Skripsi Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Jurusan Psikologi

STUDI DESKRIPTIF KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. MERAPI AGUNG LESTARI DI YOGYAKARTA

  Skripsi Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Jurusan Psikologi

  Oleh : Nama : Annette Francine Sahelangi NIM : 009114048

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

HALAMAN PERSEMBAHAN

  

Skripsi ini hanyalah sebentuk karya yang terlalu sederhana, hasil dari buah pemikiran yang masih

harus terus diasah agar menghasilkan karya yang sesungguhnya…

Namun keberadaan skripsi ini adalah perwujudan dari banyak hal. Perwujudan dari tiap doa,

hembusan semangat, ketulusan hati dan sebentuk kepercayaan bahwa penulisnya bisa

merampungkannya…

Karena itu skripsi ini juga ingin penulis persembahkan untuk orang – orang istimewa, yang

membuat penulis merasa tidak pernah sendirian, yang telah membangkitkan semangat, yang

berbagi ketulusan hati dan perjalanan waktu selama penulis menjejakkan langkah di Yogyakarta

  • Untuk Si Mbah – Bengkel depan kost, Si Mbah - 2 dpn Gading Mas –

    untuk tiap senyuman dan sapaan hangatnya, Ibu Koran Gejayan, & Mas Angkringan Kr.Gayam J

    terima kasih tak terhingga untuk doanya…
  • “ Makhluk” Tampar 42 C J Naila, Ika, Mba’ Uone, Putu, Ayu, Dini, Fhanelia, Esti ( “ Impossible is Nothing ” hehe ),… thanks so much untuk kebersamaan selama ini.. Senyum sapamu mampu memberi kekuatan tersendiri untukku melangkah setiap hari. Nice to know you girls…
  • Cheerleaders- ku :

  Die – jadi karaokean niiih , Nining ( & Budi- nya sekarang, he ..he.. he ..) - Mmm, Ulen Sentalu menanti… ha2, and Devina … - Ayo semangat kuliahnya.. Don’t be like me.. :p . Kalian .. sungguh memberi arti buat hidupku. Thank u so much..

  • •Pengisi tempat teristimewa di hatiku :

    ? Susanto ?

    • fyuhh,bener- bener tiga tahun yang komplit…and I did it !! J Makasih untuk sudah ikut berjerih lelah dan terus menyuplai semangat untuk Ann ya, Mas..

  … Last but Not Least… untuk “Pengisi Tempat Pertama”, yang tak pernah sedetikpun

meninggalkanku, kiranya ini menjadi persembahanku yang termanis untukMU – Ad Maiorem Dei

  

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana gambaran kepuasan kerja

pada karyawan ( bagian produksi ) PT. Merapi Agung Lestari di Yogyakarta.

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana kepuasan

kerja pada karyawan ( bagian produksi ) di PT. Merapi Agung Lestari

Yogyakarta.

  Data penelitian diperoleh dengan menggunakan Skala Kepuasan Kerja

berdasarkan Teori Dua Faktor ( Motivator Factor dan Hygiene Factor ) Herzberg.

Subyek penelitian adalah karyawan bagian produksi sebanyak 70 orang yang

diambil dengan teknik pengambilan sampel random. Data penelitian dianalisis

dengan menggunakan teknik analisa statistik deskriptif kuantitatif sehingga

diperoleh perbandingan mean empirik dan mean teoritik untuk Motivator Factor

sebagai berikut : M empirik = 53,28 > M teoritik = 48 dan untuk Hygiene Factor :

M empirik = 48,5 > M teoritik = 46. Hasil perbandingan tersebut menunjukkan bahwa

terdapat kepuasan kerja pada karyawan PT. Merapi Agung Lestari Yogyakarta.

  

ABSTRACT

The purpose of this research was to find the description of job satisfaction of

the employees ( production department ) at the PT. Merapi Agung Lestari

  

Yogyakarta. The problem of this research was how does the production

department employees’ job satisfaction at the PT. Merapi Agung Lestari

Yogyakarta.

   The data of job satisfaction were collected using Job Satisfaction Scale based

on Herzberg’s Two Factors Theory ( Motivator Factor and Hygiene Factor ). The

subjects of this research were 70 employees of production department, taken from

population using random sampling technique. The data was analyzed by

quantitative descriptive statistic technique. Data analysis showed that the

compare between the empiric and theoretic mean was for Motivator Factor :

M empiric = 53,28 > M theoritic = 48 and for Hygiene Factor M empiric = 48,5 > M theoritic

= 46. It shown that there was a job satisfaction among the employees of PT.

Merapi Agung Lestari Yogyakarta.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah

melimpahkan anugrah-Nya sehingga skripsi dengan judul " Studi Deskriptif

Kepuasan Kerja Pada Karyawan PT. Merapi Agung Lestari di Yogyakarta "

ini dapat diselesaikan dengan baik.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh

derajat kesarjanaan di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

Penyusunan skripsi tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga pada

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

  1. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan motivasi dan bimbingan selama penyusunan skripsi ini.

  2. Ibu Sylvia Carolina MYM., S.Psi., M.Si., selaku Ketua Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah memberikan motivasi dan kepercayaan untuk menyelesaikan skripsi ini.

  3. Bapak Minta Istono, S.Psi., M.Si. dan Ibu Kristiana Dewayani, S.Psi., M.Si., selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan koreksi dan masukan dalam penulisan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah membagi ilmunya selama penulis menempuh studi.

  6. Bapak Handoyo Wibowo, selaku Direktur Utama dan Bapak Pribadi, Kepala Bagian Personalia PT. Merapi Agung Lestari, yang telah memberikan ijin dan dukungan untuk proses pengambilan data dalam rangka penyusunan skripsi ini.

7. Papa Chris R. Sahelangi dan Mama Vivian Sahelangi – Litaay, untuk memberi kepercayaan, doa serta dukungan morilnya.

  8. Teman – teman psikologi angkatan 2000, untuk kebersamaan yang menyenangkan selama ini. Sukses untuk kita semua. Khususnya untuk mereka yang sama – sama berjuang sampai titik darah penghabisan, Astrie, Desy, Bintoro, Pipit, dan yang lainnya, We did it, guys! Untuk Pipit dan Desy, thanks for your pray and for being care.

  9. Susanto, “Orang ( ke- )Hutan( -an ) “, sumber motivasi dan inspirasi, untuk selalu berada di saat yang tepat dan terutama untuk sebuah hati yang memberi kepercayaan bahwa “ kamu pasti bisa ” dan yang dengan tulus mengatakan “ .. yang pasti aku pengen kamu lulus.“.

  Skripsi ini telah diusahakan untuk disusun sebaik mungkin oleh penulis

tetapi pasti tidak lepas dari ketidaksempurnaan. Untuk itu kritik dan saran yang

sifatnya membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan karya tulis ini.

   Yogyakarta, Juli 2008 Penulis,

  

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

  

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ v ABSTRAK ..................................................................................................... vi

ABSTRACT................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

DAFTAR ISI.................................................................................................. x

DAFTAR TABEL.......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii

  BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. A. Latar Belakang ...................................................................................

  1 B. Rumusan Masalah..............................................................................

  3 C. Tujuan.................................................................................................

  3 D. Manfaat ..............................................................................................

  3 BAB II LANDASAN TEORI........................................................................

  A. Pengertian Kepuasan Kerja ................................................................

  5 B. Faktor – faktor Kepuasan Kerja Menurut Herzberg...........................

  7 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................

  A. Jenis Penelitian...................................................................................

  11 B. Identifikasi Variabel Penelitian..........................................................

  11 C. Definisi Operasional...........................................................................

  11 D. Subjek Penelitian................................................................................

  12 E. Instrumen Penelitian ..........................................................................

  12 F. Prosedur Penelitian.............................................................................

  14 G. Validitas dan Reliabilitas ...................................................................

  16 H. Teknik Analisis Data ..........................................................................

  17 I. Orientasi Kancah PT.Merapi Agung Lestari......................................

  17

1. Data Pokok Perusahaan................................................................

  18

2. Sejarah Berdiri Perusahaan ..........................................................

  18

3. Visi dan Misi Perusahaan.............................................................

  19

4. Manajemen Perusahaan................................................................

  19

5. Permasalahan Perusahaan ...........................................................

  24 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................

  A. Persiapan Penelitian ...........................................................................

  26 B. Pelaksanaan Penelitian.......................................................................

  26 C. Hasil Penelitian ..................................................................................

  28

1. Deskripsi Data Penelitian..............................................................

  28

2. Kategorisasi Subjek .......................................................................

  29 D. Pembahasan........................................................................................

  31

  

B. Saran...................................................................................................

  34 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

  35 LAMPIRAN ...................................................................................................

  36

  

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Tabel Blue Print Skala Kepuasan Kerja .........................................

  13 Tabel 2. Tabel Sebaran Item Sebelum Uji Coba............................................

  14 Tabel 3. Tabel Sebaran Item Setelah Uji Coba untuk Motivator Factor.......

  15 Tabel 4. Tabel Sebaran Item Setelah Uji Coba untuk Hygiene Factor .........

  16 Tabel 5. Tabel Mean Teoritik dan Mean Empirik untuk Motivator Factor dan Hygiene Factor ...............................................................................

  28 Tabel 6. Tabel Kategorisasi dan Jumlah Subjek untuk Motivator Factor.....

  30 Tabel 7. Tabel Kategorisasi dan Jumlah Subjek untuk Hygiene Factor........

  30

  

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Dual Continuum Kepuasan Kerja menurut Herzberg ........................................................................ 6 Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Merapi Agung Lestari Yogyakarta ...................................................................................

  21 Gambar 3. Grafik Perbandingan Mean Empirik Motivator dan Hygiene Factor ...........................................................................................

  29

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan dalam dunia perindustrian dewasa ini membuat perusahaan –

  perusahaan semakin berusaha untuk mengembangkan perusahaannya dengan berbagai cara. Tidak hanya menggunakan peralatan produksi yang canggih namun terlebih pada disusunnya berbagai program untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusia yang terlibat di dalam perusahaan tersebut.

  Terkait dengan peningkatan sumber daya manusia, perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor, baik faktor eksternal ( seperti alat – alat produksi, lingkungan kerja, sistem pola pengaturan waktu kerja ) maupun faktor internal ( seperti suasana hati, motivasi, sikap kerja ) yang dapat mempengaruhi produktivitas seseorang. Hal ini penting karena produktivitas pekerja erat kaitannya dengan kepuasan kerja seseorang yang kemudian akan berpengaruh pada kelancaran proses produksi perus ahaan Kepuasan kerja adalah sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Hal ini senada dengan apa yang dinyatakan oleh Locke (Smither, 1994) bahwa kepuasan kerja adalah “a pleasurable or positive emotional state resulting from the appraisal of one’s job or job experiences” (suatu keadaan emosi yang menyenangkan atau positif yang dihasilkan dari

  

penilaian ataupun pengalaman kerja seseorang). Herzberg (Muhaimin, 2004)

menyatakan bahwa ciri perilaku pekerja yang puas adalah mereka mempunyai

motivasi untuk bekerja yang tinggi dan lebih senang dalam melakukan

pekerjaannya, sedangkan ciri pekerja yang kurang puas adalah mereka malas

berangkat ke tempat kerja dan dengan pekerjaannya. Tentunya tingkah laku

karyawan yang merasa puas akan lebih menguntungkan bagi perusahaan

dibandingkan yang tidak.

  Permasalahan utama yang dihadapi oleh perusahaan adalah adanya turn over yang tinggi. Menurut Robbins ( 1996 ) terdapat hubungan yang negatif

antara kepuasan kerja dengan turn over ini dengan korelasi yang lebih kuat

dibandingkan penemuan mereka dalam hubungan kepuasan kerja dengan

ketidakhadiran ( absensi ). Lebih lanjut Robbins menjelaskan bahwa faktor –

faktor yang lain seperti kondisi pasar tenaga kerja, harapan akan kesempatan

untuk memperoleh pekerjaan alternatif dan lamanya masa kerja adalah hal –

hal yang dapat mempengaruhi keputusan seseorang untuk meninggalkan

pekerjaannya.

  Melihat faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja seseorang

dan penjelasan tentang kondisi perusahaan maka penulis ingin meneliti

kepuasan kerja pada karyawan.

  B. Rumusan Masalah Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah : bagaimana

kepuasan kerja pada karyawan di PT. Merapi Agung Lestari Yogyakarta.

  C. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk meneliti gambaran kepuasan kerja pada karyawan PT. Merapi Agung Lestari di Yogyakarta.

  D. Manfaat Penelitian ini diharapkan memiliki dua manfaat yaitu :

1. Manfaat Praktis

  a. Bagi Ilmu Pengetahuan Menambah kajian ilmiah bagi dunia ilmu pengetahuan, khususnya ilmu psikologi industri dan organisasi dalam memberi gambaran dan masukan tentang kepuasan kerja.

  b. Bagi Perusahaan Memberikan gambaran tentang kondisi kepuasan kerja pada karyawannya sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan yang tepat didalam membuat kebijakan bagi karyawannya.

  2. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang berarti pada perkembangan ilmu psikologi khususnya psikologi industri dan organisasi dengan cara memberi tambahan data yang sudah teruji secara ilmiah.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Kepuasan Kerja Kepuasan kerja adalah sikap dan perasaan positif dan negatif tentang pekerjaan

  

seseorang ( Riggio, 2003 ). Sementara itu Wexley dan Yukl ( Smither, 1994 )

mengartikan kepuasan kerja sebagai “the way an employee feels about his or her job,

it is a generalized attitude toward the job based on evaluation of different aspect of

the job. A person’s attitudes toward his job reflect pleasant and unpleasant

experiences in the job and his expectation about the future experiences

  ”. Artinya

bahwa kepuasan kerja adala h perasaan seseorang terhadap pekerjaannya, secara

umum merupakan sikap terhadap pekerjaan yang didasarkan pada evaluasi terhadap

aspek – aspek yang berbeda bagi pekerja. Sikap seseorang terhadap pekerjaannya

tersebut menggambarkan pengalaman – pengalaman menyenangkan atau tidak

menyenangkan dalam pekerjaan dan harapan – harapan mengenai pengalaman

mereka. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek – aspek

seperti upaya, kesempatan pengembangan karir, hubungan dengan pegawai lain,

penempatan kerja, dan struktur organisasi. Sementara itu, perasaan yang berhubungan

dengan dirinya antara lain berupa umur, kondisi kesehatan, kemampuan dan

pendidikan.

  Menurut Robins ( 1996 ), kepuasan itu terjadi apabila kebutuhan – kebutuhan

  

ketidaksukaan pegawai, kepuasan merupakan sikap umum yang dimiliki pegawai

yang erat kaitannya dengan imbalan – imbalan yang mereka yakini akan mereka

terima setelah melakukan sebuah pengorbanan.

  Sementara itu Herzberg ( Riggio, 2003 ; Robins, 1996 ) memandang kepuasan

kerja sebagai dua dimensi yang berdiri sendiri dan terpisah atau disebut berada dalam

dual continuum”. Karena dari hasil penelitiannya ia melihat bahwa menghilangkan

beberapa aspek yang menyebabkan ketidakpuasan tidak serta merta akan

menciptakan suatu kepuasan kerja. Lebih lanjut ia menyatakan bahwa lawan dari

“Kepuasan“ ( Satisfaction ) adalah “Tidak adanya Kepuasan” ( No Satisfaction ) dan

lawan dari “Tidak Adanya Ketidakpuasan” ( N o Dissatisfaction ) adalah “Ada

Ketidakpuasan” ( Dissatisfaction ). Hal ini yang kemudian dikenal sebagai Teori

Motivator – Hygiene, dimana faktor motivator adalah faktor yang terkait dengan job

content atau pekerjaan itu sendiri, sedangkan faktor hygiene ada lah faktor yang berhubungan dengan faktor – faktor yang berada di sekitar pelaksanaan pekerjaan.

  Gambar 1. Dual Continuum Kepuasan Kerja Menurut Herzberg.

  

Motivator

Kepuasan Tidak Ada Kepuasan Hygiene

Tidak Ada Ketidakpuasan Ada Ketidakpuasan

B. Faktor – faktor Kepuasan Kerja Menurut Herzberg

  Menurut Herzberg ( Haslam, 2001 ; Riggio, 2003 ) kepuasan kerja dapat dilihat

dari dua faktor, yaitu motivator factor dan hygiene factor. Motivator Factor adalah

faktor – faktor yang dapat digunakan untuk memuaskan atau memotivasi karyawan,

sedangkan hygiene factor - disebut juga Faktor Pemelihara ( Kossen, 1986 ) akan

memberikan perasaan netral di kalangan pekerja, namun ketiadaannya cenderung

akan menyebabkan ketidakpuasan. Motivator factor berhubungan dengan aspek –

aspek yang terkandung dalam pekerjaan itu sendiri, sedangkan hygiene factor

berhubungan dengan aspek –aspek yang berada di sekitar pelaksanaan pekerjaan

(Robbins, 1996).

  Aspek – aspek yang termasuk dalam Motivator Factor adalah :

  a. Keberhasilan Menyelesaikan Tugas ( Achievement ), Perasaan telah menyelesaikan sesuatu yang telah dimulai atau telah mencapai suatu tujuan sangat penting bagi karyawan. Terpenuhinya kebutuhan akan perasaan ini akan menciptakan suatu kepuasan kerja pada karyawan.

  b. Penghargaan / Pengakuan ( Recognition ), Pengakuan akan hasil pekerjaan dari atasan sangat dihargai oleh karyawan. Hal ini memberikan karyawan perasaan akan nilai dan harga diri. Bahkan sekalipun hasil dari pekerjaan itu tidak memuaskan, setidaknya pengakuan akan hasil kerja tersebut akan memberi perasaan bahwa mereka ternyata cukup diperhatikan.

c. Pekerjaan Itu Sendiri ( Work It Self ), Hanya sedikit kepuasan yang diperoleh dari pekerjaan yang membosankan.

  Sementara orang yang menyenangi pekerjaannya akan cenderung jauh lebih terdorong untuk menghindari kemangkiran dan keterlambatan d. Tanggung Jawab ( Responsibility ), Tanggung jawab yang diberikan atasan dalam pekerjaan yang harus dilakukan akan membuat seorang karyawan menjadi termotivasi untuk bekerja dengan lebih baik. Pemenuhan tanggung jawab ini akan menimbulkan kepuasan kerja dalam diri karyawan.

  e. Kemungkinan Untuk Mengembangkan Diri ( Possibility Of Growth ), Peningkatan keterampilan dalam bekerja apabila difasilitasi oleh perusahaan akan menciptakan kepuasan kerja dalam diri karyawan. Hal ini biasanya dilakukan melalui program – program seperti training, atau workshop tentang yang relevan dengan kebutuhan karyawan.

  f. Kesempatan Untuk Maju ( Advancement ), Salah satu kebutuhan dalam diri seorang karyawan adalah untuk memperoleh posisi yang lebih baik. Apabila kebutuhan ini diperhatikan oleh perusahaan dengan memberikan peluang untuk promosi yang diberikan secara adil dan dengan jelas ( karena prestasinya, dan lain – lain ) maka akan timbul kepuasan dalam diri karyawan.

  

Menurut Herzberg ( Kossen, 1986 ) keberadaan faktor – faktor ini akan memicu

tercapainya kepuasan kerja meskipun bukan berarti juga ketidakhadirannya akan

menyebabkan ketidakpuasan.

  Aspek - aspek dalam Hygiene Factor adalah sebagai berikut :

  a. Kondisi Kerja ( Working Condition ), Kondisi kerja meliputi lingkungan di sekitar tempat bekerja termasuk pengaturan suhu, pencahayaan dan suara ( noise ). Hal ini akan mempengaruhi sikap dan perasaan karyawan dalam bekerja sehingga bila tidak dikondisikan dan dipelihara dengan baik akan menyebabkan ketidakpuasan pada karyawan.

  b. Hubungan Antar Pribadi ( Interpersonal Relationship ), Hubungan antar pribadi meliputi hubungan antar teman sekerja dan hubungan antara atasan dan bawahan. Hubungan ini akan mempengaruhi perasaan karyawan dalam bekerja sehingga jika hubungan yang ada tidak berjalan dengan baik akan mengakibatkan ketidakpuasan. Rekan kerja yang tidak suportif, atasan yang kurang memberikan perhatian atau memiliki gaya kepemimpinan yang tidak sesuai dengan karakteristik bawahannya adalah beberapa hal yang dapat menimbulkan ketidakpuasan bagi karyawan.

c. Kebijaksanaan Perusahaan Dan Pelaksanaannya ( Company Policy And

  Administration ), Kebijaksanaan perusahaan yang terlalu ketat dan kurang memperhatikan kebutuhan karyawan dapat menciptakan ketidakpuasan pada iklim perusahaan d. Teknik Pengawasan ( Supervision Technical ), Teknik pengawasan akan berpengaruh pada iklim organisasi dalam perusahaan itu sendiri. Apabila dilakukan tanpa pertimbangan akan perasaan seseorang tentu akan menciptakan ketidakpuasan kerja.

  e. Perasaan Aman Dalam Bekerja ( Job Security ), Suasana hati yang dipenuhi kecemasan ataupun kekuatiran atas keselamatan ataupun keamanan kerja tentu akan mempengaruhi kinerja seorang karyawan (karyawan melakukan pekerjaan dengan kurang optimal). Apabila tidak diperhatikan dengan baik akan menciptakan suatu ketidakpuasan.

Ketiadaan dari faktor – faktor ini akan cenderung menyebabkan adanya

ketidakpuasan meskipun bukan berarti kehadirannya juga akan menyebabkan

kepuasan ( Herzberg dalam Kossen, 1986 ).

  .

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

  deskriptif kuantitatif, yaitu dengan prosedur penelitian survey. Azwar ( 1997 : 7 ) menyatakan bahwa penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Alsa ( 2003 : 20 ) menyatakan rancangan survey merupakan prosedur dalam penelitian kuantitatif dimana peneliti melaksanakan survey atau memberikan angket atau skala pada suatu sampel untuk mendeskripsikan sikap, opini, perilaku, atau karakteristik subjek.

  B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja yang diukur melalui Skala Kepuasan Kerja menurut faktor – faktor kepuasan kerja berdasarkan pada

  Teori Dua Faktor ( Two Factor Theory ) Herzberg.

  C. Definisi Operasional Definisi operasional variabel penelitian ini adalah bahwa menurut Herzberg kepuasan kerja dilihat dari dua faktor yaitu motivator dan hygiene. Motivator factor menyebabkan kepuasan sedangkan hygiene factor adalah hal – hal di sekitar pelaksanaan pekerjaan, dimana ketiadaannya akan cenderung menyebabkan ketidakpuasan. Kedua faktor tersebut bergerak dalam dua kontinum yang berdiri sendiri dan terpisah. Pergerakan untuk motivator factor yaitu “ Kepuasan ” yang lawannya adalah “ Tidak Ada Kepuasan ” sedangkan hygiene factor “ Tidak Ada Ketidakpuasan ” yang lawannya adalah “ Ada Ketidakpuasan ”.

  Dari definisi tersebut maka kepuasan kerja dapat dilihat dari perbandinga n mean empirik dan mean teoritik pada motivator factor dan hygiene factor.

  Apabila mean empirik lebih besar daripada mean teoritik pada motivator factor berarti ada kepuasan sedangkan pada hygiene factor berarti tidak adanya ketidakpuasan.

  D. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi di PT.

  Merapi Agung Lestari sejumlah 85 orang. Proses pengambilan subjek dilakukan dengan metode pengambilan sampel random.

  E. Instrumen Penelitian Pada penelitian ini karyawan diberikan sebuah skala yang berisi 66 item yang berkaitan dengan kepuasan kerja menurut teori Motivator dan Hygiene

  Factor dari Herzberg. Susunan blueprint dari skala kepuasan kerja tersebut

  

Tabel 1. Tabel Blue Print Skala Ke puasan Kerja

Faktor Indikator Jumlah Bobot Pernyataan

  Achievement (keberhasilan 6 item menyelesaikan tugas)

  Recognition (Penghargaan) 6 item

  Work it self (Pekerjaan itu 6 item sendiri)

  Motivator Responsibility

  (tanggungjawab) 6 item 50%

  Factors Possibility of

  6 item growth

  (kemungkinan untuk mengembangkan diri) Advancement

  (kesempatan 6 item untuk maju) Working condition

  (kondisi 6 item kerja) Interpersonal relation

  6 item (hubungan antar pribadi) Company policy and

  6 item Hygiene administration

  (kebijaksanaan 50%

  Factors perusahaan dan pelaksanaannya) Supervision technical

  (teknik 6 item pengawasan) Job security

  (perasaan aman) 6 item Jumlah

  66 item 100 % Skala ini disusun dengan metode Skala Likert, dimana untuk merespon

subjek akan diperkenankan memilih salah satu dari 5 kategori : SS (Sangat

Sesuai), S ( Sesuai ), N ( Netral / Tidak Menentukan Pendapat ), TS ( Tidak

Sesuai ), dan STS ( Sangat Tidak Sesuai ). Masing – masing kategori jawaban

mempunyai rating yang bergerak dari nol sampai empat. Sehingga pada

pernyataan – pernyataan favorable jawaban “ Sangat Sesuai “ akan diberi skor 4,

“ Sesuai “ akan diberi skor 3, “ Netral“ ( Tidak Dapat Menentukan De ngan Pasti ) akan diberi skor 2, “ Tidak Sesuai “ akan diberi skor 1, dan “Sangat Tidak Sesuai“ diberi skor 0.

F. Prosedur Penelitian

  Skala sebanyak 66 item yang sudah dibuat, disebarkan kepada karyawan bagian produksi di PT. Merapi Agung Lestari Yogyakarta selama lebih kurang 2 minggu. Dari hasil skoring skala diperoleh data try out yang kemudian diuji reliabilitasnya. Item – item dengan koefisien reliabilitas minimum 0,30 ( item yang baik ) itulah yang kemudian digunakan sebagai data penelitian.

  Berikut ini merupakan sebaran item yang diujicobakan kepada karyawan bagian produksi sejumlah 66 item.

  Tabel 2. Tabel Sebaran Item Sebelum Uji Coba Pernyataan No. No. Indikator Kepuasan Kerja Tidak Favorabel Favorabel 1.

  Motivator Factor

  a. Keberhasilan menyelesaikan tugas (Achievement) 18, 50, 54 34, 42, 64 b.Penghargaan ( Recognition ) 3, 9, 52 37, 61, 65 c.Pekerjaan itu sendiri ( Work Itself ) 48, 60, 51 5, 29, 33

  d. Tanggung jawab ( Responsibility ) 14, 16, 17 30, 40, 46

  e. Kemungkinan untuk mengembangkan diri 1, 4, 8 27, 55, 57 ( Possibility of Growth ) f. Kesempatan untuk maju ( Advancement ) 2, 58, 66 35, 45, 56 2.

  Hygiene Factor

  a. Kondisi Kerja ( Working Condition ) 21, 22, 26 20, 25, 32

  b. Hubungan antar pribadi ( Interpersonal Relation) 6, 7, 53 10, 36, 38

  c. Kebijaksanaan Perusahaan dan Pelaksanaannya 13, 28, 31 24, 39, 47 ( Company Policy and Administration ) d. Teknik Pengawasan ( Supervision technical ) 11, 49, 63 23, 43, 44

  e. Perasaan aman ( Job Security ) 19, 59, 41 12, 15, 62

  Dari data uji coba ( sebanyak 66 item ) diperoleh koefisien reliabilitas alpha

sebesar 0,939 yang berarti bahwa skala kepuasan kerja ini memiliki tingkat

kepercayaan sebagai alat ukur yang baik. Data uji coba ini kemudian diseleksi

dengan menggunakan nilai koefisien korelasi minimum sebesar 0,30 sehingga

diperoleh item – item yang baik. Dari hasil seleksi item diperoleh 16 item yang

gugur, yaitu item – item nomor 7, 12, 16, 18, 19, 30, 32, 35, 38, 42, 46, 50, 54,

55, 59, dan 61 sehingga terdapat 50 item yang baik. Ke-50 item ini yang

digunakan sebagai data penelitian.

  Dari ke-50 item tersebut ternyata masih ada yang memiliki koefisien

reliabilitas di bawah 0,30 sebanyak 3 item, yaitu pada item – item nomor 6, 17,

dan 34 oleh karena itu peneliti kemudian melakukan pengujian reliabilitas alpha

kembali. Setelah diuji maka diperoleh koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,952

dan diperoleh sebanyak 47 item yang layak untuk dipakai. Item – item yang layak

pakai tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

  Tabel 3. Tabel Sebaran Item Setelah Uji Coba untuk Motivator Factor Pernyataan No. Indikator Kepuasan Kerja Favorabel Tidak Favorabel Motivator Factor

  a. Keberhasilan menyelesaikan tugas 64 - (Achievement) b.Penghargaan (Recognition) 3, 9, 52 37, 65 c.Pekerjaan itu sendiri (Work It Self ) 48, 60, 51 5, 29, 33 d. Tanggung jawab (Responsibility)

  14

  40

  e. Kemungkinan untuk mengembangkan 1, 4, 8 27, 57 diri (Possibility of Growth ) f. Kesempatan untuk maju (Advancement) 2, 58, 66 45, 56

  

Total 24 item

  Tabel 4. Tabel Sebaran Item Setelah Uji Coba untuk Hygiene Factor Hygiene Factor

  Favorabel Tidak Favorabel

  a. Kondisi Kerja ( Working Condition ) 21, 22, 26 20, 25

  b. Hubungan antar pribadi (Interpersonal Relation )

  53 10, 36 c.Kebijaksanaan Perusahaan dan Pelaksanaannya (Company Policy and Administration )

  13, 28, 31 24, 39, 47

  d. Teknik Pengawasan (Supervision Technical )

  11, 49, 63 23, 43, 44 e.Perasaan aman ( Job Security ) 41 15, 62

  Total 23 item G. Validitas dan Reliabilitas

  a. Uji Validitas Uji validitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya. (Azwar, 1997 : 99). Dalam penelitian ini maka untuk mengukur validitas dilakukan dengan menggunakan validitas isi, yaitu melalui pengujian isi tes melalui professional judgement , dalam hal ini Dosen Pembimbing Skripsi.

  b. Uji Reliabilitas Item Reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran. ( Azwar, 1997 : 83 ). Untuk mengukur reliabilitas digunakan koefisien reliabilitas alpha. Pengukuran ini juga digunakan untuk menyeleksi item yang gugur dengan menggunakan koefisien korelasi minimum sebesar 0,30.

H. Teknik Analisis Data

  Teknik analisis data dimaksudkan sebagai suatu cara untuk mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga dapat dibaca ( readable ) dan dapat ditafsirkan ( interpretable ). ( Azwar, 1997:123 ). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif yaitu dengan menyajikan distribusi frekuensi dari seluruh hasil skoring skala ke dalam kategori tertentu sehingga dapat dilihat berapa orang subjek yang memperoleh nilai tertentu untuk pengisian skalanya. Kemudian dengan menggunakan perhitungan nilai rata- rata ( mean ), yaitu dengan menjumlahkan seluruh skor dan membaginya dengan jumlah subjek.

I. Orientasi Kancah PT. Merapi Agung Lestari

  Menurut Arisandy ( 2004 ) perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang menjalani fungsi manajemen antara lain perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan ( kontrol ). Berikut ini merupakan beberapa data dan manajemen perusahaan di PT. Merapi Agung Lestari terutama yang berhubungan dengan tenaga kerjanya.

1. Data Pokok Perusahaan

  Nama Perusahaan : PT. Merapi Agung Lestari Status Badan Hukum : Perseroan Terbatas ( PT ) Jenis Usaha : Industri Rokok Golongan pabrik : Pabrik Kecil No. SIUP / TDP : 59.25’04 / SIUP / X.2005 NPPBKC : 0607.1.3.3635 Alamat Kantor : Jalan Parangtritis Km. 5,5 RT 06 Pandes Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta, 55188.

  Telepon: + 62 – 274 445298, 445299. Fax. + 62 – 274 445295 Pemilik Perusahaan : Bapak Handoyo Wibowo

  Produk : Rokok 2.

   Sejarah Berdiri Perusahaan PT. Merapi Agung Lestari ini lebih dahulu didirikan di Kota Malang, Jawa Timur, tepatnya di Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, pada tahun 1978.

  Karena perkembangan perusahaan di Kota Malang ini dinilai cukup berhasil maka pemilik perusahaan melebarkan usahanya di kota Yogyakarta. Alasan pemilihan di kota Yogyakarta ini karena tidak lain juga merupakan kota asal pemilik perusahaan.

  Dengan harapan untuk turut serta meningkatkan perekonomian dan terutama kesejahteraan lingkungan di sekitarnya, maka didirikanlah PT. Merapi Agung Lestari di Yogyakarta pada tahun 2006. Perusahaan ini dibangun di atas tanah

  2 seluas 4 Ha ( 40.000 m ), yang tepatnya berlokasi di Jalan Parangtritis Km.5,5 RT.06, Pandes, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta – 55188.

  3. Visi dan Misi Perusahaa n Setiap perusahaan yang tengah mengembangkan usahanya biasanya mempunyai visi dan misi perusahaan. Visi merupakan gambaran masa yang akan datang yang akan dicapai oleh perusahaan. Misi adalah sebuah alasan untuk keberadaan sesuatu yang meliputi upaya melalui proses penggalian potensi yang terkandung dalam diri perusahaan, atau dengan kata lain hal – hal nyata yang dapat dilakukan sebuah perusahaan untuk mencapai visinya. Visi dari PT. Merapi Agung Lestari adalah untuk ikut serta memajukan perekonomian terutama kesejahteraan lingkungan sekitar dengan menciptakan suatu lapangan pekerjaan.

  Misi perusahaan ini adalah bisa bersaing dengan pabrik atau perusahaan lain yang sudah eksis sebelumnya.

  4. Manajemen Perusahaan Manajemen merupakan proses membuat perencanaan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan berbagai usaha dari anggota organisasi dan

  Albert, dan Khedouri dalam Stoner, Freeman dan Gilbert Jr., 1996 ). Berikut ini merupakan beberapa hal dalam manajemen perusahaan terkait dengan tenaga kerja ( sumber daya manusia ):

  a. Perencanaan Perencanaan merupakan proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaan yang baik akan mengarahkan tujuan organisasi dan menetapkan prosedur terbaik untuk mencapainya. Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert Jr. ( 1996 ) rencana merupakan pedoman untuk (1) organisasi memperoleh dan menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan; (2) anggota organisasi melaksanakan aktifitas yang konsisten dengan tujuan dan prosedur yang sudah ditetapkan; dan (3) memonitor dan mengukur kemajuan untuk mencapai tujuan, sehingga tindakan korektif dapat diambil bila kemajuan tidak memuaskan.

  Perencanaan tenaga kerja meliputi perekrutan dan menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan jumlah maupun keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

  Perekrutan tenaga kerja dilakukan dengan wawancara. Tenaga kerja yang telah melalui proses perekrutan akan diberikan pelatihan dan keterampilan, diarahkan kemampuan serta motivasinya agar dapat meningkatkan produktivitas perusahaan dengan masa percobaan selama 6 bulan.

  b. Organisasi Stoner, et al. ( 1996 ) menjelaskan proses organisasi sebagai suatu proses antara anggota organisasi, sehingga sasaran organisasi dapat tercapai. Pengorganisasian akan menghasilkan struktur hubungan dalam sebuah organisasi, dan lewat hubungan terstruktur ini rencana ke depan dapat tercapai. Bagan struktur organisasi penting untuk diketahui karena dari gambaran struktur organisasi tersebut dapat diketahui siap yang memegang jabatan tertentu, wewenang, dan tanggungjawabnya, mulai dari tingkat direktur sampai dengan jabatan di bawahnya. Berikut ini adalah gambar struktur organisasi di PT. Merapi Agung Lestari.

  

Gambar 1. Gambar Struktur Organisasi PT. Merapi Agung Lestari

Direktur Utama Kabag Kabag

  Kabag Kabag Personalia Produksi Humas Marketing

  1 orang 1 orang 1 orang

  1 orang Staf Staf

  Keamanan Staf

  Staf Supervisor

  2 orang 4 orang

  16 orang administrasi 4 orang

  (Mandor ) 3 orang

  16 orang

c. Koordinasi

  1. Tenaga Kerja ( Sumber Daya Manusia )

Tenaga kerja atau sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi

yang jika dapat diolah secara optimal maka perusahaan akan memperoleh keuntungan yang besar selain tenaga kerja itu sendiri akan meningkat pula

  Tenaga kerja di PT. Merapi Agung Lestari terbagi menjadi dua, yaitu tenaga

kerja tidak langsung ( staf ) sebanyak 50 orang dan tenaga kerja langsung (pekerja

pabrik - bagian produksi), dimana tenaga kerja langsung ini terdiri dari pekerja

bagian pengepakan sebanyak 50 orang dan bagian linting rokok sebanyak 300

orang. Tenaga kerja tidak langsung ( staf ) bertugas mengatur segala macam

administrasi mulai dari perencanaan, penjualan sampai dengan proses pengiriman

sedangkan tenaga kerja langsung ( karyawan pabrik ) memproduksi secara

langsung produk rokok.

  2. Rekruitment

Tenaga kerja pada PT. Merapi Agung Lestari didapat dengan rekruitment

terbuka, dimana PT. Merapi Agung Lestari membuka kesempatan bagi tenaga

kerja untuk mendaftarkan sendiri ke pabrik. PT. Merapi Agung Le stari tidak

menggunakan pengambilan tenaga kerja pada suatu tempat misalnya lembaga

atau institusi lain. Perekrutan dilakukan dengan cara wawancara langsung oleh

bagian personalia.

  

Penempatan tenaga kerja PT. Merapi Agung Lestari disesuaikan dengan

keahlian / keterampilan. tingkat pendidikan dan pengalaman kerja. Pendidikan

pekerja pabrik mayoritas SD sampai SMU. Hal ini karena keterampilan pekerja

lebih diutamakan daripada pendidikan. Untuk staf pendidikan minimal SMU

sampai sarjana ( S1 ).

  3. Waktu kerja Waktu kerja yang berlaku di PT. Merapi Agung Lestari adalah sebagai berikut : Hari Senin s/d Sabtu : pukul 08.00 – 16.00 WIB Istirahat : pukul 12.00 – 13.00 WIB Istirahat hari Jumat : pukul 11.30 – 13.00 WIB Waktu kerja di atas adalah waktu kerja bagi staf sedangkan bagi karyawan pabrik ( bagian produksi : melinting dan pengepakan rokok ) dengan jam kerja pukul 06.00 – mulai pukul 14.00 ( untuk pekerja baru ) dan pukul 18.00

  (kebanyakan karyawan tetap). Dengan waktu istirahat selama 1 jam. Sistem kerja bagi karyawan pabrik ini adalah sistem borongan dengan target minimal 210 linting / hari ( karyawan tetap ) dan 100 linting / hari untuk karyawan dalam masa

percobaan. Kebanyakan tenaga kerja di bagian produksi ini adalah perempuan.

  PT. Merapi Agung Lestari memberikan jaminan asuransi (JAMSOSTEK) dan juga bekerja sama dengan Rumah Sakit Wirosaban. Cuti kerja boleh diajukan apabila karyawan sedang hamil ( cuti 2 bulan ) atau menikah ( cuti 1 minggu ). Bonus diberikan berupa kenaikan gaji, sesuai dengan prestasi kerja ( produk yang dihasilkan ) dan kesempatan untuk dipromosikan.