PKM P ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MIKROALGA

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MIKROALGA POTENSIAL PENGHASIL
BIODIESEL DARI LUMPUR PANAS LAPINDO SIDOARJO
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :
Achmad Zaimul Khaqqi Pamuji

NIM. 13 250 0030 (Angkatan 2013)

Irene Dian Kinasih

NIM. 12 250 0020 (Angkatan 2012)

Mohammad Shoffi Al Baihaqi

NIM. 13 250 0013 (Angkatan 2013)


UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
SURABAYA
2014

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
DAFTAR TABEL...............................................................................................
RINGKASAN .....................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................
1.2 Permasalahan.............................................................................
1.3 Perumusan Masalah ..................................................................
1.4 Tujuan .......................................................................................
1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................
1.6 Target Penelitian .......................................................................

1.6 Luaran Penelitian ......................................................................
1.7 Kegunaan Penelitian..................................................................

i
ii
iii
v
vi

1
2
2
2
3
3
3
3

BAB II


TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mikroalga .................................................................................. 4
2.2 Biodiesel.................................................................................... 4
2.3 Lumpur Panas Lapindo Sidoarjo............................................... 5

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................
3.2 Alat dan Bahan..........................................................................
3.2.1 Bahan Penelitian......................................................................
3.2.2 Alat Penelitian .........................................................................
3.3 Cara Kerja .................................................................................
3.3.1 Pengambilan sampel mikroalga ..............................................
3.3.2 Identifikasi mikroalga .............................................................
3.3.3 Perhitungan keragaman mikroalga..........................................
3.3.4 Isolasi mikroalga dari sampel..................................................
3.3.5 Uji kandungan lipid mikroalga................................................
3.4 Metode Pengambilan dan Analisa Data ....................................
3.5 Skema Tahapan Kerja ...............................................................


BAB IV

5
5
5
6
6
6
6
6
7
7
8
8

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya......................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................ 9


iii

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pembimbing.............
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan........................................................
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ...............
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti .....................................................

12
20
22
23

iv

DAFTAR TABEL

Tabel


Halaman

Tabel 1.

Rancangan Biaya Penelitian .......................................................... 9

Tabel 2.

Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................ 9

v

RINGKASAN

Isolat mikroalga yang diisolasi dari lingkungan ekstrem seperti lumpur
panas Lapindo Sidoarjo mempunyai kelebihan dibandingkan isolat yang diisolasi
dari sungai atau danau pada umumnya. Kelebihannya adalah dapat ditumbuhkan
pada media kultur dengan salinitas tinggi dan pH alkali, dimana kondisi tersebut
tidak sesuai untuk pertumbuhan mikroalga kontaminan. Adanya ketidaksesuaian
tersebut akan menghasilkan suatu kultur dengan tingkat kemurnian yang tinggi,

sehingga efisien dari segi pemurnian dan ekstraksi produk. Pada penelitian ini
pengambilan sampel mikroalga dilakukan secara acak diambil dari 5 titik stasiun
di lokasi semburan lumpur panas Lapindo Sidoarjo. Pengambilan sampel
dilakukan dengan penyaringan menggunakan milipore. Identifikasi dilakukan
secara manual dibawah mikroskop cahaya, sedangkan isolasi mikroalga dilakukan
dengan pour plate menggunakan media BG-11. Isolat mikroalga murni yang telah
diperoleh ditumbuhkan kembali di media BG-11 untuk digunakan sebagai sampel
uji kandungan lipid. Uji lipid dilakukan secara kualitatif dengan Nile Red dan
secara kuantitatif dengan metode Goldfisch. Berdasarkan hasil kedua uji ini akan
diketahui isolat mikroalga terbaik dalam menghasilkan lipid atau berpotensi
sebagai penghasil biodiesel.
Kata kunci : mikroalga, lumpur panas Lapindo, biodiesel

vi

1

BAB I. PENDAHULUAN
1.1


Latar Belakang

Minyak bumi merupakan salah satu kebutuhan penting dalam sektor industri,
transportasi maupun rumah tangga. Saat ini, kebutuhan minyak bumi nasional lebih
dari 1,2 juta barel per hari (Esdm.Go.id, 2012). Pemerintah menyatakan bahwa
cadangan minyak bumi Indonesia hanya bertahan sampai 10 tahun lagi (Daniel,
2012). Oleh karena itu, Pemerintah mentargetkan pada tahun 2025 kebutuhan energi
nasional akan disediakan oleh energi baru dan terbarukan sebanyak 17%, sedangkan
sisanya masih tergantung pada minyak 20%, gas 30% dan batubara 33% (Perpres No.
5/2006).
Bentuk energi baru dan terbarukan yang saat ini telah diaplikasikan oleh
Pemerintah adalah biodiesel yang bersumber dari minyak kelapa. Akan tetapi, dalam
penggunaannya masih dikombinasikan dengan solar. Biodiesel dapat diperoleh dari
minyak tumbuhan, antara lain minyak kelapa, jarak, lemak binatang dan lemak yang
dihasilkan oleh mikroalga (Felizardo et al., 2006). Pada umumnya biodiesel berupa
minyak biji jarak pagar dan kelapa akan tetapi, penanaman jarak secara besar-besaran
pada lahan produktif mengakibatkan penurunan ketahanan pangan nasional.
Sedangkan penggunaan minyak kelapa sebagai biodiesel secara besar-besaran akan
mengganggu suplai minyak goreng ke masyarakat. Solusi dari kedua permasalahan
ini adalah menggunakan mikroalga untuk menghasilkan biodiesel.

Mikroalga dari jenis Botrycoccus brauni diketahui memiliki kandungan minyak
sebesar 25-75% dari berat kering dan lebih tinggi dari kandungan minyak biji jarak
pagar, yaitu sebesar 25-35% (Chisti, 2007). Kelebihan yang lain dari kultur mikroalga
dibandingkan dengan tanaman lainnya dalam menghasilkan biodiesel, yaitu
pertumbuhannya yang relatif cepat dan tidak memerlukan lahan yang luas untuk
menghasilkan biomassa dan lipid (Chisti, 2007). Kultur mikroalga dapat dilakukan di
kolam yang sempit maupun di dalam bioreaktor, sehingga tidak bersaing dengan
tanaman pangan dalam hal penggunakan lahan produktif.
Pemilihan mikroalga yang berkualitas menentukan kualitas dari biodiesel itu
sendiri. Salah satu karakter yang dijadikan dasar dalam memilih mikroalga untuk
kultur skala besar adalah tumbuh di lingkungan extreme seperti di air yang memiliki
suhu tinggi dan pH tinggi. Griffith dan Harrison (2008) melaporkan bahwa,
mikroalga yang tumbuh di lingkungan extreme akan mempunyai kelebihan, yaitu
tahan terhadap kontaminan. Lumpur panas Lapindo Sidoarjo merupakan salah satu
lingkungan extreme yang berada di Desa Renokenongo, Kec. Porong, Kab. Sidoarjo,
Jawa Timur. Kondisi extreme pada lumpur panas Lapindo Sidoarjo berupa kadar
garam yang sangat tinggi (Arisandi, 2006), memiliki suhu relatif tinggi (45-700C )
dibandingkan suhu perairan sungai, pH alkali dan kandungan hara makro dan mikro

2


yang sangat tinggi (Agustini, 2010). Berdasarakan karakteristiknya menunjukkan
bahwa lumpur panas Lapindo Sidoarjo berpotensi sebagai sumber mikroalga yang
bersifat termofilik maupun hipertermofilik. Gunawan (2010), melaporkan telah
berhasil mengisolasi Chlorella dari sumber air panas Kawah Ratu, Jawa Barat.
Berdasarkan hasil uji kandungan lipidnya menunjukkan bahwa Chlorella memiliki
produktivitas lipid sebesar 10,8 mg/l dan berpotensi sebagai biodiesel (Wijihastuti,
2011). Berdasarkan kondisi lingkungan lumpur panas Lapindo Sidoarjo yang
extreme, maka tidak menutup kemungkinan berhasil diisolasi mikroalga yang
berpotensi sebagai biodiesel yang merupakan energi alternatif dan terbarukan.
1.2

Permasalahan

Permasalahan utama kultur mikroalga adalah kontaminasi oleh mikroalga lain.
Kultur mikroalga menggunakan isolat dari lingkungan yang tidak extreme seperti
sungai atau danau mudah terkontaminasi, karena adanya kesamaan kondisi tumbuh
antara mikroalga kultur dengan mikroalga kontaminan. Hal ini dapat diatasi dengan
kultur mikroalga menggunakan isolat yang berasal dari lingkungan extreme, seperti
lumpur panas Lapindo Sidoarjo. Salinitas yang tinggi dan pH alkali menjadi faktor

pembatas mikroalga kontaminan untuk tumbuh dan sebaliknya menjadi faktor
pendukung bagi isolat mikroalga extreme untuk tumbuh. Penggunaan isolat
mikroalga yang berasal dari lumpur panas Lapindo Sidoarjo pada media kultur
dengan salinitas tinggi dan pH alkali akan menghasilkan kultur yang murni, yaitu
bebas dari mikroalga lain, sehingga mempermudah dalam ekstraksi produk. Potensi
mikroalga sebagai biodiesel ditentukan dari kemampuannya dalam menghasilkan
lipid. Oleh karena itu, dibutuhkan analisis kandungan lipid dari berbagai isolat
mikroalga yang telah berhasil diisolasi dari lumpur panas Lapindo Sidoarjo.

1.3

Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat ditarik dari latar belakang di atas adalah :
1. Bagaimanakah keanekaragaman jenis mikroalga yang hidup pada lumpur
panas Lapindo Sidoarjo?
2. Bagaimanakah kandungan lipid mikroalga yang hidup pada lumpur panas
Lapindo Sidoarjo?

1.4

Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengisolasi dan mengetahui keanekaragaman jenis mikroalga yang
hidup di lumpur panas Lapindo Sidoarjo.

3

2. Mengetahui kandungan lipid mikroalga yang hidup pada lumpur panas
Lapindo Sidoarjo.
1.5

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah mengetahui keaneragaman
dan potensi mikroalga yang hidup di lumpur panas Lapindo Sidoarjo sebagai
penghasil biodiesel, mendukung program Pemerintah pada tahun 2025 dalam
menyediakan energi baru dan terbarukan dan menyajikan informasi ilmiah dalam
bidang kajian kultur mikroalga sebagai penghasil biodiesel.
1.6

Target Penelitian
Penelitian ini mempunyai 3 target, antara lain :
1. Berhasil mengisolasi mikroalga yang hidup di lumpur panas Lapindo
Sidoarjo.
2. Berhasil mengidentifikasi mikroalga yang berhasil diisolasi dari lumpur
panas Lapindo Sidoarjo.
3. Berhasil mengetahui kandungan lipid setiap mikroalga yang berhasil
diisolasi dari lumpur panas Lapindo Sidoarjo.

1.7

Luaran Penelitian

Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah mendapatkan isolat
mikroalga yang potensial sebagai penghasil biodiesel.
1.8

Kegunaan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Peneliti
Menambah dan mengembangkan wawasan keilmuannya mengenai
mikroalga, khususnya potensinya sebagai penghasil biodiesel.
2. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan dalam bidang kajian
kultur mikroalga
3. Bagi Pemerintah
Ikut serta menyelesaikan permasalahan Pemerintah mengenai
pencarian sumber energi baru dan terbarukan.

4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Mikroalga

Mikroalga pada umumnya merupakan tumbuhan renik berukuran mikroskopik
(diameter antara 3-30 μ m) yang termasuk dalam kelas alga dan hidup sebagai koloni
maupun sel tunggal. Morfologi mikroalga berbentuk uniseluler atau multiseluler
tetapi belum ada pembagian fungsi organ yang jelas pada sel-sel komponennya.
(Romimohtarto, 2004). Di alam, selain dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan
mikroalga juga mengambil peranan yang penting sebagai akumulator logam berat,
eliminator CO2, dan juga berasosiasi dengan bakteri untuk mengikat nitrogen
(Sheehan et al. 1998).
Mikroalga biasanya menggandakan dirinya sekitar 24 jam sekali, namun pada
fase eksponensial biasanya lebih singkat yaitu hanya 3,5 jam sekali (Chisti 2007). Biji
jarak pagar memiliki kandungan minyak sebesar 25-35% dari berat kering.
Sedangkan mikroalga memiliki kemampuan yang sangat besar untuk menghasilkan
minyak alami (lipid), seperti Botrycoccus Braunii yang memiliki kandungan minyak
sebesar 25-75% dari berat kering (Chisti, 2007). Mikroalga yang bersifat termofilik
dapat tumbuh di tempat ekstrim seperti di air yang memiliki suhu tinggi dan pH
rendah sehingga tahan terhadap kontaminan (Griffith & Harrison 2008; Yani 2003).
Mikroalga yang bersifat termofilik diantaranya dari genus Chlorella yang pernah
ditemukan di sumber air panas Kawah Ratu, Jawa Barat (Gunawan, 2010).
Pertumbuhannya yang relatif cepat dan tidak memerlukan lahan yang luas untuk
menghasilkan biomassa dan lipid, menjadikan mikroalga sebagai solusi energi
alternatif dan terbarukan (Chisti, 2007).
2.2

Biodiesel

Biodiesel terbuat dari minyak nabati atau lemak hewani yang mengandung
trigliserida. Trigliserida terdiri dari tiga rantai asam lemak yang digabungkan oleh
molekul gliserol. Proses pembuatan biodiesel atau transesterifikasi merupakan proses
penggantian molekul gliserol dengan methanol yang kemudian membentuk Fatty
Acid Methyl Ester (FAME) yang disebut biodiesel. Proses pembuatan biodiesel harus
memenuhi beberapa parameter seperti kontinuitas bahan baku harus terjaga, ongkos
produksi harus lebih rendah dari produksi minyak bumi, produk yang dihasilkan
harus memenuhi standar bahan bakar (John et al., 2011).
Berdasarkan parameter tersebut, mikroalga merupakan biomassa yang potensial
untuk digunakan sebagai bahan baku produksi biodiesel karena tingkat
pertumbuhannya sangat tinggi serta memiliki fraksi lipid yang dapat digunakan
sebagai bahan baku biodiesel. Banyak teknologi yang diteliti untuk mengekstraksi

5

minyak (lipid) dari mikroalga, namun hanya beberapa teknologi yang umum
digunakan. Teknologi tersebut antara lain: expeller/ pengepresan minyak, ekstraksi
cair-cair dengan menggunakan solven, Supercritical Fluid Extraction (SFE) dan
teknik ultrasound (John et al., 2011).
Kandungan lipid mikroalga yang cukup tinggi merupakan salah satu alasan
pengembangan biodiesel sebagai energi alternatif dan terbarukan. Keragaman spesies
mikroalga akan membuat kandungan asam lemak pada mikroalga bervariasi dan
menyebabkan karakteristik biodiesel yang dihasilkan juga beragam (Pratoomyot et
al., 2005).
2.3

Lumpur Panas Lapindo Sidoarjo

Lumpur Lapindo Sidoarjo merupakan bencana nasional sejak 29 Mei 2006
akibat aktivitas pengeboran minyak yang dilakukan oleh PT. Lapindo Brantas.
Lumpur tersebut tersusun atas 70% air dan 30% padatan (Usman et al., 2006). Kadar
garam (salinitas) lumpur sangat tinggi mencapai 38-40 % (Arisandi, 2006).
Kandungan logam berat lumpur (Hg, Pb, Cr, dan Cu) masih di bawah ambang batas
ekstrak limbah, diantaranya Pb sebesar 0,27-0,34 mg/L, dan Cu sebesar 0,83-1,31
mg/L dan memiliki suhu antara 45-700C dengan kondisi pH alkali. Sedangkan
kandungan hara makro dan mikro pada lumpur lapindo sangat tinggi, mengandung
karbon organik sebesar 54,7-55,47% (Agustini, 2010). Karakteristik tempat tersebut
menunjukkan bahwa lumpur panas lapindo Sidoarjo berpotensi sebagai sumber
mikroalga yang bersifat termofilik maupun hipertermofilik. Diantaranya mikroalga
yang memiliki kemampuan sangat besar untuk menghasilkan minyak alami (lipid)
sehingga berpotensi sebagai bahan baku biodiesel.

BAB III. METODE PENELITIAN
3.1

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Departemen
Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya. Lama waktu
penelitian 5 bulan, mulai bulan Januari 2015-Mei 2015.
3.2

Bahan dan Alat

3.2.1 Bahan penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Formalin 4 %, media kultur
BG-11, minyak Nile Red (9- diethylamino-5H-benzo {a} phenoxazine-5- one),
metanol, khloroform dan air destilata bebas ion.

6

3.2.2 Alat penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: plankton net,
Jerigen (kapasitas 20 L), Salinometer, hand pH meter, mikroskop cahaya, mikroskop
fluorescense, erlenmeyer 500 ml yang dilengkapi dengan aerator, cawan petri,
Container plastic, autoclave, botol valkon, pompa vakum, milipore, thermometer,
tabung reaksi, cover glass, obyek gelas, alat ekstraksi goldfisch, pipet, sentrifuse dan
neraca analitik.
3.3 Cara Kerja
3.3.1 Pengambilan sampel mikroalga
Pengambilan sampel mikroalga dilakukan dengan menyaring 5-10 liter air
lumpur panas Lapindo. Pengambilan air dilakukan dengan pompa vakum yang telah
dilengkapi dengan milipore, selanjutnya filtrat ditampung ke dalam botol falkon
(Gunawan, 2010).
3.3.2 Identifikasi mikroalga
Sampel mikroalga diidentifikasi dibawah mikroskop cahaya. Referensi yang
digunakan adalah buku “The Freshwater Algae” karangan G.W. Prescott dan
“Introduction to The Algae” karangan Harold C. Bold dan Michael J.Wyne.
3.3.3 Penghitungan keragaman mikroalga
Data hasil identifikasi dan kelimpahan mikroalga masing-masing lokasi
dihitung nilai indeks keanekaragaman Shanon Wiener, dengan rumus:
= −
2
H = indeks keanekaragaman Shanon Wiener
Pi = Proporsi spesies ke-1 terhadap jumlah total
Nilai indeks keseragaman pada masing-masing lokasi dihitung dengan rumus:

=

= 2

E = indeks keseragaman
S = jumlah spesies
Nilai indeks dominansi dihitung dengan rumus:

7

=



(

− 1)
( − 1)

Id = Indeks dominansi
Ni = Jumlah individu jenis ke i
N = Jumlah total individu
3.3.4 Isolasi mikroalga dari sampel
Tahapan isolasi dilakukan dengan pemurnian sampel pada pengenceran bertingkat
kemudian pada masing-masing pengenceran di pour plate di media BG-11. Inkubasi
dilakukan selama 3-5 hari untuk memperoleh koloni mikroalga. Selanjutnya dilakukan
pemurnian masing-masing koloni mikroalga dengan cara memindahkan sebagian sel
penyusun koloni ke media BG-11 baru. Inkubasi dilakukan selama 8-15 hari untuk
memperoleh populasi maksimal mikroalga yang akan digunakan untuk uji kandungan
lipid.

3.3.5 Uji kandungan lipid mikroalga
A.

Uji kandungan lipid secara kualitatif

Uji kandungan lipid pada mikroalga dilakukan secara kualitatif menggunakan
Nile Red. Larutan stok NR disiapkan dengan menambahkan 1 mg NR ke dalam 1 ml
aseton. Mikroalga diwarnai dengan cara meneteskan 10 μ l NR ke dalam 1 ml biakan
mikroalga (Cooksey et al,. 1987). Proses pewarnaan berlangsung salama 20-30 menit.
Selanjutnya diambil 1 tetes dan dilektakkan di atas obyek gelas untuk diamati
dibawah mikroskop fluorescence dengan filter blue violet pada panjang gelombang
400-440 nm. Isolat yang diketahui mengandung lipid ditumbuhkan di media BG-11.
B.

Uji kandunga lipid secara kuantitatif

Penentuan potensi mikroalga sebagai penghasil biodiesel ditentukan dari hasil
uji kuantitatif kandungan lipid setiap jenis mikroalga. Ditetapkan 10 jenis mikroalga
yang positif uji NR untuk diteruskan ke analisa kandungan lipid secara kuantitatif
menggunakan metode Goldfisch.
3.4

Metode Pengambilan dan Analisa Data

Pada penelitian ini pengambilan sampel mikroalga dilakukan secara acak
diambil dari 5 titik stasiun yang berlokasi di daerah semburan lumpur Lapindo
Sidoarjo. Sedangkan data yang diperoleh dari tahapan identifikasi mikroalga berupa
jenis mikroalga yang terkoleksi dan jumlahnya masaing-masing. Data kelimpahan
populasi ini akan dianalisa untuk mengetahui indeks keragamannya. Data yang
diperoleh dari hasil uji lipid secara kualitatif akan dianalisa secara diskriptif, yaitu ada

8

atau tidaknya kandungan lipid pada mikroalga, sedangkan data yang diperoleh dari
uji lipid secara kuantitatif akan dianalisa secara statistis menggunakan uji T.
3.5

Skema Tahapan Kerja

Pengkoleksian sampel

Penghitungan
Populasi Mikroalga

Isolasi Mikroalga

Kultur di BG-11

Identifikasi
Mikroalga

Uji Lipid
Nile Red

(-)

(+)

Tidak Diteruskan
Uji Lipid secara
Goldfisch

Isolat Mikroalga
Terbaik

9

BAB IV. JADWAL KEGIATAN
4.1

Anggaran Biaya

Tabel 1. Rancangan Biaya Penelitian
No.

Jenis Pengeluaran

Biaya (Rp)

1

Peralatan Penunjang

5.190.000

2

Bahan Habis Pakai

5.385.000

3

Perjalanan

500.000

4

Lain-lain

140.000
Total

12.475.000

Terbilang : Dua belas juta empat ratus tujuh puluh lima ribu rupiah
4.2

Jadwal Kegiatan Penelitian

Tabel 2. Jadwal Kegiatan Penelitian
Nama
Kegiatan
Survey
Lokasi
Observasi
Pengambilan
Sample
Kultivasi
Pengamatan
Analisis Data
Seminar
Monitoring
dan Evaluasi
Lap. Akhir
Publikasi

Bulan I
Bulan II
Bulan III
Bulan IV
Bulan V
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

10

DAFTAR PUSTAKA

Agustini R. 2010. Protease Characterization and Amobilization from Thermophillic
Isolate Cg-10 Isolated from Hot Water Spring Cangar-East Java. Research
Report, Airlangga University, Surabaya, Indonesia.
Arisandi P. 2006. Menebar Bencana Lumpur di Kali Porong. Ecological Observation
And Wetlands Conservation.
Chisti J. 2007. Biodiesel from microalgae. Biotechnology Advances. (25) 294306.Cisneros.
Chisti Y. 2007. Research review paper biodiesel from microalgae. J Biotechnology
Advances 25 : 294–306
Daniel W. 2012. Cadangan Minyak RI Habis 10 Tahun Lagi, Saatnya Berhemat!
http://finance.detik.com/read/2012/06/11/155029/1938192/1034/cadanganminyak-ri-habis-10-tahun-lagi-saatnya-berhema. Diakses tanggal 15 September
2014.
Esdm.go.id. 2012. Laju Eksplorasi Cadangan Minyak Indonesia Sangat Tinggi.
http://www.esdm.go.id/berita/migas/40-migas/5529-laju-eksplorasi-cadanganminyak-indonesia-sangat-tinggi.html. Diakses tanggal 16 September 2014.
Felizardo P, Correia MJN, Raposo I, Mendes JF, Berkemeier R, Bordado JM. 2006.
Production of biodiesel from waste frying oil. J Waste Manag 26: 487–94.
Griffiths JM, Harrison TLS. 2008. Lipid productivity as a key characteristic for
choosing algal species for biodiesel production. J Appl Phycol 21(5) 493-507.
Gunawan. 2010. Keragaman dan karakterisasi mikroalga dari sumber air panas yang
berpotensi sebagai sumber biodiesel. tesis. Bogor: Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.
John RP, Anisha GS, Nampoothiri KM, Pandey A. 2011. Micro and macroalgal
biomass: A renewable source for bioethanol. Bioresource Technology. 102:
186–193.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 Tentang Kebijakan
Energi Nasional.
Pratoomyot J, Srivilas P, Noiraksar T. 2005. Fatty acids composition of 10 microalgal
species. Songklanakarin J. Sci. Technol. 26 (6): 1179–1187.
Romimohtarto K. 2004. Meroplankton Laut:Larva Hewan Laut yang Menjadi
Plankton. Djambatan: Jakarta. 214 pp.
Shahzad I, Hussain K, Nawaz K, Nisar MF. 2010. Review algae as an alternative and
renewable resource for biodiesel production. The Biol. (E-Journal of Life
Sciences) 1 (1): 16–23.

11

Sheehan J, Dunahay T, Benemann J, Roessler P. 1998. A Look Back at the U.S.
Department of Energy’s Aquatic Species Program— Biodiesel from Algae. The
National Renewable Energy Laboratory, A national laboratory of the U.S.
Department of Energy.
Sudarmadji S, Bambang H dan Suhardi. 1984. Prosedur Analisa untuk Bahan
Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta.
Usman E, Salahuddin M, Ranawijaya DAS, Hutagaol JP. 2006. Paper Pendukung.
Simposium Nasional: Pembuangan Lumpur Porong-Sidoarjo ke Laut?
Surabaya.
Wijihastuti R.S. 2011.Optimasi Lingkungan Tumbuh Mikroalga dari Kawah Ratu
Sukabumi yang Berpotensi sebagai Sumber Biodiesel. Skripsi. Bogor: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.
Yani AP. 2003. Identifikasi jenis-jenis mikroalga di sumber air panas sungai air putih
zona penyanggah taman nasional kerinci seblat di kecamatan lebong utara
propinsi Bengkulu. J Penelitian UNIB 9:42-44

12

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata ketua dan Anggota
A. Biodata Ketua
1

Nama Lengkap

Achmad Zaimul Khaqqi Pamuji

2

Jenis Kelamin

Laki-Laki

3

Program Studi

Biologi

4

NIM

13 250 0030

5

Tempat dan Tanggal Lahir

Sidoarjo, 25 Maret 1995

6

E-mail

achmadzaimulkhaqqi@yahoo.com

7

Nomor HP

08977454140

B. Riwayat pendidikan
SD

SMP

SDN Semambung

Nama Instuisi

No.296 Sidoarjo

SMA

SMPN 1
Wonoayu
Sidoarjo

Jurusan

SMA Al- Islam
Krian Sidoarjo
IPA

Tahun Masuk-lulus

2001-2007

C. Pemakalah Seminar Ilmiah
Nama Pertemuan Ilmiah
No
/ Seminar
1
-

2007-2010

2010-2013

-

Waktu dan
Tempat
-

Judul Artikel Ilmiah

2

-

-

-

3

-

-

-

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
Institusi Pemberian
No.
Jenis Penghargaan
Tahun
Penghargaan
1
2

-

-

-

3

-

-

-

13

14

A. Biodata Anggota I
1

Nama Lengkap

Mohammad Shoffi Al-baihaqi

2

Jenis Kelamin

Laki-Laki

3

Program Studi

Biologi

4

NIM

13 250 0013

5

Tempat dan Tanggal Lahir

Tulungagung, 16 Mei 1995

6

E-mail

shoffi.alba@yahoo.com

7

Nomor HP

089687742620

B. Riwayat pendidikan

Nama Instuisi

SD

SMP

SMA

SDN Trosobo I

SMP YPM 3

Sidoarjo

Bringin Sidoarjo

SMA Wachid
Hasyim 2 Taman
Sidoarjo

Jurusan

IPA

Tahun Masuk-lulus

2001-2007

2007-2010

2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah

1

Nama Pertemuan Ilmiah
/ Seminar
-

2
3

No

-

Waktu dan
Tempat
-

-

-

-

-

-

-

Judul Artikel Ilmiah

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No.

Jenis Penghargaan

1

-

Institusi Pemberian
Penghargaan
-

2

-

-

-

3

-

-

-

Tahun
-

15

16

A. Biodata Ketua
1

Nama Lengkap

Irene Dian Kinasih

2

Jenis Kelamin

Perempuan

3

Program Studi

Biologi

4

NIM

12 250 0020

5

Tempat dan Tanggal Lahir

Sidoarjo, 26 Juni 1994

6

E-mail

renz_354@yahoo.com

7

Nomor HP

083856032150

B. Riwayat pendidikan

Nama Instuisi

SD

SMP

SMA

SDN Pepelegi

SMPN 3 Waru

II Sidoarjo

Sidoarjo

SMAN 1
Gedangan
Sidoarjo

Jurusan

IPA

Tahun Masuk-lulus

2000-2006

2006-2009

2009-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah

1

Nama Pertemuan Ilmiah
/ Seminar
-

2
3

No

-

Waktu dan
Tempat
-

-

-

-

-

-

-

Judul Artikel Ilmiah

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No.

Jenis Penghargaan

1

-

Institusi Pemberian
Penghargaan
-

2

-

-

-

3

-

-

-

Tahun
-

17

18

A. Biodata Dosen Pembimbing
1

Nama Lengkap

Dr. Ir. Tatang Sopandi, MP

2

Jenis Kelamin

Laki-laki

3

Program Studi

Biologi

4

NIDN

0004076302

5

Tempat dan Tanggal Lahir

Bandung, 4 Juli 1963

6

E-mail

tatang_sopandi@yahoo.co.id

7

Nomor HP

081231681744

B. Riwayat pendidikan
2.1. Program
2.2

S1

Nama Perguruan

S2

S3

UNPAD

UNPAD

UNAIR

Peternakan

Ilmu Tanaman

Biologi

Tinggi
2.3 2.3

Bidang Ilmu

2.4

Tahun Masuk

1983

1995

2007

2.5

Tahun Lulus

1990

1998

2011

C. Pemakalah Seminar Ilmiah

1

Nama Pertemuan Ilmiah
/ Seminar
-

2
3

No

-

Waktu dan
Tempat
-

-

-

-

-

-

-

Judul Artikel Ilmiah

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No.

Jenis Penghargaan

1

-

Institusi Pemberian
Penghargaan
-

2

-

-

-

3

-

-

-

Tahun
-

19

20

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Dana
No
I
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
II
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Rancangan Biaya

Satuan

Peralatan Penunjang
Plankton Net
1
Salinometer
1
Jerigen (kapasitas 20
4
L)
Aerator
1
Cawan Petri
10
Termometer
1
Hand pH Meter
1
Pipet tetes
2
Erlenmeyer 500 ml
1
Tabung reaksi
10
Botol Falkon
10
Milipore
1
Container Plastik
4
(70x30)
Obyek gelas
1
Cover glass
1
Dokumentasi selama
1
penelitian
Poster
1
Publikasi Terakreditasi
1
Sub Total
Bahan Habis Pakai
Formalin 4%
1L
Nile Red
500 mL
Na2NO3
250 gr
K2HPO4
100 gr
Mg2SO4.7H2O
100 gr
CaCl2.2H2O
100 gr
Citrid Acid
100 gr
Fe-Amonium Citrate
100 gr
Na2 EDTA
100 gr
Na2CO3
250 gr
H3BO3
500 mL
MnCl2.4H2O
100 gr
ZnSO4.7H2O
250 gr
Na2MoO4.2H2O
100 gr
CuSO4.5H2O
100 gr
Co (NO3)2.6H2O
100 gr
Metanol
500 mL
Khloroform
100 gr

Harga
(Rp)

Jumlah
(Rp)

200.000
300.000

200.000
300.000

60.000

240.000

500.000
30.000
100.000
200.000
20.000
80.000
15.000
50.000
250.000

500.000
300.000
100.000
200.000
40.000
80.000
150.000
500.000
250.000

150.000

600.000

150.000
30.000

150.000
30.000

250.000

250.000

300.000
1.000.000

300.000
1.000.000
5.190.000

100.000
700.000
270.000
200.000
210.000
360.000
170.000
150.000
170.000
280.000
600.000
460.000
310.000
500.000
220.000
240.000
270.000
150.000

100.000
700.000
270.000
200.000
210.000
360.000
170.000
150.000
170.000
280.000
600.000
460.000
310.000
500.000
220.000
240.000
270.000
150.000

21

19

Akuades

III Perjalanan
1 Biaya survei 3 orang
Biaya pengambilan
2
sampel 3 orang
Sub Total
IV Lain-lain
Sewa Lab. Fisiologi
1
Tumbuhan UNAIR
Sewa mikroskop
2
flueresence
Biaya analisa lipid
3
mikroalga
Administrasi di
4
Lapindo Sidoarjo

5L
Sub Total

5.000

25.000
5.385.000

2

100.000

200.000

3

100.000

300.000
500.000

1

500.000

500.000

1

500.000

500.000

10 jenis

100.000

100.000

1

300.000

300.000

Sub Total
1.400.000
Total
12.475.000
Terbilang : Dua belas juta empat ratus tujuh puluh lima ribu rupiah

22

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Program
Studi

Bidang
Ilmu

Alokasi
Waktu
(jam/
minggu)

No

Nama / NIM

1

Ach. Zaimul
Khaqqi P.
13 250 0030
Ketua kelompok

Biologi

MIPA

6 jam per
minggu

2

Moh. Shoffi Albaihaqi
13 250 0013
Anggota

Biologi

MIPA

6 jam per
minggu

3

Irene Dian K.
12 250 0020
Anggota

Biologi

MIPA

6 jam per
minggu

Uraian Tugas
- Koordinasi kerja
kelompok
- Pengusul ide
gagasan
- Survei lokasi
- Editing proposal
- Pengkaji materi
dengan dosen
pembimbing
- Survei Lokasi
- Dokumentasi
kegiatan
- Pengkaji materi
dengan dosen
pembimbing
- Finishing proposal