Evaluasi masalah utama kejadian medication errors fase administrasi dan drug therapy problems pada pasien Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Agustus 2008 : kajian terhadap pengguna obat golongan antiematik - USD Repository
EVALUASI MASALAH UTAMA KEJADIAN MEDICATION ERRORS
FASE ADMINISTRASI dan DRUG THERAPY PROBLEMS PADA PASIEN
RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA PERIODE AGUSTUS 2008
(Kajian terhadap Penggunaan Obat Golongan Antiemetik)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Stella Maxda Juwita
NIM : 058114135
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
Bagiku … “Hidup ini adalah keajaiban dan anugrah tak ternilai yang diberikan
Tuhan kepadaku. Apapun yang aku alami, baik yang membuatku tersenyum bahagia hingga menangis sekalipun adalah bagian dari rencana-Nya yang terbaik bagiku. Hal ini yang selalu mengingatkanku supaya selalu bersyukur untuk semuanya…”
Kupersembahkan karya kecil ini kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas segala rahmat dan keajaiban yang selalu hadir disetiap hari-hariku
Papa dan Mama Tersayang atas doa, kasih sayang dan pengorbanan yang tak henti-hentinya mengalir kapanpun dan di manapun aku berada
Almamaterku
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Stella Maxda Juwita Nomor Mahasiswa : 058114135
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
”Evaluasi Masalah Utama Kejadian Medication Errors Fase Administrasi
Dan Drug Therapy Problems Pada Pasien Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Periode Agustus 2008 (Kajian Terhadap Penggunaan Obat Golongan Anti-
emetik)” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya
memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk me- nyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di In- ternet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 6 Februari 2009 Yang menyatakan (Stella Maxda Juwita)
Prakata
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Evaluasi Masalahan Utama Kejadian Medication Errors Fase
Administrasi dan Drug Therapy Problems pada Pasien Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 (Kajian terhadap Penggunaan
Obat Golongan Antiemetik)” ini dengan baik. Penulisan skripsi ini dimaksudkan
untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana farmasi pada program studi Ilmu Farmasi, Jurusan Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Skripsi ini akhirnya dapat terselesaikan berkat doa, dukungan, kerja sama dan ilmu dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1.
Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi, dosen pembimbing penelitian payung dan dosen penguji yang telah memberikan bimbingan, dukungan, semangat dan saran yang sangat berharga dalam proses penyusunan skripsi.
2. dr. Luciana Kuswibawati, M.Kes. selaku dosen pembimbing dan dosen penguji yang telah memberikan bimbingan, dukungan, semangat dan saran yang sangat berharga dalam proses penyusunan skripsi.
3. Bapak Ipang Djunarko,S.Si.,Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi.
4. Direktur RS. Bethesda Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di RS. Bethesda Yogyakarta.
5. Dra. L. Endang Budiarti, M.Pharm., Apt. selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberikan bimbingan selama penulis melakukan pengambilan data untuk penelitian ini.
6. Semua perawat yang bertugas di Bangsal kelas III RS. Bethesda Yogyakarta atas bantuan selama proses pengambilan data penelitian ini.
7. Kepala dan segenap staf Instalasi Rekam Medik RS. Bethesda Yogyakarta atas bantuan selama proses pengambilan data penelitian ini.
8. Papa dan Mama Tercinta untuk semua doa, kasih sayang, perjuangan dan pengorbanan yang tulus sepanjang hidup penulis.
9. Adikku tersayang Edo dan Abel yang selalu memberikan keceriaan dan kebahagiaan dalam setiap waktu.
10. Inosensius Wisely atas segala cinta, perhatian, motivasi, dukungan, semangat dan saran yang diberikan kepada penulis selama ini.
11. Tara, Donald, Rony atas persahabatan, keceriaan dan kebersamaannya selama ini.
12. Vivi, Andin, Bambang, Welly, Sekar dan Nolen untuk kebersamaan, bantuan, dukungan selama penelitian berlangsung hingga proses penyusunan skripsi.
13. Sahabatku Francisca Tri Wituningtyas atas dukungan, motivasi dan saran yang berharga dalam proses penyusunan skripsi ini. Penulis akan selalu ingat akan kebersamaan dan perjalanaan panjang selama ini.
14. Sahabatku Monica Cinthya Paramanindita atas semua doa, dukungan dan semangat yang selalu diberikan kepada penulis selama ini.
15. Sahabatku Lussy Andriany untuk persahabatan kita selama ini. Penulis tidak akan melupakan perjuangan kita bersama beberapa tahun yang lalu.
16. Teman-teman kelas C 2005 dan FKK 2005 atas kebersamaan dan kekompakannya selama ini.
17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini memjadi lebih baik lagi. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
INTISARI
Patient safety merupakan suatu hal yang harus ditangani dengan tepatkarena menyangkut keselamatan pasien. Mengingat hal tersebut, maka sangatlah penting untuk melakukan observasi kejadian riil mengenai Medication Errors (ME) dan Drug Therapy Problems (DTP).
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui masalah utama terjadinya ME fase administrasi dan DTP pada penggunaan obat golongan antiemetik di RS Bethesda Yogyakarta. Tujuan tambahan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan profil kasus (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan jenis penyakit); profil terapi kasus (jumlah obat keseluruhan, jenis obat golongan antiemetik, rute pemberian, serta aturan pakai obat (dosis / kekuatan obat dan frekuensi)); dan mengetahui permasalahan yang muncul saat penggunaan obat meliputi ME fase administrasi dan DTP apa saja yang benar-benar terjadi. Penelitian ini termasuk jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat prospektif.
Kasus yang dievaluasi berjumlah 23 kasus. ME fase administrasi yang ditemukan : administration error sebanyak 8 kasus, dosis keliru sebanyak 8 kasus, salah menulis instruksi sebanyak 1 kasus, instruksi verbal dijalankan keliru sebanyak 1 kasus, dan kontraindikasi sebanyak 5 kasus. DTP yang ditemukan : perlu obat tambahan sebanyak 1 kasus, dosis terlalu rendah sebanyak 8 kasus, interaksi obat sebanyak 12 kasus, dan compliance sebanyak 2 kasus. Masalah utama kejadian ME fase administrasi dan DTP pada kasus adalah kurang optimalnya peran apoteker di bangsal dalam monitoring penggunaan obat kepada pasien secara langsung.
Kata kunci : medication errors, drug therapy problems, antiemetik
ABSTRACT
Patient safety is the one, which must be handled precisely because it is closely related with the safety of a patient. Therefore, it is important to do the research of real event related to Medication Errors (ME) and Drug Therapy Problems (DTP).
The major purpose of this research is to know the main problem that causes ME in administration phase and DTP of antiemetic drug use in the Bethesda Yogyakarta hospital. Whereas the additional purpose is to describe the case’s profile (related to age, sexes, education’s degree, job’s type, and disease’s type), the therapy case’s profile (the number of all used medicine, the type of antiemetic medicine, giving route, directions (doses and number of giving medicine)), to know the problems which are appeared in using medicine including administration phase of ME and what kinds of DTP which is happened. It is a kind of non-experimental research with evaluative descriptive design that has perspective characteristic.
The number of whole cases is 23 cases. In administration phase of ME, it is found that there are 8 cases of administration error, 8 cases in wrong dose, 1 case in writing wrong direction, 1 case in applying wrong verbal direction, 5 cases in contradictions. And in DTP, it is found that there is 1 case in needing additional medicine, 8 cases in dose too low, 12 cases in drug interactions, and 2 cases in compliance. The main problem in administration phase of ME and DTP is the lack of pharmacists’s roles in the monitoring of drug use directly on the patient.
Key words : medication errors, drug therapy problems, antiemetic
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ iii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ v PRAKATA ................................................................................................. vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... ix
INTISARI .................................................................................................. x
ABSTRACT ................................................................................................. xi
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ................................................................................. Xxi DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xxii BAB I PENGANTAR ................................................................................
1 A.
1 Latar Belakang ...................................................................................
1.
3 Permasalahan .................................................................................
2.
3 Keaslian penelitian ........................................................................
3.
5 Manfaat penelitian .........................................................................
B.
5 Tujuan Penelitian ...............................................................................
1.
5 Tujuan utama .................................................................................
2.
5 Tujuan tambahan ...........................................................................
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ........................................................
7
B.
Keterangan Empiris ………………………………………………… 17 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................
22 2. Tahap pengambilan data ................................................................
Tahap orientasi ..............................................................................
Lokasi Penelitian ................................................................................ 22 H. Tata Cara Pengumpulan Data ............................................................. 22 1.
Variabel Penelitian ............................................................................. 20 D. Subyek Penelitian ............................................................................... 20 E. Bahan Penelitian ................................................................................. 21 F. Alat Penelitian .................................................................................... 21 G.
18 B. Definisi Operasional ........................................................................... 18 C.
18 A. Jenis dan Rancangan Penelitian .........................................................
13 3. Terapi ……………………………………………………………. 13 E.
Drug Therapy Problems .....................................................................
Tujuan terapi …………………………………………………….. 13 2. Sasaran terapi ……………………………………………………
12 D. Penatalaksanaan Terapi …………………………………………….. 13 1.
Gambaran klinis …………………………………………………
11 3. Patofisiologi ……………………………………………………... 12 4.
10 2. Etiologi ………………………………………………………......
10 1. Definisi …………………………………………………………..
9 C. Nausea dan Vomiting ……………………………………………….
22
I. Tata Cara Analisis Hasil ……………………………………………
43 1. ME administration error ...............................................................
50 3. DTP interaksi obat .........................................................................
50 2. DTP dosis terlalu rendah ...............................................................
DTP perlu obat tambahan ..............................................................
47 D. Evaluasi Drug Therapy Problems (DTP) ........................................... 48 1.
47 5. ME kontraindikasi .........................................................................
46 4. ME instruksi verbal dijalankan keliru ...........................................
45 3. ME salah menulis instruksi ...........................................................
44 2. ME dosis keliru .............................................................................
40 C. Evaluasi Medication Errors (ME) Fase Administrasi .......................
24 J. Kesulitan Penelitian ………………………………………………...
Profil terapi secara umum .............................................................. 35 2. Profil terapi secara khusus .............................................................
32 B. Profil Terapi Kasus yang Menerima Obat Golongan Antiemetik ...... 35 1.
31 5. Berdasarkan penyakit ....................................................................
30 4. Berdasarkan pekerjaan ..................................................................
Berdasarkan jenis kelamin ............................................................. 29 3. Berdasarkan pendidikan terakhir ...................................................
28 1. Berdasarkan kelompok umur ......................................................... 28 2.
27 A. Profil Kasus yang Menerima Obat Golongan Antiemetik ………….
26 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………...
50
E.
62 Evaluasi Masalah Utama ME Fase Administrasi dan DTP ...............
1.
62 Wawancara dengan dokter ............................................................
2.
63 Wawancara dengan perawat ..........................................................
3.
63 Wawancara dengan apoteker .........................................................
F.
64 Rangkuman Pembahasan ...................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................
68 A.
68 Kesimpulan ........................................................................................
B.
Saran ................................................................................................... 69 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
70 LAMPIRAN................................................................................................
72 BIOGRAFI PENULIS ............................................................................... 119
DAFTAR TABEL
Tabel I. Bentuk-bentuk Medication Error (Dwiprahasto dan Kristin, 2008) ………………………………………….
7 Tabel II. Taksonomi & kategorisasi Medication Error Versi the National Coordinating Council for Medication Error
Reporting and Prevention NCCMERP, 1998) …………
8 Tabel III. Penyebab-penyebab Drug Therapy Problems (DTP) (Strand
9 et.al., 2004) ………………………………………………….
Tabel
IV. Obat golongan antiemetik berdasarkan Formularium RS
14 Bethesda Yogyakarta .........................................................
Tabel V. Informasi mengenai domperidon sebagai antiemetik
14 berdasarkan British National Formulary .............................
Tabel
VI. Informasi mengenai metoclopramid sebagai antiemetik
berdasarkan Drug Information Handbook dan British15 National Formulary ............................................................
Informasi mengenai ondansetron sebagai antiemetik Tabel VII. Berdasarkan Drug Information Handbook dan British
16 National Formulary ..........................................................
Tabel VIII. Pengelompokan Kasus di Bangsal Kelas III RS Bethesda
33 Yogyakarta Periode Agustus 2008 Berdasarkan Diagnosis ...
Tabel IX. Pengelompokan Kasus di Bangsal Kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 berdasarkan Jumlah
35 Keseluruhan Obat yang Diterima .......................................
Tabel X.
Golongan dan Jenis Obat Antiinfeksi yang Diterima
oleh Kasus ………………………………………………
36 Tabel XI. Golongan dan Jenis Obat Kortikosteroid yang Diterima oleh Kasus ………………………………………………
36 Tabel XII. Golongan dan Jenis Obat Antihistamin yang Diterima oleh Kasus ………………………………………………
37 Tabel XIII. Golongan dan Jenis Obat Gangguan Saluran Cerna yang Diterima oleh Kasus ………………………………….
37 Tabel XIV. Golongan dan Jenis Obat Gangguan Saluran Pernafasan yang Diterima oleh Kasus ………………………………
37 Tabel XV. Golongan dan Jenis Obat Gangguan Saluran Urinari yang Diterima oleh Kasus ………………………………
38 Tabel XVI. Golongan dan Jenis Obat Sistem Kardiovaskuler yang Diterima oleh Kasus ……………………………………
38 Tabel XVII. Golongan dan Jenis Obat Sistem Endokrin dan Metabolik yang Diterima oleh Kasus …………………
38 Tabel XVIII. Golongan dan Jenis Obat Sistem Neuromuskular yang Diterima oleh Kasus ………………………………..…..
39 Tabel XIX. Golongan dan Jenis Obat Gizi dan Darah yang Diterima oleh Kasus ………………………………………………
39 Tabel XX. Daftar Obat Golongan Lain-Lain yang Diterima oleh Kasus …………………………………………………...
40 Tabel XXI. Pengelompokan Kasus di Bangsal Kelas III RS berdasarkan Jenis Obat ....................................................
41 Pengelompokan Kasus di Bangsal Kelas III RS Bethesda Tabel XXII.
Yogyakarta Periode Agustus 2008 berdasarkan Rute
41 Pemberian Obat .................................................................
Tabel XXIII. Pengelompokkan Kasus di Bangsal Kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 berdasarkan Kekuatan
42 Obat dan Frekuensi Penggunaan …………………………….
Tabel XXIV. Pengelompokkan Kejadian ME di Bangsal Kelas III RS
44 Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 ……………….
Tabel XXV. Kelompok Kasus ME Administration Error pada Kasus di Bangsal Kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus
44
2008 ………………………………………………………… Tabel XXVI. Kelompok Kasus ME Dosis Keliru pada Kasus di Bangsal
46 Kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 ….
Tabel XXVII. Kelompok Kasus ME Salah Menulis Instruksi pada Kasus di Bangsal Kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus
46 2008 ………………………………………………………...
Kelompok Kasus ME Instruksi Verbal Dijalankan Keliru Tabel XXVIII. pada Kasus di Bangsal Kelas III RS Bethesda Yogyakarta
47 Periode Agustus 2008 ………………………………………..
Tabel XXIX. Kelompok Kasus ME Kontraindikasi pada Kasus di Bangsal
48 Kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 ….
Tabel XXX. Pengelompokkan Kejadian DTP pada Kasus di Bangsal
49 Kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 …. Bangsal Kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 …………………………………………………………
50 Tabel XXXII. Kelompok Kasus DTP Dosis Terlalu Rendah pada Kasus di
Bangsal Kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus
50
2008 ………………………………………………………… Tabel XXXIII. Kelompok Kasus DTP Interaksi Obat pada Kasus di Bangsal
51 Kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 ...
Tabel XXXIV. Kelompok Kasus DTP Compliance pada Kasus di Bangsal
52 Kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 ...
Tabel XXXV. Contoh Analisis DTP pada Kasus di Bangsal Kelas III RS
53 Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 ……………..
Tabel XXXVI. Contoh Analisis DTP pada Kasus di Bangsal Kelas III RS
54 Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 ……………..
Tabel XXXVII. Contoh Analisis DTP pada Kasus di Bangsal Kelas III RS
55 Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 ………..……
Tabel XXXVIII. Contoh Analisis DTP pada Kasus di Bangsal Kelas III RS
56 Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 ………………..
Tabel XXXIX. Contoh Analisis DTP pada Kasus di Bangsal Kelas III RS
57 Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 ………………..
Tabel XL. Contoh Analisis DTP pada Kasus di Bangsal Kelas III RS
58 Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 ………………
Tabel XLI. Contoh Analisis DTP pada Kasus di Bangsal Kelas III RS
59 Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 ……………..
Tabel XLII. Contoh Analisis DTP pada Kasus di Bangsal Kelas III RS
Tabel XLIII. Contoh Analisis DTP pada Kasus di Bangsal Kelas III RS
61 Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 …………….…
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Anatomi Saluran Cerna (Stitham dan Mason, 2008) ..................10 Gambar 2.
Bagan Titik Tangkap Mekanisme Aksi metoclopramid, domperidon, dan ondansetron ..............................................
16 Gambar 3. Bagan Kedudukan Penelitian Kajian Terhadap Penggunaan Obat Golongan Antiemetik dalam Penelitian Payung ………….
27 Gambar 4. Persentase Kasus di Bangsal Kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 berdasarkan Kelompok Umur …………
29 Gambar 5. Persentase Kasus di Bangsal Kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 berdasarkan Jenis Kelamin …………….
30 Gambar 6. Persentase Kasus di Bangsal Kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir
31 Gambar 7. Persentase Kasus di Bangsal Kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 berdasarkan Jenis Pekerjaan ……………
32 Gambar 8. Persentase Kasus di Bangsal Kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 berdasarkan Diagnosis ………………..
33 Gambar 9. Persentase Kasus di Bangsal Kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 berdasarkan Jenis Penyakit ……………
34 Gambar 10. Persentase Kasus di Bangsal Kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 berdasarkan Jenis Obat …………………
41 Gambar 11. Persentase Kejadian ME pada Kasus di Bangsal Kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 …………………..
43 Gambar 12. Persentase Kejadian DTP pada Kasus di Bangsal Kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 ……………………
49
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Rekam Medis Kasus di Bangsal Kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 …………………………..72 Lampiran 2. Data Home Visit Kasus di Bangsal Kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 ........................................ 106
Lampiran 3. Rangkuman Hasil Wawancara dengan Dokter ………………... 107
Lampiran 4. Rangkuman Hasil Wawancara dengan Perawat …………...….. 108
Lampiran 5. Rangkuman Hasil Wawancara dengan Apoteker ……….…….. 114
Lampiran 6. Daftar Obat Antiemetik yang Digunakan di Bangsal Kelas IIIRS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 ..................... 115
Lampiran 7. Informed Consent ................................................................ 116
Lampiran 8. Surat Ijin Penelitian .............................................................. 118
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Patient safety merupakan isu kritis dan harus ditangani dengan tepat
karena menyangkut keselamatan pasien. Patient safety menjadi tanggung jawab berbagai pihak yang terkait dengan perawatan pasien, terutama adalah health care
team (dokter, perawat, farmasis, ahli gizi, fisioterapis, dan lainnya) termasuk
keluarga pasien dan juga pemerintah terkait dengan sistem kesehatan nasional.Mengingat isu mengenai paradigma baru patient safety, maka sangatlah penting melakukan observasi kejadian riil tentang Medication Errors dan Drug Therapy
Problems pada pasien sehingga dapat disusun suatu strategi pelaksanaan patient
safety tersebut.Medication error adalah suatu kesalahan dalam proses pengobatan yang
seharusnya dapat dicegah dan proses tersebut masih berada dalam pengawasan dan tanggung jawab profesi kesehatan (NCCMERP, 1998). Sementara itu, Drug
Therapy Problems adalah suatu permasalahan atau kejadian yang tidak diharapkan
atau yang kemungkinan akan dialami pasien selama proses terapi akibat penggunaan obat, sehingga mengganggu tujuan terapi yang diinginkan (Cipolle and Strand, 2004).
Banyak sekali hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung isu patient
safety , salah satu contohnya pada kasus nausea dan vomiting. Nausea dan saluran cerna, infeksi, neurologi, ataupun penyakit metabolik. Nausea dan
vomiting dapat pula terjadi pada kondisi kehamilan, cancer chemotherapy, serta
pada pasien yang menggunakan obat-obat sitostatika. Sebagai contoh, nausea dan
vomiting terjadi pada 70% pasien dengan inferior myocardial infarction atau
diabetic ketoasidosis . Selain itu 80% - 90% terjadi pada pasien dengan acute
pancreatitis atau acute appendicitis (DiPiro dan Taylor,2005). Melihat kondisi
tersebut, maka penggunaan obat golongan antiemetik untuk terapi nausea dan
vomiting merupakan permasalahan medis yang perlu mendapatkan perhatian
khusus sehingga dapat menekan kejadian ME dan DTP.Penelitian ini dilakukan di RS Bethesda Yogyakarta, sebagai bentuk kerjasama antara Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma dengan pihak RS Bethesda Yogyakarta dalam rangka peningkatan pelayanan farmasi klinis di rumah sakit. Pada tahun 2007 Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma juga mengadakan penelitian di rumah sakit ini. Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta merupakan salah satu rumah sakit swasta tipe B dengan akreditasi ISO 9000 versi 2001 dan merupakan rumah sakit swasta terbesar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Rumah sakit ini mempunyai 7 orang apoteker yang telah menjalankan beberapa kegiatan pelayanan farmasi klinis. Selain itu, apoteker-apoteker di RS Bethesda Yogyakarta telah memiliki program yang mengarah pada patient safety.
Penelitian ini dirancang berdasarkan pengamatan prospektif untuk menemukan masalah utama yang menjadi penyebab terjadinya ME fase administrasi dan DTP pada pasien yang menerima terapi berupa obat golongan
1. Permasalahan
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah : ”apakah yang menjadi masalah utama terjadinya
ME fase administrasi dan DTP pada penggunaan obat golongan antiemetik
di RS Betesdha Yogyakarta?” dan beberapa permasalahan tambahan yang ingin
diamati sebagai pendukung permasalahan utama adalah : a. seperti apakah profil kasus yang menerima obat golongan antiemetik di bangsal dewasa kelas III RS Bethesda Yogyakarta yang menerima obat golongan antiemetik periode Agustus 2007 meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan jenis penyakit? b. seperti apakah profil terapi kasus yang menerima obat golongan antiemetik di bangsal dewasa kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 meliputi jumlah obat keseluruhan, jenis obat golongan antiemetik, rute pemberian, serta aturan pakai obat (dosis / kekuatan obat dan frekuensi)? c.
Seperti apakah permasalahan yang muncul saat penggunaan obat meliputi
Medication Error fase administrasi dan Drug Therapy Problems apa saja
yang benar-benar terjadi pada pasien berdasarkan pengamatan prospektif pada subyek peneltian?
2. Keaslian penelitian
Penelitian menengenai Evaluasi Masalah Utama Kejadian Medication
Errors Fase Administrasi dan Drug Therapy Problems pada Pasien RS Bethesda
Yogyakarta Periode Agustus 2008 (Kajian terhadap Penggunaan Obat Golongan
Medication Errors , Drug Therapy Problems, ataupun antiemetik telah dilakukan
oleh beberapa peneliti lain dengan judul : a.
Studi Potensial Medication Error pada Peresepan di Bangsal Anak di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Februari – April 2003 (Ditinjau dari Aspek Transcribing : Kesulitan Membaca Tulisan pada Resep dan Kesulitan Membaca Penulisan Angka Desimal) (Nurdin, 2005). Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada fase ME yang diteliti. Penelitian ini melihat kejadian ME pada fase transcribing. Selain itu, waktu penelitian di sini juga berbeda, yaitu dilakukan pada periode Februari – April 2003.
b.
Evaluasi Drug Therapy Problems pada Pengobatan Pasien Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2005 (Krismayanti, 2007). Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada kriteria subjek penelitian. Pada penelitian ini, subjek yang diteliti adalah pasien stroke. Drug
Therapy Problems yang dievaluasi juga berbeda, karena pada penelitian ini
dilakukan evaluasi pada DTP obat tidak diperlukan dan DTP obat salah sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh penulis, tidak dilakukan evaluasi pada kedua jenis DTP ini. Selain itu lokasi dan waktu penelitian juga berbeda, yaitu di instalasi rawat inap RS Panti Rapih Yogyakarta pada periode tahun 2005.
c.
Evaluasi Penatalaksanaan Kasus Mual dan Muntah Pasca Kemoterapi Kanker Payudara dan Servik di Rumah Sakit X Yogyakarta Periode 2004 – 2005 (Suhadi, Yunita, dan Damayanti, 2006). Perbedaan dengan penelitian ini diteliti adalah pasien yang mengalami mual dan muntah pasca kemoterapi kanker payudara dan servik. Selain itu, waktu penelitian di sini juga berbeda, yaitu dilakukan pada periode tahun 2004 – 2005.
3. Manfaat penelitian a.
Manfaat teoritis Penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi untuk mendeskripsikan
ME fase administrasi dan DTP yang riil terjadi pada pasien yang menerima obat golongan antiemetik di RS Bethesda Yogyakarta.
b.
Manfaat Praktis Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk pengambilan keputusan oleh farmasis dalam mempraktekkan pharmaceutical care dan menerapkan isu patient safety di rumah sakit, secara khusus RS Bethesda Yogyakarta dan secara umum rumah sakit di Indonesia yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pelayanan terapi obat.
B.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan utamaTujuan utama penelitian ini adalah mengetahui masalah utama terjadinya ME fase administrasi dan DTP pada penggunaan obat golongan antiemetik di RS Bethesda Yogyakarta.
2. Tujuan tambahan
Tujuan tambahan penelitian ini adalah : a. menggambarkan profil kasus yang menerima obat golongan antiemetik di bangsal dewasa kelas III RS Bethesda Yogyakarta yang menerima obat golongan antiemetik periode Agustus 2007 meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan jenis penyakit.
b. menggambarkan profil terapi kasus yang menerima obat golongan antiemetik di bangsal dewasa kelas III RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus 2008 meliputi jumlah obat keseluruhan, jenis obat golongan antiemetik, rute pemberian, serta aturan pakai obat (dosis / kekuatan obat dan frekuensi).
c. mengetahui permasalahan yang muncul saat penggunaan obat meliputi
Medication Error fase administrasi dan Drug Therapy Problems apa saja
yang benar-benar terjadi pada pasien berdasarkan pengamatan prospektif pada subyek peneltian.
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Medication Error Medication error adalah suatu kesalahan dalam proses pengobatan yang
seharusnya dapat dicegah dan proses tersebut masih berada dalam pengawasan dan tanggung jawab profesi kesehatan (Cohen, 1991), pasien atau konsumen (Basse & Myers, 1998). Dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 disebutkan bahwa pengertian medication error adalah kejadian yang merugikan pasien, akibat pemakaian obat selama dalam penanganan tenaga kesehatan yang sebetulnya dapat dicegah.
Tabel I. Bentuk-bentuk Medication Error (Dwiprahasto dan Kristin, 2008)
Prescribing Transcribing Dispensing Administration
- Kontraindi>Copy error
- Dibaca keliru
- Ada instruksi yang terlewatkan
- Mis-stamped
- Instruksi tidak dikerjakan
- Instruksi verbal diterjemahkan s>Kontraindikasi • Extra dose
- Kegagalan mencek instruksi
- Sediaan obat buruk
- Instruksi penggunaan obat tidak jelas
- Salah menghitung dosis
- Salah memberi label
- Salah menulis instruksi
- Dosis keliru
- Pemberian obat di luar instruksi
- Instruksi verbal dijalankan ke
- Administration
error
- Duplikasi • Tidak terbaca
- Instruksi tidak jelas
- Instruksi keliru
- Instruksi tidak lengkap
- Penghitungan dosis ke>Kontraindikasi • Obat tertinggal di samping bed
- Extra dose
- Kegagalan mencek instruksi
- Tidak mencek identitas pasien
- Dosis keliru
- Salah menulis instruksi
- Patient off unit
- Pemberian obat di luar instruksi
- Instruksi verbal dijalankan keliru
Tabel II. Taksonomi & kategorisasi Medication Error Versi the National
Coordinating Council for Medication Error Reporting and Prevention
ERROR- NO HARM
ERROR- HARM
G Error terjadi dan menyebabkan risiko (harm) permanen H
Fase-fase medication error di atas, dapat dikemukakan bahwa faktor penyebabnya dapat berupa, (Cohen, 1991) : 1) komunikasi yang buruk baik secara tertulis dalam bentuk kertas resep maupun secara lisan (antara pasien, dokter dan apoteker), 2) sistem distribusi obat yang kurang mendukung (sistem komputerisasi, sistem penyimpanan obat, dan lain sebagainya), 3) sumber daya manusia (kurang pengetahuan, pekerjaan yang berlebihan, dll), 4) edukasi kepada pasien kurang, dan 5) peran pasien dan keluarganya kurang. Studi tahun 1993 sampai dengan 1998 yang dilaporkan FDA menyebutkan ME fatal yang paling sering terjadi pada fase administrasi yaitu penggunaan obat dengan dosis yang kurang sesuai (41%), salah obat dan rute pemberian sebanyak 16%.
Kejadian medication error dibagi dalam 4 fase, yaitu fase prescribing, fase transcribing, fase dispensing dan fase administration. Medication error yang menjadi fokus penelitian ini adalah fase administration.
I Error terjadi dan menyebabkan kematian pasien
Error terjadi dan nyaris menimbulkan kematian (mis. Anafilaksi, henti jantung)
F Error terjadi & pasien memerlukan perawatan atau perpanjangan perawatan di rumahsakit disertai cacat yang bersifat sementara
(NCCMERP, 1998)
Tipe error Kategori Keterangan NO ERRORE Error terjadi dan pasien memerlukan terapi atau intervensi serta menimbulkan risiko (harm) pada pasien yang bersifat sementara
Error terjadi dan konsekuensinya diperlukan monitoring terhadap pasien, tetapi tidak menimbulkan risiko (harm) pada pasien
Obat mencapai pasien dan sudah terlanjut diminum/digunakan Obat mencapai pasien tetapi belum sempat diminum/digunakan D
Error terjadi, obat sudah mencapai pasien tetapi tidak menimbulkan risiko
B Error terjadi, tetapi obat belum mencapai pasien C
A Keadaan atau kejadian yang potensial menyebabkan terjadinya error
ERROR- DEATH
B.
Drug Therapy Problems
Tabel III. Penyebab-penyebab Drug Therapy Problems (DTP)
(Strand et.al., 2004)
No. Jenis DTP Contoh Penyebab DTP
Ada indikasi- Timbulnya kondisi medis baru memerlukan tambahan obat baru tetapi tanpa
- Kondisi kronis memerlukan terapi lanjutan terus-menerus obat
1
- Kondisi yang memerlukan terapi kombinasi (need for
- Pasien potensial timbul kondisi medis baru yang perlu dicegah
additional drug atau terapi profilaksi. therapy )
- Terapi yang diperoleh sudah tidak valid saat itu
- Terapi dengan dosis toksik Ada obat tanpa
- Penyalahgunaan obat, merokok, dan alkohol indikasi
2
- Terapi sebaiknya non-farmakologi (unnecessary
• Polifarmasi yang sebaiknya terapi tunggal