View of PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR TERHADAP KUALITAS BETON

PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR TERHADAP KUALITAS BETON

  1 2 DARMONO SARDJOE MARIO FERNANDO GODINHO

  Program Studi Teknik Sipil, Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Jl. Soekarno Hatta No. 597 Bandung,

  Telp. (022) 7301738, 70791003 Fax. (022) 7304854

  

ABSTRACT

The occurrence of a high enough temperature change, as in the event of a fire will bring impact on

concrete structures, surface structure and change of color on the concrete. This research was

conducted towards the concrete K. 300 with the sample in the form of cylinder 15 cm x 30 cm with

the limit temperature 600 c with creative time for 15 minutes, 30 minutes, 45 minutes and 60

minutes. The cooling process is performed for 24 hours with room temperature. Of research

results obtained at the time of creative for 15 minutes, 30 minutes, 45 minutes and 60 minutes

  2

  2

  2

strong decline press (fc ’) into a row of 274.45 Kg/cm , 235.14 Kg/cm , 223.92 Kg/cm and 208.15

2 Kg/cm . From this research to see that increase in temperature gives more impact against the

  

powerful downturn hit concrete. Simulated cross-section beams factored strongly press the

concrete before and after creative at the time 15 minutes, 30 minutes, 45 minutes and 60 minutes

maximum load capability decline successive life become1427Kg/m ’,1260Kg/m

  ’ ’

’,1125Kg/m ,1084Kg/m and1025Kg/m ’. Based on the simulation of the beam cross section has

been done, then the necessary reduction in the burden of life so that the beam does not suffer

collapse.

  Keywords: Temperature, Compressive Strength, loading capability

ABSTRAK

  Terjadinya perubahan temperatur yang cukup tinggi, seperti pada peristiwa kebakaran

akan membawa dampak pada struktur beton, permukaan struktur dan perubahan warna pada

beton. Penelitian ini dilakukan terhadap beton K.300 dengan sampel berupa silinder 15 cm x 30

cm dengan batas temperatur 600 c dengan waktu pengeraman selama 15 menit, 30 menit, 45

menit dan 60 menit. Proses pendinginan dilakukan selama 24 jam dengan temperatur ruangan.

Dari hasil penelitian diperoleh pada waktu pengeraman selama 15 menit, 30 menit, 45 menit dan

  2

60 menit terjadi penurunan kuat tekan (fc’) menjadi berturut-turut sebesar 274,45 Kg/cm , 235,14

  2

  2

2 Kg/cm , 223,92 Kg/cm dan 208,15 Kg/cm . Dari penelitian ini terlihat bahwa kenaikan temperatur

  

memberi dampak yang lebih besar terhadap penurunan kuat tekan beton. Simulasi penampang

balok diperhitungkan dengan kuat tekan beton sebelum dan sesudah pengeraman pada waktu 15

menit, 30 menit, 45 menit dan 60 menit terjadi penurunan kemampuan maksimum beban hidup

  ’ ’

berturut-turut menjadi1427 Kg/m’, 1260 Kg/m’, 1125 Kg/m , 1084 Kg/m dan 1025 Kg/m’.

  

Berdasarkan simulasi penampang balok yang telah dilakukan, maka diperlukan pengurangan

beban hidup supaya balok tidak mengalami keruntuhan.

  Kata kunci: Temperatur, Kuat tekan, Kemampuan Pembebanan

I. PENDAHULUAN menyerap panas sehingga akan terjadi

1.1 Latar Belakang temperatur tinggi berlebihan yang akan

  Pada beberapa kejadian kebakaran mengakibatkan perubahan beton. Pada di Indonesia, banyak bangunan yang terbuat batas temperatur tertentu, pemanasan akan dari beton mengalami kerusakan dan bahkan menyebabkan stabilitas ikatan jel semen mengalami keruntuhan. Hal ini pada pada beton menjadi hilang, pemuaian butiran umumnya disebabkan karena beton dapat kerikil, lepasnya ikatan semen dan pemuaian

  53

  54 penurunan stabilitas kesatuan beton itu sendiri sehingga kuat beton menjadi turun.

  Agar pembatasan masalah lebih fokus dan terarah mengingat luasnya permasalahan yang ada, maka penulis melakukan pembatasan masalah pada penelitian ini yaitu:

  Beton terdiri atas agregat, semen dan air yang dicampur bersama-sama dalam keadaan plastis dan mudah untuk di kerjakan. sifat ini menyebabkan beton mudah di bentuk sesuai dengan keinginan pengguna. Sesaat setelah pencampuran, pada adukan terjadi reaksi kimia yang pada umumnya bersifat hidrasi dan menghasilkan suatu pengerasan dan pertambahan kekuatan (Ahmad, 2009).

  2.1 PengertianBeton

  II. TINJAUAN PUSTAKA

  5. Perhitungan simulasi penampang balok dua perletakan.

  4. Waktu kenaikan temperatur yang digunakan adalah15 menit, 30 menit, 45 menit dan 60 menit.

  3. Pengujian beton dilakukan pada kondisi beton normal dan setelah kenaikan temperatur.

  2. Benda uji beton yang digunakan adalah beton berbentuk silinder dengan ukuran 15 x 30 cm.

  1. Mutu beton yang akan digunakan adalah K.300.

  1.4 Pembatasan Masalah

  Perubahan atau kerusakan akibat kebakaran dipengaruhi oleh ketinggian temperatur lamanya pembakaran, jenis bahan pembentuk campuran beton dan perilaku pembebanan. terjadi pada bangunan akibat dari bencana kebakaran adalah rusaknya bangunan tersebut. Terjadinya perubahan temperatur yang cukup tinggi seperti terjadi pada peristiwa kebakaran, akan berpengaruh terhadap elemen-elemen struktur. Karena pada proses tersebut akan terjadi suatu siklus pemanasan dan pendinginan secara bergantian yang akan menyebabkan adanya perubahan fase fisis dan kimiawi secara kompleks, permukaan struktur gosong (retak/rusak) yang diakibatkan tingginya temperatur suhu api. Hal tersebut akan mempengaruhi kualitas/kekuatan struktur beton tersebut, sehingga menyebabkan kekuatan beton menurun dan penggunaan struktur bangunan tersebut juga akan berkurang (tidak maksimal).

  1. Menganalisis penurunan kuat tekan mutu beton K.300 akibat proses kenaikan temperatur selama 15 menit, 30 menit, 45 menit dan 60 menit pada umur beton 28 hari. penampang balok.

  Tujuan dari penelitian ini adalah:

  1.3 Tujuan Penelitian

  2. Untuk mengevaluasi simulasi pembebanan balok dua perletakan.

  1. Untuk mengkaji kuat tekan mutu beton K.300 sebelum dan sesudah mengalami kenaikan temperatur.

  Maksud dari penelitian ini adalah :

  1.2 Maksud Penelitian

  Berdasarkan uraian di atas akan dilakukan penelitian mengenai kekuatan struktur betonkhususnya kuat tekan beton akibat pengaruh kebakaran sehingga perlu diketahui kekuatan sisa dari struktur beton yang telah terbakar dan dapat diprediksi kekuatan struktur beton tersebut apabila akan dipergunakan atau dipakai kembali.

  Mulyono (2005) mengungkapkan bahwa beton merupakan fungsi dari bahan penyusunnya yang terdiri dari bahan semen hidrolik, agregat kasar, agregat halus, air dan bahan tambah. Beton adalah suatu komposit dari bahan batuan yang diretakan oleh bahan ikat. Sifat beton mempengaruhi oleh bahan pembentuknya serta cara pengerjaannya. Semen mempengaruhi kecepatan pengerasan beton. Selanjutnya gradasi agregat mempengaruhi kekuatan pengerjaan yang mencakup cara penuangan,

  55 akhirnya mempengaruhi kekuatan beton.

  2.3 KuatTekanBetonKarakteristik

  Seperti yang telah dinyatakan terdahulu bahwa tegangan tarik dengan variasi besar dan kemiringan, baik sebagai akibat geser saja atau gabungan dengan lentur, akan timbul di setiap tempat di sepanjang balok, yang harus diperhitungkan pada analisis perencanaan, sebenarnya merupakan deskripsi tepat untuk kejadian geser pada balok beton tanpa tulangan, dimana kerusakan umumnya akan terjadi di daerah sepanjang kurang lebih tinggi efektif balok dan dinamakan bentang geser.

  2.5 Perilaku Balok Tanpa Penulangan Geser

  Sifat beton pada saat terbakar sangat tergantung pada agregat atau campuran bahan yang digunakan. Batu andesit, batu apung (clinker) dan bahan bersifat pozolan seperti fly ash, bubuk bata merah dan sejenisnya mempunyai sifat lebih tahan terhadap temperatur tinggi. Sedangkan agregat dari batu kapur (kalsit), obsidian dan sejenisnya akan cepat berubah sifat dan bentuknya apabila terkena panas sehingga akan mengembang dan akhirnya akan meledak. Kekuatan beton akan menurun secara signifikan mulai pada temperatur 200 °C dan akan dibarengi dengan kerusakan secara fisis pada temperatur di atas 450 °C yang diiringi dengan perubahan sifat fisis seperti terjadi retak, terkelupas (spalling), lendutan dan perubahan bentuk lainnya (Tjokrodimulyo, 2000).

  Temperatur Tinggi

  Penyebaran dari hasil pemeriksaan akan kecil atau besar tergantung pada tingkat kesempurnaan dari proses pelaksanaannya. Tingkat kesempurnaandari pelaksanaannya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti variasi mutu bahan, pengadukan, pemadatan, stabilitas pekerja dan faktor lainnya. Atas adanya variasi kekuatan tekan beton tersebut maka diperlukan adanya pengendalian terhadap mutu (quality control) untuk memperoleh kekuatan tekan yang hampir seragam. Deviasi standar merupakan rata-rata ukuran besar kecilnya penyebaran yang menjadi ukuran dari mutu pelaksanaannya.

  Beton adalah suatu bahan konstruksi yang mempunyai sifat kekuatan tekan yang khas, yaitu kecenderungan untuk bervariasi (tidak seragam) dan nilainya akan menyebar pada suatu nilai rata-rata tertentu.

  )

  2.2 Kekuatan tekan beton (fc’)

  2

  ) P = beban tekan (kg) A = luas permukaan benda uji (cm

  2

  Fc’ = kekuatan tekan (kg/cm

  ′ = (2.1) Dengan:

  Kekuatan tekan benda uji beton dihitung dengan Persamaan 2.1. fc

  Kuat tekan beton merupakan sifat yang paling penting dalam beton keras. Pengertian kuat tekan beton yakni besarnya beban per satuan luas yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani gaya tekan tertentu, yang dihasilkan oleh mesin tekan(Ahmad, 2009). Kuat tekan beton mengidentifikasikan mutu dari sebuah struktur. Semakin tinggi tingkat kekuatan struktur yang dikehendaki, semakin tinggi pula mutu beton yang dihasilkan (Mulyono, 2002).

  Retak akibat tarik digonal merupakan salah satu cara terjadinya kerusakan geser. Lebih panjang, untuk bentang geser yang lebih pendek, kerusakan akan timbul sebagai kombinasi dari pergeseran, remuk dan belah. Sedangkan untuk balok beton tanpa tulangan dengan bentang geser yang lebih panjang, retak karena tegangan tarik lentur akan terjadinya terlebih dahulu sebelum timbul retak karena tarik digonal.Dengan demikian terjadinya retak tarik lentur pada balok tanpa tulangan merupakan peringatan awal kerusakan geser. Kesimpul Selesai Analisa Analisa Pengujian Sampel: Tanpa Kenaikan Temperatur Pengujian Sampel:Hasil Proses Kenaikan Temperatur K.300

  Pembuatan sampel Kuat tekan rencana

  IV. DATADAN MBAHASAN

  Mulai Studi Literatur Pengeraman

  Pengujian kuat tekan beton akibat kenaikan temperatur dengan lamanya kenaikan temperatur waktu yang ditinjau adalah 15 menit, sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 4.2 berikut:

  4.2.2 Pengujian Kuat Tekan Beton Sesudah mengalami Kenaikan Temperatur

  Sumber: Pengolahan Data, 2017

  13.25 176.79 59500 336.56 12.11 176.79 58900 333.16 12.40 176.79 58800 332.59 12.30 176.79 57900 327.51

  Gaya Tekan Kuat Tekan uji (kg) (cm 2 ) (kg) (kg/cm 2 ) 13.21 176.79 59900 338.83

  Berat Benda Luas Bidang Tekan

Tabel 4.1 Kuat Tekan Beton Normal K.300

  Pengujian kuat tekan dilakukan setelah benda uji berumur 28 hari.Pengujian kuat tekan beton normal sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 4.1 berikut:

  4.2.1 Pengujian Kuat Tekan Beton

  4.1 Pengumpulan Data

  Analisa hasil penelitian dapat dilakukan setelah data-data diolah. Data- data yang dapat mulai dari awal penelitian, saat penelitian, sampai akhir penelitian. Hasil penelitian dibahas lebih rinci lagi di bab IV.

  56

  3.4 Analisa Hasil Penelitian

  3.1

  Untuk lebih mudah memahami maka dibuat diagram alir yang dapat dilihat pada Gambar

  3.3 Diagram Alir Penelitian

  4. Heat input control, pengendali temperature selama proses pembakaran berlangsung.

  3. Thermocouple, alat yang berfungsi untuk memancarkan informasi temperature ruang tungku pembakaran ke pyrometer.

  2. Pyrometer alat pengukur tinggi temperature bakar di dalam ruang pembakaran.

  1. Tungku listrik merupakan alat kenaikan temperatur benda uji dengan menggunakan tenaga listrik.

  Fungsi-fungsi alat tungku listrik benda uji sebagai berikut:

  3.2 Peralatan yang Digunakan Untuk Menguji Ketahanan Api

  Lokasi penelitian ini bertempat di Laboratorium Balai Besar Keramik, Jl. Jend. Ahmad Yani No 392.

  3.1 Lokasi penelitian

  • Waktuselama
  • 15 menit, 30 menit, 45 menitdan60 menit.

      57 200

      Temperatur 456

      11.11 176.79 43200 244.36 10.05 176.79 40000 226.25 11.14 176.79 41100 232.48 12.14 176.79 50000 282.82

      Tekan Kuat Tekan uji (kg) (cm 2 ) (kg) (kg/cm 2 ) 11.20 176.79 42100 238.14

      Berat Benda Luas Bidang Tekan Gaya

      C Dalam Waktu 60 Menit

      O

      600

    Tabel 4.5 Kuat Tekan Kenaikan Temperatur

      Pengujian kuat tekan beton mengalami kenaikan temperatur dengan waktu kenaikan temperatur 60 menit, sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 4.5 berikut:

      9.20 176.79 42400 239.84 9.50 176.79 40000 266.26 Sumber: Pengolahan Data, 2017

      Tekan uji (kg) (cm 2 ) (kg) (kg/cm 2 ) 10.27 176.79 48900 276.59 10.35 176.79 49500 279.99 9.10 176.79 41200 233.05

      Tekan Gaya Tekan Kuat

      Berat Benda Luas Bidang

      C Dalam Waktu 45 Menit

      O

    Tabel 4.4 Kuat Tekan Kenaikan

      O

    Tabel 4.33 Kuat Tekan Keanaikan

      C Dalam Waktu 15 Menit

      Berat Benda Luas Bidang

      Tekan Gaya Tekan Kuat

      Tekan uji (kg) (cm 2 ) (kg) (kg/cm 2 ) 11.20 176.79 53200 289.05 11.11 176.79 53100 282.25 10.05 176.79 52900 277.73 11.14 176.79 51800 282.82 12.14 176.79 50000 294.69

      Sumber: Pengolahan Data, 2017

      Pengujian kuat tekan beton akibat kenaikan temperatur dengan lamanya kenaikan temperatur waktu yang ditinjau adalah 30 menit, sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 4.3 berikut:

      Temperatur 300

      kenaikan temperatur waktu 45 menit, sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 4.4 berikut:

      O

      C Dalam Waktu 30 Menit

      Berat Benda Luas Bidang

      Tekan Gaya Tekan Kuat

      Tekan uji (kg) (cm 2 ) (kg) (kg/cm 2 ) 10.20 176.79 51400 290.75 10.00 176.79 47600 269.25 11.15 176.79 50000 282.83

      9.14 176.79 41600 235.31 11.50 176.79 51200 289.61 Sumber: Pengolahan Data, 2017

      Sumber: Pengolahan Data, 2017

      58

      sil kuat tekan beton normal n beton sebesar 333,73 n hasil kuat tekan beton temperatur dengan variasi didapat 274,45 kg/cm

      Pengu dilakukan saat umur 28 hari baik sebelum mengalami kenaika pengujian kuat teka sesudah kenaikan te pada Tabel 4.8 sebag

      50 100 150 200 250 300 350

      15

      30

      45 K u a t T e k a n Waktu (meni Kuat Tekan

      326,7

      2 274,4 326,7 326,

      235,1

      58 KuatTekanRencana KuatTekanKarakteristk kg/cm 2 K.300 326,77

      Waktu (Menit) Kuat Tekan Rencana

      Kuat Tekan Kenaikan Temperatur kg/cm 2 15 300 274,45

      30 300 235,14 45 300 223,92 60 300 208,15 an Sesudah Kenaikan r

      2

      Normal dan Sesudah Dari Gambar 4 kuat tekan beton no karena nilai kuat teka lebih besar (>) dari yang direncanakan beton sesudah ken memenuhi syarat k beton hasil pengujia kecil (<) dari kua direncanakan.

      , apat 235,14 kg/cm

      2

      , waktu 2kg/cm

      2

      dan waktu 60 /cm

      2 . han Data, 2017

      1 Hasil Kuat Tekan Beton

      ah ar 4.1 menunjukkan bahwa normal memenuhi syarat kan beton hasil pengujian ari nilai kuat tekan beton n sedangkan kuat tekan enaikan temperatur tidak karena nilai kuat tekan jian yang diperoleh lebih uat tekan beton yang

      gan Kuat Tekan Beton dan Sesudah Kenaikan r

      gujian kuat tekan ur beton silinder mencapai m maupun sesudah beton ikan temperatur. Hasil kan beton sebelum dan temperatur sebagaimana agai berikut.

      45

      60 enit) Tekan

      Normal Pengeram an 326,7

      4.2.4 Perbandingan Sebelum da Temperatur

    Gambar 4.1 H

      4.2.1 Analisa Kuat Tekan B

      30 300 235,14 45 300 223,92 60 300 208,15 Sumber: Pengolahan Data

      Analisa kuat tekan b dibakar dilakukan agar dap nilai kuat tekannya dan mem dengan beton yang di baka penurunan kuat tekan.

      Berdasarkan hasi perhitungan di atas maka kesimpulan bahwa kuat teka beton hasil pengujian mem karena lebih besar (>) dari n yang direncanakan sebagaima pada Tabel 4.6.

    Tabel 4.6 Hasil K

      Karakteristik Dengan Kuat Te KuatTekanRencana

      KuatTekanKarakteristk kg/cm 2 K.300 326,77

      Sumber: Pengolahan Da

      4.2.2 Pengujian Kuat T Sesudah Mengalam Temperatur

      Analisa kuat tekan mengalami kenaikan temper agar dapat mengetahui nilai Perhitungan dilakukan denga 15 menit, 30 menit, 45 menit d Berdasarkan hasil analisa diatas, maka hasil rekapitula dengan variasi waktu selama menit, 45 menit dan 60 meni terlihat pada Tabel 4.7.

    Tabel 4.7 Hasil Kuat Teka

      kenaikan temperatur Denga Rencana

      Waktu (Menit) Kuat Tekan Rencana

      Kuat Tekan Kenaikan Temperatur kg/cm 2 15 300 274,45

      58

      Sumber: Pengolahan

      n Beton Normal

      beton sebelum apat mengetahui embandingkannya kar, agar terlihat hasil analisa a dapat diambil ekan karakteristik emenuhi syarat ri nilai kuat tekan imana ditunjukkan sil Kuat Tekan

      Tekan Rencana KuatTekanRencana

      KuatTekanKarakteristk kg/cm 2 K.300 326,77

      ata, 2017 Tekan Beton lami Kenaikan

      n betonsesudah peratur dilakukan lai kuat tekannya. gan variasi waktu it dan 60 menit. lisa perhitungan ulasi perhitungan ma 15 menit, 30 enit sebagaimana ekan mengalami gan Kuat Tekan

      Waktu (Menit) Kuat Tekan Rencana

      Kuat Tekan Kenaikan Temperatur kg/cm 2 15 300 274,45

      30 300 235,14 45 300 223,92 60 300 208,15 ata, 2017

      Normal dan Temperatur

      Hasil k didapat kuat tekan kg/cm

      2

      . Sedangkan sesudah kenaikan tem waktu 15 menit did waktu 30 menit didap 45 didapat 223,92kg didapat 208,15 kg/cm

      208,1 223,9 26,7

      59 dan Sesudah Kenaikan Temperatur

      10

      beton menahan geser (

      V c ).

    Tabel 4.10 Perhitungan berbasis fc’

      fc’ (kg/cm 2 ) Vc (N) Vn = VC

      (N)

      VU (N) 326,77 190948,51 190948,51 143211,38 274,45 175004,13 175004,13 131253,10 235,14 161957,13 161957,13 121467,85 223,92 158049,92 158049,92 118537,44 208,15 152376,36 152376,36 114282,27

      Sumber: Pengolahan Data, 2017

    Tabel 4.10 Perhitungan berbasis fc’

      (Lanjutan)

      qu (kg/m’) DL (kg/m’)

      LL (kg/m’) 3182 750 1427 2917 750 1260 2699 750 1125 2634 750 1084 2540 750 1025 Sumber: Pengolahan Data, 2017

      Proses perhitungan beban hidup terjadi penurunan berturut-turut dengan mutu beton yang berbeda-beda Proses perhitungan sebagaimana pada Tabel 4.14. Berdasarkan hasil simulasi pembebanan penampang

      5

      15

      u

      20

      25

      30

      35

      40

      15

      30

      45

      60 P E R S E N T A S E P E N U R U N A N ( % )

      Waktu (menit) PERSENTASE PENURUNAN

      16.1

      36.4

      31.4

      28.1 L

      ) dengan kuat geser nominal (V n ) kemampuan

      ) dengan beban geser terfaktor (V

      Kuat Tekan Karakteristik Penurunan Kuat Tekan

      atau 31,4% kg/cm

      Sebelum Sesudah Karakteristik Dibakar Dibakar Rata-Rata kg/cm 2 kg/cm 2 kg/cm 2 326,77 274,45 52,32

      326,77 235,14

      91.63 326,77 223,92 102,85 326,77 208,15 118,62 Sumber: Pengolahan Data, 2017

      Sumber: Pengolahan Data, 2017

    Gambar 4.2 Persentase Penurunan

      Kuat Tekan Beton

    Gambar 4.2. menunjukkan bahwa hasil pengujian kuat tekan sesudah

      pengeraman, beton mengalami penurunan kekuatan, berturut-turut penurunan kekuatan untuk waktu 15menit 52,32 kg/cm

      2

      atau 16,1% waktu 30 menit 91,63 kg/cm

      2

      atau 28,1 % pada waktu 45 menit 102,85 kg/cm

      2

      2

      u

      pada waktu 60 menit penurunan sebesar 118,62 kg/cm

      2

      atau 36,4%.

      4.3 Proses Perhitungan Pada Simulasi Balok Dua Perletakan

      SimulasiBalok beton bertulang persegi panjang dengan perletakan sederhana dengan panjang bentang 9 m, lebar b = 40 cm, tinggi 60 cm, tegangan leleh fy = 400 Mpa, dengan gambar sketsa perletakan sebagaimana Gambar 4.3.

      Sumber: Pengolahan Data, 2017 Gambar: 4.3Balok Dua Perletakan

      Hasil perhitungan kuat tekan sesudah mengalami kenaikan temperatur perhitungan dituangkan dalam bentuk Tabel seperti tampak pada Tabel 4.9.

    Tabel 4.9 Kuat Tekan Beton F’c

      No Urut Waktu (menit) fc' (MPa) I normal 27,12

      II 15 22,78

      III 30 19,51

      IV 45 18,58

      V 60 17,27 Sumber: Pengolahan Data, 2017

      Proses perhitungan beban rencana (Q

      9

    V. SIMPULAN DAN SARAN

      3. Corsika, Y., 2010, Analisis Perilaku Mekanis Dan Fisis Beton Pasca Bakar,

      Setelah melakukan penelitian,ada beberapa hal yang bisa dijadikan bahan penelitian bagi mahasiswa yang akan menyusun Tugas Akhir di waktu yang akan dating antara lain:

      1. Penelitian selanjutnya dapat dicoba terhadap beton dengan campuran bahan

      additive.

      2. Dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan simulasi beban terpusat.

      1. Anggraini, R., 2013, Porositas Beton Mutu Tinggi Pasca Bakar, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Brawijaya.

      2. Ahmad, I.A., 2009, Analisis Pengaruh Temperatur terhadap Kuat Tekan Beton,

      Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.

      Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara.

      2. Berdasarkanhasil simulasi pembebanan penampang balok yang telah dilakukan, maka berdasar pada pengurangan beban hidup sebesar 1427 kg/m’, 1260 kg/m’, 1125 kg/m’, 1084 kg/m’ dan 1025kg/m’supaya balok tidak mengalami keruntuhan.

      4. Dipohusodo, I., 1996, struktur beton bertulang, penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

      5. Gurki, T.S., 2003, BetonBertulang, penerbit Rekayasa Sain.

      6. Nazir, M., 1999, Metode Penelitian.

      Jakarta : Ghalia Indonesia.

      7. Mulyono, T., 2006,Teknologi Beton, penerbit Andi Offset.

      8. Mulyono, 2002, Kenerja Kuat Geser Beton Dengan Dengan Bahan Tambah Serat Nyolon.

      9. Tokang, N.Y., 2014, Kajian Kuat Tekan Beton Pasca Bakar Dengan Dan Tanpa Perendaman Berdasarkan Variasi Mutu Beton, Teknik Sipil FST Undana.

      10. Tjokrodimulyo, K., 2000, Pengujian Mekanik Laboratorium Beton Pasca Bakar, Yogyakarta .

      5.2 Saran

      60 pada pengurangan beban hidup supaya balok tidak mengalami keruntuhan.

      5.1 Simpulan

      2

      Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka disimpulkan:

      1. Kuat tekan beton dengan mutu K.300 sebelum dan sesudah kenaikan temperatur memiliki nilai 326,77 kg/cm

      2

      dan pada saat kenaikan temperatur 15 menit terjadi penurunan sebesar 52,32 kg/cm

      2

      menjadi 274,45 kg/cm

      2

      . Pada saat kenaikan temperatur 30 menit terjadi penurunan sebesar 91.63 kg/cm

      menjadi 235,14 kg/cm

      2

      2

      . Pada saat kenaikan temperatur 45 menit terjadi penurunan sebesar 102,85 kg/cm

      2

      menjadi 223,92 kg/cm

      2

      dan pada saat kenaikan temperatur 60 menit terjadi penurunan sebesar 118,62 kg/cm

      2

      menjadi 208,15kg/cm

      .Bahwa kuat tekan beton normal memenuhi syarat sedangkan kuat tekan beton kenaikan temperatur tidak memenuhi syarat.