9. Makin Mantap Mengembangkan Usaha 2

...belajar dari...

pengalaman sendiri

Angan dan Langkah
Ada kala kita mesti beristirahat sebentar
dari terus mengayunkan langkah.
Karena melangkah tidak berarti selalu maju.
Jadi tahanlah dulu langkah.
Biarkan diri kita merenangi kembali angan lama sambil
mengunjungi sudut-sudut pengalaman lalu.
Memungutnya, menyusunnya menjadi pengetahuan diri,
dan membuatnya sebagai modal baru.

1

Jangan Takut Bermimpi!
Impian. Setiap orang selalu bemimpi. Beberapa orang berani
bermimpi besar, tapi banyak yang malu-malu bahkan takut
untuk tinggi bermimpi. Padahal mimpi merupakan bahan
bakar yang membuat semangat kita terus mengobar.

Tulislah apa yang ibu-bapak impikan. Seputar usaha, anak,
diri sendiri, suami, istri, keluarga, rumah, atau yang lain.

...........
...........
..........

...........
...........
2

Impian Lainnya

Memotret Diri dan Bisnis Kita Sekarang
Pengalamanlah guru terbaik. Karena hanya pengalamanlah
yang mau jujur kepada kita soal baik dan buruk, salah dan
benar dari langkah demi langkah kita kemarin.
Apa kejadian yang paling menyenangka ibu-bapak selama
berusaha? Kemajuan apa yang terjadi? Apa tantangannya?
Bagaimana mengatasinya? Dan masih banyak lagi.


...........
...........

...........

...........

...........

...........

...........

...........

3

Tulislah pengalaman lainnya!


4

...belajar dari...

orang lain

Bukan Modal yang
Menentukan Sukses.
Tapi Tekad, Kreatifitas,
dan Keuletan.
5

Bob Sadino
Ia merupakan pemilik restoran
Kemchick yang terkenal di
Jakarta. Pak Bob memulai
usahanya dari berjualan telur
dari pintu ke pintu. Sekarang
penghasilannya milyaran
rupiah per bulan.


?!

?!
Nur Huda
Dari modal 320.000,sekarang ia memiliki
ratusan gerobak cendol
dengan penghasilan 5 juta
per hari.

Ibu-bapak tentu mengenal orang-orang seperti mereka.
Kunjungi mereka, berbincanglah, dan ambillah pengalaman
berharga mereka. Banyak hal bisa dipelajari dari mereka.

6

Modal Alami Para Pengusaha Sukses
BERANI BERMIMPI
Setiap keberhasilan selalu dimulai pada satu pijakan, yaitu
sebuah impian. Tentu bukan suatu yang hanya diangankan

saja, tetapi sesuatu yang benar-benar ingin diwujudkan.
Sampai, rasanya ada yang mendesir di tubuh kita kalau
impian itu melintas sesaat.
Impian akan membuat kita berkeras hati melakukan pekerjaan
sesulit apapun. Tak heran mereka yang ingin mewujudkan
impian lalu menjadi gigih, ulet, dan pantang menyerah.
Karena itu, biasanya ada sifat khas pada orang-orang sukses,
bahwa mereka berani bermimpi besar. Maka biarkan impian
kita membumbung, lalu berkeras-hatilah untuk
mewujudkannya.
MEMERCAYAI DIRI SENDIRI
Bagaimana kita akan berani bertindak atau memutuskan
sesuatu, kalau kita tidak memercayai kemampuan sendiri?
Tanpa percaya diri maka kita menjadi ragu, takut, dan
akhirnya tidak melakukan hal-hal yang seharusnya dikerjakan.
Jadi tanpa percaya diri membuat impian kita hanya jadi
angan-angan saja.
Saat bertemu dengan orang-orang sukses, saya sering
merasakan kalau mereka begitu percaya diri. Mereka percaya
mampu melewati tantangan. Mereka yakin bisa belajar.

Mereka percaya mampu melakukan yang orang lain lakukan.
Bahkan mereka merasa sanggup melakukan lebih dari orang
lain. Maka sudah waktunya kita mulai belajar memercayai diri
kita lagi.

7

MENIKMATI APA YANG SEDANG DILAKUKAN
Pekerjaan apapun kalau dilakukan dengan bergairah akan
memberikan hasil yang baik. Namun kita tak mungkin
bergairah selama kita tidak bisa menikmati pekerjaan itu.
Gairah akan merangsang kita bekerja sekeras mungkin, dan
terus menantang diri untuk mengeluarkan kemampuan terbaik
yang kita miliki.
BERANI AMBIL RESIKO
Resiko itu seperti udara. Ia bagian dari hidup, ada dimana
saja, dan kapanpun. Namun di balik resiko pasti ada peluang.
Dengan menerobos resiko, perlahan-lahan orang menemukan
peluang. Mereka yang tidak berani mengambil resiko hanya
akan mendapatkan peluang-peluang kecil menuju sukses.

Bisa jadi karena itu, ada orang yang mengatakan bahwa tidak
berani mengambil resiko memiliki resiko lebih besar dari pada
mengambil resiko.
PEMBELAJAR SEUMUR HIDUP
Tidak semua hal kita tahu, juga tidak semua keterampilan
sudah kita kuasai. Selalu ada sesuatu yang baru yang harus
kita pelajari. Kalau begitu, mau atau tidak, kita harus mau
bahwa seumur kita harus terus belajar.
Dan orang-orang yang sukses sadar sesadar-sadarnya bahwa
hidup adalah belajar. Mereka ihlas untuk menjadi pembelajar
seumur hidup. Karena keihlasan itu mereka tidak pernah
merasa berat dan tertekan untuk belajar sesuatu yang baru,
dan esoknya sesuatu yang lain lagi.

8

SELALU BERPIKIR POSITIF
Apa yang kita lakukan jika mencurigai seseorang? Biasaanya,
kita mengamati, menyelidiki, dan mencari-cari sesuatu untuk
membuktikan kalau kecurigaan kita benar. Habislah tenaga

dan pikiran kita untuk melakukan semua pekerjaan “detektif”
ini yang seharusnya bisa kita gunakan untuk pekerjaan yang
lebih bermanfaat.
Berpikir positif merupakan tantangan besar untuk bisa terus
dijaga. Seringkali kita lebih mudah tergoda untuk berpikir
negatif, dan terus menikmati pikiran negatif itu. Kalau ini yang
terjadi maka semakin sedikitlah hal-hal produktif yang kita
lakukan. Itu sebabnya orang-orang sukses selalu mencoba
menghindari pikiran-pikiran negatif yang tidak akan
menambah manfaat bagi usaha mereka.
MEMOTIVASI DIRI TERUS MENERUS
Suatu saat percaya diri kita melesat, tapi di lain waktu melorot
jauh. Kadang gebuan semangat begitu keras, tapi begitu ada
secuil masalah semangat itu langsung lemas. Begitulah, tidak
selama kita “baik-baik saja”. Ada saat-saat prima, dan pasti
akan mengalami merasa malas, “lemah”, gagal, bahkan
frustasi. Inilah pentingnya untuk tetap terus memotivasi diri.
Ada banyak cara dilakukan orang untuk memotivasi dirinya.
Mengingat kembali impian. Meyakini bahwa sebentar lagi
solusi akan mereka peroleh. Memercayai bahwa banyak

orang yang mendukung. Berdoa kepada Yang Paling Kuat.
Atau berbincang dengan mereka yang sukses.
Sebaiknya memotivasi terus dilakukan walaupun kita tidak
belum terpuruk. Lakukan terus menerus, sekecil apapun yang
bisa dilakukan. Pompakan semangat dan tenaga baru biar kita
selalu segar bekerja.
***

9

10

...belajar dari...

pengalaman sendiri

Proha Tempro
Menggali pengalaman dan pengetahuan
ibu-bapak mengenai:
PRODDUK

HARGA
TEMPAT
PROMOSI

11

Produk
Pikiran apa saja yang muncul sewaktu membayangkan suatu
produk?

. . . . .

. . . . .

PRODUK

. . . . .

12


. . . . .

Gunakan istilah atau kata-kata ibu-bapak sendiri. Juga ibu-bapak boleh
menambahkan sendiri bulatan dan tanah panah. Tidak ada salah atau benar,
semakin banyak bulatan dan panah yang dibuat semakin lengkap
pengetahuan yang ibu-bapak susun. Dan jika kurang luas, gunakan kertas
lain.

Silakan ibu-bapak melihat semua sisi dari produk milik ibubapak.

Keunggulan Produk

Kualitas yang Harus
Diperbaiki

Produk dari
Penjual Lain

Hal-hal lain

Kemauan Calon
Pembeli

Apa yang bisa
dilakukan?

13

Harga
Apa saja hal-hal yang berkaitan dengan harga menurut ibubapak?

. . . . .

. . . . .

HARGA

. . . . .

14

. . . . .

Gunakan istilah atau kata-kata ibu-bapak sendiri. Juga ibu-bapak boleh
menambahkan sendiri bulatan dan tanah panah. Tidak ada salah atau benar,
semakin banyak bulatan dan panah yang dibuat semakin lengkap
pengetahuan yang ibu-bapak susun. Dan jika kurang luas, gunakan kertas
lain.

Tuangkan berbagai aspek dari harga produk yang ibu-bapak
miliki.
Apa yang didapat oleh
pembeli?

Apa tanggapan atau respon dari
calon pembeli atau pembeli?

Bagaimana dengan Penjual
yang lain?

Lain-lain

15

Tuangkan gagasan segar yang muncul soal
harga!

16

Tempat
Apa saja faktor yang membuat suatu tempat menjadi strategis
sebagai lokasi usaha?

. . . . .

. . . . .

TEMPAT

. . . . .

. . . . .

Gunakan istilah atau kata-kata ibu-bapak sendiri. Juga ibu-bapak boleh
menambahkan sendiri bulatan dan tanah panah. Tidak ada salah atau benar,
semakin banyak bulatan dan panah yang dibuat semakin lengkap
pengetahuan yang ibu-bapak susun. Dan jika kurang luas, gunakan kertas
lain.

17

Curahkan pikiran ibu-bapak mengenai segala sesuatu tentang
tempat usaha yang selama ini digunakan.

18

Bagaimana soal kemanan?

Bagaimana kenyamanannya
(kebersihan, parkir, dll)?

Mudahkah dikenali dan
didatangii
(posisi, tampilan, akses, dll)?

Lain-lain

Apa ide yang muncul soal tempat?

19

Promosi
Hal apa saja yang berhubungan dan mempengaruhi promosi?

. . . . .

. . . . .

PROMOSI

. . . . .

20

. . . . .

Gunakan istilah atau kata-kata ibu-bapak sendiri. Juga ibu-bapak boleh
menambahkan sendiri bulatan dan tanah panah. Tidak ada salah atau benar,
semakin banyak bulatan dan panah yang dibuat semakin lengkap
pengetahuan yang ibu-bapak susun. Dan jika kurang luas, gunakan kertas
lain.

Tuliskan berbagai hal yang ibu-bapak amati dan pikirkan
Layanan apa yang disukai
pembeli?

Layanan apa yang tidak disukai
pembeli?

Bagaimana pembeli
mengetahui produk?

Lain-lain

21

Apa ide kreatif mengenai promosi?

22

...belajar dari...

orang lain

Proha Tempro
PRODUK
HARGA
TEMPAT
PROMOSI
Inilah ramuan dasar dalam usaha.
Usaha sukses diraih mereka yang unggul
meramu keempat unsur ini.
Jika ada unsur yang sulit ibu-bapak rubah atau
pengaruhi, perkuatlah unsur yang lain.

23

Produk
Pemberian produk yang tepat kepada konsumen yang bisa
mampu memenuhi rasa puas mereka, sudah banyak
contohnya berhasil membuat pengusaha mendadak kaya.
Bukan cuma mereka yang bermodal gede, tetapi juga mereka
yang modalnya pas-pasan . Nur Huda misalnya dengan
cendolnya yang terkenal lezatnya di Bandung dan Jakarta.
Salah satu alasan orang mau membeli karena mutu produk
sesuai dengan kebutuhan mereka. Cukup banyak contoh
orang yang berhasil membuat produk baik diawalnya, lalu
berjalan usahanya bangkrut karena menginginkan tambahan
untung dengan mengurangi mutu. Sebaiknya jangan
mempermainkan mutu karena amat mungkin pembeli akan
langsung menghukum berat ibu-bapak. Kalau sudah begitu,
sulit untuk mendapatkan kepercayaan mereka.
Jika memungkinkan lengkapilah jenis produk ibu-bapak
sehingga pembeli bisa menikmati banyak pilihan. Warung soto
yang disamping warung jus biasanya lebih laris, karena
pembeli bisa memilih aneka jenis minuman untuk menemani
mereka menikmati soto.
Perhatikan juga celotehan atau lontaran saran yang
disampakan oleh pembeli. Ada kalanya ibu-bapak harus
serius memikirkannya. Karena bisa jadi produk yang diminta
banyak juga peminatnya.

24

Satu lagi yang penting, kemasan. Berikan kemasan yang baik,
sehat (untuk produk makanan), dan menarik sehingga
pembeli merasa bangga menerima produk ibu-bapak. Dan ini
tidak selalu harus mahal.

Harga
Menetapkan harga katanya ada unsur seni juga. Maksudnya
tidak melulu hitung-hitungan matematika.
Ada tiga faktor yang perlu diperhatikan dalam menetapkan
harga, yaitu biaya, nilai tambah, dan pasar. Biasanya ada satu
atau dua faktor yang dijadikan patokan dominan.
Harga berbasis biaya
Harga yang diperoleh dengan menghitung dulu berapa biaya
yang ibu-bapak keluarkan untuk menghasilkan dan menjual
produk. Perhitungan berdasarkan biaya juga digunakan untuk
menentukan potongan harga atau bonus yang ingin diberikan.
Harga berbasis nilai tambah
Nilai tambah bisa dipahami sebagai paket kepuasan yang
diperoleh pembeli selain nilai ekonomisnya, misalnya rasa
yang pas dan unik, eksklusif karena dibuat terbatas,
memberikan “rasa kaya” karena dibuat lebih mewah, atau
cuma ibu-bapak sendiri yang baru menjual produk itu. Dengan
memberikan nilai tambah yang tidak bisa diberikan produk
lain, ibu-bapak bisa menjual lebih mahal dari sekedar “sedikit
diatas biaya produksi”.
Harga berbasis pasar
Begitu banyaknya produk barang dan jasa yang sudah
ditawarkan, sehingga melahirkan patokan-patokan harga bagi
pembeli. Ibu-bapak tetap bisa keluar dari harga pasar ini, mau
lebih murah atau lebih mahal. Tetapi jika barang yang
ditawarkan tidak memiliki kelebihan dibandingkan produk lain,
tentu saja sulit menjualnya lebih mahal. Seandainya memilih
lebih murah atau sesuai harga pasar, maka perlu strategi agar
bisa menjual lebih banyak, dan lebih banyak lagi.

25

Tempat
Kalau ibu-bapak sudah memiliki produk, apalagi harganya
juga sudah pas betul dengan konsumen yang mau disasar,
maka masih ada faktor lain yang juga menentukan yaitu
bagaimana konsumen bisa mudah mendapatkan. Dalam
usaha kecil yang biasanya menetap di suatu tempat maka
memilih lokasi berdagang menjadi sangat penting.
Tempat berdagang seharusnya mudah dikenali dan didatangi,
misalnya disamping mesjid raya. Tempat dimana orang
banyak berkumpul atau berlalu lalang biasanya menjadi
pilihan utama. Seandainya anda tidak berhasil mendapatkan
tempat seperti itu maka kegiatan promosi harus lebih kuat
agar orang mau bersusah payah berkunjung khusus ke
tempat ibu-bapak. Jenis produk dan harganya juga harus lebih
diperhatikan.
Selain itu, tempat berusaha seharusnya aman dari gangguan
keamanan. Para pembeli pasti enggan kalau di sekitar toko
ibu-bapak cukup banyak pencopetnya. Tempat yang nyaman
juga membuat orang semakin banyak yang senang
berkunjung. Banyak rumah makan misalnya dengan kondisi
kotor, padahal untuk membuat bersih tidak harus menambah
biaya.
Begitu pula dengan penataan barang. Toko yang ditata
dengan semrawut membuat orang merasa sumpek untuk
bertahan lama didalamnya. Susunlah barang supaya mudah
dilihat pembeli, pun anda mudah mengambilnya.

26

Pokoknya tatalah tempat berdagang menjadi lebih menarik
calon pembeli untuk datang.

Promosi
Promosi akan menjadikan usaha dan produk ibu-bapak
menjadi makin terkenal. Dengan bertambah ngetop, maka
semakin banyak orang yang tahu, dan semakin banyak orang
yang ingin membeli. Perusahaan-perusahaan besar
menghabiskan banyak uang untuk berpromosi, entah lewat
iklan di televisi, membuat acara, atau membuat ribuan brosur.
Biarpun begitu tidak berarti promosi harus selalu mahal,
malah bisa juga dikerjakan tanpa perlu keluar duit alias gratis.
Misalnya dengan membuat tempat usaha menjadi nyaman
dan memberikan layanan yang ramah. Begitu juga dengan
meningkatkan kebersihan.
Dengan cara-cara itu, pembeli akan puas sehingga mau untuk
datang lagi. Mereka juga akan memberitahukan kepada
keluarga dan teman-teman mereka mengenai kualitas usaha
ibu-bapak. Ingatlah iklan “mulut ke mulut” adalah promosi
yang paling meyakinkan.
Menyisip bonus kecil juga salah satu bentuk promosi. Dengan
begitu pembeli jadi mengenal produk lainnya yang ibu-bapak
sediakan. Ada juga pengusaha jajanan yang menggambakan
peta menuju tempat usahanya di tutup kotak kemasan
produknya. Orang pun menjadi mudah mencarinya. Lewat
cara ini kendala tempat yang kurang strategis bisa diatasi.
Ada banyak cara untuk berpromosi. Cobalah cari cara-cara
yang efektif dan kreatif. Tetapi ingatlah, promosi yang paling
handal adalah cerita dari mulut dari para pembeli yang
pernah menikmati produk dan layanan ibu-bapak. Maka
penting betul untuk menjaga kualitas produk dan layanan. ***

27

28

...belajar dari...

orang lain

Membuat Pelanggan
Jadi Makin Loyal

Godalah agar orang mau mampir.
Pikatlah yang mampir untuk membeli.
Rayulah pembeli supaya sering membeli atau membeli
lebih banyak.
Buatlah pelanggan menjadi semakin loyal.

29

Kalau kita runut-runut bagaimana ibu-bapak bisa memiliki
pelanggan yang loyal atau setia, kira-kira seperti diperlihatkan
gambar ini:

calon pembeli

pembeli

pelanggan

pelanggan yang loyal

30

Menggoda Orang Agar Mau Mampir
Para penjual obat tradisional mesti saja membawa sound
sistem tambahan kemana pun mereka “tour”. Alat itu distel
sedemikian supaya menghasilkan suara cukup keras
sehingga menarik perhatian orang-orang yang berlalu lalang
agar bersedia mampir. Di beberapa jenis tempat trik ini cukup
ampuh, sementara di tempat lain sudah mulai berkurang
kesaktiannya.
Memang, langkah pertama agar anda bisa menjual adalah
membuat ibu-bapak dan calon pembeli bisa berkomunikasi.
Semakin banyak orang mampir ke tempat jualan ibu-bapak,
atau orang yang ibu-bapak hampiri, semakin banyak juga
orang yang mungkin mau membeli.
Ada banyak cara yang membuat orang mau menengok lalu
memutuskan untuk mampir di lapak, gerobak, warung, atau
toko ibu-bapak. Beberapa tips berikut bisa membantu
memperkuat apa yang ibu-bapak lakukan:
• Menarik perhatian orang banyak, bisa melalui suara atau
tampilan yang memikat. Perhatikan agar usaha yang ibubapak lakukan tidak membuat orang-orang merasa
terganggu.
• Pastikan orang mengetahui apa yang ibu-bapak jual.
Etalase adalah salah satu cara. Dengan memajang
beberapa barang di etalase, pedagang seperti berkata
“Inilah barang-barang yang kami jual.”
• Perhatikan tampilan bisnis anda, termasuk soal warna,
desain, kebersihan, dan lainnya.

31

Memikat mereka yang mampir untuk mau
membeli
Tidak semua mereka yang mampir akan pasti sudi
mengeluarkan uang untuk membeli barang yang kita jual.
Apalagi untuk mereka yang baru pertama kali mampir, perlu
upaya lebih supaya mereka terpikat membeli. Berjuanglah
agar mereka mau bertransaksi dengan anda untuk pertama
kali.
Untuk bisa menentukan jurus pemikat yang tepat sebaiknya
anda mengenali para calon pembeli anda, seperti:
• Apa yang mereka butuhkan?
• Berapa besar uang dan kemampuan beli mereka?
• Jam berapa biasanya mereka membeli?
• Untuk apa mereka membeli?
Berlaku ramah mutlak ibu-bapak jalankan. Berilah penjelasan
yang memadai dengan sabar jika mereka bertanya. Ada
banyak pedagang yang memperlihat sikap menyebal kalau
calon pembeli bertanya. Kemungkinan besar calon pembeli
akan bersedia menjadi pelanggan kalau memperoleh jawaban
yang memuaskan. Tetapi juga sebaiknya diingat agar kita
jangan terkesan “cerewet”.

32

Beberapa pedagang sering menawarkan barangnya dengan
cara yang terasa memaksa, atau mengiba. Cara ini sudah
pasti tidak berhasil. Tidak ada orang yang mau dipaksa. Juga
orang tidak mau membeli karena alasan beramal. Kalaupun
transaksi terjadi pembeli biasanya malas untuk kembali lagi.
Malah terkadang jika pembeli itu akan lewat lagi di depan toko
itu ia akan berhati-hati, dan jika melihat si pejual yang
memaksa maka bisa jadi ia mencoba mencari jalan lain.

Merayu Pembeli Supaya Sering Membeli
atau Membeli Lebih Banyak
Cobalah untuk menyediakan produk yang beragam sesuai
kebutuhan para pembeli yang sering datang. Dengan
demikian pembeli tidak perlu bersusah payah untuk pergi ke
tempat lain. Tentunya produk-produk yang ibu-bapak
tawarkan masih ada berhubungan.
Menyediakan barang-barang yang menjadi pelengkap juga
bisa membuat pembeli mau mengeluarkan uang lebih banyak.
Sementara itu, bisa juga membuat produk yang bertingkat
kualitasnya. Dan tawarkan produk yang paling mahal dulu,
dengan begitu pembeli akan mempertimbangkan untuk
membeli barang yang lebih mahal. Jika pun tidak, ia tahu
bahwa ibu-bapak juga menjual barang bagus itu.
Ada penjual yang mempunyai kebiasaan menawarkan barang
dengan melihat dulu penampilan pembeli. Awas! Jangan
terlalu cepat menilai. Banyak pembeli yang siap membeli
barang bagus, merasa tidak nyaman karena ditawari barang
murah. Dengan menawarkan barang yang bagus pembeli juga
merasa dihargai oleh ibu-bapak.
Nah, tidak ada salahnya memberi hadiah kecil untuk
pelanggan. Pembeli juga akan senang jika ia bisa merasa
akrab dengan ibu-bapak. Tetapi keakraban ini harus terasa
tulus. Jangan hanya ramah pada saat pelanggan membeli
saja. Sementara pada saat ia datang tetapi tidak membeli ibubapak menjadi “terlihat kesal”, yang akhirnya sikap ini
membuat pelanggan merasa tidak dihormati.

33

Membuat Pelanggan Menjadi Semakin
Loyal
Hanya pelanggan yang loyal saja yang akan dengan senang
hati membeli lebih banyak dan lebih sering kepada ibu-bapak.
Pelanggan yang loyal seringkali tanpa sadar ikut
mempromosikan ibu-bapak kepada keluarga dan temanteman mereka. Jadi jagalah hubungan yang bisa bertahan
lama sehingga setiap pelanggan menjadi semakin loyal.
Dalam bisnis hubungan ini harus tetap saling menguntungkan.
Banyak penjual malah menyepelekan mereka yang sudah
loyal dan mendahulukan pembeli baru. Mereka berpikir bahwa
pelanggan loyal akan tetap membeli dan mau mengerti.
Padahal belum tentu. Bisa jadi mereka kecewa, lalu tak lagi
menjadi pelanggan.
Ciptakan komunikasi yang lebih hangat. Jadikan mereka
semakin merasa akrab dengan ibu-bapak. Semakin akrab.
Dan semakin akrab. Selain itu, buatlah standar pelayanan
bagi mereka. Sekali lagi, jangan menurunkan pelayanan
hanya karena ibu-bapak sudah menjadi akrab dengan
mereka. Bagaimanapun mereka adalah konsumen.
Temukan terus apa yang mereka harapkan. Lebih mudah jika
apa yang mereka inginkan masih sejalan dengan usaha,
tetapi jika keinginan mereka mulai berubah maka menjadi
tantangan besar bagi ibu-bapak untuk memenuhinya.
Untuk pelanggan-pelanggan loyal ini, jangan ragu untuk
sesekali berkorban harga. Tetapi jangan sesekali
mengorbankan mutu.

34
***

Persaingan dan
Dukungan

35

Dalam bisnis selalu ada persaingan. Ia adalah sesuatu yang
lumrah. Semua orang berhak menjual barang yang dihalalkan
hukum. Semua penjual juga berhak untuk menggunakan
berbagai cara untuk merayu para calon pembeli yang menjadi
sasaran kita, malah boleh juga merebut langganan kita
selama dengan cara yang jujur dan fair.
Tidak perlu risau dengan persaingan. Yang perlu dirisaukan
apakah kita telah meningkatkan cara kita berusaha. Selama
kita terus meningkatkan layanan, menjaga mutu, menepati
janji, dan memberikan kenyamanan kepada pembeli, maka
selama itu juga kita masih bisa berbisnis bersama dengan
pengusaha lainnya.
Repotnya kalau kita mudah “panas hati” lalu terjebak dalam
konflik yang tidak perlu hanya karena pengusaha lain
melakukan langkah-langkah yang membuat mereka lebih
maju dari kita. Hati yang panas cuma akan membesarkan
perasaan iri. Kemudian karena emosi, kita sibuk memikirkan
cara mengalahkan orang lain. Kalau sudah begitu, yang
sering terjadi pekerjaan-pekerjaan yang seharusnya kita
lakukan jadi berantakan.
Daripada seperti itu lebih baik tetaplah berkepala dingin,
sambil memikirkan langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan
supaya bisa mengimbangi kemajuan orang lain. Bahkan bisa
jadi dapat menjalin kerjasama dan saling mendukung.
Ya, dukungan. Jangan lupa untuk menggalang dukungan.
Apapun bentuknya.

36

Perhatikan orang atau lembaga di sekitar kita. Dekati mereka
lalu amati dukungan apa yang bisa mereka berikan kepada
mereka. Dukungan bukan berarti kita menerima segala

sesuatu tanpa memberi apapun. Dukungan yang bertahan
lama adalah dukungan yang saling menguntungkan.
Jangan ragu untuk bertanya. Cobalah datang ke bank untuk
menanyakan layanan apa saja yang mereka berikan. Jangan
sungkan juga bernegosiasi dengan mereka jika layanan itu
tidak sesuai dengan kebutuhan kita. Kalau tidak berhasil pun
tidak perlu kecewa dan kehilangan semangat. Cobalah
datangi bank yang lain.
Datangi juga institusi pemerintah atau lembaga swadaya
masyarakat di sekitar kita. Semakin banyak yang kita jumpai
akan semakin besar kemungkinan kita bertemu dengan satu
layanan yang tepat, atau malah dengan orang yang tepat
yang bisa mendukung majunya usaha kita.
Perhatikan juga bentuk dukungan non uang yang telah
diberikan oleh teman dan keluarga. Sekali pun jangan
meremehkan dukungan yang berbentuk dorongan semangat
dan saran. Saran yang tepat akan jauh lebih berarti dari pada
dukungan modal.
Umumnya orang yang memperoleh dukungan memiliki sikap
jujur, percaya diri, bisa menyampaikan apa yang dimaui dan
dipikirkannya dengan baik, serta berbicara dengan cara yang
ramah. Satu lagi, berpikiran terbuka dan positif atas orang
lain.
Tapi sebelum mulai mencari dukungan, terlebih dahulu kita
harus benar-benar mengetahui apa yang kita angankan, apa
yang kita maui, bagaimana kita akan melakukannya, dan apa
dukungan yang kita butuhkan. Setelah semua agak matang,
tidak perlu matang betul, mulailah melangkah untuk mencari
dukungan.
***

37

38

Karyawan dan
Memimpin Mereka

39

Umum dijumpai dalam usaha kecil, semua pekerjaan
ditangani oleh si pemilik. Jika pun ada yang membantu
biasanya para anggota keluarga di sela-sela kesibukan utama
mereka. Pemilik usaha acap kali ragu untuk memiliki
karyawan, sebab merasa semua pekerjaan masih bisa ia
tangani. Cara ini dalam memang terasa menghemat biaya,
tetapi perlu diperhatikan bahwa cara seperti ini juga membuat
si pemilik tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan
usaha. Jadi, kalau, usaha ibu-bapak sudah mulai membesar,
pekerjaan yang harus diselesaikan mulai banyak dan tidak
bisa ditangani sendiri, bahkan sudah mulai membebani
anggota keluarga, maka sudah waktunya ibu-bapak mulai
memikirkan untuk mencari karyawan.
Tetapi jangan asal memilih karyawan. Pertimbangkan matangmatang karyawan seperti apa yang ibu-bapak butuhkan. Apa
saja pekerjaan utama yang akan menjadi tugasnya. Selain itu
adakah “sumbangan” lainnya yang ibu-bapak harapkan
darinya. Biasanya dalam usaha kecil, ibu-bapak membutuhkan karyawan yang bisa melakukan beberapa jenis pekerjaan.
Sesungguhnya, semakin kecil usaha maka harus semakin jeli
memilih karyawan. Karena jika salah memilih maka beban
biaya yang harus ditanggung cukup terasa berat. Itu sebabnya
jangan sungkan untuk melaksanakan proses rekrutmen dan
seleksi yang baik. Meskipun tidak seketat perusahaan besar,
tetapi prinsip dasarnya tidaklah berbeda.

40

Yaitu, satu, ibu-bapak betul-betul mengetahui orang seperti
apa yang dibutuhkan. Kedua, cukup banyak orang yang tahu
bahwa ibu-bapak membutuhkan karyawan, baik dengan
menyebarkannya secara terbuka, atau dari mulut ke mulut.
Ketiga, menyeleksi peminat dengan melakukan tes
pengetahuan dan keterampilan, serta melihat kepribadiannya.

Dan terakhir, memberikan masa percobaan sebelum ia benarbenar dijadikan karyawan.
Ibu-bapak sangat beruntung kalau bisa mendapatkan
karyawan yang memiliki pengetahuan, kecerdasan, dan cara
berpikir yang baik juga. Tapi ia juga harus mampu menangani
dan menyelesaikan masalah dengan baik. Ditambah lagi
memiliki sifat-sifat yang positif yaitu mau belajar, ulet, mau
melakukan berbagai pekerjaan, rajin, sopan, ramah, dan juga
kreatif. Dan yang terpenting adalah ia haruslah orang yang
jujur, serta bisa bekerjasama dengan ibu-bapak dan karyawan
lainnya.
Dan jika sudah memiliki karyawan, walaupun satu orang, ibubapak harus memiliki sikap dan sifat memimpin yang baik.
Dimana ibu-bapak harus mampu memompa motivasi
karyawan agar mau bekerja dengan rajin dan cepat, serta
terus belajar meningkatkan kemampuan. Motivasi akan
sangat menentukan karyawan untuk bisa melakukan yang
terbaik.
Disamping itu, sudah pasti ibu-bapak harus bisa berlaku adil.
Berlaku adil akan membuat karyawan memercayai bahwa apa
yang dilakukan dan diputuskan oleh ibu-bapak akan
membawa manfaat juga buat mereka. Berlaku adil juga akan
membuat proses kerja di antara karyawan menjadi tambah
sehat.
Ibu-bapak juga harus mulai memercayai karyawan bahwa
mereka mampu menyelesaikan pekerjaannya. Tentu saja
mereka seringkali harus memperoleh kesempatan untuk
memelajarinya terlebih dahulu.
Dan jika karyawan menunjukkan kinerja yang baik, berilah
penghargaan yang sepadan. Penghargaan akan membuat

41

mereka merasa diperhatikan dan bersedia untuk bekerja jauh
lebih baik lagi. Mereka merasakan, kalau usaha ibu-bapak
maju mereka pasti akan diperhatikan juga.
Yang terakhir, beranilah memberi kesempatan kepada
karyawan untuk maju. Jika bisa memberikan hal itu, yakinlah
karyawan yang ibu-bapak miliki akan memberikan
loyalitasnya. Dan akan selalu memberikan dukungan,
meskipun mereka tidak lagi menjadi karyawan.
Yang penting ditanamkan dalam pikiran adalah, karyawan
bukan sekedar buruh. Mereka adalah aset. Di tangan
merekalah kualitas usaha ibu-bapak ikut ditentukan. Dan
dengan memiliki karyawan yang berkualitas, ibu-bapak
sebagai pemilik bisa lebih fokus memikirkan langkah-langkah
yang tepat untuk mengembangkan usaha.
***

42

Dua Hal Pokok Dalam
Mengatur Uang Usaha

43

PISAHKAN UANG BISNIS DENGAN UANG KELUARGA
Usaha sebesar apapun harus menggunakan prinsip ini.
Mereka yang memiliki badan hukum usaha jelas sudah
menggunakan prinsip ini. Apalagi untuk usaha kecil yang
biasanya dikelola di rumah atau masih dijalankan oleh
anggota keluarga.
Bukan berarti tidak boleh menggunakan uang hasil usaha
untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Usaha dijalankan
umumnya memang untuk menutupi kebutuhan keluarga. Tapi
ibu-bapak tentuk tidak mau kalau hari ini bisa memenuhi suatu
kebutuhan, tapi besok sudah tidak lagi karena bangkrut. Kita
semua ingin usaha yang dijalankan bisa terus-menerus
mencukupi untuk membayar semua pengeluaran keluarga.
Bukan hanya satu dua tahun. Itu sebabnya ibu-bapak harus
berjuang mati-matian agar usaha bisa tetap jalan.
Prinsipnya uang yang diambil untuk kebutuhan keluarga harus
lebih kecil dari keuntungan yang diperoleh. Ingat, jangan
sampai modal usaha terambil untuk kebutuhan keluarga,
kecuali situasinya sudah amat gawat. Ada bagusnya ibubapak berani menetapkan uang yang akan disisihkan untuk
keluarga, misalnya setiap hari sebesar 5000 rupiah, atau
sebesar 40% dari keuntungan. Pastikan supaya jangan
melebihi keuntungan. Dan kalau sudah menetapkan, cobalah
untuk tetap memegang teguh janji itu.

44

Supaya lebih terjamin, sediakan celengan atau rekening bank
yang terpisah antara uang usaha dan uang keluarga. Jadi
satu untuk uang keluarga, satu lagi untuk uang usaha. Cara ini
banyak digunakan oleh mereka yang bisa terus menjalankan
usahanya.

JANGAN TERGODA MEMBELI BARANG KONSUMTIF
Banyak contoh mereka yang memiliki usaha mulai maju
tergoda untuk belanja barang-barang yang bersifat konsumtif.
Padahal barang-barang itu tidak mendukung produktifitas
usaha, bahkan sama sekali tidak bisa digunakan untuk usaha.
Misalnya motor untuk anak, kulkas, mengganti TV, membeli
karpet baru, kursi tamu, dan aneka barang lainnya.
Tentu ibu-bapak boleh membeli itu semua. Tetapi sebelum
memutuskan untuk membeli, berhitunglah dulu apakah uang
usaha yang diambil akan melemahkan usaha. Misalnya,
apakah usaha cukup kuat jika terkena masalah yang cukup
besar, misalnya kecurian, atau malah kebakaran. Penting,
pada saat usaha mulai tumbuh, ibu-bapak perlu memiliki
cadangan modal untuk mengantisipasi keadaan tak terduga
yang bisa membuat usaha langsung ambruk.
Selain itu, barang-barang konsumstif akan memancing
munculnya kebutuhan yang lain. Biaya operasional keluarga
makin meningkat. Jika ada kerusakan anda terpaksa
memperbaikinya, semakin lama nilai barang itu juga terus
turun sehingga kalau ingin dijual lagi harganya sudah sangat
murah, keinginan keluarga untuk melengkapi barang lainnya
juga akan bertamba kuat, dan masih banyak hal tak terduga
lainnya yang akan membuat ibu-bapak terpaksa mengambil
lebih banyak uang usaha.
Sekali lagi, pertimbangkanlah matang-matang sebelum
membeli barang konsumtif. Langkah terbaik, semua barang
konsumtif dibeli dari hasil tabungan penyisihan uang usaha
yang memang dicadangkan untuk kebutuhan keluarga.
***

45

46

...menuangkan...

hasil belajar

Merencanakan Bisnis




• Tentukan target usaha.
• Amati diri dan kondisi usaha.
Amati kondisi luar yang mempengaruhi usaha.
Melirik dukungan –siapa bisa mendukung apa.
• Rancanglah strategi.
• Susunlah rencana kegiatan.
• Buatlah analisa dan rencana keuangan.

47

Tentukan Target Usaha
Cobalah ibu-bapak membayangkan bagaimana kemajuan
usaha dalam lima tahun mendatang. Jangan takut untuk
membayangkannya setinggi mungkin.
Sudah? Sekarang mari kita lebih realistis. Apa target yang
bisa dicapai pada tahun pertama.

Target usaha dalam satu tahun.

48

Mengamati Kondisi Usaha Saat Ini
Amatilah apa yang sudah baik dan apa yang masih perlu
dibenari dari unsur produk, harga, tempat, dan promosi dalam
usaha ibu-bapak selama ini.
Apa yang sudah baik

Apa yang perlu dibenahi

Produk
Cara
produksi,
bahan baku,
kualitas,
penyimpanan,
tampilan,
biaya, dll.

Harga
Mahal/murah.

Tempat
Keamanan,
akses,
fasilitas,
kebersihan,
tampilan, dll.

Promosi
Layanan,
cara promosi,
media
promosi, dll.

49

Mengamati Pengaruh Luar
Amatilah pembeli dan pengusaha lain yang sejalan dengan
usaha ibu-bapak. Pelajari dan ambil hikmahnya. Dari sini,
cobalah melihat peluang serta resiko/tangangan-nya.
PEMBELI
Kelompok

Perilaku

Kebutuhan

PENGUSAHA LAIN
Nama

50

Kekuatan

Kelemahan

PELUANG

RESIKO / TANTANGAN

51

Melirik Dukungan
Perhatikan orang dan lembaga di sekitar ibu-bapak. Siapa
mereka, dan dukungan apa yang bisa mereka berikan. Lalu
langkah apa yang diperlukan untuk mendapatkannya.

52

Modal

Aset

Bahan baku

Pemasaran / Promosi

Tenaga kerja

Relasi

Tempat

Lainnya

Merancang Strategi
Pilihlah “jurus-jurus jitu” untuk menguatkan produk,
memberikan harga yang pantas dan menguntungkan, memilih
atau membuat tempat usaha menjadi semakin strategis, serta
model promosi yang membuat usaha ibu bapak semakin
dikenal banyak orang.
PRODUK

HARGA

53

TEMPAT

PROMOSI

54

Menyusun Rencana
Bulan

Kegiatan

Hasil yang Diharapkan

1

2

3

4

5

6
55

7

8

9

0

11

12
56

Menghitung Titik Impas
Titik impas bertujuan untuk:
1. Merencanakan jumlah atau tingkat keuntungan,
2. Merencanakan tingkat pengembalian modal.
Titik Impas bisa melihat dua sisi,
1. Unit, yaitu berapa jumlah minimal unit yang harus kita jual
agar pendapatan yang kita peroleh senilai biaya yang
dikeluarkan.
2. Nilai Uang, yaitu: berapa kita harga jual minimal agar
pendapatan kita senilai biaya.

Contoh Kasus
Pak Daud, ia berjualan pisang goreng pontianak dengan
harga 400 rupiah per buah. Kalau dihitung-hitung normalnya:
omzet dalam seminggu 6.000.000 rupiah, biaya tetap
1.600.000 rupiah, dan biaya variabel 3.600.000 rupiah.
Sedang biaya variabel per buahnya 240 rupiah.
Jadi biaya yang dikeluarkan Pak Daud dalam satu minggu
bisa dihitung dengan rumus: Biaya Tetap + Biaya Variabel.
Hasilnya Rp1.600.000 + Rp 3.600.000 = Rp 5.200.000.
Di sini terlihat bahwa Pak Daud memperoleh untung sebesar
800 ribu rupiah setiap minggu. Tetapi berapa jumlah minimal
pisang yang harus dijual Pak Daud agar tidak rugi dengan
harga jual 400 rupiah?

57

Untuk menghitung itu, kita bisa menggunakan rumus titik
impas berikut:

PENJUALAN
=
Biaya Tetap
1 – (biaya variabel per unit / harga jual per unit)

Mari kita hitung titik impas pisang pontianak Pak Daud.

Penjualan =

1.600.000
1 – (240 / 400)

KETERANGAN
Karena mencari titik impas maka
rumus ini menetapkan nilai laba = 0.
Namun rumus ini juga bisa digunakan
untuk memasang target laba. Caranya
dengan menambahkan jumlah laba
yang ditarget kepada biaya tetap.
Rumusnya menjadi Penjualan =

1.600.000
1 – 0,6
1.600.000
0,4

Biaya Tetap + Laba

58

1 – (biaya variabel per unit / harga jual
per unit)

Rp. 4000.000

Dengan harga Rp 400 per buah, Pak Daud setidaknya harus
bisa menjual pisang pontianak sebanyak

10.000 buah.

Rumus titik impas ini juga anda dapat memetakan dampak

perubahan harga jual terhadap pendapatan, serta
untung dan rugi. Selama melakukan langkah ini anda harus
menggunakan asumsi:
1. Biaya variable per unit, tetap.
2. Tidak ada perubahan biaya tetap
3. Calon pembeli tidak terpengaruh perubahan harga.
Misalnya, Pak Daud ingin melihat pendapatnya jika pisang
pontianaknya dijual 300, 400, 500 rupiah per buah. Hasilnya
menjadi tabel berikut:

Perhitungan pendapatan
Jumlah Pisang yang Terjual

Harga jual
per buah

26,667

10,000

6,154.00

300

Rp. 8,000,000

Rp. 3,000,000

Rp. 1,846,200

400

Rp. 10,666,800

Rp. 4,000,000

Rp. 2,461,600

500

Rp. 13,333,500

Rp. 5,000,000

Rp. 3,077,000

59

Atau, Pak Daud ingin mengetahui berapa titik impas usahanya
jika pisang pontianak itu ia jual 300, 400, atau 500 rupiah per
buah. Hitungan Pak Daud bisa bisa dilihat di bawah ini:

Perhitungan titik impas usaha (laba – rugi)
Jumlah Penjualan Pisang
26,667

Harga
j l

300

impas

10,000
Rp. (1,000,000)

400

Rp. 2,666,800

impas

500

Rp. 5,333,500

Rp. 1,000,000

BEP

Rp. 8,000,000

Rp. 4,000,000

6,154
Rp. (1,230,800)
Rp. (615,400)
impas

Rp. 3,077,000

Pak Daud akhirnya mantap dengan tetap menjual pisang
pontianaknya dengan harga 400 rupiah per buah. Maka ia
mencoba
untuk
mengetahui
besarnya
biaya
dan
pendapatannya seandainya ia bisa menjual pisang dalam
jumlah tertentu.

60

Perhitungan pendapatan berdasarkan jumlah penjualan

Jumlah pisang yang dijual

Asumsi
• Harga jual: 400 rupiah per buah.
• Biaya variabel: 240 rupiah per buah.
• Biaya tetap: 1.600.000 rupiah.
Pendapatan

Biaya
Tetap

Biaya
Variabel

Total
Biaya

Estimasi
Untung

1

2

3

4=2+3

5=1-4

20,000

8 jt

1,6 jt

4,8 jt

6,4 jt

1,6 jt

15,000

6 jt

1,6 jt

3,6 jt

5,2 jt

800 rb

10,000

4 jt

1,6 jt

2,4 jt

4 jt

-

5,000

2 jt

1,6 jt

1,2 jt

2,8 jt

(800 rb)

4,000

1,6 jt

1,6 jt

960 rb

2,56 jt

(960 rb)

5,000

2 jt

1,6 jt

1,2 jt

2,8 jt

(800 rb)

4,000

1,6 jt

1,6 jt

960 rb

2,56 jt

(960 rb)

Tentu saja Pak Daud sadar betul, bahwa kalau ia menaikkan
harga jual pasti akan mempengerahui jumlah pembeli. Apakah
mereka masih tetap berminat membeli? Pada beberapa
produk-produk khas yang memiliki keunggulan kuat, kenaikan
harga bisa jadi tidak terlalu mempengaruhi jumlah pembeli.
Tetapi normalnya akan ada penurunan pembeli kalau harga
dinaikkan.

61

Pilihan Pak Daud untuk memperbesar untung, tentu dengan
menekan biaya produksi, baik biaya tetap maupun biaya
variabel. Ia juga tidak mau mengurangi mutu pisang
pontianaknya, sebab pelanggannya bisa kecewa.
Untuk mengurangi biaya itu, maka Pak Daud mencoba melihat
biaya langsung dan biaya tidak langsung, serta biaya-biaya
lain yang menjadi beban usahanya.

62

Menyusun Rencana Keuangan Usaha
Langkah perencanaan berikutnya adalah meramalkan
pendapatan dan pengeluaran dari usaha. Dari sini ibu-bapak
bisa juga membuat target laba yang mau dihasilkan.
Item
1.

Saldo Awal

Bulan
...

1

2

XX

YY

12

Total
XX
(Sama dengan
nilai saldo awal
di bulan ke-1)

2.

Pendapatan
a. Penjualan
b. Lain-lain
Total pendapatan

3.

Biaya
a. Bahan baku
b. Tenaga kerja
c. Administrasi
d. Operasional
Total biaya

4.

Laba/Rugi (2 – 3)

5.

Perolehan kas (4 + 1)

6.

Pengeluaran lain-lain

a. Bayar utang
b. Prive
Total pengeluaran lain-lain
7.

Saldo Akhir (5 – 6)

YY

ZZ

ZZ

Prive adalah pengeluaran uang usaha yang digunakan untuk
kepentingan pribadi atau keluarga.

63

64

...belajar dari...

pengalaman sendiri

Menangani
Proses Produksi

65

Model Sederhana Usaha Kecil
Mengadakan
Bahan Baku







Pengolahan








Stok
Mutu
Transportasi
Waktu
Tenaga
Pembayaran

Alat produksi
Tenaga kerja
Cara produksi
Tenaga kerja
Tempat
Waktu
Pengawasan

• Produk
• Limbah

Menyimpan
Produk

Menyimpan
Bahan Baku






Tempat
Cara
Peralatan
Waktu
Tenaga







Pemasaran
Harga
Promosi
Tempat
Layanan
Tenaga kerja
Waktu

66

Tempat
Cara
Peralatan
Waktu
Tenaga

Mengkaji Bahan Baku
Stok di
pasaran

Apakah bahan baku selalu tersedia di pasaran?
Apakah bahan baku hanya dijual oleh satu atau sedikit
pemasok?
Apakah ibu-bapak terpaksa membeli lebih banyak dari
kebutuhan produksi?

Catatan Lain

Mutu

Apakah mutu bahan baku selalu sama / terjaga?
Apakah mutu bahan baku bisa menghasilkan produk
sesuai keinginan pembeli?

Catatan Lain

67

Pengiriman/ Apakah barang diantar oleh pemasok?
transportasi Berapa besar biaya transportasi untuk pengadaan
bahan baku?
Apakah proses pengiriman bisa merusak kualitas
bahan baku?
Catatan Lain

Tenaga

Berapa banyak tenaga yang dibutuhkan untuk
pemesanan atau pembelian?
Berapa biayanya?
Catatan Lain

68

Waktu

Berapa lama bahan baku bisa disimpan?
Berapa banyak bahan baku yang tidak bisa diolah
karena kadaluarsa, baik karena mutu ataupun mode?

Catatan Lain

Pembayaran Bagaimana model pembayaran (tunai, cicilan, atau
jatuh tempo?
Lancarkah pembayaran selama ini?
Apa cara pembayaran yang ibu-bapak sukai?
Bisakah dibincangkan dengan pemasok?

Catatan Lain

69

Tuangkan gagasan yang muncul setelah
mengkaji bahan baku.

70

Menelusuri Proses Produksi
Buatlah alur kegiatan dari sejak ibu-bapak memesan atau
membeli bahan baku hingga penyimpanan produk yang
dihasilkan.
Gunakan lambang

atau

untuk

mewakili kegiatan. Sedangkan tanda panah digunakan untuk
menunjukkan arah proses selanjutnya. Misalnya seperti
berikut ini:

Dengan menggambakan alurnya, kita akan bisa melihat
kembali berbagai penting di setiap proses yang dilakukan.
Bahkan secara keseluruhan kita akan bisa melihat seberapa
efektif proses produksi yang dilakukan. Mungkin ada
beberapa proses yang tidak perlu atau terlalu lama memakan
waktu misalnya.
Ada baiknya ibu-bapak menggambarnya di atas kertas yang
cukup luas.

71

Mengkaji Proses Produksi
Alat
Produksi

Apakah alat produksi memadai?
Berapa lama alat produksi bisa digunakan?
Seberapa sering alat produksi memerlukan perawatan
khusus?

Catatan Lain

Tenaga
Kerja

Berapa banyak tenaga kerja yang dibutuhkan?
Apakah harus memiliki keterampilan khusus?

Catatan Lain

72

Cara
Produksi

Kegiatan apakah yang paling banyak membutuhkan
tenaga?
Kegiatan apakah yang paling menentukan mutu?
Kegiatan apakah yang paling mahal?
Jika pembeli melihat cara produksi, meningkatkah
kepercayaan mereka pada produk ibu-bapak?
Bagaimana dengan pengelolaan limbah?
Catatan Lain

Tenaga

Berapa banyak tenaga yang dibutuhkan untuk
pemesanan atau pembelian?
Berapa biayanya?
Catatan Lain

73

Tempat

Apakah tempat produksi memadai?
Apakah tempat produksi aman, nyaman, dan sehat
bagi karyawan?
Apakah ada tempat pengelolaan limbah?
Apakah tempat produksi layak dilihat pembeli?

Catatan Lain

Waktu

Berapa total waktu yang digunakan untuk produksi?
Apakah bisa diringkas jika merubah cara produksi
atau dengan penambahan sumber daya?
Apakah dengan begitu akan lebih murah?

Catatan Lain

74

Pengawasan Apa pengawasan yang dilakukan untuk mengontrol
mutu produksi?
Apakah pengawasan dilakukan di setiap kegiatan?
Siapa yang melakukan pengawasan?
Apakah bisa digantikan orang lain?

Catatan Lain

75

Tuangkan gagasan yang muncul setelah
mengkaji proses produksi.

76

...belajar dari...

orang lain

Menangani Produksi
Sebaik Mungkin

77

MENJAMIN MUTU BAHAN BAKU
Bahan baku menentukan sekali apakah produk yang
dihasilkan akan bisa memuaskan pembeli. Kesalahan memilih
bahan baku atau proses pengiriman dan penyimpanan yang
asal-asalan bisa membuat bahan baku yang tadinya
berkualitas baik jadi berkurang mutunya.
Ibu-bapak harus terus berjuang untuk bisa memperoleh bahan
baku yang baik dengan harga murah. Karena dengan begitu
maka bisa menjual dengan lebih mudah dengan keuntungan
yang lebih besar pula.
MENJAMIN PROSES PRODUKSI BERJALAN BAIK
Bahan baku yang baik akan menjadi produk bermutu rendah
kalau kita salah dalam cara mengolahnya menjadi produk.
Bahkan pada beberapa jenis produk, setiap bagian kegiatan
sangat menentukan mutu dari hasil akhir. Karenanya proses
pengawasan harus lebih ketat.
Pastikan bahwa tenaga kerja yang menangani suatu proses
memahami benar standar mutu yang ibu-bapak harapkan.
Pada beberapa bagian yang sangat menentukan mutu, berilah
perhatian lebih besar untuk mengawasi proses tersebut.
Proses pengawasan tidak berarti ibu-bapak harus terus
melihat dan mengawal selama kegiatan produksi berlangsung.
Jika tenaga pelaksana sudah mengetahui cara kerja yang
benar, maka pengawasan bisa dilakukan dengan memeriksa
produk. Agar tenaga pelaksana bersemangat untuk menjaga
mutu, ibu-bapak bisa memberikan intensif jika kesalahan
sangat kecil.

78

MEMPERBAIKI CARA PRODUKSI MENJADI LEBIH
MURAH DAN BAIK
Teruslah untuk mengkaji terus bagaimana proses produksi
bisa diperbaiki dan menjadi lebih murah. Amatilah bagaimana
setiap produksi dilakukan, dari peralatan yang digunakan,
jumlah produksi, tenaga pelaksana, waktu, cara
menggunakan peralatan, dan juga urutan pelaksanaan.
Ada kalanya dengan menambahkan sedikit alat bantu bisa
menghemat tenaga dan waktu, bahkan bisa memproses lebih
banyak. Proses produksi pun menjadi lebih murah.
MEMASTIKAN PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN
BERJALAN BENAR
Setelah pengolahan bahan baku berhasil membuat produk
yang bermutu, ada satu tahapan lagi yang perlu juga
dipastikan berlangsung benar yaitu pengemasan dan
penyimpanan.
Pastikan bahan yang digunakan untuk mengemas produk
memang tepat untuk jenis produk dan keinginan konsumen.
Kalau produk ibu-bapak memerlukan cara khusus untuk
menggunakan atau merawatnya, akan sangat disenangi
konsumen jika ibu-bapak memberikan informasi tentang
bagaimana melakukannya dengan benar. Informasi ini
penting, karena jangan sampai produk yang sudah baik
menjadi dirasakan tidak bermutu oleh konsumen hanya
karena mereka tidak tahu cara menggunakan atau
merawatnya.
Juga pastikan tempat dan cara penyimpanan sudah sesuai
dengan jenis produk ibu-bapak. Cobalah mencari cara
penyimpanan yang lebih baik sehingga produk ibu-bapak bisa
bertahan lebih lama.
***

79

80

coretan

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120