Strategi Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Samosir

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

LatarBelakang
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia merupakan salah satu

negara yang begitu indah, kaya akan potensi alam yang begitu besar. Potensi
pariwisata adalah salah satupotensi yang sangat menonjol di Indonesia, yang
mempunyai peranan penting dalam mendukung dan mengembangkan perekonomian
Indonesia. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung
berbagai fasilitas dan layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah
dan Pemerintah Daerah. Pada tahun 2011, sektor pariwisata menempati urutan ketiga
dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi serta kelapa
sawit 1.
Saat menghadapi krisis moneter dan ekonomi yang berkelanjutan, pariwisata
merupakan andalan untuk dapat menjadi lokomotif dan pendorong pembangunan
ekonomi nasional, karena sarana dan prasarana kepariwisataan yang tetap utuh dan
secara langsung telah dapat berfungsi 2. Potensi sumber daya alam yang dimiliki
bangsa ini merupakan aset yang sangat potensial untuk dikembangkan. Tentu hal ini
memberikan manfaat bagi masyarakat banyak khususnya dalam bidang pariwisata.

1

http://beritadaerah.co.id/2013/09/21/strategi-pengembangan-wisata-daerah/ (diakses pada 24
Januari 2017)

2

PahamGinting,PemasaranPariwisata(StudiEmpirisTentangKepuasandanKunjunganBer
kelanjutanPariwisata Sumatera Utara ), USU Press, Medan 2005 hlm 1
1

Universitas Sumatera Utara

Sebuah tempat wisata tidak cukup hanya memiliki daya tarik alam yang indah. Akses
menuju ke tempat wisata, promosi sebuah dinasti wisata, pembangunan sarana
pendukung di tempat wisata dan manajemen pengelolaan yang baik juga menjadi
faktor penting yang perlu diperhatikan untuk menarik wisatawan berkunjung ke
sebuah tempat wisata.
Usaha menumbuh kembangkan industry pariwisata di Indonesia didukung
dengan UU No. 9 Tahun 1990 yang menyebutkan bahwa “Keberadaan objek wisata

pada suatu daerah akan sangat menguntungkan, antara lain meningkatnya Pedapatan
Asli Daerah (PAD), meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas kesempatan
kerja, meningkatkan rasa cinta lingkungan, serta melestarikan alam dan budaya
setempat”. Pariwisata semakin berkembang sejalan dengan perubahan-perubahan
social, budaya, ekonomi, teknologi dan politik.Untuk memajukan pariwisata bukan
hanya tugas pemerintah tetapi juga masyarakt luas. Namun tentunya Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata, serta Dinas Pariwisata di seluruh daerah di Indinesia,
sebagai instansi pemerintah yang bertugas memajukan kebudayaan dan pariwisata
Indonesia, memiliki tanggung jawab yang lebih besar.
Salah satu Propinsi di Indonesia yang memiliki daerah potensi wisata yang
bagus untuk dikembang adalah Provinsi Sumatera Utara. Tetapi dari tahun ketahun
kunjungan wisatawan ke daerah Sumatera Utara tidak mengalami peningkatan yang
signifikan. Salah satu kelemahan Provnsi Sumatera Utara adalah produk-produk

2

Universitas Sumatera Utara

wisata yang relatif homogen dan infrastruktur pendukung yang tidak memadai. 3 Oleh
karena itu, perlu dilakukan usaha dan strategi yang maksimal dan menjangkau semua

sarana dan prasarana yang menunjuang kegiatan wisata. Berkembangnya pariwisata
suatu daerah akan membawa perubahan pada daerah tersebut. Perubahan yang
dimaksud dapat bernilai positif jika pengembangan pariwisata dilaksanakan dengan
mengikuti prosedur yang benar, yakni perencanaan yang cermat dan matang supaya
sesuai dengan kondisi setempat.
Kabupaten Samosir adalah salah satu daerah di Propinsi Sumatera Utara yang
menjadi

daerah

tujuan

wisata.KabupatenSamosirmemilikibanyakpotensiwisataalamdanwisatabudaya

yang

belumdikembangkansecaramaksimal.Salah

yang


satunyaadalahDanua

Toba,

sudahdiketahuiolehbanyakwisatawan local danjugamancanegarakarenaDanau Toba
adalahDanauterdalam di Asia.MenurutceritamasyarakatjamandahuluDanau Toba
memilikimitos yang masihdiakui oleh nenek moyang suku Batak.
Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008
tentang rencana Tata Ruang Nasional, Kabupaten Samosir masuk dalam kawasanan
dalan dengan salah satu unggulan sektor pariwisata. Selain keindahan alam yang
menakjubkan, di Kabupaten Samosir sangat banyak objek wisata yang bisa
dikunjungi mulai dari wisata alam hingga wisata budaya. Hal ini yang menyebabkan
kenapa Kabupaten Samosir mendapat julukan “Negeri Indah Kepingan Surga”.

3

Damanikdalamjurnalstudipembangunanvol 1, no 1 tahun 2005
3

Universitas Sumatera Utara


Danau Toba adalahsebuahdanauvulkanikdenganukuranpanjang 100 kilometer
danlebar 30 kilometer. Danau Toba yang mempunyailuaspermukaanlebihkurang
1.100

km,

dengan

total

Danauinimerupakandanauterbesar

volume
di

air

Indonesia


sekitar
dan

Asia

1.258

km.

Tenggara.

Di

tengahdanauiniterdapatsebuahpulauvulkanikbernamaPulau Samosir.
SejauhinipihakPemerintahsudahmengembangkanprodukwisataalam,

sejarah,

dansenibudayasebagaiprodukunggulan dari Kabupaten Samosir.Selain keindahan
Danau Toba produkwisataunggulan yang dikembangkan menjadi daerah tujuan

adalah :


Gunung Pusuk Buhit, asal mula suku Batak



Aek Sipitu Dai, Mata air tujuh rasa



Batu Sawan, batu tempat rasa air jeruk purut



Menara Pandang Tele, menara tempat memandang panorama Danau Toba
dari ketinggian pegunungan Tele




Aek Rangat/ permandian air panas yang berjarak 3 km dari kota Pangururan



Danau Sidihoni, danau di tengah Pulau Samosir yang menjadi keiunikan
tersendiri dengan sebutan danau di atas danau



Air Panas Simbolon, kawasan berbatu belerang dimana terdapat air panas
yang masih alami



Pantai Pasir Putih, air danau yang jernih untuk permaidian dan rekreasi



Pulo Tao, restoran dan camping ground berada di pantai Simanindo


4

Universitas Sumatera Utara



Tuktuk Siadong, kawasan yang berbentuk tanjung dan strategis, yang saat ini
menjadi pusat kegiatan wisata, dipenuhi oleh usaha hotel dan restoran serta
pelukis dan pengukir

Penelitian ini mengkaji bagaimana strategi pengembangan pariwisata dan juga
dampak bagi masyarakat di Kabupaten Samosir. Ketertarikan peneliti dalam
mengkaji masalah ini berawal saat peneliti berkunjung ke daerah tersebut dan melihat
bahwa wilayah yang ada di Kabupaten Samosir sangat berpotensi unutk menjadi
kunjungan wisata dan tentunya itu bisa menjadi salah satu pendapatan bagi daerah
juga bagi masyarakat yang tinggal di daerah tersebut.

1.2

Tinjauan Pustaka

1.2.1. Konsep Pariwisata
Pariwisata pada awalnya adalah hak khusus yang dinikmati secara eksklusif

oleh orang-orang kaya saja. Akan tetapi dengan kemajuan teknologi sekarang ini,
pariwisata telah dinikmati oleh siapa saja. Meningkatnya waktu luang sebagai akibat
lebih singkatnya hari kerja dan didukung oleh meningkatnya penghasilan maka
aktivitas kepariwisataan juga akan semakin meningkat (Hadinoto,1996).
Pariwisata memiliki dua aspek, aspek kelembagaan dan aspek substansial,
yaitu sebuah aktifitas manusia. Dilihat dari sisi kelembagaannya,pariwisata

5

Universitas Sumatera Utara

merupakan lembaga yang dibentuk sebagai upaya manusia untuk memenuhi
kebutuhan rekreatifnya. Sebagai sebuah lembaga, pariwisata dapat dilihat dari sisi
manajemennya, yakni sebagai perkembangannya, mulai dari direncanakan, dikelola,
sampai dipasarkan pada pembeli atau wisatawan. Sebagai sebuah substansi,
pariwisata merupakan bagain dari budaya masyarakat, yaitu berkaitan dengan cara
penggunaan waktu senggang yang dimilikinya. Pariwisata dapat disoroti dari

bermacam sudut pandang karena memiliki sifat yang kompleks. Kompleksitas yang
terkandung dalam pariwisata antara lain pairwisata sebagai pengalaman manusia,
pariwisata sabagai perilaku sosial, pariwisata sebagai fenomena geografis, pariwisata
sebagai sumber daya manusia, dan pariwisata sebagai industri (Spillane, 1994).
Kegiatan pariwisata akan senantiasa terpengaruh atau bahkan tergantung pada
ciri khas yang dimiliki oleh daerah tujuan wisata baik mengenai masyarakat ataupun
daerahnya. Sebagaimana diketahui, setiap wilayah geografis memiliki ciri khasnya
masing-masing. Pengembangan pariwisata pada umunya mengetahui hal ini sehingga
mereka akan memasarkan kekhasan daerah tujuan wisata pada calon wisatawan.
Pariwisata merupakan sumber daya yang penting bagi daerah yang memiliki daerah
tujuan wisata. Pariwisata dapat menjadi sumber pemasukan uang dari daerah lain.
Pariwisata

dapat

menjadi

sumber

daya

untuk

melaksanakan

upaya

preservasi 4berbagai hasil budaya masa lampau. Sebagai sumber daya, pariwisata

4

Preservasi adalah pengawetan,pemeliharaan,penjagaan dan perlindungan.

6

Universitas Sumatera Utara

perlu dikelola dengan tepat supaya pengembangannya tidak malah menjadi sumber
kerusakan atau sumber bencana.
Sebagai sebuah industri, pariwisata mempunyai sifat yang khas, tidak hanya
melibatkan banyak industri, yakni industri transportasi, akomodasi,jasaboga, atraksi,
retail, tetapi bersifat menyerap banyak tenaga kerja yang pada akhirnya juga memiliki
implikasi politis yang besar. Dalam pengembangan pariwisata, sangat diperlukan
sebuah kebijakan untuk meminimalis dampak negative yang sering timbul. Sebagai
sebuah organisasipariwisata didefenisikan sebagai organisasi yang memiliki
keterkaitan dengan upaya pemenuhan kebutuhan wisatawan, termasuk pengusahaan
objek dan daya tarik wisata, serta usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut.Dengan
demikian, pariwisata merupakan industri yang memiliki cakupan yang sangat luas.
Pada prinsipnya, yang termasuk dalam industri pariwisata adalah usaha-usaha yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia ketika sedang melaksanakan
perjalanan wisata. Industri-industri yang dumaksud antara lain akomodasi,
transportasi, komunikasi,entertainmen,dan jasa-jasa hiburan lainnya.Pemasaran
pariwisata berarti merancang pariwisata untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar
sasaran.
Rancangan pariwisata ini akan berhasil bila masyarakat daerah tujuan wisata
dan pelaku bisnis pariwisata merasa senang, dan dapat memenuhi harapan-harapan
wisatawan dan penanam modal. Strategi perbaikan pariwisata adalah merancang
prasarana, jasa pariwisata, dan atraksi-atraksi yang dapat dipandang sebagai building

7

Universitas Sumatera Utara

block untuk strategi bersaing yang spesifik. Untuk mengadopsi pendekatan
perencanaan pasar strategis dalam persaingan pariwisata perhatian harus ditujukan
terhadap fitur-fitur dan atribut-atribut yang dapat menghasilkan landasan strategi
pemasaran (Ginting, 2005).
Di dalam membina atau meningkatkan kesadaran masyarakat dibidang
kepariwisataan dibutuhkan penyebarluasan berbagai pengertian yang berhubungan
dengan segala macam atau bentuk peristilahan yang sering digunakan dalam dunia
kepariwisataan.

Hal

tersebut

sangat

penting

sebagai

sarana

untuk

menambahwawasan. Hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata tadi antara lain
adalah mengenai apa itu pariwisata dan apa saja yag dibutuhkan para wisatawan. Hal
ini penting mengingat bagaimana juga dengan semakin berkembangnya pariwisata
Nasional maka masyarakat akan saling berhubungan dengan dunia pariwisata dan
sekaligus mendapat pelajaran tentang manfaatnya, baik langsung maupun tidak
langsung.
Pada hakekatnya berpariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari
seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan
kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi,
sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain, seperti
karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun belajar.Wisatawan
merupakan seseorang atau kelompok orang yang melakukan suatu perjalanan wisata
disebut dengan wisatawan (tourit), jika lama tinggalnya sekurang-kurangnya 24 jam

8

Universitas Sumatera Utara

di daerah atau negara yang dikunjungi. Apabila mereka tinggal di daerah atau negara
dikunjungi dengan kurang waktu dalam 24 jam maka mereka disebut dengan
pelancong (excursionist).Pengunjung (visitor), yaitu setiap orang yang datang ke
suatu negara atau tempat tinggal lain dan biasanya dengan maksud apapun kecuali
untuk melakukan pekerjaan yangmenerima upah. 5
Pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu
sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang di luar tempat
tinggalnya

karena

suatu

alasan

dan

bukan

untuk

melakukan

kegiatan

yangmenghasilkan upah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perjalanan yang
dilakukan oleh seseorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan
kenikmatan dan memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga karena
kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olah raga untuk kesehatan, konvensi,
keagamaan dan keperluan usaha yang lainnya.

1.2.2 Pengertian Objek Wisata
Pariwisata memiliki definisi yang bermacam-macam, yang dikemukakan oleh
beberapa ahli sesuai dengan tinjauan mereka masing-masing. Pariwisata terlahir dari
bahasa Sanskerta yang komponen-komponen terdiri dari Pari yang artinya penuh,
lengkap, berkeliling, Wis (man) yang artinya rumah, property, kampung, komunitas, Ata
yang artinya pergi terus-menerus, mengembara (roaming about) yang bila dirangkai
5

http://repository.unand.ac.id/2256/1/8._Artikel_Syaiful_Anwar_hal_115-124.

9

Universitas Sumatera Utara

menjadi satu kata melahirkan pariwisata, berarti: pergi secara lengkap meninggalkan
rumah (kampung)berkeliling terus menerus. Dalam oprasionalnya istilah pariwisata
sebagai pengganti istilah asing “tourism” atau “travel” diberi makna oleh Pemerintah
Indonesia, mereka yang meninggalkan rumah untuk mengadakan perjalanan tanpa
mencari nafkah di tempat-tempat yang dikunjungi sambil menikmati kunjungan mereka
(Pendit ,1999).
Tempat yang dikunjungi oleh wisatawan tersebut merupakan tempat-tempat yang
memiliki daya tarik tinggi, sehingga wisatawan tertarik untuk mengunjunginya. Tempattempat tersebutlah yang dikenal dengan istilah objek wisata. Menurut Hunziger dan karft
(Pendit,1999) mengemukakan bahwa objekwisata adalah suatu tempat atau lokasi yang
memiliki potensi untuk menarik minat seseorang untuk mengunjunginya. Hal senada juga
diungkapkan oleh Spillance (dalam Oka A Yoeti, 1999 ) mengemukakan bahwa objek
wisata merupakan suatu areal atau wilayah yang terdapat di muka bumi yang memiliki
ciri khas berupa keindahan alamnya.

1.2.3 Jenis Objek Wisata
Perbedaan jenis obyek wisata akan memberikan kenikmatan dan kepuasan
tersendiri terhadap pengunjungnya. Menurut Pendit (1999) dalam bukunya yang berjudul
“Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana” mengemukakan beberapa jenis pariwisata
yang dikenal dewasa ini adalah sebagi berikut .



Wisata Budaya merupakan perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan
untuk memperluas pandangan hidup dengan jalan mengadakan kunjungan
10

Universitas Sumatera Utara

atau peninjauan ke tempat lain, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan
adat istiadat mereka, cara hidup, budaya dan seni mereka.


Wisata Kesehatan merupakan perjalanan seorang wisatawan dengan tujan
tersebut untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana
ia tinggal demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan
rohani dengan mengunjungi tempat peristirahatan.



Wisata Olahraga adalah perjalanan dengan tujuan berolahraga atau memang
sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu
tempat atau negara seperti Asian games, Olympiade, Thomas Cup, Uber
Cup, Tour de France, F-1 (Formula One). Macam cabang olah raga yang
termasuk dalam jenis wisata olah raga yang bukan tergolong dalam pesta
olahraga atau games, misalnya berburu, memancing, berenang, dan berbagai
cabang olah raga dalam air atau di atas pegunungan.



Wisata komersial merupakan perjalanan wisata untuk mengunjungi
pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial, seperti pameran
industry, pameran dangang dan sebagainya.



Wisata Industri merupakan perjalanan yang dilakukan oleh rombongan
pelajar atau mahasiswa, atau orang-orang awam ke suatu komplek atau
daerah perindustrian di mana terdapat pabrik-pabrik atau bengkel-bengkel
besar dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau
penelitian.

11

Universitas Sumatera Utara



Wisata politik merupakan perjalanan yang dilakukan untuk mengunjungi
atau mengambil bagian secara aktif dalam peristiwa kegiatan politik, seperti
perayaan hari kemerdekaan republik Indonesia (17 Agustus 1945) di Jakarta.



Wisata Konvensi merupakan perjalanan yang dilakukan dengan cara
menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan tempat bersidang bagi para
peserta suatu konvensi, musyawarah, pertemuan/konvensi lainnya baik yang
bersifat nasional maupun internasional.



Wisata sosial merupakan pengorganisasian suatu perjalanan murah sreta
mudah untuk memberikan kesempatan kepada golongan masyarakat
ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan.



Wisata Pertanian merupakan pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke
proyek-proyek pertanian, perkebunanaa, lading pembibitan dan sebagainya
dimana

wisatawan

rombongan

dapat

mengadakan

kunjungan

dan

peninjauan.


Wisata Bahari merupakan jenis wisata yang banyak dikaitkan dengan olah
raga air, berkeliling melihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah
permukaan air, menikmati keindahan pantai dan keadaan di sekitar pantai
seperti pegunungan, bukit yang ada di sekitarnya yang banyak dilakukan di
negara-negara marirtim seprti Indonesia.



Wisata Cagar Alam merupakan eisata yang banyak dilakukan oleh para
pencinta alam dalam kaitannya denagn kegemarannya memotret binatang

12

Universitas Sumatera Utara

atau marga satwa serta pepohonan dan kembang beraneka warna yang
mendapat perlindungan dari pemerintah dan masyarakat.


Wisata Buru merupakan jenis pariwisata yang dilakukan di negara-negara
yang memang memilki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan
oleh pemerintah. Wiata ini diatur dalam bentuk safari buru yang ditetapkan
oleh pemerintah yang bersangkutan sperti di negara Afrika berburu gajah
dan singa.



Wisata Pilgrim merupakan jenis wisata yang banyak mengedepankan potensi
wisata agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok
dalam masyarakat. Wisata ini banyak dilakukan ke tempat-tempat suci
seperti makam pemimpin yang di agungkan dan sebagainya.

1.2.4

Faktor Pendorong Pengembangan Objek Wisata

Faktor pendorong adalah hal atau kondisi yang dapat mendorong atau
menumbuhkan suatu kegiatan, usaha atau produksi. Modal kepariwisataan (torism assets)
sering disebut sumber kepariwisataan (tourism resources). Suatu daerah atau tempat
hanya dapat menjadi tujuan wisata kalau kondisinya sedemikian rupa, sehingga ada yang
dikembangkan menjadi atraksi wisata.Apa yang dapat dikembangkan menjadi atraksi
wisata itulah yang disebut modal atau sumber kepariwisataaan. Modal kepariwisataan itu
mengandung potensi untuk dikembangkan menjadi atraksi wisata, sedang atraksi wisata
itu sudah tentu harus komplementer dengan motif perjalanan wisata. Maka untuk

13

Universitas Sumatera Utara

menemukan potensi kepariwisataan suatu daerah harus berpedoman kepada apa yang
dicari oleh wisatawan. Menurut Soekadijo (2000) modal atraksi yang menarik
kedatangan wisatawan ada tiga diantaranya :



Modal dan potensi alam, alam merupakan salah satu faktor pendorong
seorang melakukan perjalanan wisata karena ada orang berwisata hanya
sekedar menikmati keindahan alam, ketenangan alam, serta ingin menikmati
keaslian fisik, flora dan faunanya.



Modal dan potensi kebudayaannnya. Yang dimaksud potensi kebudayaan
disini merupakan kebudayaan dalam arti luas bukan hanya meliputi seperti
kesenian atau kehidupan keratin dll. Akan tetapi meliputi adat istiadat dan
segala kebiasaan yang hidup di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Sehingga diharapkan wisatawan atau pengunjung bisa tertahan dan dapat
menghabiskan waktu di tengah-tengah masyarakat dengan kebudayaannya
yang dianggap menarik.



Modal dan potensi manusia. Manusia dapat dijadikan atraksi wisata yang
berupa keunikan-keunikan adat istiadat maupun kehidupannya namun
jangan sampai martabat dari manusia tersebut direndahkan sehingga
kehilangan martabatnya sebagai manusia.

14

Universitas Sumatera Utara

1.2.5

Dampak Pariwisata

Pengaruh dan dampak Pariwisata juga perlu diperhatikan dalam rencana
pengembangan pariwisata. Pariwisata tentunya menimbulkan dampak yang bersifaat
negatif maupun positif. Dampak negatif yang ditimbulkan pariwisata meliputi biaya
pembangunan infrastruktur yang cukup besar terutama di lokasi-lokasi yang
memberdayakan penduduk lokal sebagai lokasi pariwisata, selain itu pariwista juga
memicu peningkatan harga-harga barang terutama harga lahan, rumah, dan lokasi-lokasi
yang strategis untuk dikembangkan, dan juga memuncul lapangan pekerjaanyang hanya
aktif padamusim-musim tertentu saja. Sedangkan dampak positif yang ditimbulkan
industri pariwista berupa mampu merangsang pembentukan lapangan pekerjaan baru,
mengembangan infrastruktur yang lebih baik, serta meningkatan perekonomian (Yoeti,
1994).

1.2.6

Daya Dukung Objek Wisata

Daya dukung objek wisata adalah kemampuan areal (kawasan) objek wisata yang
dapat memenuhi kebutuhan wisatawan secara maksimum tanpa merubah kondisi fisik
lingkungan dan tanpa penurunan kualitas yang dirasakan oleh wisatawan selama
melakukan aktivitas wisata. Hal ini berarti bahwa daya dukung objek wisata berorientasi
pada pemenuhan kepuasan berwisata dan pencegahan dampak negatif pada lingkungan
yang mungkin timbul.

15

Universitas Sumatera Utara

Daya dukung objek wisata juga dipengaruhi oleh komponen lingkungan biofisik
objek wisata. Lingkungan biofisik objek wisata terdiri dari berbagai macam komponen
biologis dan fisik yang saling berinteraksi satu sama lain. Komponen biologis misalnya
flora dan fauna. Komponen fisik misalnya topografi, keadaan tanah, iklim sarana dan
prasarana, luas efektif kawasan wisata, petugas pelayanan wisata, waktu yang dibutuhkan
wisatawan untuk melakukan aktivitas wisata dan ruang gerak wisatawan. Pada sisi lain
komponen lingkungan sosial-budaya juga berperan pada pelestarian daya dukung wisata.
Ada empat kelompok faktor yang mempengaruhi penentuan pilihan daerah tujuan
wisata, yaitu:

1. Fasilitas: akomodasi, atraksi, jalan, tanda-tanda penunjuk arah
2. Nilai estatis: pemandangan (panorama), iklim santai/terpencil, cuaca
3. Waktu/biaya: jarak dari tempat asal (rumah), waktu dan biaya perjalanan,
harga atau tarif-tarif pelayanan.
4. Kualitas hidup: keramah-tamahan, penduduk, bebas dari pencemaran.

1.2.7

Konsep Strategi

Secara konseptual strategi dapat diartikan sebagai suatu pendekatan secara
menyeluruh yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi
sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. 6 Konsep strategi telah lama ada, yang mana
kata ini berasal dari bahasa Yunani “strategos” yang berarti komando militer. Jendral

6

http://id.wikipedia.org/wiki/strategi

16

Universitas Sumatera Utara

Yunani yang efektif perlu untuk memimpin tentara, menang perang dan mempertahankan
wilayah, melindungi kota dari serangan musuh, dan juga menghancurkan musuh. Setiap
jenis tujuan memerlukan pemanfaatan sumber daya berbeda. Orang Yunani mengetahui
bahwa strategi lebih dari sekedar berperang dalam pertempuran. Sejak zaman Yunani
kuno konsep strategi sudah mempunyai komponen perencanaan dan pembuatan
keputusan atau komponen lain.
Strategi dapat dideskripsikan sebagai suatu cara dimana organisasi akan
mencapai tujuan-tujuannya,sesuai dengan peluang-peluang dan ancaman-ancaman
lingkungan eksternal organisasi (Jatmiko, 2004:4). Strategi merupakan program luas
untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi, respon organisasi pada lingkungan
sepanjang waktu (Stoner,1996:267). Jauch dan Glueck mendefenisakan strategi adalah
rencana yang disatukan,menyeluruh dan terpadu, yang mengaitkan keunggulan
perusahaan dan tantangan lingkungan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan
utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan
(Jatmiko,2005:5). Sedangkan Alfred D.Chander seorang ahli sejarah bisnis berpendapat
bahwa strategi dapat didefenisikan sebagai penentuan sasaran dan tujuan jangka panjang
dari sebuah perusahaan dan proses adopsi rangkaian tindakan serta pengalokasian sumber
daya yang dapat diperlukan untuk mencapai sasaran (Stoner,1996:268)

1.3

Rumusan Masalah
Pariwisata dalam suatu wilayah masyarakat harus perlu dikembangkan karena sangat

menguntungkan bagi masyarakat tersebut. Masyarakat dan pemerintah harus saling

17

Universitas Sumatera Utara

mendukung guna menciptakan wisata yang baik dan diminati oleh khalayak banyak.
Perlu perencanaan dan upaya menciptakan suatu daerah tujuan wisata yang bagus dan
indah. Situsai ini memunculkan pertanyaan dan daya tarik dalam penelitian ini, maka dari
penjelasan latar belakan yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan yaitu:
1. Bagaiman strategi pengembangan pariwisata yang dilakukan di
Kabupaten Samosir?

1.4

Tujuan dan Manfaat Penelitian
Pengembangan strategi pariwisata dalam suatu daerah perlu dilakukan guna untuk

menciptakan daerah tujuan wisata yang menarik dan enak untuk dinikmati.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi-strategi
pengembangan pariwisata yang dilakukan, dan juga menjelaskan lokasi-lokasi wisata.
Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literature serta menambah
wawasan keilmuan dalam kaitannya dengan ilmu sosial seperti antropologi pariwisata.
Sedangkan manfaat praktisnya, penelitian ini diharapkan memberikan masukan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan dalam hal pengembangan pariwisata, serta berguna
bagi para pelaku wisata.

1.5

Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat

etnografi. Penelitian etnografi melibatkan aktifitas belajar mengenai dunia orang yang

18

Universitas Sumatera Utara

telah melihat, mendengar, berbicara, berfikir dan bertindak dengan cara-cara yang
berbeda. Tidak hanya mempelajari masyarakat, lebih dari itu etnografi berarti belajar dari
masyarakat (Sperdley, 1997:3). Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data
sekunder maupun primer melalui observasi dan wawancara.

1.5.1

Observasi

Observasi dalam hal ini merupakan suatu teknik penelitian yang dilakukan
langsung di lapangan. Observasi dilakukan di awa lpenelitian untuk mengamati dan
mencermati guna mendapatkan gambaran lokasi dan informasi awal. Pada saat
observasi atau pengamatan ini juga peneliti mendapatkan informan pangkal yang
akan mengarahkan peneliti kepada informan-informanl ainnya guna memperoleh
data-data yang dibutuhkan. Observsi yang dilakukan adalah dengan mendatangi
lokasi tempat tujuan wisata yang ada di Kabupaten Samosir, berinteraksi langsung
dengan masyarakat setempat. Melihat bagaimana kehidupan sehari-hari mereka,dan
melihat bagaimana strategi yang dilakukan untuk pengembangan pariwisata disana.
Ada beberapa alasan mengapa dalam penelitian kualitatif, pengamatan
dimanfaatkan sebesar-besarnya seperti dikemukakan oleh Guba dan Lincoln dalam
Moleong (1989:137) sebagai berikut ini:
Pertama, teknik pengamatan ini didasarkan atas pengamatan secara langsung.
Bukankah pengalamana dalah guru terbaik atau setelah melihat baru percaya. Kedua,
teknik pengamatan juga memungkinkan peneliti melihat dan mengamati sendiri,

19

Universitas Sumatera Utara

kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan
sebenarnya. Ketiga, pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam
situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan yang
langsung diperoleh dari data. Keempat, sering terjadi keraguan pada peneliti, janganjangan pada data yang dijaringnya ada yang “menceng” atau bias.

1.5.2

Wawancara

Wawancara dilakukan guna memperoleh data secara langsung dari informan
baik informan biasa maupun informan kunci. Setiap masyarakat yang berada di lokasi
penelitian memiliki kemungkinan sebagai infoman biasa apabila dari segi waktu
memiliki kesempatan untuk menjawab pertayaan-pertayaan yang diajukan. Informan
biasa ini untuk melengkapi data yang bersifat umum. Wawancara secara mendalam
dilakukan kepada informan-informan kunci yang mengetahui dan memahami pokok
permasalahan yang sedang diteliti.
Proses pencarian data di lapangan didukung oleh alat pendukung di lapangan
yakni alat rekam dan kamera foto/video. Alat rekam membantu peneliti ketika
melakukan wawancara sehingga data yang diperoleh ketika melakukan wawancara
tersimpan dengan baik dimana informasi-informasi tidak akan hilang. Peneliti
menyadari keterbatasan untuk dapat mengingat semua informasi yang diperoleh. Alat
rekam ini tentu sangat membantu terutama ketika melengkapi catatan lapangan
(fieldnote) sebagai dasar dalam pengolahan data yang dilakukan. Kamera foto/video

20

Universitas Sumatera Utara

bermanfaat untuk merekam peristiwa di lapangan guna mendukung data dan bukti
lapangan dan dapat juga memberikan gambaran penelitian ini secara visual.

1.5.3

Analisis data

Analisis data dilakukan setelah proses pencarian data dilapangan dianggap
cukup. Proses pencarian data di lapangan dilakukan dengan sistem bola salju
(snowball). Sedangkan pencarian data dianggap selesai ketika informasi yang
diperoleh di lapangan telah berulang-ulang. Untuk keakuratan data juga dilakukan
crosscheek (triangulasi) kepada informan untuk memastikan kebenaran data-data
yang diperoleh.
Analisis data dilakukan terhadap data hasil observasi, wawancara dan dari
dokumentasi dengan mengklasifikasikan/mengkategorikan data yang diperoleh
sesusai dengan perumusan masalah dalam penelitian ini dan menyingkirkan data yang
tidak relevan. Sehingga memudahkan untuk dipahami dengan baik. Data yang
terkumpul sudah dianggap menjawab permasalahan penelitian kemudian dilakukan
analisis dan interpretasi data. Terakhir adalah melakukan rangkuman dari hasil
interpretasi data-data yang telah dikumpulkan.

21

Universitas Sumatera Utara