Menghapus mata pelajaran yang mendukung di persaingan global (Bahasa Inggris dan TIK)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Arahan Mendikbud
Pengembangan Kurikulum 2013
Penyegaran Nara Sumber Pelatihan Guru untuk Implementasi Kurikulum 2013
Jakarta, 26-28 Juni 2013
Beberapa Isu Publik Tentang Kurikulum
• Terkesan mendadak, tanpa evaluasi kurikulum yang sedang berjalan • Tidak melibatkan guru atau asosiasi profesi pendidik • Kurang sosialisasi • Menghapus mata pelajaran yang mendukung di persaingan global
(Bahasa Inggris dan TIK)
• Mengabaikan kemampuan guru didalam membuat RPP dan silabus • Tidak menjawab apa yang dibutuhkan peserta didik • Berkembangnya stigma negatif terhadap guru • Mestinya metodologi yang diperbaiki bukan kurikulum • Anggaran sangat besar , khawatir seperti kasus hambalang • Tarik-ulur anggaran antara Kemdikbud dan DPR • Implementasi bakal terhambat karena anggaran belum disetujui
Landasan Pengembangan Kurikulum Landasan Pengembangan Kurikulum 2013
RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN
• Perubahan metodologi pembelajaran • Penataan kurikulum
INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010
• Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional:
Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai Budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa
Kronologi Pengembangan Kurikulum 2013
DASAR HUKUM:
Amanah RPJMN 2010-2014 mengarahkan untuk memantapkan pelaksanaan sistem pendidikan nasional, melalui penyediaan sistem pembelajaran, penyempurnaan kurikulum pendidikan dasar dan menengah serta pembelajaran. Sasaran : Penyempurnaan kurikulum sekolah dasar-menengah sebelum tahun 2011 yang diterapkan di 25% sekolah pada 2012 dan 100% pada 2014.
Raker Komisi X DPR RI: Arahan Presiden RI
Rapat Sidang Terbatas
Rapat Koordinasi Menghadapi Panja Belanja
Pemerintah Pusat Banggar DPR RI
“menyetujui anggaran “Penguatan Kurikulum dengan
Usulan Kriteria Pemanfaatan Optimalisasi
Kurikulum untuk Satker penekanan memasukkan
Anggaran Pendidikan :
Dikdas dan Dikmen” pendidikan karakter”
“Program telah dibahas dan disetujui oleh Komite Pendidikan Nasional”
18 Februari 2013
4 Agustus 2012
Sidkab Paripurna
Komite Pendidikan
22 November 2012
RPJMN 2010-2014
Arahan Presiden:
Laporan awal :
Raker Komisi X DPR RI:
INPRES 1/2010 “kurikulum 2013 lebih
Penataan dan Penyempurnaan
“sepakat pembahasan
disosialisasikan secara
(Pengembangan) Kurikulum
pengembangan kurikulum dalam
masif untuk
Komite Pendidikan Menyetujui
panja Kurikulum ”
pelaksanaannya mulai 4 TA 2013/2014”
RANCANG ULANG BANGUNAN KURIKULUM
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
Rencana Pelajaran →
Kurikulum
Rintisan
Dirinci dalam Rencana
Sekolah Dasar
Kurikulum
Pelajaran Terurai
Berbasis Kompetensi (KBK)
Kurikulum Sekolah
Kurikulum 1994
Dasar ‘Kurikulum 2013’
Kurikulum Proyek
Tingkat Satuan
Perintis Sekolah
Rencana Pendidikan
Revisi Kurikulum 1994
Sekolah Dasar
Materi pengetahuan
Produk
Kurikulum Sebagai Materi
• Planning oriented, mewakili pandangan teoritis • Dipergunakan di Indonesia periode sebelum Tahun 2000 • Kurikulum sebagai wahana menyampaikan pengetahuan
(knowledge transmission) dari guru ke siswa • Perencanaan pembelajaran sangat dominan dan ketat
berdasarkan urutan logis dari materi pembelajaran • Guru melaksanakan pembelajaran dengan meneruskan apa yang
diketahuinya kepada siswa sesuai dengan silabus yang telah ditentukan
• Penilaian berdasarkan atas penyerapan materi pengetahuan
oleh siswa terhadap rencana materi pengetahuan yang tertuang dalam silabus
Kurikulum Sebagai Produk
• Result oriented, mewakili pandangan produktif • Dipergunakan di Indonesia dalam periode Dekade 2000an • Dipicu oleh kebutuhan pasar atas kompetensi yang harus dikuasai
oleh lulusan (produk) program pendidikan • Berkembang dari Inggris (sejak 1980an)
• Kebebasan dalam penyampaian pembelajaran, yang penting hasil akhirnya harus sesuai standar, yaitu memiliki kompetensi
sebagaimana dirumuskan. • Sangat tergantung pada penilaian terstandar (harus ketat) sejalan
dengan konsep produk dimana pengecekan adalah pada hasil akhir yang harus sesuai standar
• Diadopsi di Indonesia dalam bentuk KBK dan KTSP, dengan modifikasi bahwa produk akhir diterjemahkan dari materi yang
harus dikuasi, sehingga standar lulusan diturunkan dari standar isi
Kurikulum Sebagai Proses
• Action Oriented, mewakili pandangan praktis • Tidak pernah digunakan di Indonesia • Dipicu oleh kebutuhan individual siswa yang tidak dapat
diseragamkan • Berkembang dari Finlandia (sejak 1990an)
• Penekanan pada berfikir kritis yang diwujudkan dalam tindakan nyata dengan membangun kolaborasi antar pelaku pendidikan
(guru, siswa, pengelola) • Mengevalusi proses secara terus menerus melalui pemantauan
proses dan capaiannya secara ketat • Penilaian berdasarkan kemajuan siswa dalam pembelajaran
(relatif terhadap dirinya pada periode sebelumnya) • Hasil akhir dapat berbeda bagi tiap siswa sesuai dengan bakat
dan minatnya
Kurikulum Sebagai Praksis Kontektual
• Pengertian baru dalam Kurikulum • Perluasan dari konsep kurikulum sebagai proses dengan
penambahan perlunya komitmen bersama menyepakati (antar pelaku pendidikan) kegiatan-kegiatan yang diperlukan (sebagai bagian dari proses pembelajaran) untuk mencapai target tertentu yang telah ditetapkan.
• Pendekatan sistem: materi proses produk (konsep: teoritis praktisproduktif)
• Penguasaan materi pembelajaran diperoleh melalui siklus aksi dan refleksi berkelanjutan (continuous action-reflection)
• Pentingnya peran guru dalam menghasilkan komitmen dari siswa
untuk mencapai target tertentu yang telah ditetapkan • Perlunya tambahan pendekatan transdisipliner melalui tema
pembelajaran yang kontekstual dengan sekitarnya untuk memastikan praksisnya relevan
Kurikulum Sebagai Praksis Kontekstual
Kompetensi
Konsep Pengembangan Kurikulum Sebagai Praksis
Keutuhan Keseragaman Keselarasan (Praktek terbaik)
UU Sisdiknas
Konteks
Materi Inti
Kebutuhan :
Kompetensi
Pembelajaran
-Individu
lulusan
Proses
Dokumen
-Masyarakat
(Sikap,
Pembelajaran
Kurikulum
-Bangsa dan Negara
Keterampilan,
-Peradaban
Pengetahuan)
Proses
Bervariasi
Standar
Penilaian
(produk) Standar
(materi dan proses)
Proses
Sikap, Pengetahuan, Keterampilan
KI-KD Mapel
Pembelajaran
Standar
Variasi (normal, pengayaan, remedi)
Perbandingan Kurikulum dari Masa ke Masa
No Kurikulum .... – 1994 Kurikulum 2004 – 2006 Kurikulum 2013
1 Basis materi
Basis produk
Basis praksis
2 Fokus pada ranah
Mapel berkontribusi pada pengetahuan
Mapel berkontribusi pada
kompetensi tertentu
semua ranah kompetensi
2 Produk dan proses
Materi dan proses ditentukan dari materi
Produk ditentukan dari
materi, proses ditentukan
diturunkan dari produk
terpisah
2 Penekanan pada rencana Penekanan pada hasil Penekanan keselarasan rencana, kegiatan, hasil
3 Keseragaman materi
Keseragaman hasil
Keseragaman materi, proses dan hasil
4 Pemantauan pelaksanaan Penilaian hasil yang sangat Penilaian proses dan hasil silabus dan RPP standar
ketat (harusnya), mis. UN
secara utuh
5 Menggunakan materi Menggunakan materi sebagai Menggunakan tema sebagai konteks
konteks
populer sebagai konteks
Arah Pengembangan: Kurikulum sebagai Praksis Kontekstual
Siklus Pengembangan Kurikulum: ARBIME
Reviu Reviu
Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum
* tidak pernah berhenti belajar
ik
g Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia
id
a Pembelajar yang Sukses *
te y e
Individu yang Percaya Diri rt
a Pembelajaran
san mp
se WN yang Bertanggung Jawab
lu
Ko
Lu
Kontributor Peradaban yang Efektif
-Metode Penyampaian
-Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia
-Intelektual
-Metode Penilaian
-Peradaban
- Spiritual
Kurikulum
an
(SKL, Struktur Kurikulum, Standar-standar: Isi, Proses, dan Penilaian)
d a an k la
d in k
mi
Buku Pegangan (Buku Babon) e Se
me imp
ad a e m
(Buku Pegangan Siswa, Buku Pegangan Guru)
ay aj e Ak d p u
an lim B M Ke
Rumusan Kompetensi Guru dan Penyiapan Guru
Ik
Pertimbangan Dalam Pengembangan Kurikulum
Tetap Prioritas Utama
1. Kebutuhan Akademis
Pengembang Kurikulum
3. Kebutuhan
Kebutuhan
Toleransi
Operasional Aspirasi
Bagian I:
Reviu Reviu
Kerangka Analisis Pengembangan Kurikulum 2013
Analisis
Penguatan Proses
n lu
KBK 2004 KBK 2004
ca
Pendalaman dan
ku
KTSP 2006 KTSP 2006
Perluasan Materi
ri ra u
Kesempatan
dan Tantangan
1. MENYONGSONG 100 TAHUN MERDEKA
Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar
Kurikulum 2013
Sedang Dikerjakan Telah dan terus
Dikerjakan
-Peningkatan Kualifikasi &
Sertifikasi
-Pembayaran Tunjangan
Sertifikasi
-Uji Kompetensi dan
Pengukuran Kinerja
-Rehab Gedung Sekolah
-BOS
-Penyediaan Lab dan
Manajemen Berbasis Sekolah Perpustakaan
-Bantuan Siswa Miskin
-BOPTN/Bidik Misi (di PT)
Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia 2045
"Bonus Demografi"
100 tahun kemerdekaan
Modal
Kompeten
-Kurikulum
Pembangunan
SDM
- PTK
Usia Produktif N
Transformasi Melalui Pendidikan
-Sarpras
Melimpah -Pendanaan
Beban
Tidak Kompeten
-Pengelolaan
Pembangunan
....Indonesia’s economy has enormous promise...
.... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....
Perlu dipersiapkan social engineering
Perlu peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan
Pengaruh Kualitas Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
•Kualitas pendidikan
berpengaruh positif thd pertumbuhan ekonomi dengan koefisen kontribusi
Indonesia
hampir 2 kali •Untuk negara dengan PDB
/Kapita dibawah rata-rata dunia, koefisien ini bernilai lebih tinggi yaitu 2.28
•Kualitas pendidikan
berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja
2. INTEGRASI IPTEK-BAHASA-BUDAYA
Pergeseran Paradigma Pembangunan
s/d Dekade 1980an
Dekade 2020an dst Pembangunan
Dekade 1990an-2010an
Pembangunan Ekonomi Berbasis
Pembangunan
Kesejahteraan Berbasis Sumberdaya
Ekonomi Berbasis
Peradaban Sumber Daya Alam
Pengetahuan
Peradaban sebagai sebagai
Pengetahuan sebagai
Modal Pembangunan Modal Pembangunan
Modal Pembangunan
Sumber Daya Manusia n
SDM Berpengetahuan n
SDM Beradab
sebagai
id sebagai id
sebagai
ik
ik
Beban Pembangunan
Modal Pembangunan
Modal Pembangunan
Penduduk Sebagai
Penduduk Sebagai Pasar/Pengguna
Penduduk Sebagai
Pelaku/Kontributor
Kreator/Disiminator
Kekayaan Pengetahuan
Kekayaan
Kekayaan
Pengetahuan
Peradaban
Pendidikan, dalam jangka panjang, adalah faktor tunggal paling menentukan melebarnya jurang kesenjangan, oleh karena itu investasi dalam bidang pendidikan adalah cara logis untuk menghilangkan kesenjangan tersebut
Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban
Modal Individu
Modal Sosial-
Modal
Budaya
gu ter n
Modal
SDM
Peradaban
-Sikap
Modal Sistem
-Keterampilan
Pemerintahan -pengetahuan
emb eseja P K
Modal Pengetahuan/ Keterampilan
Global Prosperity Index menempatkan Indonesia pada urutan ke
Terwujud Melalui
63, dengan modal sosial-budaya menempati urutan ke 27
Keutuhan ASK
Pendidikan, Bahasa, dan Kebudayaan
Manusia
A E al k Budaya E ra
g -Logika
Seni
e -Etika
Alam - Spiritual
ita
Aktualisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Membentuk Insan Indonesia yang Beradab
Kompetensi Inti IV (SD/MI): Menyajikan Pengetahuan yang dimiliki dengan bahasa yang jelas, logis, sistematis, dengan karya yang estetis , dan dengan tindakan yang
mencerminkan anak beriman dan berakhlak mulia
3. PEMBELAJARAN ABAD 21
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Ciri Abad 21
Model Pembelajaran
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong
Informasi
peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber (tersedia dimana saja, kapan saja)
observasi, bukan diberi tahu
Pembelajaran diarahkan untuk mampu
Komputasi
merumuskan masalah [menanya], bukan hanya (lebih cepat memakai mesin)
menyelesaikan masalah [menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir
Otomasi
analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir (menjangkau segala pekerjaan rutin)
mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya
Komunikasi
kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan (dari mana saja, ke mana saja)
masalah
Kerangka Kompetensi Abad 21
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kehidupan dan Karir Informasi, Media and
Pembelajaran dan Inovasi
• Fleksibel dan adaptif
Teknologi
• Kreatif dan inovasi
• Berinisiatif dan mandiri • Melek informasi
• Berfikir kritis menyelesaikan masalah
• Keterampilan sosial dan budaya • Melek Media
• Komunikasi dan kolaborasi
• Produktif dan akuntabel
• Melek TIK
• Kepemimpinan&tanggung jawab
Kerangka ini menunjukkan bahwa berpengetahuan [melalui core subjects] saja tidak cukup, harus dilengkapi: -Berkemampuan kreatif - kritis -Berkarakter kuat [bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif,
adaptif,...] Disamping itu didukung dengan
kemampuan memanfaatkan informasi dan berkomunikasi
Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,...
Kerangka Kompetensi Abad 21
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
•Mendukung Keseimbangan
Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak
penilaian: tes standar serta
hanya tes saja , tetapi dilengkapi dengan penilaian lain
penilaian normatif dan sumatif
termasuk portofolio siswa . Disamping itu dierlukan
•Menekankan pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja
dukungan lingkungan pendidikan yang memadai
peserta didik •Membolehkan pengembangan
portofolio siswa
•Menciptakan latihan pembelajaran, dukungan SDM dan infrastruktur
•Memungkinkan pendidik untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman
dan integrasinya di kelas •Memungkinkan peserta didik untuk
belajar yang relevan dengan konteks dunia
•Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran,
baik langsung maupun online
4. PENTINGNYA KREATIVITAS
Grafik Hubungan Inovasi dan Daya Saing
pe y = 0,051x + 1,6176 om
Koef Korelasi = 0,91 C 2
GCI: Global Competitiveness Index
1 ICI: Innovation Capability Index
Innovation Score
Sumber: World Economic Forum. The Global Competitiveness Report 2012–2013.
Koef Korelasi = 0,84
Pergeseran Pengertian tentang Kreativitas
Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif
Pemahaman Lama Pemahaman Baru
Terbatas untuk seni Untuk semua mata pelajaran Murni bakat
Keterampilan yang dapat dipelajari Originalitas
Originalitas dan nilai (asas manfaat) Tidak perlu pengetahuan pendukung Pengetahuan lapangan sangat
diperlukan
Terobosan besar Keterampilan berfikir (kontribusi dalam pengembangan)
Free play (bebas) dan discovery Stimulation play (terarah) dan discovery
Persepsi & Pemahaman Guru Ttg Kreativitas
Pengertian Kreativitas
% Setuju
Berlaku untuk setiap ranah pengetahuan
98 Berlaku untuk tiap mata pelajaran
96 Tidak terbatas pada seni
86 Tiap orang dapat menjadi kreatif
88 Bakat bawaan lahir
21 Keterampilan dasar yang sebaiknya dikembangkan di sekolah
95 Dapat diajarkan
70 Dapat dinilai
(tidak mudah menilai kreativitas tantangan bagi sistem pendidikan, bukan dihindari)
R. Cachia and A. Ferrari. 2010. Creativity in Schools: A survey of Teachers in Europe.
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan , 1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
Pembelajaran berbasis
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
kecerdasan tidak akan - Observing [mengamat]
memberikan hasil siginifikan - Questioning [menanya]
(hanya peningkatan 50%)
- Experimenting [mencoba] dibandingkan yang berbasis - kreativitas (sampai 200%) Associating [menalar]
Personal
- Networking [Membentuk jejaring]
Inter-personal
Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman
personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning]
untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk
bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research?
Guru dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui: • tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban benar,
• mentolerir jawaban yang nyeleneh, • menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, • memberanikan peserta didik untuk:
- mencoba, - menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasi, - memiliki interpretasi sendiri terkait pengetahuan/kejadian,
• memberikan keseimbangan antara kegiatan terstruktur dan
spontan/ekspresif
Arah Pengembangan: Penguatan Proses
Proses
Karakteristik Penguatan
Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran
Pembelajaran
Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery learning]
Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif
Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi Menekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan pemikiran
Penilaian mendalam [bukan sekedar hafalan]
Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa Menggunakan portofolio pembelajaran siswa
5. PENDALAMAN & PERLUASAN MATERI
Refleksi dari Hasil PISA 2009
Level 1 Below Level 1
Hampir semua siswa Indonesia hanya
Level 5
menguasai pelajaran sampai level 3 saja,
Level 4
sementara negara lain banyak yang sampai level
4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua
manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil
Level 2
ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda
Level 1b
dengan tuntutan zaman penyesuaian
kurikulum
Level 1a
Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas VIII
High Advance 100%
Very Low
Very Low
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah , sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance . Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
Hasil TIMSS IPA SMP/MTs Kelas VIII
High Advance 100%
Very Low
Very Low
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah , sementara hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance . Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV
High Advance 100%
Very Low Low Intermediate High Advance
Very Low
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah , sementara lebih dari
50 % siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance . Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
Model Soal TIMSS
TIMSS dan PIRLS membagi soal-soalnya menjadi empat katagori:
– Low mengukur kemampuan sampai level knowing – Intermediate mengukur kemampuan sampai level applying – High mengukur kemampuan sampai level reasoning – Advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with
incomplete information
Perbandingan Kurikulum IPA SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS Domain Topics
Biology
1. Major organs and organ systems in humans and other organisms 2. Cells and their functions, including respiration and photosynthesis as cellular process 3. Reproduction and heredity 4. Role of variation & adaptation in survival/extinction of species in a changing environ. 5. Interdependence of populations of organisms in an ecosystem 6. Reasons for increase in world’s human population and its effects on the environment 7. Human health (infection, prevention, immunity) and the importance of diet & exercise
Chemistry
1. Classification, composition, and particulate structure of matter (inside atom) 2. Solutions (solvent, solute, concentration/dilution, effect of temperature on solubility) 3. Properties and uses of common acids and bases 4. Chemical change (transformation, conservation, oxidation)
Physics
1. Physical states and changes in matter 2. Energy forms, transformations, heat, and temperature 3. Basic properties/behaviors of light and sound 4. Electric circuits and properties and uses of permanent magnets and electromagnets 5. Forces and motion (forces, basic description of motion, effects of density & pressure)
Earth
1. Earth’s structure and physical features
Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
2. Earth’s processes, cycles, and history
Science
3. Earth’s resources, their use, and conservation 4. Earth in the solar system and the universe
Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS Domain Topics
Number
1. Computing , estimating, or approximating with whole numbers 2. Concepts of fractions and computing with fractions 3. Concepts of decimals and computing with decimals 4. Representing, comparing, ordering, and computing with integers 5. Problem solving involving percents and proportions
Algebra
1. Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences 2. Simplifying and evaluating algebraic expressions 3. Simple linear equations and inequalities 4. Simultaneous (two variables equations)
Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
5. Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations
Geometry
1. Geometric properties of angles and geometric shapes 2. Congruent figures and similar triangles 3. Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent. 4. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas, surface
areas, and volumes 5. Points on the Cartesian plane 6. Translation, reflection, and rotation
Data &
1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs 2. Interpreting data sets
Chances
3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS
Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan Materi TIMSS Domain Topics
Number
1. Concepts of whole numbers, including place value and ordering 2. Adding, subtracting, multiplying, and/or dividing with whole numbers 3. Concepts of fractions 4. Adding and subtracting with fractions 5. Concepts of decimals, including place value and ordering 6. Adding and subtracting with decimals 7. Number sentences
Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV
8. Number patterns
Geometry
1. Lines: measuring, estimating length of; parallel and perpendicular lines 2. Comparing and drawing angles
Shapes and
3. Using informal coordinate systems to locate points in a plane
Measu-
4. Elementary properties of common geometric shapes
rement
5. Reflections and rotations 6. Relationships between two-dimensional and three-dimensional shapes 7. Finding and estimating areas, perimeters, and volumes
Data
1. Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts
Display 2. Drawing conclusions from data displays
3. Displaying data using tables, pictographs, and bar graphs
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas IV yang mengikuti TIMSS
Persentase Siswa SMP Kelas VIII yang Telah Diajar Topik TIMSS (IPA)
All Science
Earth Science
89 93 99 97 63 Saudi Arabia
88 86 91 85 92 Thailand
74 69 92 67 72 Chinese Taipei
57 35 86 76 41 Korea, Rep.Of
Walaupun hampir semua materi IPA ada pada kurikulum, tetapi tidak semua memperoleh pelajaran tersebut. Menunjukkan banyak materi kurikulum yang tidak diajarkan . Hal ini sangat mungkin terkait dengan kemampuan profesi guru, mengajarkan apa yang mereka pahami, dan melompati yang mereka merasa kurang paham
Pesersentase Siswa SMP Kls VIII yang Telah Diajar Topik TIMSS (Matematika)
All Mathematics Number
Algebra
Geometry Data and Chance
92 89 98 Korea, Rep.Of
91 92 81 Saudi Arabia
74 81 58 Chinese Taipei
Mengingat tidak semua materi matematika TIMSS terdapat pada kurikulum, sehingga wajar apabila persentase siswa yang telah diajar materi TIMSS adalah rendah
Tingkat Kesulitan Mata Pelajaran
PKN KTSP 2006 Kelas IV
PKN KTSP 2006 Kelas V
• Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan • Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik pemerintahan desa dan pem. kecamatan
Indonesia
• Menggambarkan struktur organisasi desa dan • Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara pemerintah kecamatan
Kesatuan Republik Indonesia
• Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan • Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik • Menggambarkan struktur organisasi
Indonesia
kabupaten, kota, dan provinsi • Pengertian dan pentingnya peraturan • Mengenal lembaga-lembaga negara dalam
perundang-undangan tingkat pusat dan daerah susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti
• Memberikan contoh peraturan perundang- MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK
undangan tingkat pusat dan daerah, seperti • Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat
pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan
• Mendeskripsikan pengertian organisasi para Menteri
• contoh organisasi di lingkungan sekolah dan • Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang
masyarakat
pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan • Menampilkan peran serta dalam memilih internasional
organisasi di sekolah
• Memberikan contoh sederhana pengaruh • Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama globalisasi di lingkungannya
• Mematuhi keputusan bersama
• Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya
Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD
Arah Pengembangan: Penguatan Materi
• Evaluasi ulang ruang lingkup materi:
– Meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan
bagi siswa – Mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan
siswa – Menambahkan materi yang dianggap penting dalam
perbandingan internasional
• Evaluasi ulang kedalaman materi sesuai dengan
tuntutan perbandingan internasional [s/d reasoning] • Menyusun kompetensi dasar yang sesuai dengan
materi yang dibutuhkan
Bagian II
Reviu Reviu
Strategi Peningkatan Kinerja Pendidikan
Peran Kurikulum
Efektivitas Pembelajaran
Dikdas-Wajar 9 th
Dikmen-PMU
Lama Sekolah
Periode 1994-2012
Mulai 2013
1. TEMA RANCANGAN KURIKULUM
Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Sikap Sosial
berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab
Pengetahuan
berilmu
Keterampilan
cakap dan kreatif
Peran Kurikulum sebagai Integrator Sistem Nilai, Pengetahuan dan Keterampilan
Watak/Perilaku Kolektif
Kompetensi:
Watak/
Sistem
Aktualisasi
Internalisasi
-Sikap
Perilaku
Nilai -keterampilan
(Action)
(Reflection)
Individu
-Pengetahuan
Kurikulum
-Produktif -Inovatif -Peduli -...
Pembelajaran
PTK dan dukungan lain: SarPras,...
Kebudayaan Pendidikan
P er
Bangsa yang Cerdas
In
KS
in
endidik
pu
te
ir u
lt
le
st
e sial
it
kt
ral u
sis al
al
an
da n
Bangsa Berpengetahuan dan Berbudaya
Bangsa yang Beradab
eb
A In
ro
Tema Pengembangan Kurikulum 2013
(Sesuai UU 20/2003)
Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang:
Produktif, Kreatif, Inovatif,
Produktif
Afektif
Kreatif
Inovatif
melalui penguatan
Afektif
Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan
yang terintegrasi
Dukungan Pembelajaran Kreatif
Creative Peran Guru Teaching
Creative Pedagogy
Teaching
Creative Peran Buku (Sarpras)
Peran
for
Kurikulum
Learning dan Budaya Sekolah
Creativity
Bagian III
Reviu Reviu
1. REKONSTRUKSI POLA PIKIR DAN ASPEK LEGAL
Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006
Mapel 1
Mapel 2
Mapel 3
Mapel n
.... SKL Mapel n
SKL Mapel 1
SKL Mapel 2
SKL Mapel 3
SK-KD Mapel 1 SK-KD Mapel 2 SK-KD Mapel 3 SK-KD Mapel n
Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan Pendidikan
SK-KD: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Pola Pikir KBK 2004 dan KTSP 2006
Kerah
Saku
Lengan Kiri Lengan Kanan
Muka Kiri Muka Kanan
Belakang
Pola Pikir Kurikulum 2013
Kemeja Lengan Panjang Warna Biru
Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm)
kerah Lengan Kiri
Muka Kiri
Belakang
Muka Kanan
Lengan Kanan
Arah Rancangan: Pola Pikir Perumusan Kurikulum
No KBK 2004
KTSP 2006
Kurikulum 2013
1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi
diturunkan dari kebutuhan
2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Standar Isi diturunkan dari Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar
melalui Kompetensi Inti yang Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata
bebas mata pelajaran
Pelajaran
3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk Semua mata pelajaran harus sikap, pembentuk keterampilan, dan
berkontribusi terhadap
pembentuk pengetahuan pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan,
4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai
5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, Semua mata pelajaran diikat oleh seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
kompetensi inti (tiap kelas)
6 Kurikulum adalah bagian dari Standar Isi Kurikulum adalah turunan dari SKL, SI, Proses, Penilaian
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum
Elemen
Ukuran Tata kelola
Hampir mutlak
Terbatas
Kompetensi
Harus tinggi
Sebaiknya tinggi. Bagi yang rendah masih terbantu
Guru dengan adanya buku
Efektivitas waktu untuk
Rendah [banyak waktu
Tinggi
kegiatan pembelajaran
untuk persiapan]
Peran penerbit
Variasi materi dan proses Tinggi
Rendah
Variasi harga/beban siswa Tinggi
Rendah
Tergantung sepenuhnya Tidak sepenuhnya tergantung Siswa
Hasil pembelajaran
pada guru
guru, tetapi juga buku yang disediakan pemerintah
Titik Penyimpangan
Banyak
Sedikit
Besar Penyimpangan
Sulit, hampir tidak
Mudah
mungkin
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum
Hampir mutlak [dibatasi
Pengembangan dari yang
hanya oleh SK-KD]
sudah disiapkan
Penyusunan Silabus
Pemerintah
Hanya sampai SK-KD
Mutlak
Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan
Supervisi pelaksanaan
Kecil, untuk buku pengayaan Buku
Guru
Hampir mutlak
Pemerintah
Kecil, untuk kelayakan
Mutlak untuk buku teks
penggunaan di sekolah
Penyusunan
Kecil, untuk pengembangan Rencana
Guru
Hampir mutlak
dari yang ada pada buku teks Pelaksanaan Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan dan
Supervisi pelaksanaan dan Pembelajaran
Hampir mutlak
Pelaksanaan
Pemantauan kesesuaian Pembelajaran
Pemerintah Daerah Pemantauan kesesuaian
dengan buku teks [terkendali] Penjaminan
dengan rencana [variatif]
Mudah, karena mengarah Mutu
Pemerintah
Sulit, karena variasi terlalu
besar
pada pedoman yang sama
Rantai Pasok Kurikulum
Kurikulum Yang Dirumuskan
tah
tah
tah
ran rin
rin
Penyimpangan
ri
me
e Kurikulum Yang Dituliskan (Global)
Penyimpangan
0 ran 0 P
Kurikulum Yang Dituliskan (Rinci)
lu ran
B ru
ku K
Penyimpangan
ri ru
uu
Kurikulum Yang Dibukukan
G ran
P ru
Penyimpangan
ran ran
P Kurikulum Yang Diajarkan Gu P
Penyimpangan
Kurikulum Yang Diserap
Catatan: Penyimpangan dapat bernilai positif atau negatif tergantung pelakunya
Pembagian Peran-Tugas Pemerintah dan Satuan Pendidikan/Guru
serta Efektivitas Waktu Pembelajaran
Efektivitas waktu pembelajaran Alokasi waktu guru untuk persiapan
n ra silabus dan review buku ajar
Peran-Tugas Pemerintah
... Kurikulum 2013 memberikan kesempatan yang lebih besar bagi guru/satuan pendidikan untuk
meningkatkan efektivitas waktu pembelajaran .....
Penyesuaian PP 19/2005 PP 32/2013
Standar Kompetensi Lulusan (Permendikbud No. 54/2013)
Standar
Standar Isi
Standar Proses
Penilaian
(No. 64/2013)
(No. 65/2013)
(No. 66/2013)
KD dan Struktur Kurikulum SD/MI (No. 67/ 2013) KD dan Struktur Kurikulum SMP/MTs (No. 68/2013) KD dan Struktur Kurikulum SMA/MA (No. 69/2013) KD dan Struktur Kurikulum SMK/MAK (No. 70/2013)
Buku Teks Pelajaran (No. 71/2013)
2. RUMUSAN PRAKSIS KURIKULUM 2013
Rumusan Konteks dalam Kurikulum 2013
Dunia (Peradaban) Global Negara
Sosial-Ekonomi-Budaya P
Peserta
ar
id a
ik t
lu
Didik
SD SMP SMA/K
PT
Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013 SP
Perluasan dan pendalaman dalam proses pencapaian kompetensi
Creating
PT Evaluating
SMA/K
Analyzing
Applying SMP
D Knowing/
Knowledge
Attitude
Skill
Knowledge
(Bloom)
(Krathwohl)
(Dyers)
(Bloom)
Rumusan Materi (Pengetahuan) dalam Kurikulum 2013 SI
Perluasan dan pendalaman taksonomi Bloom menjadi Bloom-Anderson
Mengetahui Memahami Menerapkan Mengana- Mengeva- Mencipta
lisis
luasi
Faktual
SD/MI
Konseptual
SMP/MTs
Prosedural
SMA/MA/ SMK/MAK
Meta- kognitif
Rumusan Produk dalam Kurikulum 2013 SKL
Menerima + Menerima + Menjalankan Menjalankan + + Menghargai Menghargai + + Menghayati Menghayati + + Mengamalkan Mengamalkan
SIKAP PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM
BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN
PERADABANNYA
Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar M engamati + Menanya + Mencoba + Menalar + + Menyaji + Mencipta Menyaji + Mencipta KETERAMPILAN
PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH
KONKRET DAN ABSTRAK
Mengetahui Mengetahui + + Memahami Memahami + + Menerapkan Menerapkan + + Menganalisa Menganalisa + + Mengevaluasi Mengevaluasi +Mencipta +Mencipta PENGETAHUAN
PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN
KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;
1. Perkembangan psikologis anak 2. Lingkup dan kedalaman materi 3. Kesinambungan 4. Fungsi satuan pendidikan 5. Lingkungan
3. RUMUSAN PENJENJANGAN
Pembentukan Kompetensi Melalui Pembelajaran
dan Pemanfaatannya
Belajar Bagaimana
Belajar Mengapa
Belajar Apa
Keterampilan
Keteram-
Pengetahuan
Pengetahuan
Sikap
pilan
Pembelajaran K-S-A
Sikap
Pemanfaatan A-S-K
Keterkaitan Kompetensi Lulusan antar Jenjang Pendidikan
Kelas VI KL
KI KL
Kelas VI
Nasional
KI
Kelas V
PT/PTA
Kelas IV KL
KI
Kelas V SMA/K
KI
Kelas IIII KL
KI
Kelas IV
/MA/MAK
SMP/MTs
Kelas IIII
SD/MI
ros
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Himpunan Kompetensi Inti
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran Himpunan Kompetensi Dasar be Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
tuk
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
n KL : Kompetensi Lulusan
Keterkaitan antara Kompetensi Lulusan, Kompetensi Dasar dan
Matapelajaran untuk SD
Kelas VI KI
Kelas VI KI
Lulusan
Kelas V KI
Kelas VI
Kompetensi Lulusan
KI
KI
Kelas V KI
Kelas VI
KI
Kelas V
Lulusan
KI
Kelas IV
KI
Kelas IV KI
Kelas V
Kelas IIII KI KI
Kelas IV
KI Kelas IV KI Kelas II KI
Kelas IIII
Kelas IIII
KI
KI
Kelas II KI
Kelas IIII
ros
Kelas I KI Kelas I KI
Kelas II
Kelas II
Kelas I
Kelas I
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran Mata Pelajaran
be
Himpunan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
tuk
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
an
.. Kurikulum 2013 menekankan pentingnya penguatan
KI : Kompetensi Inti
kompetensi (sikap , pengetahuan, dan keterampilan) lulusan
4. PERBEDAAN ESENSIAL KTSP 2006 DAN KURIKULUM 2013
Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013
Elemen Perubahan
Elemen Perubahan
Kompetensi • Mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara berimbang Lulusan
Materi (ISI) • Adanya keseimbangan antara materi untuk mendukung kemampuan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan • Semua konten mendukung ketiga kompetensi diatas secara berimbang Pendekatan
Kompetensi dikembangkan melalui:
(ISI)
• Tematik Integratif •Mata pelajaran •Mata pelajaran
•Kompetensi
dalam semua mata IPA dan IPS
wajib, peminatan,
lintas minat, dan
yang sesuai
masingnya
pendalaman minat dengan standar
industri • Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
adalah terpadu
dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menalar, Menyajikan, dan Mencipta.
Proses • Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan
pembelajaran
masyarakat • Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
• Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan
Elemen Perubahan
• Penilaian berbasis kompetensi • Pergeseran dari penilaian melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur kompetensi sikap, Penilaian hasil
keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
belajar • Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL
• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama
penilaian dan penilaian mandiri oleh siswa
Ekstrakurikuler • Pramuka (wajib)
• Pramuka (wajib)
• Bahasa Inggris
• PMR • Dll
• Perlunya ekstra kurikuler partisipasi aktif siswa dalam permasalahan kemasyarakatan (menjadi bagian dari
pramuka)
Perbedaan Esensial Kurikulum 2013 untuk SD/MI
KTSP 2006
Kurikulum 2013
Materi didominasi pengetahuan Materi memuat secara berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Mata pelajaran tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, mendukung kompetensi tertentu
keterampilan, pengetahuan]
Mata pelajaran dirancang berdiri Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan sendiri dan memiliki standar
memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti kompetensi lulusan sendiri
tiap kelas
Bahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain [sikap dan mapel lain
keterampilan berbahasa}
Tiap mata pelajaran diajarkan Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang dengan pendekatan berbeda
sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....
Tiap jenis konten pembelajaran Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan diajarkan terpisah [separated
terpadu satu sama lain [cross curriculum atau integrated curriculum]
curriculum] Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan
penggerak konten pembelajaran lainnya
Tematik untuk kelas I – III [belum
Tematik Integratif untuk Kelas I – VI
integratif]
Arah Rancangan: Penyesuaian Beban Guru dan Siswa SD
Pelaku Beban
Penyelesaian
Menyusun Silabus Disediakan buku pegangan Mencari buku yang sesuai
guru
Mengajar beberapa mata pelajaran dengan cara berbeda
Pendekatan tematik Guru Mengajar banyak mata pelajaran
terpadu menggunakan satu
Menggunakan bahasa Indonesia sebagai penghela buku untuk semua mata
mata pelajaran yang lain sehingga selaras pelajaran sehingga dapat
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai selaras dengan kemampuan penggerak pembahasan
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of
Mempelajari banyak mapel
knowledge
Mempelajarai mata pelajaran dengan cara
Murid berbeda
Membeli buku Penyedian buku teks oleh Membeli lembar kerja siswa
pemerintah/daerah
Pembelajaran Sekolah Dasar Versi Kurikulum 2013
Sumber Kompetensi
Buku Aktivitas
Guru
Pend. Agama &
Agama
Guru PA&BP
Budi Pekerti
n Pancasila & ila Kewarganegaraan
pm
Bahasa
Buku
ra Indonesia
te
Tema
Matematika n
Buku Buku
Terpadu: Buku
Siswa
Guru
-Dalam Mapel Tema
Tema Tema
Sekolah
IPA
ta
(Intra-disiplin)
Kelas
(Tematik
(Tematik
(Tematik -Antar Mapel
Dasar
IPS
Terpadu)
(Inter-disiplin)
Terpadu)
Terpadu) -Luar Mapel
a Seni Budaya & /Kontekstual ik
S (Trans-disiplin) Prakarya
Olahraga &
Guru PJOK
Kesehatan
(Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain)
Perbedaan Esensial Kurikulum SMP
KTSP 2006
Kurikulum 2013
Mata pelajaran tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi mendukung kompetensi tertentu [sikap, keterampilan, pengetahuan]
Mata pelajaran dirancang berdiri Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang sendiri dan memiliki kompetensi lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh dasar sendiri
kompetensi inti tiap kelas
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier pengetahuan
of knowledge
Tiap mata pelajaran diajarkan Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan dengan pendekatan yang
yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui berbeda
mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Kurangnya penekanan pada
Semua mata pelajaran menekankan pentingnya kemampuan prosedural
prosedur rinci dalam penyelesaian masalah
TIK adalah mata pelajaran sendiri TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain
Perbedaan Esensial Kurikulum SMA/K
KTSP 2006
Kurikulum 2013
Mata pelajaran tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, mendukung kompetensi
keterampilan, pengetahuan] dengan penekanan yang berbeda tertentu
Mapel dirancang berdiri Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki sendiri dan memiliki
kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas kompetensi dasar sendiri
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge pengetahuan
Tiap mata pelajaran Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama, diajarkan dengan
yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, pendekatan yang berbeda
menalar,....
Untuk SMA, ada penjurusan Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, sejak kelas XI
antar minat, dan pendalaman minat
SMA dan SMK tanpa SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait kesamaan kompetensi
dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Penjurusan di SMK sangat Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidang studi], detil [sampai keahlian]
didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman
5. TEMA SEBAGAI KONTEKS DALAM PRAKSIS
Pentingnya Tematik Terpadu
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak melihat dunia
sebagai suatu keutuhan yang terhubung , bukannya penggalan-penggalan lepas dan terpisah.
• Mapel-mapel sekolah dasar dengan definisi kompetensi
yang berbeda menghasilkan banyak keluaran yang sama . • Keterkaitan satu sama lain antar mapel-mapel sekolah
dasar menyebabkan keterpaduan konten pada berbagai mapel dan arahan bagi siswa untuk mengaitkan antar mapel akan meningkatkan hasil pembelajaran siswa .
Manfaat Tematik Terpadu
• Fleksibilitas pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya dengan kebutuhan siswa
• Menyatukan pembelajaran siswa untuk konvergensi pemahaman yang diperolehnya sambil mencegah terjadinya
inkonsistensi antar mata pelajaran • Merefleksikan dunia nyata yang dihadapi anak di rumah dan
lingkungannya • Selaras dengan cara anak berfikir , dimana hasil penelitian
otak mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak menerima banyak hal dan mengolah dan merangkumnya menjadi satu. Sehingga mengajarkan secara holistik terpadu adalah sejalan dengan bagaimana otak anak mengolah informasi.
Ruang Lingkup Keterpaduan dan Prosesnya
Keterpaduan
Dalam Mapel
Antar Mapel
Luar mapel
(Integrasi Vertikal)
(Integrasi Horisontal)
Intra-
Multi-
Inter-
Trans-
Disipliner
Disipliner
Disipliner
Disipliner
(Inter-dependen)
(Basis Konteks, melalui Observasi )
Reviu Reviu
Reviu Analisis Rancang Bangun Kurikulum 2013
Sosialisasi diberikan kepada:
1. Guru, Kepala Sekolah, pengawas Sekolah
2. Dinas Pendidikan
3. Lembaga/Organisasi
Metode Uji Publik:
Pendidikan (PGRI, LP Ma’arif,
1. Dialog Tatap Muka di 33 Provinsi
Muhammadiyah, Penabur,...)
2. Dialog Virtual (Online)
4. Media Massa
3. Tertulis
PERUMUSAN
UJI PUBLIK
FINALISASI
SOSIALISASI
29 Nov – 23 Des 2012
24 Des 2012 – Mar 2013
Jan – Juni 2013
Perumusan Bersama:
Finalisasi Bersama:
1. Nara Sumber Nasional
1. Wapres, UKP4
2. BSNP
2. Nara Sumber Nasional
3. Pengarah
3. BSNP
4. Tim Inti (Ahli)
4. Pengarah
Reviu Reviu
Bagian IV
Peta Jalan Implementasi Kurikulum 2013
2010-2011
2012-2013
2013-2015
2015-dst
Pengembangan Implementasi Implementasi
Persiapan
-Kurikulum
Bertahap:
Luas:
-Buku
-Guru
-Guru, KS, PS
-Guru, KS, PS
-KS & PS
-Siswa
-Siswa
-Sekolah
-Sekolah
Reflektif Korektif Reflektif Korektif
Reflektif Sumatif
Pemantauan dan Evaluasi
Saat Ini
1. FAKTOR KESIAPAN IMPLEMENTASI
Tingkat Kesiapan Implementasi
No Komponen
Tingkat Kesiapan
1 Sarana Prasarana
Tidak ada kebutuhan sarpras khusus [dapat menggunakan yang sudah ada]
2 Siswa Tidak ada prasyarat khusus bagi siswa karena mulai pada awal jenjang kelas ( SD dibagi jadi dua jenjang kelas: I-III, IV-VI)
Tidak memerlukan tambahan biaya pribadi bagi siswa
3 Buku
Sebagian besar disiapkan pemerintah. [Untuk yang tidak disiapkan, kompetensi dasarnya telah disiapkan sehingga dapat disediakan oleh penerbit]
4 Guru Materi Sebagian besar materi adalah sama dengan kurikulum yang lalu sehingga tidak akan menyulitkan guru
Pembelajaran
Disiapkan melalui pelatihan
Penilaian
Disiapkan melalui pelatihan
5 Kepala/Pengawas Disiapkan melalui pelatihan terkait dengan instructional Sekolah
leadershipnya
6 Manajemen Sekolah Diperlukan kesiapan manajemen sekolah dalam menghadapi perubahan dari penjurusan menjadi peminatan, belajar melalui pengamatan di luar kelas, adanya ekstra dan ko kurikuler ,....
Sistem Implementasi Kurikulum
IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH
Pendidik dan
KURIKULUM
Tenaga
Buku Kependidikan
(+SarPras Lain)
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN
Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum
Ketersediaan Ketersediaan buku buku sebagai sebagai Kesesuaian kompetensi
bahan ajar dan sumber belajar bahan ajar dan sumber belajar
PTK Faktor Penentu dengan kurikulum
yang mengintegrasikan standar yang mengintegrasikan standar pembentuk kurikulum pembentuk kurikulum
dan buku teks
ik
dn Di
te yan
ap rt
Kurikulum
san m se
lu o
e KP
Lu
Penguatan peran Penguatan peran
Penguatan Penguatan
pemerintah pemerintah dalam dalam
manajemen dan manajemen dan
Faktor Pendukung pembinaan dan pembinaan dan
budaya budaya sekolah sekolah
pemantauan pemantauan
2. PERSIAPAN IMPLEMENTASI
Kerangka Kerja Persiapan Implementasi Kurikulum
Penulisan Buku Pengadaan
(Master) Buku
Implementasi Kurikulum: Pengembanga
Sekolah, n Kurikulum
Buku,
Pelatihan
Guru,
Guru, KS, PS
Penentuan
KS, PS
Sekolah (Lokasi, Rombel, Siswa, Guru, KS,...)
Reflektif/Formatif Sumatif
Persiapan
3. PENENTUAN SEKOLAH SASARAN
Model Implementasi Kurikulum 2013
No Program
Anggaran
Jumlah Sekolah
Pengadaan Buku Pelatihan Guru
1 Pusat
Pemerintah
Pemerintah
2 Pemda
Pemda
Pemda
Kutai Timur, Tarakan, ....
3 Pusat-Pemda Pemda
Pusat
Kota Pekanbaru, Kep. Meranti,...
4 Semi Mandiri Sekolah/Yayasan Pusat
5 Mandiri Sekolah/Yayasan Sekolah/Yayasan Yayasan Cendana
(Riau),...
Cakupan Sasaran Sekolah, Siswa, dan Guru
No
Jenjang
Jumlah Sekolah
Jumlah Guru
Jumlah Siswa
1 SD
2 SMP
3 SMA
4 SMK
Jumlah
Kriteria:
1. Kesiapan Sekolah (diprioritaskan eks RSBI dan Akreditasi A)
2. Kesiapan Distribusi (keterjangkauan distribusi buku)
3. Berbasis Provinsi
Sasaran Sekolah Kurikulum 2013 Per Provinsi
No
JUMLAH 1 Aceh
74 53 29 47 203 3 Bangka Belitung
36 23 13 9 81 4 Banten
82 44 46 53 225 5 Bengkulu
33 37 16 6 92 6 D.I. Yogyakarta
64 30 29 23 146 7 DKI Jakarta
72 33 90 55 250 8 Gorontalo
35 25 8 6 74 9 Jambi
36 34 22 5 97 10 Jawa Barat
887 11 Jawa Tengah
881 12 Jawa Timur
1.053 13 Kalimantan Barat
37 26 17 7 87 14 Kalimantan Selatan
47 33 16 18 114 15 Kalimantan Tengah
24 15 8 2 49 16 Kalimantan Timur
Sasaran Sekolah Kurikulum 2013 Per Provinsi
No
JUMLAH 17 Kep. Riau
18 12 5 1 36 20 Maluku Utara
9 8 4 2 23 21 Nusa Tenggara Barat
43 27 19 12 101 22 Nusa Tenggara Timur
26 16 7 2 51 23 Papua
36 19 11 6 72 24 Papua Barat
16 9 4 4 33 25 Riau
37 36 28 13 114 26 Sulawesi Barat
24 16 4 2 46 27 Sulawesi Selatan
64 30 29 255 28 Sulawesi Tengah
25 13 7 2 47 29 Sulawesi Tenggara
27 16 7 2 52 30 Sulawesi Utara
62 35 15 10 122 31 Sumatera Barat
66 34 14 277 32 Sumatera Selatan
64 33 41 13 151 33 Sumatera Utara
6.410 Total Seluruhnya
Sebaran Sekolah Sasaran
SD SMP
SMA/K
Sebaran Sekolah Sasaran: Provinsi Aceh
SD SMP
SMA/K http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false
Sebaran Sekolah Sasaran Kab. Aceh Besar, Provinsi Aceh
eh Besar
SD SMP
SMA/K http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false
Contoh Sebaran Sekolah Sasaran Kab. Aceh Besar, Provinsi Aceh
SDN 1 Peukan Bada
21 KM
Bandara Sultan
10,1 KM
Iskandar Muda
SMPN 1 Darul Imarah SMAN 1 Ingin Jaya
SD SMP
SMA/K http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false
Contoh Profil SDN 1 Peukan Bada, Kab. Aceh Besar, Provinsi Aceh
NPSN
Tingkat Sekolah
Tahun Berdiri
5°32'55.66"N 95°14'5.87"E
Contoh Profil SMPN 1 Darul Imarah, Kab. Aceh Besar, Provinsi Aceh
NPSN
Tingkat Sekolah
Tahun Berdiri
5°30'55.11"N 95°19'38.75"E
Skala Implementasi
No Jenjang
Kelas
Tahun
Satuan
1 SD
I 2%
II 100%
III
IV 2%
V 100%
VI
2 SMP
VII
VIII
IX
3 SMA/SMK
X 10%
XI 100%
XII
4. PENYEDIAAN BUKU
Model Buku Kurikulum 2013
• Buku berbasis aktivitas untuk semua jenjang sekolah, terutama untuk SD/MI