Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

  

Hubungan antara Konsep Diri dan Kompetensi Interpersonal

pada Mahasiswa

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun Oleh :

Ayu Sekarsari

  

NIM : 069114017

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2011

  

SKRIPSI

Hubungan antara Konsep Diri dan Kompetensi Interpersonal

pada Mahasiswa

  Oleh : Ayu Sekarsari NIM : 069114017

  

Telah disetujui oleh :

Pembimbing Skripsi

Titik Kristiyani, M.Psi. Yogyakarta, 2011

  

SKRIPSI

Hubungan antara Konsep Diri dan Kompetensi Interpersonal

pada Mahasiswa

  

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Ayu Sekarsari

NIM : 069114017

Telah dipertanggungjawabkan di depan Panitia Penguji

pada tanggal : 9 Juni 2011

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

  Susunan Panitia Penguji: Nama Lengkap Tanda Tangan

Penguji 1 Titik Kristiyani, M.Psi. …..………………….

Penguji 2 Agnes Indar Etikawati, S.Psi, Psi., M.Si ..................................

Penguji 3 Sylvia Carolina MYM, S.Psi., M.Si ..................................

  Yogyakarta, 2011 Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Dekan,

  Dr. Ch. Siwi Handayani, M.Si.

  

Teruslah bermimpi,

Walau kenyataannya jauh berbeda

Teruslah bermimpi, jangan berhenti

Percayalah, lelah ini hanya sebentar saja

  

Jangan menyerah, walaupun tak mudah meraihnya

Tetap tersenyum biar semakin mudah, karena kesedihanmu ternyata

hanya sementara

( Ipang – Teruslah Bermimpi )

  

Orang lain mungkin ada untuk membantu kita, menolong kita, membimbing kita

melangkah di jalan kita. Tapi pelajaran yang dipelajari selalu milik kita.

  

( Melody Beattie )

Ilmu pengetahuan yang sesungguhnya, bukan saya tahu bahwa saya sudah tahu, tetapi saya tahu bahwa saya tidak banyak tahu. ( Socrates)

  Skripsi ini saya persembahkan bagi : Tuhan Yesus Kristus yang selalu melindungi dan memberkati kehidupanku Ayah, Mama, Kakakku, Adik-adikku dan segenap keluarga besar yang telah banyak memberi dukungan

  Serta Sahabat-sahabatku yang selalu memberi banyak makna dan keceriaan

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  

Saya menyatakan yang sesungguhnya bahwa karya yang saya muat ini tidak

memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan daftar

pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 23 Mei 2011 Ayu Sekarsari

  

Hubungan antara Konsep Diri dan

Kompetensi Interpersonal pada Mahasiswa

Ayu Sekarsari

  

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsep diri dan kompetensi

interpersonal pada mahasiswa. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan

positif antara konsep diri dan kompetensi interpersonal pada mahasiswa. Subjek penelitian adalah

85 mahasiswa dengan rentang usia 19 sampai 22 tahun yang sedang menempuh kuliah pada

semester 4 dan 6 atau mahasiswa angkatan 2008 dan 2009 di Fakultas Psikologi, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive

sampling . Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran skala konsep diri dan skala

kompetensi interpersonal. Validitas penelitian ini menggunakan validitas isi. Koefisien reliabilitas

dari skala konsep diri sebesar 0,966 dan koefisien reliabilitas skala kompetensi interpersonal

sebesar 0,896. Metode yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara konsep diri dan

kompetensi interpersonal digunakan teknik korelasi Pearson product moment. Koefisien korelasi

(r) antara konsep diri dengan kompetensi interpersonal sebesar 0,404 dengan taraf signifikansi (p)

0,000 (p<0,01). Hal ini berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dan

kompetensi interpersonal. Kesimpulannya bahwa mahasiswa yang memiliki konsep diri yang

tinggi, akan dapat memiliki kompetensi interpersonal yang tinggi. Kata kunci : konsep diri, kompetensi interpersonal, mahasiswa

  

The Relationship between Self-Concept and the Interpersonal Competence of

the Student

Ayu Sekarsari

ABSTRACT

  This research aimed to know the relationship between self-concept and the interpersonal

competence to the student. The hypothesis in this research there was a positive correlation

between self-consept and the interpersonal competence to the student. The subject in this research

consisted of 85 students who has 19-22 years old, study at Psychology Faculty, Sanata Dharma

th and th

  University on 4 6 semester or students who start studied in academic year 2008 and 2009. In

this research, reseacher used purposive sampling technique. To collect data, reseacher spread the

scale of self-concept and scale of the interpersonal competence. This research validity using

content validity. Reliability coefficient self-concept scale was 0,966 and reliability coefficient of

interpersonal competence scale was 0,896. Methodology that is applied to analyzed the

relationship between self-concept and the interpersonal competence used Pearson Product

Moment correlation technique. Coefficient correlation (r) between self-concept and the

interpersonal competence was 0,404 with significance level (p) ) 0,000 (p<0,01). It meant that

there was a significant relationship between self-concept and the interpersonal competence. It

concluded that the students who had the higher self-concept, then they have the higher

interpersonal competence.

  Keywords : self-concept, interpersonal competence, university student

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Ayu Sekarsari Nomor Mahasiswa : 069114017

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

Hubungan antara Konsep Diri dan Kompetensi Interpersonal

pada Mahasiswa

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 16 Agustus 2011 Yang menyatakan, ( Ayu Sekarsari )

KATA PENGANTAR

  Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas tuntunan dan

penyertaan yang diberikan selama mengerjakan skripsi berjudul “Hubungan

Antara Konsep Diri dan Kompetensi Interpersonal pada Mahasiswa. Skripsi ini

disusun guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi di

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

  Tuhan telah memperkenalkan saya kepada orang-orang hebat yang tulus

membantu dan memberikan dukungan saat saya mengerjakan skripsi. Pada

kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada orang-orang hebat

tersebut, yakni:

  

1. Titik Kristiyani, M.Psi. selaku dosen pembimbing skripsi untuk segala

penerimaan, nasehat, bimbingan, kesabaran, waktu, dukungan dan masukan- masukan yang telah diberikan.

  

2. Ibu Dr. Ch. Siwi Handayani, M.Si. selaku dekan yang selalu mendorong kami

agar cepat menyelesaikan skripsi.

  

3. Bapak Prof. Dr. Augustinus Supratiknya selaku dosen pembimbing akademik

untuk pendampingan dan saran-sarannya.

  

4. Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah

memberikan wawasan dan ilmunya yang berharga kepada penulis.

  

5. Mas Muji, Mas Doni, Mbak Nanik, Mas Gandung, dan Pak Gie, yang telah

banyak membantu dan juga menjadi teman bagi para mahasiswa.

  

6. Seluruh mahasiswa KKN Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, terimakasih

atas bantuan dan kerjasama yang telah diberikan.

  

7. Ayah dan Mamaku yang tersayang, atas dukungan, kesabaran, kasih sayang

dan doa yang tak berhenti terucapkan.

  

8. Kakakku tersayang Mas Nanu dan adik-adikku Pipit dan Nindya (alm),

terimakasih atas segala dukungan dan semangatnya yang telah diberikan agar tetap fokus mengerjakan skripsi.

  

9. Sahabat-sahabatku tercinta, Dita, Liza, Tari, Sentya, Hayu, Mia, Chika, Viany,

Chacha, Clare, Jenny, Wayan, Boim dan teman-teman seperjuangan yang belum saya sebutkan atas perhatian, dukungan, semangat, dan kebersamaan yang menyenangkan yang telah diberikan.

  

10. Sahabat-sahabatku tercinta Garda Depan Dagadu Angkatan 37, Amy, Anda,

Asti, Budi, Hengky, Hening, Huzni, Intan, Iwan, Nana, Nila, Ogie, Oka, Rima, Rizky, Sam, Sofie, Tata, Tista, Uthe, Widi, dan Yohan atas kerjasama, semangat, dukungan, kebersamaan dan keceriaan serta menghilangkan segala kepenatan dengan melakukan banyak hal yang menyenangkan.

  

11. Seluruh staf, Pagar Depan, dan teman-teman Garda Depan di Dagadu,

terimakasih atas dukungan dan kesempatan untuk bekerja bersama, menimba ilmu dan pengalaman luar biasa yang telah diberikan.

  

12. Kepada semua pihak yang telah membantu dan teman-teman yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih atas segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.

  Dengan penuh kesadaran diri dan dengan segala kerendahan hati, penulis

merasa penyusunan tugas akhir ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,

penulis menerima saran dan kritik mengenai penelitian ini dengan senang hati.

Semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi masyarakat dan pembaca sekalian.

  Yogyakarta, 23 Mei 2011 Ayu Sekarsari

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………..... i

HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………... iii

HALAMAN MOTTO ……………………………………………………… iv

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………… v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………… vi

ABSTRAK …………………………………………………………………. vii

ABSTRACT ……………………………………………………………….. viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ….. …….. ix

KATA PENGANTAR ……………………………………………………... x

DAFTAR ISI ………………………………………………………………. xiii

DAFTAR TABEL …………………………………………………………. xvii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………..... xviii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….

  1 A. LATAR BELAKANG MASALAH...................................................

  1 B. RUMUSAN MASALAH ............... ………………………………..

  6 C. TUJUAN PENELITIAN …………………………………………....

  6 D. MANFAAT PENELITIAN ………………………………………....

  6

1. Manfaat Teoritis ……………………………………………….....

  6

2. Manfaat Praktis ……………………………………………….....

  6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....……………………………………….....

  7

  1. Pengertian …………………....………………………………….....

  7

2. Aspek ...............................................................................................

  8 B. KOMPETENSI INTERPERSONAL ..…………………................

  10

1. Definisi .............………………………………………………...

  10

2. Aspek-aspek ...................................................……….………....

  11

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi .................................................

  15 C. KONSEP DIRI ...................................................................………...

  16

1. Definisi .........................................................................................

  16

2. Aspek-aspek ...................................................................................

  17 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi ..................................................

  19

4. Jenis-jenis .......................................................................................

  20 D. DINAMIKA HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN

KOMPETENSI INTERPERSONAL...................................................

  21 E. HIPOTESIS………..………………………………………………...

  28 BAB III METODE PENELITIAN …………………………………..............

  29 A. JENIS PENELITIAN ………………………………………………..

  29 B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN ....………………….....

  29

  

1. Variabel Bebas ……………………………………………………

  29

2. Variabel Tergantung ……………………………………………...

  29 C. DEFINISI OPERASIONAL ………………………………………...

  29

1. Konsep Diri ..…………………………………...............................

  29

  2. Kompetensi Interpersonal ……………….......................................... 30 D. SUBJEK PENELITIAN …………………………………………….

  30

  E. PROSEDUR PENELITIAN ….…………………………………….

  31 F. METODE PENGUMPULAN DATA ..……………………………...

  32

1. Skala Konsep Diri ..…………………………..............................

  32

  2. Skala Kompetensi Interpersonal .......................................………... 34

G. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR ………………..

  35

1. Uji Validitas ..…………………………………………………….

  35

2. Seleksi Item ......................................................................................

  36

3. Uji Reliabilitas ..…………………………………………………..

  36 H. UJI COBA ALAT UKUR ………………………………………........

  36

  1. Pelaksanaan ....................................................................................... 36

  2. Hasil Uji Coba .................................................................................... 37

  a. Konsep Diri .................................................................................. 37

  b. Kompetensi Interpersonal ........................................................... 40

I. UJI ANALISIS DATA .........................................................................

  42

1. Uji Asumsi ......................................................................................

  42

2. Uji Hipotesis ..................................................................................

  43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………….

  44 A. DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN ................................………….

  44 B. PELAKSANAAN PENELITIAN …………………………………...

  45 C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN ..……………………………….

  46 D. ANALISIS DATA PENELITIAN ........................................................ 48

  1. Uji asumsi ......................................................................................... 48 a. Uji Normalitas Sebaran ......…………………………………..

  48

b. Uji Linieritas …. ………………..……………………………

  49

2. Uji Hipotesis ..................................................................................

  49 E. PEMBAHASAN ………………..……………………….................

  51 BAB V PENUTUP ………………………………………………………….

  58 A. Kesimpulan ………………………………………….………………

  58 B. Saran ………………………………………………….……………...

  58 C. Keterbatasan Penelitian .......................................................................

  59 DAFTAR PUSTAKA ..…………………………………………….……….

  60 LAMPIRAN ……………………………………………………………….

  63

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Blue Print Skala Konsep Diri ..............................…......................

  33 Tabel 2 Blue Print Skala Kompetensi Interpersonal ........………………..

  35 Tabel 3.1 Blue Print Skala Konsep Diri Setelah Uji Coba ...........….………. 38

Tabel 3.2 Susunan Butir Skala Konsep Diri Setelah Uji Coba ........................ 39Tabel 4.1 Blue Print Skala Kompetensi Interpersonal Setelah Uji Coba ......... 41Tabel 4.2 Susunan Butir Skala Kompetensi Interpersonal Setelah Uji Coba .. 42 Tabel 5 Deskripsi Subjek Penelitian .....……………………………….....

  44 Tabel 6 Rangkuman Deskripsi Data Penelitian ..........………………......

  47 Tabel 7 Rangkuman Hasil Uji Normalitas ...…………..……….…….....

  48 Tabel 8 Hasil Uji Liniearitas Hubungan ....................................................

  49 Tabel 9 Hasil Analisis Korelasi .................................................................

  50

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala Uji Coba .…........….…………………………………….... 64

Lampiran 2 Item Uji Coba Konsep Diri ....….…………………..................... 74

Lampiran 3 Item Uji Coba Kompetensi Interpersonal ...................................... 80

Lampiran 4 Reliabilitas Uji Coba Skala Konsep Diri .....................................

  84 Lampiran 5 Reliabilitas Uji Coba Skala Kompetensi Interpersonal ...............

  86 Lampiran 6 Reliabilitas Data Skala Konsep Diri ............................................. 87 Lampiran 7 Reliabilitas Data Skala Kompetensi Interpersonal ......………....

  87 Lampiran 8 Skala Penelitian …………………………….......…………........

  88 Lampiran 9 Item Data Penelitian Konsep Diri .....................................…......

  99 Lampiran 10 Item Data Penelitian Kompetensi Interpersonal ........................ 105

Lampiran 11 Deskripsi data, Normalitas, Linieritas ...…………………….... 109

Lampiran 12 Korelasi ………………….………….. ...……………………... 112

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan remaja dalam kehidupan sosial dapat dikembangkan

  melalui kehidupan bersama orang lain. Kemampuan berpikirnya semakin terasah dengan melakukan keterampilan komunikasi dengan orang lain.

  Melalui keterampilan komunikasi yang dimiliki diharapkan dapat semakin memahami dan mampu memecahkan persoalan-persoalan, terlebih dalam persoalan yang berkaitan dengan lingkungan sosialnya. Dalam berhubungan dengan teman sebaya dan masyarakat, seorang remaja sangat memerlukan keterampilan-keterampilan interpersonal agar mampu melalui tugas perkembangannya dengan baik (Hurlock, 1997). Salah satu bentuk ketrampilan ini adalah kompetensi interpersonal.

  Spitzberg dan Cupach dalam De Vito (1996 ﴿ mengungkapkan bahwa kompetensi interpersonal adalah kemampuan seorang individu untuk melakukan komunikasi secara efektif. Kompetensi interpersonal di sini terdiri atas kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk membentuk suatu interaksi yang efektif, seperti kemampuan berinisiatif untuk berinteraksi dengan orang lain, kemampuan untuk bersikap terbuka, kemampuan untuk memberikan dukungan emosional, kemampuan untuk bersikap asertif, dan kemampuan dalam mengatasi konflik interpersonal.

  Penelitian yang dilakukan Rubin dan Graham dalam De Vito penting dalam memperoleh keberhasilan di perguruan tinggi dan kepuasan kerja. Perguruan tinggi dan kehidupan kerja yang profesional menuntut adanya kompetensi dalam berkomunikasi, baik dalam pertemuan dan interaksi dengan mahasiswa lain, dosen, atau civitas akademika yang lain.

  Kompetensi interpersonal diperlukan untuk bertanya dan menjawab

pertanyaan serta untuk mempresentasikan informasi atau pendapat.

  Griffin dalam Amelia (2008) juga mengungkapkan bahwa kompetensi interpersonal dapat berperan penting dalam menjalin hubungan dan komunikasi yang efektif dan efisien dengan orang lain, menjalin kerjasama, mengambil inisiatif, serta untuk bereaksi sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Dari hubungan interpersonal, performa kerja dan kesuksesan seseorang dapat diprediksikan karena kompetensi interpersonal mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menjalankan perannya dalam sebuah tim. Relasi interpersonal dapat memicu perkembangan emosional, kognitif, dan sosial, membangun identitas personal yang koheren dan positif, serta meningkatkan keyakinan terhadap realitas sosial.

  Pada dasarnya, kompetensi interpersonal memiliki peranan penting dalam kehidupan sosial individu. Namun, kompetensi interpersonal di kalangan masyarakat saat ini pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya dalam kondisi yang bisa dikatakan memprihatinkan. Menurut penelitian Nashori (2000) hal ini nampak dari semakin menurunnya kesediaan menyapa dan memperkenalkan diri pada orang lain, kecenderungan untuk mengungkapkan perasaan secara agresif dan bukan asertif, adanya kecenderungan menyalahkan orang lain bila terdapat konflik dan meningkatnya upaya penyelesaian konflik dengan kekerasan, dan lain sebagainya yang banyak terjadi di sekitar kita.

  Menurut penelitian yang dilakukan Nashori (2000), pada saat ini tampak orang-orang semakin sulit untuk mendengarkan pembicaraan orang lain. Orang-orang lebih suka berbicara bila perlu dengan suara sekeras-kerasnya dan tidak suka mendengarkan pembicaraan orang lain.

  Kadang ditemukan juga orang-orang yang begitu mudah merespon stimulus yang berupa saran, masukan, kritik yang sampai padanya secara reaktif-emosional. Bila terlibat konflik orang begitu mudah berbuat kasar terhadap orang lain. Orang mudah tersulut berbuat sesuatu yang destruktif.

  Bila ada konflik, mereka tidak berusaha segera menyelesaikannya, tetapi lebih pada usaha untuk saling menjatuhkan.

  Masalah kompetensi interpersonal ini juga terjadi pada mahasiswa. Berdasarkan laporan bimbingan dan konseling mahasiswa ﴾Partosuwido, 2001 ﴿ diketahui ternyata begitu banyak persoalan pribadi dan sosial interpersonal meliputi kesulitan hubungan dengan sesama maupun lawan jenis, kurang mampu mengendalikan emosi, sering terlibat konflik dengan teman. Mereka juga mengeluhkan persoalan pribadi yang pada gilirannya dapat menyulitkan mereka dalam melakukan hubungan interpersonal, seperti rendah diri, sikap tertutup, kecemasan tinggi, tidak mampu

mengendalikan diri dan mudah mendapat pengaruh dari orang lain.

  Faktor-faktor yang memiliki peranan dalam kompetensi interpersonal adalah faktor-faktor eksternal dan internal individu. Menurut Kramer (1992) faktor-faktor eksternal individu yang dapat mempengaruhi kompetensi interpersonal yaitu adanya partisipasi sosial, interaksi dengan teman sebaya dan kontak dengan orang tua, sedangkan yang termasuk dalam faktor internal misalnya konsep diri (Rakhmat dalam Nashori, 2000).

  Konsep diri adalah pandangan diri terhadap diri sendiri, pengharapan dan penilaian diri (Calhoun & Acocella, 1995). Konsep diri dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif. Individu dengan konsep diri yang positif mampu mengenal dirinya dengan baik sekali. Konsep diri ini bersifat stabil dan bervariasi. Konsep diri ini berisi berbagai kotak kepribadian sehingga orang dapat menyimpan informasi tentang dirinya sendiri, informasi yang negatif maupun positif. Jadi, orang dengan konsep diri positif dapat memahami dan menerima sejumlah fakta yang beragam tentang dirinya sendiri. Sedangkan konsep diri negatif lebih bersifat kaku. Informasi baru tentang diri hampir pasti menjadi penyebab kecemasan dan ancaman terhadap diri sendiri yang meliputi penilaian negatif terhadap diri. Apapun pribadi itu, dia tidak pernah merasa cukup baik dan merasa tidak berharga jika dibandingkan dengan orang lain (Calhoun & Acocella, 1995). Konsep diri merupakan faktor yang dapat menentukan dalam komunikasi interpersonal, karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya (Rakhmat, 2009).

  Hasil penelitian sebelumnya oleh Hartanti (2006) mengatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara konsep diri dengan kemampuan interpersonal pada pengurus unit kegiatan mahasiswa Universitas Diponegoro. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti memiliki ketertarikan untuk melakukan penelitian ini, karena penelitian sebelumnya tersebut dilakukan pada mahasiswa yang aktif berorganisasi sebagai pengurus unit kegiatan mahasiswa di kampusnya sedangkan pada penelitian ini, peneliti menggunakan subyek mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Selain itu disebabkan juga karena dalam penelitian sebelumnya tersebut lebih banyak pembahasan mengenai mahasiswa yang mengikuti organisasi dan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam kepengurusan organisasi sedangkan pada penelitian ini, peneliti tertarik untuk melakukan pembahasan mengenai tahap perkembangan mahasiswa yang tergolong pada tahap perkembangan masa remaja akhir. Pemilihan subyek mahasiswa yang tergolong dalam usia remaja akhir dikarenakan masa remaja akhir dianggap sebagai masa yang penting berada dalam transisi perkembangan antara masa anak-anak dengan masa dewasa yang mulai berkembangnya identitas diri dan menuntut adanya kematangan sosial dalam berinteraksi dengan teman sebaya, orang dewasa dan lingkungannya (Santrock, 2007).

  B. Rumusan Masalah Apakah ada hubungan positif antara konsep diri dengan kompetensi interpesonal pada mahasiswa?

  C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara konsep diri dengan kompetensi interpersonal pada mahasiswa.

  D. Manfaat Penelitian 1) Manfaat Teoritis Secara teoritik penelitian ini memberikan sumbangan pengetahuan bagi ilmu psikologi terutama bidang psikologi perkembangan yang

berhubungan dengan konsep diri dan kompetensi interpersonal.

  2) Manfaat Praktis Memberikan informasi tentang konsep diri dan kompetensi interpersonal sehingga dapat memberikan masukan bagi mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi interpersonal yang dimiliki agar mampu lebih terampil dalam melakukan interaksi dengan orang lain secara baik, efektif dan memuaskan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Mahasiswa sebagai individu yang berada dalam masa remaja akhir Pengertian mahasiswa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa

  yang mayoritas masuk dalam tahap perkembangan remaja akhir. Dilihat dari segi perkembangan, tugas perkembangan pada usia mahasiswa ini adalah pemantapan pendirian hidup. Dalam hal ini, mahasiswa dianggap sudah mampu membuat keputusan secara mandiri dan berinteraksi secara lebih matang dalam kehidupan sosialnya. Menurut Santrock (2007) masa remaja akhir dimulai pada usia 18 sampai 22 tahun.

  1) Pengertian masa remaja akhir Masa remaja akhir sebagai periode transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa, yang melibatkan perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional yang dialami remaja dapat berkisar mulai dari perkembangan fungsi seksual hingga proses berpikir abstrak hingga kemandirian. Minat karir, pacaran, dan eksplorasi identitas seringkali lebih menonjol di masa remaja akhir dibandingkan di masa remaja awal (Santrock, 2007).

  Masa remaja akhir ditandai oleh keinginan yang kuat untuk tumbuh dan berkembang secara matang agar diterima oleh teman memperoleh kesadaran yang jelas tentang apa yang diharapkan n masyarakat dari dirinya (Pikunas dalam Yusuf, 2001).

  2) Aspek Perkembangan Masa Remaja Akhir Terdapat aspek yang mempengaruhi tugas perkembangan masa remaja akhir,yaitu meliputi :

  a. Fisik Remaja akhir merupakan gerbang atau ambang memasuki kedewasaan yang berada pada tahap perkembangan fisik dimana alat-alat kelamin atau reproduksi mencapai kematangannya.

  Dengan tercapainya kedewasaan tubuh, maka di lingkungan kebudayaan manapun akan mengalami perubahan fisik yang menuntut juga pada perubahan psikologis khususnya dalam hal penyesuaian diri. Penampilan fisik banyak pengaruhnya pada penilaian diri sendiri sehingga terkadang daya tarik penampilan fisik lebih diutamakan, namun pada masa ini mulai mampu menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif. ( Rochmah, 2005) b. Kognitif Perkembangan kognitif pada remaja akhir sudah memiliki kematangan intelektual, dapat berpikir logis, berpikir dengan pemikiran teoritis formal berdasarkan pandangan-pandangan dan hipotesis. Logika berkembang dan digunakan, dapat berpikir fleksibel dan efektif serta mampu berhadapan dengan persoalan yang kompleks. Bertambahnya pengalaman dan kemampuan untuk berpikir secara realistis, maka remaja akhir dapat melihat keadaan dirinya, keluarganya dan teman-temannya. ( Rochmah, 2005) c. Sosial-emosi Pada masa remaja akhir mulai terbentuknya penyesuaian sosial secara matang, yang dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mereaksi secara tepat terhadap realita sosial, situasi dan relasi. Perkembangan ini diiringi dengan bertambahnya minat- minat terhadap penampilan diri, peer group, serta kegiatan kelompok sosial lainnya. Pada masa ini berkembang social cognition yaitu kemampuan untuk memahami orang lain. Remaja memahami orang lain sebagai individu yang unik, meliputi keseluruhan yang ada pada dirinya. Pemahaman ini mendorong untuk menjalin hubungan sosial yang lebih akrab, baik dalam persahabatan maupun percintaan.

  Remaja akhir juga sudah mampu mengendalikan emosinya secara lebih matang. Kematangan emosi tersebut ditunjukkan dengan tidak lagi meledakkan emosinya di hadapan orang lain, melainkan dengan cara yang lebih dapat diterima. Selain itu, mampu menilai situasi secara kritis terlebih dahulu sebelum bereaksi secara emosional. Pada masa ini, remaja akhir memperoleh gambaran tentang situasi yang dapat menimbulkan reaksi emosional dengan cara membicarakan berbagai masalah pribadinya dengan orang lain. Hal ini dipengaruhi oleh pola hubungan sosialnya. ( Rochmah, 2005)

B. Kompetensi Interpersonal

  1) Definisi Myers (2004) mengartikan kompetensi interpersonal sebagai jumlah keseluruhan kompetensi seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain secara efektif. Amstrong (2004) mengartikan kompetensi interpersonal sebagai tingkat kemampuan seseorang dalam berespon sesuai dengan persepsi orang lain terhadap dirinya dan tentang ketrampilan seseorang saat menyatakan diri dan perannya dalam interaksi sosial. Kompetensi interpersonal menurut Spitzberg dan Cupach (1996) adalah kemampuan seorang individu untuk melakukan komunikasi secara efektif, baik melalui komunikasi verbal dan non verbal. Dalam berkomunikasi secara efektif tersebut ditandai oleh karakteristik-karakteristik psikologis tertentu yang sangat mendukung dalam menciptakan dan membina hubungan antar pribadi yang baik dan memuaskan.

  Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi interpersonal adalah kemampuan seseorang dalam melakukan interaksi dan komunikasi secara efektif dengan orang lain.

  2) Aspek-aspek kompetensi interpersonal Burhmester (1988) mengemukakan lima aspek kompetensi interpersonal, yaitu ׃ a. Kemampuan berinisiatif untuk berinteraksi dengan orang lain Inisiatif adalah usaha untuk memulai suatu bentuk interaksi dan hubungan dengan orang lain atau dengan lingkungan sosial yang lebih besar. Inisiatif merupakan usaha pencarian pengalaman baru yang lebih banyak dan luas tentang dirinya sendiri dengan tujuan untuk mencocokkan sesuatu atau informasi yang telah diketahui agar dapat lebih memahaminya. Perilaku-perilaku yang menunjukkan adanya inisisatif menurut Burhmester, yaitu :

  1) Mengenalkan diri pada orang yang baru ingin dikenal 2) Menjadi individu yang menarik dan menyenangkan ketika berkenalan dengan orang lain 3) Menawarkan sesuatu pada kenalan baru yang terlihat menarik dan atraktif 4) Meminta atau mengusulkan pada kenalan baru untuk melakukan aktivitas bersama, misalnya : pergi bersama, bermain bersama

  5) Melanjutkan percakapan dengan kenalan baru yang lebih ingin dikenal

b. Kemampuan bersikap terbuka (self-disclosure)

  Self-disclosure merupakan kemampuan seseorang untuk mengungkap informasi yang bersifat pribadi mengenai dirinya dan membagikannya kepada orang lain. Dengan adanya self- disclosure , seseorang menurunkan pertahanan dirinya dan membiarkan orang lain untuk mengetahui dirinya secara lebih mendalam.

  Contoh-contoh perilaku adanya keterbukaan diri menurut Burhmester, yaitu : 1) Memberi kesempatan pada kenalan baru untuk lebih mengenal diri kita yang sebenarnya 2) Mengungkapkan pada sahabat hal-hal yang mencemaskan, menakutkan, dan membuat kita merasa malu 3) Mengetahui cara mengemukakan percakapan dengan kenalan baru untuk lebih mengenal masing-masing pihak 4) Melepaskan pertahanan diri kita dan mempercayai seorang sahabat c. Kemampuan untuk bersikap asertif Menurut Calhoun dan Acocella (1990) kemampuan bersikap asertif yaitu kemampuan untuk mengungkapkan perasaan-perasaannya secara jelas, dapat mempertahankan hak- haknya dengan tegas, meminta orang lain melakukan sesuatu, dan menolak melakukan hal yang tidak diinginkan tanpa melukai perasaan orang lain.

  Perilaku-perilaku asertif menurut Burhmester dapat diekspresikan dalam bentuk : 1) Mengatakan pada teman bahwa kita tidak berkenan dengan cara dia memperlakukan kita 2) Mengatakan “tidak” ketika teman menyuruh kita melakukan sesuatu yang tidak ingin kita lakukan

3) Menolak permintaan yang tidak masuk akal

4) Menegur sahabat yang ingkar janji 5) Mengatakan pada teman bahwa dia telah melukai perasaan, mempermalukan, dan membuat kita marah d. Kemampuan memberikan dukungan emosional Dukungan emosional mencakup kemampuan untuk menenangkan dan memberi rasa nyaman kepada orang lain ketika orang tersebut dalam keadaan tertekan dan bermasalah.

  Kemampuan memberikan dukungan emosional sangat berguna untuk mengoptimalkan komunikasi interpersonal antar dua pribadi. Secara khusus Burhmester menyebutkan beberapa bentuk perilaku yang menunjukkan adanya dukungan emosional, yaitu :

  1) Mendengarkan dengan sabar ketika sahabat menceritakan masalahnya

  2) Membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi teman dekat berkaitan dengan keluarga atau teman lain 3) Mengatakan atau melakukan sesuatu dalam rangka memberi dukungan emosional pada saat sahabat kita yang mengalami kesusahan 4) Menunjukkan sikap penuh empati

  5) Memberikan nasehat yang baik ketika seorang teman membutuhkannya e. Kemampuan dalam mengatasi konflik Kemampuan mengatasi konflik ini diperlukan agar tidak merugikan suatu hubungan yang telah terjalin karena akan memberikan dampak yang negatif. Kemampuan mengatasi konflik ini meliputi sikap-sikap untuk menyusun suatu penyelesaian suatu masalah, mempertimbangkan kembali penilaian atas suatu masalah dan mengembangkan konsep harga diri.

  Perilaku-perilaku yang menunjukkan adanya kemampuan dalam mengatasi konflik, adalah sebagai berikut : 1) Pada saat memiliki masalah dengan sahabat, benar-benar mendengarkan keluhannya dan tidak berusaha menebak apa yang dipikirkannya 2) Tidak mengulang ucapan atau perbuatan yang dapat memperparah konflik

  3) Dapat menerima bahwa dia memiliki pandangan sendiri terhadap suatu kejadian meskipun kita tidak setuju dengan cara pandang tersebut

  3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi interpersonal Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi interpersonal adalah faktor-faktor eksternal dan faktor internal individu. Faktor-faktor eksternal, yaitu

  ׃

  a. Kontak dengan orang tua Menurut Hetherington dan Parke (1986), kontak anak dengan orang tua banyak berpengaruh terhadap kompetensi interpersonal anak. Adanya kontak diantara mereka menjadikan anak belajar dengan lingkungan sosialnya dan pengalaman bersosialisasi tersebut dapat mempengaruhi perilaku sosialnya.

  b. Interaksi dengan teman sebaya Menurut Kramer (1992), individu yang memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebaya memiliki kesempatan yang lebih besar untuk meningkatkan perkembangan sosial, perkembangan emosi, dan lebih mudah membina hubungan interpersonal.

  c. Partisipasi sosial Hurlock (1997) menjelaskan bahwa kompetensi interpersonal dipengaruhi oleh partisipasi sosial individu. Individu yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial akan lebih berpeluang untuk mengasah ketrampilan-ketrampilan sosial yang dimiliki termasuk kompetensi interpersonal. Dengan kata lain, semakin besar partisipasi sosial seorang individu maka semakin besar kompetensi interpersonal yang dimiliki.

  Faktor internal yang mempengaruhi yaitu :