APLIKASI PENGELOLAAN UPAH BERBASIS WEB P

APLIKASI PENGELOLAAN UPAH BERBASIS WEB
PADA SEVEN LAUNDRY BANDUNG
Ummul Amania Sari1,
[email protected],

Magdalena Karismariyanti22,
[email protected],

Eti Suprihatin3
[email protected]

1,2,3

Program Studi Komputerisasi Akuntansi
Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom Bandung
2014

Abstrak
Seven Laundry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pencucian pakaian, bantal, boneka, sprei, bed cover, dan lainlain. Seven Laundry memiliki dua cabang di lokasi yang berbeda. Pencatatan kehadiran karyawan pada Seven Laundry masih
bermodalkan kepercayaan. Kehadiran kerja karyawan tersebut akan berpengaruh terhadap upah yang diberikan. Adanya cabang
juga membuat manajemen membutuhkan integrasi data yang baik sehingga dapat menghasilkan informasi yang berguna bagi

perusahaan dan pihak manajemen dapat memantau kehadiran para karyawan tanpa harus datang ke lokasi. Perhitungan upah
pada Seven Laundry tidak hanya menghitung berdasarkan jam kerja dan jam lembur karyawan tetapi juga memperhatikan
komponen upah lainnya yaitu tabungan, pinjaman, bonus, uang makan, dan biaya ganti rugi.
Aplikasi Pengelolaan Upah Berbasis Web pada Seven Laundry Bandung dibuat dengan teknik pemrograman berorientasi objek
yang diimplementasikan menggunakan Framework CodeIgniter dan basis data MySQL. Desain sistem yang digunakan adalah Entity
Relationship Diagram (ERD) dan Unified Modeling Language (UML).
Pengujian aplikasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu pengujian fungsionalitas, manual, dan aplikasi. Berdasarkan dari pengujianpengujian yang telah dilakukan, aplikasi ini dapat digunakan untuk melakukan pencatatan presensi karyawan, pengelolaan upah
berdasarkan komponen upah yang ditentukan, pelaporan upah, jurnal umum, dan buku besar.
Kata kunci: Upah, Kehadiran, Framework, CodeIgniter, MySQL
Abstract
Seven Laundry is a service company that serves clothes, pillows, dolls, bed sheets, bed covers washery, etc. Seven Laundry has two
branches at different locations. Attendance registry at Seven Laundry is still based on trust between labour and owner. The attendance
will affect the amount of wages that will be given to every labour. The owner also needs good data integration at each other branch in
order to deliver useful information for company so that the owner doesn’t need to come to every branch to monitor its labour
attendance.Wage calculation at Seven Laundry is calculated not only by working and overtime hours, but also other component such as
saving, loan, bonus, food allowance, and loss expense.
Web-Based Wage Management Application at Seven Laundry Bandung is made by object oriented technique which is implemented using
Framework CodeIgniter and MySQL database. System design that is used are Entity Relationship Diagram (ERD) and Unified Modeling
Language (UML).
Testing is performed through three stage, they are functional, manual, and application testing. Based on testings that have been done,

this application can handle attendance registry, wage management based on determined wage calculation components, wage reporting,
general journal, and ledger.
Keywords: Wage, Attendance, Framework, CodeIgniter, MySQL
1.

Pendahuluan
Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa
faktor, salah satunya adalah faktor Sumber Daya Manusia (SDM).
Perusahaan tidak dapat menjalankan usahanya tanpa sumber daya
manusia yang berkualitas dan kemampuan manajerial yang baik
di dalamnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas
sumber daya manusia adalah tingkat presensi karyawan.
Seven Laundry merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang jasa yaitu menyediakan jasa pencucian pakaian, bantal,
boneka, sprei, bed cover, dan lain-lain. Seven Laundry berlokasi
di wilayah Bandung Selatan yaitu di Sukapura dan PGA. Seven
Laundry beroperasi mulai pukul 08.00 pagi hingga 10.00 malam.
Pencatatan kehadiran karyawan pada Seven Laundry masih
bermodalkan kepercayaan. Karyawan hanya memberi tahu berapa
lama jam kerja mereka kepada kasir untuk kemudian dilaporkan

kepada manajemen. Hal tersebut rentan akan terjadinya
manipulasi sehingga manajemen perusahaan tidak dapat
mengetahui dengan pasti jam kerja setiap karyawan. Jam kerja
tersebut akan berpengaruh terhadap upah yang diberikan.
Seven Laundry telah membuat kebijakan mengenai hal-hal
yang berhubungan dengan pengelolaan upah dan komponen upah
lainnya. Harga upah masing-masing karyawan berbeda,
tergantung dari lama kerja. Karyawan baru akan memiliki harga
upah sebesar Rp.150.000,00 per minggu, dan akan mengalami
kenaikan dalam waktu 3 bulan, dan upah maksimal yang akan
diterima karyawan adalah Rp.300.000,00. Seven laundry
menetapkan bahwa setiap karyawan harus menabung setiap

minggu minimal Rp.10.000,00 dan boleh melakukan pinjaman
dengan syarat tertentu. Syarat disetujuinya pinjaman yaitu apabila
karyawan telah bekerja selama minimal tiga bulan dan pinjaman
maksimal sebesar Rp. 500.000,00 dengan memperhatikan saldo
tabungan. Pinjaman dapat dicicil sebesar jumlah pinjaman dibagi
dengan lama cicilan, dan lama cicilan disesuaikan dengan
kesepakatan antara manajemen dan karyawan dengan pilihan 10

kali, 15 kali, 20 kali atau 25 kali. Jika ada cucian milik pelanggan
yang hilang, rusak, atau tertukar dengan pelanggan lain maka
karyawan dibebankan biaya ganti rugi. Seven Laundry
membebankan 70% biaya ganti rugi kepada karyawan untuk
kemudian dibagi dengan jumlah seluruh karyawan yang ada, serta
30% ditanggung oleh manajemen.
Dalam perhitungan upah, Seven Laundry tidak hanya
menghitung berdasarkan jam kerja karyawan dan jam lembur
karyawan tetapi juga memperhatikan komponen upah lainnya
yaitu tabungan, pinjaman, bonus, uang makan, dan biaya ganti
rugi. Pemberian upah dilakukan per minggu yaitu pada hari sabtu.
Adanya cabang membuat manajemen harus melakukan
pengawasan terhadap usahanya di lokasi yang berbeda. Seven
Laundry membutuhkan aplikasi yang dapat menangani kendala
yang ada, mulai dari pencatatan presensi karyawan sehingga dapat
dipantau tanpa harus datang ke lokasi, perhitungan upah, hingga
menghasilkan laporan upah, serta membutuhkan integrasi data
yang baik antara kedua cabang.

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Akuntansi
Menurut American Institute of Certified Public Accountants
(AICPA), akuntansi adalah seni pencatatan, pengklasifikasian,
dan pengikhtisaran transaksi dan peristiwa keuangan dengan cara
tertentu dan dalam ukuran moneter, termasuk penafsiran atas
hasil-hasilnya [1].
2.2 Jurnal
Jurnal dibedakan menjadi dua, yaitu jurnal umum (general
journal) dan jurnal khusus (special journal). Jurnal umum dibuat
atas transaksi yang tidak dicatat dalam jurnal khusus. Contoh
transaksi yang akan dicatat dalam jurnal umum adalah transaksi
retur pembelian, retur penjualan, serta transaksi pembelian
peralatan dan perlengkapan kantor secara kredit. Jurnal koreksi
(correcting entries), jurnal penyesuaian (adjusting entries), dan
jurnal penutup (closing entries) tergolong ke dalam jurnal umum
[1].
2.3 Buku Besar
Setiap transaksi yang telah dianalisis dan dicatat ke dalam
jurnal, langkah selanjutnya adalah posting (memindah bukukan)
setiap saldo akun yang terdapat pada jurnal ke dalam buku besar

untuk masing-masing akun. Intinya adalah bahwa setiap saldo
akun yang masih terpisah dalam jurnal akan diakumulasikan ke
dalam buku besar sesuai masing-masing akun. Buku besar untuk
masing-masing akun ini akan memperlihatkan secara terperinci
mengenai setiap perubahan (mutasi debit dan kredit) yang
ditimbulkan dari seluruh transaksi yang terjadi selama periode
akuntansi [1].
2.4 Upah
Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan yang selanjutnya disebut UUKK pada bab 1
Pasal 1 angka 30 menyatakan upah adalah hak pekerja/buruh yang
diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari
pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang
ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja,
kesepakatan atau peraturan perundang-undangan, termasuk
tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu
pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan [2].
Dalam perhitungan upah di Seven Laundry, komponen yang
harus diperhatikan adalah jam kerja karyawan, jam lembur
karyawan, tabungan, pinjaman, bonus, uang makan, dan biaya

ganti rugi. Pemberian upah dilakukan per minggu yaitu pada hari
sabtu [3].
2.5 Tabungan dan Pinjaman
Tabungan menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
tentang perbankan adalah simpanan yang penarikannya hanya
dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati,
tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat lainnya
yang dipersamakan dengan itu [4]. Pengertian Pinjaman menurut
Kamus Besar Akuntansi adalah harta kekayaan lain yang
penggunaannya (bukan kepemilikan) ditransfer oleh pemilik
kepada pihak lain yang menggunakannya [5].
Pada Seven Laundry, hanya karyawan yang bekerja di
Seven Laundry tersebut yang boleh menabung. Setiap karyawan
wajib menabung sebesar Rp. 10.000 per minggu. Karyawan juga
dapat menabung diatas nominal yang ditentukan tersebut di luar
waktu pemberian upah apabila karyawan menghendaki [3].
Syarat yang harus dipenuhi oleh setiap karyawan yang ingin
meminjam uang yaitu karyawan bekerja lebih dari 3 bulan, dan
pinjaman maksimal sebesar Rp. 500.000. Pinjaman dicicil sebesar
10% dari total pinjaman dan lama cicilan disesuaikan dengan

kesepakatan antara manajemen dan karyawan dengan pilihan 10
kali, 15 kali, 20 kali atau 25 kali. Pembayaran uang pinjaman
tersebut dapat dicicil oleh karyawan setiap minggu dan akan
dipotong secara langsung dari upah [3].
2.6 Flowmap
Flowmap disebut juga sebagai Form Flowchart atau
diagram alir dokumen atau Mapping Flowchart atau Paperwork
Flowchart atau diagram sistem prosedur kerja. Flowmap
merupakan diagram alir yang menunjukkan arus dari dokumen,

aliran data fisik, entitas, entitas sistem informasi dan kegiatan
operasi yang digunakan dengan sistem informasi [6].
2.7 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) menggambarkan
hubungan antara objek data. ERD adalah notasi yang digunakan
untuk melakukan aktivitas pemodelan data. Atribut dari masingmasing objek data yang ditulis pada ERD dapat digambarkan
dengan menggunakan deskripsi objek data [7].
2.8 Unified Modeling Language (UML)
Unified Modeling Language (UML) adalah keluarga notasi
grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu

pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya
sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi
objek [8].
2.9 MySQL
Database sering didefinisikan sebagai kumpulan data yang
terkait. Secara teknis, yang berada dalam sebuah database adalah
sekumpulan tabel atau objek lain (indeks, view, dan lain-lain).
Tujuan utama pembuatan database adalah untuk memudahkan
dalam mengakses data. Data dapat ditambahkan, diubah, dihapus,
atau dibaca dengan relatif mudah dan cepat [9].
MySQL merupakan software RDBMS (server database)
yang dapat mengelola database dengan sangat cepat, dapat
menampung data dalam jumlah sangat besar, dapat diakses oleh
banyak user (multi-user), dan dapat melakukan suatu proses
secara sinkron atau bebarengan (multi-threaded) [10].
2.10 CodeIgniter
CodeIgniter (CI) adalah sebuah framework yang digunakan
untuk membuat sebuah aplikasi berbasis web yang disusun
dengan menggunakan bahasa PHP. Seperti halnya PHP, CI juga
bersifat free opensource software dimana setiap orang berhak

menggunakannya tanpa harus dikenai biaya lisensi. Kelebihan
framework CodeIgniter adalah sebagai berikut.
1.
Memiliki ukuran file yang kecil, yaitu sekitar 4MB.
2.
Cepat dalam hal eksekusi file sehingga CI dapat
digunakan dalam skala enterprise.
3.
Sintaks yang digunakan dan alur penyusunan program
pada CI yaitu sederhana.
4.
Pengguna dapat langsung menggunakan CI hanya
dengan meletakkan folder CI pada folder kerja web
server.
5.
Pengguna diberi panduan penggunaan CI yang
disertakan langsung pada file tersebut.
6.
Kode program menjadi rapi karena menggunakan
sistem Model, View, Controller (MVC) [11].

3. Analisis dan Perancangan
3.1 Gambaran Sistem
3.1.1
Analisis Sistem Berjalan
Ada beberapa analisis terhadap sistem yang sedang
berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut.
1.
Proses Bisnis Pengelolaan Karyawan.
2.
Proses Bisnis pengelolaan Presensi Karyawan.
3.
Proses Bisnis Pengelolaan Tabungan.
4.
Proses Bisnis Pengelolaan Pinjaman.
5.
Proses Bisnis Pencatatan Ganti Rugi.
6.
Proses Bisnis Pengelolaan Upah.
Dari enam analisis sistem berjalan tersebut, hanya proses bisnis
pada poin 6 saja yang akan dijelaskan. Penjelasan dapat dilihat
pada Gambar 3-1.

3.2 Analisis Kebutuhan Sistem
3.2.1
Use Case Diagram

Proses Bisnis Pengelolaan Upah yang Sedang Berjalan
Karyawan

Kasir

Manajemen

Mulai

Presensi

Menghitung jam kerja
dan jam lembur
karyawan

Pinjaman

Menghitung upah
karyawan

Ganti Rugi

Tabungan

Upah

Mencatat hasil
perhitungan upah

Lembar upah

Menandatangani
lembar upah

Lembar upah
bertanda tangan
manajemen

Menandatangani
lembar upah

Lembar upah
bertanda tangan
manajemen

Gambar 3-3
Use Case Diagram

Lembar upah
bertanda tangan
manajemen dan
karyawan
Selesai

3.2.2

Class Diagram

Gambar 3-1
Proses Bisnis Pengelolaan Upah yang Sedang Berjalan
3.1.2

Analisis Sistem Usulan
Berdasarkan analisis sistem pada subbab 3.1.1 maka
analisis sistem usulan yang dibahas juga terdapat 6 poin, sebagai
berikut.
1.
Proses Bisnis Usulan Pengelolaan Karyawan.
2.
Proses Bisnis Usulan Pengelolaan Presensi Karyawan.
3.
Proses Bisnis Usulan Pengelolaan Tabungan.
4.
Proses Bisnis Usulan Pengelolaan Pinjaman.
5.
Proses Bisnis Usulan Pencatatan Ganti Rugi.
6.
Proses Bisnis Usulan Pengelolaan Upah.
Dari enam analisis sistem usulan tersebut, hanya proses bisnis
usulan pada poin 6 saja yang akan dijelaskan. Penjelasan dapat
dilihat pada Gambar 3-2.
Proses Bisnis Usulan Pengelolaan Upah
Karyawan

Manajemen
Mulai

Presensi

Pinjaman

Ganti Rugi

Simpanan

Menghitung upah
karyawan

Lembar upah
bertanda tangan
pemilik

Jurnal

Tabungan

Pembayaran

Upah

Mencetak lembar upah

Selesai

Gambar 3-2
Proses Bisnis Usulan Pengelolaan Upah

Gambar 3-4
Class Diagram

Berikut adalah tampilan halaman Input Presensi.

Activity Diagram

3.2.3

Gambar 4-2
Halaman Input Presensi
Gambar 3-5
Activity Diagram
3.2.4

Berikut ini merupakan halaman Input Tabungan. Setiap transaksi
tabungan yang terjadi di luar waktu pembayaran upah, akan
dicatat pada menu ini.

Perancangan Basis Data\
keterangan
harga

kode
Admin

tgl_opsi

id_admin

id

Stat_admin

username

nama
Komponen

value

Option

nama_admin

Ganti_rugi

password
kd_gr

gr_kar

tgl_gr
periode

gr_mnj

bonus
keterangan

id_upah
no_resi

upah_reguler

tgl_bayar

jumlah_gr

ganti_rugi
uang_makan
upah_mg

jumlah_byr

sisa_pjm

upah_lembur

tot_upah

upah_jam

id_master

Upah
Pembayaran

tgl_keluar

0..*
no_hp

penempatan

memiliki

1

master

tgl_masuk

0..*

mendapat
alamat

status
jumlah_tab

memiliki

notrax_tab

nama

1

transaksi

1

jk
1

tgl_tab

nik
Pinjaman

1

mendapat

1

Karyawan

1

memiliki

0..*

Karyawan juga dapat melakukan pinjaman. Gambar 4-4
menunjukkan halaman Input Pinjaman.

Tabungan

0..*
notrax_pjm

Gambar 4-3
Halaman Input Tabungan

0..*

tgl_pjm
1

tot_jam

jam_masuk
menghadiri

jumlah_pjm

memiliki

cicilan
jam_keluar

status
1..*

memiliki

1

Jadwal
Saldo_tab
1
id_jadwal

wkt_keluar

Saldo_pjm
tgl_kerja

wkt_masuk

saldo

bagian
sisa

coa

1

memiliki

0..*

Jurnal

kredit
no_ref

id_trax

nama_akun
debit

no_jurnal
tgl_trans

Gambar 3-6
Entity Relationship Diagram
4.

Implementasi dan Pengujian

Gambar 4-4
Halaman Input Pinjaman
Setiap transaksi ganti rugi yang terjadi akan dicatat pada menu
Ganti Rugi.

4.1 Implementasi Aplikasi
Tampilan aplikasi untuk menambah data karyawan baru
adalah sebagai berikut.

Gambar 4-1
Halaman Input Data Karyawan

Gambar 4-5
Halaman Input Ganti Rugi

4.2 Pengujian
Proses pengujian ini dibagi menjadi tiga kategori sebagai
berikut.
1.
Pengujian fungsionalitas, untuk mengetahui apakah
program dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang
telah ditentukan.
2.
Pengujian manual, yaitu pengujian dalam bidang ilmu
akuntansi tanpa menggunakan aplikasi.
3.
Pengujian aplikasi, yaitu pengujian yang dilakukan
berdasarkan pengujian fungsionalitas.
Berikut adalah tampilan halaman jurnal umum pada aplikasi.

2.

Buku Besar Kas Bank.

Gambar 4-8
Buku Besar Kas Bank
3.

Buku Besar Piutang Karyawan.

Gambar 4-9
Buku Besar Piutang Karyawan
4.

Buku Besar Tabungan.

Gambar 4-6
Jurnal Umum
Berdasarkan hasil pengujian aplikasi, total debit dan kredit
yang dihasilkan pada aplikasi memiliki hasil yang sama pada
pengujian manual sehingga dapat disimpulkan bahwa
fungsionalitas Jurnal Umum telah berhasil diimplementasikan
pada aplikasi.
Ada enam buku besar yang dihasilkan dari pengujian
aplikasi berdasarkan jurnal umum pada Gambar 4-6.
1.
Buku Besar Kas.

Gambar 4-10
Buku Besar Tabungan
5.

Buku Besar Beban Ganti Rugi.

Gambar 4-11
Buku Besar Beban Ganti Rugi
Gambar 4-7
Buku Besar Kas

6.

Buku Besar Beban Upah.

8.

menyebabkan adanya kerugian. Oleh karena itu, perlu
mencantumkan nama karyawan beserta kode cucian
pelanggan yang dikerjakan.
Apabila kerugian melebihi jumlah upah yang diterima
karyawan maka sebaiknya timbul pengakuan utang
karyawan, atau akan mengurangi saldo tabungan
karyawan yang bersangkutan agar tercipta kedisiplinan
karyawan.

Daftar Pustaka
Gambar 4-12
Buku Besar Beban Upah
Berdasarkan hasil pengujian aplikasi terhadap masingmasing nama akun Buku Besar, dapat disimpulkan bahwa
fungsionalitas Buku Besar telah berhasil diimplementasikan pada
aplikasi. Saldo Buku Besar untuk masing-masing nama akun yang
telah diuji memiliki hasil yang sama antara pengujian manual
dengan aplikasi.
5.

Penutup

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis terhadap aplikasi yang dibangun dan
evaluasi bab-bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut.
1.
Berdasarkan pengujian fungsionalitas, manual, dan
aplikasi, aplikasi ini dapat melakukan pencatatan
presensi karyawan.
2.
Aplikasi ini dapat digunakan untuk mengelola upah
berdasarkan komponen upah yang telah ditetapkan
oleh Seven Laundry sesuai dengan pengujian manual
(Tabel 4 – 25) dan pengujian aplikasi (Gambar 4 – 51).
3.
Aplikasi ini dapat menampilkan laporan upah
karyawan, jurnal umum dan buku besar sesuai dengan
hasil pengujian manual (Tabel 4 – 20) dan pengujian
aplikasi (Gambar 4 – 46).
5.2 Saran
Berikut adalah saran yang perlu diperhatikan baik untuk
kepentingan pengembangan aplikasi ini maupun untuk kebijakan
Seven Laundry.
1.
Hak akses aplikasi tidak hanya bagi pihak kasir dan
manajemen tetapi juga untuk masing-masing cabang.
2.
Dapat
mencantumkan
nama
petugas
yang
menggunakan aplikasi atas transaksi-transaksi yang
dicatat dalam aplikasi agar menjadi tanggungjawab
apabila suatu hari ditemukan kesalahan dalam
pencatatan.
3.
Dapat menangani pencatatan multi presensi atau
pencatatan presensi lebih dari satu orang untuk setiap
tanggal yang dipilih.
4.
Proses yang ditangani dapat dikembangkan lebih luas
lagi tidak hanya mengelola upah tetapi juga menangani
transaksi pencucian.
5.
Penambahan
fungsionalitas
untuk
mencatat
penambahan kas perusahaan yang dapat diperoleh dari
transaksi pencucian sebagai sumber pendapatan
dan/atau penyetoran uang pribadi dari pemilik, bantuan
dana, atau pinjaman dana sebagai sumber modal yang
dapat dikelola dan menjadi kas Seven Laundry untuk
kegiatan operasionalnya.
6.
Penambahan fungsionalitas untuk menghitung
akumulasi biaya ganti rugi sebelum dimasukkan dalam
perhitungan upah. Hal ini dilakukan untuk mengatasi
apabila akumulasi biaya tersebut melebihi jumlah upah
karyawan sehingga aplikasi dapat menentukan
pembagian yang sesuai untuk maksimal pemotongan
ganti rugi per minggu untuk kemudian hasil
pembagian tersebut dimasukkan dalam perhitungan
upah agar upah yang dicatat dalam aplikasi tidak
menjadi minus.
7.
Apabila terjadi kejadian ganti rugi maka sebaiknya
dibebankan kepada karyawan yang melakukan
kesalahan saja. Dalam hal ini adalah karyawan yang

[1] Hery, Teori Akuntansi, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2009.
[2] E. Adisu, Hak Karyawan atas Gaji dan Pedoman
Menghitung Gaji, Jakarta: Forum Sahabat, 2008.
[3] Pengelola, Pedoman Administrasi Kepegawaian, Bandung:
Seven Laundry, 2011.
[4] R. Yaya, A. E. Martawireja and A. Abdurahim, Akuntansi
Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer, Jakarta:
Salemba Empat, 2009.
[5] Ardiyos, Kamus Besar Akuntansi, Jakarta: Citra Harta
Prima, 2010.
[6] L. Puspitawati and S. D. Anggadini, Sistem Informasi
Akuntansi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
[7] R. S. Pressman, Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan
Praktisi (Buku Satu), Yogyakarta: Andi, 2002.
[8] M. Fowler, UML Distilled Edisi 3, Yogyakarta: Andi, 2005.
[9] A. Kadir, Membuat Aplikasi Web dengan PHP dan Database
MySQL, Yogyakarta: Andi, 2009.
[10] B. Raharjo, Belajar Otodidak Membuat Database
Menggunakan MySQL, Bandung: Informatika, 2011.
[11] Riyanto, Membuat Sendiri Aplikasi E-Commerce dengan
PHP & MySQL menggunakan CodeIgniter, Yogyakarta:
Andi, 2011.