PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERN

ISSN 2407 - 1072

Jurnal Akuntanika, Vol. 3, No. 2 , Juli – Desember 2017

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI
SAHAM PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA PERBANKAN SYARIAH YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
Niken Ayuningrum
Rangga Dwi Saputra
Dosen Program Studi Akuntansi Politeknik Sekayu
Email: nikenayu.ningrum@yahoo.com
Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui Pengaruh Penerapan Good
Corporate Governance Terhadap Nilai Saham Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai
Variabel Intervening Pada Perbankan Syariah. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder yang meliputi data tahunan dari tahun 2009 sampai 2013. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perbankan syariah yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Sedangkan penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling. Penelitian ini menggunakan teknik analisis jalur (path analysis) dengan bantuan

programAnalysis of Moment Structure (AMOS). Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh penulis, maka dapat disimpulkan bahwa, 1) Corporate Governance ( CG)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai saham (TQ), 2) Kebijakan Dividen (DPR)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai saham (TQ) kemudian, 3) Corporate
Governance (CG) berpengaruh posotif dan signifikan terhadap nilai saham (TQ) melalui
profitabilitas (ROI) sebagai variabel intervening pada perbankan syariah yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia
Kata kunci: Corporate Governance (CG), nilai saham (TQ), dan Profitabilitas (ROI).

maupun investor mulai memberikan perhatian
yang cukup signifikan dalam praktik
corporate governance.
Permasalahan
governance
dalam
perbankan syariah ternyata sangat berbeda
dengan bank konvensional. Pertama, bank
syariah memiliki kewajiban untuk mematuhi
prinsip-prinsip syariah (shariah compliance)
dalam menjalankan bisnisnya. Karenanya,

Dewan Pengawas Syariah (DPS) memainkan
peran yang penting dalam governance
structure perbankan syariah. Kedua, karena
potensi terjadinya information asymmetry
sangat tinggi bagi perbankan syariah maka
permasalahan agency theory menjadi sangat
relevan. Hal ini terkait dengan permasalahan
tingkat
akuntabilitas
dan
transparansi
penggunaan dana nasabah dan pemegang
saham.
Karenanya,
permasalahan
keterwakilan investment account holders
dalam mekanisme good corporate governance
menjadi masalah strategis yang harus pula
mendapat perhatian bank syariah (Karim,
2010: 8). Ketiga, dari perspektif budaya

korporasi, perbankan syariah semestinya

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Krisis moneter yang terjadi di Indonesia
pada tahun 1997 - 1998 membuat
perekonomian nasional menjadi terpuruk.
Pada pertengahan tahun 1998, bursa
ditinggalkan oleh hampir seluruh investor
asing, hanya pemain domestik yang bertahan
di bursa saat itu. Indonesia dianggap sebagai
negara yang tidak kompetitif untuk investasi
jangka panjang, bahkan bursa Indonesia
mencapai titik terendah dalam lima tahun
terakhir bursa beroperasi, dan kini, krisis
global yang terjadi sejak Oktober 2008 juga
membuat perekonomian nasional menjadi
limbung. Salah satu penyebabnya adalah
lemahnya penerapan praktik Good Corporate
Governance (GCG) pada perusahaan di

Indonesia, seperti lemahnya hukum, standar
akuntansi
dan
pemeriksaan
keuangan
(auditing) yang belum mapan, pasar modal
yang masih under-regulated, lemahnya
pengawasan komisaris, dan terabaikannya hak
minoritas
(Kusumawati
dan
Riyanto,
2005:248). Sejak saat itu, baik pemerintah
22

ISSN 2407 - 1072

Jurnal Akuntanika, Vol. 3, No. 2 , Juli – Desember 2017
1. Bagaimana pengaruh Good Corporate
Governance terhadap nilai perusahaan

perbankan syariah yang terdaftar di BEI ?
2. Bagaimana pengaruh Good Corporate
Governance terhadap profitabilitas?
3. Bagaimana pengaruhGood Corporate
Governance terhadap nilai perusahaan
dengan profitabilitas sebagai variabel
intervening?.

melakukan transformasi budaya di mana nilainilai etika bisnis Islami menjadi karakter yang
inheren dalam praktik bisnis perbankan
syariah (Pramono,2002: 19).
Sebagian besar peneliti menggunakan
ukuran perusahaan sebagai proksi sensitifitas
politis dan perilaku manajer dalam
melaporkan kinerja keuangannya . Watt dan
Zimmerman (1986)
menyarankan untuk
menggunakan proksi ukuran perusahaan
dalam kerangka political cost. Berdasarkan
size hypothesis yang dipaparkan oleh Watt

dan Zimmerman (1986), berasumsi bahwa
perusahaan besar secara politis, lebih besar
melakukan transfer political cost dalam
kerangka politic process, dibandingkan
dengan perusahaan kecil. Lebih lanjut
beberapa peneliti berhasil membuktikan
bahwa political process memiliki dampak
pada pemilihan prosedur akuntansi oleh
perusahaan yang berukuran.
Berbicara
mengenai
kinerja
perusahaan yang dihitung dengan rasio
keuangan, tidak akan dapat dipisahkan dari
ukuran perusahaan yang dicerminkan dengan
total aset yang dimiliki. Semakin besar aset
yang dimiliki perusahaan, memungkinkan
kinerja keuangan yang terjadi dalam
operasional suatu perusahaan semakin besar
pula. Keuntungan, kerugian dan biaya yang

dapat ditekan mungkin saja berbeda dengan
perusahaan dengan aset yang lebih kecil.
Perusahaan
meyakini
bahwa
penerapan GCG merupakan bentuk lain
penegakan etika bisnis dan etika kerja yang
sudah lama menjadi komitmen perusahaan
dan penerapan GCG berhubungan dengan
peningkatan citra perusahaan. Perusahaan
yang mempraktikkan GCG akan mengalami
perbaikan citra dan peningkatan nilai
perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, maka
penulis tertarik mengambil judul untuk
penulisan tesis
ini, yaitu “Pengaruh
Penerapan Good Corporate Governance
Terhadap Nilai Saham Perusahaan Dengan
Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening

Pada Perbankan Syariah Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia“.

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh Good Corporate Governance
terhadap nilai perusahaan perbankan syariah
yang terdaftar di BEI dengan profitabilitas
sebagai variabel intervening.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Good Corporate Governance
Secara sederhana corporate governance
dapat diartikan sebagai suatu sistem yang
mengatur dan mengendalikan perusahaan
untuk menciptakan nilai tambah (value added)
untuk semua stakeholders. Corporate
governance merupakan tata kelola yang
berhubungan
dengan

interaksi
antara
pemerintah dan masyarakat.
Menurut Surat Keputusan Menteri
Negara/Kepala Badan Penanaman Modal dan
Pembinaan
BUMN
No.
23/MPM.PBUMN/2000 tentang pengembangan
praktek GCG dalam Perusahaan Perseroan
(PERSERO), menjelasakan bahwa GCG
adalah prinsip korporasi yang sehat yang perlu
diterapkan dalam pengelolaan perusahaan
yang dilaksanakan semata-mata demi menjaga
kepentingan perusahaan dalam rangka
mencapai maksud dan tujuan perusahaan.
Malaysian High Level Finance Committee On
Good Corporate Governance dalam jurnal
ekonomi & bisnis (2008), mendefinisikan
Good Corporate Governance sebagai suatu

proses dan struktur yang digunakan untuk
mengarahkan dan mengelola bisnis dan
urusan-urusan perusahaan dalam rangka
meningkatkan kemakmuran bisnis dan
akuntabilitas perusahaan dengan tujuan utama
mewujudkan nilai pemegang saham dalam
jangka panjang dengan tetap memperhatikan
kepentingan pihak-pihak lain.
Peter dan John (2005) mendefinisikan
corporate governance sebagai”… a set of
provisions that enable the stockholders by

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka
perumusan masalah pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
23

ISSN 2407 - 1072


Jurnal Akuntanika, Vol. 3, No. 2 , Juli – Desember 2017
pada perusahaan akan dapat mengakses
taambahan dana yang diperlukan untuk
berbagai keperluan perusahaan, terutama
untuk ekspansi.
d) Bagi para pemegang saham, dapat
menaikkan nilai saham & meningkatkan
perolehan nilai deviden. Bagi negara, dapat
menaikkan jumlah pajak yang dibayarkan
oleh perusahaan yang berarti terjadi
peningkatan penerimaan negara dari sektor
pajak,
terkhusus
bagi
perusahaan
berbentuk perusahaan BUMN, akan
meningkatkan penerimaan negara dari
pembagian laba BUMN.
e) Meningkatkan
kepercayaan
para
stakeholders kepada perusahaan, sehingga
citra positif perusahaan akan naik. Hal ini
dapat menekan biaya (cost) yang timbul
sebagai akibat tuntutan para stakeholders
kepda perusahaan.
f) Meningkatkan kualitas laporan keuangan
perusahaan. penerapan Good Corporate
Governance (GCG) dapat meningkatkan
kualitas laporan keuangan.

exercising voting power to compel those in
operating control of the firm to respect their
interests.”, yaitu seperangkat peraturan yang
memungkinkan para pemegang saham
memperoleh dukungan yang mendorong agar
pengendalian operasional perusahaan dapat
sejalan dan menghormati kepentingan
pemegang saham. Cadbury Committee dalam
Budiharta & Gusnadi (2008), mengemukakan
bahwa corporate goveranance merupakan
seperangkat peraturan yang mengatur
hubungan antara pemegang saham, pengelola
perusahaan, pihak kreditur, pemerintah,
karyawan serta pemegang kepentingan intern
dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan
hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan
kata lain merupakan suatu sistem yang
mengatur dan mengendalikan perusahaan.
Dari beberapa definisi diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa GCG adalah sistem yang
mengatur, mengelola dan mengawasi proses
pengendalian usaha untuk menaikkan nilai
perusahaan, sekaligus sebagai bentuk
perhatian pada para pemegang saham, kreditor
dan masyarakat.

Manfaat penerapan dari corporate
governance juga dirumuskan oleh FGCI
(Forum for Corporate Governance in
Indonesia ). Menurut FGCI (Forum for
Corporate Governance in Indonesia ), dengan
keberhasilan perusahaan dalam melaksanakan
Good
Corporate
Governance
akan
memberikan manfaat antara lain:
a) Meningkatkan kinerja perusahaan melalui
terciptanya proses pengambilan keputusan
yang lebih baik sehingga pencapaian
efisiensi operasional perusahaan tercapai
dan meningkatkan pelayanan kepada
stakeholders.
b) Mempermudah
diperolehnya
dana
pembiayaan yang lebih murah sehingga
meningkatkan corporate value
c) Mengembalikan kepercayaan investor
untuk menanamkan modalnya di Indonesia
sehingga membantu perusahaan untuk
mengembangkan
dan
memperluas
usahanya, dan
d) Pemegang saham akan puas dengan kinerja
perusahaan karena akan meningkatkan
shareholders value & deviden.

2.2 Manfaat Good Corporate Governance
Penerapan GCG dalam perusahaan
perbankan akan mengurangi dorongan
manajer untuk melakukan manipulasi.
Manajer akan melaporkan kinerjanya sesuai
dengn keadaan ekonomi yang sebenarnya dari
perusahaan perbankan. Menurut Azhar
Maksum, Guru Besar Ilmu Akuntansi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara (2005), manfaat dari
penerapan Good Corporate Governance
adalah:
a) Mempermudah
proses
pengambilan
keputusan, sehingga berpengaruh positif
terhadap kinerja perusahaan. Penelitian
membuktikan bahwa penerapan GCG
mempengaruhi kinerja secara positif
b) Menghindari penyalahgunaan wewenang
oleh pihak direksi dalam pengelolaan
perusahaan. Penerapan prinsip-prinsip
GCG yang konsisten akan menghalangi
kemungkinan
dilakukannya
rekayasa
kinerja
yang
mengakibatkan
nilai
fundamental perusahaan tidak tergambar
dalam laporan keuangannya.
c) Meningkatkan nilai perusahaan di mata
investor. Peningkatan kepercayaan investor

2.3 Prinsip - prinsip Good Corporate
Governance

Prinsip-prinsip GCG merupakan titik
rujukan bagi para regulator (pemerintah)
24

ISSN 2407 - 1072

Jurnal Akuntanika, Vol. 3, No. 2 , Juli – Desember 2017
Management untuk memastikan bahwa
risiko signifikan telah diidentifikasi, diukur
dan dikelola pada tingkat toleransi yang
jelas.
c) Akuntabilitas
(Accountability):
Akuntabilitas diartikan sebagai kejelasan
fungsi,
pelaksanaan,
dan
pertanggungjawaban
organ
sehingga
pengelolaan perusahaan terlaksana secara
efektif. Prinsip ini diwujudkan dengan
menyiapkan laporan keuangan pada waktu
dan cara yang tepat, mendorong seluruh
organ perusahaan untuk menyadari
tanggung jawab, wewenang, hak dan
kewajiban
mereka
masing-masing,
mengembangkan Komite Audit dan Risiko
untuk mendukung fungsi pengawasan oleh
Dewan Komisaris.

dalam mengembangkan framework bagi
penerapan GCG. Menurut FCGI (Forum for
Corporate Governance in Indonesia ), prinsipprinsip dasar GCG terdiri dari :
a) Kewajaran (Fairness): Prinsip kewajaran
diartikan sebagai perlakuan yang sama
terhadap para pemegang saham, terutama
kepada pemegang saham minoritas &
pemegang
saham
asing,
dengan
keterbukaan informasi yang penting serta
melarang pembagian untuk pihak sendiri
dan perdagangan saham oleh orang dalam
(insider trading).
Prinsip ini diwujudkan dengan membuat
peraturan korporasi. Dengan konsep
korporasi, maka terdapat pemisahan antara
pemegang saham atau pemilik &
manajemen yang bertindak sebagai
pengelola perusahaan (dalam Agency
Theory, pihak pertama disebut Principal,
sedangkan pihak kedua disebut Agent).
Untuk dapat terlaksananya prinsip ini
diperlukan ketersediaan peraturan yang
melindungi kepentingan para pemegang
saham minoritas dan asing, membuat
pedoman perilaku perusahaan (corporate
conduct) atau kebijakan yang melindungi
korporasi dari perlakuan buruk pihak
dalam, menetapkan peran dan tanggung
jawab Dewan Komisaris, Direksi dan
Komite, termasuk sistem remunerasi,
menyajikan informasi secara wajar.
b) Transparansi (Transparency): Keputusan
Menteri Negara BUMN tahun 2002
mengartikan
transparansi
sebagai
keterbukaan dalam melaksanakan proses
pengambilan keputusan dan keterbukaan
dalam mengemukakan informasi materil
dan relevan tentang perusahaan. Dalam
prinsip ini, stakeholder harus diberi
kesempatan untuk berperan dalam
pengambilan keputusan atas perubahan
dalam
perusahaan
&
memperoleh
informasi yang benar, dan tepat waktu,
sehingga tidak ada pihak berkepentingan
yang membuat keputusan yang salah.
Prinsip
ini
diwujudkan
dengan
mengembangkan sistem akuntansi yang
berbasis standard akuntansi dan best
practices yang menjamin pengungkapan
yang
berkualitas,
mengembangkan
Information
Technology
(IT)
dan
Management Information System (MIS)
untuk menjamin pengukuran kinerja,
mengembangkan
Enterprise
risk

Responsibilitas (Responsibility): Prinsip
tanggung jawab menekankan pada sistem
yang jelas untuk mengatur mekanisme
pertanggungjawaban perusahaan
kepada
shareholder
dan
stakeholder ,
yang
dimaksudkan agar tujuan yang hendak dicapai
dalam Good Corporate Governance dapat
direalisasikan, yaitu mengakomodasikan
kepentingan dari berbagai pihak yang
berkaitan dengan perusahaan. Prinsip ini
diwujudkan dengan kesadaran bahwa
tanggung jawab adalah wujud logis dari
wewenang, menghindari penyalahgunaan
kekuasaan, memelihara lingkungan bisnis
yang sehat.
2.4 Sistem Penilaian Pelaksanaan Good
Corporate Governance

Penilaian terhadap pelaksanaan GCG di
Indonesia
dilakukan
oleh
lembaga
independen, yaitu: Forum for Corporate
Governance in Indonesia (FCGI). Penilaian
dilakukan dengan menggunakan kuesioner
yang dijawab oleh pihak manajemen
perusahaan. Aspek Self Assessment Corporate
Governance yang dinilai adalah:
a) Pelaksanaaan tugas dan tanggung jawab
Dewan Komisaris. Penilaian dilakukan
terhadap apakah Dewan Komisaris telah:
1) Memilki jumlah, komposissi, integritas
dan kompetensi sesuai dengan ukuran
dan kompleksitas usaha Bank serta
telah memenuhi ketentuan yang
berlaku.
2) Mampu bertindak & mengambil
keputusan indepeden
25

ISSN 2407 - 1072

Jurnal Akuntanika, Vol. 3, No. 2 , Juli – Desember 2017
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder yang
meliputi data tahunan dari tahun 2009 sampai
2013 berupa data corporate governance
perusahaan, ukuran perusahaan, struktur
kepemilikan, dan data keuangan perbankan
syariah yang menjadi sampel penelitian dari
Bursa Efek Indonesia.

3) Melaksanakan tanggung jawab sesuai
prinsip GCG.
4) Menyelenggarakan
Rapat
Dewan
Komisaris secara efektif dan efisien
5) Memenuhi aspek transparansi dan tidak
melanggar ketentuan dan perundangan
yang berlaku.
b) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Direksi. Penilaian dilakukan terhadap
apakah Direksi telah:
1) Memiliki jumlah, komposissi, integritas
dan kompetensi sesuai dengan ukuran
dan kompleksitas usaha Bank serta
telah memenuhi ketentuan yang
berlaku.
2) Mampu bertindak & mengambil
keputusan indepeden
3) Melaksanakan tanggung jawab sesuai
prinsip GCG.
4) Menyelenggarakan
Rapat
Direksi
secara efektif dan efisien
5) Memenuhi aspek transparansi dan tidak
melanggar ketentuan dan perundangan
yang berlaku.

3.2 Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah seluruh perbankan syariah yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan
penentuan sampel dalam penelitian ini
menggunakan metode purposive sampling.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan
teknik atau cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Tahap ini dilakukan
dengan cara mengumpulkan data-data
sekunder yang diperoleh dan dikumpulkan
dengan menggunakan teknik dokumentasi
yang berupa data keuangan dan data tahunan
perusahaan manufaktur yang menjadi sampel
dalam penelitian pada periode 2009-2013
yang diperoleh dari PT. Bursa Efek Indonesia.
Peneliti juga mengumpulkan data-data dari
berbagai sumber seperti, buku-buku, karya
ilmiah berupa jurnal, dan dokumen-dokumen
lainnya yang berhubungan dengan penelitian
ini.

c) Kelengkapan dan pelaksanaan tugas
Komite. Penilaian dilakukan terhadap
apakah Komite telah:
1) Memiliki komposisi & kompetensi
anggota komite sesuai dibandingkan
dengan ukuran & kompleksitas usaha
Bank
2) Melaksanakan tugas dengan efektif
3) Membuat rekomendasi komite yang
bermanfaat dan dapat dipergunakan
sebagai bahan acuan keputusan Dewan
komisaris
4) Menyelenggarakan rapat komite-komite
sesuai dengan pedoman intern dan
terselenggara secara efektif dan efisien.
d) Penanganan
benturan kepentingan .
Penilaian dilakukan terhadap apakah Bank
telah memiliki kebijakan, sistem &
prosedur
penyelesaian
benturan
kepentingan yang lengkap dan efektif.

3.4 Teknik Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis kuantitatif. Kuncoro
(2007) menyatakan analisis kuantitatif adalah
pendekatan ilmiah terhadap pengambilan
keputusan
manajerial
dan
ekonomi.
Pendekatan ini berasal dari data berupa angka
yang diproses menjadi informasi yang
berharga bagi pengambilan keputusan.
Penelitian ini akan menggunakan teknik
analisis jalur (path analysis) dengan bantuan
programAnalysis of Moment Structure
(AMOS).

3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis melakukan
analisis untuk melihat pengaruh antara
corporate governance terhadap kinerja
perbankan syariah dengan profitabilitas
sebagai variabel intervening pada periode
2009-2013.

4. PEMBAHASAN
4.1 Pengaruh Good Corporate Governance
Terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian terhadap
hipotesis menunjukkan bahwa besarnya
pengaruh
langsung
antara
corporate
26

ISSN 2407 - 1072

Jurnal Akuntanika, Vol. 3, No. 2 , Juli – Desember 2017

governance (CG) yang diukur melalui
indikator
transparency,
accountability,
responsibility, independency, dan fairness
terhadap nilai perusahaan yang diproksikan
oleh PBV adalah sebesar 0,005. Dengan
demikian variabel CG mempunyai pengaruh
yang positif tetapi tidak signifikan terhadap
PBV. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
CG secara langsung tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan (PBV).

1. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh
bahwa variabel CG secara langsung tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan
(PBV)
sedangkan
variabel
CG
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas yang diproksikan
dengan ROA.
2. Nilai pengaruh corporate governance
terhadap nilai perusahaan menjadi lebih
besar dibandingkan pengaruh langsungnya
setelah
dimediasi
oleh
variabel
profitabilitas.
Dengan
demikian,
profitabilitas dapat dinyatakan sebagai
variabel intervening antara pengaruh
corporate governance terhadap nilai
perusahaan.

4.2 Pengaruh Good Corporate Governance
Terhadap
Profitabilitas
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh
bahwa besarnya pengaruh antara corporate
governance (CG) terhadap profitabilitas
(ROA) adalah sebesar 0,075. Hal ini berarti
bahwa variabel CG berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas yang
diproksikan dengan ROA. Maka dapat
disimpulkan, apabila CG meningkat maka
akan berpengaruh pada meningkatnya ROA.

DAFTAR PUSTAKA
Al-Amarneh, Asmaa dan Hadeel, Yaseen.
2014. Corporate Governance and
Dividend
Policy
in
Jordan.
International Journal of Economics and
Finance Vol. 6 No. 4.
Algifari. 2009. Analisis Regresi: Teori, Kasus,
dan Solusi. Edisi Kedua. Yogyakarta:
BPFE.
Ali Baghani, Maryam Rivandy, Samir Saghiri.
2014. The Relationship Between
Corporate Governance and Dividend
Policy. Kuwait Chapter of Arabian
Journal of Business and Management
Review. Vol. 2 No. 10(a). June, 2014.
Arilaha, Muhammad Asril. 2007. Corporate
Governance
dan
Karakteristik
Perusahaan
Terhadap
Kebijakan
Dividen.
Jurnal
Keuangan
dan
Perbankan. Vol. 13 No. 3 September
2009. Hal: 386-394.
Bambang dan Elen. 2010. Tobin’s Q dan
Altman Z-Score sebagai Indikator
Pengukuran
Kinerja
Perusahaan.
Jurnal Universitas Stikubank.
Brigham dan Houston. 2005. Dasar-Dasar
Manajemen Keuangan. Penerjemah Ali
Akbar Yulianto. Edisi 10. Buku II.
Jakarta: Salemba Empat.
Brigham, Eugene dan Joel F. Houston. 2001.
Manajemen Keuangan II. Jakarta:
Salemba Empat.
Brigham, Eugene F. dan Joel Houston. 2004.
Financial Management. Edisi 10. Jilid

4.3 Pengaruh
Corporate
Governance
Terhadap Nilai Perusahaan dengan
Profitabilitas
sebagai
Variabel
Intervening
Berdasarkan pengujian diperoleh bahwa
pengaruh tidak langsung antara corporate
governance (CG) terhadap nilai perusahaan
(PBV) adalah positif tetapi tidak signifikan
dengan koefisien jalur adalah sebesar 0,039.
Variabel profitabilitas (ROA) sebagai
variabel intervening antara hubungan variabel
corporate
governance
terhadap
nilai
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas dengan taraf signifikan
0,000 < 0,05 dan koefisien jalurnya sebesar
+0,563.
Setelah dimediasi oleh variabel
profitabilitas, nilai pengaruh corporate
governance terhadap nilai perusahaan menjadi
lebih
besar
dibandingkan
pengaruh
langsungnya. Dengan demikian, profitabilitas
dapat dinyatakan sebagai variabel intervening
antara pengaruh corporate governance
terhadap nilai perusahaan.
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pengujian dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:

27

ISSN 2407 - 1072

Jurnal Akuntanika, Vol. 3, No. 2 , Juli – Desember 2017

1. Alih Bahasa Ali Akbar Yulianto.
Jakarta: Salemba Empat.
Brigham, Eugene F. Daves, Philip R. 2004.
Intermediate Financial Management.
8th Edition. South-Western: Thomson.
Chung K. H. And Pruitt S. 1994. A Simple
Approximation of Tobin’s Q. 5th
Edition. USA: Richard D. Irwin, Inc.
Emirzon, Joni. 2007. Prinsip-Prinsip Good
Corporate Governance; Paradigma
Baru Dalam Praktik Bisnis Indonesia .
Yogyakarta: Genta Press.
FCGI. 2001. Corporate Governance: Tata
Kelola Perusahaan. Edisi Pertama.
Jakarta.
Ferdinand Siagian, Sylvia V. Siregar and Yan
Rahadian.
2013.
Corporate
Governance, Reporting Quality, and
Firm Value: Evidence from Indonesia .
Journal of Accounting in Emerging
Economies. Vol. 3 No. 1 PP. 4-20.
Gordon, Myron dan Lintner. 1963. Optimal
Investment and Financing Policy.
Journal of Finance. May
Guizani, Moncef and Ezzeddine Abaoub.
2012. Does the Contribution of
Dividend to Firm Value Depend On
Controlling
Shareholders?
International Journal of Disclousure and
Governance Vol. 9 No. 1 PP. 62-77.
Husnan, Suad dan Pudjiastut, Enny. 2010.
Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.
Edisi Ketiga. Yogyakarta: AMP YKPN.
ICMD
(Indonesian
Capital
Market
Directory). 2013.
IICG-The Indonesian Institute for Corporate
Governance. 2001. Laporan Akhir
Corporate Governance Perception
Index (CGPI).
Kawatu, Freddy Samuel. 2007. Mekanisme
Corporate Governance Terhadap Nilai
Perusahaan dengan Kualitas Laba
sebagai Variabel Intervening. Jurnal
Keuangan dan Perbankan. Vol. 13 No.
3. September. 2009. Hal: 405-417.
Keown, Arthur J. et al. 2010. Manajemen
Keuangan. Edisi 10. Jilid 2. Jakarta:
PT. Indeks.
Kuncoro, Mudrajat. 2007. Metode Kuantitatif,
Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan
Ekonomi. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN.
Mohamad Djasuli, Gabrila anisa putri, Gita
Arasy Harwida. 2013. Pengaruh Tata
Kelola Perusahaan yang Baik, Tingkat

Hutang, Profitabilitas, dan Ukuran
Perusahaan
Terhadap
Kebijakan
Dividen (Studi Perusahaan BUMN
yang terdaftar di BEI). Jurnal Dosen
Fakultas Ekonomi Univ. Trunojoyo.
Madura.
OECD. 2004. Principles of Corporate
Governance. France.
Oskar Kowalewski, Ivan Stetsyuk, Oleksandr
Talavera. 2007. Corporate Governance
and Dividen Policy in Poland. Journal
Warsaw School of Economics Poland.
April, 2007.
Prasetyo, Arief. 2009. Corporate Governance,
Kebijakan
Dividen,
dan
Nilai
Perusahaan: Studi Empiris pada
Perusahaan Non Keuangan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2006-2007. Tesis Program
Pascasarjana Universitas Indonesia.
Jakarta: Universitas Indonesia.
Riduwan dan Kuncoro. 2012. Cara
Menggunakan dan Memaknai Path
Analysis (Analisis Jalur). Bandung:
Alfabeta.
Samira Honarbaksh, Hamid Birjandi, and
Masoud Birjandi. 2013. The Effects of
Dividend Policy on Market Vaue on
Companies Listed in Tehran Stock
Exchange. International Review of
Management and Business Research
Vol. 2 Issue. 1, March, 2013.
Santoso, Singgih. 2006. Buku Latihan SPSS
Untuk Statistik Parametrik. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan
Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat.
Yogyakarta: BPFE.
Sherman dan Titman. 2002. Building the IPO
Order
Book:
Underpricing
and
Participation Limits with Costly
Information. Journal of Financial
Economics. Forthcoming.
Silveira, Alexandre Di Miceli da dan Lucas
Ayres B. De C. Barros. 2007.
Corporate Governance Quality and
Firm Value in Brazil. Journal
Management and Accounting of
University Sao Paulo, June, 2007.
Sudiyanto, Bambang dan Puspitasari, Elen.
2010. Tobin’s Q dan Altman Z-Score
Sebagai Indikator Pengukuran Kinerja
Perusahaan. Kajian Akuntansi.
Sugiyono.
2007.
Metode
Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

28

ISSN 2407 - 1072

Jurnal Akuntanika, Vol. 3, No. 2 , Juli – Desember 2017

Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Surat Keputusan Ketua Bapepam. Kep
38/PM/1996. Tanggal 17 Januari 1996.
Syakhroza, Akhmad. 2003. Teori Corporate
Governance. Usahawan No. 08. Tahun.
XXXII.
Uwalomwa Uwuigbe, Jimoh Jafaru, and
Anijesushola Ajayi. 2012. Dividend
Policy and Firm Performance: A Study
of Listed Firms in Nigeria . Accounting
and Management Information Systems
Vol. 11 No. 3 PP. 442-454.
Van Horne, James C dan Wachowicz, John
M.
Jr.
1997.
Prinsip-Prinsip
Manajemen Keuangan. Alih Bahasa
Heru Sutojo. Edisi Kesembilan. Jakarta:
Salemba Empat.
Van Horne, James C. 2002. Financial
Management and Policy. 12th Edition.
New Jersey: Prentice Hall International,
Inc.
Wijayanti dan Supatmi. 2006. Pengaruh
Corporate
Governance
Terhadap
Kebijakan Dividen (Studi Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI
2006). Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.
XV No. 2 September, 2009. Hal: 135146.
Yamin, Sofyan dan Kurniawan, Heri. 2011.
Generasi
Baru
Mengolah
Data
Penelitian dengan Partial Least Square
Path Modeling. Jakarta: Salemba
Infotek.
Yang, Hou Ou. 2008. An Empirical Analysis
of the Effect Component of the
Corporate Governance Index on Firm
Value: Evidence from Taiwan’s
Financial Industry. The Business
Review Cambridge. Vol. 10 No. 1
Summer.
Yarram, Subba Reddy. 2012. Dividend Policy
in Indonesia: Survey Evidence From
Executives. Information Management
and Business Review Vol. 4 No. 12 PP.
606-614, December, 2012.
Zangina Isshaq, Godfres A. Bokpin, and
Joseph Mensah Onumah. 2009.
Corporate Governance, Ownership
Structure, Cash Holdings, and Firm
Value on the Ghana Stock Exchange.
The Journal of Risk Finance Vol. 10
No. 5, PP. 488-499 Semarang.

29