TAP.COM - (KEK) PADA IBU HAMIL - JURNAL KESEHATAN MEDIKA SAINTIKA - STIKES ... 29 144 3 PB
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
A
GG
I ILM
U
K
E
EH
AT A N
S EK O L
IN
S
H
T
Jurnal Kesehatan Medika Saintika
Volome 8 Nomor 1 | http:// jurnal.syedzasaintika.ac.id
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN
ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL
DI PUSKESMAS BELIMBING PADANG
FACTORS RELATED TO CHRONIC ENERGY DEFICIENCY (CED) TO
PREGNANT WOMAN IN BELIMBING HEALTH CENTRE PADANG
Laila Rahmi
Prodi D3 Kebidanan STIKES SYEDZA SAINTIKA Padang
(laila_sitiazzahra@yahoo.co.id)
ABSTRAK
Kekurangan Energi Kronik (KEK) merupakan kondisi ibu hamil yang menderita kekurangan
makanan yang berlangsung lama dengan berbagai timbulnya gangguan kesehatan (Sayogo, 2007). Terjadi
peningkatan angka kejadian KEK pada ibu hamil dari tahun 2013 (4,4%) ke tahun 2014 (4,9%) (Dinas
Kesehatan Kota Padang). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
KEK pada ibu hamil di Puskesmas Belimbing Padang. Jenis penelitian ini analitik dengan desain cross
sectional, dilaksanakan di Puskesmas Belimbing Padang pada bulan Februari sampai dengan September
2016. Populasi adalah seluruh ibu hamil di Puskesmas Belimbing Padang dengan sampel 42 orang yang
diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Data dianalisa secara univariat dan bivariat
menggunakan uji chi square. Lebih dari separuh ibu hamil mengalami KEK, memiliki pendapatan rendah,
dan umur berisiko, serta kurang dari separuh ibu hamil dengan paritas berisiko dan dengan jarak
kehamilan berisiko. Terdapat hubungan antara pendapatan keluarga, umur, paritas, dan jarak kehamilan
dengan KEK pada ibu hamil.
Kata kunci: Kekurangan Energi Kronis; pendapatan keluarga; umur; paritas; Jarak kehamilan
ABSTRACT
Chronic Energy Deficiency (CED) is a condition of pregnant women who suffer from long-lasting
food shortages with various health problems (Sayogo, 2007). An increase in the incidence of CED in
pregnant women from the year 2013 (4.4%) to 2014 (4.9%) (Padang City Health Office). The purpose of
this research is to know the factors related to CED in pregnant women at Puskesmas Belimbing Padang
in 2016. This type of research is analytical with cross sectional design, conducted at Puskesmas
Belimbing Padang in February until September 2016. Population is all pregnant women in Puskesmas
Belimbing Padang with sample 42 people taken using consecutive sampling technique. Data were
analyzed by univariate and bivariate using chi square test. More than half of pregnant women experience
CED, have low incomes, and age at risk, and less than half of pregnant women with risky parity and with
risky gestational distance. There is a relationship between family income, age, parity, and distance
pregnancy with CED in pregnant women.
Keywords : Chronic Energy Deficiency; family income; age; parity; distance of pregnancy.
35
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
IN
GG
I ILM
A
K
Jurnal Kesehatan Medika Saintika
E
EH
AT A N
S EK O L
U
S
H
T
Volome 8 Nomor 1 | http:// jurnal.syedzasaintika.ac.id
PENDAHULUAN
gizi kurang seperti kurang energi kronik dan
anemia gizi (Mochtar, 2007). Lingkar lengan atas
Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu
kesehatan
(LILA) adalah jenis pemeriksaan antropometri
masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita
yang digunakan untuk mengukur risiko KEK pada
yang meninggal dari suatu penyebab kematian
wanita usia subur yang meliputi remaja, ibu hamil,
terkait dengan gangguan selama masa kehamilan
ibu menyusui dan Pasangan Usia Subur (PUS).
sehingga hal ini menjadi masalah yang besar di
Sedangkan ambang batas LILA pada WUS dengan
Indonesia
resiko KEK adalah 23,5 cm dan apabila kurang
indikator
penting
menurut
Kesehatan
dalam
Survey
Indonesia
derajat
Data
(SDKI)
Demografi
tahun
dari 23,5 cm wanita tersebut mengalami KEK
2012
(Supriasa, 2012).
disebutkan bahwa angka kematian ibu. Di
Ibu hamil yang mengalami resiko KEK akan
Indonesia mencapai 228 per 100.000 dari jumlah
menimbulkan beberapa permasalahan, baik pada
kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2012).
Beberapa permasalahan yang terjadi pada
ibu maupun janin. KEK pada ibu hamil dapat
kehamilan yang berhubungan dengan gizi adalah
menyebabkan risiko dan komplikasi pada ibu
gangguan metabolik seperti obesitas, gangguan
antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu
sistem endokrin seperti Diabetes tipe II yang dapat
tidak bertambah secara normal, dan serangan
mengakibatkan resiko keguguran, koma bahkan
penyakit infeksi. Sedangkan pengaruh KEK
kematian, dan hipertensi pada kehamilan, telah
terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan
dilaporkan fatalitas kasusnya 1,8% sampai dengan
persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum
35% ibu mengalami komplikasi mayor, sedangkan
waktunya
(prematur),
pada hematologi atau anemia yang dikarenakan
persalinan,
serta
karena kekurangan zat besi, terjadi pada Wanita
cenderung meningkat. KEK ibu hamil dapat
Usia Subur (WUS) dan kejadian pada ibu hamil
mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan
mencapai 51% di seluruh dunia (Elizabet dan
dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir
Jason, 2012).
mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia
pendarahan
persalinan
setelah
dengan
operasi
yaitu
pada bayi, asfiksia intrapartum (mati dalam
keadaan ibu hamil yang menderita kekurangan
kandungan), lahir dengan Berat Badan Lahir
makanan yang berlangsung lama (kronik) dengan
Rendah (BBLR) (Sandjaja, 2005).
Kekurangan
energi
kronik
(KEK)
berbagai timbulnya gangguan kesehatan (Sayogo,
Faktor-faktor yang berhubungan dengan KEK
2007). Sampai saat ini masih banyak ibu hamil
pada ibu hamil diantaranya adalah keadaan sosial
yang mengalami masalah gizi khususnya adalah
ekonomi
36
yang
mengakibatkan
rendahnya
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
A
GG
I ILM
U
K
E
EH
AT A N
S EK O L
IN
S
H
T
Jurnal Kesehatan Medika Saintika
Volome 8 Nomor 1 | http:// jurnal.syedzasaintika.ac.id
pendidikan, jarak kelahiran yang terlalu dekat
terdapat 6 orang yang Kekurangan Energi Kronik,
menyebabkan buruknya status gizi pada ibu hamil,
memiliki pendapatan keluarga < 1.800.725/bulan,
banyaknya bayi yang dilahirkan (paritas), usia
usia rata-rata > 35 tahun, paritas rata-rata > 3
kehamilan pertama yang terlalu muda atau masih
orang, dan jarak kehamilan rata-rata 2 tahun.
remaja dan pekerjaan yang biasanya memiliki
Berdasarkan latar belakang diatas, masih
status gizi lebih rendah apabila tidak diimbangi
banyaknya ibu hamil yang memiliki LILA < 23,5
dengan asupan makanan dalam jumlah yang cukup
cm dan berisiko mengalami KEK di Puskesmas
(Ary dan Rusilanti, 2013).
Belimbing tersebut maka peneliti melakukan
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, terjadi
penelitian
mengenai
dengan
“Faktor-faktor
Kekurangan
yang
peningkatan proporsi WUS dengan KEK dengan
Berhubungan
Energi
proporsi ibu hamil usia 15-19 tahun dengan KEK
Kronik (KEK) pada ibu hamil di Puskesmas
dari 33,5% pada tahun 2010 meningat menjadi
Belimbing Padang”.
38,5% di tahun 2013. Selain itu peningkatan yang
BAHAN DAN METODE
terjadi pada WUS usia 15-19 tahun yang tidak
Metode penelitian yang digunakan harus ditulis
hamil dari 30,9% pada tahun 2010 meningkat
sesuai dengan cara ilmiah, yaitu rasional, empiris
menjadi 46,6% pada tahun 2013, dan jumlah WUS
dan sistematis. Seyogyanya disebutkan waktu dan
di Provinsi Sumatra Barat sebanyak 472.273 orang
tempat penelitian secara jelas, berikut data
dengan KEK (Dinkes Sumbar, 2014).
maupun alat dan bahan yang dipakai dalam
Dari hasil survey di Dinas Kesehatan Kota
penelitian.
Padang tahun 2014 terdapat 944 orang atau 4,9%
Jenis penelitian ini adalah analitik dengan
ibu hamil yang menderita KEK. Kejadian ini
desain cross sectional. Penelitian dilakukan pada
meningkat dari tahun 2013 yang hanya didapat
bulan Februari sampai dengan September 2016 di
888 orang atau 4,4% ibu hamil KEK. Puskesmas
Puskesmas Belimbing Padang. Populasi pada
Belimbing merupakan puskesmas yang kejadian
penelitian ini adalah semua ibu hamil yang
KEK tertinggi yaitu sebanyak 128 orang atau
berkunjung di Puskesmas Belimbing Padang tahun
9,8% ibu hamil dengan Kekurangan Energi
2015 yang berjumlah 1.308 orang, dengan sampel
Kronik, dimana jumlah kunjungan ibu hamil
berjumlah 42 orang yang diambil menggunakan
sebanyak 1308 orang.
teknik Consecutive sampling. Data diolah secara
Dari hasil survey awal yang peneliti lakukan
manual dan dianalisis dengan analisis univariat
pada tanggal 12-13 Juli 2016 di Puskesmas
dan bivariat dengan uji statistic chi-square.
Belimbing Padang, dari 10 orang ibu hamil
37
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
H
T
AT A N
S EK O L
A
EH
Jurnal Kesehatan Medika Saintika
Volome 8 Nomor 1 | http:// jurnal.syedzasaintika.ac.id
HASIL
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada 42 orang ibu hamil di Puskesmas Belimbing
Padang, maka didapatkan hasil sebagai berikut :
1. Analisis Univariat
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi KEK pada Ibu Hamil Di Puskesmas Belimbing Padang
No KEK
f
%
1
Ya
25
59,4
2
Tidak
17
40,5
Jumlah
42
100
Pada tabel 1. terlihat bahwa dari 42 responden, terdapat 25 responden (59,4%) mengalami KEK di
Puskesmas Belimbing Padang tahun 2016.
Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Pendapatan Keluarga Ibu Hamil Di Puskesmas Belimbing Padang
No Pendapatan Keluarga
f
1
Rendah
22
2
Tinggi
20
Jumlah
42
Pada tabel 2. terlihat bahwa dari 42 responden, terdapat 22
%
52,4
47,6
100
responden (52,4%) yang memiliki
pendapatan keluarga yang rendah di Puskesmas Belimbing Padang tahun 2016.
Tabel 3.
Distribusi Frekuensi Umur Ibu Hamil Di Puskesmas Belimbing Padang
No Umur
f
%
1
Berisiko
27
64,3
2
Tidak Berisiko
15
35,7
Jumlah
42
100
Pada tabel 3. terlihat bahwa dari 42 responden, terdapat 27 responden (64,3%) yang memiliki
umur yang berisiko di Puskesmas Belimbing Padang tahun 2016.
Tabel 4.
Distribusi Frekuensi Paritas Ibu Hamil Di Puskesmas Belimbing Padang
No Paritas
f
%
1
Berisiko
19
45,2
2
Tidak Berisiko
23
54,8
Jumlah
42
100
Pada tabel 4. terlihat bahwa dari 42 responden, terdapat 19 responden (45,2%) yang memiliki
paritas yang berisiko di Puskesmas Belimbing Padang tahun 2016.
38
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
A
GG
I ILM
U
K
E
EH
AT A N
S EK O L
IN
S
H
T
Jurnal Kesehatan Medika Saintika
Volome 8 Nomor 1 | http:// jurnal.syedzasaintika.ac.id
Tabel 5.
Distribusi Frekuensi Jarak Kehamilan Ibu Hamil Di Puskesmas Belimbing Padang
No Jarak Kehamilan
f
1
Berisiko
18
2
Tidak Berisiko
24
Jumlah
42
Pada tabel 5. terlihat bahwa dari 42 responden, terdapat 18
%
42,9
57,1
100
responden (42,9%) yang memiliki
jarak kehamilan yang berisiko di Puskesmas Belimbing Padang tahun 2016.
2. Analisis Bivariat
Tabel 6.
Hubungan Pendapatan Keluarga dengan KEK pada Ibu Hamil
di Puskesmas Belimbing Padang
No.
Pendapatan
Keluarga
1.
2.
Rendah
Tinggi
KEK
Ya
f
%
17
77,3
8
40
Tidak
f
%
5
22,7
12
60
Jml
%
22
100
20
100
ρ value = 0,032
Dari tabel 6. terlihat bahwa dari 22 responden yang memiliki pendapatan keluarga rendah terdapat
17 responden (77,3%) mengalami KEK dan 5 responden (22,7%) tidak mengalami KEK.
Hasil uji statistik menggunakan uji chi square didapatkan nilai ρ =0,032 (ρ 20-35 tahun. Untuk umur
pendapatan
Pada tabel 3. terlihat bahwa dari 42
< 20 tahun belum bisa memenuhi nutrisi
responden, terdapat 27 responden (64,3%)
sendiri terlebih untuk memenuhi kebutuhan
yang
nutrisi janinnya, sedangkan umur ibu > 35
memiliki
umur
yang
berisiko
di
tahun ibu tersebut mengalami akan resiko
Puskesmas Belimbing Padang tahun 2016.
tinggi dengan kehamilannya.
Hampir sama dengan hasil penelitiaan Sri
handayani
(2011)
faktor-faktor
d. Paritas
yang
Pada tabel 4. terlihat bahwa dari 42
mempengaruhi kekurangan energi kronis pada
ibu hamil
Klaten
responden, terdapat 19 responden (45,2%)
diwilayah kerja Puskesmas Wedi
bahwa
ada
hubungan
yang memiliki
bermakna
paritas yang berisiko di
Puskesmas Belimbing Padang tahun 2016.
pendidikan, umur, jarak kelahiran, dan beban
Berbeda dengan penelitian sri handayani
kerja ibu hamil dengan KEK.
(2011)
42
didapatkan 14 orang (37,8%) yang
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
IN
GG
I ILM
A
K
Jurnal Kesehatan Medika Saintika
E
EH
AT A N
S EK O L
U
S
H
T
Volome 8 Nomor 1 | http:// jurnal.syedzasaintika.ac.id
memiliki paritas berisiko. Hal ini dapat dilihat
mengalami KEK dan 5 responden (22,7%)
dengan
tidak mengalami KEK.
hasil
paling
banyak
yaitu
ibu
primigravida atau pertama kali hamil, sehingga
Hasil uji statistik menggunakan uji chi
tidak beresiko mengalami KEK. Sedangkan
square didapatkan nilai ρ =0,032 (ρ 35
Hasil uji statistik menggunakan uji chi
tahun 27 orang (64%) dikategorikan umur yang
square didapatkan nilai ρ =0,024 (ρ 20-35
artinya Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga
tahun. Hamil berisiko yaitu umur ibu < 20 dan
terdapat hubungan umur dengan KEK pada ibu
> 35. Ibu dengan umur 18 tahun secara
hamil di Puskesmas Belimbing Padang Tahun
psikologis belum siap 100% menghadapi
2016.
kehamilan dikarena masih terlalu muda dan
Hasil penelitian ini sama dengan peneliti
Sutarsih (2005)
kebanyak ibu yang hamil pada umur >20 tahun
dimana didapatkan 60,5%
itu karena peragaulan bebas, putus sekolah dan
umur berisko dengan Kekurangan Energi
kebiasaan untuk menikah pada usia dini. Dan
Kronik (KEK) pada ibu hamil di desa bahwen
ibu dengan umur < 35 tahun akan lebih
Semarang dengan p value 0,001.
berisiko tinggi kehamilan dengan kelainan
Kejadian KEK lebih banyak dialami ibu
bawaan dan adanya penyulit pada waktu
usia muda di bawah 20 tahun karena ibu
kehamilan. Dengan hal ini umur ibu > 20 dan <
dengan
memiliki
35 tahun merupakan umur dengan kategori
pengetahuan dan pengalaman yang banyak
kehamilan resiko tinggi. Dan ibu dengan umur
usia
muda
belum
44
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
IN
GG
I ILM
U
K
Jurnal Kesehatan Medika Saintika
E
S
H
T
AT A N
S EK O L
A
EH
Volome 8 Nomor 1 | http:// jurnal.syedzasaintika.ac.id
> 20 dan < 35 tahun akan berisiko mengalami
Paritas
gangguan pada kehamilan.
adalah
status
seorang
wanita
sehubungan dengan jumlah anak yang pernah
dilahirkan. Paritas yang termasuk dalam faktor
c. Hubungan paritas ibu hamil dengan
resiko
tinggi
dalam
kehamilan
Kekurangan Energi Kronik
grademultipara,
dimana
Dari tabel 8. terlihat bahwa dari 19
menimbulkan
keadaan
hal
ini
adalah
dapat
mempengaruhi
berisiko
optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan
terdapat 15 responden (78,9%) mengalami
yang dihadapi. Dapat disimpulkan kalau paritas
KEK
yang tidak lebih dari 4 tidak berisiko
responden
yang
dan
4
dengan
paritas
responden
(21,1%)
tidak
mengalami KEK.
mengalami gangguan (Manuaba, 2010).
Hasil uji statistik menggunakan uji chi
Menurut asumsi peneliti berdasarkan hasil
square didapatkan nilai ρ =0,044 (ρ
p-ISSN : 2087-8508
A
GG
I ILM
U
K
E
EH
AT A N
S EK O L
IN
S
H
T
Jurnal Kesehatan Medika Saintika
Volome 8 Nomor 1 | http:// jurnal.syedzasaintika.ac.id
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN
ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL
DI PUSKESMAS BELIMBING PADANG
FACTORS RELATED TO CHRONIC ENERGY DEFICIENCY (CED) TO
PREGNANT WOMAN IN BELIMBING HEALTH CENTRE PADANG
Laila Rahmi
Prodi D3 Kebidanan STIKES SYEDZA SAINTIKA Padang
(laila_sitiazzahra@yahoo.co.id)
ABSTRAK
Kekurangan Energi Kronik (KEK) merupakan kondisi ibu hamil yang menderita kekurangan
makanan yang berlangsung lama dengan berbagai timbulnya gangguan kesehatan (Sayogo, 2007). Terjadi
peningkatan angka kejadian KEK pada ibu hamil dari tahun 2013 (4,4%) ke tahun 2014 (4,9%) (Dinas
Kesehatan Kota Padang). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
KEK pada ibu hamil di Puskesmas Belimbing Padang. Jenis penelitian ini analitik dengan desain cross
sectional, dilaksanakan di Puskesmas Belimbing Padang pada bulan Februari sampai dengan September
2016. Populasi adalah seluruh ibu hamil di Puskesmas Belimbing Padang dengan sampel 42 orang yang
diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Data dianalisa secara univariat dan bivariat
menggunakan uji chi square. Lebih dari separuh ibu hamil mengalami KEK, memiliki pendapatan rendah,
dan umur berisiko, serta kurang dari separuh ibu hamil dengan paritas berisiko dan dengan jarak
kehamilan berisiko. Terdapat hubungan antara pendapatan keluarga, umur, paritas, dan jarak kehamilan
dengan KEK pada ibu hamil.
Kata kunci: Kekurangan Energi Kronis; pendapatan keluarga; umur; paritas; Jarak kehamilan
ABSTRACT
Chronic Energy Deficiency (CED) is a condition of pregnant women who suffer from long-lasting
food shortages with various health problems (Sayogo, 2007). An increase in the incidence of CED in
pregnant women from the year 2013 (4.4%) to 2014 (4.9%) (Padang City Health Office). The purpose of
this research is to know the factors related to CED in pregnant women at Puskesmas Belimbing Padang
in 2016. This type of research is analytical with cross sectional design, conducted at Puskesmas
Belimbing Padang in February until September 2016. Population is all pregnant women in Puskesmas
Belimbing Padang with sample 42 people taken using consecutive sampling technique. Data were
analyzed by univariate and bivariate using chi square test. More than half of pregnant women experience
CED, have low incomes, and age at risk, and less than half of pregnant women with risky parity and with
risky gestational distance. There is a relationship between family income, age, parity, and distance
pregnancy with CED in pregnant women.
Keywords : Chronic Energy Deficiency; family income; age; parity; distance of pregnancy.
35
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
IN
GG
I ILM
A
K
Jurnal Kesehatan Medika Saintika
E
EH
AT A N
S EK O L
U
S
H
T
Volome 8 Nomor 1 | http:// jurnal.syedzasaintika.ac.id
PENDAHULUAN
gizi kurang seperti kurang energi kronik dan
anemia gizi (Mochtar, 2007). Lingkar lengan atas
Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu
kesehatan
(LILA) adalah jenis pemeriksaan antropometri
masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita
yang digunakan untuk mengukur risiko KEK pada
yang meninggal dari suatu penyebab kematian
wanita usia subur yang meliputi remaja, ibu hamil,
terkait dengan gangguan selama masa kehamilan
ibu menyusui dan Pasangan Usia Subur (PUS).
sehingga hal ini menjadi masalah yang besar di
Sedangkan ambang batas LILA pada WUS dengan
Indonesia
resiko KEK adalah 23,5 cm dan apabila kurang
indikator
penting
menurut
Kesehatan
dalam
Survey
Indonesia
derajat
Data
(SDKI)
Demografi
tahun
dari 23,5 cm wanita tersebut mengalami KEK
2012
(Supriasa, 2012).
disebutkan bahwa angka kematian ibu. Di
Ibu hamil yang mengalami resiko KEK akan
Indonesia mencapai 228 per 100.000 dari jumlah
menimbulkan beberapa permasalahan, baik pada
kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2012).
Beberapa permasalahan yang terjadi pada
ibu maupun janin. KEK pada ibu hamil dapat
kehamilan yang berhubungan dengan gizi adalah
menyebabkan risiko dan komplikasi pada ibu
gangguan metabolik seperti obesitas, gangguan
antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu
sistem endokrin seperti Diabetes tipe II yang dapat
tidak bertambah secara normal, dan serangan
mengakibatkan resiko keguguran, koma bahkan
penyakit infeksi. Sedangkan pengaruh KEK
kematian, dan hipertensi pada kehamilan, telah
terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan
dilaporkan fatalitas kasusnya 1,8% sampai dengan
persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum
35% ibu mengalami komplikasi mayor, sedangkan
waktunya
(prematur),
pada hematologi atau anemia yang dikarenakan
persalinan,
serta
karena kekurangan zat besi, terjadi pada Wanita
cenderung meningkat. KEK ibu hamil dapat
Usia Subur (WUS) dan kejadian pada ibu hamil
mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan
mencapai 51% di seluruh dunia (Elizabet dan
dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir
Jason, 2012).
mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia
pendarahan
persalinan
setelah
dengan
operasi
yaitu
pada bayi, asfiksia intrapartum (mati dalam
keadaan ibu hamil yang menderita kekurangan
kandungan), lahir dengan Berat Badan Lahir
makanan yang berlangsung lama (kronik) dengan
Rendah (BBLR) (Sandjaja, 2005).
Kekurangan
energi
kronik
(KEK)
berbagai timbulnya gangguan kesehatan (Sayogo,
Faktor-faktor yang berhubungan dengan KEK
2007). Sampai saat ini masih banyak ibu hamil
pada ibu hamil diantaranya adalah keadaan sosial
yang mengalami masalah gizi khususnya adalah
ekonomi
36
yang
mengakibatkan
rendahnya
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
A
GG
I ILM
U
K
E
EH
AT A N
S EK O L
IN
S
H
T
Jurnal Kesehatan Medika Saintika
Volome 8 Nomor 1 | http:// jurnal.syedzasaintika.ac.id
pendidikan, jarak kelahiran yang terlalu dekat
terdapat 6 orang yang Kekurangan Energi Kronik,
menyebabkan buruknya status gizi pada ibu hamil,
memiliki pendapatan keluarga < 1.800.725/bulan,
banyaknya bayi yang dilahirkan (paritas), usia
usia rata-rata > 35 tahun, paritas rata-rata > 3
kehamilan pertama yang terlalu muda atau masih
orang, dan jarak kehamilan rata-rata 2 tahun.
remaja dan pekerjaan yang biasanya memiliki
Berdasarkan latar belakang diatas, masih
status gizi lebih rendah apabila tidak diimbangi
banyaknya ibu hamil yang memiliki LILA < 23,5
dengan asupan makanan dalam jumlah yang cukup
cm dan berisiko mengalami KEK di Puskesmas
(Ary dan Rusilanti, 2013).
Belimbing tersebut maka peneliti melakukan
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, terjadi
penelitian
mengenai
dengan
“Faktor-faktor
Kekurangan
yang
peningkatan proporsi WUS dengan KEK dengan
Berhubungan
Energi
proporsi ibu hamil usia 15-19 tahun dengan KEK
Kronik (KEK) pada ibu hamil di Puskesmas
dari 33,5% pada tahun 2010 meningat menjadi
Belimbing Padang”.
38,5% di tahun 2013. Selain itu peningkatan yang
BAHAN DAN METODE
terjadi pada WUS usia 15-19 tahun yang tidak
Metode penelitian yang digunakan harus ditulis
hamil dari 30,9% pada tahun 2010 meningkat
sesuai dengan cara ilmiah, yaitu rasional, empiris
menjadi 46,6% pada tahun 2013, dan jumlah WUS
dan sistematis. Seyogyanya disebutkan waktu dan
di Provinsi Sumatra Barat sebanyak 472.273 orang
tempat penelitian secara jelas, berikut data
dengan KEK (Dinkes Sumbar, 2014).
maupun alat dan bahan yang dipakai dalam
Dari hasil survey di Dinas Kesehatan Kota
penelitian.
Padang tahun 2014 terdapat 944 orang atau 4,9%
Jenis penelitian ini adalah analitik dengan
ibu hamil yang menderita KEK. Kejadian ini
desain cross sectional. Penelitian dilakukan pada
meningkat dari tahun 2013 yang hanya didapat
bulan Februari sampai dengan September 2016 di
888 orang atau 4,4% ibu hamil KEK. Puskesmas
Puskesmas Belimbing Padang. Populasi pada
Belimbing merupakan puskesmas yang kejadian
penelitian ini adalah semua ibu hamil yang
KEK tertinggi yaitu sebanyak 128 orang atau
berkunjung di Puskesmas Belimbing Padang tahun
9,8% ibu hamil dengan Kekurangan Energi
2015 yang berjumlah 1.308 orang, dengan sampel
Kronik, dimana jumlah kunjungan ibu hamil
berjumlah 42 orang yang diambil menggunakan
sebanyak 1308 orang.
teknik Consecutive sampling. Data diolah secara
Dari hasil survey awal yang peneliti lakukan
manual dan dianalisis dengan analisis univariat
pada tanggal 12-13 Juli 2016 di Puskesmas
dan bivariat dengan uji statistic chi-square.
Belimbing Padang, dari 10 orang ibu hamil
37
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
H
T
AT A N
S EK O L
A
EH
Jurnal Kesehatan Medika Saintika
Volome 8 Nomor 1 | http:// jurnal.syedzasaintika.ac.id
HASIL
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada 42 orang ibu hamil di Puskesmas Belimbing
Padang, maka didapatkan hasil sebagai berikut :
1. Analisis Univariat
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi KEK pada Ibu Hamil Di Puskesmas Belimbing Padang
No KEK
f
%
1
Ya
25
59,4
2
Tidak
17
40,5
Jumlah
42
100
Pada tabel 1. terlihat bahwa dari 42 responden, terdapat 25 responden (59,4%) mengalami KEK di
Puskesmas Belimbing Padang tahun 2016.
Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Pendapatan Keluarga Ibu Hamil Di Puskesmas Belimbing Padang
No Pendapatan Keluarga
f
1
Rendah
22
2
Tinggi
20
Jumlah
42
Pada tabel 2. terlihat bahwa dari 42 responden, terdapat 22
%
52,4
47,6
100
responden (52,4%) yang memiliki
pendapatan keluarga yang rendah di Puskesmas Belimbing Padang tahun 2016.
Tabel 3.
Distribusi Frekuensi Umur Ibu Hamil Di Puskesmas Belimbing Padang
No Umur
f
%
1
Berisiko
27
64,3
2
Tidak Berisiko
15
35,7
Jumlah
42
100
Pada tabel 3. terlihat bahwa dari 42 responden, terdapat 27 responden (64,3%) yang memiliki
umur yang berisiko di Puskesmas Belimbing Padang tahun 2016.
Tabel 4.
Distribusi Frekuensi Paritas Ibu Hamil Di Puskesmas Belimbing Padang
No Paritas
f
%
1
Berisiko
19
45,2
2
Tidak Berisiko
23
54,8
Jumlah
42
100
Pada tabel 4. terlihat bahwa dari 42 responden, terdapat 19 responden (45,2%) yang memiliki
paritas yang berisiko di Puskesmas Belimbing Padang tahun 2016.
38
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
A
GG
I ILM
U
K
E
EH
AT A N
S EK O L
IN
S
H
T
Jurnal Kesehatan Medika Saintika
Volome 8 Nomor 1 | http:// jurnal.syedzasaintika.ac.id
Tabel 5.
Distribusi Frekuensi Jarak Kehamilan Ibu Hamil Di Puskesmas Belimbing Padang
No Jarak Kehamilan
f
1
Berisiko
18
2
Tidak Berisiko
24
Jumlah
42
Pada tabel 5. terlihat bahwa dari 42 responden, terdapat 18
%
42,9
57,1
100
responden (42,9%) yang memiliki
jarak kehamilan yang berisiko di Puskesmas Belimbing Padang tahun 2016.
2. Analisis Bivariat
Tabel 6.
Hubungan Pendapatan Keluarga dengan KEK pada Ibu Hamil
di Puskesmas Belimbing Padang
No.
Pendapatan
Keluarga
1.
2.
Rendah
Tinggi
KEK
Ya
f
%
17
77,3
8
40
Tidak
f
%
5
22,7
12
60
Jml
%
22
100
20
100
ρ value = 0,032
Dari tabel 6. terlihat bahwa dari 22 responden yang memiliki pendapatan keluarga rendah terdapat
17 responden (77,3%) mengalami KEK dan 5 responden (22,7%) tidak mengalami KEK.
Hasil uji statistik menggunakan uji chi square didapatkan nilai ρ =0,032 (ρ 20-35 tahun. Untuk umur
pendapatan
Pada tabel 3. terlihat bahwa dari 42
< 20 tahun belum bisa memenuhi nutrisi
responden, terdapat 27 responden (64,3%)
sendiri terlebih untuk memenuhi kebutuhan
yang
nutrisi janinnya, sedangkan umur ibu > 35
memiliki
umur
yang
berisiko
di
tahun ibu tersebut mengalami akan resiko
Puskesmas Belimbing Padang tahun 2016.
tinggi dengan kehamilannya.
Hampir sama dengan hasil penelitiaan Sri
handayani
(2011)
faktor-faktor
d. Paritas
yang
Pada tabel 4. terlihat bahwa dari 42
mempengaruhi kekurangan energi kronis pada
ibu hamil
Klaten
responden, terdapat 19 responden (45,2%)
diwilayah kerja Puskesmas Wedi
bahwa
ada
hubungan
yang memiliki
bermakna
paritas yang berisiko di
Puskesmas Belimbing Padang tahun 2016.
pendidikan, umur, jarak kelahiran, dan beban
Berbeda dengan penelitian sri handayani
kerja ibu hamil dengan KEK.
(2011)
42
didapatkan 14 orang (37,8%) yang
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
IN
GG
I ILM
A
K
Jurnal Kesehatan Medika Saintika
E
EH
AT A N
S EK O L
U
S
H
T
Volome 8 Nomor 1 | http:// jurnal.syedzasaintika.ac.id
memiliki paritas berisiko. Hal ini dapat dilihat
mengalami KEK dan 5 responden (22,7%)
dengan
tidak mengalami KEK.
hasil
paling
banyak
yaitu
ibu
primigravida atau pertama kali hamil, sehingga
Hasil uji statistik menggunakan uji chi
tidak beresiko mengalami KEK. Sedangkan
square didapatkan nilai ρ =0,032 (ρ 35
Hasil uji statistik menggunakan uji chi
tahun 27 orang (64%) dikategorikan umur yang
square didapatkan nilai ρ =0,024 (ρ 20-35
artinya Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga
tahun. Hamil berisiko yaitu umur ibu < 20 dan
terdapat hubungan umur dengan KEK pada ibu
> 35. Ibu dengan umur 18 tahun secara
hamil di Puskesmas Belimbing Padang Tahun
psikologis belum siap 100% menghadapi
2016.
kehamilan dikarena masih terlalu muda dan
Hasil penelitian ini sama dengan peneliti
Sutarsih (2005)
kebanyak ibu yang hamil pada umur >20 tahun
dimana didapatkan 60,5%
itu karena peragaulan bebas, putus sekolah dan
umur berisko dengan Kekurangan Energi
kebiasaan untuk menikah pada usia dini. Dan
Kronik (KEK) pada ibu hamil di desa bahwen
ibu dengan umur < 35 tahun akan lebih
Semarang dengan p value 0,001.
berisiko tinggi kehamilan dengan kelainan
Kejadian KEK lebih banyak dialami ibu
bawaan dan adanya penyulit pada waktu
usia muda di bawah 20 tahun karena ibu
kehamilan. Dengan hal ini umur ibu > 20 dan <
dengan
memiliki
35 tahun merupakan umur dengan kategori
pengetahuan dan pengalaman yang banyak
kehamilan resiko tinggi. Dan ibu dengan umur
usia
muda
belum
44
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
IN
GG
I ILM
U
K
Jurnal Kesehatan Medika Saintika
E
S
H
T
AT A N
S EK O L
A
EH
Volome 8 Nomor 1 | http:// jurnal.syedzasaintika.ac.id
> 20 dan < 35 tahun akan berisiko mengalami
Paritas
gangguan pada kehamilan.
adalah
status
seorang
wanita
sehubungan dengan jumlah anak yang pernah
dilahirkan. Paritas yang termasuk dalam faktor
c. Hubungan paritas ibu hamil dengan
resiko
tinggi
dalam
kehamilan
Kekurangan Energi Kronik
grademultipara,
dimana
Dari tabel 8. terlihat bahwa dari 19
menimbulkan
keadaan
hal
ini
adalah
dapat
mempengaruhi
berisiko
optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan
terdapat 15 responden (78,9%) mengalami
yang dihadapi. Dapat disimpulkan kalau paritas
KEK
yang tidak lebih dari 4 tidak berisiko
responden
yang
dan
4
dengan
paritas
responden
(21,1%)
tidak
mengalami KEK.
mengalami gangguan (Manuaba, 2010).
Hasil uji statistik menggunakan uji chi
Menurut asumsi peneliti berdasarkan hasil
square didapatkan nilai ρ =0,044 (ρ