Tingkat Pengetahuan Ibu-Ibu Orang Tua Murid Terhadap Penularan Demam Berdarah Dengue Di SD Salsabila Kecamatan Medan Marelan Kota Medan
Lampiran 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Hana Fauziyah
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/ Tanggal Lahir : Medan / 17 Maret 1996
Warna Negara : Indonesia
Status : Belum menikah
Agama : Islam
Alamat :Jln. Harmonika Baru no.78 Padang Bulan
Selayang II Medan
Nomor Handphone : 081234267934
Email : hana.ziyah@yahoo.com
Riwayat Pendidikan :
1. SD Islam Terpadu Al- Hijrah (2001-2007) 2. SMP Negeri 10 Medan (2007-2010) 3. SMA Swasta Al-Azhar (2010-2013)
4. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (2013-sekarang) Riwayat Pelatihan :
1. Peserta PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru) FK USU 2013 2. Peserta MMB (Manajemen Mahasiswa Baru) FK USU 2013
3. Peserta Seminar dan Workshop Basic Life Support TBM FK USU 2014 4. Peserta Pelatihan Pekan Ta’aruf PHBI FK USU 2013
5. Peserta Pelatihan Pekan Ilmiah Mahasiswa SCORE FK USU 2013
6. Peserta Workshop Hewan Coba Pekan Ilmiah Mahasiswa SCORE PEMA FK USU 2014
(2)
7. Peserta Simposium dan Workshop Breast Cancer – Diagnosis, and Theraphy SCORA FK USU 2014
8. Peserta Simposium Nasional Supporting the Survivor and Never Ever Giving up on Leukimia – Scripta Research Festival 2014
9. Peserta Musyawarah Nasional Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Indonesia XI 2015
10.Peserta Pelatihan Kepemimpinan Asia Pasific Reional Meeting – International Federation of Medical Student Association 2015
11.Pesrta Simposium Nasional Clinical Updates and Holistic management of Neurology Disease Scripta Research Festival 2016
12.Peserta Seminar Ilmiah HIV Infections Update: From Molecular to Clinical Scientifict Project and Olympiad of Sriwijaya 2016
Riwayat Kepanitiaan :
1. Koor Administrasi dan Kesekertariatan Get Together SCORE PEMA FK USU tahun 2014
2. Anggota Dana Usaha Try Out SBMPTN FK USU 2014 3. Anggota Acara Pekan Ta’aruf PHBI FK USU 2014
4. Panitia Pekan Ilmiah Mahasiswa SCORE PEMA FK USU 2015
5. Anggota Administrasi Kesekertariatan Pengabdian Masyarakat Akbar persatuan Mahasiswa Kedokteran Tapanuli Bagian Selatan 2015
6. Anggota Peralatan dan Tempat Islamic Medicine FK USU 2015
7. Koordinator Acara Inter Medical School Physiology Quiz FK USU 2015 8. Koordinator Konsumsi BKM Ar-Rahmah Goes to School 2015
9. Wakil Koor Publikasi dan Dokumentasi Scripta Research Festival SCORE PEMA FK USU 2016
Riwayat Organisasi :
1. PHBI FK USU tahun 2014
2. BKM Ar-Rahmah FK USU tahun 2015 3. SCORE PEMA FK USU tahun 2014-2016 Riwayat Perlombaan:
1. Peserta Olimpiade Anatomi Gajah Mada Indonesian Medical Science Olympiad FK UGM 2015
2. Juara 1 Lomba Berpacu dalam Tadarus (Akhwat) BKM Ar-Rahmah FK USU 2015
3. Peserta Pema Medical Olympiad 2016 FK USU 2016
4. Peserta Medical Competition Scientific Project and Olympiad of Sriwijaya FK UNSRI 2016
(3)
Lampiran 2
(4)
Lampiran 3
(5)
Lampiran 4
(6)
Lampiran 5
LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK
PENELITIAN
Bersama ini saya, Hana Fauziyah (130100042), yang sedang menjalani program pendidikan sarjana pada fakultas kedokteran, Universitas Sumatera Utara, memohon kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi sebagai subjek penelitian saya yang berjudul :
Tingkat Pengetahuan Ibu-Ibu Terhadap Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Demam Berdarah Dengue di SD Salsabila Kecamatan Medan Marelan Kota Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu-ibu untuk melihat apakah kejadian demam berdarah di keluarga berhubungan dengan pengetahuan ibu-ibu tentang sanitasi lingkungan. Penelitian ini bersifat analitik dimana ibu-ibu akan diberikan kuisioner yang berisi 20 pertanyaan seputar demam berdarah dengue (DBD). Kemudian kuesioner tersebut akan dikumpulkan kembali ke peneliti dan akan dikoreksi. Pada penelitian ini peneliti dibantu oleh satu orang rekan peneliti. Identitas Saudara/i sebagai subjek penelitian akan dirahasiakan oleh peneliti.
Jika Saudara/i sudah mengerti isi dari lembar penjelasan ini dan bersedia untuk menjadi subjek penelitian, maka mohon kiranya Saudara/i untuk mengisi dan menandatangani surat pernyataan persetujuan sebagai subjek penelitian yang terlampir pada lembar berikutnya. Perlu Saudara/i ketahui, bahwa surat kesediaan tersebut tidak mengikat dan Saudara/i dapat mengundurkan diri dari penelitian ini bila Saudara/i merasa keberatan.
Demikian lembar penjelasan ini saya perbuat, semoga keterangan ini dapat dimengerti dan atas kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi dalam penelitian ini saya ucapkan terima kasih.
Medan, ………. 2016
(Hana Fauziyah) 130100042
(7)
Lampiran 6
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN SUBJEK PENELITIAN (INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama :
Umur : Alamat :
Menyatakan telah membaca lembar penjelasan kepada subjek penelitian dan sudah mengerti serta bersedia untuk turut serta sebagai subjek penelitian, dalam penelitian atas nama Hana Fauziyah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu-Ibu Terhadap Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Demam Berdarah Dengue di SD Salsabila Kecamatan Medan Marelan Kota Medan.” dan menyatakan tidak keberatan maupun melakukan tuntutan di kemudian hari. Demikian pernyataan ini saya perbuat dalam keadaan sehat, penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
Medan, ……… 2016
Pembuat pernyataan
(...) Tanda tangan dan Nama jelas
(8)
Lampiran 7
KUISIONER PENELITIAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU TERHADAP HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI
SD SALSABILA KECAMATAN MEDAN MARELAN KOTA MEDAN
Isi dan lingkarilah jawaban berdasarkan pilihan jawaban. (Mohon dijawab
SEJUJUR-JUJURNYA DAN JANGAN ADA YANG DIKOSONGKAN.
JAWABAN DAN IDENTITAS ANDA AKAN KAMI RAHASIAKAN)
DATA PRIBADI
1. Nama :
2. Usia (dalam tahun, sesuai KTP) :
3. Alamat (Jl, no.rumah, RT/RW, desa, kecamatan, kabupaten/kodya) ……….……… RT/RW ……… Kelurahan ….……… Kecamatan……..…… 4. Telepon (jika ada) :
5. Tingkat pendidikan : a. tidak tamat SD
b. tamat SD atau yang sederajat c. tamat SMP atau yang sederajat d. tamat SMA atau yang sederajat
e. tamat Akademi atau Perguruan Tinggi atau yang sederajat. 6. Pekerjaan :
a. Bekerja
b. Tidak bekerja
7. Apakah pernah mendengar demam berdarah dengue (DBD)
1. Tidak 2. Ya
8. Sumber informasi tentang DBD (boleh lebih dari satu jawaban) 1. Petugas kesehatan (bidan, perawat, dokter)
2. Media cetak (koran, majalah) 3. Media elektronik (televisi, radio)
4. Kegiatan setempat (penyuluhan, arisan, pengajian) 5. Keluarga
6. Tetangga
7. Lain-lain ………
(9)
9. Sumber informasi yang paling berkesan
1. Petugas kesehatan (bidan, perawat, dokter) 2. Media cetak (koran, majalah)
3. Media elektronik (televisi, radio)
4. Kegiatan setempat (penyuluhan, arisan, pengajian) 5. Keluarga
6. Tetangga
7. Lain-lain ………
8. Tidak pernah mendapat informasi
10.Apakah ada anggota keluarga anda yang serumah pernah mengalami demam berdarah?
1. Tidak 2. Ya
Lingkarilah jawaban yang sesuai
1. Penyakit demam berdarah ditularkan oleh... a. Nyamuk
b. Kuman c. tidak tahu
2. Penyebab demam berdarah adalah... a. virus
b. kuman c. nyamuk d. tidak tahu
3. Nyamuk penular demam berdarah senang beristirahat di... a. dekat cahaya lampu
b. pakaian yang tergantung c. tidak tahu
4. Apakah ciri-ciri nyamuk penular demam berdarah? a. warna hitam bintik-bintik putih
b. warna coklat bintik-bintik putih c. tidak tahu
5. Dimanakah biasanya nyamuk penular demam berdarah berkembang biak? (jawaban boleh lebih dari 1)
a. bak mandi b. kaleng bekas c. comberan d. tidak tahu
(10)
a. Siang b. Malam c. tidak tahu
7. Demam berdarah dapat memberikan gejala berupa... (tandai dengan √)
Disebutkan Tidak Disebutkan
Demam tinggi mendadak Mimisan
Bintik-bintik merah pada kulit
Mual dan muntah Lemah lesu Sakit kepala Lainnya...
8. Bagaimanakah pola demam pada penyakit demam berdarah dengue? a. seperti pelana kuda
b. demam tinggi yang menetap selama satu minggu c. tidak tahu
9. Jika pasien demam tinggi, tindakan yang harus dilakukan adalah... (jawaban boleh lebih dari
a. minum obat penurun panas b. pergi ke dokter/puskesmas c. pergi ke orang pintar/ustadz/haji d. tidak tahu
10. Pasien demam harus dibawa ke rumah sakit jika... (jawaban boleh lebih dari 1) a. demam tinggi terus menerus
b. berkeringat dingin
c. pasien mengantuk atau tidur terus d. tidak tahu
11. Setelah di bawa ke rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan darah, perlu dicurigai terkena demam berdarah dengue, jika....
a. trombosit turun b. trombosit naik c. tidak tahu
12. Pertolongan pertama pada penderita demam berdarah adalah... a. banyak minum
b. kompres air es c. kompres alkohol d. tidak tahu
(11)
13. Apakah yang dimaksud dengan gerakan 3M? (jawaban boleh lebih dari 1) a. menguras bak mandi
b. menutup tempat penampungan air c. mengubur barang bekas
d. memasak air yang akan diminum e. tidak tahu
14. Berapa kali kita harus menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi, drum bekas yang berisi air?
a. paling sedikit seminggu sekali b. paling sedikit dua minggu sekali c. tidak tahu
15. Bagaimanakah cara menguras bak mandi yang benar untuk memberantas jentik nyamuk penular demam berdarah dengue?
a. menggosok dinding dalam bak mandi b. mengganti air saja
c. memberikan antiseptik pada air bak d. tidak tahu
16. Apakah setelah menguras bak mandi masih perlu menaburkan serbuk pemberantas jentik?
a. tidak perlu b. perlu c. tidak tahu
17. Jentik nyamuk penular demam berdarah dapat diberantas dengan... (jawaban boleh lebih dari 1)
a. serbuk abate b. tidak tahu c. lainnya…
18. Tindakan yang dapat mencegah gigitan nyamuk adalah... (opsi boleh disebutkan)
Benar Salah
memakai kelambu pada waktu tidur siang
memakai penolak nyamuk (autan, sari puspa)
melakukan penyemprotan dengan obat yang dibeli di toko (baygon, hit)
Pengasapan (fogging) Lainnya...
(12)
19. Kapan seharusnya dilakukan pengasapan (fogging)....
a. jika ada yang terkena demam berdarah dengue di lingkungan rumah b. berkala 1 bulan sekali
c. berkala 1 minggu sekali d. tidak tahu
20. Bagaimana tata cara pengasapan (fogging) yang benar? (jawaban boleh lebih dari 1)
a. di dalam rumah b. di halaman rumah c. tidak tahu
(13)
Lampiran 8
(14)
Lampiran 9
(15)
Lampiran 10
Data Induk Hasil Penelitian
Res Pon den U mur Pen Didi kan Pe Ker jaan Sum Ber info Sum Ber Ber Ke san Tau DBD Insi den DBD Ni
lai P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P 10 P 11 P 12 P 13 P 14 P 15 P 16 P 17 P 18 P 19 P 20
1 22 4 2 3 1 2 2 3 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 3 1 2 2 33 2 2 3 3 2 1 2 1 0 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 0 1 3 33 3 2 1 1 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 4 23 1 2 3 3 2 1 1 0 0 1 0 2 1 2 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 2 1 1 5 39 4 2 3 3 1 1 3 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 0 1 2 1 1 0 1 3 1 2 6 38 4 2 3 1 2 1 3 1 0 1 1 2 1 3 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 3 0 2 7 27 3 2 1 1 2 1 3 1 0 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 3 0 2 8 26 4 2 1 1 2 1 2 1 0 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 3 0 2 9 27 4 2 1 1 2 1 3 1 0 1 1 2 1 2 1 1 1 0 0 2 1 1 1 1 2 0 1 10 41 3 2 1 1 2 1 1 1 0 1 1 2 1 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
(16)
11 43 3 2 2 1 2 2 1 1 0 1 1 2 1 2 1 1 1 0 0 2 1 1 0 0 2 0 1 12 26 4 2 1 1 1 1 2 1 0 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 0 2 13 29 4 2 1 1 2 1 2 1 0 1 0 2 1 3 1 2 1 1 1 2 1 1 0 1 2 0 1 14 27 4 2 1 1 2 1 2 1 0 1 1 2 1 3 1 2 1 0 1 2 1 1 1 0 2 0 1 15 34 1 2 1 1 1 1 1 0 0 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 2 0 1 16 54 2 2 1 1 2 1 2 1 0 1 1 2 1 2 1 1 1 0 1 2 1 1 1 1 2 0 2 17 33 3 2 1 2 2 1 2 1 0 1 1 2 1 1 1 2 1 0 1 2 1 1 1 1 2 0 2 18 45 4 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 0 2 1 1 1 0 1 2 1 1 1 0 2 0 1 19 33 1 2 1 1 2 1 2 1 0 1 0 2 1 2 1 1 1 0 0 2 1 1 1 1 2 0 1 20 50 1 2 1 1 2 1 3 1 1 1 1 2 1 3 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 3 1 2 21 36 4 1 1 1 2 1 3 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 3 1 2 22 45 4 2 1 1 2 2 2 1 0 1 1 2 1 3 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 3 0 2 23 30 3 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 0 1 1 1 1 0 1 2 0 2 24 38 3 2 1 1 2 1 2 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 0 2 25 31 4 2 1 1 2 1 1 1 0 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 0 1 2 0 1
(17)
26 44 1 2 1 1 2 1 1 1 0 0 0 2 0 2 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 2 0 1 27 23 4 2 1 1 2 1 1 1 0 0 0 2 0 2 1 2 1 0 1 2 1 1 1 0 2 0 1 28 43 2 2 1 1 2 1 1 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 0 0 2 1 1 1 1 2 0 2 29 31 3 2 1 1 2 1 2 1 0 0 1 2 1 2 1 1 2 1 0 2 1 1 0 1 3 0 2 30 51 1 2 1 1 1 1 2 1 0 1 1 2 1 2 1 1 1 1 0 2 1 1 0 1 3 0 2 31 52 3 2 1 1 1 1 2 1 0 0 1 2 1 2 1 1 1 1 0 2 1 1 0 1 3 0 2 32 27 1 2 1 1 2 1 1 0 0 1 0 2 0 2 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 33 40 2 2 1 1 2 1 1 1 0 1 1 1 1 3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 2 0 1 34 39 1 2 3 3 2 1 2 1 0 1 1 1 1 3 1 1 1 0 0 2 1 1 1 1 2 0 1 35 49 3 1 1 1 2 1 2 1 0 1 1 2 1 1 1 2 1 0 1 2 1 1 1 1 3 0 2 36 46 1 2 1 1 2 1 2 1 0 1 0 2 1 3 1 1 1 0 1 2 1 1 1 1 3 0 1 37 52 1 2 2 1 2 1 1 1 0 1 1 1 1 2 1 1 1 0 0 2 1 1 1 1 2 0 1 38 44 3 2 1 1 2 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 2 0 1 39 21 2 2 1 1 2 1 1 1 0 1 0 1 0 3 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 2 0 1 40 52 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 0 2 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 3 0 1
(18)
41 41 3 1 1 1 2 1 2 1 0 1 0 1 1 2 1 2 1 0 1 2 1 1 1 1 3 0 2 42 35 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 2 0 1 43 28 2 2 1 1 2 1 1 1 0 0 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 44 36 2 2 1 1 2 1 1 1 0 1 1 2 1 2 1 1 1 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 45 30 2 2 1 1 2 1 1 1 0 1 1 2 1 2 1 1 1 0 1 2 1 1 1 1 2 1 1 46 33 3 2 1 1 2 1 2 0 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 0 1 2 0 1 47 35 3 2 1 1 2 1 2 1 0 1 0 2 1 2 1 2 1 0 0 2 1 1 1 1 3 0 1 48 45 3 2 1 1 2 1 1 1 0 1 1 2 0 1 1 1 1 0 1 2 1 1 1 1 2 0 1 49 65 3 2 2 1 1 1 2 1 0 1 0 1 1 3 1 1 1 0 0 2 1 1 1 1 3 0 1 50 34 1 2 1 1 2 1 1 1 0 1 1 1 1 3 1 1 1 0 0 2 1 1 0 0 1 0 2 51 41 2 1 1 1 2 1 2 1 0 1 0 2 1 2 1 2 1 0 0 2 1 1 1 1 2 0 2 52 28 3 2 2 1 2 1 2 1 1 1 0 2 1 2 1 2 1 1 1 2 0 1 1 1 3 1 2 53 38 3 2 1 1 2 1 3 1 0 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 3 0 2 54 49 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 55 47 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 2 1 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 2 0 1
(19)
56 43 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 57 39 1 2 1 1 2 1 1 1 0 1 1 2 0 1 1 1 1 0 1 2 1 1 1 0 3 1 1 58 55 1 1 1 1 2 1 1 1 0 0 1 2 0 2 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 3 1 1 59 43 2 2 1 1 2 1 2 1 0 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 3 0 2 60 43 4 1 1 1 2 1 1 1 0 0 1 2 0 2 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 3 0 1 61 37 1 1 1 1 2 1 1 0 0 1 1 2 0 2 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 3 1 1 62 41 1 2 1 1 2 1 1 0 1 1 1 1 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 0 1 63 47 3 1 1 1 2 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 2 1 2 0 0 2 0 1 64 30 5 1 2 1 2 1 3 1 1 0 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 3 0 2 65 41 1 1 1 1 2 1 2 0 0 0 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 0 1 66 38 2 2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 2 0 1 1 2 1 0 1 2 1 1 0 1 2 0 2 67 22 3 2 1 1 2 1 1 0 0 1 1 1 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 0 2 68 34 4 2 1 1 2 1 2 1 0 1 1 2 1 2 1 1 1 0 1 2 1 1 1 1 2 1 2 69 28 3 2 1 1 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 2 0 2 70 29 2 2 3 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 0 2
(20)
71 34 4 2 1 1 2 1 2 1 0 1 1 2 1 3 1 1 1 0 1 2 1 1 1 1 3 0 2 72 38 4 2 1 1 2 1 2 1 0 1 1 2 1 2 1 2 1 0 1 2 1 1 1 1 2 0 1 73 41 2 2 1 1 1 1 2 1 0 1 1 2 1 2 1 1 1 0 1 2 1 1 1 1 3 0 1 74 21 1 2 1 1 2 1 1 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 0 0 2 1 1 1 1 1 0 2 75 34 2 2 2 1 2 1 2 1 0 1 1 2 1 2 1 1 1 0 1 2 1 1 1 0 2 0 1 76 27 3 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 3 1 1 1 0 0 2 1 1 0 1 3 0 1 77 40 2 2 1 1 2 1 1 1 0 1 1 2 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 3 0 1 78 39 2 2 1 1 2 1 2 1 0 1 1 1 1 2 1 2 1 0 0 2 1 1 1 1 2 0 2 79 32 3 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 0 1 80 38 4 2 1 1 2 1 1 1 0 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 81 35 4 1 1 1 2 1 2 1 0 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 0 1 2 0 2 82 39 3 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 0 2 1 2 2 1 0 2 1 1 1 1 2 0 2 83 44 1 2 2 2 2 1 1 0 0 1 1 2 0 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 2 0 1 84 21 4 2 2 1 2 1 3 1 0 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 3 0 1 85 32 4 1 2 1 2 1 2 0 0 0 0 1 0 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 0 1
(21)
86 21 4 2 1 1 2 1 2 1 0 1 1 2 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 87 59 1 2 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 2 1 2 2 0 1 2 1 1 0 1 2 0 1 88 56 2 1 1 1 1 1 2 1 0 1 1 1 0 3 1 2 2 1 1 2 1 1 0 1 1 0 1 89 24 4 2 3 1 2 1 3 1 0 1 1 2 0 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 3 0 2 90 31 4 2 3 3 2 2 2 1 0 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 Keterangan:
Pendidikan : 1. Tidak tamat SD Nilai : 1. Rendah (skor <21) 2. Tamat SD 2. Sedang (skor 21-27) 3. Tamat SMP 3. Tinggi (skor >28) 4. Tamat SMA
5. Tamat perguruan tinggi Pertanyaan 1-20 : 1. Skor 1
2. Skor 2 Pekerjaan : 1. Bekerja 3. Skor 3 2. Tidak bekerja 4. Skor 4 5. Skor 5 Sumber Info : 1. <3 sumber 6. Skor 6
2. 3-5 sumber 3. > 5 sumber Sumber berkesan : 1. <3 sumber
2. 3-5 sumber 3. >5sumber Tau DBD : 1. Tidak
2. Ya Pernah DBD : 1. Tidak
(22)
Lampiran 11
Data Hasil Penelitian
Distribusi Frekuensi
Umur kategorik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid remaja (12-25 tahun) 9 10.0 10.0 10.0
dewasa (26-45 tahun) 66 73.3 73.3 83.3 lansia (46-65 tahun) 15 16.7 16.7 100.0
Total 90 100.0 100.0
Statistics Umur Respnden
N Valid 90
Missing 0
Mean 37.09
Median 37.50
Mode 38a
Skewness .388
Std. Error of Skewness .254
Kurtosis -.113
Std. Error of Kurtosis .503
Minimum 21
Maximum 65
Sum 3338
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
(23)
Tingkat pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak tamat SD 23 25.6 25.6 25.6
Tamat SD 18 20.0 20.0 45.6
tamat SMP 24 26.7 26.7 72.2
tamat SMA 24 26.7 26.7 98.9
Tamat perguruan tinggi 1 1.1 1.1 100.0
Total 90 100.0 100.0
Pekerjaan Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Bekerja 17 18.9 18.9 18.9
tidak bekerja 73 81.1 81.1 100.0
Total 90 100.0 100.0
Sumber Informasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid < 3 Sumber 71 78.9 78.9 78.9
3-5 sumber 10 11.1 11.1 90.0
> 5 Sumber 9 10.0 10.0 100.0
Total 90 100.0 100.0
Sumber Informasi Paling Berkesan tentang DBD
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid <3 sumber 82 91.1 91.1 91.1
3-5 sumber 3 3.3 3.3 94.4
>5 sumber 5 5.6 5.6 100.0
(24)
Pernah Mendengar DBD
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 12 13.3 13.3 13.3
ya 78 86.7 86.7 100.0
Total 90 100.0 100.0
Anggota Keluarga Pernah DBD
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 86 95.6 95.6 95.6
ya 4 4.4 4.4 100.0
Total 90 100.0 100.0
Nilai Pengetahuan Ibu-Ibu
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid rendah 39 43.3 43.3 43.3
sedang 40 44.4 44.4 87.8
tinggi 11 12.2 12.2 100.0
Total 90 100.0 100.0
Pertanyaan 1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid salah 12 13.3 13.3 13.3
benar 78 86.7 86.7 100.0
Total 90 100.0 100.0
Pertanyaan 2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid salah 72 80.0 80.0 80.0
benar 18 20.0 20.0 100.0
(25)
Pertanyaan 3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid salah 11 12.2 12.2 12.2
benar 79 87.8 87.8 100.0
Total 90 100.0 100.0
Pertanyaan 4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid salah 18 20.0 20.0 20.0
benar 72 80.0 80.0 100.0
Total 90 100.0 100.0
Pertanyaan 5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid salah 18 20.0 20.0 20.0
benar 72 80.0 80.0 100.0
Total 90 100.0 100.0
Pertanyaan 6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid salah 24 26.7 26.7 26.7
benar 66 73.3 73.3 100.0
Total 90 100.0 100.0
Pertanyaan 7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid tau sedikit gejala DBD 18 20.0 20.0 20.0
tau beberapa gejala DBD 58 64.4 64.4 84.4
tau semua gejala DBD 14 15.6 15.6 100.0
(26)
Pertanyaan 8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid salah 64 71.1 71.1 71.1
benar 26 28.9 28.9 100.0
Total 90 100.0 100.0
Pertanyaan 9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak tau 61 67.8 67.8 67.8
tau 29 32.2 32.2 100.0
Total 90 100.0 100.0
Pertanyaan 10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak tau 80 88.9 88.9 88.9
tau 10 11.1 11.1 100.0
Total 90 100.0 100.0
Pertanyaan 11
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid salah 53 58.9 58.9 58.9
benar 37 41.1 41.1 100.0
Total 90 100.0 100.0
Pertanyaan 12
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid salah 29 32.2 32.2 32.2
benar 61 67.8 67.8 100.0
(27)
Pertanyaan 13
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid tidak tau 3M 29 32.2 32.2 32.2
tau 3M 61 67.8 67.8 100.0
Total 90 100.0 100.0
Pertanyaan 14
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid salah 6 6.7 6.7 6.7
benar 84 93.3 93.3 100.0
Total 90 100.0 100.0
Pertanyaan 15
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak tau 89 98.9 98.9 98.9
Tau 1 1.1 1.1 100.0
Total 90 100.0 100.0
Pertanyaan 16
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid salah 23 25.6 25.6 25.6
benar 67 74.4 74.4 100.0
Total 90 100.0 100.0
Pertanyaan 17
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Salah 18 20.0 20.0 20.0
Benar 72 80.0 80.0 100.0
(28)
Pertanyaan 18
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tau sedikit 10 11.1 11.1 11.1
tau beberapa 45 50.0 50.0 61.1
tau cara mencegah 35 38.9 38.9 100.0
Total 90 100.0 100.0
Pertanyaan 19
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Salah 75 83.3 83.3 83.3
Benar 15 16.7 16.7 100.0
Total 90 100.0 100.0
Pertanyaan 20
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak tau 54 60.0 60.0 60.0
Tau 36 40.0 40.0 100.0
(29)
Tabulasi Silang
umur kategorik responden * Nilai Pengetahuan Ibu-Ibu Crosstabulation
Nilai Pengetahuan Ibu-Ibu
Total rendah sedang tinggi
umur kategorik responden
Remaja (21-25 tahun)
Count 5 1 3 9
% within umur
kategorik responden 55.6% 11.1% 33.3% 100.0% Dewasa (26-45
tahun)
Count 27 33 7 67
% within umur
kategorik responden 40.3% 49.3% 10.4% 100.0% Lansia (>45 tahun) Count 7 6 1 14
% within umur
kategorik responden 50.0% 42.9% 7.1% 100.0%
Total Count
39 40 11 90
% within umur
kategorik responden 43.3% 44.4% 12.2% 100.0%
Tingkat pendidikan * Nilai Pengetahuan Ibu-Ibu Crosstabulation
Nilai Pengetahuan Ibu-Ibu
Total rendah sedang tinggi
Tingkat pendidikan
tidak tamat SD Count 17 5 1 23
% within Tingkat
pendidikan 73.9% 21.7% 4.3% 100.0%
Tamat SD Count 10 8 0 18
% within Tingkat
pendidikan 55.6% 44.4% 0.0% 100.0%
tamat SMP Count 8 14 2 24
% within Tingkat
pendidikan 33.3% 58.3% 8.3% 100.0%
tamat SMA Count 4 13 7 24
% within Tingkat
pendidikan 16.7% 54.2% 29.2% 100.0% Tamat perguruan
tinggi
Count 0 0 1 1
% within Tingkat
(30)
Total Count 39 40 11 90 % within Tingkat
pendidikan 43.3% 44.4% 12.2% 100.0%
Pekerjaan Responden * Nilai Pengetahuan Ibu-Ibu Crosstabulation
Nilai Pengetahuan Ibu-Ibu
Total rendah sedang tinggi
Pekerjaan Responden
Bekerja Count 8 7 2 17
% within Pekerjaan
Responden 47.1% 41.2% 11.8% 100.0% tidak
bekerja
Count 31 33 9 73
% within Pekerjaan
Responden 42.5% 45.2% 12.3% 100.0%
Total Count 39 40 11 90
% within Pekerjaan
Responden 43.3% 44.4% 12.2% 100.0%
Sumber Informasi * Nilai Pengetahuan Ibu-Ibu Crosstabulation
Nilai Pengetahuan Ibu-Ibu
Total rendah sedang tinggi
Sumber Informasi
< 3 Sumber Count 34 32 5 71
% within Sumber
Informasi 47.9% 45.1% 7.0% 100.0%
3-5 sumber Count 3 5 2 10
% within Sumber
Informasi 30.0% 50.0% 20.0% 100.0%
> 5 Sumber Count 2 3 4 9
% within Sumber
Informasi 22.2% 33.3% 44.4% 100.0%
Total Count 39 40 11 90
% within Sumber
(31)
Pernah Mendengar DBD * Nilai Pengetahuan Ibu-Ibu Crosstabulation
Nilai Pengetahuan Ibu-Ibu
Total rendah Sedang tinggi
Pernah Mendengar DBD
tidak Count 5 6 1 12
% within Pernah
Mendengar DBD 41.7% 50.0% 8.3% 100.0%
ya Count 34 34 10 78
% within Pernah
Mendengar DBD 43.6% 43.6% 12.8% 100.0%
Total Count 39 40 11 90
% within Pernah
Mendengar DBD 43.3% 44.4% 12.2% 100.0%
Anggota Keluarga Pernah DBD * Nilai Pengetahuan Ibu-Ibu Crosstabulation
Nilai Pengetahuan Ibu-Ibu
Total rendah sedang tinggi
Anggota Keluarga Pernah DBD
tidak Count 38 38 10 86
% within Anggota
Keluarga Pernah DBD 44.2% 44.2% 11.6% 100.0%
ya Count 1 2 1 4
% within Anggota
Keluarga Pernah DBD 25.0% 50.0% 25.0% 100.0%
Total Count 39 40 11 90
% within Anggota
(32)
50
DAFTAR PUSTAKA
1. Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat. Laporan kajian kebijakan penanggulangan (wabah) penyakit menular. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional;2006 [diakses pada 4 Apr 16] Diunduh dari: http://kgm.bappenas.go.id/document/makalah/18_makalah.pdf
2. World Health Organization. Dengue: guideline for diagnosis, treatment, prevention, and control. World Health Organization;2009 [diakses pada 6
Apr 16] Diunduh dari:
http://www.who.int/tdr/publications/documents/dengue-diagnosis.pdf 3. World Health Organization. Global strategy for dengue prevention and
control 2012-2020. World Health Organization;2012 [diakses pada 4 Apr
16] Diunduh dari :
http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/75303/1/9789241504034_eng.pdf ?ua=1
4. Anthony MC, Cook ADB, Amul GGH, Sharma A. Health governance and dengue in Southeast Asia. S. Rajaratnam School of International Studies;2015 [Diakses pada 4 Apr 16] Diunduh dari:
http://reliefweb.int/sites/reliefweb.int/files/resources/NTS-Report-No-2-10June2015.pdf
5. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil kesehatan Indonesia 2014. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia;2015 [diakses pada 6 Apr 16] Diunduh dari:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2014.pdf
6. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Profil kesehatan Sumatera Utara tahun 2013. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara;2013 [diakses pada 6 Apr 16] Diunduh dari :
www.depkes.go.id/download.php?file=download/.../sumatera-utara.pdf 7. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Informasi umum demam
berdarah dengue. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia;2011 [diakses pada 6 Apr 16] Diunduh dari:
http://www.pppl.depkes.go.id/_asset/_download/INFORMASI_UMUM_D BD_2011.pdf
8. World Health Organization. Dengue bulletin volume 35. World Health Organization; 2011 [diakses pada 14 Apr 2016] Diunduh dari :
http://apps.searo.who.int/PDS_DOCS/B4835.pdf
(33)
51
10. Brooks GF, Carrol KC, Butel JS, Morse SA. Jawetz, melnick, & adelberg’s : Medical microbiology. 24th
ed. San Francisco: The McGraw-Hill Companies;2007. p. 371-523
11.Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Modul pengendalian demam berdarah dengue. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia;2011 [diakses pada 14 Apr 16] Diunduh dari:
http://www.pppl.depkes.go.id/_asset/_download/manajemen%20DBD_all. pdf
12. Garcia MDF, Mazzon M, Jacobs M, Amara A. Pathogenesis of flavivirus infections: using and abusing the host cell. Elsevier. 2009 Apr : 318-325. [diakses pada 20 Apr 16] Diunduh dari:
http://ac.els-cdn.com/S1931312809001024/1-s2.0-S1931312809001024-
main.pdf?_tid=96e15f36-2b9d-11e6-9276-00000aab0f26&acdnat=1465186832_05470cdd148beaa56846bf8f1fe3b9e 7
13.World Health Organization. Handbook for clinical management of dengue. World Health Organization; 2012 [diakses pada 14 Apr 16] Diunduh dari: http://www.wpro.who.int/mvp/documents/handbook_for_clinical_manage ment_of_dengue.pdf
14.Frans EH. Patogenesis infeksi virus dengue. 2014. Surabaya: Staf pengajar Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. [diakses pada 28 Apr 16]. Dikutip dari :
http://elib.fk.uwks.ac.id/asset/archieve/jurnal/Vol%20Edisi%20Khusus%2 0Desember%202010/PATOGENESIS%20INFEKSI%20VIRUS%20DEN GUE.pdf
15.Google Maps. Peta daerah kecamatan Labuhan Deli Medan Marelan.
Dikutip dari :
https://www.google.com/maps/place/Labuhan+Deli,+Medan+Marelan,+K ota+Medan,+Sumatera+Utara,+Indonesia/@3.7321942,98.666059,1662m/ data=!3m1!1e3!4m5!3m4!1s0x3036cd79ec6d317d:0x9d3a949e9afad73b! 8m2!3d3.7335125!4d98.6683097
16.Nascimento EJM, Hottz ED, Bates TMG, Bozza F, Marquez TA, Boyez SMB. Emerging concepts in dengue pathogenesis: Interplay between plasmablast, platelets, and complement in triggering vasculopathy. Begell House; 2014: 34(3) : 227-240. [diakses pada 24 Apr 16] Diunduh dari: https://www.researchgate.net/publication/261835166_Emerging_Concepts _in_Dengue_Pathogenesis_Interplay_between_Plasmablasts_Platelets_and _Complement_in_Triggering_Vasculopathy
17.Podungge AR. Gambaran perilaku keluarga tentang upaya pencegahan DBD di Desa Luhu kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo tahun 2013
(34)
52
[skripsi]. Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo;2013. [diakses pada 28 Apr 16] Diunduh dari: http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2013-1-14201-841409002-abstraksi-30072013044719.pdf
18.Larasati A. Pengetahuan ibu rumah tangga di Paseban Barat Jakarta Pusat tentang demam berdarah dengue dan faktor-faktor yang berhubungan [skripsi]. Jakarta: Universitas Indonesia;2009. [diakses pada 2 Mei 16]
Diunduh dari:
http://lib.ui.ac.id/opac/themes/green/detail.jsp?id=122852&lokasi=lokal 19.Wati WE. Beberapa Faktor yang berhubungan dengan kejadian demam
berdarah dengue (DBD) di Kelurahan Ploso Kecamatan Pacitan tahun 2009 [skripsi]. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2009.
[diakses pada 6 Mei 16] Diunduh dari:
http://etd.eprints.ums.ac.id/5966/1/J410050022.PDF
20.Mubarak WI. Promosi kesehatan untuk kebidanan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika;2011. hal.81-4
21.Nurnahdiaty. Perempuan sebagai provider dalam upaya meningkatkan taraf kesehatan keluarga di Kelurahan Banta-Banttaeng Makasar [tesis]. Makasar: Universitas Hassanuddin Makassar;2013. [Diakses pada 27 Mei 16] Diunduh dari:
http://repository.unhas.ac.id:4001/digilib/files/disk1/44/--nurnahdiat-2157-1-13-nurna-0.pdf
22.Hadinegoro SRS. New dengue case classification. Dalam: Hadinegoro SRS, Kadim M, Devaera Y, Idris NS, Ambarsari CC, editor. Update management of infectious disease and gastrointestinal disorder. Jakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM;2012. hal.16-38 [diakses pada 1 Jun 16] Diunduh dari:
http://fk.ui.ac.id/wp-content/uploads/2016/01/Buku-PKB-63.pdf
23.Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014; 2014 [diakses pada 29 Nov 2016] Diunduh dari: http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/dokumen/pdf/LAKIP%20KEME NTERIAN%202014.pdf
24.Anugerahwati N. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Penyakit DHF dengan Prevalensi DHF. Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya. 2012. [diakses pada 29 N ov 2016]; 3(2) Diunduh dari:
http://stikeshangtuah-sby.ac.id/?mod=jurnal_detail&title=Hubungan%20Tingkat%20Pengetahu an%20Tentang%20Kesehatan%20Lingkungan%20Dengan%20Risiko%20 Demam%20Berdarah%20Dangue%20(DBD)%20&id=122
25.Harmani N, Hamal DK. Hubungan Antara Karakteristik Ibu Dengan Perilaku Pencegahan Penyakit DBD di Kecamatan Karang Tengah
(35)
53
Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat Tahun 2013. Cianjur: FIKES UHAMKA; 2013. [diakses pada 29 Nov 2016] Diunduh dari: http://lemlit.uhamka.ac.id/files/dbd.pdf
26.Pujiyanti A, Trapsilowati W. Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Kutowinangun, Salatiga. Jurnal Vektora. 2008 [diakses pada 29 Nov
2016]; 2(2): 102-15 Diunduh dari:
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/vk/article/view/3509
27.Waris L, Yuana WT. Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat terhadap Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Buski. Jun 2013 [diakses pada
29 Nov 2016]; 4(2): 144-9. Diunduh dari:
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=87930&val=4903&tit le=Pengetahuan%20dan%20perilaku%20masyarakat%20terhadap%20De mam%20Berdarah%20Dengue%20di%20Kecamatan%20Batulicin%20Ka bupaten%20Tanah%20Bumbu%20Provinsi%20Kalimantan%20Selatan
(36)
BAB 3
KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
3.1Kerangka teori
3.2 Kerangka Konsep
Pengendalian vektor DBD:
1. Kimiawi 2. Biologi 3. Manajemen
lingkungan
Pencegahan penyebaran Virus Dengue
Penurunan Kejadian Demam Berdarah Dengue
Pengetahuan tentang penularan Demam Berdarah Dengue Ibu-ibu orang tua
murid SD Salsabila
(37)
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan kuisioner untuk melihat gambaran pengetahuan dengan kejadian Demam Berdarah Dengue. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan potong lintang (cross sectional) dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach).
4.2 Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Salsabila kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan pada bulan September 2016.
4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu orang tua murid Sekolah Dasar Salsabila kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan yang memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Kriteria inklusi:
1. Memiliki anak yang bersekolah di Sekolah Dasar Salsabila. 2. Telah memahami inform consent dan bersedia menjadi responden.
b. Kriteria eksklusi:
(38)
27
4.3.2 Sampel penelitian
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu orang tua murid Sekolah Dasar Salsabila kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan yang merupakan bagian dari populasi. Untuk menentukan ukuran besarnya sampel yang mewakili populasi maka peneliti menggunakan perhitungan sampel mimimal sebagai berikut :
n = Zα²PQ
d²
Dimana:
n = besar sampel
Zα = deviat baku alpha (tabel Z)
P = perkiraan proporsi pada populasi dari penelitian sebelumnya Q = 1-P
d = tingkat ketepatan absolut
maka perhitungannya jika:
Zα = 1,960 tingkat kesalahan adalah 0,05 P = 0,67 dari penelitian sebelumnya (Wati)19 Q = 1-P = 0,33
d = 10% = 0,1
n = (1,960)²(0,67)(0,33)
(0,1)²
(39)
28
4.4 Teknik Pengumpulan data 4.4.1 Teknik
Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah probability sampling jenis simple random sampling yaitu pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak dari daftar populasi yang telah diketahui terlebih dahulu jumlah populasinya tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
4.4.2 Metode
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara yaitu suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dimana peneliti mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang responden, atau bercakap - cakap berhadapan muka dengan orang tersebut. Hasil percakapan tersebut didokumentasi menjadi sebuah data primer, yaitu materi atau kumpulan fakta yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti pada saat penelitian berlangsung. Data primer yang diambil adalah data tentang nama responden, jenis kelamin responden usia responden, pekerjaan responden, pendidikan responden, serta pengetahuan responden.
4.4.3 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisi pertanyaan umur, status pekerjaan, pendidikan, kejadian, serta pengetahuan tentang demam berbarah dengue (DBD). Kuisioner yang digunakan adalah kuisioner yang telah divalidasi dan diuji reliabilitasnya dalam penelitian yang dilakukan oleh Anindia Larasati (2009).18 Kuesioner ini sebanyak 20 pertanyaan dengan pilihan jawaban berganda maupun isian. Masing-masing item telah diberi nilai.
(40)
29
4.5 Definisi Operasional
No .
Definisi Operasional
Cara
Ukur kategori Alat Ukur
Skala Ukur 1. Usia adalah lama
hidup sejak dilahirkan
Analisa Kuisioner
a. < 25 tahun b. 26-45 tahun c. 46-65 tahun
Kuisioner/ wawancara
Ordinal
2. Tingkat
pendidikan adalah jenjang pendidikan terakhir yang dimiliki oleh seseorang melalui pendidikan formal pemerintah Analisa Kuisioner
a. Tidak tamat SD
b. Tamat SD atau sederajat c. Tamat SMP
atau sederajat d. Tamat SMA
atau sederajat e. Tamat perguruan tinggi Kuisioner/ wawancara Ordinal
3. Pekerjaan adalah kegiatan aktif yang dilakukan manusia untuk menghasilkan uang Analisa kuisioner a. Bekerja b. Tidak bekerja
Kuisioner/ wawancara
Nominal
4. Sumber informasi adalah sarana tempat responden mendapatkan informasi mengenai DBD yaitu petugas Analisa kuisioner
a. <3 Sumber b. 3-5 Sumber c. >5 Sumber
Kuisioner/ wawancara
(41)
30 kesehatan, media cetak, media elektronik, kegiatan setempat, keluarga, dan tetangga
5. Sumber informasi paling berkesan adalah sumber informasi dimana responden mendapatkan informasi terbanyak tentang DBD sehingga responden memahami penyakit DBD. Analisa kuisioner
a. <3 Sumber b. 3-5 Sumber c. >5 Sumber
Kuisioner/ wawancara
Ordinal
6. Pernah mendengar DBD adalah kejadian masa lampau dimana responden pernah mendapatkan informasi tentang DBD Analisa kuisioner a. Tidak b. Ya Kuisioner/ wawancara Nominal
7. Anggota keluarga pernah DBD adalah ada tidaknya kejadian Analisa kuisoner a. Tidak b. Ya Kuisioner/ wawancara Nominal
(42)
31
DBD di dalam keluarga 8. Tingkat
pengetahuan adalah pemahaman yang dimiliki responden tentang demam berdarah yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, pengobatan, cara penularan, pemberantasan vektor, dan pemberantasan sarang nyamuk. Analisa kuisioner a. Pengetahuan kurang adalah jika nilai ≤ 21 b. Pengetahuan
cukup adalah jika nilai 22-27
c. Pengetahuan baik adalah jika nilai ≥ 28.
Kuisioner/ wawancara
Ordinal
4.6 Analisa Hasil
Pengolahan data dengan menggunakan analisis univariat. Data yang diperoleh dalam penelitian kemudian diolah dan dianalisis menggunakan komputer. Agar analisis penelitian menghasilkan informasi yang benar, paling tidak ada empat tahapan dalam pengolahan data yang harus dilalui, yaitu:
1. Editing
Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isi formulir atau kuesioner apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah:
1) Lengkap: semua pertanyaan sudah terisi jawabannya 2) Jelas: apakah tulisannya cukup jelas terisi jawabannya
(43)
32
4)Konsisten: apakah antara beberapa pertanyaan yang berkaitan isi jawabannya konsisten
2. Coding
Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka atau bilangan. Kegunaan dari coding adalah untuk mempermudah pada saat analis data dan juga mempercepat pada saat entry data.
3. Processing
Setelah semua isian kuesioner terisi penuh dan benar, dan juga sudah melewati proses coding, maka langkah selanjutnya adalah memproses data agar dapat dianalisis. Pemrosesan data dilakukan dengan cara meng-entry data dari kuesioner ke paket program komputer. Ada bermacam-macam paket program yang dapat digunakan untuk pemrosesan data dengan masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.
4. Cleaning
Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut dimungkinkan terjadi pada saat kita mengentry ke komputer
(44)
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Salsabila Jalan Young Panah Hijau Lingkungan IX, Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan. SD Salsabila merupakan Sekolah Dasar swasta yang terdiri dari kelas 1 hingga kelas 6. SD Salsabila terletak kurang lebih 30 meter dari sungai Deli. Peserta didik sekolah ini merupakan masyarakat setempat di kelurahan Labuhan Deli dan sekitarnya.
5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden
Dari penelitian yang dilakukan pada ibu-ibu orang tua murid Sekolah Dasar Salsabila, Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, didapati jumlah sampel 90 orang dari sampel minimal 85 orang, didapati karakteristik sebagai berikut:
5.1.3 Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa responden terbanyak usia 26-45 tahun yaitu 66 orang (73,3%) dan responden terendah usia 21-25 tahun yaitu 9 orang (10%). Responden usia 46-65 tahun sebanyak 15 orang (16,7%). Sebaran responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia
No Usia N %
1 2 3
21-25 tahun 26-45 tahun 46-65 tahun
9 66 15
10 73,3 16,7
(45)
34
5.1.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan, diperoleh bahwa tingkat pendidikan responden terbanyak tamat SMP sederajat dan tamat SMA sederajat yaitu masing-masing 24 orang (26,7%). Sedangkan tingkat pendidikan terendah adalah tamat perguruan tinggi yaitu 1 orang (1,1%). Tingkat pendidikan responden tidak tamat SD sebanyak 23 orang (25,6%) dan tamat SD atau sederajat sebanyak 18 orang (20%). Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan N %
1 2 3 4 5
Tidak tamat SD
Tamat SD atau sederajat Tamat SMP atau sederajat Tamat SMA atau sederajat Tamat Perguruan Tinggi
23 18 24 24 1 25,6 20 26,7 26,7 1,1
Total 90 100
5.1.5 Distiribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Berdasarkan pekerjaan, diperoleh bahwa responden sebagian besar tidak bekerja yaitu sebanyak 73 orang (81,1%). Responden yang bekerja sebanyak 17 orang (18,9%). Sebaran responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan N %
1 2 Bekerja Tidak Bekerja 17 73 18,9 81,1
Total 90 100
5.1.6 Distiribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi
Berdasarkan sumber informasi, dijumpai sebagian besar responden hanya mendapat kurang dari 3 sumber informasi tentang DBD sebanyak 71 orang
(46)
35
(78,9%). Sedangkan proporsi terendah adalah responden yang mendapat sumber informasi lebih dari 5 yaitu sebanyak 9 orang (10%). Terdapat 10 orang (11,1%) responden yang mendapat 3-5 sumber informasi. Adapun distribusi responden berdasarkan sumber informasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi
No Sumber Informasi N %
1 2 3
< 3 sumber 3 – 5 sumber > 5 sumber
71 10 9 78,9 11,1 10
Total 90 100
5.1.7 Distiribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Paling Berkesan tentang DBD
Berdasarkan sumber informasi yang paling berkesan, dijumpai bahwa sebagian besar responden mendapat informasi DBD paling berkesan berasal dari kurang 3 sumber yaitu sebanyak 82 orang (91,1%). Proporsi terendah adalah responden yang mendapat informasi DBD paling berkesan berasal dari 3-5 sumber yaitu sebanyak 3 orang (3,3%). Responden yang mendapat informasi DBD paling berkesan berasal dari lebih 5 sumber sebanyak 5 orang (5,6%). Adapun distribusi responden berdasarkan sumber informasi paling berkesan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Paling Berkesan tentang DBD
No Sumber Informasi Paling
Berkesan N %
1 2 3
< 3 sumber 3 – 5 sumber > 5 sumber
82 3 5 91,1 3,3 5,6
(47)
36
5.1.8 Distiribusi Responden Berdasarkan Pernah Tidaknya Mendengar DBD
Berdasarkan pernah tidaknya mendengar DBD, diperoleh bahwa sebagian besar ibu-ibu sudah pernah mendengar tentang DBD yaitu sebanyak 78 orang (86,7%). Responden yang belum pernah mendengar tentang DBD sebanyak 12 orang (13,3%). Adapun distribusi responden berdasarkan pernah tidaknya mendengar DBD dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pernah Tidaknya Mendengar DBD
No Pernah Mendengar
DBD N %
1 2
Tidak Ya
12 78
13,3 86,7
Total 90 100
5.1.9 Distiribusi Responden Berdasarkan Anggota Keluarga Pernah DBD Berdasarkan anggota keluarga yang pernah menderita DBD, diperoleh bahwa sebagian besar keluarga responden belum pernah menderita DBD yaitu sebanyak 86 orang (95,6%). Anggota keluarga responden yang pernah menderita DBD sebanyak 4 orang (4,4%). Adapun jumlah responden berdasarkan ada tidaknya anggota keluarga pernah menderita DBD dapat dilihat pada berikut.
Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Anggota Keluarga Pernah DBD
No Anggota Keluarga
Pernah DBD N %
1 2
Tidak Ya
86 4
95,6 4,4
Total 90 100
5.1.10 Distiribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Berdasarkan tingkat pengetahuan, dijumpai bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan responden tentang DBD adalah cukup (skor 22-27) yaitu sebanyak 40 orang (44,4%). Proporsi terendah adalah tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 11 orang (12,2%). Sedangkan tingkat pengetahuan rendah sebanyak 39 orang
(48)
37
(43,3%). Adapun jumlah responden berdasarkan tingkat pengetahuan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
No Tingkat Pengetahuan N %
1 2 3
Rendah Cukup Tinggi
39 40 11
43,3 44,4 12,2
Total 90 100
5.1.11 Distribusi Jawaban Responden
Tingkat pengetahuan responden diukur dari 20 pertanyaan yang diberikan tentang Demam Berdarah Dengue. Dari penelitian, diketahui bahwa terdapat beberapa pertanyaan dimana responden umumnya tidak mampu menjawab dengan benar. Didapati hanya 18 orang (20%) responden yang mampu menjawab virus sebagai penyebab DBD. Sebanyak 26 orang (28,9%) yang mampu menjawab dengan benar pola demam DBD berupa pelana kuda. Mengatasi demam tinggi dengan meminum obat penurun panas dan membawa ke dokter/puskesmas, hanya 29 orang (32,2%) responden yang mampu menjawab benar, dan hanya 10 orang (11,1%) yang mengetahui kapan harus membawa pasien ke rumah sakit. Didapati hanya 1 orang (1,1%) responden yang mengetahui cara membersihkan bak mandi dengan benar. Terdapat 15 orang (16,7%) responden yang mengetahui kapan dilakukannya fogging dan 36 orang (40%) mengetahui fogging dilakukan di dalam dan halaman rumah. Sebaran jawaban 18 soal dapat dilihat pada tabel berikut.
(49)
38
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Pertanyaan tentang Demam Berdarah Dengue
Pertanyaan Penilaian
Benar % Salah %
Mengetahui nyamuk sebagai penular DBD 78 86,7 12 13,3
Mengetahui virus sebagai penyebab DBD 18 20 72 80
Mengetahui tempat peristirahatan nyamuk
penular DBD 79 87,8 11 12,2
Mengetahui ciri-ciri nyamuk penular DBD 72 80 18 20
Mengetahui tempat perkembangbiakan nyamuk
penular DBD 72 80 18 20
Mengetahui waktu nyamuk penular DBD
menggigit manusia 66 73,3 24 26,7
Mengetahui pola demam DBD 26 28,9 64 71,1
Mengetahui tindakan jika pasien mengalami
demam tinggi 29 32,2 61 67,8
Mengetahui indikasi membawa pasien ke rumah
sakit 10 11,1 80 88,9
Mengetahui penurunan nilai trombosit sebagai
penanda DBD 37 41,1 53 58,9
Mengetahui pertolongan pertama DBD 61 67,8 29 32,2
Mengetahui gerakan 3M 61 67,8 29 32,2
Mengetahui frekuensi pengurasan tempat
penampungan air 84 93,3 6 6,7
Mengetahui cara membersihkan bak mandi 1 1,1 89 98,9
Mengetahui perlunya menebar bubuk
pemberantas jentik 67 74,4 23 25,6
Mengetahui serbuk abate 72 80 18 20
Mengetahui waktu dilakukannya pengasapan
(fogging) 15 16,7 75 83,3
Mengetahui cara pengasapan (fogging) 36 40 54 60
Berdasarkan pertanyaan nomor 7 dari kuisioner, diperoleh bahwa sebagian besar responden tahu 3-5 gejala DBD yaitu sebanyak 58 orang (64,4%). Proporsi paling sedikit adalah responden tahu lebih dari 5 gejala DBD sebanyak 14 orang (15,6%). Responden tahu kurang dari 3 gejala sebanyak 18 orang (20%). Gejala DBD meliputi demam tinggi mendadak, mimisan, bintik-bintik merah pada kulit,
(50)
39
mual dan muntah, lemah lesu, dan sakit kepala. Sebaran jawaban responden berdasarkan pertanyaan 7 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.10. Pertanyaan 7: Gejala DBD
No Pertanyaan 7 N %
1 2 3
Tahu <3 gejala Tahu 3-5gejala Tahu >5 gejala
18 58 14
20 64,4 15,6
Total 90 100
Berdasarkan pertanyaan nomor 18 dari kuisioner, diperoleh bahwa sebagian besar responden tahu 2-3 cara mencegah gigitan nyamuk penular DBD yaitu sebanyak 45 orang (50%). Proporsi terendah adalah responden tahu kurang dari 2 cara yaitu sebanyak 10 orang (11,1%). Sedangkan responden tahu lebih dari 3 cara sebanyak 35 orang (38,9%). Cara pencegahan tersebut adalah dengan memakai kelambu pada saat tidur siang, memakai obat penolak nyamuk, melakukan penyemprotan dengan obat yang dibeli di toko (baygon, hit, dll), serta dengan melakukan pengasapan (fogging). Sebaran jawaban responden berdasarkan pertanyaan 18 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.11 Pertanyaan 18: Cara mencegah gigitan nyamuk penular DBD
No Pertanyaan 18 N %
1 2 3
Tahu <2 cara Tahu 2-3cara Tahu >3cara
10 45 35
11,1 50 38,9
(51)
40
5.1.12 Deskripsi Tabulasi Silang Usia terhadap Tingkat Pengetahuan Responden
Berdasarkan usia responden terhadap pengetahuan, diperoleh bahwa tingkat pengetahuan tinggi terbanyak pada usia kurang dari 25 tahun yaitu sebanyak 33,3%. Sementara usia lebih dari 45 tahun memliki tingkat pengetahuan tinggi terendah yaitu sebanyak 7,1%. Adapun tabulasi silang usia responden terhadap tingkat pengetahuan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.12 Usia terhadap Tingkat Pengetahuan
Usia Tingkat Pengetahuan Total %
Rendah % Cukup % Tinggi %
<25 tahun 26-45 tahun >45 tahun 5 27 7 55,6 40,3 50,0 1 33 6 11,1 49,3 42,9 3 7 1 33,3 10,4 7,1 9 67 14 100 100 100
Total 39 40 11 90
5.1.13 Deskripsi Tabulasi Silang Tingkat Pendidikan terhadap Tingkat Pengetahuan Responden
Berdasarkan tingkat pendidikan responden terhadap pengetahuan, diperoleh bahwa tingkat pengetahuan rendah terbanyak pada responden tidak tamat SD dengan persentase 73,9%. Sementara itu persentase tingkat pengetahuan tinggi terbanyak pada responden tamat perguruan tinggi yaitu sebanyak 100%. Pada responden tamat SD sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan rendah dengan persentase 55,6% dan pada responden tamat SMP sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan cukup dengan persentase 58,3% serta pada responden tamat SMA sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan cukup dengan persentase 54,2%. Adapun tabulasi silang tingkat pendidikan responden terhadap tingkat pengetahuan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
(52)
41
Tabel 5.13 Tingkat Pendidikan terhadap Tingkat Pengetahuan Tingkat
Pendidikan
Tingkat Pengetahuan
Total %
Rendah % Cukup % Tinggi %
Tidak Tamat SD 17 73,9 5 21,7 1 4,3 23 100
Tamat SD 10 55,6 8 44,4 0 0 18 100
Tamat SMP 8 33,3 14 58,3 2 8,3 24 100
Tamat SMA 4 16,7 13 54,2 7 29,2 24 100
Tamat Perguruan
Tinggi 0 0 0 0 1 100 1 100
Total 39 40 11 90
5.1.14 Deskripsi Tabulasi Silang Pekerjaan terhadap Tingkat Pengetahuan Responden
Berdasarkan pekerjaan responden terhadap pengetahuan, diperoleh bahwa persentase tingkat pengetahuan tinggi terbanyak pada responden tidak bekerja yaitu 12,3% sedangkan tingkat pengetahuan tinggi pada responden bekerja sebanyak 11,8%. Adapun tabulasi silang pekerjaan responden terhadap tingkat pengetahuan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.14 Pekerjaan terhadap Tingkat Pengetahuan
Pekerjaan Tingkat Pengetahuan Total %
Rendah % Cukup % Tinggi %
Bekerja 8 47,1 7 41,2 2 11,8 17 100
Tidak Bekerja 31 42,5 33 45,2 9 12,3 73 100
Total 39 40 11 90
5.1.15 Deskripsi Tabulasi Silang Sumber Informasi terhadap Tingkat Pengetahuan Responden
Berdasarkan sumber informasi terhadap pengetahuan, diperoleh bahwa tingkat pengetahuan responden yang rendah sebagian besar pada responden yang mendapat informasi DBD kurang dari 3 sumber dengan persentase 47,9%. Sementara itu tingkat pengetahuan tinggi terbanyak pada responden yang
(53)
42
mendapat informasi lebih dari 5 sumber yaitu dengan persentase 44,4%. Adapun tabulasi silang sumber informasi terhadap tingkat pengetahuan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.15 Sumber Informasi terhadap Tingkat Pengetahuan
Sumber Informasi Tingkat Pengetahuan Total %
Rendah % Cukup % Tinggi %
<3 Sumber 34 47,9 32 45,1 5 7 71 100
3-5 Sumber 3 30 5 50 2 20 10 100
>5 Sumber 2 7,7 3 33,3 4 44,4 9 100
Total 39 40 11 90
5.1.16 Deskripsi Tabulasi Silang Anggota Keluarga Pernah DBD terhadap Tingkat Pengetahuan Responden
Berdasarkan sum ber informasi terhadap pengetahuan, diperoleh bahwa persentase tingkat pengetahuan responden rendah terbanyak pada responden dengan anggota keluarga yang belum pernah menderita DBD yaitu sebanyak 44,2%. Sedangkan persentase tingkat pengetahuan tinggi terbanyak pada responden dengan anggota keluarga yang sudah pernah mengalami penyakit DBD yaitu sebanyak 25%. Adapun tabulasi silang sumber informasi terhadap tingkat pengetahuan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.16 Anggota Keluarga Pernah DBD terhadap Tingkat Pengetahuan Anggota Keluarga
Pernah DBD
Tingkat Pengetahuan
Total %
Rendah % Cukup % Tinggi %
Tidak 38 44,2 38 44,2 10 11,6 86 100
Ya 1 25 2 50 1 25 4 100
(54)
43
5.2 Pembahasan
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa usia terbanyak responden adalah 26-45 tahun yaitu sebanyak 73,3%. Hal ini dikarenakan usia ibu-ibu yang memiliki anak yang masih bersekolah SD umumnya berusia 26-45 tahun. Tingkat pendidikan responden sebagian besar adalah tamat SMP dan SMA sederajat yaitu masing-masing sebnyak 26,7%. Hal ini menunjukkan tingkat pendidikan responden tergolong rendah dimana menurut Kemendikbud persentase tamat pendidikan SMA atau sederajat ≤55% tergolong rendah.23
Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden tidak bekerja yaitu sebanyak 73%. Sebagian besar responden mendapat informasi mengenai DBD hanya kurang dari 3 sumber yaitu sebnyak 78,9%. Sebagian besar responden sudah pernah mendengar informasi tentang DBD yaitu sebanyak 86,7%. Dari data hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar anggota keluarga responden tidak pernah menderita DBD yaitu sebanyak 95,6%. Hal ini dapat disebabkan genangan air tanah di sekitar lingkungan Kelurahan Labuhan Deli bukan menjadi habitat yang baik bagi nyamuk Aedes dimana umumnya nyamauk tersebut lebih menyukai genangan air bersih seperti pada bak mandi dan genangan air pada kaleng-kaleng bekas. Tingkat pengetahuan responden umumnya rendah-cukup dimana persentase tingkat pengetahuan rendah 43,3% dan pengetahuan cukup sebanyak 44,4%. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa pengetahuan responden tentang nyamuk sebagai penular DBD sudah baik yaitu dengan persentase 86,7%. Namun, pengetahuan responden tentang virus sebagai penyebab DBD sangat kurang yaitu hanya 20%. Hal ini menandakan informasi mengenai vektor penular DBD telah sampai pada responden namun umumnya responden belum dapat memahami bahwa virus sebagai penyebab penyakit DBD. Pengetahuan responden tentang pola demam DBD kurang, yaitu hanya 20%. Pengetahuan tentang kapan seharusnya pasien dibawa ke rumah sakit juga sangat kurang, hanya 11,1% pasien yang mampu menjawab benar. Hal ini menandakan bahwa umumnya responden belum dapat memahami ciri khas demam pada penyakit DBD dan tidak tahu kapan harus membawa tersangka DBD ke rumah sakit. Hal ini cukup
(55)
44
DBD ke rumah sakit jika tanda tanda bahaya DBD sudah ditemukan, maka akan mempengaruhi hasil akhir berupa meningkatnya resiko kematian pada tersangka DBD. Hal yang cukup menarik perhatian adalah sebanyak 93,3% responden sudah mengetahui minimal seminggu sekali harus menguras bak mandi, namun, cara membersihkan bak mandi dengan menggosok bagian dalam dinding bak mandi, hanya 1,1% saja responden yang mengetahuinya. Umumnya pengetahuan pasien tentang serbuk abate untuk memberantas jentik sudah baik.
Pengetahuan responden tentang pengasapan (fogging) kurang. Responden yang tahu fogging dilakukan setelah seseorang terjangkit DBD di lingkungan rumah hanya 16,7% dan pengetahuan mengenai fogging dilakukan di dalam dan di luar rumah hanya 40 responden saja yang menjawab benar. Selanjutnya, responden dianggap mampu membedakan gejala DBD dari gejala demam biasa jika responden mampu mengenali 5 gejala DBD, namun persentase responden yang mengetahui gejala DBD lebih dari 5 sebanyak 15,6%. Pengetahuan responden tentang cara mencegah DBD baik dimana responden yang mengetahui cara pencegahan DBD 2-3 cara sebanyak 50% dan lebih dari 3 cara sebanyak 38,9%. Dari hasil tersebut, kemungkinan kejadian DBD yang rendah disebabkan oleh pengetahuan responden yang baik tentang 3M (67,8%), pengetahuan tentang tempat perkembang biakan nyamuk penular DBD yang baik (80%), pengetahuan tentang frekuensi pengurasan tempat penampungan air yang baik (93,3%), serta pengetahuan tentang bubuk abate sebagai pemberantas jentik (80%). Pengetahuan tentang cara mencegah gigitan nyamuk demam berdarah juga cukup baik dimana responden yang mentahui 2-3 cara pencegahan sebanyak 50% dan mengetahui lebih dari 3 cara sebanyak 38,9%. Pengetahuan yang baik tentang 3M dapat memutus rantai perkembangbiakan nyamuk penular DBD sehingga tidak mencapai stadium dewasa.19
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa tingkat pengetahuan tinggi terbanyak pada responden usia kurang dari 25 tahun yaitu sebanyak 33,3%. Ibu-ibu dengan usia 26-45 tahun dan lebih dari 45 tahun umumnya memiliki tingkat pengetahuan rendah-cukup. Kemampuan responden berusia muda dalam mendapatkan informasi baik dari tempat kerja, majalah, maupun media elektronik seperti
(56)
45
internet akan lebih baik dibandingkan dengan responden berusia lebih tua. Dalam era globalisasi, umumnya usia muda lebih mudah mendapatkan informasi dari gadget dibandingkan dengan usia tua karena umumnya penggunaan gadget pada usia tua lebih sedikit. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Anugerahwati N tahun 2010 di Sidoarjo dimana dengan bertambahnya umur seseorang mepengaruhi tingkat pengetahuannya.24 Namun tidak selamanya semakin tua usia maka pengetahuan semakin tinggi. Hal ini seseuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Harmani N tahun 2013 di Cianjur dimana tidak ada hubungan yang bermakna terhadap umur responden. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seperti mendapat informasi tentang DBD dari berbagai media elektronik dan cetak juga petugas kesehatan yang lebih mudah didapatkan oleh responden berumur lebih muda.25
Dari hasil penelitian diketahui tingkat pendidikan memiliki korelasi positif terhadap tingkat pengetahuan responden. Sebagian besar responden tidak tamat SD memiliki tingkat pengetahuan rendah (73,9%). Sebagian besar responden tamat SD memiliki tingkat pengetahuan rendah (55,6%) dan cukup (44,4%). Sebagian besar responden tamat SMP memiliki tingkat pengetahuan rendah (33,3%) dan cukup (58,3%). Sebagian besar responden tamat SMA memiliki tingkat pengetahuan cukup (54,2%) dan tinggi (29,2%). Sementara responden tamat perguruan tinggi memiliki tingkat pengetahuan tinggi (100%). Semakin tinggi tingkat pendidikan, informasi yang sampai kepadanya akan lebih banyak. Selain itu rasa ingin tahu tentang penyakit yang berbahaya akan semakin tinggi didukung dengan lebih mudahnya mendapat informasi tentang penyakit tersebut. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pujiyanti A tahun 2008 di Salatiga menyatakan dimana terdapat korelasi positif tingkat pendidikan dengan pengetahuan responden dimana semakin tinggi maka pendidikan semakin tinggi pula pengetahuan tentang DBD.26 Makin tinggi pendidikan seseorangan, semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya.24 Masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi mengetahui lebih banyak masalah kesehatan, dan memiliki status kesehatan yang lebih baik. 27
(57)
46
Dari hasil penelitian diketahui bahwa tidak jauh berbeda antara responden yang bekerja dan tidak bekerja pada tingkat pengetahuan rendah, cukup, dan tinggi. Hal ini dapat disebabkan oleh profesi responden dimana umumnya responden yang bekerja memiliki profesi sebagai nelayan. Kemungkinan informasi tentang DBD tidak begitu berkembang di kalangan nelayan sehingga tidak memperngaruhi tingkat pengetahuan pada responden yang bekerja. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukana oleh Harmani N tahun 2013 di Cianjur dimana tingkat pengetahuan tidak berhubungan dengan faktor pekerjaan.25 Namun hal ini berbeda menurut Mubarak dimana Lingkungan pekerjaan dapat membuat seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan, baik secara langsung maupun tidak langsung.20
Dari penelitian diketahui semakin banyak sumber informasi yang didapatkan oleh responden mengenai DBD, maka semakin baik tingkat pengetahuannya. Hal ini dapat dilihat dari responden yang mendapat kurang dari 3 sumber sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan rendah (47,9%). Responden yang mendapat 3-5 sumber informasi sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan cukup (50%). Responden yang mendapat lebih dari 5 sumber sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan tinggi (44,4%). Semakin banyak informasi yang pernah didapatkan oleh responden maka semakin banyak pula informasi yang sampai kepadanya, semakin mudah pula ia mengidentifikasi informasi yang benar amupun informasi yang salah sehingga tingkat pengetahuannya akan semakin meningkat. Hal ini sesuai menurut Mubarak yang mengatakan kemudahan untuk memperoleh informasi dapat mempercepat seseorang meperoleh pengetahuan yang baru.20Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Larasati A tahun 2009 di Jakarta yang mengatakan bahwa tingkat pengetahuan tidak berhubungan dengan jumlah sumber informasi.18
Dari penelitian diketahui bahwa responden yang anggota keluarganya sudah pernah menderita DBD memiliki persentase tingkat pengetahuan tinggi paling banyak yaitu 25%. Responden yang anggota keluarganya belum pernah menderita DBD umumnya memiliki tingkat pengetahuan rendah (44,2%) dan cukup (44,2%). Responden yang memiliki anggota keluarga serumah yang pernah
(58)
47
terjangkit DBD maka ia pernah memiliki pengalaman merawat pasien DBD. Dari pengalaman tersebut, informasi dari tenaga kesehatan seperti perawat, bidan, maupun dokter akan sampai kepadanya sehingga pengetahuan tentang DBD akan lebih baik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anugerahwati N tahun 2010 di Sidoarjo yang mengatakan bahwa apabila keluarga sebelumnya sudah pernah menderita DBD, secara tidak langsung dapat meningkatkan informasi mengenai penyakit ini.25 Kejadian DBD yang cukup rendah (4,4%) pada anggota keluarga responden dinilai dalam dua tahun terakhir.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara sekaligus dalam satu waktu, oleh karena itu memperoleh kelemahan sebagai berikut:
1. Terdapat beberapa responden yang meniru jawaban responden lain sehingga peneliti harus mengingatkan kembali responden untuk menjawab sesuai dengan pengetahuannya sendiri.
2. Tidak pernah diberikannya penjelasan secara formatif sehingga ada rasa ketakutan untuk menjawab salah pada responden.
Akan tetapi, hal-hal tersebut tidak berpengaruh terlalu besar pada hasil yang diperoleh. Secara umum, tidak ada kesulitan berarti yang dialami selama pengambilan data.
(59)
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian diperoleh beberapa kesimpulan yaitu:
1. Tingkat pengetahuan ibu-ibu orang tua murid SD Salsabila Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Kota Medan umumnya rendah-cukup dimana persentase tingkat pengetahuan rendah 43,3% dan pengetahuan cukup sebanyak 44,4%. Sedangkan responden yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 11,2%.
2. Angka kejadian DBD pada keluarga murid SD Salsabila Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Kota Medan sebanyak 4,4%. 3. Responden dengan kelompok usia kurang dari 25 tahun memiliki tingkat
pengetahuan tinggi terbanyak yaitu sebanyak 33,3%.
4. Responden dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi memiliki tingkat pengetahuan tinggi terbanyak yaitu sebanyak 100%.
5. Responden yang tidak bekerja memiliki tingkat pengetahuan tinggi terbanyak yaitu sebanyak 12,3%
6. Responden yang mendapat sumber informasi lebih dari 5 memiliki tingkat pengetahuan tinggi terbanyak yaitu sebanyak 44,4%.
7. Responden dengan anggota keluarga pernah menderita DBD memiliki tingkat pengetahuan tinggi terbanyak yaitu sebanyak 25%.
6.2 Saran
Sebagai saran dari penelitian, dapat diperluas dalam empat aspek yaitu:
Bagi Bidang Pelayanan Masyarakat
1. Perlu dikembangkan upaya-upaya yang lebih tepat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penularan DBD melalui berbagai iklan layanan media informasi khususnya dari pelayanan medis.
(60)
49
2. Pemberian informasi atau penyuluhan kesehatan harus lebih efektif dan intensif kepada masyarakat khususnya puskesmas dan dinas kesehatan setempat.
3. Memberi penyuluhan menyeluruh kepada masyarakat tentang indikasi membawa tersangka DBD ke rumah sakit atau puskemas terdekat saat telah menjumpai tanda-tanda bahaya DBD.
Bagi pihak sekolah
1. Agar dapat memberdayakan orang tua murid untuk menyebarluaskan informasi yang telah diterima
Bagi Masyarakat
1. Masyarakat hendaknya selalu meningkatkan pengetahuan mengenai DBD secara aktif.
2. Masyarakat diharapkan dapat berbagi pengalaman dan informasi yang telah dimilikinya mengenai DBD untuk disebarluaskan kepada orang lain. 3. Masyarakat hendaknya lebih meningkatkan kepedulian terhadap penyakit
DBD, terutama untuk lebih mengetahui cara pencegahan agar dapat menghentikan rantai penularan DBD di lingkungan masyarakat.
Bagi Peneliti Selanjutnya
1. Hasil penelitian ini dapat diteruskan oleh peneliti lain dengan menambah jumlah variabel dan jumlah sampel penelitian, sehingga diharapkan dapat memperkuat kesimpulan yang diambil.
(61)
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi demam berdarah dengue
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus. Virus ini merupakan virus yang ditularkan oleh vektor berupa nyamuk Aedes. Penyakit ini ditandai dengan timbulnya demam, sakit kepala, mual, muntah, nyeri otot dan sendi, sakit mata, dan timbulnya kemerahan pada kulit. Penyakit ini bisa memberat hingga menyebabkan syok atau demam berdarah.10
2.2 Virus Dengue
2.2.1 Taksonomi dan morfologi virus dengue
Penyebab penyakit DBD adalah virus dengue. Di Indonesia sekarang telah dapat disolasi empat serotipe yang berbeda satu sama lain 1, 2, DEN-3, DEN-4. Infeksi dengan salah satu serotipe akan menimbulkan antibody seumur hidup terhadap serotipe bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terhadap serotipe yang lain.14 Virus Dengue memiliki taksonomifamili Flaviviridae, genus flavivirus dan termasuk kedalam golongan Arbovirus grup B. Arbovirus merupakan golongan virus yang dibawa oleh arthropoda sebagai vektornya (Arthrophod-borne virus). 9 Ada empat famili yang tergabung dalam golongan Arbovirus yaitu Togavirus, Flavivirus, Bunyavirus, dan Reovirus.10
Flavivirus merupakan virus jenis positive sense RNA rantai tunggal dengan diameter 40-60nm.10 Virus ini masuk ke tubuh vektor penjamu saat penghisapan darah.12 Flavivirus memiliki nucleocapsid dan dikelilingi oleh lipid-envelope.10 Envelope tersebut merupakan struktur yang terdiri atas tiga lapisan polipeptida dan dua lapisan glikosilat.11 Genom virus Dengue terdiri dari tiga protein structural yaitu capsid (C), Membran (M), dan Envelope (E, serta tujuh protein nonstructural yaitu NS1, NS2A, NS2B, NS3, NS4, NS4B, dan NS5.14
(62)
7
2.2.2 Replikasi virus Dengue
Virus Dengue akan memperbanyak diri di dalam tubuh arthropoda tepatnya di sitoplasma, tanpa merusak tubuh vektornya tersebut. Penyebaran virus ini dapat berpindah secara vertikal dengan transmisi transovarium.11 Replikasi flavivirus akan berlangsung di sitoplasma.9 Proses replikasi virus dimulai dengan perlengketan virion ke reseptor spesifik di permukaan sel. Perlengketan ini akan menginisiasi perubahan struktur virion yang bersifat irreversible. Setelah virion diikat oleh reseptor, partikel virus akan ditelan masuk kedalam sel. Proses ini dibantu oleh receptor mediated endocytosis untuk penetrasi virus ke dalam endosom. Uncoating terjadi segera setelah penetrasi virus. Uncoating merupakan proses pemisahan asam nukleat virus dengan struktur luarnya (nucleocapsid) agar genom tersebut dapat dibebaskan dan menjadi asam nukleat bebas yang selanjutnya berfungsi melakukan replikasi. Proses uncoating ini membutuhkan lingkungan asam yang terdapat di dalam endosom. Bila virus tidak melakukan uncoating, maka virus tersebut tidak dapat bereplikasi.10 RNA yang dilepaskan akan mengkode perkusor poliprotein. Pengkodean ini selanjutnya akan menghasilkan tiga protein struktural dan tujuh protein nonstruktural. Protein-protein ini akan terlibat ke dalam proses replikasi RNA, proses penyatuan semua
struktur virus dan kemudian memodulasi respon sel penjamu. Proses replikasi
dimulai dengan transkripsi RNA (+) menjadi RNA (-). RNA (-) ini akan menjadi template untuk menghasilkan RNA (+) yang baru. RNA (+) yang baru selanjutnya akan menginisiasi siklus translasi atau akan disatukan untuk membentuk virion baru. Pembentukan virion baru terjadi di permukaan retikulum endoplasma (RE), dimana protein-protein struktural akan bergabung bersama RNA yang baru disintesis ke dalam lumen RE. Proses ini akan menghasilkan virion imatur yang selanjutnya akan di transpotasikan ke trans-Golgi untuk pematangan. Akhirnya virion matur akan dikeluarkan dari sel ke ruang ekstraselular dengan proses eksositosis.12
(63)
8
2.3 Nyamuk Aedes
Vektor penyakit DBD adalah nyamuk yang dapat menularkan, memindahkan, atau menjadi sumber penularan DBD. Di Indonesia, ada tiga jenis nyamuk yang bisa menularkan virus dengue yaitu : Aedes aegypti, Aedes albopictus, dan Aedes scutellaris. Perkembangan nyamuk Aedes terdiriri dari empat tahapan, yaitu telur, jentik (larva), pupa, nymauk dewasa.13
2.3.1 Siklus hidup nyamuk Aedes
Telur nyamuk Aedes bewarna hitam dengan ukuran ± 0,80mm, berbentuk oval yang mengapung satu persatu pada permukaan air yang jernih, atau menempel pada dinding tempat penampung air. Telur dapat bertahan sampai kurang lebih enam bulan di tempat kering.11
Jentik (larva) nyamuk Aedes memiliki 4 tingkatan pertumbuhan (instar), yaitu:11
1) Instar I : berukuran paling kecil, yaitu 1-2 mm 2) Instar II : 2,5-3,8 mm
3) Instar III : lebih besar sedikit dari larva instar II 4) Instar IV : berukuran paling besar 5 mm
Pupa merupakan bentuk lanjutan dari larva. Pupa berbentuk seperti ‘koma’. Bentuknya lebih besar disbanding larva namun lebih ramping. Pupa Aedes aegypti berukuran lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata pupa nyamuk lain.11
Nyamuk dewasa berukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan rata-rata nyamuk lain dan mempunyai warna dasar hitam dengan bintik-bintik putih pada bagian badan dan kaki.11
Nyamuk Aedes yang menjadi vektor DBD adalah nyamu k dewasa betina. Perbedaan nyamuk Aedes dewasa jantan dan betina terletak pada perbedaan morfologi antenanya. Nyamuk Aedes jantan meiliki antenna berbulu lebat sedangkan yang betina berbulu agak jarang.13
Siklus hidup nyamuk Aedes seperti juga nyamuk lainnya yaitu mengalami metamorfosis sempurna. Siklus nya mulai dari telur – jentik – pupa – nyamuk
(1)
vi
BAB 3 KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka teori ... 26
3.2 Kerangka Konsep ... 26
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian ... 27
4.2. Waktu dan tempat penelitian ... 27
4.3. Populasi dan sampel ... 27
4.3.1. Populasi ... 27
4.3.2. Sampel ... 28
4.4 Teknik pengumpulan data ... 29
4.4.1 Teknik ... 29
4.4.2 Metode ... 29
4.4.3 Alat ... 29
4.5 Definisi Operasional ... 30
4.6 Analisa Hasil ... 31
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil penelitian ... 33
5.1.1 Deskripsi lokasi penelitian ... 33
5.1.2 Deskripsi karakteristik responden ... 33
5.1.3 Distribusi responden berdasarkan usia ... 33
5.1.4 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan ... 34
5.1.5 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan ... 34
5.1.6 Distribusi responden berdasarkan sumber informasi ... 34
5.1.7 Distribusi responden berdasarkan sumber informasi paling berkesan ... 35
5.1.8 Distribusi responden berdasarkan pernah mendengar DBD ... 36
5.1.9 Distribusi responden berdasarkan anggota keluarga pernah DBD ... 36
5.1.10 Distribusi responden berdasarkan tingkat pengetahuan ... 36
5.1.11 Distribusi jawaban responden ... 37
5.1.12 Deskripsi tabulasi silang usia terhadap tingkat pengetahuan responden ... 40
5.1.13 Deskripsi tabulasi silang tingkat pendidikan terhadap tingkat pengetahuan responden ... 40
5.1.14 Deskripsi tabulasi silang pekerjaan terhadap tingkat pengetahuan responden ... 41
5.1.15 Deskripsi tabulasi silang sumber informasi terhadap tingkat pengetahuan responden ... 41
(2)
vii
5.1.16 Deskripsi tabulasi silang anggota keluarga pernah DBD
terhadap tingkat pengetahuan responden ... 42 5.2 Pembahasan ... 43 5.3 Keterbatasan penelitian ... 47
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ... 48 6.2 Saran ... 48
(3)
viii
DAFTAR SINGKATAN
ABJ : Angka Bebas Jentik
ASEAN : Association of South East Asia Nation ASI : Air Susu Ibu
BB : Berat Badan
BTi : Bacillus Thuringiensis Israelensis DBD : Demam Berdarah Dengue
DHF : Dengue High Fever DKI : Daerah Khusus Ibukota
Ht : Hematokrit
IgG : Immunoglobulin G IgM : Immunoglobulin M IGR : Insect Growth Regulator IGRs : Insect Growth Regulators IL : Interleukin
IVM : Integrated Vector Management Kemenkes : Kementrian Kesehatan
LD : Lethal Dose
MIP : Macrophage Inflamatory Protein PAF : Platelet Activating Factor
PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PRC : Packed Red Cell
PSN : Pemberantasan Sarang Nyamuk PV : Pengendalian Vektor
RE : Retikulum Endoplasma
RES : Reticulum Endoplasmic System RI : Republik Indonesia
Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar
RW : Rukun Warga
RNA : Ribonucleid Acid SCF : Stem Cell Factor SD : Sekolah Dasar
SMP : Sekolah Menengah Pertama SMA : Sekolah Menengah Atas
STBM : Sanitasi Total Berbasis Masyarakat TPA : Tempat Penampungan Air
(4)
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Distribusi responden berdasarkan usia ... 33
Tabel 5.2 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan ... 34
Tabel 5.3 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan ... 35
Tabel 5.4 Distribusi responden berdasarkan sumber informasi ... 35
Tabel 5.5 Distribusi responden berdasarkan sumber informasi paling berkesan tentang DBD ... 35
Tabel 5.6 Distribusi responden berdasarkan pernah mendengar DBD ... 36
Tabel 5.7 Distribusi responden berdasarkan anggota keluarga pernah DBD .... 36
Tabel 5.8 Distribusi responden berdasarkan tingkat pengetahuan ... 37
Tabel 5.9 Distribusi frekuensi pertanyaan tentang demam berdarah dengue .... 38
Tabel 5.10 Pertanyaan 7 : Gejala DBD ... 39
Tabel 5.11 Pertanyaan 18 : Cara mencegah gigitan nyamuk penular DBD ... 39
Tabel 5.12 Usia terhadap tingkat pengetahuan ... 40
Tabel 5.13 Tingkat pendidikan terhadap tingkat pengetahuan ... 41
Tabel 5.14 Pekerjaan terhadap tingkat pengetahuan ... 41
Tabel 5.15 Sumber informasi terhadap tingkat pengetahuan ... 42
(5)
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Patogenesis Demam Berdarah ... 11
(6)
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Riwayat HidupLampiran 2 Surat Pernyataan Persetujan Menggunakan Kuisioner Lampiran 3 Ethical Clearance
Lampiran 4 Surat Izin Penelitian
Lampiran 5 Lembaran Penjelasan Kepada Calon Subjek Penelitian Lampiran 6 Inform Consent
Lampiran 7 Kuisioner Penelitian Lampiran 8 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 9 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 10 Data Induk Penelitian