakan bahwa efektivitas organisasi
yaitu

ketepatan

dalam

pencapaian

organisasi dalam meraih tujuan-tujuannya
dengan

memberdayakan

sumber

daya

organisasi. Steers (1984) menjelaskan
bahwa efektivitas organisasi dapat dipelajri
dengan

memadukan

peraturan dibatasi seminimum mungkin,

faktor-faktor

organisasi, seperti struktur dan teknologi,
dengan faktor-faktor individual, seperti
motivasi, rasa keterikatan, dan prestasi
kerja.

tidak terlalu besar (Steers, 198 :81).
Berdasarkan

pendapat

dapat

diketahui uraian struktur organisasi yang
ditinjau dari perilaku sumber daya manusia
yang memiliki pengaruh

yang besar

terhadap efektivitas organisasi.
Adapun

penjelasan

struktur

organisasi lainnya yang masih berkaitan
dengan penjelasan diatas bahwa “dari
merancang

struktur

organisasi

para

pemimpin organisasi mampu menentukan
harapan-harapan mengenai apa yang akan
dilakukan

individu-individu

kelompok-kelompok
mencapai
organisasi

dan

tersebut

tujuan-tujuan

(Ivancevich,

DISKUSI

tersebut

2007:235).

organisasi”
Jika

merupakan

dalam
struktur

media

yang

Hubungan Struktur Organisasi dan

membantu organisasi dalam mencapai

Efektivitas Organisasi

tujuan-tujuannya,

maka

“efektivitas

organisasi didefinisikan sebagai sejauh
Struktur organisasi memiliki aspekaspek terentu yang dapat mempengaruhi

mana

sebuah

organisasi

mewujudkan

tujuan-tujuannya” (Robbins, 1994:53).

efektivitas sebuah organisasi, seperti yang

Dijelaskan pula bahwa “atribut

telah dikemukakan oleh peneliti sebagai

struktur

berikut: Para pekerja cenderung menjadi

organisasi

lebih terikat pada organisasi dan merasa

formalisasi, kompleksitas dan sentralisasi.

lebih

mempunyai

Struktur organisasi berkontribusi pada

tanggungjawab

efektivitas organisasi dan hubungannya

yang lebih besar, jika tugas mereka

dalam menjustifikasi minat kita” (Gibson,

memungkinkan keterlibatan diri yang lebih

1996:101).

puas

kesempatan

jika

mereka

mendapat

besar dan mengandung lebih banyak
variasi,

jiak

ketentuan-ketentuan

dan

menentukan

seberapa

mencerminkan

luas

dimensi

Berdasarkan hasil analisis regresi
linier

berganda

yang

dilakukan

oleh

Gammahendra,

dkk.

(2014)

variabel

Disamping itu sentralisasi terhadap

kompleksitas merupakan salah satu faktor

keefektifan

yang memiliki pengaruh signifikan terhadap

signifikan. Sentralisasi merupakan salah satu

efektivitas organisasi. “Organisasi terdiri

variabel dari dimensi struktur organisasi

dari

yang memilik pengaruh terhadap variabel

subsistem

yang

membutuhkan

memiliki

pengaruh

koordinasi, komunikasi, dan kontrol agar

efektivitas

dapat efektif” (Robbins, 1994:101). Keadaan

kekuasaan formal untuk membuat pilihan-

kompleksitas

pilihan secara leluasa dikonsentrasikan pada

organisasi

berpengaruh

pada

perusahaan,

makin

perusahaan

ukuran

besarnya

kompleks

sebuah

seorang

organisasi,

individu,

“Kepada

yang

unit,

atau

siapa

tingkatan

(pimpinan), dengan demikian mengizinkan

organisasi, makin besar kebutuhannya akan

para

alat komunikasi, koordinasi, dan kontrol

masukan yang minimal ke dalam pekerjaan

yang efektif. Efektivitas organisasi akan

mereka”(Robbins,1994:118).

Sistem

meningkat

pengambilan

dalam

meningkatnya
Manajemen

sejalan

dengan

kompleksitas
dituntut

semakin
organisasi.

untuk

pegawai

(staff)

tersebut

untuk

memberi

dilakukan

tahap-tahap mengumpulkan informasi dan

dapat

data dari tiap tingkatan manajemen sehingga

memastikan bahwa kegiatan-kegiatan yang

membantu manajemen puncak merumuskan

dideferensiasi dan disebar dapat terlaksana

strategi

dengan baik ke arah pencapaian tujuan

pengambilan keputusan, bisa disebut efektif.

organisasi.
yang

dan

tepat

sasaran

dalam

Berdasarkan uraian tersebut dapat

Formalisasi juga memiliki pengaruh

diketahui pejelasan mengenai hubungan

signifikan

antara

terhadap

keefektifan

struktur

organisasi

dengan

organisasi. Karena formalisasi merupakan

efektivitas

salah satu variabel dari dimensi struktur

kesimpulan bahwa beberapa ahli setuju

organisasi yang memiliki pengaruh terhadap

apabila struktur organisasi dengan variabel

variabel efektivitas organisasi, “Organisasi

kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi

menggunakan

formalisasi

karena

keuntungan yang diperoleh dari pengaturan
perilaku para pegawai.Standarisasi perilaku
akan

mengurangi

keanekaragaman”

(Robbins, 1994:105). Satuan kerja dalam
perusahaan

harus

menyamakan

dan

menanamkan visi dan misi untuk tujuan
tunggal dalam benak pegawai yang pasti tiap
individu berbeda sifat dan kepribadiannya.

organisasi.

Dapat

ditarik

memiliki pengaruh yang besar terhadap
terwujudnya suatu efektivitas organisasi
dengan

kriteria

Manajemen

pengukurannya

Komunikasidan

serta Stabilitas.

yaitu

Informasi,

Kesimpulan

bahwa

Struktur organisasi memiliki aspek-

struktur

beberapa

ahli

organisasi

setuju

dengan

apabila
variabel

aspek tertentu yang dapat mempengaruhi

kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi

efektivitas sebuah organisasi. Dapat ditarik

memiliki pengaruh yang besar terhadap

kesimpulan

terwujudnya suatu efektivitas organisasi

berdasarkan

hasil

analisis

regresi linier berganda yang dilakukan oleh

dengan

Gammahendra, dkk. (2014) terhadap atribut-

Manajemen Komunikasi dan Informasi,

atribut

serta Stabilitas.

struktur

organisasi

menentukan

kriteria

pengukurannya

yaitu

Daftar Pustaka
Siagian, Hanny. 2011. Pedoman Kerja Berbasis Struktur Organisasi. Open Access Journal.
Volume 1. Nomor 02.
Gammahendra, Fianda. dkk. 2014. Pengaruh Struktur Organisasi terhadap Efektivitas
Organisasi (Studi Pada Persepsi Pegawai Tetap Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri. Open
Access Journal. Volume 7. Nomor 02.
Cahyaningsih, Omega Y. 2017. PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP
EFEKTIVITAS ORGANISASI PADA DINAS DAERAH (Studi pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil
Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesisir Barat).

Plagiarism Checker X Originality
Report
Similarity Found: 3%
Date: Minggu, Juli 08, 2018
Statistics: 4 words Plagiarized / 142 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional
Improvement.
------------------------------------------------------------------------------------------THE EFFECT OF ORGANIZATIONAL STRUCTURES ON ORGANIZATIONAL
EFFECTIVENESS IN A COMPANY PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI
TERHADAP EFEKTIVITAS ORGANISASI DALAM SUATU PERUSAHAAN Ratna
Endah Pratiwi Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung Abstract An
organization or company is said to be effective if the achievement of the
company's performance and objectives related to quality and quantity
leads to a predetermined time.
Robbins (1994) in his book siad that organizational effectiveness was
define as the extent to which the organization realizes its goals. Therefore,
the effectiveness of an organization or company can be a very important
condition because it can be gained on the success of the organization by
pressing objectives that can be achieved with stable, balanced and
sustainable as described by Robbins (1994) that the organizational
structure established had three components core which is the dimension
of organizational structure that was complexity, formalization, and
centralization.
Abstrak Suatu organisas
INTERNET SOURCES:
------------------------------------------------------------------------------------------4% - http://www.fao.org/docrep/W7503E/w7503e04.htm