KAUM LEGIST DAN KAUM CANONIST (1)

NAMA : ANNISA DHEA RAHMATIKA
NIM

: 17/414311/HK/21347

PERBEDAAN PANDANGAN KAUM LEGIST DAN
KAUM CANONIST
Menurut pandangan yang teokratis dari agama Kristen, segala sesuatu yang ada di
dunia adanya atas kehendak Tuhan, juga negara, itu pada hakekatnya, adanya adalah atas
kehendak Tuhan. Kalau ada pertentangan mengenai hakekat dan sifat daripada negara,
pertentangan mengenai sifat-sifat kekuasaan, dan lain sebagainya, maka pertentangan itu
sebetulnya adalah pertentangan atau perbedaan antara negara dan gereja, antara raja dan paus.
Sedangkan yang menjadi pokok pangkal pertentangan itu tidak lain adalah : Siapakah di
dunia ini yang dianggap sebagai wakil daripada Tuhan, tegasnya siapakah di dunia ini yang
mempunyai kekuasaan yang tertinggi, yang dapat memutuskan dalam tingkat tertinggi dan
terakhir, negara ataukah gereja, Raja ataukah Paus.
Tetapi kiranya tidak boleh dilupakan bahwa sesungguhnya pada jaman abad
pertengahan itu semua orang telah sepakat bahwa yang mempunyai kekuasaan tertinggi itu
Tuhan. Hanya saja pelaksanaannya di dunia ini siapakah yang mewakilinya. Raja ataukah
Paus. Inilah yang dipersoalkan.
Mengenai hal ini ada yang menatakan, bahwa yang menjadi wakil Tuhan di dunia ini,

jadi yang mempunyai kekuasaan tertinggi di dunia ini, adalah Raja. Tetapi ada pula yang
mengatakan Paus. Mereka yang menjadi penganut Raja itu disebut kaum Legist, sedangkan
mereka yang menganut Paus disebut kaum Caonist. Dari masing-masing pihak ini tidak ada
yang mau mengalah. Segala tulisan-tulisan dan perdebatan-perdebatan berkisar pada soal-soal
keagamaan dan kekuasaan. Tetapi sekali lagi kita harus ingat, bahwa perbedaan berpikir
mereka itu hanya terletak pada : Siapakah dunia ini, khususnya di dalam negara itu, yang
mempunyai kekuasaan tertinggi, yang di anggap sebagai wakil daripada Tuhan Raja ataukah
Paus, Karena baik dari kaum Legist maupun kaum Canonist itu kedua-duanya berpendapat
bahwa yang mempunyai kekuasaan tertinggi, yang meliputi alam semsta ini adalah Tuhan,
Cuma pelaksanaannya di dunia ini siapakah yang mewakili.
Kaum Legist mengatakan, bahwa tidak hanya gereja saja yang mempunyai tugas dan tujuan
ethis, memelihara keadilan dan ketertiban hukum, tetapi negara mempunyai juga, bahkan

negara itu adanya lebih dahulu daripada Gereja. Maka kekuasaan tertinggi di dunia ini harus
ada pada tangan raja. Sedangkan kaum Canonist mengatakan, bahwa kekuasaan yang asli di
dunia ini ada pada Paus, dan Raja itu hanya mendapatkan kekuasaan tersebut dari Paus. Jadi
Raja itu sebetulnya tidak memiliki kekuasaan yang asli. Oleh kaum Canonist kekuasaan yang
ada pada Paus dan yang ada pada Raja, itu diumpamakan seperti halnya : matahari dengan
bulan. Bahwa sinar yang asli itu ada pada matahari, sedangkan bulan tersebut hanya
mendapatkan sinar dari matahari.

Dengan timbulnya pertentangan-pertentangan tersebut maka akibatnya lalu ada dua
macam hukum, yaitu :
1. Hukum yang mengatur soal-soal kenegaraan atau keduniawian
2. Hukum yang mengatur soal-soal keagamaan atau kerohanian.