Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa kelas IV SD Negeri Kledokan

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

MASALAHTERHADAP MINAT DAN KESADARAN SISWA AKAN NILAI GLOBALISASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI

KLEDOKAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh : Vitalis Esthi Daratri

091134129

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2013


(2)

(3)

(4)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini saya persembahkan kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa memberikan rahmat dan kasih yang melimpah, serta menjaga dan menyertaiku dalam segala hal.

2. Bapak Yulius Ngatno dan Ibu Sri Suyatmi yang telah memberikan segala perhatian, kasih sayang, dukungan serta doa.

3. Kakakku Monica Eko Ritmawati dan Varonica Indrianingrum.


(5)

HALAMAN MOTTO

Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

(1 Petrus 5:7)

Live like you re dying and never stop trying It s all you can do

Use what s been given to you (Lenka Live Like You re Dying)


(6)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi sebagai layaknya karya ilmiah

Yogyakarta, 19 Agustus 2013 Penulis,


(7)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Vitalis Esthi Daratri

Nomor Mahasiswa : 091134129

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

TERHADAP MINAT DAN KESADARAN SISWA AKAN NILAI

GLOBALISASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KLEDOKAN

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 19 Agustus 2013 Yang menyatakan,


(8)

ABSTRAK

Daratri, VitalisEsthi. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Minat Dan Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kledokan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Pembelajaran berbasis Masalahterhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa kelas IV SD Negeri Kledokan pada tahun ajaran 2012/2013.

Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian quasi eksperimental tipe non-equivalent control design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Kledokan sebagai kelas eksperimen berjumlah 30 siswa dan siswa kelas IV SDN Sinduadi 1 sebagai kelas kontrol berjumlah 31 siswa. Teknik pengumpulan data pada masing-masing kelas menggunakan pretest dan posttestdengan kuesioner, yaitu kuesioner untuk aspek minat dan kuesioner aspek kesadaran siswa akan nilai globalisasi. Kemudian hasilnya dianalisis menggunakan program komputer PASW (SPSS) 20 for Windows dengan menggunakan empat tahap yaitu :1) Uji perbedaanpretestkelompok kontrol dan kelompok eksperimen. 2) uji perbedaan dari pretest ke posttestantara masing-masing. 3) Uji perbedaanposttestkelompok kontrol dan kelompok eksperimen. 4) Uji besar pengaruh baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model PBM berpengaruh terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi. Hal itu ditunjukan dengan harga sig.(2-tailed) pada aspek minat <0,05 yaitu 0,011. Sehingga Hi diterima maka Hnull ditolak.Dengan kata lain model PBM berpengaruh secara signifikan terhadap minat. Begitu juga pada aspek kesadaran siswa akan nilai globalisasi hasil analisis statistik menunjukkan harga sig.(2-tailed)<0,05 yaitu 0,000. Sehingga Hi diterima maka Hnull ditolak. Dengan kata lain model PBM berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi. Kata kunci: model pembelajaran berbasis masalah, minat, kesadaran, pendidikan


(9)

ABSTRACT

Daratri, Vitalis Esthi. 2013.The Impact Of Problem Based Learning Model To

The Student’s Interest And Consciousness On The Values Of The

.Globalization On Kledokan State Elementary School Students Grade IV. Yogyakarta : Sanata Dharma University.

The research was aimed to determine the impact of Problem Based Learning o the student’s interest and consciousness on the values of the globalization on Kledokan State Elementary School Students Grade IV in the academic year 2012/2013.

The research was conducted using quasi experimental with non-equivalent control design type. The subjects of the research were 30 student of Kledokan State Elementary School Grade IV as the experiment class and 31 students of Sinduadi 1 State Elementary School Grade IV as the control class. The technique of data collection used in the research was pretest and posttest questionnaire; questionnaire for interest aspect and questionnaire for student’s self-consciousness aspect on the values of globalization. Then the result was analyzed using PASW (SPSS) 20 for Windows computer program with 4 stages; 1) examine the differences of pretest between control group and experiment group. 2) Examine the differences of pretest to postest between each group. 3) examine the differences of posttest between control group and experiment group. 4) Examine the influence of Problem Based Learning Model to both group.

The result of the research show that Problem Based Learning Model impact student’s interest and consciousness on the globalization values. This was shown with sig. (2-tailed) on aspect of interest <0,05 is 0,011. So that Hi is accepted then Hnull is rejected. In other word Problem Based Learning Model significantly affects student’s interest. So is statistical analysis result of student’s consciousness aspect on globalization values showed that sig.(2-tailed) < 0,05 is 0,000. So that Hi is accepted then Hnull is rejected. In other words, Problem Based Learning Model significantly affects the student’s.

Key words: problem based learning model, interest, consiousness, civic education subject


(10)

KATA PENGANTAR

Puji syukurkepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan segala berkat, rahmat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis MasalahTerhadap Minat dan Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kledokan”. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universtas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah memberi bantuan, bimbingan serta masukan saran dan kritik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan hati yang tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Rohandi Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J.,S.S.,BST.,M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Drs. Paulus Wahana, M.Hum., selaku dosen pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan pengetahuan, dorongan, semangat serta masukan yang menginspirasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Elisabeth Desiana Mayasari S.Psi.,M.A. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan motivasi, dukungan, dan meluangkan waktu, tenaga serta pikiran untuk membimbing peneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Sekretariat PGSD yang telah membantu proses perijinan hingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

7. Ibu Sri Rahayu, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Kledokanyang telah memberi ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di kelas IV.


(11)

8. Ibu Yuna selaku guru kelas IV SD Negeri Kledokanyang telah memberikan bantuan sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar serta memberikan masukan-masukan yang bermanfaat bagi penulis.

9. Siswa-siswi kelas IV SD Negeri Kledokanyang telah bekerjasama dalam penelitian ini sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar.

10. Bapak Yulius Ngatno, Ibu Sri Suyatmi, KakakkuMbak Monica Eko Ritmawati dan keluarga, serta Kakakku Varonica Indrianingrum dan keluarga terima kasih untuk perhatian, kasih sayang, nasehat, dukungan serta doa untuk menyelesaikan skripsi.

11. Sahabat-sahabatku yang selalu mendukungku Agnes Arinjani, Margareta Erna Wijayanti dan Ndaru Arumsari terimakasih atas kebersamaan dan selalu membantu serta mengingatkanku untuk menyelesaikan skripsi. 12. Teman-teman satu kelompok payung PKn (Desi, Putri, Nila, Nia, Ima,

Chatrin, Mayang, Ita,) yang banyak memberi masukan dan bantuan kepada peneliti dalam melakukan penelitian dan memberikan dukungan dalam mengerjakan skripsi ini.

13. Teman-teman PGSD tercinta kelas A angkatan 2009 terimakasih atas kebersamaan dan keceriaannya.

14. Teman-teman PPL SD Negeri Kledokan Nico, Arif, Aji dan Purwanto terimakasih atas 3 bulan kebersamaan yang dilalui dengan keceriaan, bantuan dan dukungan dari kalian untuk menyelesaikan skripsi ini.

15. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu penulis dengan rendah hati bersediamenerima sumbangan baik pemikiran, kritik maupun saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.Semoga skripsi ini dapat berguna bagi siapa saja.

Yogyakarta, 19 Agustus 2013 Penulis,


(12)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Persetujuan ... ii

Halaman Pengesahan ... iii

Halaman Persembahan ... iv

Halaman Motto ... v

Halaman Pernyataan Keaslian Karya ... vi

Lembar Publikasi Ilmiah ... vii

Abstrak ... viii

Abstract... ix

Kata Pengantar... x

Daftar Isi ... xii

Daftar Tabel ...xiv

Daftar Gambar... xvii

Daftar Lampiran ...xviii

BAB I : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian... 5

1.4 Manfaat Penelitian... 5

BAB II : Landasan Teori 2.1 Kajian Pustaka ... 7


(13)

2.1.1.2 Minat ... 11

2.1.1.3 Kesadaran Akan Nilai Globalisasi ... 15

2.1.1.4 Pendidikan Kewarganegaraan ... 19

2.1.1.5 Materi Globalisasi ... 20

2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan ... 22

2.1.3 Kerangka Berpikir ... 23

2.1.4 Hipotesis ... 24

BAB III : Metodologi Penelitian 3.1 Jenis Penelitian... 25

3.2 Setting Penelitian ... 26

3.3 Populasi dan Sampel ... 27

3.4 Variabel Penelitian... 28

3.5 Definisi Operasional ... 29

3.6 Instrumen Penelitian ... 31

3.7 Validitas dan ReliabilitasInstrumen ... 31

3.8 Teknik Pengumpulan Data... 35

3.9 Teknik Analisis Data... 42

1. Uji Normalitas... 43

2. Uji Statistik ... 43

3. Uji Selisih Skor ... 46

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Hasil penelitian ... 48


(14)

4.1.1 Pengaruh Penggunaan PBM Terhadap Minat Siswa ... 48

4.1.2 Pengaruh Penggunaan PBM Terhadap Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi... 60

4.1.3 Rangkuman Hasil Penelitian... 70

4.2 Pembahasan... 71

4.2.1 Aspek Minat... 71

4.2.2 Aspek Kesadaran Akan Nilai Globalisasi... 73

4.3 Keterbatasan Penelitian... 74

BAB V : Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan... 76

5.2 Saran... 77


(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Langkah-langkah PBM ... 10

Tabel 2 Pengaruh Perlakuan ... 25

Tabel 3 Jadwal Penelitian ... 27

Tabel 4 Validitas Item Kuesioner Minat Siswa ... 30

Tabel 5 Validitas Item Kuesioner Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi34 Tabel 6 KriteriaKoefisien Reliabilitas ... 34

Tabel 7 Reliabilitas Aspek Minat ... 34

Tabel 8 Reliabilitas Aspek Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi ... 34

Tabel 9 Sebaran Item Kuesiner Minat ... 37

Tabel 10 Sebaran Item KuesinerKesadaran ... 40

Tabel 11 Kisi-kisi instrumen minat... 40

Tabel 12 Kisi-kisi Instrumen Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi42 Tabel 13 Hasil Uji Normalitas Aspek MinatDenganKolmogorov-Smirnov ..50

Tabel 14 Perbandingan skorpretestpada aspek minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi... 52

Tabel 15 Perbandingan SkorPretestkePostestaspek minat ... 54

Tabel 16 Perbandingan SkorPosttest Aspek Minat ... 57

Tabel 17 Hasil Uji Besar Pengaruh ModelPBM terhadapMinat... 58

Tabel 18 Hasil Uji Normalitas Aspek Kesadaran Siswa Akan Nilai DenganKolmogorov-Smirnov ...60

Tabel 19 Perbandingan skor pretest pada kesadaran siswa akan nilai globalisasi ... 63

Tabel 20 Perbandingan Skor Pretest ke Postest aspek kesadaran siswa akan nilai Globalisasi... 65

Tabel 21 Perbandingan Skor Posttest Aspek Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi ... 67

Tabel 22 Hasil Uji Besar Pengaruh Model PBM terhadap Kesadaran Siswa akan Nilai ... 68


(16)

Tabel 23 Rangkuman Perbandingan SkorPretestAspek Minat dan Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi ... 70 Tabel 24 Rangkuman Perbandingan SkorPretestkePosttestAspek Minat dan

Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi ... 70 Tabel 25 Rangkuman Perbandingan Skor Posttest Aspek Minat

danKesadaran... 70 Tabel 26 Rangkuman Uji Besar Pengaruh ModelPBMTerhadap Minat dan


(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Variabel Penelitian... 29 Gambar 2. Perbandingan skorpretestdanposttestkelompok kontrol dan

eksperimen pada aspek minat ... 55 Gambar 3. Perbandingan skorpretestkeposttestkelompok kontrol dan


(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus Kelas Eksperimen... 80

Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen ... 89

Lampiran 3. Instrumen Pengumpulan Data ... 97

Lampiran 4. Hasil Analisis SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen... 106

Lampiran 5. Hasil Analisis Data Aspek Minat dengan SPSS ... 109

Lampiran 6. Hasil Analisis Data Aspek Kesadaran Akan Nilai Globalisasi dengan SPSS ... 115

Lampiran 7. Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol ... 121

Lampiran 8. Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol ... 125

Lampiran 9. Lembar Kuesioner Validitas Siswa... 129

Lampiran 10. Lembar Kuesioner Pretest dan Posttest Minat Siswa... 134

Lampiran 11. Lembar Kuesioner Pretest dan Posttest Keasadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi ... 135

Lampiran 12. Lembar Kerja Siswa... 143

Lampiran 13. Foto-foto Penelitian... 145

Lampiran 14. Surat Ijin Penelitian... 147

Lampiran 15. Surat Keterangan Penelitian ... 148


(19)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif. Peneliti dalam penelitian ini merupakan salah satu anggota penelitian kolaboratif. Penelitian ini meneliti Pendidikan Kewarganegaraan dalam hubungan dengan kesadaran akan nilai terkait dengan apa yang dipelajari. Panelitian kolaboratif ini menggunakan dua model pembelajaran, yaitu pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran cooperatif learning. Diantara dua model pembelajaran yang digunakan, kelompok kami menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk pengajaran kesadaran akan nilai globalisasi pada siswa kelas IV.

Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai hakikat sebagai pendidikan nilai atau moral. Sebagai pendidikan nilai, PKn akan membantu siswa dalam mengembangkan kesadaran siswa akan nilai-nilai yang termuat dalam hal yang menjadi objek bahasannya.Pendidikan kewarganegaraan berbasis nilai, dimaknai sebagai model pendidikan yang berdimensi nilai (nilai agama, nilai budaya, nilai pendidikan, dan nilai kebangsaan nasionalisme), moral dan norma, yang menjadikan seseorang mampu memperjelas dan menentukan sikap terhadap kehidupan beriman dan berbudaya, pembentukan jati diri, warga negara yang bertanggung jawab, dan menjadi totalitas suatu bangsa yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air sebagai manusia seutuhnya. (Ine Kusuma dan Markun Susantim, 2010:15)


(20)

Globalisasi merupakan suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Untuk menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan keterbukaan dan persaingan yang semakin ketat, dituntut kesiapan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan bela negara.Kerena itu seluruh warga negara perlu diberi kemampuan tersebut melalui Pendidikan Kewarganegaraan.Ini berarti bahwa setiap warga Negara perlu memahami dan mengimpletasikan nilai perjuangan nasional di samping ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian demi kelangsungan perjuangan bangsa dalam mengisi kemerdekaan dan menegakan kedaulatan NKRI.

Pendidikan globalisasi di Sekolah Dasar mengajarkan cara untuk bersikap menghadapi pengaruh globalisasi. Pendidikan ini membuka siswa terhadap pengaruh positif dan negatif globalisasi. Pendidikan globalisasi diharapkan dapat menjadi penyaring bagi siswa agar warga negara Indonesia tidak menyimpang dari budaya Indonesia. Globalisasi banyak berpengaruh terhadap kehidupan manusia.Hendaknya sebagai bangsa Indonesia yang berlandaskan atas Pancasila kita harus tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Pendidik sebaiknya menekankan pada pendidikan Nilai yang nantinya akan di wujudkan oleh siswa dalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara.

Belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Slameto, 2010:2). Proses perubahan harusnya dilakukan atau dialami sendiri oleh siswa agar dapat lebih mudah memahami apa yang sedang dipelajari, namun kenyataan banyak ditemui proses belajar dilakukan hanya dengan ceramah. Siswa menjadi tidak terlibat langsung dalam proses perubahan. Siswa


(21)

cenderung mengantuk dan bosan dikarenakan kegiatan yang diakukan hanya menulis dan mendengarkan. Siswa juga cenderung tidak mau bertanya dan terkesan pasif, dalam proses pembelajaran PKn di SD Negeri Kledokan hanya satu atau dua anak yang aktif bertanya kepada guru sedangkan siswa lain hanya mau menjawab apabila ditanya oleh guru, bahkan ada anak yang tidak mau menjawab walau guru sudah memberikan petanyaan kepada siswa tersebut. Pembelajaran yang menarik dan melibatkan siswa akan lebih efektif untuk proses dan meningkatkan minat belajar siswa.

Slameto (2010:57) mengemukakan bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Seiring dengan ini Slameto (2010: 180) juga menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka minat akan semakin kuat.

Jika dikaitkan dengan aktivitas belajar, minat merupakan alasan bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Dalam pembelajaran PKn , apabila siswa mempunyai minat terhadap mata pelajaran tersebut maka siswa akan merasa senang mempelajarinya, kemudian akan memperhatikan pelajaran tersebut.

Dengan penelitian ini peneliti akan mencari pengaruh model PBM terhadap minat dengan kesadaran akan nilai Globalisasi. Berhubungan dengan masalah yang telah peneliti temukan bahwa pembelajaran PKn di kelas IV SDNegeriKledokan masih menggunakan metode ceramah sehingga siswa tidak tertarik untuk mengikuti pelajaran sehingga siswa juga tidak memperhatikan


(22)

materi tentang pelajaran PKn maka peneliti akan mencoba menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran PKn pada materi globalisasi.

Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan aktifitas siswa dalam memecahkan masalah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut.Melalui model tersebut diharapkan siswa dapat menyadari nilai globalisasi dan dapat mengamalkan pada kehidupan mereka dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam kehidupan bernegara.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah penggunaan model PBM berpengaruh secara signifikan terhadap minat pada siswa kelas IV SD Negeri Kledokan semester genap tahun ajaran 2012/2013 ?

2. Apakah penggunaan model PBM berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa kelas IV SD Negeri Kledokansemester genap tahun ajaran 2012/2013 ?

3. Apakah kelompok eksperimen yang menggunakan model PBM memiliki minat lebih tinggi daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran di kelompok kontrol?

4. Apakah kelompok eksperimen yang menggunakan model PBM memiliki kesadaran akan nilai globalisasi lebih tinggi daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran di kelompok kontrol?


(23)

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh penggunaan model PBM terhadap minat pada siswa kelas IV SD Negeri Kledokansemester genap tahun ajaran 2012/2013. 2. Mengetahui pengaruh penggunaan model PBM terhadap kesadaran siswa

akan nilai globalisasi pada siswa kelas IV SD Negeri Kledokan semester genap tahun ajaran 2012/2013.

3. Mengetahui kelompok eksperimen yang menggunakan model PBM memiliki minat lebih tinggi daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran ekspositori di kelompok kontrol

4. Mengetahui kelompok eksperimen yang menggunakan model PBM memiliki kesadaran akan niali globalisasi lebih tinggi daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran ekspositori di kelompok kontrol

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

Peneliti dapat mengembangkan ilmu selama perkuliahan dengan menerapkan teori yang telah didapat serta dapat menjadi acuan bagi peneliti lain yang ingin meneliti tentang minat dan kesadaran akan nilai, serta menambah pengalaman dan pengetahuan sebelum akhirnya terjun di dunia pendidikan.

2. Bagi Siswa

Siswa mendapatkan pengalaman belajar yang berharga dapat belajar dengan dengan model pembelajaran berbasis masalah.


(24)

3. Bagi Guru

Dapat menambah wawasan guru serta menambah referensi dalam merencanakan pembelajaran yang inovatif.

4. Bagi Sekolah

Dapat memberikan sumbangan informasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dan menentukan rencana pendidikan kedepannya serta menambah bahan bacaan yang terkait dengan pengaruh minat terhadap kesadaran siswa akan nilai.


(25)

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini akan membahas kajian pustaka, penelitian yang terdahulu atau relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis. Kajian pustaka berisi teori-teori yang berkaitan dengan model pembelajaran, minat, kesadaran siswa akan nilai terkait dengan yang dipelajarinya, dan hakikat mata pelajaran PKn. Penelitian yang terdahulu berkaitan dengan penelitian tentang minat dan penelitian-penelitian yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBM).

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Teori-teori yang mendukung

2.1.1.1 Model Pembelajaran Berbasis Masalah

2.1.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Model pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai titik pijak untuk melakukan kegiatan pembelajaran lebih lanjut, sebagai kegiatan berpikir untuk menemukan solusi yang tepat.

Dutch dalam Amir (2009: 21) mengatakan bahwa PBM merupakan metode instruksional yang menantang mahasiswa agar “belajar untuk belajar”,

bekerja sama dengan kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang nyata. Masalah ini digunakan untuk mengaitkan rasa keingintahuan serta kemampuan análisis mahasiswa dan inisiatif atas materi pelajaran. PBL mempersiapkan siswa untuk berpikir kritis dan análisis, dan untuk mencari serta menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai.


(26)

Menurut Tan dalam Rusman (2011), pembelajaran berbasis masalah merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada.

Punaji Setyosari (2006: 1) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah adalah suatu metode atau cara pembelajaran yang ditandai oleh adanya masalah nyata, a real-world problems sebagai konteks bagi siswa untuk belajar kritis dan ketrampilan memecahkan masalah dan memperoleh pengetahuan.

Ibrahim dan Nur dalam Rusman (2011) mengatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa dalam situasi yang berorientasi pada masalah dunia nyata, termasuk di dalamnya belajar.

Moffit dalam Rusman (2011) mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran.

Pembelajaran berbasis masalah mempunyai tujuan untuk mengembangkan dan menerapkan kecakapan yang penting yaitu pemecahan masalah berdasarkan keterampilan belajar sendiri atau kerjasama kelompok dam memperoleh pengetahuna yang luas.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata agar siswa dapat berpikir kritis dalam menemukan pengetahuan yang baru.


(27)

2.1.1.1.2 Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah

Tan dalam Rusman (2011: 232) mengatakan bahwa karakteristik dalam PBM adalah permasalahan menjadi starting point dalam belajar. Permasalahan yang diangkat merupakan permasalahan dunia nyata yang tidak terstruktur dan membutuhkan perspektif ganda (multiple perspective). Selain itu juga menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan kompetensi yeng kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar. Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya dan evaluasi sumber informasi merupakan proses yang emosional dalam PBM.

Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif. Pengembangan keterampilan inkuiri dan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan. Keterbukaan proses dalam PBM meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah proses belajar, dan PBM juga melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses belajar.

2.1.1.1.3 Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah

Menurut Amir (2009: 24-26) , ada tujuh langkah yang dilakukan dalam setiap kelompok kecil yaitu yang pertama mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas. Setelah itu merumuskan masalah dan menganalisis masalah. Langkah selanjutnya adalah menata gagasan dan menganalisisnya secara sistematis. Selanjutnya memformulasikan tujuan pembelajaran kemudian mencari informasi tambahan dan yang terakhir adalah mensintesa (menggabungkan) dan menguji informasi baru, dan membuat laporan.


(28)

Ibrahim dan Nur (2000: 13) dan Ismail (2002: 1) dalam Rusman mengemukakan bahwa langka-langkah PBM adalah :

Tabel 1: Langkah-langkah PBM

Fase Indikator Tingkah Laku Guru

1 Orientasi siswa pada masalah Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang diperlukan, dan memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah

2 Mengorganisasi siswa untuk belajar

Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut

3 Membimbing pengalaman

individu atau kelompok

Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melakukan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah

4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan hasil karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya. 5 Menganalisis dan mengevaluasi

proses pemecahan masalah

Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dengan proses yang mereka gunakan


(29)

2.1.1.2 Minat

2.1.1.2.1 Pengertian Minat

Winkel (1984: 30) menyatakan minat adalah kecenderungan yang menetap terhadap objek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Minat sangat berhubungan dengan perasaan siswa. Perasaan yang berpengaruh terhadap semangat dan gairah untuk belajar. Dengan perasaan, siswa dapat memperoleh pengalaman-pengalaman belajar yang diperolehnya. Perasaan senang akan menimbulkan minat yang positif atau baik. Dan sebaliknya, jika perasaan tidak senang maka akan menimbulkan minat yang negatif atau kurang baik.

Slameto (2010:57) mengemukakan bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Seiring dengan ini Slameto (2010: 180) juga menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka minat akan semakin kuat.

Moh. Surya (2003: 67) minat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu objek. Prinsip dasarnya ialah bahwa motivasi seseorang cenderung akan meningkat apabila yang bersangkutan memiliki minat yang besar dalam melakukan tindakannya.

Dari beberapa pengertian minat di atas, dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu ketertarikan atau perhatian pada suatu objek yang cenderung bersifat menetap yang didalamnya ada unsur rasa senang. Rasa tertarik pada suatu objek


(30)

mempengaruhi semangat dan gairah terhadap suatu objek. Semakin tertarik dengan suatu objek, maka semakin kuat minat terhadap objek tersebut dimana didalamnya terdapat unsur rasa senang terhadap objek tersebut.

2.1.1.2.2 Cara Meningkatkan Minat Siswa

Slameto (2010: 180-181), beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada.

Di samping memanfaatkan minat yang telah ada, Tanner & Tanner (1975) menyarankan agar para pengajar juga berusaha membentuk minat-minat baru pada diri siswa dengan jalan memberikan informasi pada siswa mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu, menguraikan kegunaannya bagi siswa si masa yang akan datang.

Sardiman (1986: 95) menjelaskan beberapa cara untuk menciptakan minat, antara lain:

a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan untuk belajar.

b. Menghubungkan pengalamannya dengan persoalan atau masalah pada masa lampau.

c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berlomba mendapatkan hasil yang lebih baik .

d. Menggunakan berbagai macam cara mengajar 2.1.1.2.3 Ciri-ciri Minat

Hurlock (1995: 115) menjelaskan bahwa ciri-ciri minat antara lain sebagai berikut.


(31)

a. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental Pada dasarnya minat di semua bidang tetap berubah. Perubahan minat terjadi selama perubahan fisik dan mental siswa berkembang. Dengan demikian perkembangan fisik dan mental seorang siswa akan tumbuh bersamaan dengan minat siswa.

b. Minat bergantung pada kesiapan belajar

Siswa tidak akan mempunyai minat sebelum mereka siap secara fisik dan mental untuk belajar. Misalnya: siswa tidak akan mempunyai minat yang sungguh-sungguh untuk belajar IPA, sampai siswa tersebut memiliki pengetahuan dan keinginan untuk belajar IPA sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

c. Minat bergantung pada kesempatan belajar

Kesempatan untuk belajar bergantung pada lingkungan dan minat, baik siswa maupun orang dewasa. Minat berasal dari lingkungan, dimana siswa tinggal. Lingkungan siswa sebagian besar terbatas pada rumah. Minat mereka tumbuh dari rumah. Dengan bertambah luasnya lingkup sosial, siswa lebih tertarik pada minat orang yang berada di luar rumah, yang mulai mereka kenal. Jadi, minat bergantung pada seseorang untuk mencari situasi baru untuk belajar.

d. Perkembangan minat mungkin terbatas

Ketidakmampuan fisik dan mental serta pengalaman sosial yang terbatas akan membatasi minat siswa. Misalnya pada siswa yang memiliki cacat fisik, siswa tersebut mungkin mempunyai minat yang


(32)

terbatas dibandingkan dengan teman sebayanya yang memiliki perkembangan fisik normal.

e. Minat dipengaruhi pengaruh budaya

Siswa mendapat kesempatan dari orang tua, guru, dan orang dewasa lain untuk belajar mengenai apa saja oleh kelompok budaya mereka yang dianggap benar atau sesuai. Dengan demikian, siswa tidak diberi kesempatan untuk menekuni minat yang mereka anggap tidak sesuai. Minat siswa tergantung pada lingkup budayanya yang mereka tekuni dengan baik.

f. Minat berbobot emosional

Bobot emosional merupakan aspek afektif dari minat yang menentukan kekuatanya. Bobot emosional yang tidak menyenangkan akan melemahkan minat siswa. Sebaliknya, jika bobot emosional seorang siswa menyenangkan maka akan memperkuat minat seorang siswa tersebut.

g. Minat itu egosentris

Sepanjang masa kanak-kanak, bahwa minat itu bersifat egosentris. Minat akan menuntun mereka ke arah tujuannya. Misalnya, minat siswa pada mata pelajaran tertentu, kepandaian mereka di bidang tersebut di sekolah menjadi langkah penting untuk menuju kedudukan yang baik dan menguntungkan di bidang yang diminati siswa.

2.1.1.2.4 Aspek-aspek Minat


(33)

a. Aspek kognitif

Aspek kognitif didasarkan atas konsep yang dikembangkan anak mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Sebagai contoh, bila anak menganggap sekolah sebagai tempat dimana ia dapat belajar tentang semua hal yang yang dapat menimbulkan rasa ingin tahu mereka sebagai tempat bagi mereka untuk dapat berinteraksi dengan teman sebaya yang tidak mereka dapatkan di bangku prasekolah.

b. Aspek afektif

Aspek afektif atau bobot emosional adalah konsep yang membangun aspek kognitif minat yang dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Seperti halnya aspek kognitif, aspek afektif juga berkembang dari pengalaman pribadi.

2.1.1.3 Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi 2.1.1.3.1 Kesadaran

1. Pengertian Keasadaran

Sadar diartikan merasa, tahu, ingat kepada keadaan yang sebenarnya, atau ingat (tahu) akan keadaan dirinya. Kesadaran diartikan keadaan tahu, mengerti dan merasa. Widjaja (1984: 14) mengatakan bahwa “Kesadaran merupakan sikap/perilaku mengetahui atau mengerti taat dan patuh pada peraturan dan ketentuan perundangan yang ada pula merupakan sikap/perilaku mengetahui atau mengerti, taat dan patuh pada adat istiadat dan kebiasaan yang hidup dalam masyarakat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1983: 1820) kesadaran mempunyai arti (1) keinsafan; keadaan mengerti: akan harga dirinya timbul


(34)

karena ia diperlakukan secara tidak adil; (2) hal yang dirasakan atau dialami oleh seseorang.

Kesadaran moral merupakan faktor penting untuk memungkinkan tindakan manusia selalu bermoral, berperilaku susila, lagi pula tindakannya akan sesuai dengan norma yang berlaku (Zubair, 1987: 51). Kesadaran moral didasarkan atas nilai-nilai yang benar-benar esensial, fundamental.

2.1.1.3.2 Nilai 1. Pengertian Nilai

Syahrial (2009: 33) mengatakan bahwa “Nilai adalah sesuatu yang

berharga, berguna, indah, memperkaya batin, dan menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan sikap dan perilaku manusia.

Nilai merupakan kualitas yang memiliki daya tarik serta dasar bagi tindakan manusia serta untuk mendorong manusia untuk mewujudkannya, karena nilai memiliki kesesuaian dengan kecenderungan kodrat manusia (Wahana, 2004:84).

Menurut (Takdir,1966:3) Teori nilai menyelidiki proses dan isi penilaian, yaitu proses yang mendahului dan menentukan semua kelakuan manusia. Karena itu teori nilai menghadapi manusia sebagai makhluk yang berkelakuan sebagai objeknya. Dibandingkan dengan kelakuan hewan yang menggunakaninsting yang membuat hubungan antara hewan dan sekitarnya saling melengkapi, kemampuan manusia yang menggunakan akal budi berada dalam suasana kebebasan yang lebih besar. Kehidupan hewan dengan instingnya lebih tetap terikat pada sekitarnya, dalam hidup manusia selalu ada proses pengaruh-mempengaruhi yang


(35)

dinamik antara akal budinya dengan lingkungan alamnya, lingkungan masyarakatnya dan lingkungan kebudayaannya.

2. Peranan Nilai dalam Kehidupan Manusia

Wahana (2004: 70-94) mengatakan bahwa peranan nilai dalam kehidupan sehari-hari itu sangatlah penting untuk pembentukan diri manusia melalui tindakan-tindakannya.

a) Tanggapan Manusia Terhadap Nilai 1. Cara manusia memahami nilai

Dalam perwujudannya nilai tidak berada pada dirinya sendiri, melainkan selalu tampak pada kita sebagai yang ada pada pembawa nilai, atau objek bernilai. Untuk menemukan dan memahami nilai, kita dapat dan harus memisahkan antara pemahaman terhadap objek nyata dengan nilai yang termuat di dalamnya, dan mempertanyakan apakah keduanya dapat diketahui dengan cara yang sama, misalnya secara rasional indrawi. Misalnya, kila kita melihat dua buah apel, kita melihat masing-masing buah tersebut dengan mata, tetapi kesamaan antara kedua buah apel tersebut dapat diketahui hanya dengan mata, melainkan perlu juga dengan pikiran.

2. Sarana manusia memahami nilai

Hati manusia merupakan suatu kesejajaran yang tepat antara keteraturan hati yang bersifat apriori dengan susunan nilai yang bersifat hierarkis objektif. Hati memiliki dalam dirinya sendiri suatu analog yang tepat dengan pikiran, meskipun tidak dipinjam dari logika pikiran. Terdapat hukum yang ditulis dalam hati yang berhubungan


(36)

dengan rencana yang sesuai dengan dunia yang dibangun, yaitu dunia nilai.

3. Sikap manusia terhadap nilai

Nilai harus dicintai dan diwujudkan dalam hidup manusia sesuai dengan tingkatan tinggi rendahnya; tingkatan yang lebih tinggi harus didahulukan daripada yang lebih rendah.

b) Peranan Nilai dalam Kehidupan Manusia

Nilai memiliki peranan sebagai daya tarik serta dasar bagi tindakan manusia, serta mendorong manusia untuk mewujudkan nilai-nilai yang ditemukannya dalam tindakan-tindakannya.

1. Peranan nilai bagi tindakan manusia

Nilai merupakan objek sejati bagi tindakan merasakan yang terarah. Tersedianya nilai positif memungkinkan orang menangkap dan merasakan nilai tersebut, dan mendorong bertindak untuk mewujudkannya dalam realitas, sedangkan terwujudnya nilai egatif mendorong orang yang merasakannya untuk bertindak menghapuskannya dari realitas kehidupan.

2. Peranan nilai bagi pembentukan diri manusia

Segala tindakan manusia terarah untuk merespon nilai yang ditemukan dan dirasakannya, yang mengandung suatu keharusan untuk mewujudkannya (terhadap nilai positif) serta untuk menghilangkannya atau menghapuskannya (terhadap nilai negatif). Ini berarti bahwa nilai-nilai memeiliki peran mengarahkan dan memberi daya tarik pada manusia dalam membentuk dirinya melalui tindakan-tindakannya.


(37)

3. Tipe-tipe person bernilai sebagai model pembentukan manusia.

Ada 5 nilai tipe person, yaitu (1) nilai kesenangan artis, (2) niali kegunaan pemimpin, (3) nilai kehidupan pahlawan, (4) nilai kehidupan pahlawan, (5) nilai spiritual jenius, dan (6) nilai kekudusan santo. 2.1.1.4 Pendidikan Kewarganegaraan

2.1.1.4.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan yang membina para pelajar agar menjadi warga negara yang baik sebagai anggota keluarga, masyarakat, maupun sebagai warga negara.

Fathurrohman dan Wuryandami (2011: 1-7) mengatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga Negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

Menurut wahab (1995: 11) PKn dapat diartikan sebagai mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

2.1.1.4.2 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Secara umum tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah membawa peserta didik untuk menjadi ilmuan dan professional yang memiliki rasa kebangsaan dan


(38)

cinta tanah air, demokratis dan berkeadaban; dan menjadi warganegara yang memiliki daya saing; berdisiplin, berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan system nilai pancasila (Wiharyanto, 2007: 5).

Wahab (2011:315) mengemukakan bahwa dalam sistem pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan saat ini, tujuan PKn mengacu pada standar isi mata pelajaran PKn. Mata pelajaran PKn bertujuan agar peserta didik :

a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.

b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi.

c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.

d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

2.1.1.5 Materi Globalisasi 2.1.1.5.1 Pengertian Globalisasi

Sumiati (2008: 77) mengatakan bahwa kata “globalisasi” yang diamnil dari

kata globe yang artinya bola bumi tiruan atau dunia tiruan. Kemudian kata globe menjadi global, yaitu berarti universal atau keseluruhan yang saling berkaitan. Jadi, globalisasi adalah proses menyatunya warga dunia secara umum dan menyeluruh menjadi kelompok masyarakat.


(39)

Sunarso (2009: 68) mengatakan bahwa istilah globalisasi berasal dari kata “globe” (peta dunia yang berbantuk bola). Dari kata “globe”yang selanjutnya lahir

istilah “global” (yang artinya meliputi seluruh dunia). Globalisasi berasal darikata global (meliputi seluruh dunia) dan sasi (proses). Jadi, globalisasi berarti proses yang melanda seluruh dunia.

2.1.1.5.2 Dampak positif globalisasi

Dampak positif yang merupakan pengaruh yang menguntungkan bagi seluruh masyarakat. Dampak positif globalisasi antara lain :

a. Hubungan Komunikasi Menjadi Lebih Mudah

Kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi memudahkan semua orang melakukan hubungan dengan orang lain meskipun berbeda tempat. b. Pertukaran Informasi Antarnegara Sangat Lancar

Kemajuan dibidang informasi menyebabkan kita dapat mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi di negara lain dengan mudah dan cepat.

c. Harga Barang Menjadi Lebih Murah

Globalisasi menjadikan banyak Negara berlomba memproduksi barang yang murah. Meski murah, mutu tetap terjamin.

2.1.1.5.3 Dampak negatif globalisasi

Dampak negatif merupakan pengaruh yang merugikan hampir seluruh masyarakat di dunia. Dampak negatif dari globalisasi antara lain :

a. Jati Diri Bangsa Terkikis

b. Industri Dalam Negeri Terancam


(40)

2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Berikut merupakan penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini

1. Penelitian yang dilakukan oleh Pratama (2012) program studi Pendidikan Sejarah dengan judul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas XI IPS-2 SMAN 1 Godean”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat peningkatan

minat belajar sejarah dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah yaitu sebesar 4,7% dengan kondisi awal minat belajar dengan skor rata-rata mencapai 180,83% (75,34%) menjadi 192,09% (80,04%) pada keadaan akhirnya.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Kristiawan (2012)dengan judul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Materi Globalisasi Menggunakan Media Audiovisual Mata Pelajaran PKn Kelas IV SDN Kledokan Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012. Hasil penelitiannya adalah penggunaan media audiovisual dapat meningkatkan minat pada materi globalisasi dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Dari penelitian terdahulu yang diuraikan di atas ada penelitian yang membahas minat dan penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Dalam penelitian penerapan model pembelajaran berbasis masalah terdapat peningkatan dalam minat belajar, diharapkan dalam penelitian ini model pembelajaran berbasis masalah juga dapat meningkatkan minat terhadap pembelajaran PKn.


(41)

2.1.3 Kerangka Berpikir

Model PBM yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai langkah-langkah yaitu : 1) Orientasi siswa pada masalah, 2) Mengorganisasi siswa untuk belajar, 3) Membimbing pengalaman individu atau kelompok, 4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, 5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model dalam pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru. Dalam usaha memecahkan masalah tersebut siswa akan mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan atas masalah tersebut. Langkah-langkah pada model PBM dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi globalisasi akan membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran dengan suatu permasalahan yang nyata di sekitar siswa serta memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pemecahan suatu permasalahan. Belajar dengan PBM juga mendorong siswa untuk bisa mengumpulkan informasi yang sesuai serta membantu siswa merencanakan dan menyiapkan hasil seperti laporan dari suatu permasalahan yang telah disajikan dengan bekerja secara kelompok.

Melalui model PBM ini siswa dapat terlibat secara aktif di kelas dengan melihat suatu permasalahan yang nyata sehingga siswa berminat dalam mengikuti proses pembelajaran, dilihat dari sikap siswa yang cenderung memperhatikan (Slameto, 2010) karena minat memainkan peran yang penting dalam kehidupan seseorang yang mempunyai dampak yang besar atas perilaku dan sikap (Hurlock, 1978: 114). Siswa juga memiliki kesadaran akan nilai terkait dengan apa yang dipelajarinya. Kesadaran moral merupakan faktor penting untuk memungkinkan


(42)

tindakan manusia selalu bermoral, berperilaku susila, lagi pula tindakannya akan sesuai dengan norma yang berlaku (Zubair, 1987: 51).

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti ingin melihat lebih jauh, apakah penggunaan model PBM berpengaruh terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai terkait dengan yang dipelajarinya. Penggunaan model PBM bertujuan untuk mendorong siswa untuk lebih mudah belajar dengan menggunakan permasalahan yang nyata yang ada di sekitar mereka sehingga siswa lebih berminat dalam kegiatan pembelajaran serta memiliki kesadaran akan nilai terkait dengan apa yang dipelajarinya.

2.1.4 Hipotesis

2.1.4.1 Penggunaan model PBM berpengaruh secara signifikan terhadap minat pada siswa kelas IV SD Negeri Kledokan semester genap tahun ajaran 2012/2013.

2.1.4.2 Penggunaan model PBM berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada kelas IV SD Negeri Kledokan semester genap tahun ajaran 2012/2013.

2.1.4.3 Kelompok eksperimen yang menggunakan model PBM memiliki minat lebih tinggi dari siswa yang menggunakan model pembelajaran di kelompok kontrol.

2.1.4.4 Kelompok eksperimen yang menggunakan model PBM memiliki kesadaran akan nilai globalisasi lebih tinggi dari siswa yang menggunakan model pembelajaran di kelompok kontrol.


(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental jenisquasi-experimental designdengan tipenon-equivalent control group design)(Sugiyono, 2010:114-116). Penelitian ini mengambil dua kelompok yang tidak dipilih secara random atau acak yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Eksperimen ini disebut kuasi, karena bukan merupakan eksperimen murni tetapi tetap seperti murni, seolah-olah murni (Sukmadinata, 2008: 207). Eksperimen ini bisa disebut eksperimen semu.

Pada awal penelitian siswa diberipretest untuk mengetahui keadaan awal siswa apakah ada perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak ada perbedaan yang signifikan. Pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan yaitu dengan menerapkan pembelajaran dengan mengunakan model PBM, sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Setelah diberikan perlakuan, dilakukan posttest pada masing-masing kelompok. Posttest digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang telah dilakukan pada kelas eksperimen. Pengaruh perlakuan yang diperoleh dihitung dengan cara : (O2-O1 )-(O4-O3)

Tabel 2. Pengaruh Perlakuan

O1 X O2


(44)

Keterangan : X = Perlakuan dengan modelPBM O1= Reratapretestkelompok eksperimen O2= Rerataposttestkelompok eksperimen O3= Reratapretestkelompok kontrol O4= Rerataposttestkelompok kontrol 3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri Kledokan yang beralamatkan di Jalan Garuni III Kledokan, Caturtunggal, Depok, Sleman.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari – Oktober 2013. Berikut adalah susunan jadwal kegiatan yang telah dibuat peneliti dalam melakukan penelitian:


(45)

Tabel 3. Jadwal Penelitian

No Kegiatan Feb. Mar. Apr. Mei Juni Juli Agts. Sep. Okt.

1. Pemilihan judul 2. Penyusunan

proposal

3.

Penyusunan kuesioner dan perangkat pembelajaran

4. Validasi kuesioner 5. Pengumpulan

data penelitian 6. Analisis data 7. Ujian

8. Revisi

9.

Penulisan artikel.

3.3 Populasi dan Sampel

Menurut sugiyono (2010:117) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Berdasarkan hal tersebut peneliti merumuskan karakteristik yang sesuai dengan kelompok eksperimen dan juga kelompok kontrol. Karakteristik tersebut ialah : 1) Kelas IV SD, 2) Berada di


(46)

lingkup daerah yang sama (dalam hal ini, terdapat dalam satu provinsi yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta) sehingga perangkat pembelajaran kurang lebih sama, 3) Siswa berumur 10-12 tahun. Berdasarkan karakteristik tersebut dapat ditarik kesimpulan. “Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD”.

Menurut Sugiyono (2010:118), sampel adalah sebagian jumlah dan karakteristik dari populasi yang dipilih oleh peneliti untuk diamati yang dapat mewakili populasi. Sampel penelitian ini ada dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen yaitu siswa kelas IV SD Negeri Kledokan yang berjumlah 30 siswa, sedangkan kelompok kontrol yaitu siswa kelas IV SDN Sinduadi I yang berjumlah 30 siswa

3.4 Variabel Penelitian

Menurut sugiyono (2010: 61) “Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas (independent variable)

Menurut Sugiyono (2010: 61) “Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi dan menjadi sebab adanya perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran berbasis masalah (PBM).


(47)

2. Variabel terikat (dependent variable)

Menurut sugiyono (2010: 61) “Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat siswa dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi.

Variabel independent Variabel dependent

Gambar 1: Variabel Penelitian 3.5 Definisi Operasional

3.5.1 Kesadaran Siswa akan Nilai

Sadar diartikan merasa, tahu, ingat kepada keadaan yang sebenarnya, atau inggat (tahu) akan keadaan dirinya. Kesadaran diartikan keadaan tahu, mengerti dan merasa. (Widjaja, A.W, 1984:14)

Nilai merupakan obyek sejati bagi tindakan merasakan manusia yang memiliki keterarahan. Setiap pengalaman selalu merupakan pengalaman akan nilai. Kita selalu tertarik atau menghindar dari yang kita alami. Tindakan merasakan yang terarah selalu mengarah pada obyek yang sebenarnya, yaitu nilai. Tindakan mencinta dan membenci merupakan dasar bagi segala tindakan menghendaki dan memikirkan. Nilai positif harus ada, sedangkan nilai negatif harus tidak ada dalam

PenggunaanPBM

Minat Siswa


(48)

realitas inderawi ini. Dengan mewujudkan nilai-nilai dalam tindakan-tindakannya, sebenarnya orang sekaligus membangun dan membentuk kepribadiannya. Kepribadian seseorang dalam kehidupan di dunia ini bukan suatu yang sekali terbentuk dan bersifat tetap, melainkan terbentuk dan berkembang melalui tindakan-tindakannya.

Kesadaran akan nilai berarti kesadaran akan berbagai hal yang berkaitan dengan nilai, antara lain: menyadari akan adanya nilai sebagai kualitas yang perlu diusahakan, menyadari akan peranan nilai yang menjadi daya tarik bagi manusia untuk mewujudkannya, menyadari akan sarana-sarana serta cara-cara yang perlu diusahakan demi terwujudnya nilai yang akan dituju, menyadari sikap yang diperlukan demi terwujudnya nilai yang diharapkan, serta menyadari tindakan yang perlu dilakukan demi terwujudnya nilai yang menjadi tujuannya.

3.5.2 Minat akan Pembelajaran Pkn adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan menyenangi pelajaran Pkn.

3.5.3 Model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran.

3.5.4 Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia.

3.5.5 Globalisasi adalah proses menyatunya warga dunia secara umum dan menyeluruh menjadi kelompok masyarakat


(49)

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah bentuk tes. Peneliti membuat instrumen penelitian dengan menggunakan 2 kuesioner yaitu kuesioner aspek minat yang berjumlah 30 pernyataan dan kuesioner aspek kesadaran siswa akan nilai globalisasi berjumlah 25 pernyataan.

3.7 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Menurut Masidjo (2009: 173) “Instrumen yang valid adalah instrument atau alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Margono (2010) Instrumen dikatakan reliable jika mantap apabila dalam mengukur sesuatu berulang kali, dengan syarat bahwa kondisi saat pengukuran tidak berubah atau tetap.

Dalam penelitian ini, jenis validitas yang digunakan adalah validitas konstruk dan validitas isi. Menurut Sugiyono (2010:177) untuk menguji validitas konstruk, dapat digunakan pendapat dari ahli (experts judgment). Validitas isi untuk mengukur pengaruh minat terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi. Untuk mempermudah perhitungan validitas isi peneliti menggunakan program SPSS 18 untuk menghitung kuesioner kesadaran dan menggunakan SPSS 20 untuk menghitung minat siswa, dengan hasil perhitungan sebagai berikut ( lihat lampiran 4 ) :


(50)

Tabel 4. Validitas Item Kuesioner Minat Siswa No. Indikator Jumlah pernyataan favorable Jumlah pernyataan unfavorable Jumlah Keterangan Valid Tidak Valid

1 Lebih

menyukai suatu hal daripada hal lainnya

6 6 12

4, 27, 30, 33, 36

1, 7, 10, 13, 16, 39, 42

2 Partisipasi dalam suatu

aktivitas 7 7 14

5, 8, 14, 17, 19, 28, 31, 37, 43,45

2, 11, 39, 50

3 Memberika

n perhatian yang lebih besar terhadap subyek

13 13 26

9,15, 20, 21, 22, 23, 32, 35, 44, 48, 49, 50, 26, 51, 52

3, 6, 12, 18, 24, 29, 38, 41, 46, 47, 25

Jumlah


(51)

Tabel 5. Validitas Item Kuesioner Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi No. Indikator Jumlah pernyataan favorable Jumlah pernyataan unfavorable Jumlah Keterangan Valid Tidak Valid

1 Menyadari

akan adanya nilai sebagai kualitas yang perlu diusahakan

7 7 14

15, 22, 21, 44, 43, 42,

41

1,6,19,20, 23, 28, 37

2 Menyadari

akan peranan nilai yang menjadi daya tarik manusia untuk mewujudka nnya

4 4 8 7, 16, 44,

29, 38 2, 11, 33,

3 Menyadari

akan sarana-sarana / penunjang / wujud serta cara-cara yang perlu diusahakan demi terwujudnya nilai yang akan dituju

3 3 6 12, 25, 30,

34 3, 8

Menyadari sikap / sebelum melakukan yang diperlukan demi terwujudnya nilai yang diharapkan

4 4 8 13, 17, 31,

39 4, 9, 35, 26

Menyadari tindakan yang perlu

4 4 8 5, 14, 27,


(52)

dilakukan demi terwujudnya nilai yang menjadi tujuan

Jumlah

26 52 30 22

Numally dalam Ghonzali (2009:46) menyatakan bahwa suatu konstruk disebut reliabel atau memiliki reliabilitas jika memenuhi hargaAlpha Cronbach’s>0,60.

Tabel 6. Kriteria Koefisien Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kualifikasi

0,91–1,00 Sangat tinggi

0,71–0,90 Tinggi

0,41–0,70 Cukup

0,21–0,40 Rendah

negatif–0,20 Sangat rendah

Tabel 7: Reliabilitas Aspek Minat

SD Negeri Sinduadi

Cronbach Alpha Kualifikasi

0,956 Tinggi

Tabel 8: Reliabilitas Aspek Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi

SD Negeri Sinduadi

Cronbach Alpha Kualifikasi


(53)

Berdasarkan tabel diatas, reliabilitas pada aspek minat yaitu 0,956 dengan kualifikasi tinggi, sedangkan pada aspek kesadaran siswa akan nilai globalisasi yaitu 0,869 dengan kualifikasi tinggi. Setelah melalui uji validitas dan reliabilitas deperoleh kesimpulan bahwa instrumen yang digunakan untuk penelitian dinyatakan valid dan reliabel.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang akan digunakan sebagai pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pretetest dilakukan pada awal pertemuan di kelas kontrol dan kelas eksperimen, kemudian hasil pretest dianalisis dengan uji normalitas data, uji statistik untuk uji beda. Setelah itu diberikan perlakuan yang membedakan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yaitu pada pembelajaran kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) sedangkan pada kelompok kontrol menggunakan pembelajaran yang tidak menggunakan model PBM atau hanya menggunakan metode pembelajaran yang tradisional seperti ceramah. Pada akhir pertemuan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tersebut diberikan diberikan posttest untuk mengetahui pengaruh minat terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi menggunakan model PBM.

Menurut Margono (2007: 167), kuesioner merupakan suatu alat pengumpul informasi dengan cara meyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis oleh responden. Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur / responden (Mustaqim,


(54)

2011: 171). Menurut Margono (2007: 167), kuesioner merupakan suatu alat pengumpul informasi dengan cara meyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis oleh responden. Begitu pula Masidjo (2010: 70) mengatakan bahwa angket adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya.

Kuesioner yang digunakan pada penenlitian ini merupakan kuesioner berstruktur atau kuesioner tertutup. Kuesioner berstruktur berisi pernyataan-pernyataan yang disertai dengan pilihan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut (Furchan, 2007: 260). Pada penelitian ini, responden membubuhkan tanda cek (√) pada kolom yang telah sesuai dengan pilihannya.

Pada penelitian ini kami menggunakan dua kuesioner, yaitu kuesioner untuk variabel bebas (minat) dan variabel terikat (kesadaran akan nilai). Kuesioner minat terdiri dari tiga indikator yang kemudian dijabarkan kedalam 54 pernyataan, sedangkan kuesioner kesadaran akan nilai terdiri lima indikator yang dijabarkan kedalam 44 pernyataan. Pernyataan-pernyataan ini terdiri dari pernyataanfavourabledan pernyataanunfavourable.

Kuesioner ini disusun berdasarkan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial ( Sugiyono, 2010:134). Skala Likert disusun dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh pilihan respon yang menunjukkan suatu tingkatan. Terdapat empat alternatif jawaban yaitu “Sangat Setuju (SS)”, “Setuju (S)”, “Tidak Setuju (TS)”, “ Sangat Tidak Setuju (STS)”. Berikut ini skor untuk pernyataanfavourabledan pernyataanunfavourable:


(55)

1) Pernyataanfavourable, dengan pilihan jawaban dan skor: a. Sangat Setuju (SS) : skor 4

b. Setuju (S) : skor 3

c. Kurang Setuju (KS) : skor 2 d. Tidak Setuju (TS) : skor 1

2) Pernyataanunfavourable, dengan pilihan jawaban dan skor: a. Sangat Setuju (SS) : skor 1

b. Setuju (S) : skor 2

c. Kurang Setuju (KS) : skor 3 d. Tidak Setuju (TS) : skor 4

Berikut ini kisi-kisi dari kuesioner yang akan disebarkan kepada responden.

Tabel 9. Sebaran Item Kuesiner Minat

Indikator Favorable Unfavorable

1. Lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya

• Saya menyukai

pelajaran PKn daripada pelajaran lainnya

• Saya senang ketika pelajaran Pkn usai

• Saya suka jika diberi PR PKn daripada pelajaran lainnya

• Saya malas

mengerjakan PR PKn

• Saya suka belajar PKn daripada belajar pelajaran lainnya

• Saya kurang

berminat belajar PKn

• Saya memperhatikan guru saat pelajaran PKn daripada saat pelajaran lainnya

• Saya memikiran hal lain ketika guru sedang menjelaskan materi PKn

• Saya membicarakan pelajaran PKn di luar kelas daripada pelajaran lainnya

• Saya tidak

membicarakan pelajaran PKn di luar kelas

• Saya menyukai

membaca buku tentang PKn daripada membaca buku pelajaran lainya

• Saya kurang tertarik membaca buku


(56)

2. Partisipasi dalam suatu aktivitas

• Saya mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru

• Saya tidak

mengerjakan latihan soal yang diberikan guru.

• Saya memperhatikan guru saat kegiatan pembelajaran

• Berbicara atau ramai saat kegiatan pembelajaran

• Saya berusaha

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

• Saya acuh ketika

tidak dapat

menjawab

pertanyaan dari guru • Saya mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan guru

• Saya malas

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru

• Saya aktif bertanya dalam pembelajaran PKn

• Saya hanya diam saat mengikuti pembelajaran PKn • Saya senang membaca

buku PKn

• Saya malas membaca buku PKn

• Saya mencatat materi penting tentang pelajaran PKn

• Saya malas mencatat materi tentang pelajaran PKn. 3. Memberikan perhatian

yang lebih besar terhadap subyek

• Saya belajar dengan teman untuk mencari jawaban atas pertanyaan guru.

• Saya kurang

berminat mencari

jawaban atas

pertanyaan yang diberikan guru

• Saya bertanya tentang materi yang belum saya pahami kepada orang lain

• Saya tidak mau bertanya untuk materi yang belum saya pahami

• Saya akan mengulang kembali materi yang belum saya pahami

• Saya malas belajar untuk materi PKn yang belum saya pahami

• Saya akan bertanya tentang materi yang saya anggap sulit sampai mendapat jawaban

• Saya enggan

bertanya ketika ada materi yang saya angap sulit

• Saya senang

mendiskusikan materi pembelajaran Pkn

• Saya jarang

mendiskusikan materi pembelajaran PKn

• Selalu memperhatikan guru ketika guru sedang

• Saya mengerjakan hal lain ketika guru


(57)

PKn pelajaran PKn • Saya mencari buku

untuk memahami materi PKn yang sulit

• Saya tidak berusaha memahami materi yang sulit

• Saya mempelajari

pelajaran PKn sebelum pembelajaran di mulai

• Saya kurang

berminat

mempersiapkan diri mempelajari materi yang akan diajarkan.

• Saya mengulang

kembali materi yang sudah diajarkan oleh guru

• Saya tidak pernah mengulang materi

yang sudah

disampaikan oleh guru

• Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara tepat waktu

• Saya terlambat mengumpulkan tugas yang diberikan guru • Saya belajar dengan

sunguh-sunguh untuk mendapatkan nilai yang memuaskan

• Saya tidak peduli terhadap nilai PKn yang akan saya peroleh

• Saya rajin membaca buku di perpustakaan untuk mendukung prestasi belajar PKn

• Saya malas membaca buku di perpustakaan dalam mendukung prestasi belajar PKn • Saya senang belajar

PKn

• Saya tidak berminat mempelajari PKn


(58)

Tabel 10. Sebaran Item Kuesiner Kesadaran

Indikator Favorable Unvavorable

1. Menyadari akan adanya nilai sebagai kualitas yang perlu diusahakan

• Makanan cepat saji (KFC, Pizza Hut, dll) adalah makanan yang tidak sehat

• Permainan tradisional adalah permainan yang menarik

• Saya menyadari

bahwa tarian

tradisional merupakan salah satu kekayan budaya Indonesia

• Saya selalu membeli pakaian model terbaru • Saya menggunakan internet untuk membuka permainan online dan hal-hal yang tidak bermanfaat • Bermain playstastion

hingga lupa waktu • Tarian tradisional

adalah tarian kuno yang tidak layak dipelajari

• Pakaian buatan luar negeri lebih baik daripada buatan dalam negeri

2. Menyadari akan peranan nilai yang menjadi daya tarik manusia untuk mewujudkannya

• Pakaian buatan luar negeri lebih baik daripada buatan dalam negeri

• Saya bersemangat untuk mempelajari tarian tradisional Indonesia

• Saya memakai

seragam sekolah tidak

sesuai dengan

aturan/tata tertib sekolah

• Malu mempelajari tarian negeri sendiri • Tarian tradisional

kurang menarik 3. Menyadari akan

sarana-sarana / penunjang / wujud serta cara-cara yang perlu diusahakan demi terwujudnya nilai yang akan dituju

• Mengambil hal-hal positif dari internet

• Saya tidak pernah mencuci baju

• Mencontoh hal-hal yang buruk dari siaran TV

• Menggunakan

internet untuk melakukan hal yang

kurang baik

(menggunakan facebook untuk mengejek teman) 4. Menyadari sikap /

sebelum melakukan yang diperlukan demi terwujudnya

nilai yang

diharapkan

• Menggunakan internet sesuai dengan tujuan yang positif

• Memiliki sikap ramah dan hormat terhadap orang lain

• Senang menonton televisi secara berlebihan

• Saya tidak suka membantu orang lain yang kesusahan


(59)

Tabel 11. Kisi-kisi instrumen minat

.No Indikator Favorable Unvavorable

1 Lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya

1, 4, 7, 10, 13, 16 27, 30, 33, 36, 39, 42

2 Partisipasi dalam suatu aktivitas 2, 5, 8, 11, 14, 17, 19,

28, 31, 34, 37, 40, 43, 45

3 Memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek

3, 6, 9, 12, 15, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26

29, 32, 35, 38, 41, 44, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52

Jumlah 26 26

yang perlu dilakukan demi terwujudnya nilai yang menjadi tujuan

produk dalam negeri • Saya menggunakan

telepon dengan seperlunya

menggunakan produk luar negeri

• Menggunakan telepon dengan boros

• Saya tidak suka mengenakan pakaian batik


(60)

Tabel 12. Kisi-kisi Instrumen Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi

No Indikator Favorable Unvavorable

1 Menyadari akan adanya nilai sebagai kualitas yang perlu diusahakan

1, 6, 15, 19, 20, 21, 22

23, 26, 28, 37, 41, 42, 43, 44

2 Menyadari akan peranan nilai yang menjadi daya tarik manusia untuk mewujudkannya

2, 7, 11, 16, 24, 29, 33, 38

3 Menyadari akan sarana-sarana / penunjang / wujud serta cara-cara yang perlu diusahakan demi terwujudnya nilai yang akan dituju

3, 8, 12 25, 27, 30, 34

4 Menyadari sikap / sebelum melakukan yang diperlukan demi terwujudnya nilai yang diharapkan

4, 9, 13, 17 31, 35, 39

5 Menyadari tindakan yang perlu dilakukan demi terwujudnya nilai yang menjadi tujuan

5, 10, 14, 18 32, 36, 40

Jumlah 22 22

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan program komputerIBM SPSS Statistic 20 for Windows. Teknik analisis data meliputi beberapa langkah, yaitu:


(61)

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov. Peneliti menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov dengan tujuan untuk menentukan jenis ststistik yang akan digunakan (Sarwono, 2010:27), kriteria yang digunakan dalam teknikKolmogorov-Smirnovantara lain:

a. Jika harga sig.(2-tailed)> 0,05, distribusi data normal. Jika distribusi data normal, teknik statistik yang digunakan adalah statistik parametik uji t ataut-test.

b. Jika harga sig.(2-tailed)< 0,05, distribusi data tidak normal. Jika distribusi data tidak normal, teknik statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik yaitu Mann-Whitney, Wilcoxon, atau Kruskal-Wallis.

2. Uji Statistik

a. Uji persamaan datapretest

Uji persamaan data pretest dilakukan untuk mengetahui apakah skor pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai titik pijak yang sama atau berbeda. Kriteria untuk menilai persamaan data sebagai berikut:

1) Jika sig.(2-tailed) > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pre-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan kata lain kedua kelompok data memiliki persamaan. 2) Jika sig.(2-tailed)< 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan

antara pre-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan kata lain kedua kelompok data tidak terdapat persamaan atau berbeda.


(62)

b. Uji perbedaan datapretestkeposttest

Uji perbedaan data pretest ke posttest digunakan untuk mengetahui apakah ada kenaikan yang terjadi dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kriteria untuk menilai persamaan data sebagai berikut:

1) Jika sig.(2-tailed) > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pre-test dan posttest, dengan kata lain tidak ada kenaikan yang signifikan antara nilaipretestkeposttest.

2) Jika sig.(2-tailed)< 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest, dengan kata lain ada kenaikan yang signifikan antara nilaipretestkeposttest.

c. Uji pengaruh perlakuan

Uji perlakuan dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara skor post-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kriteria untuk menarik kesimpulan sebagai berikut:

1) Jika sig.(2-tailed) > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada skor post-test kelompok kontrol dan eksperimen, dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis. 2) Jika sig.(2-tailed)< 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan

pada skor post-test kelompok kontrol dan eksperimen, dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.


(63)

d. Uji besar pengaruh

Uji besar pengaruh dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh model PBM terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dan kelompok eksperimen yang menggunakan modelPBM. Pengujian ini dilakukan baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Untuk mengetahui besar pengaruh model PBM pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

Rumus yang digunakan untuk data yang terdistribusi normal (Field, A. 2009:57,179) :

Keterangan:

r =effect size(dengan menggunakan koefisien Pearson) t = harga uji t

df = harga derajat kebebasan

Rumus untuk data yang terdistribusi tidak normal (Field, 2009:550):

Keterangan:

r =effect size(dengan menggunakan koefesien korelasi Pearson) Z = harga konversi dari Standar Deviasi (diperoleh dari SPSS uji Wilxocon)

=

+


(64)

N = jumlah total observasi (2x jumlah siswa)

Sedangkan untuk mengetahui presentase pengaruh tersebut digunakan koefisien determinasi ( ) dengan rumus sebagai berikut:

Kriteria yang digunakan untuk menentukan besar pengaruh (Field, 2009:179) adalah:

1. Jika r = 0,10 , maka dapat dikatakan efek yang dimiliki kecil atau setara dengan 1% pengaruh yang diakibatkan oleh variabel independen.

2. Jika r = 0,30 , maka dapat dikatakan efek yang dimiliki menengah atau setara dengan 9% pengaruh yang diakibatkan oleh variabel independen.

3. Jika r = 0,50 , maka dapat dikatakan efek yang dimiliki besar atau setara dengan 25% pengaruh yang diakibatkan oleh variabel independen

3. Uji selisih skor

Uji selisih skor dilakukan jika terdapat perbedaan antara skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, atau dengan kata lain kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak berasal dari titik pijak yang sama sehingga tidak digunakan analisis pengaruh perlakuan namun menggunakan perhitungan selisih skor pretest dan posttest pada masing-masing kelompok. Kriteria untuk menarik kesimpulan sebagai berikut:

1) Jika sig.(2-tailed) > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada skor posttest kelompok kontrol dan eksperimen, dengan kata lain


(65)

penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.

2) Jika sig.(2-tailed)< 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan pada skor posttest kelompok kontrol dan eksperimen, dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.


(66)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Peneltian

4.1.1 Pengaruh PenggunaanPBMTerhadap Minat Siswa

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan dua kelompok untuk dibandingkan. Kelompok tersebut terdiri dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol merupakan kelompok yang mendapatkan perlakuan dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, sedangkan kelompok eksperimen merupakan kelompok yang mendapatkan perlakuan dengan menggunakan model PBM dalam proses pembelajaran. Beberapa tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberikan pretest. Pretest yang diberikan berupa kuesioner, yaitu kuesioner minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi. Pada kuesioner minat terdapat 30 butir pernyataan dan pada kuesioner kesadaran terdapat 25 butir pernyataan.Pretest yang diberikan bertujuan untuk mengetahui kondisi kemampuan awal antara dua kelompok. 2) Setelah diberikan pretest pada kedua kelompok kemudian kelompok kontrol

dan kelompok eksperimen diberi materi pembelajaran yang sama dengan perbedaan perlakuan sebagai berikut: kelompok kontrol menggunakan pembelajaran yang tradisional dengan metode ceramah dan tanya jawab. Sedangkan kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.


(67)

3) Pada akhir pertemuan setelah materi sudah tersampaikan, pada kedua kelompok diberikan posttest sebagai mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan, serta untuk membandingkan hasil dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok penelitian dipilih dengan ditentukan kelas IV SD Negeri Kledokan sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri Sinduadi I sebagai kelompok kontrol.

Instrumen yang digunakan oleh peneliti merupakan dua kuesioner yaitu kuesioner minat yang berjumlah 30 butir pernyataan dan kuesioner kesadaran yang berjumlah 25 butir pernyataan. Kedua kuesioner ini sudah dikonsultasikan dengan ahli, serta telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Dua kuesioner tersebut digunakan sebagai instrumen pokok dalam memperoleh data dalam penelitian. Pretestdigunakan dengan tujuan memperoleh data untuk mengetahui kemampuan awal dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tersebut berbeda atau tidak, sedangkan posttest digunakan untuk mengetahui 1) Kenaikan antara nilai sebelum mempelajari materi dan nilai sesudah mempelajari materi pada masing-masing kelompok baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. 2) Perbandingan antara nilai kelompok kontrol sesudah menggunakan pembelajaran tradisional dan kelompok eksperimen sesudah menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah mempunyai perbedaan nilai yang signifikan atau tidak. Signifikansi hasil tersebut dapat diukur dengan analisis statistik dengan membandingkan nilai posttest nilai kelompok kontrol dengan nilai posttest kelompok eksperimen.

Data yang diperoleh dari pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dianalisis dengan uji normalitas mengunakan uji


(68)

Kolmogorov-Smirnov dengan program komputer PASW (SPSS) 20 for Windows.Uji normalitas tersebut untuk menentukan jenis uji statistik yang akan digunakan dalam analisis data responden dengan berdasarkan kriteria berikut:

1) Jika nilai signifikansi atau harga sig (2-tailed)>0,05, distribusi data dikatakan normal.

2) Jika nilai signifikansi atau harga sig (2-tailed)<0,05, distribusi data dikatakan tidak normal.

Berdasarkan kriteria diatas diperoleh data seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel 13. Hasil Uji Normalitas Aspek Minat DenganKolmogorov-Smirnov

No Aspek Nilai

Signifikansi

Keterangan

1 Rerata skor Pretest kelompok kontrol 0,398 Normal 2 Rerata skor Posttest kelompok kontrol 0,481 Normal 3 Rerata skor Pretest kelompok eksperimen 0,640 Normal 4 Rerata skor Posttest kelompok eksperimen 0,424 Normal

Dari analisis satistik di atas menunjukan bahwa pretest dan posttest baik kelompok kontrol maupun eksperimen memiliki distribusi data normal karena semua harga sig. (2-tailed) berada diatas 0,05. Pada aspek minat harga sig. (2-tailed) pretestkelompok kontrol berada diatas 0,05 yaitu sebesar 0,398 dan harga sig. (2-tailed) posttest kelompok kontrol yaitu 0,481. Harga sig. (2-tailed) pada pretest eksperimen menunjukan berada di atas 0,05 yaitu 0,640 dan data posttest


(69)

Pada aspek minat akan dianalisis dengan menggunakan statatistik parametik t-test. Analisis data aspek minat dilakukan dengan langkah berikut: 1) Uji perbandingan skor pretest, yaitu analisis data yang membandingan skor pretest kedua kelompok, baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen untuk mengetahui perbedaan kondisi awal siswa sebelum mendapat perlakuan. 2) Uji perbandingan skor pretest dan posttest pada masing-masing kelompok untuk mengetahui kenaikan yanng signifikan pada masing-masing kelompok. 3) Uji perbandingan posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen untuk mengetahui pengaruh yang signifikan penggunaan model PBM. 4) Uji besar pengaruh baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.

4.1.1.1 Uji Homogenitas

Langkah pertama yang dilakukan setelah mengetahui normalitas data pretest danposttestdari masing-masing kelompok yaitu melakukan analisis perbandingan skor pretest kelompok kontrol dan skor pretest kelompok eksperimen. Uji perbandingan skor pretest bertujuan untuk mengetahui kondisi awal atau titik pijak kelompok kontrol dan kelompok eksperimen terdapat perbedaan atau tidak. Jika memiliki titik pijak yang sama dapat dilakukan perbandingan antara skor kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Analisis statistik yang digunakan dalam uji perbandingan pada aspek minat adalah statistik parametik independent samples t-test. Analisis menggunakan statistik parametik independent samples t-test karena pada aspek minat harga sig.(2-tailed) padapretest kelompok kontrol yaitu 0,419 dan pretest kelompok eksperimen yaitu 0,666 lebih besar dari 0,05. Analisis data dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95% dan analisis data menggunakan kriteria sebagai berikut:


(1)

(2)

145 Lampiran 13 : Foto-foto Penelitian


(3)

(4)

147 Lampiran 14 : Surat Izin Penelitian


(5)

148 Lampiran 15 : Surat Keterangan Penelitian


(6)

149 Lampiran 16 : Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Vitalis Esthi Daratri merupakan anak ketiga dari pasangan Yulius Ngatno dan Susana Sri Suyatmi. Lahir di Wonogiri, 25 Juni 1991. Pendidikan awal dimulai di TK Kanisius Serenan 1 tahun 1996. Kemudian melanjutkan pendidikan dasar di SD Kanisius Serenan 1 pada tahun 1997-2003. Dilanjutkan ke jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur Giriwoyo tahun 2003-2006. Tahun 2006-2009 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Wonogiri. Tahun 2009 masuk ke Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Selama menempuh pendidikan, sudah banyak kegiatan atau organisasi yang telah diikuti penulis, antara lain saat SD penulis mengikuti kegiatan pramuka. Saat SMP dan SMA penulis aktif dalam kegiatan Pramuka dan Paduan Suara. Masuk perguruan tinggi penulis aktif dalam berbagai kegiatan universitas, yaitu panitia parade gamelan anak 2010, panitia lomba mendongeng se-DIY dan Jateng 2010, dan mengikuti panitia Inisiasi Prodi (INSIPRO) 2010.


Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa kelas IV SD Negeri Kledokan.

0 1 169

Pengaruh penggunaan model pembelajarn berbasis masalah terhadap tingkat kesadaran akan nilai globalisasi pada mata pelajaran PKn kelas IV SD Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2012/2013.

0 0 132

Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa SD kelas IV.

0 0 155

Pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap tingkat kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada mata pelajaran PKn kelas IV A SD Negeri Sinduadi 1.

0 0 146

Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa SD kelas IV.

0 0 148

Pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap tingkat kesadaran akan nilai globalisasi pada mata pelajaran PKn kelas IVA SD Negeri Adisucipto 1 tahun ajaran 2012/2013.

0 1 129

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP TINGKAT KESADARAN AKAN NILAI GLOBALISASI PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IVA SD NEGERI ADISUCIPTO 1 TAHUN AJARAN 20122013 SKRIPSI

0 2 127

Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa SD kelas IV - USD Repository

0 0 145

Pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap tingkat kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada mata pelajaran PKn kelas IV A SD Negeri Sinduadi 1 - USD Repository

0 0 144

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP MINAT DAN KESADARAN SISWA AKAN NILAI GLOBALISASI PADA SISWA SD KELAS IV

0 0 153