TINGKAT KEBAHAGIAAN BELAJAR SISWA MENENGAH ATAS (Studi Deskriptif pada Siswi Kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 20182019) Skripsi Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konse

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

TINGKAT KEBAHAGIAAN BELAJAR SISWA MENENGAH ATAS
(Studi Deskriptif pada Siswi Kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2018/2019)

Skripsi
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:
Andreas Purbo Anggoro Prilianto
151114039

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

TINGKAT KEBAHAGIAAN BELAJAR SISWA MENENGAH ATAS
(Studi Deskriptif pada Siswi Kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2018/2019)

Skripsi
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:
Andreas Purbo Anggoro Prilianto
151114039

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2019

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO

“Ecce Ancilla Domini, Fiat Mihi Secundum Verbum Tuum”
(Lukas 1: 38)


“Hiduplah karena percaya, karena berharap,
bukan karena terlalu banyak melihat ketakutan”
(RP. Eko Wahyu, OSC)

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Aku persembahkan karyaku untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Terima kasih atas penyertaan-Mu dalam hidupku.
Atas Roh Kudus yang telah kau curahkan dalam hidupku.
Engkau senantiasa menghiburku dikala aku sedih,
Menopangku dikala aku lemah,
Menguatkanku dikala aku rapuh,
Menuntunku dikala aku kebingungan.
Orangtuaku
Bapak Agustinus Sarmidi dan Ibu Ananingsih

Terima kasih atas cinta dan dukungan yang selama ini
kau berikan bagi anakmu ini.
Adik-adikku
Thomas Dwi Agung Wibowo dan Agatha Tri Renaningtyas
Terima kasih karena selalu mendukung dan menyemangatiku.
Dosen pembimbing tercinta Juster Donal Sinaga, M.Pd yang
selalu memberikan perhatian, dukungan, pembaruan dan
masukan untukku dalam mengerjakan skripsi ini.

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


ABSTRAK
TINGKAT KEBAHAGIAAN BELAJAR SISWA MENENGAH ATAS
(Studi Deskriptif pada Siswi Kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2018/2019)
Andreas Purbo Anggoro Prilianto
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan tingkat kebahagiaan belajar
siswi kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 dan (2)
mengidentifikasi butir-butir pengukuran kebahagiaan belajar yang capaian skornya
teridentifikasi rendah sebagai dasar usulan topik-topik bimbingan yang sesuai untuk
membantu meningkatkan kebahagiaan belajar siswi kelas XI SMA Stella Duce 2
Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif.
Subyek penelitian adalah siswi kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran
2018/2019 yang berjumlah 98 siswi.
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan Skala Tingkat Kebahagiaan
Belajar yang berjumlah 72 item. Skala disusun berdasarkan aspek kebahagiaan menurut
Seligman (Arif, 2016: 41), yaitu (1) emosi positif; (2) keterlibatan; (3) hubungan yang

positif; (4) memaknai hidup; dan (5) prestasi. Nilai koefisien reliabilitas instrumen
menggunakan pendekatan Alpha Chronbach (α) sebesar 0,947. Teknik analisis data
menggunakan statistik deskriptif dengan kategorisasi sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah,
dan sangat rendah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswi kelas XI SMA Stella Duce 2
Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 memiliki tingkat kebahagiaan belajar sebagai berikut:
2 siswi (2,04%) memiliki kebahagiaan belajar sangat tinggi, 65 siswi (66,32%) berada pada
kategori tinggi, 30 siswi (30,61%) berada pada kategori sedang, dan 1 siswi (1,02%) berada
pada kategori rendah. Hasil analisis item menunjukkan 9 item (12,5%) memiliki skor
rendah sebagai dasar menyusun usulan topik-topik bimbingan. Adapun usulan topik-topik
bimbingan adalah (1) Aku Pelajar Semangat Belajar, (2) Aku Fokus Belajar, (3) Mantap
Memilih Jawaban, (4) Tugas? Siapa Takut!, dan (5) Aku Bisa Karena Aku Mampu.
Kata Kunci: Kebahagiaan, Belajar, Bimbingan

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
THE HAPPINESS LEVEL ON LEARNING OF SENIOR HIGH STUDENTS

(Descriptive Study on Class XI Students of Stella Duce 2 Senior High School
Yogyakarta Academic Year 2018/2019)
Andreas Purbo Anggoro Prilianto
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2019
This study was aimed to: (1) describe the happiness level on learning of class XI
students of Stella Duce 2 Senior High School Yogyakarta academic year 2018/2019; and
(2) identify the items of happiness on learning measurement which score is identified low
as the basis for the preparation of appropriate guidance topics to help increase the
happiness on learning of class XI students of Stella Duce 2 Senior High School Yogyakarta
academic year 2018/2019. The type of the research was a quantitative descriptive study.
The subject of the study was class XI student at Stella Duce 2 Senior High School
Yogyakarta Academic Year 2018/2019 with total subject was 98 female students.
Data collection used in this study was the Happiness Level on Learning Scale which
amounted to 72 items. The scale was based on aspects of happiness according to Seligman
(Arif, 2016: 41), namely (1) positive emotions; (2) engagement; (3) positive relationships;
(4) meaning of life; and (5) accomplishment. The value of the instrument reliability
coefficient uses the Alpha Cronbach approach (α) of 0.947. Data analysis techniques used
was descriptive statistics with very high, high, medium, low, and very low categorization.

The results of this study indicate that the class XI students of Stella Duce 2 Senior
High School Yogyakarta year 2018/2019 have the following levels of happiness on
learning: 2 students (2.04%) had very high happiness on learning, 65 students (66.32%)
were in the high category, 30 students (30.61%) were in the moderate category, and 1
student (1.02%) was in the low category. The results of item analysis showed that 9 items
(12.5%) had low scores and become the base for compiling guidance topics. The proposed
topics of guidance are (1) I am a Learning Spirit Student, (2) I Focus on Learning, (3)
Strong Choosing Answers, (4) Tasks? Who Is Afraid! and (5) I Can Because I Can.
Keywords: Happiness, Learning, Guidance

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Bapa karena telah mengaruniakan rahmat dan
berkat-Nya yang begitu besar hingga akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi
ini. Sungguh merupakan sebuah pengalaman yang sangat luar biasa bagi peneliti
karena dapat menyelesaikan skripsi sesuai dengan waktu yang ditargetkan. Begitu

banyak pelajaran yang peneliti dapatkan sepanjang berproses menyusun tugas akhir
ini mulai dari doa, ketekunan, mengelola waktu, kesabaran, dan semangat.
Peneliti sungguh menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna.
Masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam skripsi ini. Dengan
kerendahan hati peneliti menerima segala bentuk kritik dan saran yang membangun
agar penelitian ini menjadi semakin sempurna.
Selama proses penulisan skripsi ini juga banyak pihak yang ikut terlibat
dalam proses membimbing, mendampingi, serta mendukung setiap hal yang
peneliti lakukan. Oleh sebab itu peneliti hendak menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
2. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling.
3. Juster Donal Sinaga, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang dengan penuh
kesabaran dan ketulusan hati senantiasa membimbing, mendampingi,
mendukung, dan menguatkan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Segenap Bapak dan Ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling.

x


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Kedua Orangtua terkasih Bapak Agustinus Sarmidi dan Ibu Ananingsih atas
doa, kasih sayang, dukungan, dan kepercayaan sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik.
6. Kedua adik terkasih Thomas Dwi Agung Wibowo dan Agatha Tri Renaningtyas
yang senantiasa mendukung sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi
dengan baik.
7. SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan bagi
peneliti untuk melakukan penelitian.
8. Ibu Listyawati dan Ibu Siwi selaku Guru BK SMA Stella Duce 2 yang telah
memberikan dukungan dan pelajaran berharga selama proses Magang dan
penelitian.
9. Siswi kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 yang
berkenan membantu proses penelitian ini dengan menjadi subyek penelitian.
10. Bapak Stefanus Priyatmoko atas segala dedikasi dan kesabarannya dalam
membantu melayani proses adminitrasi di Program Studi Bimbingan dan
Konseling.
11. Teman-teman Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2015 atas
persahabatan dan pengalaman yang tercipta selama peneliti menempuh studi di

Program Studi Bimbingan dan Konseling.
12. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung, mulai dari awal hingga penyelesaian tugas akhir ini.

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN MOTTO .......................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.............................................. vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL, GAMBAR, DAN GRAFIK ............................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii
BAB I. PENDAHULUAN .....................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................................9
C. Pembatasan Masalah ..................................................................................9
D. Rumusan Masalah ....................................................................................10
E. Tujuan Penelitian......................................................................................10
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................10
G. Definisi Operasional Variabel .................................................................11
BAB II. KAJIAN PUSTAKA .............................................................................13
A. Kebahagiaan.............................................................................................13
1. Hakikat Kebahagiaan ...........................................................................13
2. Aspek Kebahagiaan .............................................................................16
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebahagiaan ...............................18
4. Sumber-Sumber Kebahagiaan .............................................................26
5. Ciri-Ciri Individu yang Bahagia ..........................................................29

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Belajar ......................................................................................................31
1. Pengertian Belajar ................................................................................31
2. Ciri-Ciri Belajar ...................................................................................32
C. Masa Remaja ............................................................................................33
1. Pengertian Masa Remaja......................................................................33
2. Batasan Masa Remaja ..........................................................................34
3. Ciri-Ciri Masa Remaja .........................................................................34
D. Layanan Bimbingan .................................................................................36
1. Pengertian Bimbingan ..........................................................................36
2. Bimbingan Pribadi-Belajar ..................................................................37
3. Fungsi Layanan Bimbingan .................................................................38
4. Jenis-Jenis Bimbingan .........................................................................39
E. Kajian Penelitian yang Relevan ...............................................................40
F. Kerangka Pikir ..........................................................................................42
BAB III. METODE PENELITIAN ...................................................................43
A. Jenis Penelitian ........................................................................................43
B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................44
C. Subyek Penelitian .....................................................................................44
D. Variabel Penelitian ...................................................................................45
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ...............................................45
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ........................................................50
1. Validitas Instrumen ..............................................................................50
2. Reliabilitas Instrumen ..........................................................................55
G. Teknik Analisis Data ...............................................................................56
1. Tahap Persiapan dan Pengumpulan Data Penelitian ............................57
2. Tahap Pelaksanaan Pengumpulan Data ...............................................57
3. Analisis Data ........................................................................................58
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................62
A. Hasil Penelitian ........................................................................................62
B. Pembahasan ..............................................................................................68

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V. PENUTUP ..............................................................................................74
A. Simpulan ..................................................................................................74
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................75
C. Saran.........................................................................................................76
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................77
LAMPIRAN ..........................................................................................................80

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL, GAMBAR, DAN GRAFIK

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pikir....................................................................42

Tabel 3.1

Data Subyek Penelitian ..................................................................44

Tabel 3.2

Norma Skoring Skala Kebahagiaan Belajar ...................................48

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Skala Kebahagiaan Belajar .............................................49

Tabel 3.4

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Skala Kebahagiaan Belajar ........52

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Skala Kebahagiaan Belajar (Final) ................................54

Tabel 3.6

Reliabilitas Skala Kebahagiaan Belajar .........................................55

Tabel 3.7

Kriteria Guilford.............................................................................56

Tabel 3.8

Norma Kategorisasi Kebahagiaan Belajar .....................................58

Tabel 3.9

Norma Kategorisasi Kebahagiaan Belajar Siswi Kelas XI SMA
Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 .....................60

Tabel 3.10

Norma Kategorisasi Skor Item Kebahagiaan Belajar Siswi Kelas
XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 ......61

Tabel 4.1

Kategorisasi Kebahagiaan Belajar Siswi Kelas XI SMA Stella
Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 ..............................62

Grafik 4.1

Kategorisasi Kebahagiaan Belajar Siswi Kelas XI SMA Stella
Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 ...............................63

Tabel 4.2

Distribusi Perolehan Skor Item Kebahagiaan Belajar Siswi Kelas
XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 ......64

Grafik 4.2

Kategorisasi Skor Item Kebahagiaan Belajar Siswi Kelas XI SMA
Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 .....................65

Tabel 4.3

Item-Item Skala Kebahagiaan Belajar Kategori Rendah ...............67

Tabel 4.4

Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi-Belajar ...........................73

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Surat Izin Penelitian .......................................................................81

Lampiran 2

Instrumen Penelitian.......................................................................82

Lampiran 3

Hasil Komputasi Uji Validitas Instrumen Penelitian .....................90

Lampiran 4

Tabulasi Data Penelitian ................................................................97

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
definisi operasional variabel.
A. Latar Belakang Masalah
Emosi merupakan satu bentuk perasaan yang dialami manusia. Hal itu
muncul karena manusia melakukan interaksi dengan lingkungannya dalam
hidup sehari-hari. Beck (Seligman, 2005: 83) berpendapat bahwa emosi selalu
ditimbulkan oleh kognisi. Emosi menggambarkan reaksi alamiah yang timbul
dari diri manusia sebagai dampak terjadinya perubahan pada diri dan
lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa emosi sangat
mewarnai dan memberikan pengaruh bagi kehidupan manusia.
Berdasarkan pengaruh yang dimunculkan, emosi dapat dikategorikan
menjadi dua bentuk, yaitu emosi positif dan emosi negatif. Kedua bentuk emosi
ini melekat dan dapat dirasakan oleh setiap manusia. Emosi negatif yang
muncul pada diri manusia teridentifikasi pada perasaan seperti tidak suka,
marah, takut, sedih, muak, jijik, dan semacamnya, sedangkan emosi positif
adalah sebaliknya (Seligman, 2005: 38-39).
Salah satu bentuk emosi positif adalah perasaan bahagia. Schimmel
(Patnani, 2012: 57) menyatakan bahwa kebahagiaan merupakan penilaian
individu terhadap keseluruhan kualitas hidupnya. Setiap manusia pasti
mendambakan kebahagiaan dalam hidupnya tidak terkecuali kaum remaja. Hal

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

itu dikarenakan kebahagiaan memberikan dampak yang positif bagi hidup
`manusia. Maka dari itu, banyak orang berusaha untuk merasakan kebahagiaan
dalam hidup mereka. Kebahagiaan tidak hanya seputar perasaan senang yang
dialami dalam hidup, melainkan juga merasa baik pada aspek fisik, sosial,
emosional, dan psikologis.
Saat ini mulai banyak penelitian yang membahas kebahagiaan. Hal ini
memberikan bukti bahwa kebahagiaan menjadi salah satu fokus utama individu
dalam menjalani kehidupannya. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
Republik Indonesia (Berita Resmi Statistik, 2017: 1), indeks kebahagiaan
Indonesia tahun 2017 dari hasil Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan
(SPTK) sebesar 70,69% pada skala 1-100. Indeks kebahagiaan Indonesia tahun
2017 merupakan indeks komposit yang disusun oleh tiga dimensi, yaitu
kepuasan hidup, perasaan, dan makna hidup.
Menurut Layard (San Martin, Parles, & Canto, 2010: 618) pencarian
kebahagiaan merupakan fokus utama dalam dunia psikologi dan itu merupakan
hal fundamental dalam psikologi positif. Kebahagiaan sebagai sebuah afeksi
yang dapat dirasakan oleh siapapun. Pria dan wanita, tua dan muda, pelajar dan
pekerja, semua memiliki kesempatan merasakan kebahagiaan.
Kebahagiaan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Seligman
(2005), kebahagiaan seseorang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang dapat dikontrol dan berasal
dari dalam diri. Faktor eksternal lebih mengarah pada hal-hal yang berasal dari
luar diri seseorang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

Oetami & Yuniarti (2011: 109) dalam penelitiannya mengungkapkan
bahwa peristiwa yang mengakibatkan kebahagiaan remaja adalah peristiwa
yang berkaitan dengan keluarga dan prestasi. Selain itu terdapat peristiwa
mencintai dan dicintai, peristiwa yang berkaitan dengan spiritulalitas, teman,
waktu luang, dan uang. Adapun beberapa jawaban lain yang masuk dalam
kategori lain-lain atau “others”. Berdasarkan penelitian tersebut dapat dilihat
bahwa peristiwa yang paling membuat remaja merasa bahagia adalah peristiwa
bersama dengan keluarga sebagai lingkungan sosial terdekat dari individu.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Herbyanti (2009) menyebutkan
bahwa bentuk kebahagiaan remaja adalah ketika adanya keluarga yang utuh dan
dari keluarga remaja mendapatkan kasih sayang. Adapun faktor yang
mempengaruhi kebahagiaan remaja seperti sikap optimis dan dukungan dari
orang-orang terdekat. Remaja yang bahagia adalah mereka yang memiliki
kepuasan terhadap apa yang mereka miliki di kehidupan mereka baik bersama
dengan keluarga maupun orang-orang terdekat lainnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Jersild (Mappiare, 1982) mengungkap
adanya keragaman yang menyebabkan individu bahagia. Bagi remaja rentang
usia 15-18 tahun, sumber-sumber kebahagiaan yang mendapatkan persentase
tertinggi terdiri dari: (1) pergi rekreasi bersama teman-teman; (2) mencapai
peningkatan diri, mendapat nilai akademik yang baik; (3) memperoleh
hubungan yang baik dengan orang lain, mendapatkan teman atau sahabat; (4)
dalam suasana sport, permainan-permainan; (5) merasa bermanfaat bagi orang
lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

Adapun hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Patnani (2012: 60)
mengenai kebahagiaan pada perempuan. Penelitian tersebut ditujukan pada 22
subyek penelitian. Dalam penelitian tersebut, didapatkan hasil bahwa sumber
kebahagiaan pada perempuan kelompok usia di bawah 20 tahun yaitu, keluarga,
uang, materi, teman, pasangan, keinginan, tidur, rekreasi, pujian, dan berbagi.
Kebahagiaan memiliki cakupan yang sangat luas dan dapat dimiliki serta
dirasakan oleh siapapun tanpa terkecuali. Meskipun menjadi hal yang ingin
dicapai oleh semua orang, namun kenyataannya merasakan atau mencapai
kebahagiaan bukanlah satu hal yang sederhana. Berdasarkan pengalaman
peneliti selama melaksanakan Magang di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta,
banyak informasi yang terkuak terkait dengan tanda-tanda yang menunjukkan
siswi kurang merasa bahagia.
Peneliti melakukan observasi pada siswi yang duduk di kelas XI SMA
Stella Duce 2 Yogyakarta. Siswi kelas XI pada saat ini adalah remaja yang lahir
setelah tahun 2000 yang memiliki rata-rata usia antara 14-16 tahun. Menurut
Bencsik, Csiko, & Juhez (Putra, 2016: 130), seseorang yang lahir antara tahun
1995-2010 termasuk dalam generasi-Z. Generasi ini dikenal dengan generasi
digital. Generasi digital adalah generasi yang selalu bergerak cepat dan
melibatkan kemajuan teknologi dalam hidupnya.
Peneliti mencoba untuk melakukan observasi terhadap siswi kelas XI di
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Berdasarkan hasil observasi, peneliti melihat
tanda-tanda adanya ketidakbahagiaan pada siswi kelas XI SMA Stella Duce 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

Yogyakarta. Tanda-tanda ketidakbahagiaan yang teramati ternyata sangat
dominan terkait dengan proses belajar.
Beberapa hal yang teridentifikasi sebagai peristiwa yang menunjukkan
ketidakbahagiaan dalam konteks belajar seperti masih banyak siswi yang masih
kurang menikmati proses pelajaran di kelas. Hal ini ditandai dengan rasa malas
saat mengikuti kegiatan bimbingan klasikal. Pengalaman ketika peneliti
Magang di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, peneliti memberikan layanan
bimbingan klasikal pada siswi kelas XI. Ketika peneliti memberikan layanan
tersebut, begitu nampak siswi merasa tidak menunjukkan rasa antusiasnya.
Siswi masih sering mengeluh saat guru memberikan tugas-tugas.
Beberapa siswi yang tinggal di asrama juga menuturkan bahwa mereka merasa
kurang nyaman dengan rutinitas saat belajar. Hidup jauh dari orangtua juga
menjadikan beberapa siswi mudah mengeluh karena merasa tidak adanya orang
terdekat yang memberi semangat untuk belajar. Beberapa siswi belum mampu
memaknai apa yang dia lakukan di sekolah. Sebagai contoh ada siswi yang hari
ini terlambat besok kembali terlambat dengan alasan yang sama.
Peneliti juga kerap melihat siswi yang datang ke sekolah memasang
muka tanpa senyuman. Hal ini terlihat ketika peneliti menyambut kehadiran
para siswi di pintu masuk sekolah. Selain itu, peneliti juga mendapat informasi
bahwa relasi yang terjalin antar siswi masih cenderung eksklusif. Artinya bahwa
beberapa siswi teridentifikasi memiliki kelompok atau geng tertentu. Hal ini
terungkap dari hasil sosiometri yang dilakukan peneliti terkait teman sekelas
yang dipilih untuk bermain bersama. Selain itu, beberapa siswi menceritakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

bahwa dirinya sedang memiliki masalah dengan pacarnya yang mana masalah
itu kerap mengganggu dirinya saat belajar.
Belajar sejatinya merupakan sebuah proses yang menyenangkan dan
menggembirakan. Proses yang menyenangkan dalam belajar tersebut
mendorong peserta didik menemukan dan membangun makna atas apa yang
dipelajari. Proses belajar dilakukan dengan melibatkan persepsi, pikiran, dan
perasaan (Kwartolo, 2007). Proses belajar seharusnya menjadi sarana untuk
menambah wawasan dan mengembangkan potensi setiap siswi.
Suasana yang tercipta dalam proses belajar menjadi hal yang perlu
diperhatikan baik oleh Guru dan siswi. Hal ini tidak lain karena adanya harapan
agar siswi dapat belajar dengan nyaman. Proses belajar yang menyenangkan
(joyful learning) merupakan sebuah proses pembelajaran yang di dalamnya
terdapat suatu pola hubungan yang kuat antara Guru dan siswi (Permatasari,
Mulyani, & Nurhayati, 2014: 120). Maka, relasi yang tercipta dalam proses
pembelajaran di kelas menjadi hal pokok untuk diperhatikan.
Proses belajar yang ideal terjadi ketika siswi hadir secara psikologis saat
proses belajar dilaksanakan. Hadir secara psikologis berarti siswi menunjukkan
antusiasme dan perasaan yang positif seperti memperhatikan dan aktif saat
proses belajar. Selain itu proses belajar yang ideal juga dapat dilihat dari sejauh
mana siswi mampu memberikan makna pada apa yang telah dipelajari. Pada
akhirnya ada sebuah hasil dari proses belajar yang dapat dilihat salah satunya
adalah prestasi atau nilai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

Apabila kondisi yang ideal dalam proses belajar di atas dapat ditunjukkan
oleh siswi, maka siswi tersebut sebagai peserta didik dapat dikatakan menikmati
atau merasa bahagia dalam belajar. Kebahagiaan dalam belajar merupakan
dampak yang ditimbulkan dari pengembangan kurikulum yang ada, khususnya
keharusan mengembangkan pengalaman belajar siswi (Kwartolo, 2007).
Berkaitan dengan kurikulum di sekolah, tentunya ada pihak yang ikut berperan
aktif memberikan layanan untuk membantu proses belajar siswi yaitu
Bimbingan dan Konseling.
Peran Bimbingan dan Konseling di sekolah melalui Guru BK juga telah
memberikan layanan berupa bimbingan klasikal yang dilaksanakan secara rutin
satu kali dalam seminggu. Layanan bimbingan klasikal biasanya mengusung
beberapa topik bimbingan yang bertujuan untuk menambah semangat siswi
dalam belajar. Selain memberikan layanan bimbingan klasikal, Guru BK di
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta juga memberikan layanan konseling individual
bagi para siswi yang mengalami permasalahan dalam hal belajar dan yang
dianggap memiliki hambatan dalam proses belajar di sekolah. Guru BK biasa
berkolaborasi dengan Guru Wali Kelas untuk memperoleh data akademik siswi.
Kemajuan zaman dan perkembangan pendidikan membuat institusi
pendidikan yang berada di kota-kota besar menjadi serbuan dari pelajar yang
hendak menuntut ilmu. Kota Yogyakarta menjadi salah satu tujuan para pelajar
yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Hal ini yang menyebabkan
munculnya para pendatang baru, tidak terkecuali siswi SMA Stella Duce 2
Yogyakarta. Banyak siswi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang berasal dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

luar Yogyakarta. Fenomena tersebut menimbulkan terciptanya keberagaman
akan karakteristik dari setiap siswi yang menjadi peserta didik di sekolah.
Karakteristik siswi yang sangat khas ini terkadang membawa suatu
permasalahan baru. Permasalahan yang biasanya muncul terkait adaptasi, baik
dengan lingkungan dan dalam proses belajar di sekolah.
Schneiders (Kusdiyati, Halimah, & Faisaluddin, 2011: 181) menyatakan bahwa
“Penyesuaian diri (adjustment) sebagai suatu proses dimana individu
berusaha keras untuk mengatasi atau menguasai kebutuhan dalam diri,
ketegangan, frustasi, dan konflik, tujuannya untuk mendapatkan
keharmonisan dan keselarasan antara tuntutan lingkungan dimana dia
tinggal dengan tuntutan didalam dirinya.”
Penyesuaian yang membutuhkan waktu kerap menjadi faktor penghambat siswi
untuk merasa nyaman dalam mengikuti atau menjalani proses belajar. Waktu
yang dibutuhkan oleh masing-masing siswi yang baru beranjak dari Sekolah
Menengah Pertama (SMP) menuju Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk
beradaptasi dengan proses pembelajaran tentu sangat bervariasi.
Permasalahan yang teramati oleh peneliti tentu menjadi perhatian
khusus. Peniliti melihat bahwa tahun pertama di SMA menjadi waktu yang
cukup untuk beradaptasi dengan budaya akademik di sekolah yang baru. Namun
bagi siswi yang duduk di kelas XI tentu memiliki karakteristik tersendiri yang
dipandang sudah mantap untuk mengikuti proses belajar di sekolah.
Kenyataannya ada beberapa hal yang memang belum menunjukkan kondisi
ideal tersebut.
Melihat begitu uniknya fenomena yang terjadi di SMA Stella Duce 2
Yogyakarta, permasalahan kebahagiaan lebih spesifik mengarah pada proses
belajar. Berangkat dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian guna mengungkap kebahagiaan
belajar siswi kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Peneliti mengajukan
penelitian yang berjudul, “Tingkat Kebahagiaan Belajar Siswa Menengah Atas
(Studi Deskriptif pada Siswi Kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2018/2019)”. Penelitian ini diukur dengan menggunakan skala Likert
dan hasilnya akan digunakan sebagai dasar dalam menyusun topik-topik
bimbingan klasikal untuk membantu meningkatkan kebahagiaan belajar siswi
kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang terkait dengan tingkat
kebahagiaan belajar, permasalahan yang dialami siswi kelas XI di SMA Stella
Duce 2 Yogyakarta dapat diidentifikasi sebagai berikut.
1. Beberapa siswi merasa malas ketika mengikuti pelajaran.
2. Beberapa siswi sering mengeluh dengan banyaknya tugas.
3. Beberapa siswi kurang nyaman dengan rutinitas belajar di asrama.
4. Beberapa siswi tidak menunjukkan senyuman dan wajah berseri.
5. Beberapa siswi memiliki relasi sosial yang eksklusif.
6. Beberapa siswi mengalami konflik dengan pacarnya.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan tidak meluas, maka fokus
kajian diarahkan untuk menjawab masalah yang termuat pada butir nomor (1),
(2), dan (3) dengan mengkaji tingkat kebahagiaan belajar siswi kelas XI SMA
Stella Duce 2 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

D. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas,
maka rumusan masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.
1. Seberapa tinggi tingkat kebahagiaan belajar siswi kelas XI SMA Stella
Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019?
2. Butir-butir pengukuran kebahagiaan belajar mana saja yang capaian
skornya teridentifikasi rendah yang dapat dijadikan sebagai dasar
penyusunan topik-topik bimbingan?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Mendeskripsikan seberapa tinggi tingkat kebahagiaan belajar siswi kelas XI
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019.
2. Mengidentifikasi butir-butir pengukuran kebahagiaan belajar yang capaian
skornya teridentifikasi rendah sebagai dasar penyusunan topik-topik
bimbingan yang sesuai untuk membantu meningkatkan kebahagiaan belajar
siswi kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan informasi bagi
dunia pendidikan secara khusus dalam bidang Bimbingan dan Konseling
berkaitan dengan kebahagiaan belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi guru BK
Sebagai

informasi

mengenai

kebutuhan siswi terkait

dengan

kebahagiaan belajar mereka. Guru BK dapat memanfaatkan data yang
tersedia untuk menyusun topik-topik bimbingan klasikal yang dapat
digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kebahagiaan belajar
siswi.
b. Manfaat bagi siswi
Sebagai sarana informasi bagi siswi untuk lebih mengenal, memahami,
dan mengupayakan kebahagiaan dalam belajar mereka.
c. Manfaat bagi sekolah
Manfaat penelitian ini bagi sekolah adalah agar sekolah mengetahui
tingkat kebahagiaan belajar siswi-siswinya.
G. Definisi Operasional Variabel
Agar tidak menimbulkan pembiasan dalam memahami permasalahan,
adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Kebahagiaan Belajar
Kebahagiaan belajar merupakan sebuah kondisi dimana peserta didik
merasa nyaman, gembira, mengalami, memaknai, serta menghadirkan
prestasi dalam setiap proses belajar yang dijalaninya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

2. Belajar
Belajar merupakan sebuah proses membangun dan menemukan makna dari
apa yang dipelajari, sehingga timbul pengertian dan pemahaman baru dalam
diri siswi.
3. Bimbingan Pribadi
Bimbingan pribadi merupakan layanan bimbingan yang diberikan oleh
Guru BK yang berkaitan dengan bidang pribadi dari peserta didik.
4. Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar merupakan layanan bimbingan yang diberikan oleh Guru
BK yang berkaitan dengan bidang belajar dari peserta didik.
5. Siswi SMA
Siswi SMA merupakan individu perempuan yang sedang berada di tahap
perkembangan remaja akhir dan menempuh pendidikan di jenjang Sekolah
Menengah Atas (SMA).
6. Topik Bimbingan
Topik bimbingan merupakan topik atau tema dari bimbingan yang diberikan
oleh Guru BK kepada peserta didik baik dalam bentuk bimbingan kelompok
maupun bimbingan klasikal. Pemilihan topik bimbingan disesuaikan
dengan kebutuhan atau permasalahan yang dialami peserta didik, sehingga
peserta didik mendapatkan manfaat langsung dari layanan bimbingan yang
diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini diuraikan mengenai kebahagiaan, belajar, masa remaja, layanan
bimbingan, kajian penelitian yang relevan, dan kerangka pikir.
A. Kebahagiaan
1. Hakikat Kebahagiaan
Manusia adalah makhluk yang diciptakan dengan derajat yang paling
mulia. Manusia hidup dengan pikiran dan hatinya. Hal ini yang mendorong
manusia dalam hidupnya mengusahakan kebahagiaan. Kebahagiaan
merupakan kondisi psikologis yang positif pada diri individu yang ditandai
dengan tingginya kepuasan hidup. Kebahagiaan memberikan dampak
positif dalam berbagai aspek kehidupan dan akan mengarahkan individu
pada hidup yang lebih baik (Carr dalam Suryana, 2017).
Schimmel

(Patnani, 2012: 57) menyatakan bahwa kebahagiaan

merupakan penilaian individu terhadap keseluruhan kualitas hidupnya.
Diener (Patnani, 2012: 57) menjelaskan bahwa kabahagiaan atau
kesejahteraan

subyektif

dapat

dilihat

dari

adanya

emosi

yang

menyenangkan, emosi yang tidak menyenangkan, kepuasan hidup secara
umum, kepuasan pada ranah tertentu. Sedangkan menurut Fromm (Suryana,
2017) kebahagiaan merupakan suatu bagian integral dan hasil kehidupan
yang berkaitan dengan orientasi produktif. Kebahagiaan berhubungan
dengan perasaan dan perasaan bahagia muncul ketika pikiran dalam kondisi
yang positif.

13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

Menurut Pradiansyah (2010), kunci perasaan bahagia pada diri
seseorang terletak pada pikiran. Beck (Seligman, 2005: 83) menyatakan
bahwa pikiranlah yang menimbulkan emosi pada diri seseorang. Apablia
seseorang berpikir positif maka ia akan merasakan emosi yang positif begitu
juga sebaliknya. Orang yang bahagia akan mengingat lebih banyak
peristiwa yang menyenangkan (Seligman, 2005: 48). Maka, jika manusia
ingin merasakan kebahagiaan, salah satu kuncinya adalah dengan mengubah
pikiran menjadi positif.
Konsep mengenai kebahagiaan terkadang masih sulit untuk dipahami
secara sederhana. Hal ini tidak terlepas dari cakupan kebahagiaan yang
sangat kompleks (Strongman dalam Oetami & Yuniarti, 2011: 106).
Manusia hanya dapat menilai secara subyektif akan kebahagiaan yang
dialaminya. Sharar (Oetami & Yuniarti, 2011: 106) memberikan kiat-kiat
untuk bertanya kepada diri sendiri dengan kata bantu “why” guna
memperoleh tolok ukur kebahagiaan.
Adapun beberapa contoh pertanyaan yang dapat diajukan seperti
mengapa individu ingin kaya? Mengapa individu ingin mendapat jabatan
tinggi? Mengapa individu ingin memiliki mobil mewah dan rumah bagus?
Selain itu tentu masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang jawabannya
sudah pasti yaitu karena individu ingin merasa/mendapat kebahagiaan.
Pada hakikatnya kebahagiaan dapat membantu individu memiliki
kepribadian yang sehat. Suasana hati yang positif membuat individu
menggunakan cara berpikir yang kreatif, toleran, konstrukstif, murah hati,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

tidak defensif, dan lateral sehingga dapat memecahkan persolaan dengan
tepat (Seligman, 2005: 50). Hal lain terjadi jika keadaan diri tidak diselimuti
dengan suasana hati yang positif maka akan menjalani hidup kurang
bergairah.
Seligman (Arif, 2016: 41) mengatakan bahwa ada lima hal yang dapat
dikendalikan oleh seseorang guna memperoleh kebahagiaan. Kelima hal
tersebut adalah: emosi positif (positive emotions/P), keterlibatan
(engagement/E), hubungan yang positif (positive relations/R), memaknai
hidup (meaning of life/M), dan prestasi (accomplishment/A). Kelima hal
tersebut biasa disingkat “PERMA” dan dipandang sebagai unsur yang
berperan besar dalam menentukan kebahagiaan pada diri seseorang. Kelima
unsur tersebut masing-masing memiliki kontribusi yang unik dalam
menciptakan hidup yang eudamonic atau bahagia.
Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kebahagiaan
merupakan kondisi dimana individu merasa damai dan mengalami perasaan
positif yang mendorong adanya kepuasaan dalam dirinya. Emosi positif
membuat individu mampu menjalani kehidupannya dengan penuh perasaan
senang, sukacita, dan adanya kedamaian sehingga mampu memberikan
makna atas peristiwa yang dialami dan mampu menumbuhkan semangat
keyakinan untuk melangkah ke depan. Semakin puas individu, maka
semakin bahagialah mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

2. Aspek Kebahagiaan
Berikut dijelaskan mengenai beberapa aspek pokok yang mendorong
manusia memperoleh atau merasakan kebahagiaan dalam hidupnya
menurut Seligman (Arif, 2016).
a. Emosi positif
Emosi positif (positive emotions) merupakan sesuatu yang dirasakan
seseorang yang membawa suasana menyenangkan . Banyak orang yang
menghendaki agar emosi positif lebih sering dirasakan daripada emosi
negatif. Dengan emosi positif, orang dapat semakin membuka diri pada
kemungkinan lain yang mengarah pada kreativitas, sehingga ketika
menghadapi suatu situasi orang tidak terjebak pada kekakuan. Demikian
pula ketika dalam kondisi belajar, emosi positif yang dirasakan peserta
didik dapat mendorong mereka menjadi lebih senang, bersyukur,
menyadari, dan optimis dalam proses belajar.
b. Keterlibatan
Keterlibatan (Engagement) merupakan keikutsertaan seseorang untuk
melibatkan diri mereka untuk melakukan sesuatu. Dalam proses belajar,
peserta didik merupakan subyek yang senantiasa melibatkan diri mereka
dalam proses belajar tersebut. Terlibat langsung atau menjadi bagian
dari proses belajar mendorong peserta didik untuk aktif, konsentrasi, dan
mampu mengungkapkan ide atau gagasan ketika belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

c. Hubungan positif
Hubungan yang positif dengan orang lain (positive relations) tentu saja
tidak hanya terkait dengan relasi sosial sebatas teman dan persahabatan,
melainkan lebih pada hubungan yang bersifat hangat karena didukung
oleh komunikasi yang baik. Begitu pula dalam proses belajar, seorang
peserta didik hendaknya memiliki hubungan yang positif baik dengan
teman, orang tua maupun Guru di sekolah. Hal itu dimaksudkan agar
peserta didik semakin menumbuhkan dan mengembangkan pribadinya
sehingga mereka merasa ada, dihargai dan didukung oleh lingkungan
terdekatnya ketika belajar.
d. Memaknai hidup
Salah satu aspek penting dalam kebahagiaan adalah kemampuan
seseorang untuk dapat memaknai hidup (meaning of life). Pemaknaan
kehidupan dapat dilakukan oleh setiap orang menurut cara dan gaya
mereka masing-masing. Mencari nilai atau pembelajaran dari setiap
pengalaman kehidupan adalah salah satu kunci orang bahagia. Proses
pemaknaan yang kerap kali salah menjadikan orang menuju pada
kebahagiaan yang semu. Bagi peserta didik dalam kaitannya belajar,
mereka hendaknya memiliki kepekaan untuk mengambil pelajaran dari
setiap pengalaman belajar yang telah dilaluinya. Harapannya adalah
agar ke depannya mampu memperbaiki diri terutama dalam hal belajar.
Dengan demikian peserta didik akan mampu memperoleh pemahaman
baru dan memaknai apa sebenarnya tujuan dirinya belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

e. Prestasi
Prestasi (accomplishment) merupakan buah dari keempat aspek
sebelumnya. Prestasi merupakan buah dari hidup manusia yang dijalani
dengan baik. Prestasi sering dikaitkan dengan hal-hal yang berbau
material atau nilai. Konteks prestasi di sini sangat luas tidak terbatas
pada material atau nilai. Wujud prestasi atau pencapaian dalam hidup
manusia sungguh sangat beragam. Begitu pula dengan pencapaian
peserta didik dalam proses belajar. Hasil tidak hanya sebatas nilai yang
baik, namun lebih pada apa yang dapat saya hasilkan dari proses belajar
yang sudah saya lalui. Prestasi dalam konteks belajar akan mendorong
orang untuk mengembangkan diri dan mampu mengatasi kesulitankesulitan dalam belajar.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebahagiaan
Ryff (Oetami & Yuniarti, 2011: 106) mengatakan bahwa kebahagiaan
merupakan cita-cita tertinggi yang selalu ingin diraih oleh setiap manusia
dalam

tindakannya.

Oleh

karenanya,

seseorang

selalu

berusaha

memunculkan perilaku yang mengarah pada kebahagiaan. Seseorang akan
lebih mudah memunculkan perilaku yang mengarah pada kebahagiaan
apabila dirinya diliputi oleh emosi positif.
Seligman (2005: 80) membagi emosi positif yang mempengaruhi
kebahagiaan seseorang dalam tiga rentang waktu, yaitu emosi pada masa
lalu, masa sekarang, dan masa depan. Ketiga bentuk emosi tersebut
termasuk dalam faktor internal yang mempengaruhi seseorang dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

mempersepsikan kebahagiaan mereka. Adapun faktor eksternal yang
mempengaruhi seseorang dalam mempersepsikan kebahagiaannya yaitu
faktor yang berasal dari lingkungan atau di luar diri seseorang (Seligman,
2005: 66).
a. Faktor Internal
Seligman (2005) mengklasifikasikan emosi positif seseorang ke
dalam tiga rentang waktu. Kepuasan akan masa lalu, kebahagiaan pada
masa sekarang, dan optimis akan masa depan. Ketiga kategori ini
berbeda dan tidak selalu berkaitan.
1) Kepuasan masa lalu
Sikap positif dalam menanggapi masa lalu dapat menghasilkan
emosi positif berupa kepuasan, kelegaan, kebanggaan, kedamaian
atau ketenangan (Seligman, 2005: 80). Kepuasaan terhadap masa
lalu dapat diperoleh melalui tiga cara yaitu:
a) Melepaskan pandangan masa lalu
Melepaskan pandangan masa lalu merupakan cara yang
dapat dilakukan oleh seseorang guna melangkah maju dalam
kehidupannya. Peristiwa yang terjadi pada masa lalu dapat
menjadi hal yang berpengaruh pada apa yang akan terjadi di
masa selanjutnya. Maka melepaskan belenggu atau ikatan
negatif pada masa lalu menjadi pilihan tepat bagi seseorang agar
dapat melangkah ke depan. Cara untuk melepaskan belenggu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

masa lalu yaitu dengan menerima dan berdamai dengan masa
lalu tersebut.
Melepaskan belenggu masa lalu dipandang sebagai
penentu langkah hidup selanjutnya. Misalnya ada seorang siswi
SMA yang memiliki pengalaman buruk ketika mendapatkan
hasil belajar kurang baik selalu dimarahi oleh Guru dan
Orangtuanya. Kejadian ini cukup lama dialami oleh siswi
tersebut hingga menjadikannya semakin sulit untuk belajar.
Timbul pemikiran bahwa sekeras apapun dia belajar pasti akan
mendapat hasil yang buruk dan dimarahi oleh Guru dan
Orangtuanya. Hal ini menjadikan anak ini malas dan tidak
memiliki semangat untuk belajar. Dengan mengolah batinnya
anak memiliki pandangan baru bahwa usaha untuk belajar dan
mendapat nilai yang baik harus dia lakukan agar dapat
membuktikan bahwa dirinya mampu untuk mendapat hasil
belajar yang baik.
b) Bersyukur (Gratitude)
Bersyukur terhadap apa yang dimiliki dan dilalui dalam
hidup dapat menambah kepuasan hidup. Dengan bersyukur,
individu tidak akan membanding-bandingkan hidup dan segala
yang dimiliki dengan milik orang lain. Misalnya seorang siswi
mendapatkan hasil belajar yang tergolong baik. Ketika dia
bersyukur atas apa yang telah didapatkan dan menyadari bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

ada usaha yang telah dicurahkan untuk hasil tersebut, maka siswi
tersebut akan menerima dengan ikhlas dan tidak timbul iri
dengan hasil belajar orang lain yang lebih baik darinya.
c) Memaafkan (Forgiving)
Salah satu cara untuk menata ulang pandangan seseorang
mengenai emosi negatif pada kehidupan masa lalu yang buruk
adalah dengan cara memaafkan. Memaafkan dapat dilakukan
dengan cara mengubah kepahitan menjadi kenangan yang netral
dan positif sehingga kepuasan hidup akan lebih mudah
didapatkan.
2) Kebahagiaan pada masa sekarang
Emosi positif yang terkait dengan sikap pada masa sekarang
mencakup kegembiraan, ketenangan, keriangan, semangat yang
meluap-luap, rasa senang, dan flow. Selain itu menurut Seligman
(2005: 132), kebahagiaan masa sekarang melibatkan dua hal, yaitu:
a) Kenikmatan (Pleasure)
Kenikmatan merupakan kesenangan yang memiliki
komponen sensori dan emosional yang kuat. Sifatnya adalah
sementara dan biasanya hanya sedikit melibatkan kognisi atau
pikiran. Kenikmatan diperoleh setelah satu motif seseorang
terpenuhi. Kenikmatan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
kenikmatan ragawi dan kenikmatan yang sifatnya lebih tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

Kenikmatan ragawi dapa diperoleh melalui rangsangan
indera dan sensori. Biasanya kenikmatan ragawi cepat untuk
memudar. Dengan kata lain waktu menetap kenikmatan ragawi
pada diri seseorang biasanya tidak bertahan lama setelah
seseorang telah mampu beradaptasi dengan situasi yang ada.
Kenikmatan yang lebih tinggi umumnya hampir sama dengan
kenikmatan ragawi, namun yang membedakan adalah cara
perolehannya yang lebih rumit daripada kenikmatan ragawi.
Terdapat tiga hal yang dapat meningkatkan kebahagiaan
sementara, yaitu dengan menghindari kebiasaan dengan cara
memberi selang waktu cukup panjang antar kejadian
menyenangkan; meresapi (savoring) yaitu menyadari serta
dengan sengaja memperhatikan sebuah kenikmatan; serta
kecermatan (mindfullnes) yaitu mencermati dan menjalani
segala pengalaman dengan tidak terburu–buru karena terpaku
pada masa depan.
b) Gratifikasi (Gratification)
Gratifikasi merupakan emosi positif pada masa sekarang
yang berkaitan dengan kegiatan yang sangat disukai oleh
seseorang. Gratifikasi tidak selalu melibatkan perasaan dasar
serta memiliki rentang waktu yang lebih lama dibandingkan
dengan kenikmatan (pleasure). Gratifikasi membuat seseorang
merasa terlibat dan memiliki kekuatan terkait dengan kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

yang dilakukannya. Kegiatan yang memunculkan gratifikasi
pada umumnya memiliki komponen tantangan, membutuhkan
keterampilan, konsentrasi, adanya tujuan, dan terdapat umpan
balik secara langsung, sehingga seseorang dapat larut di
dalamnya.
3) Optimis akan masa depan
Emosi positif yang terkait dengan sikap pada masa depan
mengandung unsur optimisme, harapan, kepercayaan, keyakinan,
dan kepastian pada diri seseorang untuk membentuk pribadi yang
lebih baik daripada sebelumnya. O