ANALISIS VISI DAN MISI THE COCA COLA COM
ANALISIS VISI, MISI, DAN
STRATEGI BISNIS THE
COCA-COLA COMPANY
DISUSUN OLEH:
SUWONDO (KETUA)
FADLI M.NUR
NICZEN HENRY LOLOWANG
RENOSA TOSCA
PROGRAM DIPLOMA IV REGULER
SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam
yang telah melimpahkan nikmat dan hidayah terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga Tim
Penulis dapat menyelesaikan paper berjudul “Analisis
Visi, Misi, dan Strategi Bisnis The Coca-Cola Company”
ini. Tak lupa kami sampaikan shalawat dan salam
kepada Baginda Rasulullah SAW yang telah menjadi
teladan hidup yang luar biasa bagi umat manusia.
Paper ini dibuat sebagai bentuk penugasan untuk
mata kuliah Manajemen Strategis di program studi
Diploma IV Akuntansi, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
pada semester pertama. Dalam penyusunan paper ini
Tim Penulis mendapatkan bantuan baik secara
langsung, maupun tidak langsung dari berbagai pihak,
terutama kepada Bapak Yond Rizal selaku Dosen
Manajemen Strategis atas bimbingannya yang inovatif,
serta rekan-rekan kelas VII-C Reguler dan pihak lain
yang tidak dapat Tim Penulis sebutkan satupersatu,
terimakasih banyak atas bantuan dan kerjasamanya.
Akhirnya, Tim Penulis menyadari bahwa pasti
terdapat kekurangan dalam penulisan paper ini yang
tentunya berada di luar pengetahuan kami. Oleh
karena itu, Tim Penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat konstruktif dari para pembaca sekalian
demi kesempurnaan paper ini.
Sekian.
ii
Tangerang Selatan, Juni 2013
Tim Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
A. PENDAHULUAN................................................................................................ 1
Profil The Coca-Cola Company...................................................................1
B. PERNYATAAN VISI............................................................................................ 3
Pengertian Visi dan Karakteristik Visi yang Baik........................................3
Pernyataan Visi The Coca-Cola Company..................................................3
Evaluasi Atas Pernyataan Visi The Coca-Cola Company............................4
Perbandingan dengan Pernyataan Visi Perusahaan Pesaing.....................5
Rekomendasi untuk Pernyataan Visi The Coca-Cola Company..................5
C. PERNYATAAN MISI........................................................................................... 5
Pernyataan Misi The Coca-Cola Company.................................................6
Evalusi Atas Pernyataan Misi The Coca-Cola Company.............................6
D. ANALISIS TOWS (THREATS, OPPORTUNITIES, WEAKNESS, AND STRENGTH)
THE COCA-COLA COMPANY............................................................................. 8
E.
STRATEGI THE COCA-COLA COMPANY...........................................................13
Evaluasi atas Strategi The Coca-Cola Company......................................14
Kelebihan Perumusan Strategi The Coca-Cola Company.........................18
Kelemahan Perumusan Strategi The Coca-Cola Company.......................18
F.
PENUTUP....................................................................................................... 20
Simpulan................................................................................................. 20
Saran....................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 22
iv
A. PENDAHULUAN
Visi adalah suatu pernyataan tentang cita-cita suatu organisasi,
sementara misi adalah pernyataan tentang alasan organisasi tersebut
ada. Pernyataaan visi yang jelas adalah dasar untuk penyusunan misi
yang
komprehensif.
Pernyataan
misi
yang
komprehensif
akan
menghasilkan tujuan dan strategi yang tepat bagi sebuah organisasi.
Secara umum, pernyataan visi dan misi akan dijabarkan oleh manajemen
suatu organisasi dalam bentuk kebijakan-kebijakan yang nantinya akan
menentukan
apakah
perusahaan
dapat
bertahan
dan
memiliki
competitive advantage atau akan kalah bersaing dari kompetitornya.
The Coca-Cola Company merupakan perusahaan minuman terbesar
di dunia, menjual minuman nonalkohol ke seluruh dunia, diantaranya:
Coca-Cola, Diet Coke, Sprite, dan Fanta. Produk-produk The Coca-Cola
Company didistribusikan melalui supermarket, swalayan, restoran, toko
makanan, hingga warung-warung kecil. Oleh karena itu, kami akan
mencoba menganalisis visi-misi The Coca-Cola Company berperan dalam
penentuan strategi perusahaan dengan memperhatikan analisis TOWS
yang ada.
Profi The Cooa-tCooi- Coompa-ny
Coca-Cola adalah minuman berkarbonasi yang dijual di lebih dari 200
negara di seluruh dunia kecuali Kuba dan Korea Utara. sejarah awal CocaCola dimulai ketika pada 1886 seorang ahli farmasi asal Atlanta, John Stith
Pamberton,mencampur minuman sirup karamel dengan air berkarbonasi.
Frank Robinson, seorang akuntan yang bekerja untuk John Pamberton,
menamai minuman itu dengan nama Coca-Cola, dan menulisnya dengan
huruf mengalir sama persis seperti apa yang ada sekarang.
Pada tahun pertama penjualan, Coca-Cola dijual dengan harga 5 sen
5
( 100 ) dolar dan hanya terjual 9 gelas per hari. Pada tahun 1889, merk
Coca-Cola dibeli pebisnis Atlanta bernama Asa Griggs Candler seharga
$2,300. Asa G. Candler menjadi CEO pertama perusahaan, dan dia adalah
yang
menanamkan
visi
Coca-Cola
yang
kemudian
mempengaruhi
perkembangan industri minuman dunia.
1
Asa G. Candler adalah seorang pebisnis sejati, dia menawarkan CocaCola dengan membagikan kupon untuk dapat menikmati rasa Coca-Cola
secara gratis serta membagikan jam, cerek, kalender, dan timbangan
yang berisikan logo Coca-Cola. Promosi besar-besaran tersebut ternyata
berhasil, terbukti dengan berdirinya pabrik minuman pada 1985 di
Chicago, Dallas, dan Los Angeles.
Dari yang semula hanya terjual 9 gelas per hari, sekarang Coca-Cola
merupakan merk yang paling dikenal di seluruh dunia dengan lebih dari
1,7 miliar penjualan per harinya. Pada tahun 2011, Coca-Cola dinobatkan
sebagai merk paling bernilai menurut Interbrand’s Best Global Brand.
Berikut adalah data statistik mengenai Coca-Cola (per tanggal 7 Oktober
2012):
Statistik Keuangan
Penghasilan
Laba
Nilai Perusahaan
Data
$48.01 Miliar
$9.01 Miliar
$189.2 Miliar
Statistik
Data
Jumlah pegawai seluruh dunia
146.200
Persentase populasi dunia yang mengetahui logo
Coca-Cola
Jumlah produk Coca-Cola
Jumlah penjualan per hari
Jumlah perusahaan produsen botol Coca-Cola
Nilai sekarang dari 1 lembar saham Coca-Cola yang
96%
3.500
1,7 Miliar
275
dibeli pada 1919
Jumlah yang dikonsumsi tiap detik
$92,500
10.450
Pangsa Pasa Minuman Ringan
Coke
Pepsi
Diet Coke
Moutain Dew
Dr. Pepper
Diet Pepsi
Sprite
Other
Persentase
Volume
26%
15%
15%
10%
9%
8%
8%
9%
B. PERNYATAAN VISI
Pengerti-n Visi d-n K-r-kteristik Visi y-ng B-ik
Menurut Fred R. David dalam bukunya, pernyataan visi (vision
statement) digunakan untuk menjawab pertanyaan “Ingin menjadi seperti
apa kita?”1. Sebuah pernyataan visi yang jelas menjadi dasar bagi
pengembangan pernyataan visi yang komprehensif. Banyak organisasi
mempunyai baik pernyataan visi maupun pernyataan misi, namun
pernyataan visi harus dibuat terlebih dahulu. Pernyataan visi haruslah
singkat, diharapkan satu kalimat, dan sebanyak mungkin manajer diminta
masukannya dalam pengembangannya.
Kriteria pernyataan visi yang baik adalah sebagai berikut2.
• Mudah dipahami
• Ringkas, tetapi komprehensif
• Menantang, tapi dapat dicapai
• Luhur, tetapi tidak mengawang-awang
• Memompa semangat
• Menciptakan kesatuan tujuan
• Tidak terpaku pada angka
• Mengatur nada/irama gerak organisasi
Perny-t--n Visi The Cooa-tCooi- Coompa-ny
Berikut ini adalah pernyataan visi dari perusahaan sampel yang kami
pilih, yaitu The Coca-Cola Company.
Our vision serves as the framework for
our Roadmap and guides every aspect of
our business by describing what we need
to accomplish in order to continue achieving sustainable, quality growth.
People: Be a great place to work where people are inspired to be the
best they can be.
Portfolio: Bring to the world a portfolio of quality beverage brands that
anticipate and satisfy people's desires and needs.
1
David, Fred R. 2010. “Manajemen Strategis” Ed.12. Trans. Dono Sunardi. Jakarta:
Salemba Empat. Hlm. 82.
2
Partners: Nurture a winning network of customers and suppliers,
together we create mutual, enduring value.
Planet: Be a responsible citizen that makes a diference by helping
build and support sustainable communities.
Profit: Maximize long-term return to shareowners while being mindful
of our overall responsibilities.
Productivity: Be a highly efective, lean and fast-moving organization.
Ev-iu-si At-s Perny-t--n Visi The Cooa-tCooi- Coompa-ny
Menurut pendapat kelompok kami, pernyataan visi The Coca-Cola
Company tidak dapat dikatakan sebagai pernyataan visi yang baik.
Berikut ini hasil evaluasi kami terhadap pernyataan visi The Coca-Cola
Company.
-
Visi secara keseluruhan telah menjawab pertanyaan, “Ingin menjadi
seperti apa kita?”. Pertanyaan tersebut dijawab perusahaan melalui
enam perspektif, yaitu People, Portofolio, Partners, Planet, Profit, dan
Productivity. Jadi, perusahaan menyalurkan visinya ke dalam enam
perspektif tersebut sebagai tujuan perusahaan.
-
Pernyataan visi dianggap perusahaan sebagai kerangka dan petunjuk
yang mendeskripsikan segala hal yang dibutuhkan perusahaan dalam
rangka
mencapai
pertumbuhan
bisnis
yang
berkesinambungan
(sustainable), sehingga desain visi perusahaan dibuat sangat jelas,
runtut, dan terkesan terlalu teknis. Kami tidak sependapat dengan hal
ini sebab sejatinya visi seharusnya dibuat dengan threshold yang luas,
sehingga dapat memberikan ruang kepada kreativitas maupun inovasi
dari para manajer perusahaan.
-
Visi tidak mudah dipahami karena mengandung ketidakjelasan.
Seperti yang kami utarakan di poin sebelumnya, visi didesain melalui
enam persepektif People, Portofolio, Partners, Planet, Profit, dan
Productivity. Menurut pendapat kami, hal ini dapat menimbulkan
kebingungan terhadap pembaca terutama dalam hal memahami
maksud dari enam perspektif tersebut.
-
Pernyataan visi dibuat dengan tidak ringkas. Dengan alasan tertentu,
perusahaan mendesain visi yang sangat panjang yang sesungguhnya
bukan karakteristik dari sebuah visi yang baik. Visi yang baik
seharusnya dibuat dengan padat dan ringkas.
-
Tedapat bagian dari kalimat pernyataan visi perusahaan yang lebih
sesuai dikatakan sebagai misi, misalnya: “Nurture a winning network
of costumers and suppliers, together we create mutual, enduring
value”. Menurut kami kalimat visi di atas lebih cocok disebut sebagai
pernyataan misi daripada disebut sebagai pernyataan visi karena
sifatnya yang terlalu teknis.
Perb-nding-n deng-n Perny-t--n Visi Perus-h--n
Pes-ing
Perusahaan pesaing yang kami ambil sebagai bahan perbandingan
adalah Dr Pepper Snapple Group. Pernyataan visinya adalah sebagai
berikut.
At Dr Pepper Snapple Group, it is our vision to be
the best beverage business in the Americas.
Menurut kami pernyataan visi Dr Pepper Snapple Group telah
memenuhi karakteristik visi yang baik, antara lain mudah dipahami,
ringkas tetapi komprehensif, menantang tetapi dapat dicapai, luhur, tidak
mengawang-awang, memompa semangat, menciptakan kesatuan tujuan,
tidak terpaku pada angka, dan mengatur nada/irama gerak organisasi.
Rekompend-si untuk Perny-t--n Visi The Cooa-tCooiCoompa-ny
Dari perbandingan pernyataan visi antara The Coca-Cola Company
dan Dr. Pepper Snapple Group di atas, semakin terlihat jelas bahwa
pernyataan visi The Coca-Cola Company tidak memenuhi karakteristik
pernyataan visi yang baik.
Pernyataan visi yang baik itu seharusnya seperti pernyataan visi Dr.
Pepper Snapple Group yaitu ringkas (sebisa mungkin hanya satu kalimat)
namun padat makna, mudah dipahami, tidak perlu terlalu teknis dan
mengikat,
dan
sifatnya
umum
dengan
threshold
yang
luas
agar
memungkinkan para manajer perusahaan untuk berkreasi dan berinovasi
namun tetap tidak keluar dari visi yang diharapkan.
Co. PERNYATAAN MISI
Pernyataan misi adalah menjawab pertanyaan “Apakah bisnis kita?”.
Pernyataan misi yang jelas adalah penting untuk perumusan tujuan dan
formulasi strategi yang efektif. (Peter Drucker,1970).
Fred R. David dalam bukunya yang berjudul Strategic Management
mengungkapkan bahwa karakeristik dari sebuah misi3 adalah:
- Lingkup
yang
luas,
tidak
menyebutkan
jumlah
uang,
nomor,
persentase, rasio atau tujuan tertentu
- Kurang dari 250 kata
- Inspiratif
- Mengidentifikasi kegunaan dari produk perusahaan
- Memperlihatkan bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab sosial
- Memperlihatkan bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap
lingkungan
- Berisi sembilan komponen, yaitu pelanggan, produk atau jasa, pasar,
teknologi,
perhatian
akan
keberlangsungan,
pertumbuhan,
dan
profitabilitas, filosofi, konsep diri, perhatian akan citra publik, dan
perhatian akan karyawan.
Perny-t--n Misi The Cooa-tCooi- Coompa-ny
Misi dari The Coca-Cola Company adalah sebagai berikut:
To refresh the world...
To inspire moments of optimism and happiness...
To create value and make a diference.
Ev-iusi At-s Perny-t--n Misi The Cooa-tCooi- Coompa-ny
Berdasarkan
karakteristik
misi
di
atas,
misi
The
Coca-Cola
Companytersebut memang mempunyai lingkup yang luas, tapi lingkupnya
3
David, Fred R. 2010. “Manajemen Strategis” Ed.12. Trans. Dono Sunardi. Jakarta:
Salemba Empat. Hlm. 84.
terkesan
sangat
luas
sehingga
hampir
mirip
dengan
karakteristik
pernyataan visi.
Jumlah kata sesuai dengan karakteristik, yaitu kurang dari 250 kata.
Pernyataan misi juga inspiratif, terlihat pada pernyataan misi “to inspire
moments of optimism and happiness” dan mengidentifikasi kegunaan
produk perusahaan yaitu “to refresh the world”.
Sedangkan untuk dua karakteristik selanjutnya, yaitu tanggung jawab
perusahaan terhadap sosial dan lingkungan tidak disebutkan pada
pernyataan misinya.
Evaluasi misi dari sembilan komponen akan ditampilkan dalam tabel
berikut:
KOMPONEN
ADA (√)
√
Pelanggan
Produk atau jasa
Pasar
Teknologi
Perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan
√
profitabilitas
Filosofi
Konsep Diri
Perhatian akan citra publik
Perhatian akan karyawan
Pernyataan misi dari The Coca-Cola Company hanya memuat dua
komponen misi, yang pertama adalah pelanggan, “To refresh the world”
world
atau
dunia
pada
pernyataan
ini
adalah
tujuan
pelanggan
perusahaan, The Coca-Cola Company yang merupakaan perusahaan yang
produknya tersebar di 200 negara sewajarnya tujuan pelanggannya
adalah masyarakat dunia.
Komponen
kedua
yaitu
perhatian
akan
keberlangsungan,
pertumbuhan, dan profitabilitas yang terlihat dari pernyataan misi “To
create value and make a diference”, make a diference atau berbeda dari
yang lain atau selalu membuat perbedaan adalah perhatian perusahaan
untuk bertahan, bertumbuh dan menghasilkan profit pada industri
minuman. Terbukti bahwa The Coca-Cola Company berhasil bertahan
selama 127 tahun dengan lebih dari 3.500 produk4.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, kami menyimpulkan bahwa The
Coca-Cola Company tidak mempunyai pernyataan misi yang baik, karena
terlalu vague dan hanya memenuhi dua dari sembilan komponen
pernyataan misi.
Untuk
perbandingan
pernyataan
misi,
kami
mengambil
dari
perusahaan yang memiliki industri sejenis dengan cocacola company,
yaitu Dr. Pepper Snapple Group yang memiliki pernyataan misi sebagai
berikut:
1.
Building and enhancing our leading brands
2.
Pursuing profitable channels, packages and categories
3.
Leveraging our integrated business models
4.
Strengthening our route to market
5.
Improving operating efciency
Pernyataan misi Dr. Pepper Snapple Group memenuhi karakteristik
lingkup yang luas (tidak mencantumkan jumlah/angka), jumlah kata
(kurang dari 250 kata), dan inspiratif. Untuk evaluasi sembilan komponen,
menurut kami pernyataan misinya hanya memenuhi komponen perhatian
akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan profitabilitas. Lima pernyataan
misi Dr. Pepper Snapple Group hanya mengungkapkan bagaimana cara
perusahaan agar memajukan bisnisnya, mempertahankan industrinya dan
memperoleh profit dari itu. Tidak tampak perhatian perusahaan terhadap
pelanggan, sosial, lingkungan, bahkan karyawan perusahaan itu sendiri
pada pernyataan misinya. Kami juga menyimpulkan bahwa ini juga bukan
merupakan pernyataan misi yang baik.
D. ANALISIS TOWS (THREATS, OPPORTUNITIES,
WEAKNESS, AND STRENGTH) THE CoOCoAtCoOLA
CoOMPANY
THREATS
1. Perubahan selera konsumen.
4
OPPORTUNITIES
1. Konsumsi air minum kemasan
sumber http://www.coca-colacompany.com/
Konsumen di seluruh dunia
diperkirakan
menjadi
akan
baik di AS dan seluruh dunia
mengurangi
dengan tingkat pertumbuhan
lebih
kesehatan
sadar
dan
konsumsi
minuman
berkarbonasi, minuman yang
memiliki
akan
tumbuh
11%.
2. Adanya
peningkatan
yang mengandung
permintaan untuk makanan
gula, kalori dan lemak. Ini
sehat dan minuman. Karena
adalah ancaman yang sangat
banyak
serius
memerangi
bagi
seperti
perusahaan
Coca-Cola
fokusnya
pada
yang
minuman
berkarbonasi
program
obesitas,
permintaan untuk makanan
sehat
dan
minuman
meningkat
2. Air menjadi langka di seluruh
untuk
secara
telah
drastis.
Coca-Cola Company memiliki
dunia sehingga meningkatkan
kesempatan
untuk
baik dalam biaya dan kritik
memperluas
jajaran
untuk
produknya dengan minuman
Coca-Cola
akan
penggunaan air yang besar
yang
dalam produksinya
dan kalori yang rendah.
3. Lebih dari 60% dari The CocaCola
Company
adalah
memiliki
jumlah
3. Pertumbuhan
minuman
di
gula
konsumsi
pasar
negara
pendapatan dari luar Amerika
berkembang.
Serikat. Karena kinerja dolar
minuman
yang
tumbuh signifikan di pasar
uang
kuat
terhadap
lainnya,
pendapatan
perusahaan
keseluruhan
mata
secara
mungkin
akan
jatuh.
hukum
mengungkapkan
negatif
pada
Minuman
untuk
informasi
label
masih
berkembang,
terutama
dapat
4. Persyaratan
ringan
negara
BRIC,
Konsumsi
di
negara-negara
mana
Coca-Cola
meningkatkan
mempertahankan
dan
pangsa
pasar minuman nya.
produk.
4. Pertumbuhan melalui akuisisi.
berkarbonasi
Coca-Cola akan merasa sulit
Beberapa Coca-Cola memiliki
untuk
menjaga
konsekuensi kesehatan yang
pertumbuhan
saat
tingkat
ini
dan
merugikan.
Produk
yang
akan
merasa
mengandung
informasi
menembus
tersebut
dapat
dianggap
dengan
negatif
dan
kehilangan
pelanggan.
5. Penurunan
kotor
dan
margin laba bersih. Margin
laba kotor dan laba bersih
Coca-Cola
mengalami
untuk
pasar
baru
portofolio
produk
yang ada. Semua ini dapat
dilakukan
laba
sulit
lebih
dengan
mudah
mengakuisisi
perusahaan lain.
5. Kesulitan
yang
dialami
pendatang baru untuk masuk
penurunan selama beberapa
dalam
industri
minuman
tahun terakhir dan akan terus
ringan
karena
beberapa
turun
faktor seperti citra merek dan
karena
biaya
penggunaan air dan bahan
loyalitas,
baku lainnya yang
pembotolan,
6. PepsiCo
jaringan
bersaing
keras
Coca-Cola
atas
6. Coca-Cola
negara-
ketakutan
negara BRIC, terutama India.
pengganti
Pepsi adalah rival utamadari
lain
Coca-Cola
dalam
diversifikasi,
minuman
ringan.
Pepsi
memiliki
nilai
total
dengan
pangsa
pasar
di
industri
biaya
iklan,
distribusi ritel, dll
dapat
mengatasi
akan
dari
produk
perusahaan
dengan
melakukan
menawarkan
produk pengganti.
7. Populasi
dunia
diperkirakan
pendapoatan kedua setelah
akan tumbuh menjadi 8 miliar
Coca-Cola,
dan
pada tahun 2025, dan 9,2
mengalahkan
Coca-Cola
juga
di
beberapa pasar.
7. Bisnis
pada
2050.
akan berlangsung di negara-
penjualan
negara berkembang.
merupakan
ancaman
Coca-Cola
sebagai
bagi
pasar
minuman berkarbonasi yang
tumbuh
tahun
signifikan
minuman berkarbonasi, yang
tidak
pada
Hampir 99% pertumbuhan ini
secara
bergantung
miliar
atau bahkan
8. Berfokus
pada
iklan
diferensiasi
dan
dapat
meningkatkan keuntungan
9. Increase
untapped
its
reaching
countries
and
menurun di dunia. Sedangkan
market
pesaing
jangkauannya
utamanya,
PepsiCo
Meningkatkan
sangat terdiversifikasi dengan
negara
menyediakan berbagai produk
tersentuh.
makanan
10.
8. Kesulitan
dalam
peraturan
norma
mematuhi
pemerintah
yang
dan
berbeda
di
berbagai negara
9. Harga
gula
bahan
dan
baku
seperti
logam
yang
kaleng semakin bertambah
Tingkat
rendah
pasar
Memasarkan
belum
dan
mempopulerkan produk yang
kurang dikenal.
11.
Diversifikasi
portofolio
pertumbuhan
pasar
industri
makanan
ringan
untuk bersaing dengan Pepsi
Co.
12.
Kompetisi yang kuat di
segmen minuman soda dari
minuman
Pepsi Co berarti pertarungan
berkarbonasi di Amerika Utara
konstan terhadap perebutan
yang merupakan pasar utama
pangsa pasar. Berfokus pada
Coca-Cola.
iklan dan diferensiasi dapat
11.
di
negara-
produknya dengan memasuki
digunakan dalam pembuatan
10.
dan
ke
Berbagai
dilakukan
bahwa
studi
dan
beberapa
termasuk
berbahaya
telah
meningkatkan keuntungan
ditemukan
minuman
Coca-Cola
jika
dikonsumsi
secara berlebihan.
WEAKNESSES
1. Terlalu fokus pada minuman
STRENGTHS
1. Coca-Cola
merupakan
berkarbonasi. Bisnisnya masih
perusahaan
berfokus
terbesar
pada
penjualan
minuman
di
dunia,
Coca-Cola, Fanta, Sprite, dan
memproduksi
minuman
merk. Merk global terbaik di
berkarbonasi
lainnya
sedangkan
dunia
sedang memerangi obesitas
dan menuju pada konsumsi
makanan dan minuman sehat
2. Portofolio produk yang tidak
didiversifikasi.
Tidak seperti
dunia
dilihat
2. Menguasai
pangsa
pasar
sekitar 40%.
3. Memiliki kondisi finansial yang
fokus hanya pada penjualan
4. Memiliki
bergerak
nilainya
dunia dengan market share
kuat.
Tidak
dari
500
($77,839 miliar)
pesaingnya, Coca-Cola masih
minuman.
hampir
saluran
distribusi
minuman paling luas. Coca-
pada produk makanan atau
Cola
makanan ringan.
distribusi minuman terbesar
3. Tingkat hutang yang tinggi
akibat
akuisisi
yang
di
memiliki
dunia,
jaringan
lebih
dari
200
negara menikmati minuman
mendekati $ 8 miliar uyang
Coca-Cola
diperoleh
rantai pasokan yang kuat dan
yang
dari akuisisi CCE
secara
dengan
jaringan
signifikan
efisien,
meningkatkan tingkat utang
semua
Coca-Cola, suku bunga dan
bahkan
biaya pinjaman
terpencil . Coca-Cola dijual di
4. Publisitas negatif. Perusahaan
ini
sering
dikritik
karena
konsumsi air yang tinggi di
daerah yang langka air dan
menggunakan
bahan-bahan
berbahaya
untuk
memproduksi
tersebut.
dikritik
minuman
Coca-Cola
karena
telah
pemasaran
yang agresif untuk anak-anak
memastikan
produk
di
bahwa
tersedia
tempat
paling
restoran dan toko-toko mesin
penjual otomatis di lebih dari
200 negara
5. Pada tahun 2011, Coca-Cola
dinobatkan
sebagai
The
World’s Most Valuable Brand
menurut
Interbrand's
Best
Global Brand.
6. Coca-Cola
competitive
memiliki
advantage
dengan
dugaan
efek
melalui merek dagang global
kesehatan yang kurang baik.
dengan
harga premium. Ini
Coca-Cola
berarti
Cola-Cola
dikritik
penggunaan
tinggi
karena
pestisida
dalam
produknya,
yang
memiliki
sesuatu yang pesaing mereka
produk-
tidak
memiliki.
praktek
mencapai
Coca-Cola
competitive
eksploitasi buruh, perusakan
advantage
lingkungan,
diferensiasi dan biaya rendah.
pabrik
di
membangun
berbagai
dengan
negara
7. Coca-Cola memiliki kampanye
yang memperkerjakan tenaga
iklan yang sangat efektif dan
kerja budak dan praktik bisnis
kuat
monopoli.
beragam
5. Kegagalan merk atau banyak
merk
yang
menghasilkan
yang
tidak
pendapatan
signifikan.
Coca-Cola
dengan
mensponsori
pertandingan
dan
tim yang ditampilkan dalam
program
televisi
dan
film
yang tak terhitung jumlahnya
dengan
selebriti
sebagai
saat ini menjual hampir 500
brand
merek tetapi hanya beberapa
iklan
merek
menghasilkan
lebih
lebih dari $ 3 miliar pada
dari
1
penjualan.
2012 dan ini meningkatkan
$
miliar
ambassador.
Coca-Cola
Biaya
mencapai
Ditambah lagi dengan tingkat
penjualan
keberhasilan
perusahaan
pengenalan akan merk. Coca-
minuman
cola sudah berasosiasi lama
memperkenalkan
baru
yang
produk
lemah.
yang
Banyak
diperkenalkan
mengalami
kegagalan,
misalnya, minuman C2.
dengan
perusahaan
kegiatan
olahraga
internasional, sponsorship dll.
8. Coca-Cola
pada
6. Inventory turnover yang lebih
semakin
Corporate
Social
Responsibility (CSR)
PepsiCo.
daur
distribusi
akan
otorisasi
dan
atas
pembotolan
produknya
sendiri,
fokus
program-program
rendah dibandingkan dengan
7. Pemberian
dan
ulang
/
seperti
kemasan,
konservasi energi / perubahan
iklim,
hidup
pengelolaan
sehat
air
dll
aktif,
yang
menjatuhkan sebagian besar
meningkatkan
dari potensi pendapatan.
perusahaan
8. Kurangnya
antusiasme
manajemen
menawarkan
asing
ke
keunggulan
kompetitif
produk-produk
dibandingkan
pesaing.
Amerika
mulai
Serikat.
sosial
dan
menghasilkan
untuk
pasar
citra
Coca-Cola
bekerja
telah
dengan
International
the
Labor
Organization's
International
Program
tentang
penghapusan Pekerja Anak.
12.
Teknik
efektif
dan
kemasan yang
efisien
dengan
daur ulang
E. STRATEGI THE CoOCoAtCoOLA CoOMPANY
Berikut ini adalah beberapa strategi perusahaan The Coca-Cola
Company
dalam
mencapai
dan/atau
mempertahankan
Keunggulan
Kompetitif.
One of our goals is to maximize growth and proftability to create
value for our shareholders. Our eforts to achieve this goal are based on:
(1) transforming our commercial models to focus on our customers’ value
potential and using a value-based segmentation approach to capture the
industry’s
value
potential,
(2)
implementing
multi-segmentation
strategies in our major markets to target distinct market clusters divided
by consumption occasion, competitive intensity and socioeconomic levels;
(3) implementing well-planned product, packaging and pricing strategies
through diferent distribution channels; (4) driving product innovation
along our diferent product categories and (5) achieving the full operating
potential of our commercial models and processes to drive operational
efficiencies throughout our company.
To achieve these goals, we intend to continue to focus our eforts on,
among other initiatives, the following:
1.
working with The Coca-Cola Company to develop a business model to
continue exploring and participating in new lines of beverages,
extending existing product lines and efectively advertising and
marketing our products;
2.
developing and expanding our still beverage portfolio through
innovation, strategic acquisitions and by entering into agreements to
jointly acquire companies with The Coca-Cola Company;
3.
expanding our bottled water strategy, in conjunction with The CocaCola Company through innovation and selective acquisitions to
maximize proftability across our market territories;
4.
strengthening our selling capabilities and go-to-market strategies,
including pre-sale, conventional selling and hybrid routes, in order to
get closer to our clients and help them satisfy the beverage needs of
consumers;
5.
implementing selective packaging strategies designed to increase
consumer demand for our products and to build a strong returnable
base for the Coca-Cola brand;
6.
replicating our best practices throughout the value chain;
7.
rationalizing and adapting our organizational and asset structure in
order to be in a better position to respond to a changing competitive
environment;
8.
committing to building a multi-cultural collaborative team, from top
to bottom; and
9.
broadening our geographic footprint through organic growth and
strategic acquisitions.
Ev-iu-si -t-s Str-tegi The Cooa-tCooi- Coompa-ny
1. Working with The Coca-Cola Company to develop a business model to
continue exploring and participating in new lines of beverages,
extending existing product lines and efectively advertising and
marketing our products
Bentuk strategi ini sejatinya adalah penerapan dari salah satu intisari
seni
perang
yang
diperkenalkan
oleh
Sun
Tzu,
menyerang dan pasti merebutnya, seranglah di mana
yaitu
“Untuk
mereka tidak bertahan.”. Maksudnya adalah perusahaan berusaha
untuk melakukan diversifikasi ke lini-lini produksi yang belum dimasuki
atau
dikuasai
oleh
pesaing/kompetitor
dengan
harapan
untuk
membuka pasar baru pada lini produksi tersebut.
Contoh dari implementasi strategi ini adalah The Coca-Cola Company
merambah ke lini produk minuman kesehatan seperti Pulpy Minute
Maid dan air mineral Ades.
Sebagai tambahan, strategi membuka pasar baru juga sesuai dengan
seni perang Sun Tzu berikut ini:
Ia yang datang ke medan pertempuran terlebih dahulu dan menunggu
musuhnya di sana diuntungkan, dan ia yang datang terlambat ke
medan perang untuk menyerbu tidak memiliki keuntungan semacam
itu. Dan karenanya, mereka yang terampil dalam perang akan
membawa musuh ke medan perang dan bukannya dibawa ke sana
oleh musuhnya.
Maksudnya adalah siapa yang tiba di pasar lebih awal akan sangat
diuntungkan karena ia dapat mengenali kondisi pasar lebih dulu
daripada para pesaing, sehingga dapat mengembangkan strategistrategi yang relevan lebih awal juga.
Di samping merambah ke lini produksi baru, strategi ini juga
menekankan pada pentingnya mempertahankan lini produk yang telah
ada dan dengan efektif mempromosikan dan memasarkan produk The
Coca-Cola Company, baik produk yang telah ada ataupun lini produk
baru kepada pelanggan demi mencapai keunggulan kompetitif yang
berkesinambungan.
2. Developing and expanding our still beverage portfolio through
innovation, strategic acquisitions and by entering into agreements to
jointly acquire companies with The Coca-Cola Company
Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan dan memperluas
portofolio The Coca-Cola Company di bursa. Untuk mencapai hal
tersebut, The Coca-Cola Company harus melakukan hal-hal yang dapat
meningkatkan
profitabilitas
di
mata
investor
misalnya
melakukan berbagai pengembangan dan inovasi produk.
dengan
Selain itu, memperluas portofolio juga dapat dilakukan dengan
melakukan
berbagai
akuisisi
terhadap
perusahaan-perusahaan
tertentu atau dengan melakukan joint venture dengan perusahaan
tersebut. Dengan jumlah portofolio yang besar, The Coca-Cola
Company akan menjadi perusahaan yang semakin dominan di bursa
dan hal tersebut akan menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
Strategi ini sejalan dengan seni perang Sun Tzu, “Ketika Anda
memutuskan untuk menantang lawan, kalkulasi, estimasi, analisis, dan
pemosisian
yang
banyak
akan
membawa
kemenangan.
Sedikit
perhitungan akan mengakibatkan kekalahan.” Apa yang dilakukan The
Coca-Cola Company dengan berusaha mempersar jumlah portofolio
dalam rangka pemosisian untuk meraih dominasi industri adalah hal
yang tepat. Namun perlu disadari bahwa portofolio yang besar akan
membawa resiko hostile take-over yang sedemikian besar pula. Untuk
itu,
selain
memperbesar
dominasi,
The
Coca-Cola
Company
seharusnya juga memikirkan cara menjaga portofolio yang telah
dimiliki dari take-over kompetitor di bursa.
3. Expanding our bottled water strategy, in conjunction with The CocaCola Company through innovation and selective acquisitions to
maximize proftability across our market territories;
Melalui strategi ini The Coca-Cola Company berharap untuk menjadi
perusahaan air minum berbotol yang terbaik di pasarnya. Untuk
mencapai hal tersebut The Coca-Cola Company akan terus melakukan
inovasi terhadap produknya serta melakukan akuisisi secara selektif
untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan.
4. Strengthening our selling capabilities and go-to-market strategies,
including pre-sale, conventional selling and hybrid routes, in order to
get closer to our clients and help them satisfy the beverage needs of
consumers
Ini adalah bentuk integrasi maju yang diterapkan oleh The Coca-Cola
Company,
yaitu
dengan
memperkuat
daya
jual
dengan
cara
menambah baik kuantitas maupun kualitas jaringan klien/distributor.
Strategi bisa merupakan strategi yang tepat dalam upaya memperluas
dan mempertahankan pasar dari gempuran perusahaan pesaing.
Dalam strategi ini, klien/distributor memegang peranan layaknya
pasukan dalam peperangan. Sun Tzu mengatakan bahwa pemimpin
yang
baik
adalah
pemimpin
yang
mampu
memberdayakan
pasukannya dengan efektif dan efisien. Beginilah seharusnya The
Coca-Cola Company bertindak terhadap klien/distributor yang mereka
miliki.
Di samping itu, Sun Tzu juga menyatakan bahwa mengatur pasukan
dalam sebuah peperangan adalah hal yang sangat sulit. Dalam
kenyataannya
memang
benar
demikian,
semakin
banyak
klien/distributor yang dimiliki maka tentu benturan kepentingan akan
sering terjadi. Untuk itu The Coca-Cola Company harus mampu
membuat
kebijakan-kebijakan
yang
terbaik
bagi
setiap
klien/distributor tersebut demi meraih keunggulan kompetitif yang
berkesinambungan.
5. Implementing selective packaging strategies designed to increase
consumer demand for our products and to build a strong returnable
base for the Coca-Cola brand
Strategi ini adalah wujud bahwa The Coca-Cola Company memandang
packaging
sebagai
meningkatkan
salah
jumlah
satu
faktor
penjualan
melakukan
mekanisme
semenarik
mungkin
konsumen.
Dengan
perusahaan.
packaging
agar
dapat
demikian,
penting
yang
Perusahaan
selektif
menjangkau
perusahaan
dalam
dengan
berbagai
akan
rangka
akan
desain
lapisan
memperoleh
peningkatan penjualan tahunan yang berujung pada peningkatan nilai
perusahaan terhadap shareholders.
6. Replicating our best practices throughout the value chain
Menurut kami strategi ini sangat penting dalam hal:
1.
pemerataan pelayanan pada setiap lini perusahaan, sehingga
pelayanan kepada konsumer akan lebih maksimal;
2.
membudayakan best practice pada setiap lini perusahaan;
dan
3.
menyulitkan para kompetitor untuk meniru strategi pelayanan
The
Coca-Cola
Company
karena
strategi
best
practices
ditanamkan pada setiap value chain yang pada akhirnya akan
membentuk ft yang kuat dan sulit untuk ditiru.
7. Rationalizing and adapting our organizational and asset structure in
order to be in a better position to respond to a changing competitive
environment
Ini adalah bentuk strategi yang dipersiapkan perusahaan dalam
menghadapi lingkungan kompetitif yang dinamis dan terus berubah.
Untuk menghadapi lingkungan yang dinamis tersebut perusahaan
berusaha untuk membuat, memahami, dan mengimplementasikan
struktur organisasi dan struktur aset yang kuat dan efektif.
Hal ini sejalan dengan seni perang Sun Tzu berikut ini.
Kenalilah musuh Anda dan diri Anda Sendiri, maka dalam pertempuran
Anda tidak akan pernah terkalahkan. Bila Anda tidak tahu tentang
musuh Anda, tetapi mengenal diri Anda Sendiri, peluang Anda untuk
menang atau kalah adalah seimbang. Jika Anda tidak mengenal musuh
Anda dan diri Anda sendiri, bisa dipastikan Anda akan kalah dalam
setiap pertarungan.
Seni perang Sun Tzu di atas menyatakan betapa pentingnya bagi
perusahaan untuk mengenali dirinya sendiri sebelum terjun dalam
sebuah peperangan/kompetisi/pasar. Inilah yang coba diterapkan oleh
The Coca-Cola Company, yaitu mengembangkan dan memahami
struktur organisasi perusahaan agar dapat lebih responsif terhadap
gejala perubahan yang rutin terjadi pada lingkungan bisnis saat ini.
8. Committing to building a multi-cultural collaborative team, from top to
bottom
Strategi ini dimaksudkan untuk mencapai keberagaman dalam tim
manajemen The Coca-Cola Company. Dengan demikian, perusahaan
akan bisa lebih responsif terhadap setiap perubahan yang terjadi.
Semakin beragam sebuah tim tentu akan semakin beragam ide-ide
yang muncul untuk mengatasi kasus atau situasi yang muncul.
Dengan begitu perusahaan akan semakin dinamis lagi.
Di samping itu, strategi ini juga mengindikasikan bahwa The Coca-Cola
Company
tidak
membeda-bedakan
suku,
ras,
maupun
agama.
Perusahaan bersikap terbuka kepada pegawainya dengan menerapkan
keberagaman pada tiap lini perusahaan. Dengan demikian, secara
tidak
langsung
perusahaan
akan
memperoleh
imbalan
berupa
peningkatan kinerja serta loyalitas dari para pegawainya.
9. Broadening our geographic footprint through organic growth and
strategic acquisitions
Strategi ini adalah bentuk lain dari upaya The Coca-Cola Company
untuk memperluas wilayah pemasaran atas produk-produknya yang
telah terdiversivikasi sedemikian rupa. Perluasan wilayan tersebut
dapat dilakukan melalui pertumbuhan perusahaan secara alamiah
ataupun melalui akuisisi strategis atas perusahaan-perusahaan lain.
Keiebih-n Perumpus-n Str-tegi The Cooa-tCooi- Coompa-ny
Perumusan strategi The Coca-Cola Company mengandung banyak
kelebihan
terutama
peningkatan
dalam
kemampuan
hal
pengembangan/ekspansi
penjualan
melalui
pasar
perluasan
dan
portofolio
perusahaan, inovasi produk, inovasi kemasan produk, integrasi maju dan
mundur, serta pengembangan kualitas produk melalui penerapan bestpractices dalam setiap rantai nilai perusahaan.
Keiemp-h-n Perumpus-n Str-tegi The Cooa-tCooi- Coompa-ny
Di samping kelebihan yang dijelaskan di poin sebelumnya, kami
menemukan berapa kelemahan terkait perumusan strategi The Coca-Cola
Company yang akan kami jelaskan sebagai berikut.
1.
Tidak satupun dari strategi bisnis yang diterapkan The CocaCola Company yang mendorong dilakukannya inovasi produk yang
meningkatkan nilai kesehatan produknya. Mengingat masyarakat
modern
sekarang
ini
cenderung
memerangi
obesitas
dengan
mempertimbangkan nilai kesehatan sebuah produk sebelum membeli
sebuah produk, kiranya The Coca-Cola Company mulai memikirkan
hal ini, mungkin dengan mulai memproduksi dan memasarkan
minuman-minuman ‘bertema’ kesehatan kepada masyarakat.
2.
Dari perumusan strategi di atas, tampak jelas bahwa The
Coca-Cola Company tidak memperhitungkan faktor selera konsumen
dalam pengembangan produknya. Padahal seperti yang kita ketahui
selera konsumen adalah salah satu threats-opportunities yang
seharusnya diantisipasi dengan baik oleh setiap perusahaan agar
dapat sustain di pasar dan mampu mempertahankan keunggulan
kompetitif secara berkesinambungan. Oleh karena itu, seharusnya
The Coca-Cola Company merumuskan strategi untuk terus berinovasi
dengan
mendasarkan
pada
perubahan
selera
konsumen.
Lalu
berdasarkan strategi tersebut, The Coca-Cola Company melakukan
audit
eksternal
secara
intensif
untuk
mengetahui
perubahan-
perubahaan yang terjadi dan mengembangkan produk yang sesuai
dengan perubahan selera konsumen tersebut.
3.
Strategi integrasi maju
yang dirumuskan The Coca-Cola
Company masih kurang tepat sasaran. Seharusnya The Coca-Cola
Company lebih mengintensifkan strategi tersebut dengan cara
mengakuisisi dan/atau bekerja sama dengan perusahaan rumah
makan cepat saji seperti KFC, McDonald, atau A&W dengan tujuan
memperluas pasar. PepsiCo sangat dominan di bidang ini dan hal
tersebut tidak akan berdampak baik pada sustainability The CocaCola Company ke depannya, apalagi saat ini inventory turn-over The
Coca-Cola Company berada pada posisi yang lebih rendah daripada
PepsiCo.
4.
Menurut kelompok kami, The Coca-Cola Company seharusnya
sudah mulai merumuskan strategi untuk melakukan diversifikasi
produksi makanan ringan, seperti yang telah dilakukan oleh PepsiCo
dalam beberapa saat terakhir ini. Hal ini penting untuk dilakukan
sebelum produk minuman ringan berkarbonasi mulai ditinggalkan
pasar. Seperti yang kita ketahui, ada kecenderungan masyarakat
modern yang semakin memerangi obesitas dan menjauhi minuman
berkarbonasi.
Untuk
itu,
sebaiknya
The
Coca-Cola
Company
memanfaatkan luas pasar dan jaringan distribusi yang sedemikian
besar yang dimilikinya untuk memasarkan diversifikasi produk
makanan ringan tersebut.
5.
Sejatinya telah ada beberapa diversifikasi produk dari The
Coca-Cola Company baik yang merupakan hasil akuisisi atau kerja
sama operasi yang mengandung nilai-nilai kesehatan, misalnya Pulpy
Minutes Maid. Hanya saja menurut kelompok kami, produk tersebut
tidak dipasarkan dengan intensif oleh pihak manajemen sehingga
tidak begitu dikenal di pasar. Seharusnya The Coca-Cola Company
lebih aware lagi dengan nilai kesehatan ini dan mulai memasarkan
produk-produk yang ‘sehat’ dengan cara yang lebih intensif lagi agar
memperoleh pasar yang sama luasnya dengan produk utama The
Coca-Cola Company, seperti Coke, Fanta, Coca-Cola, dan Sprite.
6.
Strategi bisnis bertajuk CSR (Corporate Social Responsibility)
adalah salah satu strategi bisnis yang cukup popular belakangan ini.
Dari rumusan strategi The Coca-Cola Company kami tidak menjumpai
adanya wujud penerapan CSR yang kami rasa penting untuk
dirumuskan,
dilaksanakan,
dan
dikembangkan
dalam
upaya
menciptakan bisnis yang bernilai manfaat baik secara ekonomis
maupun sosial. Meskipun sejatinya The Coca-Cola Company telah
melakukan beberapa kegiatan bertajuk CSR seperti kemasan yang
dapat didaur-ulang, hal ini tetap perlu untuk ditingkatkan dengan
dirumuskan sebagai bagian dari strategi bisnis The Coca-Cola
Company.
7.
Strategi diversifikasi ke produk pengganti kiranya perlu untuk
menjadi perhatian bagi pihak manajemen di The Coca-Cola Company.
Hal ini belum dimasukkan ke dalam rumusan strategi bisnis The
Coca-Cola Company.
F. PENUTUP
Simpaui-n
Berdasarkan analisis di atas kami menyimpulkan hal-hal berikut ini.
1. The Coca-Cola Company sebagai perusahaan beverage
merupakan salah satu perusahaan yang sukses mempertahankan
2.
3.
4.
5.
keunggulan kompetitifnya sampai sekarang. Dalam upaya
mempertahankan keunggulan kompetitif ini The Coca-Cola
Company telah mengembangkan visi, misi, tujuan jangka
panjang, analisis atas TOWS, dan strategi bisnis yang beraneka
ragam.
Pernyataan visi The Coca-Cola Company terlalu panjang, rumit,
runtut, dan sulit dipahami. Pernyataan visi seharusnya dibuat
dengan jangkauan yang luas dengan susunan kata yang ringkas
namun
komprehensif,
tidak
perlu
panjang,
dan
jika
memungkinkan cukup hanya dalam satu kalimat.
Pernyataan misi The Coca-Cola Company terlalu luas maknanya
sehingga sulit ditafsirkan. Ada kecenderungan pernyataan misi ini
menyerupai pernyataan visi dan berpotensi menyebabkan
multitafsir. Misi seharusnya menjawab pertanyaan “Apa bisnis
kita?”, pernyataan misi The Coca-Cola Company masih terlalu
luas untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Analisis TOWS atas The Coca-Cola Company menunjukkan bahwa
begitu banyak faktor eksternal (Threat-Opportunities) maupun
faktor internal (Weakness-Strength) yang dihadapi The Coca-Cola
Company terutama di zaman sekarang ini. Meski demikian
manajemen The Coca-Cola Company perlu untuk tetap melakukan
audit eksternal maupun internal dengan lebih teliti dalam rangka
mengidentifikasi
Threat-Opportunities
maupun
WeaknessStrength yang akan mereka hadapi di masa depan. Dengan
demikian diharapkan perusahaan dapat bertindak dengan lebih
responsif ketika terjadi perubahaan yang tidak mampu
diperkirakan.
Strategi yang dikembangkan The Coca-Cola Company secara
umum ditujukan untuk pelakukan perluasan/ekspansi pasar
dengan meningkatkan kemampuan penjualan, inovasi atas
produk dan kemasan produk, serta perluasan wilayah geografis
yang belum tersentuh. Namun ada kelemahan mendasar pada
rumusan strategi ini yaitu The Coca-Cola Company tidak
merumuskan strategi yang aware pada selera konsumen dan nilai
kesehatan masyarakat.
S-r-n
Atas simpulan di atas, kami menyarankan hal-hal berikut ini agar
dilaksanakan oleh pihak manajemen The Coca-Cola Company sehingga
eksistensi perusahaan ke depannya terjamin dan keunggulan kompetitif
mampu dipertahankan.
1. Manajemen perlu membuat revisi atas pernyataan visi dan misi
The Coca-Cola Company. Untuk merumuskan visi dan misi ini,
salah satu cara yang dapat kami rekomendasikan adalah dengan
meminta saran/usulan dari setiap manajer di perusahaan terkait
pernyataan visi/misi tersebut. Usulan tersebut kemudian dapat
dimusyawarahkan untuk memilih yang terbaik. Pernyataan visi
yang baik harus mampu menjawab pertanyaan “Akan menjadi
seperti apakah perusahaan ke depannya?”, sementara
pernyataan misi yang baik harus mampu menjawab pertanyaan
“Apakah bisnis kita?”.
2. Secara umum rumusan strategi dari The Coca-Cola Company
telah cukup mumpuni, untuk itu kami berharap agar pihak
manajemen
The
Coca-Cola
Company
mampu
mengimplementasikan strategi-strategi yang telah ada dengan
baik dan sesuai apa yang dirumuskan manajemen.
3. Atas kelemahan yang kami utarakan terkait rumusan strategi
perusahaan, kami mengusulkan agar perusahaan mulai
merumuskan strategi baru terutama yang terkait dengan
pengembangan produk yang memiliki nilai kesehatan, inovasi
atas produk yang aware pada selera konsumen, diversifikasi pada
bisnis makanan ringan, peningkatan pemasaran atas produk yang
telah memiliki nilai kesehatan, serta pengembangan strategi
bisnis CSR demi tercapainya kesinambungan keunggulan
kompetitif perusahaan The Coca-Cola Company.
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. 2010. “Manajemen Strategis” Ed.12. Trans. Dono Sunardi.
Jakarta: Salemba Empat.
Goetsch, David L. 2006. “Quality Management: Introduction to Total
Quality Management for Production, Processing, and Services”. 5th
Edition. Pearson/Prentice Hall.
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pajak. 2013.
Tzu, Sun. 1910. “The Art of War“. Trans. Lionel Giles. New York: Luzac &
Co.
The Coca-Cola Company Financial Report. 2012.
STRATEGI BISNIS THE
COCA-COLA COMPANY
DISUSUN OLEH:
SUWONDO (KETUA)
FADLI M.NUR
NICZEN HENRY LOLOWANG
RENOSA TOSCA
PROGRAM DIPLOMA IV REGULER
SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam
yang telah melimpahkan nikmat dan hidayah terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga Tim
Penulis dapat menyelesaikan paper berjudul “Analisis
Visi, Misi, dan Strategi Bisnis The Coca-Cola Company”
ini. Tak lupa kami sampaikan shalawat dan salam
kepada Baginda Rasulullah SAW yang telah menjadi
teladan hidup yang luar biasa bagi umat manusia.
Paper ini dibuat sebagai bentuk penugasan untuk
mata kuliah Manajemen Strategis di program studi
Diploma IV Akuntansi, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
pada semester pertama. Dalam penyusunan paper ini
Tim Penulis mendapatkan bantuan baik secara
langsung, maupun tidak langsung dari berbagai pihak,
terutama kepada Bapak Yond Rizal selaku Dosen
Manajemen Strategis atas bimbingannya yang inovatif,
serta rekan-rekan kelas VII-C Reguler dan pihak lain
yang tidak dapat Tim Penulis sebutkan satupersatu,
terimakasih banyak atas bantuan dan kerjasamanya.
Akhirnya, Tim Penulis menyadari bahwa pasti
terdapat kekurangan dalam penulisan paper ini yang
tentunya berada di luar pengetahuan kami. Oleh
karena itu, Tim Penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat konstruktif dari para pembaca sekalian
demi kesempurnaan paper ini.
Sekian.
ii
Tangerang Selatan, Juni 2013
Tim Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
A. PENDAHULUAN................................................................................................ 1
Profil The Coca-Cola Company...................................................................1
B. PERNYATAAN VISI............................................................................................ 3
Pengertian Visi dan Karakteristik Visi yang Baik........................................3
Pernyataan Visi The Coca-Cola Company..................................................3
Evaluasi Atas Pernyataan Visi The Coca-Cola Company............................4
Perbandingan dengan Pernyataan Visi Perusahaan Pesaing.....................5
Rekomendasi untuk Pernyataan Visi The Coca-Cola Company..................5
C. PERNYATAAN MISI........................................................................................... 5
Pernyataan Misi The Coca-Cola Company.................................................6
Evalusi Atas Pernyataan Misi The Coca-Cola Company.............................6
D. ANALISIS TOWS (THREATS, OPPORTUNITIES, WEAKNESS, AND STRENGTH)
THE COCA-COLA COMPANY............................................................................. 8
E.
STRATEGI THE COCA-COLA COMPANY...........................................................13
Evaluasi atas Strategi The Coca-Cola Company......................................14
Kelebihan Perumusan Strategi The Coca-Cola Company.........................18
Kelemahan Perumusan Strategi The Coca-Cola Company.......................18
F.
PENUTUP....................................................................................................... 20
Simpulan................................................................................................. 20
Saran....................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 22
iv
A. PENDAHULUAN
Visi adalah suatu pernyataan tentang cita-cita suatu organisasi,
sementara misi adalah pernyataan tentang alasan organisasi tersebut
ada. Pernyataaan visi yang jelas adalah dasar untuk penyusunan misi
yang
komprehensif.
Pernyataan
misi
yang
komprehensif
akan
menghasilkan tujuan dan strategi yang tepat bagi sebuah organisasi.
Secara umum, pernyataan visi dan misi akan dijabarkan oleh manajemen
suatu organisasi dalam bentuk kebijakan-kebijakan yang nantinya akan
menentukan
apakah
perusahaan
dapat
bertahan
dan
memiliki
competitive advantage atau akan kalah bersaing dari kompetitornya.
The Coca-Cola Company merupakan perusahaan minuman terbesar
di dunia, menjual minuman nonalkohol ke seluruh dunia, diantaranya:
Coca-Cola, Diet Coke, Sprite, dan Fanta. Produk-produk The Coca-Cola
Company didistribusikan melalui supermarket, swalayan, restoran, toko
makanan, hingga warung-warung kecil. Oleh karena itu, kami akan
mencoba menganalisis visi-misi The Coca-Cola Company berperan dalam
penentuan strategi perusahaan dengan memperhatikan analisis TOWS
yang ada.
Profi The Cooa-tCooi- Coompa-ny
Coca-Cola adalah minuman berkarbonasi yang dijual di lebih dari 200
negara di seluruh dunia kecuali Kuba dan Korea Utara. sejarah awal CocaCola dimulai ketika pada 1886 seorang ahli farmasi asal Atlanta, John Stith
Pamberton,mencampur minuman sirup karamel dengan air berkarbonasi.
Frank Robinson, seorang akuntan yang bekerja untuk John Pamberton,
menamai minuman itu dengan nama Coca-Cola, dan menulisnya dengan
huruf mengalir sama persis seperti apa yang ada sekarang.
Pada tahun pertama penjualan, Coca-Cola dijual dengan harga 5 sen
5
( 100 ) dolar dan hanya terjual 9 gelas per hari. Pada tahun 1889, merk
Coca-Cola dibeli pebisnis Atlanta bernama Asa Griggs Candler seharga
$2,300. Asa G. Candler menjadi CEO pertama perusahaan, dan dia adalah
yang
menanamkan
visi
Coca-Cola
yang
kemudian
mempengaruhi
perkembangan industri minuman dunia.
1
Asa G. Candler adalah seorang pebisnis sejati, dia menawarkan CocaCola dengan membagikan kupon untuk dapat menikmati rasa Coca-Cola
secara gratis serta membagikan jam, cerek, kalender, dan timbangan
yang berisikan logo Coca-Cola. Promosi besar-besaran tersebut ternyata
berhasil, terbukti dengan berdirinya pabrik minuman pada 1985 di
Chicago, Dallas, dan Los Angeles.
Dari yang semula hanya terjual 9 gelas per hari, sekarang Coca-Cola
merupakan merk yang paling dikenal di seluruh dunia dengan lebih dari
1,7 miliar penjualan per harinya. Pada tahun 2011, Coca-Cola dinobatkan
sebagai merk paling bernilai menurut Interbrand’s Best Global Brand.
Berikut adalah data statistik mengenai Coca-Cola (per tanggal 7 Oktober
2012):
Statistik Keuangan
Penghasilan
Laba
Nilai Perusahaan
Data
$48.01 Miliar
$9.01 Miliar
$189.2 Miliar
Statistik
Data
Jumlah pegawai seluruh dunia
146.200
Persentase populasi dunia yang mengetahui logo
Coca-Cola
Jumlah produk Coca-Cola
Jumlah penjualan per hari
Jumlah perusahaan produsen botol Coca-Cola
Nilai sekarang dari 1 lembar saham Coca-Cola yang
96%
3.500
1,7 Miliar
275
dibeli pada 1919
Jumlah yang dikonsumsi tiap detik
$92,500
10.450
Pangsa Pasa Minuman Ringan
Coke
Pepsi
Diet Coke
Moutain Dew
Dr. Pepper
Diet Pepsi
Sprite
Other
Persentase
Volume
26%
15%
15%
10%
9%
8%
8%
9%
B. PERNYATAAN VISI
Pengerti-n Visi d-n K-r-kteristik Visi y-ng B-ik
Menurut Fred R. David dalam bukunya, pernyataan visi (vision
statement) digunakan untuk menjawab pertanyaan “Ingin menjadi seperti
apa kita?”1. Sebuah pernyataan visi yang jelas menjadi dasar bagi
pengembangan pernyataan visi yang komprehensif. Banyak organisasi
mempunyai baik pernyataan visi maupun pernyataan misi, namun
pernyataan visi harus dibuat terlebih dahulu. Pernyataan visi haruslah
singkat, diharapkan satu kalimat, dan sebanyak mungkin manajer diminta
masukannya dalam pengembangannya.
Kriteria pernyataan visi yang baik adalah sebagai berikut2.
• Mudah dipahami
• Ringkas, tetapi komprehensif
• Menantang, tapi dapat dicapai
• Luhur, tetapi tidak mengawang-awang
• Memompa semangat
• Menciptakan kesatuan tujuan
• Tidak terpaku pada angka
• Mengatur nada/irama gerak organisasi
Perny-t--n Visi The Cooa-tCooi- Coompa-ny
Berikut ini adalah pernyataan visi dari perusahaan sampel yang kami
pilih, yaitu The Coca-Cola Company.
Our vision serves as the framework for
our Roadmap and guides every aspect of
our business by describing what we need
to accomplish in order to continue achieving sustainable, quality growth.
People: Be a great place to work where people are inspired to be the
best they can be.
Portfolio: Bring to the world a portfolio of quality beverage brands that
anticipate and satisfy people's desires and needs.
1
David, Fred R. 2010. “Manajemen Strategis” Ed.12. Trans. Dono Sunardi. Jakarta:
Salemba Empat. Hlm. 82.
2
Partners: Nurture a winning network of customers and suppliers,
together we create mutual, enduring value.
Planet: Be a responsible citizen that makes a diference by helping
build and support sustainable communities.
Profit: Maximize long-term return to shareowners while being mindful
of our overall responsibilities.
Productivity: Be a highly efective, lean and fast-moving organization.
Ev-iu-si At-s Perny-t--n Visi The Cooa-tCooi- Coompa-ny
Menurut pendapat kelompok kami, pernyataan visi The Coca-Cola
Company tidak dapat dikatakan sebagai pernyataan visi yang baik.
Berikut ini hasil evaluasi kami terhadap pernyataan visi The Coca-Cola
Company.
-
Visi secara keseluruhan telah menjawab pertanyaan, “Ingin menjadi
seperti apa kita?”. Pertanyaan tersebut dijawab perusahaan melalui
enam perspektif, yaitu People, Portofolio, Partners, Planet, Profit, dan
Productivity. Jadi, perusahaan menyalurkan visinya ke dalam enam
perspektif tersebut sebagai tujuan perusahaan.
-
Pernyataan visi dianggap perusahaan sebagai kerangka dan petunjuk
yang mendeskripsikan segala hal yang dibutuhkan perusahaan dalam
rangka
mencapai
pertumbuhan
bisnis
yang
berkesinambungan
(sustainable), sehingga desain visi perusahaan dibuat sangat jelas,
runtut, dan terkesan terlalu teknis. Kami tidak sependapat dengan hal
ini sebab sejatinya visi seharusnya dibuat dengan threshold yang luas,
sehingga dapat memberikan ruang kepada kreativitas maupun inovasi
dari para manajer perusahaan.
-
Visi tidak mudah dipahami karena mengandung ketidakjelasan.
Seperti yang kami utarakan di poin sebelumnya, visi didesain melalui
enam persepektif People, Portofolio, Partners, Planet, Profit, dan
Productivity. Menurut pendapat kami, hal ini dapat menimbulkan
kebingungan terhadap pembaca terutama dalam hal memahami
maksud dari enam perspektif tersebut.
-
Pernyataan visi dibuat dengan tidak ringkas. Dengan alasan tertentu,
perusahaan mendesain visi yang sangat panjang yang sesungguhnya
bukan karakteristik dari sebuah visi yang baik. Visi yang baik
seharusnya dibuat dengan padat dan ringkas.
-
Tedapat bagian dari kalimat pernyataan visi perusahaan yang lebih
sesuai dikatakan sebagai misi, misalnya: “Nurture a winning network
of costumers and suppliers, together we create mutual, enduring
value”. Menurut kami kalimat visi di atas lebih cocok disebut sebagai
pernyataan misi daripada disebut sebagai pernyataan visi karena
sifatnya yang terlalu teknis.
Perb-nding-n deng-n Perny-t--n Visi Perus-h--n
Pes-ing
Perusahaan pesaing yang kami ambil sebagai bahan perbandingan
adalah Dr Pepper Snapple Group. Pernyataan visinya adalah sebagai
berikut.
At Dr Pepper Snapple Group, it is our vision to be
the best beverage business in the Americas.
Menurut kami pernyataan visi Dr Pepper Snapple Group telah
memenuhi karakteristik visi yang baik, antara lain mudah dipahami,
ringkas tetapi komprehensif, menantang tetapi dapat dicapai, luhur, tidak
mengawang-awang, memompa semangat, menciptakan kesatuan tujuan,
tidak terpaku pada angka, dan mengatur nada/irama gerak organisasi.
Rekompend-si untuk Perny-t--n Visi The Cooa-tCooiCoompa-ny
Dari perbandingan pernyataan visi antara The Coca-Cola Company
dan Dr. Pepper Snapple Group di atas, semakin terlihat jelas bahwa
pernyataan visi The Coca-Cola Company tidak memenuhi karakteristik
pernyataan visi yang baik.
Pernyataan visi yang baik itu seharusnya seperti pernyataan visi Dr.
Pepper Snapple Group yaitu ringkas (sebisa mungkin hanya satu kalimat)
namun padat makna, mudah dipahami, tidak perlu terlalu teknis dan
mengikat,
dan
sifatnya
umum
dengan
threshold
yang
luas
agar
memungkinkan para manajer perusahaan untuk berkreasi dan berinovasi
namun tetap tidak keluar dari visi yang diharapkan.
Co. PERNYATAAN MISI
Pernyataan misi adalah menjawab pertanyaan “Apakah bisnis kita?”.
Pernyataan misi yang jelas adalah penting untuk perumusan tujuan dan
formulasi strategi yang efektif. (Peter Drucker,1970).
Fred R. David dalam bukunya yang berjudul Strategic Management
mengungkapkan bahwa karakeristik dari sebuah misi3 adalah:
- Lingkup
yang
luas,
tidak
menyebutkan
jumlah
uang,
nomor,
persentase, rasio atau tujuan tertentu
- Kurang dari 250 kata
- Inspiratif
- Mengidentifikasi kegunaan dari produk perusahaan
- Memperlihatkan bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab sosial
- Memperlihatkan bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap
lingkungan
- Berisi sembilan komponen, yaitu pelanggan, produk atau jasa, pasar,
teknologi,
perhatian
akan
keberlangsungan,
pertumbuhan,
dan
profitabilitas, filosofi, konsep diri, perhatian akan citra publik, dan
perhatian akan karyawan.
Perny-t--n Misi The Cooa-tCooi- Coompa-ny
Misi dari The Coca-Cola Company adalah sebagai berikut:
To refresh the world...
To inspire moments of optimism and happiness...
To create value and make a diference.
Ev-iusi At-s Perny-t--n Misi The Cooa-tCooi- Coompa-ny
Berdasarkan
karakteristik
misi
di
atas,
misi
The
Coca-Cola
Companytersebut memang mempunyai lingkup yang luas, tapi lingkupnya
3
David, Fred R. 2010. “Manajemen Strategis” Ed.12. Trans. Dono Sunardi. Jakarta:
Salemba Empat. Hlm. 84.
terkesan
sangat
luas
sehingga
hampir
mirip
dengan
karakteristik
pernyataan visi.
Jumlah kata sesuai dengan karakteristik, yaitu kurang dari 250 kata.
Pernyataan misi juga inspiratif, terlihat pada pernyataan misi “to inspire
moments of optimism and happiness” dan mengidentifikasi kegunaan
produk perusahaan yaitu “to refresh the world”.
Sedangkan untuk dua karakteristik selanjutnya, yaitu tanggung jawab
perusahaan terhadap sosial dan lingkungan tidak disebutkan pada
pernyataan misinya.
Evaluasi misi dari sembilan komponen akan ditampilkan dalam tabel
berikut:
KOMPONEN
ADA (√)
√
Pelanggan
Produk atau jasa
Pasar
Teknologi
Perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan
√
profitabilitas
Filosofi
Konsep Diri
Perhatian akan citra publik
Perhatian akan karyawan
Pernyataan misi dari The Coca-Cola Company hanya memuat dua
komponen misi, yang pertama adalah pelanggan, “To refresh the world”
world
atau
dunia
pada
pernyataan
ini
adalah
tujuan
pelanggan
perusahaan, The Coca-Cola Company yang merupakaan perusahaan yang
produknya tersebar di 200 negara sewajarnya tujuan pelanggannya
adalah masyarakat dunia.
Komponen
kedua
yaitu
perhatian
akan
keberlangsungan,
pertumbuhan, dan profitabilitas yang terlihat dari pernyataan misi “To
create value and make a diference”, make a diference atau berbeda dari
yang lain atau selalu membuat perbedaan adalah perhatian perusahaan
untuk bertahan, bertumbuh dan menghasilkan profit pada industri
minuman. Terbukti bahwa The Coca-Cola Company berhasil bertahan
selama 127 tahun dengan lebih dari 3.500 produk4.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, kami menyimpulkan bahwa The
Coca-Cola Company tidak mempunyai pernyataan misi yang baik, karena
terlalu vague dan hanya memenuhi dua dari sembilan komponen
pernyataan misi.
Untuk
perbandingan
pernyataan
misi,
kami
mengambil
dari
perusahaan yang memiliki industri sejenis dengan cocacola company,
yaitu Dr. Pepper Snapple Group yang memiliki pernyataan misi sebagai
berikut:
1.
Building and enhancing our leading brands
2.
Pursuing profitable channels, packages and categories
3.
Leveraging our integrated business models
4.
Strengthening our route to market
5.
Improving operating efciency
Pernyataan misi Dr. Pepper Snapple Group memenuhi karakteristik
lingkup yang luas (tidak mencantumkan jumlah/angka), jumlah kata
(kurang dari 250 kata), dan inspiratif. Untuk evaluasi sembilan komponen,
menurut kami pernyataan misinya hanya memenuhi komponen perhatian
akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan profitabilitas. Lima pernyataan
misi Dr. Pepper Snapple Group hanya mengungkapkan bagaimana cara
perusahaan agar memajukan bisnisnya, mempertahankan industrinya dan
memperoleh profit dari itu. Tidak tampak perhatian perusahaan terhadap
pelanggan, sosial, lingkungan, bahkan karyawan perusahaan itu sendiri
pada pernyataan misinya. Kami juga menyimpulkan bahwa ini juga bukan
merupakan pernyataan misi yang baik.
D. ANALISIS TOWS (THREATS, OPPORTUNITIES,
WEAKNESS, AND STRENGTH) THE CoOCoAtCoOLA
CoOMPANY
THREATS
1. Perubahan selera konsumen.
4
OPPORTUNITIES
1. Konsumsi air minum kemasan
sumber http://www.coca-colacompany.com/
Konsumen di seluruh dunia
diperkirakan
menjadi
akan
baik di AS dan seluruh dunia
mengurangi
dengan tingkat pertumbuhan
lebih
kesehatan
sadar
dan
konsumsi
minuman
berkarbonasi, minuman yang
memiliki
akan
tumbuh
11%.
2. Adanya
peningkatan
yang mengandung
permintaan untuk makanan
gula, kalori dan lemak. Ini
sehat dan minuman. Karena
adalah ancaman yang sangat
banyak
serius
memerangi
bagi
seperti
perusahaan
Coca-Cola
fokusnya
pada
yang
minuman
berkarbonasi
program
obesitas,
permintaan untuk makanan
sehat
dan
minuman
meningkat
2. Air menjadi langka di seluruh
untuk
secara
telah
drastis.
Coca-Cola Company memiliki
dunia sehingga meningkatkan
kesempatan
untuk
baik dalam biaya dan kritik
memperluas
jajaran
untuk
produknya dengan minuman
Coca-Cola
akan
penggunaan air yang besar
yang
dalam produksinya
dan kalori yang rendah.
3. Lebih dari 60% dari The CocaCola
Company
adalah
memiliki
jumlah
3. Pertumbuhan
minuman
di
gula
konsumsi
pasar
negara
pendapatan dari luar Amerika
berkembang.
Serikat. Karena kinerja dolar
minuman
yang
tumbuh signifikan di pasar
uang
kuat
terhadap
lainnya,
pendapatan
perusahaan
keseluruhan
mata
secara
mungkin
akan
jatuh.
hukum
mengungkapkan
negatif
pada
Minuman
untuk
informasi
label
masih
berkembang,
terutama
dapat
4. Persyaratan
ringan
negara
BRIC,
Konsumsi
di
negara-negara
mana
Coca-Cola
meningkatkan
mempertahankan
dan
pangsa
pasar minuman nya.
produk.
4. Pertumbuhan melalui akuisisi.
berkarbonasi
Coca-Cola akan merasa sulit
Beberapa Coca-Cola memiliki
untuk
menjaga
konsekuensi kesehatan yang
pertumbuhan
saat
tingkat
ini
dan
merugikan.
Produk
yang
akan
merasa
mengandung
informasi
menembus
tersebut
dapat
dianggap
dengan
negatif
dan
kehilangan
pelanggan.
5. Penurunan
kotor
dan
margin laba bersih. Margin
laba kotor dan laba bersih
Coca-Cola
mengalami
untuk
pasar
baru
portofolio
produk
yang ada. Semua ini dapat
dilakukan
laba
sulit
lebih
dengan
mudah
mengakuisisi
perusahaan lain.
5. Kesulitan
yang
dialami
pendatang baru untuk masuk
penurunan selama beberapa
dalam
industri
minuman
tahun terakhir dan akan terus
ringan
karena
beberapa
turun
faktor seperti citra merek dan
karena
biaya
penggunaan air dan bahan
loyalitas,
baku lainnya yang
pembotolan,
6. PepsiCo
jaringan
bersaing
keras
Coca-Cola
atas
6. Coca-Cola
negara-
ketakutan
negara BRIC, terutama India.
pengganti
Pepsi adalah rival utamadari
lain
Coca-Cola
dalam
diversifikasi,
minuman
ringan.
Pepsi
memiliki
nilai
total
dengan
pangsa
pasar
di
industri
biaya
iklan,
distribusi ritel, dll
dapat
mengatasi
akan
dari
produk
perusahaan
dengan
melakukan
menawarkan
produk pengganti.
7. Populasi
dunia
diperkirakan
pendapoatan kedua setelah
akan tumbuh menjadi 8 miliar
Coca-Cola,
dan
pada tahun 2025, dan 9,2
mengalahkan
Coca-Cola
juga
di
beberapa pasar.
7. Bisnis
pada
2050.
akan berlangsung di negara-
penjualan
negara berkembang.
merupakan
ancaman
Coca-Cola
sebagai
bagi
pasar
minuman berkarbonasi yang
tumbuh
tahun
signifikan
minuman berkarbonasi, yang
tidak
pada
Hampir 99% pertumbuhan ini
secara
bergantung
miliar
atau bahkan
8. Berfokus
pada
iklan
diferensiasi
dan
dapat
meningkatkan keuntungan
9. Increase
untapped
its
reaching
countries
and
menurun di dunia. Sedangkan
market
pesaing
jangkauannya
utamanya,
PepsiCo
Meningkatkan
sangat terdiversifikasi dengan
negara
menyediakan berbagai produk
tersentuh.
makanan
10.
8. Kesulitan
dalam
peraturan
norma
mematuhi
pemerintah
yang
dan
berbeda
di
berbagai negara
9. Harga
gula
bahan
dan
baku
seperti
logam
yang
kaleng semakin bertambah
Tingkat
rendah
pasar
Memasarkan
belum
dan
mempopulerkan produk yang
kurang dikenal.
11.
Diversifikasi
portofolio
pertumbuhan
pasar
industri
makanan
ringan
untuk bersaing dengan Pepsi
Co.
12.
Kompetisi yang kuat di
segmen minuman soda dari
minuman
Pepsi Co berarti pertarungan
berkarbonasi di Amerika Utara
konstan terhadap perebutan
yang merupakan pasar utama
pangsa pasar. Berfokus pada
Coca-Cola.
iklan dan diferensiasi dapat
11.
di
negara-
produknya dengan memasuki
digunakan dalam pembuatan
10.
dan
ke
Berbagai
dilakukan
bahwa
studi
dan
beberapa
termasuk
berbahaya
telah
meningkatkan keuntungan
ditemukan
minuman
Coca-Cola
jika
dikonsumsi
secara berlebihan.
WEAKNESSES
1. Terlalu fokus pada minuman
STRENGTHS
1. Coca-Cola
merupakan
berkarbonasi. Bisnisnya masih
perusahaan
berfokus
terbesar
pada
penjualan
minuman
di
dunia,
Coca-Cola, Fanta, Sprite, dan
memproduksi
minuman
merk. Merk global terbaik di
berkarbonasi
lainnya
sedangkan
dunia
sedang memerangi obesitas
dan menuju pada konsumsi
makanan dan minuman sehat
2. Portofolio produk yang tidak
didiversifikasi.
Tidak seperti
dunia
dilihat
2. Menguasai
pangsa
pasar
sekitar 40%.
3. Memiliki kondisi finansial yang
fokus hanya pada penjualan
4. Memiliki
bergerak
nilainya
dunia dengan market share
kuat.
Tidak
dari
500
($77,839 miliar)
pesaingnya, Coca-Cola masih
minuman.
hampir
saluran
distribusi
minuman paling luas. Coca-
pada produk makanan atau
Cola
makanan ringan.
distribusi minuman terbesar
3. Tingkat hutang yang tinggi
akibat
akuisisi
yang
di
memiliki
dunia,
jaringan
lebih
dari
200
negara menikmati minuman
mendekati $ 8 miliar uyang
Coca-Cola
diperoleh
rantai pasokan yang kuat dan
yang
dari akuisisi CCE
secara
dengan
jaringan
signifikan
efisien,
meningkatkan tingkat utang
semua
Coca-Cola, suku bunga dan
bahkan
biaya pinjaman
terpencil . Coca-Cola dijual di
4. Publisitas negatif. Perusahaan
ini
sering
dikritik
karena
konsumsi air yang tinggi di
daerah yang langka air dan
menggunakan
bahan-bahan
berbahaya
untuk
memproduksi
tersebut.
dikritik
minuman
Coca-Cola
karena
telah
pemasaran
yang agresif untuk anak-anak
memastikan
produk
di
bahwa
tersedia
tempat
paling
restoran dan toko-toko mesin
penjual otomatis di lebih dari
200 negara
5. Pada tahun 2011, Coca-Cola
dinobatkan
sebagai
The
World’s Most Valuable Brand
menurut
Interbrand's
Best
Global Brand.
6. Coca-Cola
competitive
memiliki
advantage
dengan
dugaan
efek
melalui merek dagang global
kesehatan yang kurang baik.
dengan
harga premium. Ini
Coca-Cola
berarti
Cola-Cola
dikritik
penggunaan
tinggi
karena
pestisida
dalam
produknya,
yang
memiliki
sesuatu yang pesaing mereka
produk-
tidak
memiliki.
praktek
mencapai
Coca-Cola
competitive
eksploitasi buruh, perusakan
advantage
lingkungan,
diferensiasi dan biaya rendah.
pabrik
di
membangun
berbagai
dengan
negara
7. Coca-Cola memiliki kampanye
yang memperkerjakan tenaga
iklan yang sangat efektif dan
kerja budak dan praktik bisnis
kuat
monopoli.
beragam
5. Kegagalan merk atau banyak
merk
yang
menghasilkan
yang
tidak
pendapatan
signifikan.
Coca-Cola
dengan
mensponsori
pertandingan
dan
tim yang ditampilkan dalam
program
televisi
dan
film
yang tak terhitung jumlahnya
dengan
selebriti
sebagai
saat ini menjual hampir 500
brand
merek tetapi hanya beberapa
iklan
merek
menghasilkan
lebih
lebih dari $ 3 miliar pada
dari
1
penjualan.
2012 dan ini meningkatkan
$
miliar
ambassador.
Coca-Cola
Biaya
mencapai
Ditambah lagi dengan tingkat
penjualan
keberhasilan
perusahaan
pengenalan akan merk. Coca-
minuman
cola sudah berasosiasi lama
memperkenalkan
baru
yang
produk
lemah.
yang
Banyak
diperkenalkan
mengalami
kegagalan,
misalnya, minuman C2.
dengan
perusahaan
kegiatan
olahraga
internasional, sponsorship dll.
8. Coca-Cola
pada
6. Inventory turnover yang lebih
semakin
Corporate
Social
Responsibility (CSR)
PepsiCo.
daur
distribusi
akan
otorisasi
dan
atas
pembotolan
produknya
sendiri,
fokus
program-program
rendah dibandingkan dengan
7. Pemberian
dan
ulang
/
seperti
kemasan,
konservasi energi / perubahan
iklim,
hidup
pengelolaan
sehat
air
dll
aktif,
yang
menjatuhkan sebagian besar
meningkatkan
dari potensi pendapatan.
perusahaan
8. Kurangnya
antusiasme
manajemen
menawarkan
asing
ke
keunggulan
kompetitif
produk-produk
dibandingkan
pesaing.
Amerika
mulai
Serikat.
sosial
dan
menghasilkan
untuk
pasar
citra
Coca-Cola
bekerja
telah
dengan
International
the
Labor
Organization's
International
Program
tentang
penghapusan Pekerja Anak.
12.
Teknik
efektif
dan
kemasan yang
efisien
dengan
daur ulang
E. STRATEGI THE CoOCoAtCoOLA CoOMPANY
Berikut ini adalah beberapa strategi perusahaan The Coca-Cola
Company
dalam
mencapai
dan/atau
mempertahankan
Keunggulan
Kompetitif.
One of our goals is to maximize growth and proftability to create
value for our shareholders. Our eforts to achieve this goal are based on:
(1) transforming our commercial models to focus on our customers’ value
potential and using a value-based segmentation approach to capture the
industry’s
value
potential,
(2)
implementing
multi-segmentation
strategies in our major markets to target distinct market clusters divided
by consumption occasion, competitive intensity and socioeconomic levels;
(3) implementing well-planned product, packaging and pricing strategies
through diferent distribution channels; (4) driving product innovation
along our diferent product categories and (5) achieving the full operating
potential of our commercial models and processes to drive operational
efficiencies throughout our company.
To achieve these goals, we intend to continue to focus our eforts on,
among other initiatives, the following:
1.
working with The Coca-Cola Company to develop a business model to
continue exploring and participating in new lines of beverages,
extending existing product lines and efectively advertising and
marketing our products;
2.
developing and expanding our still beverage portfolio through
innovation, strategic acquisitions and by entering into agreements to
jointly acquire companies with The Coca-Cola Company;
3.
expanding our bottled water strategy, in conjunction with The CocaCola Company through innovation and selective acquisitions to
maximize proftability across our market territories;
4.
strengthening our selling capabilities and go-to-market strategies,
including pre-sale, conventional selling and hybrid routes, in order to
get closer to our clients and help them satisfy the beverage needs of
consumers;
5.
implementing selective packaging strategies designed to increase
consumer demand for our products and to build a strong returnable
base for the Coca-Cola brand;
6.
replicating our best practices throughout the value chain;
7.
rationalizing and adapting our organizational and asset structure in
order to be in a better position to respond to a changing competitive
environment;
8.
committing to building a multi-cultural collaborative team, from top
to bottom; and
9.
broadening our geographic footprint through organic growth and
strategic acquisitions.
Ev-iu-si -t-s Str-tegi The Cooa-tCooi- Coompa-ny
1. Working with The Coca-Cola Company to develop a business model to
continue exploring and participating in new lines of beverages,
extending existing product lines and efectively advertising and
marketing our products
Bentuk strategi ini sejatinya adalah penerapan dari salah satu intisari
seni
perang
yang
diperkenalkan
oleh
Sun
Tzu,
menyerang dan pasti merebutnya, seranglah di mana
yaitu
“Untuk
mereka tidak bertahan.”. Maksudnya adalah perusahaan berusaha
untuk melakukan diversifikasi ke lini-lini produksi yang belum dimasuki
atau
dikuasai
oleh
pesaing/kompetitor
dengan
harapan
untuk
membuka pasar baru pada lini produksi tersebut.
Contoh dari implementasi strategi ini adalah The Coca-Cola Company
merambah ke lini produk minuman kesehatan seperti Pulpy Minute
Maid dan air mineral Ades.
Sebagai tambahan, strategi membuka pasar baru juga sesuai dengan
seni perang Sun Tzu berikut ini:
Ia yang datang ke medan pertempuran terlebih dahulu dan menunggu
musuhnya di sana diuntungkan, dan ia yang datang terlambat ke
medan perang untuk menyerbu tidak memiliki keuntungan semacam
itu. Dan karenanya, mereka yang terampil dalam perang akan
membawa musuh ke medan perang dan bukannya dibawa ke sana
oleh musuhnya.
Maksudnya adalah siapa yang tiba di pasar lebih awal akan sangat
diuntungkan karena ia dapat mengenali kondisi pasar lebih dulu
daripada para pesaing, sehingga dapat mengembangkan strategistrategi yang relevan lebih awal juga.
Di samping merambah ke lini produksi baru, strategi ini juga
menekankan pada pentingnya mempertahankan lini produk yang telah
ada dan dengan efektif mempromosikan dan memasarkan produk The
Coca-Cola Company, baik produk yang telah ada ataupun lini produk
baru kepada pelanggan demi mencapai keunggulan kompetitif yang
berkesinambungan.
2. Developing and expanding our still beverage portfolio through
innovation, strategic acquisitions and by entering into agreements to
jointly acquire companies with The Coca-Cola Company
Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan dan memperluas
portofolio The Coca-Cola Company di bursa. Untuk mencapai hal
tersebut, The Coca-Cola Company harus melakukan hal-hal yang dapat
meningkatkan
profitabilitas
di
mata
investor
misalnya
melakukan berbagai pengembangan dan inovasi produk.
dengan
Selain itu, memperluas portofolio juga dapat dilakukan dengan
melakukan
berbagai
akuisisi
terhadap
perusahaan-perusahaan
tertentu atau dengan melakukan joint venture dengan perusahaan
tersebut. Dengan jumlah portofolio yang besar, The Coca-Cola
Company akan menjadi perusahaan yang semakin dominan di bursa
dan hal tersebut akan menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
Strategi ini sejalan dengan seni perang Sun Tzu, “Ketika Anda
memutuskan untuk menantang lawan, kalkulasi, estimasi, analisis, dan
pemosisian
yang
banyak
akan
membawa
kemenangan.
Sedikit
perhitungan akan mengakibatkan kekalahan.” Apa yang dilakukan The
Coca-Cola Company dengan berusaha mempersar jumlah portofolio
dalam rangka pemosisian untuk meraih dominasi industri adalah hal
yang tepat. Namun perlu disadari bahwa portofolio yang besar akan
membawa resiko hostile take-over yang sedemikian besar pula. Untuk
itu,
selain
memperbesar
dominasi,
The
Coca-Cola
Company
seharusnya juga memikirkan cara menjaga portofolio yang telah
dimiliki dari take-over kompetitor di bursa.
3. Expanding our bottled water strategy, in conjunction with The CocaCola Company through innovation and selective acquisitions to
maximize proftability across our market territories;
Melalui strategi ini The Coca-Cola Company berharap untuk menjadi
perusahaan air minum berbotol yang terbaik di pasarnya. Untuk
mencapai hal tersebut The Coca-Cola Company akan terus melakukan
inovasi terhadap produknya serta melakukan akuisisi secara selektif
untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan.
4. Strengthening our selling capabilities and go-to-market strategies,
including pre-sale, conventional selling and hybrid routes, in order to
get closer to our clients and help them satisfy the beverage needs of
consumers
Ini adalah bentuk integrasi maju yang diterapkan oleh The Coca-Cola
Company,
yaitu
dengan
memperkuat
daya
jual
dengan
cara
menambah baik kuantitas maupun kualitas jaringan klien/distributor.
Strategi bisa merupakan strategi yang tepat dalam upaya memperluas
dan mempertahankan pasar dari gempuran perusahaan pesaing.
Dalam strategi ini, klien/distributor memegang peranan layaknya
pasukan dalam peperangan. Sun Tzu mengatakan bahwa pemimpin
yang
baik
adalah
pemimpin
yang
mampu
memberdayakan
pasukannya dengan efektif dan efisien. Beginilah seharusnya The
Coca-Cola Company bertindak terhadap klien/distributor yang mereka
miliki.
Di samping itu, Sun Tzu juga menyatakan bahwa mengatur pasukan
dalam sebuah peperangan adalah hal yang sangat sulit. Dalam
kenyataannya
memang
benar
demikian,
semakin
banyak
klien/distributor yang dimiliki maka tentu benturan kepentingan akan
sering terjadi. Untuk itu The Coca-Cola Company harus mampu
membuat
kebijakan-kebijakan
yang
terbaik
bagi
setiap
klien/distributor tersebut demi meraih keunggulan kompetitif yang
berkesinambungan.
5. Implementing selective packaging strategies designed to increase
consumer demand for our products and to build a strong returnable
base for the Coca-Cola brand
Strategi ini adalah wujud bahwa The Coca-Cola Company memandang
packaging
sebagai
meningkatkan
salah
jumlah
satu
faktor
penjualan
melakukan
mekanisme
semenarik
mungkin
konsumen.
Dengan
perusahaan.
packaging
agar
dapat
demikian,
penting
yang
Perusahaan
selektif
menjangkau
perusahaan
dalam
dengan
berbagai
akan
rangka
akan
desain
lapisan
memperoleh
peningkatan penjualan tahunan yang berujung pada peningkatan nilai
perusahaan terhadap shareholders.
6. Replicating our best practices throughout the value chain
Menurut kami strategi ini sangat penting dalam hal:
1.
pemerataan pelayanan pada setiap lini perusahaan, sehingga
pelayanan kepada konsumer akan lebih maksimal;
2.
membudayakan best practice pada setiap lini perusahaan;
dan
3.
menyulitkan para kompetitor untuk meniru strategi pelayanan
The
Coca-Cola
Company
karena
strategi
best
practices
ditanamkan pada setiap value chain yang pada akhirnya akan
membentuk ft yang kuat dan sulit untuk ditiru.
7. Rationalizing and adapting our organizational and asset structure in
order to be in a better position to respond to a changing competitive
environment
Ini adalah bentuk strategi yang dipersiapkan perusahaan dalam
menghadapi lingkungan kompetitif yang dinamis dan terus berubah.
Untuk menghadapi lingkungan yang dinamis tersebut perusahaan
berusaha untuk membuat, memahami, dan mengimplementasikan
struktur organisasi dan struktur aset yang kuat dan efektif.
Hal ini sejalan dengan seni perang Sun Tzu berikut ini.
Kenalilah musuh Anda dan diri Anda Sendiri, maka dalam pertempuran
Anda tidak akan pernah terkalahkan. Bila Anda tidak tahu tentang
musuh Anda, tetapi mengenal diri Anda Sendiri, peluang Anda untuk
menang atau kalah adalah seimbang. Jika Anda tidak mengenal musuh
Anda dan diri Anda sendiri, bisa dipastikan Anda akan kalah dalam
setiap pertarungan.
Seni perang Sun Tzu di atas menyatakan betapa pentingnya bagi
perusahaan untuk mengenali dirinya sendiri sebelum terjun dalam
sebuah peperangan/kompetisi/pasar. Inilah yang coba diterapkan oleh
The Coca-Cola Company, yaitu mengembangkan dan memahami
struktur organisasi perusahaan agar dapat lebih responsif terhadap
gejala perubahan yang rutin terjadi pada lingkungan bisnis saat ini.
8. Committing to building a multi-cultural collaborative team, from top to
bottom
Strategi ini dimaksudkan untuk mencapai keberagaman dalam tim
manajemen The Coca-Cola Company. Dengan demikian, perusahaan
akan bisa lebih responsif terhadap setiap perubahan yang terjadi.
Semakin beragam sebuah tim tentu akan semakin beragam ide-ide
yang muncul untuk mengatasi kasus atau situasi yang muncul.
Dengan begitu perusahaan akan semakin dinamis lagi.
Di samping itu, strategi ini juga mengindikasikan bahwa The Coca-Cola
Company
tidak
membeda-bedakan
suku,
ras,
maupun
agama.
Perusahaan bersikap terbuka kepada pegawainya dengan menerapkan
keberagaman pada tiap lini perusahaan. Dengan demikian, secara
tidak
langsung
perusahaan
akan
memperoleh
imbalan
berupa
peningkatan kinerja serta loyalitas dari para pegawainya.
9. Broadening our geographic footprint through organic growth and
strategic acquisitions
Strategi ini adalah bentuk lain dari upaya The Coca-Cola Company
untuk memperluas wilayah pemasaran atas produk-produknya yang
telah terdiversivikasi sedemikian rupa. Perluasan wilayan tersebut
dapat dilakukan melalui pertumbuhan perusahaan secara alamiah
ataupun melalui akuisisi strategis atas perusahaan-perusahaan lain.
Keiebih-n Perumpus-n Str-tegi The Cooa-tCooi- Coompa-ny
Perumusan strategi The Coca-Cola Company mengandung banyak
kelebihan
terutama
peningkatan
dalam
kemampuan
hal
pengembangan/ekspansi
penjualan
melalui
pasar
perluasan
dan
portofolio
perusahaan, inovasi produk, inovasi kemasan produk, integrasi maju dan
mundur, serta pengembangan kualitas produk melalui penerapan bestpractices dalam setiap rantai nilai perusahaan.
Keiemp-h-n Perumpus-n Str-tegi The Cooa-tCooi- Coompa-ny
Di samping kelebihan yang dijelaskan di poin sebelumnya, kami
menemukan berapa kelemahan terkait perumusan strategi The Coca-Cola
Company yang akan kami jelaskan sebagai berikut.
1.
Tidak satupun dari strategi bisnis yang diterapkan The CocaCola Company yang mendorong dilakukannya inovasi produk yang
meningkatkan nilai kesehatan produknya. Mengingat masyarakat
modern
sekarang
ini
cenderung
memerangi
obesitas
dengan
mempertimbangkan nilai kesehatan sebuah produk sebelum membeli
sebuah produk, kiranya The Coca-Cola Company mulai memikirkan
hal ini, mungkin dengan mulai memproduksi dan memasarkan
minuman-minuman ‘bertema’ kesehatan kepada masyarakat.
2.
Dari perumusan strategi di atas, tampak jelas bahwa The
Coca-Cola Company tidak memperhitungkan faktor selera konsumen
dalam pengembangan produknya. Padahal seperti yang kita ketahui
selera konsumen adalah salah satu threats-opportunities yang
seharusnya diantisipasi dengan baik oleh setiap perusahaan agar
dapat sustain di pasar dan mampu mempertahankan keunggulan
kompetitif secara berkesinambungan. Oleh karena itu, seharusnya
The Coca-Cola Company merumuskan strategi untuk terus berinovasi
dengan
mendasarkan
pada
perubahan
selera
konsumen.
Lalu
berdasarkan strategi tersebut, The Coca-Cola Company melakukan
audit
eksternal
secara
intensif
untuk
mengetahui
perubahan-
perubahaan yang terjadi dan mengembangkan produk yang sesuai
dengan perubahan selera konsumen tersebut.
3.
Strategi integrasi maju
yang dirumuskan The Coca-Cola
Company masih kurang tepat sasaran. Seharusnya The Coca-Cola
Company lebih mengintensifkan strategi tersebut dengan cara
mengakuisisi dan/atau bekerja sama dengan perusahaan rumah
makan cepat saji seperti KFC, McDonald, atau A&W dengan tujuan
memperluas pasar. PepsiCo sangat dominan di bidang ini dan hal
tersebut tidak akan berdampak baik pada sustainability The CocaCola Company ke depannya, apalagi saat ini inventory turn-over The
Coca-Cola Company berada pada posisi yang lebih rendah daripada
PepsiCo.
4.
Menurut kelompok kami, The Coca-Cola Company seharusnya
sudah mulai merumuskan strategi untuk melakukan diversifikasi
produksi makanan ringan, seperti yang telah dilakukan oleh PepsiCo
dalam beberapa saat terakhir ini. Hal ini penting untuk dilakukan
sebelum produk minuman ringan berkarbonasi mulai ditinggalkan
pasar. Seperti yang kita ketahui, ada kecenderungan masyarakat
modern yang semakin memerangi obesitas dan menjauhi minuman
berkarbonasi.
Untuk
itu,
sebaiknya
The
Coca-Cola
Company
memanfaatkan luas pasar dan jaringan distribusi yang sedemikian
besar yang dimilikinya untuk memasarkan diversifikasi produk
makanan ringan tersebut.
5.
Sejatinya telah ada beberapa diversifikasi produk dari The
Coca-Cola Company baik yang merupakan hasil akuisisi atau kerja
sama operasi yang mengandung nilai-nilai kesehatan, misalnya Pulpy
Minutes Maid. Hanya saja menurut kelompok kami, produk tersebut
tidak dipasarkan dengan intensif oleh pihak manajemen sehingga
tidak begitu dikenal di pasar. Seharusnya The Coca-Cola Company
lebih aware lagi dengan nilai kesehatan ini dan mulai memasarkan
produk-produk yang ‘sehat’ dengan cara yang lebih intensif lagi agar
memperoleh pasar yang sama luasnya dengan produk utama The
Coca-Cola Company, seperti Coke, Fanta, Coca-Cola, dan Sprite.
6.
Strategi bisnis bertajuk CSR (Corporate Social Responsibility)
adalah salah satu strategi bisnis yang cukup popular belakangan ini.
Dari rumusan strategi The Coca-Cola Company kami tidak menjumpai
adanya wujud penerapan CSR yang kami rasa penting untuk
dirumuskan,
dilaksanakan,
dan
dikembangkan
dalam
upaya
menciptakan bisnis yang bernilai manfaat baik secara ekonomis
maupun sosial. Meskipun sejatinya The Coca-Cola Company telah
melakukan beberapa kegiatan bertajuk CSR seperti kemasan yang
dapat didaur-ulang, hal ini tetap perlu untuk ditingkatkan dengan
dirumuskan sebagai bagian dari strategi bisnis The Coca-Cola
Company.
7.
Strategi diversifikasi ke produk pengganti kiranya perlu untuk
menjadi perhatian bagi pihak manajemen di The Coca-Cola Company.
Hal ini belum dimasukkan ke dalam rumusan strategi bisnis The
Coca-Cola Company.
F. PENUTUP
Simpaui-n
Berdasarkan analisis di atas kami menyimpulkan hal-hal berikut ini.
1. The Coca-Cola Company sebagai perusahaan beverage
merupakan salah satu perusahaan yang sukses mempertahankan
2.
3.
4.
5.
keunggulan kompetitifnya sampai sekarang. Dalam upaya
mempertahankan keunggulan kompetitif ini The Coca-Cola
Company telah mengembangkan visi, misi, tujuan jangka
panjang, analisis atas TOWS, dan strategi bisnis yang beraneka
ragam.
Pernyataan visi The Coca-Cola Company terlalu panjang, rumit,
runtut, dan sulit dipahami. Pernyataan visi seharusnya dibuat
dengan jangkauan yang luas dengan susunan kata yang ringkas
namun
komprehensif,
tidak
perlu
panjang,
dan
jika
memungkinkan cukup hanya dalam satu kalimat.
Pernyataan misi The Coca-Cola Company terlalu luas maknanya
sehingga sulit ditafsirkan. Ada kecenderungan pernyataan misi ini
menyerupai pernyataan visi dan berpotensi menyebabkan
multitafsir. Misi seharusnya menjawab pertanyaan “Apa bisnis
kita?”, pernyataan misi The Coca-Cola Company masih terlalu
luas untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Analisis TOWS atas The Coca-Cola Company menunjukkan bahwa
begitu banyak faktor eksternal (Threat-Opportunities) maupun
faktor internal (Weakness-Strength) yang dihadapi The Coca-Cola
Company terutama di zaman sekarang ini. Meski demikian
manajemen The Coca-Cola Company perlu untuk tetap melakukan
audit eksternal maupun internal dengan lebih teliti dalam rangka
mengidentifikasi
Threat-Opportunities
maupun
WeaknessStrength yang akan mereka hadapi di masa depan. Dengan
demikian diharapkan perusahaan dapat bertindak dengan lebih
responsif ketika terjadi perubahaan yang tidak mampu
diperkirakan.
Strategi yang dikembangkan The Coca-Cola Company secara
umum ditujukan untuk pelakukan perluasan/ekspansi pasar
dengan meningkatkan kemampuan penjualan, inovasi atas
produk dan kemasan produk, serta perluasan wilayah geografis
yang belum tersentuh. Namun ada kelemahan mendasar pada
rumusan strategi ini yaitu The Coca-Cola Company tidak
merumuskan strategi yang aware pada selera konsumen dan nilai
kesehatan masyarakat.
S-r-n
Atas simpulan di atas, kami menyarankan hal-hal berikut ini agar
dilaksanakan oleh pihak manajemen The Coca-Cola Company sehingga
eksistensi perusahaan ke depannya terjamin dan keunggulan kompetitif
mampu dipertahankan.
1. Manajemen perlu membuat revisi atas pernyataan visi dan misi
The Coca-Cola Company. Untuk merumuskan visi dan misi ini,
salah satu cara yang dapat kami rekomendasikan adalah dengan
meminta saran/usulan dari setiap manajer di perusahaan terkait
pernyataan visi/misi tersebut. Usulan tersebut kemudian dapat
dimusyawarahkan untuk memilih yang terbaik. Pernyataan visi
yang baik harus mampu menjawab pertanyaan “Akan menjadi
seperti apakah perusahaan ke depannya?”, sementara
pernyataan misi yang baik harus mampu menjawab pertanyaan
“Apakah bisnis kita?”.
2. Secara umum rumusan strategi dari The Coca-Cola Company
telah cukup mumpuni, untuk itu kami berharap agar pihak
manajemen
The
Coca-Cola
Company
mampu
mengimplementasikan strategi-strategi yang telah ada dengan
baik dan sesuai apa yang dirumuskan manajemen.
3. Atas kelemahan yang kami utarakan terkait rumusan strategi
perusahaan, kami mengusulkan agar perusahaan mulai
merumuskan strategi baru terutama yang terkait dengan
pengembangan produk yang memiliki nilai kesehatan, inovasi
atas produk yang aware pada selera konsumen, diversifikasi pada
bisnis makanan ringan, peningkatan pemasaran atas produk yang
telah memiliki nilai kesehatan, serta pengembangan strategi
bisnis CSR demi tercapainya kesinambungan keunggulan
kompetitif perusahaan The Coca-Cola Company.
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. 2010. “Manajemen Strategis” Ed.12. Trans. Dono Sunardi.
Jakarta: Salemba Empat.
Goetsch, David L. 2006. “Quality Management: Introduction to Total
Quality Management for Production, Processing, and Services”. 5th
Edition. Pearson/Prentice Hall.
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pajak. 2013.
Tzu, Sun. 1910. “The Art of War“. Trans. Lionel Giles. New York: Luzac &
Co.
The Coca-Cola Company Financial Report. 2012.