Tingkat Pengetahuan Ibu-Ibu Orang Tua Murid Terhadap Penularan Demam Berdarah Dengue Di SD Salsabila Kecamatan Medan Marelan Kota Medan

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Penyakit menular masih merupakan masalah utama kesehatan masyarakat
Indonesia. Penyakit menular tidak mengenal batas-batas daerah administratif,
sehingga pemberantasan penyakit menular memerlukan kerjasama antar daerah.
Salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah utama di Indonesia
adalah Demam Berdarah Dengue (DBD).1
DBD merupakan penyakit yang paling cepat menyebar di dunia. Dalam 50
tahun terakhir, angka kejadian DBD meningkat 30 kali lipat dan menyebar ke
negara-negara endemik baru.2 Setiap tahunnya, sebanyak 20.000 kematian terjadi
akibat DBD.3 Pada tahun 2012, diperkirakan 2,5 milyar orang di seluruh dunia
menderita penyakit ini.

2

Sekitar 1,8 milyar dari populasi tersebut, berasal dari

Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Di Asia Tenggara, morbiditas dan mortalitas
akibat DBD mencapai 436.000 pada tahun 2000 dan meningkat hingga 606.000

pada tahun 2012. Laos, Indonesia, dan Filipina merupakan negara dengan kasus
DBD terbanyak di ASEAN.4 Pada tahun 2014, terdapat 100.347 kasus DBD di
Indonesia dengan jumlah kematian sebanyak 907 orang dimana morbiditas
mencapai 39,8 per 100.000 penduduk dan mortalitas mencapai 0,9%.5 Dihitung
dari segi ekonomi, Indonesia sendiri merupakan negara dengan pengeluaran biaya
tertinggi untuk penanggulangan DBD di ASEAN yaitu sebanyak

USD

323.163.000 pada tahun 2010. Biaya tersebut menyumbang 34% dari total biaya
pengeluaran untuk penanggulangan DBD di ASEAN, diikuti dengan Thailand
sebanyak 30%, dan Malaysia sebanyak 13,5%.4 Menurut Kemenkes RI pada tahun
2014, Sumatera Utara merupakan provinsi dengan angka kejadian DBD terbanyak
ke 6 di Indonesia yaitu terdapat 5.378 kasus dengan morbiditas sebesar 39,5 dan
mortalitas sebanyak 0,56 %. Jumlah kabupaten/kota

yang terjangkit DBD

sebanyak 30 kota/kabupaten dari 33 kota/kabupaten di seluruh Sumatera Utara.
Hal ini berarti 91% kota/kabupaten di Sumatera Utara terjangkit DBD.5


1
Universitas Sumatra Utara

2

Penyakit Demam Berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebakan
oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes,
terutama Aedes aegypti atau Aedes albopictus.5 Penyakit ini berbahaya karena
dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat oleh karena terjadinya
pendarahan dan syok. Penyakit DBD sering kali muncul sebagai wabah. Di Asia
Tenggara, penyakit ini pertama kali dilaporkan di Manila dan selanjutnya
menyebar ke berbagai negara. Di Indonesia sendiri, penyakit DBD dilaporkan
pertama kali di Surabaya dan DKI Jakarta. Pada awalnya penyakit DBD ini
merupakan penyakit perkotaan namun kemudian menyebar ke pedesaan.1 Penyakit
DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok
umur. Penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku
masyarakat.5
Ada beberapa faktor yang memengaruhi penyebaran dan penularan penyakit
DBD, yaitu faktor manusia, mobilitas manusia, dan perilaku manusia. Faktor

manusia, kepadatan penduduk sangat berpengaruh pada kejadian kasus DBD,
makin padat penduduk makin tinggi kasus DBD di kota tersebut. Hal ini karena
berkaitan dengan penyediaan infrastruktur yang kurang memadai seperti
penyediaan sarana air bersih, sarana pembuangan sampah, sehingga terkumpul
barang-barang bekas yang dapat menampung air dan menjadi tempat perkembang
biakan nyamuk Aedes, penular DBD. Mobilitas manusia yaitu perpindahan
manusia dari satu kota ke kota lain mempengaruhi penyebaran penyakit DBD.
Kebiasaan menyimpan barang-barang bekas atau kurang memeriksa lingkungan
terhadap adanya air yang tertampung di dalam wadah-wadah dan kurang
melaksanaka n kebersihan dan 3 M PLUS (Menguras, Menutup dan Mengubur
PLUS menaburkan Larvasida, memelihara ikan pemakan jentik).7

Beberapa program pemerintah dalam upaya menanggulangi DBD tercantum
dalam program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS). Data yang ditunjukkan oleh Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan tahun 2015, presentasi desa
yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasi Masyarakat di Sumatera Utara hanya

Universitas Sumatra Utara


3

mencapai 7,66%.5 Angka ini sungguh jauh dari rata-rata STBM.5 Menurut Pusat
Promosi Kesehatan Kemenkes RI tahun 2015, Pencapaian rumah tangga berPHBS tahun 2014 di Sumatera Utara cukup membanggakan yaitu 60,04% dan
berada di atas PHBS masyarakat Indonesia yaitu 56,58%.5 Sementara itu, menurut
Riskesdas tahun 2013, proporsi rumah tangga yang memenuhi kriteria Perilaku
hidup bersih dan sehat di kota Medan adalah sebanyak 34,4% ber PHBS baik dan
65,6% ber PHBS kurang.6
Indikator yang digunakan sebagai upaya pengendalian penyakit DBD yaitu
angka

bebas jentik (ABJ). Sampai tahun 2014 ABJ secara nasional belum

mencapai target program yang sebesar ≥ 95%. Pada tahun 2014 ABJ di Indonesia
sebesar 24,06%, menurun secara signifikan dibandingkan dengan rata-rata capaian
selama 4 tahun sebelumnya.5
Keluarga sebagai nuclear family, yaitu yang terdiri dari ayah, ibu dan anakanak. Perempuan memainkan peran yang penting dengan dengan kesehatan
keluarga. Perempuan sebagai seorang ibu haruslah bisa mengusahakan
penyediaan kesehatan yang optimal bagi keluarganya. Perempuan berperan
sebagai role models bagi anak-anaknya untuk hidup sehat dengan cara

menganjurkan anggota keluarganya untuk mau memperhatikan kesehatan mereka
masingmasing, dan mendorong anggota keluarganya untuk terbiasa dengan hidup
sehat. Dalam peningkatan derajat kesehatan, perempuan sebagai provider dalam
kesehatan, atau penyedia kesehatan yang dalam kapasitasnya adalah orang yang
menjaga, merawat, memutuskan dalam upaya mencari pengobatan bagi anggota
keluarganya terutama pada anak-anak mereka. Perempuan sebagai tenaga
kesehatan non formal menganjurkan dan bertindak kepada anggota keluarga untuk
senantiasa menjaga kesehatan, hidup dengan cara yang sehat, tentunya akan
memperkecil resiko akan terjangkitnya suatu penyakit terutama pada anak-anak.21
Kondisi geografis Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan
terletak disepanjang sungai Belawan.15 Letak pemukiman warga yang hanya
berbatasan jalan dengan sungai Belawan membuat luapan sungai Belawan sering
menyebabkan banjir di pemukiman warga. Sisa-sisa banjir yang tergenang
menjadi sarang yang baik bagi vektor nyamuk Aedes aegypti.1

Universitas Sumatra Utara

4

Belum adanya data terkini mengenai angka kejadian DBD pada tahun 20142015 di Sumatera Utara yang terbaru dari Riskesdas juga membuat peneliti

tertarik mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan ibu-ibu di Kelurahan Labuhan
Deli

Kecamatan

Medan

Marelan

tentang

sanitasi

untuk

pengendalian

pemberantasan DBD dan hubungannya terhadap kejadian DBD dalam keluarga.

1.2. Rumusan masalah

Bagaimanakah gambaran tingkat pengetahuan ibu-ibu mengenai penularan
penyakit DBD?

1.3. TujuanPenelitian
1.3.1. TujuanUmum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu-ibu mengenai penularan
penyakit DBD.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui angka kejadian DBD di lingkungan XI kelurahan Labuhan
Deli Kecamatan Medan Marelan.
2. Mengetahui pengaruh usia terhadap tingkat pengetahuan tentang DBD.
3. Mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap tingkat pengetahuan
tentang DBD.
4. Mengetahui pengaruh pekerjaan

terhadap tingkat pengetahuan tentang

DBD.
5. Mengetahui pengaruh jumlah informasi terhadap tingkat pengetahuan
tentang DBD.

6. Mengetahui pengaruh anggota keluarga pernah DBD terhadap tingkat
pengetahuan tentang DBD.

Universitas Sumatra Utara

5

1.4. Manfaat Penelitian
Bagi Bidang Pelayanan Masyarakat:
a. Sebagai data masukan angka kejadian DBD pada tahun 2014-2015
bagi Puskesmas Pembantu Labuhan Deli kecamatan Medan Marelan.
b. Sebagai data masukan angka kejadian DBD pada tahun 2014-2015
bagi pemerintah Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan.
c. Sebagai data masukan tentang pengetahuan ibu-ibu terhadap sanitasi
pengendalian DBD bagi Puskesmas Pembantu Labuhan Deli
Kecamatan Medan Marelan
d. Sebagai data masukan tentang pengetahuan ibu-ibu terhadap sanitasi
pengendalian DBD bagi Pemerintah Labuhan Deli Kecamatan Medan
Marelan
Bagi Masyarakat:

Sebagai gambaran bagi masyarakat tentang penularan penyakit DBD.
Bagi Bidang Penelitian:
a. Sebagai sarana untuk melatih berfikir secara logis dan sistematis
serta mampu menyelenggarakan suatu penelitian berdasarkan
metode yang baik dan benar.
b. Sebagai data referensi bagi penelitian selanjutnya.
c. Sebagai pengalaman penelitian bagi penulis, serta menambah
pengetahuan tentang pengendalian penyakit DBD
d. Sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi penulis
di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatra Utara