ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING. docx

PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING

-

-



Pelayanan Bimbingan dan konseling dilaksanakan dari manusia, untuk manusia, dan oleh
manusia.
Dari manusia artinya pelayanan itu diselenggarakan berdasarkan hakikat kebradaan
manusia dengan segenap dimensi kemanusiaannya.
Untuk manusia artinya di maksud bahwa pelayanan tsb di selenggarakan demi tujuan” yg
agung, mulia dan positif bagi kehidupan manusia menuju manusia seutuhnya, baik
manusia sebagai individu maupun kelompok
Oleh manusia artinya mengandung pengertian penyelenggara kegiatan itu adalah manusia
dengan segenap derajat, martabat, dan keunikan masing” yang terlibat di dalamnya.
Pengertian bimbingan dan konseling yaitu suatu bantuan yang diberikan oleh konselor
kepada konseli agar konseli mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan juga
mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya se-optimal mungkin secara mandiri.


LANDASAN BIMBINGAN DAN KONSELING
1. Landasan Filosofis=cinta akan kebijaksanaan
2. Landasan Religius=mahluk Tuhan, harus sesuai dengan kaidah” agama, meneguhkan
kehidupan beragama untuk memecahkan masalah.
3. Landasan Psikologis=tingkah laku individu
4. Landasan Sosial Budaya=tidak bisa hidup tanpa orang lain
5. Landasan Ilmiah dan Teknologi=secaralogis dan sistematis, atas dasar keilmuan.
6. Landasan Pedagogis=identic dengan pendidikan, BK= Mendidik & Mendidik=BK

PRINSIP-PRINSIP BK
1.
2.
3.
4.
5.

Prinsip” berkenaan dengan sasaran pelayanan
Prinsip” berkenaan dengan masalah individu
Prinsip” berkenaan dengan program pelayanan
Prinsip” berkenaan dengan pelaksanaan layanan

Prinsip” bimbingan dan konseling di sekolah

FUNGSI BIMBINGANDAN KONSELING
1. Fungsi pemahaman
a. Pemahaman tentang klien:identitas, pendidikan, status perkawinan, dll
b. Pemahaman tentang masalah klien
c. Pemahaman tentang lingkungan yang “lebih luas”
2. Fungsi pencegahan
3. Fungsi pengentasan
4. Fungsi pemeliharaan
5. Fungsi penyaluran
6. Fungsi penyesuaian
7. Fungsi pengembangan
8. Fungsi perbaikan
9. Fungsi fasilitasi

10. Fungsi advokasi

ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
a. Asas kerahasiaan, yaitu menuntut dirahasiakannya semua data dan keterangan tentang

peserta didik(klien) yang menjadi pembahasan layanan, yaitu data atau keterangan yang
tidak boleh dan tidak layak di ketahui oleh orang lain.
b. Asas Kesukarelaan, yaitu menghendaki adanya suka-rela dari peserta didik mengikuti
layanan yang di perlukan baginya.
c. Asas Keterbukaan, yaitu menghendaki peserta didik (klien) agar bersifat terbuka dan
tidak berpura-pura, baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya maupun dalam
menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna untuk pengembangan
dirinya.
d. Asas Kegiatan, yaitu menghendaki agar peserta didik (klien) berpartisipasi secara aktif
didalam penyelenggaraan layanan/kegiatan bimbingan.
e. Asas Kemandirian, yaitu menunjuk pada tujuan umum bimbingandan konseling, yakni:
peserta didik sebagai sasaran layanan bimbingandan konseling diharapkan menjadi
individu yang madiri denga ciri” mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya,
mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri.
f. Asas Kekinian, yaitu menghendaki agar objek sasaran layanan bimbingandan konseling
ialah permasalahan peserta didik(klien) dalam kondsonya sekarang. Layanan yang
berkaitan dengan kondisi masa depan dan masa lalu dilihat dampak atau kaitannya
dengan kondisi yang ada dan yang di perbuat sekarang.
g. Asas Kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi
layanan terhadap klien yang sama kehendaknya selelu bergerak maju, tidak monoton dan

terus berkembang dan serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahapan
perkembangannya dari waktu ke waktu.
h. Asas Keterpaduan, yaitu asas bimbingandan konseling yang menghendaki agar berbagai
layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang di lakukan oleh guru
pembimbing atau pihak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadu. Membutuhkan
kerjasama dan kordinasi terhadap pihak” yang berperan dalam bimbingan dan konseling.
i. Asas Kenormatifan, yaitu menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan
konseling tidak boleh bertentangan dengan norma yang ada, yaitu nilai norma agama,
Hukum, dan peraturan adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan yang berlaku.
j. Asas Keahlian, yaitu menghendaki agar layanan bimbingan dan konseling di
selenggarakan atas dasar kaidah” professional, pelaksana bimbingan dan konseling
hendaklah benar” ahli dalam bimbingan dan konseling.
k. Asas Alih tangan kasus, yaitu menghendaki agar pihak” penyeenggara layanan
bimbingan dan konseling yang tidak mampu menuntaskan permasalahan klien mengalih
tangankan permasalahan tersebut kepada pihak yang lebih ahli.
l. Asas Tut Wuri Handayani, yaitu asas bimbingan konseling yang menghendaki agar
pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana yang
mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, memberikan
rangsangan dan dorongan serta kesempatan yang seluas”nya kepada klien untuk maju.


POLA 17 +
7 BILANGAN BIMBINGAN
1

2

3

4
10 JENIS

1

2

3

5

6


7

6

7

8

LAYANAN

4

5

9

6 KEGIATAN PENDUKUNG
1


2

3

4

10 Jenis Layanan
1. Layanan Orientasi
2. Layanan Informasi
3. Layanan Penempatan dan penyaluran
4. Layanan Penguasaan konten
5. Layanan Konseling individu
6. Layanan Bimbingan kelompok
7. Layanan Konseling kelompok
8. Layanan Konsultasi
9. Layanan Mediasi
10. Layanan Advokasi

6


6 Kegiatan Pendukung
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Aplikasi instrumentasi
Himpunan data
Konferensi kasus
Kunjungan rumah
Tampilan kepustakaan
Alih tangan kasus

BK Komprehensif
1.
2.
3.
4.


BIDANG PELAYANAN BK
1.
2.
3.
4.
5.

5

Bidang pengembangan pribadi
Bidang pengembangan sosial
Bidang pengembangan kegiatan belajar
Bidang pengembangan karir
Bidang pengembangan kehidupan berkeluarga
6. Bidang pengembangan kehidupan beragama

Layanan dasar BK
Layanan responsive
Layanan perencanaan individual

Dukungan sistem

10