Evaluasi komposisi, indikasi, dosis, dan interaksi obat resep racikan untuk pasien pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007 - USD Repository

EVALUASI KOMPOSISI, INDIKASI, DOSIS, DAN INTERAKSI OBAT RESEP RACIKAN UNTUK PASIEN PEDIATRI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA PERIODE JULI 2007 SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Ilmu Farmasi Oleh:

  Stefani Yuanita Cahyono NIM : 048114119

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

EVALUASI KOMPOSISI, INDIKASI, DOSIS, DAN INTERAKSI OBAT RESEP RACIKAN UNTUK PASIEN PEDIATRI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA PERIODE JULI 2007 SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Ilmu Farmasi Oleh:

  Stefani Yuanita Cahyono NIM : 048114119

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

SKRIPSI EVALUASI KOMPOSISI, INDIKASI, DOSIS, DAN INTERAKSI OBAT RESEP RACIKAN UNTUK PASIEN PEDIATRI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA PERIODE JULI 2007

  Oleh ; Stefani Yuanita Cahyono

  NIM: 048114119 telah disetujui oleh: Pembimbing Utama: Rita Suhadi, M.Si.,Apt.

  Tanggal 28 Januari 2008

  Aku hendak ber syukur kepada-M u Y a Tuhan, Allahku Dengan segenap hatiku Dan memuliakan nama-M u

  

Untuk selama-lamanya

( M azmur 86: 12) K a r y a i n i k u p e r s e m b a h k a n u n t u k : K a r y a i n i k u p e r s e m b a h k a n u n t u k : K a r y a i n i k u p e r s e m b a h k a n u n t u k : A l l ah Yang M ah a Kuasa.

  A y ah dan Ibu t er cint a sebagai u ngkapan h or mat dan t er ima kasih ku at as semua doa dan dukunganny a dal am meny el esaikan st udi. A dikku dan Yo, t er ima kasih at as dukungan dan semangat ny a.

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Stefani Yuanita Cahyono Nomor Mahasiswa : 048114119

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : Evaluasi Komposisi, Indikasi, Dosis, dan Interaksi Obat Resep Racikan untuk Pasien Pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007 beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me- ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 25 Januari 2008 Yang menyatakan ( Stefani Yuanita Cahyono )

  

PRAKATA

  Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah dan bimbingan-Nya kepada penulis selama menyelesaikan penelitian ini.

  Skripsi berjudul “Evaluasi Komposisi, Indikasi, Dosis, dan Interaksi Obat Resep Racikan untuk Pasien Pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007” ini ditulis dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Ilmu Farmasi Universitas Sanata Dharma.

  Keberhasilan penelitian ini juga tidak terlepas dari bantuan dan perhatian orang-orang yang ada di sekitar penulis yang telah memberikan saran, kritik, dan dukungan kepada penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Ibu Rita Suhadi, M.Si.,Apt. selaku dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Ibu Rita Suhadi, M.Si.,Apt. selaku dosen pembimbing utama dan penguji yang telah membimbing serta memberikan kritik dan saran kepada penulis.

  3. Ibu Endang selaku apoteker pembimbing lapangan yang telah membimbing serta memberikan saran dan kritik kepada penulis selama pengambilan data.

  4. Ibu Aris Widayati, M.Si.,Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran kepada penulis.

  5. Bapak Yosef Wijoyo, M.Si.,Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran kepada penulis.

  6. Direktur Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

  7. Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta atas segala bantuannya.

  8. Seluruh Apoteker Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta atas bantuan dan dukungannya.

  9. Seluruh Asisten Apoteker Instalasi Farmasi Rawat Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta atas bantuannya.

  10. Seluruh perawat yang bertugas di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta atas bantuan dan dukungannya.

  11. Ketua Pusmarsa Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta atas bantuannya.

  12. Kepala dan Staf Bidang Rekam Medik Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang telah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini.

  13. Seluruh dokter anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang telah bersedia menjadi responden.

  14. Seluruh pasien pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang secara tidak langsung telah membantu dan mendukung penelitian ini.

  15. Ayah, Ibu, dan Adik atas doa, cinta, dan dukungan yang telah memberikan semangat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi.

  16. Yosia R.A.M terima kasih atas doa, cinta, dukungan, dan bantuannya yang telah memberi semangat penulis untuk menyelesaikan skripsi. Terima kasih untuk waktu yang telah diberikan untuk mendengar keluh kesahku.

  17. Amanda, Novi, Erlyn terima kasih atas dukungan, bantuan, dan kebersamaan kita selama penelitian ini.

  18. Cendani, Frengky, Brian teman pertamaku di Fakultas Farmasi USD. Terima kasih untuk kenangan indah kita, semoga persahabatan kita abadi.

  19. Ita, Henny, dan Dian terima kasih atas dukungannya.

  20. Kak Wilma, Cicil, Rosa, dan Limdra terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

  21. Teman-teman Fakultas Farmasi angkatan 2004 kelas C dan kelas Farmasi Klinis-Komunitas (FKK) terima kasih atas kebersamaan kita selama ini.

  22. Teman-teman kost amakusa terima kasih atas dukungan yang telah diberikan kepada penulis.

  23. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis dengan senang hati menerima segala saran dan kritik yang dapat membangun penelitian ini. Penulis berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 17 Desember 2007 Penulis Stefani Yuanita Cahyono

  

INTISARI

  Keamanan dalam penggunaan obat untuk anak-anak harus diberi perhatian karena penggunaan obat yang tidak tepat dapat membahayakan anak tersebut. Pemeriksaan pada penggunaan racikan untuk pasien pediatri belum pernah dilakukan untuk memastikan keamanan dan manfaatnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji kerasionalan komposisi racikan dan indikasi berdasarkan rekam medik pasien pediatri di Bangsal Anak dan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007.

  Penelitian ini termasuk penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif evaluatif dan pengambilan data secara accidental. Pengambilan data dilakukan melalui resep dan rekam medik pasien. Penelitian dilakukan dengan mengevaluasi komposisi, indikasi, dosis, dan interaksi obat resep racikan pada pasien pediatri di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007.

  Di instalasi farmasi rawat jalan, sebesar 78% terapi untuk pasien pediatri menggunakan sediaan racikan dan 22% sediaan bukan racikan. Di bangsal anak sebesar 52% menggunakan sediaan racikan dan 48% sediaan bukan racikan. Komposisi dan jumlah komposisi racikan Rumah Sakit Bethesda periode Juli 2007 meliputi 2 komposisi terdapat 6 jenis racikan, 3 komposisi 7 jenis racikan, 4 komposisi 4 jenis racikan, dan 5 komposisi 2 jenis racikan. Terdapat 17 jenis racikan yang digunakan sebanyak 401 penggunaan untuk pasien pediatri yang digunakan belum sesuai dengan indikasi referensi. Terdapat 10 jenis racikan yang digunakan sebanyak 81 penggunaan yang memerlukan penyesuaian dosis. Terdapat 5 jenis racikan yang digunakan sebanyak 209 penggunaan yang berpotensi terjadi interaksi obat.

  Kata kunci : Pediatri , racikan, komposisi, dosis, indikasi, dan interaksi obat

  

ABSTRACT

  The safeness in giving medicine for children must be giving attention because the inappropriate giving of the medicine can harm the children. The analyzing of using compound medicine for pediatric patient has never been done to ascertain of it risk and benefit. This research has been done to study rationality of composition of compound medicine and indication based on medical record for pediatric patient in children ward and outpatient clinic of Bethesda hospital period July 2007.

  The research included to non experimental study with descriptive evaluative design and the data got accidentally. Data was taken from patient’s recipe and medical record. This research has done by evaluated composition, indication, dose, and drug interaction of patient’s compound medicine recipe in Bethesda hospital period July 2007.

  In the outpatient clinic, 78% therapy for pediatric patient used compound medicine and 22% used no compound medicine. In children ward 52% therapy for pediatric patient used compound medicine and 48% used no compound medicine. The composition and amount of composition of compound medicine in Bethesda hospital period July 2007 covered 2 compositions with 6 types of compound medicine, 3 compositions with 7 types or compound medicine, 4 compositions with 4 types of compound medicine, 5 compositions with 2 types of compound medicine. There were 17 types of compound medicine that used for 401 times to the pediatric patient which were inappropriate to the reference indication. And there were 10 types of compound medicine that used for 81 times which needed the adjustment dose. Also there were 5 types of compound medicine that used 209 times which had the potency to make the drug interaction happened.

  Keyword: pediatric, compound medicine, composition, dose, indication, and drug interaction

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................. iii HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................iv HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................vi PRAKATA ....................................................................................................vii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...........................................................x

  INTISARI.......................................................................................................xi ....................................................................................................xii

  ABSTRACT

  DAFTAR

  ISI ............................................................................................... xiii DAFTAR TABEL .......................................................................................xvii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................xix DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................xx

  BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................1 A. Latar Belakang...........................................................................................1

  1. Permasalahan .......................................................................................4

  2. Keaslian Penelitian ...............................................................................4

  3. Manfaat Penelitian................................................................................5

  B. Tujuan Penelitian .......................................................................................6

  2. Tujuan Khusus .....................................................................................6

  BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ..............................................................8 A. Pediatri.......................................................................................................8

  1. Absorpsi Obat ......................................................................................9

  2. Distribusi Obat ...................................................................................10

  3. Metabolisme Obat ..............................................................................11

  4. Ekskresi Obat .....................................................................................11

  B. Penyesuaian Dosis dan Bentuk Sediaan Obat untuk Pediatri.....................11

  1. Bentuk Sediaan Obat ..........................................................................11

  2. Dosis Obat .........................................................................................12

  C. Peresepan Rasional ..................................................................................13

  1. Manfaat (Efikasi) ...............................................................................14

  2. Risiko Rendah ....................................................................................14

  3. Penggunaan Klinis dan Data Kinetik Tersedia ....................................14

  4. Harga .................................................................................................14

  5. Bentuk Sediaan yang Tersedia............................................................15

  6. Risiko Keracunan ...............................................................................15

  7. Kombinasi Produk..............................................................................15

  D. Interaksi Obat...........................................................................................15

  1. Interaksi Farmasetik ...........................................................................16

  2. Interaksi Farmakodinamik ..................................................................16

  3. Interaksi Farmakokinetik....................................................................17

  F. Keterangan Empiris..................................................................................20

  BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................21 A. Jenis dan Rancangan Penelitian................................................................21 B. Definisi Operasional.................................................................................21 C. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................24 D. Obyek Penelitian......................................................................................24 E. Bahan Penelitian ......................................................................................26 F. Jalannya Penelitian...................................................................................26

  1. Tahap Orientasi ..................................................................................26

  2. Tahap Pengambilan Data....................................................................27

  3. Tahap Pengolahan Data ......................................................................27

  G. Tata Cara Analisis Hasil...........................................................................28

  1. Presentase Distribusi Racikan.............................................................28

  2. Komposisi dan Jumlah Penggunaan Racikan ......................................28

  3. Indikasi Obat......................................................................................29

  4. Dosis Obat .........................................................................................29

  5. Interaksi Obat.....................................................................................29

  H. Kesulitan Penelitian .................................................................................30

  BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................31 A. Latar Belakang Penggunaan Racikan pada Pasien Pediatri .......................31

  1. Dokter ................................................................................................31

  2. Apoteker ............................................................................................33

  1. Jumlah Penggunaan Racikan ..............................................................35

  C. Komposisi dan Jumlah Komposisi Resep Racikan Untuk Pasien Pediatri .37

  1. Komposisi dan jumlah komposisi racikan...........................................37

  D. Indikasi Obat............................................................................................41

  1. Rawat Jalan ........................................................................................43

  2. Rawat Inap .........................................................................................49

  E. Dosis Obat ...............................................................................................51

  1. Rawat Jalan ........................................................................................51

  2. Rawat Inap .........................................................................................55

  F. Interaksi Obat...........................................................................................57

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................61 A. Kesimpulan..............................................................................................61 B. Saran........................................................................................................62 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................63 LAMPIRAN ..................................................................................................66 BIOGRAFI PENULIS .................................................................................128

  

DAFTAR TABEL

  Tabel

  I. Komposisi dan Jumlah Komposisi Racikan untuk Pasien Pediatri Di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Periode Juli 2007……................................................

  39 Tabel

  II. Komposisi dan Jumlah Komposisi Racikan untuk Pasien Pediatri Di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007………………………………………………

  39 Tabel

  III. Total Komposisi dan Jumlah Komposisi Racikan untuk Pasien Pediatri Di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007………….....................................................................

  40 Tabel

  IV. Perbandingan antara Indikasi Penggunaan dengan Indikasi Berdasarkan Referensi Resep Racikan yang Terdiri dari 2 Komposisi untuk Pasien Pediatri di Instalasi Farmasi Rawat

  44 Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007…. Tabel

  V. Perbandingan antara Indikasi Penggunaan dengan Indikasi Berdasarkan Referensi Resep Racikan yang Terdiri dari 3 Komposisi untuk Pasien Pediatri di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007…. 46

  Tabel

  VI. Perbandingan antara Indikasi Penggunaan dengan Indikasi Berdasarkan Referensi Resep Racikan yang Terdiri dari 4 Komposisi untuk Pasien Pediatri di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007….

  47 Tabel

  VII. Perbandingan antara Indikasi Penggunaan dengan Indikasi Berdasarkan Referensi Resep Racikan yang Terdiri dari 5 Komposisi untuk Pasien Pediatri di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007…. 48

  Tabel

  VIII. Perbandingan antara Indikasi Penggunaan dengan Indikasi Berdasarkan Referensi Resep Racikan yang Terdiri dari 2 Komposisi untuk Pasien Pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007…………….......

  49 Tabel

  IX. Perbandingan antara Indikasi Penggunaan dengan Indikasi Berdasarkan Referensi Reep Racikan yang Terdiri dari 4 Komposisi untuk Pasien Pediatri di Bangsal Anak Rumah Tabel X. Racikan yang Terdiri dari 2 Komposisi untuk Pasien Pediatri Di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Periode Juli 2007 yang Memerlukan Penyesuaian Dosis……..

  52 Tabel XI. Racikan yang Terdiri dari 3 Komposisi untuk Pasien Pediatri Di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Periode Juli 2007 yang Memerlukan Penyesuaian Dosis…...... 53

  Tabel XII. Racikan yang Terdiri dari 4 Komposisi untuk Pasien Pediatri Di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Periode Juli 2007 yang Memerlukan Penyesuaian Dosis…….. 54

  Tabel XIII. Racikan yang Terdiri dari 5 Komposisi untuk Pasien Pediatri Di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Periode Juli 2007 yang Memerlukan Penyesuaian Dosis…….. 54

  Tabel XIV. Racikan yang Terdiri dari 2 Komposisi untuk Pasien Pediatri Di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Periode Juli 2007 yang Memerlukan Penyesuaian Dosis………………………... 56

  Tabel XV. Racikan yang Diberikan pada Pasien Pediatri Di Instalasi Farmasi Rawat Jalan dan di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Periode Juli 2007 yang Berpotensi Terjadi Interaksi Obat……………………………………………………………

  58 Tabel XVI. Signifikansi Interaksi Obat Racikan pada Pasien Pediatri Di Instalasi Farmasi Rawat Jalan dan di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Periode Juli 2007……………………………...

  60

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Bagan Obyek Penelitian……………………………………….. 24 Gambar 2. Tahap Jalannya Penelitian……………………………………... 26 Gambar 3. Rata-rata Distribusi Penggunaan Obat pada Pasien Pediatri di

  Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007…………………………………. 36

  Gambar 4. Rata-rata Distribusi Penggunaan Obat pada Pasien Pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007……………………………………………………………. 36

  Gambar

5. Perbandingan Jumlah Komposisi dan Jumlah Penggunaan

  Racikan pada Pasien Pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007…………………………………. 41

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran

  1. Daftar Racikan untuk Pasien Pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007……………………

  66 Lampiran

  2. Distribusi Resep Racikan untuk Pasien Pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007……………..

  68 Lampiran

  3. Daftar Racikan untuk Pasien Pediatri Rumah Sakit Bethesda yang teramati pada Periode Juli 2007……………

  70 Lampiran 4. Evaluasi Indikasi dan Dosis Racikan untuk Pasien Pediatri Di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007…………………………………………... 81

  Lampiran 5. Evaluasi Indikasi dan Dosis Racikan untuk Pasien Pediatri Di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007...............................................

  90 Lampiran 6. Evaluasi Interaksi Obat untuk Pasien Pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007............................... 111

  Lampiran

  7. Hasil Wawancara Dokter Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.............................................................................. 114

  Lampiran

  8. Hasil Wawancara Apoteker Penanggung Jawab Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta...... 122

  Lampiran 9. Hasil Wawancara Apoteker Penanggung Jawab Instalasi Farmasi Bagian Produksi Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.............................................................................. 125

  Lampiran

  10. Hasil Wawancara Asisten Apoteker Instalasi Farmasi Bagian Produksi Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta............. 127

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Anak-anak merupakan salah satu kelompok di masyarakat yang rentan

  terhadap penyakit. Di rumah sakit sering dijumpai kelompok pasien anak-anak yang disebut juga pasien pediatri. Dalam pengobatan, anak-anak tidak dapat diperlakukan sebagai orang yang berukuran kecil. Pengobatan pada anak merupakan hal yang bersifat khusus dikaitkan dengan perkembangan tubuh anak yang belum sempurna. Obat pada anak dapat berbahaya jika tidak diberikan dengan tepat karena organ-organ pada anak belum sempurna pertumbuhannya.

  Pengobatan pada anak harus dilakukan dengan tepat dan dipantau untuk memastikan keamanan pengobatan yang diterima oleh pasien (Sanjoyo, 2007).

  Penelitian tentang penggunaan obat pada anak-anak masih terbatas. Oleh karena itu keamanan dan manfaat dari banyak obat pada anak-anak belum dapat diketahui. Banyak obat yang belum mempunyai ijin untuk digunakan pada anak-anak bahkan oleh produsennya beberapa obat tersebut dikontraindikasikan untuk anak-anak. Apabila obat-obat ini digunakan untuk anak-anak maka keamanan obat tersebut harus diperhatikan (Anonim, 2003). Kesalahan pengobatan pada anak-anak merupakan salah satu masalah yang penting. Jika terjadi kesalahan dalam perhitungan dosis yang diberikan ataupun dalam pemilihan obat untuk anak-anak dapat menimbulkan kejadian yang tak diinginkan seperti kematian (Sutcliffe, 1999).

  Dari penelitian di Kanada dalam setahun ditemukan 4 juta resep diresepkan untuk pasien pediatri. Seribu empat ratus obat yang diresepkan untuk pasien pediatri digunakan tidak sesuai dengan usia yang diperbolehkan oleh badan kesehatan Kanada dan keamanan dan manfaatnya untuk anak-anak belum diketahui (Hall, 2004).

  Menurut Jong, Vulto, Hoog, Schimmel, Tibboel, Anker (2001) terdapat 2139 resep untuk pasien pediatri yang teramati di suatu rumah sakit di Belanda, sebesar 34% obat yang diresepkan diijinkan digunakan untuk anak-anak sedangkan 48% obat yang diresepkan tak diijinkan digunakan untuk anak-anak, dan 18% obat yang diresepkan ”off label” yaitu obat yang digunakan tidak sesuai dengan usia yang diijinkan atau melalui rute pemberian yang tak diijinkan. Di Amerika Serikat sebesar 80% obat tidak diijinkan untuk digunakan pada anak- anak (Sutcliffe, 1999).

  Sebagian besar obat-obat yang tersedia hanya diijinkan untuk digunakan pada orang dewasa dan tidak memiliki ijin untuk digunakan pada anak-anak.

  Obat-obat yang tersedia memiliki formulasi yang kurang sesuai untuk digunakan pada anak-anak. Penggunaan obat pada anak biasanya berdasarkan pada modifikasi dari formulasi bentuk dan dosis obat. Dosis untuk anak-anak biasanya merupakan ekstrapolasi dari dosis dewasa (Jong et al, 2001).

  Pada umumnya obat-obat yang tersedia di masyarakat diformulasikan untuk orang dewasa sedangkan obat untuk anak-anak jarang tersedia. Pasien anak pada umumnya susah menerima obat dalam bentuk tablet, kapsul dan pil. Dalam

  (serbuk terbagi) atau sirup. Obat-obat untuk anak memiliki jumlah yang terbatas di pasaran, sehingga untuk pengobatan pada anak dilakukan peracikan dan pembuatan racikan untuk pengobatan anak-anak masih berlangsung sampai sekarang. Sediaan racikan yang digunakan oleh pasien pediatri biasanya berasal dari obat yang sudah diformulasi di pabrik kemudian digerus dan dicampur menjadi sediaan yang baru. Obat yang sudah menjadi produk akhir tak layak untuk direformulasi ulang atau dicampur dengan sediaan jadi lainnya. Penggunaan racikan untuk anak-anak sendiri belum pernah dilakukan pemeriksaan secara kualitatif dan kuantitatif sehingga tidak ada jaminan dalam keamanan dan khasiat penggunaannya.

  Banyaknya penggunaan sediaan racikan dan terbatasnya penelitian obat pada pasien pediatri mendorong peneliti untuk mengetahui penggunaan resep racikan pada pasien pediatri. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang merupakan salah satu rumah sakit swasta terbesar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Selain itu rumah sakit ini termasuk dalam rumah sakit swasta tipe utama dengan akreditasi ISO 9000. Rumah Sakit Bethesda memiliki 8 orang apoteker yang telah menjalankan kegiatan farmasi klinis. Dalam kerjasamanya dengan Universitas Sanata Dharma, pihak Rumah Sakit Bethesda mengajukan isu patient safety untuk pasien anak. Penelitian ini merupakan salah satu bagian dari penelitian tentang patient safety untuk pasien anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

  1. Permasalahan

  Berikut adalah permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini:

  a. apakah alasan atau latar belakang pemilihan dan penggunaan sediaan racikan untuk pasien pediatri yang diberikan oleh dokter (medicine prescriber) dan apoteker (medicine dispenser) di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta?

  b. berapa jumlah atau proporsi penggunaan resep racikan untuk pasien pediatri di Bangsal Anak dan Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007?

  c. berapa jumlah komposisi dan komposisi racikan untuk pasien pediatri di Bangsal Anak dan Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007?

  d. apakah resep racikan yang diberikan pada pasien pediatri di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007 digunakan sesuai dengan indikasi?

  e. apakah resep racikan untuk pasien pediatri di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007 memerlukan penyesuaian dosis?

  f. apakah terdapat kemungkinan adanya interaksi obat secara teoritis dalam resep racikan untuk pasien pediatri di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007?

  2. Keaslian penelitian

  Penelitian mengenai evaluasi komposisi, dosis, indikasi, dan interaksi obat resep racikan untuk pasien pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007 belum pernah dilakukan. Penelitian tentang penggunaan dan peneliti lain, akan tetapi penelitian ini berbeda dalam hal tujuan penelitian, subyek penelitian, waktu penelitian, dan lokasi penelitian.

  Beberapa penelitian tentang penggunaan resep pada pasien pediatri antara lain: a. Unlicensed and Off-Label Drug Use in Pediatric Wards: Prospective Study yang diteliti oleh Sean Turner, Alexandra Longworth, Anthony J. Nunn, dan

  Imti Choonara pada tahun 1998.

  b. Off-Label and Unlicensed Drug Use among French Office Based

  Paediatricians yang diteliti oleh M. Chalumeau, J. M. Treluyer, B. Salanave,

  R. Assathiany, G. Cheron, N. Crocheton, C. Rougeron, M. Mares, G. Breart, dan G.Pons pada tahun 2000.

  c. Evaluasi Peresepan Obat Bagi Penderita Gastroenteritis Akut Anak di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih pada Tahun 1998 yang diteliti oleh Pati pada tahun 2000.

3. Manfaat penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

a. Manfaat teoritis

  Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber informasi atau wacana mengenai penggunaan resep racikan pada pasien pediatri di Rumah Sakit.

b. Manfaat praktis

  Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam evaluasi, pemilihan dan penggunaan resep racikan untuk terapi pasien anak di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

B. Tujuan penelitian

  1. Tujuan umum

  Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kerasionalan komposisi obat racikan dan indikasi berdasarkan rekam medik pasien pediatri di Bangsal Anak dan Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007.

  2. Tujuan khusus

  Dalam penelitian ini tujuan khusus yang ingin dicapai adalah:

  a. mengetahui latar belakang pemilihan dan penggunaan resep racikan untuk pasien pediatri yang diberikan oleh dokter (medicine prescriber) dan apoteker (medicine dispenser) di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

  b. mengetahui jumlah atau proporsi penggunaan sediaan racikan untuk pasien pediatri di Bangsal Anak dan Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007.

  c. mengetahui komposisi dan jumlah komposisi resep racikan untuk pasien pediatri di Bangsal Anak dan Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007. d. mengkaji ketepatan indikasi resep racikan yang diberikan pada pasien pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007.

  e. mengkaji ketepatan dosis resep racikan untuk pasien pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007.

  f. mengkaji adanya kemungkinan terjadinya interaksi obat secara teoritis dalam resep racikan untuk pasien pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007.

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Pediatri Pasien pediatri dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yaitu:

  1. bayi yang baru lahir (premature) berusia kurang dari 37 minggu di dalam kandungan 2. neonatus adalah dari awal kelahiran hingga berusia 1 bulan 3. bayi berusia 1 bulan hingga 1 tahun 4. anak-anak berusia 1 hingga 11 tahun 5. remaja berusia 12 hingga 16 tahun (Nahata dan Takemoto, 2005).

  Terapi pada pasien pediatri berbeda dengan terapi pada orang dewasa. Terapi pada pasien pediatri harus memperhatikan efek samping obat karena pasien pediatri rentan terhadap efek samping obat dan tidak jarang dapat menimbulkan kematian pada anak. Selain itu, terapi pada pasien pediatri harus memperhatikan dosis obat. Dosis untuk pasien pediatri tak dapat ditentukan secara mudah hanya dengan mengekstrapolasikan dosis dewasa pada anak. Pada pengaturan dosis untuk pasien pediatri, faktor bioavailabilitas, farmakokinetik, farmakodinamik, manfaat, dan efek samping obat harus diperhatikan karena pasien pediatri mempunyai usia, fungsi organ dan tingkat penyakit yang berbeda dengan orang dewasa (Nahata dan Takemoto, 2005).

  Hal lain yang mempengaruhi terapi pada pasien pediatri adalah tidak yang cocok tidak jarang sediaan obat yang sudah jadi mengalami reformulasi untuk penyesuaian terhadap dosis dan bentuk sediaan yang dibutuhkan oleh anak (Nahata dan Takemoto, 2005).

  Pemberian obat untuk pasien pediatri harus memperhatikan karakteristik fisiologi anak seperti kematangan organ penyusun tubuh karena hal ini akan mempengaruhi keamanan dan efektifitas dari terapi obat (Doyle, 2000). Proses fisiologis anak mempengaruhi profil farmakokinetika, profil ini akan berubah secara bermakna pada tahun pertama kehidupan khususnya beberapa bulan pertama kehidupan (Koren, 2004).

  Faktor-faktor farmakokinetika yang mempengaruhi terapi pada pediatri meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat.

1. Absorpsi obat

  Faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi obat antara lain adalah aliran darah pada tempat pemberian obat dan fungsi saluran cerna. Pada pemberian obat secara intramuskuler ataupun subkutan pada bayi yang baru lahir dipengaruhi oleh aliran darah di tempat absorpsi. Jika anak mempunyai massa otot yang sedikit, maka absorpsi obat dapat menjadi tidak terduga karena obat dapat tetap tinggal dalam otot dan diabsorpsi lambat sehingga jika perfusi meningkat dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi obat dan menimbulkan efek toksik (Koren, 2004).

  Pada pemberian obat secara peroral pada anak-anak dan bayi, proses absorpsi biasanya terjadi di lambung berbeda dengan orang dewasa dimana lambung mempengaruhi absorpsi obat di saluran cerna. Pada bayi pH saluran cerna lebih tinggi (kurang asam) jika dibandingkan dengan pH lambung orang dewasa sehingga akan mempengaruhi absorpsi beberapa obat. pH lambung pada anak seiring dengan kematangan organ akan menjadi semakin asam hingga mencapai pH 2. Pemberian susu pada anak-anak akan meningkatkan pH lambung dan menghambat absopsi obat yang bersifat asam sehingga pemberian obat diusahakan saat perut kosong (Doley, 2000).

  Pada bayi waktu pengosongan lambung lama dan tak dapat diperkirakan sehingga akan mempengaruhi kontak obat dengan lapisan epitelium lambung.

  Seiring dengan kematangan organ maka waktu pengosongan lambung akan meningkat (Doley, 2000).

2. Distribusi obat

  Distribusi obat dipengaruhi oleh volume distribusi obat, pada anak-anak memiliki proporsi cairan lebih banyak daripada padatan sebagai komposisi penyusun tubuh sehingga volume distribusi pada anak akan menjadi semakin besar. Hal ini menjadi penting untuk obat-obat yang larut dalam air (Doley, 2000).

  Faktor lainnya yang mempengaruhi distribusi obat adalah ikatan obat pada protein plasma. Pada bayi, ikatan protein berkurang sehingga dapat meningkatkan konsentrasi obat dalam plasma. Hanya obat dalam keadaan bebas yang dapat memberikan efek sehingga dengan meningkatnya konsentrasi obat dalam plasma dapat meningkatkan efek obat dan dapat menyebabkan efek toksik jika berlebihan (Koren, 2004).

  3. Metabolisme obat

  Metabolisme obat kebanyakan terjadi di hepar. Pada bayi, besar hepar adalah 40% dari keseluruhan massa tubuh sehingga hal ini menyebabkan luasnya permukaan yang dapat digunakan untuk metabolisme obat. Tetapi kematangan organ pemetabolisme dan enzim pemetabolisme mempengaruhi metabolisme obat, jika organ dan enzim tidak matang maka akan menghambat metabolisme dari obat (Doley, 2000). Karena rendahnya kemampuan memetabolisme obat pada bayi maka akan banyak obat memiliki laju klirens yang lambat dan perpanjangan waktu paruh eliminasi. Apabila dosis obat dan aturan pakai obat tak diubah dengan tepat dapat menimbulkan efek yang tak diinginkan dari obat yang dimetabolisme di hati (Koren, 2004).

  4. Ekskresi obat

  Tingkat filtrasi glomerulus pada bayi yang baru lahir lebih rendah dibandingkan dengan anak yang lebih besar usianya ataupun pada orang dewasa.

  Tingkat filtrasi glomerulus pada bayi hanya 30-40% dari orang dewasa. Oleh karena itu obat yang eliminasinya tergantung pada fungsi ginjal akan mengalami klirens perlahan dari tubuh terutama pada minggu pertama kehidupan (Koren, 2004).

B. Penyesuaian Dosis dan Bentuk Sediaan Obat untuk Pediatri

1. Bentuk sediaan obat

  Pemberian obat pada pasien pediatri, dosis obat dipengaruhi oleh bentuk biasanya diberikan dalam bentuk eliksir ataupun suspensi. Eliksir adalah larutan alkohol dengan molekul obat dilarutkan dan didistribusikan secara merata.

  Suspensi mengandung partikel obat yang tidak larut dan harus didistribusikan ke seluruh pelarut dengan pengocokan (Koren, 2004).

  Pada anak-anak yang belum dapat menelan tablet dan obat tak tersedia dalam bentuk sirup, obat biasanya diberikan dalam bentuk serbuk. Untuk meningkatkan kepatuhan minum obat pada anak terutama jika anak menerima banyak jenis obat, maka dilakukan pencampuran obat menjadi satu jenis sediaan obat dan biasanya diberikan dalam bentuk serbuk. Serbuk yang biasa digunakan adalah serbuk terbagi (pulveres/puyer). Serbuk terbagi mengandung satu atau lebih bahan aktif dengan zat tambahan yang bersifat inert untuk memproduksi berat minimum 120 mg. Zat tambahan yang paling sering digunakan adalah laktosa (Collet dan Aulton, 1990).

2. Dosis Obat

  Pemberian dosis pada pasien pediatri biasanya berdasarkan pada berat badan dari bayi ataupun anak sebagai contoh miligram per kilogram berat badan setiap hari (Nahata dan Takemoto, 2005). Untuk pemberian dosis berdasarkan luas permukaan tubuh lebih dianjurkan karena luas permukaan tubuh berhubungan langsung dengan kecepatan metabolisme tubuh (Laurence, 1997).

  Dosis untuk pasien pediatri dapat dihitung berdasarkan usia, berat badan, dan luas permukaan tubuh. Dosis pediatri dari perhitungan sebaiknya tidak melampaui dosis orang dewasa. Rumus perhitungan dosis obat untuk pasien Umur (Dalil Young) : ( )

  umur tahun Dosis Dosis dewasa x =

  12 Berat Badan (Dalil Clark) :

  • Umur

  Berat Badan (kg ) Dosis Dosis dewasa x =

  70 (Koren, 2004)

C. Peresepan Rasional

  Resep merupakan dokumen legal, sebagai sarana komunikasi profesional dari dokter dan penyedia obat, untuk memberikan obat kepada pasien sesuai dengan kebutuhan medis yang telah ditentukan (Anonim, 2000).

  Suatu terapi obat yang rasional pada pasien pediatri membutuhkan pemahaman yang luas tentang berbagai faktor dalam menangani obat dan respon yang muncul pada anak, terutama pada tahun pertama kehidupan (Rylance, 1987).

  Prinsip peresepan rasional merupakan bagian penting untuk penggunaan obat yang efektif, aman, dan ekonomis. Peresepan dikatakan rasional bila memenuhi beberapa kriteria yaitu tepat indikasi, tepat obat, tepat penderita, tepat dosis, tepat informasi, pemantauan dan tindak lanjut pengobatan (Santoso, 1996).

  Agar tercapai peresepan yang rasional dalam pemilihan terapi untuk pasien harus memperhatikan keuntungan terapi dan risiko terapi seminimal mungkin untuk pasien sehingga terapi yang dihasilkan adalah terapi yang optimal. Pemilihan obat untuk terapi dan dosis obat penting untuk menghasilkan suatu

  Dalam memilih obat ada tujuh pertimbangan yang harus diperhatikan yaitu:

  1. Manfaat (efikasi) Manfaat harus ditetapkan melalui suatu uji klinik ataupun uji pada anak.

  Jika memungkinkan, obat yang baru sebaiknya dicobakan dulu pada orang dewasa sebelum diujikan pada anak-anak dan pada anak-anak yang lebih tua sebelum diujikan pada bayi.

  2. Risiko rendah Risiko dihubungkan dengan perbandingan antara risiko dan manfaat.

  Pada anak-anak pertumbuhan dan perkembangan anak selalu menjadi bahan pertimbangan. Pertumbuhan yang terlambat pada penggunaan steroid secara sistemik dan noda pada gigi pada penggunaan tetrasiklin adalah beberapa contoh yang penting. Pengobatan harus memperhatikan indek terapi, jika tidak diketahui data pada anak maka sebaiknya digunakan obat yang memiliki indek terapi lebar atau dilakukan pengawasan terhadap kadar obat dalam darah.

  3. Penggunaan klinis dan data kinetik tersedia Lebih baik menggunakan obat yang memiliki informasi lengkap.

  Beberapa obat telah lama digunakan tetapi informasi yang dibutuhkan belum mencukupi.

  4. Harga

  Obat yang digunakan untuk terapi sebaiknya obat yang memiliki harga termurah.

  5. Bentuk sediaan yang tersedia

  Hal ini merupakan masalah yang paling sering timbul. Sebagai contoh anak dengan usia dibawah 4 tahun belum dapat menggunakan inhaler, sehingga cara penghantaran obat yang lain perlu dipilih.

  6. Risiko keracunan Risiko anak untuk keracunan setelah pemberian obat harus sudah dinilai.

  7. Kombinasi produk

  Penggunaan dari sediaan kombinasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain menjadi lebih murah daripada kombinasi harga dari tiap-tiap komponen, ketaatan dapat ditingkatkan dengan mengurangi jumlah obat yang diberikan, mengurangi risiko efek samping obat, dan memungkinkan memperoleh efek kerja yang sinergis. Penggunaan kombinasi ini bagaimanapun tetap harus diawasi, karena dapat menimbulkan efek yang tak diinginkan (Rylance, 1987).

D. Interaksi Obat

  Dalam pemilihan obat untuk pasien selain memperhatikan hal-hal di atas juga harus mempertimbangkan ada atau tidaknya interaksi dari agen terapi yang dipilih. Interaksi obat dapat terjadi jika 2 obat atau lebih diberikan secara bersama-sama sebagai contoh saat obat pertama diberikan memunculkan respon dan saat obat kedua diberikan maka respon obat menjadi terhambat hal ini menunjukan adanya interaksi obat. Interaksi obat dapat berupa potensiasi, antagonisme satu obat oleh obat lainnya, atau kadang efek terapi yang lain. Interaksi obat mungkin diharapkan karena memberikan keuntungan dan dapat juga tidak diinginkan karena merugikan (Laurence, 1997).

  Interaksi obat dapat berupa interaksi farmasetik, interaksi farmakodinamik, dan interaksi farmakokinetik.

  1. Interaksi farmasetik Interaksi farmasetik berhubungan dengan sifat fisika-kima dari obat.

  Suatu interaksi farmasetik dapat menyebabkan obat kehilangan potensinya, meningkatkan toksisitas ataupun efek samping. Biasanya interaksi terjadi di luar tubuh manusia dan menimbulkan salah satu obat menjadi tidak aktif (Collet dan Aulton, 1990).

  2. Interaksi farmakodinamik

Dokumen yang terkait

Evaluasi medication error resep racikan pasien pediatrik di farmasi rawat jalan rumah sakit Bethesda pada bulan Juli tahun 2007 : tinjauan fase dispensing.

0 1 128

Evaluasi peresapan kasus pediatri di bangsal anak rumah sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan periode Juli 2007 : kajian kasus gangguan sistem saluran cerna.

0 3 98

Evaluasi peresapan kasus pediatri di bangsal anak rumah sakit Bethesda yang menerima resep racikan dalam periode Juli 2007 : kajian kasus gangguan sistem saluran nafas.

0 4 139

Kajian interaksi obat pada pasien penyakit jantung koroner di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005 - USD Repository

0 0 94

Evaluasi pengobatan pasien diabetes melitus dengan komplikasi ulkus/gangren di instalansi rawat inap Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli-Desember 2005 - USD Repository

0 0 159

Evaluasi penggunaan obat pada pasien pasca bedah sesar di Bangsal Bakung Timur Rumah Sakit Sanglah Denpasar periode Februari 2007 - USD Repository

0 1 148

Evaluasi peresapan kasus pediatri di bangsal anak rumah sakit Bethesda yang menerima resep racikan dalam periode Juli 2007 : kajian kasus gangguan sistem saluran nafas - USD Repository

0 0 137

Gambaran penggunaan obat untuk pasien rawat jalan di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode 2007 berdasarkan indikator peresepan WHO [1993] - USD Repository

0 0 128

Evaluasi peresapan kasus pediatri di bangsal anak rumah sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan periode Juli 2007 : kajian kasus gangguan sistem saluran cerna - USD Repository

0 0 96

Evaluasi medication error resep racikan pasien pediatrik di farmasi rawat jalan rumah sakit Bethesda pada bulan Juli tahun 2007 : tinjauan fase dispensing - USD Repository

0 0 126