PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI

PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI
RUSDAWATI
NIM : 17330047
Pasca Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang
e- mail : [email protected]

Abstract
Mathematics is one of the human knowledge needed in everyday life. This article aims to
describe the learning of mathematics in early childhood. What is included in early childhood
mathematics learning, and what steps can be done so that the learning of mathematics can be of
high value. In this article also discussed what principles should be school for math learning
Keywords: Learning, Mathematics and Early Childhood

Abstrak
Matematika merupakan satu diantara pengetahun yang dibutuhkan manusia dalam kehidupan
sehari-hari.Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pembelajaran matematika pada
anak usia dini. Apa saja yang termasuk dalam pembelajaran matematika anak usia dini, dan
langkah apa yang bisa dilakukan sehingga pembelajaran matematika dapat bernilai tinggi. Dalam
artikel ini juga dibahas apa prinsip-prinsip yang harus dimiliki sekolah untuk pembelajaran
matematika.

Kata Kunci : Pembelajaran, Matematika dan Anak Usia dini

Pendahuluan :
Menurut Wiyani (2014:32) yang dikutip
Antari .K.Y. dkk “Anak usia dini adalah
anak yang baru dilahirkan sampai usia 6
tahun”. Anak pada usia ini merupakan usia
yang paling baik untuk mendapatkan sebuah
1

pengetahuan yang baru. Usia ini merupakan
usia

yang

sangat

menentukan

dalam


pembentukan karakter dan kepribadian anak.
Usia dini merupakan usia ketika anak
mengalami pertumbuhan dan perkembangan
yang pesat.

Pembelajaran Matematika Anak Usia Dini| Rusdawati

Dalam mengajarkan matematika anak lebih
Pendidikan bagi anak usia dini adalah
pemberian

upaya

untuk

menstimulusi,

membimbing, mengasuh dan pemberian
kegiatan


pembelajaran

yang

akan

menghasilkan kemampuan dan keterampilan
anak (Sujiono, Yuliani Nurani, 2009:7).
Upaya dalam memberikan stimulus untuk
menghasilkan

kemampuan

dan

keterampilan maka ada beberapa aspek yang
bisa diberi stimulus,dalam permendikbud
no.146


tahun

2014

ada

enam

sering diminta menghafalkan bentuk-bentuk
geometri, jumlah, angka-angka, jumlah,
berbagai lambang dan bahasa matematika,
tanpa

perlu

memahami

prinsip-prinsip

dasarnya. Apabila ini terjadi, maka sangat

besar kemungkinan anak akan mengalami
kesulitan ketika memasuki kelas 3 SD. Dan
saat itulah kita kemudian baru menyadari
bahwa anak-anak

sesungguhnya belum

memahami konsep dasar matematika,

aspek

perkembangan anak usia dini : (1) nilai

Menurut Lestari, K.W (2011) Anak sudah

agama dan moral, (2) kognitif, (3) bahasa,

mulai mengembangkan konsep matematika

(4) Fisik motorik, (5)social –emosional dan


dari berbagai kegiatan sehari-hari. Misalnya

(6)seni. Enam aspek perkembangan tersebut

ketika bayi, anak tahu bahwa dia kecil

dapat dikembangkan dengan memberikan

sedangkan ibu dan ayahnya besar, meskipun

stimulus secara alamiah yang sesuai dengan

anak

usia perkembangannya.

dalam bahasa lisan. Ketika berusia batita

belum


dapat

mengungkapkannya

(bawah tiga tahun), anak tahu bahwa jika ia
Salah satu aspek yang tersebut diatas adalah
aspek kognitif, Menurut Supartini.E dan
Wati.D

(2017)

perkembangan

kognitif

meliputi cara anak berpikir, cara anak
melihat dunianya, dan tentang cara anak
menggunakan alat dan bahan main untuk
belajar, yang bertujuanagar anak dapat

belajar memecahkan masalah, berpikir logis
dan berpikir simbolik. Perkembangan aspek
kognitif

bagian

dari

pengetahuan

matematika dasar bagianak usia dni.

2

menumpuk satu balok pada balok yang lain
maka baloknya akan bertambah banyak (jadi
dua)

meskipun


ia

tidak

dapat

mengungkapkannya dalam bahasa lisan.
Anak juga tahu kalau ia punya dua balok
dan temannya punya sepuluh balok, maka
balok temannya lebih banyak sehingga anak
ingin mengambilnya dari temannya. Selain
itu, anak sering memilih sendiri mainannya
meskipun ia tidak tahu dasar pemilihannya.
Anak juga tahu jadwal kegiatannya dalam

Pembelajaran Matematika Anak Usia Dini| Rusdawati

sehari bila hal itu memang dilakukan secara

pergi, kita perlu mengingat arah jalan tempat


rutin.

yang akan didatangi, berapa lama jauhnya,
serta memilih jalan yang lebih bisa cepat

Penguasaan matematik awal oleh anaka usia

sampai di tujuan, dll.

dini penting kerana ia hanya merupakan asas
untuk membantu murid memahami konsep

Menurut

matematik yang lebih tinggi. Pembelajaran

Charlesworth,R

matematik awal yang diperoleh melalui


memperoleh

pengalaman langsung danbermakna dalam

membangunnya melalui interaksi mereka

suasana

dengan lingkungan, dan piaget membagi

menggembirakan

akan

dapat

Piaget

yang
(2005)

anak-anak

pengetahuan

memupuk minat murid untukmempelajari

pengetahuan

matematik.Menurut

pengetahuan menjadi tiga area.

Haryuni, S. (2013),

Anak sudah mulai mengenal dan menggali
berbagai dimensi matematis yang tidak lepas
dari bilangan dari dunia mereka, baik untuk
menyebutkan, mengenal konsep ataupun
mengenal

lambangnya.

Hal

itu

akan

membantu anak dalam kehidupan diluar
sekolah ataupun akan memberikan dasar
yang kuat dalam pembelajaran di sekolah.
Hakekat Matematika
Matematika merupakan pengetahuan yang

menjadi

dikutip

tiga

dengan

bidang

1. Pengetahuan fisik adalah tipe yang
termasuk belajar tentang objek di
lingkungan dan karakteristik mereka
(warna, berat, ukuran, tekstur,dan fitur
lainnya yang bisa ditentukan melalui
pengamatan dan secara fisik berada di
dalam objeknya).
2. Logico-matematika pengetahuan adalah
tipe yang mencakup hubungan (sama
dan berbeda, lebih dan kurang, jumlah,
klasifikasi, dll) yang masing-masing
individu buat masuk akal keluar dari
dunia dan untuk mengaturinformasi.

kehidupannya sehari-hari. Misalnya mulai

3. Pengetahuan sosial (atau konvensional)
adalah jenis yang dibuat oleh orang
(seperti aturan untuk perilaku dalam
berbagai situasi sosial).

dari bangun tidur seseorang melihat kepada

Anak-anak

angka yang terdapat pada jam dinding untuk

bisadipecahkan

melalui

melihat

kegiatan

yang

dibutuhkan manusia dalam menjalankan

jam

berapa

saat

itu,

ketika

perlu diberi masalah yang
lain

permainan

dan

menantangpikiran

berbelanja maka kita akan memilih dan

mereka. Mereka harus bekerja dengan

menghitung jumlah benda yang akan dibeli

material betondan masalah nyata.Sejalan

dan harga yang harus dibayar. Saat akan

dengan fokus NCTM pada matematika

3

Pembelajaran Matematika Anak Usia Dini| Rusdawati

untuk

pemahaman,Duckworth

(2006)

langsung satu sama lainnya, seperti satu

menjelaskan bagaimana Piaget'sPandangan

kue utnuk setiap anak.
Pengurutan termasuk kemampuan uttuk

pemahaman berfokus pada orang dewasa
yang

hadirke

sudut

Artinya,kita

pandang

seharusnya

2.

menempatkan

anak.

urutannya,

tidak

tapi

seharusnyacobalah

untuk

3.

mencari tahu apa yang dipikirkan anak itu.
Matematika pada dasarnya adalah belajar
berpikir

atau

masalah.Menurut
(2000:49)

belajar

memecahkan

Dodge

dan

yang

dikutip

4.

berdasarkan

kemudian per nomor.
Menghitung termasuk

kemampuan

memperagakana

pemahaman

5.

sebuah

mengenai angka dan jumlah.
Kalkulasi adalah proses penambahan
dan

Colker

Khasanah,

pertama

dengan

ukurannya (terkecil hingga besar) dan

melihat"Memahami" dari sudut pandang kita
sendiri

sesuatu

pengurangan,

sejalan

dengan

dialaminya secara konkret.
Klasifikasi termasuk kemampuan untuk

I.matematika adalah kemampuan untuk

mengurutkan benda-benda berdasarkan

menciptakan

Dan

atributnya (contohnya, warna, bentuk,

untuk menjadi permikir matematika anak-

ukuran).
Pengukuran adalah proses menemukan

anak

hubungan-hubungan.

perlu

diberi

menyelidiki,
benda

kesempatan

mengorganisasikan

konkret

sebelum

untuk

6.

angka dari sebuah unit standar dari

benda-

mereka

dapat

menggunakan simbol-simbol yang telah

7.

besar, lebih kecil, atau sama dengan

Sedangkan dalam buku menciptakan bahan
yang

menuliskan

berfokus

bahwa

pada

matematika

anak
adalah

sebuah sistem abstrak untuk pengalaman
dalam

mengorganisasikan

mengurutkan,

dan

serta

mendefeniskan

matematika anak usia dini sebagai berikut :
1.

Korespondensi
distribusi
berhubungan
4

kemampuan

menentukan bahwa suatu benda lebih

dikenalnya secara abstrak.

belajar

sebuah obyek.
Perbandingan termasuk

satu-satu
benda-benda
dengan

termasuk
yang
hubungan

8.
9.

yang lainnya melalui pengukuran.
Geometri adalah studi hubungan ruang
Pola adalah sebuah tema yang
menghubungkan

topik-topik

maatematika. Imi mendorong anak-anak
untuk melihat hubungan, menemukan
hubungan dan membuat kesimpulan
secara umum serta prakiraan.
Sedangkan menurut Lestari, K.W, Bila kita
berpikir tentang matematika maka kita akan

Pembelajaran Matematika Anak Usia Dini| Rusdawati

membicarakan
perbedaan,

tentang

persamaan

3. Dasar

kurikulum

matematika

dan

informasi/data,

praktik pengajaran tentang pengetahuan

memahami tentang angka, jumlah, pola-

anak muda kognitif, linguistik, fisik,

pola,

pengaturan

dan

ruang,

bentuk,

perbandingan.
matematika

perkiraan

Pengetahuan
sebenarnya

dan

tentang

sudah

bisa

diperkenalkan pada anak sejak usia dini
(usia lahir-6 tahun). Pada anak-anak usia di
bawah tiga tahun, konsep matematika
ditemukan setiap hari melalui pengalaman
bermainnya. Misalnya saat membagikan kue
kepada setiap temannya, menuang air dari
satu wadah ke wadah lain.

dan sosial-perkembangan emosional
4. Gunakan kurikulum dan praktik
pengajaran yang memperkuat proses
pemecahan

masalah

anak-anak

dan

penalaran

serta

mewakili,

mengkomunikasikan,

dan

menghubungkan gagasan matematika.
5. Memastikan bahwa kurikulum itu
koheren dan sesuai dengan hubungan
dan urutan gagasan matematika yang
penting
6. Berikan

interaksi

anak-anak

yang

Dalam pendidikan matematika berkualitas

mendalam dan berkelanjutan dengan

tinggi

gagasan

untuk

anak-anak,

guru,

dan

matematika

utama

profesional penting lainnya pada usia 3

Mengintegrasikan matematika dengan

sampai 6 tahun harus dilakukan menurut

kegiatan lain dan kegiatan lainnya

Clements, D. H., Copple, C., & Hyson, M.

dengan

(2002). :

Menyediakan

1. Meningkatkan
terhadap

minat

matematika

alami
dan

anak

disposisi

mereka untuk menggunakannya untuk
memahami
mereka
2. Membangun

dunia

fisik

dan

pengalaman

sosial
dan

pengetahuan anak-anak, termasuk latar
belakang keluarga, linguistik, budaya,
dan komunitas mereka; pendekatan
individual mereka untuk belajar; dan
informasi informasinya
5

matematika
waktu,

bahan,

dan

dukungan guru yang cukup untuk anakanak untuk terlibat dalam permainan,
konteks

di

mengeksplorasi

mana
dan

mereka

memanipulasi

gagasan matematika dengan minat yang
tinggi.
7. Secara

aktif

mengenalkan

konsep,

metode, dan bahasa matematika melalui
berbagai

pengalaman

pengajaran yang sesuai
8. Dukung
pembelajaran

dan

strategi
anak-anak

dengan mempelajari secara serius dan

Pembelajaran Matematika Anak Usia Dini| Rusdawati

terus-menerus

menilai

semua

pengetahuan, keterampilan, dan strategi
matematika anak-anak.

menantang

dan

mendukung

merekamempelajarinya dengan baik.
4. Belajar: Siswa harus belajar matematika
dengan

pengertian,aktif

membangun

Pendidikan matematika yang berkualitas

pengetahuan baru daripengalaman dan

tinggi belum akan tercapai bila beberapa hal
diatas belum teralisasi dalam pembelajaran

pengetahuan sebelumnya.
5. Penilaian: Penilaian harus mendukung

anak usia dini dan bila guru masih

pembelajaranmatematika penting dan

berorientasi hanya pada hasil dan tidak

memberikan

memberikan kesempatan kepada anak untuk
memahami konsep matematika.

informasi

bergunauntuk guru dan siswa.
6. Teknologi: Teknologi sangat penting
dalam

pengajaran

matematika;
Prinsip - Prinsip Matematika Sekolah
Prinsip-prinsip Matematika Sekolah adalah
pernyataan mencerminkan aturan dasar yang
membimbing

pendidikan

matematika

berkualitas tinggi. Enam prinsip berikut
menggambarkantema

menyeluruh

pengajaran matematika(NCTM, 2000, hal
11) yang dikutip Charlesworth,R (2005)

yang

Ini

matematikayang

danbelajar
mempengaruhi

diajarkan

dan

meningkatkan pembelajaran siswa.
Enam prinsip diatas harus digunakan
sebagai panduan untuk pengajaran di semua
kegiatan

pembelajaran,

matematika.
didisain

bukan

Sebaiknya

sebaik

pembelajaran

pembelajaran

mungkin,
matematika

hanya
sehingga
menjadi

pengetahuan yang disukai dan menarik,

1. Ekuitas: Harapan tinggi dan dukungan

yang sebelumnya metematika ditakuti dan

yang kuat untuk semuasiswa.
2. Kurikulum:
Lebih
dari

membosankan.

kumpulan

kegiatan;

sekedar

haruskoheren,

fokus pada matematika penting, danbaik
diartikulasikan di seluruh nilai.
3. Pengajaran: Pembelajaran matematika
yang

efektif

membutuhkan

pemahamandari apa yang siswa tahu
dan butuhkanbelajar dan kemudian

Penutup
Untuk memperkuat landasan pembelajaran
matematika pada anak usia dini perlu
dibangun sikap positif terhadap matematika.
Untuk membangun sikap positif terhadap
pembelajaran matematika perlu disiapkan
perangkat yang menunjang kegiatan dan

6

Pembelajaran Matematika Anak Usia Dini| Rusdawati

disesuaikan dengan usia perkembangan anak
mulai

dari

kurikulum,

metode

dan

perangkatnya. Hal baik bila pembelajaran
matematika

mencerminkan

semua

karakteristik pendidikan anak usia dini, yang
dapat diterapkan dalam kehidupan nyatanya,
walaupun

sebenarnya

menerapkan

anak

matematika

sudah
dalam

kehidupannya tanpa disadari.
Daftar Pustaka
Antari, K. Y., Putra, I. K. A., & Abadi, I. B.
G. S. (2016). PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN VISUAL, AUDITORY,
KINESTETHIC BERBANTUAN MEDIA
GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN KOGNITIF KONSEP
BILANGAN. Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini, 4(1).

Inawati, M. (2011).Meningkatkan Minat
Mengenal Konsep Bilangan melalui Metode
Bermain Alat Manipulatif.Pedoman
Penulisan Naskah untuk Jurnal Pendidikan
Penabur, 1.
Siswono, T. Y. E. (2012). Belajar dan
Mengajar Matematika Anak Usia Dini.
serial on line). http://www. academia.
edu/4069396/Belajar_dan_Menga jar_Mate
matika_Anak_Usia_Dini [08 Juli 2015].
Khasanah, I. (2013). PEMBELAJARAN
LOGIKA MATEMATIKA ANAK USIA
DINI (USIA 4-5 TAHUN) DI TK IKAL
BULOG JAKARTA TIMUR.PAUDIA, 2(1
mei).

Charlesworth, Rosalind (2005). Experiences
In Math for Young Children.The United
State : Thomson Delmar Learning
Clements, D. H., Copple, C., & Hyson, M.
(2002). Early childhood mathematics:
Promoting good beginnings. A joint position
statement of the National Association for the
Education of Young Children (NAEYC) and
the National Council of Teachers of
Mathematics (NCTM).
Haryuni, S. (2013). Peningkatan
Kemampuan Mengenal Bilangan Melalui
Media Domino Segitiga di PAUD Kenanga I
Kabupaten Pesisir Selatan. SPEKTRUM PLS,
1(01), 104-118.
Lestari, K. W. (2011). Konsep Matematika
Untuk Anak Usia Dini. Jakarta:
KementrianPendidikan Nasional.
7

Pembelajaran Matematika Anak Usia Dini| Rusdawati