3 Tabel IV.1.1 Nama Kecamatan, Nama Ibu Kota Kecamatan, Luas Wilayah Kecamatan Dan Jumlah KelurahanDesa di Kabupaten Tebo Tahun 2013

PROFIL KABUPATEN TEBO

  Secara geografis Kabupaten Tebo terletak diantara 00 52’ 32” - 10 54’ 50” Lintang

Selatan dan diantara 1010 48’ 57” - 1020 49’ 17” Bujur Timur. Kalau dilihat dari posisinya,

kabupaten Tebo berada dibagian barat laut Provinsi Jambi dan secara administratif berbatasan

dengan:

  • : Kabupaten Indragiri Hilir (Provinsi Riau), Sebelah Utara  : Kecamatan Tabir (Kabupaten Merangin), Sebelah Selatan

     : Kecamatan Tungkal Ulu (Kabupaten Tanjung Jabung Barat),

    Sebelah Timur Kecamatan Mersam (Kabupaten Batanghari) Jujuhan, Tanah Sepenggal, Muaro Bungo (Kabupaten Bungo).
  • (Kabupaten Bungo).

  : Kecamatan Pelepat, Jujuhan, Tanah Sepenggal, Muaro Bungo Sebelah Barat

  Lokasi Kabupaten Tebo berdekatan dengan Kabupaten Bungo, yang merupakan pusat

pemerintahan, pusat kegiatan ekonomi dan pusat permukiman, juga berdekatan dengan jalur

trans Sumatera dan mempunyai hubungan yang terbuka dengan daerah-daerah lainnya di

Sumatera sehingga dengan demikian bisa dikatakan kabupaten Tebo ini mempunyai posisi

yang strategis dari sudut pengembangan wilayah.

  Luas wilayah Kabupaten Tebo, secara administratif adalah 6.461 km2, terdiri dari 12

(dua belas) kecamatan, 107 desa dan 5 Kelurahan. Tabel berikut menyajikan nama

kecamatan, nama ibu kota kecamatan, luas wilayah kecamatan dan jumlah kelurahan/desa.

  Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Tebo 2015 -

  Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Tebo 2015 -

  Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Tebo 2015 -

Tabel IV.1.1

Nama Kecamatan, Nama Ibu Kota Kecamatan, Luas Wilayah Kecamatan

   Muara Tebo - Bangko = 122 km

  6

  11. Serai Serumpun Sekutur Jaya 315,70 -

  8

  12. Muara Tabir Pintas Tuo 509,30 -

  87 Jumlah 6.461

  5 107 Sumber : BPN Kabupaten Tebo dan BPS, dalam Profil Pembangunan Kab.Tebo 2014

  Jarak Ibukota Kabupaten Tebo (Kecamatan Muara Tebo) dengan Ibukota Kabupaten lainnya di Propinsi Jambi, adalah sebagai berikut:

   Muara Tebo - Muara Bungo = 45 km

   Muara Tebo - sengeti = 218 km

   Muara Tebo - sarolangun = 192 km

  5 10.

   Muara Tebo - Kota Jambi = 208 km

   Muara Tebo - muara sabak = 284 km

   Muara Tebo - Muara Bulian = 144 km

   Muara Tebo - Sungai Penuh = 286 km

   Muara Tebo-Kuala Tungkal = 333 km Sedangkan Jarak Ibukota Kabupaten Tebo (Kecamatan Muara Tebo) dengan Ibukota Kecamatan lainnya di kabupaten tebo, adalah sebagai berikut:

   Muara Tebo - teluk singkawang = 17 km

   Muara Tebo - sungai bengkal = 53 km

   Muara Tebo - pulau temiang = 58 km

   Muara Tebo - wirotho agung = 78 km

  VII Koto Ilir Balai Rajo 468,21 -

  9. Tengah Ilir Mangupeh 221,44 -

  

Dan Jumlah Kelurahan/Desa di Kabupaten Tebo Tahun 2013

No Kecamatan Nama Ibu Kota Luas Wilayah (Km

  12

  2 ) Jumlah Kelurahan Jumlah Desa

  1. Tebo Tengah Muara Tebo 983,56

  2

  10

  2. Tebo Ilir Sungai Bengkal, 708,70

  1

  10

  3. Sumay Teluk

  Singkawang 1.268 -

  4. Tebo Ulu Pulau Temiang 410,30

  6

  1

  16 5.

  VII Koto Sungai Abang 658,79 -

  10

  6. Rimbo Bujang Wirotho Agung 406,92

  1

  7

  7. Rimbo Ilir Karangdadi 214,34 -

  9

  8. Rimbo Ulu Sukadamai 295,74 -

   Muara Tebo - sungai abang = 92 km

   = 44 km Muara Tebo - mengupeh  = 50 km Muara Tebo - suka damai  = 15 km Muara Tebo - karang dadi = 50 km Muara Tebo - pinang belai

   = 80 km Muara Tebo - pintas tuo

    = 75 km Muara Tebo - balai rajo

4.2.1 Topografi

  Ketinggian tanah di Kabupaten Tebo sangat bervariasi, Sebagian besar Wilayah

Kabupaten Tebo terletak pada dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 100 meter dari

permukaan laut meliputi 69 % dari luas wilayah Kabupaten dan tersebar diseluruh kecamatan.

Daerah terendah adalah Teluk Rendah, di pinggiran Sungai Batanghari, Kecamatan Tebo Ilir.

Sedangkan daerah yang tertinggi berada pada daerah Bukit Tiga Puluh di wilayah Kecamatan

Sumay.

  

Tabel IV.2.1

Luas Wilayah Menurut Ketinggian Di Kabupaten Tebo

  

No Kecamatan < 50 m 50 - 100 m 100 - 500 m 500 - 1000 m Jumlah

  1. Tebo Ilir 76.826 43.594 11.474 1.406 133.300

  2. Tebo Tengah 57.419 36.450 6.975 8.156 109.000 3. - Tengah Ilir*

  4. Sumay 10.800 43.763 63.463 8.774 126.800

  5. Rimbo Bujang 18.900 36.825 16.875 - 72.600

  • 6. Rimbo Ulu* - - - -

  7. Rimbo Ilir*

  8. Tebo Ulu 9.225 22.275 81.200 112.700 -

  VII Koto 9.000 81.125 1.575 91.700 10. - - - - - Muara Tabir*)

  • 9.

11. Serai Serumpun *) - - - -

  • 12.

  VII Koto Ilir*)

  Jumlah 182.170 264.032 181.562 18.336 646.100 % 28,20 40,87 28,10 2,84 100,00 Sumber : Tebo dalam Angka Tahun 2014 Keterangan *) Data masih bergabung dengan Kecamatan Induk

4.2.2 Kemiringan Lahan

  Wilayah Kabupaten Tebo sebagian besar mempunyai kemiringan dibawah 15 %

meliputi wilayah seluas 523.200 ha atau mencakup 83% dari luas wilayah kabupaten dan

tersebar di seluruh kecamatan. Sebagian lagi dengan kemiringan 16

  • – 40 % meliputi 12% dari

    luas areal, terdapat di kecamatan Sumay dan Kecamatan VII Koto dan sebagian kecil

  Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Tebo 2015 -

  

mempunyai kemiringan diatas 40 % yaitu sebesar 6,6% dari luas areal kabupaten terdapat di

kecamatan Tebo Ilir, Tebo Tengah dan kecamatan Sumay. Kondisi bentang alam demikian

menunjukkan bahwa wilayah kabupaten Tebo relatif datar sampai landai dan akan cocok untuk

usaha pertanian, peternakan dan perkebunan.

  

Tabel IV.2.2

Klasifikasi Lereng dan Luasnya Menurut Kecamatan di Kabupaten Tebo

  No Kecamatan 0 - 2 % 3 - 15 % 16 - 40 % > 40 % Jumlah

  1. Tebo Ilir 35.600 64.000 30.000 3.700 133.300

  2. Tebo Tengah 5.200 90.200 10.400 3.200 109.000

  3. Tengah Ilir* - - - - -

  4. Sumay 4.400 80.800 16.400 25.200 126.800

  5. Rimbo Bujang 8.000 57.000 7.600 - 72.600

  6. Rimbo Ulu*

  7. Rimbo Ilir* - - - - -

  8. Tebo Ulu - 92.300 9.600 10.800 112.700

  VII Koto 13.200 72.500 6.000 91.700

  • 9.

10. Muara Tabir*)

  • 11. Serai Serumpun *) - - - - -
  • 12. VII Koto Ilir*) - - - -

  Jumlah 66.400 456.800 80.000 42.900 646.100 % 10,28 70,70 12,38 6,64 100,00 Sumber : Tebo dalam Angka Tahun 2014 Keterangan *) Data masih bergabung dengan Kecamatan Induk

4.2.3 Hidrologi

  Sungai-sungai yang terdapat di Kabupaten Tebo, diantaranya adalah Sungai Batang

Hari (panjang 300 km), Batang Tebo (29 km), Batang Sumay (70 km), Batang Tabir (52 km),

Batang Langsip (23 km), dan Batang Jujuhan (7 km). Sungai terbesar yang melalui kabupaten

Tebo adalah sungai Batanghari dengan luas wilayah aliran sungai sekitar 71.400 Ha, sedangkan

sungai lainnya merupakan anak sungai dari Batanghari.

  Pada umumnya sumber air yang berasal dari sungai dipergunakan oleh penduduk

untuk berbagai kebutuhan hidup, baik untuk kebutuhan sehari-hari, pertanian maupun jalur

transportasi sungai.

  Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Tebo 2015 -

  Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Tebo 2015 -

  Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Tebo 2015 -

4.2.4 Geologi

A. Formasi Geologi

  Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Tebo 2015 -

  f. Formasi Rantau Ikil 3,013

  1. Erosi Pada daerah yang mempunyai tanah pelapukan cukup tebal dari Formasi Muaraenim (Tmpm) rawan akan terjadinya erosi permukaan, karena sifat dari tanah tersebut tidak padu terutama bila terbuka dan terpengaruh oleh kadar air di dalamnya yang berubah- ubah oleh perubahan cuaca. Tanah ini umumnya berupa lempung - lempung lanauan, berwarna merah kecoklatan, plastisitas tinggi sampai sedang, lunak - agak teguh. Pada

  

Simanjuntak; T. Budhistrisna; Surono: S.Gafoer; dan T.C. Amin (1994),berupa erosi, tanah

lunak, gambut, dan perosokan tanah.

  Sumber : Tebo dalam Angka Tahun 2014

  0.57 Jumlah 646,100 100.00

  a. Batuan Retas Granit 3,651

  4. Batuan Terobosan :

  5.64

  a. Batu Sabak 36,426

  3. Batuan Metamorf :

  1.24

  g. Formasi Lahat Anggota Tengah 7,988

  0.47

  0.15

  Secara garis besar wilayah di Kabupaten Tebo terbentuk dari formasi geologi endapan

permukaan alluvium, batuan sediment dengan berbagai formasi serta dari batuan metamorf

dan batuan terobosan. Formasi geologi palembang anggota atas dan palembang anggota

tengah serta aluvium mencapai 75% dari seluruh areal Kabupaten Tebo.

  e. Formasi Telisa Anggota Bawah 940

  8.38

  d. Formasi Telisa Anggota Atas 54,113

  8.77

  c. Formasi Palembang Anggota Bawah 56,689

  17.68

  b. Formasi Palembang Anggota Tengah 114,230

  35.77

  a. Formasi Palembang Anggota Atas 231,134

  2. Batuan Sedimen :

  21.35

  a. Alluvium, Lanau, Pasir, dan Kerikil 137,916

  1. Endapan Permukaan :

  

Tabel IV.2.3

Luas Wilayah Menurut Formasi Geologi di Kabupaten Tebo

No Formasi Geologi Luas (Ha) Persentase ( % )

B. Geologi Teknik Kendala geologi teknik yang ada di wilayah Kabupaten Tebo menurut Menurut T.O.

  daerah ini, jika tanaman penutup tanah atau vegetasi hilang (lahan terbuka), maka pada saat terjadi hujan akan segera mengerosi tanah lempung

  • – lempung lanauan. Daerah yang sering mengalami erosi ini dapat dilihat pada sepanjang jalur lalu lintas antara Sungai Bengkal (Kecamatan Tebo Ilir) – Muara Tebo (Kecamatan Tebo Tengah).

  2. Tanah lunak Tanah lunak yang dijumpai di Kabupaten Tebo berupa lempung - lempung organik berwarna abu-abu tua, sangat lunak - lunak, mengandung material organik (berada di bagian atas) dan mempunyai nilai tekanan konus (nilai sondir) kurang dari 10 kg/cm2. Sifat lapisan tanah lunak ini gaya gesernya kecil, kemampatannya (kompresibilitas) besar dan koefisien permeabilitas yang kecil, sehingga apabila pembebanan konstruksi melampaui daya dukung kritis, maka akan terjadi kerusakan tanah pondasi. Pada umumnya tanah lunak dijumpai pada daerah yang tersusun oleh Endapan Aluvial (Qa), Lanau, Pasir dan Kerikil (Qal), setempat-setempat pada tanah pelapukan Formasi Kasai (Qtk) dan Formasi Muaraenim (Tmpm).

  3. Gambut Endapan gambut di Kabupaten Tebo dapat dikatagorikan sebagai topogeneous/marsh peat, yaitu gambut yang diendapkan di bawah muka air tanah, umumnya merupakan bentuk depresi topografi daerah dataran rendah. Sedangkan dari jenis tanaman penyusunnya sebagian besar masih berupa rerumputan berserat (Rigg dan Gessel, 1956). Sebarannya menempati daerah yang tersusun oleh Lanau, Pasir, dan Kerikil (Qal) dan Aluvium (Qa), antara lain meliputi daerah sekitar Sungai Alai Kecamatan Tebo Tengah dan Kecamatan Rimbo Ulu.

  4. Perosokan Tanah (Settlement) Proses ini dapat terjadi apabila di bawah lapisan yang keras di jumpai adanya lapisan yang lunak dan kompresibilitasnya tinggi sehingga bila beban yang berada di atasnya melebihi daya dukung yang diijinkan maka kemungkinan besar akan terjadi perosokan (settlement). Di daerah pemetaan yang mempunyai potensi perosokan adalah daerah dataran yang dibentuk oleh Lanau, Pasir, dan Kerikil (Qal) dan Endapan Aluvium (Qa). Oleh karena pada daerah ini di beberapa tempat bagian atasnya agak padat akan tetapi bagian bawahnya merupakan lapisan lempung (lanau lempungan) yang sangat lunak, sehingga bila ada beban yang cukup berat akan mengakibatkan terjadinya perosokan.

  Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Tebo 2015 -

C. Struktur Geologi

  Struktur geologi dapat berupa struktur primer dan struktur sekunder. Struktur primer

terbentuk bersamaan atau sesaat setelah pembentukan batuan, namun kejadiaanya

berlangsung sebelum proses litifikasi (pembatuan), seperti struktur silang siur (cross beding),

riple marks dan lain-lain.

  Sedangkan struktur sekunder dibentuk setelah terjadinya proses litifikasi, seperti

proses ketidak selarasan, kekar, patahan, dan perlipatan. Pada pekerjaan teknik sipil atau

geoteknik yang umum dilakukan adalah yang menyangkut struktur sekunder dan uraian

tentang struktur sekunder akan dibahas berikut ini.

  Dalam perencanaan konstruksi bangunan, bidang ketidak selarasan pada umumnya

menjadi bidang lemah sehingga merupakan kendala yang harus ditanggulangi. Bidang ketidak

selarasan tersebut merupakan pambatas dua batuan yang berbeda umur sehingga

menunjukkan bahwa kedua batuan tersebut mempunyai perbedaan sifat fisik dan keteknikan.

Pada bidang ketidak selarasan ini dapat memperlemeh kuat geser batuan, sehingga dapat

menyebabkan keruntuhan konstruksi yang berdiri di atasnya.

  Dalam hal tertentu bidang ketidak selarasan tersebut menjadi bidang gelincir dari

sebuah longsoran atau dapat menyebabkan kebocoran saluran air kotor melalui bidang

ketidakselarasan. Kadangkala pada bidang ketidak selarasan ini muncul mata air dengan debit

yang cukup besar sehingga menjadi sumber mata air bagi pemukiman atau pengairan.

  Daerah-daerah yang mungkin dijumpai kendala ketidak selarasan adalah daerah yang terletak berbatasan antara Formasi Muaraenim (Tmpm) dengan Formasi Kasai (QTk).

4.2.5 Jenis dan Struktur Tanah

A. Jenis Tanah

  Jenis tanah di Kabupaten Tebo didominasi oleh tanah podsolik merah kuning yang

mencapai 437.954 Ha atau meliputi 67,8 % dari luas areal kabupaten Tebo dan tersebar di

seluruh kecamatan, selanjutnya jenis tanah latosol, alluvial dan organosol masing-masing 21,9

%, 4,7 % dan 5,6 % dari luas Kabupaten Tebo. Jenis tanah latosol terdapat hampir di semua

kecamatan, kecuali Kecamatan Muara Tabir. Sedangkan jenis tanah Organosol tidak terdapat

di kecamatan Tengah Ilir, VII Koto Ilir, Serai Serumpun dan Muara Tabir. Jenis tanah Alluvial

terdapat di kecamatan Tebo Tengah , Sumay, Tebo Ulu, VII Koto, Rimbo Bujang dan Rimbo Ilir.

  Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Tebo 2015 -

B. Tekstur Tanah

  2. Tebo Tengah 105,000 4,000 - - 109,000

  0.00 0.20 100,00 Sumber: Tebo Dalam Angka, Tahun 2014

  1.30

  98.50

  Jumlah 636,400 8,400 - 1,300 646,100 % Kab.

  VII Koto Ilir - - - - -

  11. Serai Serumpun - - - - - 12.

  10. Muara Tabir - - - - -

  VII Koto 91,700 - - - 91,700

  8. Tebo Ulu 112,700 - - - 112,700 9.

  7. Rimbo Ilir - - - - -

  6. Rimbo Ulu - - - - -

  5. Rimbo Bujang 72,600 - - - 72,600

  4. Sumay 122,400 4,400 - - 126,800

  3. Tengah Ilir - - - - -

  Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Tebo 2015 -

Tabel IV.2.4

Penyebaran Jenis Tanah di Kabupaten Tebo, (Ha)

  No Desa/Kelurahan Jenis Tanah (Ha) Jumlah (Ha) PMK Latosol Alluvial Organosol

  7. Rimbo Ilir 20.944 220 152 118 21.434

  1. Tebo Tengah 80.789 3.537 13.747 283 98.356

  2. Tebo Ilir 32.246 24.096 - 14.528 70.870

  3. Sumay 56.566 49.991 6.722 13.521 126.800

  4. Tebo Ulu 34.920 819 2.035 3.256 41.030 5.

  VII Koto 44.301 18.828 2.350 400 65.879

  6. Rimbo Bujang 32.563 2.641 3.252 2.236 40.692

  8. Rimbo Ulu 26.900 650 - 2.024 29.574 9.. Tengah Ilir 12.456 9.688 - - 22.144 10.

  

Tabel IV.2.5

Penyebaran Tekstur Tanah di Kabupaten Tebo (Ha)

No Kecamatan Halus Sedang Kasar Gambut Jumlah

  VII Koto Ilir 26.358 18.114 2.349 - 46.821

  11. Serai Serumpun 18.981 12.589 - - 31.570

  12. Muara Tabir 50.930 - - - 50.930

  Jumlah 437.954 141.173 30.607 36.366 646.100

% Kabupaten 67,78 21,85 4,74 5,63 100

  Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Tebo, 2014

  Hampir seluruh tanah di Kabupaten Tebo mempunyai tekstur tanah halus (98,5%),

hanya Kecamatan Tebo Tengah dan Sumay yang mempunyai tekstur tanah sedang, itupun

jumlahnya sangat sedikit. Kondisi tanah demikian sebenarnya kurang baik untuk usaha

pertanian, namun dengan upaya penambahan bahan organic dan teknik pengolahan yang

tepat tanah bertekstur halus akan baik untuk pertanian.

  1. Tebo Ilir 132,000 - - 1,300 133,300

  Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Tebo 2015 -

  Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Tebo 2015 -

C. Kedalaman Efektif Tanah

  8 Tebo Ulu 112,700 - - 112,700 9.

  7. Rimbo Ilir - - - -

  Jumlah 644,800 - 1,300 646,100 % Kab.

  VII Koto Ilir - - - -

  11. Serai Serumpun - - - - 12.

  10. Muara Tabir - - - -

  VII Koto 91,700 - - 91,700

  6. Rimbo Ulu - - - -

  0.00 0.20 100,00 Sumber: Tebo Dalam Angka, Tahun 2014

  5. Rimbo Bujang 72,600 - - 72,600

  4. Sumay 126,800 - - 126,800

  3. Tengah Ilir - - - -

  2. Tebo Tengah 109,000 - - 109,000

  1. Tebo Ilir 132,000 - 1,300 133,300

  

Tabel IV.2.6

Kedalaman Efektif Tanah di Kabupaten Tebo (Ha)

No Kecamatan >90 cm 60-90 cm <60 cm Jumlah

  Hampir sekitar 99,80% dari luas wilayah Kabupaten Tebo memiliki tanah dengan

kedalaman efektif di atas 90 cm, sedangkan sisanya sebesar 0,20% merupakan tanah dengan

kedalaman efektif kurang dari 60 cm. Kedalaman efektif tanah di bawah 60 cm hanya terdapat

di Kecamatan Tebo Ilir.

  

99.80

4.2.6 Iklim

  Iklim yang ada di kabupaten Tebo secara umum adalah iklim Tropis yang ditandai

dengan adanya dua musim yaitu musim penghujan yang berkisar antara bulan September

sampai bulan Mei dan musim Kemarau antara bulan Juni sampai Agustus, sedangkan rata-rata

curah hujan tahunan adalah 2.683 mm per tahun dengan rata-rata hari hujan 122 hari/tahun.

  Perbedaan temperatur antara daerah terendah dan tertinggi berkisar antara 0 - 1,5 C dengan temperatur rata-rata 29 C

  • – 30 C; Kelembaban udara di Kabupaten Tebo rata-rata tahunan berkisar antara 85,2
  • – 96,1% dengan kelembaban rata-rata 87,92%. Adapun lamanya

    penyinaran matahari, umumnya dapat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, relief daerah dan

    waktu penyinaran serta pengaruh tumbuh-tumbuhan pada suatu daerah. Sedangkan rata-rata

    penyinaran matahari tiap hari di Kabupaten Tebo selama 9 tahun bervariasi antara 4,20 jam

    sampai dengan 6,56 jam.

  Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Tebo 2015 -

4.3.1 Struktur Ruang

  Perkotaan Muara Tebo yang merupakan Ibukota Kabupaten Tebo, secara fisik sudah

merupakan satu kesatuan kawasan terbangun dengan perkotaan Tebing Tinggi. Peranan

perkotaan Muara Tebo sebagai pusat kegiatan dan pusat pelayanan bagi daerah sekitarnya

sudah tidak dapat disangsikan.

  Begitu pula halnya dengan perkotaan Wirotho Agung, sebagai Ibukota Kecamatan

Rimbo Bujang, peranannya sangat penting dalam perekonomian Kabupaten Tebo. Terdapat

berbagai jasa (perbankan dan jasa lainnya) dan perdagangan di perkotaan ini. Angkutan umum

juga telah melayani perkotaan ini baik dalam Provinsi Jambi maupun ke luar provinsi

  Ibukota-ibukota kecamatan lainnya juga peranannya cukup penting dalam

memberikan pelayanan kepada penduduk dan kegiatannya di wilayah kecamatannya atau

beberapa desa di wilayah sekitarnya Terkait dengan hal tersebut di atas, dan telah dikemukakan sebelumnya mengenai beberapa pengertian yaitu sebagai berikut.

   berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten/kota.

  

Pusat Kegiatan Wilayah yang selanjutnya disebut PKW adalah kawasan perkotaan yang

   berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan.

  

Pusat Kegiatan Lokal yang selanjutnya disebut PKL adalah kawasan perkotaan yang

   berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa.

  

Pusat Pelayanan Kawasan yang selanjutnya disebut PPK adalah kawasan perkotaan yang

  Disamping itu pula, dengan memperhatikan fungsi dan keadaan geografis wilayah

Kabupaten Tebo, maka hirarki pusat-pusat permukiman sebagai pusat kegiatan dan

pengembangan wilayah, dapat dikemukakan sebagai berikut.

a. Pusat Pengembangan Utama

  Pusat ini merupakan pusat utama dari suatu wilayah. Biasanya pusat ini dihubungkan

dengan pemusatan penduduk terbesar, keanekaragaman dalam kegiatan sekunder dan tersier.

Disamping itu pula, pusat ini mempunyai kaitan yang sangat penting dengan perekonomian

nasional. Dengan demikian pusat ini dapat berfungsi sebagai penghubung antara pusat-pusat

yang berada dibawahnya dengan perekonomian nasional.

  Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Tebo 2015 -

  Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Tebo 2015 -

  b. Pusat Pengembangan Kedua Pusat permukiman ini merupakan pusat hirarki kedua dalam suatu wilayah dan

merupakan pusat dari suatu sub-wilayah. Pusat ini merupakan pusat pengembangan wilayah

perdesaan yang paling besar, yaitu titik kritis dalam struktur ruang hirarkis yang memadu

fungsi perkotaan dan perdesaan. Hal ini disebabkan karena pusat ini mempunyai fasilitas yang

cukup lengkap seperti fasilitas pemasaran, memproses dan meningkatkan mutu hasil

pertanian, fasilitas keuangan, perdagangan, transportasi, dan fasilitas sosial. Pusat ini

memainkan peranan yang sangat penting untuk menghubungkan pusat ketiga dengan pusat

utama.

  c. Pusat Pengembangan Ketiga Pusat ini merupakan pusat hirarki ketiga dalam suatu wilayah dan merupakan pusat-

pusat pelayanan bagi wilayah pengaruhnya. Pusat ini berperan untuk mengumpulkan

masukan-masukan (input-input) dari pusat yang lebih besar, yang dibutuhkan oleh penduduk

dan kegiatan usaha di wilayah pengaruhnya dan secara serempak mengumpulkan hasil-hasil

produksi wilayah pengaruhnya, kemudian menyalurkannya ke pusat kedua.

  Atas dasar pengertian-pengertian tersebut di atas, maka yang menjadi permasalahan

yaitu: adakah pusat permukiman yang akan dipromosikan menjadi Pusat Kegiatan Wilayah

(PKW), adakah pusat permukiman yang akan dipromosikan menjadi PKL, dan pusat-pusat

permukiman mana yang direncanakan sebagai Pusat Pelayanan Kawasan (PPK).

  

Tabel IV.3.1

Rencana Sistem Pusat Kegiatan dan Pelayanan di Kabupaten Tebo

No. Nama Pusat Kegiatan/ Pelayanan Hierarki Peranan dan Fungsi Keterangan

  1 Muara Tebo PKWp 1. pusat pemerintahan kabupaten, 2. perdagangan dan jasa skala regional, 3. pelayanan transportasi, 4. industri pengolahan, 5. pusat pendidikan, 6. pusat kesehatan, dan 7. pusat peribadatan

  Ibukota Kabupaten Tebo

  2 Wirotho Agung PKL 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. perdagangan dan jasa sub regional, 3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat peribadatan, 6. pusat pendidikan, 7. pelayanan transportasi, dan 8. industri pengolahan

  Ibukota Kecamatan Rimbo Bujang

  3 Sungai Bengkal PKL 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. perdagangan dan jasa sub regional, 3. pusat kesehatan,

  Ibukota Kecamatan Tebo Ilir

  Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Tebo 2015 - No. Nama Pusat Kegiatan/ Pelayanan Hierarki Peranan dan Fungsi Keterangan 4.

  Ibukota Kecamatan Muara Tabir

  11 Suka Damai PPK 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. pusat perdagangan dan jasa, 3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan, 6. pusat peribadatan, dan

  Ibukota Kecamatan Rimbo Ilir

  10 Karang Dadi PPK 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. pusat perdagangan dan jasa, 3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan, 6. pusat peribadatan, dan 7. industri kecil dan kerajinan rumah tangga

  Ibukota Kecamatan Sumay

  9 Teluk Singkawang PPK 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. pusat perdagangan dan jasa, 3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan, 6. pusat peribadatan, dan 7. industri kecil dan kerajinan rumah tangga

  Ibukota Kecamatan Tengah Ilir

  8 Mengupeh PPK 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. pusat perdagangan dan jasa, 3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan, 6. pusat peribadatan, dan 7. industri kecil dan kerajinan rumah tangga

  7 Pintas Tuo PPK 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. pusat perdagangan dan jasa, 3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan, 6. pusat peribadatan, dan 7. industri kecil dan kerajinan rumah tangga

  pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan, 6. pusat peribadatan, dan 7. simpul transportasi

  Ibukota Kecamatan Serai Serumpun

  6 Sekutur Jaya PPK 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. pusat perdagangan dan jasa, 3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan, 6. pusat peribadatan, dan 7. industri pengolahan

  VII Koto

  Ibukota Kecamatan

  5 Sungai Abang PPK 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. pusat perdagangan dan jasa, 3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan, 6. pusat peribadatan dan 7. industri pengolahan

  Ibukota Kecamatan Tebo Ulu

  3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan, dan 6. pusat peribadatan

  4 Pulau Temiang PPK 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. pusat perdagangan dan jasa skala kecamatan,

  Ibukota Kecamatan Rimbo Ulu

  Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Tebo 2015 - No. Nama Pusat Kegiatan/ Pelayanan Hierarki Peranan dan Fungsi Keterangan 7.

  industri kecil dan kerajinan rumah tangga

  12 Balai Rajo PPK 1. pusat pemerintahan kecamatan, 2. pusat perdagangan dan jasa, 3. pusat kesehatan, 4. pusat rekreasi, olahraga dan wisata, 5. pusat pendidikan, 6. pusat peribadatan, dan 7. industri kecil dan kerajinan rumah tangga

  Ibukota Kecamatan

  VII Koto Ilir

  13 Sako Makmur PPL 1. pusat pendidikan, 2. pusat kesehatan, 3. pusat peribadatan, 4. pasar lokal, 5. industri kecil dan kerajinan tangan skala beberapa desa

  Pusat Desa di Kecamatan Serai Serumpun

  14 Suo-Suo PPL 1. pusat pendidikan, 2. pusat kesehatan, 3. pusat peribadatan, 4. pasar lokal, 5. industri kecil dan kerajinan tangan skala beberapa desa

  Pusat Desa di Kecamatan Sumay Sumber: RTRW Kab. Tebo, tahun 2011-2031.

4.3.2 Penggunaan Lahan

  Penggunaan lahan di Kabupaten Tebo didominasi oleh Perkebunan dan hutan meliputi

areal seluas 37,2 % dan 44,4 % dari luas wilayah Kabupaten Tebo. Sedangkan untuk

penggunaan pertanian lahan kering meliputi areal seluas 15,85 % dari luas areal kabupaten

Tebo. Pengusahaan perkebunan meliputi Kelapa sawit, karet dan kelapa dalam sedangkan

kebun campuran meliputi kelapa hibrida, kopi, coklat, buah-buahan, dan lain-lain.

  

Tabel IV.3.2

Penggunaan Lahan Di Kabupaten Tebo

Penggunaan Lahan Luas (Ha) % Kabupaten

  Hutan 286.784,3 44,39 Permukiman 4.319 0,67 Lahan Kering 102.401 15,85 Lahan Basah 5.612 0,87 Karet 111.549 17,26 Kelapa Sawit 40.524 6,27 Kelapa Dalam 1.020 0,16 Campuran 77.498,7 11,99 Sungai, Danau,Rawa 6.780 1,05

  Jumlah 646,100 100

Sumber : Tebo dalam Angka 2014, Dinas Pertanian Tanaman

Pangan Kabupaten Tebo, 2014,

  

Dinas Kehutanan Kabupaten Tebo, 2014,

Dinas Perkebunan Kabupaten Tebo 2014

  Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Tebo 2015 -

4.4.1. Jumlah Dan Laju Pertumbuhan Penduduk

  2,69

  Terjadinya fluktuasi laju pertumbuhan penduduk tersebut dapat disebabkan oleh

faktor pertumbuhan alami serta faktor pertumbuhan tidak alami yaitu adanya migrasi masuk

ke wilayah Kabupaten Tebo seperti adanya transmigrasi maupun karena perkembangan

pembangunan di Kabupaten Tebo.

  Dari tabel tersebut terlihat bahwa jumlah penduduk Kabupaten Tebo terus bertambah

dari tahun ke tahun, namun jika dilihat laju pertumbuhannya relatif berfluktuatif. Pada tahun

2011 laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Tebo sebesar 2,7%, dan 2012 laju pertumbuhan

penduduk Kabupaten Tebo yaitu sebesar 2,69%.

  

Jumlah 305.201 313.420 321.641 2,69

Sumber: Tebo Dalam Angka, Tahun 2014

  2,69

  12 VII Koto Ilir 13.530 13.894 14.258

  2,69

  11 Serai Serumpun 7.768 7.977 8.186

  2,69

  10 VII Koto 18.306 18.799 19.291

  2,70

  9 Tebo Ulu 32.120 32.987 33.853

  2,69

  8 Rimbo Ilir 21.949 22.540 23.131

  Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Tebo 2015 - Dalam proses penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tebo, analisis yang

berhubungan dengan kependudukan perlu dilakukan, karena penduduk pada hakekatnya

merupakan subyek dan sekaligus obyek dari pembangunan.

  Jumlah penduduk Kabupaten Tebo dari tahun ke tahun terus bertambah. Jumlah

penduduk dan laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Tebo antara tahun 2011 sampai

dengan tahun 2013 dapat di lihat pada tabel berikut ini.

  2,69

  6 Rimbo Bujang 61.322 62.972 64.624

  2,69

  5 Tengah Ilir 19.702 20.232 20.762

  2,69

  4 Sumay 18.026 18.511 18.997

  2,69

  3 Tebo Tengah 35.206 36.154 37.104

  2,70

  2 Muara Tabir 15.984 16.415 16.845

  2,70

  1 Tebo Ilir 25.636 26.327 27.017

  

Tabel IV.4.1

Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Tebo

No Kecamatan Penduduk (Jiwa) Laju Pertumbuhan Penduduk 2011 2012 2013

  7 Rimbo Ulu 35.652 36.612 37.573

  Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Tebo 2015 -

  6 Rimbo Bujang 406,92 64.623 159

  4.4.3. Kepadatan Penduduk Komposisi penduduk yang akan diuraikan dibawah ini yaitu komposisi penduduk menurut pendidikan, kegiatan, jenis kelamin dan lainnya.

  50 Sumber: Tebo Dalam Angka, Tahun 2014

  30 Jumlah 6.461 321.641

  12 VII Koto Ilir 468,21 14.258

  26

  11 Serai Serumpun 315,70 8.186

  29

  10 VII Koto 658,79 19.292

  83

  9 Tebo Ulu 410,30 33.854

  8 Rimbo Ilir 214,34 23.132 108

  7 Rimbo Ulu 295,74 37.573 127

  94

  4.4.2. Persebaran dan Kepadatan Penduduk Pada tahun 2013, penduduk Kabupaten Tebo berjumlah 321.641 jiwa. Kecamatan

dengan jumlah penduduk terbesar (20,09%) yaitu Kecamatan Rimbo Bujang dengan jumlah

penduduk sebesar 64.623 jiwa, sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil

(2,55%) yaitu Kecamatan Serai Serumpun dengan jumlah penduduk sebesar 8.186 jiwa.

  5 Tengah Ilir 221,44 20.762

  15

  4 Sumay 1.268 18.997

  38

  3 Tebo Tengah 983,56 37.103

  33

  2 Muara Tabir 509,30 16.844

  38

  1 Tebo Ilir 708,70 27.017

  

Luas Wilayah

(Km2)

Penduduk (Jiwa) Kepadatan

  

Tabel IV.4.2

Kepadatan Penduduk Kabupaten Tebo Menurut Kecamatan

No Kecamatan

  Kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk yang tertinggi yaitu Kecamatan Rimbo

Bujang dengan kepadatan 159 jiwa/km². Kecamatan-kecamatan lainnya dengan tingkat

kepadatan penduduk ≥ 100 jiwa/km² yaitu berturut-turut: Kecamatan Rimbo ulu dengan

kepadatan 127 jiwa/km² dan Kecamatan Rimbo Ilir dengan kepadatan 108 jiwa/km². Adapun

kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk terendah yaitu Kecamatan Sumay dengan

kepadatan 15 jiwa/km².

A. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat pendidikan

  Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan

memberikan gambaran tentang keadaan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan merupakan

indikator pokok kualitas penduduk. Sebagian besar penduduk Kabupaten Tebo yang berumur

10 tahun keatas tidak/belum tamat SD/sederajat sebesar 32,03% dan tamat SD/sederajat

sebesar 32,19%. Penduduk Kabupaten Tebo yang tamat SLTP/sederajat sebesar 20,23% dan

tamat SLTA/sederajat sebesar 10,81%. Hanya sebagian kecil penduduk Kabupaten Tebo yang

tamat D IV/Sarjana yaitu sebesar 1,33%. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut.

  

Tabel IV.4.3

Persentase Penduduk Kabupaten Tebo yang berumur 10 Tahun Keatas Menurut Pendidikan Tertinggi

yang Ditamatkan Tahun 2013

  

No Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Persentase

  1. Tidak/belum tamat SD 32,03

  2. SD/MI/sederajat 32,19 3.. SLTP/MTs/sederajat 20,23

  4. SLTA/MA/sederajat 10,81

  5. SMK 2,23

  6. D I/D II 1,09

  7. D III/Sarjana Muda 0,09

  8. D IV/Sarjana 1,33

  Sumber: Tebo Dalam Angka, Tahun 2014

  B. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengidentifikasikan besarnya penduduk usia

kerja (berumur 15 tahun keatas) yang aktif secara ekonomi, yang diukur dari persentase

jumlah angkatan kerja (bekerja dan pengangguran) terhadap jumlah penduduk usia kerja.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kabupaten Tebo yaitu sebesar 72,40%, dengan jumlah

pengangguran sebesar 2,22%. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut.

  C. Komposisi Penduduk Lainnya Komposisi penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Tebo hampir berimbang

antara Laki-laki dengan Perempuan. Jumlah penduduk laki-laki pada tahun 2013 di Kabupaten

  

Tebo yaitu berjumlah 165.841 jiwa, sedangkan jumlah penduduk perempuan yaitu 155.800

jiwa. Dengan demikian rasio jenis kelamin atau sex ratio yaitu sebesar 106,44.

  Sebagian besar penduduk Kabupaten Tebo memeluk Agama Islam yaitu sebesar

85,97%. Penduduk yang beragama selain Islam relatif sangat sedikit yaitu 0,47% penduduk

Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Tebo 2015 -

  

beragama Kristen Protestan; 0,49% penduduk beragama Kristen Katholik; 0,01% penduduk

beragama Hindu; dan 0,01% penduduk beragama Budha.

  Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Tebo 2015 - Bencana pada dasarnya adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam

dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor

alam dan/atau faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya

korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis

(Pasal 1 butir 1 Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana).

  Berdasarkan kondisi fisik wilayahnya, di kabupaten Tebo mempunyai Potensi terjadi bencana alam berupa bencana erosi dan tanah longsor, banjir dan gempa.

  4.5.1 Erosi Dan Longsor Seperti yang sudah disebutkan pada buku fakta dan analisis, bahwa sebagian besar

tanah di kabupaten Tebo terdiri atas jenis tanah Podsolik Merah Kuning dan Latosol yang

luasnya mencapai 96 % dari total luas wilayah kabupaten Tebo dengan sebaran yang hampir

merata di seluruh kecamatan. Jenis tanah Podsolik termasuk kategori jenis tanah yang peka

terhadap erosi (klas 4) dan jenis tanah Latosol termasuk jenis tanah yang agak peka terhadap

erosi (klas 2); dimana jenis tanah ini terbentuk dari formasi Muaraenim yang cukup tebal yang

secara struktur geologi teknik termasuk rawan akan terjadinya erosi permukaan, karena sifat

dari tanah tersebut tidak padu terutama bila terbuka dan terpengaruh oleh kadar air di

dalamnya yang berubah-ubah oleh perubahan cuaca, sedangkan wilayah kabupaten Tebo

termasuk wilayah yang mempunyai curah hujan agak tinggi (2,683 mm/tahun); Oleh karena itu

maka wilayah kabupaten Tebo memiliki tingkat kepekaan terhadap erosi cukup tinggi atau

dengan kata lain bahwa wilayah kabupaten Tebo berpotensi rawan terhadap bencana erosi

dan tanah longsor. Daerah yang sering mengalami erosi ini dapat di lihat sepanjang jalur lalu

lintas antara Sungai Bengkal (Kecamatan Tebo Ilir)

  • – Muara Tebo (Kecamatan Tebo Tengah),

    Rimbo Bujang, Tebo Ulu dan di kecamatan VII Koto sudah masuk kategori lahan kritis dan

    sangat kritis meliputi areal seluas 26.728,0 Ha.

  4.5.2 Banjir/Genangan Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Tebo 2015 -

  Wilayah Kabupaten Tebo mempunyai beberapa sungai besar dan curah hujan relatif

tinggi dengan topografi sebagian besar dataran rendah akan berpotensi rawan bencana

banjir/genangan. Kondisi fisik wilayah demikian akan dipercepat terjadinya bencana banjir

apabila pengelolaan lahan di bagian atasnya tidak mengindahkan kaidah-kaidah pengelolaan

lahan yang baik seperti pembuatan terassering pada pembukaan lahan di daerah dengan

tingkat kemiringan di atas 15 %. Daerah yang perlu diwaspadai terhadap bahaya banjir

meliputi wilayah sepanjang bantaran sungai seperti di kecamatan Tebo Ulu, Rimbo Ilir, Tebo

Tengah, Tengah Ilir dan kecamatan Tebo Ilir.