PENGEMBANGAN DAN VALIDASI TES PILIHAN GA

MAKALAH
PARALEL

PARALEL A

ISBN :978-602-73159-8

PENGEMBANGAN DAN VALIDASI TES PILIHAN GANDA
BERBASIS PENALARAN UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN
MATERI KESETIMBANGAN KIMIA
Farhan Baehaki1*, Nahadi2, dan Harry Firman2
1Sekolah

2Departemen

2Chemistry

Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia
Pendidikan Kimia, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr. Setiabudhi No. 229, Bandung, Jawa Barat, Indonesia 40154


1Magister School, Education University of Indonesia
Education Department, Faculty of Mathematic and Sains, Education University of
Indonesia
Dr. Seriabudi Street No. 229, Bandung, West Java, Indonesia 40154

*Untuk korespondensi: Email: farhanbaehaki71@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan butir soal pilihan ganda berbasis
penalaran yang dapat digunakan untuk melengkapi cakupan jenjang kognitif tingkat tinggi
(Taksonomi Bloom revisi) pada naskah soal Ujian Nasional, khususnya pada materi
kesetimbangan kimia. Soal pilihan ganda berbasis penalaran merupakan salah satu tipe soal
yang menuntut kemampuan berfikir tingkat tinggi karena memerlukan lebih dari satu
pendekatan untuk dapat memberikan jawaban. Soal pilihan ganda yang dikembangkan
didasarkan pada 8 kriteria bernalar dari Framework TIMSS 2015. Metode penelitian yang
digunakan adalah pengembangan dan validasi yang terdiri dari 3 tahap, yaitu (1) kajian literatur
dan pengembangan; (2) perbaikan; dan (3) uji validitas. Pada tahap kajian literatur dan
pengembangan dilakukan kajian kurikulum 2013 dan indikator penalaran untuk memperoleh
indikator pencapaian sebagai dasar dalam pengembangan butir soal. Pada tahap perbaikan

dilakukan penilaian konten butir soal oleh 7 orang pakar dan penilaian keterbacaan soal oleh 6
orang siswa. Dan pada tahap uji validitas dilakukan ujicoba soal terhadap 127 siswa SMA kelas
11 jurusan IPA. Data yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa tes pilihan ganda
berbasis penalaran secara keseluruhan memiliki validitas yang tinggi, baik dari aspek teoritis
maupun empiris. Hasil analisis data juga menunjukkan bahwa tes ini memiliki reliabilitas yang
sangat tinggi dengan nilai Alpha Cronbach 0,952. Selain itu, daya pembeda butir soal termasuk
ke dalam kategori baik dan tingkat kesukarannya adalah sulit. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa secara umum tes pilihan ganda berbasis penalaran yang dikembangkan
dapat digunakan untuk mengukur penguasaan materi dan kemampuan bernalar siswa.
Kata kunci: Tes Pilihan Ganda, Penalaran, Pengembangan dan Validasi, Kesetimbangan
Kimia

ABSTRACT
This research was conducted to develop multiple-choice test items-based reasoning
can be used to complement the coverage of high-level cognitive levels (Bloom's Taxonomy
revision) on the manuscript of the Ujian Nasional (UN), in particular on the subject of the

46

47


ISBN: 978-602-73159-8
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA IX (SN-KPK IX)

chemical equilibrium. Multiple-choice test items-based reasoning is one type of questions that
require higher level thinking abilities because it requires more than one approach to be able to
provide the answer. Multiple-choice test items are developed based on eight criterias of the
reasoning from TIMSS Framework 2015. The method used is the development and validation
consisted of three steps are (1) literature review and development; (2) repair; and (3) validity. At
the step of the literature review and development, conducted a study on the Kurikulum 2013
and indicators of reasoning to derive indicators of achievement as a basis for development
items. At the repair step, an assessment of the content items by 7 experts and legibility items by
10 students. At the step of the validity, trials conducted on items to 127 high school students in
grade 11 science majors. The data showed that the multiple-choice test items-based reasoning
as a whole have a high validity, both from theoretical and empirical aspects. The analysis of the
data showed that reliability is also very high with a Cronbach Alpha value of 0.952. Moreover,
distinguishing items included in the category of the good and the difficulty level is difficult. Based
on these results it can be concluded that in general the multiple-choice test items- based
reasoning were developed can be used to measure mastery of the subject of chemical
equilibrium and students' reasoning ability.

Key words: Multiple-Choice Test, Reasoning, Development and Validation, Chemical
Equilibrium
pendekatan untuk memberikan jawaban.

PENDAHULUAN
merupakan

Siswa dituntut untuk mampu mengevaluasi

kegiatan pengukuran kompetensi tertentu

permasalahan secara teoritis berdasarkan

yang dicapai peserta didik dalam rangka

data

menilai

Nasional


bernalar, siswa dapat mengontrol variabel,

secara

hubungan sebab akibat, dan kemungkinan

nasional [1]. Sebagai sarana penilaian skala

lain untuk mengeksplorasi pengetahuan dan

nasional, sudah semestinya pengukuran di

memecahkan masalah [5,6]

Ujian

Nasional

pencapaian


Pendidikan

yang

(UN)

Standar

dilaksanakan

atau

bukti.

Soal-soal

dalam UN dapat mencakup seluruh jenjang

Dengan


dengan

kemampuan

karakteristik

kognitif (C1 – C6). Akan tetapi, faktanya

bernalar sudah dikembangkan oleh Trends

soal-soal di dalam UN masih berada pada

in International Mathematics and Science

kategori Low-Order Cognitive Skills (LOCS),

Study (TIMSS) dan Cambridge International

bahkan untuk kategori C5 (evaluasi) dan C6


Examinations (CIE). Bahkan, TIMSS telah

(sintesis) tidak ada sama sekali [2,3].

menyusun delapan indikator bernalar yang

cakupan

disajikan dalam Framework TIMSS 2015,

pengukuran jenjang kognitif pada UN, maka

yaitu 1) analisis (mengidentifikasi unsur-

diperlukan soal-soal yang dapat mengukur

unsur

dari


masalah

kemampuan

menggunakan

informasi

Untuk

menyempurnakan

kognitif

level

tinggi,

salah


ilmiah
yang

dan

relevan,

satunya adalah soal berbasis penalaran.

konsep, hubungan, dan pola data untuk

Penalaran merupakan proses berfikir yang

menjawab pertanyaan dan memecahkan

mencakup

masalah); 2) sintesis (menjawab pertanyaan


tiga

jenjang

teratas

dalam

Taksonomi Bloom, yaitu C4 (analisis), C5

yang

(evaluasi), dan C6 (sintesis) [4]. Soal

sejumlah faktor yang berbeda atau konsep

bernalar memiliki karakteristik yang berbeda

terkait);

karena

pertanyaan/hipotesis/prediksi (merumuskan

membutuhkan

lebih

dari

satu

memerlukan
3)

pertimbangan

dari

merumuskan

48

ISBN: 978-602-73159-8

Baehaki, Pengembangan dan Validasi Tes ...........

pertanyaan yang dapat dijawab dengan

yang

melakukan

dan

melibatkan ranah abstrak [8]. Pembelajaran

memprediksikan hasil penyelidikan melalui

terhadap siswa lebih menekankan untuk

informasi

merumuskan

menghafal tanpa memahami konsep yang

berdasarkan

benar.

asumsi

penyelidikan
yang

yang

diberikan,
dapat

diuji

cukup

sulit

Padahal

dipahami

aplikasi

dari

karena

konsep

pemahaman konseptual dan pengetahuan

kesetimbangan kimia dapat dijumpai dalam

dari pengalaman, pengamatan, atau hasil

kehidupan

analisis informasi ilmiah, dan menggunakan

pemahaman konsep lebih mendalam pada

bukti dan pemahaman konseptual untuk

siswa

membuat prediksi tentang efek perubahan

menggunakan instrumen penilaian

kondisi biologis atau fisik; 4) merancang

sesuai,

penyelidikan (merancang percobaan tepat

penalaran.

sehari-hari.

dapat
salah

Penggalian

dilakukan
satunya

dengan

soal

yang

berbasis

Pilihan ganda merupakan format tes

untuk menjawab pertanyaan ilmiah atau
menguji hipotesis, dan menjelaskan atau

yang

mengenali karakteristik

yang

penilaian, termasuk UN. Hal ini karena tes

dirancang dengan baik dalam hal variabel

pilihan ganda memiliki tingkat objektivitas

yang diukur dan dikontrol dan hubungan

yang tinggi, memberikan kemudahan bagi

sebab akibatnya); 5) evaluasi (mengevaluasi

siswa dalam memberikan jawaban, efektif

penjelasan alternatif, menimbang kelebihan

dan efisien dalam proses penilaian, mudah

dan kekurangan untuk membuat keputusan

dalam memberikan skor dengan rubrik yang

tentang proses dan bahan alternatif, dan

sederhana, dapat disusun untuk mengukur

mengevaluasi

penyelidikan

kemampuan dari setiap jenjang kognitif, dan

sehubungan dengan kecukupan data untuk

tersedia pengolahan data secara statistik

mendukung

yang lengkap [9,10,11,12,13].

kesimpulan

percobaan

hasil

kesimpulan);
(membuat

6)

menarik

kesimpulan

banyak

digunakan

Penelitian

yang

ini

dalam

bertujuan

proses

untuk

valid atas dasar pengamatan, bukti, dan

mengembangkan tes pilihan ganda yang

pemahaman konsep sains dan menarik

dapat

kesimpulan yang tepat yang membahas

kesetimbangan kimia secara mendalam dan

pertanyaan

dan

mengukur keterampilan kognitif tingkat tinggi

menunjukkan pemahaman terhadap sebab

(C4–C5) sehingga dapat direkomendasikan

dan akibatnya); 7) generalisasi (membuat

untuk melengkapi cakupan penilaian kognitif

kesimpulan umum dari hasil percobaan,

UN. Berdasarkan tujuan tersebut, maka

menerapkan kesimpulan pada situasi yang

pertanyaan

baru); dan 8) justifikasi (menggunakan bukti

Bagaimanakah validitas butir soal pilihan

dan pemahaman sains untuk mendukung

ganda

penjelasan, solusi dari suatu masalah, dan

dikembangkan untuk mengukur penguasaan

kesimpulan dari suatu penyelidikan) [7].

materi

atau

Kesetimbangan

hipotesis,

kimia

merupakan

salah satu materi yang memiliki konsep

menggali

pemahaman

penelitian

berbasis
kesetimbangan

ini

materi

adalah

penalaran
kimia?;

1)

yang
dan

2)

Bagaimanakah karakteristik butir soal pilihan

49

ISBN: 978-602-73159-8
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA IX (SN-KPK IX)

ganda

berbasis

penalaran

yang

dikembangkan?”.

dan Validasi (Development & Validation).
Secara

umum,

ada

tiga

tahap

yang

dilakukan, yaitu 1) kajian literatur dan
pengembangan (mengkaji kurikulum 2013,

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan
pada penelitian ini adalah Pengembangan

indikator

penalaran

Framework

TIMSS

2015,

Gambar 1. Butir soal pilhan ganda berbasis penalaran
materi

kesetimbangan

dan

pada Gambar 1. Gambar 1 merupakan

mengembangkan butir soal pilihan ganda

rancangan soal berbasis penalaran yang

berbasis

menuntut siswa untuk melakukan analisis

penalaran);

2)

kimia,

perbaikan

(uji

validitas konten dan keterbacaan soal); dan
3) uji validitas (uji coba lapangan) [14, 15].

masalah yang diberikan.
Perbaikan. Dua hal yang dilakukan
pada tahap ini adalah uji validasi isi dan uji
keterbacaan butir soal. Uji validasi isi

HASIL DAN PEMBAHASAN
Kajian literatur dan pengembangan.

melibatkan tujuh orang pakar. Ketujuh pakar

Setelah mengkaji indikator-indikator dalam

tersebut

kurikulum

materi

kesesuaian konten soal dengan indikator

kesetimbangan kimia dan kriteria bernalar

dan konsep terkait. Selain itu, para pakar

pada Framework TIMSS 2015 diperoleh

juga memberikan saran

sebanyak 25 indikator pencapaian berbasis

butir soal yang dikembangkan. Hasil uji

penalaran. Dari 25 indikator pencapaian

validasi isi tersebut selanjutnya dianalisis

tersebut, sebanyak 42 butir soal pilihan

dengan

ganda

Ratio (CVR)....................................................

2013

berbasis

tentang

penalaran

berhasil

dikembangkan. Salah satunya dapat dilihat

memberikan

menggunakan

penilaian

tentang

perbaikan pada

Content

Validity

50

ISBN: 978-602-73159-8

Baehaki, Pengembangan dan Validasi Tes ...........

Gambar 2 Grafik Hasil Analisis Content Validity Ratio (CVR) Pada Soal Berbasis Penalaran

untuk

Uji validitas. Pada tahap ini, sebanyak

koresponden sebanyak 7 orang dengan

127 siswa SMA kelas 11 jurusan IPA

taraf signifikan 0,05 (one-tailed test) adalah

diminta untuk mengerjakan soal berbasis

0,622 [16,17]. Data hasil analisis tersebut

penalaran yang telah dikembangakan. Data

disajikan pada Gambar 2.

hasil uji coba dapat dilihat pada Gambar 3.

dari

Lawshe.

Nilai

CVRkritis

Gambar 2 menunjukkan adanya tiga

Data pada Gambar 3 menunjukkan bahwa

butir soal yang memiliki nilai CVR di bawah

terdapat 22 butir soal yang memiliki nilai

nilai CVRkritis yaitu soal nomor 2, 24, dan 37.

validitas >0,60 sehingga termasuk dalam

Dengan demikian, tiga butir soal tersebut

kategori validitas tinggi dan 17 butir soal

dapat dibuang karena tidak

yang

memenuhi

memiliki

nilai

validitas

0,40–0,60

kriteria valid pada aspek kesesuaian dengan

sehingga masuk dalam kategori cukup [18].

indikator pencapaian dan konsep terkait.

Tinggi atau rendahnya nilai validitas tersebut

Sedangkan untuk 39 butir soal lainnya tetap

menunjukkan kemampuan suatu soal dalam

dipertahankan dengan melakukan beberapa

mengukur taraf penguasaan konsep kimia

perbaikan berdasarkan masukan dari para

yang telah diajarkan [19].

pakar.

Uji validitas konkuren dilakukan untuk
Uji

keterbacaan

dilakukan

memperoleh data yang lebih akurat tentang

terhadap 6 orang siswa. Hasil dari uji

validitas butir soal yang dikembangkan.

keterbacaan

Analisis data dilakukan berdasarkan hasil

soal

ini

soal

digunakan

untuk

melakukan perbaikan lebih lanjut pada butir

ujicoba

soal tentang kejelasan kalimat dan istilah

penalaran terhadap hasil ujicoba pada soal

yang digunakan pada setiap butir soal.

UN dan CIE. Hasil analisis disajikan pada
Tabel.1.

lapangan

butir

soal

berbasis

51

ISBN: 978-602-73159-8
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA IX (SN-KPK IX)

Tinggi

Cukup

Gambar 3 Grafik Hasil Analisis Validitas Butir Soal Berdasarkan Hasil Ujicoba Lapangan
Tabel

1

Hasil

Analisis

Soal

yang sama [9, 19]. Nilai reliabilitas dari soal

Berbasis Penalaran dengan Soal

yang dikembangkan diperoleh melalui data

Cambridge

International

hasil uji coba. Tinggi atau rendahnya

dan

reliabilitas soal ditentukan oleh nilai Alpha

Examinations

Korelasi

(CIE)

Ujian

Cronbach yang diperoleh. Berdasarkan hasil

Nasional (UN)
Data

Pearson Correlation
N

Correlation With

analisis

Standarized Test

dikembangkan dengan jumlah responden

CIE

UN

0.781

0.716

127

127

pada

39

butir

soal

yang

sebanyak 127 siswa, diperoleh nilai Alpha
Cronbach sebesar 0,952. Ketika nilai Alpha
Cronbach semakin mendekati 1, maka soal

Data pada Tabel 1 menunjukkan

tersebut

bahwa nilai korelasi antara soal berbasis

semakin

penalaran dengan soal CIE dan UN adalah

pengklasifikasian reliabilitas yang dilakukan

0,781 dan 0,716. Nilai korelasi pada rentang

oleh

0,71–0,90 termasuk dalam kategori kuat

Cronbach >0,90 termasuk dalam kategori

atau tinggi [20]. Semakin kuat korelasi maka

reliabilitas sangat tinggi [21], maka data

tingkat validitas dari soal berbasis penalaran

tersebut menunjukkan bahwa soal berbasis

yang

penalaran

dikembangkan

semakin

tinggi

memiliki

reliabilitas

baik.

George

and

yang

yang

Berdasarkan

Mallery,

nilai

dikembangkan

Alpha

memiliki

reliabilitas yang sangat tinggi.

validitasnya.
Reliabilitas
ketetapan

juga

hasil

berhubungan
tes

sehingga

dengan
dapat

Analisis

daya

pembeda

dilakukan

untuk dapat mengetahui kemampuan soal

dikatakan suatu tes memiliki reliabilitas yang

dalam

membedakan

level

pemahaman

tingga jika dapat memberikan informasi

siswa terhadap materi yang telah diajarkan

yang relatif sama pada subjek dan kondisi

[22, 23, 24]. Data hasil analisis daya

52

ISBN: 978-602-73159-8

Baehaki, Pengembangan dan Validasi Tes ...........

pembeda disajikan pada Gambar 4. Gambar

termasuk dalam kategori soal dengan daya

4 menunjukkan bahwa terdapat 23 butir soal

pembeda yang sangat baik (indeks daya

Sangat baik

Baik

Gambar 4 Grafik Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Berbasis Penalaran

Se
da
ng

Sul
it

Gambar 5 Grafik Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Berbasis Penalaran
pembeda berada pada rentang 0,71 – 1),

untuk menjawab soal dengan benar atau

sedangkan 16 butir soal lainnya termasuk

salah sehingga dapat menunjukkan tingkat

dalam kategori soal dengan daya pembeda

kesulitan soal [22, 23]. Data hasil analisis

yang baik (indeks daya pembedanya berada

tingkat

pada rentang 0,41 – 0,70) [9].

Gambar

Indeks

kesukaran

butir

soal

berhubungan dengan peluang dari siswa

kesukaran

dilakukan

5.

soal

Analisis

untuk

disajikan

tingkat

melihat

pada

kesukaran

mudah

atau

tidaknya soal berbasis penalaran yang telah

ISBN: 978-602-73159-8

53
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA IX (SN-KPK IX)

data

bahwa nilai rata-rata siswa yang rendah

menunjukkan bahwa dari 39 butir soal yang

disebabkan karena pada dasarnya soal-soal

dikembangkan, terdapat 9 butir soal (23%)

kesetimbangan kimia berbasis penalaran

yang memiliki tingkat kesulitan yang sukar

yang

(indeks kesukaran 0,1 – 0,3) dan 30 butir

memiliki tingkat kesukaran yang cenderung

soal (77%) memiliki tingkat kesulitan yang

sukar atau sulit.

dikembangkan.

Hasil

analisis

dikembangkan

sebagian

besar

sedang (indeks kesukaran 0,31 – 0,7) [9].
Tentu saja hasil ini diluar ekspektasi karena

KESIMPULAN

seharusnya soal-soal berbasis penalaran ini
lebih cenderung memiliki karakteristik sukar
karena

melibatkan

lebih

dari

satu

pendekatan untuk memberikan jawaban.
Analisis lebih lanjut perlu dilakukan
pada data tingkat kesukaran soal yang
dikembangkan sehingga dapat diperoleh
penjelasan dari ketidaksesuaian tersebut.
Analisis pertama dimulai dengan melihat
nilai rata-rata yang peroleh oleh siswa saat
ujicoba. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa
untuk soal berbasis penalaran adalah 4,11.
Nilai rata-rata ini terbilang rendah untuk
soal-soal yang sebagian besar masuk ke
dalam kriteria tingkat kesulitan yang sedang.

Berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh dapat dikatakan bahwa secara
keseluruhan soal pilihan ganda berbasis
penalaran pada materi kesetimbangan kimia
yang dikembangkan memiliki validitas yang
tinggi. Selain itu, soal tersebut juga memiliki
tingkat

reliabilitas

tinggi

dengan

daya

pembeda yang baik dan tingkat kesulitan
yang cenderung sukar. Secara umum, soal
pilihan ganda berbasis penalaran yang
dikembangkan

dapat

mengukur

pemahaman

kesetimbangan

kimia

digunakan
secara

untuk
materi
lebih

mendalam.

Sehingga perlu dianalisis kembali indeks
kesukaran dari tiap butir soal. Analisis

UCAPAN TERIMA KASIH
Saya ucapkan terima kasih kepada

indeks kesukaran ini dilakukan untuk melihat
kecenderungan kriteria tingkat kesukaran
soal.

Analisis

difokuskan

pada

indeks

kesukaran antara 0,30 – 0,40 karena pada
rentang angka tersebut karakteristik soal
dapat dikatakan lebih cenderung dengan
karakteristik sukar. Hasil analisis nilai tingkat
kesukaran tersebut menunjukkan bahwa

Dr. Nahadi, M.Pd., M.Si. dan Dr. Harry
Firman, M.Pd. di Departemen Pendidikan
Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia
selaku pembimbing, serta semua pihak yang
telah membantu baik yang terlibat secara
langsung maupun tidak langsung dalam
proses menyelesaikan penelitian.

sebagian soal (15 butir soal) dari 30 butir
soal

yang termasuk ke dalam kriteria

sedang memiliki nilai tingkat kesukaran
≤0,40. Sehingga kriteria dari 15 butir soal
tersebut lebih cenderung mendekati kriteria
sukar. Dari hasil analisis ini dapat dikatakan

DAFTAR RUJUKAN
[1]

Kemdikbud,
Peraturan
Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2013
Tentang Kriteria Kelulusan Peserta
Didik Dari Satuan Pendidikan dan
Penyelenggaraan
Ujian

ISBN: 978-602-73159-8

54

Baehaki, Pengembangan dan Validasi Tes ...........

Sekolah/Madrasah/Pendidikan
Kesetaraan Dan Ujian Nasional.
Kemdikbud, Jakarta, 2013.
[2]

Sunggarani, T., Nursa’adah, E., &
Yunita, 2013, J. Pijar MIPA, 78 – 83.

[3]

Satrisman, A., Analisis Soal Ujian
Nasional Kimia SMA Tahun 2013
Berdasarkan Taksonomi Bloom Dua
Dimensi
(Skripsi),
Universitas
Pendidikan Indonesia, 2013.

[4]

Brookhart, S. M., How To Assess
Higher-Order Thinking Skills In Your
Classroom. Alexandria, Virginia, 2010,
p. 5.

1303.
[15] Sahin, M., Caliskan, S., and Dilek, U.,
2015,
International
Journal
of
Environmental & Science Education,
10, 2, 183–200.
[16] Senocak, E., et al., 2013, Educational
Science: Theory and Practice, 13, 4,
2217–2228.
[17] Wilson, F. R., Pan, W., and Schumsky,
D. A., 2012, Measurement and
Evaluation
in
Counseling
and
Development, 45, 3, 197–210.
[18] Guilford, J. P, Fundamental Statistics in
Psychology and Education. Mc GrawHill Book Co. Inc., New York, 1956, p.
145.

[5]

Bhat, M. A., 2014, International Journal
of Education Studies, 1, 2, 47–52.

[6]

Cracolice, M. S., & Busby, B. D., 2015,
J. Chem. Educ., 92, 11, 1790–1797.

[19] Firman, H., Penilaian Hasil Belajar
Dalam Pengajaran Kimia. PMIPA UPI,
Bandung, 2000.

[7]

Jones, L. R., Wheeler, G., & Centurino,
V. S., CHAPTER 2 TIMSS 2015
Science Framework. Boston: TIMSS &
PIRLS International Study Center,
2015.

[20] Sarwono,
J.
Metode
Penelitian
Kuantitatif Dan Kualitatif. Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2006, 149 – 154.

[8]

Karpudewan, M., et al., 2015,
International Journal of Environmental
and Science Education, 10, 6, 845–
863.

[9]

Arikunto, S., Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan (Edisi Revisi). PT. Bumi
Aksara, Jakarta, 2008.

[10] Cetin-Dindar, A. and Geban, O., 2011,
Procedia – Social and Behavioral
Sciences, 15, 600–604.
[11] Liu, O., Lee, H. S., and Linn, M. C.,
2011, Journal Of Research In Science
Teaching, 48, 9, 1079–1107.

[12] Mullen, K. and Schultz, M., 2012,
International Journal of Innovation in
Science and Mathematics Education,
20, 3, 1–18.
[13] Towns, M. H., 2014, J. Chem. Educ.,
91, 9, 1426–1431.
[14] Aydin, U. and Ubuz, B., 2014,
International Journal of Science and
Mathematics Education, 13, 6, 1279 –

[21] Gliem, J. A. & Gliem, R. R., 2003,
Calculating, Interpreting, and Reporting
Cronbach’s Alpha Reliability Coefficient
for Likert-Type
Scales. Midwest
Research to Practice Conference in
Adult, Continuing, and Community
Education, Ohio State University,
Columbus, 82 – 88.
[22] Kulkarni, V., & Tambade, P., 2013,
European
Journal
Of
Physics
Education, 4, 2, 9–16.
[23] Adeleke, A. A., & Joshua, E. O., 2015,
Journal of Education and Practice, 6, 7,
28–43.
[24] Abed, E. R., Al-absi, M. M., &
Abdelqader, Y., 2016, International
Education Studies, 9, 1, 161–174.

ISBN: 978-602-73159-8

55
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA IX (SN-KPK IX)

TANYA JAWAB
PEMAKALAH : Farhan Baehaki

pengambilan data dimana siswa

PENANYA

mengerjakan soal untuk penelitian

tidak boleh tau jika mereka sedang

: Murwani Dewi

PERTANYAAN : Bukankah jika soal pilihan

sehingga akan diperoleh data yang

ganda akan ada kemungkinan bagi

cenderung akurat karena validitas

siswa

jawaban

soal dipengaruhi ketetapan butir

mengantisipasi

soal untuk mengukur penguasaan

kecurangannya juga? Bagaimana

materi siswa yang rendah dan tinggi.

cara pengambilan sampel untuk

Bisa diaplikasikan untuk siswa SMK

mengontrol

terukur

namun harus tetap ada penyesuaian

sesuai yang diinginkan? Apakah

materi karena materi untuk SMA dan

bisa diaplikasikan ke SMK?

SMK

untuk

menerka

bagaimana

JAWABAN
terjadi

supaya

bisa

: Dikondisikan agar tidak
kecurangan

dengan

mengatur posisi tepat duduk dan
sebagainya.

Mengkondisikan

gak

berbeda

kedalaman materinya.

pula

dalam