Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kemampuan Dan Komitmen Karyawan Di Palang Merah Indonesia Sumatera Utara Chapter III VI

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan bertempat di Palang Merah Indonesia Daerah
Sumatra Utara Jl. Printis Kemerdekaan No. 37 Medan. Waktu Penelitian
dilaksanakan dari bulan Desember 2009 s/d Juni 2010.

3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey.
yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

3.2.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, yaitu menarik kesimpulan
secara naratif dan menguji hubungan atau pengaruh suatu variabel-variabel yang
diteliti serta hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnnya.

3.2.3 Sifat Penelitian
Sifat penelitian ini adalah eksplanatory, yaitu penelitian yang bermaksud

menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta pengaruh antara suatu
variabel dengan variabel lainnya.

25
Universitas Sumatera Utara

3.3 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja dan
melaksanakan tugas sehari-hari, dengan masa lama bekerja di PMI Daerah
Sumatra Utara minimal 2 (dua) tahun. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh
sampel yang benar-benar telah mengenal budaya kerja sehingga dapat
mengintreprestasikan dalam bentuk kemampuan dan komitmen. Menurut
Arikunto (2006), apabila subjeknya kurang dari 100, sampel lebih baik diambil
semuanya. Selanjutnya jika subjeknya lebih besar dari 100, maka sampel dapat
diambil antara 10 % - 15% atau 20% - 25% atau lebih. Karena subjek dari
penelitian ini kurang dari 100, maka jumlah populasi dihitung secara keseluruhan.
Cara ini disebut sensus atau somplete enumeration (Nazir, 2003: 325 ). Jumlah
karyawan sesuai dengan keterangan diatas sebanyak 34 orang dan keseluruhannya
dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini.


Tabel 3.1 Jumlah Populasi/Sampel Penelitian
Unit Kerja

Jumlah Populasi / Sample

Bagian Administrasi & Organisasi

21

Bagian Pelayanan

13
Total

34

Sumber Hasil Penelitian, 2010

3.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang lengkap dan teliti maka dalam penelitian ini

digunakan teknik pengumpulan data dengan :
1.

Wawancara pada responden untuk melengkapi data yang dibutuhkan, yang
tidak ada di pada kuesioner

Universitas Sumatera Utara

2.

Daftar pertanyaan ( questionaire) yang diberikan kepada karyawan Palang
Merah Indonesia Daerah Sumatera Utara yang menjadi responden dalam
penelitian, Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai pengaruh
budaya kerja terhadap kemampuan dan komitmen karyawan.

3.

Studi dokumentasi /kepustakaan yang terkait dengan permasalahan seperti
buku literatur ataupun buku yang mendukung, koran dan semacamnya, serta
dokumen lainya.


3. 5. Jenis Dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersumber dari :
1. Data primer adalah data yang diperoleh dari Palang Merah Indonesia
Daerah Sumatera Utara dengan melakukan wawancara (interview) dan
penyebaran daftar pertanyaan (quesioner) kepada responden dalam
penelitian ini.
2. Data Sekunder yaitu data yang berasal dari jurnal, literatur, peraturan,
serta dokumen lainnya yang mendukung penelitian ini.

3.6. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel-variabel

yang

akan

dianalisis

dalam


penelitian

ini

diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Variabel bebas adalah budaya kerja karyawan Palang Merah Indonesia Daerah
Sumatera Utara (indevendent variable) yang terdiri dari :

Universitas Sumatera Utara

a. Kejujuran (X 1 )
b. Ketekunan (X 2 )
c. Kreativitas (X 3 )
d. Kedisiplinan (X 4 )
e. Ilmu pengetahuan & teknologi (X 5 )
2. Variabel terikat (dependent variable) terdiri dari;
a. Kemampuan (Y 1 )
b. Komitmen (Y 2 )


3.6.1 Definisi Operasional Hipotesa Pertama
Budaya kerja adalah Nilai-nilai yang bermula dari adat istiadat, agama,
norma dan kaidah yang menjadi keyakinan pada diri pelaku kerja atau organisai
yang terdiri dari :
1.

Kejujuran (X 1 ) yaitu nilai yang menunjukkan bagaimana sikap dan perilaku
karyawan terhadap kejujuran di tempat kerja, dengan indikator yaitu;
a. Sikap yang berpihak pada kebenaran dan sikap moral yang terpuji
b. Berani untuk mengatasi dirinya sendiri, berani menolak dan bertindak
melawan segala kebatilan yang bertentangan dengan suara hati / kalbunya.

2.

Ketekunan (X 2 ) yaitu nilai yang menunjukkan bagaimana sikap dan perilaku
karyawan terhadap ketekunan di tempat kerja, dengan indikator yaitu;
a. Teliti, rajin mendalami sesuatu pekerjaan atau tugas yang secara konsisten
dan berkelanjutan sesuai dengan komitmen yang disepakati
b. Perhatian terhadap hal-hal kecil dalam pekerjaan.


Universitas Sumatera Utara

3.

Kreativitas (X 3 ) yaitu nilai yang menunjukkan bagaimana sikap dan perilaku
karyawan terhadap kreativitas di tempat kerja, dengan indikator yaitu;
a. Menciptakan ide-ide baru dalam pekerjaan
b. Memberikan penghargaan kepada pegawai yang kreativ
c. Menghadirkan aneka solusi tepat mengatasai masalah dalam pelaksanaan
tugas.

4.

Kedisiplinan (X 4 ) yaitu nilai yang menunjukkan bagaimana sikap dan
perilaku pegawai terhadap kedisiplinan di tempat kerja, dengan indikator
yaitu;
a. Sikap untuk tidak menentang aturan-aturan dan norma yang berlaku
b. Penegakan hukum dengan sanksi yang tegas


5.

Ilmu pengetahuan & teknologi (X 5 )

yaitu nilai yang menunjukkan

bagaimana sikap dan perilaku karyawan terhadap iptek di tempat kerja,
dengan indikator yaitu;
a. Menguasai iptek merupakan suatu hal yang harus dimiliki setiap pegawai
guna mempercepat tugas pelayanan
b. Pemanfaatan

kemajuan

ilmu

pengetahuan

dan


teknologi

guna

mempercepat tugas pelayanan.
6.

Kemampuan (Y 1 ) adalah sifat yang dibawa lahir atau dipelajari yang
memungkinkan seseorang menyelesaikan pekerjaanya. (Herman Sofyandi &
Iwa Garniwa, 2007 : 53-57). dengan indikator yaitu;
a. Memiliki kepandaian, keahlian dan

keterampilan

tertentu

dalam

kelancaran pelaksanaan tugas
b. Memiliki jiwa kepemimpinan dan kepribadian


Universitas Sumatera Utara

c. Melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar

Tabel 3.2 Definisi Operasional Hipotesa Pertama

No.
1.

2.

Variabel
Kejujuran
(X 1 )

Ketekunan
(X 2 )

Definisi Operasional

Nilai yang menunjukkan
bagaimana sikap dan
perilaku karyawan
terhadap kejujuran di
tempat kerja

Nilai yang menunjukkan
bagaimana sikap dan
perilaku karyawan
terhadap ketekunan di
tempat kerja

a)
b)

a)

b)
3.

4.

Kreativitas
(X 3 )

Kedisiplinan
(X 4 )

5.

Ilmu
pengetahuan
& teknologi
(X 5 )

6.

Kemampuan
(Y 1 )

Nilai yang menunjukkan
bagaimana sikap dan
perilaku karyawan
terhadap kreativitas di
tempat kerja

Nilai yang menunjukkan
bagaimana sikap dan
perilaku karyawan
terhadap kedisiplinan di
tempat kerja
Nilai yang menunjukkan
bagaimana sikap dan
perilaku karyawan
terhadap iptek di tempat
kerja

sifat yang dibawa lahir
atau dipelajari yang
memungkinkan
seseorang
menyelesaikan
pekerjaanya

a)
b)
c)

a)
b)

Indikator
Sikap yang berpihak pada kebenaran
dan sikap moral yang terpuji
Berani untuk mengatasi dirinya
sendiri, berani menolak dan bertindak
melawan segala kebatilan yang
bertentangan dengan suara hati /
kalbunya.
Teliti, rajin mendalami sesuatu
pekerjaan atau tugas yang secara
konsisten dan berkelanjutan sesuai
dengan komitmen yang Budaya teliti,
rajin mendalami sesuatu pekerjaan
atau tugas yang secara konsisten dan
berkelanjutan sesuai dengan
komitmen yang disepakati
Perhatian terhadap hal-hal kecil dalam
pekerjaan.
Menciptakan ide-ide baru dalam
pekerjaan
Memberikan penghargaan kepada
karyawan yang kreativ
Menghadirkan aneka solusi tepat
mengatasai masalah dalam
pelaksanaan tugas.
Sikap untuk tidak menentang aturanaturan dan norma yang berlaku
Penegakan hukum dengan sanksi yang
tegas

Skala
pengukuran
Skala Likert

Skala Likert

Skala Likert

Skala Likert

Pemanfaatan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi guna mempercepat tugas
pelayanan.

Skala Likert

a) Memiliki kepandaian, keahlian dan
keterampilan tertentu dalam
kelancaran pelaksanaan tugas
b) Memiliki jiwa kepemimpinan dan
kepribadian
c) Melaksanakan tugas dan fungsinya
secara baik dan benar

Skala Likert

Universitas Sumatera Utara

3.6.2 Definisi Operasional Hipotesa Kedua

Budaya kerja adalah Nilai-nilai yang bermula dari adat istiadat, agama,
norma dan kaidah yang menjadi keyakinan pada diri pelaku kerja atau organisai
yang terdiri dari :
1.

Kejujuran (X 1 ) yaitu nilai yang menunjukkan bagaimana sikap dan perilaku
karyawan terhadap kejujuran di tempat kerja, dengan indikator yaitu;
c. Sikap yang berpihak pada kebenaran dan sikap moral yang terpuji
d. Berani untuk mengatasi dirinya sendiri, berani menolak dan bertindak
melawan segala kebatilan yang bertentangan dengan suara hati / kalbunya.

2.

Ketekunan (X 2 ) yaitu nilai yang menunjukkan bagaimana sikap dan perilaku
karyawan terhadap ketekunan di tempat kerja, dengan indikator yaitu;
c. Teliti, rajin mendalami sesuatu pekerjaan atau tugas yang secara konsisten
dan berkelanjutan sesuai dengan komitmen yang disepakati
d. Perhatian terhadap hal-hal kecil dalam pekerjaan.

3.

Kreativitas (X 3 ) yaitu nilai yang menunjukkan bagaimana sikap dan perilaku
karyawan terhadap kreativitas di tempat kerja, dengan indikator yaitu;
d. Menciptakan ide-ide baru dalam pekerjaan
e. Memberikan penghargaan kepada pegawai yang kreativ
f. Menghadirkan aneka solusi tepat mengatasai masalah dalam pelaksanaan
tugas.

4.

Kedisiplinan (X 4 ) yaitu nilai yang menunjukkan bagaimana sikap dan
perilaku pegawai terhadap kedisiplinan di tempat kerja, dengan indikator
yaitu;
c. Sikap untuk tidak menentang aturan-aturan dan norma yang berlaku

Universitas Sumatera Utara

d. Penegakan hukum dengan sanksi yang tegas
5.

Ilmu pengetahuan & teknologi (X 5 )

yaitu nilai yang menunjukkan

bagaimana sikap dan perilaku karyawan terhadap iptek di tempat kerja,
dengan indikator yaitu;
c. Menguasai iptek merupakan suatu hal yang harus dimiliki setiap pegawai
guna mempercepat tugas pelayanan
d. Pemanfaatan

kemajuan

ilmu

pengetahuan

dan

teknologi

guna

mempercepat tugas pelayanan.
6.

Komitmen (Y 2 ) adalah rasa keterikatan yang kuat antara pegawai terhadap
falsafah dan satuan kerja sehingga pegawai rela melaksanakan tugas yang
harus diemban secara taat asas, yang telah ditetapkan dalam satu wadah
kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu berdasarkan nilai-nilai yang
dipegang teguh bersama, dengan indikator yaitu;
a.

Kesediaan diri pegawai mengerahkan seluruh usaha yang diharapkan
untuk menyelesaikan tugas dan kewajiban

b.

Merekomendasikan hal-hal positif kepada pegawai lain

c. Memegang teguh visi dan misi dan melaksanakannya dengan taat asas
dalam tugas sehari-hari

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.3 Definisi Operasional Hipotesa Kedua

No.
1.

Variabel
Kejujuran
(X 1 )

2.

Ketekunan
(X 2 )

Definisi Operasional
Nilai yang menunjukkan
bagaimana sikap dan
perilaku karyawan
terhadap kejujuran di
tempat kerja

Nilai yang menunjukkan
bagaimana sikap dan
perilaku karyawan
terhadap ketekunan di
tempat kerja

a)
b)

a)

b)

3.

4.

5.

6.

Kreativitas
(X 3 )

Kedisiplinan
(X 4 )

Ilmu
pengetahuan
& teknologi
(X 5 )
Komitmen
(Y 2 )

Nilai yang menunjukkan
bagaimana sikap dan
perilaku karyawan
terhadap kreativitas di
tempat kerja

Nilai yang menunjukkan
bagaimana sikap dan
perilaku karyawan
terhadap kedisiplinan di
tempat kerja
Nilai yang menunjukkan
bagaimana sikap dan
perilaku karyawan
terhadap iptek di tempat
kerja
Rasa keterikatan yang
kuat antara karyawan
terhadap falsafah dan
satuan kerja sehingga
karyawan rela
melaksanakan tugas yang
harus diemban secara
taat asas, yang telah
ditetapkan dalam satu
wadah kerjasama untuk
mencapai tujuan tertentu
berdasarkan nilai-nilai
yang dipegang teguh
bersama

a)
b)
c)

a)
b)

Indikator
Sikap yang berpihak pada kebenaran
dan sikap moral yang terpuji
Berani untuk mengatasi dirinya
sendiri, berani menolak dan bertindak
melawan segala kebatilan yang
bertentangan dengan suara hati /
kalbunya.
Teliti, rajin mendalami sesuatu
pekerjaan atau tugas yang secara
konsisten dan berkelanjutan sesuai
dengan komitmen yang Budaya teliti,
rajin mendalami sesuatu pekerjaan
atau tugas yang secara konsisten dan
berkelanjutan sesuai dengan
komitmen yang disepakati
Perhatian terhadap hal-hal kecil dalam
pekerjaan.
Menciptakan ide-ide baru dalam
pekerjaan
Memberikan penghargaan kepada
karyawan yang kreativ
Menghadirkan aneka solusi tepat
mengatasai masalah dalam
pelaksanaan tugas.
Sikap untuk tidak menentang aturanaturan dan norma yang berlaku
Penegakan hukum dengan sanksi yang
tegas

Pemanfaatan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi guna mempercepat tugas
pelayanan.

a) Kesediaan diri karyawan
mengerahkan seluruh usaha yang
diharapkan untuk menyelesaikan tugas
dan kewajiban
b) Merekomendasikan hal-hal positif
kepada karyawan lain
c) Memegang teguh visi dan misi dan
melaksanakannya dengan taat asas
dalam tugas sehari-hari

Skala
pengukuran
Skala Likert

Skala Likert

Skala Likert

Skala Likert

Skala Likert

Skala Likert

Universitas Sumatera Utara

Indikator-indikator tersebut di atas kemudian dijabarkan dalam bentuk
kuesioner. Penilaian dilakukan dengan scoring skala Likert, dimana nilai-nilai
pertanyaan mempunyai lima kemungkinan jawaban yaitu;

1. Katagori sangat membudaya dengan skor

=

5

2. Katagori membudaya dengan skor

=

4

3. Katagori ragu-ragu dengan skor

=

3

4. Katagori tidak membudaya dengan skor

=

2

5. Katagori sangat tidak membudaya dengan skor =

1

3.7 Uji Validitas dan Realibitas Instrumen
Uji validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan
kepada 34 (tiga puluh empat) karyawan di lingkungan Palang Merah Indonesia
Daerah Sumatera Utara. Untuk mengumpulkan data penelitian. Ada dua konsep
yang digunakan untuk mengukur kualitas data, yaitu validitas dan reliabilitas

3.7.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut.
Validitas sebuah tes menunjukkan sejauhmana instrumen dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 1999:109). Pengujian
validitas diperoleh dari mengkorelasikan skor setiap item dengan skor total yang
merupakan jumlah tiap skor item. Hasil korelasi bagian total inilah yang diuji

Universitas Sumatera Utara

signifikansinya untuk menentukan valid tidaknya item tersebut terhadap
faktornya. Item yang mempunyai korelasi positif di atas nilai r kritis tabel (0,339)
menunjukkan bahwa item tersebut valid (Sugiyono, 1999:24).
Berdasarkan tabel dapat bahwa untuk uji validitas untuk masingmasing variabel bebas dapat dilihat korelasi masing-masing butir pertanyaan
dengan nilai totalnya yaitu :

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Var iabel Kejujur an
Butir

r -hitung

r -tabel

1
0.604
0,27852
2
0.704
0,27852
3
0.473
0,27852
4
0.607
0,27852
5
0.763
0,27852
6
0.417
0,27852
Sumber : Hasil Penelitian 2010 (Data Diolah)

Keter angan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

variabel kejujuran (X 1 ) untuk butir 1 menghasilkan koefisien korelasi
sebesar 0.604, untuk butir 2 sebesar 0.704, untuk butir 3 sebesar 0.473 untuk
butir 4 sebesar 0.607, untuk butir 5 sebesar 0.763, untuk butir 6 sebesar
0.417.
Sedangkan Uji validitas untuk variabel ketekunan (X 2 ) dapat dilihat
korelasi masing-masing butir pertanyaan yaitu untuk butir 1 sebesar 0.805,
untuk butir 2 sebesar 0.897, untuk butir 3 sebesar 0.856, untuk butir 4 sebesar
0.584, untuk butir 5 sebesar 0.784, untuk butir 6 sebesar 0.702, dan untuk
butir 7 sebesar 0.849 seperti yang terlihat pada tabel 4.3 dibawah ini.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Var iabel Ketekunan
Butir

r -hitung

r -tabel

1
0.805
0,27852
2
0.897
0,27852
3
0.856
0,27852
4
0.584
0,27852
5
0.784
0,27852
6
0.702
0,27852
7
0.849
0,27852
Sumber : Hasil Penelitian 2010 (Data Diolah)

Keter angan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Uji validitas untuk variabel kreativitas (X 3 ), butir 1 menghasilkan
koefisien korelasi sebesar 0.791, untuk butir 2 sebesar 0.650, untuk butir 3
sebesar 0.865, untuk butir 4 sebesar 0.594, untuk butir 5 sebesar 0.719, dan
untuk butir 6 sebesar 0.368. seperti yang terlihat pada tabel 4.3 dibawah ini.

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Var iabel Kr eativitas
Butir

r -hitung

r -tabel

1
0.791
0,27852
2
0.650
0,27852
3
0.865
0,27852
4
0.594
0,27852
5
0.719
0,27852
6
0.368
0,27852
Sumber : Hasil Penelitian 2010 (Data Diolah)

Keter angan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Untuk validitas variabel kedisiplinan (X 4 ) pada butir 1 menghasilkan
koefisien korelasi sebesar 0.821, untuk butir 2 sebesar 0.863, untuk butir3 sebesar
0.807, untuk butir 4 sebesar 0.841, untuk butir 5 sebesar 0.849, untuk butir 6
sebesar 0.821 dan untuk butir 7 sebesar 0.814 seperti tabel dibawah ini.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Var iabel Kedisiplinan
Butir

r -hitung

r -tabel

Keter angan
Valid

1
0.821
0,27852
2
0.863
0,27852
3
0.807
0,27852
4
0.841
0,27852
5
0.849
0,27852
6
0.821
0,27852
7
0.814
0,27852
Sumber : Hasil Penelitian 2010 (Data Diolah)

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Untuk validitas variabel ilmu pengetahuan & teknologi (X 5 ) pada butir
1 menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0.793, untuk butir 2 sebesar 0.802,
untuk butir3 sebesar 0.880, untuk butir 4 sebesar 0.771, untuk butir 5 sebesar
0.783, dan untuk butir 6 sebesar 0.853. seperti tabel dibawah ini.

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Var iabel Ilmu pengetahuan & Teknologi
Butir

r -hitung

r -tabel

1
0.793
0,27852
2
0.802
0,27852
3
0.880
0,27852
4
0.771
0,27852
5
0.783
0,27852
6
0.863
0,27852
Sumber : Hasil Penelitian 2010 (Data Diolah)

Keter angan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Sedangkan untuk uji validitas variabel terikat, untuk variabel kemampuan
(Y 1 ) pada butir 1 menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0.714, untuk butir 2
sebesar 0.923, untuk butir 3 sebesar 0.860, untuk butir 4 sebesar 0.938 dan untuk
butir 5 sebesar 0.923. seperti tabel dibawah ini.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Var iabel Kemampuan
Butir

r -hitung

r -tabel

1
0.714
0,27852
2
0.923
0,27852
3
0.860
0,27852
4
0.938
0,27852
5
0.923
0,27852
Sumber : Hasil Penelitian 2010 (Data Diolah)

Keter angan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Untuk validitas variabel komitmen (Y 2 ) pada butir 1 menghasilkan
koefisien korelasi sebesar 0.714, untuk butir 2 sebesar 0.923, untuk butir3 sebesar
0.860, untuk butir 4 sebesar 0.938, dan untuk butir 5 sebesar 0.923.

Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Var iabel Komitmen
Butir

r -hitung

r -tabel

1
0.714
0,27852
2
0.923
0,27852
3
0.860
0,27852
4
0.938
0,27852
5
0.923
0,27852
Sumber : Hasil Penelitian 2010 (Data Diolah)

Keter angan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Dalam pengujian validitas ini, penulis membandingkan r hitung dengan r tabel .
Untuk r tabel dalam penelitian ini sebesar 0.27852. Jika r hitung lebih besar dari r tabel
maka butir tersebut adalah valid dan begitu pula sebaliknya. Berdasarkan
perbandingan nilai koefisien korelasi masing-masing butir dengan r tabel .

3.7.2 Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas untuk
mengetahui sejauh mana suatu instrumen dapat dipercaya. Suatu instrumen akan
reliabel apabila instrumen tersebut dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang

Universitas Sumatera Utara

sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten. (Singaribun dan
Effendi, 1989:140). Pengujiannya dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Dan
hanya memerlukan sekali pengujian dengan menggunakan teknik statistik
terhadap skor jawaban responden yang dihasilkan dari penggunaan intrumen yang
bersangkutan (Indriatoro dan Supomo, 1999:181). Variabel dikatakan reliabel jika
nilai hitung ≥ 0,6 (Salimun, 2002).
Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan teknik crombach’s
alpha yakni menghitung validitas menggunakan varians skor tiap-tiap butir
dan skor varians total. Setelah pengujian dilakukan, nilai crombacnh’s alpha
atau reliabilitas instrumen.

Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabelitas Var iabel
No

Var iabel

Koefisien Alfa

1 Kejujuran
2 Ketekunan
3 Kreativitas
4 Kedisiplinan
5 Ilmu Pengetahuan & Teknologi
6 Kemampuan
7 Komitmen
Sumber : Hasil Penelitian 2010 (Data Diolah)

0.820
0.930
0863
0,949
0,933
0.948
0.948

Keter angan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel

kejujuran (X 1 ) adalah 0,820, ketekunan (X 2 ) sebesar 0,930,
kreativitas (X 3 ) sebesar 0,863, kedisiplinan (X 4 ) sebesar 0,949, sedangkan
untuk instrumen ilmu pengetahuan & teknologi (X 5 ) sebesar 0,933. Untuk
kemampuan ( Y 1 ) sebesar 0,948 dan komitmen (Y 2 ) juga sebesar 0,948.
(lampiran.IV). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen
penelitian adalah realibel untuk digunakan dalam penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara

3.8. Model Analisis Data
3.8.1 Model Analisis Data Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama dalam penelitian ini, yaitu :
1.

H o : b 1, b 2, b 3 , b 4, b 5 = 0 Berarti budaya kerja yang terdiri dari :
kejujuran (X 1 ), ketekunan (X 2 ), kreativitas (X 3 ), kedisiplinan (X 4 ),
ilmu pengetahuan & teknologi (X 5 ), tidak berpengaruh terhadap
Kemampuan karyawan Palang Merah Indonesia Daerah Sumatera Utara
(Y 1 )

2.

.

H a : b 1, b 2, b 3 , b 4, b 5 ≠ 0 Berarti budaya kerja yang terdiri dari :
kejujuran (X 1 ), ketekunan (X 2 ), kreativitas (X 3 ), kedisiplinan (X 4 ),
ilmu pengetahuan & teknologi (X 5 ), berpengaruh terhadap Kemampuan
karyawan Palang Merah Indonesia Daerah Sumatera Utara (Y 1 )

.

Alat uji statistik yang dipergunakan untuk menganalisis hipotesis pertama
dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple
Regresion Analysis) untuk menguji variabel bebas (Budaya kerja yang terdiri
dari : kejujuran (X 1 ), ketekunan (X 2 ), kreativitas (X 3 ), kedisiplinan (X 4 ), ilmu
pengetahuan & teknologi (X 5 ), terhadap variabel terikat Kemampuan karyawan
Palang Merah Indonesia Daerah Sumatera Utara (Y 1 )

.

Analisis regresi linier berganda dipergunakan dalam penelitian ini karena
variabel terikat yang akan dicari dipengaruhi oleh lebih dari satu variabel bebas
atau variabel penjelas.

Universitas Sumatera Utara

Model persamaan regresi linier berganda :
Y1 = b0 + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + ε
Dimana : Y 1
= Kemampuan Karyawan
b0
= Konstanta
b 1 ,.., b 5 = Koefisien Variabel X 1 ,.......,X 5
X1
= Kejujuran
X2
= Ketekunan
X3
= Kreativitas
X4
= Kedisiplinan
X5
= Ilmu pengetahuan &teknologi
ε
= Eror of Term
Pengujian hipotesis pertama sebagai berikut :
1.

Uji F (Uji secara simultan)
Uji F dilakukan untuk melihat secara bersama-sama apakah ada

pengaruh dari variabel bebas (X 1, X 2, X 3, X 4 , X 5 ) yaitu : kejujuran, ketekunan,
kreativitas, kedisiplinan dan ilmu pengetahuan & teknologi terhadap
kemampuan karyawan Palang Merah Indonesia Daerah Sumatra Utara.
Nilai F

hitung

dibandingkan dengan nilai F

tabel

dengan kriteria

pengambilan keputusan yaitu :
a. Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5 %
b. Ho ditolak (Ha diterima) jika F hitung > F tabel pada α = 5 %
2.

Uji t ( Uji secara parsial)
Uji t bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh dari

variabel bebas yaitu (X 1 ) kejujuran, (X 2 ) ketekunan, (X 3 ) kreativitas, (X 4 )
kedisiplinan, (X 5 ) ilmu pengetahuan & teknologi terhadap variabel terikat yaitu
kemampuan karyawan Palang Merah Indonesia Daerah Sumatra Utara.
a. Ho diterima jika t

tabel

≤ t hitung, ≤ t

tabel

pada α = 5 %

Universitas Sumatera Utara

b. Ho ditolak (Ha diterima) jika t

hitung

t

tabel

pada α = 5 %

3.8.2 Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua dalam penelitian ini, yaitu :
1.

Ho :

b 1, b 2, b 3, b 4, b 5 = 0 Berarti budaya kerja yang terdiri dari :

kejujuran (X 1 ), ketekunan (X 2 ), kreativitas (X 3 ), kedisiplinan (X 4 ),
ilmu pengetahuan & teknologi (X 5 ), tidak berpengaruh terhadap
Komitmen
Utara(Y 2 )
2.

Ha

karyawan Palang Merah Indonesia Daerah Sumatera
.

: b 1, b 2, b 3, b 4, b 5, ≠ 0 Berart budayaa kerja yang terdiri dari :

kejujuran (X 1 ), ketekunan (X 2 ), kreativitas (X 3 ), kedisiplinan (X 4 ),
ilmu pengetahuan & teknologi (X 5 ), berpengaruh terhadap Komitmen
karyawan Palang Merah Indonesia Daerah Sumatera Utara (Y 2 ).

Alat uji statistik yang dipergunakan untuk menganalisis hipotesis kedua
dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Regresion
Analysis) untuk menguji variabel bebas

(Budaya kerja yang terdiri dari :

kejujuran (X 1 ), ketekunan (X 2 ), kreativitas (X 3 ),

kedisiplinan (X 4 ), ilmu

pengetahuan & teknologi (X 5 ), terhadap variabel terikat Komitmen karyawan
Palang Merah Indonesia Daerah Sumatera Utara(Y 1 ).
Analisis regresi linier berganda dipergunakan dalam penelitian ini karena
variabel terikat yang akan dicari dipengaruhi oleh lebih dari satu variabel bebas
atau variabel penjelas.
Model persamaan regresi linier berganda :
Y2 = b0 + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + ε

Universitas Sumatera Utara

Dimana : Y 2
=
b0
=
b 1 ,.., b 5 =
X1
=
X2
=
X3
=
X4
=
X5
=
ε
=

Komitmen Karyawan
Konstanta
Koefisien Variabel X 1 ,.......,X 5
Kejujuran
Ketekunan
Kreativitas
Kedisiplinan
Ilmu pengetahuan & teknologi
Eror of Term

Pengujian hipotesis pertama sebagai berikut :
1.

Uji F (Uji secara simultan)
Uji F dilakukan untuk melihat secara bersama-sama apakah ada
pengaruh dari variabel bebas (X 1, X 2, X 3, X 4 , X 5 ) yaitu kejujuran, ketekunan,
kreativitas, kedisiplinan dan ilmu pengetahuan & teknologi terhadap
komitmen karyawan Palang Merah Indonesia Daerah Sumatra Utara.
Nilai F

hitung

dibandingkan dengan nilai F

tabel

dengan kriteria

pengambilan keputusan yaitu :
a. Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5 %
b.

2.

Ho ditolak (Ha diterima) jika F hitung > F tabel pada α = 5 %

Uji t ( Uji secara parsial)
Uji t bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh dari
variabel bebas yaitu (X 1 ) kejujuran, (X 2 ) ketekunan, (X 3 ) kreativitas, (X 4 )
kedisiplinan, (X 5 ) ilmu pengetahuan & teknologi terhadap variabel terikat
yaitu komitmen karyawan Palang Merah Indonesia Daerah Sumatra Utara.
Nilai t

hitung

dibandingkan dengan t

tabel

dengan kriteria pengambilan

keputusan yaitu :
a. Ho diterima jika t

tabel

≤ t hitung, ≤ t

tabel

pada α = 5 %

Universitas Sumatera Utara

b. Ho ditolak (Ha diterima) jika t

hitung

< t

tabel

atau t

hitung

> t

tabel

pada α = 5%
3.9. Pengujian Asumsi Klasik
3.9.1 Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2005), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi, variabel penggangu atau residual berdistribusi normal. Pada
penelitian ini, untuk menganalisis apakah residual berdistribusi normal atau tidak
dengan menggunakan analisis grafik dan analisis statistik.
1.

Analisis grafik yaitu dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar
pengambilan keputusan pada gerafik (Ghozali,2005) :
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Anlisis statistik yaitu dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S).
Dasar pengambilan keputusan (Suliyanto, 2005) :
Jika nilai Kolmogorov-Smirnov

Z≤

Z

tabel,

atau signifikansi variabel

residual > α, maka data residual terdistribusi normal.
Jika nilai kolmogorov-Smirnov Z > Z

tabel ,

atau nilai signifikansi variabel

residual < α, maka data residual terdistribusi tidak normal.

Universitas Sumatera Utara

3.9.2 Uji Multikolinearitas
Menurut Prastito (2004), bahwa ”multikolinearitas adalah keadaan dimana
variabel-variabel

indevendent

dalam persamaan regresi mempunyai korelasi

(hubungan) yang eret satu sama lain. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF
(Variance InflationFactor) dan nilai Tolerance”
Selanjutnya menurut Santoso (2002), bahwa ”pedoman suatu model
regresi yang bebas multiko adalah mempunyai VIF kurang dari angka 5 dan
mempunyai angka tolerance mendekati 1”.

3.9.3 Uji Heteroskedastistas
Uji Heteroskedastistas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varian dari residual lain tetap maka disebut
homokedastititas dan jika varians berbeda disebut heteroskedastistas. Model
regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastistas (Ghozali, 2005)
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala heteroskedastistas dalam
regresi linier dapat digunakan residual yang berupa grafik, dengan dasar
pengambilan keputusan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian
menyempit) maka telah terjadi heteroskedastistas. Jika tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi
heteroskedasititas (Santoso,2000)

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambar an Umum Palang Mer ah Indonesia Daer ah Sumater a Utar a
Palang Merah Indonesia Daerah Sumatera Utara adalah salah satu dari 33
PMI Propinsi yang ada di indonesia, dan memiliki 24 Palang Merah Indonesia
Kabupaten/kotamadya di Wilayah PMI Provinsi Sumatera Utara.
4.1.1.1 Sejar ah Palang Mer ah Indonesia
 Sebelum Perang Dunia II, 21 Oktober 1873

Nederlands Rode Kruis

Afdeling Indie (NERKAI) didirikan Belanda
 Tahun 1932, dr RCL Senduk & dr Bahder Djohan menggagas untuk
mendirikan Palang Merah Indonesia, tetapi gagal.
 Tanggal 17 Agustus 1945, RI merdeka
 Tanggal 3 September 1945, Presiden Soekarno memerintahkan Menkes
RI, dr. Buntaran Martoatmodjo untuk

bentuk Badan Palang Merah

Nasional
 5 September 1945, Menkes RI membentuk Panitia Lima dr. R. Mochtar
(Ketua), dr. Bahder Djohan (Penulis), serta tiga orang anggota, yaitu dr.
Djuhana, dr. Marzuki dan dr. Sitanala.
 17 September 1945, Palang Merah Indonesia terbentuk sebagai sebuah
organisasi palang merah / yang merupakan organisasi non Pemerintah,

Universitas Sumatera Utara

46

ditandai dengan terbentuk Pengurus Besar Palang Merah Indonesia dan
dilantik oleh Wakil Presiden RI
 16 Januari 1950, serah terima tugas dari NERKAI (Nederlandsch Roode
Kruis Afdeling Indonesie)
 16 Januari 1950, terbit KEPPRES RIS No. 25 Th 1950 tentang
pengesahan berdirinya Palang Merah Indonesia sebagai satu – satunya
Perhimpunan Palang Merah di Indonesia.
 5 Juni 1950, Pemerintah Republik Indonesia ikut meratifikasi Konvensi
Jenewa
 15 Juni 1950, Palang Merah Indonesia diakui sebagai

Perhimpunan

Palang Merah Nasional
 16 Oktober 1950, Palang Merah Indonesia diterima sebagai Anggota
LIGA (Federasi) yang ke 68

4.1.1.2 Visi dan Misi
Visi Palang Merah Indonesia adalah ”terwujudnya Palang Merah
Indonesia Sebagai Organisasi Kemanusiaan yang Profesional, Tanggap dan di
Cintai Masyarakat ”
( Profesional berarti mempunyai kemampuan khusus dalam menjalankan kegiatan
kemanusiaan dan Tanggap berarti cepat mengetahui dan menyadari gejala/kondisi
yang muncul )
Sedangkan Misi Palang Merah Indonesia adalah :
1) Menguatkan dan Mengembangkan Organisasi
2) Meningkatkan dan Mengembangkan Kualitas SDM (Pengurus, Staf, PMR dan

Universitas Sumatera Utara

Relawan)
3) Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kepalangmerahan
4) Mengembangkan Kegiatan Kepalangmerahan Berbasis Masyarakat
5) Meningkatkan dan Mengembangkan Jejaring Kerjasama
6) Menyebarluaskan, Mengadvokasi dan Melaksanakan Prinsip-Prinsip Dasar
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah serta Hukum Prikemanusiaan
Internasional,

Mengembangkan

Komunikasi,

Informasi

dan

Eduksi

Kepalangmerahan.

4.1.1.3 Str uktur Or ganisasi
Struktur dan susunan organisasi Palang Merah Indonesia disesuaikan
dengan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMI dan
ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Daerah Palang Merah
Indonesia Daerah Sumatera Utara Nomor 012/KEP PD PMI SUMUT/IX/2009
tertanggal 07 September 2009, adapun susunan struktur organisasi Palang Merah
Indonesia Daerah Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

4.1.1.4 Tugas dan Fungsi
Tugas pokok Palang Merah Indonesia menurut Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga pasal 9 adalah:
1) Bertindak untuk dan atas nama pemerintah Republik Indonesia dalam
pelaksanaan hubungan luar negeri di bidang kepalangmerahan menurut
Konvensi-Konvensi Jenewa tahun 1949;
2) Mempersiapkan dan melaksanakan tugas-tugas bantuan penanggulangan
bencana, baik di dalam maupun di luar negeri;
3) Melaksanakan tugas-tugas lain di bidang kepalangmerahan yang diberikan oleh
Pemerintah Republik Indonesia; dan
4) Menjalankan semua kegiatan Palang Merah Indonesia dengan berpegang pada
ketentuan perundang-undangan yang berlaku di negara Republik Indonesia.
Untuk memenuhi asas dan mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 dan Pasal 6 Anggaran Dasar serta sebagai penjabaran dari mandat dan
tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan Pasal 9 Anggaran Dasar,
Palang Merah Indonesia melaksanakan kegiatan pokok:
1) Pembinaan dan pengembangan organisasi;
2) Penanggulangan bencana termasuk pemulihan hubungan keluarga;
3) Pelayanan sosial dan kesehatan, termasuk upaya kesehatan transfusi darah;
4) Penyebarluasan dan pengembangan aplikasi nilai-nilai kemanusiaan dan
prinsip-prinsip dasar gerakan internasional Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah serta hukum perikemanusiaan internasional; dan

Universitas Sumatera Utara

5) Pembinaan generasi muda dan relawan.

Pengurus provinsi Palang Merah Indonesia bertugas untuk:
a. Membangun dan mengembangkan organisasi Palang Merah Indonesia agar
dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan mandat dan
penugasan yang diberikan;
b. Menegakkan dan mengawasi pelaksanaan prinsip-prinsip dasar gerakan
internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah;
c. Membuat dan menetapkan kebijakan yang mengacu pada anggaran
dasar/anggaran rumah tangga, hasil-hasil Musyawarah Nasional, Musyawarah
Provinsi, Musyawarah Kerja Nasional, dan Musyawarah Kerja Provinsi;
d. Mewakili Palang Merah Indonesia ke dalam dan ke luar organisasi di
daerahnya;
e. Mengangkat dan memberhentikan Kepala Markas Palang Merah Indonesia
Provinsi;
f. Mengawasi dan mengevaluasi secara berkala kinerja Kepala Markas Palang
Merah Indonesia Provinsi;
g. Mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan rencana program pokok serta
pelaksanaan tugas lainnya selama masa baktinya pada Musyawarah Provinsi;
dan
h. melantik pengurus kabupaten/kota.

Universitas Sumatera Utara

Hal-hal yang berkaitan dengan pengaturan tugas pengurus provinsi dan
Kepala Markas Palang Merah Indonesia Provinsi akan diatur di dalam peraturan
organisasi.

Berdasarkan Surat Keputusan Palang Merah Indonesia Daerah Sumatera
Utara No. 012 /KEP-PD Palang Merah Indonesia/XI/2009 tentang peran dan tugas
serta uraian pekerjaan dari masing masing karyawan adalah sebagai berikut :

Kepala Markas
Peran Dan Tugas Pokok
1) Mengelola Administrasi, mengembangkan dan

memonitor kegiatan harian

Daerah untuk memastikan kinerja Palang Merah Indonesia yang efisien dan
profesional di wilayahnya
2) Menyelesaikan tugas lain yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab
sesuai arahan dari Pengurus
3) Bekerja kearah pencapaian Renstra Palang Merah Indonesia 2004 – 2009
melalui kegiatan manajerial dan

penggalangan kerjasama di bidang

operasional dengan pihak lain / kelompok terkait dengan berpedoman kepada
AD/ART Palang Merah Indonesia, aturan-aturan dan Kebijakan Palang Merah
Indonesia serta Rencana Kerja Tahunan.

Kepala Bidang Administrasi dan Organisasi
Peran dan Tugas Pokok
1) Memantau implementasi aturan dasar/kebijaksanaan Organisasi dan AD/ART.

Universitas Sumatera Utara

2) Membina dan mengembangkan kualitas manajement administrasi dan
organisasi kapasitas di segenap jajarannya dalam penyelenggaraan Organisasi.
3) Mengkoordinasikan Perencanaan Program dan Kebijakan Pengurus Daerah
agar lebih terarah dan terintegrasi
4) Menyiapkan dan menyelenggarakan kegiatan manajemen administrasi dan
Organisasi, khususnya Musyawarah Daerah (MUSDA) dan Musyawarah Kerja
Daerah (MUKERDA).
5) Membantu membina dan mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak
terkait di Bidang Manajement adminitrasi dan organisasi dalam pengembangan
sumber daya.
6) Pembinaan, pemantauan dan evaluasi PMR, KSR danTSR di Tingkat Cabang.
7) Pembinaan, pemantauan dan evaluasi standar pelatihan di Tingkat Daerah dan
Cabang.

Kepala Sub Bidang Keuangan
Peran dan Tugas Pokok
1) Administrasi, pencatatan dan monitoring kegiatan keuangan Daerah yang
berhubungan dengan proyek/program Daerah untuk menjamin efisiensi,
transparansi dan kinerja yang profesional.
2) Bekerja kearah pencapaian Renstra Palang Merah Indonesia 2004 – 2009
melalui kegiatan manajerial dan penggalangan kerjasama dibidang keuangan
dengan pihak lain / kelompok yang efektif dengan

berpedoman kepada

AD/ART Palang Merah Indonesia, aturan-aturan dan Kebijakan Palang Merah
Indonesia serta Rencana Kerja Tahunan.

Universitas Sumatera Utara

3) Memastikan pemahaman atas peran, tanggung jawab bagian keuangan dalam,
hubungannya dengan pihak lain dan masalah akuntabilitas.
4) Menyelesaikan tugas lain yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab
sesuai arahan dari Pengurus.
Kepala Sub Bidang Administrasi dan Kepegawaian
Peran dan Tugas Pokok
1) Merumuskan dan mengembangkan kebijakan Pengurus Daerah di bidang
Kepegawaian dan Ketatausahaan
2) Pembinaan dan pengembangan kualitas pegawai di lingkungan Palang Merah
Indonesia Daerah
3) Pembinaan disiplin pegawai Palang Merah Indonesia Daerah
4) Pembinaan kesejahteraan pegawai Palang Merah Indonesia Daerah
5) Menyelenggarakan kegiatan administrasi Kepegawaian dan Ketatausahaan
secara umum

Kepala Sub Bidang PMR, Relawan dan Diklat
Peran dan Tugas Pokok
1) Memantau implementasi aturan dasar/kebijaksanaan Organisasi dan AD/ART.
2) Pembinaan, pemantauan dan evaluasi PMR, KSR danTSR di Tingkat Cabang.
3) Pembinaan, pemantauan dan evaluasi standar pelatihan di Tingkat Daerah dan
Cabang.

Kepala Sub Bidang Komunikasi dan Informasi
Peran dan Tugas Pokok

Universitas Sumatera Utara

1) Melaksanakan program komunikasi yang tercakup dalam kegiatan :
Kehumasan, Penyebarluasan / Diseminasi Kepalangmerahan dan HPI, RFL
serta Protokol baik secara khusus maupun terpadu dengan program organisasi
lainnya.
2) Mengembangkan kegiatan komunikasi dalam cakupan regional dalam rangka
mendukung penguatan kapasitas organisasi dan kegiatan/pelaksanaannya
pembentukan citra positip dan budaya organisasi Palang Merah Indonesia.
3) Mengembangkan kegiatan pelaksanaan buletin suara kemanusiaan Palang
Merah Indonesia Daerah Sumut

Staff Pengembangan Sumber Daya
Peran dan Tugas Pokok
1) Memastikan pola pikir dan pola kerja Bidang pengembangan sumber daya
mengacu

kepada kebijakan-kebijakan, keputusan-keputusan dan peraturan-

peraturan yang berlaku (compliance, governance).
2) Melakukan monitoring perkembangan dan kemajuan pelaksanaan program
kerja Divisi Resources Development.
3) Memahami tugas,tanggung jawab dan wewenang dan target kerja.
4) Melakukan Review Needs Analysis Sumber Penghasilan, kemitraan strategis
5) Memantau implementasi aturan dasar/kebijaksanaan Organisasi dan AD/ART.
6) Membina dan mengembangkan kualitas manajement oranisasi dan kapasitas
Pengurus

Palang

Merah

Indonesia

di

segenap

jajarannya

dalam

penyelenggaraan Organisasi.

Universitas Sumatera Utara

7) Mengkoordinasikan Perencanaan Program dan Kebijakan Pengurus Daerah
agar lebih terarah dan terintegrasi
8) Membantu membina dan mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak
terkait di Bidang Organisasi dan Manajemen, dalam pengembangan sumber
daya.
Staff Procurement dan Logistik
Peran dan Tugas Pokok
1) Merumuskan dan mengembangkan kebijakan Pengurus Daerah di bidang
Pengadaan barang dan logistik
2) Menyelenggarakan kegiatan administrasi logistic dan pengadaan barang
3) Melakukan adminitrasi dan tehnis untuk usaha logistic transfuse darah

Kepala Bidang Pelayanan
Peran dan Tugas Pokok
1) Membantu Pengurus Palang Merah Indonesia Daerah untuk menyusun
kebijaksanaan dan mengkoordinasikan pelaksanaan di Bidang Pelayanan
2) Membina dan mengembangkan program Palang Merah Indonesia di bidang
pelayanan
3) Melakukan koordinasi dan integrasi program ke dalam program lainnya di
lingkungan Palang Merah Indonesia dan di luar Palang Merah Indonesia
4) Melakukan monitoring dan evaluasi.
5) Membantu pengurus Daerah dalam rangka menjalankan program bidang
pelayanan di Palang Merah Indonesia Daerah Sumut

Kepala Sub Divisi bidang Penanggulangan Bencana

Universitas Sumatera Utara

Peran dan Tugas Pokok
1) Mengembangkan dan memperkuat kesiapsiagaan dan respon bencana
2) Bekerja kearah pencapaian Renstra Palang Merah Indonesia 2004 – 2009
melalui kegiatan manajerial dan penggalangan kerjasama dengan pihak lain /
kelompok yang efektif sesuai dengan berpedoman kepada AD/ART Palang
Merah Indonesia, aturan-aturan dan Kebijakan Palang Merah Indonesia serta
Rencana Kerja Tahunan.
3) Memastikan pemahaman atas peran, tanggung jawab, hubungan dengan pihak
lain dan akuntabilitas dalam pelaksanaan program penanggulangan bencana.
4) Menyelesaikan tugas lain yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab
sesuai arahan dari Pengurus

Kepala Sub Bidang Pelayanan Sosial dan Kesehatan
Peran dan Tugas Pokok
1) Membantu Pengurus Palang Merah

Indonesia daerah untuk menyusun

kebijaksanaan dan mengkoordinasikan pelaksanaan di Bidang Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial.
2) Menyusun, menyiapkan dan menyebarluaskan Panduan Kegiatan Kesehatan
dan Kesejahteraan Sosial.
3) Membina

dan

mengembangkan

program

kegiatan

Kesehatan

dan

Kesejahteraan di Daerah, Cabang dan Ranting dengan diutamakan untuk
kelompok rentan.
4) Melakukan koordinasi dan integrasi program ke dalam program lainnya di
lingkungan Palang Merah Indonesia di luar Palang Merah Indonesia
5) Melakukan monitoring dan evaluasi.

Universitas Sumatera Utara

4.1.2 Kar akter istik Responden Palang Mer ah Indonesia Daer ah Sumater a
Utar a
Karakteristik responden dalam penelitian ini antara lain berdasarkan unit
kerja, jenis kelamin, usia, pendidikan akhir, lamanya bekerja di Palang Merah
Indonesia Daerah Sumatera Utara.

4.1.2.1 Kar akter istik Responden Ber dasar kan Unit Ker ja
Berikut disajikan tabel pendistribusian unit kerja yang ditempati responden
berdasarkan hasil pengumpulan penelitian melalui kuesioner.

Tabel 4.1 Distr ibusi Unit Ker ja Responden Palang Mer ah Indonesia Daer ah
Sumater a Utar a, 2010
Unit Ker ja

J umlah Or ang

%

Bidang Organisasi & Adm

21

61,8

Bidang Pelayanan

13

38,2

Total

34

100

Sumber : Hasil Penelitian 2010 (Data Diolah)
Tabel di atas menunjukkan karakteristik unit kerja yang ditempati
responden serta jumlah prosentase masing-masing sub populasi yang dilakukan
secara proporsional.

4.1.2.2 J enis Kelamin

Universitas Sumatera Utara

Berikut tabel berdasarkan jenis kelamin responden dari pengumpulan data
penelitian melalui kuesioner.

Tabel 4.2 Distr ibusi J enis Kelamin Responden Palang Mer ah Indonesia
Daer ah Sumater a Utar a, 2010.
J enis Kelamin

J umlah Or ang

%

Pria
Wanita
Total

19
15
34

55,9
44,1
100

Sumber : Hasil Penelitian 2010 (Data Diolah)
Tabel di atas menunjukkan bahwa jenis kelamin yang paling banyak
diteliti adalah pria sebanyak 19 orang atau 55,9 prosen, sedangkan yang berjenis
kelamin wanita sebayak 15 orang atau 44,1 prosen.

4.1.2.3 Kar akter istik Responden Ber dasar kan Usia
Berikut tabel mengenai usia responden berdasarkan hasil pengumpulan
penelitian melalui kuesioner.

Tabel 4.3 Distr busi Usia Responden Palang Mer ah Indonesia Daer ah
Sumater a Utar a, 2010.
Usia
21 – 30 tahun
31 – 40 tahun
41 – 50 tahun
> 51 tahun

J umlah Or ang
18
14
1
1

%
53,4
41,1
3,4
3,4

Total

34

100

Sumber : Hasil Penelitian 2010 (Data Diolah)
Dari tabel tersebut diketahui bahwa katagori usia yang paling banyak

Universitas Sumatera Utara

diteliti adalah antara 21 – 30 tahun yaitu sebanyak 18 orang atau 53,4 prosen
kemudian 31 – 40 tahun sebanyak 14 orang atau 41,1 prosen.

4.1.2.4 Kar akter istik Responden Ber dasar kan Status

Berikut tabel mengenai status responden berdasarkan hasil pengumpulan
data penelitian melalui kuesioner.

Tabel 4.4 Distr ibusi status Responden Palang Mer ah Indonesia Daer ah
Sumater a Utar a, 2010
Status
Menikah
Belum Menikah
Total

J umlah Or ang
23
11
34

%
67,6
32.4
100

Sumber : Hasil Penelitian 2010 (Data Diolah)
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang telah menikah
paling banyak jumlahnya yaitu sebanyak 23 orang atau 67,6 %, dan yang belum
menikah hanya 11 orang atau 32.4 %
.
4.1.2.5 Kar akter istik Responden Ber dasar kan Pendidikan
Berikut tabel mengenai pendidikan responden berdasarkan hasil
pengumpulan data penelitian melalui kuesioner.

Tabel 4.5 Distr ibusi Tingkat Pendidikan Akhir Responden Palang Mer ah
Indonesia Daer ah Sumater a Utar a, 2010.
Pendidikan

J umlah Or ang

%

Universitas Sumatera Utara

SLTA / Sederajat
Diploma
Sarjana (S1)
Pascasarjana (S2)
Total

10
7
15
2
34

29,4
20,5
44,1
5,9
100

Sumber : Hasil Penelitian 2010 (Data Diolah)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan akhir paling
banyak ditempuh responden adalah sarjana (S1) sebanyak 15 orang atau 44,1
prosen, kemudian SLTA / Sederajat sebanyak 10 orang atau 29,4 prosen.

4.1.2.6 Kar akter istik Responden Ber dasar kan Lama Beker ja
Berikut tabel mengenai lama bekerja responden berdasarkan hasil
pengumpulan data penelitian melalui kuesioner.

Tabel 4.6 Distr ibusi Lama Beker ja Responden Palang Mer ah Indonesia
Daer ah Sumater a Utar a, 2010
Lama Beker ja
1 – 5 Tahun
5 – 10 Tahun
Total

J umlah Or ang
30
4
34

%
88,2
11,8
100

Sumber : Hasil Penelitian 2010 (Data Diolah)
Tabel di atas menunjukkan bahwa status responden yang paling banyak
diteliti adalah lama bekerja antara 1 – 5 tahun yaitu sebanyak 30 orang atau 88,2
% dan responden yang bekerja antara 5 -10 tahun sebanyak 4 orang atau 11,8 %.

Universitas Sumatera Utara

4.1.3 Uji Asumsi Klasik
Dalam regresi linear berganda terdapat 4 (empat) persyaratan uji analisis
regresi majemuk yang harus dipenuhi yaitu;
1. Disturbance terdistribusi normal.
2. Tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas
3. Varians dari semua kesalahan pengganggu adalah sama (homokedastis)
4. Tidak terjadi otolorelasi antar kesalahan-kesalahan pengganggu (hanya
digunakan untuk data yang bersifat time series)

4.1.3.1 Pengujian Normalitas
Normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi,
variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal atau tidak.
Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (Gujarati, 2003;
Arif, 1993).

Gambar 4.2 Uji Normalitas untuk Persamaan Regresi 1

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.2 mengindikasikan bahwa sebaran disturbaance persamaan
regresi 1 dengan kemampuan variabel terikat telah memenuhi asumsi
normalitas dan sesuai dengan ketentuan yang telah dikemukakan di atas.

Gambar 4.3 Uji Normalitas untuk Persamaan Regresi 2

Gambar 4.3 mengindikasikan bahwa sebaran disturbaance persamaan
regresi 1 dengan komitmen variabel terikat telah memenuhi asumsi
normalitas dan sesuai dengan ketentuan yang telah dikemukakan di atas.

4.1.3.2 Pengujian Gejala Multikolinear itas
Uji gejala multikolinearitas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan yang signifikan antar masing-masing variabel bebas yang diteliti.
Karena adanya multikolinearitas dapat mengurangi ketepatan mendefiniskan
pengaruh variabel.

Universitas Sumatera Utara

Berikut tabel uji gejala mulitikolinearitas pada variabel kemampuan; Dan
tabel uji gejala mulitikolinearitas pada variabel komitmen;

Tabel 4.7 Uji Gejala Multikolinear itas Var iabel Kemampuan
Kolinear itas
Var iabel
Kejujuran
Ketekunan
Kreativitas
Kedisiplinan
Ilmu pengetahuan & teknologi

Toler ansi
0.229
0.187
0.212
0.377
0,642

Keter angan

VIF
4.369
5.341
4.708
2.656
4.010

Bebas Multikolinearitas
Bebas Multikolinearitas
Bebas Multikolinearitas
Bebas Multikolinearitas
Bebas Multikolinearitas

Sumber : Hasil Penelitian 2010 (Data Diolah)
Tabel 4.8 Uji Gejala Multikolinear itas Var iabel Komitmen
Var iabel
Kejujuran
Ketekunan
Kreativitas
Kedisiplinan
Ilmu pengetahuan & teknologi

Kolinear itas
Toler ansi
VIF
0.229
4.369
0.187
5.341
0.212
4.708
0.377
2.656
0.249
4.010

Keter angan
Bebas Multikolinearitas
Bebas Multikolinearitas
Bebas Multikolinearitas
Bebas Multikolinearitas
Bebas Multikolinearitas

Sumber : Hasil Penelitian 2010 (Data Diolah)
Dari kedua tabel tersebut (Tabel 4.7 dan 4.8) diketahui bahwa seluruh
koefisien korelasi antar variabel bebas atau nilai VIF (Variance Inflation Factor)
berada diantara nilai 1 – 10, sehingga dapat dikatakan tidak terjadi gejala
multikolinearitas antar variabel bebas tersebut.

4.1.3.3 Pengujian Gejala Heter okodastisitas
Suatu asumsi yang penting dari model linear klasik adalah bahwa
gangguan yang muncul dalam fungsi regressi adalah homokedastik yaitu semua
gangguan memiliki varians yang sama, Gujarati (1995:21)

Universitas Sumatera Utara

Salah satu cara untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas adalah dengan
menggunakan scater plot. Apabila scatter plot menunjukkan sesuatu yang
membentuk pola maka dapat dikatakan terjadi heterokedastisitas. Dalam hal ini
data yang akan diuji tidak mengalami heterokedastisitas yang ditunjukkan dengan
scatter plot yang tidak memiliki pola apapun.
Pengujian regresi variabel afektif kemampuan sebagai variabel terikat
maka diperoleh scatter plot sebagai berikut :

Gambar 4.4 Uji Heterokedasitas untuk Persamaan Regresi 1

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa scatter plot tidak membentuk pola
tertentu