PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT MODEL AJATAK

HALAMAN JUDUL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT MODEL AJATAKA
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA MATERI SOAL CERITA KPK DAN FPB
PADA SISWA KELAS V SEMESTER 1
SD NEGERI 1 KARANGDUWUR TAHUN PELAJARAN
2013/2014

LAPORAN AKHIR
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Oleh
Widi Riani, M.Pd.
Guru SD Negeri 1 Karangduwur

UPT DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
UNIT KECAMATAN PETANAHAN
KABUPATEN KEBUMEN
2014
1


PERNYATAAN DAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini
1. Nama

: Widi Riani, S.Pd., M.Pd.

2. NIP

: 19751026 200312 2 003

3. NUPTK

: 6358 7536 55300053

4. Jabatan
5. Judul Karya Tulis :
Model Ajataka

: Guru Kelas SD
Pembelajaran


Kooperatif

TGT

untuk Meningkatkan Aktivitas dan
Hasil Belajar Matematika Materi
Soal Cerita KPK dan FPB pada
Kelas V Semester 1 SD Negeri 1
Karangduwur
Tahun
Pelajaran
2013/2014
menyatakan bahwa karya tulis tersebut asli hasil kerja sendiri,
bukan jiplakan, dan belum pernah dinilai pada lomba sejenis,
baik di tingkat provinsi maupun nasional.
Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
di kemudian hari terbukti tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi yang ditetapkan.
.

Mengetahui :
Kepala Sekolah,

Karangduwur, 27 Desember
2013
Peserta Lomba,

Kasino,S.Pd.SD.

2

NIP 19620113 198508 1 002

Widi Riani,S.Pd., M.Pd.
NIP 19751026 200312 2 003

PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang
telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayah sehingga penulis

dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini.
Laporan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul
“Pembelajaran Kooperatif TGT Model Ajataka untuk Meningkatkan Aktivitas
dan Hasil Belajar Matematika Materi Soal Cerita KPK dan FPB pada Siswa Kelas
V Semester 1 SD Negeri 1 Karangduwur Tahun Pelajaran 2013/2014” ini
disusun dalam rangka mengikuti Lomba Penulisan PTK tingkat
Provinsi Jawa Tengah tahun 2014.
Penelitian tindakan kelas ini berawal dari rendahnya
aktifitas dan hasil belajar Matematika tentang Soal Cerita KPK
dan FPB pada siswa kelas V SD Negeri 1 Karangduwur Kecamatan
Petanahan Kabupaten Kebumen.

Berdasarkan studi awal

disimpulkan bahwa hal ini disebabkan pembelajaran yang
abstrak, verbal, dan monoton. Padahal, anak usia sekolah dasar
masih berada dalam perkembangan tahap operasional konkret.
Mereka menginginkan permainan yang menyenangkan dan
penuh


tantangan.

Untuk

menjembatani

ini

diperlukan

pembelajaran dengan model yang tepat dan menarik. Dengan
model yang tepat dan menarik, aktifitas belajar siswa diharapkan
meningkat sehingga berefek pada peningkatan hasil belajar.
Berpijak pada asumsi di atas penulis menggunakan model
pembelajaran TGT model Ajataka pada siswa kelas V SD Negeri 1
3

Karangduwur.

Pembelajaran


kooperatif

TGT

model

Ajataka

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berekspresi tanpa
merasa takut sehingga diharapkan dapat meningkatkan aktifitas
dan hasil belajar siswa
Laporan ini terdiri dari lima bab meliputi pendahuluan,
kajian teori dan pengajuan hipotesis, metode penelitian, hasil
dan pembahasan, serta penutup.
Laporan Penelitian Tindakan

Kelas

ini


dapat

penulis

selesaikan tidak lepas dari bantuan, dorongan, perhatian dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa
terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak Suprapto, S.Pd. selaku Kepala UPT Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga Unit Kecamatan Petanahan;
2. Bapak

Kasino,

S.Pd.SD

selaku

Kepala


SD

Negeri

1

Karangduwur yang telah memberikan izin untuk melakukan
penelitian Tindakan Kelas; dan
3. Rekan-rekan guru SD Negeri 1 Karangduwur dan pihak lain
yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
turut membantu penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna.

Oleh karena itu, penulis mengaharapkan kritik dan

saran yang dapat menyempurnakan laporan ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga Laporan Penelitian
Tindakan Kelas ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan dapat
memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Karangduwur, 27 Desember
2013

Penulis

4

ABSTRAK

Widi Riani NIP 19751026 200312 2 003. Pembelajaran Kooperatif TGT Model
Ajataka untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika
Materi Soal Cerita KPK dan FPB pada Siswa Kelas V Semester 1 SD
Negeri 1 Karangduwur Tahun Pelajaran 2013/2014.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
Matematika materi Soal Cerita KPK dan FPB bagi siswa kelas V semester 1 SD
Negeri 1 Karangduwur Tahun Pelajaran 2013/2014 melalui pembelajaran
kooperatif TGT model Ajataka.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Karangduwur pada tahun pelajaran
2013/2014 dengan subyek penelitian adalah siswa kelas V yang terdiri dari 20

siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.
Metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari
dua siklus. Pada masing- masing siklus terdiri dari empat tahapan penelitian yaitu
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Data hasil
penelitian dianalisis menggunakan deskriptif komparatif yang dilanjutkan refleksi.
Deskriptif komparatif dilakukan dengan membandingkan data kondisi awal,
siklus 1 dan siklus 2, baik untuk aktivitas belajar dan hasil belajar.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: pertama, pembelajaran kooperatif TGT
model Ajataka dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika materi Soal
Cerita KPK dan FPB bagi siswa kelas V semester 1 SD Negeri 1 Karangduwur
tahun pelajaran 2013/2014. Terbukti persentase jumlah siswa dalam kategori
aktivitas belajar baik meningkat dari kondisi awal 17% menjadi 48,5% pada
siklus I dan menjadi 97,14% pada siklus II atau pada kondisi akhir
mengalami peningkatan sebesar 80,14% dari kondisi awal. Kedua, pembelajaran
kooperatif TGT model Ajataka dapat meningkatkan hasil belajar matematika
materi Soal Cerita KPK dan FPB bagi siswa kelas V semester 1 SD Negeri 1
Karangduwur tahun pelajaran 2013/2014. Terbukti persentase ketuntasan belajar
siswa meningkat dari kondisi awal 40% menjadi 48,57% pada siklus I dan
menjadi 97,14% pada siklus II atau pada kondisi akhir mengalami peningkatan
sebesar 57,14% dari kondisi awal.


Kata kunci: kooperatif, TGT, ajataka, hasil belajar, aktivitas belajar, matematika,
Soal Cerita KPK dan FPB.

5

ABSTRACT

Widi Riani NIP 19751026 200312 2003 . Ajataka TGT Cooperative Learning
Model to Improve Learning Outcomes Activities and Story Problem
Math Content KPK and FPB in Class V Semester 1 SD Negeri 1
Karangduwur Academic Year 2013/2014 .

The purpose of this study is to increase the activity and learning outcomes Math
Story Problem KPK and materials for students of classes V FPB half of 1 SD
Negeri 1 Karangduwur academic year 2013/2014 through a cooperative learning
TGT Ajataka models .
The research was conducted in SD Negeri 1 Karangduwur in the school year
2013/2014 with research subjects were students of class V consisting of 20 male
students and 15 female students.
The method used was action research method that consists of two cycles. In each
cycle consists of four stages , namely research planning, action, observation, and
reflection. Data were analyzed using descriptive comparative continued
reflection. Comparative descriptive done by comparing baseline, cycle 1 and
cycle 2, good for learning activities and learning outcomes .
These results indicate that: firs , the model Ajataka TGT cooperative learning can
enhance mathematics learning activity materials and FPB KPK Story Problems
for students of classes V Semester 1 SD Negeri 1 Karangduwur academic year
2013/2014. Proven percentage of students in learning activities both categories
increased from baseline 17 % to 48.5 % in the first cycle and a 97.14 % in the
second cycle or at the end of the condition has increased by 80.14 % from the
initial conditions. Second, cooperative learning TGT Ajataka models can improve
learning outcomes Story Problem KPK math materials and FPB for 1 semester of
fifth grade students of SD Negeri 1 Karangduwur academic year 2013/2014.
Proven to increase the percentage of students passing grade of 40% to the initial
condition 48,57% in the first cycle and a 97.14 % in the second cycle or at the
end of the condition has increased by 57.14 % from the initial conditions .

Keywords : cooperative , TGT , ajataka , learning outcomes , learning activities ,
math , Story Problem KPK and FPB .

6

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
PERNYATAAN DAN PENGESAHAN..................................................................ii
PENGANTAR.........................................................................................................iii
ABSTRAK...............................................................................................................v
ABSTRACT............................................................................................................vi
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL.................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................................4
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN.....................................7
A. Kajian Teori.............................................................................................7
B. Kerangka Berpikir.................................................................................19
C. Hipotesis Tindakan................................................................................20
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................22
A. Setting Penelitian...................................................................................22
B. Subjek Penelitian...................................................................................26
C. Data dan Sumber Data...........................................................................28
D. Teknik Pengumpulan Data.....................................................................28
E. Validitas Data.........................................................................................30
F. Teknik Analisis Data..............................................................................30
G. Indikator Kinerja....................................................................................30
H. Prosedur Penelitian................................................................................31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................41
A. Deskripsi Kondisi Awal.........................................................................41
B. Deskripsi Hasil Siklus I.........................................................................43
C. Deskripsi Hasil Siklus II........................................................................62
D. Pembahasan...........................................................................................80
E. Hasil Tindakan.......................................................................................82
BAB V PENUTUP.................................................................................................84
A. Simpulan................................................................................................84
B. Saran......................................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................88
7

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data kepegawaian SD Negeri 1 Karangduwur......................................24
Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Penelitian....................................................................26
Tabel 3.3 Data Siswa Kelas V SD Negeri 1 Karangduwur....................................27
Tabel 4.1 Aktivitas belajar pada kondisi awal.......................................................42
Tabel 4.2 Hasil belajar kondisi awal....................................................................43
Tabel 4.3 Aktivitas belajar pada siklus I................................................................60
Tabel 4.4 Ketuntasan belajar siswa pada siklus I.................................................61
Tabel 4.5 Aktivitas belajar pada siklus II..............................................................77
Tabel 4.6 Ketuntasan belajar siswa pada siklus II...............................................79

8

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian.............................................................20
Gambar 3.1 Denah Lokasi SD Negeri 1 Karangduwur.........................................22
Gambar 3.2 SD Negeri 1 Karangduwur.................................................................23
Gambar 3.3 Denah SD Negeri 1 Karangduwur.....................................................25
Gambar 3.4 Diagram Siklus Pelaksanaan Tindakan Kelas...................................34
Gambar 3.5 Bagan Alur Perbaikan Pembelajaran Melalui PTK...........................36
Gambar 4.1 Diagram batang hasil belajar siswa pada kondisi awal...................43
Gambar 4.2 Foto media kartu soal........................................................................44
Gambar 4.3 Dokumentasi kegiatan eksplorasi.......................................................47
Gambar 4.4 Dokumentasi kegiatan elaborasi.......................................................48
Gambar 4.5 Dokumentasi Kegiatan Konfirmasi....................................................48
Gambar 4.6 Dokumentasi Demo Aku Sayang Semua.........................................49
Gambar 4.7 Dokumentasi Kegiatan Pendahuluan................................................50
Gambar 4.8 Dokumentasi Kegiatan Eksplorasi....................................................51
Gambar 4.9 Dokumentasi kegiatan elaborasi........................................................52
Gambar 4.10 Dokumentasi pertandingan..............................................................52
Gambar 4.11 Dokumentasi Kegiatan Evaluasi....................................................53
Gambar 4.12 Diagram batang hasil belajar siswa................................................60
Gambar 4.13 Dokumentasi Kegiatan Pendahuluan..............................................64
Gambar 4.14 Dokumentasi kegiatan apersepsi.....................................................65
Gambar 4.15 Dokumentasi kegiatan eksplorasi...................................................66
Gambar 4.16 Dokumentasi kegiatan elaborasi......................................................67
Gambar 4.17 Dokumentasi kegiatan konfirmasi....................................................68
Gambar 4.18 Dokumentasi Kegiatan Penutup......................................................68
Gambar 4.19 Dokumentasi Kegiatan Pendahuluan..............................................69
Gambar 4.20 Dokumentasi kegiatan eksplorasi.....................................................70
Gambar 4.21 Dokumentasi kegiatan elaborasi......................................................71
Gambar 4.22 Dokumentasi kegiatan konfirmasi...................................................71
Gambar 4.23 Dokumentasi Kegiatan Evaluasi....................................................72
Gambar 4.24 Diagram batang hasil belajar siswa................................................78
Gambar 4.25 Diagram batang aktivitas belajar siswa............................................81
Gambar 4.26 Diagram Batang nilai rata-rata.......................................................81

9

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin............................................................................90
Lampiran 2a Skor Aktivitas Belajar Siswa............................................91
Lampiran 2b Nilai Tes Tertulis Kondisi Awal.......................................92
Lampiran 3a RPP Siklus I......................................................................93
Lampiran 3b Peraturan Pertandingan..................................................103
Lampiran 3c Kartu Nilai Pertandingan................................................104
Lampiran 3d Kisi-Kisi Soal Evaluasi...................................................105
Lampiran 3e Lembar Evaluasi Siklus I................................................106
Lampiran 3f Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran.......................107
Lampiran 3g Rekap Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa........109
Lampiran 3h Rekap Hasil Tes Tertulis Siswa Kondisi Awal dan Siklus I
..............................................................................................................110
Lampiran 3i Rekap Hasil Unjuk Kerja Siswa Siklus I......................111
Lampiran 3j Lembar Pengamatan Guru Siklus................................112
Lampiran 3k Contoh Hasil Pekerjaan Siswa.......................................115
Lampiran 4a RPP Siklus II..................................................................116
Lampiran 4b Peraturan Pertandingan.................................................126
Lampiran 4c Kartu Nilai Pertandingan...............................................127
Lampiran 4d Kisi-Kisi Soal Evaluasi..................................................128
Lampiran 4e Lembar Evaluasi...........................................................129
Lampiran 4f Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran.......................130
Lampiran 4g Rekap Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II.....131
Lampiran 4h Rekap Hasil Tes Tertulis Siswa....................................132
Lampiran 4i Rekap Hasil Pertandingan Siswa Siklus I dan Siklus II.133
Lampiran 4j Lembar Pengamatan Guru Siklus II...............................134
Lampiran 4k Contoh Hasil Pekerjaan Siswa Siklus II.......................137
Lampiran 5 Biodata Peserta................................................................138
Lampiran 6 Surat Pernyataan...............................................................141

10

11

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 mengenai Standar Nasional
Pendidikan pada pasal 19 mengamanatkan bahwa proses pembelajaran pada
satuan

pendidikan

diselenggarakan

secara

interaktif,

inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif serta memberikan ruang yangcukup bagi prakarsa, kreativitas dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Sejalan dengan hal tersebut maka diharapkan guru
menerapkan berbagai strategi pembelajaran yang meliputi pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran secara spesifik. Ciri model pembelajaran
yang baik meliputi adanya keterlibatan intelektual-emosional peserta didik
melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap;
adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif selama
pelaksanaan proses pembelajaran; guru

bertindak sebagai fasilitator,

koordinator, mediator dan motivator kegiatan belajar peserta didik; serta
penggunaan berbagai metode, alat, dan media pembelajaran.
SD Negeri 1 Karangduwur merupakan sekolah yang berada di daerah
pinggiran kota Kebumen. Sebagai sekolah di daerah pinggiran, kemampuan
peserta didik sangat beragam. Sebagian siswa mempunyai kemampuan yang
tinggi, namun masih banyak siswa yang mempunyai kemampuan yang
rendah. Hal ini terbukti dari rendahnya persentase siswa yang mencapai

12

13

batas ketuntasan minimal yang ditetapkan.
Pada mata pelajaran Matematika ketuntasan belajar 70% mulai
diterapkan. Pada tahun pelajaran 2013/2014, nilai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) mata pelajaran Matematika pada kelas V adalah 70. Pada semester
1 tahun pelajaran 2013/2014, hasil ulangan harian materi Soal cerita KPK dan
FPB menunjukkan rata-rata nilai 58,86 dengan 14 siswa (40%) yang tuntas
dan 21 siswa (60%) tidak tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa
hasil belajar siswa masih rendah.
Dalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam penugasan siswa
cenderung pasif dan menunggu temannya untuk mengerjakan tugas. Beberapa
siswa bahkan sama sekali tidak mengerjakan tugas dengan alasan tidak bisa
atau tidak membawa buku dan lebih memilih bercakap-cakap atau bermainmain dengan teman daripada mengerjakan tugas. Dalam diskusi kelompok
siswa cenderung diam, tidak aktif dan individualis. Hal ini menunjukkan
aktivitas belajar siswa masih rendah.
Pada praktiknya, pembelajaran Matematika pada kelas V lebih banyak
disajikan dengan metode ceramah. Pembelajaran lebih berorientasi pada
guru (teacher centered), siswa tidak dilibatkan secara aktif. Guru belum
menggunakan model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Siswa
kurang memiliki ketertarikan pada pelajaran Matmetika yang dianggap sulit
dan teoretis saja sehingga aktivitas dan hasil belajarnya rendah.

Apalagi

anggapan siswa bahwa mata pelajaran Matematika adalah pelajaran yang
paling sulit menjadi faktor rendahnya perhatian dan antusiasme guru dan
siswa. Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor

14

siswa dan faktor guru. Salah satu faktor

yang menyebabkan rendahnya

aktivitas dan hasil belajar siswa dari faktor guru

karena

guru

belum

menggunakan berbagai macam model dan media. Sedangkan faktor siswa
adalah siswa menganggap pelajaran Matematika sulit, membosankan dan
tidak menarik, materi soal cerita KPK dan FPB dianggap materi yang abstrak
dan sulit. Melihat rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa, maka perlu
dilakukan penelitian tindakan kelas oleh guru untuk memecahkan masalah
tersebut. Perlu ada tindakan memanfaatkan pembelajaran kooperatif Teams
Games Tournament (TGT) model Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu)
untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Matematika siswa kelas V
semester 1 SD Negeri 1 Karangduwur Tahun Pelajaran 2013/2014.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti
menyusun rumusan masalah sebagai berikut.
1.

Apakah melalui penggunaan pembelajaran kooperatif Teams Games
Tournament (TGT) model Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu) dapat
meningkatkan aktivitas belajar Matematika materi Soal cerita KPK dan
FPB pada siswa kelas V semester 1 SD Negeri 1 Karangduwur Tahun

Pelajaran 2013/2014?
2. Apakah melalui penggunaan pembelajaran kooperatif Teams Games
Tournament (TGT) model Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu) dapat
meningkatkan hasil belajar Matematika materi soal cerita KPK dan FPB
pada siswa kelas V semester 1 SD Negeri 1 Karangduwur Tahun Pelajaran
2013/2014?

15

3. Apakah melalui penggunaan pembelajaran kooperatif Teams Games
Tournament (TGT) model Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu) dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Matematika materi soal cerita
KPK dan FPB pada siswa kelas V semester 1 SD Negeri 1 Karangduwur
Tahun Pelajaran 2013/2014?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
1) Untuk meningkatkan aktivitasbelajar Matematika materi soal
certia KPK dan FPB pada siswa kelas V semester 1 SD Negeri 1
Karangduwur Tahun Pelajaran 2013/2014.
2) Untuk meningkatkan hasil belajar Matematika materi soal cerita
KPK dan FPB pada siswa kelas V semester 1 SD Negeri 1
Karangduwur Tahun Pelajaran 2013/2014.
b. Tujuan Khusus
1) Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Matematika
materi soal cerita KPK dan FPB pada siswa kelas VI semester
1 SD Negeri 1 Karangduwur Tahun Pelajaran 2013/2014
melalui pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament
(TGT) model Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu)
2) Untuk meningkatkan hasil belajar Matematika materi soal
cerita KPK dan FPB pada siswa kelas V semester 1 SD Negeri
1

Karangduwur

penggunaan

Tahun

Pelajaran

pembelajaran

2013/2014

kooperatif

melalui

TeamsGames

Tournament (TGT) model Ajataka (Aku Jawab Tantangan
Kamu).
3) Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Matematika

16

materi soal cerita KPK dan FPB pada siswa kelas V semester 1
SD Negeri 1 Karangduwur Tahun Pelajaran 2013/2014 melalui
penggunaan

pembelajaran

kooperatif

Teams

Games

Tournament (TGT) model Ajataka (Aku Jawab Tantangan
Kamu)
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat bagi siswa
1) Meningkatnya aktivitasbelajar Matematika materi soal cerita KPK
dan FPB pada siswa kelas V semester 1 SD Negeri 1
Karangduwur Tahun Pelajaran 2013/2014.
2) Meningkatnya hasil belajar Matematika materi soal cerita KPK
dan FPB pada siswa kelas V semester 1 SD Negeri 1
b.

Karangduwur Tahun Pelajaran 2013/2014.
Manfaat bagi guru
1) Guru dapat memanfaatkan pembelajaran kooperatif Teams Games
Tournament (TGT) model Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu)
untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa.
2) Guru dapat memanfaatkan pembelajaran kooperatif Teams Games
Tournament (TGT) model Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu)
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3) Guru dapat memanfaatkan pembelajaran kooperatif Teams Games
Tournament (TGT) model Ajataka (aku jawab tantangan kamu)
untukmeningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
4) Guru dapat mengembangkan pembelajaran kooperatif Teams
Games Tournament (TGT)model Ajataka (Aku Jawab Tantangan

c.

Kamu)
5) Meningkatkan kinerja guru.
Manfaat bagi sekolah
1) Meningkatkan mutu pendidikan khususnya mata pelajaran

17

Matematika di sekolah.
2) Memberikan sumbangan
pembelajaran di sekolah.

yang

positif

dalam

kegiatan

BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Teori
1. Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
Model Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu)
a. Hakikat Matematika
Pembelajaran Matematika selalu berkaiatan dengan kehidupan
sehari-hari. Dari banyaknya persoalan dalam kehidupan sehari-hari,
maka akan menambah pula materi pembelajaran Matematika.
Kesesuaian konteks pembelajaran yang ada pada kurikulum dapat
diaplikasikan dengan baik pada mata pelajaran Matematika. Dalam
keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan
kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada bagaimana proses
belajar yang dialami siswa. Beberapa ahli memberi batasan yang
berbeda tentang istilah belajar belajar merupakan peranan yang
penting dalam proses pengajaran.
Menurut Sardiman (2006: 20) belajar dapat diartikan sebagai
kegiatan psiko-fisik menuju keperkembangan pribadi seutuhnya,

18

kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha
penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian
kegiatan menuju terbentuknya kegiatan seutuhnya.

19

20

Menurut Slameto (2003:2) belajar ialah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah

laku

yang

baru

secara

keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi di lingkungannya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
pada

dasarnya mengandung makna terjadinya perubahan tingkah

laku pada diri anak berkat adanya pengalaman dan latihan. Perubahan
tingkah laku dalam pengertian belajar meliputi perubahan terjadi
secara sadar.
Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk,
susunan, besaran, dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu
sama lainnya dengan jumlah yang banyaknya terbagi ke dalam tiga
bidang yaitu

aljabar, analisis, dan geometri (James dalam

Ruseffendi, 1992 : 27 ).
Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan
pembuktian

yang

logis,

matematika

adalah

bahasa

yang

menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan
akurat representasinya dengan simbol dan padat (Johnson dan Rising
dalam Ruseffendi, 1992: 28)
Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki
objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu
kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran
sebelumnya yang sudah diterima, sehingga kebenaran antarkonsep
dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas (Wahyudi, 2008: 3).

21

Matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya
untuk

mengekspresikan

hubungan-hubungan

kuantitatif

dan

keruangan sedangkan teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir
(Jhonson dan Myklebust dalam Mulyono Abdurrahman, 2003: 252).
Sedangkanmenurut Reys dkk. dalam Ruseffendi, dkk. (1992: 28)
mengemukakan bahwa “matematika adalah telaah tentang pola dan
hubungan, suatu jalan atau cara berpikir, suatu seni suatu bahasa dan
suatu alat”.
Berdasarkan
dikemukakan
matematika

di

pengertian-pengertian
atas,

adalah

dapat

ilmu

yang

disimpulkan

yang

bahwa

mempelajari

pola

berpikir, pola pengorganisasian, pembuktian yang logis,
serta

bahasa

dan

penelaahannya

yang

dibangun

melalui proses penalaran deduktif.
Dalam

Peraturan

Materi

Pendidikan

Nasional

Republik

Indonesia Nomor 22, Tahun 2006 tentang Standar Isi (2006: 139)
tujuan matematika adalah: (1) Memahami konsep matematika,
menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep
atau logaritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam
pemecahan masalah. (2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat,
melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi,
menyusun

bukti,

atau

menjelaskan

gagasan

dan

pernyataan

matematika. (3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan

22

memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan
model

dan

menafsirkan

solusi

yang

diperoleh.

(4)

Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. (5) Memiliki
sikap menghargai kegunaan Matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajarai
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan
masalah.
Matematika

berfungsi

untuk

mengembangkan

kemampuan bernalar melalui kegiatan penyelidikan,
eksplorasi, dan eksperimen, sebagai alat pemecahan
masalah melalui pola pikir dan model matematika serta
sebagai alat komunikasi melalui simbol, tabel, grafik,
diagram, dalam menjelaskan gagasan (Wahyudi, 2008:
3).
Dalam Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP)
mata pelajaran matematika bertujuan agar siswa dapat
memiliki

kemampuan

menjelaskan

(1)

keterkaitan

memahami
antarkonsep

konsep,
dan

mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara luwes,
akurat, efisien dan tepat dalam memecahkan masalah;
(2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat,
melakukan

manipulasi

menyusun

bukti

atau

dan

membuat

generalisasi,

menjelasakan

pernyataan

23

matematika; (3) memecahkan masalah yang meliputi
kemampuan memahami masalah merancang model
matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
yang

diperoleh;

(4)

mengkomunikasikan

gagasan

dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah; (5) memiliki sikap
menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memilki rasa ingin tahu, perhatian dan minat
dalam mempelajari matematiaka, serta sikap ulet dan
percaya diri dalam pemecahan masalah.
b. Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament
(TGT)
1) Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan model pengajaran
dimana peserta didik belajar dalam kelompok-kelompok kecil
yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Dalam
meyelesaikan tugasnya setiap anggota saling bekerjasama dan
membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Belajar
belum selesai jika salah satu teman belum menguasai bahan
pembelajaran (Depdiknas, 2004: 11). Ibrahim dan Shaodih (1996:
46) menjelaskan bahwa metode kelompok adalah cara mengajar
yang menekankan aktivitas peserta didik. Sedangkan menurut
Nuryani dan Andrian Rustaman (1997: 38) menjelaskan bahwa

24

apabila kelompok terdiri atas peserta didik yang sama pintarnya
atau sama tidak pintarnya akan menyebabkan ada kelompok yang
dominan terhadap lainnya. Besar kelompok sebaiknya tidak lebih
dari lima orang untuk menjaga kemungkinan adanya anggota
yang tidak terlibat.
Model
pembelajaran

kooperatif

dikembangkan

berdasarkan teori sosial, teori kognitif, dan teori kontruktivisme
cukup efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial peserta
didik, berpikir aktif dan kritis, membantu memahami konsepkonsep yang sulit serta meningkatkan kemampuan akademisnya.
Lingkungan belajar untuk pembelajaran kooperatif dicirikan oleh
proses demokrasi dan peran aktif peserta didik dalam menentukan
apa yang harus dipelajari dan bagaimana mempelajarinya
(Anonym, 2004: 15). Pembelajaran kooperatif dapat memberi
keuntungan baik pada peserta didik kelompok bawah maupun
kelompok atas yang bekerja sama menyelesaikan tugas-tugas
akademik. Peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi
diharapkan dapat membantu rekan lainnya yang memiliki
kemampuan di bawahnya. Jadi peserta didik dapat memperoleh
bantuan dari teman sebaya, yang memiliki orientasi dan bahasa
yang sama. Dalam proses pembelajaran kooperatif ini, peserta
didik yang memiliki kemampuan tinggi akan meningkatkan
kemampuan akademiknya karena memberikan bantuan pemikiran
lebih mendalam tentang materi yang terdapat di dalam materi

25

tertentu.

Penerapan

pembelajaran

model

Matematika

pembelajaran
juga

kooperatif

meningkatkan

pada

kemampuan

bekerja sama antar individu, berbicara, dan sharing dengan orang
lain. Hal tersebut akan melahirkan sikap positif terhadap
keanekaragaman (learning to live together).
Menurut

Slavin

(2005:71)

dalam

melaksanakan

pembelajaran kooperatif di kelas ada beberapa tahap yang perlu
diperhatikan sebagai berikut ini: 1) materi pelajaran dirancang
untuk pembelajaran secara kelompok yang sebelumnya dibuat
lebih dahulu lembar kegiatan dan lembar jawaban yang akan
dipelajari, 2) menetapkan peserta didik dalam kelompok
beranggotakan 4-5 orang peserta didik yang terdiri dari campuran
peserta didik laki-laki dan perempuan yang memiliki prestasi
belajar sedang, tinggi dan rendah juga terdiri dari katar belakang
sosial yang beragam, 3) menentukan skor awal yang merupakan
rata-rata

peserta

didik

secara

individual

pada

semester

sebelumnya, 4) menyiapkan peserta didik untuk belajar kooperatif
yang sebaiknya dimulai dengan latihan-latihan kerjasama
kelompok masing-masing anggotanya lebih saling mengenal.
Slavin (2005:75) mengemukakan bahwa dalam
pelaksanaan teknik pembelajaran kooperatif terdapat tahapantahapan utama yaitu: 1) menyampaikan tujuan dan motivasi
peserta didik, 2) menyajikan informasi, 3) mengorganisasikan

26

peserta didik, 4) membimbing kelompok bekerja dan belajar, 4)
evaluasi, dan 6) penghargaan.
2) Teknik Teams Games Tournament (TGT)
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (1995:5) teknik sebagai
prosedur

mental

yang

berbentuk

satuan

langkah

yang

menggunakan upaya ranah cipta untuk mencapai tujuan. Oemar
Hamalik (2001:201) mengungkapkan bahwa teknik adalah
keseluruhan metode dan prosedur yang menitikberatkan pada
kegiatan peserta didik dalam proses belajar mengajar untuk
mencapai tujuan tertentu.
Berdasarkan uraian di atas, teknik adalah keseluruhan
metode yang menitikberatkan pada kegiatan peserta didik dalam
proses belajar mengajar yang menggunakan upaya ranah cipta
untuk mencapai tujuan. Teknik pembelajaran lebih luas dari
metode, karena ada prosedur untuk mencapai tujuan tertentu.
Teams Games Tournament (TGT) pada mulanya
dikembangkan oleh David De Vries dan Keith
Edward.

Robert E. Slavin (2010:13) menguraikan

bahwa teknik ini menggunakan pelajaran yang sama
yang disampaikan guru dan tim kerja yang sama
seperti dalam STAD, tetapi menggantikan kuis
dengan

turnamen

mingguan,

di

mana

siswa

memainkan game akademik dengan anggota tim
lain untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya.

27

Siswa

bermain

dalam

meja

pertandingan

melawan anggota kelompok lain yang memiliki
kemampuan

setara.

Juara

pertandingan

akan

mendapat skor 4 untuk disumbangkan kepada
timnya.
juara

Selanjutnya, pada permainan berikutnya

satu

pada

pertandingan

pertama

akan

melawan juara satu dari tim lain, juara dua melawan
juara dua dan seterusnya.
dengan

skor

Pada akhir game, tim

tertinggi

akan

mendapat

sertifikat/penghargaan.
Lebih lanjut, Robert E. Slavin (2010: 169)
menguraikan tentang pembelajaran kooperatif TGT
sebagai berikut: (a) pengajaran: menyampaikan
materi; (b) belajar tim: para siswa mengerjakan
lembar-lembar kegiatan untuk menguasai materi;
(c)

turnamen:

akademik
dengan

para

dalam

meja

siswa

memainkan

kemampuan

turnamen

tiga

yang

game

homogen,

peserta;

dan

(d)

rekognisi tim: skor tim dihitung berdasarkan skor
turnamen anggota tim, dan tim tersebut akan
direkognisi

apabila

mereka

berhasil

melampaui

kriteria yang telah ditetapkan sebelumya.
3) Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu)

28

Sebuah pembelajaran akan berhasil dengan
maksimal

jika

siswa

merasa

senang

dengan

pembelajaran tersebut. Pada dasarnya setiap anak
menyukai permainan yang penuh tantangan, tetapi
tidak terlalu sulit.

Ajataka (aku jawab tantangan

kamu) adalah sebuah pertandingan kelompok, di
mana

kelompok

yang

satu

akan

menantang

kelompok lain. Masing-masing perwakilan kelompok
akan bertanding di meja pertandingan menghadapi
perwakilan dari kelompok lain yang mempunyai
kemampuan seimbang.

Peserta didik yang dapat

menjawab soal dengan benar dan paling cepat akan
memperoleh skor 5. Selanjutnya, peserta didik
berikutnya

mendapat

skor

4,

dan

seterusnya.

Peserta didik yang menjawab salah mendapat skor
0.

Pada akhir pertandingan, skor yang diperoleh

setiap peserta didik diserahkan kepada kelompok
untuk menentukan juara kelompok. Kelompok yang
mendapat skor tertinggi adalah juara pertandingan.
2. Aktivitas Belajar Matematika
a. Aktivitas Belajar
Diedrich dalam Nasution (1995) mengelompokkan aktivitas siswa
ke dalam kategori:
1. Visual activities seperti membaca, memperhatikan: gambar,

29

demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain dan sebagainya.
2. Oral activities seperti menyatakan, merumuskan, bertanya,
memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interviuw,
3.

diskusi, interaksi dan sebagainya.
Listening activities seperti mendengarkan uraian, percakapan,

diskusi, musik, pidato, dan sebagainya.
4. Writing activities seperti menulis cerita, karangan, laporan,
5.

angket, menyalin dan sebagainya.
Drawing activities seperti menggambar, membuat grafik, peta,

6.

diagram, pola dan lain sebagainya.
Motor activities seperti melakukan

percobaan,

membuat

konstruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, memelihara
binatang, dan sebagainya.
7. Mental activities seperti menanggap, mengingat, memecahkan
soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan dan
lain sebagainya.
8. Emotional activities seperti menaruh minat, merasa bosan,
gembira, berani, tenang, gugup dan lain sebagainya.
b. Aktivitas Belajar Matematika
Aktivitas belajar Matematika materi soal cerita KPK
dan FPB meliputi membaca, menerjemahkan soal cerita
ke dalam kalimat

dan menyampaikan informasi,

matematika,

menyampaikan

menghargai

pendapat

berkompetensi.
3. Hasil Belajar Matematika

pendapat,

teman,

berdiskusi,

mengingat,

dan

30

Sebelum diuraikan mengenai hasil belajar, perlu diketahui terlebih
dulu prasyarat yang diperlukan dalam belajar menurut Slameto (2003: 27)
adalah sebagai berikut: (a) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan
partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai
tujuan instruksional. (b) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement
dan motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan instruksional. (c) Belajar
perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat mengembangkan
kemempuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif. (d) Belajar perlu
adanya interaksi siswa dengan lingkungannya.
Prinsip dalam belajar memiliki beberapa

sudut

pandang

diantaranya belajar harus ada partisipasi aktif dari siswa dan juga motivasi
yang kuat dari dalam diri siswa dan juga dari luar siswa. Hasil belajar
memiliki peran penting dalam proses belajar mengajar. Penilaian hasil
belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan
belajar

dalam

upaya

mencapai

tujuan

belajar

melalui

berbagai

kegiatan belajar mengajar. Pengertian Hasil dalam KBBI adalah sesuatu
yang diadakan, dibuat, dijadikan oleh usaha. Belajar adalah usaha secara
sadar yang dilakukan individu untuk memahami sesuatu melalui berbagai
prosedur latihan dan pengalaman sehingga menghasilkan kecakapan,
sikap, kebiasaan, kepandaian, dan pengertian.
Menurut Oemar Hemalik (2006: 14) hasil belajar akan terjadi
perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu dan
dari tidak mengerti menjadi tahu dan mengerti. Sudjana dalam Padmono
(2002: 37) menyatakan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang

31

dimiliki siswa atau mahasiswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya.
Dengan demikian, hasil belajar menunjukkan perubahan dari
sebelum pengalaman belajar dengan setelah menerima pengalaman
belajarnya.

Hasil

belajar

menunjukkan

perubahan

yang

berupa

penambahan, peningkatan, dan penyempurnaan perilaku. Perubahan
perilaku

pada

penyelenggaraan

pendidikan

di

Indonesia

dengan

menggunakan Taksonomi Bloom adalah terdiri dari 3 ranah yaitu afektif,
kognitif, dan psikomotorik.

Dengan demikian pengertian hasil belajar

adalah sesuatu yang diadakan atau dibuat yang dilakukan individu untuk
memahami sesuatu melalui berbagai prosedur latihan dan pengalaman
sehingga menghasilkan kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian dan
pengertian.
Berdasarkan pernyataan diatas dapat simpulkan bahwa hasil
belajar matematika adalah sesuatu yang dibuat atau diusahakan

yang

dicapai seseorang dalam usaha belajar suatu ilmu yang mempelajari hasil
kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata
pelajaran.
D. Kerangka Berpikir
Pada kondisi awal guru belum menggunakan pembelajaran kooperatif
model ajataka, aktivitas dan hasil belajar matematika rendah. Agar hasil
belajar matematika materi soal cerita KPK dan FPB meningkat
diperlukan

adanya

tindakan

yang

dilakukan

guru,

yaitu

maka
guru

menggunakan pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT)

32

model Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu)
Siklus pertama adalah penggunaan pembelajaran kooperatif TGT model
ajataka (aku jawab tantangan kamu) untuk menyelesaikan soal cerita FPB,
dilanjutkan dengan siklus kedua penggunaan pembelajaran kooperatif TGT
model Ajakata (Aku Jawab Tantangan Kamu) untuk menyelesaikan soal
cerita KPK. Dari siklus I dan siklus II diharapkan aktivitas dan hasil belajar
meningkat.
Pada kondisi akhir, diduga melalui penggunaan pembelajaran kooperatif
Teams Games Tournament (TGT) model Ajataka (Aku Jawab Tantangan
Kamu) aktivitas dan hasil belajar matematika materi soal cerita KPK dan
FPB pada siswa kelas V SD Negeri 1 Karangduwur pada semester 1 tahun
pelajaran 2013/2014 dapat meningkat.
Berikut ini adalah bagan kerangka berpikir penelitian.

Aktivitas dan hasil belajar siswa ren
Kondisi Awal
Guru hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan

Siklus I
Penggunaaan pembelajaran kooperatif TGT model ajataka p
Guru menggunakan pembelajaran kooperatif TGT model ajataka
Tindakan

Siklus II
Penggunaan pembelajaran kooperatif TGT model ajataka pa
Kondisi
Gambar
2.1 Kerangka Berpikir Penelitian

Akhir
Diduga melalui penggunaan pembelajaran kooperatif TGT model Ajataka dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matemat

E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, peneliti
menetapkan hipotesis tindakan sebagai berikut.
1. Melalui penggunaan pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament
(TGT) Model Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu) dapat meningkatkan
aktivitas belajar Matematika materi soal cerita KPK dan FPB pada

33

siswakelas V semester 1 SD Negeri 1 Karangduwur Tahun Pelajaran
2013/2014.
2. Melalui penggunaan pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament
(TGT) Model Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu) dapat meningkatkan
hasil belajar Matematika materi soal cerita KPK dan FPB pada siswa kelas
VI semester 1 SD Negeri 1 Karangduwur Tahun Pelajaran 2013/2014.
3. Melalui penggunaan pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament
(TGT) Model Ajataka (Aku Jawab Tantangan Kamu) dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar Matematika materi soal cerita KPK dan FPB
pada siswa kelas V semester 1 SD Negeri 1 Karangduwur Tahun Pelajaran
2013/2014.

34

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di UPT Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Unit Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen yang
dilakukan pada siswa kelas V SD. Adapun lokasi penelitian adalah di
SD Negeri 1 Karangduwur. Peneliti memilih lokasi di kelas V SD Negeri
1 Karangduwur dengan alasan masalah terjadi di kelas tersebut di mana
peneliti bertugas mengajar, sehingga peneliti telah memahami benarbenar kondisi dan kemampuan siswa di samping kekurangan dan
kelemahannya.
Lokasi SD Negeri 1 Karangduwur terletak di Jalan Raya Puring
198 Desa Karangduwur Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen.
Akses menuju SD ini dapat dikatakan mudah karena terletak di daerah
pemukiman penduduk.
Balai Desa Karangduwur

U

Ke Guyangan

1.

Kantor Kec. Petanahan

Jl. Raya Puring-Petanahan

Jl. Raya Petanahan-Sokka
SDN 1 Karangduwur

Gambar 3.1 Denah Lokasi

Ke
Kantor UPTD Dikpora
Pan
Unit Kec. Petanahan
tai
Pet
SD
ana Negeri 1 Karangduwur
han

35

36

SD Negeri 1 Karangduwur sebagai salah satu SD Negeri di UPT
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Unit Kecamatan Petanahan
merupakan SD yang berprestasi di atas rata-rata. Pada tahun pelajaran
2012/2013 SD Negeri 1 Karangduwur meraih peringkat lima nilai (Ujian
Nasional) UN di UPT Dinas Dikpora Unit Kecamatan Petanahan. Di
samping itu, prestasi akademik dan nonakademik juga tidak ketinggalan.
Berbagai macam kejuaraan pernah diraih. Salah satunya pernah
mendapat medali perunggu pada OSN di Medan Sumatera Utara pada
bulan Agustus 2010.

Gambar 3.2 SD Negeri 1 Karangduwur
Tenaga pengajar di SD Negeri 1 Karangduwur juga cukup
memadai dengan enam guru kelas, satu guru PAI, satu guru Penjaskes,
seorang kepala sekolah, satu guru Bahasa Inggris, seorang petugas
perpustakaan, dan seorang penjaga sekolah. Kompetensi para pengajar
pun sudah sesuai dengan aturan pemerintah.

Delapan orang guru telah

berkualifikasi S1, sebagian guru sedang menempuh pendidikan S 1 untuk
meningkatkan profesionalisme.
Berikut ini adalah data kepegawaian terbaru di SD Negeri 1
Karangduwur.

37

Tabel 3.1 Data kepegawaian SD Negeri 1 Karangduwur
No
1
2
3
4
5
6
7
8
10

Nama / NIP
KASINO, S.Pd.SD
19620113 198508 1 002
ROJIYAH, S.Pd.I
19590824 198104 2 001
PURWANTO,A.Ma.Pd
19570906 198405 1 002
WIDI RIANI, M.Pd.
19751026 200312 2 003
SUNDARI, S.Pd.SD.
19670330 200312 1 001
SUWARDIYANTO,S.Pd.
19660802 200701 2 012
PARYASIH,S,Pd.
19680705 200701 2 021
SRI MULYANINGSIH,S.Pd.
19700621 200701 2 010
PARWOTO
19630507 200003 1 004

Gol.
Ruan
g

Jabatan

IV.A

Kepala
Sekolah

PKn

I-VI

IV.A

Guru

PAI

I – VI

IV.A

Guru

Penjaskes

I – VI

II.D

Guru

II.C

Guru

II.B

Guru

II.B

Guru

II.B

Guru

I.D

Penjaga

11

AZMATUL HANIAH

WB

Guru WB

12

INDRI SUSANTI

WB

Guru WB

13

TANTINAH PUJIASTUTI

PTT

Perpustakaa
n

Tugas
Mengajar

Guru
Kelas
Guru
Kelas
Guru
Kelas
Guru
Kelas
Guru
Kelas

Kelas

VI
IV
II
V
I

Guru
Mulok
Guru
Mulok

IV – VI
IV – VI

Seperti sekolah yang lain, SD Negeri 1 Karangduwur juga
mempunyai Visi dan Misi sekolah. Adapun visi dan misi tersebut adalah
sebagai berikut.
a. Visi
:
Mewujudkan masyarakat sekolah yang unggul, berprestasi, dan
b.

berbudaya berdasakan iman dan taqwa
Misi
:
1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan
efisien untuk mengoptimalkan perkembangan peserta didik.
2) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada
seluruh warga sekolah.
3) Menumbuhkan semangat penghayatan dan pengamalan terhadap
ajaran agama yang dianut dengan mengedepankan budaya

38

bangsa agar menjadi sumber kearifan dalam bertindak dan
terciptanya kerukunan hidup beragama.
4) Membentuk tamatan yang berkepribadian unggul yang mampu
mengembangkan diri dan melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi.
Selanjutnya, secara lebih rinci peneliti meggambarkan denah lokasi
kelas I sebagai subjek penelitian ini.

Ruang
Kep.sek

RUANG
UKS

Kantor
Guru

KELAS VI

RUANG
MULTIMEDIA

KELAS V

Mushola

Ruang
Perpustakaan

KELAS I

KELAS II

KELAS III

KELAS IV

Gambar 3.3 Denah SD Negeri 1 Karangduwur

WC
GURU

2.

WC
GUR
WC
U
SISW
A

RUANG
OLAHRAGA

Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan selama empat bulan, mulai bulan Juli
sampai dengan bulan Oktober 2013. Adapun rincian waktu dan jenis
kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Penelitian

No

Jenis Kegiatan

1.
2.

Ijin Penelitian
Pengkajian
dan
penyusunan teori
Penyusunan alat dan

3.

Tahun 2012
Juli
Agustus
Sept
Okt
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

x
x
x x x x

39

4.

4.

instrumen
Pelaksanaan Penelitian
a. Siklus I
b. Siklus II
Penyusunan
penelitian

x

laporan

x

x x

x x x x x x x x

Berdasarkan jadwal pelaksanaan penelitian di atas, peneliti menyusun
jadwal siklus perbaikan pembelajaran sebagai berikut:
a) Siklus 1
: tanggal 23, 29, dan 30 Agustus 2013
b) Siklus 2
: tanggal 9,13, dan 20 September 2013
F. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah kelas V SD Negeri 1 Karangduwur tahun
pelajaran 2013/2014. Jumlah siswa dalam kelas ini 35 siswa terdiri dari 20
siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Berikut ini adalah daftar nama
siswa kelas V di SD Negeri 1 Karangduwur.

Tabel 3.3 Data Siswa Kelas V SD Negeri 1 Karangduwur
NO

NAMA SISWA

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Hidyan Fajar Azizi
Rizki Nurul Nur R
Uni Isnaeni
Ajroh
Alfina Nur Afifah
Anand

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEN SHAPE AND SPACE BERDASARKAN MODEL RASCH

69 778 11

MODEL KONSELING TRAIT AND FACTOR

0 2 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

2 5 46

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

6 77 70

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

11 75 34

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DI KELAS III SD NEGERI I MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

21 126 83

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKADAN MOTIFBERPRESTASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

8 74 14

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62