Pengaruh Jaringan Komunikasi dan Produktivitas Kerja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Jaringan Komunikasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Hotel Internasional Sibayak– Berastagi)
(2)
Pengaruh Jaringan Komunikasi terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Internasional Sibayak-Berastagi
Petunjuk Pengisian Kuesioner
A. Bacalah semua pertanyaan dengan cermat dan teliti.
B. Isilah jawaban Anda dengan jujur, karena ini semata-mata untuk kepentingan ilmiah, dan kerahasiaannya dijamin oleh peneliti.
C. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang Anda anggap benar.
D. Untuk pertanyaan mengenai pendapat Anda isikan jawaban dengan menggunakan kalimat yang singkat dan jelas.
E. Jangan mengisi kotak yang disebelah kanan Anda (diisi oleh peneliti). F. Terimakasih atas kerjasamanya.
No. Responden :
I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Jenis kelamin Anda :
a. Pria b. Wanita
2. Usia Anda : a. 20-29 tahun b. 30-39 tahun c. 40-45 tahun d. 51 tahun ke atas
3. Pendidikan terakhir Anda : a. SMA/Sederajat
b. Akademi/Diploma c. Sarjana
d. Pasca Sarjana
e. Lain-lain, sebutkan ……….
(3)
5. Masa kerja Anda : a. Kurang dari 5 tahun b. 5-10 tahun
c. 11-15 tahun d. Di atas 15 tahun
6. Tingkat penghasilan Anda : a. Kurang dari Rp 1.000.000 b. Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 c. Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000 d. Di atas Rp 3.000.000
II. JARINGAN KOMUNIKASI
7. Menurut Anda, apakah atasan Anda sering berkomunikasi dengan para karyawan?
a. Sangat sering c. Jarang
b. Sering d. Tidak pernah
8. Menurut Anda, apakah atasan Anda melakukan komunikasi dengan baik?
a. Sangat baik c. Kurang baik
b. Baik d. Tidak baik
9. Apakah Anda paham setiap kali atasan Anda memberikan penjelasan mengenai tugas yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya?
a. Sangat paham c. Kurang paham
b. Paham d. Tidak paham
10. Menurut Anda, bagaimana informasi melalui tulisan tentang peraturan-peraturan yang berlaku dalam organisasi, apakah disampaikan dengan jelas?
a. Sangat jelas c. Kurang jelas
b. Jelas d. Tidak jelas
11. Menurut Anda, apakah sudah cukup jelas pesan yang disampaikan atasan dalam memotivasi dan memperkuat loyalitas Anda pada perusahaan?
a. Sangat jelas c. Kurang jelas
b. Jelas d. Tidak Jelas
12. Menurut Anda, apakah informasi-informasi lewat tulisan yang disampaikan atasan cukup jelas?
a. Sangat jelas c. Kurang jelas
(4)
13. Menurut Anda, apakah informasi-informasi lewat lisan yang disampaikan atasan cukup jelas?
a. Sangat jelas c. Kurang jelas
b. Jelas d. Tidak jelas
14. Apakah Anda sering dilibatkan dalam pengambilan keputusan dalam organisasi?
a. Sangat sering c. Jarang
b. Sering d. Tidak pernah
15. Bagaimana pemahaman Anda terhadap bahasa yang digunakan atasan Anda pada saat seminar, briefing maupun ceramah?
a. Sangat baik c. Kurang baik
b. Baik d. Tidak baik
16. Apakah media informasi yang disediakan oleh organisasi menarik perhatian Anda untuk dibaca?
a. Sangat menarik c. Kurang menarik
b. Menarik d. Tidak menarik
17. Apakah atasan Anda sering melakukan pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan, atau kegiatan karyawan secara wajar?
a. Sangat sering c. Jarang
b. Sering d. Tidak pernah
18. Apakah Anda sering diberikan kesempatan untuk menyampaikan keluhan kepada atasan mengenai masalah pekerjaan atau rekan kerja?
a. Sangat sering c. Jarang
b. Sering d. Tidak pernah
19. Menurut Anda, bagaimana penerimaan keluhan yang Anda sampaikan kepada atasan mengenai masalah pekerjaan atau rekan kerja?
a. Selalu diterima c. Jarang diterima
b. Diterima d. Tidak diterima
20. Apakah Anda sering memberikan ide dan saran dalam rapat kepada atasan?
a. Sangat sering c. Jarang
(5)
21. Menurut Anda, apakah pertanyaan-pertanyaan yang anda ajukan dijawab dengan baik oleh atasan?
a. Sangat baik c. Kurang baik
b. Baik d. Tidak baik
22. Apakah atasan Anda sering mendengarkan sikap terbuka terhadap saran dan laporan masalah yang disampaikan bawahan?
a. Sangat sering c. Jarang
b. Sering d. Tidak pernah
23. Menurut Anda, apakah atasan Anda sering menciptakan suasana saling percaya, saling menghormati dan saling menghargai terhadap karyawannya?
a. Sangat sering c. Jarang
b. Sering d. Tidak pernah
24. Seberapa sering Anda berkomunikasi dengan atasan pada saat Anda bekerja?
a. Sangat sering c. Jarang
b. Sering d. Tidak pernah
25. Seberapa sering perusahaan memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap hasil kerja Anda?
a. Sangat sering c. Jarang
b. Sering d. Tidak pernah
26. Apakah informasi yang ada di perusahaan sering terjadi kesalahan/distorsi informasi?
a. Sangat sering c. Jarang
b. Sering d. Tidak pernah
27. Menurut Anda, apakah informasi mengenai koordinasi tugas yang disampaikan atasan sudah cukup jelas?
a. Sangat jelas c. Kurang jelas
b. Jelas d. Tidak jelas
28. Menurut Anda, apakah selama ini atasan Anda bisa menyelesaikan masalah pekerjaan yang Anda tidak bisa selesaikan sendiri?
a. Sangat bisa c. Kurang bisa
(6)
29. Menurut Anda, apakah selama ini atasan Anda bisa meyelesaikan konflik yang terjadi antara Anda dan rekan kerja Anda?
a. Sangat bisa c. Kurang bisa
b. Bisa d. Tidak bisa
30. Apakah Anda mudah mendapat informasi dari rekan sekerja Anda dalam perusahaan?
a. Sangat mudah c. Kurang mudah
b. Mudah d. Tidak mudah
31. Apakah pesan atau informasi yang disampaikan oleh rekan sekerja Anda sudah cukup jelas?
a.Sangat jelas c.Kurang jelas
b. Jelas d. Tidak jelas
32. Bagaimana intensitas komunikasi Anda dengan rekan sekerja pada tempat Anda bekerja?
a. Sangat sering c. Jarang
b. Sering d. Tidak pernah
33. Seberapa sering Anda berkomunikasi dengan rekan sekerja pada jam istirahat atau diluar jam kerja?
a. Sangat sering c. Jarang
b. Sering d. Tidak pernah
34. Apakah Anda sering melakukan kegiatan komunikasi dengan via telepon, memo atau nota dengan rekan sekerja?
a. Sangat sering c. Jarang
b. Sering d. Tidak pernah
III. PRODUKTIVITAS KERJA
35. Menurut Anda, bagaimana tingkat kemampuan bekerja Anda di perusahaan?
a. Sangat mampu c. Kurang mampu
b. Mampu d. Tidak mampu
36. Apakah Anda merasa puas dengan hasil kerja yang Anda lakukan?
a. Sangat puas c. Kurang puas
(7)
37. Apakah ada usaha Anda untuk meningkatkan semangat kerja dari hari sebelumnya?
a. Sangat ada c. Kurang ada
b. Ada d. Tidak ada
38. Menurut Anda, bagaimanakah tingkat kualitas kerja yang Anda lakukan?
a. Sangat baik c. Kurang baik
b. Baik d. Tidak baik
39. Menurut Anda, sudah efisienkah cara Anda bekerja selama ini? a. Sangat efisien c. Kurang efisien
b. Efisien d. Tidak efisien
40. Bagaimana kedispilinan atau waktu kehadiran Anda ke tempat Anda bekerja? a. Sangat disiplin c. Kurang disiplin
b. Disiplin d. Tidak disiplin
41. Apakah Anda sering menerima dorongan atau motivasi dari atasan dalam hal pekerjaan Anda?
a. Sangat sering c. Jarang
b. Sering d. Tidak pernah
42. Menurut Anda, apakah Anda sudah produktif dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab Anda?
a. Sangat produktif c. Kurang produktif
b. Produktif d. Tidak produktif
43. Apakah Anda sering melakukan perbaikan terhadap kinerja Anda?
a. Sangat sering c. Jarang
b. Sering d. Tidak pernah
44. Bagaimana tanggapan Anda terhadap sanksi yang diberikan terhadap karyawan yang indispliner dalam bekerja?
a. Sangat baik c. Kurang baik
b. Baik d. Tidak baik
45. Apakah Anda memotivasi diri Anda agar produktif dalam bekerja? a. Sangat memotivasi c. Kurang memotivasi
b. Memotivasi d. Tidak memotivasi
(8)
47. Apa saran Anda untuk para karyawan agar lebih produktif dalam bekerja?
……… ……… ………
(9)
(10)
Nama : Theresia Ananda Ginting
NIM : 110922009
Tempat/Tanggal Lahir : Kabanjahe, 1 Desember 1989
Alamat : Jl. Bunga Cempaka No.30 C, Pasar III,
Padang Bulan Medan
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : SD Methodist Bersatagi SLTP Negeri 1 Berastagi SMA Negeri 1 Berastagi
D3 Pariwisata FIB USU Medan Nama Orangtua
Ayah : TM. Robert Ginting Ibu : Yunani Perangin-angin Saudara Kandung : Andre Pranata Ginting Roy Pramuda Ginting
(11)
DAFTAR REFERENSI
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Atmosoeprapto.2001. Produktivitas Aktualisasi. Jakarta: PT Bumi Aksara
Devito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Professional Books. Effendy, Onong Uchjana. 1933. Human Relations and Public Relations. Bandung:
PT Mandar Maju.
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Liliweri, Alo.2004. Wacana Komunikasi Organisasi. Mandar Maju: Bandung .1991. Komunikasi antar Pribadi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Masmuh, Abdullah .2010.Komunikasi Organisasi Dalam Perspektif Teori dan
Praktek. Malang: UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah. Muhammad, Arni. 2009. Komunikasi organisasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Mulyana, Deddy. 2003. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT RemajaRosdakarya
Nanawi, Hadari. 1995. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: UGM Press.
Pace, Wayne., & Faules, Don F. 2010. Komunikasi organisasi: Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Editor: Dedy Mulyana. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Panuju, Redi. 2001. Komunikasi organisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rakhmat, Jalaludin.2004. Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Contoh Analisis Statistik, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ruslan, Rosady.1999. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, Edisi Revisi, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.
.1994. Praktik dan Solusi Public Relations dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra. Jakarta, Ghalia Indonesia.
Sagir, Soeharsono. 1999. Membangun Manusia Karya. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
(12)
Bumi Aksara.
Sobirin, Achmad. 2007. Budaya Organisasi: Pengertian, Makna dan Aplikasinya dalam Kehidupan sehari-hari: Unit Penerbit dan percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfa Beta
Sutrisno, Edy. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Umar, Husein. 2002. Perencanaan Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Sumber lain:
Hotel Internasional Sibayak-Berastagi, 2013
kk.mercubuana.ac.id/files/42004-9-899936226325.doc, diakses pada tanggal 13 April 2013
(13)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
3.1.1) Sejarah Hotel Internasional Sibayak Berastagi
Hotel Internasional Sibayak Berastagi merupakan Hotel Resort yang terletak di dataran tinggi Karo, dengan luas 36.043 hektar, 1400 meter di atas permukaan laut. Hotel Internasional-Sibayak terletak di Jalan Merdeka No. 1, Berastagi. Mempunyai letak yang sangat strategis di kota Berastagi yang berada di daerah pegunungan yang menuju Bukit Gundaling. Dari Hotel sibayak sangat jelas memandang ke Gunung Sibayak, Gunung Sinabung dan Gunung barus. Hotel Internasional Sibayak-Berastagi mulai dibangun pada tahun 1987 dan merupakan usaha dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Mulai dioperasikan pada tanggal 11 Maret 1990 yang didirikan pada tanggal dan baru diresmikan secara simbolis pada tanggal 03 Maret 1991 oleh Presiden Soeharto di Bali bersama beberapa hotel lainnya. Pada awal berdirinya Hotel Internasional Sibayak Berastagi, pengelolaan dipercayakan kepada PT Griyawisata Hotel Coorperation yang merupakan pengelola hotel professional yang berkantor di Jalan Melawai-Jakarta.
Pada saat Griyawisata Hotel Coorporation memegang manajemen hotel ini, yang menjabat sebagai General Manager pertama adalah Bapak Wagiyono, yang merupakan General Manager pertama di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi selama lebih kurang satu tahun yaitu saat “Soft Opening”. Pada saat “Grant Opening” jabatan General Manager digantikan oleh bapak FR.X.Hartadi. Pada bulan Oktober 1992 pengelola manajemen secara keseluruhan diambil alih oleh pihak pemilik, yaitu Bapak Tamin Sukardi dengan nama PT Indah Alam Lestari yang berkantor pusat di Jalan Gandhi No. 202, Medan. Setelah manajemen diambil alih oleh PT Indah alam Lestari, maka General Manager dijabat oleh Bapak H. Mustika Akbar S.Sos,MAP sampai dengan saat ini.
Dalam pengelolaannya, General Manager dibantu oleh Manager Operasional dan kepala bagian pada setiap departemen. Hotel Internasional Sibayak-Berastagi memiliki 135 orang karyawan dan berkantor pusat di Medan. Di dalam operasionalnya Hotel Internasional Sibayak-Berastagi dibagi dalam beberapa departemen yang dikepalai oleh masing-masing kepala bagian yaitu departemen House Keeping, Food & Beverage, Front Office, Security, Human Resources Development (HRD), Sales & Marketing, Accounting dan Engineering.
(14)
memiliki banyak fasilitas untuk kenyamanan tamu. Adapun kelebihan yang dimiliki oleh Hotel Internasional Sibayak-Berastagi yaitu:
a. tempatnya yang strategis, yaitu dekat kota; b. banyak ruang meeting;
c. punya swimming pool dengan air hangatnya; d. air hangat/panas di kamar 24 jam
e. letak kamar yang unik dengan berbagai cottage menjadi pilihan tamu-tamu.
3.1.2) Visi dan Misi
Hotel Internasional Sibayak-Berastagi memiliki visi dan misi yang hendak dicapai. Adapun visi dan misi tersebut secara ringkas adalah sebagai berikut: 1) Visi Hotel Internasional Sibayak-Berastagi
a. Memberikan kualitas pelayanan yang tertinggi kepada semua pelanggan dengan harga yang pantas.
b. Memberikan keuntungan untuk peningkatan standar mutu dan kinerja perusahaan dan laba kepada pemegang saham.
c. Meningkatkan kesejahteraan staff/karyawan. 2) Misi Hotel Internasional Berastagi
a. Meningkatkan penjualan dan keutungan dengan penggunaan sumber daya uang, waktu dan manusia yang optimal.
b. Meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan dengan menggunakan semua sumber daya secara efisien.
3.1.3) Struktur Organisasi Perusahaan
Suatu perusahaan yang baik seharusnya memiliki struktur organisasi. Struktur organisasi perusahaan sangat penting sebagai alat manjemen dalam pencapaian tujuan perusahaan. Dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan maka semakin bertambah pulalah kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk mewujudkan tujuan perusahaan sebagaimana yang diharapkan. Dalam
(15)
melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut, tentunya pemimpin perusahaan tidak melakukannya sendiri, melainkan dibantu dengan adanya suatu sistem struktur organisasi. Dengan struktur organisasi tersebut diharapkan bahwa segala kegiatan menyangkut kepentingan perusahaan akan dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Akan tetapi setiap perusahaan dapat memiliki struktur yang berbeda dengan organisasi lainnya. Perbedaan tersebut disebabkan oleh besar kecilnya suatu organisasi atau ruang lingkup usahanya. Hotel Internasional Sibayak-Berastagi juga memiliki struktur organisasi sendiri. Berikut ini akan diuraikan tugas dari bagian-bagian setingkat manajer di hotel Internasional Sibayak Berastagi:
a. Jabatan: General Manager, departemen: non departemen, atasan langsung: dewan Direksi, bawahan langsung: Deputi General Manager.
b. Jabatan: Purchasing Manager/Assistant, departemen: Purchasing, atasan langsung: Director Finance/Financial Controller, bawahan langsung: Purchasing Officer.
c. Jabatan: Chief Accountant, departemen: Accounting. Atasan langsung: Financial Controller, bawahan langsung: karyawan Accounting Departement.
Berikut gambaran tingkat struktur organisasi Hotel Internasional Sibayak-Berastagi:
(16)
(17)
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional. Penelitian korelasional adalah metode yang bertujuan untuk meneliti sejauh mana varian pada suatu faktor yang berkaitan denga varian lain (Rakhmat, 2004:27). Metode ini bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan, dan apabila ada, seberapa erat hubungannya dan berarti atau tidaknya hubungan tersebut. Metode penelitian ini digunakan untuk meneliti Bagaimana Pengaruh Jaringan Komunikasi terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Hotel Internasional Sibayak-Berastagi.
3.3 Populasi dan sampel 3.3.1) Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian (Nawawi, 1995:141).
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Hotel Internasional Sibayak -Berastagi yang masih aktif dan berjumlah 136 orang.
(18)
Populasi
No. Departemen Populasi
1. Head Resources Development (HRD)
3 2. Head
13 3. Accounting
19 4. Sales and Marketing
7 5. Food Beverage Kitchen
13
6. Food Beverage Service 22
7. Front Office
5
8. House Keeping 30
9. Engineering 12
10. Security
12 Total
136 Sumber :Hotel Internasional Sibayak Berastagi, 2013
3.3.2)Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu (Nawawi, 1995 :144). Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah sampel yang ditarik berdasarkan probabilitas, yaitu sampel yang ditarik berdasarkan probabilitas dimana setiap unsur populasi mempunyai kemungkinan yang sama untuk dipilih melalui perhitungan secara sistematis (Kriyantono, 2006).
Menurut Arikunto, jika jumlah populasi hanya 100 kebawah, maka sebaiknya jumlah sampel adalah keseluruhan dari populasi atau total sampling, namun jika jumlah populasi antara 100-150 atau lebih, maka diambil total sampel 10-15% atau 20-25% dari jumlah keseluruhan populasi. (Ari Kunto, 1998:120)
(19)
Berdasarkan jumlah populasi yang ada, maka untuk menghitung jumlah sampel digunakan rumus Arikunto dengan mengambil 25% dari total populasi, yaitu:
25 x 136
100 = 34 orang
3.4 Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel yang dipilih adalah teknik yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Adapun teknik penarikan sampel yang digunakan peneliti adalah :
1) Proportional stratified sampling
Penarikan sampel yang bertujuan untuk membuat sifat homogen dari
populasi yang heterogen dikelompokkan berdasarkan karakteristik tertentu sehingga setiap kelompok mempunyai anggota sampel yang relatif homogen. Sampel ini memungkinkan untuk memberi peluang kepada populasi yang lebih kecil untuk masing-masing dipilih sebagai sampel. Setelah sampel dilakukan, kemudian diproporsionalkan untuk memperoleh jumlah sampel dari setiap kelas dengan menggunakan rumus (Arikunto, 2002:120-120), yaitu:
n = �1 ��2 � Keterangan:
n1 = Jumlah karyawan n2 = Jumlah sampel N = Jumlah populasi
(20)
Sampel
No. Departemen Populasi Jumlah Sampel
1. Head Resources Development
(HRD) 3 1
2. Head
13 3
3. Accounting 19 5
4. Sales and Marketing
7 1
5. Food Beverage Kitchen
13 3
6. Food Beverage Service 22 5
7. Front Office
5 1
8. House Keeping 30 8
9 Engineering 12 3
10. Security
12 3
Total
136 34
2) Simple random sampling
Pengambilan sampel dilakukan dengan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Teknik ini dilakukan dengan cara diundi (lottery technique) yaitu dengan cara memasukkan nomer responden ke dalam kotak undian kemudian dikocok, apabila keluar satu nomor maka nomor tersebut dimasukkan kembali ke dalam kotak undian untuk mendapatkan peluang yang sama. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. (Sugiyono, 2008:82)
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu, mengumpulkan data menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan
(21)
data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka kan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut. (Umar, 2002:88)
2) Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data melalui literatur serta berbagai sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini, penelitian dilakukan dengan membaca buku-buku, jurnal dan internet yang sesuai dengan masalah penelitian.
3.5.1) Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret 2013 sampai dengan bulan Juli 2013 dan lokasi penelitian ini bertempat di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi yang terletak di Jalan Merdeka, No.1 Berastagi, Sumatera Utara.
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Menurut Bogdan dan Biklen, analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih-milihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan paa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang diceritakan orang lain (Singarimbun, 1995:263). Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dengan tiga tahap ananisis yaitu :
a. Analisis Tabel Tunggal
Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Table tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari kolom, sejumlah frekuensi dan presentasi untuk setiap kategori (Singarimbun, 1995:266).
(22)
b. Analisis Tabel Silang
Merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif. (Singarimbun, 1995 : 273)
c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk mengkaji hubungan diantara kedua variabel yang dikorelasikan maka peneliti menggunakan rumus tata jenjang oleh Spearman (Spearman’s Rho Rank-Order Correlation) yaitu sebagai berikut: − − =
∑
) 1 ( 6 1 2 2 N N d rho Keterangan:Rs (rho) : koefisien korelasi rank-order Angka 1 : bilangan kosong
6 : bilangan konstan
d : perbedaan antara pasangan jenjang ∑ : sigma atau jumlah
N : jumlah individu dalam sampel (Kriyantono, 2006:176)
Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.
Jika rs< 0, maka hipotesa ditolak
Jika rs> 0, maka hipotesa diterima
Selanjutnya untuk mengukur kekuatan derajat hubungan, digunakan nilai koefisien korelasi sebagai berikut
≤ 0,20 = hubungan rendah sekali; lemah sekali 0,20-0,39 = hubungan rendah tapi pasti
0,40-0,70 = hubungan yang cukup berarsiti 0,71-0,90 = hubungan yang tinggi; kuat
(23)
≥ 0,90 = hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan (Kriyantono, 2006:170-171)
Berdasarkan nilai �� hitung maka dapat diketahui besar kekuatan prediksi dari penelitian yang disebut Uji Determinan Korelasi, yakni dengan rumus:
(24)
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian 4.1.1) Pengumpulan Data
Sebelum melakukan penelitian ke lokasi penelitian yaitu Hotel Internasional Sibayak-Berastagi, peneliti terlebih dahulu meminta izin dari pihak perusahaan bagian HRD (Human Resources Development). Namun, sebelum itu, peneliti mengajukan surat permohonan izin melakukan penelitian dari bagian pendidikan FISIP USU. Setelah peneliti memperoleh surat-surat izin tersebut, maka peneliti dapat melakukan penelitian di lokasi penelitian.
Mulai tanggal 18 Juni s.d. 21 Juni 2013, peneliti menyebarkan kuesioner pada karyawan di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi. Kuesioner penelitian tersebut berisi 45 pertanyaan yang seluruhnya harus dijawab responden. 5 pertanyaan untuk karakteristik responden, 27 pertanyaan untuk jaringan komunikasi dan 11 pertanyaan untuk produktivitas kerja. Selain itu, terdapat 2 pertanyaan uraian yang harus dijawab oleh responden. Dalam menjawab pertanyaan tersebut, peneliti juga menjelaskan pertnyaan-pertanyaan yang kurang mengerti responden dan untuk memastikan agar tidak satupun pertanyaan yang terlewatkan. Setelah responden selesai mengisi kuesioner, peneliti juga melakukan observasi langsung di perusahaan tersebut.
4.1.2) Teknik Menganalisa Data
Setelah peneliti selesai mengumpulkan data dari 34 responden, maka pengolahan data akan dimulai. Adapun tahap pengolahan data yang akan peneliti lakukan adalah sebagai berikut:
1. Penomoran Kuesioner
Kuesioner yang telah dikumpulkan akan diberi nomor urut sebagai pengenal (01-46).
(25)
2. Editing
Editing adalah proses pengeditan jawaban responden untuk memperjelas setiap jawaban yang meragukan dan menghindari terjadinya kesalahan saat pengisian data ke dalam kotak yang disediakan.
3. Coding
Coding adalah proses pemindahan jawaban-jawaban responden ke kotak kode yang disediakan di kuesioner dalam bentuk angka (score).
4. Inventarisasi Variabel
Inventarisasi variabel yaitu data mentah yang diperoleh akan dimasukkan ke dalam lembar Fotron Cobol (FC) sehingga memuat data dalm satu kemasan. 5. dalam tahap ini, data dari lembar Fotron Cobol (FC) dimasukkan ke dalam
tabel tunggal. Penyebaran data dalam tabel secra rinci melalui kategori frekuensi, persentase dan selanjutnya akan di analisis dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 13.0.
4.2 Analisis Tabel Tunggal
Merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagi variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi.Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari kolom, sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori.
Data yang disajikan dan dibahas dalam tabel tunggal terdiri dari karakteristik responden, jaringan komunikasi dan produktivitas kerja. Data-data tersebut mengemukakan data variabel penelitian dan menganalisakannya dalam bentuk analisa tabel tunggal yang berasal dari kata temuan yang diperoleh berdasarkan daftar pertanyaan di kuesioner.
4.2.1) Karakteristik Responden
Karakteristik responden perlu disajikan untuk mengetahui latar belakang responden. Karakteristik yang dipakai adalah jens kelamin, usia, pendidikan terakhir, masa kerja dan penghasilan rsponden di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi.
(26)
Jenis Kelamin Responden
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi %
1 Pria 24 70,6
2 Wanita 10 29,4
Total 34 100
Sumber : P.01/FC.2
Tabel 3 menunjukkan data jenis kelamin responden. Jumlah responden pria sebanyak 24 orang (70,6%) dan jumlah responden wanita sebanyak 10 orang (29,4%). Jenis kelamin responden yang lebih banyak adalah pria dibandingkan dengan wanita, hal ini karena pihak Hotel Internasional-Sibayak-Berastagi memang lebih banyak menerima karyawan pria dibanding wanita.
Tabel 4 Usia Responden
No Usia Responden Frekuensi %
1 20-29 tahun 20 58,8
2 30-39 tahun 6 17,6
3 40-45 tahun 6 17,6
4 51 tahun ke atas 2 2
Total 34 100
Sumber : P.02/FC.03
Tabel 4 menunjukkan data responden berdasarkan usia. Responden yang berusia 20-29 tahun sebanyak 20 orang (58,8%), usia 30-39 tahun sebanyak 6 orang (17,6), usia 40-45 tahun sebanyak 6 orang (17,6%), dan usia 51 tahun ke atas sebanyak 2 orang (2%). Dari data tersebut diketahui bahwa responden terbesar adalah yang berusia 20-29 tahun, hal ini karena pihak Hotel Internasional
(27)
Sibayak-Berastagi banyak menerima karyawan yang termasuk usia produktif. Usia mempengaruhi kemampuan kerja seseorang, karena kemampuan kerja produktif akan terus menurun dengan semakin lanjutnya usia seseorang.
Tabel 5
Pendidikan Terakhir Responden No Pendidikan Terakhir
Responden
Frekuensi %
1 SMA/Sederajat 20 58,8
2 Akademi/Diploma 8 23,5
3 Sarjana 6 17,6
4 Pasca Sarjana 0 0,0
Total 34 100
Sumber : P.03/FC.04
Tabel 5 menunjukkan pendidikan terakhir responden. Jumlah responden dengan pendidikan SMA/Sederajat sebanyak 20 orang (58,8%), kemudian pendidikan Akademi/Diploma sebanyak 8 orang (23,5%), dan pendidikan Sarjana sebanyak 6 orang. Dari data tersebut diketahui bahwa mayoritas responden berada pada jenjang pendidikan SMA/Sederajat. Karena pekerjaan hotel memang membutuhkan tenaga kerja tamatan SMA/Sederajat, misalnya untuk bagian pelayan restoran dan roomboy.
(28)
Masa Kerja Responden
No Masa Kerja Responden Frekuensi %
1 Kurang dari 5 tahun 20 58,8
2 5-10 tahun 9 26,5
3 11-15 tahun 1 2,9
4 Di atas 15 tahun 4 11,8
Total 34 100
Sumber : P.04/FC.05
Tabel 6 menunjukkan masa kerja responden menjadi karyawan Hotel Internasional Sibayak-Berastagi. Responden dengan masa kerja kurang dari 5 tahun sebanyak 20 orang (58,8%), kemudian responden dengan masa kerja antara 5-10 tahun sebanyak 9 orang (26,5%), dan responden dengan masa kerja antara 11-15 ada 1 orang (2,9%) sementara responden dengan masa kerja di atas 15 tahun ada 4 orang (11,8%). Dari data tersebut dapat diketahui bahwa lebih banyak karyawan Hotel Internasional Sibayak-Berastagi bekerja kurang dari 5 tahun, hal ini karena pihak hotel banyak menerima karyawan baru untuk dijadikan sebagai tenaga kerja.
Tabel 7
Penghasilan Responden
No Penghasilan Responden Frekuensi %
1 Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 22 64,7
2 Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000 9 26,5
3 Di atas Rp 3.000.000 3 8,8
Total 34 100
Sumber: P.05/FC.06
Tabel diatas menunjukkan penghasilan responden. Responden yang memiliki penghasilan antara Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 sebanyak 22 orang
(29)
Rp 3.000.000 sebanyak 9 orang dan responden yang memiliki penghasilan di atas Rp 3.000.000 sebanyak 3 orang (8,8%). Dengan demikian, responden yang bekerja sebagai karyawan Hotel Internasional Sibayak-Berastagi mayoritas berpenghasilan antara Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000. Hal ini sesuai dengan pendidikan, keahlian dan masa kerjanya.
4.2.2 Jaringan Komunikasi
Tabel 8
Intensitas Komunikasi antara Pimpinan dengan Karyawan No Intensitas Komunikasi antara
Pimpinan dengan Karyawan Frekuensi %
1 Jarang 2 5,9
2 Sering 17 50,0
3 Sangat sering 15 44,1
Total 34 100
Sumber : P.06/FC.07
Tabel 8 menunjukkan intensitas komunikasi antara pimpinan dengan karyawan. Responden yang mengatakan bahwa intensitas komunikasi antara pimpinan dengan karyawan sering terjadi ada 17 orang (50,0%), kemudian yang mengatakan sangat sering sebanyak 15 orang (44,1%), dan ada 2 orang (5,9%) yang mengatakan bahwa intensitas komunikasi antara pimpinan dengan karyawan jarang dilakukan. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa komunikasi antara pimpinan dengan karyawan di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi sering dilakukan dan ini akan mempermudah karyawan untuk menyampaikan maksud dan keinginan mereka serta dapat membantu mereka dalam menyelesaikan masalah pekerjaan.
(30)
Keahlian Komunikasi Pimpinan No Keahlian Komunikasi
Pimpinan Frekuensi %
1 Tidak baik 1 2,9
2 Baik 21 61,8
3 Sangat baik 12 35,3
Total 34 100
Sumber : P.07/FC.08
Tabel 9 menunjukkan keahlian komunikasi pimpinan terhadap karyawan. Responden yang mengatakan bahwa keahlian komunikasi pimpinan terhadap karyawan baik sebanyak 21 orang (61,8%), yang mengatakan sangat baik sebanyak 12(35,3%) dan ada 1 responden yang mengatakan keahlian komunikasi pimpinan terhadap karyawan tidak baik. Dengan demikian dapat diketahui bahwa keahlian komunikasi yang dimiliki pimpinan mereka baik, karena memiliki keahlian komunikasi yang baik mutlak dimiliki seorang pimpinan. Dengan komunikasi yang baik pemimpin lebih mudah dalam mempengaruhi karyawannya untuk melakukan tugas sesuai yang diharapkannya.
Tabel 10
Pemahaman Terhadap Tugas
No Pemahaman Terhadap Tugas Frekuensi %
1 Tidak paham 1 2,9
2 Paham 26 76,5
3 Sangat paham 7 20,6
Total 34 100
Sumber : P.08/FC.9
Tabel 10 menunjukkan pemahaman karyawan terhadap tugas yang diberikan pimpinan. Responden yang mengatakan paham terhadap tugas yang diberikan pimpinan sebnayak 26 orang (76,5%), kemudian yang mengatakan
(31)
sangat paham ada 7 orang (20,6%) dan ada 1 responden yang mengatakan tidak paham terhadap tugas yang diberikan pimpinan. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa responden paham terhadap tugas yang diberikan pimpinan dan ini tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan dan tujuan yang hendak dicapai oleh Hotel Internasional Sibayak-Berastagi.
Tabel 11
Kejelasan Informasi Tulisan Mengenai peraturan No Kejelasan Informasi Tulisan Mengenai
Peraturan Frekuensi %
1 Kurang jelas 1 2,9
2 Jelas 19 55,9
3 Sangat jelas 14 41,2
Total 34 100
Sumber : P.09/FC.10
Tabel 11 menunjukkan kejelasan informasi tulisan mengenai peraturan yang berlaku dalam organisasi. Responden yang mengatakan bahwa mereka jelas terhadap peraturan yang berlaku dalam organisasi, sebanyak 19 orang (55,9%), kemudian yang mengatakan sangat jelas sebanyak 14 orang (41,2%), dan ada 1 orang (2,9%) yang mengatakan bahwa mereka kurang jelas terhadap perturan yang berlaku dalam organisasi. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa informasi tulisan mengenai peraturan yang berlaku dalam organisasi cukup jelas dan ini membuktikan informasi tulisan mengenai peraturan yang berlaku dalam organisasi menggunakan bahasa yang baik dan benar, jelas, mudah dimengeri dan sesuai dengan logika.
(32)
Kejelasan Isi Pesan Pimpinan
No Kejelasan Isi Pesan Pimpinan Frekuensi %
1 Tidak jelas 1 2,9
2 Kurang jelas 2 5,9
3 Jelas 24 70,6
4 Sangat jelas 7 20,6
Total 34 100
Sumber : P.10/FC.11
Tabel 12 menunjukkan kejelasan isi pesan yang disampaikan pimpinan dalam memotivasi dan memperkuat loyalitas karyawan. Responden yang mengatakan bahwa mereka jelas terhadap isi pesan yang disampaikan pimpinan dalam memotivasi dan memperkuat loyalitas karyawan sebanyak 24 orang (70,6%), kemudian yang mengatakan sangat jelas sebanyak ada 7 orang (20,6%), kurang jelas ada 2 orang (5,9%) dan ada 1 responden yang mengatakan bahwa mereka tidak jelas terhadap isi pesan yang disampaikan pimpinan dalam memotivasi dan memperkuat loyalitas karyawan. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa isi pesan yang disampaikan pimpinan cukup jelas dan ini membuktikan bahwa responden dapat memahami dan mengerti maksud dari isi pesan yang disampaikan oleh pimpinan untuk memotivasi dan memperkuat loyalitas mereka.
(33)
Tabel 13
Kejelasan informasi lewat tulisan No Kejelasan Informasi Lewat
Tulisan
Frekuensi %
1 Kurang jelas 2 5,9
2 Jelas 20 58,8
3 Sangat jelas 12 35,3
Total 34 100
Sumber : P.11/FC.12
Tabel 13 menunjukkan kejelasan informasi lewat tulisan yang disampaikan oleh pimpinan. Responden yang mengatakan bahwa informasi lewat tulisan yang disampaikan pimpinan jelas sebanyak 20 orang (58,8%), kemudian yang mengatakan sangat jelas sebanyak 12 orang (35,3%) dan ada 2 orang (5,9%) responden yang mengatakan bahwa informasi lewat tulisan yang disampaikan pimpinan kurang jelas. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa informasi lewat tulisan yang disampaikan pimpinan cukup jelas dan ini membuktikan informasi lewat tulisan tersebut menggunakan kalimat yang sederhana, ringkas, tepat sasaran dan mudah dimengerti oleh responden.
Tabel 14
Kejelasan Informasi Lewat Lisan No Kejelasan Informasi Lewat
Lisan Frekuensi %
1 Kurang jelas 1 2,9
2 Jelas 25 73,5
3 Sangat jelas 8 23,5
Total 34 100
(34)
oleh pimpinan. Responden yang mengatakan bahwa informasi lewat lisan yang disampaikan oleh pimpinan cukup jelas sebanyak 25 orang (73,5,%), kemudian yang mengatakan sangat jelas sebanyak 8 orang (23,5%) dan ada 1 orang (2,9%) yang mengatakan bahwa informasi lewat lisan yang disampaikan oleh pimpinan kurang jelas. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa informasi lewat lisan yang disampaikan oleh pimpinan cukup jelas dan ini membuktikan informasi lewat lisan tersebut menggunakan bahasa yang baik dan benar, lugas dan mudah dimengerti oleh responden.
Tabel 15
Intensitas Pengambilan Keputusan No Intensitas Pengambilan
Keputusan Frekuensi %
1 Tidak pernah 3 8,8
2 Jarang 15 44,1
3 Sering 13 38,2
4 Sangat sering 3 8,8
Total 34 100
Sumber : P.13 FC.14
Tabel 15 menunjukkan intensitas keterlibatan responden dalam pengambilan keputusan. Responden yang mengatakan bahwa jarang dilibatkan dalam pengambilan keputusan sebanyak 15 orang (44,1%), kemudian yang mengatakan sering sebanyak 13 orang (38,2%), sangat sering ada 3 orang (8,8%) dan yang mengatakan tidak pernah dilibatkan dalam pemgambilan keputusan ada 3 orang (8,8%). Dengan demikian, dapat diketahui bahwa responden jarang dilibatkan dalam pengambilan keputusan dan ini membuktikan bahwa pihak pimpinan menunjukkan sikap hati-hati dan bijaksana dalam melibatkan karyawan di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi dalam mengambil keputusan bersama. Karena ada kalanya suatu keputusan tertentu yang tidak terlalu berpengaruh terhadap organisasi.
(35)
Tabel 16
Pemahaman Terhadap Bahasa
No Pemahaman Terhadap Bahasa Frekuensi %
1 Kurang paham 2 5,9
2 Paham 21 61,8
3 Sangat paham 11 32,4
Total 34 100
Sumber: P.14/FC.15
Tabel 16 menunjukkan pemahaman responden terhadap bahasa yang digunakan pimpinan pada saat rapat, seminar dan briefing. Responden yang mengatakan paham terhadap bahasa yang digunakan pimpinan pada saat rapat, seminar dan briefing sebanyak 21 orang (61,8%), kemudian yang mengatakan sangat paham sebanyak 11 orang (32,4%) dan ada 2 orang (5,9%) yang mengatakan kurang paham terhadap bahasa yang digunakan pimpinan pada saat rapat, seminar dan briefing. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa responden paham terhadap bahasa yang digunakan pimpinan dan ini membuktikan bahasa yang digunakan pimpinan sudah baik dan benar, mudah dimengerti dan sesuai dengan logika responden.
Tabel 17
Ketertarikan dalam Membaca Media Informasi
No
Ketertarikan dalam Membaca Media
Informasi
Frekuensi %
1 Tidak menarik 1 2,9
2 Kurang menarik 4 11,8
3 Menarik 27 79,4
4 Sangat menarik 2 5,9
Total 34 100
(36)
informasi yang di sediakan organisasi. Responden yang mengatakan bahwa tertarik untuk membaca media informasi yang disediakan organisasi ada 27 orang (79,4%), kemudian yang mengatakan sangat tertarik ada 2 orang (5,9%), kurang tertarik ada 4 orang (11,8%) dan ada 1 orang (2,9%) yang mengatakan bahwa tidak tertarik untuk membaca media informasi yang disediakan organisasi. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa responden tertarik untuk membaca media informasi yang disediakan organisasi. Ini menunjukkan isi media informasi yang disajikan bersifat aktual, mudah dipahami, bahsanya sederhana dan ringkas dan tentunya hal ini akan lebih banyak menambah pengetahuan dan wawasan responden itu sendiri.
Tabel 18
Intensitas Pengawasan Pimpinan Terhadap Karyawan No Intensitas Pengawaan
Pimpinan Terhadap Karyawan Frekuensi %
1 Jarang 6 17,6
2 Sering 22 64,7
3 Sangat sering 6 17,6
Total 34 100
Sumber : P.16/FC.17
Tabel 18 menunjukkan intensitas pengawasan dari pimpinan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan karyawan di setiap departemen. Responden yang mengatakan bahwa sering terjadi pengawasan dari pimpinan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan karyawan sebanyak 22 orang (64,7%), yang mengatakan sangat sering ada 6 orang (17,6%) dan ada 6 orang (17,6%) yang mengatakan bahwa jarang terjadi pengawasan dari pimpinan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan karyawan. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa sering terjadi pengawasan dari pimpinan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan karyawan di setiap departemen. Hal ini disebabkan karena pimpinan yang berada dibagian
(37)
departemen Hotel Internasional Sibayak-Berastagi merasa punya tanggung jawab besar dalam mengawasi karyawan untuk bekerja lebih efektif dan produktif
Tabel 19
Intensitas Penyampaian Keluhan Terhadap Pimpinan No Intensitas Penyampaian
Keluhan Terhadap pimpinan Frekuensi %
1 Tidak pernah 1 2,9
2 Jarang 5 14,7
3 Sering 23 67,6
4 Sangat sering 5 14,7
Total 34 100
Sumber : P.17/FC.18
Tabel 19 menunjukkan intensitas penyampaian keluhan karyawan mengenai masalah pekerjaan dan rekan sekerja terhadap pimpinan. Responden yang mengatakan s sering menyampaikan keluhan mengenai masalah pekerjaan dan rekan kerja terhadap pimpinan sebanyak 23 orang (67,6%), kemudian yang mengatakan sangat sering ada 5 orang (14,7%), jarang ada 5 orang (14,7%) dan ada 1 orang (2,9%) mengatakan tidak pernah menyampaikan keluhan mengenai masalah pekerjaan dan rekan kerja terhadap pimpinan. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa responden sering menyampaikan keluhan mengenai masalah pekerjaan dan rekan sekerja kepada pimpinan. Dan ini membuktikan bahwa dikalangan karyawan tersebut sering mengalami masalah di dalam pekerjaannya maupun sesama rekan sekerja. Tentunya hal ini akan membawa pengaruh terhadap keproduktifan kinerja karyawan apabila tidak ditanggapi secara serius oleh pimpinannya.
(38)
Penerimaan Keluhan Karyawan No Penerimaan Keluhan
Karyawan Frekuensi %
1 Tidak diterima 1 2,9
2 Jarang diterima 5 14,7
3 Diterima 24 70,6
4 Selalu diterima 4 11,8
Total 34 100
Sumber : P.18/FC.19
Tabel 20 menunjukkan penerimaan keluhan karyawan mengenai masalah pekerjaan dan rekan kerja oleh pimpinan. Responden yang mengatakan bahwa keluhannya mengenai masalah pekerjaan dan rekan kerja diterima oleh pimpinan sebanyak 24 orang (70,6%), kemudian yang mengatakanselalu diterima ada 4 orang (11,8%), jarang diterima ada 5 orang (14,7%) dan ada 1 orang (2,9%) mengatakan bahwa keluhannya mengenai masalah pekerjaan dan rekan kerja tidak diterima oleh pimpinan. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa keluhan mengenai masalah pekerjaan dan rekan kerja diterima oleh pimpinan. Hal ini menunjukkan rasa kepedulian pimpinan terhadap karyawannya. Dengan sikap peduli yang ditunjukkan pimpinan terhadap karyawannya tentu akan membawa pengaruh yang positif terhadap pekerjaan dan hubungan sesama rekan sekerja.
(39)
Tabel 21
Intensitas Penyampaian Ide dan Saran No Intensitas Penyampaian
Ide dan Saran Frekuensi %
1 Tidak pernah 1 2,9
2 Jarang 17 50,0
3 Sering 14 41,2
4 Sangat sering 2 5,9
Total 34 100
Sumber : P.19/FC.20
Tabel 21 menunjukkan intensitas penyampaian ide dan saran dalam rapat. Responden yang mengatakan bahwa sering menyampaikan ide dan saran dalam rapat ada sebanyak 14 orang (41,2%), kemudian yang mengatakan sangat sering ada 2 orang (5,9%), jarang sebanyak 17 orang (50,0%) dan ada 1 1 orang (2,9%) mengatakan bahwa tidak pernah menyampaikan ide dan saran dalam rapat. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa responden jarang memberikan ide dan saran dalam rapat. Hal ini tentunya akan menjadi masalah bagi sebuah organisasi, karena responden yang kurang aktif di dalam menyampaikan ide dan saran yang inovatif untuk kelangsungan Hotel Internasional Sibayak-Berastagi dan untuk itu pihak pimpinan harus lebih memperhatikan karyawannya.
(40)
Jawaban Pimpinan Terhadap Pertanyaan Karyawan
No
Jawaban pimpinan terhadap pertanyaan
karyawan
Frekuensi %
1 Kurang baik 1 2,9
2 Baik 29 85,3
3 Sangat baik 4 11,8
Total 34 100
Sumber : P.20/FC.21
Tabel 22 menunjukkan jawaban yang diberikan pimpinan terhadap pertanyaan yang diajukan karyawan. Responden yang mengatakan bahwa pimpinan mereka sangat baik dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan karyawan ada 4 orang (11,8%), kemudian yang mengatakan baik sebanyak 29 orang (85,3%) dan ada 1 orang (2,9%) yang mengatakan bahwa pimpinan mereka kurang baik dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan karyawannya. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa pimpinan mereka sangat baik dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan karyawannya. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan mereka mampu di membrikan jawaban yang sesuai dengan harapan mereka dan tentunya akan berpengaruh terhadap tingkat efisien dan keefektifan cara mereka bekerja.
(41)
Tabel 23
Keterbukaan Pimpinan Terhadap Saran dan Laporan Masalah
No
Keterbukaan Pimpinan Terhadap Saran dan
Laporan Masalah
Frekuensi %
1 Tidak pernah 1 2,9
2 Jarang 7 20,6
3 Sering 22 64,7
4 Sangat sering 4 11,8
Total 34 100
Sumber : P.21/FC.22
Tabel 23 menunjukkan keterbukaan pimpinan terhadap saran dan laporan masalah dari karyawan. Responden yang mengatakan bahwa pimpinan sering terbuka terhadap saran dan laporan dari karyawan sebanyak 22 orang (64,7%), kemudian yang mengatakan jarang ada 7 orang (20,6%), sangat sering ada 4 orang (11,8%) bahkan ada 1 orang (2,9%) yang mengatakan bahwa pimpinan tidak pernah terbuka terhadap saran dan laoporan dari karyawan. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa pimpinan sering terbuka terhadap saran dan laporan dari karyawan dan ini sangat bagus dalam meningkatkan semangat karyawan di dalam bekerja dan juga berpengaruh terhadap tujuan yang akan dicapai perusahaan.
(42)
Upaya Pimpinan Menciptakan Suasana Saling Percaya, Saling Menghormati dan Saling Menghargai
No
Upaya Pimpinan Menciptakan Suasana Saling Percaya, Saling
Menghormati dan Saling Menghargai
Frekuensi %
1 Tidak pernah 1 2,9
2 Jarang 3 8,8
3 Sering 19 55,9
4 Sangat sering 11 32,4
Total 34 100
Sumber : P.22/FC.23
Tabel 24 menunjukkan upaya pimpinan menciptakan suasana saling percaya, saling menghormati dan saling menghargai terhadap karyawannya. Responden yang mengatakan bahwa pimpinan sering menciptakan suasana saling percaya, saling menghormati dan saling menghargai sebanyak 19 orang 955,9%), kemudian yang mengatakan sangat sering sebanyak 11 orang (32,4%), yang jarang ada 3 orang (8,8%) bahkan ada 1 orang (2,9%) yang mengatakan bahwa tidak pernah ada upaya pimpinan menciptakan suasana saling percaya, saling meghormati dan saling meghargai. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa pimpinan sering menciptakan suasana saling percaya, saling menghormati dan saling menghargai terhadap karyawannya dan ini penting untuk dilakukan meningkatkan suasana kerja yang kondusif tujuan organisasi dapat dicapai.
(43)
Tabel 25
Intensitas Komunikasi Pimpinan dan Karyawan No Intensitas Komunikasi
Pimpinan dan Karyawan Frekuensi %
1 Jarang 6 17,6
2 Sering 18 52,9
3 Sangat sering 10 29,4
Total 34 100
Sumber : P.23/FC.24
Tabel 25 menunjukkan intensitas komunikasi yang tejadi antara pimpinan dan karyawan di temapat kerja. Responden yang mengatakan bahwa sering terjadi komunikasi pimpinan dan karyawan di tempat kerja sebanyak 18 orang (52,%), kemudian yang mengatakan sangat sering sebanyak 10 orang (29,4%) dan ada 6 orang yang mengatakan bahwa jarang terjadi komunikasi pimpinan dan karyawan di tempat kerja. Dengan demikian, dapt diketahui bahwa sering terjadi intensitas komunikasi pimpinan dan karyawan di tempat kerja dan ini akan mempermudah karyawan untuk menyampaikan maksud dan keinginan mereka serta dapat membantu mereka dalam menyelesaikan masalah pekerjaan.
Tabel 26
Pengakuan dan Penghargaan dari Perusahaan No Pengakuan dan Penghargaan
dari Perusahaan Frekuensi %
1 Tidak pernah 5 14,7
2 Jarang 19 55,9
3 Sering 10 29,4
Total 34 100
Sumber : P.24/FC.25
(44)
(55,9%), kemudian yang mengatakan sering sebanyak 10 orang (29,4%) dan ada 5 orang (14,7%) yang mengatakan bahwa tidak pernah menerima pengakuan dan penghargaan dari perusahaan. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa pihak perusahaan jarang memberikan pengakuan dan penghargaan kepada karyawannya, karena pihak perusahaan lebih memilih karyawan yang memiliki dedikasikasi dan loyalitas yang tinggi untuk diberikan pengakuan dan penghargaan.
Tabel 27
Tingkat Kesalahan/Distorsi Informasi
No
Tingkat Kesalahan/Distorsi
Informasi Frekuensi %
1 Sangat sering 1 2,9
2 Sering 5 14,7
3 Jarang 25 73,5
4 Tidak pernah 3 8,8
Total 34 100
Sumber : P.25/FC.26
Tabel 27 menunjukkan tingkat kesalahan/distorsi informasi dalam perusahaan. Responden yang mengatakan bahwa jarang terjadi kesalahan/distorsi informasi dalam perusahaan sebanyak 25 orang (73,5%), kemudian yang mengatakan sering ada 5 orang (14,7%), yang mengatakan tidak pernah ada 3 orang (8,8%). Dengan demikian, dapat diketahui bahwa tingkat kesalahan/distorsi informasi jarang terjadi dalam perusahaan dan tentunya hal ini tidak akan mempengaruhi sistem kerja karyawan sehingga karyawan dapat bekerja secara efektif dan lebih efisien lagi.
(45)
Tabel 28 Koordinasi Tugas
No Koordinasi Tugas Frekuensi %
1 Kurang jelas 4 11,8
2 Jelas 24 70,6
3 Sangat jelas 6 17,6
Total 34 100
Sumber : P.26/FC.27
Tabel 28 menunjukkan koordinasi tugas yang disampaikan pimpinan. Responden yang mengatakan bahwa koordinasi tugas yang disampaikan pimpinan jelas sebanyak 24 orang (70,6%), kemudian yang mengatakan sangat jelas ada 6 orang (17,6%) dan ada 4 orang (11,8%) yang mengatakan bahwa koordinasi tugas yang disampaikan pimpinan kurang jelas. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa koordinasi yang disampaikan pimpinan cukup jelas dan hal ini tentunya akan mempengaruhi cara kerja karyawan lebih baik lagi dan mampu menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.
Tabel 29
Penyelesaian Masalah Pekerjaan No Penyelesaian Masalah
Pekerjaan Frekuensi %
1 Tidak bisa 1 2,9
2 Kurang bisa 3 8,8
3 Bisa 24 70,6
4 Sangat bisa 6 17,6
Total 34 100
Sumber : P.27/FC.28
Tabel 29 menunjukkan penyelesaian masalah pekerjaan karyawan oleh pimpinan mereka. Responden yang mengatakan bahwa pimpinan bisa
(46)
mengatakan bahwa pimpinan kurang bisa menyelesaikan masalah pekerjaan mereka. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa pimpinan cukup bisa menyelesaikan masalah pekerjaan mereka dan ini sangat berguna bagi karyawan untuk bekerja secara professional dan berusaha memenuhi standar kerja yang ditetapkan oleh perusahaan.
Tabel 30 Penyelesaian Konflik
No Penyelesaian Konflik Frekuensi %
1 Kurang bisa 2 5,9
2 Bisa 26 76,5
3 Sangat bisa 6 17,6
Total 34 100
Sumber: P.28/FC.29
Tabel 30 menunjukkan penyelesaian konflik yang dilakukan pimpinan terhadap karyawan dengan rekan sekerja. Responden yang mengatakan pimpinan bisa dalam menyelesaikan konflik yang terjadi antara karyawan dengan rekan sekerjanya sebanyak 26 orang (76,5%), kemudian yang mengatakan sangat bisa ada 6 orang (17,6%) dan ada 2 orang (5,9%) yang mengatakan bahwa pimpinan kurang bisa dalam menyelesaikan konflik yang terjadi antara karyawan dengan rekan sekerjanya. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa pimpinan bisa menyelesaikan konflik yang terjadi antara karyawan dengan rekan sekerjanya dan ini akan meningkatkan hubungan yang lebih harmonis di antara sesama rekan sekerja dan tentunya cara bekerjanya pun semakin lebih baik lagi dari sebelumnya.
(47)
Tabel 31
Informasi dari Rekan Sekerja
No Informasi dari rekan sekerja Frekuensi %
1 Kurang mudah 2 5,9
2 Mudah 27 79,4
3 Sangat mudah 5 14,7
Total 34 100
Sumber : P.29/FC.30
Tabel 31 menunjukkan kemudahan dalam mendapatkan informasi dari rekan sekerja. Responden yang mengatakan mudah dalam mendapatkan informasi dari rekan sekerja sebanyak 27 orang (79,4%), kemudian yang mengatakan sangat mudah 5 orang (14,7%) dan ada 2 orang (5,9%) yang mengatakan kurang mudah dalam mendapatkan informasi dari rekan sekerja. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa mudah dalam dalam mendapatkan informasi dari rekan sekerja dan ini akan mempermudah karyawan dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.
Tabel 32
Kejelasan Informasi dari Rekan Sekerja No Kejelasan Informasi dari
Rekan Sekerja Frekuensi %
1 Kurang jelas 2 5,9
2 Jelas 27 79,4
3 Sangat jelas 5 14,7
Total 34 100
Sumber : P.30/FC.31
Tabel 32 menunjukkan kejelasan informasi yang disampaikan oleh rekan sekerja. Responden yang mengatakan bahwa informasi yang disampaikan rekan sekerja cukup jelas sebanyak 27 orang (79,4%), kemudian yang mengatakan
(48)
diketahui bahwa informasi yang disampaikan oleh rekan sekerja cukup jelas dan ini membuktikan bahwa informasi yang disampaikan akurat, tepat maknanya dan mudah untuk dimengerti.
Tabel 33
Intensitas Komunikasi Sesama Rekan Sekerja No Intensitas Komunikasi Sesama
Rekan Sekerja Frekuensi %
1 Jarang 2 5,9
2 Sering 19 55,9
3 Sangat sering 13 38,2
Total 34 100
Sumber : P.31/FC.32
Tabel 33 menunjukkan intensitas komunikasi sesama responden, yakni antara sesama karyawan di tempat bekerja. Responden yang mengatakan bahwa sering terjadi komunikasi sesama rekan sekerja sebanyak 19 orang 55,9%), kemudian yang mengatakan sangat sering sebanyak 13 orang (38,2%), dan ada 2 orang (5,9%) yang mengatakan bahwa jarang terjadi komunikasi sesama rekan sekerja. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa sering terjadi komunikasi sesama rekan sekerja di tempat bekerja dan ini menunjukkan sikap saling ketergantungan antara karyawan yang satu dengan yang lainnya terutama menyangkut masalah pekerjaan.
(49)
Tabel 34
Intensitas Komunikasi Sesama Rekan Sekerja di Luar Jam Kerja
No
Intensitas Komunikasi Sesama Rekan Sekerja di Luar Jam
Kerja
Frekuensi %
1 Jarang 1 2,9
2 Sering 18 52,9
3 Sangat sering 15 44,1
Total 34 100
Sumber : P.32/FC.33
Tabel 34 menunjukkan intensitas komunikasi dengan sesama responden, yakni antara sesama rekan sekerja di luar jam kerja. Responden yang mengatakan bahwa sering terjadi komunikasi sesama rekan sekerja di luar jam kerja sebanyak 18 orang 52,9%), kemudian yang mengatakan sangat sering terjadi sebanyak 15 orang (44,1%) dan ada 1 orang (2,9%) yang mengatakan bahwa jarang terjadi komunikasi sesama rekan sekerja di luar jam kerja. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa sering terjadi komunikasi sesama rekan sekerja di luar jam kerja dan ini menunjukkan responden merasa lebih bebas melakukan aktivitas komunikasi di luar jam kerja. Namun ada juga responden yang istirahat di rumah di luar jam kerja tanpa melakukan aktivitas komunikasi horizontal dengan sesama rekan sekerja.
Tabel 35
Intensitas Komunikasi Sesama Rekan Sekerja Melalui Telepon No Intensitas Komunikasi Sesama
Rekan Sekerja Melalui Telepon Frekuensi %
1 Jarang 1 2,9
2 Sering 29 85,3
3 Sangat sering 4 11,8
(50)
sesama pekerja, yakni sesama karyawan melalui telepon yang merupakan salah satu bentuk komunikasi horizontal. Responden yang mengatakan bahwa sering terjadi komunikasi sesame rekan sekerja melalui telepon sebanyak 29 orang (85,3%), kemudian yang mengatakan sangat sering ada 4 orang (11,8% ) dan ada 1 orang (2,9%) yang mengatakan bahwa jarang terjadi komunikasi sesama rekan sekerja melalui telepon. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa sering terjadi komunikasi sesama rekan sekerja melalui telepon dan ini menunjukkan komunikasi yang terjadi di antara sesama rekan sekerja sangat penting. Selain melakukan aktivitas komunikasi di tempat bekerja dan di luar jam kerja.
4.2.3 Produktivitas Kerja
Tabel 36
Tingkat Kemampuan Kerja Karyawan No Tingkat Kemampuan Kerja
Karyawan Frekuensi %
1 Kurang mampu 1 2,9
2 Mampu 29 85,3
3 Sangat mampu 4 11,8
Total 34 100
Sumber : P.34/FC.35
Tabel 36 menunjukkan mengenai tingkat kemampuan kerja karyawan Hotel Internasional Sibayak-Berastagi. Responden yang mengatakan mampu melaksanakan pekerjaan sebanyak 29 orang (85,3%), kemudian yang mengatakan sangat mampu ada 4 orang (11,8%) dan ada 1 orang (2,9%) yang mengatakan kurang mampu dalam melaksanakan pekerjaan. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa responden mampu melaksanakan pekerjaan dan ini menunjukkan bahwa karyawan memiliki skill atau kemampuan untuk melaksanakan tugas secara professional dalm bekerja.
(51)
Tabel 37
Tingkat Kualitas Kerja Karyawan
No Tingkat Kualitas Karyawan Frekuensi %
1 Kurang baik 6 17,6
2 Baik 26 76,5
3 Sangat baik 2 5,9
Total 34 100
Sumber : P.35/FC.36
Tabel 37 menunjukkan kualitas kerja karyawan Hotel Internasional Sibayak-Berastagi. Responden yang mengatakan bahwa kualitas kerja mereka baik sebanyak 26 orang (76,5%), kemudian yang mengatakan sangat baik ada 2 orang (5,9%) dan ada 6 orang (17,6%) yang mengatakan bahwa kualitas kerja mereka kurang baik. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa tingkat kualitas kerja karyawan baik dan ini nantinya akan sangat berguna bagi perusahaan dan karyawan Hotel Internasional Sibayak-Berastagi dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
Tabel 38
Tingkat Efisien Kerja Karyawan No Tingkat Efisien Kerja
Karyawan Frekuensi %
1 Kurang efisien 5 14,7
2 Efisien 17 50,0
3 Sangat efisien 12 35,3
Total 34 100
Sumber : P.36/FC.37
Tabel 38 menunjukkan efisiensi kerja karyawan Hotel Internasional Sibayak-Berastagi. Responden yang mengatakan bahwa mereka bekerja secara efisien sebanyak 17 orang (50,0%), kemudina yang mengatakan sangat efisien
(52)
responden bekerja secara efisien dan ini akan berdampak terhadap kelangsungan perusahaan untuk semakin berkembang menjadi lebih baik lagi.
Tabel 39 Tingkat Kedisplinan
No Tingkat Kedisplinan Frekuensi %
1 Kurang disiplin 7 20,6
2 Disiplin 20 58,8
3 Sangat disiplin 7 20,6
Total 34 100
Sumber : P.37/FC.38
Tabel 39 menunjukkan tingkat kedisplinan karyawan Hotel Internasional Sibayak-Berstagi dalam bekerja. Responden yang mengatakan bahwa mereka disiplin dalam bekerja sebanyak 20 orang (58,8%), kemudian yang mengatakan sangat disiplin ada 7 orang (20,6%) dan ada 7 orang (20,6%) yang mengatakan bahwa mereka kurang disiplin dalam bekerja. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa responden bekerja dengan disiplin dan tentunya ini akan memebrikan hasil yang maksimal terhadapat pekerjaan mereka.
Tabel 40
Sering Tidaknya Menerima Motivasi No Sering Tidaknya Menerima
Motivasi Frekuensi %
1 Jarang 2 5,9
2 Sering 29 85,3
3 Sangat sering 3 8,8
Total 34 100
(53)
Tabel 40 menunjukkan sering tidaknya responden yakni karyawan Hotel Internasional Sibayak-Berastagi menerima motivasi dari pimpinan. Responden yang mengatakan bahwa mereka sering menerima motivasi dari pimpinan sebanyak 29 orang (85,3%), kemudian yang mengatakan sangat sering ada 3 orang (8,8%) dan ada 2 orang (5,9%) jarang menerima motivasi dari pimpinan. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa responden sering menerima motivasi dari pimpinan dan tentunya akan mempengaruhi responden agar lebih bersemangat untuk menjadi terbaik dalam menyelesaikan pekerjaaan.
Tabel 41
Tingkat Kepuasan Hasil Kerja
No Tingkat Kepuasan Hasil Kerja Frekuensi %
1 Kurang puas 4 11,8
2 Puas 26 76,5
3 Sangat puas 4 11,8
Total 34 100
Sumber : P.39/FC.40
Tabel 41 menunjukkan tingkat kepuasan hasil kerja karyawan Hotel Internasional Sibayak-Berastagi. Responden yang mengatakan puas terhadap hasil kerjanya sebanyak 26 orang (76,5%), kemudian yang mengatakan sangat puas ada 4 orang (11,8%) dan ada 4 orang (11,8%) yang mengatakan kurang puas terhadap hasil kerjanya. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa responden puas dengan hasil kerjanya dan ini merupakan salah satu yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil pekerjaan tersebut dari upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi masing-masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan.
(54)
Keterbukaan Terhadap Pengetahuan Baru No Keterbukaan Terhadap
Pengetahuan Baru Frekuensi %
1 Kurang terbuka 2 5,9
2 Terbuka 27 79,4
3 Sangat terbuka 5 14,7
Total 34 100
Sumber : P.40/FC.41
Tabel 42 menunjukkan keterbukaan karyawan terhadap pengetahuan baru guna meningkatakan pengembangan diri mereka. Responden yang mengatakan bahwa mereka terbuka terhadap pengetahuan-pengetahuan baru guna meningkatakan pengembangan diri sebanyak 27 orang (79,4%), kemudian yang mengatakan sangat terbuka ada 5 orang (14,7%) dan ada 2 orang (5,9%) yang mengatakan bahwa mereka kurang terbuka terhadap pengetahuan-pengetahuan baru guna meningkatkan pengembangan diri. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa responden terbuka terhadapa pengetahuan baru guna meningkatkan pengembangan diri mereka dan Ini menjadi hal yang penting dalam memperluas wawasan responden dengan tujuan dapat menjadikan responden lebih baik lagi dalam bekerja dan tentunya akan membawa pengaruh yang positif terhadap kemajuan perusahaan.
(55)
Tabel 43
Tingkat Produktif Karyawan
No Tingkat Produktif Karyawan Frekuensi %
1 Kurang produktif 2 5,9
2 Produktif 29 85,3
3 Sangat produktif 3 8,8
Total 34 100
Sumber : P.41/FC.42
Tabel 43 menunjukkan tingkat produktif karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Responden yang mengatakan bahwa mereka produktif dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebanyak 29 orang (85,3%), kemudian yang mengatakan sangat produktif ada 3 orang (8,8%) dan ada 2 orang (5,9%) yang mengatakan kurang produktif dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa responden sudah produktif dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Karena menurut responden mereka harus mampu bekerja dengan baik dan lebih meningkatkan produktivitas kerja mereka.
Tabel 44
Sering Tidaknya Melakukan Perbaikan Kinerja No Sering Tidaknya Melakukan
Perbaikan Kinerja Frekuensi %
1 Jarang 3 8,8
2 Sering 25 73,5
3 Sangat sering 6 17,6
Total 34 100
Sumber : P.42/FC.43
Tabel 44 menunjukkan sering tidaknya karyawan di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi melakukan perbaikan kinerja. Responden yang mengatakan
(56)
kinerja ada 6 orang (17,6%) dan ada 3 orang (8,8%) yang mengatakan bahwa mereka jarang melakukan perbaikan kinerja. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa responden sering melakukan perbaikan kinerja. Karena menurut responden mereka harus sesering mungkin melakukan perbaikan kinerja untuk mendapatkan hasil yang maksimal didalam pkerjaan mereka.
Tabel 45
Tanggapan Terhadap Sanksi Indispliner No Tanggapan Terhadap Sanksi
Indispliner Frekuensi %
1 Kurang baik 2 5,9
2 Baik 22 64,7
3 Sangat baik 10 29,4
Total 34 100
Sumber : P.43/FC.44
Tabel 45 menunjukkan tanggapan responden yakni karyawan Hotel Internasional Sibayak-Berastagi terhadap sanksi indispliner dalam bekerja. Responden yang mengatakan bahwa sanksi indispliner yang diberikan baik sebanyak 22 orang (64,7%), kemudian yang mengatakan sangat baik ada 10 orang (29,4%) dan ada 2 orang (5,9%) yang mengatakan bahwa sanksi indispliner yang diberikan kurang baik. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa tanggapan responden terhadap sanksi indispliner yang diberikan perusahaan adalah baik. Karena menurut responden sanksi indispliner yang diberikan sesuai dengan standarisasi peraturan yang berlaku dalam Hotel Internasional Sibayak Berastagi.
(57)
Tabel 46
Tingkat Motivasi Diri
No Tingkat Motivasi Diri Frekuensi %
1 Memotivasi 27 79,4
2 Sangat memotivasi 7 20,6
Total 34 100
Sumber : P.44/FC.45
Tabel 46 menunjukkan tingkat motivasi diri responden yakni karyawan di Hotel Intenasional Sibayak Berastagi agar lebih produktif dalam bekerja. Responden yang mengatakan bahwa mereka cukup memotivasi diri agar lebih produktif lagi bekerja sebanyak 27 orang (79,4%) dan ada 7 orang (20,6%) responden yang mengatakan bahwa mereka sangat memotivasi diri agar lebih produktif lagi bekerja. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa responden cukup memotivasi diri sendiri agar lebih produktif lagi bekerja dan hal ini perlu bagi karyawan untuk meningkatkan karir yang lebih bagus lagi.
Tabel 47
Upaya Peningkatan Karir
No Upaya Peningkatan Karir Frekuensi %
1 Kurang berupaya 1 2,9
2 Berupaya 20 58,8
3 Sangat berupaya 13 38,2
Total 34 100
Sumber : P.45/FC.46
Tabel 47 menunjukkan upaya peningkatan karir responden yakni karyawan di Hotel Internasioanl Sibayak Berastagi. Responden yang mengatakan berupaya dalam meningkatkan karir sebanyak 20 orang (58,8%), kemudian sebanyak 13 orang (38,2%) mengatakan sangat berupaya dan ada 1 orang (2,9%) kurang berupaya dalam meningkatkan karir. Dengan demikian, dapat diketahui
(58)
yang lebih tinggi.
4.3 Analisis Tabel Silang
Analisis tabel silang pada bagian ini, akan membuat penilaian dan data dalam satu tabel. Analisis tabel silang merupakan salah satu teknik yang dipergunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut berniali positif atau negatif. Namun, analisis tabel ini bukanlah dapat disajikan sebagai penentu utama untuk melihat hubungan variabel yang diteliti, tetapi ditujukan untuk melihat bagaimana penilaian data yang satu dan hubungannya dengan data yang lain.
Tabel 48
Hubungan antara Sering Tidaknya Motivasi yang diberikan Pimpinan dengan Tingkat Produktif Karyawan
No
Sering Tidaknya Motivasi yang
diberikan Pimpinan
Tingkat Produktif Karyawan
Total Kurang
produktif Produktif
Sangat produktif
1 Jarang 1 1 0 2
2 Sering 2 23 4 29
3 Sangat sering 0 1 2 3
Total 3 25 6 34
Sumber : P.38/FC.39-P.41/FC.42
Tabel 48 menjelaskan tentang hubungan antara sering tidaknya pimpinan memberikan motivasi dengan tingkat produktif karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Dari 34 responden dalam penelitian ini, mempunyai sikap yang berbeda dengan sebaran data: 25 orang mengatakan produktif, 6 orang mengatakan sangat produktif dan 3 orang mengatakan kurang
(59)
produktif dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai karyawan Hotel Internasional Sibayak-Berastagi.
Sebaran data tentang sering tidaknya pimpinan memberikan motivasi terhadap karyawan adalah 29 orang mengatakan sering mendapatkan motivasi dari pimpinan, 3 orang mengatakan sangat sering mendapat motivasi dari pimpinan dan 2 orang mengatakan jarang mendapat motivasi dari pimpinan. Berdasarkan data-data diatas dapat diketahui hubungan antara sering tidaknya motivasi yang diberikan pimpinan dengan tingkat produktivitas karyawan. Dari 34 responden, sebanyak 25 orang mengatakan produktif dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Seringnya pimpinan memberikan motivasi maka akan semakin produktiflah mereka menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya, karena biasanya motivasi itu berisi tentang dorongan-dorongan efektif agar supaya timbul sikap antusiasme di dalam diri karyawan sehingga dapat bekerja secara produktif demi mencapai tujuan perusahaan. Jadi terdapat hubungan antara sering tidaknya pimpinan memberikan motivasi terhadap karyawan dengan tingkat produktif mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Semakin sering mereka mendapat motivasi dari pimpinan, yang tentunya berisi tentang dorongan-dorongan efektif yang menyangkut persoalan pekerjaan maka semakin produktif pula mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
(60)
Hubungan Kejelasan Mengenai peraturan dengan Tingkat Kesalahan/Distorsi Informasi
No
Kejelasan Mengenai Peraturan
Tingkat Kesahan/Distorsi Informasi
Total Sangat
sering Sering jarang
Tidak pernah
1 Kurang
jelas 0 1 0 0 1
2 Jelas 1 2 14 2 19
3 Sangat jelas 0 2 11 1 14
Total 1 5 25 3 34
Sumber : P.09/FC.10-P.25/FC.26
Tabel 49 menjelaskan tentang hubungan kejelasan mengenai peraturan dengan Tingkat kesalahan/distorsi informasi dalam perusahaan. Dari 34 responden dalam penelitian ini, mempunyai sikap yang berbeda dengan sebaran data : 25 orang yang mengatakan jarang terjadi kesalahan/distorsi informasi, 5 orang mengatakansering terjadi kesalahan/distorsi informasi, 3 orang mengatakan tidak pernah terjadi kesalahan/distorsi informasi dan 1 orang mengatakan sangat sering terjadi kesalahan/distorsi informasi dalam organisasi. Sebaran data tentang kejelasan mengenai informasi tulisan tentang peraturan-peraturan yang berlaku dalam organisasi adalah 19 orang mengatakan jelas terhadap informasi tulisan mengenai peraturan, 14 orang mengatakan sangat jelas terhadap informasi tulisan mengenai peraturan dan 1 orang mengatakan kurang jelas terhadap informasi tulisan tentang peraturan yang berlaku dalam organisasi.
Berdasarkan data diatas dapat diketahui hubungan antara kejelasan mengenai peraturan dengan sering tidaknya kesalahan/distorsi informasi dalam organisasi. Dari 34 responden, sebanyak 25 orang yang mengatakan jarang terjadi kesalahan/distorsi informasi dalam organisasi. Karena menurut karyawan di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi apabila mereka merasa cukup jelas terhadap peraturan-peraturan yang berlaku dalam organisasi, tentunya akan menghindari
(61)
terjadinya kesalahan/distorsi informasi dalam organisasi. Sehingga tidak akan menghambat cara kerja karyawan di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi.
Tabel 50
Hubungan Intensitas Pengawasan Pimpinan Terhadap Karyawan dengan Tingkat Efisiensi Kerja Karyawan
No Intensitas Pengawasan
Pimpinan Terhadap Karyawan
Tingkat Efisiensi Kerja Karyawan
Total Kurang
efisien Efisien
Sangat efisien
1 Jarang 2 3 1 6
2 Sering 3 11 8 22
3 Sangat sering 0 3 3 6
Total 5 17 12 34
Sumber : P.16/FC.17-P.36/FC.37
Tabel 50 menjelaskan tentang hubungan intensitas pengawasan pimpinan terhadap karyawan dengan tingkat efisensi karyawan. Dari 34 responden dalam penelitian ini, mempunyai sikap berbeda dengan sebaran data: 17 orang mengatakan efisien dalam bekerja, 12 orang mengatakan sangat efisien dalam bekerja dan 5 orang mengatakan kurang efisien dalam bekerja. Sebaran data tentang intensitas pengawasan pimpinan terhadap karyawan adalah 22 orang mengatakan sering mendapat pengawasan dari pimpinan saat bekerja, 6 orang mengatakan sangat sering mendapat pengawasan dari pimpinan saat bekerja dan 6 orang jarang mendapat pengawasan dari pimpinan.
Berdasarkan data diatas dapat diketahui hubungan antara intensitas pengawasan pimpinan terhadap karyawan dengan tingkat efisiensi kerja karyawan. Dari 34 responden sebanyak 17 responden mengatakan efisien dalam bekerja. Setiap karyawan pasti akan bekerja secara efisien apabila pimpinannya ikut mengawasi atau mengontrol cara kerja karyawan. Karyawan akan lebih
(62)
Hubungan Intensitas Komunikasi Pimpinan dan Karyawan dengan Tingkat Melakukan Perbaikan Kinerja
No
Intensitas Komunikasi Pimpinan dengan
Karyawan
Tingkat Melakukan Perbaikan Kinerja
Total Jarang Sering Sangat
sering
1 Jarang 0 2 0 2
2 Sering 2 10 5 17
3 Sangat sering 0 10 5 15
Total 2 22 10 34
Sumber : P.23/FC.24-FC.P.42/FC43
Tabel 51 menjelaskan tentang hubungan antara intensitas komunikasi pimpinan dan karyawan di tempat kerja dengan tingkat melakukan perbaikan kinerja. Dari 34 responden dalam penelitian ini, mempunyi sikap berbeda dengan sebaran data: 22 orang mengatakan sering melakukan perbaikan kinerja, 10 orang mengatakan sangat sering melakukan perbaikan kinerja dan 2 orang mengatakan jarang melakukan perbaikan kinerja. Sebaran data tentang intensitas komunikasi pimpinan dan karyawan di tempat kerja adalah 17 orang mengatakan sering melakukan komunikasi dengan pimpinan, 15 orang mengatakan sangat sering melakukan komunikasi dengan pimpinan dan 2 orang mengatakan jarang melakukan komunikasi dengan pimpinan.
Berdasarkan data diatas dapat diketahui hubungan antara komunikasi pimpinan dengan karyawan dengan tingkat perbaikan kinerja karyawan. Dari 34 responden sebanyak 22 responden sering melakukan perbaikan kinerja. Setiap karyawan pasti akan sering melakukan perbaikan kinerja apabila terdapat interaksi komunikasi antara pimpinan dengan karyawan. Karena melalui komunikasi inilah karyawan dapat menyampaikan maksud dan keinginan mereka, dapat membantu mereka dalam menyelesaikan masalah pekerjaan.
(63)
Tabel 52
Hubungan Koordinasi Tugas dengan Penyelesaian Masalah Pekerjaan
No Koordinasi Tugas
Penyelesain Masalah Pekerjaan
Total Kurang
bisa Bisa Sangat bisa
1 Tidak jelas 1 0 0 1
2 Kurang jelas 1 2 0 3
3 Jelas 0 22 2 24
4 Sangat jelas 0 2 4 6
Total 2 26 6 34
Sumber : P.26/FC.27-P.27/FC.28
Tabel 43 menjelaskan tentang hubungan antara koordinasi tugas dengan penyelesaian masalah pekerjaan. Dari 34 responden dalam penelitian ini, mempunyai sikap yang berbeda dengan sebaran data: 26 orang mengatakan bahwa pimpinan mereka bisa menyelesaikan masalah pekerjaan mereka, 6 orang mengatakan bahwa pimpinan pimpinan mereka sangat bisa menyelesaikan masalah pekerjaan mereka dan 2 orang mengatakan bahwa pimpinan mereka kurang bisa menyelesaikan masalah pekerjaan mereka. Sebaran data tentang koordinasi tugas adalah 24 orang mengatakan jelas terhadap koordinasi kerja yang diberikan pimpinan mereka, 6 orang mengatakan jelas terhadap koordinasi kerja yang diberikan pimpinan mereka, 3 mengatakan kurang jelas terhadap koordinasi kerja yang diberikan pimpinan mereka dan 1 orang mengatakan tidak jelas terhadap koordinasi kerja yang diberikan pimpinan mereka.
Berdasarkan data-data diatas dapat diketahui hubungan antara koordinasi tugas dengan penyelesaian masalah pekerjaan. Dari 34 responden, sebanyak 26 orang mengatakan pimpinan mereka bisa meyelesaikan masalah pekerjaan mereka. Berdasarkan data, dapat dilihat persentase responden yang mengatakan bahwa pimpinan mereka bisa menyelesaikan masalah pekerjaan mereka yaitu
(64)
cukup jelas terhadap karyawan maka karyawan akan semakin mudah dalam menyelesaikan masalah pekerjaan mereka. Hasil dari pekerjaan mereka pun tentunya akan semakin memuaskan dan hal ini sangat mempengaruhi perusahaan dalam mencapai tujuannya.
4.4 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Dalam menguji tingkat hubungan antara kedua variabel yng dikorelasikan digunakan rumus koefisien korelasi tata jenjang (rank order) oleh Spearman. Karena pengolahan data statistic dalam penelitian ini menggunakan piranti lunak SPSS (Statistical Product and System Solutions) versi 13.0 maka, uji thitung tidak digunakan lagi, hal ini dikarenakan SPSS secara otomatis telah menguji hipotesis tersebut.
Untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guilford, yaitu sebagi
berikut:
≤≤ 0,20 = hubungan rendah sekali; lemah sekali
0,20-0,39 = hubungan rendah tapi pasti
0,40-0,70 = hubungan yang cukup berarsiti
0,71-0,90 = hubungan yang tinggi; kuat
≥ 0,90 = hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan Dimana hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho: Tidak terdapat hubungan antara jaringan komunikasi dengan produktivitas kerja karyawan di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi.
Ha: Terdapat hubungan antara jaringan komunikasi dengan produktivitas kerja karyawan di Hotel Internasional Sibayak-Berastagi.
(1)
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ………. i
HALAMAN PENGESAHAN ……… ii
KATA PENGANTAR ………. iii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH …….. vi
ABSTRAK ………. vii
DAFTAR ISI ………..……… viii
DAFTAR TABEL ………. ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ……… 1
1.2 Rumusan Masalah ………. 6
1.3 Pembatasan Masalah ……… 6
1.4 Tujuan Penelitian ………... 7
1.5 Manfaat Penelitian ………. 7
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka teori ……… 8
2.1.1 Komunikasi Organisasi ……… 8
2.1.1.1 Fungsi dan Tujuan Komunikasi Organisasi ……….. 11
2.1.1.2 Hambatan-hambatan Komunikasi dalam Organisasi …… 12
2.1.1.3 Usaha-usaha Untuk Mengurangi Hambatan Komunikasi Organisasi……… 13
2.1.2 Jaringan Komunikasi organisasi ………… ………... 14
2.1.2.1 Jaringan Komunikasi Formal ……… 17
2.1.2.2 Jaringan Komunikasi Informal ……… 21
2.1.3 Komunikasi antar Pribadi ………. 22
2.1.3.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi ……….. 22
2.1.3.2 Ciri dan Sifat Komunikasi Antarpribadi ……….. 24
(2)
2.1.4 Human Relations ………. 27
2.1.4.1 Falsafah Human Relations ………. 28
2.1.4.2 Kedudukan Human Relations dalam Kegiatan Komunikasi ……….. 29
2.1.5 Produktivitas ……… 30
2.2 Kerangka Konsep ………. 32
2.3 Variabel Penelitian ……… 32
2.4 Definisi Operasional ………. 33
2.5 Hipotesis ……… 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi lokasi penelitian ………. 37
3.1.1 Sejarah Hotel Internasional Sibayak-Berastagi ……….. 37
3.2 Metode Penelitian ……….. 41
3.3 Populasi dan Sampel ……….. 41
3.3.1 Populasi ……….. 41
3.3.2 Sampel ……… 42
3.4 Teknik Penarikan Sampel ……….. 43
3.5 Teknik Pengumpulan Data ……… 44
3.5.1 Waktu dan Lokasi Penelitian ……… 45
3.6 Teknik Analisis Data ……… 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian ……… 48
4.1.1 Pengumpulan Data ……….. 48
4.1.3 Teknik Menganalisa Data ………..48
4.2 Analisis Tabel Tunggal ……….. 49
4.2.1 Karakteristik Responden ………. 49
4.2.2 Variabel Bebas (X) ……….. 53
4.2.3. Variabel Terikat (Y) ……… 74
4.3 Analisis Tabel Silang ………. 82
4.4 Uji Hipotesis ………. 88
(3)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ……… 93
5.2 Saran ……….. 93
5.2.1 Saran Responden Penelitian ……… 93
5.2.2 Saran dalam Kaitan Akademik ………. 94
5.2.3 Saran dalam Kaitan Praktis ……… 94
(4)
DAFTAR TABEL
1. Variabel Penelitian ………. 32
2. Jenis kelamin responden ……….………..…50
3. Usia responden ………..………. 50
4. Pendidikan terakhir responden ……... 51
5. Masa Kerja Responden ………….……… 52
6. Penghasilan Responden ………. 52
7. Intensitas komunikasi antara pimpinan dengan karyawan ………... 53
8. Keahlian komunikasi pimpinan ... ……… 54
9. Pemahaman terhadap tugas ………... 54
10. Kejelasan informasi tulisan mengenai peraturan……… 55
11. Kejelasan isi pesan pimpinan ………….……… 56
12. Kejelasan informasi lewat tulisan ……….. 57
13. Kejelasan informasi lewat lisan……. ………. 57
14. Intensitas pengambilan keputusan …………...……… 58
15. Pemahaman terhadap bahasa ……… 59
16. Ketertarikan dalam membaca media informasi ………. 59
17. Intensitas pengawasan pimpinan terhadap karyawan………..….. 60
18. Intensitas penyampaian keluhan terhadap pimpian ………... 61
19. Penerimaan keluhan karyawan ..……… 62
20. Intensitas penyampaian ide dan saran………..…… 63
21. Jawaban pimpinan terhadap pertanyaan- Pertanyaan karyawan .……… ……… 64
22. Keterbukaan pimpinan terhadap saran dan laporan masalah ……… 65
23. Upaya pimpinan menciptakan suasana saling percaya, saling menghormati dan saling menghargai ……… 66
(5)
25. Pengakuan dan penghargaan dari perusahaan……….... 67
26. Tingkat kesalahan/distorsi informasi ………... 68
27. Koordinasi tugas ……….……… 69
28. Penyelesaian masalah pekerjaan ………. 69
29. Penyelesaian konflik ……… 70
30. Informasi dari rekan sekerja ………..……… 71
31. Kejelasan informasi rekan sekerja ……… 71
32. Intensitas komunikasi antara sesama rekan sekerja …………..72
33. Intensitas komunikasi sesama rekan sekerja di luar jam kerja ……….……… 73
35. Intensitas komunikasi sesame rekan sekerja melalui telepon ………....……… 73
36. Tingkat kemampuan kerja karyawan ………. 74
37. Tingkat kualitas kerja karyawan ………. 75
38. Tingkat efisien kerja karyawan ………..……… 75
39. Tingkat kedisplinan ……….……… 76
40. Tingkat keseringan dalam menerima motivasi ……… 76
41. Tingkat kepuasan hasil kerja ……….. 77
42. Keterbukaaan terhadap pengetahuan baru……… 78
43. Tingkat Produktif Karyawan ……….79
44. Sering tidaknya melakukan perbaikan kinerja……….. 79
45. Tanggapan terhadap sanksi indispliner ……… 80
46. Tingkat motivasi diri ... ………81
47. Upaya peningkatan karir ……….……. 81
48. Hubungan antara sering tidaknya motivasi yang diberikan pimpinan dengan tingkat produktif karyawan ...…. 82
49. Hubungan kejelasan mengenai peraturan dengan tingkat kesalahan/distorsi informasi ………. 84
50. Hubungan intensitas pengawsan pimpinan terhadap karyawan dengan tingkat efisiensi kerja karyawan ………… 85 51. Hubungan intensitas komunikasi pimpinan dan
(6)
karyawan dengan tingkat melakukan
perbaikan kinerja ………... 86 52. Hubungan koordinasi tugas dengan penyelesaian
masalah pekerjaan ………. 87 53. Hasil uji Spearman rho Correlations ……… 89