UJI KUALITATIF PROTEIN DAN ASAM AMINO UJ (1)

UJI KUALITATIF PROTEIN DAN ASAM AMINO (UJI BIURET)

Cut Anisa

Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah, Darussalam Banda-Aceh

ABSTRAK
Telah dilakukan praktikum dengan judul “Uji kualitatif protein dan asam amino (Uji Biuret)”
pada tanggal 5 Mei 2014. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari beberapa
reaksi uji terhadap asam amino dan protein. Praktikum ini dilakukan dengan metode
eksperimen. Eksperimen dilakukan pada uji biuret. Data disajikan dalam tabel (gambar).
Hasil eksperimen dapat dilihat perubahan warna pada bahan praktikum.
Kata Kunci:

PENDAHULUAN
Protein adalah makromolekul yang paling melimpah di dalam sel dan menyusun lebih
dari setengah berat kering pada semua organisme. Sebagai makromolekul, protein merupakan
senyawa organik yang mempunyai berat molekul tinggi dan berkisar antara beberapa ribu
sampai jutaan dan tersusun dari C,H,O dan N serata unsur lainnya seperti S yang membentuk
asam-asam amino (Patong. Dkk. 2012)
Pembagian tingkat organisasi protein ada empat yaitu: struktur primer yaitu ikatan antar

asam amino hanya ikatan peptida (ikatan kovalen), pada struktur sekunder dimana rantai
asam amino bukan hanya dihubungkan oleh ikatan peptida tetapi juga diperkuat oleh (ikatan
hidrogen) dan pada struktur tersier terbentuk karena terjadinya polipeptida (folding) dan yang
terahir pada struktur kuartener juga terbentuk tersier dan bisa terdiri dari prometer yang sama
atau berlainan (Katili, 2009)

Melalui reaksi hidrolisis protein telah di dapatkan 20 macam asam amino yang dibagi
berdasarkan gugus R-nya berikut dijabarkan penggolongan tersebut. Asam amino nonpolar
dengan gugus R yang dihidrofolik antra lain: alanin, valin, leusin, isoleusin, prolin,
fenilalanin, triptofan, dan metionin. Asam amino polar tanpa muatan pada gugus R yang
beranggotakan: lisin, serin, treonin, sistein, trirosin, asparagin, dan glutamin (Samadi, 2012)

METODOLOGI
Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan di Laboratorim Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah
Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh pada tanggal 5 Mei 2014.
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah tabung reaksi, penyangga, pipet tetes, larutan
albumin telur 2%, NaOH 10%, CuSO4 0,1 % dan kristal urea.


Metode penelitian

DItambahkan
2mL larutan
NaOH 10% dan
5-10 tetes
larutan CuSO4
0,1 %

sebanyak 2 mL
larutan protei n
(larutan albumin
2 %)
dimasukkan
kedalam tabung
reaksi .

Dilanjutkan
isi tabung
dengan 1mL

air. lakukan
uji biuret
seperti di
atas.

Selanjutnya
panaskan
sedikit urea di
dalam tabung
reaksi di atas
api kecil hingga
cair dan
mendidih. Hatihati jangan
sampai
mengarang

Hasil dan pengamatan
Bahan: larutan albumin

Keterangan


Disetujui asisten meja
Nurasyidah
Bahan: kristal urea

Keterangan:

Disetujui asisten meja
Nurasyidah

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa: Uji biuret ini
adalah uji umum bagi protein dan fositif untuk senyawa yang mengandung dua atau lebih
ikatan peptida. Protein itu sendiri adalah sumber asam amino yang mengandung unsur atom
C,H,O dan N yang tidak memiliki lemak dan karbohidrat. Sedangkan pada peptida,ikatan
yang menyambung asam amino dengan protein. Ikatan peptida ini termasuk dari gugus asam
amino dan gugus karboksil.
Sedangkan pada peptida,urea dan asam amino (Kecuali serin dan threonin) akan
memberi reaksi negatif. Biuret akan memberi warna ungu bila direaksikan dengan larutan
basa kuat dan diteteskan sedikit larutan tembaga sulfat encer. Hal ini terjadi karena pada
biuret terdapat ikatan yang sama dengan ikatan peptida pada protein. Warna ungu disebabkan

terbentuknya senyawa kompleks tembaga natrium biuret. Bila penambahan tembaga sulfat
terlalu banyak warna ungu ini akan menjadi kebiruan.
Langkah pertama,praktikum memasukkan 2mL larutan protein (Larutan albumin 2%)
kedalam tabung reaksi,keadaan albumin mula-mula bening,kemudian larutan albumin
ditambahkan 2mL larutan NaOH 10%,warnanya tetap bewarna bening. Langkah selanjutnya
ditambahkan 5 tetes CuSO4 0,1% lalu dihomogenkan dan larutan tersebut menjadi ungu.
Kemudian ditambah 2 tetes lagi CuSO4 0,1% tersebut maka warna nya berubah menjadi
ungu pekat.
Pad tabung yang berbeda didalam tabung reaksi,kristal urea dipanaskan di atas api kecil
hingga mencair/mendidih. Kristal tersebut berubah menjadi cair dan warnanya bening.

Kemudian ditambahkan air 2 mL. Setelah itu ditabahkan 2mL NaOH 10%,warnanya masih
bewarna bening. Kemudian ditambahkan 5 tetes CuSO4 0,1% maka warna berubah menjadi
warna pink pudar.
Dilakukan percobaan pada kristal urea untuk sebagai blanko ataupun pembanding untuk
larutan albumin 2%. Dari hasil percobaan ini dapat kita lihat bahwa tabung yang berisi
albumin menunjukkan reaksi positif(+) karena pada albumin terdapat senyawa-senyawa
tembaga natrium kompleks. Tabung yang berisi kristar urea menunjukkan reaksi negatif(-).

KESIMPULAN

Setelah melakukan praktikum ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa: Uji biuret adalah
uji umum pada protein untuk semua senyawa yang memiliki ikatan peptida. Protein adalah
sumber asam amino yang mengandung unsur atom C,H,O dan N yang tidak memiliki lemak
dan karbohidrat. Tabung yang berisi kristal urea adalah sebagai blanko atau sebagai
pembanding bagi larutan albumin. Tabung yang berisi larutan albumin 2% adalah
menunjukkan reaksi (+) karena pada larutan tersebut terdapat senyawa tembaga natrium
kompleks. Tabung yang berisi kristal urea menunjukkan reaksi negatif(-) dan bewarna pink
pudar. Warna ungu yang timbul pada larutan albumin disebabkan terbentuknya senyawa
komplreks tembaga natrium biuret.

Daftar Pustaka
Katili,A.S.,2009.Struktur
Biologi.2(5),19-29.

dan

Fungsi

protein


kalogen.

Jurnal

F

Develomental

Patong,A.R.,Dkk 2012.Biokimia Dasar Lembah harapan, proses Makassar.
Samadi,2012. Konsep Ideal Protein(Asam amino) Fokus Pada Ternak Ayam pedaging.
Jurnal.12(2):42-48.