Pengaruh Karakteristik Dan Motivasi Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penanganan Pasien Pengguna Jaminan Kesehatan Daerah Di Rumah Sakit Umum Daerah Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2012 Chapter III VI

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan tipe explanatory atau
penjelasan yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh karakteristik individu dan
motivasi terhadap kinerja perawat pelaksana dalam penanganan pasien pengguna
Jamkesda di RSUD Rantauprapat.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1

Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUD Rantauprapat

karena fungsi perawat

pelaksana dalam pelayanan asuhan keperawatan di rumah sakit ini belum seperti yang
diharapkan, khususnya dalam penanganan pasien pengguna Jamkesda.
3.2.2


Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai dengan melakukan survei awal sampai seminar hasil

penelitian yaitu bulan September 2012 sampai Maret 2013.

3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1

Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana yang bertugas

di ruang rawat inap RSUD Rantauprapat dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Universitas Sumatera Utara

tidak termasuk kepala ruangan dengan kriteria masa kerjanya minimal 1 tahun
sebanyak 49 orang.
3.3.2

Sampel

Sesuai dengan tujuan penelitian bahwa perawat pelaksana yang dijadikan

sebagai sampel dalam penelitian ini adalah perawat yang terkait dengan pelaksanaan
asuhan keperawatan di ruang rawat inap Kelas III RSUD Rantauprapat yang melayani
pasien pengguna Jamkesda. Seluruh populasi ditetapkan sebagai sampel (total
sampling) karena jumlah populasi relatif kecil, yaitu 49 orang.

3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1

Data Primer
Data primer dalam penelitian ini, yaitu data karakteristik dan motivasi

diperoleh melalui wawancara langsung kepada responden dengan berpedoman pada
kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu, dengan penjelasan kuesioner
secara lengkap sebagai acuan pewawancara dalam melakukan wawancara, sedangkan
data tentang kinerja perawat diperoleh melalui observasi (pengamatan pada saat
perawat menangani pasien pengguna Jamkesda), selanjutnya dilakukan cross check
kepada kepala ruangan.
3.4.2


Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan maupun dokumen-dokumen

RSUD Rantauprapat serta data lainnya yang mendukung pembahasan data primer.

Universitas Sumatera Utara

3.4.3

Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum dilakukan pengumpulan data primer, terlebih dahulu dilakukan uji

validitas dan uji reliabilitas terhadap kuesioner yang akan dipergunakan, agar layak
digunakan sebagai alat pengumpulan data primer, yaitu untuk mengetahui atau
mengukur sejauh mana kuesioner dapat dijadikan sebagai alat ukur yang mewakili
variabel terikat dan variabel bebas pada suatu penelitian. Pertanyaan pada kuesioner
dapat dikatakan valid apabila nilai koefisien korelasi > 0,3 dan dikatakan reliabel
apabila nilai alpha cronbach > 0,6 (Gozhali, 2005).
Kelayakan menggunakan instrumen yang akan dipakai dalam penelitian, maka

uji coba kuesioner dilakukan kepada 30 perawat pelaksana di RSUD Rantauprapat
selain perawat pada ruang rawat inap Kelas III RSUD Rantauprapat.
Hasil uji validitas menunjukkan r hitung untuk pertanyaan variabel motivasi
intrinsik, ekstrinsik dan kinerja perawat lebih besar dari t tabel dan nilai r Alpha juga
lebih besar dari r tabel sehingga dinyatakan item pertanyaan pada penelitian ini valid
dan reliabel (Lampiran-2).

3.5 Variabel dan Definisi Operasional
1). Perawat pelaksana adalah perawat yang bekerja di RSUD Rantauprapat pada ruang
perawatan (bangsal) untuk pasien pengguna kartu jamkesda dengan pasien wanita,
laki-laki dan anak-anak.
2). Karateristik individu adalah ciri-ciri yang melekat pada diri perawat dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya melalui asuhan keperawatan.

Universitas Sumatera Utara

Karakteristik dalam penelitian ini diukur dari aspek : lama kerja, status
perkawinan, dan pelatihan, dengan definisi sebagai berikut :
a. Lama kerja adalah lamanya kegiatan yang dilakukan perawat sejak pertama
kali bertugas di ruang rawat inap sampai penelitian dilakukan.

b. Status perkawinan adalah pengakuan ada atau tidak pasangan hidup secara
sah.
c. Pelatihan. adalah pernah atau tidak perawat mendapat pelatihan tentang
asuhan keperawatan sejak pertama kali bertugas di ruang rawat inap sampai
penelitian dilakukan.
3) Motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong perawat melakukan asuhan
keperawatan sebagai tugas pokok dan fungsinya kepada pasien di RSUD
Rantauprapat meliputi motivasi intrinsik dan ekstrinsik dengan definisi sebagai
berikut:
a. Motivasi intrinsik adalah merupakan daya dorong yang timbul dari dalam diri
perawat

melakukan

asuhan

keperawatan

kepada


pasien

di

RSUD

Rantauprapat, meliputi indikator : (a) tanggung jawab, (b) prestasi yang
diraih, (c) pengakuan hasil kerja, (d)

kemungkinan pengembangan, dan

(e) kemajuan.
b. Motivasi ekstrinsik adalah merupakan daya dorong yang timbul dari luar diri
perawat dalam melakukan asuhan keperawatan kepada pasien di RSUD
Rantauprapat, meliputi indikator : (a) imbalan, (b) kondisi kerja,
(c) hubungan kerja, dan (d) prosedur kerja.

Universitas Sumatera Utara

4). Kinerja merupakan hasil kerja sesuai dengan potensi yang dimiliki perawat dalam

melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien. Kinerja perawat dalam
penelitian ini diukur berdasarkan indikator asuhan keperawatan.

3.6 Metode Pengukuran
3.6.1 Metode Pengukuran Variabel Bebas
Metode pengukuran variabel bebas dapat dilihat pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Pengukuran Variabel Bebas
Jumlah
Pilihan
Pertanyaan Jawaban

No

Variabel

1

Karakteristik (X1)
a. Lama kerja


1

b. Status Perkawinan

1

c. Pelatihan

1

2

……..tahun

Kategori

Skala
Ukur

a. < 5 tahun

b.≥ 5 tahun

Ordinal

-

a. Kawin
b.Belum kawin

Ordinal

-

a. Pernah
b. Tidak pernah

Ordinal

Motivasi (X2)
Intrinsik

a. Tanggung jawab
b. Prestasi yang diraih
c. Pengakuan hasil
kerja
d. Kemungkinan
pengembangan
e. Kemajuan
Ekstrinsik
a. Imbalan
b. Kondisi kerja
c. Hubungan kerja
d. Prosedur kerja

25

20

a.Ya
= 3 a. Tinggi (59-75)
b.Kadangb.Sedang (42-58)

kadang = 2 c. Rendah (25-41)
c.Tidak = 1

a.Ya
= 3 a. Tinggi (48-60)
b.Kadangb.Sedang (34-47)
kadang = 2 c. Rendah (20-33)
c.Tidak = 1

Ordinal

Ordinal

Universitas Sumatera Utara

3.6.2

Metode Pengukuran Variabel Terikat
Pengukuran variabel terikat (kinerja perawat) menggunakan skala pengukuran

ordinal, di mana pengukurannya dilakukan mengacu pada pelaksanaan dokumentasi
asuhan keperawatan kepada pasien.
Tabel 3.2 Aspek Pengukuran Variabel Terikat
Variabel

Jumlah
Indikator

Kinerja
a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Rencana Tindakan
d. Pelaksanaan Tindakan
Keperawatan
e. Evaluasi
Tindakan
Keperawatan

Pilihan
Jawaban
a.Ya

20

Kategori

Skala
Ukur

= 3 Baik (48-60)

b.KadangCukup Baik (34-47) Ordinal
kadang = 2
c.Tidak

= 1 Tidak Baik (20-33)

3.7. Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini mencakup :
a.

Analisis univariat, yaitu analisis variabel independen dalam bentuk distribusi
frekuensi dan dihitung persentasenya.

b. Analisis bivariat, yaitu analisis hubungan atau pengaruh antara variabel
independen dengan variabel dependen menggunakan uji chi square.
c. Analisis multivariat, yaitu analisis yang dilakukan untuk menganalisis variabel
independen yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen dengan
menggunakan uji regresi berganda pada taraf kepercayaan 95%. Setelah
dilakukan uji bivariat, dilanjutkan dengan uji multivariat menggunakan regresi

Universitas Sumatera Utara

berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama
terhadap variabel terikat dengan model persamaan:
Y = b0 + b1X1+b2X2 + b3X3+b4X4+b5X5 + e
dimana :
Y

= Kinerja perawat

X1

= Lama kerja

X2

= Status perkawinan

X3

= Pelatihan

X4

= Motivasi Intrinsik

X5

= Motivasi Ekstrinsik

b0

= Intercept

b1 – b5 = Koefisien Regresi
e

= error of term

Universitas Sumatera Utara

BAB 4
HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Rumah Sakit Umum Daerah Rantauprapat
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rantauprapat didirikan thn 1957
ditengah kota tepatnya di Jl. Cut Nyak Dien. Tahun 1964 pindah ke Jl. K.H
Dewantara seluas 2,3 Ha. Direncanakan tahun 2014 akan pindah ke lokasi baru
(Jl. H. Adam Malik) dengan luas ± 5 Ha.
Tahun 1987 dengan SK Menkes No. 303/Menkes/IV/1987 ditetapkan sebagai
rumah sakit tipe C, Tahun 2002 dengan PERDA No. 04 Tahun 2002 berubah status
menjadi Badan Pengelola Rumah Sakit Umum (BPRSU) Melalui Peraturan
Pemerintah No. 41 Tahun 2009, BPRSU berubah menjadi RSUD Rantauprapat
Kabupaten Labuhanbatu. Tahun 2009 melalui Keputusan Menteri Kesehatan republik
Indonesia No. 373/Menkes/SK/2009 tanggal 13 Mei 2009 meningkat menjadi Rumah
Sakit Kelas B non Pendidikan.
Tingkat pelayanan RSUD Rantauprapat mengalami perkembangan, tahun
2004 terakreditasi 5 pelayanan, tahun 2008 terakreditasi 12 pelayanan dan tahun
2012 telah terskreditasi 16 Pelayanan yaitu : Administrasi dan Manajemen,
Pelayanan Medis, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Keperawatan, Rekam Medis,
Pelayanan Farmasi, K3, Pelayanan Radiologi, Pelayanan Laboratorium, Pelayanan

Universitas Sumatera Utara

Kamar Operasi, Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit, Pelayanan Perinatal Resiko
Tinggi, Pelayanan Rehabilitasi Medik, Pelayanan Intensif, dan Pelayanan Darah.

4.2 Analisis Univariat
4.2.1

Identitas Responden
Identitas responden meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja,

status perkawinan dan pelatihan diuraikan berikut ini.
Tabel 4.1 Distribusi Responden Menurut Umur di RSUD Rantauprapat Tahun
2012
No
1
2

Umur
≤ 28 tahun
> 28 tahun
Jumlah

Jumlah (Orang)
28
21
49

%
57,1
42,9
100,0

Pengelompokan umur responden berdasarkan rata-rata umur, yaitu 28 tahun.
Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui responden berumur ≤ 28 tahun sebanyak 28 orang
(57,1%) sedangkan yang berumur > 28 tahun sebanyak 21 orang (42,9%).
Tabel 4.2 Distribusi Responden Menurut
Rantauprapat Tahun 2012
No
1
2

Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Jumlah

Jenis

Kelamin

Jumlah (Orang)
16
33
49

di

RSUD

%
32,7
67,3
100,0

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui responden yang berjenis kelamin perempuan
lenih banyak yaitu sebanyak 33 orang (67,3%) sedangkan yang berjenis kelamin
perempuan sebanyak 16 orang (32,7%).

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.3 Distribusi Responden Menurut Masa Kerja di RSUD Rantauprapat
Tahun 2012
No
1
2

Masa Kerja
≤ 5 tahun
> 5 tahun
Jumlah

Jumlah (Orang)
24
25
49

%
49,0
51,0
100,0

Pengelompokan masa kerja responden berdasarkan rata-rata lamanya bekerja
bekerja di RSUD Rantauprapat, yaitu 5 tahun. Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui
responden dengan masa kerja ≤ 5 tahun sebanyak 24 orang (49,0%) sedangkan yang
masa kerja > 5 tahun sebanyak 25 orang (51,0%).
Tabel 4.4 Distribusi Responden Menurut Status Perkawinan di RSUD
Rantauprapat Tahun 2012
No
1
2

Status Perkawinan
Kawin
Belum kawin
Jumlah

Jumlah (Orang)
32
17
49

%
65,3
34,7
100,0

Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui responden dengan status kawin sebanyak
32 orang (65,3%) sedangkan yang statusnya belum kawin sebanyak 17 orang
(34,7%).
Tabel 4.5 Distribusi Responden Menurut Pelatihan di RSUD Rantauprapat
tahun 2012
No
1
2

Pelatihan
Pernah
Belum pernah
Jumlah

Jumlah (Orang)
16
33
49

%
32,7
67,3
100,0

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui responden yang pernah mengikuti
pelatihan keperawatan sebanyak 16 orang (32,7%) sedangkan yang belum pernah
mengikuti pelatihan sebanyak 33 orang (67,3%).
4.2.2

Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik responden meliputi : tanggung jawab, prestasi yang diraih,

pengakuan hasil kerja, pekerjaan itu sendiri, kemungkinan pengembangan dan
kemajuan. Dan secara keseluruhan indikator motivasi intrinsik dalam penanganan
pasien pengguna jaminan kesehatan daerah di RSUD Rantauprapat dikategorikan
sebagai berikut
Tabel 4.6 Distribusi Reponden Menurut Kategori
di RSUD Rantauprapat Tahun 2012
No
1
2
3

Kategori Motivasi Intrinsik
Tinggi
Sedang
Rendah
Jumlah

Motivasi

Jumlah (Orang)
7
20
22
49

Intrinsik

%
14,3
40,8
44,9
100,0

Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa kategori motivasi intrinsik dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan terbanyak pada kategori rendah yaitu 22 orang
(44,9%) sedangkan paling sedikit kategori tinggi yaitu 7 orang (14,3%).
Untuk penjelasan mengenai indikator motivasi intrinsik dalam penanganan
pasien pengguna jaminan kesehatan daerah di RSUD Rantauprapat diuraikan sebagi
berikut.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.7 Distribusi Responden Menurut Motivasi Intrinsik
Tanggung Jawab di RSUD Rantauprapat Tahun 2012

Indikator

Ya

No

Tanggung Jawab

1

Perawat pelaksana melaksanakan asuhan
keperawatan kepada pasien sesuai
prosedur yang telah ditetapkan manajemen
rumah sakit
Perawat pelaksana memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien dengan penuh
tanggung jawab.
Perawat pelaksana berupaya memenuhi
kebutuhan pasien
secara maksimal
melalui asuhan keperawatan

2
3

Kadang- Tidak
Total
kadang
n % n % n % n %
8 16,3 32 65,3 9 18,4 49 100,0

7 14,4 33 67,4

9

18,4 49 100,0

9 18,4 27 55,1 13 26,5 49 100,0

4

Perawat pelaksana mengerjakan asuhan
keperawatan sesuai jadwal yang telah
ditetapkan

4

5

Perawat pelaksana berupaya memberikan
kenyamanan kepada pasien selama
pelaksanaan asuhan keperawatan

6 12,2 26 53,1

8,2 35 74,1 10 20,4 49 100,0

7

14,4 49 100,0

Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui bahwa perawat pelaksana kadang-kadang
melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien sesuai prosedur yang telah
ditetapkan manajemen rumah sakit sebanyak 32 orang (65,3%). Perawat pelaksana
kadang-kadang memberikan asuhan keperawatan kepada pasien

dengan penuh

tanggung jawab sebanyak 33 orang (67,4%). Perawat pelaksana kadang-kadang
berupaya memenuhi kebutuhan pasien secara maksimal melalui asuhan keperawatan
sebanyak 27 orang (55,1%). Perawat pelaksana kadang-kadang mengerjakan asuhan
keperawatan sesuai jadwal yang telah ditetapkan sebanyak 35 orang (74,1%). Perawat
pelaksana kadang-kadang berupaya memberikan kenyamanan kepada pasien selama
pelaksanaan asuhan keperawatan sebanyak 26 orang (53,1%).

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.8 Distribusi Responden Menurut Motivasi Intrinsik Indikator Prestasi
yang Diraih di RSUD Rantauprapat Tahun 2012
Ya

Kadang Tidak
Total
-kadang
n % n % n % n
%
5 10,2 34 69,4 10 20,4 49 100,0

No

Prestasi yang Diraih

1

Perawat
pelaksana
berupaya
meningkatkan prestasi kerja dalam
memberikan asuhan keperawatan

2

Perawat pelaksana berupaya memotivasi
diri untuk mencapai prestasi yang optimal
dalam pelayanan keperawatan
Perawat pelaksana berupaya memberikan
masukan demi peningkatan pelayanan
asuhan keperawatan

6 12,2 27 55,1 16 32,7 49 100,0

4

Perawat
pelaksana
merasa
perlu
meningkatkan prestasi untuk peningkatan
kinerja rumah sakit

8 16,3 26 53,1 15 30,6 49 100,0

5

Perawat
pelaksana
merasa
perlu
meningkatkan prestasi untuk peningkatan
kesembuhan pasien di rumah sakit

5 10,2 24 49,0 20 40,8 49 100,0

3

8 16,3 22 44,9 19 38,8 49 100,0

Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa sebanyak 34 orang (69,4%) perawat
pelaksana kadang-kadang berupaya meningkatkan prestasi kerja dalam memberikan
asuhan keperawatan. Sebanyak 27 orang (55,1%) perawat pelaksana kadang-kadang
berupaya memotivasi diri untuk mencapai prestasi yang optimal dalam pelayanan
keperawatan. Sebanyak 22 orang (44,7%) perawat pelaksana kadang-kadang
berupaya memberikan masukan demi peningkatan pelayanan asuhan keperawatan.
Sebanyak 26 orang (53,1%) perawat pelaksana kadang-kadang merasa perlu
meningkatkan prestasi untuk peningkatan kinerja rumah sakit. Sebanyak 24 orang
(49,0% ) perawat pelaksana kadang-kadang merasa perlu meningkatkan prestasi
untuk peningkatan kesembuhan pasien di rumah sakit.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.9 Distribusi Responden Menurut Motivasi Intrinsik Indikator
Pengakuan Hasil Kerja di RSUD Rantauprapat Tahun 2012
Ya

No

Pengakuan Hasil Kerja

1

Perawat pelaksana memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien sebagai upaya
mendapatkan pengakuan dari manajemen
rumah sakit
Asuhan keperawatan yang dilakukan
perawat pelaksana dapat diterima oleh
pasien
Asuhan keperawatan yang dilakukan
perawat pelaksana dapat diterima oleh
rekan pada tim keperawatan

2
3

Kadang Tidak
Total
-kadang
n % n % n % n
%
5 10,2 21 42,9 23 46,9 49 100,0

8 16,3 25 51,0 16 32,7 49 100,0
2

4,1 33 67,3 14 28,6 49 100,0

4

Asuhan keperawatan yang dilakukan
perawat pelaksana dapat diterima oleh
kepala keperawatan

8 16,3 23 46,9 18 36,7 49 100,0

5

Asuhan keperawatan yang dilakukan
perawat pelaksana dapat diterima oleh
keluarga pasien

6 12,2 29 59,2 14 28,6 49 100,0

Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui bahwa sebanyak 23 orang (46,9%) perawat
pelaksana tidak memberikan asuhan keperawatan kepada pasien

sebagai upaya

mendapatkan pengakuan dari manajemen rumah sakit. Sebanyak 25 orang (51,0%)
responden menyatakan kadang-kadang asuhan keperawatan yang dilakukan perawat
pelaksana dapat diterima oleh pasien. Sebanyak 33 orang (67,3%) responden
menyatakan kadang-kadang asuhan keperawatan yang dilakukan perawat pelaksana
dapat diterima oleh rekan pada tim keperawatan. Sebanyak 23 orang (46,9%)
responden menyatakan kadang-kadang asuhan keperawatan yang dilakukan perawat
pelaksana dapat diterima oleh kepala keperawatan. Sebanyak 29 orang (59,2%)

Universitas Sumatera Utara

responden menyatakan kadang-kadang asuhan keperawatan yang dilakukan perawat
pelaksana dapat diterima oleh keluarga pasien.
Tabel 4.10 Distribusi Responden Menurut Motivasi Intrinsik Indikator
Kemungkinan Pengembangan di RSUD Rantauprapat Tahun 2012
Ya

No

Kemungkinan Pengembangan

1

Perawat pelaksana melaksanakan
asuhan
keperawatan
untuk
mengembangkan wawasan keilmuan di
bidang keperawatan
Perawat pelaksana melaksanakan
asuhan keperawatan sebagai upaya
mendapatkan kredit point
Perawat pelaksana berupaya mengikuti
perkembangan
ilmu
pengetahuan
tentang keperawatan
Perawat
pelaksana
berupaya
meningkatkan
pengetahuan
dan
keterampilan di bidang keperawatan
Perawat pelaksana melaksanakan
asuhan keperawatan pada pasien
untuk mengembangkan karier di
bidang keperawatan

2
3

4

5

Kadang Tidak
Total
-kadang
n % n % n % n
%
4 10,2 29 59,2 16 32,7 49 100,0

8 16,3 21 42,9 20 40,8 49 100,0
9 18,4 21 42,9 19 38,8 49 100,0

5 10,2 26 53,1 18 36,7 49 100,0

9 18,4 22 44,9 18 36,7 49 100,0

Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui bahwa sebanyak 29 orang (59,2%) perawat
pelaksana kadang-kadang melaksanakan asuhan keperawatan untuk mengembangkan
wawasan keilmuan di bidang keperawatan. Sebanyak 21 orang (42,9%) perawat
pelaksana kadang-kadang melaksanakan asuhan keperawatan sebagai upaya
mendapatkan kredit point. Sebanyak 21 orang (42,9%) perawat pelaksana kadangkadang berupaya mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan tentang keperawatan.
Sebanyak

26

orang

(53,1%)

perawat

pelaksana

kadang-kadang

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang keperawatan.

berupaya
Sebanyak

Universitas Sumatera Utara

22 orang (44,9%) perawat pelaksana kadang-kadang melaksanakan asuhan
keperawatan pada pasien untuk mengembangkan karier di bidang keperawatan
Tabel 4.11 Distribusi Responden Menurut Motivasi Intrinsik
Kemajuan di RSUD Rantauprapat Tahun 2012

Indikator

Ya

Kadang Tidak
Total
-kadang
% n % n % n
%
6,1 32 65,3 14 28,6 49 100,0

No

Kemajuan

1

Perawat pelaksana melaksanakan asuhan
keperawatan kesehatan pada pasien
karena ingin meningkatkan proses
penyembuhan pasien

2

Perawat pelaksana melaksanakan asuhan 10 20,4 20 40,8 19 38,8 49 100,0
keperawatan kesehatan pada pasien sesuai
kebutuhan pasien
Perawat pelaksana melaksanakan asuhan 6 12,2 24 49,0 19 38,8 49 100,0
keperawatan kesehatan pada pasien dalam
meningkatkan kinerja sebagai petugas
kesehatan
Perawat pelaksana melaksanakan asuhan 6 12,2 23 47,0 20 40,8 49 100,0
keperawatan kesehatan pada pasien sesuai
standar asuhan keperawatan

3

4

5

Perawat pelaksana melaksanakan asuhan
keperawatan kesehatan pada pasien
karena ingin mengikuti perkembangan dan
kemajuan di bidang keperawatan

n
3

7 14,3 16 32,7 26 53,1 49 100,0

Berdasarkan Tabel 4.11 diketahui bahwa sebanyak 32 orang (65,3%) perawat
pelaksana kadang-kadang melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan pada pasien
karena ingin meningkatkan proses penyembuhan pasien. Sebanyak 20 orang (40,8%)

perawat pelaksana kadang-kadang melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan pada
pasien sesuai kebutuhan pasien. Sebanyak 24 orang (49,0%) perawat pelaksana kadang-

kadang melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan pada pasien dalam meningkatkan
kinerja sebagai petugas kesehatan. Sebanyak 23 orang (47,0%) perawat pelaksana

Universitas Sumatera Utara

kadang-kadang melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan pada pasien sesuai standar
asuhan keperawatan. Sebanyak 26 orang (53,1%) perawat pelaksana tidak melaksanakan
asuhan keperawatan kesehatan pada pasien karena ingin mengikuti perkembangan dan
kemajuan di bidang keperawatan.

4.2.3

Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik responden meliputi : imbalan, kondisi kerja, hubungan

kerja dan hubungan kerja. Dan secara keseluruhan indikator motivasi ekstrinsik
dalam penanganan pasien pengguna jaminan kesehatan daerah di RSUD
Rantauprapat dikategorikan sebagai berikut .
Tabel 4.12 Distribusi Reponden Menurut Kategori
di RSUD Rantauprapat Tahun 2012
No
1
2
3

Kategori Motivasi Ekstrinsik
Tinggi
Sedang
Rendah
Jumlah

Motivasi

Jumlah (Orang)
8
25
16
49

Ekstrinsik

%
16,3
51,0
32,7
100,0

Berdasarkan Tabel 4.12 diketahui bahwa kategori motivasi ekstrinsik dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan terbanyak pada kategori sedang yaitu 25 orang
(51,0%) sedangkan paling sedikit kategori tinggi yaitu 8 orang (16,3%).
Untuk penjelasan mengenai indikator motivasi ekstrinsik dalam penanganan
pasien pengguna jaminan kesehatan daerah di RSUD Rantauprapat diuraikan sebagi
berikut.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.13 Distribusi Responden Menurut Motivasi Ekstrinsik Indikator
Imbalan di RSUD Rantauprapat Tahun 2012
Ya

Kadang- Tidak
Total
kadang
n % n % n % n %
8 16,3 33 67,3 8 16,3 49 100,0

No

Imbalan

1

Perawat pelaksana menerima imbalan
sesuai dengan beban kerja

2

Perawat pelaksana menerima imbalan
sesuai dengan masa kerja

6 12,2 32 65,3 11 22,4 49 100,0

3

Perawat pelaksana menerima imbalan
sesuai dengan pangkat dan golongan

7 18,4 28 55,1 14 26,5 49 100,0

4

Perawat
pelaksana
menerima
tunjangan jabatan fungsional perawat

6 12,2 32 65,3 11 22,4 49 100,0

5

Perawat pelaksana
medik (selain gaji)

8 16,3 29 59,2 12 2450 49 100,0

menerima

jasa

Berdasarkan Tabel 4.13 diketahui bahwa sebanyak 33 orang (67,3%) perawat
pelaksana kadang - kadang menerima imbalan sesuai dengan beban kerja. Sebanyak
32 orang (65,3%) perawat pelaksana kadang - kadang menerima imbalan sesuai
dengan masa kerja. Sebanyak 28 orang (55,1%) perawat pelaksana kadang - kadang
menerima imbalan sesuai dengan pangkat dan golongan. Sebanyak 32 orang (65,3%)
perawat pelaksana kadang - kadang menerima tunjangan jabatan fungsional perawat
menerima tunjangan jabatan fungsional perawat. Sebanyak 29 orang (59,2%) perawat
pelaksana kadang - kadang menerima jasa medik (selain gaji).

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.14 Distribusi Responden Menurut Motivasi Ekstrinsik Indikator
Kondisi Kerja di RSUD Rantauprapat Tahun 2012
Ya

Kadang- Tidak
kadang
Total
n % n % n % n %
5 10,2 28 57,1 16 32,7 49 100,0

No

Kondisi Kerja

1

Pelaksanaan
asuhan
keperawatan
didukung kondisi lingkungan rumah sakit

2

Pelaksanaan asuhan keperawatan dapat
terlaksana dengan fasilitas rumah sakit
yang lengkap
Pelaksanaan
asuhan
keperawatan
didukung ruang kerja yang sesuai dengan
alur kerja

8 16,3 29 59,2 12 24,5 49 100,0

4

Pelaksanaan
asuhan
keperawatan
didukung kenyamanan tempat pelayanan

5 10,2 29 59,2 15 30,6 49 100,0

5

Pelaksanaan
asuhan
keperawatan
didukung peralatan yang sesuai kebutuhan

1 18,4 37 75,5 11 22,4 49 100,0

3

5 10,2 31 63,3 13 26,5 49 100,0

Berdasarkan Tabel 4.14 diketahui bahwa sebanyak 28 orang (57,1%) perawat
pelaksana kadang-kadang dalam pelaksanaan asuhan keperawatan didukung kondisi
lingkungan rumah sakit. Sebanyak 29 orang (59,2%) perawat pelaksana kadangkadang dalam pelaksanaan asuhan keperawatan dapat terlaksana dengan fasilitas
rumah sakit yang lengkap. Sebanyak 31 orang (63,3%) perawat pelaksana kadangkadang dalam pelaksanaan asuhan keperawatan didukung ruang kerja yang sesuai
dengan alur kerja. Sebanyak 29 orang (59,2%) perawat pelaksana kadang-kadang
dalam pelaksanaan asuhan keperawatan didukung kenyamanan tempat pelayanan.
Sebanyak 37 orang (75,5%) perawat pelaksana kadang-kadang dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan didukung peralatan yang sesuai kebutuhan.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.15 Distribusi Responden Menurut Motivasi Ekstrinsik Indikator
Hubungan Kerja di RSUD Rantauprapat Tahun 2012
Ya

Kadang- Tidak
Total
kadang
n % n % n % n %
7 14,3 27 55,1 15 30,6 49 100,0

No

Hubungan Kerja

1

Kepala keperawatan menjalin hubungan
kerja dengan perawat pelaksana dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan

2

Pelaksanaan asuhan keperawatan terjalin
antar perawat pelaksana dalam suatu tim
keperawatan
Pelaksanaan
asuhan
keperawatan
dilaksanakan dengan tenaga kesehatan lain

8 16,3 26 53,1 15 24,5 49 100,0

4

Dokumentasi keperawatan dibuat sebagai
penghubung antara perawat pelaksana
pada shift pagi-sore-malam

8 16,3 29 59,2 12 24,5 49 100,0

5

Hubungan kerja antar perawat pelaksana
sesuai dengan tupoksi keperawatan

9 18,4 28 57,1 12 24,5 49 100,0

3

8 16,3 21 42,9 20 40,8 49 100,0

Berdasarkan Tabel 4.15 diketahui bahwa sebanyak 27 orang (55,1%) perawat
pelaksana menyatakan kadang-kadang kepala keperawatan menjalin hubungan kerja
dengan perawat pelaksana dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Sebanyak 26 orang

(53,1%)

perawat

pelaksana

menyatakan

kadang-kadang pelaksanaan

asuhan

keperawatan terjalin antar perawat pelaksana dalam suatu tim keperawatan. Sebanyak

21 orang (42,9%) perawat pelaksana menyatakan kadang-kadang pelaksanaan asuhan
keperawatan dilaksanakan dengan tenaga kesehatan lain. Sebanyak 29 orang (59,2%)

perawat pelaksana menyatakan kadang-kadang dokumentasi keperawatan dibuat sebagai
penghubung antara perawat pelaksana pada shift pagi-sore-malam. Sebanyak 28 orang

(57,1%) perawat pelaksana menyatakan kadang-kadang hubungan kerja antar perawat
pelaksana sesuai dengan tupoksi keperawatan

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.16 Distribusi Responden Menurut Motivasi Ekstrinsik Indikator
Prosedur Kerja di RSUD Rantauprapat Tahun 2012
Ya

Kadang- Tidak
Total
kadang
No
Prosedur Kerja
n % n % n % n %
asuhan
keperawatan 10 20,4 33 67,3 6 12,2 49 100,0
1 Pelaksanaan
disesuaikan dengan prosedur keperawatan
yang baku

2
3

Prosedur asuhan keperawatan sesuai 8 16,3 28 57,1 13 26,5 49 100,0
dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi)
bidang keperawatan
Prosedur asuhan keperawatan dibuat 11 22,4 30 61,2 8 16,3 49 100,0
dengan memperhatikan kondisi penyakit
pasien

4

Prosedur pelaksanaan asuhan keperawatan 10 16,3 31 63,3 8 16,3 49 100,0
senantiasa dikembangkan sesuai kemajuan
ilmu keperawatan

5

Prosedur pelaksanaan asuhan keperawatan
disesuaikan perkembangan kondisi pasien
yang dirawat

9 18,4 25 51,0 15 30,6 49 100,0

Berdasarkan Tabel 4.16 diketahui bahwa sebanyak 33 orang (67,3%) perawat
pelaksana menyatakan kadang-kadang pelaksanaan asuhan keperawatan disesuaikan
dengan prosedur keperawatan yang baku. Sebanyak 28 orang (57,1%) perawat
pelaksana menyatakan kadang-kadang prosedur asuhan keperawatan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi (tupoksi) bidang keperawatan. Sebanyak 30 orang (61,2%)
perawat pelaksana menyatakan kadang-kadang prosedur asuhan keperawatan dibuat
dengan memperhatikan kondisi penyakit pasien. Sebanyak 31 orang (63,3%) perawat
pelaksana menyatakan kadang-kadang prosedur pelaksanaan asuhan keperawatan
senantiasa dikembangkan sesuai kemajuan ilmu keperawatan. Sebanyak 25 orang

Universitas Sumatera Utara

(51,0%) perawat pelaksana menyatakan kadang-kadang prosedur pelaksanaan asuhan
keperawatan disesuaikan perkembangan kondisi pasien yang dirawat.
4.2.3

Kinerja Perawat
Kinerja perawat pelaksana dalam penanganan pasien pengguna kartu jaminan

kesehatan daerah di RSUD Rantauprapat meliputi : pengkajian, diagnosis, rencana
tindakan, pelaksanaan rencana tindakan dan evaluasi tindakan keperawatan. Dan
secara keseluruhan indikator kinerja perawat dalam penanganan pasien pengguna
kartu jaminan kesehatan daerah di RSUD Rantauprapat dikategorikan sebagai berikut
Tabel 4.17 Distribusi Reponden Menurut Kategori Kinerja Perawat di RSUD
Rantauprapat Tahun 2012
No
1
2
3

Kategori Kinerja Perawat
Baik
Kurang baik
Tidak baik
Jumlah

Jumlah (Orang)
8
22
19
49

%
16,3
44,9
38,8
100,0

Berdasarkan Tabel 4.17 diketahui bahwa kategori kinerja perawat dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan terbanyak pada kategori sedang yaitu 22 orang
(44,9%) sedangkan paling sedikit kategori tinggi yaitu 8 orang (16,3%).

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.18 Distribusi Responden Menurut Kinerja Perawat
Pengkajian di RSUD Rantauprapat Tahun 2012

Indikator

Ya

Kadang- Tidak
Total
kadang
No
Pengkajian
n % n % n % n %
1 Perawat
pelaksana
melakukan 12 16,3 32 65,3 5 10,2 49 100,0
pengkajian dan mengkonfirmasikan
kepada ketua tim keperawatan sebagai
penanggung jawab tentang data pasien
2

3

4

Perawat
pelaksana
melakukan
pengkajian
dengan
pengamatan,
wawancara, dan pemeriksaan fisik
tentang data pasien
Perawat
pelaksana
melakukan
pengumpulan dan pengelompokan data
bio-psiko-sosial-spiritual tentang data
pasien
Perawat pelaksana mencatat data yang
dikaji sesuai dengan pedoman tentang
pengkajian data pasien

6 12,2 36 73,5 7 18,4 49 100,0

9 18,4 32 65,3 8 16,3 49 100,0

7 18,4 34 69,4 8 16,3 49 100,0

Berdasarkan Tabel 4.18 diketahui sebanyak 32 orang (65,3%) perawat
pelaksana kadang-kadang melakukan pengkajian dan mengkonfirmasikan kepada
ketua tim keperawatan sebagai penanggung jawab tentang data pasien. Sebanyak 36
orang (73,5%) perawat pelaksana kadang-kadang melakukan pengkajian dengan
pengamatan, wawancara, dan pemeriksaan fisik tentang data pasien. Sebanyak 32
orang (65,3%) perawat pelaksana kadang-kadang melakukan pengumpulan dan
pengelompokan data bio-psiko-sosial-spiritual tentang data pasien. Sebanyak 34
orang (69,4%) perawat pelaksana kadang-kadang mencatat data yang dikaji sesuai
dengan pedoman tentang pengkajian data pasien.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.19 Distribusi Responden Menurut Kinerja Perawat Indikator Diagnosis
di RSUD Rantauprapat Tahun 2012
Ya

Kadang- Tidak
Total
kadang
n % n % n % n %
6 12,2 35 71,4 8 16,3 49 100,0

No

Diagnosis

1

Perawat pelaksana melakukan diagnosis
keperawatan yang perawat pelaksana
tangani untuk semua pasien

2

Perawat pelaksana melakukan diagnosis
keperawatan berdasarkan masalah yang
telah dirumuskan untuk setiap pasien

4

3

Masalah yang telah dirumuskan mengacu
pada
pengelompokan
diagnosis
keperawatan untuk setiap pasien

6 12,2 34 69,4 9 18,4 49 100,0

4

Perawat pelaksana membuat diagnosis
keperawatan berdasarkan prioritas gejalagejala yang dominan untuk pasien

5 18,4 35 71,4 9 18,4 49 100,0

8,2 30 61,2 15 30,6 49 100,0

Berdasarkan Tabel 4.19 diketahui bahwa sebanyak 35 orang (71,43%)
perawat pelaksana kadang-kadang melakukan diagnosis keperawatan yang perawat
pelaksana tangani untuk semua pasien. Sebanyak 30 orang (61,2%) perawat
pelaksana kadang-kadang melakukan diagnosis keperawatan berdasarkan masalah
yang telah dirumuskan untuk setiap pasien. Sebanyak 34 orang (69,4%) perawat
pelaksana

kadang-kadang

masalah

yang

telah

dirumuskan

mengacu

pada

pengelompokan diagnosis keperawatan untuk setiap pasien. Sebanyak 35 orang
(71,4%) perawat pelaksana kadang-kadang membuat diagnosis keperawatan
berdasarkan prioritas gejala-gejala yang dominan untuk pasien

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.20 Distribusi Responden Menurut Kinerja Perawat Indikator Rencana
Tindakan di RSUD Rantauprapat Tahun 2012
Ya

Kadang- Tidak
Total
kadang
n % n % n % n %
8 16,3 25 51,0 16 32,7 49 100,0

No

Rencana Tindakan

1

Perawat pelaksana merencanakan tindakan
keperawatan dengan tujuan khusus
berdasarkan aspek kognitif, perilaku dan
afektif kepada pasien

2

Perawat pelaksana membuat penyelesaian
masalah
keperawatan
berdasarkan
diagnosis yang telah ditetapkan kepada
pasien

5 10,2 33 67,2 11 22,4 49 100,0

3

Perawat pelaksana melibatkan keluarga
pasien
dalam
rencana
tindakan
keperawatan kepada pasien

4

4

Rencana tindakan yang perawat pelaksana
buat dengan melibatkan kerjasama dengan
tim kesehatan lain kepada pasien

6 12,2 25 51,0 18 36,7 49 100,0

8,2 32 65,3 13 26,5 49 100,0

Berdasarkan Tabel 4.20 diketahui bahwa sebanyak 25 orang (51,0%) perawat
pelaksana kadang-kadang merencanakan tindakan keperawatan dengan tujuan khusus
berdasarkan aspek kognitif, perilaku dan afektif kepada pasien. Sebanyak 33 orang

(67,2%) perawat pelaksana kadang-kadang membuat penyelesaian masalah keperawatan
berdasarkan diagnosis yang telah ditetapkan kepada pasien. Sebanyak 32 orang (65,3%)

perawat pelaksana kadang-kadang melibatkan keluarga pasien dalam rencana tindakan
keperawatan kepada pasien. Sebanyak 25 orang (51,0%) menyatakan kadang-kadang

rencana tindakan yang perawat pelaksana buat dengan melibatkan kerjasama dengan tim
kesehatan lain kepada pasien.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.21 Distribusi Responden Menurut Kinerja Perawat Indikator
Pelaksanaan Tindakan di RSUD Rantauprapat Tahun 2012
Ya

No

Pelaksanaan Tindakan

1

Perawat pelaksana melatih pasien tentang
cara-cara perawatan kebersihan diri secara
mandiri, makan, berdandan (pada wanita)
yang kurang perawatan diri pada seluruh
pasien
Perawat
pelaksana
memberikan
pendidikan kesehatan tentang cara-cara
merawat pasien kepada keluarga pasien

2

Kadang- Tidak
Total
kadang
n % n % n % n %
6 12,2 26 53,1 17 34,7 49 100,0

8 16,3 28 57,1 13 26,5 49 100,0

3

Perawat pelaksana mengajari tentang
manfaat obat-obatan, waktu makan obat
dan cara makan obat kepada pasien

7 14,3 24 49,0 18 36,7 49 100,0

4

Perawat pelaksana berperan serta dalam
melaksanakan terapi keperawatan secara
tim

5 10,2 27 55,1 17 34,7 49 100,0

Berdasarkan Tabel 4.21 diketahui bahwa sebanyak 26 orang (53,1%) perawat
pelaksana kadang-kadang melatih pasien tentang cara-cara perawatan kebersihan diri
secara mandiri, makan, berdandan (pada wanita) yang kurang perawatan diri pada
seluruh pasien. Sebanyak 28 orang (57,1%) perawat pelaksana kadang-kadang
memberikan pendidikan kesehatan tentang cara-cara merawat pasien

kepada

keluarga pasien. Sebanyak 24 orang (49,0%) perawat pelaksana kadang-kadang
mengajari tentang manfaat obat-obatan, waktu makan obat dan cara makan obat
kepada pasien. Sebanyak 27 orang (55,1%) perawat pelaksana kadang-kadang
berperan serta dalam melaksanakan terapi keperawatan secara tim

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.22 Distribusi Responden Menurut Kinerja Perawat Indikator Evaluasi
Tindakan di RSUD Rantauprapat Tahun 2012
Ya

Kadang- Tidak
Total
kadang
n % n % n % n %
6 12,2 24 49,0 19 38,8 49 100,0

No

Evaluasi Tindakan

1

Perawat
pelaksana
mengevaluasi
kemajuan kesehatan seluruh pasien setelah
diberi tindakan keperawatan

2

Perawat
pelaksana
mengevaluasi
kemampuan dukungan keluarga dalam
merawat pasien

7 14,3 22 44,9 20 40,8 49 100,0

3

Perawat pelaksana membuat rencana
lanjutan jika hasil tindakan keperawatan
yang tidak sesuai dengan kriteria sehingga
kurang mendukung pengobatan pasien
Perawat pelaksana memotivasi pasien
supaya mengikuti proses keperawatan
secara keseluruhan

4

4

8,2 24 49,0 21 42,8 49 100,0

7 14,3 20 40,8 22 44,9 49 100,0

Berdasarkan Tabel 4.22 diketahui bahwa sebanyak 24 orang (49,0%) perawat
pelaksana kadang-kadang mengevaluasi kemajuan kesehatan seluruh pasien setelah
diberi tindakan keperawatan. Sebanyak 24 orang (44,9%) perawat pelaksana kadangkadang mengevaluasi kemampuan dukungan keluarga dalam merawat pasien.
Sebanyak 24 orang (49,0%) perawat pelaksana kadang-kadang membuat rencana
lanjutan jika hasil tindakan keperawatan yang tidak sesuai dengan kriteria sehingga
kurang mendukung pengobatan pasien. Sebanyak 22 orang (44,9%) perawat
pelaksana kadang-kadang memotivasi pasien supaya mengikuti proses keperawatan
secara keseluruhan.

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan hasil penelitian tentang kinerja perawat menunjukkan bahwa
kecenderungan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
pengguna kartu jaminan kesehatan daerah pada tingkat kurang baik.

4.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat untuk menjelaskan hubungan antara variabel bebas (lama
kerja, status perkawinan, pelatihan, motivasi intrinsik dan ekstrinsik) dengan variabel
terikat (kinerja perawat) dilakukan dengan uji chi square yang ditampilkan dalam
tabel silang (cross-tab), dengan hasil seperti pada Tabel berikut.
Tabel 4.23 Hubungan Lama Kerja dengan Kinerja Perawat di RSUD
Rantauprapat Tahun 2012

Lama Kerja
≤ 5 tahun

n
0

Baik
%
0,0

> 5 tahun

8

32,0

Kinerja Perawat
Kurang baik
n
%
8
33,3
14

56,0

Tidak baik
n
%
16
66,7
3

12,0

Chi
Square

p= 0,000

Berdasarkan Tabel 4.23 diketahui bahwa perawat pelaksana yang mempunyai
lama kerja > 5 tahun lebih banyak yang mempunyai kinerja yang baik, sedangkan
responden yang mempunyai lama kerja ≤ 5 tahun lebih banyak yang kinerja tidak
baik dalam memberikan asuhan keperawatan bagi pasien pengguna kartu jaminan
kesehatan daerah di RSUD Rantauprapat.
Hasil uji chi square diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05 menunjukkan ada
hubungan antara lama kerja dengan kinerja perawat dalam memberikan asuhan

Universitas Sumatera Utara

keperawatan bagi pasien pengguna kartu jaminan kesehatan daerah di RSUD
Rantauprapat.
Tabel 4.24 Hubungan Status Perkawinan dengan Kinerja Perawat di RSUD
Rantauprapat Tahun 2012
Status
Perkawinan
Belum kawin

n
0

Baik
%
0,0

Kawin

8

25,0

Kinerja Perawat
Kurang baik
n
%
10
58,8
12

37,5

Tidak baik
n
%
7
41,2
12

37,5

Chi
Square

p= 0,067

Berdasarkan Tabel 4.24 diketahui bahwa perawat pelaksana dengan status
belum kawin maupun yang sudah kawin lebih banyak yang mempunyai kinerja yang
tidak baik dalam memberikan asuhan keperawatan bagi pasien pengguna kartu
jaminan kesehatan daerah di RSUD Rantauprapat.
Hasil uji chi square diperoleh nilai p = 0,067 > 0,05 menunjukkan tidak ada
hubungan antara status perkawinan dengan kinerja perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan bagi pasien pengguna kartu jaminan kesehatan daerah di RSUD
Rantauprapat.
Tabel 4.25 Hubungan Pelatihan dengan
Rantauprapat Tahun 2012

Belum pernah

n
1

Baik
%
3,0

Pernah

7

43,8

Pelatihan

Kinerja

Kinerja Perawat
Kurang baik
n
%
15
45,5
7

43,8

Perawat

Tidak baik
n
%
17
51,5
2

12,4

di

RSUD

Chi
Square

p= 0,001

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan Tabel 4.25 diketahui bahwa perawat pelaksana yang belum
pernah mengikuti pelatihan lebih banyak yang mempunyai kinerja yang tidak baik,
sedangkan responden yang pernah mengikuti pelatihan lebih banyak yang kinerja
baik dalam memberikan asuhan keperawatan bagi pasien pengguna kartu jaminan
kesehatan daerah di RSUD Rantauprapat.
Hasil uji chi square diperoleh nilai p = 0,001 < 0,05 menunjukkan ada
hubungan antara pelatihan dengan kinerja perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan bagi pasien pengguna kartu jaminan kesehatan daerah di RSUD
Rantauprapat.
Tabel 4.26 Hubungan Motivasi Intrinsik dengan Kinerja Perawat di RSUD
Rantauprapat Tahun 2012
Motivasi
Intrinsik

Kinerja Perawat
Baik
Kurang baik
%
n
%
85,7
1
14,3

Tidak baik
n
%
0
0,0

Tinggi

n
6

Sedang

2

10,0

13

65,0

5

25,0

Rendah

0

0,0

8

36,4

14

63,6

Chi
Square

p= 0,000

Berdasarkan Tabel 4.26 diketahui bahwa perawat pelaksana yang mempunyai
motivasi intrinsik yang tinggi lebih banyak yang mempunyai kinerja yang baik,
sedangkan responden yang motivasi intrinsiknya rendah lebih banyak yang kinerja
tidak baik dalam memberikan asuhan keperawatan bagi pasien pengguna kartu
jaminan kesehatan daerah di RSUD Rantauprapat.
Hasil uji chi square diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05 menunjukkan ada
hubungan antara motivasi intrinsik dengan kinerja perawat dalam memberikan asuhan

Universitas Sumatera Utara

keperawatan bagi pasien pengguna kartu jaminan kesehatan daerah di RSUD
Rantauprapat.
Tabel 4.27 Hubungan Motivasi Ekstrinsik dengan Kinerja Perawat di RSUD
Rantauprapat Tahun 2012
Motivasi
Ekstrinsik

Kinerja Perawat
Baik
Kurang baik
%
n
%
100,0
0
0,0

Tidak baik
n
%
0
0,0

Tinggi

n
8

Sedang

0

0,0

15

60,0

10

40,0

Rendah

0

0,0

7

43,8

9

56,2

Chi
Square

p= 0,000

Berdasarkan Tabel 4.27 diketahui bahwa perawat pelaksana yang mempunyai
motivasi ekstrinsik yang tinggi lebih banyak yang mempunyai kinerja yang baik,
sedangkan responden yang motivasi ekstrinsiknya rendah lebih banyak yang kinerja
tidak baik dalam memberikan asuhan keperawatan bagi pasien pengguna kartu
jaminan kesehatan daerah di RSUD Rantauprapat.
Hasil uji chi square diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05 menunjukkan ada
hubungan antara motivasi ekstrinsik dengan kinerja perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan bagi pasien pengguna kartu jaminan kesehatan daerah di RSUD
Rantauprapat.

4.3 Analisis Multivariat
Sebelum dilakukan analisis multivariat menggunakan uji regresi berganda,
terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik sebagai persyaratan untuk layak tidaknya
suatu data menggunakan uji regresi. Uji asumsi klasik yang digunakan meliputi : uji

Universitas Sumatera Utara

normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas, dengan
hasil sebagai berikut.
a. Uji Normalitas
Distribusi normal merupakan distribusi data dari variabel penelitian. Kurva
yang menggambarkan distribusi normal adalah kurva normal yang berbentuk
simetris, seperti pada Gambar 4.1.
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: kinerja
1.0

Expected Cum Prob

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0
0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Observed Cum Prob

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan Gambar 4.1 diketahui bahwa sebaran data mengikuti garis
diagonal yang menunjukkan data variabel penelitian berdistribusi normal.
b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi
linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk menguji autokorelasi dapat dilihat dari nilai
Durbin Waston (DW), yaitu jika nilai DW terletak antara 1-2 berarti bebas dari

Universitas Sumatera Utara

Autokorelasi, sebaliknya jika nilai DW < 2 berarti terdapat autokorelasi. Nilai DW
dapat dilihat pada Tabel 4.28.
Tabel 4.28 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model
1

R
.931a

R Square
.867

Adjusted
R Square
.851

St d. Error of
the Estimate
2.915

DurbinWat son
1.838

a. Predictors: (Constant), ekstrinsik, st at usperkawinan, lamakerja,
pelatihan, intrinsik
b. Dependent Variable: kinerja

Berdasarkan Tabel 4.28 diketahui bahwa nilai tabel Durbin Watson pada α =
5%; n = 49; k – 1 = 4 adalah 1,838 maka dapat disimpulkan bahwa dalam regresi
linier tersebut tidak terdapat autokorelasi atau tidak terjadi korelasi diantara kesalahan
pengganggu.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi
yang kuat di antara variabel-variabel independen yang diikutsertakan dalam
pembentukan model. Untuk mendeteksi apakah model regresi linier mengalami
multikolinearitas dapat diperiksa menggunakan Variance Inflation Factor (VIF)
untuk masing-masing variabel independen, yaitu jika suatu variabel independen
mempunyai nilai VIF > 10 berarti telah terjadi multikolinearitas. Nilai VIF pada
setiap variabel independen pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.29.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.29 Hasil Uji Multikolinearitas
Coeffi cientsa

Model
1

lamakerja
statusperkawinan
pelatihan
intrinsik
ekstrinsik

Collinearity Statistics
Tolerance
VI F
.448
2.231
.738
1.354
.606
1.650
.242
4.136
.332
3.014

a. Dependent Variable: kinerja

Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.29. tersebut di atas, untuk
menguji ada tidaknya multikolinearitas pada model regresi linier dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu dengan melihat nilai VIF masing-masing variabel antara 1,354
sampai 4.136. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa di antara variabel
independen tersebut tidak ada korelasi atau tidak terjadi multikolinearitas pada model
regresi.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi,
kesalahan pengganggu mempunyai varians yang sama atau tidak dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk menguji ada tidaknya
heterokedastisitas

yaitu

dengan

menggunakan

grafik.

Pada

grafik

uji

heterokedastisitas, jika pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola teratur
(bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi
heterokedastisitas, tetapi jika tidak ada pola yang serta titik-titik menyebar dari atas

Universitas Sumatera Utara

dan

bawah

angka

0

pada

sumbu

Y,

maka

tidak

terjadi

pelanggaran

heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Scatterplot

Dependent Variable: kinerja

Regression Studentized Residual

4

2

0

-2

-4
-2

-1

0

1

2

Regression Standardized Predicted Value

Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedasitas
Berdasarkan Gambar 4.2 di atas diketahui bahwa titik-titik data menyebar dari
atas dan bawah angka 0 pada sumbu Y, dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat heteroskedastisitas pada model regresi linier berganda diperoleh
e. Uji Regresi Berganda
Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (lama kerja, status perkawinan,
pelatihan, motivasi intrinsik dan ekstrinsik) dengan variabel terikat (kinerja perawat)
dilakukan analisis multivariat yaitu dengan menggunakan uji regresi ganda. Hasil
analisis dapat dilihat pada tabel 4.30. berikut

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.30 Hasil Uji Multivariat dengan Regresi Ganda
Coeffi ci entsa

Model
1

(Constant)
lamakerja
statusperkawinan
pelatihan
intrinsik
ekstrinsik

Unstandardized
Coef f icients
B
St d. Error
6.281
2.662
.849
.229
-.357
1.018
3.228
1.140
.188
.081
.369
.097

St andardized
Coef f icients
Beta
.308
-.023
.202
.262
.369

t
2.359
3.700
-.350
2.830
2.315
3.823

Sig.
.023
.001
.728
.007
.025
.000

a. Dependent Variable: kinerja

Ternyata hasil akhir analisis regresi ganda ditemukan bahwa dari seluruh
variabel bebas, terdapat satu variabel (status perkawinan) yang berpengaruh tetapi
tidak signifikan terhadap kinerja perawat pelaksana dalam menangani pasien
pengguna kartu jaminan kesehatan daerah pada RSUD Rantauprapat. Sedangkan
variabel yang berpengaruh adalah: lama kerja, pelatihan, motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik, dengan tingkat pengaruh yang bervariasi.
Variabel yang paling dominan memengaruhi kinerja perawat adalah pelatihan
dengan nilai B = 3,228, artinya setiap pemberian kesempatan bagi perawat pelaksana
mengikuti pelatihan akan meningkatkan kinerja perawat sebesar 3,228 point.
Secara keseluruhan variabel yang secara signifikan berpengaruh dapat
menjelaskan variasi kinerja perawat pelaksana di RSUD Rantauprapat sebesar 86,7%
sesuai dengan nilai R Square. Dengan demikian terdapat 13,3% faktor yang
memengaruhi kinerja perawat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk
dalam variabel yang diteliti.

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan nilai koefisien regresi yang diperoleh dapat dibentuk model
persamaan sebagai berikut :
Y = 6,281 + 0,849(X1) – 0,357(X2) + 3,228(X3)+0,118(X4)+0,369(X5)

Universitas Sumatera Utara

BAB 5
PEMBAHASAN

5.1 Pengaruh Lama Kerja terhadap Kinerja Perawat Pelaksana
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden yang mempunyai
masa kerja ≤ 5 tahun maupun > 5 tahun relatif sama yaitu 49,0% dan 51,0%. Hasil
analisis hubungan lama kerja dengan kinerja perawat pelaksana dalam penanganan
pasien pengguna kartu jaminan kesehatan daerah di RSUD Rantauprapat diperoleh p
< 0,05, artinya bahwa ada hubungan yang signifikan antara lama kerja dengan kinerja
perawat pelaksana. Analisis multivariat menunjukkan nilai koefisien regresi (B)
sebesar 0,849, artinya bahwa setiap peningkatan 1 tahun masa kerja perawat
pelaksana akan meningkatkan 0,849 point kinerja dalam penanganan pasien
pengguna kartu jaminan kesehatan daerah di RSUD Rantauprapat.
Sesuai penelitian Faizin dan Winarsih (2008) menyimpulkan ada hubungan
lama kerja perawat terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Pandan Arang
Kabupaten Boyolali. Karakteristik perseorangan menyangkut senioritas dan
yunioritas, asumsi yang sering berlaku dan diyakini adalah pegawai yang cukup
senior dipandang telah memiliki kinerja yang tinggi, sedangkan yang yunior masih
perlu dikembangkan dan dibina lagi.
Penelitian Harsiwi (2003) menyatakan bahwa pengalaman individu yang akan
menentukan pertumbuhan dalam pekerjaan dan jabatan. Pertumbuhan jabatan dalam
pekerjaan dapat dialami oleh seorang hanya apabila dijalani proses belajar dan

Universitas Sumatera Utara

berpengalaman dan diharapkan orang yang bersangkutan memiliki sikap kerja yang
bertambah maju kearah positif, memiliki kecakapan (pengetahuan) kerja yang
bertambah baik serta memiliki ketrampilan kerja yang bertambah dalam kualitas dan
kuantitas.

5.2 Pengaruh Status Perkawinan terhadap Kinerja Perawat Pelaksana
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden dengan status kawin
sebanyak 65,3%. Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan status perkawinan
dengan kinerja perawat pelaksana dalam penanganan pasien pengguna kartu jaminan
kesehatan daerah di RSUD Rantauprapat. Analisis multivariat menunjukkan status
perkawinan perawat pelaksana berpengaruh negatif (-) tetapi tidak signifikan terhadap
kinerja dalam penanganan pasien pengguna kartu jaminan kesehatan daerah di RSUD
Rantauprapat.
Sesuai penelitian Angkasa, dkk (2008) bahwa variabel karakteristik demografi
(status perkawinan) tidak ada hubungan dengan kinerja perawat di Ruang Rawat Inap
RSUD Kabupaten Batang, demikian juga penelitian Hartiti (2012) bahwa perawat
pelaksana yang belum menikah memiliki kinerja yang lebih baik dibanding yang
sudah menikah di RS Roemani PKU Muhammadiyah.
Namun hasil ini berbeda dengan penelitian Rivai (2005) yang menemukan ada
hubungan yang bermakna antara status perkawinan dengan kinerja perawat
pelaksana. Status perkawinan memiliki pengaruh terhadap kinerja perawat pelaks

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Dan Motivasi Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penanganan Pasien Pengguna Jaminan Kesehatan Daerah Di Rumah Sakit Umum Daerah Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2012

0 0 18

Pengaruh Karakteristik Dan Motivasi Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penanganan Pasien Pengguna Jaminan Kesehatan Daerah Di Rumah Sakit Umum Daerah Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2012

0 0 2

Pengaruh Karakteristik Dan Motivasi Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penanganan Pasien Pengguna Jaminan Kesehatan Daerah Di Rumah Sakit Umum Daerah Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2012

0 0 11

Pengaruh Karakteristik Dan Motivasi Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penanganan Pasien Pengguna Jaminan Kesehatan Daerah Di Rumah Sakit Umum Daerah Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2012

0 1 28

Pengaruh Karakteristik Dan Motivasi Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penanganan Pasien Pengguna Jaminan Kesehatan Daerah Di Rumah Sakit Umum Daerah Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2012

0 0 5

Pengaruh Motivasi Dan Kemampuan Terhadap Kinerja Perawat Di Rumah Sakit Umum Tanjung Pura Langkat Sumatera Utara Tahun 2012 Chapter III VI

0 0 52

Hubungan Budaya Organisasi Dengan Kinerja Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa Tahun 2015 Chapter III VI

0 0 40

Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2017 Chapter III VI

0 1 44

Pengaruh Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2017 Chapter III VI

0 2 65

Pengembangan Sstem Informasi Registrasi Pasien Rawat Inap Dengan Visual C Di Rumah Sakit Umum Daerah Rantauprapat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2016 Chapter III VI

0 0 37