HUBUNGAN SIKAP AKSEPSTOR KB DENGAN PENGG
Hubungan Sikap Aksepstor KB Dengan Penggunaan Kontrasepsi Suntik Di Desa Sungai
Putih Wilayah Kerja Puskesmas Kampr Timur Tahun 2014
HUBUNGAN SIKAP AKSEPSTOR KB DENGAN PENGGUNAAN
KONTRASEPSI SUNTIK DI DESA SUNGAI PUTIH WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KAMPAR TIMUR TAHUN 2014
Alini
Dosen STIKes Tuanku Tambusai Riau, Indonesia
ABSTRACT
Family Planning has a role in reducing the risk of maternal mortality through
prevention of pregnancy , pregnancy through maturation delay child-bearing age
and spacing of pregnancy . Injectable contraceptives in Indonesia is one of the
popular contraceptives , injectable contraceptives because of this practical method
is a simple way of administration , long duration of drug action and acceptor do
not need to take medication every day . The purpose of this study was to
determine the relationship of family planning acceptors attitude to the use of
injectable contraceptives in the village of White River Puskesmas 2014 East
Kampar . Results showed that the proportion of women using contraception
injections in the village of White River as many as 24 people ( 33.33 % ) and the
attitude of the acceptor KB of KB injection was positive in 39 ( 54.20 % ) . Based
on Chi - Square test showed that there was no relationship with the attitude of
family planning acceptors injectable contraceptive use ( p-value 0.802 > 0.05 ) ,
so that Ho is accepted at the 0.05 significance level.
Bilbliography : 17 (2002-2013)
Keywords
: Attitudes , Usage KB injection
Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau
Page 61
Alini
PENDAHULUAN
Kampar Timur nomor tiga
Peranan Keluarga Berencana (KB)
memiliki akseptor KB suntik paling
dalam kesehatan reproduksi adalah
sedikit
untuk
tercapainya
sebanyak 747 akseptor dan tahun 2013
kesehatan ibu dan bayi, sehingga
sebanyak 431 akseptor. Di wilayah
kehamilan yang diinginkan berlansung
kerja
dalam keadaan dan saat yang tepat,
terdapat 9 Desa, yang memiliki data
serta menjamin keselamatan ibu dan
akseptor KB suntik yang paling sedikit
bayi yang dikandungnya. Keluarga
adalah di Desa Sungai Putih, dengan
Berencana memiliki peranan dalam
persentase sebagai berikut:
menunjang
menurunkan
melalui
resiko
kematian
pencegahan
menunda
pada
Puskesmas
tahun
Kampar
2012
Timur
ibu
kehamilan,
kehamilan
yaitu
yang
melalui
Tabel 1:Persentase Penggunaan KB
suntik di Desa Sungai Putih tahun
2012- 2013
Tahun
Persentase
menjarangkan kehamilan. Kesehatan
2012
37,65%
reproduksi bukan hanya menyangkut
Triwulan I 2013
21,05%
Triwulan II 2013
15,58%
Triwulan
2013
15,38%
pendewasaan
usia
hamil
dan
kesehatan fisik, bebas dari penyakit
dan kecacatan, tetapi juga mengenai
kesehatan mental dan kesejahteraan
III
16,88%
sosial secara utuh pada semua aspek
Triwulan
2013
yang berkaitan dengan sistem dan
IV
fungsi serta proses reproduksi. Dengan
Sumber: Puskesmas Kampar Timur 2012-2013
demikian pelayanan KB merupakan
Dari tabel 1 menunjukkan penggunaan
upaya pelayanan kesehatan preventif
kontrasepsi suntik di Desa Sungai
yang paling dasar dan utama (Pinem,
Putih
2009).
Terlihat
Kontrasepsi
di
2012
adanya
sampai
fluktuasi
2013.
dalam
Indonesia
penggunaan kontrasepsi suntik, tahun
merupakan salah satu kontrasepsi yang
2012 (37,65%), tahun 2013 triwulan I
populer, karena metode kontrasepsi
(21,05%), triwulan II 2013 (15,58%)
suntik
cara
dan triwulan III 2013 (15,38%) dan
pemberiannya sederhana, durasi kerja
mengalami peningkatan pada triwulan
obat yang lama dan akseptor tidak
IV
perlu
Puskesmas Kampar Timur, 2013).
ini
suntik
tahun
praktis
memakan
yaitu
obat
setiap
hari
(16,88%)
(Rekam
Medik
(Sarwono, 2006). Kontrasepsi suntik
Sikap merupakan penilaian bisa berupa
adalah obat pencegah kehamilan yang
pendapat seseorang terhadap stimulus
pemakaiannya dilakukan dengan jalan
atau
menyuntikkan
mengetahui
obat
tersebut
pada
wanita subur (Maryani, 2007).
Berdasarkan
Kabupaten
data
dari
Kampar,
objek.
Setelah
stimulus
seseorang
atau
objek,
proses selanjutnya akan menilai atau
BKBPP
bersikap terhadap stimulus atau objek
Puskesmas
tersebut. Dimana sikap mempunyai
Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau
Page 62
Hubungan Sikap Aksepstor KB Dengan Penggunaan Kontrasepsi Suntik Di Desa Sungai
Putih Wilayah Kerja Puskesmas Kampr Timur Tahun 2014
beberapa komponen yaitu kepercayaan
kontrasepsi jangka panjang seperti
(kayakinan), ide, dan konsep terhadap
Implant dan sibuk bekerja membantu
suatu objek, kehidupan emosional,
perekonomian keluarga, 4 akseptor
atau evaluasi terhadap suatu objek dan
yang bersikap positif terhadap KB
yang terakhir kecendrungan untuk
suntik karena akseptor nyaman dengan
bertindak (tren to behave). Beberapa
metode kontrasepsi ini.
komponen tersebut secara bersamasama membentuk sikap yang utuh
(total attitude) (Notoatmodjo, 2007).
Menurut
Lawrence
Green
dalam
Notoatmodjo (2007), perilaku manusia
dapat dipengaruhi oleh dua faktor
utama yaitu faktor perilaku dan faktor
luar prilaku. Perilaku itu sendiri
ditentukan atau terbentuk dari tiga
faktor yaitu faktor prediposisi yang
meliputi
pengetahuan,
sikap,
kepercayaan, keyakinan dan nilai-nilai.
Faktor
pendukung
yang
meliputi
lingkungan fisik, tersedia atau tidak
tersedianya
fasilitas
dan
sarana
kesehatan. Faktor pendorong yang
meliputi sikap dan perilaku petugas
kesehatan. Sikap seseorang terhadap
penggunaan
kontrasepsi
ditentukan
oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan,
budaya, ketersediaan fasilitas serta
sikap dan perilaku tenaga kesehatan,
sehingga mendukung dan memperkuat
terbentuknya sikap seseorang terhadap
kontrasepsi.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di
Desa Sungai putih pada tanggal 7
Februari 2014, jumlah akseptor KB
pada tahun 2013 sebanyak 84 akseptor.
Hasil wawancara kepada 10 orang
akseptor yang memakai kontrasepsi, 6
dari 10 bersikap negatif terhadap KB
suntik karena tingginya biaya hidup
sehingga akseptor lebih menyukai
METODE PENELITIAN
Dalam
penelitian
menggunakan
ini
desain
kuantitatif,
dengan
menggunakan
dengan
ini
pendekatan
yang
sectional
aplikasinya
penelitian
penelitian
analitik
cross
penulis
didalam
menggunakan
kuesioner yang harus dijawab oleh
responden. Penelitian dilakukan di
Desa Sungai Putih wilayah kerja
Puskesmas Kampar Timur. Penelitian
dilaksanakan
Februari
pada
2014.
tanggal
18-21
Populasi
dalam
penelitian ini adalah semua akseptor
KB yang terdata di Desa Sungai Putih
pada bulan Januari sampai 21 Februari
2014
berjumlah
72
akseptor.
Pengambilan sampel dilakukan dengan
teknik total populasi, yaitu seluruh
akseptor KB yang berdomisili di Desa
Sungai Putih bulan Januari sampai 21
Februari 2014 yang berjumlah 72
akseptor.
Alat
pengumpulan
data
dalam penelitian ini menggunakan
kuesioner yang berisi 20 pertanyaan,
terdiri dari 10 pernyataan positif
dengan nomor soal 1-10 dan 10
pernyataan negatif dengan nomor soal
11-20. Analisa yang digunakan adalah
analisa univariat dan analisa bivariat.
Analisis bivariat menggunakan uji chisquare dengan tingkat kepercayaan
95% dan tingkat kemaknaan p value
Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau
Page 63
Alini
Putih Wilayah Kerja Puskesmas Kampr Timur Tahun 2014
HUBUNGAN SIKAP AKSEPSTOR KB DENGAN PENGGUNAAN
KONTRASEPSI SUNTIK DI DESA SUNGAI PUTIH WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KAMPAR TIMUR TAHUN 2014
Alini
Dosen STIKes Tuanku Tambusai Riau, Indonesia
ABSTRACT
Family Planning has a role in reducing the risk of maternal mortality through
prevention of pregnancy , pregnancy through maturation delay child-bearing age
and spacing of pregnancy . Injectable contraceptives in Indonesia is one of the
popular contraceptives , injectable contraceptives because of this practical method
is a simple way of administration , long duration of drug action and acceptor do
not need to take medication every day . The purpose of this study was to
determine the relationship of family planning acceptors attitude to the use of
injectable contraceptives in the village of White River Puskesmas 2014 East
Kampar . Results showed that the proportion of women using contraception
injections in the village of White River as many as 24 people ( 33.33 % ) and the
attitude of the acceptor KB of KB injection was positive in 39 ( 54.20 % ) . Based
on Chi - Square test showed that there was no relationship with the attitude of
family planning acceptors injectable contraceptive use ( p-value 0.802 > 0.05 ) ,
so that Ho is accepted at the 0.05 significance level.
Bilbliography : 17 (2002-2013)
Keywords
: Attitudes , Usage KB injection
Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau
Page 61
Alini
PENDAHULUAN
Kampar Timur nomor tiga
Peranan Keluarga Berencana (KB)
memiliki akseptor KB suntik paling
dalam kesehatan reproduksi adalah
sedikit
untuk
tercapainya
sebanyak 747 akseptor dan tahun 2013
kesehatan ibu dan bayi, sehingga
sebanyak 431 akseptor. Di wilayah
kehamilan yang diinginkan berlansung
kerja
dalam keadaan dan saat yang tepat,
terdapat 9 Desa, yang memiliki data
serta menjamin keselamatan ibu dan
akseptor KB suntik yang paling sedikit
bayi yang dikandungnya. Keluarga
adalah di Desa Sungai Putih, dengan
Berencana memiliki peranan dalam
persentase sebagai berikut:
menunjang
menurunkan
melalui
resiko
kematian
pencegahan
menunda
pada
Puskesmas
tahun
Kampar
2012
Timur
ibu
kehamilan,
kehamilan
yaitu
yang
melalui
Tabel 1:Persentase Penggunaan KB
suntik di Desa Sungai Putih tahun
2012- 2013
Tahun
Persentase
menjarangkan kehamilan. Kesehatan
2012
37,65%
reproduksi bukan hanya menyangkut
Triwulan I 2013
21,05%
Triwulan II 2013
15,58%
Triwulan
2013
15,38%
pendewasaan
usia
hamil
dan
kesehatan fisik, bebas dari penyakit
dan kecacatan, tetapi juga mengenai
kesehatan mental dan kesejahteraan
III
16,88%
sosial secara utuh pada semua aspek
Triwulan
2013
yang berkaitan dengan sistem dan
IV
fungsi serta proses reproduksi. Dengan
Sumber: Puskesmas Kampar Timur 2012-2013
demikian pelayanan KB merupakan
Dari tabel 1 menunjukkan penggunaan
upaya pelayanan kesehatan preventif
kontrasepsi suntik di Desa Sungai
yang paling dasar dan utama (Pinem,
Putih
2009).
Terlihat
Kontrasepsi
di
2012
adanya
sampai
fluktuasi
2013.
dalam
Indonesia
penggunaan kontrasepsi suntik, tahun
merupakan salah satu kontrasepsi yang
2012 (37,65%), tahun 2013 triwulan I
populer, karena metode kontrasepsi
(21,05%), triwulan II 2013 (15,58%)
suntik
cara
dan triwulan III 2013 (15,38%) dan
pemberiannya sederhana, durasi kerja
mengalami peningkatan pada triwulan
obat yang lama dan akseptor tidak
IV
perlu
Puskesmas Kampar Timur, 2013).
ini
suntik
tahun
praktis
memakan
yaitu
obat
setiap
hari
(16,88%)
(Rekam
Medik
(Sarwono, 2006). Kontrasepsi suntik
Sikap merupakan penilaian bisa berupa
adalah obat pencegah kehamilan yang
pendapat seseorang terhadap stimulus
pemakaiannya dilakukan dengan jalan
atau
menyuntikkan
mengetahui
obat
tersebut
pada
wanita subur (Maryani, 2007).
Berdasarkan
Kabupaten
data
dari
Kampar,
objek.
Setelah
stimulus
seseorang
atau
objek,
proses selanjutnya akan menilai atau
BKBPP
bersikap terhadap stimulus atau objek
Puskesmas
tersebut. Dimana sikap mempunyai
Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau
Page 62
Hubungan Sikap Aksepstor KB Dengan Penggunaan Kontrasepsi Suntik Di Desa Sungai
Putih Wilayah Kerja Puskesmas Kampr Timur Tahun 2014
beberapa komponen yaitu kepercayaan
kontrasepsi jangka panjang seperti
(kayakinan), ide, dan konsep terhadap
Implant dan sibuk bekerja membantu
suatu objek, kehidupan emosional,
perekonomian keluarga, 4 akseptor
atau evaluasi terhadap suatu objek dan
yang bersikap positif terhadap KB
yang terakhir kecendrungan untuk
suntik karena akseptor nyaman dengan
bertindak (tren to behave). Beberapa
metode kontrasepsi ini.
komponen tersebut secara bersamasama membentuk sikap yang utuh
(total attitude) (Notoatmodjo, 2007).
Menurut
Lawrence
Green
dalam
Notoatmodjo (2007), perilaku manusia
dapat dipengaruhi oleh dua faktor
utama yaitu faktor perilaku dan faktor
luar prilaku. Perilaku itu sendiri
ditentukan atau terbentuk dari tiga
faktor yaitu faktor prediposisi yang
meliputi
pengetahuan,
sikap,
kepercayaan, keyakinan dan nilai-nilai.
Faktor
pendukung
yang
meliputi
lingkungan fisik, tersedia atau tidak
tersedianya
fasilitas
dan
sarana
kesehatan. Faktor pendorong yang
meliputi sikap dan perilaku petugas
kesehatan. Sikap seseorang terhadap
penggunaan
kontrasepsi
ditentukan
oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan,
budaya, ketersediaan fasilitas serta
sikap dan perilaku tenaga kesehatan,
sehingga mendukung dan memperkuat
terbentuknya sikap seseorang terhadap
kontrasepsi.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di
Desa Sungai putih pada tanggal 7
Februari 2014, jumlah akseptor KB
pada tahun 2013 sebanyak 84 akseptor.
Hasil wawancara kepada 10 orang
akseptor yang memakai kontrasepsi, 6
dari 10 bersikap negatif terhadap KB
suntik karena tingginya biaya hidup
sehingga akseptor lebih menyukai
METODE PENELITIAN
Dalam
penelitian
menggunakan
ini
desain
kuantitatif,
dengan
menggunakan
dengan
ini
pendekatan
yang
sectional
aplikasinya
penelitian
penelitian
analitik
cross
penulis
didalam
menggunakan
kuesioner yang harus dijawab oleh
responden. Penelitian dilakukan di
Desa Sungai Putih wilayah kerja
Puskesmas Kampar Timur. Penelitian
dilaksanakan
Februari
pada
2014.
tanggal
18-21
Populasi
dalam
penelitian ini adalah semua akseptor
KB yang terdata di Desa Sungai Putih
pada bulan Januari sampai 21 Februari
2014
berjumlah
72
akseptor.
Pengambilan sampel dilakukan dengan
teknik total populasi, yaitu seluruh
akseptor KB yang berdomisili di Desa
Sungai Putih bulan Januari sampai 21
Februari 2014 yang berjumlah 72
akseptor.
Alat
pengumpulan
data
dalam penelitian ini menggunakan
kuesioner yang berisi 20 pertanyaan,
terdiri dari 10 pernyataan positif
dengan nomor soal 1-10 dan 10
pernyataan negatif dengan nomor soal
11-20. Analisa yang digunakan adalah
analisa univariat dan analisa bivariat.
Analisis bivariat menggunakan uji chisquare dengan tingkat kepercayaan
95% dan tingkat kemaknaan p value
Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau
Page 63
Alini