Evaluasi masalah utama kejadian medication errors fase administrasi dan drug therapy problems pada pasien Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Agustus 2008 : kajian terhadap penggunaan obat golongan antasida dan antiulserasi - USD Repository
EVALUASI E
I MASALA AH UTAM MA KEJADI
IAN MEDI
ICATION E ERRORS F FASE
ADMINI STRASI da an DRUG T THERAPY Y PROBLEM MS
PAD DA PASIEN N RUMAH H SAKIT B ETHESDA A YOGYAK KARTA
PERIO ODE AGUS STUS 2008
8
(Kajian T Terhadap P Penggunaa an Obat Go olongan An tasida dan Antiulsera asi)
SKRIPS SI
Diaj jukan untuk k Memenuh hi Salah Satu u Syarat
Mem mperoleh Ge elar Sarjana a Farmasi (S S. Farm.)
Prog gram Studi Farmasi
Oleh:
Welinda Turianna S Simanjunta ak
NIM : 05811 N 14103
FAK KULTAS FA ARMASI
UNIVERSIT U TAS SANA ATA DHAR RMA
Y YOGYAKA ARTA
2010
EVALUASI E
I MASALA AH UTAM MA KEJADI
IAN MEDI
ICATION E ERRORS F FASE
ADMINI STRASI da an DRUG T THERAPY Y PROBLEM MS
PAD DA PASIEN N RUMAH H SAKIT B ETHESDA A YOGYAK KARTA
PERIO ODE AGUS STUS 2008
8
(Kajian T Terhadap P Penggunaan n Obat Gol longan Ant tasida dan n Antiulsera asi)
SKRIPS SI
Diaj jukan untuk k Memenuh hi Salah Satu u Syarat
Mem mperoleh Ge elar Sarjana a Farmasi (S S. Farm.)
Prog gram Studi Farmasi
Oleh:
Welinda Turianna S Simanjunta ak
N NIM : 05811 14103
FAK KULTAS FA ARMASI
UNIVERSIT U TAS SANA ATA DHAR RMA
YOGYAKA Y ARTA
2010
ii iii
iv
Yakobus 1 : 3-4 “ Sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu
itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itumemperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna
dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun”Aku minta pada Tuhan setangkai bunga segar, Ia beri aku kaktus berduri..Aku minta pada Tuhan Allah binatang mungil nan cantik, Ia beri aku ulat berbulu..Aku sempat sedih, protes, dan kecewa..Betapa tidak
adilnya ini..tapi kemudian kaktus itu berbunga sangat indah sekali, dan ulat
itu pun tumbuh dan berubah menjadi kupu-kupu yang teramat cantik..Itulah
jalan Allah indah pada waktu-Nya!!! Allah tidak memberi apa yang kita harapkan tapi Ia memberi apa yang kitaperlukan..Kadang kita sedih, kecewa, terluka, tapi jauh diatas segalanya, Ia
sedang merajut yang ter’BAIK untuk kehidupan kita….
Halaman ini kupersembahkan untuk
Tuhan Yesus Kristus yang telah menjadi pendamping hidup penulis hingga
saat ini, dan sampai selamanya..
Papa dan Mama yang telah banyak berkorban buat kehidupan penulis
Kakak dan adik penulis yang telah menjadi bagian terpenting dalam hidup
penulis
Dan orangāorang yang telah mendukung penulis selama ini
Fil 3 :13-14 “….., tetapi ini yang aku lakukan : aku melupakan
apa yang telah berada di belakangku dan mengarahkan diri
kepada apa yang dihadapanku, dan berlari-lari kepada
tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi
dari Allah dalam Kristus Yesus”
v vi
PRAKARTA
Puji dan syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kasih dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Evaluasi Akar Permasalahan Kejadian Medication Errors Fase
Administrasi dan Drug Therapy Problems pada Pasien Rumah Sakit
Bethesda Periode Agustus 2008 (Kajian Terhadap Penggunaan Obat
Golongan Antasida dan Antiulserasi)” ini dengan baik.Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana farmasi pada program studi Ilmu Farmasi, Jurusan Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini bukanlah suatu hal yang mudah, banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Direktur Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Bethesda.
2. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi dan dosen penguji yang telah memberikan saran, semangat, dan dukungan dalam proses penyusunan skripsi.
3. dr. Luciana Kuswibawati, M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran, semangat, dan dukungan dalam proses penyusunan skripsi. vii viii 4. Dra. L. Endang Budiarti, M.Pharm., Apt. yang telah bersedia menjadi pembimbing lapangan serta memberikan bimbingan selama penulis melakukan pengambilan data untuk penelitian ini.
5. Ibu Ana dan semua perawat yang bertugas di bangsal kelas III Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta atas bantuan dan kesabaran selama proses pengambilan data penelitian ini.
6. Mama dan papa yang telah melahirkan, dan mendukung penulis selama ini.
7. Saudara-saudaraku Wulandani Simanjuntak, Bonar Simanjuntak dan juga adikku tersayang Benmarch Pranto Simanjuntak yang telah memberikan kasih sayang, doa, dan semangat selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
8. Stella, Bambang, Nolen, Vivi, Andin, Donald, dan Siska, atas kekompakan dan kebersamaan selama proses pencarian data.
9. Maya, Denok, Dhita, Tami, dan teman-teman FKK 2005 atas kebersamaan dan kekompakan yang diberikan selama ini.
10. Kak Ratih, Jeane, Iin, Bethi, Desi, Laurin, penghuni kos 99999 atas kebersamaan, keceriaan, dan dukungan yang diberikan kepada penulis.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa keterbatasan pikiran, waktu, dan tenaga membuat penulisan skripsi ini tidak sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini lebih baik lagi. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan.
Penulis ix
INTISARI
Obat golongan antasida dan antiulserasi berperan penting dalam kesehatan masyarakat. Medication Errors (ME) adalah kejadian yang merugikan pasien, akibat pemakaian obat selama dalam penanganan tenaga kesehatan yang sebetulnya dapat dicegah. Drug Therapy Problems (DTP) merupakan masalah- masalah yang tidak diinginkan yang dialami pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat sehingga dapat mengganggu tercapainya tujuan terapi.
Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian non eksperimental, rancangan deskriptif evaluatif. Tujuannya adalah menyusun rekomendasi dan strategi aplikatif untuk mengurangi kejadian ME dan DTP pada pasien RS Bethesda berdasarkan hasil identifikasi masalah utama ME fase adminstrasi dan DTP di RS Bethesda.
Hasil penelitian menunjukkan adanya ME dan DTP pada 36 kasus yang diamati. Berdasarkan hasil evaluasi didapatkan 14 kasus (38,9%) yang tidak mengalami DTP, dan 22 kasus (61,1%) mengalami DTP. DTP yang terjadi yaitu 19 kasus (52,8%) dosis terlalu rendah, 1 kasus (2,8%) dosis terlalu tinggi, 2 kasus (5,6%) ada obat tanpa indikasi, 1 kasus (2,8%) ada indikasi tetapi tanpa obat, dan 1 kasus (2,8%) compliance. Sedangkan pada ME, didapatkan 6 kasus (16,7%) yang tidak mengalami ME, dan 30 kasus (83,3%) yang mengalami ME, yaitu 1 kasus (2,8%) ME salah menulis instruksi, 1 kasus (2,8%) ME pemberian obat diluar instruksi, 21 kasus (58,3%) ME dosis keliru, dan 17 kasus (47,2%) ME administration error .
Kata kunci (keywords): antasida, antiulserasi, medication error, drug therapy
problems
x
ABSTRACT
Antacid and antiulcer are important in medical. Medication Errors (ME), which is caused by the use of drugs in medical treatment for preventable diseases, can harm the patients. Drug Therapy Problems (DTP) is unwanted problems in the relation to the drug usage that can hinder the achievement of therapy aims.
This research includes non-experimental research and descriptive evaluatif plan. The objective is to arrange recommendations and applicable strategies in order to decrease ME and DPT happening to the patients of Bethesda Hospital by identifying of the main source of administration-phase ME and DTP in Bethesda Hospital.
The result of the observation showed that ME and DTP were found in the 36 cases observed. From the evaluation, 14 cases (38,9%) did not indicate DTP, and 22 cases (61,1%) DTP were found. DTP included 19 cases (52,8%) of dose too low, 1 case (2,8%) of dose too high, 2 cases (5,6%) of unnecessary therapy, 1 case (2,8%) of need for additional drug therapy, and 1 case (2,8%) of compliance. For the ME cases, it was found that 6 cases (16,7%) did not indicate any ME, and
30 ME cases (83,3%) were found which included 1 case (2,8%) ME of instruction miswriting, 1 case (2,8%) ME of medication out of the instruction, 21 cases (58,3%) ME of wrong dosage, and 17 cases (47,2%) ME of administration error.
Keywords: antacid, antiulcer, medication error, drug therapy problems xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ iii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ v PERNYATAAN PUBLIKASI ................................................................... vi PRAKATA ................................................................................................. vii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... ix
INTISARI .................................................................................................. x
ABSTRACT ................................................................................................. xi
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xxii DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xxiv BAB I PENGANTAR ................................................................................
1 A.
1 Latar Belakang ...................................................................................
1.
3 Permasalahan .................................................................................
2.
4 Keaslian penelitian ........................................................................
3.
6 Manfaat penelitian .........................................................................
B.
7 Tujuan Penelitian ...............................................................................
1.
7 Tujuan umum ................................................................................
2.
7 Tujuan khusus.................................................................................
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ........................................................
8 xii
A.
8 Medication Error ...............................................................................
B.
10 Drug Therapy Problems .....................................................................
C.
10 Saluran Pencernaan..............................................................................
D.
12 Ulkus Peptik …………..…………………………………………….
1.
12 Definisi …………………………………………………………...
2.
12 Patofisiologi …………………………………………………......
3.
13 Manifestasi klinik ……………………………………………….
E.
13 Penatalaksanaan Terapi ……………………………………………..
1.
13 Tujuan terapi ……………………………………………………..
2.
14 Sasaran terapi …………………………………………………… 3.
14 Terapi …………………………………………………………….
F.
19 Keterangan Empiris ………………………………………………… BAB III METODE PENELITIAN ............................................................
20 A.
20 Jenis dan Rancangan Penelitian .........................................................
B.
20 Definisi Operasional ...........................................................................
C.
22 Variabel Penelitian .............................................................................
D.
22 Subyek Penelitian ...............................................................................
E.
23 Bahan Penelitian .................................................................................
F.
23 Lokasi Penelitian ................................................................................
G.
24 Tata Cara Pengumpulan Data .............................................................
1.
24 Tahap orientasi ..............................................................................
2.
25 Tahap pengambilan data ................................................................
3.
26 Tahap penyelesaian data .............................................................. xiii
xiv H. Tata Cara Analisis Hasil ……………………………………………
45 C. Evaluasi Medication Errors (ME) Fase Administration .....................
55 5. Compliance/ketaatan pasien ...........................................................
55 4. Ada indikasi tetapi tanpa obat ........................................................
54 3. Ada obat tanpa indikasi ..................................................................
52 1. Dosis terlalu rendah ........................................................................ 53 2. Dosis terlalu tinggi .........................................................................
Medication Errors administration errror ....................................... 50 D. Evaluasi Drug Therapy Problems (DTP) ...........................................
48 3. Medication Errors dosis keliru ....................................................... 49 4.
48 2. Medication Errors pemberian obat diluar instruksi........................
46 1. Medication Errors salah menulis instruksi.....................................
38 2. Profil terapi secara khusus .............................................................
26 I. Kesulitan Penelitian ………………………………………………...
37 1. Profil terapi secara umum ..............................................................
36 B. Profil Terapi Kasus yang Menerima Obat Antasida dan Antiulserasi.
33 5. Berdasarkan pekerjaan ...................................................................
32 4. Berdasarkan diagnosis utama .......................................................
31 3. Berdasarkan pendidikan terakhir ...................................................
Berdasarkan umur ........................................................................... 30 2. Berdasarkan jenis kelamin .............................................................
29 A. Profil Kasus yang Menerima Obat Antasida dan Antiulserasi………. 30 1.
28 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………...
55
E.
Evaluasi Masalah Utama ME Fase Administrasi dan DTP pada Pasien Kasus yang Menggunakan Obat Golongan Antasida dan Antiulserasi…………………………………………..........................
61 F.
62 Rangkuman Pembahasan ...................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................
64 A.
64 Kesimpulan ........................................................................................
B.
65 Saran ................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
66 LAMPIRAN................................................................................................
68 BIOGRAFI PENULIS ............................................................................... 128 xv
DAFTAR TABEL
Tabel I. Bentuk-bentuk Medication Errors ………………………………
8 Tabel II. Taksonomi & kategorisasi Medication Error Versi the National
Coordinating Council for Medication Error Reporting and Prevention …………………….…………………………………
9 Tabel III. Informasi mengenai obat-obat Antasida dan Antiulserasi yang digunakan berdasarkan MIMS ed.7 dan Durg Information
th Handbook 11 Edition …………………………………………
16 Tabel IV. Pengelompokkan Kasus yang Menerima Obat Golongan Antasida dan Antiulserasi di Bangsal Dewasa Kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode agustus 2008 Berdasarkan Diagnosis…....................................................................................
34 Tabel V. Pengelompokkan Kasus yang Menerima Obat Golongan Antasida dan Antiulserasi di Bangsal Dewasa Kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode agustus 2008 Berdasarkan Jenis Penyakit…………………………………………………………..
36 Tabel VI. Pengelompokkan Kasus yang Menerima Obat Golongan Antasida dan Antiulserasi di Bangsal Dewasa Kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode agustus 2008 Berdasarkan Jumlah Total Unit Obat yang Diterima…………………………………
38 Tabel VII. Golongan dan Jenis Obat Sistem Gastrointestinal & Hepatobilier yang Diterima Oleh Pasien Pengguna Obat Antasida dan
39 Antiulserasi Berdasarkan Nama Generik....................................... xvi Tabel VIII. Golongan dan Jenis Obat Sistem Kardiovaskular dan Hematopoietik yang Diterima Oleh yang Diterima Oleh Pasien Pengguna Obat Antasida dan Antiulserasi Berdasarkan Nama Generik…………………………………………………………..
39 Tabel IX. Golongan dan Jenis Obat Sistem Pernapasan yang Diterima oleh Pasien Pengguna Obat Golongan antasida dan antiulserasi Berdasarkan Nama Generik…...…………………………………
40 Tabel X. Golongan dan Jenis Obat Sistem Neuromuskular yang Diterima Oleh Pasien Pengguna Obat Golongan antasida dan antiulserasi Berdasarkan Nama Generik……………………………………...
41 Tabel XI. Golongan dan Jenis Obat Sistem Hormon yang Diterima Oleh Pasien Pengguna Obat Golongan antasida dan antiulserasi Berdasarkan Nama Generik….…………………………...…….
41 Tabel XII. Golongan dan Jenis Obat Antibiotika yang Diterima Oleh Pasien Pengguna Obat Golongan antasida dan antiulserasi Berdasarkan Nama Generik…………………………………….......………..
42 Tabel XIII. Golongan dan Jenis Obat Kemoterapeutik yang Diterima Oleh Pasien Pengguna Obat Golongan antasida dan antiulserasi Berdasarkan Nama Generik……………………………….……
42 Tabel XIV. Golongan dan Jenis Obat Sistem Endokrin dan Metabolik yang Diterima Oleh Pasien Pengguna Obat Golongan antasida dan antiulserasi Berdasarkan Nama Generik…………………………
43 Tabel XV. Golongan dan Jenis Obat Sistem Vitamin dan Mineral yang xvii Diterima Oleh Pasien Pengguna Obat Antasida dan Antiulserasi Berdasarkan Nama Generik ..………………………………….
43 Tabel XVI. Golongan dan Jenis Obat Nutrisi yang Diterima Oleh Pasien Pengguna Obat Golongan antasida dan antiulserasi Berdasarkan Nama Generik…………………………………………….……
44 Tabel Golongan dan Jenis Obat Mata yang Diterima Oleh Pasien
XVII. Pengguna Obat Golongan antasida dan antiulserasi Berdasarkan Nama Generik……………………………………………………
44 Tabel Golongan dan Jenis Obat Dermatologi yang Diterima Oleh
XVIII. Pasien Pengguna Obat Golongan antasida dan antiulserasi Berdasarkan Nama Generik……………………………………
44 Tabel XIX. Golongan dan Jenis Obat Alergi dan Sistem Imunitas yang Diterima Oleh Pasien Pengguna Obat Golongan antasida dan antiulserasi Berdasarkan Nama Generik…………………………
44 Tabel XX. Golongan, Jenis Obat Lain yang Diterima Oleh Pasien Pengguna Obat Golongan antasida dan antiulserasi……………………......
45 Tabel XXI. Profil Terapi Obat Golongan Antasida dan Antiulserasi yang Diterima oleh Pasien di Bangsal dewasa kelas III RS Bethesda Periode Agustus 2008 …..………………………………………..
45 Tabel Pengelompokkan Kejadian ME Fase Administrasi pada Kasus
XXII. yang Menerima Obat Golongan Antasida dan Antiulserasi di Bangsal dewasa kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008………………………………….............................
47 xviii Tabel Kelompok Kasus ME Salah Menulis Instruksi pada Kasus yang
XXIII. Menerima Obat Golongan Antasida dan Antiulserasi di Bangsal dewasa kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008…………………….…………………………………….......
48 Tabel Kelompok Kasus ME Pemberian Obat Diluar Instruksi pada
XXIV. Kasus yang Menerima Obat Golongan Antasida dan Antiulserasi di Bangsal dewasa kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008……………………………………………………..
48 Tabel Kelompok Kasus ME Dosis Keliru pada Kasus yang Menerima
XXV. Obat Golongan Antasida dan Antiulserasi di Bangsal dewasa kelas III RS Bethesda Yogyakarta Agustus 2008………………………….……...............................................
49 Tabel Kelompok Kasus ME Administration Error Kasus yang
XXVI. Menerima Obat Golongan Antasida dan Antiulserasi di Bangsal dewasa kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008................................................................................................
51 Tabel Pengelompokkan Kejadian DTP pada Kasus yang Menerima
XXVII. Obat Golongan Antasida dan Antiulserasi di Bangsal dewasa Kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008………………………………………………………………
53 Tabel Kelompok Kasus DTP Dosis Terlalu Rendah pada Kasus yang
XXVIII. Menerima Obat Golongan Antasida dan Antiulserasi di Bangsal dewasa kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus xix
2008……………………………………………………………
54 Tabel Kelompok Kasus DTP Dosis Terlalu Tinggi pada Kasus yang
XXIX. Menerima Obat Golongan Antasida dan Antiulserasi di Bangsal dewasa kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008……………………………………………………………
54 Tabel Kelompok Kasus Ada Obat Tanpa Indikasi pada Kasus yang
XXX. Menerima Obat Golongan Antasida dan Antiulserasi di Bangsal dewasa kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008………………………………………………………….…
55 Tabel Kelompok Kasus DTP Ada Indikasi Tetapi Tanpa Obat pada
XXXI. Kasus yang Menerima Obat Golongan Antasida dan Antiulserasi di Bangsal dewasa kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008………………………………………………………………
55 Tabel Kelompok Kasus DTP Compliance pada Kasus di Bangsal
XXXII. dewasa kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008……………............................................................................
56 Tabel Contoh Evaluasi Kasus DTP pada Pasien Pengguna Obat
XXXIII. Golongan Antasida dan Antiulserasi di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008……………………………....
56 Tabel Contoh Evaluasi Kasus DTP pada Pasien Pengguna Obat
XXXIV. Golongan Antasida dan Antiulserasi di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008……………………………...
57 xx Tabel Contoh Evaluasi Kasus DTP pada Pasien Pengguna Obat
XXXV. Golongan Antasida dan Antiulserasi di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008………………………………
58 Tabel Contoh Evaluasi Kasus DTP pada Pasien Pengguna Obat
XXXVI. Golongan Antasida dan Antiulserasi di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008……………………………..
59 Tabel Contoh Evaluasi Kasus DTP pada Pasien Pengguna Obat
XXXVII. Golongan Antasida dan Antiulserasi di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008………………………...…...
60 xxi
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Regulasi Sekresi Asam Lambung.................................................
10 Gambar 2. Diagram Saluran Cerna..................................................................
11 Gambar 3. Persentase Kasus yang Menerima Obat Golongan Antasida dan Antiulserasi di Bangsal dewasa kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 Berdasarkan Golongan Umur………………………………………………………..….
31 Gambar 4. Persentase Kasus yang Menerima Obat Golongan Antasida dan Antiulserasi di Bangsal dewasa kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 Berdasarkan Jenis Kelamin…
32 Gambar 5. Persentase Kasus yang Menerima Obat Golongan Antasida dan Antiulserasi di Bangsal dewasa kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 Berdasarkan Pendidikan Terakhir………………………………………………….............
33 Gambar 6. Persentase Kasus yang Menerima Obat Golongan Antasida dan Antiulserasi di Bangsal dewasa kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 Berdasarkan Diagnosis…………………………………………………………
35 Gambar 7. Persentase Kasus yang Menerima Obat Golongan Antasida dan Antiulserasi di Bangsal dewasa kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 Berdasarkan Jenis Penyakit…
36 Gambar 8. Persentase Kasus yang Menerima Obat Golongan Antasida dan xxii Antiulserasi di Bangsal dewasa kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 Berdasarkan Jenis Pekerjaan
37 Gambar 09. Persentase Kejadian ME pada Kasus yang Menerima Obat Golongan Antasida dan Antiulserasi di Bangsal Dewasa kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008…………...……
47 Gambar 10. Persentase Kejadian DTP pada Kasus yang Menerima Obat Golongan Antasida dan Antiulserasi di Bangsal dewasa kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008………………
53 xxiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian………………………………………….…
68 Lampiran 2 Wawancara Apoteker…………………………………………..
69 Lampiran 3 Wawancara Dokter……………………………………………..
70 Lampiran 4 Wawancara Perawat…………………………………………....
71 Lampiran 5 Data Kasus Pengguna Obat Golongan Antasida dan Antiulserasi di Bangsal Kelas III RS Bethesda dalam Periode Agustus 2008……...
80 Lampiran 6 Daftar Obat Golongan Antasida dan Antiulserasi yang digunakan di Bangsal Kelas III RS Bethesda dalam Periode Agustus 2008… 117 Lampiran 7 Wawancara Visit Bangsal……………………………………… 118 Lampiran 8 Data Home Visit Kasus di Bangsal Kelas III RS Bethesda dalam
Periode Agustus 2008 yang menerima Obat Golongan Antasida dan Antiulserasi ………….………………………………………... 124 Lampiran 9 Informed Consent………………………………………………… 126 xxiv
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Medication error adalah suatu kesalahan dalam proses pengobatan yang
seharusnya dapat dicegah dan proses tersebut masih berada dalam pengawasan dan tanggung jawab profesi kesehatan (Anonim, 2000). Medication error merupakan kasus yang paling sering terjadi tetapi jarang sekali dilaporkan maupun dikemukakan di muka umum. Studi pada tahun 1993 sampai dengan 1998 yang dilaporkan Food and Drug Administration (FDA) menyebutkan
medication error fatal yang paling sering terjadi pada fase administrasi yaitu
penggunaan obat dengan dosis yang kurang sesuai 41%, salah obat dan rute pemberian sebanyak 16% (Stoppler and Marks, 2006).
Drug Therapy Problems adalah suatu permasalahan atau kejadian yang
tidak diharapkan atau yang kemungkinan akan dialami pasien selama proses terapi akibat penggunaan obat, sehingga mengganggu tujuan terapi yang diinginkan (Cippole and Strand, 2004).
Medication errors dan drug therapy problems yang terjadi tentunya dapat
merugikan pasien yaitu dapat menyebabkan kegagalan terapi, biaya pengobatan semakin tinggi, dan bahkan dapat menimbulkan efek obat yang tidak diinginkan.
Penyakit gangguan pada sistem gastrointestinal berupa peptik ulser merupakan penyakit yang mempunyai prevalensi cukup tinggi, baik di Indonesia maupun di beberapa negara lain. Peptik ulser seringkali dianggap sebagai penyakit
1 gangguan pencernaan yang biasa sehingga jarang sekali penderita memeriksakan diri, dan lebih memilih untuk mengobati sendiri atau mendiamkannya saja.
Penanganan peptik ulser biasanya terjadi jika penderita sudah mengalami sakit yang parah, dan sering kambuh. Penanganan yang terlambat ini dapat mengakibatkan penderita beresiko kehilangan pekerjaan, kualitas hidup pasien menurun, serta harus membiayai pengobatan yang mahal. Terapi farmakologi yang digunakan adalah golongan obat antasida, dan antiulserasi (Anonim, 2009).
Obat antasida merupakan obat yang sering dijumpai di pasaran dibandingkan dengan obat antiulserasi lainnya. Fungsi antasida didalam pengobatan ulkus adalah sebagai pendukung kesembuhan ulkus, bukan untuk menyembuhkan ulkus (Neal, 2002). Akan tetapi, sebagian masyarakat langsung menggunakan antasida (tanpa melakukan pemeriksaan kepada tenaga medis terlebih dahulu) jika merasakan nyeri pada bagian abdominal perut. Hal ini dapat menyebabkan semakin parahnya penyakit.
Efektivitas penggunaan obat antasida dan antiulserasi juga interaksi obat antasida dan antiulser dengan obat lain merupakan masalah yang sering berkaitan dengan medication error dan drug therapy problems sehingga diperlukan evaluasi penggunaan obat golongan antasida dan antiulserasi untuk menjamin penggunaan obat yang aman, tepat, dan efektif. Evaluasi penggunaan obat golongan antasida dan antiulserasi dilakukan dengan cara observasi kejadian riil ME pada fase administrasi yang dalam hal ini dilakukan pada pasien RS Bethesda Periode Agustus 2008.
Penelitian ini dilakukan di RS Bethesda Yogyakarta, sebagai bentuk kerjasama antara Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma dengan pihak RS Bethesda Yogyakarta dalam rangka peningkatan pelayanan farmasi klinis di rumah sakit. Selain itu, rumah sakit ini telah memiliki program yang bertujuan pada patient safety sesuai dengan tujuan farmasis.
Penelitian ini akan bersifat prospektif sehingga diharapkan dapat menemukan dan memecahkan masalah utama timbulnya ME terutama fase administrasi dan DTP pada penggunaan obat golongan antasida dan antiulserasi pada pasien untuk mendukung pelaksanaan isu patient safety di RS Bethesda Yogyakarta.
1. Permasalahan
Permasalahan utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah: ”apakah yang menjadi masalah utama terjadinya ME fase administrasi dan
DTP pada pasien bangsal dewasa kelas III RS Bethesda Yogyakarta yang
menggunakan obat golongan antasida dan antiulserasi?”. Selain itu juga
terdapat permasalahan tambahan yang ingin diamati sebagai pendukung permasalahan utama, yaitu : a. bagaimanakah profil terapi pasien bangsal dewasa kelas III yang menggunakan obat golongan antasida dan antiulserasi di RS Bethesda
Yogyakarta Periode Agustus 2008 dilihat dari penggunaan terbanyak berdasarkan jumlah obat, jenis obat, bentuk sediaan, aturan pakai obat? b. bagaimanakah profil terapi pasien bangsal dewasa kelas III yang menggunakan obat golongan antasida dan antiulserasi di Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 dilihat dari segi umur, tingkat pendidikan, jenis kelamin, jenis pekerjaan, penyakit? c. permasalahan ME dan DTP apa saja yang terjadi saat penggunaan obat golongan antasida dan antiulserasi oleh pasien bangsal dewasa kelas III
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008? 2. Keaslian penelitian
Penelitian mengenai Evaluasi Masalah Utama Kejadian Medication
Error Fase Administrasi dan Drug Therapy Problems dengan Kajian terhadap
Obat Golongan Antasida dan Antiulserasi pada Pasien Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 belum pernah dilakukan di Universitas Sanata Dharma. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan masalah ME fase
administrasi dan DTP adalah a.
Studi Potensial Medication Error pada Peresepan Bangsal Anak di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Februari-April 2003 : ditinjau dari aspek
transcribing : kesulitan membaca penulisan angka desimal oleh Fitri (2005)
b.Evaluasi Medication Errors Resep Racikan Pasien Pediatrik di Farmasi Rawat Jalan RS Bethesda pada Bulan Juli Tahun 2007 : Tinjauan Fase Dispensing Oleh Erlin (2007) c. Evaluasi Peresepan Kasus Pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta yang Menerima Resep Racikan Periode Juli 2007 : Tinjauan Kasus Gangguan Sistem Saluran Cerna oleh Amanda (2007) d. Evaluasi Masalah Utama Kejadian Medication Error Fase Administrasi dan
Drug Therapy Problems pada Pasien Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Periode Agustus - September 2008 (Kajian Obat Alergi) oleh Robertus Bambang (2008) e. Evaluasi Masalah Utama Kejadian Medication Error Fase Administrasi dan
Drug Therapy Problems pada Pasien Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Periode Agustus 2008 (Kajian terhadap Penggunaan Obat Analgesik pada Kasus Osteomuskular) oleh Nolen Mayrani Manik (2008) f. Evaluasi Masalah Utama Kejadian Medication Errors Fase Administrasi dan
Drug Therapy Problems Pada Pasien Rumah Sakit Bethesda Agustus–
September 2008 (Kajian terhadap Penggunaan Obat Golongan Serebrovaskuler) oleh Fransisca Tri Wituningtyas (2008) g. Evaluasi Masalah Utama Kejadian Medication Errors Fase Administrasi dan
Drug Therapy Problems Pada Pasien Rumah Sakit Bethesda Agustus–
September 2008 (Kajian Terhadap Obat Gangguan Sistem Kardiovaskuler) oleh Olivia Ganeswati (2008) h.
Evaluasi Masalah Utama Kejadian Medication Error Fase Administrasi dan
Drug Therapy Problems pada Pasien Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Periode Agustus 2008 (Kajian terhadap Penggunaan Obat Golongan Antiemetik) oleh Stella Maxda Juwita (2008) i. Evaluasi Masalah Utama Kejadian Medication Errors Fase Administrasi dan
Drug Therapy Problems Pada Pasien Rumah Sakit Bethesda Agustus–
September 2008 (Kajian Terhadap Obat Gangguan Sistem Saluran Urinari) oleh Andina Paramita (2008) j.
Evaluasi Masalah Utama Kejadian Medication Error Fase Administrasi dan
Drug Therapy Problems pada Pasien Rumah Sakit Bethesda Periode Agustus
2008 (Kajian Penggunaan Obat Sistem Saluran Pernapasan) oleh Donald Tandiose (2008) k. Evaluasi Masalah Utama Kejadian Medication Errors Fase Administrasi Dan
Drug Therapy Problems Pada Pasien Rumah Sakit Bethesda Periode
Agustus-September 2008 (Kajian Terhadap Penggunaan Obat Gangguan Sistem Endokrin) oleh Sekar Candra Dewi (2008).
Penelitian mengenai Evaluasi Masalah Utama Kejadian Medication
Error Fase Administrasi dan Drug Therapy Problems dengan kajian obat
golongan antasida dan antiulserasi pada pasien Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 berdasarkan hasil penelusuran pustaka dengan sifat pengambilan data yang prospektif, sepanjang pengetahuan penulis belum pernah dilakukan.
Manfaat penelitian 3.
a.
Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber referensi untuk mendeskripsikan ME dan DTP yang riil terjadi pada pasien yang menggunakan obat golongan antasida dan antiulserasi di RS Bethesda Yogyakarta.
b.
Manfaat praktis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk pengambilan keputusan oleh farmasis dalam mempraktekkan pharmaceutical care dan menerapkan isu patient safety di rumah sakit, secara khusus RS Bethesda Yogyakarta dan secara umum RS di Indonesia yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pelayanan terapi obat.
B. Tujuan Penelitian Tujuan umum 1.
Secara umum penelitian ini bertujuan mengevaluasi masalah utama terjadinya ME fase administrasi dan DTP pada penggunaan obat golongan antasida dan antiulserasi di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008.
Tujuan khusus 2.
Tujuan khusus penelitian ini adalah a. melihat gambaran profil terapi pasien bangsal dewasa kelas III yang menggunakan obat golongan antasida dan antiulserasi di Rumah Sakit