Pengaruh Jaringan Komunikasi dan Produktivitas Kerja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Jaringan Komunikasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Hotel Internasional Sibayak– Berastagi)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Pada hakikatnya, bila manusia berada dalam keadaan sendiri atau hidup

sendiri, yang akan terjadi adalah perasaan tidak berarti yang membuat hidup
terasa sulit, terutama untuk dapat bertahan hidup dalam atmosfer dunia yang
penuh dengan saling keterkaitan. Oleh karena itu, komunikasi menjadi suatu hal
yang sangat penting bagi manusia dalam melakukan aktivitas interaksi dan
kerjasama yang dinamis dengan suatu kelompok atau masyarakat. Melalui
komunikasi antara yang satu dengan yang lain, manusia dapat memenuhi
kebutuhan biologisnya seperti makan dan minum, serta memenuhi kebutuhan
psikologis seperti kesuksesan dan kebahagiaan.
Apabila aktivitas komunikasi yang terjadi dalam bentuk interaksi dan
kerjasama itu terus berkembang secara teratur maka akan terbentuklah wadah
yang menjadi tempat manusia berkumpul yang disebut organisasi (sosial). Kocler
(dalam Muhammad 2009:23-24) mendefinisikan organisasi sebagai sistem
hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu kelompok orang

untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi memungkinkan orang untuk
mengkoordinir kegiatan mereka untuk mencapai tujuan bersama, tetapi
komunikasi itu tidak hanya menyampaikan informasi atau menstransfer makna
saja. Tetapi orang atau individu membentuk makna dan mengembangkan harapan
mengenai apa yang sedang terjadi di sekitar mereka dan antara mereka satu sama
lain melalui pertukaran simbol. (Masmuh, 2010:7)
Berdasarkan pengertiannya komunikasi organisasi adalah perilaku
pengorganisasian yang terjadi dan bagaimana mereka terlibat dalam proses itu
bertransaksi dan memberi makna atas apa yang sedang terjadi. Sifat terpenting
komunikasi organisasi adalah penciptaan pesan, penafsiran, dan penanganan
kegiatan anggota organisasi, bagaimana komunikasi berlangsung dalam organisasi
dan maknanya bergantung pada konsepsi seseorang mengenai organisasi. Bila
organisasi dianggap suatu struktur yang telah ada sebelumnya, maka komunikasi

Universitas Sumatera Utara

dapat dianggap sebagai suatu substansi nyata yang mengalir ke atas, ke bawah,
dan kesamping dalam suatu wadah. Dalam pandangan itu, komunikasi berfungsi
mencapai tujuan dari sistem organisasi, mendukung stuktur organisasi dan
adaptasi dengan lingkungan. (Sutrisno, 2010:48)

Munculnya era pasar bebas, tentunya membawa dampak perubahan
terhadap dunia bisnis. Dampaknya dapat dilihat pada organisasi-organisasi yang
mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara pesat baik yang bersifat sosial
maupun formal. Pada dasarnya untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu
organisasi bukanlah perkara yang mudah. Organisasi tersebut haruslah memiliki
sumber daya manusia yang berkualitas. Selain sistem yang mengatur, sarana dan
prasarana yang mendukung kelangsungan hidup suatu organisasi untuk mencapai
tujuannya terletak pada sumber daya manusianya.
Selain sumber daya manusia yang berkualitas, komunikasi dalam suatu
organisasi juga merupakan hal utama yang tidak kalah pentingnya dalam
mencapai tujuan organisasi. Masalah komunikasi pada kenyataannya senantiasa
muncul dalam proses komunikasi. Bahkan boleh dikata, organisasi tanpa
komunikasi ibarat sebuah mobil yang di dalamnya terdapat rangkaian alat-alat
otomotif, yang terpaksa tidak berfungsi karena tidak ada aliran fungsi antara satu
bagian dengan bagian yang lain. Connection komunikasi merupakan sistem aliran
yang menghubungkan dan membangkitkan kinerja antar bagian dalam organisasi
sehingga menghasilkan sinergi (Panuju, 2001:1-2). Secara umum fungsi
komunikasi dalam organisasi

yaitu: to tell, to sell to learn, dan to decide.


Sedangkan fungsi komunikasi secara khusus yaitu: membuat para karyawan
melibatkan diri ke dalam isu-isu organisasi lalu menerjemahkannya ke dalam
tindakan tertentu di bawah sebuah “komando”, membuat para karyawan
menciptakan dan menangani “relasi” antarsesama bagi peningkatan produk
organisasi dan membuat para karyawan memiliki kemampuan untuk menangani
atau mengambil keputusan-keputusan dalam suasana yang “ambigu dan tidak
pasti”. (Liliweri, 2004:66-67)
Pada dasarnya komunikasi dalam organisasi menghubungkan individu
maupun kelompok-kelompok (satuan) kerja ke dalam sebuah sistem tertentu. Di
antara individu maupun kelompok-kelompok (satuan) kerja tersebut saling terjadi

Universitas Sumatera Utara

pertukaran pesan. Pertukaran pesan itu melalui jalan tertentu yang dinamakan
jaringan komunikasi. Suatu jaringan komunikasi berbeda dalam besar dan
strukturnya. Banyak faktor yang yang mempengaruhi hakikat dan luasnya
jaringan komunikasi, di antaranya hubungan dalam organisasi, arah dari arus
pesan, dan isi dari pesan. (Muhammad, 2009:102)
Secara umum, jaringan komunikasi ini dapat dibedakan atas dua bagian

yaitu jaringan komunikasi formal dan jaringan komunikasi informal. Menurut
Thoha, jaringan komunikasi formal merupakan proses komunikasi yang
mengikuti jalur hubungan formal yang tergambar dalam susunan atau struktur
organisasi (dalam Masmuh, 2010:14-15). Komunikasi formal ini terjadi di antara
karyawan melalui garis kewenangan yang telah ditetapkan oleh manajemen. Dari
kewenangan ini merupakan sistem urat-syaraf yang menyediakan saluran-saluran
dimana prosedur kerja, instruksi, gagasan, dan umpan balik mengenai pelaksanaan
pekerjaan bawahan disampaikan ke bawah dari pimpinan yang lebih tinggi ke
karyawan bawahannya.
Menurut Muhammad (2009:108), ada tiga bentuk utama dari arus pesan dalam
jaringan komunikasi formal yang mengikuti garis komunikasi seperti yang
digambarkan dalam struktur organisasi yaitu:

1) Downward communication (komunikasi ke bawah), yakni arus pesan yang
mengalir dari para atasan atau pimpinan kepada bawahannya. Komunikasi ke
bawah ini dapat diberikan secara lisan, tertulis, dengan gambar atau simbolsimbol, dalam bentuk surat edaran, pengumuman atau buku-buku pedoman
karyawan/anggota
2) Upward communication (komunikasi ke atas), yakni pesan yang mengalir dari
bawahan kepada atasan atau dari tingkat yang lebih rendah kepada tingkat
yang lebih tinggi. Komunikasi ini sangat dipengaruhi oleh sikap keterbukaan

perusahaan atau sikap keterbukaan atasan atau kemauan atasan untuk
mendengarkan bawahan. Komunikasi ke atas ini dapat dilakukan melalui
kegiatan: pemberian laporan, pemberian saran/pendapat, baik secara lisan,
tertulis atau dengan menggunakan simbol dan gambar.
3) Horizontal communication (komunikasi horizontal), yakni pertukaran pesan di
antara orang-orang yang sama tingkatan otoritasnya di dalam organisasi.
Komunikasi secara horizontal ini dapat dilakukan dengan cara rapat-rapat
komite, interaksi informal, memo dan nota, dan lain-lain.
Apabila dalam jaringan komunikasi formal berlangsung dengan baik di
antara pihak-pihak yang berkepentingan, maka akan berpengaruh besar dalam

Universitas Sumatera Utara

menjembatani terciptanya peningkatan produktivitas kerja karyawan di dalam
organisasi tersebut. Akan tetapi, sering kali di dalam komunikasi formal, baik
secara downward communication, upward communication, dan horizontal sering
menyebabkan ketidakpuasan anggota terhadap informasi yang diperlukan. Dan
hal ini akan menyebabkan komunikasi dua arah (two way communication)
menjadi terhambat dan dirasakan tidak harmonis.
Ketidakharmonisan komunikasi ini, dapat menimbulkan implikasi yang

kurang baik. Padahal dalam mencapai tujuan sebuah organisasi yang sudah
direncanakan sangat ditentukan oleh produktivitas karyawannya. Dalam situasi
yang demikian, biasanya akan timbul komunikasi informal yaitu komunikasi yang
terjadi diantara para anggota organisasi atas dasar kehendak pribadi, tanpa
memperhatikan posisi/kedudukan mereka dalam organisasi. Komunikasi informal
ini disebut juga dengan grapevine (desas desus). Biasanya cenderung berisi
laporan rahasia mengenai orang atau kejadian-kejadian di luar dari arus informasi
yang mengalir secara resmi. Walaupun informasinya bersifat informal, grapevine
ini bermanfaat bagi organisasi. Bagi pimpinan dapat menjadi masukan tentang
perasaaan karyawannya, sedangkan bagi sesama karyawan komunikasi informal
ini bisa menjadi saluran emosi mereka (Muhammad, 2009:124-125). Dalam
penelitian ini, penulis lebih memfokuskan pada jaringan komunikasi formal.
Dikarenakan jaringan komunikasi formal lebih dapat dikendalikan oleh
manajemen dan jaringan kerjanya relatif lebih dapat diidentifikasi tanpa
mengabaikan peranan penting jaringan komunikasi informal.
Sebuah organisasi berusaha untuk meningkatkan produktivitas kerja
karyawan di dalam mencapai suatu keberhasilan dan memperoleh keuntungan
yang maksimal. Untuk itu organisasi tersebut harus memperhatikan faktor-faktor
yang dapat meningkatkan produktivitas karyawan seperti faktor kemauan kerja
yang tinggi, kemampuan kerja yang sesuai dengan isi kerja, lingkungan kerja

yang nyaman, penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup, jaminan sosial
yang memadai, kondisi kerja yang manusiawi dan hubungan yang harmonis
(Sinungan, 1995:3). Dengan demikian, jika karyawan diperlakukan secara baik
oleh atasan atau adanya hubungan antarkaryawan yang baik, maka karyawan

Universitas Sumatera Utara

tersebut akan berpartisipasi dan memahami dengan baik pula dalam proses
produksi, sehingga akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja.
Secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata
maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan masukannya yang sebenarnya.
Misalnya

saja,

produktivitas

adalah

ukuran


efisiensi

produktif.

Suatu

perbandingan antara hasil keluaran dan masuk atau ouput : input. Masukan sering
dibatasi dengan masukan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan
fisik bentuk dan nilai. (Sinungan, 1995)
Untuk dapat mengukur tingkat kemampuan karyawan dalam mencapai
sesuatu hasil yang lebih baik dan ketentuan yang berlaku (kesuksesan kerja)
diperlukan suatu sistem pengukuran. Tingkat produktivitas kerja karyawan yang
dapat diukur adalah: kemampuan, meningkatkan hasil yang dicapai, semangat
kerja, pengembangan diri, mutu, dan efisiensi (Sutrisno, 2010:211-212). Selain itu
pengukuran kerja karyawan dapat dilihat melalui etos kerja, disiplin, motivasi dan
orientasi kemasa depan (Sagir,1999:63). Pengukuran produktivitas ini mempunyai
peranan yang sangat penting untuk mengetahui produktivitas kerja sesuai dengan
yang diharapkan perusahaan.
Perusahaan yang dipilih dalam penelitian ini adalah Hotel Internasional

Sibayak-Berastagi. Hotel Internasional Sibayak-Berastagi merupakan salah satu
hotel resort dengan status hotel berbintang empat yang terletak di dataran tinggi
Karo dan berada di bawah naungan PT Indah Alam Lestari yang berpusat di
Medan. Hotel Internasional Sibayak-Berastagi sampai saat ini masih mampu
mempertahankan eksistensinya dari berbagai perusahaan perhotelan yang muncul
di kota Berastagi. Sebut saja seperti, Mikie Holiday Resort (bintang lima), Grand
Mutiara (bintang lima), Sinabung Hotel Resort (bintang empat), Hotel Green
Garden (bintang empat), Berastagi Cottage (bintang dua), Hotel Horison (bintang
dua), Hotel Bukit Kubu (bintang dua), Hotel Danau Toba Internasional (bintang
satu).
Dilihat selama kurun waktu empat tahun ini, jumlah ruangan konvensi
yang ada di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi mengalami peningkatan dari
delapan menjadi sembilan ruangan konvensi dengan kapasitas 250 orang, jumlah
karyawan sebanyak 125 orang menjadi 136 orang dan selain itu adanya

Universitas Sumatera Utara

penampilan Dj secara live pada acara-acara khusus di Galaxy Pub, dan tv satelit
dengan berbagai macam hiburan yang tersedia di kamar. Hotel Internasional
Sibayak-Berastagi juga menyediakan fasilitas dan layanan hotel seperti kolam

renang, wi-fi, layanan binatu, restoran, layanan pijat, shos, pusat bisnis, dan
karaoke. Ditambah dengan pelayanan staf hotel yang ramah dan sopan. Selain itu
dari hotel ini wisatawan dapat mengunjungi obyek-obyek wisata sekitar seperti air
terjun Sipiso-piso, pasar buah, perkebunan dan pabrik markisa.
(Hotel Internasional Sibayak-Berastagi, 2013)
Berdasarkan operasionalnya Hotel Internasional Sibayak-Berastagi dibagi
dalam beberapa departeman yang dikepalai oleh masing-masing kepala bagian
yaitu departeman House keeping, Food and Beverage, Front Office, Security,
Human Resources Deparment (HRD), Sales and Marketing, Accounting dan
Engineering. Bagian-bagian yang ada tersebut saling berhubungan satu sama lain.
Setiap bagiannya memiliki tugas dan fungsi masing-masing yang tentunya antara
bagian yang satu dengan bagian yang lainnya diperlukan jaringan komunikasi
formal baik dalam bentuk komunikasi ke bawah, ke atas dan horizontal. Adapun
komunikasi ke bawah yang dilakukan oleh pimpinan melalui kegiatan rapat,
seminar, briefing lewat lisan, penyampaian informasi secara tertulis seperti surat,
memo dan lain-lain. Komunikasi ke atas yang dilakukan oleh karyawan kepada
atasan pemberian laporan, pemberian ide, saran, keluhan yang menyangkut
masalah pekerjaan dan sesama rekan sekerja, apakah itu menyangkut
kebijaksanaan perusahaan, dan masalah-masalah sejenis yang melibatkan mereka.
Kegiatan komunikasi horizontal biasanya dilakukan dengan yakni, interaksi

informal baik di tempat kerja maupun di luar jam kerja dan percakapan telepon.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk untuk melakukan
penelitian lebih lanjut dengan mengangkat judul “Pengaruh Jaringan Komunikasi
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Hotel Internasional SibayakBerastagi”.

1.1

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah

di atas, dapat diambil suatu perumusan masalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

“Bagaimanakah Pengaruh Jaringan Komunikasi terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi?”

1.2 Pembatasan Masalah
Agar ruang lingkup permasalahan penelitian tidak terlalu luas dan
permasalahan yang diteliti menjadi lebih jelas, terarah dan lebih spesifik, maka
pembatasan masalah yang akan diteliti adalah:
1. Penelitian ini hanya terbatas pada jaringan komunikasi formal yang terjadi
di lingkungan Hotel Internasional Sibayak-Berastagi.
2. Objek penelitian adalah karyawan Hotel Internasional Sibayak-Berastagi
yang aktif.

1.3

Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bentuk kegiatan komunikasi formal, baik secara
downward communication, upward communication, dan horizontal
communication.
2. Untuk mengetahui Hubungan Jaringan Komunikasi dalam bentuk formal
terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Hotel Internasional-Berastagi.

1.4

Manfaat Penelitian
1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan
memperkaya bahan referensi, bahan penelitian serta sumber bacaan di
lingkungan FISIP USU.
2. Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan
memperluas wawasan peneliti, khususnya dibidang jaringan komunikasi
formal sebagai bagian dari komunikasi organisasi.
3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi konstribusi yang
positif bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antar Pribadi dan Produktivitas Kerja ( Studi Korelasional Tentang Peranan Komunikasi Antar Pribadi antara Pimpinan Dan Karyawan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di PT. LOGIKREASI UTAMA MEDAN)

0 51 85

Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional Sibayak Berastagi,

5 52 66

Pengaruh Jaringan Komunikasi dan Produktivitas Kerja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Jaringan Komunikasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Hotel Internasional Sibayak– Berastagi)

2 15 124

PENGARUH KOMUNIKASI, KEPEMIMPINAN, DAN PENGAWASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PENGARUH KOMUNIKASI, KEPEMIMPINAN, DAN PENGAWASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. WANGSA JATRA LESTARI.

1 2 16

Pengaruh Jaringan Komunikasi dan Produktivitas Kerja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Jaringan Komunikasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Hotel Internasional Sibayak– Berastagi)

0 0 16

Pengaruh Jaringan Komunikasi dan Produktivitas Kerja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Jaringan Komunikasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Hotel Internasional Sibayak– Berastagi)

0 0 2

Pengaruh Jaringan Komunikasi dan Produktivitas Kerja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Jaringan Komunikasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Hotel Internasional Sibayak– Berastagi)

0 0 29

Pengaruh Jaringan Komunikasi dan Produktivitas Kerja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Jaringan Komunikasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Hotel Internasional Sibayak– Berastagi)

0 0 2

Pengaruh Jaringan Komunikasi dan Produktivitas Kerja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Jaringan Komunikasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Hotel Internasional Sibayak– Berastagi)

0 0 10

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN GRAND ROCKY HOTEL BUKITTINGGI

0 2 13