Pengaruh Lingkungan Kerja, Stres Kerja dan Terhadap Kinerja Pegawai PT. Pos Indonesia (Persero) Medan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam hakikatnya kualitas sebuah perusahaan diantaranya bergantung pada
faktor kualitas orang-orang yang berada di dalamnya. Sumber daya manusia
merupakan aset paling penting dalam menjalankan kegiatan suatu perusahaan.
Keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan sumber
daya manusia yaitu pegawai yang berperan aktif dan menetapkan rencana, sistem,
proses dan tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, peran pegawai harus selalu
diperhatikan, dipertahankan dan dikembangkan oleh perusahaan dengan
semaksimal mungkin.
Pegawai yang ada dalam perusahaan merupakan orang-orang yang
memberikan tenaga, pikiran, bakat, kreativitas, dan usahanya untuk mendukung
kemajuan perusahaan. Untuk itu, setiap perusahaan selalu berusaha meningkatkan
kinerja pegawai dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Menurut
Mangkunegara (2010:12), kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melakukan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan, antara lain faktor
disiplin kerja yang harus dipatuhi oleh setiap pegawai tanpa terkecuali dan stres
kerja yang akan mempengaruhi kinerja pegawai (Hasibuan : 2005:68). Faktor
disiplin dijabarkan dengan pemenuhan pelaksanaan pekerjaan dengan baik dan
tepat waktu. Sutrisno (2013:89) mengatakan bahwa disiplin pegawai adalah
1
Universitas Sumatera Utara
perilaku seseorang dengan peraturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah
sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi
baik tertulis maupun yang tidak tertulis.
Disiplin adalah suatu hal mutlak yang harus ditanamkan pada setiap
pegawai di perusahaan baik itu tingkat bawah sampai tingkat atas. Disiplin
merupakan salah satu hal yang harus dijaga dan ditingkatkan secara terus menerus
agar pegawai yang bersangkutan menjadi terbiasa bekerja dengan penuh
kedisiplinan dan tanggung jawab sesuai dengan tugas yang telah diberikan oleh
perusahaan.
Seiring dengan besarnya tanggung jawab dan disiplin yang harus dijalani,
pegawai dituntut untuk bisa beradaptasi dengan segala kondisi. Semakin banyak
kebutuhan dan persaingan yang semakin ketat, membuat pegawai sering
dihadapkan dengan berbagai masalah yang ada didalam perusahaan. Hal ini
mengakibatkan pegawai mengalami stres kerja. Stres kerja merupakan tekanan
yang dirasakan pegawai karena tugas-tugas pekerjaan tidak dapat mereka penuhi.
Menurut Robbins (2007:368) Stres kerja mempunyai hubungan terhadap
kinerja karyawan. Stres merupakan suatu kondisi dinamis dimana seorang
individu dihadapkan pada peluang, tuntutan kerja dan tantangan kerja untuk
meningkatkan kinerja karyawan. Stres tidak hanya dilihat dari suatu kondisi
karyawan didalam menghadapi lingkungan kerja namun stres kerja dapat
merupakan suatu perasaan yang tertekan yang di alami oleh karyawan dalam
menghadapi pekerjaan.
2
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan menurut Sasono (2004:5) stres mempunyai dampak positif dan
negatif. Dampak positif stres pada tingkat rendah sampai pada tingkat moderat
bersifat fungsional dalam arti berperan sebagai pendorong peningkatan kinerja
karyawan. Sedangkan pada dampak negatif, stres pada tingkat tinggi adalah
penurunan pada kinerja karyawan yang drastis. Stres kerja merupakan aspek yang
penting bagi perusahaan terutama keterkaitannya dengan kinerja karyawan.
Perusahaan harus memiliki kinerja yang baik atau tinggi sehingga dapat
membantu perusahaan memperoleh keuntungan. Sebaliknya, apabila kinerja
menurun dapat merugikan perusahaan dan dapat mengalami kerugian.
PT. Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang jasa telekomunikasi seperti jasa surat
menyurat, giro, pengiriman/penukaran uang dan logistik. PT. Pos berupaya terus
untuk meningkatkan profesionalitasnya dalam layanan jasa komunikasi melalui
pembinaan sumber daya manusianya yang terarah dan berkesinambungan. PT.
Pos
Indonesia
kini
telah
mampu
menunjukkan
kreativitasnya
dalam
pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan infrastruktur
jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24.000 titik layanan yang
menjangkau 100% kota/kabupaten. Saat ini peneliti melakukan penelitian di
Kantor Pos Regional-I Medan.
3
Universitas Sumatera Utara
Kemajuan PT. Pos sangat dipengaruhi oleh kinerja dari para pegawainya.
Kinerja yang baik dipengaruhi oleh tingkat kemampuan yang baik, namun pada
kenyataannya kinerja di PT. Pos Kantor Regional-I Medan mengalami penurunan.
Hal tersebut dapat dilihat pada table 1.1
Tabel 1.1
Data Rata-Rata Kinerja Pegawai PT. Pos Indonesia (Persero)
Kantor Regional-I Medan
Penilaian Key Performance Indicator
A
%
B
%
C
(Istimewa)
(Baik)
(Cukup)
I
43
49,42
24
27,58
20
II
40
46
23
26,43
24
2014
III
41
47,12
26
29,88
20
IV
40
46
25
28,73
22
I
41
47,12
22
25,28
24
II
39
44,82
25
28,73
23
2015
III
36
41,37
29
33,33
22
IV
38
43,67
27
31,03
22
Sumber : PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Regional-I Medan, data diolah.
Tahun
Triwulan
%
Jumlah
Pegawai
23
27,58
23
25,28
27,58
26,43
25,28
25,28
87
87
87
87
87
87
87
87
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa kinerja pegawai di PT. Pos Kantor
Regional-I Medan mengalami penurunan dikategori A (istimewa) selama 3
triwulan. Pada kategori B (baik) dan C (cukup) penilaian kinerja pegawainya
mengalami fluktuasi. Tingkat penilaian kinerja terendah di kategori A pada tahun
2014 yaitu sebesar 46% dan pada tahun 2015 tingkat penilaian kinerja terendah
yaitu sebesar 41,37%. Lalu pada kategori B tingkat penilaian kinerja terendah
tahun 2014 sebesar 26,43% dan pada tahun 2015 yaitu sebesar 25,28%.
Dikategori C penilaian kinerja tahun 2014 terendah sebesar 23% dan pada
tahun 2015 yaitu sebesar 25,28%. Perbandingan tersebut menggambarkan terjadi
penurunan penilaian kinerja pegawai di PT. Pos Kantor Regional-I Medan yang
fluktuatif cenderung menurun. Apabila hal ini terus berlanjut untuk setiap
triwulan berikutnya maka akan membawa pengaruh buruk bagi perusahaan.
4
Universitas Sumatera Utara
Penentuan penilaian Key Performance Indicator (KPI) ditentukan dari 3
indikator yang telah ditetapkan oleh pihak PT. Pos Indonesia, yaitu tingkat
kehadiran, kuantitas kerja, dan kualitas kerja. Dimana penilaian pada kategori A
(istimewa) diperoleh apabila seorang pegawai memenuhi 3 indikator KPI yang
telah ditetapkan, selanjutnya pada kategori B (baik) diperoleh apabila seorang
pegawai memenuhi 2 dari 3 indikator KPI yang telah ditetapkan, dan untuk
kategori C (cukup) diperoleh apabila seorang pegawai hanya memenuhi 1 dari 3
indikator KPI yang telah ditetapkan.
Menurut hasil wawancara pada pra survei yang penulis lakukan pada
tanggal 20 Januari 2016 di Kantor Pos Regional-I Medan pada Bapak Jamaluddin
(Manajer Sumber Daya Manusia ) diketahui bahwa sebanyak 22% pegawai di
PT. Pos Regional-I Medan masih memiliki tingkat disiplin kerja yang rendah.
Seperti kurang menghargai jam kerja mereka, selain itu juga masih banyak
pegawai yang datang tidak tepat pada waktu dan pulang sebelum waktunya. Hal
tersebut dapat dilihat dari Tabel 1.2
5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.2
Data Persentasi Tingkat Ketidaksiplinan Pegawai
PT. Pos Regional-I Medan Periode Januari – Desember 2015
Bulan
Jumlah
Pegawai
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
Jumlah
Persentasi
Persentasi
Hari
Ketidakhadiran Keterlambatan
Kerja
Pegawai
Pegawai
21
23
20.7
19
17.2
25.3
22
18.4
23
21
24.1
19.5
19
19.5
21.8
21
17.2
25.3
23
24.1
24.1
20
14.9
26.4
21
31
16.1
21
18.4
18.4
21
13.8
24.1
21
18.4
26.4
Rata-rata Ketidakdisiplinan
Persentasi
Cepat
Pulang
Persentasi
Tingkat
Ketidakdisiplinan
24.1
21.8
24.1
26.4
21.8
23
24.1
27.6
19.5
21.8
24.1
20.7
22.6
21.5
21.8
23.4
21.1
21.8
24.1
23
22.2
19.5
20.7
21.8
22
Sumber : PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Regional-I Medan, data diolah.
Tabel 1.2 menunjukkan jumlah ketidakhadiran pegawai PT. Pos selama
tahun 2015 yaitu sebesar 22%, dimana jumlah ketidakhadiran paling tinggi terjadi
pada bulan September yaitu sebanyak 31%. Dengan jumlah ketidakhadiran yang
tinggi tersebut bisa dikatakan bahwa tingkat disiplin kerja pegawai masih rendah.
Rendahnya tingkat disiplin pegawai juga didukung dengan data tingkat
keterlambatan dan tingkat cepat pulang yang juga masih tinggi. Dari data tersebut
menggambarkan kurangnya tingkat disiplin waktu pegawai di PT. Pos Kantor
Regional-I Medan.
Selain masalah disiplin kerja, ada hal lain yang mempengaruhi kinerja
pegawai di PT. Pos Kantor Regional-I Medan yaitu masalah stres kerja. Untuk
mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja, penulis
melakukan pra survei di PT. Pos Kantor Regional-I Medan kepada 30 orang
pegawai dengan menyebarkan kuesioner, dan hasilnya dapat dilihat pada table 1.3
berikut ini:
6
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.3
Data Hasil Pra Survei tentang Stres Kerja Pegawai di PT. Pos Kantor
Regional-I Medan
No
1
Pernyataan
Beban kerja saya berlebihan
Pekerjaan yang banyak membuat
2
sakit kepala
Pekerjaan yang belum selesai
3
dikerjakan saya lanjutkan dirumah
Pekerjaan yang saya bawa pulang
4
membuat saya susah tidur
Pemimpin memberi saya pekerjaan
5
ganda
Pekerjaan ganda membuat saya
6
gelisah
Pemimpin memberi saya pekerjaan
7
pegawai lain
8
Pemimpin bersikap kurang adil
Sikap pemimpin membuat saya
9
jenuh
Waktu yang singkat membuat saya
10
terburu-buru
Pekerjaan yang sulit saya tunda
11
pengerjaannya
Pekerjaan yang belum selesai
12
membuat ketidakteraturan waktu
Jumlah Hasil Presentasi
Sumber: Data Diolah
Jawaban
Ya
26
Tidak
4
27
3
23
7
25
5
26
4
23
7
28
2
24
6
27
3
26
4
23
7
24
6
25.16
4.8
Dari hasil pra survei pada table 1.3 diatas, dapat diketahui bahwa 25,16%
pegawai di PT. Pos Kantor Regional-I Medan mengalami masalah stres kerja,
masalah stres kerja yang paling sering dialami adalah masalah fisiologis (sakit
kepala) dan sikap pemimpin yang memberi pekerjaan pegawai lain. Masalah lain
yang dihadapi oleh pegawai yaitu disebabkan oleh faktor psikologis terdiri dari
gelisah, jenuh, cemas, susah tidur dan menunda-nunda pekerjaan, dan faktor
perilaku seperti terburu-buru dan ketidakteraturan waktu.
7
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dalam sebuah skripsi yang berjudul
“Pengaruh Disiplin Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai PT.
Pos Indonesia (Persero) Kantor Regional-I Medan”.
1.2
Perumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang masalah, maka perumusan masalah yang
menjadi dasar dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai di PT. Pos
Indonesia (Persero) Kantor Regional-I Medan?
2. Apakah stres kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai di PT. Pos Indonesia
(Persero) Kantor Regional-I Medan?
3. Apakah disiplin kerja dan stres kerja berpengaruh secara bersama-sama
terhadap kinerja pegawai di PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Regional-I
Medan?
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai PT. Pos
Indonesia (Persero) Kantor Regional-I Medan?
2. Untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja pegawai PT. Pos
Indonesia (Persero) Kantor Regional-I Medan?
8
Universitas Sumatera Utara
3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan stres kerja terhadap kinerja
pegawai PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Regional-I Medan?
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Regional-I Medan
Yaitu memberikan informasi bagi pihak manajemen atau perusahaan
sehubungan dengan permasalahan kinerja dan dapat membantu perusahaan
dalam mengambil langkah – langkah yang tepat dalam upaya meningkatkan
disiplin kerja yang berguna bagi perusahaan.
2. Bagi penulis
Yaitu menambah pengetahuan penulis dalam bidang yang diteliti secara teoritis
dan berpikir ilmiah pada bidang Sumber Daya Manusia terutama mengenai
disiplin kerja dan stres kerja serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan.
Selain itu juga menambah pengetahuan penulis sehubungan dengan judul
penelitian ini.
3. Bagi pihak lain
Yaitu memberikan sumbangan pemikiran atau referensi bagi pihak-pihak yang
berkepentingan terutama bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian
selanjutnya.
9
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam hakikatnya kualitas sebuah perusahaan diantaranya bergantung pada
faktor kualitas orang-orang yang berada di dalamnya. Sumber daya manusia
merupakan aset paling penting dalam menjalankan kegiatan suatu perusahaan.
Keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan sumber
daya manusia yaitu pegawai yang berperan aktif dan menetapkan rencana, sistem,
proses dan tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, peran pegawai harus selalu
diperhatikan, dipertahankan dan dikembangkan oleh perusahaan dengan
semaksimal mungkin.
Pegawai yang ada dalam perusahaan merupakan orang-orang yang
memberikan tenaga, pikiran, bakat, kreativitas, dan usahanya untuk mendukung
kemajuan perusahaan. Untuk itu, setiap perusahaan selalu berusaha meningkatkan
kinerja pegawai dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Menurut
Mangkunegara (2010:12), kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melakukan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan, antara lain faktor
disiplin kerja yang harus dipatuhi oleh setiap pegawai tanpa terkecuali dan stres
kerja yang akan mempengaruhi kinerja pegawai (Hasibuan : 2005:68). Faktor
disiplin dijabarkan dengan pemenuhan pelaksanaan pekerjaan dengan baik dan
tepat waktu. Sutrisno (2013:89) mengatakan bahwa disiplin pegawai adalah
1
Universitas Sumatera Utara
perilaku seseorang dengan peraturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah
sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi
baik tertulis maupun yang tidak tertulis.
Disiplin adalah suatu hal mutlak yang harus ditanamkan pada setiap
pegawai di perusahaan baik itu tingkat bawah sampai tingkat atas. Disiplin
merupakan salah satu hal yang harus dijaga dan ditingkatkan secara terus menerus
agar pegawai yang bersangkutan menjadi terbiasa bekerja dengan penuh
kedisiplinan dan tanggung jawab sesuai dengan tugas yang telah diberikan oleh
perusahaan.
Seiring dengan besarnya tanggung jawab dan disiplin yang harus dijalani,
pegawai dituntut untuk bisa beradaptasi dengan segala kondisi. Semakin banyak
kebutuhan dan persaingan yang semakin ketat, membuat pegawai sering
dihadapkan dengan berbagai masalah yang ada didalam perusahaan. Hal ini
mengakibatkan pegawai mengalami stres kerja. Stres kerja merupakan tekanan
yang dirasakan pegawai karena tugas-tugas pekerjaan tidak dapat mereka penuhi.
Menurut Robbins (2007:368) Stres kerja mempunyai hubungan terhadap
kinerja karyawan. Stres merupakan suatu kondisi dinamis dimana seorang
individu dihadapkan pada peluang, tuntutan kerja dan tantangan kerja untuk
meningkatkan kinerja karyawan. Stres tidak hanya dilihat dari suatu kondisi
karyawan didalam menghadapi lingkungan kerja namun stres kerja dapat
merupakan suatu perasaan yang tertekan yang di alami oleh karyawan dalam
menghadapi pekerjaan.
2
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan menurut Sasono (2004:5) stres mempunyai dampak positif dan
negatif. Dampak positif stres pada tingkat rendah sampai pada tingkat moderat
bersifat fungsional dalam arti berperan sebagai pendorong peningkatan kinerja
karyawan. Sedangkan pada dampak negatif, stres pada tingkat tinggi adalah
penurunan pada kinerja karyawan yang drastis. Stres kerja merupakan aspek yang
penting bagi perusahaan terutama keterkaitannya dengan kinerja karyawan.
Perusahaan harus memiliki kinerja yang baik atau tinggi sehingga dapat
membantu perusahaan memperoleh keuntungan. Sebaliknya, apabila kinerja
menurun dapat merugikan perusahaan dan dapat mengalami kerugian.
PT. Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang jasa telekomunikasi seperti jasa surat
menyurat, giro, pengiriman/penukaran uang dan logistik. PT. Pos berupaya terus
untuk meningkatkan profesionalitasnya dalam layanan jasa komunikasi melalui
pembinaan sumber daya manusianya yang terarah dan berkesinambungan. PT.
Pos
Indonesia
kini
telah
mampu
menunjukkan
kreativitasnya
dalam
pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan infrastruktur
jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24.000 titik layanan yang
menjangkau 100% kota/kabupaten. Saat ini peneliti melakukan penelitian di
Kantor Pos Regional-I Medan.
3
Universitas Sumatera Utara
Kemajuan PT. Pos sangat dipengaruhi oleh kinerja dari para pegawainya.
Kinerja yang baik dipengaruhi oleh tingkat kemampuan yang baik, namun pada
kenyataannya kinerja di PT. Pos Kantor Regional-I Medan mengalami penurunan.
Hal tersebut dapat dilihat pada table 1.1
Tabel 1.1
Data Rata-Rata Kinerja Pegawai PT. Pos Indonesia (Persero)
Kantor Regional-I Medan
Penilaian Key Performance Indicator
A
%
B
%
C
(Istimewa)
(Baik)
(Cukup)
I
43
49,42
24
27,58
20
II
40
46
23
26,43
24
2014
III
41
47,12
26
29,88
20
IV
40
46
25
28,73
22
I
41
47,12
22
25,28
24
II
39
44,82
25
28,73
23
2015
III
36
41,37
29
33,33
22
IV
38
43,67
27
31,03
22
Sumber : PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Regional-I Medan, data diolah.
Tahun
Triwulan
%
Jumlah
Pegawai
23
27,58
23
25,28
27,58
26,43
25,28
25,28
87
87
87
87
87
87
87
87
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa kinerja pegawai di PT. Pos Kantor
Regional-I Medan mengalami penurunan dikategori A (istimewa) selama 3
triwulan. Pada kategori B (baik) dan C (cukup) penilaian kinerja pegawainya
mengalami fluktuasi. Tingkat penilaian kinerja terendah di kategori A pada tahun
2014 yaitu sebesar 46% dan pada tahun 2015 tingkat penilaian kinerja terendah
yaitu sebesar 41,37%. Lalu pada kategori B tingkat penilaian kinerja terendah
tahun 2014 sebesar 26,43% dan pada tahun 2015 yaitu sebesar 25,28%.
Dikategori C penilaian kinerja tahun 2014 terendah sebesar 23% dan pada
tahun 2015 yaitu sebesar 25,28%. Perbandingan tersebut menggambarkan terjadi
penurunan penilaian kinerja pegawai di PT. Pos Kantor Regional-I Medan yang
fluktuatif cenderung menurun. Apabila hal ini terus berlanjut untuk setiap
triwulan berikutnya maka akan membawa pengaruh buruk bagi perusahaan.
4
Universitas Sumatera Utara
Penentuan penilaian Key Performance Indicator (KPI) ditentukan dari 3
indikator yang telah ditetapkan oleh pihak PT. Pos Indonesia, yaitu tingkat
kehadiran, kuantitas kerja, dan kualitas kerja. Dimana penilaian pada kategori A
(istimewa) diperoleh apabila seorang pegawai memenuhi 3 indikator KPI yang
telah ditetapkan, selanjutnya pada kategori B (baik) diperoleh apabila seorang
pegawai memenuhi 2 dari 3 indikator KPI yang telah ditetapkan, dan untuk
kategori C (cukup) diperoleh apabila seorang pegawai hanya memenuhi 1 dari 3
indikator KPI yang telah ditetapkan.
Menurut hasil wawancara pada pra survei yang penulis lakukan pada
tanggal 20 Januari 2016 di Kantor Pos Regional-I Medan pada Bapak Jamaluddin
(Manajer Sumber Daya Manusia ) diketahui bahwa sebanyak 22% pegawai di
PT. Pos Regional-I Medan masih memiliki tingkat disiplin kerja yang rendah.
Seperti kurang menghargai jam kerja mereka, selain itu juga masih banyak
pegawai yang datang tidak tepat pada waktu dan pulang sebelum waktunya. Hal
tersebut dapat dilihat dari Tabel 1.2
5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.2
Data Persentasi Tingkat Ketidaksiplinan Pegawai
PT. Pos Regional-I Medan Periode Januari – Desember 2015
Bulan
Jumlah
Pegawai
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
Jumlah
Persentasi
Persentasi
Hari
Ketidakhadiran Keterlambatan
Kerja
Pegawai
Pegawai
21
23
20.7
19
17.2
25.3
22
18.4
23
21
24.1
19.5
19
19.5
21.8
21
17.2
25.3
23
24.1
24.1
20
14.9
26.4
21
31
16.1
21
18.4
18.4
21
13.8
24.1
21
18.4
26.4
Rata-rata Ketidakdisiplinan
Persentasi
Cepat
Pulang
Persentasi
Tingkat
Ketidakdisiplinan
24.1
21.8
24.1
26.4
21.8
23
24.1
27.6
19.5
21.8
24.1
20.7
22.6
21.5
21.8
23.4
21.1
21.8
24.1
23
22.2
19.5
20.7
21.8
22
Sumber : PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Regional-I Medan, data diolah.
Tabel 1.2 menunjukkan jumlah ketidakhadiran pegawai PT. Pos selama
tahun 2015 yaitu sebesar 22%, dimana jumlah ketidakhadiran paling tinggi terjadi
pada bulan September yaitu sebanyak 31%. Dengan jumlah ketidakhadiran yang
tinggi tersebut bisa dikatakan bahwa tingkat disiplin kerja pegawai masih rendah.
Rendahnya tingkat disiplin pegawai juga didukung dengan data tingkat
keterlambatan dan tingkat cepat pulang yang juga masih tinggi. Dari data tersebut
menggambarkan kurangnya tingkat disiplin waktu pegawai di PT. Pos Kantor
Regional-I Medan.
Selain masalah disiplin kerja, ada hal lain yang mempengaruhi kinerja
pegawai di PT. Pos Kantor Regional-I Medan yaitu masalah stres kerja. Untuk
mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja, penulis
melakukan pra survei di PT. Pos Kantor Regional-I Medan kepada 30 orang
pegawai dengan menyebarkan kuesioner, dan hasilnya dapat dilihat pada table 1.3
berikut ini:
6
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.3
Data Hasil Pra Survei tentang Stres Kerja Pegawai di PT. Pos Kantor
Regional-I Medan
No
1
Pernyataan
Beban kerja saya berlebihan
Pekerjaan yang banyak membuat
2
sakit kepala
Pekerjaan yang belum selesai
3
dikerjakan saya lanjutkan dirumah
Pekerjaan yang saya bawa pulang
4
membuat saya susah tidur
Pemimpin memberi saya pekerjaan
5
ganda
Pekerjaan ganda membuat saya
6
gelisah
Pemimpin memberi saya pekerjaan
7
pegawai lain
8
Pemimpin bersikap kurang adil
Sikap pemimpin membuat saya
9
jenuh
Waktu yang singkat membuat saya
10
terburu-buru
Pekerjaan yang sulit saya tunda
11
pengerjaannya
Pekerjaan yang belum selesai
12
membuat ketidakteraturan waktu
Jumlah Hasil Presentasi
Sumber: Data Diolah
Jawaban
Ya
26
Tidak
4
27
3
23
7
25
5
26
4
23
7
28
2
24
6
27
3
26
4
23
7
24
6
25.16
4.8
Dari hasil pra survei pada table 1.3 diatas, dapat diketahui bahwa 25,16%
pegawai di PT. Pos Kantor Regional-I Medan mengalami masalah stres kerja,
masalah stres kerja yang paling sering dialami adalah masalah fisiologis (sakit
kepala) dan sikap pemimpin yang memberi pekerjaan pegawai lain. Masalah lain
yang dihadapi oleh pegawai yaitu disebabkan oleh faktor psikologis terdiri dari
gelisah, jenuh, cemas, susah tidur dan menunda-nunda pekerjaan, dan faktor
perilaku seperti terburu-buru dan ketidakteraturan waktu.
7
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dalam sebuah skripsi yang berjudul
“Pengaruh Disiplin Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai PT.
Pos Indonesia (Persero) Kantor Regional-I Medan”.
1.2
Perumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang masalah, maka perumusan masalah yang
menjadi dasar dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai di PT. Pos
Indonesia (Persero) Kantor Regional-I Medan?
2. Apakah stres kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai di PT. Pos Indonesia
(Persero) Kantor Regional-I Medan?
3. Apakah disiplin kerja dan stres kerja berpengaruh secara bersama-sama
terhadap kinerja pegawai di PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Regional-I
Medan?
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai PT. Pos
Indonesia (Persero) Kantor Regional-I Medan?
2. Untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja pegawai PT. Pos
Indonesia (Persero) Kantor Regional-I Medan?
8
Universitas Sumatera Utara
3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan stres kerja terhadap kinerja
pegawai PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Regional-I Medan?
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Regional-I Medan
Yaitu memberikan informasi bagi pihak manajemen atau perusahaan
sehubungan dengan permasalahan kinerja dan dapat membantu perusahaan
dalam mengambil langkah – langkah yang tepat dalam upaya meningkatkan
disiplin kerja yang berguna bagi perusahaan.
2. Bagi penulis
Yaitu menambah pengetahuan penulis dalam bidang yang diteliti secara teoritis
dan berpikir ilmiah pada bidang Sumber Daya Manusia terutama mengenai
disiplin kerja dan stres kerja serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan.
Selain itu juga menambah pengetahuan penulis sehubungan dengan judul
penelitian ini.
3. Bagi pihak lain
Yaitu memberikan sumbangan pemikiran atau referensi bagi pihak-pihak yang
berkepentingan terutama bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian
selanjutnya.
9
Universitas Sumatera Utara