FUNGSI PERMINTAAN PENAWARAN DAN KESEIMBA

FUNGSI PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR

Qd : Jumlah permintaan
Qs : Jumlah penawaran
E

: Titik keseimbangan

Pe : Harga keseimbangan
Qe : Jumlah keseimbangan

Keseimbangan Pasar : Qd = Qs

CONTOH: (*)
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan : P = 15 – Q
sedangkan penawaran : P = 3 + 0.5 Q. Berapakah harga dan jumlah
keseimbangan yang tercipta di pasar?
JAWAB:
Permintaan : P = 15 – Q

→ Qd = 15 – P


 Qd = Qs → 15 – P = -6 + 2 P
Penawaran : P = 3 + 0.5 Q → Qs = -6 + 2 P

Pe = 7
Sehingga :
Qe = 8

PENGARUH PAJAK SPESIFIK TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR

Pengaruh pajak harga jual barang naik, produsen mengalihkan beban pajak
kepada konsumen dengan menawarkan harga jual lebih tinggi, akibatnya harga
keseimbangan jadi lebih tinggi daripada sebelum pajak dan jumlahnynya jadi
lebih sedikit.
PENGENAAN PAJAK t ATAS SETIAP UNIT
Penawaran : P = a + b Q

(sebelum pajak)

Penawaran : P = a + b Q + t (sesudah pajak)

CONTOH : (*) dikenakan pajak 3 per unit
Permintaan (tetap) : P = 15 – Q
Penawaran : P = 3 + 0.5 Q
P = 3 + 0.5 Q + 3

→ Qd = 15 – P
(sebelum pajak)
(sesudah pajak) → Qs = -12 + 2 P

Qd = Qs → 15 – P = -12 + 2 P
Pe ’ = 9
Sehingga :
Qe’ = 6

tk = beban pajak yang ditanggung oleh konsumen

= Pe ’ - P e
= 9 – 7 = 2 ( pajak yang ditanggung konsumen) → 2/3 * 100% = 67%
tp = beban pajak yang ditanggung oleh produsen
= t - tk

= 3 – 2 = 1 ( pajak yang ditanggung produsen) → 1/3 * 100% = 33% < tk
Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah = T = Qe’ * t
= 6 * 3 = 18 ( merupakan
sumber pendapatan pemerintah/ Sumber pendapatan utama)
PENGARUH PAJAK PROPORSIONAL TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR
Penawaran : P = a + b Q

(sebelum pajak)

Penawaran : P = a + b Q + t P ( pajak proporsional sebesar t % dari harga jual)
CONTOH: (*) pemerintah mengenakan pajak sebesar 25 % dari harga jual
Permintaan (tetap) : P = 15 – Q
Penawaran : P = 3 + 0.5 Q

→ Qd = 15 – P
(sebelum pajak)

P = 3 + 0.5 Q + 0.25* P

(sesudah pajak) → Q s = - 6 + 1.5 P


Qd = Qs → 15 – P = - 6 + 1.5 P
Pe ’ = 8.4
Sehingga :
Qe’ = 6.6
Pajak yang diterima Pemerintah dari setiap unit barang = t *P e ’ = 0.25 * 8.4 = 2.1
tk = beban pajak yang ditanggung oleh konsumen
= Pe ’ - Pe = 8.4 – 7 = 1.4 → (1.4/2.1) * 100% = 67%
tp = beban pajak yang ditanggung oleh produsen
= t - tk
= 2.1 – 1.4 = 0.7 → (0.7/2.1) * 100% = 33% < tk
Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah = T = Qe’ * t
= 6.6* 2.1 = 13.86

PENGARUH SUBSIDI TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR
Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak biasa disebut pajak negatif
Pengaruh subsidi menyebabkan harga jual barang menjadi lebih rendah.
Penawaran : P = a + b Q

(sebelum subsidi)


Penawaran : P = a + b Q – s ( sesudah subsidi)
CONTOH: (*) pemerintah memberikan subsidi sebesar 1.5 atas setiap unit
barang yang diproduksi.
Permintaan (tetap) : P = 15 – Q
Penawaran : P = 3 + 0.5 Q

→ Qd = 15 – P
(sebelum subsidi)

P = 3 + 0.5 Q - 1.5 (sesudah subsidi) → Qs = - 3 + 2 P
Qd = Qs → 15 – P = - 3 + 2 P
Pe ’ = 6
Sehingga :
Qe’ = 9
sk = subsidi yang diterima oleh konsumen secara tidak langsung
= Pe - P e ’

= 7 – 6 = 1 → 1/1.5 * 100% = 67%


sp = subsidi yang diterima oleh produsen
= t - sk
= 1.5 – 1 = 0.5 →(0.5/1.5) * 100% = 33%
Jumlah subsidi yang dibayarkan oleh Pemerintah = S = Q e ’ * s = 9 * 1.5 = 13.5